SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Desain Interior Perpustakaan, Biaya,
dan Implikasinya untuk Masa Depan
Akhmadi | 27117020
Tugas UTS Ergonomi Desain II
Bagian 1
Magister Desain FSRD ITB 2017
Anotasi Jurnal
Brigitte Bell and Terrance Luther Cottrell
University of St. Francis, Joliet, Illinois, USA
2015
Applied ergonomics
Pengantar
Secara tradisional, jurnal ini akan mengupas tentang perpustakaan yang dipandang sebagai "gudang untuk buku" - tempat
di mana anggota masyarakat dapat menemukan sumber daya dan informasi akses ilmu pengetahuan yang diperlukan.
Dalam beberapa dekade terakhir, peran perpustakaan telah berubah secara signifikan, menjadi lebih dari sebuah tempat
pertemuan / pusat komunitas. Misalnya terdapat beberapa kegiatan lain di dalam perpustakaan, selain kegiatan membaca
dan mencari buku. Contohnya membangun cafe, tempat bermain anak, hall pertemuan dsb. Dari situ, berapa biaya
potensial yang dikeluarkan untuk perubahan ini? Pergeseran ini dilakukan dengan asumsi bahwa peran perpustakaan masa
lalu memiliki fiskal hubungan 1 : 1 dengan munculnya peran perpustakaan di masa depan? Orang bisa datang ke
perpustakaan mencari buku atau menggunakan internet, Mereka sekarang juga bisa belajar bahasa pemrogaman baru,
dimana program mereka itu dapat memperoleh dukungan atau mereka hanya bisa bertemu dengan teman-teman pada
umumnya. Laporan Dewan Sumber Perpustakaan dan Informasi 2005, adalah menunjukkan perpustakaan sebagai Tempat:
Pemikiran ulang sebuah peran dan pemikiran ulang sebuah ruangan. Dengan mengidentifikasi dua tujuan fisik utama
adanya perpustakaan tadi, dimana pada mulanya sebagai pencipta lingkungan belajar seumur hidup. Maka peran
perpustakaan berubah, begitu juga ruang fisik perpustakaan Desain interior harus luar biasa unik dan harus mencerminkan
tujuan perpustakaan di dalamnya itu. Semua perubahan ini memerlukan biaya dengan terlebih dahulu dipertimbangkan
pemimpin perpustakaan. Karena ia akan ditantang untuk bekerja sesuai dengan anggaran yang ada.
Pengantar
Prediksi sebelumnya
Topik desain interior perpustakaan sampai pada trending topik percakapan akhir tahun ini, Perpustakaan bersifat dan
berperan sebagai ruang fisik secara terus menerus, membudaya, tumbuh, berubah dan berkembang. Beberapa artikel yang
dibahas di jurnal ini cukup baru, seperti Lesneski's (2011, hlm. 7-8) pada artikel jurnal Perpustakaan "10 Langkah ke Interior
Perpustakaan yang Lebih Baik", mengambil pendekatan yang simpel dan cukup tradisional terhadap desain interior
perpustakaan. Lesneski berfokus terutama pada perpustakaan ruang fisik sebagai gudang untuk rak buku, furnitur, meja
informasi, dll.
Dalam penelitian ini, penulis juga menyoroti pentingnya elemen seperti penghilangan hambatan ruang, penataan kolekis
yang tidak berantakan dan fokus. Yang bisa berdampak meningkat pada data pengunjung yang menggunakan ruang
perpustakaan. Di dalam pendekatan, fungsi tanpa hambatan dan efisiensi penggunaan ruang fisik ditekankan paling atas,
dengan perubahan ini tentu menambah biaya lebih karena pembuatan furnitur dan fitur baru.
Beberapa publikasi terbaru lainnya, seperti artikel Mueller (2012, hlm. 40-41) dalam jurnal "The Once dan Future Library",
menjelaskan pendekatan desain interior perpustakaan dari yang lebih kontemporer dan sudut pandang dinamis. Mueller
memandang perpustakaan tidak hanya sebagai ruang fisik, tetapi juga sebagai kehidupan dan bernafas. Dia berfokus pada
pentingnya ruang perpustakaan yang fleksibel, serta beradaptasi di iklim fiskal yang selalu berkembang:
Fleksibilitas integrasi ruang yang dapat digunakan pada masa sekarang dan masa depan adalah yang justru kajian yang
terpenting. Untungnya, perpustakaan telah berpindah dari ketergantungan hanya pada buku dan ketenangan-selama
bertahun-tahun. Model satu ruangan besar dengan sirkulasi berukuran Queen Mary / meja referensi dan tumpukan di
belakang, sementara mungkin akan menjadi kenangan indah untuk beberapa orang yang sudah lama ketinggalan jaman.
Perpustakaan pada era sekarang ini menunjukkan statistik betapa pentingnya bentuk layanan dan program yang ditawarkan
seperti berapa banyak ruangan perpustakaannya, antrean pinjam buku, dan area komputer yang tersedia untuk rapat,
berdikusi online, berkolaborasi, belajar mengoperasikan e-reader, mengadakan sesi klub buku, menggosip, minum secangkir
kopi, mencatat musik, menulis dan membaca puisi, dan seterusnya. Mueller memandang desain interior perpustakaan yang
kurang peminatnya sebagai kesempatan untuk merdesain perpustakaan lebih efisien dalam penggunaan ruangnya.
Redesain itu berpacu untuk mencari solusi tentang kegunaan ruang fisik perpustakaan agar bisa melayani masyarakat
dengan lebih baik lagi. Apabila masyarakat dirugikan misalnya dengan biaya masuk perpustakaan lebih mahal maka
pengunjung akan menjadi musuh dan tidak akan kembali lagi ke perpustakaan itu.
Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan wawasan tentang dampak desain interior perpustakaan dapat memiliki
kepuasan pelanggan dengan penawaran layanan perpustakaan, mengingat kekhawatiran biaya dari kedua pelanggan dan
manajer perpustakaan sama.
Selain itu juga memberikan pengetahuan tentang pentingnya renovasi dan desain interior terutama biaya mengenai
