Dokumen tersebut membahas tentang teknik pengolahan bahan baku pakan alternatif seperti daun kelor, daun lamtoro, silase limbah sayuran, dan dedak padi untuk pakan ikan. Bahan-bahan tersebut diolah lebih dahulu menggunakan fermentasi dengan kapang Aspergillus niger untuk meningkatkan kandungan protein dan mengurangi serat kasar serta zat anti-nutrisi. Dokumen juga membahas tentang formulasi dan pembu

1. TEKNIK PENGOLAHAN BAHAN BAKU PAKAN ALTERNATIF,
FORMULASI DAN PEMBUATAN PAKAN IKAN
Achmad Noerkhaerin
Jurusan Ilmu Perikanan, Fakultas Pertanian-Untirta
Disampaikan pada Bimbingan Teknis Pembuatan Pakan Ikan
Rabu, 6 November 2022

2. 2
Kebutuhan global terhadap ikan meningkat dari 168,7 juta ton pada tahun 2015 → 170,9 juta
ton pada tahun 2016 (FAO 2018) → Aquaculture
Indonesian Aquaculture in 2018 (FAO 2020): The
word’s 2nd largest aquaculture producer at 9.32 mT

3. 3
Produksi Akuakultur di Indonesia (LKT DJPB 2019)

4. Produksi Ikan Air Tawar di Provinsi Banten
Tahun 2017 (satu data kelautan perikanan 2018)
1. Ikan Lele:40240 ton
2. Ikan Nila: 689 ton
3. Ikan Patin: 681 ton
4. Ikan mas: 278 ton
5. Ikan gurame 464 ton

5. Budidaya intensive ikan:
60-80% biaya produksi → Pakan buatan
Nates (2016).

6. 6

7. Bahan Baku Pakan Lokal untuk Pakan Ikan
Tepung daun kelor Tepung daun lamtoro
Tepung silase limbah sayuran Dedak padi

8. 1. Daun Kelor
• Kandungan protein 28-32% (Shahzad et al. 2018)
• Serat yang tinggi 19%, zat anti nutrisi: polyphenols 4.3%, tannins 1.21%, phytate
2.54%, saponin 7.93% (Mandalla et al. 2013)
 Fermentasi A. niger
2% menghasilkan
kecernaan nutrien
dan pertumbuhan
yang terbaik .
Jurnal Perikanan dan Kelautan Volume 8 no 2, Tahun 2018

9.  Dosis cairan rumen 175 mL/kg
dan waktu inkubasi 12 jam
menghasilkan nilai serat kasar
terendah.
 Pakan uji hidrolisis cairan
rumen menghasilkan
kecernaan nutrien dan
pertumbuhan ikan lele
tertinggi
Jurnal Perikanan UGM Volume 22 (2): 133-140.
Tahun 2020

10. 10

11. Fermentasi daun kelor dengan Aspergillus niger
1 2 3
4 5
6

12. 12
Hidrolisis cairan rumen domba pada daun kelor
1 2 3
4 5 6

13. 13

14. 2. Daun Lamtoro
• Kandungan protein 25.2-30.5% (Kasiga & Lochman 2014)
• Serat kasar 6.15%, selulosa 12.56%, hemiselulosa 8.34% (Bairagi et al. (2004)
• Zat anti nutrisi: tannin 4.5% dan mimosine 2.2%
Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan Volume 8 no 1: 951-964, Tahun 2019
 Fermentasi A. niger 2% menghasilkan kecernaan nutrien terbaik

15. 1 2 3
4 5 6

16. 7
8
9
10

17. 3. Silase Limbah Sayuran
• Kandungan protein 10-18% (Superianto et al. 2018)
• Serat kasar: 20-75.29.18%
• Silase: proses fermentasi u menghodrolisa protein dan senyawa lain dalam suasana
asam
Parameters**
Treatments (%)
0% acid formic 3% acid formic 4% acid formic 5% acid formic
FI (%) 337.5±9.04 337±7.22 335±7.07 324±10.32
TD (%) 44.30±4.12a 49.98±4.16ab 55.61±5.92b 55.66±4.15b
PD (%) 78.56±2.63a 81.78±2.30ab 82.13±3.58ab 84.59±1.26 b
FD (%) 74.35±1.60a 80.38±1.54 ab 81.53±4.52b 84.24±2.80b
ED (%) 59.09±3.04a 65.42±3.01 ab 69.22±4.08b 69.48±4.06b
SGR (% day-1) 2.54±0.21a 2.56±0.05a 2.66±0.14ab 2.96±0.08c
FE (%) 61.04±2.53b 47.78±3.62a 45.80±6.46a 57.93±2.67b
SR (%) 92.18±3.12 89.06±5.98 87.50±8.83 82.81±7.86
 Dosis asam formiat 5% dalam pembuatan silase limbah sayuran sebagai bahan baku
pakan menghasilkan pertumbuhan ikan nila terbaik
Proceeding the 1st International Conference on Agriculture and Rural Depelovment
IOP Conf. series: Earth and Env. Sci. 383 (2019).

