1. Angelika Simarmata Nim: 2193210003
Dewi Fortuna Siregar Nim: 2192510008
Eris Nababan Nim: 2193210011
Jesika Manalu Nim: 2193210007
Merry Princewaty Nim: 2192510015
Putri Br. Hombing Nim: 2191210005
Konsep, Klasifikasi, Sifat dasar, dan Struktur
seni
2. KONSEP SENI
Kata seni berasal dari bahasa Latin genie (baca seni) merujuk pada kepandaian yang tak terukur, dan
kemudian berkembang menjadi genious (Pamadhi, 2012: 18). Pengertian inilah yang kemudian
mempengaruhi pandangan sebagian orang meyakini bahwa keahlian seni semata anugerah yang
diturunkan. Seni seringkali dihubungkan dengan ekspresi jiwa dan perwujudan keindahan. Seni adalah
sebuah kata yang dikenal semua orang, walaupun dengan kadar pemahaman yang berbeda. Seni adalah
proses yang sengaja mengatur unsur-unsur dalam suatu cara yang menarik indra atau emosi. Ini
mencakup berbagai macam kegiatan manusia, ciptaan, dan cara berekspresi, termasuk musik, sastra,
film, patung, dan lukisan. Makna seni ini dibahas dalam cabang filsafat yang dikenal sebagai estetika.
Seni Konseptual merupakan gerakan dalam seni rupa yang menempatkan ide atau gagasan dan konsep
menjadi yang terpenting dalam seni. Ide dan konsep senimannya menjadi hal yang paling penting
sedangkan bentuk material dan objek seninya hanyalah merupakan akibat samping dari konsep seniman
). Sedangkan kata Seni (berasal dari bahasa Latin) yaitu keterampilan yang berguna, suatu bentuk
keahlian khusus. Kata ini kemudian mengalami proses penajaman yang mengarah pada seni
sebagaimana yang berkembang sekarang
3. KLASIFIKASI SENI
Sistem klasifikasi seni yang bisa sangat luas maka perlu kita
meyederhanakannya dan melihat sistem klasifikasi yang umum
saja, antara lain sebagai berikut ini.
1. Sistem klasifikasi berdasarkan ketrampilan, alat dan bahan,
dan berdasarkan bagaimana seni diproses
2. Klasifikasi berdasarkan tampilan visual dan penempatan
3. Klasifikasi berdasarkan gaya seni
4. a. Klasifikasi Berdasarkan Ketrampilan,
Alat, Bahan, dan Proses Seni
Contoh klasifikasi seni berdasarkan ketrampilan, alat dan bahan
dan proses misalnya, pengelompokan
karya berdasarkan bahan tekstil, jenis nyanyian, jenis
musik, jenis komedi televisi. Klassifikasi
berdasarkan skill, material, proses seni
yaitu bagaimana mereka dibuat).
5. b. Klassifikasi berdasarkan Tampilan Visual
dan Penempatan
Seni dapat dikelompokkan berdasarkan dimana dia
ditempatkan (tampilannya). Kelompok kerja seni dari bentuk-
bentuk di mana mereka berada (misalnya, di atas panggung:
seni pertunjukan (performance art) musik, pantomin. Di
ruang terbuka misalnya seni patung, arsitektur. Di atas bidang
misalnya: desain grafis, lukisan, dsb).
6. c. Klasifikasi Berdasarkan Gaya Seni
1. Kata “genre” berasal dari bahasa Latin “genus”. Pada abad ke-19, muncul
kata “type” (bhs. Perancis) yang artinya dalam bahasa Inggris “the category
of artistic works”. sebuah genre adalah seperangkat konvensi dan gaya
dalam media tertentu. Dalam pengertian umum genre adalah tipe (type)
atau kategori seni dengan medium tertentu seperti, musik, opera, teater,
tragedi, komedi; tari, seni visual, lanscape adalah sebuah genre. Genre
dalam lukisan termasuk stil life dan lanskap. Sebuah karya seni tertentu
dapat berbelok atau tergabung kepada genre terentu, tapi setiap genre
memiliki kelompok yang mudah dikenali dari konvensinya. Secara umum
dalam dunia pendidikan yang dimaksud dengan genre seni dapat berarti :
musik, teater, tari dan seni visual.
