Dokumen tersebut menjelaskan berbagai potensi bahaya yang dapat terjadi akibat pinch point dan crush point di area kerja lapangan migas, seperti di antara tumpukan pipa, di bawah beban yang tergantung, atau saat menggunakan peralatan berat. Dokumen tersebut juga memberikan himbauan agar selalu waspada terhadap lingkungan kerja dan menggunakan alat pelindung diri untuk mencegah cedera.
2. LINE OF FIRE:
Pinch/Crush Points
2
Pinch points berada
diantara tubular yang
berada di work area dan
yang tersusun dimenara
Pinch points berada
diantara tumpukan
tubular. Tumpukan
berpotensi untuk
berpindah secara
mendadak, menyebabkan
tubuh terperangkap.
Crush points dapat terjadi
diantara forklift pada saat
mundur. Muatan tidak
boleh dibiarkan pada
posisi terangkat tanpa
pengawasan.
Personil harus awas
terhadap situasi
disekelilingnya. Selalu lihat
ke atas, bawah dan
sekitarnya saat berada di
area kerja.
Personil harus menghindari
berada diantara tubular.
Seluruh tubular baik single
atau tumpukan mesti di beri
chock (penahan).
Spotter (pemantau)
harus digunakan pada
saat menggunakan
forklift serta alarm
mundur harus berfungsi.
3. LINE OF FIRE:
Pinch/Crush Points
3
Pinch points berada
diantara tubular yang
berada di work area dan
yang tersusun dimenara
Personil harus awas
terhadap situasi
disekelilingnya. Selalu lihat
ke atas, bawah dan
sekitarnya saat berada di
area kerja.
Crush points berada di
antara riser dan stand drill
collar. Semua area di
bawah beban yang
tergantung adalah crush
point
Crush points berada di
antara vertical riser dan
stops pada track TD Dolly.
Stops ini dilepaskan
selama operasi untuk
mengurangi hazard.
Driller harus menurunkan
riser ke gimble sebelum
personil naik ke atas untuk
meluruskan joint. Tag line
harus digunakan.
Kesadaran
yang bagus
atas situasi
sangatlah
penting
untuk
menghinda
ri cedera.
4. LINE OF FIRE:
Pinch/Crush Points
4
Wire rope yang diberi
tegangan untuk menarik
akan melepaskan tenaga
yang besar jika mendadak
terlepas (seperti tali panah).
Personil harus menempatkan
diri dibelakang struktur yang
kokoh sebelum melakukan
penegangan pada wire rope.
Personil beresiko terkena
tumbukan benda yang
tergantung pada saat
sebelum dan sesudah
rigging dilepaskan.
Personil harus
awas terhadap
situasi
disekelilingnya.
Signalman
bertanggung
jawab terhadap
pengawasan
operasi.
Cat line dalam keadaan
tension harus dihindari
karena wire cable dinamis
dan menjadi “cambuk”
jika putus atau tiba-tiba
terlepas.
5. LINE OF FIRE:
Pinch/Crush Points
5
Personil tidak dibenarkan bekerja
dibawah, berdekatan atau disekitar
radius putar muatan, berpotensi
bahaya jika rigging atau muatan
terlepas.
Personil harus
menggunakan
teknik “Hands Off”
Area Line-of-Fire tidak hanya berada
dibawah muatan, tapi meluas ke daerah
seputarannya. Ini disebabkan karena
tubular/material akan terpental dan
terguling jika lepas. Tali pandu /tag line
memadai harus selalu digunakan
Beberapa personil
dibutuhkan untuk
mengatur beban
angkat. Signalman
harus berada pada
jarak yang cukup.
Tubular/Material
6. LINE OF FIRE:
Pinch/Crush Points
6
Metal atau pecahan lainnya
dapat melenting dengan
gaya yang kuat ke arah
yang tidak dapat di
prediksi.
Pelindung
sementara
disarankan, personil
tidak
berkepentingan
menjauh dan harus
menggunakan PPE.
Barikade berikut tanda
harus digunakan pd saat
menggunakan power tool
yang menimbulkan
serpihan yang
beterbangan.
Sangat penting untuk
menggunakan dua
lapis pelindung
penglihatan dan
pelindung sementara.
Pelindung sementara
disarankan, personil tidak
berkepentingan menjauh
dan harus menggunakan
PPE.
Washguns bertekanan tinggi
sangat berbahaya bagi
pengguna dan personil
lainnya. Dapat mengakibatkan
kehilangan penglihatan dan
cedera akibat cairan yang
tembus kedalam tubuh.
7. LINE OF FIRE:
Pinch/Crush Points
7
Object yang jatuh dari ketinggian yang cukup dapat berakibat
fatal.
Personil harus awas terhadap situasi disekelilingnya.
Tidak menerobos batas. Gunakan lanyard pada
peralatan kerja yang digunakan diketinggian.
8. LINE OF FIRE:
Pinch/Crush Points
8
Pinch point, bahaya
benda berputar dan wire
rope yang tegang adalah
bahaya yang dapat
timbul dalam
mengoperasikan winch
atau tugger.
Pengaman harus terpasang
dan dirawat. Hanya personil
yang terlatih yang dibenarkan
mengoperasikan winch dan
tugger.
Drill string dapat
berputar kencang
dengan momentum dan
tenaga yang besar.
Pakaian dan anggota
tubuh yg tergerai dapat
terbelit.
Hindari pakaian yang longgar
dan ikat rambut yg panjang.
Jangan menempatkan tangan
pada benda berputar.
9. LINE OF FIRE:
Pinch/Crush Points
9
Sumber bahaya terbesar
pada saat melepaskan
cement line adalah
tekanan yang tersimpan.
Sumbatan dalam line
dapat menjadi proyektil
yang bisa mengenai
pekerja.
Pengaman (whip check) harus
terpasang dan area diberi
“barrier” menandakan daerah
berbahaya.
Kegunaan dari “pressure
test” hose, dll adalah
untuk men”test”
integritas. Beberapa
persen dari kegiatan ini
mungkin akan mengalami
kegagalan.
SELURUH PERSONIL harus
meninggalkan testing area pada
saat tekanan dipompakan dan
ditahan pada line.
Bahaya tekanan terdapat
pada control unit di
moonpool dan dari
umbilical yang jatuh
ketika di-run dari reel-nya.
10. LINE OF FIRE:
Pinch/Crush Points
10
Jatuh dari ketinggian 1.8m dapat
mengakibatkan cedera yang serius.
Fall Protection dan Fall Arrest wajib digunakan.
Personil dapat tersangkut pada
struktur atau peralatan dapat tidak
berfungsi.
Training dan perhatian
operator sangat penting.
Lakukan inspeksi peralatan
sebelum dioperasikan.
11. DISKUSI
Apakah contoh – contoh line of fire di atas ada di
tempat anda bekerja? Di mana saja?
Pernahkah anda mengetahui atau mendengar
terjadinya kecelakaan yang berkaitan dengan
contoh line of fire tersebut? Coba sebutkan.
Apa yang dapat anda lakukan untuk memastikan
agar terhindar dari kecelakaan karena line of fire?
Maukah anda berkomitmen untuk bekerja dengan
selamat?
11