Abstract
Setiap orang memiliki tujuan hidup, cita-cita, dan keinginan. Apa keinganan anda?, apa cita-cita dan tujuan hidup anda? untuk 10 tahun kedepan. Jangan pernah menyerah dan jangan berhenti berjuang sebelum cita-cita dan tujuan hidup Anda tercapai. Gunakan semua kekuatan, potensi diri, dan peluang yang ada untuk meraih mimpi, keinginan dan tujuan hidup Anda. Hanya orang gigih dan pantang menyerah yang mencapai tujuan hidupnya dan menikmati sukses dalam hidupnya
MENGGALI POTENSI DIRI SERTA MENENTUKAN TUJUAN HIDUP.
1. RESUME MENGGALI POTENSI DIRI
SERTA MENENTUKAN TUJUAN HIDUP
DOSEN PEMBIMBING : Prof. dr Hapzi,MM
PROGRAM STUDI : Manajemen
FAKULTAS : Ekonomi dan Bisnis
Disusun oleh:
KELOMPOK 3
Ade Novriza /43120110064
Delvianisa Nur.F/43120110121
Ganang Ariyanto/43120110008
Rinel Yohanes.P/43120110282
2. MENGGALI POTENSI DIRI SERTA MENENTUKAN TUJUAN HIDUP
Abstract
Setiap orang memiliki keinginan, cita-cita dalam hidupnya. Apakah cita-cita
Anda? Apa tujuan hidup Anda? Apa yang Anda bayangkan di lima tahun yang
akan datang? Di sepuluh tahun yang akan datang? Jangan pernah menyerah
dan jangan berhenti berjuang sebelum cita-cita dan tujuan hidup Anda tercapai.
Gunakan semua kekuatan, potensi diri, dan peluang yang ada untuk meraih
mimpi, keinginan dan tujuan hidup Anda. Hanya orang gigih dan pantang
menyerah yang mencapai tujuan hidupnya dan menikmati sukses dalam hidupnya.
BAB I
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
- Dalam kehidupan manusia, tidak lepas dari yang namanya sebuah
kemampuan yang dimiliki. Semua tergantung dengan kondisi dan keadaan
diri manusia tersebut. Untuk membangun sebuah kemampuan diri perlu
hal-hal teknis seperti kepercayaan diri, kejujuran, berfikir positif, selalu
menghasilkan sebuah karya, berinovasi, dan lain sebagainya. Seseorang
yang tidak memiliki apa-apa kecuali kemampuan diri yang baik, maka
kehidupannya akan selalu mengambang. Ini dikarenakan bahwa seseorang
tersebut kehidupannya hanya disetir oleh sebuah logika sesaat bukan
dijalankan sesuai dengan pikiran yang positif dan hati yang tenang.
Kendala demi kendala yang membelenggu pada diri manusia hendaknya
menjadi tolak ukur bagaimana dapat dikembangkan dengan baik dan dapat
di sesuaikan dengan diri masing-masing.
Setiap orang pasti memiliki sebuah keinginan dan sebuah hasrat. Hasrat
merupakan upaya untuk membentuk sesuatu menjadi ideal menurutnya. Munculnya
hastar dikarenakan adanya dorongan dari ego masing-masing sebagai manusia normal,
yang mampu menggunakan sifat kemanusiaannya, tentu akan selalu berfikir dan
berusaha agar menjadi seseorang yang baik. Keinginan yang baik merupakan produk
ego dasar manusia yang bersumber dari suvival spirit atau biasa disebut dengan naluri
mempertahankan hidup. Manusia selalu termotivasi untuk mempertahankan hidup dan
terus mengembangkannya menjadi lebih baik lagi. Pribadi yang bersemangat dan mau
berusaha keras dengan fondasi pengetahuan dan wawasan yang dimiliki akan
memudahkannya dalam melihat mana yang baik dan buruk bagi kehidupannya. Ia juga
akan lebih mudah menentukan pilihan dalam kehidupannya. Mudah menyerah
bukanlah sikap yang akan dilakukannya. Ia akan terus berusaha untuk mengubah dan
menentukan jalan kehidupannya agar menjadi lebih baik lagi (Yogyakarta: Garai Ilmu.
