Bangga ber-Islam? Tentu, karena kekuatan di balik kebanggaan itu, bukan karena mendatangkan maslahat (duniawi), justru mengundang pelipatgandaan ujian. Bangga datang dari keyakinan, orang-orang suci lagi baik hati di masa lalu pun, dipapar hal yang sama. Mereka bahkan berhadapan dengan risiko hidup susah karena kebanggaan itu. Seberkas keyakinan, mengokohkan kebanggaan itu. Bangga karena punya rasa empati sesama muslim, yang dengan itu mereka menumpahkan simpati dan pertolongan kepada sesama.
!! Satu hal lagi mengenai bertutur santun dalam islam
Pasca penguatan trust
1. Iqbal Setyarso - VP Communication Network ACT
AKSI CEPAT TANGGAP FOUNDATION
Pasca Penguatan Trust
2. Bangga ber-Islam? Tentu, karena kekuatan di balik kebanggaan itu, bukan karena mendatangkan
maslahat (duniawi), justru mengundang pelipatgandaan ujian. Bangga datang dari keyakinan,
orang-orang suci lagi baik hati di masa lalu pun, dipapar hal yang sama. Mereka bahkan
berhadapan dengan risiko hidup susah karena kebanggaan itu. Seberkas keyakinan, mengokohkan
kebanggaan itu. Bangga karena punya rasa empati sesama muslim, yang dengan itu mereka
menumpahkan simpati dan pertolongan kepada sesama.
Tak ada yang bisa membolak-balikkan hati untuk tidak peduli, tak boleh ada yang mengusik
ikhtiar membela yang teraniaya, yang dengan sikap itu mereka Allah golongkan di barisan orang-
orang mulia, yang disiapkan tempat terbaik di akhirat. Dunia ladang akhirat, amal nyata duniawi,
penebus balasan akhirat, yang tak seorangpun bisa menebusnya dengan harta duniawi kelak.
Rentetan narasi seperti ini, telah menggerakkan banyak orang beramal saleh, ikhtiar meneruskan
pesan Rasulullah. Tanpa empati, dunia sepi pembelaan, tanpa keyakinan, perjuangan merebut
kemerdekaan takkan mampir untuk Indonesia, tanpa semangat ukhuwwah, boleh jadi negeri-
negeri dunia ketiga masih dicengkeram penjajahan.
Kerja ACT dengan ghirah seperti ini mungkin masih jauh dari memadai dibanding besarnya
kejahatan kemanusiaan di dunia. Tapi cita-cita berbuat dan keyakinan berkarya telah
menggerakkan banyak hati dengan beragam ekspresi. Selama bergelut dengan ikhtiar
kemanusiaan, diasup keyakinan bahwa berbuat baik itu sering berhadapan dengan risiko dan
ketidaknyamanan, Allah menghibur para pegiat kemanusiaan, bahwa kita tak sendiri.
Kian banyak orang yang bersemangat menemani. Kian ramai orang yang setuju jalan
kemanusiaan ini. Bahkan mulai banyak orang yang memilih jalan ini. Kami menyebutnya sebagai
penguatan trust, kondisi di mana sejumlah (besar) orang merasa ketagihan beramal saleh. Apa
pun amal itu. ACT salah satu institusi yang menjadi pilihan rujukan dalam berikhtiar
mengaktivasi kebaikan.
ACT tak lagi menyoal penguatan awareness, apalagi memburu trust. Bisa dikatakan, ACT
memasuki fase menjaga trust. Sebagai institusi kemanusiaan, satu ikhtiar setelah meraih trust
adalah fase pasca penguatan trust.
Apakah itu? Dalam marketing konvensional, loyalitas adalah fase pasca penguatan trust. Dalam
"marketing filantropi", berbeda tahapannya. Sukses meraih trust, tidak sekadar disebut "loyal".
Kami menyebutnya advokatif, kondisi di mana masyarakat donor mengalami "mutasi persepsi",
tidak lagi menganggap dirinya sekadar sebagai donasi, bukan bagian terpisah dengan ACT,
melainkan menyatu, ada di sisi yang sama.
Sebelumnya, mungkin "donors" merasa penting karena "mampu," saat mengalami mutasi
persepsi, mereka menjadi pribadi yang bersyukur (karenanya terpanggil beramal saleh dengan
hartanya), dan bersyukur ada ACT (yang terus mengingatkan dan melayani filantropi mereka).
Pasca penguatan trust, adalah seni melayani lebih baik. Dari sisi ACT, arah layanan pada dua
pihak: donors dan beneficiaries. Dari sisi donors, tentu pada pelipatgandaan keikhlasan,
penyempurnaan amal dan pilihan wujud amalnya. Kian bersyukur kian hebat amalnya. Wallahu
a'lam bish shawwab.
AKSI CEPAT TANGGAP
Global Zakat | Global Wakaf | Global Qurban