7. C. SIFAT DASAR SENI
Dibawah ini akan dijabarkan beberapa sifat dasar seni tersebut menurut The
Liang Gie.
1. Kreatif
Pada dasarnya, seni adalah hasil kegiatan kreatif, yaitu penciptaan hal-hal baru
yang belum dikenal. Meskipun sebuah karya seni yang diciptakan meniru alam,
proses itu tetap tergolong menjadi penciptaan kreatif. Intinya, seni mengubah
sesuatu menjadi hal lain yang baru dan orisnil, sehingga menghasilkan realitas
baru. Contohnya seperti seni keramik yang berbahan dasar tanah liat yang
berhasil diubah menjadi keramik dengan beragam bentuk yang menarik, seni
patung yang berbahan dasar batu yang berhasil diubah menjadi beragam
bentuk dan jenis patung untuk berbagai kebutuhan
8. 2. Individual
Seni yang dihasilkan akan memiliki ciri khas perogangan dari seniman yang
menciptakannya. Dalam artian, karya seni yang dibuat oleh seorang seniman
akan berbeda dengan hasil yang dibuat oleh seniman lainnya, bahkan ketika
subjek atau tema yang diangkat sama.
Contohnya seperti jenis musik yang dihasilkan oleh Rossa dan musik yang
dihasilkan oleh Iwan Fals. Kedua jenis musik tersebut sama-sama karya seni
musik tetapi masing-masing memiliki sifat uniknya tersendiri. Selain itu,
contohnya seperti lukisan yang dihasilkan oleh Raden Saleh akan berbeda
dengan lukisan yang dihasilkan oleh Affandi.
9. 3. Ekspretif
Berbagai ekspresi dan emosi yang berasal dari pengalaman hidup seorang
seniman akan terpancar pada karyanya. Dampaknya akan dirasakan oleh
Apresiator dan merupakan bentuk ekspresi Apresiator itu sendiri terhadap apa
yang ia interpretasikan dari karya sang seniman. Sehingga seni adalah media
ekspresi dua arah yang dapat menggerakan hati para pelaku seni melalui emosi
dan gagasan yang tercipta dari sebuah karya seni. Contohnya adalah Lagu
Indonesia menangis yang berhasil dibawakan oleh Sherina pada sat gempa
tsunami terjadi di Aceh, sehingga lagu ini dapat membangkitkan emosi, simpati
dan empati masyarakat yang mendengarkan.
10. 4. Abadi
Sifat abadi dalam seni merupakan bentuk apresiasi yang diberikan oleh
penggemar kepada setiap karya yang dihasilkan oleh seniman. Sifat abadi ini
memiliki maksud bahwa ketika karya-karya yang dihasilkan oleh seniman
dianggap suatu yang unik dan memiliki nilai, maka hal ini akan terus diingat
meskipun dalam waktu yang lama. Bentuk apresiasi ini tidak dapat ditarik oleh
waktu dan akan terus diingat meskipun seniman telah meninggal. Contohnya
seperti lagu-lagu yang diciptakan oleh keos plus yang terus digemari oleh
berbagai lintas usia, Lagu Indonesia Raya yang diciptakan oleh WR
Soepratman yang akan terus diingat sebagai lagu nasional Indonesia, karya-
karya seni lukis yang dihasilkan oleh Affandi yang terus diingat oleh
masyarakat, dan lain sebagainya.
11. 5. Universal
Sifat universal dalam seni ini bermaksud bahwa setiap seni yang dihasilkan
akan terus berkembang sepanjang waktu dan dapat dipahami oleh siapapun.