18. Proses pembuatan silase sayuran
1 2 3
4 5 6

19. 7 8
9
10

20. 4. Dedak padi
• Dedak padi memiliki kandungan serat kasar sebesar 14,62 %, protein kasar sebesar
11,01 % dan lemak kasar sebesar 8,57 %.
• Serat kasar tinggi dan inhibitor tripsin
• Fermentasi dengan Aspergillus niger
 Dosis A. niger 2% dan waktu inkubasi 24 jam menghasilkan nilai serat kasar terbaik
Waktu
inkubasi
(jam)
Dosis A. niger (%)
0 0,5 1 1,5 2
0
10.66±0.06c
A
8.28±0.17a
C
9.49±0.56b
B
9.44±0.08b
C
9.00±0.84ab
B
24
10.66±0,06c
A
7.25±0.30b
B
7.67±1.72b
AB
7.60±0.28b
B
5.17±0.56a
A
48
10.66±0.06d
A
6.55±0.35b
A
7.16±0.33c
A
6.64±0.33bc
A
4.60±0.39a
A
Tabel. Nilai serat kasar dedak padi yang fermentasi A. niger dengan dosis dan waktu inkubasi
yang berbeda

21. 21
Kandungan nutrisi Tanpa
fermentasi
Dedak padi terfermentasi
Dosis A. niger 2% dan
lama inkubasi 24 jam
Dosis A. niger 2% dan
lama inkubasi 48 jam
Protein (%) 16.95±0.07a 19.90±0.42b 20.13±0.88b
Lemak (%) 4.51±0.01 4.47±0.03 4.49±0.02
Kadar air (%) 10.80±0.35 10.75±0.35 10.55±0.04
Asam aspartate (%) 0.9±0.04 1.01±0.03 1.04±0.09
Asam glutamate (%) 1.44±0.05 1.65±0.18 1.64±0.12
Serin (%) 0.37±0.02a 0.50±0.00b 0.47±0.06 ab
Glisin (%) 0.30±0.02 0.35±0.03 0.34±0.01
Histidin (%) 0.38±0.02 0.40±0.01 0.41±0.01
Arginin (%) 0.43±0.00 0.43±0.03 0.43±0.01
Threonin (%) 0.41±0.03a 0.51±0.01b 0.50±0.01b
Alanin (%) 0.52±0.02a 0.59±0.01b 0.60±0.07b
Prolin (%) 0.29±0.06 0.33±0.06 0.31±0.02
Tirosin (%) 0.26±0.04 0.25±0.05 0.25±0.01
Valin (%) 0.67±0.04 0.68±0.04 0.66±0.07
Methionin (%) 0.41±0.02a 0.51±0.01b 0.48±0.04b
Sistein (%) 0.29±0.01 0.34±0.04 0.33±0.02
Isoleusin (%) 0.36±0.02a 0.43±0.03b 0.42±0.01ab
Leusin (%) 0.72±0.02 0.74±0.04 0.76±0.07
Phenilalanin (%) 0.55±0.04 0.62±0.01 0.60±0.04
Lisin (%) 0.45±0.01a 0.55±0.03b 0.56±0.04b
Tabel. Kandungan nutrisi dan asam amino dedak padi yang difermentasi A. niger

22. Parameter Subtitusi tepung kedelai dengan dedak padi dalam pakan (%)
0 15 20 35 40
Bobot awal (g) 4.73±0.05 4.73±0.05 4.73±0.05 4.78±0.03 4.80±0.05
Biomassa akhir
(g)
225.00±9.54
b
239.33±6.03b 214.33±8.62b 158.33±16.50
a
141.67±29.67
a
Jumlah Konsumsi
Pakan (g)
179.67±7.09 189.00±5.57 158.33±16.50 182.67±9.07 185.67±14.57
Konversi pakan 1.17±0.10a 1.12±0.03a 1.28±0.11a 2.17±0.48ab 2.98±1.13b
Protein efisiensi
ratio (%)
2.80±0.24b 2.89±0.09b 2.61±0.22b 1.57±0.37a 1.24±0.53a
Specific growth
rate (%/hari)
2.59±0.09b 2.70±0.03b 2.45±0.12b 1.75±0.25a 1.47±0.45a
Survival rate
(%)
100.00±0.00 97.78±3.85 97.78±3.85 97.78±3.85 100±0.00
22
• Dedak padi terfermentasi dapat menggantikan tepung kedelai dalam fomulasi pakan ikan
lele sebanyak 20%.
• Semakin tinggi level subtitusi (35-40%) tepung kedelai dengan dedak padi terfermentasi
maka berdampak negatif terhadap kinerja pertumbuhan ikan lele.
Pertumbuhan ikan lele dengan subtitusi tepung kedelai dengan dedak terfermentasi dalam
pakan

23. 23

24. 24
Proses fermentasi dedak padi
1 2 3
4 5 6

25. 25

26. 26
Kelemahan Bahan Baku Pakan Lokal:
• Ketersedian dan kontinyuitas
• Standarisasi kualitas
• Setiap wilayah berbeda

27. • Disesuaikan dengan
kebutuhan nutrisi
• Dibedakan menurut
umur dan tahap
pertumbuhan
Feeding Program
Metode
Pemberian Pakan
Hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian pakan
Manajemen Pemberian Pakan
• Jumlah pakan lebih banyak saat siang/malam hari
• Hindari pemberian pakan saat hujan
• Tidak tergantung pada limbah

30. TERIMAKASIH