pekerjaan yang akan dilakukan untuk mencapai nuansa ruangan interior perpustakaan yang lebih nyaman, modern dan tidak
kalah saing di masa yang akan datang.
Isu yang berkembang, perpustakaan pada masa yang akan datang menjadi perpustakaan yang digital (e-library). Fenomena
ini membuat terancamnya perpustakaan yang sudah ada seperti gedung dan koleksi-koleksinya akan ditinggalkan oleh
pengunjung. Pengunjung lebih memilih ke katalog referensi yang lebih cepat, mudah diakses dan lebih banyak. Namun,
dengan kekuatan yang khas dari sebuah perpustakaan, maka perpustakaan eksisting bisa tetap eksis dan dicintai oleh
masyarakat. Kajian desain interior pun bertujuan untuk bisa mengangkat lebih tinggi lagi nilai perpustakaan yang telah
luntur.
Metode
Desain metodologi / pendekatan jurnal ini adalah memberikan wawasan dari periset desain perpustakaan dan pengalaman
para pengarang dengan bagaimana secara bersamaan merancang ruang yang efektif dan menganjurkan pendanaan untuk
konstruksi dan remodeling.
Penulis juga memaparkan beberapa studi komparatif yang dapat dijadikan sebagai pembanding dalam analisis desain
interior perpustakaannya. Studi perbandingan yang dilakukan adalah mengambil beberapa contoh perpustakaan yang cukup
menarik di USA.
Studi komparatif tersebut kemudian dianalisis dan dijelaskan fisik dan nuansa ruangannya. Lalu kemudian dibandingkan
dengan nuansa perpustakaan yang lain.
Temuan
Temuan - Setidaknya ada tiga kategori utama untuk dampak fiskal dari proyek desain: besar, sedang dan skala kecil.
Penelitian mengenai proyek desain, bagaimanapun, berkisar antara 6 angka rendah sampai lebih dari $ 50 juta. Ini situasinya
menciptakan lingkungan kasus per kasus bagi administrator perpustakaan yang mencari praktik terbaik. Tren terkini dalam
desain interior perpustakaan
Desain Perpustakaan tahunan yang disponsori oleh The American Library Association dan majalah American Libraries,
memiliki fitur yang paling inovatif dalam proyek desain interior perpustakaan. Papan Desain Perpustakaan 2014 baru-baru
ini, yaitu dicatat oleh Morehart (2014) dalam esai foto "Designs That Last", menampilkan beberapa Tema utama dalam
perpustakaan modern memilih transformasi fisik ruang mereka yang bisa membawa ledakan yang besar. Showcase tahun ini
ditempatkan penekanan khusus pada cahaya dan keterbukaan, restorasi dan perbaikan, kelestarian lingkungan, kolaborasi
dan penciptaan di dalam perpustakaan itu sendiri.
Banyak perpustakaan memilih untuk menempatkan penekanan pada desain layout terbuka. Lebar, kamar yang terbuka
dengan jendela besar adalah fitur estetika umum yang menghemat biaya yang berkaitan dengan memisahkan ruang dengan
dinding yang berpintu, kabel listrik, dan data informasi. Beberapa perpustakaan mengambil ini secara ekstrim, seperti
Perpustakaan Cabang Glen Oaks, Perpustakaan Umum New York (Queens), yang menambah tiga kali lipat ukuran
keseluruhan bangunan mereka tambahkan ruang baca di ketiga lantai, serta ruang eksterior yang diperluas Memiliki plaza
dan taman baca umum. Perlu disadari juga bahwa perawatan dan biaya rumah tinggalnya selalu lebih rendah dengan desain
yang lebih terbuka ini
Beberapa perpustakaan dengan bangunan bersejarah yang unik berfokus pada restorasi dan perbaikan, merenovasi ruang
lama dan mengubahnya menjadi sesuatu yang lebih modern, bangunan bersejarah menaikkan tingkat nilai menjadi tak
ternilai harganya di kalangan komunitas pustakawan. Itu Cabang Stapleton Perpustakaan Umum New York memilih untuk
merenovasi merenovasi gedung. Perpustakaan Carnegie diperbarui dengan menambahkan tambahan 7.000 kaki persegi.
Perpustakaan Corvallis-Benton County di Benton County, Oregon agak berbeda cara pendekatannya; perpustakaan mereka
pada awalnya merupakan tambahan dari Benton Railroad Freight Depot. Karakter ruang asli tetap utuh (elemen seperti bata
ekspos dan kayu) namun elemen modern ditambahkan untuk melengkapi ruang aslinya.
Perpustakaan lain yang berada di lingkungan sekitar komunitas pustakawan berfokus memilih untuk menghemat uang dalam
jangka panjang dan lebih banyak menggunakan sumber daya alam atau bumi untuk masa yang pendek ini juga stilah dengan
berpusat pada keberlanjutan. Perpustakaan Armstrong Atlantic State University di Savannah, Georgia mengubah ruang yang
ada di fasilitas bersertifikat LEED dengan atap hijau, energi matahari dan sistem mekanis hemat energi dan perlengkapan
lampu. Perpustakaan Umum Hillsboro di Oregon berhasil memotong anggaran energi mereka hingga 20 persen dengan
memasang sistem HVAC hemat energi, sensor gerak lampu LED dan jendela kaca berisolasi. Selama rencana strategis
perpustakaan menegaskan dan menekankan tabungan jangka panjang sebagai tujuan, menghabiskan lebih banyak uang
dimuka pada pembangunan berkelanjutan Desain bisa menjadi win-win bagi pustakawan dan komunitas mereka.
Temuan
Temuan lain dalam penelitian ini adalah adanya beberapa perpustakaan di showcase memilih untuk fokus menambahkan
kolaboratif ruang kerja kreatif untuk meningkatkan penggunaan sebagai sarana untuk membenarkan perancangan ulang
pengeluaran. Perpustakaan Northeastern University di Boston menggeser ruang pajang untuk memberi ruang bagi pusat
