SlideShare a Scribd company logo
1 of 45
Download to read offline
Mengkaji Media Int erakt if Bat u Mulia
Museum Geologi Bandung
dengan Pendekat an Ergonomi
Krishna Diswatra
Fadhil Achmadi
Isdianto
Akhmadi
Media Interaktif pada suatu museum
dewasa ini menjadi sesuatu yang penting sebagai daya tarik
pengunjung, efisiensi ruang, waktu, dan
informasi, serta lebih mudah dicerna oleh pengunjung.
Sebagai warisan nasional yang dilindungi negara,
Museum Geologi Bandung kini keberadaannya sudah
merupakan salah satu tempat wisata bersejarah dan cukup
populer bagi para pelajar dan wisatawan kota Bandung.
Hum an Space and Int eract ion Ergonom ic
- Human Space is the design of spaces for group viewing activities
requries some knowledge of the anthropometrics of the t all and
short standing and seated viewer and the visual implications
involved.
- (Panero and Zelnik, 1979)
- Int eract ion design takes users through a set of actions, gives reward
and guides them to next steps.
- IBM Design Language,
ht t ps://www.ibm.com/design/language/experience/int eract ion, 2017
Mengkaji Media Int erakt if Bat u Mulia Museum Geologi Bandung dengan Pendekat an Ergonomi
Ergonom i Ruang
• Antropometri
• Penginderaan
Desain Int eraksi
• User Experience
• User Interface
Mengkaji Media Int erakt if Bat u Mulia Museum Geologi Bandung dengan Pendekat an Ergonomi
Dat a Hasil Survei
Dat a Pengunjung
Mengkaji Media Int erakt if Bat u Mulia Museum Geologi Bandung dengan Pendekat an Ergonomi
Jumlah pengunjung
terbanyak adalah SMP,
SD, SMA, Mahasiswa
dan TK.
Data total pengunjung Januari - September 2017
Sumber : Humas Museum Geologi
Hasil Wawancara
Mengkaji Media Int erakt if Bat u Mulia Museum Geologi Bandung dengan Pendekat an Ergonomi
● Media Interaktif digunakan
secara bebas
● Menampung 15 - 20
pengunjung
● Ditujukan untuk
pengunjung SD dan SMP
● Tidak ada media audio
Dokum ent asi Lapangan
Mengkaji Media Int erakt if Bat u Mulia Museum Geologi Bandung dengan Pendekat an Ergonomi
Tampak Samping Tampak Samping
Dokum ent asi Lapangan
Mengkaji Media Int erakt if Bat u Mulia Museum Geologi Bandung dengan Pendekat an Ergonomi
Tampak Depan
Dokum ent asi Lapangan
Mengkaji Media Int erakt if Bat u Mulia Museum Geologi Bandung dengan Pendekat an Ergonomi
● Bagian lengkung mengganggu kenyamanan penggunaan media interface
Dokum ent asi Lapangan
Mengkaji Media Int erakt if Bat u Mulia Museum Geologi Bandung dengan Pendekat an Ergonomi
● Pengunjung sulit menggapai tombol menu ● Interface terganggu karena penggunaan yang bebas
Analisa Ergonomi Ruang
Pengukuran kapasitas
area media interaktif
menggunakan teori Jarak
Proksemik.
St udi Kapasit as Ruang
Mengkaji Media Int erakt if Bat u Mulia Museum Geologi Bandung dengan Pendekat an Ergonomi
Dihasilkan jumlah yang
ideal 9 orang dewasa dan
1 orang tour guide.
Mengkaji Media Int erakt if Bat u Mulia Museum Geologi Bandung dengan Pendekat an Ergonomi
Mengkaji Media Int erakt if Bat u Mulia Museum Geologi Bandung dengan Pendekat an Ergonomi
St udi Jarak Pandang dan Posisi
Pengunjung
1. Studi jarak pandang minimum
menggunakan teori
Pergerakan Horizontal
Kepala.
2. Pengaturan posisi
pengunjung menggunakan
model Komposisi Duduk
Ruang Audiovisual.
Mengkaji Media Int erakt if Bat u Mulia Museum Geologi Bandung dengan Pendekat an Ergonomi
Dihasilkan jarak yang
ideal adalah 2000 mm
dan komposisi posisi
pengunjung selang-seling
antara depan dan
belakang.
Studi posisi ketinggian layar media interaktif menggunakan teori Pergerakan Vertikal
Kepala dan standar Ketinggian Mata Manusia.
St udi Posisi Ket inggian Layar
Mengkaji Media Int erakt if Bat u Mulia Museum Geologi Bandung dengan Pendekat an Ergonomi
Mengkaji Media Int erakt if Bat u Mulia Museum Geologi Bandung dengan Pendekat an Ergonomi
Dihasilkan temuan bahwa posisi ketinggian eksisting layar sudah tepat.
Posisi Pelet akan Speaker
Finishing Hit am dan Put ih Glossy
Lengkungan Dihilangkan
