Entrepreneur merujuk pada kepribadian yang mampu berdiri di atas kemampuan sendiri, mengambil keputusan, dan menerapkan tujuan secara mandiri. Entrepreneur bukan hanya pedagang, tetapi memiliki mental kuat, percaya diri, kreativitas, ketekunan, dan moralitas dalam menjalankan usaha. Pendidikan kewirausahaan bertujuan membentuk jiwa entrepreneur melalui sikap kreatif dan inovatif untuk memanfaatkan sumber
2. A. Pengertian :
Istilah “entrepreneur” berasal dari
perkataan bahasa Perancis dan secara
harfiah berarti perantara (bahasa Inggris:
Between-taker atau go-Between). Pada
abad ke-19 dan permulaan abad ke-20
para entrepreneur seringkali tidak
dibedakan dengan kelompok manajer dan
kelompok pengusaha terutama dipandang
dari sudut persprektif ekonomi.
3. Pada pertengahan abad ke-20, muncullah
pandangan tentang seorang entrepreneur
sebagai seorang innovator yaitu orang
yang menemukan hal-hal baru (inovasi )
Istilah entrepreneur atau wirausaha sering
tumpang-tindih dengan istilah wiraswasta.
Di dalam banyak literatur dapat dilihat
bahwa pengertian wirausaha sama dengan
wiraswasta.
4. Namun bila dikaji secara semantik nampak
ada sedikit perbedaan.
Entrepreneur atau wirausaha merupakan
gabungan dari kata Wira (gagah, berani,
perkasa) dan usaha (bisnis) sehingga
entrepreneur dapat diartikan sebagai
orang yang berani atau perkasa dalam
usaha/bisnis (Nasution, 2007: 2).
5. Menurut Buchari (2008: 17) bahwa
wiraswasta terdiri atas tiga kata: wira, swa,
dan sta, masing-masing berarti: wira
adalah manusia unggul, teladan, berbudi
luhur, berjiwa besar, berani,
pahlawan/pendekar kemajuan, dan
memiliki keagungan watak; swa artinya
sendiri; dan sta artinya berdiri.
6. Bertolak dari ungkapan etimologis di atas,
maka wiraswasta berarti keberanian,
keutamaan serta keperkasaan dalam
memenuhi kebutuhan serta memecahkan
permasalahan hidup dengan kekuatan
yang ada pada diri sendiri.
7. Dengan demikian wiraswasta terkesan lebih
berorientasi kepada kepemilikan dan atau
kemampuan sendiri.
Sedangkan wirausaha lebih bertujuan kepada
keuntungan, bukan hanya keuntungan
finansial yang menjadi orientasi, melainkan
seluruh aspek yang mempunyai nilai lebih;
lebih positif, lebih baik, lebih banyak, lebih
bermanfaat dan sebagainya.
8. Dari berbagai definisi KWU dikemukakan oleh
para ahli, wirausaha (entrepreneur) dapat
dipandang dari berbagai sudut, yakni:
(1) ahli ekonomi;
(2) manajemen;
(3) pelaku bisnis;
(4) psikolog; dan
(5) pemodal.
9. Ahli ekonomi, bahwa entrepreneur
seseorang atau sekelompok orang yang
mengorganisasikan faktor-faktor produksi,
sumber daya alam, tenaga, dan keahlian
untuk tujuan memproduksi barang dan jasa
10. Ahli manajemen, bahwa entrepreneur
adalah seseorang yang memiliki
kemampuan dalam menggunakan dan
mengombinasikan sumber daya seperti
keuangan, material, tenaga kerja,
keterampilan untuk menghasilkan produk,
proses produksi, bisnis, dan organisasi
usaha baru.
11. Menurut pandangan pelaku bisnis bahwa
entrepreneur adalah orang yang
menciptakan suatu bisnis baru dalam
menghadapi resiko dan ketidakpastian
dengan maksud untuk memperoleh
keuntungan .
12. Menurut pandangan psikolog,:
Entrepreneur adalah orang yang memiliki
dorongan kekuatan dari dalam dirinya untuk
memperoleh suatu tujuan serta suka
bereksperimen untuk menampilkan
kebebasan dirinya di luar kekuasaan orang
lain.
13. Menurut pandangan pemodal:
Entrepreneur adalah orang yang
menciptakan kesejahteraan untuk orang
lain, menemukan cara-cara baru untuk
menggunakan sumber daya, mengurangi
pemborosan, dan membuka lapangan
kerja yang disenangi masyarakat.
14. Ciputra (2008) memandang pendidikan
kewirausahaan dari sisi ekonomi, dimana
pembelajaran kewirausahaan akan
memberikan tiga manfaat berarti.:
Pertama, akan menghasilkan manusia-
manusia masa depan (entrepreneur) yang
sanggup tidak miskin.
15. Kedua, para entrepreneur yang bertumbuh
adalah sumber-sumber pendapatan negara
yang dapat diandalkan.
Ketiga, para entrepereneur akan ikut
membuka lapangan pekerjaan baru, ikut
membangun kota-kota baru,
mengembangkan pertanian, menggairahkan
produk-produk kebutuhan masyarakat, dan
menyediakan jasa layanan publik yang
berkualitas.
16. Dari ketiga manfaat ekonomi yang dijelaskan
Ciputra disimpulkan bahwa pendidikan
entrepreneurship adalah senjata penghancur
massal untuk pengangguran dan kemiskinan
sekaligus tangga menuju impian setiap warga
masyarakat untuk mandiri secara finansial
dan mampu membangun kemakmuran, lalu
secara bersama-sama membangun
kesejahteraan bagi bangsa.
