1. PIP MADRASAH TAHUN 2022
DIREKTORAT KURIKULUM, SARANA, KELEMBAGAAN DAN KESISWAAN MADRASAH
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
2. REALISASI PENYALURAN PIP 2022
Jenjang
Kuota dan Anggaran Tahap I
Kuota
(Siswa)
Anggaran (Rp)
Kuota
(Siswa)
% Anggaran (Rp) %
MI 939.607 422.823.150.000 778.195 82,82% 308.395.350.000 72,94%
MTs 745.086 558.814.500.000 478.250 64,19% 269.088.375.000 48,15%
MA 320.372 320.372.000.000 237.959 74,28% 198.734.500.000 62,03%
Total 2.005.065 1.302.009.650.000 1.494.404 74,53% 776.218.225.000 59,62%
3. HASIL EVALUASI DAN KEBIJAKAN BARU (1)
Kelemahan, Hambatan, atau Kendala Rencana Perbaikan atau Tindak Lanjut
Tidak teralokasinya dukungan penganggaran terkait manajemen
pengelolaan penyaluran PIP di daerah (Provinsi, Kab/Kota,
Madrasah)
Mengajukan permohonan alokasi anggaran untuk biaya
manajemen kepada pelaksana PIP di Tk. Provinsi, Tk.
Kabupaten/Kota dan Madrasah
Rendahnya pemahaman satuan pendidikan terkait pelaksanan
PIP.
Meningkatkan upaya dalam:
1. Mendorong pihak Kanwil Kementerian Agama Provinsi lebih
aktif dan giat dalam melaksanakan sosialisasi PIP ke satuan
pendidikan agar satuan Pendidikan dapat merespon dan
bertanggung jawab secara optimal dalam pelaksanan
penyaluran PIP kepada peserta didik di satuan Pendidikan
masing-masing.
2. Menambah konten sosialisasi yang dapat langsung diterima
oleh seluruh satuan Pendidikan se-Indonesia melalui media
sosial.
Kondisi pandemic covid 19 yang mengakibatkan keterlambatan
aktivasi rekening
Melakukan pendekatan secara masif melalui fasilitas daring dan
media sosial untuk menginformasikan dan mensosialsiasikan
4. Kelemahan, Hambatan, atau Kendala Rencana Perbaikan atau Tindak Lanjut
Masih banyaknya data peserta didik dengan kelengkapan
atribut data pokok siswa (NIK tidak valid dukcapil , nama ibu
kandung, nama madrasah, alamat, NISN dll) pada EMIS.
1. Melakukan koordinasi rutin dan intensif dengan EMIS
Setditjen Pendis tentang mekanisme updating
kelengkapan data siswa agar memudahkan dalam
pembuatan atau pembaharuan NIK.
2. Mekanisme pembaharuan data NISN dan NIK dan
kelangkapan
data lainnya pada sistem EMIS
Penarikan dana harus datang berkali kali ke unit
kerja operasional.
Penarikan dana lebih mudah dengan ATM Instan yang dapat
langsung diterima siswa saat aktivasi rekening secara langsung
bersama buku tabungan SimPel.
Terkendala siswa banyak yang belum terdistribusi kartu KIP yang
terintegrasi dengan ATM
Menerbitkan KIP Digital
Jumlah kecamatan yang tidak ada Bank Penyalur khususnya
wilayah terpencil/kepulauan yang sangat jauh dalam
mencapai lokasi bank
1. Koordiansi intensif dengan bank penyalur
2. Memintakan kemudahan dalam pencairan di bank terdekat
Kurangnya Sosialisasi Layanan Bank Penyalur Pusat ke
UKO daerah
Mengevaluasi bank penyalur
Jam Kerja Operasional dan petugas bank yang terbatas Memintakan layanan khusus untuk bantuan sosial pemerintah
HASIL EVALUASI DAN KEBIJAKAN BARU (1I)
5. IDENTIFIKASI HAMBATAN AKTIVASI REKENING
Kinerja Bank Penyalur
Masih terdapat unit kerja operasional
bank penyalur yang belum efektif dalam
melayani aktivasi rekening. Misalnya
berkas ditumpuk, tidak langsung
diproses.
