SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Pelajaran 6

          PEMURIDAN KRISTIANI

A.   Pemuridan
     1. Tujuan Pemuridan Kristiani
     2. Yesus Sang Guru
     3. Murid Kristus
        1) Persyaratan menjadi seorang Murid Yesus
        2) Ciri-ciri seorang Murid Kristus

A. Pemuridan dalam Sel Komunitas

C.   Pemuridan dalam KTM

D.   Dua belas Prinsip Pemuridan

E.   1.   Refleksi
     2.   Bahan Diskusi
     3.   Bahan Studi
     4.   Tugas




                          1
Seorang murid tidak lebih dari pada
 gurunya, atau seorang hamba dari pada
 tuannya. Cukuplah bagi seorang murid jika
 ia menjadi sama seperti gurunya dan bagi
 seorang hamba jika ia menjadi sama seperti
 tuannya.
                              Mat 10:24-
25



     “Demikian pulalah tiap-tiap orang di
     antara kamu, yang tidak melepaskan
     dirinya dari segala miliknya, tidak
     dapat menjadi muridKu”
                                Lk.14:33




                     2
PEMURIDAN KRISTIANI


A.          Pemuridan
        Pemuridan adalah suatu proses di mana seseorang belajar sesuatu
yang berguna bagi dirinya sendiri dan bagi orang lain. Untuk dapat belajar
sesuatu yang berguna, seorang murid membutuhkan guru. Karena itu Guru
dan Murid adalah dua unsur yang berperan penting di dalam pemuridan.
Seorang murid sulit belajar dengan baik dan benar tanpa seorang guru.
Apabila murid belajar sendiri tanpa pendampingan seorang guru,
kemungkinan dia bisa sesat. Sebaliknya seorang guru tidak akan banyak
berguna tanpa adanya murid. Apa yang diajarkan oleh guru harus menjadi
daya tarik bagi murid, dan murid dapat mengerti bahwa yang diajarkan itu
adalah sesuatu yang berguna baginya dan orang lain. Dalam pemuridan
seorang murid harus mengikuti sang guru, ikut serta dalam cara hidup dan
misinya. Dan pada akhirnya murid terdorong untuk meninggalkan cara
hidup yang lama dan seterusnya mempunyai komitmen untuk mengikuti
petunjuk atau ajaran guru yaitu menjalani cara hidup yang baru sebagai
hasil pembelajarannya dari guru.

A.1      Tujuan pemuridan kristiani:
•    Supaya murid Kristus mengetahui semua pengetahuan yang diajarkan
     Yesus. Akan tetapi “mengetahui” saja belumlah cukup, tujuan
     pemuridan kristiani harus sampai pada penghayatan dan pelaksanaan
     semua yang diajarkan Yesus.
•    Supaya murid kristus mengikuti pola hidup Sang Guru sebagai teladan
     dan idolanya.
•    Supaya setiap murid kristus mengambil bagian dalam hidup Yesus
     Sang Guru, yang mana melalui murid Gurunya dikenal oleh orang lain.
     Sehingga lama-kelamaan murid Kristus dapat menjadi serupa dengan
     Kristus.
•    Pada akhirnya pemuridan bertujuan pada kaderisasi yaitu pembelajaran
     yang berkesinambungan. Pengetahuan yang diperoleh seorang murid
     harus diteruskannya kepada orang lain. Dalam hal ini si murid yang
     sudah belajar dari gurunya, dapat memuridkan orang lain. Murid
     sekaligus menjadi guru.


                                    3
A.2.   Yesus Sang Guru:
        Dalam Pemuridan Kristiani, Yesus adalah guru ilahi. Yesus berkata
“Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah padaKu…….” (Mat.11:29).
Yesus mengajar, memberi teladan dan memberi hidup bagi para muridNya,
itulah pekerjaanNya sebagai guru. Seluruh dunia berada dalam hatiNya,
untuk itu Dia datang dan mengurbankan diriNya. Yesus melihat betapa
banyak manusia yang membutuhkan kebenaran dan membutuhkan
pertolongan, betapa banyak manusia yang tidak mengerti tujuan hidupnya.
Yesus membutuhkan orang-orang untuk dapat dipakaiNya mewartakan
kebenaran dan menjadi alatnya untuk penyelamatan umat manusia. Kalau
tidak ada orang yang dapat menuntun mereka maka mereka akan tersesat.
Dengan tujuan untuk menjangkau seluruh dunia itulah, Yesus mencurahkan
hidupNya ke dalam hidup 12 orang murid supaya mereka yang nantinya
akan meneruskan tugas perutusanNya. Yesus mengajar mereka, mengikut
sertakan mereka dalam pelayanan dan memberikan mereka kesempatan
untuk melayani. Yesus memenuhi kebutuhan mereka serta meluangkan
waktu untuk berbicara dari hati ke hati dengan mereka. Akhirnya Yesus
memberi kuasa dan mengutus mereka melakukan pekerjaan yang telah
dilakukanNya. Meskipun Yesus sangat sibuk, perhatian-Nya untuk mereka
sangat besar padahal jumlah mereka hanya sedikit. Hal itu dilakukan-Nya
karena mereka-lah yang akan menjadi tulang punggung gereja, merekalah
yang menjadi penerus pewartaan di dunia. Itulah yang dilakukan Yesus
untuk murid-muridNya, Dia telah menjadi guru mereka, dan untuk itu
Yesus telah melimpahkan semua pengetahuanNya kepada mereka.

Apa yang dilakukan Yesus sebagai guru?
Tugas utama yang dilakukan Yesus di dunia ini adalah melaksanakan
kehendak BapaNya. Kehendak Allah dalam diri Yesus adalah
menyelamatkan manusia secara utuh. Di samping keselamatan jiwa sebagai
yang utama, tetapi juga keselamatan tubuh rohaninya berupa emosional dll.
Untuk maksud tersebut, Yesus memiliki misi ke depan yaitu supaya karya
keselamatan itu dilanjutkan dari jaman ke jaman. Karenanya karya
keselamatan itu Yesus teruskan kepada murid-muridNya supaya
selanjutnya murid-murid itu meneruskan ke generasi berikutnya. Dalam hal
inilah Yesus mengajar sambil memberi contoh. Yang dilakukan Yesus
adalah:
• Yesus mengajar para murid tentang:
     - Kebenaran-kebenaran ilahi misalnya Allah adalah kasih, Yesus Putra
       Allah, Yesus adalah jalan kebenaran, dll.

                                   4
- Koreksi pada kebiasaan-kebiasaan atau pendapat yang salah dalam
       masyarakat serta menyempurnakan Hukum Taurat.
     - Bagaimana dapat mengatasi suatu keadaan dalam kehidupan.
•   Yesus membentuk para murid dalam kehidupan praktis. Pengajaran-
    Nya sederhana dan mudah dimengerti karena diselingi contoh-contoh
    dan perumpamaan-perumpamaan praktis.
•   Yesus menjadikan diriNya panutan atau model dalam hidup para
    murid-Nya. Yang ditonjolkan Yesus sebagai pribadi ialah kewibawaan
    rohani, penyerahan diri pada kehendak Allah serta pelayanan dalam
    kasih dan kuasa Allah.
•   Yesus menunjukkan bahwa pengalaman adalah pengajaran terbaik.
    Karena itu Yesus mengadakan praktek-praktek pelayanan dan
    membiarkan para murid terlibat.
•   Yesus membina para murid-Nya dengan memberikan waktu secara
    pribadi untuk berbicara dari hati ke hati meskipun ditengah kesibukan.
    Dalam hal ini Yesus memberikan perhatian dan waktu.
•   Yesus memberikan contoh bagaimana harus mengikuti-Nya yaitu
    konsekuen dengan apa yang diajarkan. Misalnya Yesus mengajarkan
    dalam doa Bapa Kami, Mat 6:10 “Jadilah kehendakMu”, hal itu dia
    buktikan yaitu waktu di taman Getsemani dia berdoa kepada Bapa:
    “……….jadilah kehendakMu” Mat 26:42. Yesus mengajarkan tentang
    mengampuni musuh (Lk 6:27-28), dibuktikanNya dengan mengampuni
    algojo-algojo (Lk 23:34).
•   Yesus memberitahukan kepada para murid bahwa apa yang dialami
    oleh guru itu juga yang akan dialami oleh para murid, karena seorang
    murid tidak akan lebih dari gurunya. Cukuplah bagi seorang murid jika
    ia menjadi sama dengan gurunya (Mat 10:24-25)

A.3     Murid Kristus
         Seorang murid ialah seorang pembelajar, yaitu siapa saja yang
mengikuti atau meniru ajaran orang lain dan menerima ide-ide dan jalan
pikiran gurunya. Seorang murid adalah seorang pengikut, di mana setiap
saat dia siap sedia mengikuti ke mana gurunya pergi. Ia harus memutuskan
bahwa tidak ada sesuatupun yang menghalanginya dalam mengikuti
gurunya, meskipun ia harus berkorban.
         Menjadi seorang murid Yesus Kristus merupakan suatu proses.
Menjadi seorang murid bukan berarti bahwa murid itu telah “tiba di tempat
tujuan atau langsung mencapai kedewasaan rohani”. Tetapi sebagaimana


                                    5
murid pada umumnya tentu saja murid itu melewati tingkatan-tingkatan
atau kelas berdasarkan kemampuan pencapaian pengetahuan dan
penghayatannya. Tingkatan-tingkatan itu berawal dari pertobatan dan
berlanjut terus tahap demi tahap sampai seumur hidup.
        Seorang murid Kristus berada di bawah otoritas Kristus. Yesus-lah
yang menguasai seluruh hidupnya, bukan hanya menguasai perasaannya,
bukan pula hanya keinginannya tetapi menguasai seluruh aspek hidupnya.
Seorang murid Kristus menyerahkan kehendak bebasnya hanya pada
Yesus. Di dalam Yesus dia hidup dan bergerak, di luar Yesus dia tidak
dapat disebut murid Kristus

A.2.1   Persyaratan menjadi seorang Murid Yesus.
        Yesus menginginkan semua manusia menjadi murid-Nya supaya
manusia dapat memiliki hidup yang lebih baik. Tentu saja hidup yang lebih
baik yang diberikan Yesus itu sangat berharga. Tetapi untuk dapat memiliki
sesuatu yang baik dan berharga tentu saja ada syarat-syaratnya. Sama
seperti murid pada umumnya, untuk dapat diterima menjadi murid dalam
sekolah yang bermutu, dia harus memenuhi persyaratan-persyaratan.
Setelah murid diterima, dia tetap harus memenuhi persyaratan sebagai
murid.

Syarat seorang murid Kristus adalah:
•   Harus menyangkal dirinya dan memikul salibnya. (Mrk 8:34).
•   Setelah tiba saatnya, yaitu sesudah mengikuti pemuridan sampai tahap
    tertentu, seorang murid harus siap diutus. (Mat 28:10-20). Dengan
    demikian seorang murid berfungsi juga sebagai guru, dimana dia dapat
    membimbing orang lain. Apa yang dia telah terima harus diteruskan-
    nya kepada orang lain.
•   Harus menjadikan Yesus prioritas utama dalam hidupnya. Keluarga,
    segala harta benda miliknya, pekerjaan dll, tidak boleh menyaingi
    Yesus sebagai prioritas utama. (Lk.14:26,33).
•   Harus bersedia dibentuk oleh Yesus menurut cara dan kehendak-Nya.

