Pemerintah daerah memainkan peran penting dalam memeratakan akses bagi masyarakat adat dan komunitas sekitar hutan, antara lain dengan mengakui keberadaan dan hak masyarakat adat, memperkuat kelembagaan mereka, serta mengintegrasikan program-program pemberdayaan masyarakat adat dalam perencanaan dan anggaran daerah.
1. Jakarta, 24 November 2022
Oleh:
Dyah Sih Irawati, S.Si., MA
Kasubdit Kehutanan
Direktorat Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah I
Ditjen Bina Pembangunan Daerah
Disampaikan pada Capacity Building untuk
Lembaga Perantara Pelaksana Program Dana TERRA
PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM
PEMERATAAN AKSES BAGI MASYARAKAT ADAT DAN
KOMUNITAS SEKITAR HUTAN
2. 1
OUTLINE
2
3
GAMBARAN UMUM
PERAN PEMDA DALAM PEMERATAAN
AKSES MASYARAKAT ADAT DAN
KOMUNITAS SEKITAR HUTAN
ARAHAN/TINDAK LANJUT
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
2
4. UNDANG-UNDANG No. 5 TAHUN 1960 TENTANG
PERATURAN DASAR POKOK-POKOK AGRARIA
Pasal 3
Dengan mengingat ketentuan-ketentuan dalam pasal 1 dan 2
pelaksanaan hak ulayat dan hak- hak yang serupa itu dari
masyarakat-masyarakat hukum adat, sepanjang menurut
kenyataannya masih ada, harus sedemikian rupa sehingga
sesuai dengan kepentingan nasional dan Negara, yang
berdasarkan atas persatuan bangsa serta tidak boleh
bertentangan dengan undang-undang dan peraturan-
peraturan lain yang lebih tinggi.
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI
NOMOR 52 TAHUN 2014
TENTANG PEDOMAN PENGAKUAN DAN
PERLINDUNGAN MASYARAKAT HUKUM ADAT
• Tahapan Pengakuan Dan Perlindungan
• Penyelesaian Sengketa
• Pembinaan Dan Pengawasan
1. Menteri dalam negeri melalui Direktorat Jenderal
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
2. Gubernur
3. Bupati/Walikota
• Pendanaan
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
Masyarakat Hukum Adat adalah Warga Negara Indonesia yang memiiki karakteristik khas, hidup berkelompok
secara harmonis sesuai hukum adatnya, memiliki ikatan pada asal usul leluhur dan atau kesamaan tempat tinggal,
terdapat hubungan yang kuat dengan tanah dan lingkungan hidup, serta adanya sistem nilai yang menentukan
pranata ekonomi, politik, sosial, budaya, hukum dan memanfaatkan satu wilayah tertentu secara turun temurun.
4
Permendagri Nomor 52 Tahun 2014 tentang Pedoman Pengakuan Dan Perlindungan Masyarakat Hukum Adat
6. 2
PERAN PEMDA DALAM PEMERATAAN
AKSES MASYARAKAT ADAT DAN
KOMUNITAS SEKITAR HUTAN
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
6
7. Hubungan Gubernur sebagai
Wakil Pemerintah Pusat
dengan Bupati/Walikota
bersifat hierarkis fungsional
PEMERINTAH
PEMBINAAN
PENGAWASAN
KLHK
KEMENDAGRI
BINWAS
TEKNIS
BINWAS
UMUM
PROVINSI
Gubernur
sebagai
Kepala
Daerah
GWPP
Binwas
umum dan
teknis
OPD
PROVINSI
KAB/KOT
A
Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah
Pusat
Melaksanakan Pembinaan dan
Pengawasan penyelenggaraan urusan
pemerintahan yang menjadi
kewenangan kabupaten/kota
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
PERAN KEMENDAGRI DALAM BINWAS
7
8. DUKUNGAN KEMENDAGRI UNTUK PENGAKUAN MHA
Surat ke Gubernur dan Bupati/Walikota No.189/3836/BPD
Gubernur mendorong Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota agar segera melakukan
pengakuan dan perlindungan Masyarakat Hukum Adat yang berada di kabupaten/kota;
Bupati/WaliKota membentuk panitia Masyarakat Hukum Adat yang melibatkan Organisasi
Perangkat Daerah untuk melakukan identifikasi sebagai langkah upaya pengakuan dan
Perlindungan Masyarakat Hukum Adat untuk kemudian ditetapkan dengan Keputusan
Kepala Daerah;
Gubernur melakukan kompilasi dan melaporkan produk hukum daerah berupa Peraturan
Daerah Provinsi, Peraturan Daerah Kabupaten/Kota, Peraturan Kepala Daerah
Provinsi, Peraturan Kepala Daerah Kabupaten/Kota dan atau Keputusan Kepala
Daerah berkenaan dengan penetapan Masyarakat Hukum Adat kepada Menteri Dalam
Negeri sebagai bahan pengambilan kebijakan;
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
8
9. Optimalisasi peran
gubernur sesuai
Peraturan
Pemerintah No. 33
Tahun 2018
tentang
Pelaksanaan Tugas
dan Wewenang
Gubernur sebagai
Wakil Pemerintah
Pusat.