Indirect Light ing pada Leveling
Mengkaji Media Int erakt if Bat u Mulia Museum Geologi Bandung dengan Pendekat an Ergonomi
Proposisi Desain Ruang Media Int erakt if
Analisa Desain Int eraksi
St udi User Experience
Mengkaji Media Int erakt if Bat u Mulia Museum Geologi Bandung dengan Pendekat an Ergonomi
● Pengunjung sulit menggapai tombol menu ● Interface terganggu karena penggunaan yang bebas
St udi User Int erface
Mengkaji Media Int erakt if Bat u Mulia Museum Geologi Bandung dengan Pendekat an Ergonomi
Image yang menumpuk Jumlah menu t erlalu banyak
St udi Desain Int erface
Mengkaji Media Int erakt if Bat u Mulia Museum Geologi Bandung dengan Pendekat an Ergonomi
Jarak yang jauh
Perbedaan ukuran t idak
signifikan
St udi Desain Int erface
Mengkaji Media Int erakt if Bat u Mulia Museum Geologi Bandung dengan Pendekat an Ergonomi
Jarak yang jauh
Ukuran Body Text
Ukuran Capt ion t erlalu besarSt udi Desain Int erface
Mengkaji Media Int erakt if Bat u Mulia Museum Geologi Bandung dengan Pendekat an Ergonomi
Kesim pulan Masalah
Mengkaji Media Int erakt if Bat u Mulia Museum Geologi Bandung dengan Pendekat an Ergonomi
User Experience
• Pengunjung sulit menggapai tombol menu
• Interface terganggu karena penggunaan yang bebas
User Int erface
• Skala tipografi tidak diolah dengan baik
• Jarak antar poin sentuh yang jauh
• Informasi gambar yang menumpuk
Mengkaji Media Int erakt if Bat u Mulia Museum Geologi Bandung dengan Pendekat an Ergonomi
Proposisi Desain Int erakt if
User Experience
• Menggunakan pemandu untuk mengoperasikan Media Interaktif
• Halaman layar yang terkunci disaat tidak dioperasikan pemandu
• Jarak area sentuh yang disesuaikan dengan jangkauan lengan menyamping pemandu
User Int erface
• Penataan ulang elemen gambar, tipografi, dan area sentuh
• Mengurutkan ulang informasi yang ingin disampaikan agar tidak terlalu banyak
pilihan pada tampilan interface
• Merancang area sentuh sesuai dengan User Experience pemandu
Mengkaji Media Int erakt if Bat u Mulia Museum Geologi Bandung dengan Pendekat an Ergonomi
Proposisi Desain Int erakt if
Mengkaji Media Int erakt if Bat u Mulia Museum Geologi Bandung dengan Pendekat an Ergonomi
Proposisi Desain Int erakt if
Mengkaji Media Int erakt if Bat u Mulia Museum Geologi Bandung dengan Pendekat an Ergonomi
Proposisi Desain Int erakt if
Mengkaji Media Int erakt if Bat u Mulia Museum Geologi Bandung dengan Pendekat an Ergonomi
Proposisi Desain Int erakt if
Mengkaji Media Int erakt if Bat u Mulia Museum Geologi Bandung dengan Pendekat an Ergonomi
Proposisi Desain Int erakt if
Mengkaji Media Int erakt if Bat u Mulia Museum Geologi Bandung dengan Pendekat an Ergonomi
Proposisi Desain Int erakt if
Area Jangkauan
Tour Guide
Mengkaji Media Int erakt if Bat u Mulia Museum Geologi Bandung dengan Pendekat an Ergonomi
Proposisi Desain Int erakt if
Mengkaji Media Int erakt if Bat u Mulia Museum Geologi Bandung dengan Pendekat an Ergonomi
Proposisi Desain Int erakt if
Mengkaji Media Int erakt if Bat u Mulia Museum Geologi Bandung dengan Pendekat an Ergonomi
Proposisi Desain Int erakt if
Mengkaji Media Int erakt if Bat u Mulia Museum Geologi Bandung dengan Pendekat an Ergonomi
Proposisi Desain Int erakt if
Penutup
• - Kesimpulan
• Objek desain yang dikaji masih kurang baik untuk kenyaman ruang dan
interaksi layar bagi sang tutor guide dan pengunjung museum.
• Tutor lebih cepat lelah saat menjelaskan karena letak tombol di layar
berjauhan.
• Pengunjung lebih cepat bosan karena interface media penjelasan terlalu
panjang.
• - Saran
• Perlu redesain interface media penjelasan yang ada di LCD.
• Redesain layout untuk pengunjung.
Mengkaji Media Int erakt if Bat u Mulia Museum Geologi Bandung dengan Pendekat an Ergonomi
Catatan Hasil Diskusi Tanya Jawab
Erlin : Bagaimana apabila objek interaksi tersebut digunakan secara bebas, tanpa ada tour guide nya?
Tanggapan Krisna : menanggapi pertanyaan erlin, jadi kalau misalnya digunakan secara bebas, pertama akan
