SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
“TEORI BELAJAR THE CONDITIONS OF LEARNING<br />MENURUT ROBERT MILLS GAGNE”<br />MAKALAH<br />Disusun Untuk Melengkapi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Teori Belajar<br />Dosen : Dr. DENI KURNIAWAN, M.Pd<br />                 Dr. DADANG SUKIRMAN, M.Pd<br />center28334<br />OLEH :<br />FITRIA PUTERI ()<br />NOVI DEWI PURWANTI ()<br />SILVIA RAHAYU AGUSTIN ( 1005824 )<br />KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN<br />FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN<br />UNIVERSITAS PENDIDKAN INDONESIA<br />2010<br />Riwayat Robert Mills Gagne<br />Robert Mills Gagné (21 Agustus 1916 - 28 April 2002) adalah seorang psikolog pendidikan Amerika yang paling dikenal karena quot;
Kondisi Belajarquot;
. Gagné memelopori ilmu instruksi selama Perang Dunia II untuk angkatan udara dengan pelatihan pilot. Kemudian ia melanjutkan untuk mengembangkan serangkaian penelitian dan karya yang membantu menyusun apa yang sekarang dianggap 'instruksi yang baik. quot;
 Dia juga terlibat dalam penerapan konsep teori instruksional dengan desain pelatihan berbasis komputer dan belajar berbasis multimedia. quot;
Belajar adalah sesuatu yang terjadi di dalam kepala seseorang- di otak.quot;
<br />Prestasi yang telah didapatkan gagne diantaranya :<br />Mendapatkan gelar A.B. pada Yale tahun 1937 <br />Pada tahun 1940 mendapat gelar Ph.D. dalam Psychology dari Universitas Brown. <br />Mengajar pada ConnecticutCollege for Women dari 1940-49 dan kemudian pada PennStateUniversity dari 1945-1946. Antara 1949-1958.<br />Gagne menjadi direktur “perceptual and motor skills laborartory” dari U.S. Air force. Pada saat itu dia mulai mengembangkan beberapa idenya yaitu teori belajar yang disebut “The Conditions of Learning”<br />Pada 25 tahun terakhir beliau adalah professor pada Department of Education Research at Florida State University di Tallahassee. <br />Pemaparan teori belajar Robert Gagne<br />Robert Gagne seorang ahli psikologi pendidikan mengembangkan teori belajar yang mencapai kulminasinya pada “The Condition of Learning”. Banyak gagasan Gagne tentang teori belajar, seperti belajar konsep dan model pemrosesan informasi, pada bukunya “The Condition of Learning” Gagne membahas tentang fase-fase dalam belajar, kapabilitas manusia yang dihasilkan setelah belajar (outcomes), kondisi atau tipe pembelajaran (the eight conditions learning) dan kejadian-kejadian belajar (nine intructional events), serta hubungan kejadian-kejadian tersebut.<br />Fase-fase dalam belajar<br />Gagne membagi proses belajar berlangsung dalam empat fase utama, yaitu: (1) receiving the stimulus situation (apprehending), (2) stage of acquisition, (3) storage, (4) retrieval.<br />1. Fase Receiving the stimulus situation (apprehending), merupakan fase seseorang memperhatikan stimulus tertentu kemudian menangkap artinya dan memahami stimulus tersebut untuk kemudian ditafsirkan sendiri dengan berbagai cara. Misalnya “golden eye” bisa ditafsirkan sebagai jembatan di amerika atau sebuah judul film. Stimulus itu dapat spontan diterima atau seorang Guru dapat memberikan stimulus agar siswa memperhatikan apa yang akan diucapkan.<br />2. Fase Stage of Acquition, pada fase ini seseorang akan dapat memperoleh suatu kesanggupan yang belum diperoleh sebelumnya dengan menghubung-hubungkan informasi yang diterima dengan pengetahuan sebelumnya. Atau boleh dikatakan pada fase ini siswa membentuk asosiasi-asosiasi antara informasi baru dan informasi lama.<br />3. Fase storage /retensi adalah fase penyimpanan informasi, ada informasi yang disimpan dalam jangka pendek ada yang dalam jangka panjang, melalui pengulangan informasi dalam memori jangka pendek dapat dipindahkan ke memori jangka panjang.<br />4. Fase Retrieval/Recall, adalah fase mengingat kembali atau memanggil kembali informasi yang ada dalam memori. Kadang-kadang dapat saja informasi itu hilang dalam memori atau kehilangan hubungan dengan memori jangka panjang. Untuk lebih daya ingat maka perlu informasi yang baru dan yang lama disusun secara terorganisasi, diatur dengan baik atas pengelompokan-pengelompokan menjadi katagori, konsep sehingga lebih mudah dipanggil.<br />Kemudian ada fase-fase lain yang dianggap tidak utama, yaitu (5) fase motivasi sebelum pelajaran dimulai guru memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar, (6) fase generalisasi adalah  fase transfer informasi, pada situasi-situasi baru, agar lebih meningkatkan daya ingat, siswa dapat diminta mengaplikasikan sesuatu dengan informasi baru tersebut. (7) Fase penampilan adalah fase dimana siswa harus memperlihatkan sesuatu penampilan yang nampak setelah mempelajari sesuatu, seperti mempelajari struktur kalimat dalam bahasa mereka dapat membuat kalimat yang benar, dan (8)  fase umpan balik, siswa harus diberikan umpan balik dari apa yang telah ditampilkan (reinforcement)<br />Kategori utama kapabilitas/kemampuan manusia/outcomes<br />Setelah selesai belajar, penampilan yang dapat diamati sebagai hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan (capabilities). Kemampuan-kemampuan tersebut dibedakan berdasarkan atas kondisi mencapai kemampuan tersebut berbeda-beda. Ada lima kemampuan (kapabilitas) sebagai hasil belajar yang diberikan Gagne yaitu :<br />1. Verbal Information (informasi verbal), adalah kemampuan siswa untuk memiliki keterampilan mengingat informasi verbal, ini dapat dicontohkan kemampuan siswa mengetahui benda-benda, huruf alphabet dan yang lainnya yang bersifat verbal.<br />2.  Intellectual skills (keterampilan intelektual), merupakan penampilan yang ditunjukkan siswa tentang operasi-operasi intelektual yang dapat dilakukannya. Keterampilan intelektual memungkinkan seseorang berinteraksi dengan lingkungannya melalui pengunaan simbol-simbol atau gagasan-gagasan. Yang membedakan keterampilan intelektual pada bidang tertentu adalah terletak pada tingkat kompleksitasnya.<br />Untuk memecahkan masalah siswa memerlukan aturan-aturan tingkat tinggi yaitu aturan-aturan yang kompleks yang berisi aturan-aturan dan konsep terdefinisi, untuk memperloleh aturan – aturan ini siswa sudah harus belajar beberapa konsep konkret, dan untuk belajar konsep konkret ini siswa harus menguasai diskriminasi-diskriminasi.<br />3. Cognitive strategies (strategi kognitif), merupakan sustu macam keterampilan intelektual khusus yang mempunyai kepentingan tertentu bagi belajar dan berpikir. Proses kontrol yang digunakan siswa untuk memilih dan mengubah cara-cara memberikan perhatian, belajar, mengingat dan berpikir. Beberapa strategi kognitif adalah : (1) strategi menghafal, (2) strategi elaborasi, (3) strategi pengaturan, (4) strategi metakognitif, (5) strategi afektif.