Dokumen tersebut membahas tentang penyakit-penyakit akibat kerja, termasuk definisi, faktor-faktor penyebab, diagnosis, serta contoh penyakit seperti bising, panas, penyakit kulit dan paru-paru akibat kerja, serta zoonosis yang dapat ditularkan antara hewan dan manusia.
1. ` Nama : Ardhi Fisma Wibowo
NIM : R0215015
Kelas : A
1. DASAR DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT KERJA
A. Definisi
a. Occupational Disease (Penyakit akibat kerja)
Penyakit yang mempunyai penyebab yang spesifik atau asosiasi
yang kuat dalam pekerjaan, yang pada umumnya terdiri dari satu
agen penyebab yang sudah di akui.
b. Work RelatedDisease (Penyakit yang berhubungan dengan
pekerjaan)
Penyakit yang mempunyai beberapa agen penyebab, dimana
faktor pekerjaan memegang peranan bersama dengan faktor risiko
lainya dalam berkembangnya penyakit yang mempunyai etologi
kompleks.
c. Diseases affecting working populations (Penyakit yang
mengenai populasi pekerja)
Penyakit yang terjadi pada populasi pekerja tanpa adanya agen
penyebab ditempat kerja, namun dapat diperberat oleh kondisi
pekerjaan yang buruk bagi kesehatan.
B. Faktor PAK
Ditinjau dari beberapa faktor :
Faktor Fisik
Meliputi Suara, Suhu, Radiasi Elektromagnetik, Tekanan
Udara, Penerangan, Getaran, Ventilasi.
Faktor Kimia
Bahan kimia yang digunakan dalam proses kerja, maupun
yang terdapat dalam lingkungan kerja, dapat berbentuk Debu,
Uap, Gas, Larutan, Awan atau Kabut.
Faktor Biologi
Virus, Bakteri, Jamur, Serangga, Parasit, Cacing,
Tumbuhan dan Hewan.
2. Faktor Fisiologis
Disebabkan oleh penataan tempat kerja atau cara kerja
desain tempat kerja, beban kerja dan malposisi sewaktu
bekerja (Myalgia, backacheatau cedera panggung.
Faktor Psikososial
Lingkungan kerja yang mengakibatkan stress, monotoni
kerja, tuntutan pekerjaan, hubungan kerja yang kurang baik,
upah tidak sesuai, tempat kerja yang terpencil dan jaminan
masa depan yang meragukan.
C. Diagnosa PAK
a. Menentukan diagnosis klinisnya.
b. Menentukan pajanan yang dialami oleh tenaga kerja selama ini.
c. Menentukan apakah pajanan tersebut memang dapat
menyebabkan penyakit tersebut.
d. Menentukan apakah jumlah pajanan yang dialami cukup besar
untuk dapat mengakibatkan penyakit tersebut.
e. Menentukan apakah ada faktor-faktor lain yang mungkin dapat
mempengaruhi.
f. Cari adanya kemungkinan lain yang dapat merupakan penyebab
penyakit.
g. Buat keputusan apakah penyakit tersebut disebabkan oleh
pekerjanya.
2. NOISE
A. Pengertian
kebisingan adalah bunyi atau suara yang timbul yang tidak
dikehendaki yang sifatnya mengganngu dan menurunkan daya dengar
seseorang (WHS, 1993).
B. Jenis – jenis kebisingan
1. Bising kontinu (terus menerus) seperti suara mesin, kipas angin, dll.
2. Bising intermitten (terputus putus) yang terjadi tidak terus menerus
seperti suara lalu lintas, suara pesawat terbang
3. Bising Impulsif yang memiliki perubahan tekanan suara melebihi
40 dB dalam waktu yang cepat sehingga mengejutkan
pendengarnya seperti suara senapan, mercon, dll
4. Bising impulsif berulang yang terjadi secara berulang-ulang pada
periode yang sama seperti suara mesin tempa.
C. Dampak bagi kesehatan
1. Gangguan fisiologis 3. Gangguan komunikasi
2. Gangguan psikologis 4. Gangguan pada pendengaran
3. D. Program Konservasi Pendengaran
1. Pemantauan Kebisingan 4. Alat Pelindung Diri
2. Audiometri Test 5. Training Motivasi
3. Pengendalian Kebisingan 6. Pemeliharaan Catatan / record
3. HEAT
A. Sumber panas
Udara lingkungan dan Aktivitas otot ( 80% aktivitas otot diubah
menjadi panas tubuh)
B. Faktor yang mempengaruhi keseimbangan panas tubuh
a.Suhu udara d. Aktivitas fisik
b. Kelembaban e. Pendinginan
c. radiasi panas f. Aklimatisasi
C. Kelainan yang timbul karena terpapar panas
1. Heat Cramps
2. Heat syncope
3. Heat exhausted (kelelahan akibat panas)
4. Heat stroke
4. OCCUPATIONAL SKIN DISEASE
A. Pengertian Dermatitis
Dermatitis adalah peradangan kulit (epidermis dan dermis) sebagai
respon terhadap pengaruh faktor eksogen dan faktor endogen, yang
menimbulkan kelainan klinis berupa Efloresensipolimorfik (edema,
papul, vesikel, skuama) dan gatal( AdhiJuanda, 2005)
B. Yang harus dilakukan sebagai Ahli K3
Menilai risiko terhadap kesehatan dan keselamatan karyawan.
Mengidentifikasi langkah-langkah untuk mengendalikan risiko dan
memastikan langkah-langkah tersebut berjalan dengan baik dan benar.
5. OCCUPATIONAL LUNG DISEASE
A. Definisi
Penyakit atau kerusakan paru disebabkan oleh debu, uap atau gas
berbahaya yang terhirup pekerja di tempat pekerjaan ( mochtar pulmo
UI )
B. Jenis jenis lung disease
a. PNEUMOKONIASIS
b. BERYLLIOSIS
c. SILICOSIS
d. BISINOSIS
e. ASBESTOSIS
f. ASMA KERJA
4. 6. OCCUPATIONAL ZOONOSIS DISEASE
A. Definisi
Zoonosis, menurut badan Kesehatan sedunia (OIE=Office
Internationale Epizooticae) merupakan penyakit yang secara alamiah
dapat menular diantara hewann vertebrata dan manusia. Penyakit yang
tergolong dalam zoonosis dengan penyebaranpenyakit tersebar ke
seluruh penjuru dunia dan yang sering ditemukan di Indonesia
misalnya antraks, rabies, leptospirosis, brucelosis, toxoplasmosis,
tuberkolosis, salmonellosis, avian Influenza, dan lain-lain. (Mangku
Sitepoe, 2009, hal 1)
B. Jenis – jenis zoonosis disease
a. Anthrax
b. Brucellosis
c. Campylobacter
d. Cryptosporidiosis
e. E. coli O157
f. Influenza
g. Leptospirosis
h. Listeriosis
i. Lyme disease
j. Mycobacterium
bovis (bovine TB)
k. Ovine chlamydiosis
l. Pasteurellosis
m. Psittacosis
n. Q fever
o. Rabies
p. Salmonellosis
q. Streptococcal
infections (Strep
suis, Strep
zooepidemicus)