Elastisitas adalah ukuran sensitivitas permintaan dan penawaran terhadap perubahan kondisi pasar. Dokumen ini menjelaskan konsep elastisitas harga permintaan, metode penghitungannya, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti ketersediaan substitusi, status kebutuhan atau kemewahan, dan rentang waktu. Jenis-jenis kurva permintaan dibedakan berdasarkan nilai elastisitasnya seperti inelastis, elast
3. Chapter 7 Elasticity Navik Istikomah
… is a measure of how much buyers and
sellers respond to changes in market
conditions.
Rasio yang mengukur perubahan jumlah yang
diminta / ditawarkan sebagai akibat perubahan faktor
yang mempengaruhinya.
Elasticity
hinya
mempengaru
yang
faktor
perubahan
Persentase
ditawarkan
/
diminta
yang
jumlah
perubahan
Persentase
s
Elastisita
3
4. Chapter 7 Elasticity Navik Istikomah
Pembagian Elastistas
Elastisitas
Elastisitas Harga Permintaan
Elastisitas
Permintaan
Elastisitas
Penawaran
Elastisitas Pendapatan
Elastisitas Harga Silang
Elastisitas Harga Penawaran
4
5. Chapter 7 Elasticity Navik Istikomah
Price Elasticity of Demand
(Elastisitas Harga Permintaan)
Measures the sensitivity of quantity demanded
to price changes.
It is the ratio of the percentage change in
quantity demanded to the percentage
change in price.
price elasticity of demand
%change in quantitydemanded
change inprice
%
5
6. Chapter 7 Elasticity Navik Istikomah
Price Elasticity of Demand
(Elastisitas Harga Permintaan)
• Its value is always negative, but stated in
absolute terms.
• The value of the line of the slope and the
value of elasticity are not the same.
P)
Q)/(%
(%
Ed
6
7. Chapter 7 Elasticity Navik Istikomah
Price Elasticity of Demand
(Elastisitas Harga Permintaan)
• So the price elasticity of demand is also:
Q
P
P
Q
P/P
Q/Q
Ed
7
8. Chapter 7 Elasticity Navik Istikomah
Determinants of
Price Elasticity of Demand
1. Tersedianya Barang Substitusi yang
Terdekat (Availability of Close
Substitutes)
Barang-barang dengan substitusi terdekat
cenderung memiliki permintaan yang lebih elastis
karena mempermudah para konsumen untuk
mengganti barang tersebut dengan yang lain.
Contoh, margarin dan mentega. Kenaikan harga
mentega sedikit saja, jika harga margarin tetap,
akan mengakibatkan jumlah mentega yang diminta
akan turun drastis.
8
9. Chapter 7 Elasticity Navik Istikomah
Determinants of
Price Elasticity of Demand
2. Kebutuhan Vs Kemewahan (Necessities versus
Luxuries)
Kebutuhan cenderung memiliki permintaan yang
inelastis, sebaliknya kemewahan memiliki permintaan
yang elastis.
Ketika biaya berobat ke dokter meningkat, orang tidak
akan secara dramatis mengubah frekuensi mereka ke
dokter, meskipun tidak sesering sebelumnya.
Sebaliknya, ketika harga mobil meningkat, maka
jumlah permintaan mobil akan turun banyak.
Alasannya adalah bahwa kebanyakan orang melihat
berobat ke dokter sebagai kebutuhan, sedangkan
mobil sebagai suatu kemewahan.
9
10. Chapter 7 Elasticity Navik Istikomah
Determinants of
Price Elasticity of Demand
3. Definisi Pasar (Definition of the Market)
Elastisitas permintaan dalam segala jenis pasar tergantung
pada bagaimana kita menggambarkan batas-batas pasar.
Pasar yang terdefinisi sempit cederung memiliki permintaan
yang elastis dibandingka yang terdefinisi luas, karena lebih
mudah menemukan substitusi untuk barang yang didefinisikan
secara sempit.