Sinergi Binwas Umum
(Kemendagri) dengan
Binwas Teknis (K/L
teknis terkait).
Menjembatani rentang
kendali antara pusat,
daerah provinsi dan
kab/kota adalah
penguatan
kelembagaan Unit
Pelaksana Teknis
Daerah Kesatuan
Pengelolaan Hutan
(UPTD KPH), terutama
Pasca-Persetujuan.
Penguatan peran dan
fungsi koordinatif
Sekda kabupaten/kota
dalam mendorong
sinergitas Perangkat
Daerah terkait untuk
berkontribusi dalam
mempercepat
pemberdayaan
masyarakat di lokasi
Perhutanan Sosial.
Beberapa urusan
konkuren yang terkait
SINKRONISASI menjadi
faktor penting
9
KEBIJAKAN
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
10. RPJMD
Renstra
PD
Renja
PD
RKPD
KUA
PPAS
Ranc.
APBD
RKA-SKPD
APBD
DPA-SKPD
RPJPD
20 tahun 5 tahun 1 tahun
Sistem Perencanaan
Pembangunan Daerah
Tahap Penganggaran
Daerah
RPJMN
RKP
RENJA K/L
5 Tahun
1 Tahun
1 Tahun
NSPK
Diintegrasikan
dalam
pencapaian
target
daerah
Tool: Permendagri 90/2019 tentang Klasifikasi, Kodefikasi, dan
Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan
Daerah, Kepmendagri 050-5889 tahun 2021, SIPD
PERMENDAGRI Nomor 81 Tahun 2022
tentang Pedoman Penyusunan RKPD Tahun 2023
PERMENDAGRI No. 84 Tahun 2022
tentang Pedoman Penyusunan APBD TA 2023
10
I NT EGRASI DOKUMEN PERENCANAAN & PENGANGGARAN DAERAH
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
11. Sumber: UU Nomor 23 Tahun 2014
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
Bidang Pemberdayaan Masyarakat Dan
Desa
Dalam pembagian urusan di UU 23/2014 MHA diampu oleh dua urusan: Pemberdayaan
Masyarakat Desa (MHA secara umum) dan Lingkungan Hidup (MHA terkait PPLH)
Bidang Lingkungan Hidup
11
12. Urusan Terkait Masyarakat Hukum Adat dalam Kepmendagri
050-5889 Tahun 2021 (Provinsi)
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
Kode Nomenklatur Urusan Provinsi
2 11 07 Program Pengakuan Keberadaan Masyarakat Hukum Adat (Mha),
Kearifan Lokal Dan Hak Mha Yang Terkait Dengan Pplh
2 11 07 1.01 Pengakuan MHA dan Kearifan Lokal, Pengetahuan Tradisional dan Hak
MHA yang terkait dengan PPLH
2 11 07 1.01 01 Koordinasi, Sinkronisasi, Penyediaan Data dan Informasi Pengakuan
Keberadaan MHA Kearifan Lokal atau Pengetahuan Tradisional dan
Hak Kearifan Lokal atau Pengetahuan Tradisional dan Hak MHA terkait
dengan PPLH
2 11 07 1.01 Peningkatan Kapasitas MHA dan Kearifan Lokal, Pengetahuan
Tradisional dan Hak MHA yang terkait dengan PPLH
2 11 07 1.01 01 Pemberdayaan, Kemitraan, Pendampingan dan Penguatan
Kelembagaan MHA, Kearifan Lokal, Pengetahuan Tradisional dan Hak
MHA terkait dengan PPLH
Kode Nomenklatur Urusan Provinsi
2 13 02 PROGRAM PENATAAN DESA
2 13 02 1.01 Penatausahaan Penetapan Susunan Kelembagaan, Pengisian Jabatan,
dan Masa Jabatan Kepala Desa dan Desa Adat
2 13 02 1.01 01 Identifikasi, Inventarisasi dan Fasilitasi Penataan Kesatuan Masyarakat