Masih terdapat unit kerja operasional
bank penyalur yang belum dapat
melayani aktivasi rekening secara
optimal disebabnya petugasnya hanya 1
orang.
Masih terdapat unit kerja operasional
bank penyalur yang belum efisien dalam
melayani aktivasi rekening. Misalnya
membatasi jam layanan khusus PIP.
Khusus di wilayah terpencil, bank penyalur
belum mempunyai solusi yang
menyeluruh. Misalnya mendatangi
madrasah-madrasah, atau membuat
kegiatan aktivasi rekening di daerah
terpencil, atau ada layanan gerak di
seluruh wilayah terpencil.
Kinerja Pengelola PIP
Daerah
Masih belum optimal dalam
melaksanakan sosialisasi ke
satuan Pendidikan.
Tidak teralokasikan anggaran
untuk pelaksanaan PIP.
Masih terdapat PIC PIP tidak
mendapatkan perhatian dalam
hal penugasan dan
penyelesaian pekerjaan.
Masih terdapat PIC yang belum
optimal dalam memantau
pelaksanaan PIP di satuan
Pendidikan.
Masih belum optimal dalam
melaksanakan koordinasi
dengan bank penyalur
Kinerja Satuan
Pendidikan
Masih terdapat satuan
Pendidikan yang belum optimal
dalam mengupayakan aktivasi
rekening ke bank penyalur.
Masih terdapat satuan
Pendidikan yang belum
menjadwalkan dan
berkoordinasi dengan bank
dalam memproses aktivasi
rekening siswa penerima di
madrasahnya.
Masih terdapat satuan
Pendidikan yang belum berani
mengaktivasi rekening kolektif
meskipun secara aturan
dibolehkan.
Masih terdapat satuan
Pendidikan yang tidak segera
menginformasikan ke siswa
penerima untuk segera
melakukan aktivasi rekening
dan mencairkannya.
Respon dari
Penerima PIP
Masih terdapat Penerima PIP
yang bermasalah dalam
melengkapi berkas identitas
(kartu Keluarga) untuk
keperluan aktivasi rekening.
Masih terdapat Penerima PIP
yang jauh dari orang tuanya
sehingga tidak dapat
melengkapi berkas aktivasi
rekening
Kondisi Geografis
Masih terdapat kondisi
geografis yang menyulitkan
peserta didik atau satuan
Pendidikan melaksanakan
aktivasi rekening.
Meskipun wilayah pada kondisi
geografis yang tidak
mendukung dapat
dilaksanakan secara kolektif
tetapi tetap menyulitkan
sehingga aktivasi rekening di
bank urung dilakukan.
Kondisi
Ketersediaan Unit
Kerja Operasional
Bank Penyalur
Belum seluruh kecamatan
di Indonesia terdapat unit
kerja operasional bank
penyalur.
Faktor jarak menjadi
pertimbangan satuan
Pendidikan sehingga
berdampak aktivasi
rekening di bank urung
dilakukan.
6. PENGUATAN KARAKTER SISWA TAHUN 2022
DIREKTORAT KURIKULUM, SARANA, KELEMBAGAAN DAN KESISWAAN MADRASAH
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
7. LATAR BELAKANG
1. Teknologi informasi dan komunikasi seolah telah menjadi bagian dari identitas dan gaya hidup sehingga
sangat diperlukan pendampingan sejak dini, agar mampu memahami dan memanfaatkan
perkembangan teknologi komunikasi dan informasi secara positif dan bijak.
2. Penggalian dan pemanfaatan potensi dan bakat secara lebih tepat dan efektif.
3. Upaya merespon perkembangan kehidupan dunia modern, juga memperkuat karakter dasar sebagai
insan generasi muda muslim Indonesia.