Contoh: Makanan, sebuah kategori luas, memiliki permintaan
yang inelastis karena tidak ada barangsubstitusi untuk
makanan. Es krim, sebuah kategori yang lebih sempit,
memiliki permintaan yang lebih elastis, karena mudah untuk
menggantinya dengan pencuci mulut lain.
10
11. Chapter 7 Elasticity Navik Istikomah
Determinants of
Price Elasticity of Demand
4. Rentang Waktu (Time Horizon)
Barang-barang cenderung memiliki permintaan
yang lebih elastis selama kurun waktu yang lebih
panjang.
Ketika harga bensin naik, jumlah permintaan bensin
hanya sedikit mengalami kemorosotan pada
beberapa bulan pertama. Namun setelah itu,
bagaimana pun juga, orang-orang akan membeli
mobil-mobil yang lebih irit bahan bakar,
menggunakan transportasi umum, dan pindah ke
tempat kerja yang lebih dekat dengan tempat
tinggal.
11
12. Chapter 7 Elasticity Navik Istikomah
Menghitung Elastisitas Harga Permintaan
Hitung elastisitas harga permintaan dari A ke B
dan dari B ke A dari skedul permintaan di bawah
ini :
Skedul Permintaan Barang dan Jasa
Kombinasi Harga ( P) per
satuan
Jumlah barang
yang diminta
A 500 10
B 450 12
12
13. Chapter 7 Elasticity Navik Istikomah
Menghitung Elastisitas Harga Permintaan
Dari A ke B :
Jadi Ep = 2 ( elastis)
Artinya,
Harga barang turun 1 persen, menyebabkan jumlah
barang yang diminta naik 2 persen, atau
Perubahan jumlah permintaan sebanding dengan 2 kali
besarnya perubahan harga.
2
10
500
10
2
Ed
13
14. Chapter 7 Elasticity Navik Istikomah
Menghitung Elastisitas Harga Permintaan
Dari B ke A :
Jadi Ep = 1,5 ( elastis)
Artinya,
Harga barang naik 1 persen, menyebabkan jumlah
barang yang diminta turun 1,5 persen, atau
Perubahan jumlah permintaan sebanding dengan 1,5
kali besarnya perubahan harga.
5
,
1
12
450
50
2
Ed
14
15. Chapter 7 Elasticity Navik Istikomah
Elastisitas Busur
( Arc Elasticity of Demand, Ea)
Dari hasil perhitungan di atas, kita peroleh suatu nilai
koefisien elastisitas (Ep) yang berbeda, jika bergerak
dari A ke B dan dari B ke A. Hasil berbeda ini
disebabkan karena menggunakan dasar yang berbeda
dalam menghitung perubahan persentasi dalam tiap
kasus tersebut.
Untuk menghindari hasil yang berbeda dapat digunakan
rumus elastisitas titik tengah antara titik A dan B atau
lebih dikenal Elastisitas busur ( arc elasticity of demand)
(Ea) yaitu perhitungan elstisitas harga permintaan
dengan menggunakan dasar rata-rata (average) harga
[ P1 + P2] / 2 , dan rata-rata kuantitas [ Q1 + Q2 ] /2
15
16. Chapter 7 Elasticity Navik Istikomah
Elastisitas Busur
( Arc Elasticity of Demand, Ea)
Rumus:
Dari contoh pada tabel di atas dapat dihitung elastisitas
busurnya sebagai berikut :
Jadi Ep = 1,73 (elastis) artinya harga barang berubah
(turun atau naik) 1 persen, menyebabkan jumlah barang
yang diminta berubah (naik atau turun) 1,73 persen.
2
/
Q
Q
2
/
P
P
P
Q
E
2
1
2
1
a
73
,
1
11
19
550
950
2
/
2
1
0
1
2
/
50
4
00
5
50
2
E 1
a
16
17. Chapter 7 Elasticity Navik Istikomah
Elastisitas Titik
(Point Elasticity of Demand, Ep)
Elastisitas titik merupakan elastisitas atau
tingkat kepekaan suatu titik pada kurva
permintaan.
