Cerpen "Senja di Pelupuk Mata" menggambarkan kehidupan sepasang suami istri tua yang ditinggal anak-anaknya. Anak-anak perempuan yang sudah menikah kini sibuk dengan kehidupan masing-masing dan melupakan orang tua. Hal ini menunjukkan adanya perubahan moral anak yang seharusnya berbakti kepada orang tua. Perilaku dan moral setiap individu dapat berubah, baik menjadi lebih baik atau memb
PERILAKU DAN MORAL ANAK DALAM CERPEN SENJA DI PELUPUK MATA KARYA NI KOMANG ARIANI
1. PERILAKU DAN MORAL ANAK DALAM CERPEN SENJA DI
PELUPUK MATA KARYA NI KOMANG ARIANI
Oleh : Ani Ratih Widyowati (10410231/6E)
Senja di pelupuk mata merupakan cerpen yang ditulis oleh Ni Komang
Ariani. Cerpen yang ditulis tahun 2008, ini mengambil latar kehidupan orang
Bali, yang menceritakan kehidupan suami dan istri di masa tuanya hanya hidup
berdua. Mereka berharap tiga anak perempuannya yang semuanya sudah menikah,
dapat mengunjungi orang tuanya.
Anak-anak perempuan yang sibuk dengan
kehidupan masing-masing. Di masa senja mereka hidup dengan sisa tabungan,
yang harus irit untuk mencukupi kebutuhan. Berbeda ketika suaminya berjaya saat
menjadi makelar tanah dan penyabung ayam, hidup berkecukupan. Namum ayam
jago yang menjadi kebanggaan kini hanya terkurung didalam kandang anyaman.
Dan ketika Suami berkeinginan kuat pergi ke tanah lot, akan tetapi tidak ada uang.
Uang harus diirit untuk biaya hidup mereka, membuat istri hanya bisa menangis
ketika mengingat anaknya yang kini mulai melupakan kedua orang tuanya.
Itulah sinopsis dari cerpen Senja Di pelupuk Mata yang dikaji dari teori
semiotika Charles Sander Pierce. Dilihat dari teori Charles Sander Pierce, maka
pembaca akan menemukan makna konotasi, menemukan tanda, kemudian tanda
akan di bagi dalam jenis tanda dan ciri tanda dan akan menimbulkan meaning.
Dari cerpen Senja di pelupuk mata tedapat kata atau kalimat yang dapat
menimbulkan makna konotasi. Dari makna konotasi dapat menimbulkan makna
lain ketika ditafsirkan dari pandangan atau sisi lain yang berbeda.
Mendengar Senja berarti
kehidupan yang sudah mulai gelap atau
menjelang malam. Dalam cerpen senja dipeluk mata, menggambarkan sebuah
kehidupan suami dan istri dimasa senja yang kehidupan mereka mulai tidak
secerah dan seindah di waktu muda. Ketika kehidupan mulai meredup, tubuh
yang tidak sekuat dulu dan penglihatan yang tidak setajam ketika muda. Alangkah
bahagia ketika dimasa tua hidup bersama anak-anak yang mereka sayangi. Akan
2. tetapi betapa sedihnya, ketika anak-anak yang mereka besarkan dengan penuh
kasih sayang mulai melupakan mereka. Itulah kehidupan dalam cerpen yang sama
dengan realitas yang ada dalam kehidupan.
Terkadang cerita dalam cerpen mencerminkan kehidupan saat ini. Ketika
orang tua yang sudah tua hidup dirumah kecil dengan hidup serba kekurangan,
dan harus bekerja keras untuk makan sehari-hari. Realita yang ada terkadang
berbanding terbalik dengan anak-anak meraka, yang hidup serba berkecukupan.
Anak yang kini tidak pernah mengunjungi orang tua atau bahkan mulai mereka
melupakan orang tuanya.
Ketika seorang anak menikah dan memulai kehidupan berumah tangga,
apalagi seorang anak perempuan. Secara hukum islam sudah menjadi kewajiban
seorang istri harus mengikuti kemana suami tinggal. Saat sudah berumah tangga,
seorang istripun harus menunjukan baktinya kepada suami. Walapun sudah
menjadi istri, anak tidak boleh sama sekali berperilaku buruk, bahkan melupakan
orang tua. Tapi bagaimana ketika anak yang sibuk dengan kehidupan sekarang
melupakan orang tuannya?? Kenikmatan dunia terkadang membuat orang lupa
akan segalanya, termasuk melupakan orang tua, itu hal yang mungkin terjadi
dalam kehidupan sekarang.
