1. Patogen dapat menembus struktur penghalang tumbuhan seperti kutikula dan dinding sel melalui penetrasi langsung dengan membentuk struktur khusus atau menghasilkan enzim perombak.
2. Setelah penetrasi, patogen akan berkoloni, menghasilkan toksin atau fitohormon, dan membentuk inokulum baru.
3. Tumbuhan mengalami gangguan seperti peningkatan respirasi, gangguan fotosintesis, dan kematian
Pengantar Teknologi Produksi Tanaman HortiktulturaRozi Aziz
Â
Materi Kuliah pertemuan 1 dan 2 pada Mata Kuliah Teknologi Produksi Tanaman Hortikultura, Program studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu semester ganjil 2017/2018
Hama adalah organisme yang merusak tanaman dan secara ekonomik merugikan manusia. Hama yang menyerang tumbuhan antara lain tikus, walang sangit, wereng, tungau, dan ulat.
Pengantar Teknologi Produksi Tanaman HortiktulturaRozi Aziz
Â
Materi Kuliah pertemuan 1 dan 2 pada Mata Kuliah Teknologi Produksi Tanaman Hortikultura, Program studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu semester ganjil 2017/2018
Hama adalah organisme yang merusak tanaman dan secara ekonomik merugikan manusia. Hama yang menyerang tumbuhan antara lain tikus, walang sangit, wereng, tungau, dan ulat.
Fisiologi tumbuhan mempelajari dasar-dasar fisiologi dari proses dan fungsi di dalam tumbuhan tingkat tinggi. Materi yang dipelajari: transpirasi dan hubungan air tanah-tumbuhan-udara, respirasi, fotosintesis, unsur hara dan asimilasinya, pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, dan mekanisme respon tumbuhan terhadap cekaman lingkungan.
Kultur Jaringan merupakan kegiatan memperbanyak tanaman secara in-vitro atau dalam lingkungan steril dan memanfaatkan bagian kecil tanaman yang nantinya dari bagian kecil tersebut akan diubah menjadi banyak individu tanaman baru yang umumbya memiliki sifat yang sama dengan tanaman induknya.
Berikut merupakan penjelasan umum tentang kultur jaringan
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Â
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Â
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
2. 2
PENETRASI LANGSUNG
• Jamur, tumbuhan tinggi parasit & nematoda
• Menembus struktur penghalang
– Kutikula
– Dinding sel epidermis
• Cara
– Membentuk struktur khusus
– Membentuk enzim perombak
4. 4
STRUKTUR KHUSUS
• Untuk menembus penghalang dengan
kekuatan
• Bentuk Patogen
– Adesorium & stakhel Plasmodiophora
brassicae
– Apresorium & hife penetrasi jamur karat,
jamur tepung
– Bantalan penetrasi Rhizoctonia solani
– Haustorium Cuscuta spp.
– Radikel benalu
– Stilet nematoda
5. 5
ADESORIUM & STAKHEL
Plasmodiophora brassicae
Adesorium
• Matriks lengket, untuk
melekatkan diri
Stakhel
• Bentuk runcing, khitin, untuk
menembus dinding sel akar
11. 11
ENZIM PEROMBAK
• Dihasilkan jamur & bakteri
• Perombak kutikula & dinding sel tumbuhan
– Kutikula : lilin, kutin
– Dinding sel : pektat, selulose, hemiselulose,
lignin, lipid, protein
12. 12
ENZIM PEROMBAK
• Perombak penyusun sel tumbuhan
– Kutikula
• Lilin - tidak ada enzim
• Kutin - kutinase
– Dinding sel
• Pektat - pektinase
• Hemiselulose - hemiselulase
• Selulose - selulase
• Lignin - ligninase
– Lamela tengah
• Pektat - pektinase
– Membran sel
• Lipid - lipase
• Protein - peptidase
13. 13
KUTINASE
• Perombak kutin (penyusun kutikula)
– “Melunakkan” kutikula
• Berdaya aktif hanya di sekeliling hife
penetrasi yang sedang menembus kutikula
14. 14
PEKTINASE
• Perombak senyawa pektat (pektin, asam
pektinat, asam pektat)
– Pengisi dinding sel
– Penyusun lamela tengah
• Menyebabkan tercerai berainya sel-sel
