Standar Isi untuk Program Paket A, Paket B, dan Paket C mengatur tentang kerangka dasar dan struktur kurikulum program tersebut. Kurikulum terdiri dari 5 kelompok mata pelajaran dan dikembangkan berdasarkan prinsip berpusat pada peserta didik, beragam dan terpadu, tanggap terhadap perkembangan ilmu dan teknologi, serta relevan dengan kebutuhan kehidupan.
1. SALINAN
PERATURAN
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 14 TAHUN 2007
TENTANG
STANDAR ISI UNTUK PROGRAM PAKET A,
PROGRAM PAKET B, DAN PROGRAM PAKET C
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,
Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 8 ayat
(3), Pasal 10 ayat (3), Pasal 11 ayat (4), Pasal 12 ayat (2),
dan Pasal 18 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, perlu
menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional tentang
Standar Isi Untuk Program Paket A, Program Paket B, dan
Program Paket C;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4496);
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan
Organisasi, dan Tatakerja Kementerian Negara Republik
Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Presiden Nomor 94 Tahun 2006;
1
2. 4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 187/M
Tahun 2004 mengenai Pembentukan Kabinet Indonesia
Bersatu sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Keputusan Presiden Nomor 20/P Tahun 2005;
Memperhatikan : Surat Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan Nomor
0520/BSNP/I/2007 tanggal 23 Januari 2007.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
: PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL TENTANG
STANDAR ISI UNTUK PROGRAM PAKET A, PROGRAM
PAKET B, DAN PROGRAM PAKET C.
Pasal 1
(1) Standar Isi Untuk Program Paket A, Program Paket B, dan Program
Paket C yang selanjutnya disebut Standar Isi mencakup lingkup
materi minimal dan tingkat kompetensi minimal untuk mencapai
kompetensi lulusan minimal pada program Paket A, Paket B, dan
Paket C .
(2) Standar Isi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum pada
Lampiran Peraturan Menteri ini.
Pasal 2
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 18 April 2007
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,
TTD.
BAMBANG SUDIBYO
2
3. LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
NOMOR 14 TAHUN 2007 TANGGAL 18 APRIL 2007
STANDAR ISI UNTUK PROGRAM PAKET A,
PROGRAM PAKET B, DAN PROGRAM PAKET C
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk
mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan satu sistem
pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional yang
selanjutnya akan disingkat sebagai UU Sisdiknas 20/2003.
Pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan
pendidikan, peningkatan mutu dan relevansi serta efisiensi manajemen
pendidikan. Pemerataan kesempatan pendidikan diwujudkan dalam program
wajib belajar 9 tahun. Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk
meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya melalui olahhati, olahpikir,
olahrasa, olahraga, dan olahkarya agar memiliki daya saing dalam menghadapi
tantangan global. Peningkatan relevansi pendidikan dimaksudkan untuk
menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan berbasis potensi
sumber daya alam dan sumber daya manusia Indonesia. Peningkatan efisiensi
manajemen pendidikan dilakukan melalui penerapan manajemen berbasis
masyarakat dan otonomi perguruan tinggi serta pembaharuan pengelolaan
pendidikan secara terencana, terarah, transparan, demokratis, dan
berkesinambungan.
Berdasarkan Penjelasan Pasal 17 dan Pasal 18 Undang-undang Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa pendidikan yang
sederajat dengan SD/MI adalah program seperti Paket A dan yang sederajat
dengan SMP/MTs adalah program seperti Paket B, sedangkan pendidikan yang
sederajat dengan SMA/MA adalah program seperti Paket C.
Setiap peserta didik yang lulus ujian program Paket A, Paket B atau Paket C
mempunyai hak eligibilitas yang sama dan setara dengan pemegang ijazah
SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA untuk dapat mendaftar pada satuan pendidikan
yang lebih tinggi. Status kelulusan Paket C mempunyai hak eligibilitas yang sama
dengan lulusan pendidikan formal dalam memasuki lapangan kerja.
Dalam dokumen ini membahas standar isi sebagaimana dimaksud oleh Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Standar Isi ini memuat:
3
4. 1. Kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan acuan dalam
penyusunan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan;
2. Beban belajar bagi peserta didik pada program Paket A, Paket B, dan Paket
C;
3. Kurikulum program Paket A, Paket B, dan Paket C, yang akan dikembangkan
berdasarkan panduan penyusunan kurikulum sebagai bagian tak terpisahkan
dari standar isi; dan
4. Kalender pendidikan untuk penyelenggaraan pendidikan pada program Paket
A, Paket B, dan Paket C.
Standar Isi dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) yang
dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005.
4
5. BAB II
KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM
A. Kerangka Dasar
1. Kelompok Mata Pelajaran
Kurikulum program Paket A, Paket B, dan Paket C mencakup:
a.
b.
c.
d.
e.
Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
Kelompok mata pelajaran estetika;
Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.
Cakupan setiap kelompok mata pelajaran disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1
Cakupan Kelompok Mata Pelajaran
No
Kelompok
Mata
Pelajaran
Cakupan
1
Agama dan
Akhlak Mulia
Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak
mulia dimaksudkan untuk membentuk
peserta didik menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
serta berakhlak mulia. Akhlak mulia
mencakup etika, budi pekerti, atau moral
sebagai perwujudan dari pendidikan agama.
2
Kewarganegaraan dan
Kepribadian
Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan
dan
kepribadian
dimaksudkan
untuk
peningkatan kesadaran dan wawasan peserta
didik akan status, hak, dan kewajibannya
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara, serta peningkatan kualitas
dirinya sebagai manusia.
Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan
kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela
negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi
manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian
lingkungan
hidup,
kesetaraan
gender,
demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan
pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan
sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan
nepotisme.
5
6. No
3
Kelompok
Mata
Pelajaran
Ilmu
Pengetahuan
dan Teknologi
Cakupan
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan
dan teknologi pada Paket A setara SD/MI
dimaksudkan untuk mengenal, menyikapi,
dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan
teknologi, serta menanamkan kebiasaan
berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis,
kreatif dan mandiri.
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan
dan teknologi pada Paket B setara SMP/MTs
dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi
dasar ilmu pengetahuan dan teknologi serta
membudayakan berpikir ilmiah secara kritis,
kreatif dan mandiri.
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan
dan teknologi pada Paket C setara SMA/MA
dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi
lanjut ilmu pengetahuan dan teknologi serta
membudayakan berpikir ilmiah secara kritis,
kreatif dan mandiri.
4
Estetika
Kelompok
mata
pelajaran
estetika
dimaksudkan
untuk
meningkatkan
sensitivitas, kemampuan mengekspresikan
dan kemampuan mengapresiasi keindahan
dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi dan
mengekspresikan keindahan serta harmoni
mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam
kehidupan
individu
sehingga
mampu
menikmati dan mensyukuri hidup, maupun
dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga
mampu menciptakan kebersamaan yang
harmonis.
5
Pendidikan
Jasmani,
Olahraga dan
Kesehatan
Kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani,
olahraga dan kesehatan pada Paket A setara
SD/MI dimaksudkan untuk meningkatkan
potensi fisik serta menanamkan sportifitas
dan kesadaran hidup sehat.
Kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani,
olahraga dan kesehatan pada Paket B setara
SMP/MTs dimaksudkan untuk meningkatkan
potensi fisik serta membudayakan sportifitas
dan kesadaran hidup sehat.
Kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani,
olahraga dan kesehatan pada Paket C setara
6
7. No
Kelompok
Mata
Pelajaran
Cakupan
SMA/MA dimaksudkan untuk meningkatkan
potensi fisik serta membudayakan sikap
sportif, disiplin, kerja sama, dan hidup sehat.
Budaya hidup sehat termasuk kesadaran,
sikap, dan perilaku hidup sehat yang bersifat
individual ataupun yang bersifat kolektif
kemasyarakatan seperti keterbebasan dari
perilaku seksual bebas, kecanduan narkoba,
HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber, dan
penyakit lain yang potensial untuk mewabah.
2. Prinsip Pengembangan Kurikulum
Kurikulum program Paket A, Paket B, dan Paket C dikembangkan
berdasarkan prinsip-prinsip berikut.
a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan,
kepentingan peserta didik dan lingkungannya
dan
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik
memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan
kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan,
kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan.
b. Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman
karakteristik peserta didik, kondisi daerah, dan jalur, jenjang serta
jenis pendidikan, tanpa membedakan agama, suku, budaya dan adat
istiadat, serta status sosial ekonomi dan gender. Kurikulum meliputi
substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan
pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan
dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.
c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni berkembang secara dinamis, dan oleh
karena itu semangat dan isi kurikulum mendorong peserta didik untuk
mengikuti dan memanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni.