membuat mata rusak, kalau tidak pakai tour guide mata pengunjung anak-anak dikhawatirkan akan sakit.
Tambahan jawaban dari Fadhil : Jadi mungkin awalnya judulnya media interaktif dari pihak museum geologi
cuman kalau kita melihat dari area dan bentuk ruangan yang seperti ini, bisa dibilang menurut kami tujuannya
bukan itu, karena ada jarak yang dari bar itu sekitar 3 meter dan tidak mungkin kalau kita berdiri sejauh 2
meter terus menggunakan touch screen juga. Sehingga usulan dari kami sebenernya media itu lebih cocoknya
menggunakan tour guide.
Gagas : kalau saya saran, bisa pakai tour guide, tapi bisa pakai button2, jadi meskipun dengan jarak 2 meter yang
jauh pun tour guide nya masih bisa memberikan penjelesan dengan baik.
Tanggapak Akhmadi : Terimakasih sarannya, di lantai 1 juga ada seperti itu ya, cuman kami kan disini mencoba
merespon objek yang sudah ada sih. Jadi yaa makanya disini kami mencoba mengkaji dan sekaligus
memberikan solusinya.
Mengkaji Media Int erakt if Bat u Mulia Museum Geologi Bandung dengan Pendekat an Ergonomi
Hasil Diskusi Tanya Jawab
Aisyi : Kalau pakai model video mapping bagaimana?
Jawaban Krisna : Untuk video mapping sendiri itu kami kurang tahu teknisnya yaa, tapi menurut kami pribadi
video mapping kurang efektif, kenapa? karena kontennya tidak bisa diulang-ulang atau dimaju-mundurkan.
soalnya kan misalnya disini ada menu nih. nah disini saya gatahu nih, misalnya di video mapping itu bisa
disetting menu atau enggak, terus misalnya disini kan, ketika mencet menu bisa masuk page selanjutnya ya,
jadi bisa next atau bisa balik lagi ke home begitu, mungkin kalau video mapping bisa interaksi seperti itu
menurut kami juga dapat lebih efektif.
Andrian Wikayanto : Di Perpustakaan Nasional jakarta itu semua wahana inginnya serba putih, serba digital,
tapi tidak mengesampingkan aspek yang lain interaksi antar pengunjung. Jadi tetep ada tabung, palu dkk
begitu. solusinya dibuat lebih datar, vertikal jadi kayak meja begitu posisinya. Biar pengunjung bisa enak
menyentuhnya.
Tanggapan Krisna, Fadil, Akhmadi : Terimakasih sarannya mas wika, seperti yang tadi kami sudah sebutkan,
kalau di museum geologi sendiri sudah ada media interaktif yang berbentuk meja dengan ukuran lebih kecil
dan nyaman untuk mata berukuran 14 inch. Namun disini kami membahas rubrik desain yang interface-nya
langsung di layar. karena sebenarnya itu memang sudah efektif seperti yang sudah mas wika sebutkan tadi.
Cuman kami mengkaji yang ini karena menurut kami ini bermasalah. kami memberikan solusi yang mungkin
tidak merubah desain secara besar dan masiv begitu. jadi lebih ringan eksekusinya ketika di lapangan.
Mengkaji Media Int erakt if Bat u Mulia Museum Geologi Bandung dengan Pendekat an Ergonomi
Kelemahan :
 Desain konsep masih belum diuji-cobakan, masih berupa konseptual.
 Penelitian berupa pengamatan observasi di lapangan, tanpa ada kuisioner.
Peluang Pengembangan :
 Wahana di sebuah tempat publik seperi museum ke depan akan banyak memakai model digital.
Desain UI dan UX untuk wahana di museum geologi sangatlah terbuka lebar. Pada saat tim
melakukan wawancara ke bagian PJ alat dan komputer museum, Beliau sangat menyambut hangat
saran dari kelompok.
 Ke depan, untuk media interaksi di lantai 2 ini agar dapat menggunakan interface yang lebih ramah
dan nyaman untuk dipakai pengunjung maupun tour guide.
 Animasi interface yang lebih menarik dan disandingkan dengan penataan ergonomi ruang yang
lebih baik dipastikan akan membuat wahana ini menjadi favorit pengunjung.
Kelemahan dan Peluang Pengembangan
Mengkaji Media Int erakt if Bat u Mulia Museum Geologi Bandung dengan Pendekat an Ergonomi
Foto-foto dokumentasi presentasi
Mengkaji Media Int erakt if Bat u Mulia Museum Geologi Bandung dengan Pendekat an Ergonomi
Thank you
Mengkaji Media Int erakt if Bat u Mulia Museum Geologi Bandung dengan Pendekat an Ergonomi

