SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
NEUROGLIA
Nunuk Mulandari
Pendahuluan
 Sistem saraf mengkoordinasi, menafsirkan dan
mengontrol interaksi yang dilakukan individu
terhadap lingkungan sekitarnya.
 Sistem saraf adalah salah satu sistem tubuh
yang berperan penting dalam mengatur
sebagian besar aktivitas sistem tubuh yang lain.
 Karena pengaturan yang dilakukan sistem saraf
tersebut, maka terjalinlah komunikasi di antara
berbagai sistem tubuh sehingga tubuh berfungsi
sebagai unit yang harmonis.
 Dalam sistem saraf inilah berasal segala
fenomena kesadaran, pikiran, ingatan,
bahasa, sensasi dan gerakan.
 Jadi kemampuan untuk dapat memahami,
belajar dan memberi respon terhadap suatu
rangsangan merupakan hasil integrasi dari
sistem saraf yang terwujud dalam bentuk
kepribadian dan tingkah laku individu.
 Sistim saraf manusia merupakan suatu jaringan
saraf yang kompleks, sangat khusus, dan saling
berhubungan satu dengan yang lain.
 Jaringan saraf tersebut terdiri dari Neuroglia
dan Neuron (sel saraf).
 Kedua jenis sel tersebut demikian erat berkaitan
dan terintegrasi satu sama lainnya sehingga
secara bersama–sama berfungsi sebagai satu
unit.
Neuroglia
 Neuroglia ( berasal dari kata ‘nerve glue’ ) yang
pertama kali diperkenalkan oleh Rudolf Virchow
pada tahun 1854.
 Neuroglia tersusun atas berbagai macam sel yang
secara keseluruhan menyokong, melindungi dan
berperan sebagai sumber nutrisi bagi sel saraf
(Neuron), baik pada susunan saraf pusat (SSP)
maupun pada susunan saraf tepi (SST).
 Sel-sel glia memegang peranan sangat penting
dalam menunjang aktivitas neuron. Sel ini sangat
penting bagi integritas struktur sistem saraf dan bagi
fungsi normal neuron.
 Sel-sel glia mengelilingi badan sel, akson, dan
dendrite. Selain itu, sel glia juga ditemui dalam
ruang interseluler.
 Sel-sel glia menyediakan lingkungan mikro yang
sesuai untuk aktivitas neuron.
 Neuroglia menyusun 40 % volume otak dan medulla
spinalis.
 Namun demikian, secara keseluruhan jumlah
Neuroglia lebih banyak dari neuron. Jumlah
neuroglia bisa 10 – 50 kali lebih banyak dari jumlah
neuron.
 Di dalam SSP, ada tiga Neuroglia penting
yang berhasil diidentifikasi yaitu:
1. Oligodendrosit
2. Astrosit
3. Mikroglia
 Sementara itu, dalam SST ditemukan satu
jenis Neuroglia, yaitu sel Schwann yang
berperan sebagai pelindung dan penyokong
neuron dalam SST.
Astrosit
 Astrosit atau Astroglia berfungsi sebagai “sel
pemberi makan“ bagi neuron yang ada di
dekatnya.
 Astrosit dibedakan atas:
1. Astrosit dengan beberapa juluran panjang disebut
astrosit fibrosa dan berlokasi di substansia putih.
2. Astrosit protoplasmatis, dengan banyak cabang-
cabang pendek ditemukan dalam substansi kelabu.
 Badan sel Astrosit berbentuk bintang dengan
banyak tonjolan dan kebanyakan berakhir pada
pembuluh darah sebagai kaki ‘perivaskular’
atau ‘foot processes’.
 Astrosit juga membentuk dinding perintang