7
8. d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Menjamin relevansi program Paket A, Paket B, dan Paket C dengan
kebutuhan
kehidupan,
termasuk
di
dalamnya
kehidupan
kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu,
pengembangan keterampilan pribadi,
keterampilan
berpikir,
keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan
vokasional mutlak harus dilaksanakan.
e. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi,
bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan
disajikan secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.
f. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan
dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan
formal, nonformal dan informal, dengan memperhatikan kondisi dan
tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah
pengembangan manusia seutuhnya.
g. Seimbang antara kepentingan nasional dan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan
nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional dan
kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan
dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
h. Tematik
Kurikulum dikembangkan dengan mengorganisasikan pengalamanpengalaman secara menyeluruh dalam tema-tema kontekstual yang
mendorong terjadinya pengalaman belajar baru yang meluas dan tidak
tersekat-sekat
oleh
pokok-pokok
bahasan
sehingga
dapat
mengaktifkan aktifitas mental peserta didik sekaligus aktifitas sosial
yang menumbuhkan kerjasama.
i. Partisipatif
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku
kepentingan agar tercipta rasa memiliki dan bertanggungjawab dalam
melaksanakannya.
3. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum
Pelaksanaan kurikulum di setiap satuan pendidikan menggunakan prinsipprinsip sebagai berikut.
a. Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, karakteristik,
perkembangan dan kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi
yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini peserta didik harus
mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh
8
9. kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan
menyenangkan.
b. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar,
yaitu: (i) belajar bagaimana beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, (ii) belajar memahami dan menghayati, (iii) belajar
berbuat dan melaksanakan secara efektif, (iv) belajar hidup dalam
kebersamaan dengan saling berbagi dan saling menghargai, dan (v)
belajar membangun dan menemukan jati diri, berdasarkan pemaknaan
keimanan, pemahaman, perbuatan, dan kebersamaan.
c. Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat
pelayanan yang bersifat perbaikan, pengayaan, dan/atau percepatan
sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta didik
dengan tetap memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi
peserta didik yang berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan, kesosialan,
dan moral.
d. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan
pendidik yang demokratis, saling menerima dan menghargai, akrab,
terbuka, dan hangat, dengan prinsip ing ngarsa sung tulada, ing
madya mangun karsa, tut wuri handayani, (di depan memberikan
contoh dan teladan, di tengah membangun semangat dan prakarsa di
belakang memberikan daya dan kekuatan).
e. Kurikulum
dilaksanakan
dengan
menggunakan
pendekatan
multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang
memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber
belajar, dengan prinsip alam takambang jadi guru (semua yang terjadi,
tergelar dan berkembang di masyarakat dan lingkungan sekitar serta
lingkungan alam semesta dijadikan sumber belajar, contoh dan
teladan).
f. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial
dan budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan
dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal.
g. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata
pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri diselenggarakan
dalam keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok
dan memadai antarkelas dan jenis serta jenjang pendidikan.
h. Kurikulum dilaksanakan secara fleksibel dalam ruang, waktu dan
strategi pembelajaran, serta menghargai pengalaman belajar peserta
didik yang diperoleh dalam kehidupan.
i. Kurikulum dilaksanakan secara konstruktif yang memberikan
pengakuan bahwa peserta didik mempunyai pandangan sendiri
terhadap dunia dan alam sekitarnya untuk membangun makna
berdasarkan
pengalaman
individu
dalam
menghadapi
dan
menyelesaikan situasi yang tidak tentu.
j. Kurikulum dilaksanakan secara induktif dengan membangun
pengetahuan melalui kejadian dengan fenomena empirik yang
menekankan pada kemampuan belajar yang berbasis pengalaman
langsung.
9
10. 4. Kesetaraan Tingkatan dan Derajat Kompetensi
Struktur kurikulum program Paket A, Paket B, dan Paket C dilaksanakan
dalam sistem tingkatan dan derajat yang setara dengan sistem kelas pada
pendidikan formal dengan kompetensi masing-masing sebagai berikut:
Program Paket A meliputi:
Tingkatan 1 dengan derajat kompetensi Awal setara dengan kelas III
SD/MI, menekankan pada kemampuan literasi dan numerasi
(kemahirwacanaan bahasa dan angka), sehingga peserta didik mampu
berkomunikasi melalui teks secara tertulis dan lisan, baik dalam bentuk
huruf maupun angka.
Tingkatan 2 dengan derajat kompetensi Dasar setara dengan kelas VI
SD/MI, menekankan penguasaan fakta, konsep, dan data secara
bertahap, sehingga peserta didik mampu berkomunikasi melalui teks
secara tertulis dan lisan dengan menggunakan fenomena alam dan atau
sosial sederhana secara etis, untuk memiliki keterampilan dasar dalam
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan melanjutkan pendidikan ke
jenjang lebih tinggi.
Program Paket B meliputi:
Tingkatan 3 dengan derajat kompetensi Terampil 1 setara dengan kelas
VIII SMP/MTs, menekankan pada penguasaan dan penerapan konsepkonsep abstrak secara lebih meluas dan berlatih meningkatkan
keterampilan berpikir dan bertindak logis dan etis, sehingga peserta didik
mampu berkomunikasi melalui teks secara tertulis dan lisan, serta
memecahkan masalah dengan menggunakan fenomena alam dan atau
sosial yang lebih luas.
Tingkatan 4 dengan derajat kompetensi Terampil 2 setara dengan kelas
IX SMP/MTs, menekankan peningkatan keterampilan berpikir dan
mengolah informasi serta menerapkannya untuk menghasilkan karya
sederhana yang bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat, sehingga
peserta didik mampu secara aktif mengekspresikan diri dan
mengkomunikasikan karyanya melalui teks secara lisan dan tertulis
berdasarkan data dan informasi yang akurat secara etis, untuk memenuhi
tuntutan keterampilan dunia kerja sederhana dan dapat melanjutkan
pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
Program Paket C meliputi:
Tingkatan 5 dengan derajat kompetensi Mahir 1 setara dengan kelas X
SMA/MA, diarahkan pada pencapaian dasar-dasar kompetensi akademik
dan menerapkannya untuk menghasilkan karya sehingga peserta didik
mampu mengkomunikasikan konsep-konsep secara lebih ilmiah dan etis
serta mempersiapkan diri untuk mampu bekerja mandiri dan
mengembangkan kepribadian profesional.
Tingkatan 6 dengan derajat kompetensi Mahir 2 setara dengan kelas XII
SMA/MA, diarahkan untuk pencapaian kemampuan akademik dan
keterampilan fungsional secara etis, sehingga peserta didik dapat bekerja
10
11. mandiri atau berwirausaha, bersikap profesional, berpartisipasi aktif dan
produktif dalam kehidupan masyarakat, serta dapat melanjutkan
pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
5. Kedalaman Muatan Kurikulum
Kedalaman muatan kurikulum pada program Paket A, Paket B, dan Paket
C, dituangkan dalam kompetensi yang terdiri atas Standar Kompetensi
(SK) dan Kompetensi Dasar (KD) tiap mata pelajaran pada setiap
tingkatan dan/ atau semester.
SK dan KD mata pelajaran pada porgram Paket A, Paket B, dan Paket C
mengacu kepada Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang dijabarkan ke
dalam SK dan KD masing-masing mata pelajaran pada pendidikan umum.
SK dan KD tiap mata pelajaran pada setiap tingkatan dan derajat
menggambarkan bobot mata pelajaran, dan disajikan pada Lampiranlampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional ini yang terdiri atas:
a. Lampiran 1 SK dan KD Program Paket A;
b. Lampiran 2 SK dan KD Program Paket B; dan
c. Lampiran 3 SK dan KD Program Paket C.
6. Perpindahan Jalur Pendidikan
UU Sisdiknas 20/2003 Pasal 12 ayat (1) butir (e) menegaskan hak peserta
didik untuk pindah antar jalur pendidikan. Sistem ini memungkinkan
peserta didik pindah dari jalur pendidikan informal dan pendidikan formal
ke jalur pendidikan nonformal atau sebaliknya.
Kurikulum program Paket A, Paket B, dan Paket C memungkinkan peserta
didik dari pendidikan informal dan pendidikan formal pindah ke program
Paket A, Paket B, dan Paket C melalui proses alih kredit dengan
menghitung Satuan Kredit Kompetensi (SKK) yang telah dicapai oleh
peserta didik. Persyaratan alih kredit mempertimbangkan daftar riwayat
hidup, capaian hasil belajar berupa transkrip, daftar nilai, raport,
portofolio dan sejenisnya. Apabila persyaratan belum memenuhi perlu
mengikuti tes penempatan yang memberikan pengakuan terhadap
pembelajaran yang diperoleh secara mandiri dari pengalaman, pelatihan
dan profesi. Ketentuan untuk alih kredit ini diatur dalam Panduan yang
ditetapkan Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah, Departemen
Pendidikan Nasional.
B. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum program Paket A, Paket B, dan Paket C merupakan pola
susunan mata pelajaran dan beban belajar yang harus ditempuh oleh peserta
didik dalam kegiatan pembelajaran, meliputi mata pelajaran, dan bobot
satuan kredit kompetensi (SKK).
Susunan mata pelajaran program Paket A, Paket B, dan Paket C terdiri atas
berbagai mata pelajaran untuk mengembangkan kemampuan olahhati,
olahpikir, olahrasa, olahraga dan olahkarya, termasuk muatan lokal,
keterampilan fungsional, dan pengembangan kepribadian profesional.
11
12. Beban belajar program Paket A, Paket B, dan Paket C dinyatakan dalam
satuan kredit kompetensi (SKK) yang menunjukkan bobot kompetensi yang
harus dicapai oleh peserta didik dalam mengikuti program pembelajaran, baik
melalui tatap muka, praktek keterampilan, dan atau kegiatan mandiri.
SKK merupakan penghargaan terhadap pencapaian kompetensi sebagai hasil
belajar peserta didik dalam menguasai suatu mata pelajaran. SKK
diperhitungkan untuk setiap mata pelajaran yang terdapat dalam struktur
kurikulum. Satu SKK dihitung berdasarkan pertimbangan muatan SK dan KD
tiap mata pelajaran. SKK dapat digunakan untuk alih kredit kompetensi yang
diperoleh dari jalur pendidikan informal, formal, kursus, keahlian dan
kegiatan mandiri. Satu SKK adalah satu satuan kompetensi yang dicapai
melalui pembelajaran 1 jam tatap muka atau 2 jam tutorial atau 3 jam
mandiri, atau kombinasi secara proporsional dari ketiganya. Satu jam tatap
muka yang dimaksud adalah satu jam pembelajaran yaitu sama dengan 35
menit untuk Paket A, 40 menit untuk Paket B, dan 45 menit untuk Paket C.
Struktur kurikulum program Paket A, Paket B, dan Paket C dimaksudkan
untuk mencapai standar kompetensi lulusan sesuai dengan Permen Diknas
23/2006 dengan orientasi pengembangan olahkarya untuk mencapai
keterampilan fungsional yang menjadi kekhasan program program Paket A,
Paket B, dan Paket C, yaitu:
a. Paket A: Memiliki keterampilan untuk memenuhi kebutuhan hidup seharihari.
b. Paket B: Memiliki keterampilan untuk memenuhi tuntutan dunia kerja.
c. Paket C: Memiliki keterampilan berwirausaha.
Pencapaian kompetensi keterampilan fungsional dikembangkan melalui mata
pelajaran keterampilan fungsional yang disesuaikan dengan potensi dan
kebutuhan secara terintegrasi dan/atau dalam bentuk mata pelajaran
tersendiri.
Muatan lokal merupakan kajian yang diberikan secara terintegrasi dalam
mata pelajaran atau secara tersendiri sebagai mata pelajaran pilihan.
Pengembangan
kepribadian
profesional
merupakan
kemampuan
mengembangkan diri untuk meningkatkan kualitas hidup dengan mengelola
potensi, bakat, minat, prakarsa, kemandirian, tindakan, dan waktu secara
profesional sesuai tujuan dan kebutuhan, yang dapat dilakukan antara lain
melalui pelayanan konseling.
Kemampuan olahhati dan olahrasa termasuk estetika dikembangkan melalui
muatan dan/atau kegiatan bahasa, seni dan budaya, keterampilan, dan
muatan lokal yang relevan.
Adapun struktur sebaran mata pelajaran Program Paket A, Paket B dan Paket
C sebagaimana tersaji pada tabel berikut.
12
13. Tabel 2
Struktur Kurikulum Paket A
Bobot Satuan Kredit Kompetensi (SKK)
Tingkatan 1 /
Derajat Awal
Setara Kelas I III
Mata Pelajaran
Tingkatan 2 /
Derajat Dasar
setara Kelas IVVI
Jumlah
1.
Pendidikan Agama
9
9
18
2.
Pendidikan Kewarganegaraan
9
9
18
3.
Bahasa Indonesia
15
15
30
4.
Matematika
15
15
30
5.
Ilmu Pengetahuan Alam
12
12
24
6.
Ilmu Pengetahuan Sosial
9
9
18
7.
Seni Budaya
6
6
12
8.
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan
6
6
12
9.
Keterampilan Fungsional
9
9
18
*)
**)
10
.
Muatan Lokal
11.
**)
6
Pengembangan Kepribadian
Profesional
6
Jumlah
102
**)
6
12**)
6
12
102
204
Keterangan:
*)
Pilihan mata pelajaran
**)
Substansinya dapat menjadi bagian dari mata pelajaran yang ada, baik mata pelajaran wajib maupun
pilihan. SKK untuk subtansi muatan lokal termasuk ke dalam SKK mata pelajaran yang dimuati.
13
14. Tabel 3
Struktur Kurikulum Paket B
Bobot Satuan Kredit Kompetensi (SKK)
Mata Pelajaran
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Tingkatan 3 /
Derajat Terampil 1
Setara Kelas VIIVIII
Tingkatan 4 /
Derajat Terampil
2
Setara Kelas IX
Jumlah
4
4
2
2
6
6
8
8
4
4
12
12
8
4
12
8
4
12
8
4
12
4
4
2
2
6
6
4
2
6
**)
**)
Pendidikan Agama
Pendidikan Kewarganegaraan
Bahasa Indonesia
Bahasa Inggris
Matematika
Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu Pengetahuan Sosial
Seni Budaya
Pendidikan Jasmani, Olahraga
dan Kesehatan
Keterampilan Fungsional *)
**)
11.
Muatan Lokal
12.
4
Pengembangan Kepribadian
Profesional
2
6**)
4
6
68
Jumlah
2
34
102
Keterangan:
*)
Pilihan mata pelajaran
**)
Substansinya dapat menjadi bagian dari mata pelajaran yang ada, baik mata pelajaran wajib maupun
pilihan. SKK untuk subtansi muatan lokal termasuk ke dalam SKK mata pelajaran yang dimuati.
14
15. Tabel 4
Struktur Kurikulum Paket C (Program IPA)
Bobot Satuan Kredit Kompetensi (SKK)
Tingkatan 5 /
Derajat Mahir 1
Setara Kelas X
Mata Pelajaran
Tingkatan 6 /
Derajat Mahir 2
setara Kls XI-XII
Jumlah
1.
Pendidikan Agama
2
4
6
2.
Pendidikan Kewarganegaraan
2
4
6
3.
Bahasa Indonesia
4
8
12
4.
Bahasa Inggris
4
8
12
5.
Matematika
4
8
12
6.
Fisika
2
8
10
7.
Kimia
2
8
10
8.
Biologi
2
8
10
9.
Sejarah
1
2
3
10.
Geografi
1
-
1
11
Ekonomi
2
-
2
12
Sosiologi
2
-
2
13
Seni Budaya
2
4
6
14
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan
2
4
6
15.
Keterampilan Fungsional
4*)
8*)
12*)
**)
**)
6**)
*)
**)
16.
Muatan Lokal
17.
2
Pengembangan Kepribadian
Profesional
4
2
6
40
Jumlah
4
82
122
Keterangan:
*)
Pilihan mata pelajaran
**)
Substansinya dapat menjadi bagian dari mata pelajaran yang ada, baik mata pelajaran wajib maupun
pilihan. SKK untuk subtansi muatan lokal termasuk ke dalam SKK mata pelajaran yang dimuati.
15
16. Tabel 5
Struktur Kurikulum Paket C (Program IPS)
Bobot Satuan Kredit Kompetensi (SKK)
Tingkatan 5 /
Derajat Mahir
1
Setara Kelas X
Mata Pelajaran
Tingkatan 6 /
Derajat Mahir 2
Setara Kelas XIXII
Jumlah
1.
Pendidikan Agama
2
4
6
2.
Pendidikan Kewarganegaraan
2
4
6
3.
Bahasa Indonesia
4
8
12
4.
Bahasa Inggris
4
8
12
5.
Matematika
4
8
12
6.
Fisika
2
-
2
7.
Kimia
2
-
2
8.
Biologi
2
-
2
9.
Sejarah
1
3
4
10.
Geografi
1
7
8
11.
Ekonomi
2
8
10
12.