Untuk mencari koefisien elastisitas titik, ada
dua persyaratan yang harus dipenuhi :
1. Kurva permintaan harus linear (berbentuk garis
lurus).
2. Perubahan harga sama dengan harga yang terjadi
(∆P = P).
17
18. Chapter 7 Elasticity Navik Istikomah
Elastisitas Titik
(Point Elasticity of Demand, Ep)
Rumus:
karena ∆P = P, maka rumus dapat
disederhanakan menjadi :
Q
P
P
Q
Ep
Q
Q
Ep
18
19. Chapter 7 Elasticity Navik Istikomah
Elastisitas Titik
(Point Elasticity of Demand, Ep)
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat kurva permintaan seperti
digambarkan berikut ini :
P
Q
0 A B
C
P1
OA
OP
OP
AB
Ep 1
1
OA
AB
Ep
∆Q
Q
?
19
20. Chapter 7 Elasticity Navik Istikomah
Elastisitas Titik
(Point Elasticity of Demand, Ep)
Contoh :
Jika diketahui fungsi permintan Qd = 15 – 3P, hitung elastisitas titik pada
harga (P) = 2
Penyelesaiannya :
P
Q
0 9
Ep
2
5
15
67
,
0
3
2
9
6
0
-
9
9
-
15
Ep
= 0,67 (inelastis)
20
21. Chapter 7 Elasticity Navik Istikomah
Macam-macam Kurva Permintaan
1. Permintaan Inelastis (Inelastic Demand)
Ketika koefisien elastisitasnya kurang dari satu (E<1).
Sehingga jumlah (Q) bergerak lebih kecil secara proposional
dibandingkan dengan harga (P).
Contoh: Kebutuhan pokok
2. Permintaan Elastis (Elastic Demand)
Ketika koefisien elastisitasnya lebih besar dari satu (E>1).
Sehingga jumlah (Q) bergerak lebih besar secara proposional
dibandingkan dengan harga (P).
Contoh: Kebutuhan sekunder
21
22. Chapter 7 Elasticity Navik Istikomah
Macam-macam Kurva Permintaan
3. Inelastis Sempurna (Perfectly Inelastic)
Ketika koefisien elastisitasnya sama dengan nol (E=0). Dan
kurva perminaan vertikal.
Pada tingkat harga (P) berapa pun jumlah permintaan (Q) tetap
sama.
Contoh: Permintaan terhadap garam.
4. Elastis Sempurna (Perfectly Elastic)
Ketika koefisien elastisitasnya tidak terhingga (E=∞). Dan kurva
permintaan horizontal.
Pada jumlah permintaan (Q) berapa pun tingkat harga (P) tetap
sama.
Contoh: Permintaan terhadap gandum.
22
23. Chapter 7 Elasticity Navik Istikomah
Macam-macam Kurva Permintaan
5. Elastis Uniter (Unitary Elastic)
Ketika koefisien elastisitasnya sama dengan
satu (E=1).
Perubahan jumlah yang diminta (Q) sama
dengan perubahan pada harganya (P).
Contoh: Permintaan barang normal.
23
24. Chapter 7 Elasticity Navik Istikomah
A Variety of Demand Curves
Because the price elasticity of
demand measures how much
quantity demanded responds
to the price, it is closely
related to the slope of the
demand curve.
24
25. Chapter 7 Elasticity Navik Istikomah
Perfectly Inelastic Demand
( E = 0)
Quantity
Harga
4
$5
Demand
100
2. ...mengabaikan jumlah permintaan yang tidak berubah.
1. Pening-
katan
harga ...
25
26. Chapter 7 Elasticity Navik Istikomah
Inelastic Demand
( E < 1)
Kuantitas
Harga
4
$5
1. Harga
meningkat
22% ...
Demand
100
90
2. ...mempengaruhi penurunan permintaan sebesar 11%
26
27. Chapter 7 Elasticity Navik Istikomah
Unitary Elastic Demand
( E = 1)
Kuantitas
Harga
4
$5
1. Harga
meningkat
22% ...
