3. DASAR
Asam askorbat ( vitamin C ) adalah
reduktor yang kuat. Hal ini terlihat dari
struktur kimia dan sifat kimianya. Asam
askorbat bisa mereduksi I2 menjadi I-. Asam
askorbat dioksidasikan menjadi asam
dehidroaskorbat. I2 ditambahkan secara
berlebih terukur. Kelebihan I2 dititar dengan
menggunakan larutan tio dengan kanji sebagai
indikator dengan warna titik akhir yaitu
larutan tidak berwarna
4. TUJUAN
1.Untuk mengetahui kadar vitamin C dalam
sampel dengan menggunakan metode
yodometri ( cara titrasi tidak langsung )
2.Untuk mengetahui dan memahami
teknik kerja yang benar dalam titrasi
22. PERHITUNGAN
(VBLANKO VCONTOH ) x NP x BST VITC x FP
% VIT C x 100 %
mg sampel
mg % Vit C
Vit C x bobot rata rata tablet
tablet 100
23. PEMBAHASAN
Pada prakatikum kali ini kami melakukan percobaan
tentang penentuan kadar vitamin C melalui iodometri.
Vitamin adalah senyawa organik kompleks yangesensial
untuk pertumbuhan dan fungsi biologis yang lain bagi
mahluk hidup.Vitamin tidak disintesa dalam tubuh
kecuali vitamin K, maka vitamin harus ada dalam
makanan yang dikonsumsi. Vitamin tidak memberikan
kalori dan tidak ikut menyusun jaringan tubuh tetapi
memberikan fungsi yang spesifik dalam
tubuh.(Sudarmadji, 1989)
24. Vitamin C adalah nutrien dan vitamin yang larut dalam
air dan penting untuk kehidupan serta untuk menjaga
kesehatan. Vitamin ini juga dikenal dengan namakimia
dari bentuk utamanya yaitu asam askorbat. Vitamin C
termasuk golonganantioksidan karena sangat mudah
teroksidasi oleh panas, cahaya, dan logam, olehkarena
itu penggunaaan vitamin C sebagai antioksidan
semakin sering dijumpai.(Anonima, 2010)
25. Dalam bentuk Kristal tidak berwarna, titik cair 190-
1920.
Vitamin C bersifat larut dalam air dan sedikit larut
dalam aseton atau alcohol yang mempunyai berat
molekul rendah.Oksidasi vitamin C akan terbentuk
asam dehidroaskorbat. (Sudarmadji, 1989)
Penentuan vitamin C kali ini dikerjakan dengan titrasi
iodine. Prinsip dari metode ini adalah sifat reduktor
kuat yang dimiliki oleh vitamin C akan dioksidasikan
oleh I2 dalam suasana asam dan I2 tereduksi akan
berubah menjadi ion iodide .
26. Langkah pertama yang dilakukan adalah melarutkan 5
gram nutrisari denganakuades. Kemudian larutan ini
dipindahkan ke labu ukur ukuran 50 ml
danditambahkan akuades hingga tanda batas. Akuades
digunakan untuk menstabilkansifat reduktor. Setelah
larutan menjadi homogen, maka larutan ini
disaringmenggunakan kertas saring.
27. Penyaringan dilakukan agar tidak ada bagian yang
tidak larut ikut kedalam filtrat. Filtrat hasil penyaringan
kemudian di pipet dan dimasukkankedalam Erlenmeyer
untuk kemudian dititrasi dengan I2
0,01 N. Setelah titrasi telah berjalan 3 ml, maka
ditambahkan 5 tetes indicator amilum 1%. Titrasi
dilakukanhingga teerjadi perubahan warna larutan
menjadi biru tua keabuan.Saat titrasi dilakukan maka
kelarutan iodine meningkat melalui kompleksasi oleh
iodida untuk membentuk triiodida.
28. Triiodida kemudian akan mengoksidasivitamin C
(C6H8O6) menjadi asam dehidroaskorbat (C6H6O6). Saat
oksidasi iniberlangsung triiodida akan dikonversi secara
cepat menjadi ion iodida. Ketika semuavitamin C telah
dioksidasi maka triiodida berlebih akan bereaksi
dengan amilum.Vitamin C dengan iod akan
membentuk ikatan dengan atom C nomor 2 dan
3sehingga ikatan rangkap hilang. Reaksi yang terjadi
adalah:
KI K + + I-
I2(aq)+ I- I3
29. Amilum digunakan sebagai indikator karena memiliki
sensitivitas warna biru-tua yang mempermudah
pengamatan perubahan pada titik akhit titrasi. Warna
biru-tua ini timbul dari reaksi antara iodium dengan
amilum yang akan membentuk senyawa kompleks,
dimana iod diserap oleh amilum. Molekul iod diikat
padapermukaan beta amilosa, suatu konstituen kanji.
Penambahan amilum dilakukan saatmendekati titik
akhir titrasi dimaksudkan agar amilum tidak
membungkus iod karenaakan menyebabkan amilum
sukar dititrasi untuk kembali ke senyawa semula.
30. Bila ditambahkan pada awal, maka larutan iodine yang
digunakan untuk titrasi akan lebihbanyak dari
seharusnya, bila ditambahkan pada akhir tirasi maka
larutan iodine yangdigunakan akan lebih sedikit dari
seharusnya karena amilum akan langsung
bereaksidengan iod membentuk warna biru.Setelah
titrasi dilakukan maka dapat dihitung kadar vitamin C
yang terdapatdalam sampel .