A.2.2   Ciri-ciri seorang murid Kristus.
        Tujuan pemuridan Kristiani adalah supaya setiap murid Kristus
dapat menjadi serupa dengan Yesus sehingga melalui murid, Gurunya
dikenal. Tetapi haruslah diingat bahwa pemuridan itu merupakan suatu
proses pertumbuhan tingkat rohani dari tahap ke tahap. Karena itu

                                    6
diharapkan seorang murid Kristus pada akhirnya dapat menunjukkan ciri-
ciri seperti yang disebutkan dibawah ini, atau setidaknya ciri-ciri ini secara
bertahap berkembang dalam diri seorang murid Kristus. Pada saat yang
sama yaitu setelah seorang murid Kristus mulai berkembang dalam ciri-ciri
yang ideal, pada saat itu pula murid itu dituntut untuk berfungsi sekaligus
sebagai guru yaitu menjadi teladan dan dapat membimbing orang lain.
Semakin tinggi tingkat rohani seorang murid Kristus, ciri-cirinya akan
semakin kelihatan.
Ciri-ciri yang ideal dari seorang murid Kristus adalah:
1) Mengenal Allah.
    Seorang murid yang mengenal Allah berarti murid tersebut dekat
    dengan Allah. Tidak mungkin seseorang dapat mengenali orang lain
    kalau dia jauh dan jarang bertemu. Untuk itu seorang murid Kristus
    selalu menyediakan waktu untuk doa pribadi, penghayatan sakramen
    dan Kitab Suci. Melalui pengalaman-pengalaman hidup rohani dia
    dapat lebih mengenal Allah, sebagai Allah yang Maha Kasih. Dia
    mengetahui dan meyakini bahwa Allah hidup dan di dalam Roh Kudus
    Allah berkarya untuk kebaikan manusia.
2) Mengasihi Allah dan sesama.
    -   Seorang murid yang mengasihi Allah akan melakukan perintah-
        perintah Allah. “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan
        menuruti segala perintahKu” Yoh 14:15. Salah satu perintah Tuhan
        adalah pergi mewartakan Injil dan menghasilkan buah. Berarti
        seorang murid wajib berevangelisasi demi cintanya kepada Tuhan.
        Demikian pula segala sesuatu yang dikerjakan atau diperbuatnya
        harus didasari kasih kepada Allah.
    -   Di lain pihak apabila seseorang berkembang dalam kasih kepada
        Allah maka ia juga pasti akan mengasihi sesamanya. St. Yohanes
        berkata bahwa bila orang mengatakan dia mengasihi Allah tetapi
        membenci sesamanya maka dia adalah seorang pembohong (I Yoh
        4:11,20).
3) Melakukan kehendak Allah.
    Dalam Yoh 4:34 Yesus bersabda: “MakananKu ialah melakukan
    kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaanNya”.
    Bagi seorang murid Kristus, Kehendak Allah haruslah di atas segala-
    galanya. Norma tertinggi di dalam hidup setiap anggota KTM adalah
    Kehendak Allah. Melakukan kehendak Allah menuntut kurban dan

                                      7
penyangkalan diri karena sering kali kehendak Allah bertentangan
     dengan kehendak sendiri. Hal itu telah dilakukan Yesus, yang mana
     demi kehendak Allah Bapa, Dia rela wafat di salib. Pokoknya Prinsip
     hidup seorang murid Kristus adalah “melakukan kehendak Allah”.



B.      Pemuridan dalam Sel Komunitas.
         Dalam sel komunitas ada dua bentuk pelayanan yaitu pelayanan ke
dalam dan pelayanan keluar. Pelayanan ke luar berupa evangelisasi di mana
para anggota yang sudah lebih dewasa dalam iman dapat menjaring orang-
orang yang belum mengenal Kristus atau yang kehidupan kekristenannya
buruk. Prioritas utama dalam pelayanan keluar ini adalah anggota oikos.
Kemudian mereka dimasukkan ke dalam sel komunitas untuk dijadikan
murid. Para anggota baru ini akan dilayani oleh pelayan sel dan para
anggota yang tingkat kerohaniannya lebih baik supaya para anggota baru
ini dapat lebih mengenal Allah dan dapat memiliki hubungan pribadi
dengan Allah supaya pada gilirannya mereka dapat menjadi anggota yang
militan dalam pewartaan. Proses ini akan berlangsung terus menerus. Inilah
yang disebut pemuridan dalam sel komunitas. Melalui pengajaran-
pengajaran, pendampingan, bimbingan, sharing, konseling, persaudaraan
kristiani dan perkembangan karunia-karunia Roh Kudus di dalam sel
komunitas, proses pemuridan itu dapat terlaksana dengan baik.
        Di dalam sel komunitas para anggota akan mengalami pertumbuh-
an rohani. Pertumbuhan rohani berarti berpindah dari tingkat rohani yang
rendah ke tingkat rohani yang lebih tinggi. Karena itu para murid Kristus
dapat dibedakan berdasarkan tingkat kedewasaan rohani yang dimilikinya.
Secara bertahap tingkat kedewasaan rohani tersebut adalah:

1. Tingkat pertama: Anak-anak
   Merupakan orang-orang yang baru mengalami pertobatan dan baru
   menerima Kristus. Mereka juga adalah orang-orang yang bermasalah
   dan mau bergabung dengan sel komunitas karena mengharapkan
   perobahan dalam hidupnya. Orang-orang yang bergabung dalam sel
   komunitas hanya karena coba-coba dan ingin tahu dapat juga
   dimasukkan dalam tingkat pertama ini.
   Pembinaan orang pada tingkat pertama ini menjadi tanggung jawab
   Pelayan Sel. Biasanya Pelayan Sel menunjuk seorang anggota yang

                                    8
sudah lebih dewasa dalam hidup rohani untuk mendampingi dan
    membimbing mereka. Bahan pembinaan untuk mereka misalnya dari
    “arrival kit” (panduan pemula). Umumnya setelah sebelas minggu
    orang pada tingkat ini sudah dapat memasuki tahap remaja. Sedangkan
    orang yang bermasalah dibina oleh seluruh anggota, tetapi harus
    mendapat perhatian khusus dari Pelayan Sel dan wakilnya.
    Lamanya seorang murid dalam tingkat ini adalah relatif. Ada yang
    membutuhkan waktu lama tapi ada yang hanya membutuhkan waktu
    singkat. Bahkan ada orang-orang tertentu yang masuk dalam kehidupan
    sel komunitas tanpa melalui tingkat anak-anak, karena sebelum
    bergabung di dalam sel komunitas mereka sudah memiliki hidup rohani
    yang lebih baik, sebab tempat pemuridan bukan hanya dalam sel
    komunitas. Sel komunitas hanyalah salah satu wadah pemuridan di
    dalam gereja katolik.

2. Tingkat kedua: Remaja
   Mereka adalah orang yang hidup rohaninya sudah lebih maju. Mereka
   sudah mulai mengalami suka duka dalam kehidupan berkomunitas dan
   sudah mengerti akan makna berkomunitas. Mereka sudah mulai
   menyenangi kehidupan doa dan sudah menyadari betapa Allah
   mencintai mereka dan bahwa mereka sangat berharga bagi Tuhan.
   Mereka sudah menemui makna dari Kitab Suci dan sakramen-
   sakramen. Orang pada tingkat ini mulai belajar pengendalian diri dan
   kerendahan hati. Mereka berusaha untuk menyenangkan hati Allah
   dengan melayani dan menjauhkan dosa, tetapi realitasnya mereka
   mengalami banyak perjuangan dalam hal ini. Meskipun mereka
   menyadari bahwa mereka tidak boleh berbuat dosa, tapi pada
   prakteknya mereka sering masih sulit untuk meninggalkan kebiasaan-
   kebiasaan dosa tertentu. Mereka sering kali mempunyai banyak cita-
   cita rohani, tetapi masih berbentuk khayalan atau mimpi karena cita-
   cita itu biasanya hanya bersumber dari pikiran bukan dari hati. Mereka
   menyadari bahwa mereka membutuhkan teman-teman dalam
   komunitas untuk pertumbuhan rohani mereka. Akan tetapi motivasi-
   motivasi mereka masih sering dikendalikan oleh ego mereka sendiri.
   Untuk pembinaan, mereka diberikan pelajaran-pelajaran yang sesuai.
   Mereka sudah diberikan pengajaran-pengajaran untuk berevangelisasi.
   Sebagai bagian dari pembinaan, kelompok sudah mempercayakan
   pelayanan-pelayanan tertentu kepada mereka yaitu pelayanan masih
   dalam lingkup komunitas, misalnya memimpin pujian dalam sel,
   mendoakan orang-orang bermasalah yang minta dilayani oleh

                                   9
kelompok sel, memberikan kotbah atau renungan sesuai talentanya,
    menjadi pendamping rohani bagi anggota tingkat anak-anak, dll.
    Tujuan pelayanan-pelayanan ini disamping memberikan kesempatan
    kepada mereka untuk berevangelisasi, juga lebih banyak sebagai
    pelatihan bagi mereka supaya mereka dapat belajar dari pengalaman.

3. Tingkat ketiga: Dewasa
   Mereka adalah orang yang sudah matang rohaninya. Motivasi rohani
   mereka lebih untuk melaksanakan kehendak Allah. Mereka sudah bisa
   menghayati arti sabda Tuhan yang mengatakan “Barangsiapa
   mengikuti Aku hendaklah dia menyangkal dirinya, memikul salibnya
   dan mengikuti Aku”. Kehidupan rohaninya dalam hal penghayatan
   doa, Kitab Suci dan sakramen sudah lebih teratur. Terkadang mereka
   mengalami kekeringan-kekeringan rohani, tetapi Tuhan memberikan
   kesetiaan kepada mereka. Mereka belumlah orang yang sempurna
   tetapi masih belajar untuk menjadi sempurna karena mereka masih
   tetap murid dan masih dalam proses pemuridan. Janganlah lupa bahwa
   proses pemuridan itu berlangsung seumur hidup. Karena itu mereka
   tidak luput dari cacat-cacat celah yang kecil. Mereka berusaha untuk
   hidup kudus, karena itu dosa-dosa kecil mereka anggap sebagai beban.
   Karena cintanya kepada Allah, mereka mengakukan dosanya secara
   teratur. Mereka sadar bahwa mereka adalah umat yang diutus dan harus
   mengambil bagian dalam amanat Perutusan Agung Kristus. Mereka
   memahami akan kata-kata Yesus: “Jikalau dunia membenci kamu,
   ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu”
   Yoh 15:18. Komunitas mempercayakan pelayanan-pelayanan yang
   lebih besar kepada mereka misalnya dalam komunitas mereka dapat
   menjadi pelayan atau team pelayan, mengajar, dll. Mereka sudah
   diberikan kepercayaan untuk evangelisasi di luar komunitas bahkan
   kepada orang yang belum mengenal Kristus atau agama lain, dll. Orang
   yang sudah pada tingkat ini dapat mengadakan pelayanan sendiri atas
   nama komunitas dengan sepengetahuan pelayan sel atau pelayan di
   atasnya.
        Perlu diperhatikan bahwa di dalam sel komunitas tidak ada
pengelompokan-pengelompokan sesuai tingkat kedewasaan iman ataupun
tahap keanggotaaan. Sama seperti satu keluarga, orang tua dan anak-anak
(masih balita sampai yang sudah dewasa) bergabung menjadi satu kesatuan,
demikian pula satu sel adalah satu keluarga yang saling membangun dan
menopang. Orang tua wajib memperhatikan pembinaan dan pendidikan

                                  10
anak-anak, sedangkan anak-anak yang sudah lebih dewasa harus
memperhatikan dan mengasihi adik-adiknya. Yang menjadi orang tua di
dalam sel komunitas adalah Pelayan dan wakilnya. Tingkat kedewasaan
iman seperti yang diuraikan di atas hanyalah sebagai tolok ukur bagi
masing-masing anggota untuk menilai dirinya sendiri apakah dia
berkembang atau tidak. Demikian pula bagi Pelayan Sel dan Wakilnya,
untuk dapat membina anggotanya dengan lebih baik, perlu untuk melihat
tingkat kedewasaan iman setiap anggotanya.
        Sebagaimana sekolah pada umumnya dimana para murid diharap-
kan dari hari ke hari semakin memiliki banyak pengetahuan dan budi
pekerti sehingga secara bertahap dapat berkembang dari tingkat yang
rendah ke tingkat yang lebih tinggi, maka para anggota sel sebagai murid
Kristus diharapkan dapat berkembang dari tingkat anak-anak menjadi
dewasa. Tingkat kedewasaan iman seseorang tidak dapat diukur berdasar-
kan usia hidupnya. Ada orang yang usianya masih muda tetapi kedewasaan
imannya sudah tinggi, seperti St.Theresia Lisieux. Sedangkan lamanya
seorang murid pada tingkatnya adalah relatif. Ada yang harus berada pada
satu tingkat lebih lama sedangkan yang lain mungkin jangka waktunya
pendek.


C.     Pemuridan dalam KTM
        Di dalam Komunitas Tritunggal Mahakudus, pembinaan merupa-
kan bagian amat penting dalam kehidupan komunitas. Tanpa pembinaan
yang baik, komunitas tidak akan dapat berkembang dengan baik. Tanpa
pembinaan, komunitas tidak akan banyak berarti bagi setiap anggota dan
bagi gereja universal. Karena itu pembinaan ini harus mendapat prioritas
utama dan menjadi perhatian pokok dari seluruh team pelayan. Pembinaan
ini merupakan perwujudan dari pemuridan kristiani dalam KTM. Ada dua
tujuan pembinaan di dalam KTM:
1. Membentuk semua anggota menjadi murid-murid Kristus yang sejati,
   yang makin serupa dengan Kristus. Secara bertahap para anggota
   diasimilir ke dalam Kristus, sehingga seluruh hidupnya, cara berpikir,
   cara merasa, keinginan dan kehendaknya menjadi satu dengan hidup,
   cara berpikir, cara merasa serta kehendak Kristus. Pembinaan ini
   bersifat integral, menyeluruh, meliputi bidang intelektual, mental dan
   rohani. Mereka harus dibawa pada pertobatan yang mendalam.