Demand
100
80
2. ...mempengaruhi penurunan permintaan sebesar 22%.
27
28. Chapter 7 Elasticity Navik Istikomah
Elastic Demand
( E > 1)
Kuantitas
Harga
4
$5
1. Harga
meningkat
22% ...
Demand
100
50
2. ...mempengaruhi penurunan permintaan sebesar 67%.
28
29. Chapter 7 Elasticity Navik Istikomah
Perfectly Elastic Demand
( E = ∞)
Kuantitas
Harga
Demand
$4
1. Pada harga berapa pun
di atas $4, jumlah permintaan
adalah nol.
2. Pada harga tepat $4,
konsumen akan membeli
dalam jumlah berapa pun.
3. Pada harga berapa pun
di bawah $4, jumlah permintaan adalah tidak terbatas.
29
30. Chapter 7 Elasticity Navik Istikomah
Price Elasticities of Demand
Q
P
Q = 8 - 2P
Ed = -1
Ed = 0
-
Ed The lower portion of
a downward sloping
demand curve is less elastic
than the upper portion.
4
8
2
4
Linear Demand Curve
Q = a - bP
Q = 8 - 2P
30
31. Chapter 7 Elasticity Navik Istikomah
Kesimpulan
Koefisien
Elastisitas (E)
Sifat Permintaan Penafsiran
E > 1 Elatis Jika harga berubah 1 persen, maka
jumlah barang yang diminta berubah
lebih dari 1 persen
E< 1 Inelastis Jika harga berubah 1 persen, maka
jumlah barang yang diminta berubah
kurang dari 1 persen
E = 1 Unitery atau
Borderline
Jika harga berubah 1 persen, maka
jumlah barang yang diminta berubah juga
1 persen
E = 0 Inelastis
Sempurna
Harga mengalami perubahan, tetapi
jumlah barang yang diminta tidak berubah
E = ~ Elastis
Sempurna
Pada tingkat harga tertentu (tidak
berubah), justru jumlah barang yang
diminta berubah
31
32. Chapter 7 Elasticity Navik Istikomah
Elastisitas Pendapatan dari Permintaan
(Income Elasticity of Demand, EI )
Income elasticity of demand measures
how much the quantity demanded of a
good responds to a change in
consumers’ income.
It is computed as the percentage change
in the quantity demanded divided by the
percentage change in income.
32
33. Chapter 7 Elasticity Navik Istikomah
Income Elasticity
of Demand
Persentase perubahan
jumlah yang diminta
Persentase perubahan
pendapatan
=
Perhitungan Elastisitas Pendapatan
Keterangan: Q = Jumlah permintaan
I = Pendapatan
I
Q
Q
I
I/I
Q/Q
EI
33
34. Chapter 7 Elasticity Navik Istikomah
Income Elasticity
- Types of Goods -
1. Barang Normal : EI = positif
2. Barang Inferior : EI = negatif
3. Barang kebutuhan pokok : EI = 0 < EI < 1
4. Barang Mewah : EI = EI > 1
34
35. Chapter 7 Elasticity Navik Istikomah
Contoh Menghitung EI
Jika pendapatan 100.000 jumlah barang yang diminta
adalah 10. Ketika pendapatan naik menjadi 200.000
jumlah yang diminta naik menjadi 15.
Tentukan EI ………….?
Jawab:
Artinya, jika pendapatan naik 1 % maka jumlah yang
diminta akan meningkat sebesar 0,5 %.
Karena koefisien EI berada pada 0 < EI < 1 maka
termasuk jenis barang kebutuhan pokok.
5
,
0
000
.
100
000
.
200
10
15
10
000
.
100
EI
35
36. Chapter 7 Elasticity Navik Istikomah
Elastisitas Harga Silang
(Cross Elasticity of Demand, Ec)
• Cross elasticity of demand measures the
percentage change in the quantity
demanded of one good that results from a
one percent change in the price of another
good.