media mutakhir yang dilengkapi dengan laboratorium cetak 3D, sebuah "pusat inovasi" dan studio produksi audio / video.
Perpustakaan Universitas Iowa mengambil sedikit Pendekatan yang berbeda, malah berfokus untuk menciptakan apa yang
mereka sebut "desa studi", yang terdiri dari 16 ruang belajar, kedai kopi dan beberapa ruang besar yang terbuka dan sepi
dimana siswa bisa bekerja sama dalam kelompok.
Pada akhirnya, fokusan tarif desain ulang perpustakaan ditentukan oleh kebutuhan dan fiskal harapan masyarakat mereka
yang spesifik. Tema satu pemersatu di antara setiap perpustakaan ditampilkan dalam gambar presentasi. Ruang kolaboratif
yang bisa memberikan nilai jangka panjang. Dalam rangkumannya tentang ALA 2014. Penghargaan Desain Interior
Perpustakaan, "Masa Depan Hari Ini", Morehart (2015, hlm. 43-45) bergema Observasi Mueller bahwa perpustakaan telah
berkembang menjadi lebih dari sekedar ruang fisik:
Perpustakaan menjadi lebih terbuka dan penuh cahaya, dan, pada gilirannya, akan menjadi tempat yang kurang formal untuk
kelompok yang akan datang bersama, belajar atau hanya sekedar bertemu. Perpustakaan bukan lagi satu tujuan repositori
tunggal buku yang didedikasikan untuk belajar tenang. Mereka telah menjalin hubungan yang dinamis.
Kesimpulan / Diskusi
Implikasi bagi administrator perpustakaan
Jurnal ini memberikan contoh tentang implikasi desain interior bagi langit-langit. Dimana plafon dipandang sebagai batas
mengubah ruang fisik interior perpustakaan. Tantangannya adalah mengalokasikan dana yang ada dan menemukan uang
baru yang bisa diperlukan. Plafon pada umumnya bukanlah batas ketika menyangkut komunitas perpustakaan pengguna
yang bersedia dihabiskan. Kebanyakan perpustakaan berjuang cukup dengan menjaga anggaran operasi mereka yang sudah
ketat terus berjalan, apalagi mengerjakan proyek desain interior ambisius (dan mahal). Penting juga untuk mencatat kisaran
biaya total yang sangat luas untuk perpustakaan yang ditampilkan dalam etalase, yang berkisar antara $ 480.000 sampai
sekitar $ 50 juta. Spektrum ini sedikit memberi arah strategis ke administrator perpustakaan mencari bantuan. Jelas, setiap
kemampuan perpustakaan untuk melaksanakan proyek desain ulang interior ditentukan berdasarkan kasus per kasus.
Akan terserah kepada administrator perpustakaan untuk menentukan kebutuhan mereka, harapan masyarakat dan
pelanggan mereka, bagaimana kebutuhan dan harapan tersebut dapat dicapai dengan benar melalui perubahan dalam ruang
fisik dan berapa banyak perpustakaan yang dapat dibeli secara realistis. Pertanyaan awal yang bagus untuk diajukan adalah:
"Dapatkah perpustakaan mampu menjadi seperti apa yang dikatakannya?" Seperti kebanyakan keputusan finansial lainnya,
keinginan selalu harus dipertimbangkan. Pertanyaan sekunder seperti: "Apakah ini sebuah perubahan yang benar-benar kita
butuhkan?" Akan membantu menentukan komitmen apa yang harus dilakukan dan berapa dolar yang harus dikeluarkan.
Dalam jurnal lain yang mendukung argument ini adalah Lesneski T., (2011) dalam bukunya “10 steps to a better library
interior”. Menurutnya salah satu cara untuk bisa membuat interior perpustakaan lebih baik adalah dengan menciptakan
beberapa variasi pengalaman untuk disentuhkan ke pengunjung. Apabila pengunjung tersebut bahagia dan suka, pasti akan
kembali ke perpustakaan lagi untuk sekedar berkunjung bahkan memang ingin membaca buku setiap harinya.
Karena kebanyakan perpustakaan, baik besar maupun kecil, tidak dalam posisi melakukan proyek renovasi besar-besaran,
maka alangkah baiknya diuji coba dulu sistem perairan dengan menjalankan beberapa proyek uji kecil. Inisiatif hemat energi
berskala kecil yang didukung oleh perusahaan pembangkit listrik lokal, seperti sensor gerak, adalah tempat yang baik untuk
memulai. Proyek berskala kecil lainnya seperti mengubah area tempat duduk tunggal menjadi ruang belajar yang lebih luas
atau menyisihkan ruang untuk ruang kerja kolaboratif atau area tipe pembuat adalah pilihan berbiaya rendah untuk
dijelajahi. Proyek-proyek tersebut banyak dilaporkan dalam literatur dan mereka yang telah sukses dengan pendanaan
inisiatif ini seringkali bersedia untuk berbagi pengalaman mereka. Ini adalah banyak cara di mana bahkan perpustakaan
dengan sarana terbatas masih dapat mulai mengubah ruang fisik mereka menjadi lebih dari sekadar gudang buku dan
menjadi sesuatu yang memperkaya kehidupan komunitas mereka dan para pengunjung mereka. Menguji air dengan proyek
ringan sambil mengembangkan rencana jangka panjang dan lebih ekspansif untuk masa depan adalah cara yang baik untuk
memulai.
Referensi
Bell, B., & Cottrell, T. L. (2015). Library interior design, costs, and implications for the future. Emerald Group Publishing
Limited, 28, 122–125. https://doi.org/10.1108/BL-07-2015-0013
Lesneski, T. (2011), “10 steps to a better library interior”, available at: http://lj.libraryjournal.com/
2011/08/buildings/10-steps-to-a-better-library-interior-tips-that-dont-have-to-cost-a-lotlibrary-by-design/#_
Morehart, P. (2014), “Designs that last”, American Libraries, Vol. 45 Nos 9/10, pp. 32-39.
Mueller, C.G. (2012), “The once and future library”, American Libraries, Vol. 43 Nos 3/4, pp. 39-41.