<br />4. Attitudes (sikap-sikap) merupakan pembawaan yang dapat dipelajari dan dapat mempengaruhi perilaku seseorang terhadap benda, kejadian atau mahluk hidup lainnya. Sekelompok sikap yang penting ialah sikap-sikap kita terhadap orang lain. Bagaimana sikap-sikap sosial itu diperoleh setelah mendapat pembelajaran itu yang menjadi hal penting dalam menerapkan metode dan materi pembelajaran.<br />5.  Motor skills (keterampilan motorik) merupakan keterampilan kegiatan fisik dan penggabungan kegiatan motorik dengan intelektual sebagai hasil belajar. Keterampilan motorik bukan hanya mencakup kegiatan fisik saja tapi juga kegiatan motorik dengan intelektual seperti membaca, menulis, dllnya<br />Kondisi atau tipe pembelajaran<br />1. Signal learning (belajar isyarat)<br />Belajar isyarat merupakan proses belajar melalui pengalaman-pengalaman menerima suatu isyarat tertentu untuk melakukan tindakan tertentu. Misalnya ada “Aba-aba siap” merupakan isyarat untuk mengambil sikap tertentu, tersenyum merupakan isyarat perasaan senang. <br />2. Stimulus-response learning  (belajar melalui stimulus-respon)<br />Belajar stimulus-respon (S-R), merupakan belajar atau respon tertentu yang diakibatkan oleh suatu stimulus tertentu. Melalui pengalaman yang berulang-ulang dengan stimulus tertentu sesorang akan memberikan respon yang cepat sebagai akibat stimulus tersebut.<br />3. Chaining (rantai atau rangkaian)<br />Chaining atau rangkaian, terbentuk dari hubungan beberapa S-R, oleh sebab yang satu terjadi segera setelah yang satu lagi. Misalnya : Pulang kantor, ganti baju, makan, istirahat. <br />4. Verbal association (asosiasi verbal)<br />Mengenal suatu bentuk-bentuk tertentu dan menghubungkan bentuk-bentuk rangkaian verbal tertentu. Misalnya : seseorang mengenal bentuk geometris, bujur sangkar, jajaran genjang, bola dlsbnya. Lalu merangkai itu menajdi suatu pengetahuan geometris, sehingga seseorang dapat mengenal bola yang bulat, kotak yang bujur sangkar.<br />Discrimination learning (belajar diskriminasi)<br />Belajar diskriminasi adalah dapat membedakan sesuatu dengan sesuatu yang lainnya, dapat membedakan manusia yang satu dengan manusia yang lainnya walaupun bentuk manusia hampir sama, dapat membedakan merk sepedamotor satu dengan yang lainnya walaupun bentuknya sama. Kemampuan diskriminasi ini tidak terlepas dari jaringan, kadang-kadang jika jaringan yang terlalu besar dapat mengakibatkan interferensi atau tidak mampu membedakan<br />Concept learning  (belajar konsep)<br />Belajar konsep mungkin karena kesanggupan manusia untuk mengadakan representasi internal tentang dunia sekitarnya dengan menggunakan bahasa. Mungkin juga binatang bisa melakukan tetapi sangat terbatas, manusia dapat melakukan tanpa terbatas berkat bahasa dan kemampuan mengabstraksi. Dengan menguasai konsep ia dapat menggolongkan dunia sekitarnya menurut konsep itu misalnya : warna, bentuk, jumlah dllnya<br />Rule learning  (belajar aturan)<br />Belajar model ini banyak diterapkan di sekolah, banyak aturan yang perlu diketahui oleh setiap orang yang telah mengenyam pendidikan. Misalnya : angin berembus dari tekanan tinggi ke tekanan rendah, 1 + 1 = 2 dan lainnya. Suatu aturan dapat diberikan contoh-contoh yang konkrit.<br />Problem solving. (memecahkan masalah)<br />Memecahkan masalah merupakan suatu pekerjaan yang biasa yang dilakukan manusia. Setiap hari dia melakukan problem solving bayak sekali. Untuk memecahkan masalah dia harus memiliki aturan-aturan atau pengetahuan dan pengalaman, melalui pengetahuan aturan-aturan inilah dia dapat melakukan keputusan untuk memecahkan suatu persoalan. Seseorang harus memiliki konsep-konsep, aturan-aturan dan memiliki “sets” untuk memecahkannya dan suatu strategi untuk memberikan arah kepada pemikirannya agar ia produktif.<br />Kejadian-kejadian instruksional<br />Apakah yang terjadi dalam mengajar? Mengajar dapat kita pandang sebagai usaha mengontrol kondisi ekstern. Kondisi ekstern merupakan satu bagian dari proses belajar, namun termasuk tugas guru yang utama dalam mengajar. Mengajar terdiri dari sejumlah kejadian-kejadian tertentu yang menurut Gagne terkenal dengan “Nine instructional events” yang dapat diuraikan sebagai berikut :<br />Gain attention (memelihara perhatian)<br />Dengan stimulus ekster kita berusaha membangkitkan perhatian dan motivasi siswa untuk belajar.<br />Inform learners of objectives (penjelasan tujuan pembelajaran)<br />Menjelaskan kepada murid tujuan dan hasil apa yang diharapkan setelah belajar. Ini dilakukan dengan komunikasi verbal.<br />Stimulate recall of prior learning (merangsang murid)<br />Merangsang murid untuk mengingat kembali konsep, aturan dan keterampilan yang merupakan prasyarat agar memahami pelajaran yang akan diberikan.<br />Present the content (menyajikan stimuli)<br />Menyajikan stimuli yang berkenaan dengan bahan pelajaran sehingga murid menjadi lebih siap menerima pelajaran.<br />Provide quot;
learning guidancequot;
 (memberikan bimbingan)<br />Memberikan bimbingan kepada murid dalam proses belajar<br />Elicit performance /practice (pemantapan apa yang dipelajari)<br />Memantapkan apa yang dipelajari dengan memberikan latihan-latihan untuk menerapkan apa yang telah dipelajari itu.<br />Provide feedback (memberikan feedback)<br />Memberikan feedback atau balikan dengan memberitahukan kepada murid apakah hasil belajarnya benar atau tidak.<br />Assess performance (menilai hasil belajar)<br />Menilai hasil-belajar dengan memberikan kesempatan kepada murid untuk mengetahui apakah ia telah benar menguasai bahan pelajaran itu dengan memberikan beberapa soal.<br />Enhance retention and transfer to the job  (mengusahakan transfer)<br />Mengusahakan transfer dengan memberikan contoh-contoh tambahan untuk menggeneralisasi apa yang telah dipelajari itu sehingga ia dapat menggunakannya dalam situasi-situasi lain<br />Dalam mengajar hal di atas dapat terjadi sebagian atau semuanya, Proses belajar sendiri terjadi antara peristiwa nomor 5 dan 6. Peristiwa-peristiwa itu digerakkan dan diatur dengan perantaraan komunikasi verbal yakni guru mengatakan kepada murid apa yang harus dilakukannya<br />Daftar Pustaka<br />Nasution, S., Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta, 2003.<br />Dahar, Ratna Wilis, Teori – Teori Belajar, Erlangga, Jakarta, 1989.<br />Maschke Kathy L., Gagne : The Condition of Learning, www.nc.gsu/~mstswh/course/it7000/papers/robert.htm.<br />……..,www.sru.edu/depts./education/psycholo/panaud/gagne.htm<br />……..,www.nova.edu/~cozart/learningtheories.htm<br />
TEORI BELAJAR GAGNE
TEORI BELAJAR GAGNE
TEORI BELAJAR GAGNE
TEORI BELAJAR GAGNE
TEORI BELAJAR GAGNE
TEORI BELAJAR GAGNE
TEORI BELAJAR GAGNE
TEORI BELAJAR GAGNE
TEORI BELAJAR GAGNE