Sosiologi
2
8
10
13.
Seni Budaya
2
4
6
14.
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan
2
4
6
15.
Keterampilan Fungsional
4*)
8*)
12*)
**)
**)
6**)
*)
**)
16.
Muatan Lokal
17.
Pengembangan Kepribadian
Profesional
Jumlah
2
4
2
4
6
40
82
122
Keterangan:
*)
Pilihan mata pelajaran
**)
Substansinya dapat menjadi bagian dari mata pelajaran yang ada, baik mata pelajaran wajib
maupun pilihan. SKK untuk subtansi muatan lokal termasuk ke dalam SKK mata pelajaran
yang dimuati.
16
17. Tabel 6
Struktur Kurikulum Paket C (Program Bahasa)
Bobot Satuan Kredit Kompetensi (SKK)
Tingkatan 5 /
Derajat Mahir 1
Setara Kelas X
Mata Pelajaran
Tingkatan 6 /
Derajat Mahir 2
Setara Kelas XIXII
Jumlah
1.
Pendidikan Agama
2
4
6
2.
Pendidikan Kewarganegaraan
2
4
6
3.
Bahasa Indonesia
4
10
14
4.
Bahasa Inggris
4
10
14
5.
Matematika
4
6
10
6.
Fisika
2
-
2
7.
Kimia
2
-
2
8.
Biologi
2
-
2
9.
Sejarah
1
4
5
10.
Geografi
1
-
1
11.
Ekonomi
2
-
2
12.
Sosiologi
2
-
2
13.
Antropologi
-
4
4
14.
Sastra Indonesia
-
8
8
15.
Bahasa Asing
-
8
8
16.
Seni Budaya
2
4
6
17.
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan
2
4
6
18.
Keterampilan Fungsional
4*)
8*)
12*)
19.
Muatan Lokal
2**)
4**)
6**)
20.
Pengembangan Kepribadian
Profesional
2
4
6
40
82
122
*)
**)
Jumlah
Keterangan:
*)
**)
Pilihan mata pelajaran
Substansinya dapat menjadi bagian dari mata pelajaran yang ada, baik mata pelajaran wajib
maupun pilihan. SKK untuk subtansi muatan lokal termasuk ke dalam SKK mata pelajaran
yang dimuati.
Dalam struktur kurikulum program Paket A, Paket B, dan Paket C terdapat mata
pelajaran yang diujikan secara nasional dan mata pelajaran lain yang tidak
diujikan secara nasional. Mata pelajaran yang diujikan secara nasional adalah
sebagaimana tertera pada tabel berikut.
17
18. Tabel 7
Mata Pelajaran Ujian Nasional Paket A, Paket B, dan Paket C
No.
Mata Pelajaran
Paket C
IPS IPA Bahas
a
Paket A
Paket B
1. Pendidikan
Kewarganegara
an
X
X
-
-
-
2. Bahasa
Indonesia
3. Bahasa Inggris
X
X
X
X
X
-
X
X
X
X
4. Matematika
X
X
-
X
-
5. IPA
X
X
-
-
-
6. IPS
X
X
-
-
-
7. Fisika
-
-
-
X
-
8. Kimia
-
-
-
X
-
9. Biologi
-
-
-
X
-
10. Sejarah
-
-
X
-
X
11. Geografi
-
-
X
-
-
12. Ekonomi
-
-
X
-
-
13. Antropologi
-
-
-
-
X
14. Sosiologi
-
-
X
-
-
15. Sastra
Indonesia
-
-
-
-
X
16. Bahasa Asing
-
-
-
-
X
18
19. BAB III
BEBAN BELAJAR, KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN, DAN
KALENDER PENDIDIKAN
A. Beban Belajar
Beban belajar program Paket A, Paket B, dan Paket C dinyatakan dalam
satuan kredit kompetensi (SKK) yang menunjukkan kompetensi yang harus
dicapai oleh peserta didik dalam mengikuti program pembelajaran baik
melalui tatap muka, praktek keterampilan, dan/atau kegiatan mandiri.
Pembelajaran pada program Paket A, Paket B, dan Paket C dilakukan dengan
pendekatan induktif, tematik, dan berbasis kecakapan hidup. Pencapaian
beban belajar menggunakan sistem modular yang menekankan pada belajar
mandiri, ketuntasan belajar, dan maju berkelanjutan.
Kegiatan belajar mandiri merupakan kegiatan pembelajaran yang dirancang
dan dilaksanakan oleh peserta didik dengan bimbingan pendidik atau
disesuaikan dengan kebutuhan, kesempatan, penyelesaian dan ketuntasan
yang diatur oleh peserta didik. Ketuntasan belajar merupakan pencapaian
kompetensi pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai sebagai hasil belajar
yang dapat diwujudkan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Maju
berkelanjutan merupakan pencapaian kompetensi secara bertahap menuju
ketuntasan belajar dari suatu kompetensi ke kompetensi berikutnya. Tingkat
penguasaan kompetensi individu secara tuntas dalam maju berkelanjutan
menentukan jenis dan tingkat kompetensi berikutnya serta bahan belajar
lainnya yang harus ditempuh.
Satuan Kredit Kompetensi merupakan penghargaan terhadap pencapaian
kompetensi sebagai hasil belajar peserta didik dalam menguasai suatu mata
pelajaran. SKK diperhitungkan untuk setiap mata pelajaran yang terdapat
dalam struktur kurikulum. Satu SKK dihitung berdasarkan pertimbangan
muatan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) tiap mata
pelajaran. Kemudian keseluruhan SKK untuk mencapai SKL program Paket A,
Paket B, dan Paket C di distribusikan per semester.
Satuan Kredit Kompetensi dapat digunakan untuk alih kredit kompetensi yang
diperoleh dari jalur pendidikan informal, formal, kursus, keahlian dan
kegiatan mandiri. Penentuan dan pengakuan bobot SKK hasil alih kredit
memperhatikan tingkat kompetensi berdasarkan hasil belajar sebelumnya
yang diperoleh melalui tes, portofolio, transkrip, sertifikat, raport, surat
penghargaan, surat keterangan tentang berbagai keikutsertaan dalam
pelatihan, pagelaran, pameran, lomba, olimpiade dan kegiatan unjuk prestasi
lainnya.
Kegiatan tatap muka merupakan kegiatan pembelajaran dalam interaksi
langsung antara peserta didik dengan pendidik sebagai kegiatan tutorial
untuk pendalaman materi yang sulit, penguatan motivasi, dan peningkatan
ketuntasan belajar, serta penilaian hasil belajar. Dengan demikian kegiatan
tatap muka sangat menerapkan pendekatan partisipatif (andragogi) yang
tidak ditekankan pada transfer pengetahuan dan keterampilan.
19
20. Praktek keterampilan merupakan kegiatan pembelajaran yang mendukung
pencapaian kompetensi keterampilan fungsional dan kepribadian profesional
yang pada gilirannya dapat mewujudkan kompetensi kecakapan hidup.
Kompetensi kecakapan hidup meliputi kompetensi personal, kompetensi
sosial, kompetensi intelektual dan kompetensi vokasional.
B. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan silabus program Paket A,
Paket B dan Paket C ditetapkan oleh Dinas yang bertanggungjawab di bidang
pendidikan sesuai dengan tingkat kewenangannya, berdasarkan kerangka
dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan.
KTSP dan silabus program Paket A, Paket B, dan Paket C dikembangkan
dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan dan berdasarkan panduan
penyusunan KTSP program Paket A, Paket B, dan Paket C.
C. Kalender Pendidikan
Kalender program Paket A, Paket B, dan Paket C merupakan pengaturan
kegiatan pembelajaran dalam satu tahun ajaran yang mencakup permulaan
tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, hari libur
nasional, dan ujian nasional. Kalender pendidikan ini merupakan ramburambu bagi penyelenggara program Paket A, Paket B, dan Paket C untuk
mengatur kegiatan pembelajaran yang sesuai kebutuhan peserta didik.
1. Permulaan tahun ajaran dimulai bulan Juli setiap tahun.
2. Peserta didik dapat mengikuti kegiatan pembelajaran sesuai dengan
kesempatan masing-masing dengan memperhatikan beban belajar dan
cara menempuhnya sesuai dengan peraturan yang berlaku.
3. Minggu efektif belajar merupakan penjadwalan layanan tutorial dalam
rangka pendalaman materi belajar yang disediakan oleh lembaga
penyelenggara.
4. Waktu pembelajaran efektif diperhitungkan sesuai dengan waktu
pencapaian SKK masing-masing kurikulum program program Paket A,
Paket B, dan Paket C.
