Dokumen tersebut memberikan informasi tentang konfigurasi access point nirkabel. Ia menjelaskan pengertian access point dan fungsinya sebagai perangkat yang menghubungkan perangkat nirkabel dengan jaringan kabel. Dokumen tersebut juga menjelaskan langkah-langkah konfigurasi access point mulai dari memilih perangkat, memasangnya, mengatur alamat IP, memberi nama jaringan, mengaktifkan enkripsi dan fitur keamanan lain.
3. Daftar Isi
Pengertian Access
Point
Fungsi Access
Point
Wireless Access
Point
Perangkat Access
point
Modulasi
Perangkat Access
Point
Langkah-langkah
konfigurasi access
point
4. Pengertian Access Point
Access Point adalah sebuah perangkat
jaringan yang berisi sebuah transceiver
dan antena untuk transmisi dan
menerima sinyal ke dan dari clients
remote. Dengan access points (AP)
clients wireless bisa dengan cepat dan
mudah untuk terhubung kepada jaringan
LAN kabel secara wireless.
5. Access Point dalam jaringan komputer, sebuah
jalur akses nirkabel (Wireless Access Point atau
AP) adalah perangkat komunikasi nirkabel yang
memungkinkan antar perangkat untuk terhubung ke
jaringan nirkabel dengan menggunakan Wi-Fi,
Bluetooth atau standar terkait. WAP biasanya yang
terhubung ke jaringan kabel, dan dapat relay data
antara perangkat nirkabel (seperti komputer atau
printer) dan kabel pada perangkat jaringan.
6. Fungsi Access Point
Access Point berfungsi sebagai pengatur lalu lintas
data, sehingga memungkinkan banyak Client
dapat saling terhubung melalui jaringan (Network).
sebagai Hub/Switch yang bertindak untuk
menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan
wireless/nirkabel, di access point inilah koneksi
data/internet dipancarkan atau dikirim melalui
gelombang radio, ukuran kekuatan sinyal juga
mempengaruhi area coverage yang akan
dijangkau, semakin besar kekuatan sinyal
(ukurannya dalam satuan dBm atau mW) semakin
luas jangkauannya.
7. Wireles Access Point
Fitur Wireles Access Point :
1. Multifunction Modes
Sebuah wireless access point yang bagus
adalah yang bisa bekerja atau dioperasikan
dalam berbagai modus operasi: sebagai
Access Point, Repeater, Bridge, dan Wireless
Client. Sebagai wireless access point (WAP),
perangkat ini bisa memungkinkan jaringan
kabel LAN dikembangkan menjadi jaringan
wireless dengan jalan menghubungkan
perangkat AP ini kepada sebuah salah satu
port Ethernet jaringan LAN .
8. 2. WDS Support
Wireless access point terbaik haruslah mendukung fitur Wireless Distribution
System (WDS). Dengan WDS sebuah jaringan wireless bisa dikembangkan
dengan menggunakan beberapa wireless AP tanpa harus menggunakan
backbone kabel jaringan dan client bisa roaming antar wireless AP. Dengan fitur
WDS ini anda bisa mengembangkan jaringan wireless yang besar dengan
saling link antar wireless AP dengan WDS Link tanpa harus terkoneksi dengan
backbone kabel seperti halnya jaringan AP tradisional. Umumnya fitur WDS ini
sangat cocok dipakai pada lingkungan jaringan wireless yang sangat luas dan
lebar misal di pabrik,
3. Advanced Security Features
Best wireless access point haruslah mendukung fitur security yang handal
termasuk mendukung fitur keamanan wireless terkini yaitu standard industry
Wireless Protected Access (WPA/WPA2), MAC address filter, SSID broadcast
control. Untuk pemakaian di lingkungan jarngan corporasi kebutuhan akan fitur
security advance juga perlu (EAP-MD5, EAP-TLS, EAP-TTLS, and PEAP)
9. Perangkat Access Point
Ada dua macam perangkat
access point, yaitu :
Dedicated Hardware Access
Point
Merupakan suatu perangkat
yang khusus dibuat untuk
bekerja sebagai access point
Software Access Point
Merupakan suatu komputer
yang dilengkapi dengan
wireless NIC dan software
access point yang dibuat untuk
bertindak sebagai access
point.
10. Modulasi Pada Perangkat
Acces Point
Access point merupakan perangkat yang
ditujukan untuk penggunaan perangkat
nirkabel dan Lokal Area Network (LAN),
namun saat ini lebih banyak digunakan
untuk mengakses internet. Hal ini
memungkinan seseorang dengan
komputer dengan wireless card untuk
terhubung dengan internet dengan
menggunakan titik akses terdekat. Sesuai
tetapan jepang, access point memiliki 14
channel frekuensi kerja.
11. Pada access point menggunakan teknik modulasi
Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM).
OFDM merupakan teknik transmisi yang
menggunakan beberapa buah frekuensi yang saling
tegak lurus (orthogonal). OFDM merupakan teknik
modulasi untuk komunikasi wireless broadband yang
memiliki daya tahan melawan frekuensi selektif fading,
interferensi narrowband dan efisien menghadapi multi-
path delay spread. Untuk mencapai hal tersebut,
OFDM membagi aliran data high-rate mejadi aliran
rate yang lebih rendah, yang kemudian dikirimkan
secara bersama pada beberapa sub-carrier.