More Related Content

What's hot

822 Modul Ajar KurMer Unsur, Senyawa, dan Campuran.docx
822 Modul Ajar KurMer Unsur, Senyawa, dan Campuran.docx822 Modul Ajar KurMer Unsur, Senyawa, dan Campuran.docx
822 Modul Ajar KurMer Unsur, Senyawa, dan Campuran.docxEnzhoKimmy
 
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.docx
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.docxLK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.docx
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.docxazwar38
 
Rubrik lkpd pemantulan
Rubrik lkpd pemantulanRubrik lkpd pemantulan
Rubrik lkpd pemantulannooraisy22
 
Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKn
Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKnMengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKn
Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKnHadi Wahyono
 
Lk 3.1 Best practice, PPG Daljab Kategori 2 Tahun 2022.pdf
Lk 3.1 Best practice, PPG Daljab Kategori 2 Tahun 2022.pdfLk 3.1 Best practice, PPG Daljab Kategori 2 Tahun 2022.pdf
Lk 3.1 Best practice, PPG Daljab Kategori 2 Tahun 2022.pdfPebriFitri
 
PPT BAGJA EDIT [Autosaved].pptx
PPT BAGJA EDIT [Autosaved].pptxPPT BAGJA EDIT [Autosaved].pptx
PPT BAGJA EDIT [Autosaved].pptxayuliacristy2
 