More Related Content

Similar to anotasi jurnal -desain interior perpustakaan, biaya, implikasinya,

Manajemen Pemasaran Perpustakaan sekolah
Manajemen Pemasaran Perpustakaan sekolahManajemen Pemasaran Perpustakaan sekolah
Manajemen Pemasaran Perpustakaan sekolahArifAtpusilampung
 
PROPOSAL PENELITIAN YEHEZKIEL YOGI SAPUTRA.docx
PROPOSAL PENELITIAN YEHEZKIEL YOGI SAPUTRA.docxPROPOSAL PENELITIAN YEHEZKIEL YOGI SAPUTRA.docx
PROPOSAL PENELITIAN YEHEZKIEL YOGI SAPUTRA.docxYehezkielYogi
 
makalah media pembelajaran tentang perpustakaan sebagai media pembelajaran
makalah media pembelajaran tentang perpustakaan sebagai media pembelajaran makalah media pembelajaran tentang perpustakaan sebagai media pembelajaran
makalah media pembelajaran tentang perpustakaan sebagai media pembelajaran hilminaainnayya
 
Pedoman pengolahan Bahan Pustaka PNRI 2013
Pedoman pengolahan Bahan Pustaka PNRI 2013Pedoman pengolahan Bahan Pustaka PNRI 2013
Pedoman pengolahan Bahan Pustaka PNRI 2013Tyo SBS
 
Menyimak fungsi perpustakaan
Menyimak fungsi perpustakaanMenyimak fungsi perpustakaan
Menyimak fungsi perpustakaanagus joko
 
Menyimak fungsi perpustakaan
Menyimak fungsi perpustakaanMenyimak fungsi perpustakaan
Menyimak fungsi perpustakaanBagas Ar-Rosyd
 
Kinerja Pustakawan dalam Meningkatkan Popularitas Perpustakaan
Kinerja Pustakawan dalam Meningkatkan Popularitas PerpustakaanKinerja Pustakawan dalam Meningkatkan Popularitas Perpustakaan
Kinerja Pustakawan dalam Meningkatkan Popularitas PerpustakaanAldella Putri Saraswati
 
Makalah media pembelajaran kel 5
Makalah media pembelajaran kel 5Makalah media pembelajaran kel 5
Makalah media pembelajaran kel 5AristaCahyaningrum
 
4 11 Media Pembelajaran - Perpustakaan Sebagai Media Pembelajaran E-Book
4 11 Media Pembelajaran - Perpustakaan Sebagai Media Pembelajaran E-Book4 11 Media Pembelajaran - Perpustakaan Sebagai Media Pembelajaran E-Book
4 11 Media Pembelajaran - Perpustakaan Sebagai Media Pembelajaran E-BookHaris Mansah ARH
 
PERPUSTAKAAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
PERPUSTAKAAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
PERPUSTAKAAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN hildafaaaaa
 
Perpustakaan online
Perpustakaan onlinePerpustakaan online
Perpustakaan onlinethankyougod
 
Manajemen Perpustakaan Sekolah
Manajemen Perpustakaan SekolahManajemen Perpustakaan Sekolah
Manajemen Perpustakaan SekolahLiaCuby
 
Pust sek
Pust sekPust sek
Pust sekLiaCuby
 
pelayanan perpustakaan sekolah.ppt
pelayanan perpustakaan sekolah.pptpelayanan perpustakaan sekolah.ppt
pelayanan perpustakaan sekolah.pptLinaDamayanti5
 
Presentation2. pak danang_bab_14_pptx
Presentation2. pak danang_bab_14_pptxPresentation2. pak danang_bab_14_pptx
Presentation2. pak danang_bab_14_pptxSus Mudioko
 

Similar to anotasi jurnal -desain interior perpustakaan, biaya, implikasinya, (20)

P5 bentuk kerjasama perpustakaan
P5 bentuk kerjasama perpustakaanP5 bentuk kerjasama perpustakaan
P5 bentuk kerjasama perpustakaan
 