More Related Content

Similar to Mengkaji media interaktif batu mulia museum geologi bandung dengan pendekatan ergonomi

Desain Multimedia
Desain MultimediaDesain Multimedia
Desain MultimedialombkTBK
 
Media proyeksi (kel_4)_modul[1]
Media proyeksi (kel_4)_modul[1]Media proyeksi (kel_4)_modul[1]
Media proyeksi (kel_4)_modul[1]NiraSitiKhoerunisa
 
737-Article Text-3327-2-10-20230712.pdf
737-Article Text-3327-2-10-20230712.pdf737-Article Text-3327-2-10-20230712.pdf
737-Article Text-3327-2-10-20230712.pdfWindaNabilahAfaf
 
Mengajar Fisika adalah Belajar Fisika
Mengajar Fisika adalah Belajar FisikaMengajar Fisika adalah Belajar Fisika
Mengajar Fisika adalah Belajar FisikaSparisoma Viridi
 
Simulasi digital sem1(buku siswa)
Simulasi digital sem1(buku siswa)Simulasi digital sem1(buku siswa)
Simulasi digital sem1(buku siswa)setioaribowo
 
Simulasi digital sem1(buku siswa)
Simulasi digital sem1(buku siswa)Simulasi digital sem1(buku siswa)
Simulasi digital sem1(buku siswa)Wi Yanti
 
Sistem bersensor ganda
Sistem bersensor gandaSistem bersensor ganda
Sistem bersensor gandaarfianti
 
Klasifikasi & karakteristtik m. pembelajaran
Klasifikasi & karakteristtik m. pembelajaranKlasifikasi & karakteristtik m. pembelajaran
Klasifikasi & karakteristtik m. pembelajaranHarnina nina
 
Tahapan dan prinsip pengembangan bahan belajar multimedia
Tahapan dan prinsip pengembangan bahan belajar multimediaTahapan dan prinsip pengembangan bahan belajar multimedia
Tahapan dan prinsip pengembangan bahan belajar multimediadani wardani
 
Sumber Media dan Pembelajaran SD Kelompok 5
Sumber Media dan Pembelajaran SD Kelompok 5Sumber Media dan Pembelajaran SD Kelompok 5
Sumber Media dan Pembelajaran SD Kelompok 5Mahasiswa
 
Animasi 2D
Animasi 2DAnimasi 2D
Animasi 2DlombkTBK
 
Mm teknik-animasi-2d 2
Mm teknik-animasi-2d 2Mm teknik-animasi-2d 2
Mm teknik-animasi-2d 2Ramdan Hilmi
 
PPT SIDANG Proposal.pdf
PPT SIDANG Proposal.pdfPPT SIDANG Proposal.pdf
PPT SIDANG Proposal.pdfdiandra63
 
Tugas Akhir Game Android
Tugas Akhir Game AndroidTugas Akhir Game Android
Tugas Akhir Game AndroidHardy Nurvianto
 
Aplikasi game 3 d sejarah pekalongan
Aplikasi game 3 d sejarah pekalonganAplikasi game 3 d sejarah pekalongan
Aplikasi game 3 d sejarah pekalonganTris no
 
Syarifudin, buku spesifikasi komputer grafis
Syarifudin, buku spesifikasi komputer grafisSyarifudin, buku spesifikasi komputer grafis
Syarifudin, buku spesifikasi komputer grafisSyarifudin Amq
 

Similar to Mengkaji media interaktif batu mulia museum geologi bandung dengan pendekatan ergonomi (20)