Mengenal framework UbD - Understanding by Design
Mengenal framework UbD - Understanding by DesignMengenal framework UbD - Understanding by Design
Mengenal framework UbD - Understanding by DesignUwes Chaeruman
 
memahami Understanding by Design
memahami Understanding by Designmemahami Understanding by Design
memahami Understanding by DesignSMK Negeri 6 Malang
 
Lembar observasi guru
Lembar observasi guruLembar observasi guru
Lembar observasi guruAlby Alyubi
 
PPT Keterampilan Dasar Mengajar
PPT Keterampilan Dasar MengajarPPT Keterampilan Dasar Mengajar
PPT Keterampilan Dasar MengajarRizka Lubis
 
Laporan PPL PPG Pasca SM-3T MUHAMAD YOGI SMAN 7 BANDUNG
Laporan PPL PPG Pasca SM-3T MUHAMAD YOGI SMAN 7 BANDUNGLaporan PPL PPG Pasca SM-3T MUHAMAD YOGI SMAN 7 BANDUNG
Laporan PPL PPG Pasca SM-3T MUHAMAD YOGI SMAN 7 BANDUNGMuhamad Yogi
 
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyaPermasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyajhesica purba
 
MODUL AJAR zat dan perubahannya.pdf
MODUL AJAR zat dan perubahannya.pdfMODUL AJAR zat dan perubahannya.pdf
MODUL AJAR zat dan perubahannya.pdfLismayadiLismayadi
 
analisis ketrampilan dasar (rancangan pembelajaran)
analisis ketrampilan dasar (rancangan pembelajaran)analisis ketrampilan dasar (rancangan pembelajaran)
analisis ketrampilan dasar (rancangan pembelajaran)Agustin Tika Maya
 
Laporan uji coba tes hasil belajar
Laporan uji coba tes hasil belajarLaporan uji coba tes hasil belajar
Laporan uji coba tes hasil belajarErzhua Habib
 
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penyusunan rpp
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penyusunan rppPembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penyusunan rpp
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penyusunan rppAndi Saputro
 

What's hot (20)

822 Modul Ajar KurMer Unsur, Senyawa, dan Campuran.docx
822 Modul Ajar KurMer Unsur, Senyawa, dan Campuran.docx822 Modul Ajar KurMer Unsur, Senyawa, dan Campuran.docx
822 Modul Ajar KurMer Unsur, Senyawa, dan Campuran.docx
 
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.docx
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.docxLK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.docx
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.docx
 
Rubrik lkpd pemantulan
Rubrik lkpd pemantulanRubrik lkpd pemantulan
Rubrik lkpd pemantulan
 
penilaian unjuk kerja
penilaian unjuk kerjapenilaian unjuk kerja
penilaian unjuk kerja
 
Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKn
Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKnMengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKn
Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKn
 
Lk 3.1 Best practice, PPG Daljab Kategori 2 Tahun 2022.pdf
Lk 3.1 Best practice, PPG Daljab Kategori 2 Tahun 2022.pdfLk 3.1 Best practice, PPG Daljab Kategori 2 Tahun 2022.pdf
Lk 3.1 Best practice, PPG Daljab Kategori 2 Tahun 2022.pdf
 
PPT BAGJA EDIT [Autosaved].pptx
PPT BAGJA EDIT [Autosaved].pptxPPT BAGJA EDIT [Autosaved].pptx
PPT BAGJA EDIT [Autosaved].pptx
 
LK 2.3 Rencana Aksi (1).pdf
LK 2.3 Rencana Aksi (1).pdfLK 2.3 Rencana Aksi (1).pdf
LK 2.3 Rencana Aksi (1).pdf
 
Mengenal framework UbD - Understanding by Design
Mengenal framework UbD - Understanding by DesignMengenal framework UbD - Understanding by Design
Mengenal framework UbD - Understanding by Design
 
memahami Understanding by Design
memahami Understanding by Designmemahami Understanding by Design
memahami Understanding by Design
 
Lembar observasi guru
Lembar observasi guruLembar observasi guru
Lembar observasi guru
 
PPT Keterampilan Dasar Mengajar
PPT Keterampilan Dasar MengajarPPT Keterampilan Dasar Mengajar
PPT Keterampilan Dasar Mengajar
 
Laporan PPL PPG Pasca SM-3T MUHAMAD YOGI SMAN 7 BANDUNG
Laporan PPL PPG Pasca SM-3T MUHAMAD YOGI SMAN 7 BANDUNGLaporan PPL PPG Pasca SM-3T MUHAMAD YOGI SMAN 7 BANDUNG
Laporan PPL PPG Pasca SM-3T MUHAMAD YOGI SMAN 7 BANDUNG
 
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyaPermasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
 
MODUL AJAR zat dan perubahannya.pdf
MODUL AJAR zat dan perubahannya.pdfMODUL AJAR zat dan perubahannya.pdf
MODUL AJAR zat dan perubahannya.pdf
 
analisis ketrampilan dasar (rancangan pembelajaran)
analisis ketrampilan dasar (rancangan pembelajaran)analisis ketrampilan dasar (rancangan pembelajaran)
analisis ketrampilan dasar (rancangan pembelajaran)
 
Laporan uji coba tes hasil belajar
Laporan uji coba tes hasil belajarLaporan uji coba tes hasil belajar
Laporan uji coba tes hasil belajar
 
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penyusunan rpp
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penyusunan rppPembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penyusunan rpp
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penyusunan rpp
 
Power Point Gaya Belajar
Power Point Gaya BelajarPower Point Gaya Belajar
Power Point Gaya Belajar
 
Pengembangan Bahan Ajar
Pengembangan Bahan AjarPengembangan Bahan Ajar
Pengembangan Bahan Ajar
 