Manajemen Pemasaran Perpustakaan sekolah
Manajemen Pemasaran Perpustakaan sekolahManajemen Pemasaran Perpustakaan sekolah
Manajemen Pemasaran Perpustakaan sekolah
 
Konsep pengembangan perpustakaan desa berbasis komunitas
Konsep pengembangan perpustakaan desa berbasis komunitasKonsep pengembangan perpustakaan desa berbasis komunitas
Konsep pengembangan perpustakaan desa berbasis komunitas
 
Klasifikasi Raganathan
Klasifikasi RaganathanKlasifikasi Raganathan
Klasifikasi Raganathan
 
PROPOSAL PENELITIAN YEHEZKIEL YOGI SAPUTRA.docx
PROPOSAL PENELITIAN YEHEZKIEL YOGI SAPUTRA.docxPROPOSAL PENELITIAN YEHEZKIEL YOGI SAPUTRA.docx
PROPOSAL PENELITIAN YEHEZKIEL YOGI SAPUTRA.docx
 
PENGELOLAAN LAYANAN PERPUSTAKAAN Erma Awalien Rochmah
PENGELOLAAN LAYANAN PERPUSTAKAAN Erma Awalien RochmahPENGELOLAAN LAYANAN PERPUSTAKAAN Erma Awalien Rochmah
PENGELOLAAN LAYANAN PERPUSTAKAAN Erma Awalien Rochmah
 
makalah media pembelajaran tentang perpustakaan sebagai media pembelajaran
makalah media pembelajaran tentang perpustakaan sebagai media pembelajaran makalah media pembelajaran tentang perpustakaan sebagai media pembelajaran
makalah media pembelajaran tentang perpustakaan sebagai media pembelajaran
 
Pedoman pengolahan Bahan Pustaka PNRI 2013
Pedoman pengolahan Bahan Pustaka PNRI 2013Pedoman pengolahan Bahan Pustaka PNRI 2013
Pedoman pengolahan Bahan Pustaka PNRI 2013
 
Menyimak fungsi perpustakaan
Menyimak fungsi perpustakaanMenyimak fungsi perpustakaan
Menyimak fungsi perpustakaan
 
Menyimak fungsi perpustakaan
Menyimak fungsi perpustakaanMenyimak fungsi perpustakaan
Menyimak fungsi perpustakaan
 
Akuisisi - Pengembangan koleksi di sman 1 rancakalong
Akuisisi - Pengembangan koleksi di sman 1 rancakalongAkuisisi - Pengembangan koleksi di sman 1 rancakalong
Akuisisi - Pengembangan koleksi di sman 1 rancakalong
 
Kinerja Pustakawan dalam Meningkatkan Popularitas Perpustakaan
Kinerja Pustakawan dalam Meningkatkan Popularitas PerpustakaanKinerja Pustakawan dalam Meningkatkan Popularitas Perpustakaan
Kinerja Pustakawan dalam Meningkatkan Popularitas Perpustakaan
 
Makalah media pembelajaran kel 5
Makalah media pembelajaran kel 5Makalah media pembelajaran kel 5
Makalah media pembelajaran kel 5
 
4 11 Media Pembelajaran - Perpustakaan Sebagai Media Pembelajaran E-Book
4 11 Media Pembelajaran - Perpustakaan Sebagai Media Pembelajaran E-Book4 11 Media Pembelajaran - Perpustakaan Sebagai Media Pembelajaran E-Book
4 11 Media Pembelajaran - Perpustakaan Sebagai Media Pembelajaran E-Book
 
PERPUSTAKAAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
PERPUSTAKAAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
PERPUSTAKAAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
 
Perpustakaan online
Perpustakaan onlinePerpustakaan online
Perpustakaan online
 
Manajemen Perpustakaan Sekolah
Manajemen Perpustakaan SekolahManajemen Perpustakaan Sekolah
Manajemen Perpustakaan Sekolah
 
Pust sek
Pust sekPust sek
Pust sek
 
pelayanan perpustakaan sekolah.ppt
pelayanan perpustakaan sekolah.pptpelayanan perpustakaan sekolah.ppt
pelayanan perpustakaan sekolah.ppt
 
Presentation2. pak danang_bab_14_pptx
Presentation2. pak danang_bab_14_pptxPresentation2. pak danang_bab_14_pptx
Presentation2. pak danang_bab_14_pptx
 