Desain Multimedia
Desain MultimediaDesain Multimedia
Desain Multimedia
 
Media proyeksi (kel_4)_modul[1]
Media proyeksi (kel_4)_modul[1]Media proyeksi (kel_4)_modul[1]
Media proyeksi (kel_4)_modul[1]
 
Media Proyeksi
Media ProyeksiMedia Proyeksi
Media Proyeksi
 
Modul Media Proyeksi
Modul Media ProyeksiModul Media Proyeksi
Modul Media Proyeksi
 
737-Article Text-3327-2-10-20230712.pdf
737-Article Text-3327-2-10-20230712.pdf737-Article Text-3327-2-10-20230712.pdf
737-Article Text-3327-2-10-20230712.pdf
 
Mengajar Fisika adalah Belajar Fisika
Mengajar Fisika adalah Belajar FisikaMengajar Fisika adalah Belajar Fisika
Mengajar Fisika adalah Belajar Fisika
 
Simulasi digital sem1(buku siswa)
Simulasi digital sem1(buku siswa)Simulasi digital sem1(buku siswa)
Simulasi digital sem1(buku siswa)
 
Simulasi digital sem1(buku siswa)
Simulasi digital sem1(buku siswa)Simulasi digital sem1(buku siswa)
Simulasi digital sem1(buku siswa)
 
media
mediamedia
media
 
Sistem bersensor ganda
Sistem bersensor gandaSistem bersensor ganda
Sistem bersensor ganda
 
Klasifikasi & karakteristtik m. pembelajaran
Klasifikasi & karakteristtik m. pembelajaranKlasifikasi & karakteristtik m. pembelajaran
Klasifikasi & karakteristtik m. pembelajaran
 
Tahapan dan prinsip pengembangan bahan belajar multimedia
Tahapan dan prinsip pengembangan bahan belajar multimediaTahapan dan prinsip pengembangan bahan belajar multimedia
Tahapan dan prinsip pengembangan bahan belajar multimedia
 
Sumber Media dan Pembelajaran SD Kelompok 5
Sumber Media dan Pembelajaran SD Kelompok 5Sumber Media dan Pembelajaran SD Kelompok 5
Sumber Media dan Pembelajaran SD Kelompok 5
 
Animasi 2D
Animasi 2DAnimasi 2D
Animasi 2D
 
Mm teknik-animasi-2d 2
Mm teknik-animasi-2d 2Mm teknik-animasi-2d 2
Mm teknik-animasi-2d 2
 
PPT SIDANG Proposal.pdf
PPT SIDANG Proposal.pdfPPT SIDANG Proposal.pdf
PPT SIDANG Proposal.pdf
 
Tugas Akhir Game Android
Tugas Akhir Game AndroidTugas Akhir Game Android
Tugas Akhir Game Android
 
Aplikasi game 3 d sejarah pekalongan
Aplikasi game 3 d sejarah pekalonganAplikasi game 3 d sejarah pekalongan
Aplikasi game 3 d sejarah pekalongan
 
Syarifudin, buku spesifikasi komputer grafis
Syarifudin, buku spesifikasi komputer grafisSyarifudin, buku spesifikasi komputer grafis
Syarifudin, buku spesifikasi komputer grafis
 
DAG program "Nabung Aer" 2015
DAG program "Nabung Aer" 2015DAG program "Nabung Aer" 2015
DAG program "Nabung Aer" 2015
 

Mengkaji media interaktif batu mulia museum geologi bandung dengan pendekatan ergonomi