Similar to TEORI BELAJAR GAGNE

Jenis - Jenis & Prinsip Belajar
Jenis - Jenis & Prinsip BelajarJenis - Jenis & Prinsip Belajar
Jenis - Jenis & Prinsip BelajarEndah Rizkiani
 
Pembelajaran kognitif
Pembelajaran kognitifPembelajaran kognitif
Pembelajaran kognitifzikriamri86
 
Tugas observasi
Tugas observasiTugas observasi
Tugas observasinuuu23
 
Tugas strategi belajar mengajar
Tugas strategi belajar mengajarTugas strategi belajar mengajar
Tugas strategi belajar mengajarPramono Putra
 
Tipe kegiatan belajar
Tipe kegiatan belajarTipe kegiatan belajar
Tipe kegiatan belajarIin Angriyani
 
LUTFI KOTO : KLASIFIKASI STRATEGI PEMBELAJARAN
LUTFI KOTO : KLASIFIKASI STRATEGI PEMBELAJARANLUTFI KOTO : KLASIFIKASI STRATEGI PEMBELAJARAN
LUTFI KOTO : KLASIFIKASI STRATEGI PEMBELAJARANLutfi Koto
 
Kondisi belajar dan masalah
Kondisi belajar dan masalahKondisi belajar dan masalah
Kondisi belajar dan masalahMut Mu3tiah
 
murid dan alam belajar - konsep pengajaran dan pembelajaran
murid dan alam belajar - konsep pengajaran dan pembelajaranmurid dan alam belajar - konsep pengajaran dan pembelajaran
murid dan alam belajar - konsep pengajaran dan pembelajaranIfrahim jamil
 
Artikel psikologi pendidikan
Artikel psikologi pendidikanArtikel psikologi pendidikan
Artikel psikologi pendidikanElsina Sihombing
 
konsep dasar sbm- Pertemuan 1.pdf
konsep dasar sbm- Pertemuan 1.pdfkonsep dasar sbm- Pertemuan 1.pdf
konsep dasar sbm- Pertemuan 1.pdfEnangCuhendi1
 
konsep dasar sbm.pdf
konsep dasar sbm.pdfkonsep dasar sbm.pdf
konsep dasar sbm.pdfEnangCuhendi1
 
Bab ii rendra revisi
Bab ii rendra revisiBab ii rendra revisi
Bab ii rendra revisirisqifajril
 

Similar to TEORI BELAJAR GAGNE (20)

Teori belajar gagne
Teori belajar gagneTeori belajar gagne
Teori belajar gagne
 
Ppt gagne
Ppt gagnePpt gagne
Ppt gagne
 
Jenis - Jenis & Prinsip Belajar
Jenis - Jenis & Prinsip BelajarJenis - Jenis & Prinsip Belajar
Jenis - Jenis & Prinsip Belajar
 
Pembelajaran kognitif
Pembelajaran kognitifPembelajaran kognitif
Pembelajaran kognitif
 
Makalah jadi
Makalah jadiMakalah jadi
Makalah jadi
 
Tugas observasi
Tugas observasiTugas observasi
Tugas observasi
 
Tugas strategi belajar mengajar
Tugas strategi belajar mengajarTugas strategi belajar mengajar
Tugas strategi belajar mengajar
 
Bab ii
Bab ii Bab ii
Bab ii
 
Bab ii
Bab ii Bab ii
Bab ii
 
Tipe kegiatan belajar
Tipe kegiatan belajarTipe kegiatan belajar
Tipe kegiatan belajar
 
Teo
TeoTeo
Teo
 
LUTFI KOTO : KLASIFIKASI STRATEGI PEMBELAJARAN
LUTFI KOTO : KLASIFIKASI STRATEGI PEMBELAJARANLUTFI KOTO : KLASIFIKASI STRATEGI PEMBELAJARAN
LUTFI KOTO : KLASIFIKASI STRATEGI PEMBELAJARAN
 
Kondisi belajar dan masalah
Kondisi belajar dan masalahKondisi belajar dan masalah
Kondisi belajar dan masalah
 
Model pembelajaran
Model pembelajaranModel pembelajaran
Model pembelajaran
 
murid dan alam belajar - konsep pengajaran dan pembelajaran
murid dan alam belajar - konsep pengajaran dan pembelajaranmurid dan alam belajar - konsep pengajaran dan pembelajaran
murid dan alam belajar - konsep pengajaran dan pembelajaran
 
makna belajar
makna belajarmakna belajar
makna belajar
 
Artikel psikologi pendidikan
Artikel psikologi pendidikanArtikel psikologi pendidikan
Artikel psikologi pendidikan
 
konsep dasar sbm- Pertemuan 1.pdf
konsep dasar sbm- Pertemuan 1.pdfkonsep dasar sbm- Pertemuan 1.pdf
konsep dasar sbm- Pertemuan 1.pdf
 
konsep dasar sbm.pdf
konsep dasar sbm.pdfkonsep dasar sbm.pdf
konsep dasar sbm.pdf
 
Bab ii rendra revisi
Bab ii rendra revisiBab ii rendra revisi
Bab ii rendra revisi
 

More from Ade Rifai Kolot

More from Ade Rifai Kolot (20)

Tantangan dalam meningkatkan mutu pendidikan di indonesia.docx
Tantangan dalam meningkatkan mutu pendidikan di indonesia.docxTantangan dalam meningkatkan mutu pendidikan di indonesia.docx
Tantangan dalam meningkatkan mutu pendidikan di indonesia.docx
 
Ppt kel 2
Ppt kel 2Ppt kel 2
Ppt kel 2
 
Pengaruh keluarga terhadap perkembangan anak
Pengaruh   keluarga terhadap   perkembangan anakPengaruh   keluarga terhadap   perkembangan anak
Pengaruh keluarga terhadap perkembangan anak
 