anotasi jurnal -desain interior perpustakaan, biaya, implikasinya,

  • 1. Desain Interior Perpustakaan, Biaya, dan Implikasinya untuk Masa Depan Akhmadi | 27117020 Tugas UTS Ergonomi Desain II Bagian 1 Magister Desain FSRD ITB 2017 Anotasi Jurnal Brigitte Bell and Terrance Luther Cottrell University of St. Francis, Joliet, Illinois, USA 2015 Applied ergonomics
  • 2. Pengantar Secara tradisional, jurnal ini akan mengupas tentang perpustakaan yang dipandang sebagai "gudang untuk buku" - tempat di mana anggota masyarakat dapat menemukan sumber daya dan informasi akses ilmu pengetahuan yang diperlukan. Dalam beberapa dekade terakhir, peran perpustakaan telah berubah secara signifikan, menjadi lebih dari sebuah tempat pertemuan / pusat komunitas. Misalnya terdapat beberapa kegiatan lain di dalam perpustakaan, selain kegiatan membaca dan mencari buku. Contohnya membangun cafe, tempat bermain anak, hall pertemuan dsb. Dari situ, berapa biaya potensial yang dikeluarkan untuk perubahan ini? Pergeseran ini dilakukan dengan asumsi bahwa peran perpustakaan masa lalu memiliki fiskal hubungan 1 : 1 dengan munculnya peran perpustakaan di masa depan? Orang bisa datang ke perpustakaan mencari buku atau menggunakan internet, Mereka sekarang juga bisa belajar bahasa pemrogaman baru, dimana program mereka itu dapat memperoleh dukungan atau mereka hanya bisa bertemu dengan teman-teman pada umumnya. Laporan Dewan Sumber Perpustakaan dan Informasi 2005, adalah menunjukkan perpustakaan sebagai Tempat: Pemikiran ulang sebuah peran dan pemikiran ulang sebuah ruangan. Dengan mengidentifikasi dua tujuan fisik utama adanya perpustakaan tadi, dimana pada mulanya sebagai pencipta lingkungan belajar seumur hidup. Maka peran perpustakaan berubah, begitu juga ruang fisik perpustakaan Desain interior harus luar biasa unik dan harus mencerminkan tujuan perpustakaan di dalamnya itu. Semua perubahan ini memerlukan biaya dengan terlebih dahulu dipertimbangkan pemimpin perpustakaan. Karena ia akan ditantang untuk bekerja sesuai dengan anggaran yang ada.
  • 3. Pengantar Prediksi sebelumnya Topik desain interior perpustakaan sampai pada trending topik percakapan akhir tahun ini, Perpustakaan bersifat dan berperan sebagai ruang fisik secara terus menerus, membudaya, tumbuh, berubah dan berkembang. Beberapa artikel yang dibahas di jurnal ini cukup baru, seperti Lesneski's (2011, hlm. 7-8) pada artikel jurnal Perpustakaan "10 Langkah ke Interior Perpustakaan yang Lebih Baik", mengambil pendekatan yang simpel dan cukup tradisional terhadap desain interior perpustakaan. Lesneski berfokus terutama pada perpustakaan ruang fisik sebagai gudang untuk rak buku, furnitur, meja informasi, dll. Dalam penelitian ini, penulis juga menyoroti pentingnya elemen seperti penghilangan hambatan ruang, penataan kolekis yang tidak berantakan dan fokus. Yang bisa berdampak meningkat pada data pengunjung yang menggunakan ruang perpustakaan. Di dalam pendekatan, fungsi tanpa hambatan dan efisiensi penggunaan ruang fisik ditekankan paling atas, dengan perubahan ini tentu menambah biaya lebih karena pembuatan furnitur dan fitur baru. Beberapa publikasi terbaru lainnya, seperti artikel Mueller (2012, hlm. 40-41) dalam jurnal "The Once dan Future Library", menjelaskan pendekatan desain interior perpustakaan dari yang lebih kontemporer dan sudut pandang dinamis. Mueller memandang perpustakaan tidak hanya sebagai ruang fisik, tetapi juga sebagai kehidupan dan bernafas. Dia berfokus pada pentingnya ruang perpustakaan yang fleksibel, serta beradaptasi di iklim fiskal yang selalu berkembang: Fleksibilitas integrasi ruang yang dapat digunakan pada masa sekarang dan masa depan adalah yang justru kajian yang terpenting. Untungnya, perpustakaan telah berpindah dari ketergantungan hanya pada buku dan ketenangan-selama bertahun-tahun. Model satu ruangan besar dengan sirkulasi berukuran Queen Mary / meja referensi dan tumpukan di belakang, sementara mungkin akan menjadi kenangan indah untuk beberapa orang yang sudah lama ketinggalan jaman. Perpustakaan pada era sekarang ini menunjukkan statistik betapa pentingnya bentuk layanan dan program yang ditawarkan seperti berapa banyak ruangan perpustakaannya, antrean pinjam buku, dan area komputer yang tersedia untuk rapat, berdikusi online, berkolaborasi, belajar mengoperasikan e-reader, mengadakan sesi klub buku, menggosip, minum secangkir kopi, mencatat musik, menulis dan membaca puisi, dan seterusnya. Mueller memandang desain interior perpustakaan yang kurang peminatnya sebagai kesempatan untuk merdesain perpustakaan lebih efisien dalam penggunaan ruangnya. Redesain itu berpacu untuk mencari solusi tentang kegunaan ruang fisik perpustakaan agar bisa melayani masyarakat dengan lebih baik lagi. Apabila masyarakat dirugikan misalnya dengan biaya masuk perpustakaan lebih mahal maka pengunjung akan menjadi musuh dan tidak akan kembali lagi ke perpustakaan itu.