                                   11
2. Membekali para anggota dengan pelbagai macam pengetahuan dan
   ketrampilan yang dibutuhkan dalam pelayanan, sehingga pelayanan
   mereka sungguh-sungguh dapat dipertanggung jawabkan dan tidak
   menyimpang dari iman Gereja Katolik
        Untuk maksud pemuridan kristiani ini, para anggota KTM harus
menjalani empat tahap keanggotaan. Pada setiap tahap ada sistim
pembinaan yang harus diikuti oleh setiap anggota pada tahapnya. Sistim
pembinaan tersebut berupa pengajaran-pengajaran, anjuran retret serta
kewajiban menjalankan komitmen-komitmen. Di samping itu setiap
anggota harus memenuhi persyaratan minimal dalam kehadiran pertemuan
sel maupun pertemuan pengajaran. Apabila seorang anggota tidak
memenuhi persyaratan pembinaan dalam tahapnya maka dia tidak
diperkenankan untuk naik ke tahap berikutnya. Semua anggota komunitas
dari tahap satu sampai tahap empat mewajibkan dirinya untuk hidup
menurut semangat komunitas dengan menjalankan delapan kewajiban dasar
antara lain: menghadiri pertemuan sel dan pengajaran, meluangkan waktu
untuk doa dan bacaan Kitab Suci minimal satu jam sehari, dll. Pelaksanaan
kewajiban itu dapat dijalankan secara bertahap. Sistim Pembinaan tiap
tahap dan pelaksanaan kewajiban-kewajiban dasar itu merupakan proses
pemuridan di dalam KTM. Dalam kelompok sel KTM, pelayan sel sangat
berperan dalam pemuridan anggota-anggota sel.


D.     Dua belas Prinsip Pemuridan:
1. Mencari sebuah teladan.
   Semua orang Kristen adalah murid Yesus melalui babtisan. Salah satu
   rahmat baptisan adalah kepercayaan dan tanggung jawab yang
   diberikan Yesus kepada setiap orang Kristen untuk mewakili Dia
   melakukan apa yang telah dilakukanNya. Apa yang dilakukan Yesus
   itu merupakan teladan yang harus ditiru oleh para muridNya.
   Selanjutnya para murid memberi teladan kepada generasi berikutnya.
   Hal itu telah berlangsung terus-menerus dari dulu hingga saat ini
   sehingga kitapun menjadi murid Kristus karena telah mengikuti teladan
   orang lain yang mendahului kita. Seandainya tidak ada orang lain yang
   telah menjadi teladan dan memberitakan injil pada kita, tentu saat ini
   kita belum menjadi murid Kristus. Untuk menjadi murid Kristus, kita
   masih perlu orang lain yang memberikan teladan dan bimbingan,
   menasihati dan mengajar serta menegur kita, dll. Pada gilirannya kita

                                   12
akan melakukan hal yang sama dimana kita dapat menjadi teladan bagi
    orang lain, membimbing mereka, mengajar mereka, menasihati
    mereka, menegur mereka, dll. Dengan kata lain setiap orang Kristen
    adalah murid sekaligus guru. Santo Paulus berkata, “Engkau mengikuti
    aku seperti aku mengikuti Kristus.” Santo Paulus adalah murid Kristus
    sekaligus guru bagi banyak orang.

2. Keterlibatan dalam suatu hubungan.
   Membangun suatu hubungan merupakan prinsip yang penting dalam
   pemuridan. Dengan membangun hubungan maka guru dan murid akan
   saling mengenal. Murid akan mengetahui bahwa dia dikasihi dan
   dibimbing oleh gurunya. Murid membutuhkan seorang guru yang
   selalu siap sedia menemaninya ketika dia berjuang dalam pertumbuhan
   imannya.

3. Penyerahan diri
   Dengan membasuh kaki murid-muridNya (Yoh 13), Yesus telah
   memberikan teladan bahwa seorang guru harus melayani dan
   menyerahkan diri untuk murid-muridNya. Orang lain berpendapat
   bahwa murid harus melayani gurunya. Ini adalah pendapat keliru..
   Ajaran Yesus bertolak belakang dengan pendapat.
   Penyerahan diri ialah kerendahan hati yang dinyatakan dalam kasih dan
   pelayanan. Jika anda mau mendidik orang menjadi murid, maka anda
   harus menjadi pelayan terlebih dahulu. Hal itu yang akan dilihat orang
   darimu sehingga mereka akan percaya kepadamu. Sesudah itu anda
   harus siap memberi nasihat dan bimbingan kepada murid anda.
   Keberhasilan itu bukan karena pengetahuan yang anda berikan, bukan
   pula karena indahnya kata-kata anda, tetapi karena tindakan pelayanan
   anda telah mulai menghasilkan buah.

4. Penyangkalan diri.
   Penyangkalan diri dalam hal ini adalah sikap batin, yaitu kemauan
   untuk melayani. Pada dasarnya seorang pelayan atau hamba tidak
   memiliki hak, yang ada hanyalah kewajiban. Dalam hal ini perlu
   pengendalian diri terhadap kenikmatan dan keinginan-keinginan
   daging.

5. Memikul salib.


                                   13
Yesus berkata dalam injil Lukas 14:27 “Barangsiapa tidak memikul
    salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi muridKu”
    Perkataan Yesus ini jelas. Salib tidak terlepas dari kehidupan setiap
    murid Kristus. Yang menjadi soal adalah apakah seorang murid
    mengerti tentang salib. Tidak semua kesulitan atau penderitaan
    merupakan salib. Yesus memikul salib dikehendaki Allah Bapa, untuk
    itu Dia rela memikul salib. Penderitaan yang dialami karena dosa
    sendiri bukanlah salib karena dosa bukanlah kehendak Allah. Jadi
    unsur utama yang dimaksudkan di sini adalah demi kehendak Allah
    kita menderita atau mendapat kesulitan. Para umat perdana sudah
    memberikan contoh dalam memikul salib. Mereka menderita aniaya
    karena mereka pengikut Kristus dan untuk itu mereka bersuka cita
    meskipun dalam kesulitan.

6. Dapat diajar.
   Arti Pemuridan bukan hanya mengisi otak orang dengan pengetahuan
   atau berbicara soal informasi. Pemuridan lebih berbicara tentang
   “pembentukan” yaitu pembentukan pribadi. Banyak orang yang
   memiliki banyak pengetahuan, tetapi hatinya memberontak sehingga
   perilakunya tidak sepadan dengan pengetahuan yang dimilikinya.
   Apabila hal ini yang terjadi maka pemuridan tidak mencapai tujuan.
   Maksud pemuridan adalah supaya pengetahuan yang diperoleh oleh
   murid itu dapat menghasilkan perubahan hidup. Praktek hidup yang
   benar jauh lebih penting daripada perkataan. Yesus tidak pernah
   mengajak murid-muridNya dengan berkata, “Mari kita pelajari kitab
   kejadian atau kitab Yesaya.” Yesus lebih banyak memberikan contoh
   dan teladan.

7. Kesetiaan.
   Seorang murid harus memiliki sifat setia. Untuk dapat berkembang
   dalam kesetiaan maka harus belajar untuk setia dalam perkara-perkara
   kecil. Yesus berkata: “Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil,
   ia setia juga dalam perkara-perkara besar” Lk 16:10. Setialah terhadap
   pelayanan orang lain atau setialah pada orang di atas anda, dengan
   demikian anda dapat setia juga dalam pelayanan anda sendiri. Sebagai
   seorang pemimpin sel komunitas, anda harus bertanggung jawab
   dengan memberikan laporan-laporan kepada pelayan wilayah anda, dan
   dengan demikian anda akan diberikan kesetiaan di dalam pelayanan
   anda di dalam sel anda. Kesetiaan itu berhubungan erat juga dengan


                                   14
masalah keuangan. “Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon
   yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta
   yang sesungguhnya?” Lk.16:11.
8. Taat kepada orang yang diberi kuasa
   Yang kita maksudkan di sini bukan hanya taat kepada pemimpin, tetapi
   juga kepada orang yang diberi kuasa oleh pemimpin. Jika anda
   ditunjuk oleh pelayan wilayah untuk memimpin sebuah kelompok,
   berarti anda adalah orang yang diberi kuasa pada kelompok itu. Jika
   mereka menerima anda, mereka menerima dia yang memberi kuasa.
   Jika mereka menolak anda, mereka menolak dia. Jika mereka
   mendengarkan anda, mereka mendengarkan dia. Dengan demikian
   anda mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap mereka yang
   anda pimpin. Sampai mana anda tunduk dan taat kepada pimpinan
   sampai di situ pula anda menyalurkan kewibawaan kepada mereka
   yang dipercayakan kepada anda.

9. Bekerja di bawah pengawasan.
   Seorang Pelayan mempunyai fungsi rangkap, disamping sebagai murid
   ia juga berfungsi sebagai guru. Sebagai murid ia masih dididik oleh
   orang lain, dalam hal itu ia dipanggil untuk bekerja di bawah
   pengawasan gurunya. Pelayanan yang dia lakukan seolah-olah
   merupakan latihan kerja sehingga perlu dievaluasi. Dalam hal ini
   pelayan itu selalui siap menerima bimbingan

10. Mengerjakan tugas-tugas.
    Anda harus mengerjakan tugas yang diberikan kepada anda. Pelajarilah
    pelajaran-pelajaran yang perlu diberikan kepada murid-muridmu.
    Jangan melakukan segala sesuatu menurut kehendak anda sendiri.
    Serahkanlah tugas-tugas tepat pada waktunya. Hadirlah dan bantulah
    kegiatan wilayah. Sampaikanlah segala informasi yang harus anda
    sampaikan. Jangan menunda-nunda pekerjaan yang harus anda
    lakukan.

11. Diakui oleh para pemimpin
    Seorang murid harus melayani dan mengikuti perintah gurunya.
    Dengan demikian ia akan segera dikenal dan diakui oleh pelayan untuk
    bisa diberi tanggung jawab dalam pelayanan. Sekali dikenal, ia
    mungkin merasa sudah sampai pada tujuan atau sudah dewasa dalam
    iman. Tetapi ingatlah, kita ini dipanggil sebagai pembelajar. Prosesnya

                                    15
tidak pernah berhenti. Kita mencapai kedewasaan penuh jika masuk ke
   dalam kerajaan Kristus. Kesabaran dan ketekunan merupakan
   kuncinya.

12. Diperbolehkan melakukan pelayan sendiri.
    Sekali anda boleh melakukan pelayanan anda sendiri, pelayanan
    memang telah benar-benar dimulai. Sekarang anda dipanggil untuk
    menjadikan orang lain sebagai murid. Anda menjadi teladan mereka.
    Anda mau berkembang dengan membangun hubungan dengan sesama
    dan membantu membentuk orang lain.




                                 16
R e f l e k s i


 Anda adalah seorang pelayan atau team pelayan atau calon pelayan. Saat ini
 anda sudah mengerti dengan lebih baik mengenai pemuridan dalam sel
 komunitas. Dalam pengajaran di atas anda sudah dapat membedakan
 anggota sel menurut kedewasaan rohaninya yaitu tingkat anak-anak, tingkat
 remaja dan tingkat dewasa. Tugas anda saat ini adalah menilai diri anda
 sendiri dan masing-masing teman anggota sel-mu. Dengan sejujurnya nilailah
 diri anda sendiri, juga teman-teman sel-mu. Sebagai murid anda dan teman
 selmu berada di tingkat mana? Berikanlah alasannya.

     1.   Saya sendiri berada pada tingkat …………………………….
          Alasannya: ……………………………………………………

     2.   Teman-teman sel:



B a h a n         D i s k u s i



                    1. Dalam Pemuridan Kristiani, Yesus adalah Sang
                        Guru ideal. Setiap orang Kristen mendapat
                        panggilan untuk penjadi guru dalam Pemuridan
                        Kristiani. Apa    yang    anda    akan    lakukan
                        sebagai
          guru sesuai maksud Yesus?

     2. Berkali-kali Yesus mengatakan bahwa kalau mau menjadi


                                   17
muridNya harus memikul salib (Lk 14:27; Mat 10:38; Mat
           16:24). Coba anda jelaskan apa yang Yesus maksudkan dengan
           salib itu?