  • 1. Mengkaji Media Int erakt if Bat u Mulia Museum Geologi Bandung dengan Pendekat an Ergonomi Krishna Diswatra Fadhil Achmadi Isdianto Akhmadi
  • 2. Media Interaktif pada suatu museum dewasa ini menjadi sesuatu yang penting sebagai daya tarik pengunjung, efisiensi ruang, waktu, dan informasi, serta lebih mudah dicerna oleh pengunjung.
  • 3. Sebagai warisan nasional yang dilindungi negara, Museum Geologi Bandung kini keberadaannya sudah merupakan salah satu tempat wisata bersejarah dan cukup populer bagi para pelajar dan wisatawan kota Bandung.
  • 4. Hum an Space and Int eract ion Ergonom ic - Human Space is the design of spaces for group viewing activities requries some knowledge of the anthropometrics of the t all and short standing and seated viewer and the visual implications involved. - (Panero and Zelnik, 1979) - Int eract ion design takes users through a set of actions, gives reward and guides them to next steps. - IBM Design Language, ht t ps://www.ibm.com/design/language/experience/int eract ion, 2017 Mengkaji Media Int erakt if Bat u Mulia Museum Geologi Bandung dengan Pendekat an Ergonomi
  • 5. Ergonom i Ruang • Antropometri • Penginderaan Desain Int eraksi • User Experience • User Interface Mengkaji Media Int erakt if Bat u Mulia Museum Geologi Bandung dengan Pendekat an Ergonomi
  • 6. Dat a Hasil Survei
  • 7. Dat a Pengunjung Mengkaji Media Int erakt if Bat u Mulia Museum Geologi Bandung dengan Pendekat an Ergonomi Jumlah pengunjung terbanyak adalah SMP, SD, SMA, Mahasiswa dan TK. Data total pengunjung Januari - September 2017 Sumber : Humas Museum Geologi
  • 8. Hasil Wawancara Mengkaji Media Int erakt if Bat u Mulia Museum Geologi Bandung dengan Pendekat an Ergonomi ● Media Interaktif digunakan secara bebas ● Menampung 15 - 20 pengunjung ● Ditujukan untuk pengunjung SD dan SMP ● Tidak ada media audio
  • 9. Dokum ent asi Lapangan Mengkaji Media Int erakt if Bat u Mulia Museum Geologi Bandung dengan Pendekat an Ergonomi Tampak Samping Tampak Samping
  • 10. Dokum ent asi Lapangan Mengkaji Media Int erakt if Bat u Mulia Museum Geologi Bandung dengan Pendekat an Ergonomi Tampak Depan
  • 11. Dokum ent asi Lapangan Mengkaji Media Int erakt if Bat u Mulia Museum Geologi Bandung dengan Pendekat an Ergonomi ● Bagian lengkung mengganggu kenyamanan penggunaan media interface
  • 12. Dokum ent asi Lapangan Mengkaji Media Int erakt if Bat u Mulia Museum Geologi Bandung dengan Pendekat an Ergonomi ● Pengunjung sulit menggapai tombol menu ● Interface terganggu karena penggunaan yang bebas
  • 14. Pengukuran kapasitas area media interaktif menggunakan teori Jarak Proksemik. St udi Kapasit as Ruang Mengkaji Media Int erakt if Bat u Mulia Museum Geologi Bandung dengan Pendekat an Ergonomi
  • 15. Dihasilkan jumlah yang ideal 9 orang dewasa dan 1 orang tour guide. Mengkaji Media Int erakt if Bat u Mulia Museum Geologi Bandung dengan Pendekat an Ergonomi
  • 16. Mengkaji Media Int erakt if Bat u Mulia Museum Geologi Bandung dengan Pendekat an Ergonomi St udi Jarak Pandang dan Posisi Pengunjung 1. Studi jarak pandang minimum menggunakan teori Pergerakan Horizontal Kepala. 2. Pengaturan posisi pengunjung menggunakan model Komposisi Duduk Ruang Audiovisual.
  • 17. Mengkaji Media Int erakt if Bat u Mulia Museum Geologi Bandung dengan Pendekat an Ergonomi Dihasilkan jarak yang ideal adalah 2000 mm dan komposisi posisi pengunjung selang-seling antara depan dan belakang.
  • 18. Studi posisi ketinggian layar media interaktif menggunakan teori Pergerakan Vertikal Kepala dan standar Ketinggian Mata Manusia. St udi Posisi Ket inggian Layar Mengkaji Media Int erakt if Bat u Mulia Museum Geologi Bandung dengan Pendekat an Ergonomi
  • 19. Mengkaji Media Int erakt if Bat u Mulia Museum Geologi Bandung dengan Pendekat an Ergonomi Dihasilkan temuan bahwa posisi ketinggian eksisting layar sudah tepat.