2009).
Orang yang luar biasa adalah orang yang memiliki tujuan walaupun
berlatarbelakang keluarga yang biasa. Menetapkan tujuan adalah ciri orang
yang sukses Ada sebuah ungkapan mengatakan ; “Orang bodoh hidup untuk makan,
3. namun orang bijak makan untuk hidup.” Lantas apakah tujuan hidup orang
bijak? Apakah hanya untuk bertahan hidup? Padahal kehidupan bukanlah
akhir dan tidak dapat mengakhiri dirinya sendiri, lantas apa tujuan hidup
ini?Para ahli merumuskan masalah ini dengan 3 pertanyaan dasar; Darimana,
kemana,dan mengapa? Artinya, kitadarimana, akan kemana, lantas
mengapakitaada disini?.
Tujuan hidup adalah kualitas yang kita pilih untuk membentuk kehidupan kita.
Tujuan hidup adalah sumber energi dan arah. Tujuan sudah ada di dalam
diri kita, dan menanti untuk ditemukan. Jika kita membuka apa
yang ada di dalam diri kita, kita akan menemukannya. Dan begitu
menemukannya, kita akan berupaya untuk mencapainya sekalipun tujuan
tersebut tampaknya sama sekali tidak realistis.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang tersebut di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah dengan memiliki hubungan sosial dengan orang banyak dapat
mempermudah dalam menggali potensi diri serta menentukan tujuan hidup?
2. Apakah sifat dan sikap di dalam diri individu dapat menentukan potensi apa
yang dimiliki oleh individu tersebut?
3. Apakah Setelah memiliki potensi dapat menentukan tujuan hidup yang tepat?
BAB II
PEMBAHASAN
I. Potensi Diri
A. Pengertian Potensi Diri
Kata potensi berasal dari serapan bahasa Inggris, yaitu potencial. Artinya ada dua
kata, yaitu, (1) Kesanggupam; tenaga (2) dan kekuatan; kemungkinan. Sedangkan
menurut kamus besar bahasa Indonesia, definisi potensi adalah kemampuan yang
mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan, kekuatan, kesangguppan, daya.
Intinya, secara sederhana, potensi adalah sesuatu yang bisa kita kembangkan. Dari segi
peristilahan, kata potensi berasal dari bahasa Inggris to potent yang berarti keras atau
kuat.
Potensi dapat diartikan sebagai kemampuan dasar dari sesuatu yang terpendam
didalamnya yang menunggu untuk mewujudkan menjadi sesuatu kekuatan nyata dalam
diri sesuatu tersebut. Dengan demikian potensi diri manusia adalah kemampuan dasar
yang dimiliki manusia yang masih terpendam didalam dirinya yang menunggu untuk
diwujudkan manfaat nyata dalam kehidupan diri manusia.
4. Menurut Endra K Pihandhi, potensi bisa disebut sebagai kekuatan, energi, atau
kemampuan yang terpendam yang dimiliki dan belum di manfaatkan secara optimal.
Potensi diri yang dimaksud disini suatu kekuatan yang masih terpendam yang berupa
fisik, karakter, minat, bakat, kecerdasan dan nilai-nilai yang terkandung dalam diri,
tetapi belum dimanfaatkan dan diolah.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa potensi diri adalah kemampuan
dasar yang dimiliki oleh seseorang yang masuk terpendam dan mempunyai
kemungkinan untuk di kembangkan jika didukung dengan latihan dan sarana yang
memadai.
Sun Tzu pernah mengingatkan kita:
“Kenalilah dirimu, kenalilah musuhmu, maka dalam seratus pertempuran
kamu tidak akan pernah kalah”
Orang yang dapat mengenal dirinya, apakah terhadap power (kelebihan) yang dia
miliki maupun terhadap weaknessses (kekurangan) yang ada pada dirinya,
maka akan memperumudah baginya untuk mengetahui orang lain. Menurut Socrates
(469-399 bC) mengenal diri sendiri adalah awal mengenal kebenaran. Socrates
mengistilahkannya dengan GNOOTI SEAUTON, (know yourself). Orang perlu
mengenal siapa dirinya yang sebenarnya, sehingga ia mengenal kebenaran.Kebenaran
itu merupakan “kacamata” atau “frame” yang membuat orang mampu
berkomunikasi dengan orang lain secara otentik, tanpa kepalsuan, tanpa topeng.