     3. Ciri-ciri seorang murid Kristus sudah dijelaskan secara global
           pada bagian A.2.2. Coba anda terangkan lebih detil lagi
           mengenai ciri seorang murid tersebut.
     4. Apa pendapat atau usul anda untuk memajukan pemuridan
           dalam KTM ?
B a h a n                         S t u d i


                         Di bawah ini disajikan dasar-dasar Kitab Suci yang
                         berbicara tentang Pemuridan. Anda dapat mengambil
                         kesimpulan tentang Ciri Pemuridan dari ayat-ayat
                         tersebut.

                         1. Matius 11:25-30; Matius 10:38-39; Lukas 14:27
                                       Berdasarkan ayat-ayat tersebut, tulislah dalam satu
                                 kalimat ciri seorang murid Kristus.
      ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
     --------------------------------------------------------------

   2. Yakobus 1:22-25; Yohanes 15:5; Yohanes 14:21; Matius 28:19
      Tulislah dalam satu kalimat ciri seorang murid, berdasarkan
     ayat-ayat tersebut:
      ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
     --------------------------------------------------------------

   3. Yohanes 8:31-32; Yohanes 6:66-68; Kolose 3:16; II Petrus 2:15
      ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
     --------------------------------------------------------------

                                                                              18
4. Yohanes 13:35; Matius 20:26-28; Kolose 3:12-15
       ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
      --------------------------------------------------------------

   5. Yohanes 15:8; Galatia 5:22; Matius 4:19; I Petrus 3:15
     --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
      --------------------------------------------------------------




T u g a s



                                     1. Bacalah dan tandailah Redemptoris Missio No.71-
                                             74; 77-83; 86-92
                                     2. Tulislah hasil refleksi pribadi anda.
                                     3. Hasil studi anda tulislah dalam lembaran tugas.
                                     4. Cantumkan nama anda pada lembaran-lembaran
                                             jawaban kemudian kumpulkan.




                                                                               19

More Related Content

What's hot

Panduan Pembimbing Pemuridan
Panduan Pembimbing PemuridanPanduan Pembimbing Pemuridan
Panduan Pembimbing PemuridanJohan Setiawan
 
GoGOD! Loving God!
GoGOD! Loving God!GoGOD! Loving God!
GoGOD! Loving God!SABDA
 
Esensi Pemuridan 2: Intensional (Pertumbuhan Rohani)
Esensi Pemuridan 2: Intensional (Pertumbuhan Rohani)Esensi Pemuridan 2: Intensional (Pertumbuhan Rohani)
Esensi Pemuridan 2: Intensional (Pertumbuhan Rohani)Johan Setiawan
 
Pemikiran dan pandangan Teologi Paulus
Pemikiran dan pandangan Teologi Paulus Pemikiran dan pandangan Teologi Paulus
Pemikiran dan pandangan Teologi Paulus Daniel Saroengoe
 
Model & Kurikulum Kelompok Kecil
Model & Kurikulum Kelompok KecilModel & Kurikulum Kelompok Kecil
Model & Kurikulum Kelompok KecilJohan Setiawan
 
The Master Plan of Evangelism (Robert E. Coleman)
The Master Plan of Evangelism (Robert E. Coleman)The Master Plan of Evangelism (Robert E. Coleman)
The Master Plan of Evangelism (Robert E. Coleman)Johan Setiawan
 
Transformasi Hidup 1 - Bidang Transformasi
Transformasi Hidup 1 - Bidang TransformasiTransformasi Hidup 1 - Bidang Transformasi
Transformasi Hidup 1 - Bidang TransformasiJohan Setiawan
 
Pemuridan ala Kambium
Pemuridan ala KambiumPemuridan ala Kambium
Pemuridan ala KambiumSABDA
 
Pemuridan untuk Digital Native
Pemuridan untuk Digital NativePemuridan untuk Digital Native
Pemuridan untuk Digital NativeSABDA
 
Hidup adalah Kristus, Mati adalah Keuntungan
Hidup adalah Kristus, Mati adalah KeuntunganHidup adalah Kristus, Mati adalah Keuntungan
Hidup adalah Kristus, Mati adalah KeuntunganJohan Setiawan
 
Bergaul dengan firman Allah
Bergaul dengan firman AllahBergaul dengan firman Allah
Bergaul dengan firman AllahRicky Desersi
 
Hati misi dan panggilan melayani
Hati misi dan panggilan melayaniHati misi dan panggilan melayani
Hati misi dan panggilan melayaniDaniel Saroengoe
 
Visi Gerakan Pemuridan
Visi Gerakan PemuridanVisi Gerakan Pemuridan
Visi Gerakan PemuridanJohan Setiawan
 
POLA HIDUP SEBAGAI PENGIKUT KRISTUS
POLA HIDUP SEBAGAI PENGIKUT KRISTUSPOLA HIDUP SEBAGAI PENGIKUT KRISTUS
POLA HIDUP SEBAGAI PENGIKUT KRISTUSYohanes Ratu Eda
 
Arti melayani
Arti melayaniArti melayani
Arti melayaniSABDA
 
TFT Kambium - Mengenal Kambium
TFT Kambium - Mengenal KambiumTFT Kambium - Mengenal Kambium
TFT Kambium - Mengenal KambiumJohan Setiawan
 

What's hot (20)

Panduan Pembimbing Pemuridan
Panduan Pembimbing PemuridanPanduan Pembimbing Pemuridan
Panduan Pembimbing Pemuridan
 
GoGOD! Loving God!
GoGOD! Loving God!GoGOD! Loving God!
GoGOD! Loving God!
 
Esensi Pemuridan 2: Intensional (Pertumbuhan Rohani)
Esensi Pemuridan 2: Intensional (Pertumbuhan Rohani)Esensi Pemuridan 2: Intensional (Pertumbuhan Rohani)
Esensi Pemuridan 2: Intensional (Pertumbuhan Rohani)
 
Pemikiran dan pandangan Teologi Paulus
Pemikiran dan pandangan Teologi Paulus Pemikiran dan pandangan Teologi Paulus
Pemikiran dan pandangan Teologi Paulus
 
Kedewasaan rohani
Kedewasaan rohaniKedewasaan rohani
Kedewasaan rohani
 
Model & Kurikulum Kelompok Kecil
Model & Kurikulum Kelompok KecilModel & Kurikulum Kelompok Kecil
Model & Kurikulum Kelompok Kecil
 
The Master Plan of Evangelism (Robert E. Coleman)
The Master Plan of Evangelism (Robert E. Coleman)The Master Plan of Evangelism (Robert E. Coleman)
The Master Plan of Evangelism (Robert E. Coleman)
 
HIDUP BIJAKSANA DI AKHIR ZAMAN.ppt
HIDUP BIJAKSANA DI AKHIR ZAMAN.pptHIDUP BIJAKSANA DI AKHIR ZAMAN.ppt
HIDUP BIJAKSANA DI AKHIR ZAMAN.ppt
 
POLA HIDUP UMAT TUHAN
POLA HIDUP UMAT TUHANPOLA HIDUP UMAT TUHAN
POLA HIDUP UMAT TUHAN
 
Transformasi Hidup 1 - Bidang Transformasi
Transformasi Hidup 1 - Bidang TransformasiTransformasi Hidup 1 - Bidang Transformasi
Transformasi Hidup 1 - Bidang Transformasi
 
Pemuridan ala Kambium
Pemuridan ala KambiumPemuridan ala Kambium
Pemuridan ala Kambium
 
Pemuridan untuk Digital Native
Pemuridan untuk Digital NativePemuridan untuk Digital Native
Pemuridan untuk Digital Native
 
Hidup adalah Kristus, Mati adalah Keuntungan
Hidup adalah Kristus, Mati adalah KeuntunganHidup adalah Kristus, Mati adalah Keuntungan
Hidup adalah Kristus, Mati adalah Keuntungan
 
Bergaul dengan firman Allah
Bergaul dengan firman AllahBergaul dengan firman Allah
Bergaul dengan firman Allah
 
Tujuan Hidup Orang Percaya
Tujuan Hidup Orang PercayaTujuan Hidup Orang Percaya
Tujuan Hidup Orang Percaya
 
Hati misi dan panggilan melayani
Hati misi dan panggilan melayaniHati misi dan panggilan melayani
Hati misi dan panggilan melayani
 
Visi Gerakan Pemuridan
Visi Gerakan PemuridanVisi Gerakan Pemuridan
Visi Gerakan Pemuridan
 
POLA HIDUP SEBAGAI PENGIKUT KRISTUS
POLA HIDUP SEBAGAI PENGIKUT KRISTUSPOLA HIDUP SEBAGAI PENGIKUT KRISTUS
POLA HIDUP SEBAGAI PENGIKUT KRISTUS
 
Arti melayani
Arti melayaniArti melayani
Arti melayani
 
TFT Kambium - Mengenal Kambium
TFT Kambium - Mengenal KambiumTFT Kambium - Mengenal Kambium
TFT Kambium - Mengenal Kambium
 

Viewers also liked

Belajar hidup cukup [ok]
Belajar hidup cukup [ok]Belajar hidup cukup [ok]
Belajar hidup cukup [ok]slametwiyono
 
Tuaian yang terlupakan [ok]
Tuaian yang terlupakan [ok]Tuaian yang terlupakan [ok]
Tuaian yang terlupakan [ok]slametwiyono
 
Setia di badai dunia [ok]
Setia di badai dunia [ok]Setia di badai dunia [ok]
Setia di badai dunia [ok]slametwiyono
 
Kerja keras kerja ikhlas [ok]
Kerja keras kerja ikhlas [ok]Kerja keras kerja ikhlas [ok]
Kerja keras kerja ikhlas [ok]slametwiyono
 
Loving the truth 2 pengantar injil markus (melayani dan berkorban)
Loving the truth 2   pengantar injil markus (melayani dan berkorban)Loving the truth 2   pengantar injil markus (melayani dan berkorban)
Loving the truth 2 pengantar injil markus (melayani dan berkorban)Togar Sianturi
 
Mengenal Nurture Group
Mengenal Nurture GroupMengenal Nurture Group
Mengenal Nurture GroupJohan Setiawan
 
Urgensi pembinaan jemaat [ok]
Urgensi pembinaan jemaat [ok]Urgensi pembinaan jemaat [ok]
Urgensi pembinaan jemaat [ok]slametwiyono
 
True Love (Kasih sebenar)
True Love (Kasih sebenar)True Love (Kasih sebenar)
True Love (Kasih sebenar)elisa joe
 
Loving the truth 1 pengantar injil matius (a tale of the two kingdoms)
Loving the truth 1   pengantar injil matius (a tale of the two kingdoms)Loving the truth 1   pengantar injil matius (a tale of the two kingdoms)
Loving the truth 1 pengantar injil matius (a tale of the two kingdoms)Togar Sianturi
 
Christian Faith & the Government
Christian Faith & the GovernmentChristian Faith & the Government
Christian Faith & the GovernmentJohan Setiawan
 
BAHAGIA DALAM MEMBERI
BAHAGIA DALAM MEMBERIBAHAGIA DALAM MEMBERI
BAHAGIA DALAM MEMBERIelisa joe
 
KAMBIUM "Berakar dalam Kristus" (Pemuridan sederhana untuk semua orang-preview)
KAMBIUM "Berakar dalam Kristus" (Pemuridan sederhana untuk semua orang-preview)KAMBIUM "Berakar dalam Kristus" (Pemuridan sederhana untuk semua orang-preview)
KAMBIUM "Berakar dalam Kristus" (Pemuridan sederhana untuk semua orang-preview)Katalis Media-Literatur
 
KASIH KRISTUS
KASIH KRISTUSKASIH KRISTUS
KASIH KRISTUSelisa joe
 
PERSEMBAHAN YANG BENAR
PERSEMBAHAN YANG BENARPERSEMBAHAN YANG BENAR
PERSEMBAHAN YANG BENARelisa joe
 
Gereja yang misioner [ok]
Gereja yang misioner [ok]Gereja yang misioner [ok]
Gereja yang misioner [ok]slametwiyono
 
Loving the truth 3 pengantar injil lukas (mencari dan menyelamatkan yang hi...
Loving the truth 3   pengantar injil lukas (mencari dan menyelamatkan yang hi...Loving the truth 3   pengantar injil lukas (mencari dan menyelamatkan yang hi...
Loving the truth 3 pengantar injil lukas (mencari dan menyelamatkan yang hi...Togar Sianturi
 
FIGURE SUAMI ATAU AYAH
FIGURE SUAMI ATAU AYAHFIGURE SUAMI ATAU AYAH
FIGURE SUAMI ATAU AYAHelisa joe
 
Dewasa tapi dicela [ok]
Dewasa tapi dicela [ok]Dewasa tapi dicela [ok]
Dewasa tapi dicela [ok]slametwiyono
 