5. Hari libur nasional yang dimaksud sesuai dengan ketetapan.
6. Ujian nasional dilaksanakan dalam dua periode setiap tahun sesuai
dengan prosedur operasional standar (POS) ujian nasional.
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,
TTD.
BAMBANG SUDIBYO
20
21. Lampiran 1
STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR
PROGRAM PAKET A
01. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
A. Latar Belakang
Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia.
Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan suatu kehidupan yang
bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari betapa pentingnya peran
agama bagi kehidupan umat manusia maka internalisasi nilai-nilai agama
dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh
melalui pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga, di Satuan
pendidikan nonformal penyelenggara pendidikan kesetaraan maupun
masyarakat.
Pendidikan Agama dimaksudkan untuk peningkatan potensi spiritual dan
membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup
etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan Agama.
Peningkatan potensi spritual mencakup pengenalan, pemahaman, dan
penanaman nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam
kehidupan individual ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan potensi
spritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi
yang dimiliki manusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan
martabatnya sebagai makhluk Tuhan.
Pendidikan Agama Islam diberikan dengan mengikuti tuntunan bahwa agama
diajarkan kepada manusia dengan visi untuk mewujudkan manusia yang
bertakwa kepada Allah SWT dan berakhlak mulia, serta bertujuan untuk
menghasilkan manusia yang jujur, adil, berbudi pekerti, etis, saling
menghargai, disiplin, harmonis dan produktif, baik personal maupun sosial.
Tuntutan visi ini mendorong dikembangkannya standar kompetesi sesuai
dengan jenjang pendidikan yang secara nasional ditandai dengan ciri-ciri:
1. lebih menitik beratkan pencapaian kompetensi secata utuh selain
penguasaaan materi;
2. mengakomodasikan keragaman kebutuhan dan sumber daya pendidikan
yang tersedia;
3. memberiklan kebebasan yang lebih luas kepada pendidik di lapangan
untuk mengembangkan strategi dan program pembelajaran seauai
dengan kebutuhan dan ketersedian sumber daya pendidikan.
Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu
berupaya menyempurnakan iman, takwa, dan akhlak, serta aktif membangun
peradaban dan keharmonisan kehidupan, khususnya dalam memajukan
peradaban bangsa yang bermartabat. Manusia seperti itu diharapkan tangguh
dalam menghadapi tantangan, hambatan, dan perubahan yang muncul
21
22. dalam pergaulan masyarakat baik dalam lingkup lokal, nasional, regional
maupun global.
Pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode pembelajaran sesuai
dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Pencapaian seluruh
kompetensi dasar perilaku terpuji dapat dilakukan tidak beraturan. Peran
semua unsur pendidikan, orang tua peserta didik dan masyarakat sangat
penting dalam mendukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan
Agama Islam.
B. Tujuan
Pendidikan Agama Islam di Paket A bertujuan untuk:
1. menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan
pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan,
serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi
manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya
kepada Allah SWT;
2. mewujudkan manuasia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak
mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas,
produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi (tasamuh), menjaga
keharmonisan secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya
agama dalam komunitas kependidikan.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
1. Al-Qur’an dan Hadits
2. Aqidah
3. Akhlak
4. Fiqih
5. Tarikh dan Kebudayaan Islam
Pendidikan Agama Islam menekankan keseimbangan, keselarasan, dan
keserasian antara hubungan manusia dengan Allah SWT, hubungan manusia
dengan sesama manusia, hubungan manusia dengan diri sendiri, dan
hubungan manusia dengan alam sekitarnya.
D. Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran
1. Menyebutkan, menghafal, membaca dan mengartikan surat-surat pendek
dalam Al-Qur’an, mulai surat Al-Fatihah sampai surat Al-‘Alaq
2. Mengenal dan meyakini aspek-aspek rukun iman dari iman kepada Allah
sampai iman kepada Qadha dan Qadar
3. Berperilaku terpuji dalam kehidupan sehari-hari serta
perilaku tercela
22
menghindari
23. 4. Mengenal dan melaksanakan rukun Islam mulai dari bersuci (thaharah)
sampai zakat serta mengetahui tata cara pelaksanaan ibadah haji
5. Menceritakan kisah nabi-nabi serta mengambil teladan dari kisah tersebut
dan menceritakan kisah tokoh orang-orang tercela dalam keh
E. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Tingkatan
Derajat
Setara
Bobot SKK
:
:
:
:
I
Awal
Kelas I s.d III
9
Standar Kompetensi
SD/MI
Kompetensi Dasar
Al Qur’an
1. Menghafal Al Qur’an 1.1
surat pendek pilihan 1.2
Melafalkan QS Al-Fatihah dengan lancar
Menghafal QS Al-Fatihah dengan lancar
2. Menghafal Al Qur’an 2.1
surat-surat pendek 2.2
pilihan
2.3
Menghafal QS Al-Kautsar dengan lancar
3. Menghafal Al Qur’an
3.1
Mengenal huruf Hijaiyah
3.2
Mengenal tanda baca (harakat)
Menghafal QS An-Nashr dengan lancar
Menghafal QS Al-‘Ashr dengan lancar
4. Membaca Al Qur’an 4.1
surat pendek pilihan 4.2
Membaca huruf hijaiyah bersambung
5. Mengenal
kalimat 5.1
dalam Al Qur’an
5.2
Membaca kalimat dalam Al Qur’an
6. Mengenal
AlQur’an
Membaca huruf Al Qur’an
ayat-ayat 6.1
Menulis huruf hijaiyah bersambung
Menulis kalimat dalam Al Qur’an
6.2
Menulis huruf Al Qur’an
7.1
Menunjukkan ciptaan Allah SWT
ciptaan-Nya
Menyebutkan enam Rukun Iman
Menghafal enam Rukun Iman
Aqidah
7. Mengenal
Iman
Rukun
7.2
7.3
23
melalui
24. Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
8. Mengenal
dua 8.1
kalimat syahadat
8.2
8.3
9.
Mengenal
Husna
Asmaul 9.1
9.2
Melafalkan syahadat tauhid dan syahadat rasul
Menghafal dua kalimat syahadat
Mengartikan dua kalimat syahadat
Menyebutkan lima dari Asmaul Husna
Mengartikan lima dari Asmaul Husna
10. Mengenal
Husna
Asmaul 10.1 Menyebutkan lima dari Asmaul Husna
11. Mengenal
wajib Allah
sifat 11.1 Menyebutkan lima sifat wajib Allah
12. Mengenal
mustahil Allah
sifat 12.1 Menyebutkan sifat mustahil Allah SWT
10.2 Mengartikan lima dari Asmaul Husna
11.2 Mengartikan lima sifat wajib Allah
12.2 Mengartikan sifat mustahil Allah SWT
Ahlak
13. Membiasakan
perilaku terpuji
13.1 Membiasakan perilaku jujur
13.2 Membiasakan perilaku bertanggung jawab
13.3 Membiasakan perilaku hidup bersih
13.4 Membiasakan perilaku disiplin
14. Membiasakan
perilaku terpuji
14.1 Menampilkan perilaku rajin
14.2 Menampilkan perilaku tolong-menolong
14.3 Menampilkan perilaku hormat terhadap orang
tua
14.4 Menampilkan adab makan dan minum
14.5 Menampilkan adab belajar
15. Mencontoh perilaku 15.1 Menampilkan perilaku rendah hati
terpuji
15.2 Menampilkan perilaku hidup sederhana
15.3 Menampilkan adab buang air besar dan kecil
24
25. Standar Kompetensi
16. Membiasakan
perilaku terpuji
Kompetensi Dasar
16.1 Mencontohkan perilaku hormat dan santun
kepada tenaga kependidikan
16.2 Menampilkan perilaku sopan dan santun kepada
tetangga
17. Membiasakan
perilaku terpuji