A. Jenis-Jenis Potensi Diri
Manusia memiliki beragam potensi diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Potensi Berfikir
Manusia memiliki potensi berfikir. Seringkali Tuhan menyuruh manusia untuk
berfikir. Maka berfikir, logikanya orang hanya disuruh berfikir karena ia memiliki
potensi berfikir. Maka, dapat dikatakan bahwa setiap manusia memiliki potensi untuk
belajar informasi-informasi baru, menghubungkan berbagai informasi, serta
menghasilkan pemikiran baru.
2. Potensi Emosi
Potensi yang lain adalah potensi dalam bidang afeksi/emosi. Setiap manusia
memiliki potensi cita rasa, yang dengannya manusia dapat memahami orang lain,
memahami suara alam, ingin mencintai dan dicintai, memperhatikan dan diperhatikan,
menghargai dan dihargai, cenderung pada keindahan.
3. Potensi Fisik
Adakalanya manusia memiliki potensi yang luar biasa untuk membuat gerakan
fisik yang efektif dan efisien serta memiliki kekuatan fisik yang tangguh. Orang yang
berbakat dalam bidang fisik mampu mempelajari olah raga cepat dan selalu
menunjukan permainan yang baik.
5. 4. Potensi Sosial
Pemilik potensi sosial yang besar memiliki kapasitas menyesuaikan diri dan
mempengaruhi orang lain dalam hal kebaikan. Kemampuan menyesuaikan diri dan
mempengaruhi orang lain didasari kemampuan belajarnya, baik dalam dataran
pengetahuan maupun keterampilan.
B. Ciri-Ciri Orang Yang Memahami Potensi Dirinya
Ciri orang yang memahami potensidirinya bisa diukur ataudilihat dalam sikap dan
perilakinya sehari-hari dalam kehidupan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Menurut
La Rose menyebutkan bahwa orang yang berpotensi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Suka belajar dan mau melihat kekurangan dirinya
2. Memiliki sikap yang luwes
3. Berani melakukan perubahan secara total untuk perbaikan
4. Tidak mau menyalahkan orang lain maupun keadaan
5. Memiliki sikap yang tulus bukan kelicikan
6. Memiliki rasa tanggung jawab
7. Menerima krisit dan saran dari luar
8. Berjiwa optimis dan tidak mudah putus asa
C. Cara Mengenal Diri
Ada beberapa cara bagaimana kita supaya mudah mengenal diri kita sendiri, yaitu:
1. Bersikap terbuka (open minded) terhadap kritik, masukan, saran orang lain, dan mau
menerima apa adanya demi perkembangan dirinya, serta tidak defensif.
2. Melalui test penelusuran bakat dan kepribadian.
3. Melalui pengalaman sehari-hari, kemampuan kita sehari-hari adalah cermin
bagaimana kita bisa mengetahui diri kita sendiri.
4. Melalui kebersamaan dengan orang lain, karena kita tidak open minded, maka ada
kepribadian kita yang hanya diketahui oleh orang lain, maka peran dan saran orang lain
sangat berpengaruh bagi kesempurnaan diri kita sendiri.
5. Melalui refleksi dan perenungan diri pribadi (intropeksi) merumuskan potret diri
sendiri.
6. II. Menentukan Tujuan Hidup
A. Tujuan Hidup
Tujuan hidup adalah kualitas yang kita pilih untuk membentuk kehidupan kita.
Tujuan hidup adalah sumber energi dan arah. Tujuan sudah ada di dalam
diri kita, dan menanti untuk ditemukan. Jika kita membuka apa
yang ada di dalam diri kita, kita akan menemukannya. Dan begitu
menemukannya, kita akan berupaya untuk mencapainya sekalipun tujuan
tersebut tampaknya sama sekali tidak realistis.