Nilai-Nilai Kristiani Berdasarkan Buah-Buah Roh
Nilai-Nilai Kristiani Berdasarkan Buah-Buah RohNilai-Nilai Kristiani Berdasarkan Buah-Buah Roh
Nilai-Nilai Kristiani Berdasarkan Buah-Buah RohTita Rosita
 

Viewers also liked (20)

Belajar hidup cukup [ok]
Belajar hidup cukup [ok]Belajar hidup cukup [ok]
Belajar hidup cukup [ok]
 
Tuaian yang terlupakan [ok]
Tuaian yang terlupakan [ok]Tuaian yang terlupakan [ok]
Tuaian yang terlupakan [ok]
 
Setia di badai dunia [ok]
Setia di badai dunia [ok]Setia di badai dunia [ok]
Setia di badai dunia [ok]
 
Kerja keras kerja ikhlas [ok]
Kerja keras kerja ikhlas [ok]Kerja keras kerja ikhlas [ok]
Kerja keras kerja ikhlas [ok]
 
Loving the truth 2 pengantar injil markus (melayani dan berkorban)
Loving the truth 2   pengantar injil markus (melayani dan berkorban)Loving the truth 2   pengantar injil markus (melayani dan berkorban)
Loving the truth 2 pengantar injil markus (melayani dan berkorban)
 
Mengenal Nurture Group
Mengenal Nurture GroupMengenal Nurture Group
Mengenal Nurture Group
 
Mandat tuhan
Mandat tuhanMandat tuhan
Mandat tuhan
 
Urgensi pembinaan jemaat [ok]
Urgensi pembinaan jemaat [ok]Urgensi pembinaan jemaat [ok]
Urgensi pembinaan jemaat [ok]
 
True Love (Kasih sebenar)
True Love (Kasih sebenar)True Love (Kasih sebenar)
True Love (Kasih sebenar)
 
Loving the truth 1 pengantar injil matius (a tale of the two kingdoms)
Loving the truth 1   pengantar injil matius (a tale of the two kingdoms)Loving the truth 1   pengantar injil matius (a tale of the two kingdoms)
Loving the truth 1 pengantar injil matius (a tale of the two kingdoms)
 
Christian Faith & the Government
Christian Faith & the GovernmentChristian Faith & the Government
Christian Faith & the Government
 
BAHAGIA DALAM MEMBERI
BAHAGIA DALAM MEMBERIBAHAGIA DALAM MEMBERI
BAHAGIA DALAM MEMBERI
 
KAMBIUM "Berakar dalam Kristus" (Pemuridan sederhana untuk semua orang-preview)
KAMBIUM "Berakar dalam Kristus" (Pemuridan sederhana untuk semua orang-preview)KAMBIUM "Berakar dalam Kristus" (Pemuridan sederhana untuk semua orang-preview)
KAMBIUM "Berakar dalam Kristus" (Pemuridan sederhana untuk semua orang-preview)
 
KASIH KRISTUS
KASIH KRISTUSKASIH KRISTUS
KASIH KRISTUS
 
PERSEMBAHAN YANG BENAR
PERSEMBAHAN YANG BENARPERSEMBAHAN YANG BENAR
PERSEMBAHAN YANG BENAR
 
Gereja yang misioner [ok]
Gereja yang misioner [ok]Gereja yang misioner [ok]
Gereja yang misioner [ok]
 
Loving the truth 3 pengantar injil lukas (mencari dan menyelamatkan yang hi...
Loving the truth 3   pengantar injil lukas (mencari dan menyelamatkan yang hi...Loving the truth 3   pengantar injil lukas (mencari dan menyelamatkan yang hi...
Loving the truth 3 pengantar injil lukas (mencari dan menyelamatkan yang hi...
 
FIGURE SUAMI ATAU AYAH
FIGURE SUAMI ATAU AYAHFIGURE SUAMI ATAU AYAH
FIGURE SUAMI ATAU AYAH
 
Dewasa tapi dicela [ok]
Dewasa tapi dicela [ok]Dewasa tapi dicela [ok]
Dewasa tapi dicela [ok]
 
Nilai-Nilai Kristiani Berdasarkan Buah-Buah Roh
Nilai-Nilai Kristiani Berdasarkan Buah-Buah RohNilai-Nilai Kristiani Berdasarkan Buah-Buah Roh
Nilai-Nilai Kristiani Berdasarkan Buah-Buah Roh
 

Similar to Pemuridan Kristiani

Makalah teladan guru dari kristus (Kristen)
Makalah teladan guru dari kristus (Kristen)Makalah teladan guru dari kristus (Kristen)
Makalah teladan guru dari kristus (Kristen)HARIUS YAAS
 
8-47-1-PBPENYULUHAGAMA KATOLIK PUNYA .pdf
8-47-1-PBPENYULUHAGAMA KATOLIK PUNYA .pdf8-47-1-PBPENYULUHAGAMA KATOLIK PUNYA .pdf
8-47-1-PBPENYULUHAGAMA KATOLIK PUNYA .pdfRIKIRARU
 
The Master Plan of Evangelism
The Master Plan of EvangelismThe Master Plan of Evangelism
The Master Plan of EvangelismJohan Setiawan
 
The Process of Discipleship
The Process of DiscipleshipThe Process of Discipleship
The Process of DiscipleshipTogar Sianturi
 
TFT Kambium - Menjadi & Menjadikan Murid Kristus
TFT Kambium - Menjadi & Menjadikan Murid KristusTFT Kambium - Menjadi & Menjadikan Murid Kristus
TFT Kambium - Menjadi & Menjadikan Murid KristusJohan Setiawan
 
PERAN DAN KARYA ROH KUDUS TERHADAP PENGEMBANGAN PRIBADI DAN KUALITAS PENGAJAR...
PERAN DAN KARYA ROH KUDUS TERHADAP PENGEMBANGAN PRIBADI DAN KUALITAS PENGAJAR...PERAN DAN KARYA ROH KUDUS TERHADAP PENGEMBANGAN PRIBADI DAN KUALITAS PENGAJAR...
PERAN DAN KARYA ROH KUDUS TERHADAP PENGEMBANGAN PRIBADI DAN KUALITAS PENGAJAR...Universitas Pelita Harapan
 
RPP Pelajaran 2 Kd 1 Semester Ganjil.doc
RPP Pelajaran 2  Kd 1 Semester Ganjil.docRPP Pelajaran 2  Kd 1 Semester Ganjil.doc
RPP Pelajaran 2 Kd 1 Semester Ganjil.docBernadWoda
 
Our heritage Part I By MPDS
Our heritage Part I By MPDSOur heritage Part I By MPDS
Our heritage Part I By MPDSMonang Sinaga
 
Acuan Tujuan Pembelajaran PAK dan Budi Pekertikelas 8
Acuan Tujuan Pembelajaran PAK dan Budi Pekertikelas 8Acuan Tujuan Pembelajaran PAK dan Budi Pekertikelas 8
Acuan Tujuan Pembelajaran PAK dan Budi Pekertikelas 8RifaiRifai27
 
Kursus Evangelisasi Pribadi (KEP)
Kursus Evangelisasi Pribadi (KEP)Kursus Evangelisasi Pribadi (KEP)
Kursus Evangelisasi Pribadi (KEP)Chatarina Pantja W
 
Fokus pembelajaran pendidikan agama katolik
Fokus pembelajaran pendidikan agama katolikFokus pembelajaran pendidikan agama katolik
Fokus pembelajaran pendidikan agama katolikSMPK Stella Maris
 
Pentingnya variasi mengajar dalam upaya meningkatkan motivasi belajar mahasiswa
Pentingnya variasi mengajar dalam upaya meningkatkan motivasi belajar mahasiswaPentingnya variasi mengajar dalam upaya meningkatkan motivasi belajar mahasiswa
Pentingnya variasi mengajar dalam upaya meningkatkan motivasi belajar mahasiswasriwening
 
Kerjaya guru menurut perspektif agama
Kerjaya guru menurut perspektif agamaKerjaya guru menurut perspektif agama
Kerjaya guru menurut perspektif agamaAisyah Zainudin
 

Similar to Pemuridan Kristiani (20)

Makalah teladan guru dari kristus (Kristen)
Makalah teladan guru dari kristus (Kristen)Makalah teladan guru dari kristus (Kristen)
Makalah teladan guru dari kristus (Kristen)
 
Nona yensi
Nona yensiNona yensi
Nona yensi
 
Refleksi
RefleksiRefleksi
Refleksi
 
8-47-1-PBPENYULUHAGAMA KATOLIK PUNYA .pdf
8-47-1-PBPENYULUHAGAMA KATOLIK PUNYA .pdf8-47-1-PBPENYULUHAGAMA KATOLIK PUNYA .pdf
8-47-1-PBPENYULUHAGAMA KATOLIK PUNYA .pdf
 
MURID SEJATI
MURID SEJATI MURID SEJATI
MURID SEJATI
 
Murid Sejati
Murid SejatiMurid Sejati
Murid Sejati
 
Kemuridan
KemuridanKemuridan
Kemuridan
 
The Master Plan of Evangelism
The Master Plan of EvangelismThe Master Plan of Evangelism
The Master Plan of Evangelism
 
The Process of Discipleship
The Process of DiscipleshipThe Process of Discipleship
The Process of Discipleship
 
Materi dasar pemuridan
Materi dasar pemuridanMateri dasar pemuridan
Materi dasar pemuridan
 
TFT Kambium - Menjadi & Menjadikan Murid Kristus
TFT Kambium - Menjadi & Menjadikan Murid KristusTFT Kambium - Menjadi & Menjadikan Murid Kristus
TFT Kambium - Menjadi & Menjadikan Murid Kristus
 
PERAN DAN KARYA ROH KUDUS TERHADAP PENGEMBANGAN PRIBADI DAN KUALITAS PENGAJAR...
PERAN DAN KARYA ROH KUDUS TERHADAP PENGEMBANGAN PRIBADI DAN KUALITAS PENGAJAR...PERAN DAN KARYA ROH KUDUS TERHADAP PENGEMBANGAN PRIBADI DAN KUALITAS PENGAJAR...
PERAN DAN KARYA ROH KUDUS TERHADAP PENGEMBANGAN PRIBADI DAN KUALITAS PENGAJAR...
 
RPP Pelajaran 2 Kd 1 Semester Ganjil.doc
RPP Pelajaran 2  Kd 1 Semester Ganjil.docRPP Pelajaran 2  Kd 1 Semester Ganjil.doc
RPP Pelajaran 2 Kd 1 Semester Ganjil.doc
 
YESUS KRISTUS SANG PELAYAN.pptx
YESUS KRISTUS SANG PELAYAN.pptxYESUS KRISTUS SANG PELAYAN.pptx
YESUS KRISTUS SANG PELAYAN.pptx
 
Our heritage Part I By MPDS
Our heritage Part I By MPDSOur heritage Part I By MPDS
Our heritage Part I By MPDS
 
Acuan Tujuan Pembelajaran PAK dan Budi Pekertikelas 8
Acuan Tujuan Pembelajaran PAK dan Budi Pekertikelas 8Acuan Tujuan Pembelajaran PAK dan Budi Pekertikelas 8
Acuan Tujuan Pembelajaran PAK dan Budi Pekertikelas 8
 
Kursus Evangelisasi Pribadi (KEP)
Kursus Evangelisasi Pribadi (KEP)Kursus Evangelisasi Pribadi (KEP)
Kursus Evangelisasi Pribadi (KEP)
 
Fokus pembelajaran pendidikan agama katolik
Fokus pembelajaran pendidikan agama katolikFokus pembelajaran pendidikan agama katolik
Fokus pembelajaran pendidikan agama katolik
 
Pentingnya variasi mengajar dalam upaya meningkatkan motivasi belajar mahasiswa
Pentingnya variasi mengajar dalam upaya meningkatkan motivasi belajar mahasiswaPentingnya variasi mengajar dalam upaya meningkatkan motivasi belajar mahasiswa
Pentingnya variasi mengajar dalam upaya meningkatkan motivasi belajar mahasiswa
 
Kerjaya guru menurut perspektif agama
Kerjaya guru menurut perspektif agamaKerjaya guru menurut perspektif agama
Kerjaya guru menurut perspektif agama
 

More from wilaxmalaikat

More from wilaxmalaikat (11)

Ibadat perutusan sby 1
Ibadat perutusan sby 1Ibadat perutusan sby 1
Ibadat perutusan sby 1
 
Pel 4 pertemuan sel
Pel 4 pertemuan selPel 4 pertemuan sel
Pel 4 pertemuan sel
 
Pel 3 sel komunitas
Pel 3 sel komunitasPel 3 sel komunitas
Pel 3 sel komunitas
 
Pel 2 metode ev.oikos
Pel 2 metode ev.oikosPel 2 metode ev.oikos
Pel 2 metode ev.oikos
 
Pel 1 evang.oikos
Pel 1 evang.oikosPel 1 evang.oikos
Pel 1 evang.oikos
 
Linkziddulatpelsel
LinkziddulatpelselLinkziddulatpelsel
Linkziddulatpelsel
 
Latihan pelayan sel rev.
Latihan pelayan sel rev.Latihan pelayan sel rev.
Latihan pelayan sel rev.
 