8. MAKSUD DAN TUJUAN
1. Memperkuat pemahaman dan wawasan keislaman dan keindonesiaan, baik secara lokal, nasional, regional
maupun global kepada siswa madrasah di Indonesia.
2. Memperkuat karakter siswa madrasah melalui penanaman nilai-nilai karakter Islam wasathiyyah,
Keindonesiaan, wawasan regional dan global.
3. Memperkuat kemampuan siswa dalam memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
digital secara bijak dan positif
4. Mendiseminasikan peran madrasah di masyarakat, terutama dalam penguatan pendidikan karakter
generasi muda Indonesia sejak dini.
11. TAHAPAN KEGIATAN YOUNG DIGITAL INFLUENCER
Penyusunan Petunjuk
Teknis Pelaksanaan
Kegiatan
• Dilaksanakan oleh tim
yang ditunjuk/
ditugaskan oleh
Direktur KSKK
Madrasah.
Sosialisasi
• Dilaksanakan secara
nasional, baik secara
daring maupun luring
yang akan diikuti oleh
para Kasi Pendidikan
Pelaksanaan Kegiatan
• Pendaftaran peserta
• Pelatihan
• Diselenggarakan
selama 3 (tiga) hari
Diseminasi Peran
Madrasah
• Seluruh rangkaian
kegiatan direncanakan
akan didokumentasikan
dan dipublikasi melalui
media, termasuk media
Monitoring dan Evaluasi
• Melihat dan mengukur
efektifitas dan dampak
dari pelaksanaan
kegiatan yang hasilnya
akan dijadikan sebagai
13. TAHAPAN KEGIATAN MSLA
Penyusunan
Petunjuk Teknis
Pelaksanaan
Kegiatan
• Dilaksanakan oleh
tim ahli dan tim
dari Direktorat
KSKK Madrasah
yang
ditunjuk/ditugaska
n oleh Direktur
KSKK Madrasah.
• Juknis memuat
materi-materinya
yang difokuskan
pada tema-tema
berikut:
• Keislaman dan
Keindonesiaan
Sosialisasi
• Dilaksanakan
secara nasional,
baik secara daring
maupun luring
yang akan diikuti
oleh para Kasi
Pendidikan
Islam/Madrasah di
tingkat Provinsi
Pelaksanaan
Kegiatan training
leadership
• Pendaftaran
peserta
• Seleksi peserta
• direncanakan
berjumlah 200
peserta, dengan
mempertimbang
an ketersebaran
wilayah atau
zona
• Pelatihan
1)Pelaksanaan
kegiatan, “Madrasah
Student Leadership
Award (MSLA)”
• Kegiatan ini
merupakan
kelanjutan dari
kegiatan training
leadership.
Diseminasi Peran
Madrasah
• Seluruh rangkaian
kegiatan
direncanakan akan
didokumentasikan
dan dipublikasi
melalui media,
termasuk media
sosial.
Monitoring dan
Evaluasi
• Melihat dan
mengukur
efektifitas dan
dampak dari
pelaksanaan
kegiatan yang
hasilnya akan
dijadikan sebagai
bahan
pertimbangan bagi
rencana tindak
lanjut penguatan
karakter siswanya
di masa
mendatang.
15. TRAINING LEADERSHIP
Lokasi a)Jawa – Bali (di Surabaya)
a)Sumatera (di wilayah Jabodetabek)
a)Kalimantan – NTT (di wilayah Jabodetabek)
a)Indonesia Timur (di Makasar)
Teknis Pelaksanaan In-class training
pemberian materi di dalam kelas yang akan dilaksanakan selama 2 hari
a)Out-class training
b)kunjungan ke komunitas atau lembaga pemerintah yang dilaksanakan selama 1 hari. Peserta
akan diberi tugas untuk membuat essai refleksi
a)Rencana Tindak Lanjut
b)Perumusan tindak lanjut diarahkan ke pembentukan jaringan per zona.