antara aliran kapiler darah dengan neuron,
sekaligus mengadakan pertukaran zat di antara
keduanya. Dengan cara inilah sel–sel saraf
terlindungi dari substansi yang berbahaya yang
mungkin saja terlarut dalam darah.
 Namun demikian, fungsi astrosit sebagai
benteng darah otak tersebut masih
memerlukan pemastian lebih lanjut, karena
diduga celah endothel kapiler darahlah yang lebih
berperan sebagai benteng darah otak.
Oligodendrosit
 Oligodendrosit merupakan sel glia yang
berperan membentuk selaput mielin dalam
SSP.
 Sel ini mempunyai lapisan dengan substansi
lemak yang mengelilingi serabut-serabut
akson sehingga terbentuk selubung mielin.
 Dibanding astrosit, oligodendrosit
mempunyai badan sel yang relatif lebih kecil.
Mikroglia
 Mikroglia adalah sel kecil yang bentuknya
memanjang dengan juluran-juluran pendek
yang ireguler.
 Dibanding oligodendrosit, mikroglia
mempunyai badan sel yang relatif lebih kecil.
 Inti sel dari mikroglia berbentuk panjang dan
padat, berbeda dengan inti sel dari sel glia
lainnya yang berbentuk bulat.
 Mikroglia mempunyai sifat-sifat phagocyte
yang bertujuan menyingkirkan serpihan–
serpihan yang dapat berasal dari sel–sel otak
yang mati, bakteri dan lain – lain.
 Mikroglia ini ditemukan di seluruh bagian SSP
dan dianggap berperanan penting dalam
proses melawan infeksi.
Sel Schwann
 Sel Schwann sebagai neuron unipolar,
sebagaimana oligodendrosit, membentuk mielin
dan neurolemma pada SST.
 Neurolema adalah membran sitoplasma halus
yang dibentuk oleh sel–sel Schwann yang
membungkus serabut akson neuron dalam SST,
baik yang bermielin maupun tidak bermielin.
 Neurolema merupakan struktur penyokong dan
pelindung bagi serabut akson.
Proses Mielinasi Sel Schwann
 Mielin merupakan suatu kompleks protein
lemak bewarna putih yang mengisolasi tonjolan
saraf, khususnya serabut akson dari arus listrik.
 Selubung mielin memberikan insulasi listrik pada
akson, analog dengan insulasi plastik yang
membungkus kabel tembaga.
 Selubung mielin tidak kontinu di sepanjang
tonjolan saraf, namun terdapat celah yang tidak
berselaput mielin, dinamakan Nodus Ranvier.
 Tonjolan saraf, baik pada SSP maupun SST
dapat bermielin atau tidak bermielin.
 Serabut saraf yang mempunyai selubung
mielin dinamakan serabut bermielin, dan
dalam SSP dinamakan massa putih
(Substansia Alba). Sementara itu, serabut
saraf yang tak bermielin dinamakan serabut
tak bermielin dan dinamakan massa kelabu
(Substansia Grisea).
Neuron dan Neuroglia
 Walaupun neuroglia secara struktur menyerupai
neuron, tetapi neuroglia tidak dapat
menghantarkan impuls saraf, suatu fungsi
yang merupakan bagian yang paling
berkembang pada neuron.
 Perbedaan lain yang penting adalah neuroglia
tidak pernah kehilangan kemampuan untuk
melakukan pembelahan. Kemampuan ini tidak
dipunyai oleh neuron, khususnya neuron dalam
SSP. Karena alasan inilah kebanyakan tumor–
tumor otak adalah Gliomas atau tumor yang
berasal dari sel–sel glia.