• For example consider the substitute
goods and the complementer goods.
36
37. Chapter 7 Elasticity Navik Istikomah
Elastisitas Harga Silang
(Cross Elasticity of Demand, Ec)
• Rumus Ec:
Keterangan:
QX = jumlah barang X yang diminta
PX = harga barang X
PY = harga barang Y
x
y
y
x
y
y
x
x
Q
P
P
Q
/P
P
/Q
Q
Ec
37
38. Chapter 7 Elasticity Navik Istikomah
Cross Elasticity of Demand
- Types of Goods -
1. Barang Komplementer : Ec < 0 ( negatif )
Hal ini berarti bahwa kenaikan harga barang Y
akan menyebabkan penurunan kuantitas
barang X yang diminta.
2. Barang Substitusi : Ec > 0 ( positif )
Hal ini berarti bahwa kenaikan harga barang Y
akan menyebabkan kenaikan kuantitas barang
X yang diminta.
38
39. Chapter 7 Elasticity Navik Istikomah
Contoh Menghitung Ec
Diketahui: Harga barang Y adalah 100.000 jumlah
barang X yang diminta adalah 10. Kemudian
ketika harga barang Y adalah 200.000 jumlah
barang X yang diminta adalah 9.
Hubungan antara barang X dan Y adalah
barang komplementer.
10
,
0
10
000
.
100
100.000
-
200.000
10
-
9
Ec
39
40. Chapter 7 Elasticity Navik Istikomah
Elastisitas Harga Penawaran
(Price Elasticity of Supply, Es)
Price elasticity of supply is the percentage
change in quantity supplied resulting from a
percent change in price.
It is a measure of how much the quantity
supplied of a good responds to a change in the
price of that good.
The elasticity is usually positive because
price and quantity supplied are directly
related.
40
41. Chapter 7 Elasticity Navik Istikomah
Elastisitas Harga Penawaran
(Price Elasticity of Supply, Es)
harga
perubahan
Persentase
ditawarkan
yang
jumlah
perubahan
Persentase
Es
Qx
Px
Px
Qx
Es
41
42. Chapter 7 Elasticity Navik Istikomah
Macam – macam Kurva Penawaran
Elastis sempurna ES =
Penawaran elastis ES > 1
Elastis uniter ES = 1
Penawaran inelastis ES < 1
Inelastis sempurna ES = 0
42
43. Chapter 7 Elasticity Navik Istikomah
Perfectly Inelastic Supply
( Es = 0 )
Quantity
Price
4
$5
Supply
100
2. ...leaves the quantity supplied unchanged.
1. An
increase
in price...
43
44. Chapter 7 Elasticity Navik Istikomah
Inelastic Supply
( Es < 1 )
Quantity
Price
4
$5
1. A 22%
increase
in price...
110
100
Supply
2. ...leads to a 10% increase in quantity.
44
45. Chapter 7 Elasticity Navik Istikomah
Unitary Elastic Supply
( Es = 1)
Quantity
Price
4
$5
1. A 22%
increase
in price...
125
100
Supply
2. ...leads to a 22% increase in quantity.
45
46. Chapter 7 Elasticity Navik Istikomah
Elastic Supply
( Es > 1 )
Quantity
Price
4
$5
1. A 22%
increase
in price...
200
100
Supply
2. ...leads to a 67% increase in quantity.
46
47. Chapter 7 Elasticity Navik Istikomah
Perfectly Elastic Supply
( Es = )
Quantity
Price
Supply
$4
1. At any price
above $4, quantity
supplied is infinite.
2. At exactly $4,
producers will
supply any quantity.
3. At a price below $4,
quantity supplied is zero.
47
48. Chapter 7 Elasticity Navik Istikomah
Determinants of
Elasticity of Supply
Fleksibilitas para penjual untuk mengubah
jumlah barang yang mereka produksi.
Tanah di tepi pantai memiliki penawaran inelastis
karena hampir tidak mungkin untuk memproduksi
barang ini lebih banyak lagi.