  • 4. Tujuan Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan wawasan tentang dampak desain interior perpustakaan dapat memiliki kepuasan pelanggan dengan penawaran layanan perpustakaan, mengingat kekhawatiran biaya dari kedua pelanggan dan manajer perpustakaan sama. Selain itu juga memberikan pengetahuan tentang pentingnya renovasi dan desain interior terutama biaya mengenai pekerjaan yang akan dilakukan untuk mencapai nuansa ruangan interior perpustakaan yang lebih nyaman, modern dan tidak kalah saing di masa yang akan datang. Isu yang berkembang, perpustakaan pada masa yang akan datang menjadi perpustakaan yang digital (e-library). Fenomena ini membuat terancamnya perpustakaan yang sudah ada seperti gedung dan koleksi-koleksinya akan ditinggalkan oleh pengunjung. Pengunjung lebih memilih ke katalog referensi yang lebih cepat, mudah diakses dan lebih banyak. Namun, dengan kekuatan yang khas dari sebuah perpustakaan, maka perpustakaan eksisting bisa tetap eksis dan dicintai oleh masyarakat. Kajian desain interior pun bertujuan untuk bisa mengangkat lebih tinggi lagi nilai perpustakaan yang telah luntur.
  • 5. Metode Desain metodologi / pendekatan jurnal ini adalah memberikan wawasan dari periset desain perpustakaan dan pengalaman para pengarang dengan bagaimana secara bersamaan merancang ruang yang efektif dan menganjurkan pendanaan untuk konstruksi dan remodeling. Penulis juga memaparkan beberapa studi komparatif yang dapat dijadikan sebagai pembanding dalam analisis desain interior perpustakaannya. Studi perbandingan yang dilakukan adalah mengambil beberapa contoh perpustakaan yang cukup menarik di USA. Studi komparatif tersebut kemudian dianalisis dan dijelaskan fisik dan nuansa ruangannya. Lalu kemudian dibandingkan dengan nuansa perpustakaan yang lain.
  • 6. Temuan Temuan - Setidaknya ada tiga kategori utama untuk dampak fiskal dari proyek desain: besar, sedang dan skala kecil. Penelitian mengenai proyek desain, bagaimanapun, berkisar antara 6 angka rendah sampai lebih dari $ 50 juta. Ini situasinya menciptakan lingkungan kasus per kasus bagi administrator perpustakaan yang mencari praktik terbaik. Tren terkini dalam desain interior perpustakaan Desain Perpustakaan tahunan yang disponsori oleh The American Library Association dan majalah American Libraries, memiliki fitur yang paling inovatif dalam proyek desain interior perpustakaan. Papan Desain Perpustakaan 2014 baru-baru ini, yaitu dicatat oleh Morehart (2014) dalam esai foto "Designs That Last", menampilkan beberapa Tema utama dalam perpustakaan modern memilih transformasi fisik ruang mereka yang bisa membawa ledakan yang besar. Showcase tahun ini ditempatkan penekanan khusus pada cahaya dan keterbukaan, restorasi dan perbaikan, kelestarian lingkungan, kolaborasi dan penciptaan di dalam perpustakaan itu sendiri. Banyak perpustakaan memilih untuk menempatkan penekanan pada desain layout terbuka. Lebar, kamar yang terbuka dengan jendela besar adalah fitur estetika umum yang menghemat biaya yang berkaitan dengan memisahkan ruang dengan dinding yang berpintu, kabel listrik, dan data informasi. Beberapa perpustakaan mengambil ini secara ekstrim, seperti Perpustakaan Cabang Glen Oaks, Perpustakaan Umum New York (Queens), yang menambah tiga kali lipat ukuran keseluruhan bangunan mereka tambahkan ruang baca di ketiga lantai, serta ruang eksterior yang diperluas Memiliki plaza dan taman baca umum. Perlu disadari juga bahwa perawatan dan biaya rumah tinggalnya selalu lebih rendah dengan desain yang lebih terbuka ini Beberapa perpustakaan dengan bangunan bersejarah yang unik berfokus pada restorasi dan perbaikan, merenovasi ruang lama dan mengubahnya menjadi sesuatu yang lebih modern, bangunan bersejarah menaikkan tingkat nilai menjadi tak ternilai harganya di kalangan komunitas pustakawan. Itu Cabang Stapleton Perpustakaan Umum New York memilih untuk merenovasi merenovasi gedung. Perpustakaan Carnegie diperbarui dengan menambahkan tambahan 7.000 kaki persegi. Perpustakaan Corvallis-Benton County di Benton County, Oregon agak berbeda cara pendekatannya; perpustakaan mereka pada awalnya merupakan tambahan dari Benton Railroad Freight Depot. Karakter ruang asli tetap utuh (elemen seperti bata ekspos dan kayu) namun elemen modern ditambahkan untuk melengkapi ruang aslinya. Perpustakaan lain yang berada di lingkungan sekitar komunitas pustakawan berfokus memilih untuk menghemat uang dalam jangka panjang dan lebih banyak menggunakan sumber daya alam atau bumi untuk masa yang pendek ini juga stilah dengan berpusat pada keberlanjutan. Perpustakaan Armstrong Atlantic State University di Savannah, Georgia mengubah ruang yang ada di fasilitas bersertifikat LEED dengan atap hijau, energi matahari dan sistem mekanis hemat energi dan perlengkapan lampu. Perpustakaan Umum Hillsboro di Oregon berhasil memotong anggaran energi mereka hingga 20 persen dengan memasang sistem HVAC hemat energi, sensor gerak lampu LED dan jendela kaca berisolasi. Selama rencana strategis perpustakaan menegaskan dan menekankan tabungan jangka panjang sebagai tujuan, menghabiskan lebih banyak uang dimuka pada pembangunan berkelanjutan Desain bisa menjadi win-win bagi pustakawan dan komunitas mereka.