Implikasi budaya dalam sistem pedoman hidup yang ingin
Implikasi budaya dalam sistem pedoman hidup yang inginImplikasi budaya dalam sistem pedoman hidup yang ingin
Implikasi budaya dalam sistem pedoman hidup yang ingin
 
Ppt kel 2
Ppt kel 2Ppt kel 2
Ppt kel 2
 
Ade rifai 1000876
Ade rifai 1000876Ade rifai 1000876
Ade rifai 1000876
 
Ppt kel 2
Ppt kel 2Ppt kel 2
Ppt kel 2
 
Konsep dai
Konsep daiKonsep dai
Konsep dai
 
Context diagram
Context diagramContext diagram
Context diagram
 
Case11 dai
Case11 daiCase11 dai
Case11 dai
 
Case2 dai
Case2 daiCase2 dai
Case2 dai
 
Materi kuliah (ansis)
Materi kuliah (ansis)Materi kuliah (ansis)
Materi kuliah (ansis)
 
Evaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaran Evaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaran
 
Analisis butir soal
Analisis butir soalAnalisis butir soal
Analisis butir soal
 
taxonomy bloom's theory
taxonomy bloom's theorytaxonomy bloom's theory
taxonomy bloom's theory
 
Teori albert bandura
Teori albert banduraTeori albert bandura
Teori albert bandura
 
Perkembangan komputer
Perkembangan komputerPerkembangan komputer
Perkembangan komputer
 
Groups and organizations
Groups and organizationsGroups and organizations
Groups and organizations
 
Ict
IctIct
Ict
 
Peranan ict-dalam-dunia-pendidikan
Peranan ict-dalam-dunia-pendidikanPeranan ict-dalam-dunia-pendidikan
Peranan ict-dalam-dunia-pendidikan
 