Hukum Adat dan Desa Adat yang menjadi kewenangan Provinsi
PROGRAM ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DESA
2 13 04 1.01 Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
2 13 04 1.01 01 Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
2 13 04 1.01 03 Fasilitasi Penyusunan Produk Hukum Desa
2 13 05 Program Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan, Lembaga Adat
Dan Masyarakat Hukum Adat
2 11 05 1.01 Pemberdayaan Lembaga keMasyarakatan yang Bergerak di Bidang
Pemberdayaan Desa dan Lembaga Adat Tingkat Daerah Provinsi serta
Pemberdayaan Masyarakat Hukum Adat yang Masyarakat Pelakunya
Hukum Adat yang Sama Berada di Lintas Daerah Kabupaten/Kota
2 11 05 1.01 01 Identifikasi dan Inventarisasi Masyarakat Hukum Adat
2 11 05 1.01 02 Fasilitasi Penataan, Pemberdayaan dan Pendayagunaan Kelembagaan
Lembaga KeMasyarakatan Desa/Kelurahan (RT, RW, PKK, Posyandu,
LPM, dan Karang Taruna), Lembaga Adat Desa/Kelurahan dan
Masyarakat Hukum Adat
2 11 05 1.01 03 Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Lembaga KeMasyarakatan
Desa/Kelurahan (RT, RW, PKK, Posyandu, LPM, dan Karang Taruna),
Lembaga Adat Desa/Kelurahan dan Masyarakat Hukum Adat
2 11 05 1.01 04 Fasilitasi Penyediaan Sarana dan Prasarana Kelembagaan Lembaga
KeMasyarakatan Desa/Kelurahan (RT, RW, PKK, Posyandu, LPM, dan
Karang Taruna), Lembaga Adat Desa/Kelurahan dan Masyarakat
Hukum Adat
12
Bidang Lingkungan Hidup Bidang Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa
13. KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
Kode Nomenklatur Urusan Kabupaten/Kota
2 11 07 PROGRAM PENGAKUAN KEBERADAAN MASYARAKAT HUKUM ADAT
(MHA), KEARIFAN LOKAL DAN HAK MHA YANG TERKAIT DENGAN PPLH
2 11 07 2.01 Pengakuan MHA, Kearifan Lokal, Pengetahuan Tradisional, dan Hak
MHA yang Terkait dengan PPLH
2 11 07 2.01 01 Koordinasi, Sinkronisasi, Penyediaan Data, dan Informasi Pengakuan
Keberadaan MHA Kearifan Lokal atau Pengetahuan Tradisional dan
Hak Kearifan Lokal atau Pengetahuan Tradisional dan Hak MHA Terkait
dengan PPLH
2 11 07 2.01 Peningkatan Kapasitas MHA dan Kearifan Lokal, Pengetahuan
Tradisional dan Hak MHA yang Terkait dengan PPLH
2 11 07 2.01 01 Pemberdayaan, Kemitraan, Pendampingan, dan Penguatan
Kelembagaan MHA, Kearifan Lokal, Pengetahuan Tradisional, dan Hak
MHA Terkait dengan PPLH
Kode Nomenklatur Urusan Kabupaten/Kota
2 13 02 PROGRAM PENATAAN DESA
2 11 02 2.01 Penyelenggaraan Penataan Desa
2 11 02 2.01 05 Fasilitasi Penetapan Kesatuan Masyarakat Hukum Adat dan Desa Adat
Kewenangan Kabupaten/Kota
2 13 04 PROGRAM ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DESA
2 13 04 2.01 Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Administrasi Pemerintahan
Desa
2 13 04 2.01 02 Fasilitasi Penyusunan Produk Hukum Desa
2 13 04 2.01 17 Pelaksanaan Penugasan Urusan/Kewenangan Kabupaten/Kota yang