Tujuan tergantung intuisi kita. Intuisi adalah suara lirih yang
memimpin kita kepada tujuan kita. Instuisi adalah indera keenam kita. Sebuah
kepekaan akan sesuatu yang belum diketahui. Instuisi tidak tergantung pada penalaran
secara sadar. Kadang-kadang kita tidak bisa menjelaskan bagaimana kita
mengetahui sesuatu, yang jelas kita mengetahuinya. Untuk menemukan tujuan
kita, kita harus mempercayai instuisi kita.
Misalkan, anda duduk diatas kereta api atau dalam pesawat terbang
tanpa tahu kemana tujuannya?Jawabannya tentu saja tidak. Sebelumnya pasti
anda mengetahui kemana arah kereta atau pesawat tersebut, selatan ataupun utara.
Banyak orang sering keliru antara tujuan, dengan impian dan
harapan. Impian dan harapan tidak lebih dari keinginan. Keinginan itu
lemah. Keinginan itu kuat bila didukung oleh arah, tekad, pengabdian,
disiplin dan batas waktu. Inilah yang membedakan antara keinginan dan
tujuan. Tujuan adalah impian dengan batas waktu tertentu dan rencana
tindakan. Tujuan yang telah ditetapkan dapat bernilai maupun tidak bernilai.
Tujuan harus sesuai dengan maksud kita. Tidaklah penting dimana kita berada,
yang menentukan adalah arah mana yang kita tuju. Usaha dan keberanian
tanpa tujuan adalah sia-sia. Kecemasan dan kecemburuan akan mengarahkan
kita kepada penetapan tujuan yang negatif, yang hanya merupakan
pemikiran tentang hal-hal yang anda tidak inginkan untuk terjadi.Tujuan akan
sangat membantu dalam keefektifan kita bertindak, bahkan tujuan bisa memberikan
gairah hidup yang lebih besar.
Tujuan menimbulkan energi. Renungkanlah tujuan kita selama 5 menit
sekarang juga, perjelaslah dengan menuliskannya, ciptakanlah
langkah-langkah konkret untuk mencapai tujuan Anda itu. Prestasipun
sangat berharga dalam meraih tujuan. Oleh karenanya adanya prestasi yang
gemilang akan mempermudah orang untuk meraih dan berusahan semaksimal
mungkin mendapatkan tujuan hidupnya.
B. Bagaimana Cara Mendapatkan Target Tujuan
Dalam mencapai target atau tujuan hidup anda ada beberapa langkah,
agar anda mudah mencapai sasaran, di antaranya:
7. 1. Tetapkan Tujuan Jangka Panjang
Jika kamu merupakan tipe orang yang 'go with the flow' atau
menjalani sesuatu apa yang ada saat ini, harus segera diubah. Anda perlu memiliki
strategi atau perencanaan dalam mengembangkan karir. Salah satunya dengan
menetapkan tujuan jangka panjang. Hal tersebut untuk membantu saat kamu
mempunyai gambaran akan jadi apa nantinya atau berkarir di mana dan sebagai
apa dalam waktu tiga sampai lima tahun ke depan.
2. Tetapkan Tujuan Jangka Pendek
Anda juga perlu tetapkan tujuan untuk jangka pendek. Tujuan ini
yang harus dapat dicapai dalam kurun waktu satu hingga tiga tahun kedepan. Tujuan
jangka pendek merupakan dasar-dasar contoh tujuan karir yang Anda ikuti untuk
membantu Anda dalam cara yang kecil. Agar kedua tujuan tersebut dapat
tercapai, ada enam kriteria yang perlu diterapkan dalam tujuan:
Pertama, dibayangkan. Anda harus bisa membuat tujuan karir tersebut ke dalam
kata-kata.
Kedua, tercapai. Anda perlu memiliki energi dan waktu untuk mencapai tujuan
yang sudah ditetapkan.
Ketiga, percaya. Percayalah bahwa dapat mencapai tujuan yang sudah ditentukan
tersebut.
Keempat, meraihnya dalam waktu tertentu. Anda harus mampu menyatakan berapa
lama bisa meraih tujuan yang ingin dicapai.