TEORI BELAJAR GAGNE

  • 1. “TEORI BELAJAR THE CONDITIONS OF LEARNING<br />MENURUT ROBERT MILLS GAGNE”<br />MAKALAH<br />Disusun Untuk Melengkapi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Teori Belajar<br />Dosen : Dr. DENI KURNIAWAN, M.Pd<br /> Dr. DADANG SUKIRMAN, M.Pd<br />center28334<br />OLEH :<br />FITRIA PUTERI ()<br />NOVI DEWI PURWANTI ()<br />SILVIA RAHAYU AGUSTIN ( 1005824 )<br />KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN<br />FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN<br />UNIVERSITAS PENDIDKAN INDONESIA<br />2010<br />Riwayat Robert Mills Gagne<br />Robert Mills Gagné (21 Agustus 1916 - 28 April 2002) adalah seorang psikolog pendidikan Amerika yang paling dikenal karena quot; Kondisi Belajarquot; . Gagné memelopori ilmu instruksi selama Perang Dunia II untuk angkatan udara dengan pelatihan pilot. Kemudian ia melanjutkan untuk mengembangkan serangkaian penelitian dan karya yang membantu menyusun apa yang sekarang dianggap 'instruksi yang baik. quot; Dia juga terlibat dalam penerapan konsep teori instruksional dengan desain pelatihan berbasis komputer dan belajar berbasis multimedia. quot; Belajar adalah sesuatu yang terjadi di dalam kepala seseorang- di otak.quot; <br />Prestasi yang telah didapatkan gagne diantaranya :<br />Mendapatkan gelar A.B. pada Yale tahun 1937 <br />Pada tahun 1940 mendapat gelar Ph.D. dalam Psychology dari Universitas Brown. <br />Mengajar pada ConnecticutCollege for Women dari 1940-49 dan kemudian pada PennStateUniversity dari 1945-1946. Antara 1949-1958.<br />Gagne menjadi direktur “perceptual and motor skills laborartory” dari U.S. Air force. Pada saat itu dia mulai mengembangkan beberapa idenya yaitu teori belajar yang disebut “The Conditions of Learning”<br />Pada 25 tahun terakhir beliau adalah professor pada Department of Education Research at Florida State University di Tallahassee. <br />Pemaparan teori belajar Robert Gagne<br />Robert Gagne seorang ahli psikologi pendidikan mengembangkan teori belajar yang mencapai kulminasinya pada “The Condition of Learning”. Banyak gagasan Gagne tentang teori belajar, seperti belajar konsep dan model pemrosesan informasi, pada bukunya “The Condition of Learning” Gagne membahas tentang fase-fase dalam belajar, kapabilitas manusia yang dihasilkan setelah belajar (outcomes), kondisi atau tipe pembelajaran (the eight conditions learning) dan kejadian-kejadian belajar (nine intructional events), serta hubungan kejadian-kejadian tersebut.<br />Fase-fase dalam belajar<br />Gagne membagi proses belajar berlangsung dalam empat fase utama, yaitu: (1) receiving the stimulus situation (apprehending), (2) stage of acquisition, (3) storage, (4) retrieval.<br />1. Fase Receiving the stimulus situation (apprehending), merupakan fase seseorang memperhatikan stimulus tertentu kemudian menangkap artinya dan memahami stimulus tersebut untuk kemudian ditafsirkan sendiri dengan berbagai cara. Misalnya “golden eye” bisa ditafsirkan sebagai jembatan di amerika atau sebuah judul film. Stimulus itu dapat spontan diterima atau seorang Guru dapat memberikan stimulus agar siswa memperhatikan apa yang akan diucapkan.<br />2. Fase Stage of Acquition, pada fase ini seseorang akan dapat memperoleh suatu kesanggupan yang belum diperoleh sebelumnya dengan menghubung-hubungkan informasi yang diterima dengan pengetahuan sebelumnya. Atau boleh dikatakan pada fase ini siswa membentuk asosiasi-asosiasi antara informasi baru dan informasi lama.<br />3. Fase storage /retensi adalah fase penyimpanan informasi, ada informasi yang disimpan dalam jangka pendek ada yang dalam jangka panjang, melalui pengulangan informasi dalam memori jangka pendek dapat dipindahkan ke memori jangka panjang.<br />4. Fase Retrieval/Recall, adalah fase mengingat kembali atau memanggil kembali informasi yang ada dalam memori. Kadang-kadang dapat saja informasi itu hilang dalam memori atau kehilangan hubungan dengan memori jangka panjang. Untuk lebih daya ingat maka perlu informasi yang baru dan yang lama disusun secara terorganisasi, diatur dengan baik atas pengelompokan-pengelompokan menjadi katagori, konsep sehingga lebih mudah dipanggil.<br />Kemudian ada fase-fase lain yang dianggap tidak utama, yaitu (5) fase motivasi sebelum pelajaran dimulai guru memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar, (6) fase generalisasi adalah  fase transfer informasi, pada situasi-situasi baru, agar lebih meningkatkan daya ingat, siswa dapat diminta mengaplikasikan sesuatu dengan informasi baru tersebut. (7) Fase penampilan adalah fase dimana siswa harus memperlihatkan sesuatu penampilan yang nampak setelah mempelajari sesuatu, seperti mempelajari struktur kalimat dalam bahasa mereka dapat membuat kalimat yang benar, dan (8)  fase umpan balik, siswa harus diberikan umpan balik dari apa yang telah ditampilkan (reinforcement)<br />Kategori utama kapabilitas/kemampuan manusia/outcomes<br />Setelah selesai belajar, penampilan yang dapat diamati sebagai hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan (capabilities). Kemampuan-kemampuan tersebut dibedakan berdasarkan atas kondisi mencapai kemampuan tersebut berbeda-beda. Ada lima kemampuan (kapabilitas) sebagai hasil belajar yang diberikan Gagne yaitu :<br />1. Verbal Information (informasi verbal), adalah kemampuan siswa untuk memiliki keterampilan mengingat informasi verbal, ini dapat dicontohkan kemampuan siswa mengetahui benda-benda, huruf alphabet dan yang lainnya yang bersifat verbal.<br />2.  Intellectual skills (keterampilan intelektual), merupakan penampilan yang ditunjukkan siswa tentang operasi-operasi intelektual yang dapat dilakukannya. Keterampilan intelektual memungkinkan seseorang berinteraksi dengan lingkungannya melalui pengunaan simbol-simbol atau gagasan-gagasan. Yang membedakan keterampilan intelektual pada bidang tertentu adalah terletak pada tingkat kompleksitasnya.<br />Untuk memecahkan masalah siswa memerlukan aturan-aturan tingkat tinggi yaitu aturan-aturan yang kompleks yang berisi aturan-aturan dan konsep terdefinisi, untuk memperloleh aturan – aturan ini siswa sudah harus belajar beberapa konsep konkret, dan untuk belajar konsep konkret ini siswa harus menguasai diskriminasi-diskriminasi.<br />3. Cognitive strategies (strategi kognitif), merupakan sustu macam keterampilan intelektual khusus yang mempunyai kepentingan tertentu bagi belajar dan berpikir. Proses kontrol yang digunakan siswa untuk memilih dan mengubah cara-cara memberikan perhatian, belajar, mengingat dan berpikir. Beberapa strategi kognitif adalah : (1) strategi menghafal, (2) strategi elaborasi, (3) strategi pengaturan, (4) strategi metakognitif, (5) strategi afektif.