Barang-barang manufaktur spt buku, mobil, dll
memiliki penawaran elastis karena perusahaan
dapat jam kerja sbg respon thd harga yang lebih
tinggi.
Lamanya jangka waktu (time period).
Penawaran lebih elastis dalam jangka panjang .
48
49. Chapter 7 Elasticity Navik Istikomah
Contoh Menghitung Es
Peningkatan harga susu dari $2,85 ke $3,15 satu
galonnya meningkatkan jumlah yang diproduksi para
petani dari 9.000 ke 11.000 galon setiap bulannya.
Dengan menggunakan metode nilai tengah (arc
elasticity), kita menghitung Ec.
Perubahan persentase harga = (3,15 – 2,85) / 3 x 100
= 10 persen
Perubahan persentase jumlah penawaran:
= ( 11.000 – 9.000 ) / 10.000 x 100 = 20 persen
49
50. Chapter 7 Elasticity Navik Istikomah
Contoh Menghitung Es
Dalam kasus ini, maka:
Elastisitas harga penawaran = 20 % / 10 % = 2
Artinya, perubahan jumlah penawaran sebanding dengan
dua kali perubahan harga, atau jika harga berubah 1
persen, maka penawaran akan berubah 2 persen.
Atau perhitungannya spt:
2
0,1
0,2
2,85)/2
(3,15
2,85
-
3,15
9.000)/2
(11.000
9.000
-
11.000
=
ES
50
51. Chapter 7 Elasticity Navik Istikomah
CARA MENGHITUNG ELASTISITAS
Ada dua cara menghitung nilai elastisitas:
1. Menghitung pada titik tertentu (point elasticity, Ep)
2. Menghitung di antara dua titik (elastisitas busur, Ea)
Q
P
P
Q
Ep
Titik
2
1
2
1
Q
Q
P
P
P
Q
Ea
Busur
51
52. Chapter 7 Elasticity Navik Istikomah
NILAI ELASTISITAS
Sebagaimana rumus elastisitas, kita paham
bahwa nilai elastisitas tidak semata-mata
berdasarkan kemiringan (slope) suatu kurva
melainkan juga sangat bergantung pada titik
tempat elastisitas tersebut dihitung.
Perhatikan rumus berikut:
Q
P
P
Q
Ed
Slope Titik
52
53. Chapter 7 Elasticity Navik Istikomah
NILAI ELASTISITAS
Karena elastisitas bergantung pada slope (dQ/dP) dan titik
(rasio P dan Q) maka pada tiap titik sepanjang kurva
permintaan mempunyai nilai elastisitas yang berbeda.
Perhatikan bentuk grafik berikut:
.
E = 1 (unitary)
E > 1 (elastis)
E < 1 (inelastis)
P
Q
53
54. Chapter 7 Elasticity Navik Istikomah
Perhatikan: Apakah kedua kurva berikut punya
elastisitas berbeda atau sama ?
NILAI ELASTISITAS
Walaupun berbeda
kemiringan (slope),
dalam harga yang
sama akan mempunyai
nilai elastisitas yang
sama pula.
P
Q
A
D2
D1
B
P1
54
55. Chapter 7 Elasticity Navik Istikomah
Misalnya ada 2 fungsi permintaan yang slope-nya berbeda:
PA = 20 – 0,5 Q atau QA = 40 – 2 P
PB = 20 – Q atau QB = 20 – P
Pada nilai sama P = 10, maka nilai kuantitasnya adalah:
QA = 40 – 2 (10) = 20
QB = 20 – (10) = 10
Jadi, koordinatnya adalah A = (20, 10) dan B = (10, 10)
NILAI ELASTISITAS
55
56. Chapter 7 Elasticity Navik Istikomah
Turunannya adalah:
Fungsi permintaan A : QA = 40 – 2 P ………. dQ/dP = -2
Fungsi permintaan A : QB = 20 – P ………… dQ/dP = -1
Elastisitas masing-masing adalah:
Titik A = (dQ/dP) . (P/Q) = (-2) . (10 / 20) = -1
Titik B = (dQ/dP) . (P/Q) = (-1) . (10 / 10) = -1
Jadi, pada dua fungsi permintaan yang punya slope berbeda
akan mempunyai elastisitas yang sama pada koordinat atau
harga yang sama.