Meskipun tidak semua karya seni dapat dipelajari dan dipahami dalam waktu
yang singkat. Namun setiap karya seni yang diciptakan dapat menembus
batasan waktu, bahasa dan bangsa. Sehingga kemungkinan semua orang dapat
memahaminya. Contohnya seperti seni karikatur yang tidak sengaja dilihat dan
dapat membuat kita tersenyum meskipun kita tidak mnegenal siapa pencipta
karikatur tersebut, desian model pakaian yang terus berkembang sepanjang
masa dan dapat mempengaruhi gaya hidup masyarakat.
12. D. STRUKTUR SENI
The Liang Gie (1976) menjelaskan bahwa dalam semua jenis kesenian terdapat
unsur- unsur yang membangun karya seni sebagai berikut:
1. Struktur seni merupakan tata hubungan sejumlah unsur-unsur seni yang
membentuk suatu kesatuan karya seni yang utuh. Contoh struktur seni dalam
bidang seni rupa adalah garis, warna, bentuk, bidang dan tekstur. Bidang seni
musik adalah irama dan melodi. Bidang seni tari adalah wirama, wirasa dan
wiraga. Bidang seni teater adalah gerak, suara dan lakon.
2. Tema merupakan ide pokok yang dipersoalkan dalam karya seni. Ide pokok
suatu karya seni dapat dipahami atau dikenal melalui pemilihan subject matter
(pokok soal) danjudul karya. Pokok soal dapat berhubungan dengan niat estetis
atau nilai kehidupan, yakni berupa: objek alam, alam kebendaan, suasana atau
peristiwa yang metafora atau alegori. Namun tidak semua karya memiliki tema
melainkan kritik.
13. 3. Medium adalah sarana yang digunakan dalam
mewujudkan gagasan menjadi suatu karya seni melalui
pemanfaatan material atau bahan dan alat serta
penguasaan teknik berkarya. Tana medium tak ada
karya seni.
4. Gaya atau style dalam karya seni merupakan ciri
ekspresi personal yang khas dari si seniman dalam
menyajikan karyanya.
14. Menurut The Liang Gie jenis nilai yang melekat pada seni mencakup:
• nilai keindahan,
• nilai pengetahuan,
• nilai kehidupan.
Nilai keindahan dapat pula disebut nilai estetis, merupakan salah satu persoalan
estetis yang menurut cakupan pengertiannya dapat dibedakan menurut luasnya
pengertian,yakni:
1. Keindahan dalam arti luas (keindahan seni, keindahan alam, keindahan
moral dan keindahan intelektual),
2. Keindahan dalam arti estetis murni,
3. Keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan.
Keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan pada
prinsipnya mengkaji tentang hakikat keindahan dan kriteria keindahan yang
terdapat di alam, dalam karya seni dan benda-benda lainnya.
15. A. KESIMPULAN
1. Seni Konseptual merupakan gerakan dalam seni rupa yang menempatkan ide atau
gagasan dan konsep menjadi yang terpenting dalam seni. Ide dan konsep
senimannya menjadi hal yang paling penting sedangkan bentuk material dan objek
seninya hanyalah merupakan akibat samping dari konsep seniman. Seni
diklasifikasikan menjadi tiga bagian, yaitu sistem klasifikasi berdasarkan
ketrampilan, alat dan bahan dan berdasarkan bagaimana seni diproses, klasifikasi
berdasarkan tampilan visual dan penempatan, serta klasifikasi berdasarkan gaya
seni. Berdasarkan hasil telaah terhadap berbagai filsafat dan teori seni, dapat
disimpulkan bahwa seni memiliki lima ciri yang merupakan sifat dasar seni, yaitu:
kreatif, individual, ekspresif, abadi dan universal. Selain itu, terdapat juga struktur
seni. Struktur seni rupa berbeda dengan seni musik atau pun seni tari. Jadi struktur
seni dapat dirangkum menjadi tiga bagian, yaitu tema, medium, dan juga
gaya/style.
16. B. SARAN
Melalui makalah ini, pembaca diharapkan dapat menambah wawasan tentang konsep, klasifikasi,
sifat dasar, dan struktur seni dan pembaca diharapkan dapat mempelajari lebih luas lagi mengenai
kajian tentang seni.