17.1 Menampilkan perilaku percaya diri
17.2 Menampilkan perilaku tekun
17.3 Menampilkan perilaku hemat
18. Membiasakan
perilaku terpuji
18.1 Menampilkan perilaku setia kawan
18.2 Menampilkan perilaku kerja keras
18.3 Menampilkan
hewan
perilaku
penyayang
terhadap
18.4 Menampilkan
lingkungan
perilaku
penyayang
terhadap
Fiqih
19. Mengenal tatacara 19.1 Menyebutkan pengertian bersuci
bersuci (thaharah)
19.2 Mencontoh tatacara bersuci
20. Mengenal
Islam
Rukun 20.1 Menirukan ucapan Rukun Islam
20.2 Menghafal Rukun Islam
21. Membiasakan
bersuci (thaharah)
22. Mengenal
wudhu
23. Menghafal
shalat
21.1 Menyebutkan tata cara berwudlu
21.2 Mempraktekkan tata cara berwudlu
tatacara 22.1 Membiasakan wudhu dengan tertib
22.2 Membaca do’a setelah berwudlu
bacaan 23.1 Melafalkan bacaan shalat
23.2 Menghafal bacaan shalat
25
26. Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
24 Membiasakan shalat 24.1 Mencontoh gerakan shalat
secara tertib
24.2 Mempraktekkan shalat secara tertib
25 Melaksanakan shalat 25.1 Menghafal bacaan shalat
dengan tertib
25.2 Menampilkan keserasian gerakan dan bacaan
shalat
26 Melakukan
fardhu
shalat 26.1 Menyebutkan shalat fardhu
26.2 Mempraktikkan shalat fardhu
Tingkatan
Derajat
Setara
Bobot SKK
:
:
:
:
II
Dasar
Kelas IV s.d VI SD/MI
9
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Al Qur’an
1. Membaca
Al Qur’an
surat-surat 1.1
2. Membaca
Al Qur’an
surat-surat 2.1
1.2
Membaca QS Al-Fatihah dengan lancar
Membaca QS Al-Ikhlas dengan lancar
Membaca QS Al-Kautsar dengan lancar
2.2
Membaca QS An-Nashr dengan lancar
2.3
Membaca QS Al-‘Ashr dengan lancar
3. Mengartikan Al Qur’an 3.1
surat pendek pilihan
3.2
Membaca QS Al-Lahab dan Al-Kafirun
4. Mengartikan Al Quran 4.1
Surat pendek pilihan
4.2
Membaca QS Al-Maun dan Al-Fiil
5. Mengartikan Al Qur’an 5.1
Surat pendek pilihan
Membaca QS Al-Qadr dan QS Al-‘Alaq ayat
1-5
5.2
Mengartikan QS Al-Qadr dan QS Al-‘Alaq
ayat 1-5
6. MengartikanAl Quran 6.1
Ayat-ayat pilihan
Membaca QS Al-Maidah ayat 3 dan AlHujurat ayat 13
6.2
Mengartikan QS Al-Maidah ayat 3 dan AlHujurat ayat 13
Mengartikan QS Al-Lahab dan Al-Kafirun
Mengartikan QS Al-Maun dan Al-Fiil
26
27. Aqidah
7. Mengenal
Allah SWT
sifat
jaiz 7.1
7.2
Menyebutkan sifat jaiz Allah SWT
Mengartikan sifat jaiz Allah SWT
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
8. Mengenal Malaikat dan 8.1
tugasnya
8.2
8.3
9. Mengenal
Allah SWT
kitab-kitab 9.1
Menjelaskan pengertian Malaikat
Menyebutkan nama-nama Malaikat
Menyebutkan tugas-tugas Malaikat
Menyebutkan nama-nama kitab Allah SWT
9.2
Menyebutkan nama-nama Rasul
menerima kitab-kitab Allah SWT
yang
9.3
Menjelaskan Al-Qur’an sebagai kitab suci
terakhir
10. Mengenal Rasul- Rasul 10.1 Menyebutkan nama-nama Rasul Allah SWT
Allah SWT
10.2 Menyebutkan nama-nama Rasul Ulul Azmi
dari para Rasul
10.3 Membedakan Nabi dan Rasul
11. Meyakini adanya
Akhir
Hari 11.1 Menyebutkan nama-nama Hari Akhir
11.2 Menjelaskan tanda-tanda Hari Akhir
12. Meyakini
adanya 12.1 Menunjukkan
Qadha dan Qadar
Qadar
contoh-contoh
Qadha
dan
12.2 Menunjukkan keyakinan terhadap Qadha
dan Qadar
Tarikh
13. Menceritakan
Nabi
kisah 13.1 Menceritakan kisah Nabi Adam AS
13.2 Menceritakan
kisah
Muhammad SAW
kelahiran
Nabi
13.3 Menceritakan perilaku masa kanak-kanak
Nabi Muhammad SAW
14. Menceritakan
Nabi
kisah 14.1 Menceritakan kisah Nabi Ibrahim AS
14.2 Menceritakan kisah Nabi Ismail AS
27
28. Standar Kompetensi
15. Menceritakan
Nabi
Kompetensi Dasar
kisah 15.1 Menceritakan kisah Nabi Ayyub AS
15.2 Menceritakan kisah Nabi Musa AS
15.3 Menceritakan kisah Nabi Isa AS
16. Menceritakan
Sahabat Nabi
kisah 16.1 Menceritakan kisah Khalifah Abubakar RA
16.2 Menceritakan kisah Umar bin Khattab RA
17. Menceritakan
kisah 17.1 Menceritakan perilaku Abu Lahab dan Abu
Abu Lahab, Abu Jahal,
Jahal
dan Musailamah Al
17.1 Menceritakan perilaku Musailamah Al Kadzab
Kadzab
18. Menceritakan
kisah 18.1 Menceritakan perjuangan kaum Muhajirin
kaum Muhajirin dan
18.2 Menceritakan perjuangan kaum Anshar
kaum Anshar
19. Membiasakan perilaku 19.1 Meneladani perilaku taubatnya Nabi Adam
terpuji
AS
19.2 Meneladani perilaku masa kanak-kanak Nabi
Muhammad SAW
20. Membiasakan perilaku 20.1 Meneladani perilaku Nabi Ibrahim AS
terpuji
20.2 Meneladani Nabi Ismail AS
21. Membiasakan perilaku 21.1 Meneladani perilaku Nabi Ayyub AS
terpuji
21.2 Meneladani perilaku Nabi Musa AS
21.3 Meneladani perilaku Nabi Isa AS
22. Membiasakan perilaku 22.1 Meneladani perilaku Khalifah Abubakar RA
terpuji
22.2 Meneladani perilaku Umar bin Khattab RA
Akhlak
23. Menghindari
tercela
perilaku 23.1 Menghindari perilaku dengki seperti Abu
Lahab dan Abu Jahal
23.2 Menghindari
perilaku
Musailamah Al Kadzab
28
bohong
seperti
29. Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
24. Membiasakan perilaku 24.1 Meneladani perilaku kegigihan perjuangan
terpuji
kaum Muhajirin dalam kehidupan sehari-hari
di lingkungan peserta didik
24.2 Meneladani perilaku tolong-menolong kaum
Anshar dalam kehidupan sehari-hari di
lingkungan peserta didik
Fiqih
25. Mengenal ketentuan- 25.1 Menyebutkan rukun shalat
ketentuan shalat
25.2 Menyebutkan sunnat shalat
25.3 Menyebutkan syarat sah dan syarat wajib
shalat
25.4 Menyebutkan hal-hal yang membatalkan
shalat
26. Melaksanakan
dan do’a
dzikir 26.1 Melakukan dzikir setelah shalat
26.2 Membaca do’a setelah shalat
27. Mengumandangkan
adzan dan iqamah
27.1 Melafalkan lafal adzan dan iqamah
28. Mengenal puasa wajib
28.1 Menyebutkan
Ramadhan
27.2 Mengumandangkan adzan dan iqamah
ketentuan-ketentuan
puasa
28.2 Menyebutkan hikmah puasa
29. Mengenal ibadah pada 29.1 Melaksanakan tarawih di bulan Ramadhan
bulan Ramadhan
29.2 Melaksanakan tadarrus Al-Qur’an
30. Mengetahui kewajiban 30.1 Menyebutkan macam-macam zakat
zakat
30.2 Menyebutkan ketentuan zakat fitrah
F. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran ini menjadi arah dan
landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi untuk penilaian. Seluruh materi SK dan KD pada masingmasing tingkatan/derajat dibagi ke dalam satuan kredit kompetensi (SKK) secara
seimbang sebanyak yang ditentukan untuk tingkatan/derajat kompetensi yang
dimaksud.
Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu
memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.
29
30. 02. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen
A. Latar Belakang
Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia.
Agama menjadi pemandu dalam upaya untuk mewujudkan suatu kehidupan
yang bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari peran agama amat
penting bagi kehidupan umat manusia maka internalisasi agama dalam
kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh
melalui pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga, Satuan
pendidikan nonformal penyelenggara pendidikan kesetaraan maupun
masyarakat.
Pendidikan Agama dimaksudkan untuk peningkatan potensi spritual dan
membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup
etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.
Peningkatan potensi spritual mencakup pengenalan, pemahaman, dan
penanaman nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut
dalam kehidupan individual ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan
potensi spritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai
potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan
martabatnya sebagai makhluk Tuhan.