Kelima, ditetapkan secara jelas. Ketahui persis apa tujuan sebenarnya.
Keenam, fleksibel. Harus bersedia mengubah tujuan Anda sesuai kebutuhan.
Setiap rencana pasti di dalamnya ada risiko yang bisa membuat kamu sukses atau
pun membuat kamu belum sukses (gagal). Oleh karena itu miliki kesadaran diri yang
utuh untuk memulai perjalanan panjang menuju misi jangka panjang Anda, dengan
keterampilan dan kecerdasan untuk mencegah risiko dari awal. Jangan pernah
membiarkan risiko tumbuh menjadi besar dan kuat, nanti dia akan menjadi ancaman
dan bencana dalam perjalanan menuju misi jnangka panjang Anda. Djajendra
menyarankan agar dalam merancang tujuan, miliki informasi dan data sebanyak
mungkin, sebaik mungkin, untuk merancang tujuan jangka pendek agar
tersambung pada misi jangka panjang. Pastikan Anda bekerja melalui
rencana jangka pendek, misalkan secara mingguan. Berikan respon
perubahan dengan cepat dan efisien untuk memperbaiki hal-hal yang tidak
selaras dengan misi jangka panjang. Perkuat integritas, disiplin, dan tindakan
melalui nilai-nilai yangdapat menciptakan motivasi pada semua sumber daya yang
mendukung misi kamu. kamu perlu selalu jelas bersama mimpi dan rencana Anda,
agar mimpi dan rencana kamu dapat mengantar kamu pada misi yang kamu
rencanakan.
8. C. Urgensitas Sebuah Tujuan
Semua orang menginginkan hidupnya sukses, mecapai kesuksesan
ternyata tidak sulit asal dalam dalam perjalanannya memiliki tujuan yang pasti dan
realistis, memiliki tujuan yang jelas adalah harapan semua orang sukses, orang sukses
need the clear target and the vision. Visi dan tarhet adalah senjata bagi hidup
yang gemilang, terutama bagi leadership style, karena ternyatadasar dari semua
kepemimpinan adalah kepemilikan visi. Dan untuk melangkah dalam visi tersebut,
sebuah komitmen amat dibutuhkan. Komitmen ini disebut misi. Namun ketika
dalam pencapaiannya muncul masalah, dibuatlah serangkaian tindakan yang spesifik
untuk menyelesaikan misi itu. Tindakan inilah yang disebut tujuan. Oleh
karena itu, seorang pemimpin yang tidak memiliki tujuan sama seperti
sebuah kapal yang tak bernakhoda.
Visi memang penting, namun visi itu tidak akan terwujud bila
tujuan suatu program tidak terencana dan dilaksanakan dengan benar. Sebuah visi
akan tetap sama dalam jangka waktu yang lama, sedangkan sebuah misi akan
menyesuaikan dengan visi. Namun, suatu tujuan harus ditinjau secara berkala agar
seorang pemimpin dapat menyesuaikannya dengan situasi yang terus berubah.
Ketika menetapkan tujuan, kita menuliskan langkah-langkah yang
diperlukan untuk menyempurnakan visi kita. Agar tujuan yang ditetapkan
efektif, seorang pemimpin perlu memahami karakteristik tujuan yang baik.
D. Prestasi Sebagai Motivasi Meraih Tujuan Hidup
Motif seringkali diartikan dengan istilah dorongan. Dorongan atau tenaga
tersebut merupakan gerak jiwa dan jasmani untuk berbuat. Jadi motiftersebut
merupakan suatu driving force yang menggerakkan manusia untuk
bertingkah-laku, dan di dalam perbuatanya itu mempunyai tujuan tertentu.
