1. Noerhadi Wiyono, Arief Faturrahman, Isna Syauqiah*)
Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat
Jl. A. Yani Km. 36 Banjarbaru Kalimantan Selatan
SISTEM PENGOLAHAN AIR MINUM SEDERHANA
(PORTABLE WATER TREATMENT )
Oleh :
Muhammad Luthfi NIM : 1694094011
2. Agenda Pembahasan
01 Standar Bakun Air Minum
Persyaratan Fisika
Persyaratan Kimia
1
1
02 Lokasi dan Tujuan Pengolahan Air
Lokasi Pengolahahn Air
Tujuan Pengolahan Air
2
2
03 Metode dan Hasil Pengolahan Air
Metode Pengolahan Air
Hasil Pengolahan Air
3
3
Persyaratan Biologi 1
3. Standar Baku Air Minum
Persyaratan Fisika :
1. Kekeruhan
2. Tidak Bau dan Ras
anya Tawar
3. Suhu Normal
4. Warna
Persyaratan Kimia:
1. Derajat Keasaman
2. Kandungan Bahan
Kimia Organik
3. Kandungan Bahan
Kimia Anorganik
Persyaratan Biologi :
1. Tidak Mengandun
g Organisme Peta
gon
2. Tidak Mengandun
g Mikroorganisme
nonpetagon
4. Lokasi dan Tujuan Pengolahan Air
1. Lokasi Pengolahan Air
Penelitian ini dilakukan dengan melihat variabel sampel air yang digunakan, yaitu air su
ngai martapura di Desa Tambak Anyar Jalan A. Yani Km. 44. Penelitian ini dilaksanakan
selama 3 bulan dan dilakukan di tiga tempat berbeda, yaitu BLK Prov. Kalsel, laboratoriu
m OTK Teknik Banjarbaru dan BBTKL-PPM Banjarbaru.
,
2. Tujuan Pengolahan Air
Tujuan dari pengolahan air ini adalah untuk mengetahui kondisi air sungai Martapura d
engan mengetahui kualitas air minum yang dihasilkan.
5. Metode pengolahan air
Hubungkan alat dengan listrik untuk menghidupkan alat aerator dan lampu UV kemudi
an air sungai martapura sebanyak volume umpan optimum dari prosedur B dimasukka
n kedalam alat melewati lubang yang telah disiapkan dengan mengunakan waktu opti
mum dari prosedur B lalu mendiamkan kembali selama 20 menit, kemudian membuka
kran kolom desinfeksi setelah itu mengambil sampel hasil pengolahan alat ini, kemudi
an melakukan pengujian.
6. Hasil Pengolahan Air
Berdasarkan hasil pengujian kualitas air minum yang dihasilkan oleh alat terlihat bah
wa kualitas air minum belum dapat dinyatakan air yang dihasilkan belum layak untuk
dikonsumsi karena ada parameter yang belum mencapai standar baku mutu yang dite
tapkan, bahkan ada parameter yang mengalami kenaikan sehingga melebihi standar b
aku mutu yang ditetapkan.
7. Kesimpulan
Dari hasil penelitian ini dapat diambil beberapa kesimpulan, antara lain:
1. Desain alat ini kurang efektif dengan kondisi kualitas sungai air martapura untu
k diolah menjadi air minum yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat sekitar karena
kualitas air minum yang dihasilkan belum mencapai standar baku mutu air minum
yang ditetapkan.
2. Waktu optimum untuk alat ini adalah 135 s dengan lama desinfeksi selama 2 m
enit dan volume optimum air masuk adalah sebesar 2 L.