17. Entrepreneur adalah mereka yang
melakukan usaha-usaha kreatif dan inovatif
dengan jalan mengembangkan ide dan
meramu sumber daya untuk menemukan
peluang dan memperbaiki hidup.
18. Entrepreneur adalah seorang inovator
yang menggabungkan teknologi yang
berbeda dan konsep-konsep bisnis untuk
menghasilkan produk atau jasa baru yang
mampu mengenali setiap kesempatan
yang menguntungkan, menyusun strategi,
dan yang berhasil menerapkan ide-idenya.
19. Entrepreneur merujuk pada kepribadian
yang mulia yang mampu berdiri diatas
kemampuan sendiri, mampu mengambil
keputusan, serta mampu menerapkan
tujuan yang dicapai atas dasar
pertimbangannya sendiri
20. Entrepreneur bukanlah sekedar pedagang,
namun bermakna jauh lebih dalam, yaitu
berkenaan dengan mental manusia, rasa
percaya diri, efisiensi waktu, kreatifitas,
ketabahan, keuletan, kesungguhan, dan
moralitas dalam menjalankan usaha
mandiri.
21. Pendidikan kewirausahaan harus
menghasilkan entrepreneur (to be
entrepreneur), bukan sekadar
menghasilkan lulusan yang tahu banyak
tentang entrepreneurship (to know) atau
paham kegiatan-kegiatan kewirausahaan
(to do) tetapi lebih menekankan betapa
pentingnya pembentukan pola pikir dan
jiwa wirausaha
22. Proses kreatif dan inovatif menurut
Suryana (2008: 3) hanya dilakukan oleh
orang-orang yang memiliki kepribadian
kreatif dan inovatif, yaitu orang-orang yang
memiliki sikap dan perilaku
kewirausahaan, dengan ciri-ciri:
(1) Penuh percaya diri, indikatornya adalah
penuh keyakinan, optimis, berkomitmen,
disiplin, dan bertanggung jawab
23. (2) Memiliki inisiatif, indikatornya adalah penuh
energi, cekatan dalam bertindak, dan aktif;
(3) Memiliki motif berprestasi, indikatornya
adalah orientasi pada hasil, dan wawasan
kedepan;
(4) Memiliki jiwa kepemimpinan, indikatornya
adalah berani tampil beda, dapat dipercaya,
dan tangguh dalam bertindak; dan
(5) Berani mengambil resiko dengan penuh
perhitungan.
24. Entrepreneur merujuk pada kepribadian
yang mulia yang mampu berdiri diatas
kemampuan sendiri, mampu mengambil
keputusan, serta mampu menerapkan
tujuan yang dicapai atas dasar
pertimbangannya sendiri.
25. Entrepreneur bukanlah sekedar pedagang,
namun bermakna jauh lebih dalam, yaitu
berkenaan dengan mental manusia, rasa
percaya diri, efisiensi waktu, kreatifitas,
ketabahan, keuletan, kesungguhan, dan
moralitas dalam menjalankan usaha
mandiri.
26. Entrepreneur meliputi semua aspek
pekerjaan, baik karyawan swasta maupun
pemerintah. Entrepreneur adalah mereka
yang melakukan usaha-usaha kreatif
dengan jalan mengembangkan ide dan
meramu sumber daya untuk menemukan
peluang dan perbaikan hidup.
27. Jadi jelaslah bahwa entrepreneur
pada dasarnya merupakan jiwa dari
seseorang yang diekspresikan melalui
sikap dan perilaku yang kreatif dan
inovatif untuk melakukan sesuatu
kegiatan.
28. Membentuk jiwa entrepreneur ?
Kewirausahaan ke-an = sifat
wira = utama, gagah, berani, tauladan
usaha = proses kegiatan mendapatkan keadaan
yang lebih baik
Wirausaha
(entrepreneur)
Sifat keutamaan, kegagahan, keberanian atau keteladanan dalam melakukan
kegiatan untuk mendapatkan sesuatu yang lebih baik melalui penambahan manfaat
dari sesuatu guna dijual dengan tujuan memperoleh keuntungan.
BAGS
Business entrepreneur
Academic entrepreneur
Government
entrepreneur
Social entrepreneur
Karakteristik
inti :
D
J
A
K
I
P
29. Oleh karena itu, jiwa dan perilaku
kewirausahaan tidak hanya dijumpai dalam
konteks bisnis, tetapi juga dalam semua
organisasi dan profesi, baik yang bersifat
waralaba maupun nirlaba seperti
pendidikan, kesehatan, penelitian, hukum,
arsitektur, teknik, pekerjaan sosial, dan
distribusi.
30. Esensi dari kewirausahaan (entrepreneurship)
adalah menciptakan nilai tambah dengan cara-
cara baru dan berbeda agar dapat bersaing.
Menurut Zimmerer (2008: 51),
Nilai tambah tersebut diciptakan melalui cara-cara
sebagai berikut: 1) Pengembangan teknologi, 2)
Penemuan pengetahuan ilmiah, 3) Perbaikan
produk barang atau jasa yang ada, 4) Penemuan
cara-cara berbeda untuk menghasilkan barang
dan jasa yang lebih banyak dgn sumber daya yang
lebih efisien.
31. TUGAS 1
hasanahunm@yahoo.com
Amati beberapa (2) orang sukses diluar sana, apakah dia
bergerak pada :
1. Bisnis entrepreneur
2. Academik entrepreneur
3. Gaverment entrepreneur
4. Social entrepreneur
Tulis profil orang sukses (B/A/G/S), minimal 2 orang
Identifikasi sifat-sifat mereka, tulis minimal ada 10 sifat
Sumber: langsung pengamatan, bio data mel internet