  • 7. Temuan Temuan lain dalam penelitian ini adalah adanya beberapa perpustakaan di showcase memilih untuk fokus menambahkan kolaboratif ruang kerja kreatif untuk meningkatkan penggunaan sebagai sarana untuk membenarkan perancangan ulang pengeluaran. Perpustakaan Northeastern University di Boston menggeser ruang pajang untuk memberi ruang bagi pusat media mutakhir yang dilengkapi dengan laboratorium cetak 3D, sebuah "pusat inovasi" dan studio produksi audio / video. Perpustakaan Universitas Iowa mengambil sedikit Pendekatan yang berbeda, malah berfokus untuk menciptakan apa yang mereka sebut "desa studi", yang terdiri dari 16 ruang belajar, kedai kopi dan beberapa ruang besar yang terbuka dan sepi dimana siswa bisa bekerja sama dalam kelompok. Pada akhirnya, fokusan tarif desain ulang perpustakaan ditentukan oleh kebutuhan dan fiskal harapan masyarakat mereka yang spesifik. Tema satu pemersatu di antara setiap perpustakaan ditampilkan dalam gambar presentasi. Ruang kolaboratif yang bisa memberikan nilai jangka panjang. Dalam rangkumannya tentang ALA 2014. Penghargaan Desain Interior Perpustakaan, "Masa Depan Hari Ini", Morehart (2015, hlm. 43-45) bergema Observasi Mueller bahwa perpustakaan telah berkembang menjadi lebih dari sekedar ruang fisik: Perpustakaan menjadi lebih terbuka dan penuh cahaya, dan, pada gilirannya, akan menjadi tempat yang kurang formal untuk kelompok yang akan datang bersama, belajar atau hanya sekedar bertemu. Perpustakaan bukan lagi satu tujuan repositori tunggal buku yang didedikasikan untuk belajar tenang. Mereka telah menjalin hubungan yang dinamis.
  • 8. Kesimpulan / Diskusi Implikasi bagi administrator perpustakaan Jurnal ini memberikan contoh tentang implikasi desain interior bagi langit-langit. Dimana plafon dipandang sebagai batas mengubah ruang fisik interior perpustakaan. Tantangannya adalah mengalokasikan dana yang ada dan menemukan uang baru yang bisa diperlukan. Plafon pada umumnya bukanlah batas ketika menyangkut komunitas perpustakaan pengguna yang bersedia dihabiskan. Kebanyakan perpustakaan berjuang cukup dengan menjaga anggaran operasi mereka yang sudah ketat terus berjalan, apalagi mengerjakan proyek desain interior ambisius (dan mahal). Penting juga untuk mencatat kisaran biaya total yang sangat luas untuk perpustakaan yang ditampilkan dalam etalase, yang berkisar antara $ 480.000 sampai sekitar $ 50 juta. Spektrum ini sedikit memberi arah strategis ke administrator perpustakaan mencari bantuan. Jelas, setiap kemampuan perpustakaan untuk melaksanakan proyek desain ulang interior ditentukan berdasarkan kasus per kasus. Akan terserah kepada administrator perpustakaan untuk menentukan kebutuhan mereka, harapan masyarakat dan pelanggan mereka, bagaimana kebutuhan dan harapan tersebut dapat dicapai dengan benar melalui perubahan dalam ruang fisik dan berapa banyak perpustakaan yang dapat dibeli secara realistis. Pertanyaan awal yang bagus untuk diajukan adalah: "Dapatkah perpustakaan mampu menjadi seperti apa yang dikatakannya?" Seperti kebanyakan keputusan finansial lainnya, keinginan selalu harus dipertimbangkan. Pertanyaan sekunder seperti: "Apakah ini sebuah perubahan yang benar-benar kita butuhkan?" Akan membantu menentukan komitmen apa yang harus dilakukan dan berapa dolar yang harus dikeluarkan. Dalam jurnal lain yang mendukung argument ini adalah Lesneski T., (2011) dalam bukunya “10 steps to a better library interior”. Menurutnya salah satu cara untuk bisa membuat interior perpustakaan lebih baik adalah dengan menciptakan beberapa variasi pengalaman untuk disentuhkan ke pengunjung. Apabila pengunjung tersebut bahagia dan suka, pasti akan kembali ke perpustakaan lagi untuk sekedar berkunjung bahkan memang ingin membaca buku setiap harinya. Karena kebanyakan perpustakaan, baik besar maupun kecil, tidak dalam posisi melakukan proyek renovasi besar-besaran, maka alangkah baiknya diuji coba dulu sistem perairan dengan menjalankan beberapa proyek uji kecil. Inisiatif hemat energi berskala kecil yang didukung oleh perusahaan pembangkit listrik lokal, seperti sensor gerak, adalah tempat yang baik untuk memulai. Proyek berskala kecil lainnya seperti mengubah area tempat duduk tunggal menjadi ruang belajar yang lebih luas atau menyisihkan ruang untuk ruang kerja kolaboratif atau area tipe pembuat adalah pilihan berbiaya rendah untuk dijelajahi. Proyek-proyek tersebut banyak dilaporkan dalam literatur dan mereka yang telah sukses dengan pendanaan inisiatif ini seringkali bersedia untuk berbagi pengalaman mereka. Ini adalah banyak cara di mana bahkan perpustakaan dengan sarana terbatas masih dapat mulai mengubah ruang fisik mereka menjadi lebih dari sekadar gudang buku dan menjadi sesuatu yang memperkaya kehidupan komunitas mereka dan para pengunjung mereka. Menguji air dengan proyek ringan sambil mengembangkan rencana jangka panjang dan lebih ekspansif untuk masa depan adalah cara yang baik untuk memulai.
  • 9. Referensi Bell, B., & Cottrell, T. L. (2015). Library interior design, costs, and implications for the future. Emerald Group Publishing Limited, 28, 122–125. https://doi.org/10.1108/BL-07-2015-0013 Lesneski, T. (2011), “10 steps to a better library interior”, available at: http://lj.libraryjournal.com/ 2011/08/buildings/10-steps-to-a-better-library-interior-tips-that-dont-have-to-cost-a-lotlibrary-by-design/#_ Morehart, P. (2014), “Designs that last”, American Libraries, Vol. 45 Nos 9/10, pp. 32-39. Mueller, C.G. (2012), “The once and future library”, American Libraries, Vol. 43 Nos 3/4, pp. 39-41.