Dokumen tersebut membahas penggolongan bahan makanan berdasarkan kelompok biologis, fungsi dalam tubuh, kandungan zat gizi, dan pola konsumsi. Juga membahas pedoman gizi seimbang dan beberapa daftar yang digunakan untuk menilai konsumsi makanan."
2. Bahan makanan
Komoditas pangan dalam perdagangan, apa
yang kita produksi, kita beli, kita masak dan kita
susun menjadi hidangan
Zat makanan/zat gizi/nutrient
Komponen yang menyusun bahan makanan
tersebut
(Karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral)
3. Bahan makanan pokok
Bahan makanan lauk pauk
Bahan makanan sayur
Bahan makanan buah
Susu
memenuhi:
kebutuhan fisiologis
macam dan jumlah
kepuasan psikis
EMPAT SEHAT LIMA SEMPURNA
4. Pedoman Umum Gizi Seimbang
Makanlah aneka ragam makanan
Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi
Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah kebutuhan energi
Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat kebutuhan
energi
Gunakan garam beriodium
Makanlah makanan sumber zat besi
Berikan ASI saja pada bayi hingga berusia enam bulan
Biasakan makan pagi
Minumlah air bersih & aman secukupnya
Lakukan kegiatan fisik & olah raga secara teratur
Hindari minuman beralkohol
Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan
Bacalah label pada makanan yang dikemas
5. Bahan makanan, sebaiknya
Mengandung zat gizi
Aman (residu pestisida, residu antibiotik, residu
hormon, bahan tambahan makanan)
Memiliki nilai tambah (ex. antioksidan)
Memuat sebanyak mugkin bahan lokal harga
murah
Memenuhi standar mutu
Berpenampilan menarik
Sentuhan teknologi
6. Penggolongan bahan makanan
Menurut kelompok biologis
Menurut fungsi bahan makanan dalam tubuh
Menurut kandungan zat gizinya
Menurut pola konsumsi
Menurut DKBM
Menurut kelompok untuk perhitungan PPH (pola pangan
harapan)
7. Penggolongan Menurut Kelompok Biologis
Bahan makanan nabati
Serealia
Kacang-kacangan
Sayuran
Buah
Bumbu, dll
Bahan makanan hewani
Daging ternak
Unggas
Ikan dan Kerang kerangan
Susu
Telur
8. Penggolongan Menurut Fungsi Bahan
makanan dalam tubuh
Bahan makanan sebagai sumber tenaga
Bahan makanan kaya karbohidrat
Bahan makanan kaya lemak atau minyak
Bahan makanan pembangun (kaya protein)
Bahan makanan hewani
Bahan makanan nabati
Bahan makanan pengatur
Sayuran
Buah
9. Penggolongan Bahan Makanan Menurut Kandungan
Zat Gizinya
Bahan makanan Sumber Karbohidrat
Serealia
Umbi umbian
Gula
Bahan makanan sumber Lemak dan minyak
Bahan makanan sumber protein
Sumber protein hewani
Sumber protein nabati
Bahan Makanan Sumber Vitamin dan Mineral
Sayuran
Buah
10. Penggolongan Bahan Makanan Menurut pola
konsumsi di Indonesia
Pola Konsumsi Pangan adalah susunan makanan yang
mencakup jenis dan jumlah bahan makanan rata-rata
perorang perhari yang umum dikonsumsi/dimakan
penduduk dalam jangka waktu tertentu.