Dilaksanakan oleh Desa
2 13 05 PROGRAM PEMBERDAYAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN, LEMBAGA ADAT
DAN MASYARAKAT HUKUM ADAT
2 11 05 2.01 Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan yang Bergerak di Bidang
Pemberdayaan Desa dan Lembaga Adat Tingkat Daerah Kabupaten/Kota
serta Pemberdayaan Masyarakat Hukum Adat yang Masyarakat Pelakunya
Hukum Adat yang Sama dalam Daerah Kabupaten/Kota
2 11 05 2.01 01 Identifikasi dan Inventarisasi Masyarakat Hukum Adat
2 11 05 2.01 02 Fasilitasi Penataan, Pemberdayaan dan Pendayagunaan Kelembagaan
Lembaga Kemasyarakatan Desa/Kelurahan (RT, RW, PKK, Posyandu, LPM,
dan Karang Taruna), Lembaga Adat Desa/Kelurahan dan Masyarakat Hukum
Adat
2 11 05 2.01 03 Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Lembaga Kemasyarakatan
Desa/Kelurahan (RT, RW, PKK, Posyandu, LPM, dan Karang Taruna), Lembaga
Adat Desa/Kelurahan dan Masyarakat Hukum Adat
2 11 05 2.01 04 Fasilitasi Penyediaan Sarana dan Prasarana Kelembagaan Lembaga
Kemasyarakatan Desa/Kelurahan (RT, RW, PKK, Posyandu, LPM, dan Karang
Taruna), Lembaga Adat Desa/Kelurahan dan Masyarakat Hukum Adat
Urusan Terkait Masyarakat Hukum Adat dalam Kepmendagri
050-5889 Tahun 2021 (Kabupaten/Kota)
Bidang Lingkungan Hidup Bidang Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa
15. PERHUTANAN SOSIAL
DALAM PERMENDAGRI 90/2019
KODE PROGRAM/KEGIATAN/SUB KEGIATAN
3 28 05
PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN,
PENYULUHAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI
BIDANG KEHUTANAN
3 28 05 1.01
Pelaksanaan Penyuluhan Kehutanan Provinsi dan
Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Kehutanan
3 28 05 1.01 01
Peningkatan Kapasitas dan Kompetensi Penyuluh
Kehutanan dan SDM Bidang Kehutanan
3 28 05 1.01 02
Penguatan dan Pendampingan Kelembagaan Kelompok
Tani Hutan
3 28 05 1.01 03 Penyiapan dan Pengembangan Perhutanan Sosial
Urusan Terkait PERHUTANAN SOSIAL DALAM
Kepmendagri 050-5889 Tahun 2021 dan
SE MENDAGRI NO. 552/6267/SJ
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
Salah satu skema dalam
pengajuan persetujuan
akses Perhutanan Sosial
Dalam Urusan Kehutanan,
MHA merupakan bagian tak
terpisahkan dari HA
15
PERHUTANAN
SOSIAL
KEHUTANAN
PERTANIAN
KOPERASI
DAN UMKM
SEKTOR
TERKAIT
LAINNYA
PARIWISATA
PERHUTANAN SOSIAL
16. Mendorong pemda untuk
mendukung pelaksanaan
perhutanan soial
Memastikan program pemberdayaan Perhutanan
Sosial dilaksanakan oleh daerah melalui integrasi
kedalam RPJMD, RKPD dan APBD
Mendukungpencapaian target
perhutanansosial sesuai dengan arah
kebijakan pada RPJMN 2020-2024
Pembinaan umum terhadap
pelaksanaan Perhutanan Sosial
Provinsi dan Kabupaten/Kota
Mengkoordinasikan dan memfasilitasi pemerintah
daerah dalam upaya pemberdayaan masyarakat
dalam pemanfataan perhutanan sosial.
