Jemaat Makedonia yang miskin memberikan sumbangan melebihi kemampuan mereka untuk membantu orang-orang kudus di Yerusalem. Meskipun miskin, mereka kaya dalam kemurahan hati dan memberikan diri mereka terlebih dahulu kepada Allah lalu kepada orang lain. Orang yang menikmati kasih karunia Allah akan bersukacita dan berani memberikan untuk pekerjaan Tuhan serta hidup untuk melayani.