Setiap tindakan yang dilakukan oleh manusia selalu di mulai dengan motivasi
(niat). Menurut Wexley & Yukl (dalam As’ad, 1987) motivasi adalah pemberian
atau penimbulan motif, dapat pula diartikan hal atau keadaan menjadi
motif. Sedangkan menurut Mitchell (dalam Winardi, 2002) motivasi mewakili
proses-proses psikologikal, yang menyebabkan timbulnya, diarahkanya, dan
terjadinya persistensi kegiatan-kegiatan sukarela (volunter) yang diarahkan ke
tujuan tertentu. Sedangkan menurut Gray (dalam Winardi, 2002) motivasi merupakan
sejumlah proses, yang bersifat internal, atau eksternal bagi seorang individu,
yang menyebabkan timbulnya sikap antusiasme dan persistensi, dalam hal
melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu. Morgan (dalam Soemanto, 1987)
mengemukakan bahwa motivasi bertalian dengantiga hal yangsekaligus merupakan
aspek-aspek dari motivasi. Ketiga hal tersebut adalah: keadaan yang mendorong
tingkah laku (motivating states), tingkah laku yang didorong oleh keadaan
tersebut (motivated behavior), dantujuandari pada tingkah laku tersebut (goals or ends
9. of such behavior). McDonald (dalam Soemanto, 1987) mendefinisikan motivasi
sebagai perubahan tenaga didalam diri seseorang yang ditandai oleh dorongan efektif
dan reaksi-reaksi mencapai tujuan. Motivasi merupakan masalah kompleks dalam
organisasi, karena kebutuhan dan keinginan setiap anggota organisasi berbeda
satudengan yang lainnya. Hal ini berbeda karena setiap anggota suatu organisasi
adalah unik secara biologis maupun psikologis, dan berkembang atas dasar proses
belajar yangberbeda pula (Suprihanto dkk, 2003). Dari uraiandiatas dapat disimpulkan
bahwa motivasi adalah merupakan sejumlah proses-proses psikologikal, yang
menyebabkan timbulnya, diarahkanya, dan terjadinya persistensi kegiatan-kegiatan
sukarela (volunter) yang diarahkan ke tujuan tertentu, baik yang bersifat internal, atau
eksternal bagi seorang individu, yang menyebabkan timbulnya sikap antusiasme dan
persistensi.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan, Apapun profesinya, jabatannya, gelarnya, dari mana kamu asalnya,
satu kuncinya to be success adalah anda dari sejak din harus menetapkan tujuan, yaitu
tujuan yang bersifat SMART. Specific, bersifat jelas dan khusus. Measurable, harus
dapat diukur, jika tujuan kita tidak dapat diukur maka kita tidak akan dapat
mencapainya. Achievable, harus dapat dicapai. Reasonable/Realistic, harus punya
alasan yang jelas atau realistis. Dan terakhir, Timeable/Time bound, punya batas
waktu yang jelas. Dan untuk mempermudah semua tujuan hidup anda mesti ada
prestasi sebagai motivasi anda meraih cita-cita anda.
Saran, kami sebagai penulis Literature Riview kami merasa ada banyak sekali
kekurangan dalam melakukan sebuah penulisan ini, namun kami berusaha semaksimal
mungkin agar mampu menggali dan mengoreksi serta mampu membandingkan antara
potensi diri untuk menentukan tujuan hidup yang satu dengan yang lainnya.
10. BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
1. Srijanti, dkk. Etika Membangun Sikap Profesionalisme Sarjana. Edisi 2.
Graha Ilmu. Yogyakarta. 2009.
2. U. Adil Samadani, Sukses Itu Mudah, Jakarta: Mitra Wacana, 2013.
3. Djajendra.2011. Merancang Tujuan Jangka pendek untuk sampai pada Misi Jangka
Panjang.http://kecerdasanmotivasi.wordpress.com
4. Greenwald, Jeff. 2010. Jangan Menyerah: 50 cara mengubah
kekurangan menjadi kelebihan.Raih Asa Sukses. Depok-jawa Barat
5. Lim, Rudi. 2012. Tweak Your Life: Attitude is Everything. Elex Media
Komputindo. Jakarta
6. Putra, Julianto Eka. 2007. Anda Ingin Sukses? Selama Tidak Berdosa,
lakukan!!!.Mic Publishing. Surabaya.
7. Srijanti, Purwanto SK, Primi Artiningrum. 2007. Etika
Membangun Sikap Profesionalisme Sarjana. Graha ilmu.Yogyakarta.