– Gejala busuk basah
• Kerangka dinding sel (selulose) menjadi lebih
mudah dirombak
15. 15
HEMISELULASE
• Perombak hemiselulose (pengisi dinding
sel)
– Xilanase, galaktase, mannase, arabinase
• Selulose (kerangka dinding sel) menjadi
lebih mudah dirombak
16. 16
SELULASE
• Perombak selulose (kerangka dinding sel
tumbuhan)
– Selulose merupakan komponen tumbuhan yang
paling banyak di alam
• Terdiri dari sejumlah enzim (C1, C2, …
Cx)
– Hasil perombakan berupa selobiose
17. 17
LIGNINASE = LIGNASE
• Perombak lignin (zat kayu) pada dinding sel
tumbuhan tahunan
• Jamur Basidiomycetes, sejumlah Ascomycetes
& Deuteromycetes
– Jamur busuk putih (white rot fungi)
• Mampu merombak & menggunakan
• Gejala relatif cepat
– Jamur busuk coklat (brown-rot fungi)
• Mampu merombak tetapi tak mampu menggunakan
• Gejala relatif lambat
27. 27
KOLONISASI VIRUS
• Replikasi zarah virus (asam nukleat &
protein selubung)
• Menggunakan metabolisme tumbuhan
• Penyebaran antar sel melalui
plasmodesma
31. 31
TUMBUHAN Pascapenetrasi
A. Akibat serangan
1. Kenaikan respirasi
2. Gangguan fotosintesis
3. Gangguan penyerapan air & hara
4. Gangguan pengangkutan
5. Gangguan pertumbuhan
6. Kematian sel
32. 32
• Untuk penyediaan energi
– Untuk metabolisme patogen
• Replikasi virus
– Metabolisme pertahanan
• Fitoaleksin
• Struktur penghalang
1. Kenaikan respirasi
33. 33
• Penutupan stoma
• Gangguan pasokan air
• Pengecilan ukuran helai daun
• Klorosis
• Penggulungan/pengeritingan daun
• Pengguguran daun
2. Gangguan fotosintesis
34. 34
3. Gangguan penyerapan
• Gangguan permeabilitas membran
• Gejala layu karena kerusakan akar
4. Gangguan translokasi xilem
• Hambatan aliran air dlm. xilem
• Runtuhnya dinding xilem
• Tilosis
• Penyumbatan oleh patogen
• Penyumbatan oleh gom
• Gejala layu karena gangguan xilem
35. 35
• Hambatan distribusi hasil fotosintesis
• Tempat serangan sebagai “sink”
– Warna lebih hijau di sekitar bercak
– = green island (pulau hijau)
• Kerusakan floem
– Degenerasi floem : penyakit CVPD pada
jeruk
5. Gangguan translokasi floem
36. 36
• Gangguan keseimbangan fitohormon
– Pengecilan organ tumbuhan
• Hipotrofi : ukuran lebih kecil
• Hipoplasia : jumlah sel berkurang
– Pembesaran organ tumbuhan
• Hipertrofi : ukuran lebih besar
• Hiperplasia : jumlah sel bertambah
6. Gangguan pertumbuhan
37. 37
• Kematian satu sel
– Hipersensitif (lewat peka)
• Kematian sekelompok sel
– Nekrosis
7. Kematian sel
38. 38
• Kematian sel yang cepat setelah terserang patogen
• Efektif menghentikan perkembangan patogen
biotrof
HIPERSENSITIF
39. 39
TANGGAPAN TUMBUHAN
• Pertahanan tumbuhan
• Jenis pertahanan pada tumbuhan
– Berdasar asal pembentukan
• Pertahanan bawaan
• Pertahanan tanggapan
– Berdasar bentuk pertahanan
• Pertahanan kimiawi
• Pertahanan struktural
40. 40
a. Pembentukan senyawa fenol (common
phenolics)
– Menghalangi pertumbuhan patogen
b. Fitoaleksin
– Senyawa isoflavonoid / terpenoid yang
meningkat drastis setelah serangan patogen
– Disintesis dari senyawa fenol
JALUR REAKSI SHIKIMAT
1. Pertahanan kimiawi
42. 42
• Pembentukan lignituber
– Deposit lignin sekitar hife penetrasi
• Penebalan dinding sel 2O
– Penyempitan plasmodesma
• Lapisan absisi
– Pemisahan jaringan sehat dari yang sakit
• Lapisan gabus
– Pemisahan jaringan sehat dari yang sakit
• Tilosis
– Penggelembungan dinding parenkhim pendamping xilem
ke dalam lumen xilem
2. Pertahanan struktural
43. 43
LIGNITUBER
• Deposit senyawa mirip lignin di sekeliling
hife penetrasi
Lignituber
•Membungkus
hife penetrasi
•Menghambat
pertumbuhan
hife penetrasi