  • 20. Posisi Pelet akan Speaker Finishing Hit am dan Put ih Glossy Lengkungan Dihilangkan Indirect Light ing pada Leveling Mengkaji Media Int erakt if Bat u Mulia Museum Geologi Bandung dengan Pendekat an Ergonomi Proposisi Desain Ruang Media Int erakt if
  • 22. St udi User Experience Mengkaji Media Int erakt if Bat u Mulia Museum Geologi Bandung dengan Pendekat an Ergonomi ● Pengunjung sulit menggapai tombol menu ● Interface terganggu karena penggunaan yang bebas
  • 23. St udi User Int erface Mengkaji Media Int erakt if Bat u Mulia Museum Geologi Bandung dengan Pendekat an Ergonomi
  • 24.
  • 25. Image yang menumpuk Jumlah menu t erlalu banyak St udi Desain Int erface Mengkaji Media Int erakt if Bat u Mulia Museum Geologi Bandung dengan Pendekat an Ergonomi
  • 26. Jarak yang jauh Perbedaan ukuran t idak signifikan St udi Desain Int erface Mengkaji Media Int erakt if Bat u Mulia Museum Geologi Bandung dengan Pendekat an Ergonomi
  • 27. Jarak yang jauh Ukuran Body Text Ukuran Capt ion t erlalu besarSt udi Desain Int erface Mengkaji Media Int erakt if Bat u Mulia Museum Geologi Bandung dengan Pendekat an Ergonomi
  • 28. Kesim pulan Masalah Mengkaji Media Int erakt if Bat u Mulia Museum Geologi Bandung dengan Pendekat an Ergonomi User Experience • Pengunjung sulit menggapai tombol menu • Interface terganggu karena penggunaan yang bebas User Int erface • Skala tipografi tidak diolah dengan baik • Jarak antar poin sentuh yang jauh • Informasi gambar yang menumpuk
  • 29. Mengkaji Media Int erakt if Bat u Mulia Museum Geologi Bandung dengan Pendekat an Ergonomi Proposisi Desain Int erakt if User Experience • Menggunakan pemandu untuk mengoperasikan Media Interaktif • Halaman layar yang terkunci disaat tidak dioperasikan pemandu • Jarak area sentuh yang disesuaikan dengan jangkauan lengan menyamping pemandu User Int erface • Penataan ulang elemen gambar, tipografi, dan area sentuh • Mengurutkan ulang informasi yang ingin disampaikan agar tidak terlalu banyak pilihan pada tampilan interface • Merancang area sentuh sesuai dengan User Experience pemandu
  • 30. Mengkaji Media Int erakt if Bat u Mulia Museum Geologi Bandung dengan Pendekat an Ergonomi Proposisi Desain Int erakt if
  • 31. Mengkaji Media Int erakt if Bat u Mulia Museum Geologi Bandung dengan Pendekat an Ergonomi Proposisi Desain Int erakt if
  • 32. Mengkaji Media Int erakt if Bat u Mulia Museum Geologi Bandung dengan Pendekat an Ergonomi Proposisi Desain Int erakt if
  • 33. Mengkaji Media Int erakt if Bat u Mulia Museum Geologi Bandung dengan Pendekat an Ergonomi Proposisi Desain Int erakt if
  • 34. Mengkaji Media Int erakt if Bat u Mulia Museum Geologi Bandung dengan Pendekat an Ergonomi Proposisi Desain Int erakt if
  • 35. Mengkaji Media Int erakt if Bat u Mulia Museum Geologi Bandung dengan Pendekat an Ergonomi Proposisi Desain Int erakt if Area Jangkauan Tour Guide
  • 36. Mengkaji Media Int erakt if Bat u Mulia Museum Geologi Bandung dengan Pendekat an Ergonomi Proposisi Desain Int erakt if
  • 37. Mengkaji Media Int erakt if Bat u Mulia Museum Geologi Bandung dengan Pendekat an Ergonomi Proposisi Desain Int erakt if
  • 38. Mengkaji Media Int erakt if Bat u Mulia Museum Geologi Bandung dengan Pendekat an Ergonomi Proposisi Desain Int erakt if
  • 39. Mengkaji Media Int erakt if Bat u Mulia Museum Geologi Bandung dengan Pendekat an Ergonomi Proposisi Desain Int erakt if
  • 40. Penutup • - Kesimpulan • Objek desain yang dikaji masih kurang baik untuk kenyaman ruang dan interaksi layar bagi sang tutor guide dan pengunjung museum. • Tutor lebih cepat lelah saat menjelaskan karena letak tombol di layar berjauhan. • Pengunjung lebih cepat bosan karena interface media penjelasan terlalu panjang. • - Saran • Perlu redesain interface media penjelasan yang ada di LCD. • Redesain layout untuk pengunjung. Mengkaji Media Int erakt if Bat u Mulia Museum Geologi Bandung dengan Pendekat an Ergonomi