Bahan Makanan Pokok
Bahan Makanan Lauk Pauk
Bahan Makanan Sayur
Buah (pencuci mulut)
Susu dan Telur
Bumbu dan lain-lain
11. Penggolongan Bahan Makanan
dalam kaitannya untuk perhitungan
pola pangan harapan (PPH)
1. Serealia
2. Umbi-umbian
3. Hewani
4. Kacang-kacangan
5. Minyak/lemak
6. Buah berminyak/biji berminyak
7. Gula
8. Sayuran dan buah
12. Pola Pangan Harapan adalah
komposisi/susunan pangan atau kelompok
pangan yang didasarkan pada kontribusi
energinya baik mutlak maupun relatif ,
yang memenuhi kebutuhan gizi secara
kuantitas, kualitas maupun keragamannya
dengan mempertimbangkan aspek sosial,
ekonomi , budaya , agama dan cita rasa
13. Langkah menghitung skor PPH
1. Hitung jumlah energi masing-masing kelompok bahan
makanan dengan menggunakan DKBM
2. Hitung Prosentase thd total energi perhari
energi msg-msg kel BM
x 100%
jumlah total energi
3. Hitung skor PPH tiap kelompok
Skor PPH kelompok BM = % thd total energi x bobot
4. Jumlahkan skor seluruh kelompok
14. Bobot Kelompok Bahan Makanan untuk perhitungan PPH
Bobot(rating) adalah nilai yang diberikan untuk setiap kelompok
bahan pangan dengan mempertimbangkan kepadatan energi, zat
gizi, serat, kuantitas, dan cita rasa terhadap komoditas tersebut.
1. Serealia 0,5
2. Umbi-umbian 0,5
3. Hewani 2,0
4. Kacang-kacangan 2,0
5. Minyak/lemak 1,0
6. Buah berminyak/biji berminyak 0,5
7. Gula 0,5
8. Sayuran dan buah 2,0
15. Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM)
Memuat kadar zat gizi (prot, lemak, karb, Ca, P, Fe,
Vit A, Vit B1, Vit C), kalori, air dan bdd (bagian yang
dapat dimakan)
Tahun 2005 ditambah dengan Serat makanan, Abu,
Na, K, Tembaga, Seng, Ribovlafin, Niasin, B-karoten
Angka dalam DKBM bukan nilai mutlak, hanya
pedoman
Karbohidrat ditentukan secara perhitungan
“by difference” = 100 – (air + abu + prot + lemak)
Termasuk karbohidrat yang tak dapat dicerna dan
asam organik
Digunakan dalam perencanaan atau evaluasi makanan
yang dikonsumsi, yang jika sudah ada menggunakan
komposisi BM setempat, jika belum dapat
menggunakan DKBM
16. Daftar Komposisi Bahan
Makanan (DKBM)
DKBM disusun berdasarkan hasil penelitian
mengenai komposisi zat gizi makanan
yang dilakukan di Pusat Penelitian dan
Pengembangan Gizi dan Makanan DepKes
RI
Pengelompokkan bahan makanan
bertujuan untuk keharmonisan dan
keselarasan penyajian data.
17. Lanjutan
Prinsip pengelompokkan makanan tersebut ialah
menempatkan suatu bahan makanan menurut
penggunaannya.
Metode analisis yang digunakan untuk
menentukan zat gizi adalah :
pengeringan/gravitimetri, kjeldahl, perhitungan,
enzimatik, pemijaran, AAS, HPLC,
spektrofotometri, mikrobiologi, titrasi.
18. Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM)
Dikelompokkan dalam 10 golongan bahan makanan
DKBM terbaru (2005) terdiri dari 11 golongan Bahan
makanan
Bahan makanan yang lazim dikonsumsi di Indonesia
Jika belum ada didekati dengan jenis makanan yang
relatif sama
Komposisi hasil pertanian sangat bervariasi, tgt: varietas,
budidaya, lingkungan, tingkat kemasakan saat panen,
perlakuan setelah panen, penyimpanan, dll
Kenaikan atau pengurangan zat gizi sebagai akibat
pengolahanan belum tergambarkan
19. Penggolongan Bahan Makanan dalam
Daftar Komposisi Bahan Makanan (2005)
1. Serelia dan hasil olahannya (Kode: A)
2. Umbi berpati dan hasil olahannya (Kode : B)
3. Kacang-kacangan dan hasil olahannya (Kode: C)
4. Sayuran dan hasil olahannya (Kode : D)
5. Buah dan hasil olahnya (Kode : E)
6. Daging, Unggas dan hasil olahannya (Kode : F)
7. Ikan, Kerang, Udang dan hasil olahannya (Kode : G)
8. Telur dan hasil olahannya (Kode : H)
9. Susu dan hasil olahannya (Kode : J)
10. Lemak/minyak (Kode : K)
11. Gula, sirup dan konfeksioneri (Kode : M)
21. BDD
Bahan yang dapat dimakan (BDD) adalah
kadar zat gizi disajikan per 100 gr bagian
yang dapat dimakan. Contoh jika 100 gr
ikan, zat gizi yang anda makan ialah yang
terkandung dalam bagian ikan yang dapat
dimakan, biasanya tidak termasuk tulang
(duri), sirip, ekor, dan kepala.
22. Beberapa Daftar yang sering digunakan
dalam penilaian konsumsi makanan
Daftar Kandungan Gizi Makanan Jajanan
(DKGJ)
Merupakan rangkuman dari berbagai penelitian (hasil
analisis makanan jajanan)
Memuat angka angka kandungan zat gizi sebagian
makanan jajanan di Indonesia
Makanan jajanan merupakan bentuk olahan campuran
berbagai macam bahan makanan
23. Daftar Kandungan Zat Gizi Makanan Jajanan
No Na
ma
mkn
U
R
T
Brt
g
Ene
rgi
g
Prot
g
Lmk
g
Kar
b
g
Ca
mg
Fe
mg
Vit
A
mg
Vit
C
mg
Vit
B1
mg
Air
g
1
2
3
4
5
*)
**)
1 bh
1 bh
70
25
88
73
2,3
1,2
1,3
2,8
16,7
0,7
0,02
0,01
3,95
0,85
0
0
0
0
-
-
48,5
10,1
*) Buras
**) Kroket
- Tidak dianalisis
24. Daftar Konversi Berat Mentah-Masak
(DKMM)
Untuk menaksir berat makanan mentah dari
makanan masak atau sebaliknya
BMj = Fj x BOj
BMj : Berat bahan makanan keadaan mentah
Fj : faktor konversi berat makanan mentah
masak makanan, dalam daftar DKMM
BOj : Berat bahan makanan keadaan masak
25. Seseorang mengkonsumsi udang rebus 100 g
Dari DKMM udang rebus 1,5
Jadi berat udang mentah = 1,5 x 100 g = 150g
Selanjutnya dapat dihitung kandungan zat gizi/ kalorinya
dengan menggunakan DKBM
26. Daftar Konversi Penyerapan Minyak (DKPM)
Digunakan jika makanan ybs tidak ada dalam DKBM dan
DKGJ
Terutama untuk penilaian makanan yang energi dan lemak
menjadi perhatian utama dalam dietnya
Ma x BMa
BKa =
100
BKa : Berat minyak yang diserap bhan makanan (g)
Ma : Faktor konversi penyerapan minyak pd makanan (%)
(Tabel DKPM)
BMa: Berat makanan mentah BDD (g)
27. Seseorang mengkonsumsi 50 g perkedel jagung
Dari DKMM perkedel jagung 0,9
Jadi brt jagung mentah = 0,9 x 50 g = 45 g
Dari DKPM perkedel jagung 16,7%
Jadi berat minyak yang diserap = 16,7% x 45 g
= 7,5 g
28. Daftar Ukuran Rumah Tangga (DURT)
Memuat angka untuk mengkonversi ukuran
makanan dari ukuran rumah tangga ke berat
atau volume
1 sdm gula pasir 10 gram
susu bubuk 5 gram
tepung beras 6 gram
terigu, maizena, hunkwe 5 gram
minyak, margarin 10 gram
1 sdm cairan = 10 ml