More Related Content

Similar to Neuroglia.ppt

Jaringan saraf pada hewan
Jaringan saraf pada hewanJaringan saraf pada hewan
Jaringan saraf pada hewanghea ayups
 
Regulasi syaraf
Regulasi syarafRegulasi syaraf
Regulasi syarafbasysyar
 
Jaringan hewan
Jaringan hewanJaringan hewan
Jaringan hewanNico Juan
 
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf pjj_kemenkes
 
BIOLOGI - JARINGAN SARAF
BIOLOGI - JARINGAN SARAFBIOLOGI - JARINGAN SARAF
BIOLOGI - JARINGAN SARAF12aihana
 
Makalah jaringan syaraf dan darah
Makalah jaringan syaraf dan darah Makalah jaringan syaraf dan darah
Makalah jaringan syaraf dan darah Ainina Sa'id
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarap
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarapModul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarap
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarapsuher lambang
 
SISTEM KOORDINASI.pptx
SISTEM KOORDINASI.pptxSISTEM KOORDINASI.pptx
SISTEM KOORDINASI.pptxssusera169c01
 
Sri manikati 4401411026 saraf
Sri manikati 4401411026 sarafSri manikati 4401411026 saraf
Sri manikati 4401411026 sarafManik Puush
 
Anatomi fisiologi-sistem-saraf
Anatomi fisiologi-sistem-sarafAnatomi fisiologi-sistem-saraf
Anatomi fisiologi-sistem-sarafsardiantidwitirta
 
SISTEM_SARAF nadia.pptx
SISTEM_SARAF nadia.pptxSISTEM_SARAF nadia.pptx
SISTEM_SARAF nadia.pptxsaraswt17
 

Similar to Neuroglia.ppt (20)

Jaringan saraf pada hewan
Jaringan saraf pada hewanJaringan saraf pada hewan
Jaringan saraf pada hewan
 
Kelompok 1 9e
Kelompok 1 9eKelompok 1 9e
Kelompok 1 9e
 
Jaringan saraf
Jaringan sarafJaringan saraf
Jaringan saraf
 
Endokrin
EndokrinEndokrin
Endokrin
 
Regulasi syaraf
Regulasi syarafRegulasi syaraf
Regulasi syaraf
 
Jaringan Saraf
Jaringan SarafJaringan Saraf
Jaringan Saraf
 
Jaringan hewan
Jaringan hewanJaringan hewan
Jaringan hewan
 
sistem saraf
sistem sarafsistem saraf
sistem saraf
 
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf
 
BIOLOGI - JARINGAN SARAF
BIOLOGI - JARINGAN SARAFBIOLOGI - JARINGAN SARAF
BIOLOGI - JARINGAN SARAF
 
Makalah jaringan syaraf dan darah
Makalah jaringan syaraf dan darah Makalah jaringan syaraf dan darah
Makalah jaringan syaraf dan darah
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarap
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarapModul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarap
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarap
 
Anatomi fisiologi sistem saraf
Anatomi fisiologi sistem sarafAnatomi fisiologi sistem saraf
Anatomi fisiologi sistem saraf
 
fiso dan histo.pptx
fiso dan histo.pptxfiso dan histo.pptx
fiso dan histo.pptx
 
SISTEM KOORDINASI.pptx
SISTEM KOORDINASI.pptxSISTEM KOORDINASI.pptx
SISTEM KOORDINASI.pptx
 
Sri manikati 4401411026 saraf
Sri manikati 4401411026 sarafSri manikati 4401411026 saraf
Sri manikati 4401411026 saraf
 
SISTEM KOORDIASI
SISTEM KOORDIASISISTEM KOORDIASI
SISTEM KOORDIASI
 
Anatomi fisiologi-sistem-saraf
Anatomi fisiologi-sistem-sarafAnatomi fisiologi-sistem-saraf
Anatomi fisiologi-sistem-saraf
 
SISTEM_SARAF nadia.pptx
SISTEM_SARAF nadia.pptxSISTEM_SARAF nadia.pptx
SISTEM_SARAF nadia.pptx
 
Makalah saraf
Makalah sarafMakalah saraf
Makalah saraf
 

Recently uploaded

PENGEMBANGAN & PERBANYAKAN TRICHODERMA SP.ppt
PENGEMBANGAN & PERBANYAKAN TRICHODERMA SP.pptPENGEMBANGAN & PERBANYAKAN TRICHODERMA SP.ppt
PENGEMBANGAN & PERBANYAKAN TRICHODERMA SP.pptaprilianto6
 
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptxBiokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptxEmmyKardianasari
 
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankRuang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankYunitaReykasari
 
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxMateri Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxRizkya19
 
455797170-PROSES dan metode ELISA-pptx.pptx
455797170-PROSES dan metode ELISA-pptx.pptx455797170-PROSES dan metode ELISA-pptx.pptx
455797170-PROSES dan metode ELISA-pptx.pptxKennisRozana3
 