Lat pel sel (pribadi)
Lat pel sel (pribadi)Lat pel sel (pribadi)
Lat pel sel (pribadi)
 
Daftar isi + petunjuk pel
Daftar isi + petunjuk pelDaftar isi + petunjuk pel
Daftar isi + petunjuk pel
 
01. cover
01. cover01. cover
01. cover
 
Pel 5 pelayan sel
Pel 5 pelayan selPel 5 pelayan sel
Pel 5 pelayan sel
 

Pemuridan Kristiani

  • 1. Pelajaran 6 PEMURIDAN KRISTIANI A. Pemuridan 1. Tujuan Pemuridan Kristiani 2. Yesus Sang Guru 3. Murid Kristus 1) Persyaratan menjadi seorang Murid Yesus 2) Ciri-ciri seorang Murid Kristus A. Pemuridan dalam Sel Komunitas C. Pemuridan dalam KTM D. Dua belas Prinsip Pemuridan E. 1. Refleksi 2. Bahan Diskusi 3. Bahan Studi 4. Tugas 1
  • 2. Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, atau seorang hamba dari pada tuannya. Cukuplah bagi seorang murid jika ia menjadi sama seperti gurunya dan bagi seorang hamba jika ia menjadi sama seperti tuannya. Mat 10:24- 25 “Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi muridKu” Lk.14:33 2
  • 3. PEMURIDAN KRISTIANI A. Pemuridan Pemuridan adalah suatu proses di mana seseorang belajar sesuatu yang berguna bagi dirinya sendiri dan bagi orang lain. Untuk dapat belajar sesuatu yang berguna, seorang murid membutuhkan guru. Karena itu Guru dan Murid adalah dua unsur yang berperan penting di dalam pemuridan. Seorang murid sulit belajar dengan baik dan benar tanpa seorang guru. Apabila murid belajar sendiri tanpa pendampingan seorang guru, kemungkinan dia bisa sesat. Sebaliknya seorang guru tidak akan banyak berguna tanpa adanya murid. Apa yang diajarkan oleh guru harus menjadi daya tarik bagi murid, dan murid dapat mengerti bahwa yang diajarkan itu adalah sesuatu yang berguna baginya dan orang lain. Dalam pemuridan seorang murid harus mengikuti sang guru, ikut serta dalam cara hidup dan misinya. Dan pada akhirnya murid terdorong untuk meninggalkan cara hidup yang lama dan seterusnya mempunyai komitmen untuk mengikuti petunjuk atau ajaran guru yaitu menjalani cara hidup yang baru sebagai hasil pembelajarannya dari guru. A.1 Tujuan pemuridan kristiani: • Supaya murid Kristus mengetahui semua pengetahuan yang diajarkan Yesus. Akan tetapi “mengetahui” saja belumlah cukup, tujuan pemuridan kristiani harus sampai pada penghayatan dan pelaksanaan semua yang diajarkan Yesus. • Supaya murid kristus mengikuti pola hidup Sang Guru sebagai teladan dan idolanya. • Supaya setiap murid kristus mengambil bagian dalam hidup Yesus Sang Guru, yang mana melalui murid Gurunya dikenal oleh orang lain. Sehingga lama-kelamaan murid Kristus dapat menjadi serupa dengan Kristus. • Pada akhirnya pemuridan bertujuan pada kaderisasi yaitu pembelajaran yang berkesinambungan. Pengetahuan yang diperoleh seorang murid harus diteruskannya kepada orang lain. Dalam hal ini si murid yang sudah belajar dari gurunya, dapat memuridkan orang lain. Murid sekaligus menjadi guru. 3
  • 4. A.2. Yesus Sang Guru: Dalam Pemuridan Kristiani, Yesus adalah guru ilahi. Yesus berkata “Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah padaKu…….” (Mat.11:29). Yesus mengajar, memberi teladan dan memberi hidup bagi para muridNya, itulah pekerjaanNya sebagai guru. Seluruh dunia berada dalam hatiNya, untuk itu Dia datang dan mengurbankan diriNya. Yesus melihat betapa banyak manusia yang membutuhkan kebenaran dan membutuhkan pertolongan, betapa banyak manusia yang tidak mengerti tujuan hidupnya. Yesus membutuhkan orang-orang untuk dapat dipakaiNya mewartakan kebenaran dan menjadi alatnya untuk penyelamatan umat manusia. Kalau tidak ada orang yang dapat menuntun mereka maka mereka akan tersesat. Dengan tujuan untuk menjangkau seluruh dunia itulah, Yesus mencurahkan hidupNya ke dalam hidup 12 orang murid supaya mereka yang nantinya akan meneruskan tugas perutusanNya. Yesus mengajar mereka, mengikut sertakan mereka dalam pelayanan dan memberikan mereka kesempatan untuk melayani. Yesus memenuhi kebutuhan mereka serta meluangkan waktu untuk berbicara dari hati ke hati dengan mereka. Akhirnya Yesus memberi kuasa dan mengutus mereka melakukan pekerjaan yang telah dilakukanNya. Meskipun Yesus sangat sibuk, perhatian-Nya untuk mereka sangat besar padahal jumlah mereka hanya sedikit. Hal itu dilakukan-Nya karena mereka-lah yang akan menjadi tulang punggung gereja, merekalah yang menjadi penerus pewartaan di dunia. Itulah yang dilakukan Yesus untuk murid-muridNya, Dia telah menjadi guru mereka, dan untuk itu Yesus telah melimpahkan semua pengetahuanNya kepada mereka. Apa yang dilakukan Yesus sebagai guru? Tugas utama yang dilakukan Yesus di dunia ini adalah melaksanakan kehendak BapaNya. Kehendak Allah dalam diri Yesus adalah menyelamatkan manusia secara utuh. Di samping keselamatan jiwa sebagai yang utama, tetapi juga keselamatan tubuh rohaninya berupa emosional dll. Untuk maksud tersebut, Yesus memiliki misi ke depan yaitu supaya karya keselamatan itu dilanjutkan dari jaman ke jaman. Karenanya karya keselamatan itu Yesus teruskan kepada murid-muridNya supaya selanjutnya murid-murid itu meneruskan ke generasi berikutnya. Dalam hal inilah Yesus mengajar sambil memberi contoh. Yang dilakukan Yesus adalah: • Yesus mengajar para murid tentang: - Kebenaran-kebenaran ilahi misalnya Allah adalah kasih, Yesus Putra Allah, Yesus adalah jalan kebenaran, dll. 4
  • 5. - Koreksi pada kebiasaan-kebiasaan atau pendapat yang salah dalam masyarakat serta menyempurnakan Hukum Taurat. - Bagaimana dapat mengatasi suatu keadaan dalam kehidupan. • Yesus membentuk para murid dalam kehidupan praktis. Pengajaran- Nya sederhana dan mudah dimengerti karena diselingi contoh-contoh dan perumpamaan-perumpamaan praktis. • Yesus menjadikan diriNya panutan atau model dalam hidup para murid-Nya. Yang ditonjolkan Yesus sebagai pribadi ialah kewibawaan rohani, penyerahan diri pada kehendak Allah serta pelayanan dalam kasih dan kuasa Allah. • Yesus menunjukkan bahwa pengalaman adalah pengajaran terbaik. Karena itu Yesus mengadakan praktek-praktek pelayanan dan membiarkan para murid terlibat. • Yesus membina para murid-Nya dengan memberikan waktu secara pribadi untuk berbicara dari hati ke hati meskipun ditengah kesibukan. Dalam hal ini Yesus memberikan perhatian dan waktu. • Yesus memberikan contoh bagaimana harus mengikuti-Nya yaitu konsekuen dengan apa yang diajarkan. Misalnya Yesus mengajarkan dalam doa Bapa Kami, Mat 6:10 “Jadilah kehendakMu”, hal itu dia buktikan yaitu waktu di taman Getsemani dia berdoa kepada Bapa: “……….jadilah kehendakMu” Mat 26:42. Yesus mengajarkan tentang mengampuni musuh (Lk 6:27-28), dibuktikanNya dengan mengampuni algojo-algojo (Lk 23:34). • Yesus memberitahukan kepada para murid bahwa apa yang dialami oleh guru itu juga yang akan dialami oleh para murid, karena seorang murid tidak akan lebih dari gurunya. Cukuplah bagi seorang murid jika ia menjadi sama dengan gurunya (Mat 10:24-25) A.3 Murid Kristus Seorang murid ialah seorang pembelajar, yaitu siapa saja yang mengikuti atau meniru ajaran orang lain dan menerima ide-ide dan jalan pikiran gurunya. Seorang murid adalah seorang pengikut, di mana setiap saat dia siap sedia mengikuti ke mana gurunya pergi. Ia harus memutuskan bahwa tidak ada sesuatupun yang menghalanginya dalam mengikuti gurunya, meskipun ia harus berkorban. Menjadi seorang murid Yesus Kristus merupakan suatu proses. Menjadi seorang murid bukan berarti bahwa murid itu telah “tiba di tempat tujuan atau langsung mencapai kedewasaan rohani”. Tetapi sebagaimana 5
  • 6. murid pada umumnya tentu saja murid itu melewati tingkatan-tingkatan atau kelas berdasarkan kemampuan pencapaian pengetahuan dan penghayatannya. Tingkatan-tingkatan itu berawal dari pertobatan dan berlanjut terus tahap demi tahap sampai seumur hidup. Seorang murid Kristus berada di bawah otoritas Kristus. Yesus-lah yang menguasai seluruh hidupnya, bukan hanya menguasai perasaannya, bukan pula hanya keinginannya tetapi menguasai seluruh aspek hidupnya. Seorang murid Kristus menyerahkan kehendak bebasnya hanya pada Yesus. Di dalam Yesus dia hidup dan bergerak, di luar Yesus dia tidak dapat disebut murid Kristus A.2.1 Persyaratan menjadi seorang Murid Yesus. Yesus menginginkan semua manusia menjadi murid-Nya supaya manusia dapat memiliki hidup yang lebih baik. Tentu saja hidup yang lebih baik yang diberikan Yesus itu sangat berharga. Tetapi untuk dapat memiliki sesuatu yang baik dan berharga tentu saja ada syarat-syaratnya. Sama seperti murid pada umumnya, untuk dapat diterima menjadi murid dalam sekolah yang bermutu, dia harus memenuhi persyaratan-persyaratan. Setelah murid diterima, dia tetap harus memenuhi persyaratan sebagai murid. Syarat seorang murid Kristus adalah: • Harus menyangkal dirinya dan memikul salibnya. (Mrk 8:34). • Setelah tiba saatnya, yaitu sesudah mengikuti pemuridan sampai tahap tertentu, seorang murid harus siap diutus. (Mat 28:10-20). Dengan demikian seorang murid berfungsi juga sebagai guru, dimana dia dapat membimbing orang lain. Apa yang dia telah terima harus diteruskan- nya kepada orang lain. • Harus menjadikan Yesus prioritas utama dalam hidupnya. Keluarga, segala harta benda miliknya, pekerjaan dll, tidak boleh menyaingi Yesus sebagai prioritas utama. (Lk.14:26,33). • Harus bersedia dibentuk oleh Yesus menurut cara dan kehendak-Nya. A.2.2 Ciri-ciri seorang murid Kristus. Tujuan pemuridan Kristiani adalah supaya setiap murid Kristus dapat menjadi serupa dengan Yesus sehingga melalui murid, Gurunya dikenal. Tetapi haruslah diingat bahwa pemuridan itu merupakan suatu proses pertumbuhan tingkat rohani dari tahap ke tahap. Karena itu 6
  • 7. diharapkan seorang murid Kristus pada akhirnya dapat menunjukkan ciri- ciri seperti yang disebutkan dibawah ini, atau setidaknya ciri-ciri ini secara bertahap berkembang dalam diri seorang murid Kristus. Pada saat yang sama yaitu setelah seorang murid Kristus mulai berkembang dalam ciri-ciri yang ideal, pada saat itu pula murid itu dituntut untuk berfungsi sekaligus sebagai guru yaitu menjadi teladan dan dapat membimbing orang lain. Semakin tinggi tingkat rohani seorang murid Kristus, ciri-cirinya akan semakin kelihatan. Ciri-ciri yang ideal dari seorang murid Kristus adalah: 1) Mengenal Allah. Seorang murid yang mengenal Allah berarti murid tersebut dekat dengan Allah. Tidak mungkin seseorang dapat mengenali orang lain kalau dia jauh dan jarang bertemu. Untuk itu seorang murid Kristus selalu menyediakan waktu untuk doa pribadi, penghayatan sakramen dan Kitab Suci. Melalui pengalaman-pengalaman hidup rohani dia dapat lebih mengenal Allah, sebagai Allah yang Maha Kasih. Dia mengetahui dan meyakini bahwa Allah hidup dan di dalam Roh Kudus Allah berkarya untuk kebaikan manusia. 2) Mengasihi Allah dan sesama. - Seorang murid yang mengasihi Allah akan melakukan perintah- perintah Allah. “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintahKu” Yoh 14:15. Salah satu perintah Tuhan adalah pergi mewartakan Injil dan menghasilkan buah. Berarti seorang murid wajib berevangelisasi demi cintanya kepada Tuhan. Demikian pula segala sesuatu yang dikerjakan atau diperbuatnya harus didasari kasih kepada Allah. - Di lain pihak apabila seseorang berkembang dalam kasih kepada Allah maka ia juga pasti akan mengasihi sesamanya. St. Yohanes berkata bahwa bila orang mengatakan dia mengasihi Allah tetapi membenci sesamanya maka dia adalah seorang pembohong (I Yoh 4:11,20). 3) Melakukan kehendak Allah. Dalam Yoh 4:34 Yesus bersabda: “MakananKu ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaanNya”. Bagi seorang murid Kristus, Kehendak Allah haruslah di atas segala- galanya. Norma tertinggi di dalam hidup setiap anggota KTM adalah Kehendak Allah. Melakukan kehendak Allah menuntut kurban dan 7