NILAI ELASTISITAS
56
57. Chapter 7 Elasticity Navik Istikomah
Elasticity and Total Revenue
Bagi produsen analisis elastisitas sudah dapat
mengidentifikasi karakteristik barang yang
diproduksi.
Elastisitas juga sangat terkait dengan Total
Revenue (TR) yang akan diterima oleh
produsen.
Total Revenue (TR) merupakan perkalian
antara harga dengan kuantitas:
TR = P . Q
57
58. Chapter 7 Elasticity Navik Istikomah
Diketahui : TR = P . Q
Maka, perubahan TR (dTR) adalah perbedaan antara:
dTR = dQ . P – dP . Q
Apabila dQ . P – dP . Q kita bagi dengan dP dan kita
kalikan dengan 1 / Q , maka diperoleh:
Elasticity and Total Revenue
dTR = E – 1
Q
dP
Q
dP
Q
dP
P
dQ
dTR
58
59. Chapter 7 Elasticity Navik Istikomah
Elasticity and Total Revenue
Dengan hasil seperti itu, maka terdapat 3
kondisi yang dapat kita ungkapkan :
1. Apabila E = 1, maka dTR = 1, artinya
perubahan harga (naik atau turun) tidak
mempengaruhi perubahan pendapatan.
2. Apabila E > 1, maka dTR = positif, artinya
apabila harga naik maka TR akan turun,
sedangkan apabila harga turun maka TR juga
akan naik.
dTR = E – 1
59
60. Chapter 7 Elasticity Navik Istikomah
Elasticity and Total Revenue
• Apabila E < 1, maka dTR = negatif, artinya
apabila harga naik maka TR juga akan naik,
sedangkan apabila harga turun maka TR juga
akan turun. Jadi, kebijaksanaan mengubah
harga akan mempengaruhi pendapatan
produsen.
dTR = E – 1
60
61. Chapter 7 Elasticity Navik Istikomah
Marginal Revenue and
Price Elasticity of Demand
d
E
1
1
P
MR
61
62. Chapter 7 Elasticity Navik Istikomah
Marginal Revenue and
Price Elasticity of Demand
PX
QX
MRX
1
P
E
1
P
E
1
P
E
62
63. Chapter 7 Elasticity Navik Istikomah
Marginal Revenue, Total Revenue,
and Price Elasticity
TR
QX
1
P
E
MR<0
MR>0
1
P
E
1
P
E MR=0
63
64. Chapter 7 Elasticity Navik Istikomah
Manfaat Mengetahui Elastisitas
permintaan
1. Dapat mengetaui secara tepat sikap konsumen
terhadap harga yang akan ditetapkan oleh manajemen
perusahaan;
2. Dapat dijadikan analsisis untuk mengukur efektivitas
kebijakan pemasaran perusahaan ;
3. Jika penurunan harga produk akan memberikan
pengaruh terhadap produk yang akan dibeli konsumen
dan dengan penurunan harga ternyata menyebabkan
kenaikan permintaan yang cukup besar maka
manajemen perusahaan berfikir apakah perusahaan
dapat menurunkan harga .
64
65. Chapter 7 Elasticity Navik Istikomah
Manfaat Mengetahui Elastisitas
permintaan
4. Akan diketahui tingkat laba rasional yang akan
diperoleh badan usaha;
5. Untuk mengukur dan mengevaluasi kebijakan
harga dengan cara:
• Total revenue sebelum penurunan harga
• Total produk yang dibeli sebelum penurunan harga
• Total revenue sesudah penurunan harga
• Total produk yang dibeli setelah penurunan harga
65