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docxNiWayanEkaLansuna1
 
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptxBiokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptxEmmyKardianasari
 
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptxFORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptxantonkustanto
 

Recently uploaded (8)

PENGEMBANGAN & PERBANYAKAN TRICHODERMA SP.ppt
PENGEMBANGAN & PERBANYAKAN TRICHODERMA SP.pptPENGEMBANGAN & PERBANYAKAN TRICHODERMA SP.ppt
PENGEMBANGAN & PERBANYAKAN TRICHODERMA SP.ppt
 
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptxBiokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
 
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankRuang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
 
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxMateri Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
 
455797170-PROSES dan metode ELISA-pptx.pptx
455797170-PROSES dan metode ELISA-pptx.pptx455797170-PROSES dan metode ELISA-pptx.pptx
455797170-PROSES dan metode ELISA-pptx.pptx
 
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
 
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptxBiokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
 
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptxFORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
 

Neuroglia.ppt

  • 2. Pendahuluan  Sistem saraf mengkoordinasi, menafsirkan dan mengontrol interaksi yang dilakukan individu terhadap lingkungan sekitarnya.  Sistem saraf adalah salah satu sistem tubuh yang berperan penting dalam mengatur sebagian besar aktivitas sistem tubuh yang lain.  Karena pengaturan yang dilakukan sistem saraf tersebut, maka terjalinlah komunikasi di antara berbagai sistem tubuh sehingga tubuh berfungsi sebagai unit yang harmonis.
  • 3.  Dalam sistem saraf inilah berasal segala fenomena kesadaran, pikiran, ingatan, bahasa, sensasi dan gerakan.  Jadi kemampuan untuk dapat memahami, belajar dan memberi respon terhadap suatu rangsangan merupakan hasil integrasi dari sistem saraf yang terwujud dalam bentuk kepribadian dan tingkah laku individu.
  • 4.  Sistim saraf manusia merupakan suatu jaringan saraf yang kompleks, sangat khusus, dan saling berhubungan satu dengan yang lain.  Jaringan saraf tersebut terdiri dari Neuroglia dan Neuron (sel saraf).  Kedua jenis sel tersebut demikian erat berkaitan dan terintegrasi satu sama lainnya sehingga secara bersama–sama berfungsi sebagai satu unit.
  • 5. Neuroglia  Neuroglia ( berasal dari kata ‘nerve glue’ ) yang pertama kali diperkenalkan oleh Rudolf Virchow pada tahun 1854.  Neuroglia tersusun atas berbagai macam sel yang secara keseluruhan menyokong, melindungi dan berperan sebagai sumber nutrisi bagi sel saraf (Neuron), baik pada susunan saraf pusat (SSP) maupun pada susunan saraf tepi (SST).  Sel-sel glia memegang peranan sangat penting dalam menunjang aktivitas neuron. Sel ini sangat penting bagi integritas struktur sistem saraf dan bagi fungsi normal neuron.
  • 6.  Sel-sel glia mengelilingi badan sel, akson, dan dendrite. Selain itu, sel glia juga ditemui dalam ruang interseluler.  Sel-sel glia menyediakan lingkungan mikro yang sesuai untuk aktivitas neuron.  Neuroglia menyusun 40 % volume otak dan medulla spinalis.  Namun demikian, secara keseluruhan jumlah Neuroglia lebih banyak dari neuron. Jumlah neuroglia bisa 10 – 50 kali lebih banyak dari jumlah neuron.
  • 7.  Di dalam SSP, ada tiga Neuroglia penting yang berhasil diidentifikasi yaitu: 1. Oligodendrosit 2. Astrosit 3. Mikroglia  Sementara itu, dalam SST ditemukan satu jenis Neuroglia, yaitu sel Schwann yang berperan sebagai pelindung dan penyokong neuron dalam SST.