12. OFDM adalah salah satu jenis dari multicarrier (FDM),
tetapi memiliki efisensi pemakaian frekuensi yang jauh
lebih baik. Pada OFDM overlap antar frekuensi yang
bersebelahan diperbolehkan, karena masing-masing
sudah saling orthogonal, sedangkan pada sistem
multicarrier konvensional untuk mencegah interferensi
antar frekuensi yang bersebelahan perlu diselipkan
frekuensi penghalang (guard band), dimana hal ini
memiliki efek samping berupa menurunnya kecepatan
transmisi bila dibandingkan dengan sistem single carrier
dengan lebar spektrum yang sama. Sehingga salah satu
karakteristik dari OFDM adalah tingginya tingkat
efisiensi dalam pemakaian frekuensi.
13. Langkah-Langkah Konfigurasi
Access Point
1. Memilih Access Point dengan feature yang tepat
Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah membeli sebuah Access Point
yang akan dipasang pada jaringan kabel yang sudah ada. Tentu saja sampai tahap
ini, diharapkan Anda memiliki jaringan kabel yang sudah bekerja dengan baik.
Direkomendasikan, sebaiknya anda menggunakan Access Point yang telah
mendukung standar 802.11g dengan kecepatan 54 Mbps. Akan lebih baik lagi jika
Access Point Anda mendukung standar yang lebih tinggi (108 Mbps).
Melihat feature bisa dengan mengunjungi website dan mengumpulkan brosur harus
dilakukan sebelum membeli suatu produk. Feature lain juga harus Anda perhatikan
seperti adanya fungsi DHCP Server, MAC Filtering, dan WEP minimal 128 bit.
Fungsi tambahan lain seperti dukungan WPA dan konektor antena eksternal bisa
menjadi nilai tambah.
2. Memasang Access Point pada Hub atau Switch
Langkah selanjutnya yang harus Anda lakukan adalah memasang Access Point
pada hub atau switch dalam jaringan Anda. Seharusnya, Anda akan menemukan
sebuah kabel RJ45 pada paket penjualannya. Kabel ini bisa digunakan untuk
menghubungkan Access Point ke hub atau switch Anda. Anda juga harus
menghubungkan adaptor yang merupakan sumber daya untuk Access Point.
Disarankan untuk me-reset pada Access Point
14. 3.mengganti IP komputer yang akan digunakan untuk mengkonfigurasikan Access
Point. IP komputer harus berada pada network yang sama dengan IP Access Point
agar Access Point bisa dikonfigurasi.
Selanjutnya, ubah IP komputer Anda ke alamat IP yang kosong dan berdekatan dengan
alamat IP Access Point. Misalkan IP default Access Point adalah 192.168.1.1, maka
Anda bisa menggunakan IP 192.168.1.2 untuk IP komputer.
• Setelah PC dan Access Point berada dalam network yang sama, maka Anda bisa
langsung mengkonfigurasikan Access Point tersebut. Periksa lagi buku manual Access
Point dan lihat apakah Access Point Anda mendukung web based management. Jika ya,
maka Anda hanya perlu memasukkan alamat IP Access Point pada web browser di PC
(contohnya: http://192.168.1.1). Seharusnya, browser akan menampilkan interface login
untuk mengkonfigurasikan Access Point. Informasi user name dan password default
bisa Anda lihat pada buku manual.
4. Langkah awal konfigurasi: Ganti default password
Saat pertama kali Anda melakukan konfigurasi, seharusnya Anda akan diminta untuk
memasukkan user name dan password. Biasanya, informasi user name dan password
ini bisa Anda temukan pada buku manual. Password yang digunakan pada umumnya
cukup “standar” dan sangat mudah ditebak.
5. Memberi nama pengenal jaringan wireless.
Jaringan wireless biasanya diberi nama khusus yang unik. Nama unik atau yang
biasanya dikenal dengan istilah Extended Service Set Identifier (ESSID) ini bisa
diberikan bebas tergantung keinginan
15. 6. Menyembunyikan ESSID Access Point
Hampir semua Access Point memiliki kemampuan untuk menyembunyikan ESSID
(hidden ESSID). Perlu diketahui bahwa sebuah Access Point akan selalu memancarkan
informasi ESSID ini untuk menunjukkan “keberadaan” dirinya. ESSID ini biasanya akan
ditangkap oleh client yang akan mengakses ke dalam jaringan Wi-Fi tersebut. Dengan
dipancarkannya ESSID ini, maka para calon penyusup dapat dengan mudah
mengetahui keberadaan jaringan wireless.
7. Mengaktifkan DHCP server pada Access Point
Dynamic Host Control Protocol atau DHCP merupakan suatu protokol dalam jaringan
yang bertugas untuk memberikan alamat IP kepada client yang terkoneksi ke dalam
jaringan tersebut. Tanpa adanya DHCP server, Anda harus memasukkan alamat IP
secara manual untuk setiap client yang terkoneksi.
8. Mengaktifkan fasilitas enkripsi
Enkripsi datayaitu melindungi data dari kemungkinan penyadapan.Keamanan data
dalam sebuah jaringan wireless merupakan hal yang sangat penting. Komunikasi data
dikirim menggunakan gelombang udara yang tentunya sangat rentan akan
penyadapan. Fasilitas enkripsi untuk mengamankan data yang dikirim menjadi hal
yang sangat penting.
Wired Equivalency Privacy (WEP) adalah standar yang biasa digunakan untuk
mengenkripsi data yang dikirim melalui jaringan wireless
16. 9. Mengaktifkan feature MAC Filtering
MAC Filtering merupakan feature keamanan yang juga cukup efektif untuk mencegah
para penyusup. Feature ini memungkinkan Anda membatas client yang akan bergabung
ke dalam jaringan berdasarkan Media Access Control (MAC) Address dari network card
client. MAC Address ini unik untuk setiap network card.