DUKUNGAN KEMENDAGRI
Suratke Gubernur
kec. DKI
Suratke Bupati/Wali Kota
No. 552/1392/SJ
SE MENDAGRI NO.
552/6267/SJ
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
16
17. Kolaborasi
Pemberian
Persetujuan
Perhutanan
Sosial
Fasilitasi
verifikasi
teknis dalam
proses
pemberian
Persetujuan
PS
Asistensi dan
evaluasi dalam
rangka identifikasi,
verifikasi, validasi
mekanisme
pengakuan dan
perlindungan
masyarakat hukum
adat yang
ditetapkan melalui
surat keputusan
kepala daerah
Terfasilitasinya
Pemerintah
Daerah Kab/kota
dalam proses
penyusunan surat
keputusan kepala
daerah tentang
pengakuan dan
perlindungan
masyaratakt
hukum adat
Jumlah
pemerintah
daerah
kabupaten/kota
yang telah di
asistensi dan di
evaluasi dalam
rangka
identifikasi,
verifikasi dan
validasi terkait
pengakuan dan
perlindungan
masyarakat
hukum adat
3 8 10 12 13 14 16 18 20 Kemendagri KLHK,
Pemerintah
Daerah provinsi,
Pemerintah
Kab/kota
STRATEGI PROGRAM KEGIATAN SASARAN OUTPUT
TARGET PER TAHUN INSTANSI
PENANGGUNG
JAWAB
INSTANSI TERKAIT
2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030
TARGET TARGET TARGET TARGET TARGET TARGET TARGET TARGET TARGET
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
17
RENCANA KEGIATAN DALAM
RANPERPRES PERHUTANAN SOSIAL
18. Permendagri 81 Th. 2022
Memuat arah kebijakan nasional dan
daerah 32 urusan dlm RKPD 2023
Rancangan
RKPD
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juli–
September
Oktober–
November
Desember
Desember
Januari-
Desember
Maret
Juni
Desember
Musrenbang
Desa
Musrenbang
Kecamatan
Forum OPD
Penyusunan
Renja PD
Kab/Kota
Musrenbang
Penetapan
RKPD
Pelaksanaan
APBD
Tahun Berikutnya
Penyusunan
DPA-PD
Penetapan
Perda
APBD
Evaluasi
Ranperda
APBD
Pembahasan &
Persetujuan
RAPBD dengan
DPRD
Penyusunan RKA-PD
& RAPBD
RKPD-P tahun berjalan
Pembahasan dan
Kesepakatan PPAS antara
KDH dengan DPRD
Permendagri 86 Th. 2016 ps. 355
Penetapan Rancangan Perkada tentang
Perubahan RKPD paling lambat minggu
ketiga bulan juli
Permendagri 86 Th. 2016 ps. 174
Daftar program dan kegiatan secara
berkala dapat disempurnakan sesuai
dengan perkembangan dan
permasalahan pembangunan daerah
“
SIKLUS PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN
jika terdapat perubahan kegiatan dapat dimasukkan
pada RKPD perubahan 2023 (Juli 2023) sehingga
dapat dilaksanakan pada September-Desember 2023
melalui APBD perubahan 2023
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
18
20. Percepatan pengesahan MHA sepanjang ketentuan dalam persyaratan
pengakuan MHA dipenuhi.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
ARAHAN/TINDAK L ANJUT
1
2
Mengusulkan pemutakhiran kodefikasi nomenklatur sub kegiatan terkait MHA
pada Urusan Lingkungan Hidup dan Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan
Desa yang akan dibahas dalam Rakortekrenbang Tahun 2023.
3
Perlu identifikasi permasalahan pengelolaan perhutanan sosial dalam skema
Hutan Adat (HA) untuk mendorong capaian persetujuan perhutanan sosial.
20
4
Optimalisasi peran Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota sebagai fungsi
koordinatif dalam percepatan perhutanan sosial.