<br />4. Attitudes (sikap-sikap) merupakan pembawaan yang dapat dipelajari dan dapat mempengaruhi perilaku seseorang terhadap benda, kejadian atau mahluk hidup lainnya. Sekelompok sikap yang penting ialah sikap-sikap kita terhadap orang lain. Bagaimana sikap-sikap sosial itu diperoleh setelah mendapat pembelajaran itu yang menjadi hal penting dalam menerapkan metode dan materi pembelajaran.<br />5.  Motor skills (keterampilan motorik) merupakan keterampilan kegiatan fisik dan penggabungan kegiatan motorik dengan intelektual sebagai hasil belajar. Keterampilan motorik bukan hanya mencakup kegiatan fisik saja tapi juga kegiatan motorik dengan intelektual seperti membaca, menulis, dllnya<br />Kondisi atau tipe pembelajaran<br />1. Signal learning (belajar isyarat)<br />Belajar isyarat merupakan proses belajar melalui pengalaman-pengalaman menerima suatu isyarat tertentu untuk melakukan tindakan tertentu. Misalnya ada “Aba-aba siap” merupakan isyarat untuk mengambil sikap tertentu, tersenyum merupakan isyarat perasaan senang. <br />2. Stimulus-response learning  (belajar melalui stimulus-respon)<br />Belajar stimulus-respon (S-R), merupakan belajar atau respon tertentu yang diakibatkan oleh suatu stimulus tertentu. Melalui pengalaman yang berulang-ulang dengan stimulus tertentu sesorang akan memberikan respon yang cepat sebagai akibat stimulus tersebut.<br />3. Chaining (rantai atau rangkaian)<br />Chaining atau rangkaian, terbentuk dari hubungan beberapa S-R, oleh sebab yang satu terjadi segera setelah yang satu lagi. Misalnya : Pulang kantor, ganti baju, makan, istirahat. <br />4. Verbal association (asosiasi verbal)<br />Mengenal suatu bentuk-bentuk tertentu dan menghubungkan bentuk-bentuk rangkaian verbal tertentu. Misalnya : seseorang mengenal bentuk geometris, bujur sangkar, jajaran genjang, bola dlsbnya. Lalu merangkai itu menajdi suatu pengetahuan geometris, sehingga seseorang dapat mengenal bola yang bulat, kotak yang bujur sangkar.<br />Discrimination learning (belajar diskriminasi)<br />Belajar diskriminasi adalah dapat membedakan sesuatu dengan sesuatu yang lainnya, dapat membedakan manusia yang satu dengan manusia yang lainnya walaupun bentuk manusia hampir sama, dapat membedakan merk sepedamotor satu dengan yang lainnya walaupun bentuknya sama. Kemampuan diskriminasi ini tidak terlepas dari jaringan, kadang-kadang jika jaringan yang terlalu besar dapat mengakibatkan interferensi atau tidak mampu membedakan<br />Concept learning  (belajar konsep)<br />Belajar konsep mungkin karena kesanggupan manusia untuk mengadakan representasi internal tentang dunia sekitarnya dengan menggunakan bahasa. Mungkin juga binatang bisa melakukan tetapi sangat terbatas, manusia dapat melakukan tanpa terbatas berkat bahasa dan kemampuan mengabstraksi. Dengan menguasai konsep ia dapat menggolongkan dunia sekitarnya menurut konsep itu misalnya : warna, bentuk, jumlah dllnya<br />Rule learning  (belajar aturan)<br />Belajar model ini banyak diterapkan di sekolah, banyak aturan yang perlu diketahui oleh setiap orang yang telah mengenyam pendidikan. Misalnya : angin berembus dari tekanan tinggi ke tekanan rendah, 1 + 1 = 2 dan lainnya. Suatu aturan dapat diberikan contoh-contoh yang konkrit.<br />Problem solving. (memecahkan masalah)<br />Memecahkan masalah merupakan suatu pekerjaan yang biasa yang dilakukan manusia. Setiap hari dia melakukan problem solving bayak sekali. Untuk memecahkan masalah dia harus memiliki aturan-aturan atau pengetahuan dan pengalaman, melalui pengetahuan aturan-aturan inilah dia dapat melakukan keputusan untuk memecahkan suatu persoalan. Seseorang harus memiliki konsep-konsep, aturan-aturan dan memiliki “sets” untuk memecahkannya dan suatu strategi untuk memberikan arah kepada pemikirannya agar ia produktif.<br />Kejadian-kejadian instruksional<br />Apakah yang terjadi dalam mengajar? Mengajar dapat kita pandang sebagai usaha mengontrol kondisi ekstern. Kondisi ekstern merupakan satu bagian dari proses belajar, namun termasuk tugas guru yang utama dalam mengajar. Mengajar terdiri dari sejumlah kejadian-kejadian tertentu yang menurut Gagne terkenal dengan “Nine instructional events” yang dapat diuraikan sebagai berikut :<br />Gain attention (memelihara perhatian)<br />Dengan stimulus ekster kita berusaha membangkitkan perhatian dan motivasi siswa untuk belajar.<br />Inform learners of objectives (penjelasan tujuan pembelajaran)<br />Menjelaskan kepada murid tujuan dan hasil apa yang diharapkan setelah belajar. Ini dilakukan dengan komunikasi verbal.<br />Stimulate recall of prior learning (merangsang murid)<br />Merangsang murid untuk mengingat kembali konsep, aturan dan keterampilan yang merupakan prasyarat agar memahami pelajaran yang akan diberikan.<br />Present the content (menyajikan stimuli)<br />Menyajikan stimuli yang berkenaan dengan bahan pelajaran sehingga murid menjadi lebih siap menerima pelajaran.<br />Provide quot; learning guidancequot; (memberikan bimbingan)<br />Memberikan bimbingan kepada murid dalam proses belajar<br />Elicit performance /practice (pemantapan apa yang dipelajari)<br />Memantapkan apa yang dipelajari dengan memberikan latihan-latihan untuk menerapkan apa yang telah dipelajari itu.<br />Provide feedback (memberikan feedback)<br />Memberikan feedback atau balikan dengan memberitahukan kepada murid apakah hasil belajarnya benar atau tidak.<br />Assess performance (menilai hasil belajar)<br />Menilai hasil-belajar dengan memberikan kesempatan kepada murid untuk mengetahui apakah ia telah benar menguasai bahan pelajaran itu dengan memberikan beberapa soal.<br />Enhance retention and transfer to the job  (mengusahakan transfer)<br />Mengusahakan transfer dengan memberikan contoh-contoh tambahan untuk menggeneralisasi apa yang telah dipelajari itu sehingga ia dapat menggunakannya dalam situasi-situasi lain<br />Dalam mengajar hal di atas dapat terjadi sebagian atau semuanya, Proses belajar sendiri terjadi antara peristiwa nomor 5 dan 6. Peristiwa-peristiwa itu digerakkan dan diatur dengan perantaraan komunikasi verbal yakni guru mengatakan kepada murid apa yang harus dilakukannya<br />Daftar Pustaka<br />Nasution, S., Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta, 2003.<br />Dahar, Ratna Wilis, Teori – Teori Belajar, Erlangga, Jakarta, 1989.<br />Maschke Kathy L., Gagne : The Condition of Learning, www.nc.gsu/~mstswh/course/it7000/papers/robert.htm.<br />……..,www.sru.edu/depts./education/psycholo/panaud/gagne.htm<br />……..,www.nova.edu/~cozart/learningtheories.htm<br />