  • 8. Astrosit  Astrosit atau Astroglia berfungsi sebagai “sel pemberi makan“ bagi neuron yang ada di dekatnya.  Astrosit dibedakan atas: 1. Astrosit dengan beberapa juluran panjang disebut astrosit fibrosa dan berlokasi di substansia putih. 2. Astrosit protoplasmatis, dengan banyak cabang- cabang pendek ditemukan dalam substansi kelabu.  Badan sel Astrosit berbentuk bintang dengan banyak tonjolan dan kebanyakan berakhir pada pembuluh darah sebagai kaki ‘perivaskular’ atau ‘foot processes’.
  • 9.  Astrosit juga membentuk dinding perintang antara aliran kapiler darah dengan neuron, sekaligus mengadakan pertukaran zat di antara keduanya. Dengan cara inilah sel–sel saraf terlindungi dari substansi yang berbahaya yang mungkin saja terlarut dalam darah.  Namun demikian, fungsi astrosit sebagai benteng darah otak tersebut masih memerlukan pemastian lebih lanjut, karena diduga celah endothel kapiler darahlah yang lebih berperan sebagai benteng darah otak.
  • 10.
  • 11. Oligodendrosit  Oligodendrosit merupakan sel glia yang berperan membentuk selaput mielin dalam SSP.  Sel ini mempunyai lapisan dengan substansi lemak yang mengelilingi serabut-serabut akson sehingga terbentuk selubung mielin.  Dibanding astrosit, oligodendrosit mempunyai badan sel yang relatif lebih kecil.
  • 12.
  • 13. Mikroglia  Mikroglia adalah sel kecil yang bentuknya memanjang dengan juluran-juluran pendek yang ireguler.  Dibanding oligodendrosit, mikroglia mempunyai badan sel yang relatif lebih kecil.  Inti sel dari mikroglia berbentuk panjang dan padat, berbeda dengan inti sel dari sel glia lainnya yang berbentuk bulat.
  • 14.  Mikroglia mempunyai sifat-sifat phagocyte yang bertujuan menyingkirkan serpihan– serpihan yang dapat berasal dari sel–sel otak yang mati, bakteri dan lain – lain.  Mikroglia ini ditemukan di seluruh bagian SSP dan dianggap berperanan penting dalam proses melawan infeksi.
  • 15.
  • 16. Sel Schwann  Sel Schwann sebagai neuron unipolar, sebagaimana oligodendrosit, membentuk mielin dan neurolemma pada SST.  Neurolema adalah membran sitoplasma halus yang dibentuk oleh sel–sel Schwann yang membungkus serabut akson neuron dalam SST, baik yang bermielin maupun tidak bermielin.  Neurolema merupakan struktur penyokong dan pelindung bagi serabut akson.
  • 18.  Mielin merupakan suatu kompleks protein lemak bewarna putih yang mengisolasi tonjolan saraf, khususnya serabut akson dari arus listrik.  Selubung mielin memberikan insulasi listrik pada akson, analog dengan insulasi plastik yang membungkus kabel tembaga.  Selubung mielin tidak kontinu di sepanjang tonjolan saraf, namun terdapat celah yang tidak berselaput mielin, dinamakan Nodus Ranvier.
  • 19.  Tonjolan saraf, baik pada SSP maupun SST dapat bermielin atau tidak bermielin.  Serabut saraf yang mempunyai selubung mielin dinamakan serabut bermielin, dan dalam SSP dinamakan massa putih (Substansia Alba). Sementara itu, serabut saraf yang tak bermielin dinamakan serabut tak bermielin dan dinamakan massa kelabu (Substansia Grisea).
  • 20.
  • 21. Neuron dan Neuroglia  Walaupun neuroglia secara struktur menyerupai neuron, tetapi neuroglia tidak dapat menghantarkan impuls saraf, suatu fungsi yang merupakan bagian yang paling berkembang pada neuron.  Perbedaan lain yang penting adalah neuroglia tidak pernah kehilangan kemampuan untuk melakukan pembelahan. Kemampuan ini tidak dipunyai oleh neuron, khususnya neuron dalam SSP. Karena alasan inilah kebanyakan tumor– tumor otak adalah Gliomas atau tumor yang berasal dari sel–sel glia.