  • 41. Catatan Hasil Diskusi Tanya Jawab Erlin : Bagaimana apabila objek interaksi tersebut digunakan secara bebas, tanpa ada tour guide nya? Tanggapan Krisna : menanggapi pertanyaan erlin, jadi kalau misalnya digunakan secara bebas, pertama akan membuat mata rusak, kalau tidak pakai tour guide mata pengunjung anak-anak dikhawatirkan akan sakit. Tambahan jawaban dari Fadhil : Jadi mungkin awalnya judulnya media interaktif dari pihak museum geologi cuman kalau kita melihat dari area dan bentuk ruangan yang seperti ini, bisa dibilang menurut kami tujuannya bukan itu, karena ada jarak yang dari bar itu sekitar 3 meter dan tidak mungkin kalau kita berdiri sejauh 2 meter terus menggunakan touch screen juga. Sehingga usulan dari kami sebenernya media itu lebih cocoknya menggunakan tour guide. Gagas : kalau saya saran, bisa pakai tour guide, tapi bisa pakai button2, jadi meskipun dengan jarak 2 meter yang jauh pun tour guide nya masih bisa memberikan penjelesan dengan baik. Tanggapak Akhmadi : Terimakasih sarannya, di lantai 1 juga ada seperti itu ya, cuman kami kan disini mencoba merespon objek yang sudah ada sih. Jadi yaa makanya disini kami mencoba mengkaji dan sekaligus memberikan solusinya. Mengkaji Media Int erakt if Bat u Mulia Museum Geologi Bandung dengan Pendekat an Ergonomi
  • 42. Hasil Diskusi Tanya Jawab Aisyi : Kalau pakai model video mapping bagaimana? Jawaban Krisna : Untuk video mapping sendiri itu kami kurang tahu teknisnya yaa, tapi menurut kami pribadi video mapping kurang efektif, kenapa? karena kontennya tidak bisa diulang-ulang atau dimaju-mundurkan. soalnya kan misalnya disini ada menu nih. nah disini saya gatahu nih, misalnya di video mapping itu bisa disetting menu atau enggak, terus misalnya disini kan, ketika mencet menu bisa masuk page selanjutnya ya, jadi bisa next atau bisa balik lagi ke home begitu, mungkin kalau video mapping bisa interaksi seperti itu menurut kami juga dapat lebih efektif. Andrian Wikayanto : Di Perpustakaan Nasional jakarta itu semua wahana inginnya serba putih, serba digital, tapi tidak mengesampingkan aspek yang lain interaksi antar pengunjung. Jadi tetep ada tabung, palu dkk begitu. solusinya dibuat lebih datar, vertikal jadi kayak meja begitu posisinya. Biar pengunjung bisa enak menyentuhnya. Tanggapan Krisna, Fadil, Akhmadi : Terimakasih sarannya mas wika, seperti yang tadi kami sudah sebutkan, kalau di museum geologi sendiri sudah ada media interaktif yang berbentuk meja dengan ukuran lebih kecil dan nyaman untuk mata berukuran 14 inch. Namun disini kami membahas rubrik desain yang interface-nya langsung di layar. karena sebenarnya itu memang sudah efektif seperti yang sudah mas wika sebutkan tadi. Cuman kami mengkaji yang ini karena menurut kami ini bermasalah. kami memberikan solusi yang mungkin tidak merubah desain secara besar dan masiv begitu. jadi lebih ringan eksekusinya ketika di lapangan. Mengkaji Media Int erakt if Bat u Mulia Museum Geologi Bandung dengan Pendekat an Ergonomi
  • 43. Kelemahan :  Desain konsep masih belum diuji-cobakan, masih berupa konseptual.  Penelitian berupa pengamatan observasi di lapangan, tanpa ada kuisioner. Peluang Pengembangan :  Wahana di sebuah tempat publik seperi museum ke depan akan banyak memakai model digital. Desain UI dan UX untuk wahana di museum geologi sangatlah terbuka lebar. Pada saat tim melakukan wawancara ke bagian PJ alat dan komputer museum, Beliau sangat menyambut hangat saran dari kelompok.  Ke depan, untuk media interaksi di lantai 2 ini agar dapat menggunakan interface yang lebih ramah dan nyaman untuk dipakai pengunjung maupun tour guide.  Animasi interface yang lebih menarik dan disandingkan dengan penataan ergonomi ruang yang lebih baik dipastikan akan membuat wahana ini menjadi favorit pengunjung. Kelemahan dan Peluang Pengembangan Mengkaji Media Int erakt if Bat u Mulia Museum Geologi Bandung dengan Pendekat an Ergonomi
  • 44. Foto-foto dokumentasi presentasi Mengkaji Media Int erakt if Bat u Mulia Museum Geologi Bandung dengan Pendekat an Ergonomi
  • 45. Thank you Mengkaji Media Int erakt if Bat u Mulia Museum Geologi Bandung dengan Pendekat an Ergonomi