  • 8. penyangkalan diri karena sering kali kehendak Allah bertentangan dengan kehendak sendiri. Hal itu telah dilakukan Yesus, yang mana demi kehendak Allah Bapa, Dia rela wafat di salib. Pokoknya Prinsip hidup seorang murid Kristus adalah “melakukan kehendak Allah”. B. Pemuridan dalam Sel Komunitas. Dalam sel komunitas ada dua bentuk pelayanan yaitu pelayanan ke dalam dan pelayanan keluar. Pelayanan ke luar berupa evangelisasi di mana para anggota yang sudah lebih dewasa dalam iman dapat menjaring orang- orang yang belum mengenal Kristus atau yang kehidupan kekristenannya buruk. Prioritas utama dalam pelayanan keluar ini adalah anggota oikos. Kemudian mereka dimasukkan ke dalam sel komunitas untuk dijadikan murid. Para anggota baru ini akan dilayani oleh pelayan sel dan para anggota yang tingkat kerohaniannya lebih baik supaya para anggota baru ini dapat lebih mengenal Allah dan dapat memiliki hubungan pribadi dengan Allah supaya pada gilirannya mereka dapat menjadi anggota yang militan dalam pewartaan. Proses ini akan berlangsung terus menerus. Inilah yang disebut pemuridan dalam sel komunitas. Melalui pengajaran- pengajaran, pendampingan, bimbingan, sharing, konseling, persaudaraan kristiani dan perkembangan karunia-karunia Roh Kudus di dalam sel komunitas, proses pemuridan itu dapat terlaksana dengan baik. Di dalam sel komunitas para anggota akan mengalami pertumbuh- an rohani. Pertumbuhan rohani berarti berpindah dari tingkat rohani yang rendah ke tingkat rohani yang lebih tinggi. Karena itu para murid Kristus dapat dibedakan berdasarkan tingkat kedewasaan rohani yang dimilikinya. Secara bertahap tingkat kedewasaan rohani tersebut adalah: 1. Tingkat pertama: Anak-anak Merupakan orang-orang yang baru mengalami pertobatan dan baru menerima Kristus. Mereka juga adalah orang-orang yang bermasalah dan mau bergabung dengan sel komunitas karena mengharapkan perobahan dalam hidupnya. Orang-orang yang bergabung dalam sel komunitas hanya karena coba-coba dan ingin tahu dapat juga dimasukkan dalam tingkat pertama ini. Pembinaan orang pada tingkat pertama ini menjadi tanggung jawab Pelayan Sel. Biasanya Pelayan Sel menunjuk seorang anggota yang 8
  • 9. sudah lebih dewasa dalam hidup rohani untuk mendampingi dan membimbing mereka. Bahan pembinaan untuk mereka misalnya dari “arrival kit” (panduan pemula). Umumnya setelah sebelas minggu orang pada tingkat ini sudah dapat memasuki tahap remaja. Sedangkan orang yang bermasalah dibina oleh seluruh anggota, tetapi harus mendapat perhatian khusus dari Pelayan Sel dan wakilnya. Lamanya seorang murid dalam tingkat ini adalah relatif. Ada yang membutuhkan waktu lama tapi ada yang hanya membutuhkan waktu singkat. Bahkan ada orang-orang tertentu yang masuk dalam kehidupan sel komunitas tanpa melalui tingkat anak-anak, karena sebelum bergabung di dalam sel komunitas mereka sudah memiliki hidup rohani yang lebih baik, sebab tempat pemuridan bukan hanya dalam sel komunitas. Sel komunitas hanyalah salah satu wadah pemuridan di dalam gereja katolik. 2. Tingkat kedua: Remaja Mereka adalah orang yang hidup rohaninya sudah lebih maju. Mereka sudah mulai mengalami suka duka dalam kehidupan berkomunitas dan sudah mengerti akan makna berkomunitas. Mereka sudah mulai menyenangi kehidupan doa dan sudah menyadari betapa Allah mencintai mereka dan bahwa mereka sangat berharga bagi Tuhan. Mereka sudah menemui makna dari Kitab Suci dan sakramen- sakramen. Orang pada tingkat ini mulai belajar pengendalian diri dan kerendahan hati. Mereka berusaha untuk menyenangkan hati Allah dengan melayani dan menjauhkan dosa, tetapi realitasnya mereka mengalami banyak perjuangan dalam hal ini. Meskipun mereka menyadari bahwa mereka tidak boleh berbuat dosa, tapi pada prakteknya mereka sering masih sulit untuk meninggalkan kebiasaan- kebiasaan dosa tertentu. Mereka sering kali mempunyai banyak cita- cita rohani, tetapi masih berbentuk khayalan atau mimpi karena cita- cita itu biasanya hanya bersumber dari pikiran bukan dari hati. Mereka menyadari bahwa mereka membutuhkan teman-teman dalam komunitas untuk pertumbuhan rohani mereka. Akan tetapi motivasi- motivasi mereka masih sering dikendalikan oleh ego mereka sendiri. Untuk pembinaan, mereka diberikan pelajaran-pelajaran yang sesuai. Mereka sudah diberikan pengajaran-pengajaran untuk berevangelisasi. Sebagai bagian dari pembinaan, kelompok sudah mempercayakan pelayanan-pelayanan tertentu kepada mereka yaitu pelayanan masih dalam lingkup komunitas, misalnya memimpin pujian dalam sel, mendoakan orang-orang bermasalah yang minta dilayani oleh 9
  • 10. kelompok sel, memberikan kotbah atau renungan sesuai talentanya, menjadi pendamping rohani bagi anggota tingkat anak-anak, dll. Tujuan pelayanan-pelayanan ini disamping memberikan kesempatan kepada mereka untuk berevangelisasi, juga lebih banyak sebagai pelatihan bagi mereka supaya mereka dapat belajar dari pengalaman. 3. Tingkat ketiga: Dewasa Mereka adalah orang yang sudah matang rohaninya. Motivasi rohani mereka lebih untuk melaksanakan kehendak Allah. Mereka sudah bisa menghayati arti sabda Tuhan yang mengatakan “Barangsiapa mengikuti Aku hendaklah dia menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikuti Aku”. Kehidupan rohaninya dalam hal penghayatan doa, Kitab Suci dan sakramen sudah lebih teratur. Terkadang mereka mengalami kekeringan-kekeringan rohani, tetapi Tuhan memberikan kesetiaan kepada mereka. Mereka belumlah orang yang sempurna tetapi masih belajar untuk menjadi sempurna karena mereka masih tetap murid dan masih dalam proses pemuridan. Janganlah lupa bahwa proses pemuridan itu berlangsung seumur hidup. Karena itu mereka tidak luput dari cacat-cacat celah yang kecil. Mereka berusaha untuk hidup kudus, karena itu dosa-dosa kecil mereka anggap sebagai beban. Karena cintanya kepada Allah, mereka mengakukan dosanya secara teratur. Mereka sadar bahwa mereka adalah umat yang diutus dan harus mengambil bagian dalam amanat Perutusan Agung Kristus. Mereka memahami akan kata-kata Yesus: “Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu” Yoh 15:18. Komunitas mempercayakan pelayanan-pelayanan yang lebih besar kepada mereka misalnya dalam komunitas mereka dapat menjadi pelayan atau team pelayan, mengajar, dll. Mereka sudah diberikan kepercayaan untuk evangelisasi di luar komunitas bahkan kepada orang yang belum mengenal Kristus atau agama lain, dll. Orang yang sudah pada tingkat ini dapat mengadakan pelayanan sendiri atas nama komunitas dengan sepengetahuan pelayan sel atau pelayan di atasnya. Perlu diperhatikan bahwa di dalam sel komunitas tidak ada pengelompokan-pengelompokan sesuai tingkat kedewasaan iman ataupun tahap keanggotaaan. Sama seperti satu keluarga, orang tua dan anak-anak (masih balita sampai yang sudah dewasa) bergabung menjadi satu kesatuan, demikian pula satu sel adalah satu keluarga yang saling membangun dan menopang. Orang tua wajib memperhatikan pembinaan dan pendidikan 10
  • 11. anak-anak, sedangkan anak-anak yang sudah lebih dewasa harus memperhatikan dan mengasihi adik-adiknya. Yang menjadi orang tua di dalam sel komunitas adalah Pelayan dan wakilnya. Tingkat kedewasaan iman seperti yang diuraikan di atas hanyalah sebagai tolok ukur bagi masing-masing anggota untuk menilai dirinya sendiri apakah dia berkembang atau tidak. Demikian pula bagi Pelayan Sel dan Wakilnya, untuk dapat membina anggotanya dengan lebih baik, perlu untuk melihat tingkat kedewasaan iman setiap anggotanya. Sebagaimana sekolah pada umumnya dimana para murid diharap- kan dari hari ke hari semakin memiliki banyak pengetahuan dan budi pekerti sehingga secara bertahap dapat berkembang dari tingkat yang rendah ke tingkat yang lebih tinggi, maka para anggota sel sebagai murid Kristus diharapkan dapat berkembang dari tingkat anak-anak menjadi dewasa. Tingkat kedewasaan iman seseorang tidak dapat diukur berdasar- kan usia hidupnya. Ada orang yang usianya masih muda tetapi kedewasaan imannya sudah tinggi, seperti St.Theresia Lisieux. Sedangkan lamanya seorang murid pada tingkatnya adalah relatif. Ada yang harus berada pada satu tingkat lebih lama sedangkan yang lain mungkin jangka waktunya pendek. C. Pemuridan dalam KTM Di dalam Komunitas Tritunggal Mahakudus, pembinaan merupa- kan bagian amat penting dalam kehidupan komunitas. Tanpa pembinaan yang baik, komunitas tidak akan dapat berkembang dengan baik. Tanpa pembinaan, komunitas tidak akan banyak berarti bagi setiap anggota dan bagi gereja universal. Karena itu pembinaan ini harus mendapat prioritas utama dan menjadi perhatian pokok dari seluruh team pelayan. Pembinaan ini merupakan perwujudan dari pemuridan kristiani dalam KTM. Ada dua tujuan pembinaan di dalam KTM: 1. Membentuk semua anggota menjadi murid-murid Kristus yang sejati, yang makin serupa dengan Kristus. Secara bertahap para anggota diasimilir ke dalam Kristus, sehingga seluruh hidupnya, cara berpikir, cara merasa, keinginan dan kehendaknya menjadi satu dengan hidup, cara berpikir, cara merasa serta kehendak Kristus. Pembinaan ini bersifat integral, menyeluruh, meliputi bidang intelektual, mental dan rohani. Mereka harus dibawa pada pertobatan yang mendalam. 11