Anak yang dibesarkan dengan penuh kasih sayang dengan tetesan
keringat, ketika orang tua sudah senja di masa tua. Mereka seperti tidak berharga
lagi, tidak menarik dan tidak diinginkan. Anak yang mencerminkan burukya
perilaku dan moralnya. Untuk itu, siapa yang harus disalahkan? Orang tua yang
telah mendidik dengan membekali ilmu yang baik atau anak yang memang sudah
lupa akan tata krama, yang sudah terlanjur nikmat dengan kehidupan duniawi.
Sebagai orang tua rasanya pasti meresakan kesedihan dan kesunyian,
ketika dimasa tua yang harus hidup enak dengan anak-anak dan cucu, namum
harus tetap membanting tulang. Walaupun dalam kesusahan orang tua juga tidak
akan tega untuk meminta belas kasihan pada anak-anak mereka. Seharusnya
3. anaklah yang menunjukkan baktinya pada orang tua tanpa harus di suruh oleh
siapa pun.
Memang dizaman moderen sekarang kehidupan berkembang dengan
pesatnya, termasuk perilaku, sopan santun dan tata krama seseorang yang juga
mengalami perubahan, yang terkadang tidak memperdulikan baik atau buruknya
bagi orang lain. Apalagi di zaman sekarang terkadang seorang anak tidak lagi
menunjukan baktinya kepada orang tuanya, ini merupakan suatu tanda terjadinya
perubahan akhlak atau moral seseorang yang hanya mementingkan kehidupan
duniawi.
Bahkan banyak realitas sekarang seorang anak tega menganiaya orang
tuanya sendiri, tanpa ada takut akan karma atau dosa. Anak yang seharusnya
menjadi kebanggaan orang tua, malah seakan tidak perduli sama sekali. Itulah
yang dapat menjadi kerusakan moral seseorang.
Setiap orang memiliki perilaku yang berbeda-beda. Perilaku adalah suatu
bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Berarti sikap seseorang terhadap suatu objek
adalah perasaan mendukung atau memihak maupun perasaan tidak mendukung
atau tidak memihak pada objek tersebut. Dari individu akan di bekali oleh akhlak
oleh orang tuanya, baik atau tidaknya akhlak seseorang bergantung pada individu
masing-masing. Akhlak tersebut dapat menunjukan moral bagi manusia. Menurut
KBBI, Moral adalah ajaran tentang baik buruk yang diterima umum mengenai
perbuatan, sikap, kewajiban dan sebagainya. Moral juga memiliki kesetaraan atau
kesamaan dengan pengertian akhlak, budi pekerti, dan susila.
Hal itu dapat menjadi tanda perubahan perilaku dan moral anak. Yang
berarti bahwa kehidupan sekarang moral orang cukup rendah atau bahkan buruk.
Apalagi ketika ada seorang anak yang seharusnya berbakti. Malah tidak
memperdulikan orang tuanya dan melupakannya, itu dapat dikatakan sebagai
orang yang tidak mempunyai perilaku dan moral yang baik. Sebenarnya perilaku
dan moral seseorang bergantung individu masing-masing, bisa saja yang tadinya
baik berubah buruk karena pengaruh sesuatu atau keadaaan yang membuatnya
4. berubah. Perubahan perilaku dan moral dapat terjadi dari yang baik ke buruk atau
buruk ke baik. Berubah menjadi baik itu merupakan hal yang positif, tetapi jika
berubah buruk apalagi terhadap orang tua merupakan hal yang negatif bahkan
biasa dikatakan tidak manusiawi.
Ketika berumah tangga sudah menjadi kewajiban untuk ikut dengan
suami. Tetapi sikap yang mudah melupakan orang tuanya merupakan suatu
pertanda perubahan moral. Dan bahkan bisa dikatakan atau berarti buruknya
moral anak. Perilaku dan moral dapat menjadi cerminan kehidupan seseorang.
Untuk itu, perilaku dan moral yang baik bergantung pada masing-masing
individu.