  • 12. 2. Membekali para anggota dengan pelbagai macam pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan dalam pelayanan, sehingga pelayanan mereka sungguh-sungguh dapat dipertanggung jawabkan dan tidak menyimpang dari iman Gereja Katolik Untuk maksud pemuridan kristiani ini, para anggota KTM harus menjalani empat tahap keanggotaan. Pada setiap tahap ada sistim pembinaan yang harus diikuti oleh setiap anggota pada tahapnya. Sistim pembinaan tersebut berupa pengajaran-pengajaran, anjuran retret serta kewajiban menjalankan komitmen-komitmen. Di samping itu setiap anggota harus memenuhi persyaratan minimal dalam kehadiran pertemuan sel maupun pertemuan pengajaran. Apabila seorang anggota tidak memenuhi persyaratan pembinaan dalam tahapnya maka dia tidak diperkenankan untuk naik ke tahap berikutnya. Semua anggota komunitas dari tahap satu sampai tahap empat mewajibkan dirinya untuk hidup menurut semangat komunitas dengan menjalankan delapan kewajiban dasar antara lain: menghadiri pertemuan sel dan pengajaran, meluangkan waktu untuk doa dan bacaan Kitab Suci minimal satu jam sehari, dll. Pelaksanaan kewajiban itu dapat dijalankan secara bertahap. Sistim Pembinaan tiap tahap dan pelaksanaan kewajiban-kewajiban dasar itu merupakan proses pemuridan di dalam KTM. Dalam kelompok sel KTM, pelayan sel sangat berperan dalam pemuridan anggota-anggota sel. D. Dua belas Prinsip Pemuridan: 1. Mencari sebuah teladan. Semua orang Kristen adalah murid Yesus melalui babtisan. Salah satu rahmat baptisan adalah kepercayaan dan tanggung jawab yang diberikan Yesus kepada setiap orang Kristen untuk mewakili Dia melakukan apa yang telah dilakukanNya. Apa yang dilakukan Yesus itu merupakan teladan yang harus ditiru oleh para muridNya. Selanjutnya para murid memberi teladan kepada generasi berikutnya. Hal itu telah berlangsung terus-menerus dari dulu hingga saat ini sehingga kitapun menjadi murid Kristus karena telah mengikuti teladan orang lain yang mendahului kita. Seandainya tidak ada orang lain yang telah menjadi teladan dan memberitakan injil pada kita, tentu saat ini kita belum menjadi murid Kristus. Untuk menjadi murid Kristus, kita masih perlu orang lain yang memberikan teladan dan bimbingan, menasihati dan mengajar serta menegur kita, dll. Pada gilirannya kita 12
  • 13. akan melakukan hal yang sama dimana kita dapat menjadi teladan bagi orang lain, membimbing mereka, mengajar mereka, menasihati mereka, menegur mereka, dll. Dengan kata lain setiap orang Kristen adalah murid sekaligus guru. Santo Paulus berkata, “Engkau mengikuti aku seperti aku mengikuti Kristus.” Santo Paulus adalah murid Kristus sekaligus guru bagi banyak orang. 2. Keterlibatan dalam suatu hubungan. Membangun suatu hubungan merupakan prinsip yang penting dalam pemuridan. Dengan membangun hubungan maka guru dan murid akan saling mengenal. Murid akan mengetahui bahwa dia dikasihi dan dibimbing oleh gurunya. Murid membutuhkan seorang guru yang selalu siap sedia menemaninya ketika dia berjuang dalam pertumbuhan imannya. 3. Penyerahan diri Dengan membasuh kaki murid-muridNya (Yoh 13), Yesus telah memberikan teladan bahwa seorang guru harus melayani dan menyerahkan diri untuk murid-muridNya. Orang lain berpendapat bahwa murid harus melayani gurunya. Ini adalah pendapat keliru.. Ajaran Yesus bertolak belakang dengan pendapat. Penyerahan diri ialah kerendahan hati yang dinyatakan dalam kasih dan pelayanan. Jika anda mau mendidik orang menjadi murid, maka anda harus menjadi pelayan terlebih dahulu. Hal itu yang akan dilihat orang darimu sehingga mereka akan percaya kepadamu. Sesudah itu anda harus siap memberi nasihat dan bimbingan kepada murid anda. Keberhasilan itu bukan karena pengetahuan yang anda berikan, bukan pula karena indahnya kata-kata anda, tetapi karena tindakan pelayanan anda telah mulai menghasilkan buah. 4. Penyangkalan diri. Penyangkalan diri dalam hal ini adalah sikap batin, yaitu kemauan untuk melayani. Pada dasarnya seorang pelayan atau hamba tidak memiliki hak, yang ada hanyalah kewajiban. Dalam hal ini perlu pengendalian diri terhadap kenikmatan dan keinginan-keinginan daging. 5. Memikul salib. 13
  • 14. Yesus berkata dalam injil Lukas 14:27 “Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi muridKu” Perkataan Yesus ini jelas. Salib tidak terlepas dari kehidupan setiap murid Kristus. Yang menjadi soal adalah apakah seorang murid mengerti tentang salib. Tidak semua kesulitan atau penderitaan merupakan salib. Yesus memikul salib dikehendaki Allah Bapa, untuk itu Dia rela memikul salib. Penderitaan yang dialami karena dosa sendiri bukanlah salib karena dosa bukanlah kehendak Allah. Jadi unsur utama yang dimaksudkan di sini adalah demi kehendak Allah kita menderita atau mendapat kesulitan. Para umat perdana sudah memberikan contoh dalam memikul salib. Mereka menderita aniaya karena mereka pengikut Kristus dan untuk itu mereka bersuka cita meskipun dalam kesulitan. 6. Dapat diajar. Arti Pemuridan bukan hanya mengisi otak orang dengan pengetahuan atau berbicara soal informasi. Pemuridan lebih berbicara tentang “pembentukan” yaitu pembentukan pribadi. Banyak orang yang memiliki banyak pengetahuan, tetapi hatinya memberontak sehingga perilakunya tidak sepadan dengan pengetahuan yang dimilikinya. Apabila hal ini yang terjadi maka pemuridan tidak mencapai tujuan. Maksud pemuridan adalah supaya pengetahuan yang diperoleh oleh murid itu dapat menghasilkan perubahan hidup. Praktek hidup yang benar jauh lebih penting daripada perkataan. Yesus tidak pernah mengajak murid-muridNya dengan berkata, “Mari kita pelajari kitab kejadian atau kitab Yesaya.” Yesus lebih banyak memberikan contoh dan teladan. 7. Kesetiaan. Seorang murid harus memiliki sifat setia. Untuk dapat berkembang dalam kesetiaan maka harus belajar untuk setia dalam perkara-perkara kecil. Yesus berkata: “Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar” Lk 16:10. Setialah terhadap pelayanan orang lain atau setialah pada orang di atas anda, dengan demikian anda dapat setia juga dalam pelayanan anda sendiri. Sebagai seorang pemimpin sel komunitas, anda harus bertanggung jawab dengan memberikan laporan-laporan kepada pelayan wilayah anda, dan dengan demikian anda akan diberikan kesetiaan di dalam pelayanan anda di dalam sel anda. Kesetiaan itu berhubungan erat juga dengan 14
  • 15. masalah keuangan. “Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya?” Lk.16:11. 8. Taat kepada orang yang diberi kuasa Yang kita maksudkan di sini bukan hanya taat kepada pemimpin, tetapi juga kepada orang yang diberi kuasa oleh pemimpin. Jika anda ditunjuk oleh pelayan wilayah untuk memimpin sebuah kelompok, berarti anda adalah orang yang diberi kuasa pada kelompok itu. Jika mereka menerima anda, mereka menerima dia yang memberi kuasa. Jika mereka menolak anda, mereka menolak dia. Jika mereka mendengarkan anda, mereka mendengarkan dia. Dengan demikian anda mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap mereka yang anda pimpin. Sampai mana anda tunduk dan taat kepada pimpinan sampai di situ pula anda menyalurkan kewibawaan kepada mereka yang dipercayakan kepada anda. 9. Bekerja di bawah pengawasan. Seorang Pelayan mempunyai fungsi rangkap, disamping sebagai murid ia juga berfungsi sebagai guru. Sebagai murid ia masih dididik oleh orang lain, dalam hal itu ia dipanggil untuk bekerja di bawah pengawasan gurunya. Pelayanan yang dia lakukan seolah-olah merupakan latihan kerja sehingga perlu dievaluasi. Dalam hal ini pelayan itu selalui siap menerima bimbingan 10. Mengerjakan tugas-tugas. Anda harus mengerjakan tugas yang diberikan kepada anda. Pelajarilah pelajaran-pelajaran yang perlu diberikan kepada murid-muridmu. Jangan melakukan segala sesuatu menurut kehendak anda sendiri. Serahkanlah tugas-tugas tepat pada waktunya. Hadirlah dan bantulah kegiatan wilayah. Sampaikanlah segala informasi yang harus anda sampaikan. Jangan menunda-nunda pekerjaan yang harus anda lakukan. 11. Diakui oleh para pemimpin Seorang murid harus melayani dan mengikuti perintah gurunya. Dengan demikian ia akan segera dikenal dan diakui oleh pelayan untuk bisa diberi tanggung jawab dalam pelayanan. Sekali dikenal, ia mungkin merasa sudah sampai pada tujuan atau sudah dewasa dalam iman. Tetapi ingatlah, kita ini dipanggil sebagai pembelajar. Prosesnya 15
  • 16. tidak pernah berhenti. Kita mencapai kedewasaan penuh jika masuk ke dalam kerajaan Kristus. Kesabaran dan ketekunan merupakan kuncinya. 12. Diperbolehkan melakukan pelayan sendiri. Sekali anda boleh melakukan pelayanan anda sendiri, pelayanan memang telah benar-benar dimulai. Sekarang anda dipanggil untuk menjadikan orang lain sebagai murid. Anda menjadi teladan mereka. Anda mau berkembang dengan membangun hubungan dengan sesama dan membantu membentuk orang lain. 16
  • 17. R e f l e k s i Anda adalah seorang pelayan atau team pelayan atau calon pelayan. Saat ini anda sudah mengerti dengan lebih baik mengenai pemuridan dalam sel komunitas. Dalam pengajaran di atas anda sudah dapat membedakan anggota sel menurut kedewasaan rohaninya yaitu tingkat anak-anak, tingkat remaja dan tingkat dewasa. Tugas anda saat ini adalah menilai diri anda sendiri dan masing-masing teman anggota sel-mu. Dengan sejujurnya nilailah diri anda sendiri, juga teman-teman sel-mu. Sebagai murid anda dan teman selmu berada di tingkat mana? Berikanlah alasannya. 1. Saya sendiri berada pada tingkat ……………………………. Alasannya: …………………………………………………… 2. Teman-teman sel: B a h a n D i s k u s i 1. Dalam Pemuridan Kristiani, Yesus adalah Sang Guru ideal. Setiap orang Kristen mendapat panggilan untuk penjadi guru dalam Pemuridan Kristiani. Apa yang anda akan lakukan sebagai guru sesuai maksud Yesus? 2. Berkali-kali Yesus mengatakan bahwa kalau mau menjadi 17
  • 18. muridNya harus memikul salib (Lk 14:27; Mat 10:38; Mat 16:24). Coba anda jelaskan apa yang Yesus maksudkan dengan salib itu? 3. Ciri-ciri seorang murid Kristus sudah dijelaskan secara global pada bagian A.2.2. Coba anda terangkan lebih detil lagi mengenai ciri seorang murid tersebut. 4. Apa pendapat atau usul anda untuk memajukan pemuridan dalam KTM ? B a h a n S t u d i Di bawah ini disajikan dasar-dasar Kitab Suci yang berbicara tentang Pemuridan. Anda dapat mengambil kesimpulan tentang Ciri Pemuridan dari ayat-ayat tersebut. 1. Matius 11:25-30; Matius 10:38-39; Lukas 14:27 Berdasarkan ayat-ayat tersebut, tulislah dalam satu kalimat ciri seorang murid Kristus. ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ -------------------------------------------------------------- 2. Yakobus 1:22-25; Yohanes 15:5; Yohanes 14:21; Matius 28:19 Tulislah dalam satu kalimat ciri seorang murid, berdasarkan ayat-ayat tersebut: ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ -------------------------------------------------------------- 3. Yohanes 8:31-32; Yohanes 6:66-68; Kolose 3:16; II Petrus 2:15 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ -------------------------------------------------------------- 18
  • 19. 4. Yohanes 13:35; Matius 20:26-28; Kolose 3:12-15 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ -------------------------------------------------------------- 5. Yohanes 15:8; Galatia 5:22; Matius 4:19; I Petrus 3:15 -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- -------------------------------------------------------------- T u g a s 1. Bacalah dan tandailah Redemptoris Missio No.71- 74; 77-83; 86-92 2. Tulislah hasil refleksi pribadi anda. 3. Hasil studi anda tulislah dalam lembaran tugas. 4. Cantumkan nama anda pada lembaran-lembaran jawaban kemudian kumpulkan. 19