Penerapan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar di bidang Pendidikan
Agama Kristen (PAK), sangat tepat dalam rangka mewujudkan model PAK
yang bertujuan mencapai transformasi nilai-nilai kristiani dalam kehidupan
peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar memberikan ruang yang sama kepada
setiap peserta didik dengan keunikan yang berbeda untuk mengembangkan
pemahaman iman kristiani sesuai dengan pemahaman, tingkat kemampuan
serta daya kreativitas masing-masing.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Kristen
bukanlah “standar moral” Kristen yang ditetapkan untuk mengikat peserta
didik, melainkan dampingan dan bimbingan bagi peserta didik dalam
melakukan perjumpaan dengan Tuhan Allah untuk mengekspresikan hasil
perjumpaan itu dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik belajar
memahami, mengenal dan bergaul dengan Tuhan Allah secara akrab karena
seungguhnya Tuhan Allah itu ada dan selalu ada dan berkarya dalam hidup
mereka. Dia adalah Sahabat dalam Kehidupan Anak-anak.
Hakikat Pendidikan Agama Kristen (PAK) seperti yang tercantum dalam hasil
Lokakarya Strategi PAK di Indonesia tahun 1999 adalah: Usaha yang
dilakukan secara terencana dan kontinu dalam rangka mengembangkan
kemampuan peserta didik agar dengan pertolongan Roh Kudus dapat
memahami dan menghayati kasih Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus yang
dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari, terhadap sesama dan lingkungan
hidupnya. Dengan demikian, setiap orang yang terlibat dalam proses
pembelajaran PAK memiliki keterpanggilan untuk mewujudkan tanda-tanda
Kerajaan Allah dalam kehidupan pribadi maupun sebagai bagian dari
komunitas.
30
31. Pada dasarnya PAK dimaksudkan untuk menyampaikan kabar baik
(euangelion = injil), yang disajikan dalam
dua aspek, aspek ALLAH
TRITUNGGAL (ALLAH BAPA, ANAK, DAN ROH KUDUS) dan KARYANYA, dan
aspek NILAI-NILAI KRISTIANI. Secara holistik, pengembangan Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar PAK pada Pendidikan Dasar dan
Menengah
mengacu pada dogma Allah Tritunggal dan karya-Nya.
Pemahaman terhadap Allah Tritunggal dan karya-Nya harus tampak dalam
nilai-nilai kristiani yang dapat dilihat dalam kehidupan keseharian peserta
didik.
Berdasarkan pemahaman tersebut, maka rumusan Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar PAK dibatasi hanya pada aspek yang secara substansial
mampu mendorong terjadinya transformasi dalam kehidupan peserta didik,
terutama dalam pengayaan nilai-nilai iman kristiani. Dogma yang lebih
spesifik dan mendalam diajarkan di dalam gereja.
Fokus Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar berpusat pada kehidupan
manusia (life centered). Artinya, pembahasan Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar didasarkan pada kehidupan manusia, dan iman Kristen
berfungsi sebagai cahaya yang menerangi tiap sudut kehidupan manusia.
Pembahasan materi sebagai wahana untuk mencapai kompetensi, dimulai
dari lingkup yang paling kecil, yaitu manusia sebagai ciptaan Allah,
selanjutnya keluarga, teman, lingkungan di sekitar peserta didik, setelah itu
barulah dunia secara keseluruhan dengan berbagai dinamikanya.
B. Tujuan dan Fungsi
1. Mata pelajaran PAK di Paket A bertujuan:
a. Memperkenalkan Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus dan karya-karyaNya agar peserta didik bertumbuh iman percayanya dan meneladani
Allah Tritunggal dalam hidupnya
b. Menanamkan pemahaman tentang Allah dan karya-Nya kepada
peserta didik, sehingga mampu memahami dan menghayatinya
c. Menghasilkan manusia Indonesia yang mampu menghayati imannya
secara bertanggungjawab serta berakhlak mulia di tengah masyarakat
yang pluralistik.
2. Fungsi
a. Memampukan peserta didik memahami kasih dan karya Allah dalam
kehidupan sehari-hari
b. Membantu peserta didik mentransformasikan nilai-nilai kristiani dalam
kehidupan sehari-hari
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup PAK meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
1. Allah Tritunggal (Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus) dan karya-Nya
31
32. 2. Nilai-nilai kristiani.
Pada jenjang pendidikan Paket A peserta didik diperkenalkan pada hakikat
Allah dan perspektif hubungan-Nya dengan manusia. Allah tidak berkarya di
dalam ruang kosong, tetapi berkomunikasi dengan manusia. Allah membina
relasi dengan manusia melalui karya-Nya.
D. Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran
1. Memahami kasih Allah melalui keberadaan dirinya
2. Menanggapi kasih Allah dengan mengasihi orangtua, keluarga dan teman
3. Beribadah kepada Tuhan sebagai ucapan syukur melalui doa dan membaca
Alkitab
4. Memelihara ciptaan Allah lainnya dalam hidup sehari-hari
E. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Tingkatan
Derajat
Setara
Bobot SKK
:
:
:
:
I
Awal
Kelas I s.d III
9
Standar Kompetensi
SD/MI
Kompetensi Dasar
Nilai-nilai Kristiani
1. Menerima
dan
mensyukuri 1.1
keberadaan dirinya sebagai
ciptaan Allah dalam relasinya 1.2
dengan ciptaan lain
Menerima keberadaan
sebagai pemberian Allah
2. Menerima
dan
mensyukuri 2.1
keberadaan dirinya sebagai
ciptaan Allah dalam relasinya 2.2
dengan ciptaan lain
Mensyukuri alam ciptaan Allah dan
isinya
3. Menerapkan makna mengasihi 3.1
dan
menghargai
manusia
dalam
kepelbagaian
dan 3.2
perbedaan yang ada
Mensyukuri
kepelbagaian
budaya,suku, agama dan bangsa
32
dirinya
Menjawab kasih Allah dengan cara
mengasihi keluarganya
Mensyukuri hidup bersama orang
lain
Mengasihi
teman,
kependidikan
serta
dilingkungan sekitarnya
tenaga
sesama
33. 4. Menerapkan makna mengasihi 4.1
dan
menghargai
manusia
dalam
kepelbagaian
dan
perbedaan yang ada
4.2
Menghargai teman dan tenaga
kependidikan serta sesama tanpa
memandang perbedaan
Menolong orang yang sedang
menderita yang ada di sekitarnya
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
5. Mendeskripsikan
arti 5.1
mensyukuri pemeliharaan Allah
dalam kehidupan keluarga dan 5.2
menunjukkan syukur melalui
tanggung
jawabnya
dalam
keluarga dan sesama
Turut serta menciptakan hidup
rukun dalam keluarga dan sesama
Memelihara alam ciptaan Allah
Allah Tritunggal dan Karya-Nya
dan Nilai-nilai Kristiani
6. Mendeskripsikan
arti 6.1
mensyukuri pemeliharaan Allah
dalam
kehidupan
keluarga
serta
menunjukkan
syukur
melalui tanggung jawabnya 6.2
dalam keluarga dan sesama
Tingkatan
Derajat
Setara
Bobot SKK
:
:
:
:
Mensyukuri pemeliharaan Allah
pada setiap anggota keluarga
Memberikan
keluarga
yang
terbaik
bagi
II
Dasar
Kelas IV s.d VI SD/MI
9
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Allah Tritunggal dan Karya-Nya
1. Memahami
dan
mengakui 1.1
kemahakuasaan Allah dalam wujud 1.2
tindakan manusia yang bergantung
sepenuhnya kepada Allah
33
Memahami kemahakuasaan Allah
Mengakui
keterbatasannya
sebagai
manusia
dan
ketergantungannya
pada
kemahakuasaan Allah
34. 2. Menjelaskan
bahwa
manusia 2.1
berdosa, tetapi diselamatkan Allah
melalui penebusan Yesus Kristus
2.2
Menjelaskan bahwa manusia itu
berdosa
3. Menjelaskan
bahwa
manusia 3.1
berdosa, tetapi diselamatkan Allah
melalui penebusan Yesus Kristus
3.2
Menjelaskan bahwa Allah adalah
penyelamat manusia
Menunjukkan
memohon ampun
kerinduan
Menunjukkan sikap
sebagai
orang yang sudah diselamatkan
Nilai-Nilai Kristiani
4. Memahami
dan
mengakui 4.1
kemahakuasaan Allah dalam wujud
tindakan manusia yang bergantung
sepenuhnya kepada Allah
4.2
Standar Kompetensi
Memahami
wujud
tindakan
manusia
yang
sepenuhnya
bergantung pada Allah
Mensyukuri kemahakuasaan Allah
Kompetensi Dasar
5. Menerapkan makna ibadah yang 5.1
sesungguhnya, khususnya dalam
seluruh aktivitas hidup manusia
5.2
Memahami
dan
makna ibadah
6. Menerapkan makna ibadah yang 6.1
sesungguhnya, khususnya dalam
seluruh aktivitas hidup manusia
Memahami
makna
sehari-hari sebagai
syukur kepada Allah
6.2
menghayati
Memahami
makna
kegiatan
sehari-hari
sebagai ungkapan
syukur kepada Allah
kegiatan
ungkapan
Melayani Allah dan sesama
sebagai ungkapan syukur kepada
Allah
F. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran ini menjadi arah
dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran,
dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Seluruh materi SK dan
34
35. KD pada masing-masing tingkatan/derajat dibagi ke dalam satuan kredit
kompetensi (SKK) secara seimbang sebanyak yang ditentukan untuk
tingkatan/derajat kompetensi yang dimaksud. Dalam merancang kegiatan
pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar
Penilaian.
03. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik
A. Latar Belakang
Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia.
Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan suatu kehidupan yang
bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari peran agama amat penting
bagi kehidupan umat manusia maka internalisasi agama dalam kehidupan
setiap pribadi
menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui
pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga, di Satuan pendidikan
nonformal penyelenggara pendidikan kesetaraan maupun masyarakat.
Pendidikan Agama dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang maha Esa dan
berakhlak mulia serta peningkatan potensi spiritual. Akhlak mulia mencakup
etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujutan dari pendidikan Agama.
Peningkatan potensi spiritual mencakup pengenalan, pemahaman, dan
penanaman nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan individual ataupun kolektif
kemasyarakatan. Peningkatan potensi spiritual tersebut
pada akhirnya
bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang
aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk
Tuhan.
Pendidikan Agama Katolik adalah usaha yang dilakukan secara terencana dan
berkesinambungan dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta didik
untuk memperteguh iman dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
sesuai dengan ajaran Gereja Katolik, dengan tetap memperhatikan
penghormatan terhadap agama lain dalam hubungan kerukunan antarumat
beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional.
Dari pengalaman dapat dilihat bahwa apa yang diketahui (pengetahuan, ilmu)
tidak selalu
membuat hidup seseorang sukses dan bermutu. Tetapi
kemampuan, keuletan dan kecekatan seseorang untuk mencernakan dan
mengaplikasikan apa yang diketahui dalam hidup nyata, akan membuat hidup
seseorang sukses dan bermutu. Demikian pula dalam kehidupan beragama.
Orang tidak akan beriman dan diselamatkan oleh apa yang ia ketahui tentang
imannya,
tetapi
terlebih
oleh
pergumulannya
bagaimana
ia
menginterpretasikan dan mengaplikasikan pengetahuan imannya dalam hidup
nyata sehari-hari. Seorang beriman yang sejati seorang yang senantiasa
berusaha untuk melihat, menyadari dan menghayati kehadiran Allah dalam
hidup nyatanya, dan berusaha untuk melaksanakan kehendak Allah bagi
dirinya dalam konteks hidup nyatanya. Oleh karena itu Pendidikan agama
Katolik merupakan salah satu usaha untuk memampukan peserta didik
menjalani proses pemahaman, pergumulan dan penghayatan iman dalam
konteks hidup nyatanya. Dengan demikian proses ini mengandung unsur
pemahaman iman, pergumulan iman, penghayatan iman dan hidup nyata.
35
36. Proses semacam ini diharapkan semakin memperteguh dan mendewasakan
iman peserta didik.
Standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk Paket A ini merupakan standar
umum yang minimal. Minimal dalam konteks ini berarti mengandung dasar-dasar
umum ajaran iman Katolik yang harus diketahui, dihayati dan diamalkan para
peserta didik. Karena bersifat umum dan minimal maka dapat membuka peluang
bagi pengayaan lokal sesuai kebutuhan setempat.
B. Tujuan
Pendidikan Agama Katolik (PAK) pada dasarnya bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan untuk
membangun hidup yang semakin beriman. Membangun hidup beriman Kristiani berarti membangun kesetiaan pada
Injil Yesus Kristus, yang memiliki keprihatinan tunggal, yakni Kerajaan Allah. Kerajaan Allah merupakan situasi dan
peristiwa penyelamatan: situasi dan perjuangan untuk perdamaian dan keadilan, kebahagiaan dan kesejahteraan,
persaudaraan dan kesetiaan, kelestarian lingkungan hidup, yang dirindukan oleh setiap orang dari pelbagai agama
dan kepercayaan.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pembelajaran dalam Pendidikan Agama Katolik di
Paket A mencakup empat aspek yang memiliki keterkaitan satu
dengan yang lain. Keempat aspek yang dimaksudkan adalah:
1. Pribadi peserta didik; Aspek ini membahas tentang pemahaman
diri sebagai pria dan wanita yang memiliki kemampuan dan
keterbatasan, kelebihan dan kekurangan dalam berelasi dengan
sesama serta lingkungan sekitarnya.
2. Yesus Kristus;
Aspek ini membahas tentang bagaimana
meneladani pribadi Yesus Kristus yang mewartakan Allah Bapa
dan Kerajaan Allah.
3. Gereja; Aspek ini membahas tentang makna gereja, bagaimana
mewujudkan kehidupan menggereja dalam realitas hidup seharihari.
4. Kemasyarakatan;
Aspek ini membahas secara mendalam
tentang hidup bersama dalam masyarakat sesuai dengan firman
Allah/sabda Tuhan, ajaran Yesus dan ajaran Agama.
D. Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran
1. Peserta didik menguraikan pemahaman tentang pribadinya sebagai
karunia Tuhan dan mengungkapkan rasa syukurnya dengan berdoa,
bernyanyi serta melakukan perbuatan-perbuatan nyata
2. Peserta didik memahami dan mencintai Allah sebagai Bapa Pencipta dan
Penyelenggara seperti dikisahkan Kitab Suci Perjanjian Lama dan
Perjanjian Baru dan meneladani Yesus Kristus sebagai Penyelamat hidup
umat manusia.
36
37. 3. Peserta didik memahami Gereja sebagai persekutuan Umat Allah dan
sebagai Sakramen keselamatan yang diutus ke dalam dunia dan Roh
Kudus yang diutus Yesus sebagai jiwa Gereja yang
senantiasa
menyertainya.
4. Peserta didik memahami hidup beriman yang terlibat dalam masyarakat
sebagai perwujudan imannya.
E. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Tingkatan
Derajat
Setara
Bobot SKK
:
:
:
:
I
Awal
Kelas I s.d III
9
Standar Kompetensi
SD/MI
Kompetensi Dasar
Pribadi Peserta didik,
Kemsyarakatan dan Yesus
Kristus
1.
Memahami
karya 1.1
penyelamatan Allah melalui
tokoh-tokoh
dalam
Perjanjian
Lama
dan 1.2
berlanjut pada Yesus Kristus
sebagai
puncak
penyelamatan-Nya
dan
diteruskan
oleh
Gereja 1.3
sehingga dapat memotivasi
peserta
didik
untuk
mengembangkan diri dalam
keterlibatan/perwujudan
imannya
dalam hidup
bersama
di
tengah
masyarakat
Mengenal
diri,
lingkungannya,
keterlibatan di dalamnya, dan menyadari
bahwa Allah menyertainya
Peserta didik mampu berkomunikasi
dengan teman-teman di lingkungan
tempat tinggalnya
Mengenal dan memahami karya
penyelamatan Allah yang dialami oleh
tokoh-tokoh sebelum Yesus
37
38. Standar Kompetensi
2.
3.
Memahami pribadi
dan 2.1
lingkungannya
serta
kedatangan Yesus Kristus 2.2
sebagai
bukti
kebaikan
Allah, sehingga terdorong
untuk mensyukurinya dan
mampu
mengungkapkan 2.3
rasa syukurnya itu melalui
doa
Mengenal diri dan lingkungannya dan
mensyukurinya sebagai karunia Allah
Memahami
tokoh-tokoh 3.1
Perjanjian
Lama,
Yesus
Kristus, dan Gereja yang
turut ambil bagian dalam
karya Penyelamatan Allah,
sehingga terdorong untuk
3.2
makin mengenal dan terlibat
dengan
sesama
dan
lingkungannya
3.3
Menyadari
pertumbuhan
dan
perkembangan dirinya serta mengenal
lingkungan
yang dikaruniakan oleh
Tuhan kepadanya sehingga ia dapat
hidup dan berkembang
Kemasyarakatan
Gereja
4.
5.
Kompetensi Dasar
Mengenal kisah
penciptaan dan
memahami bahwa Allah adalah Bapa
Yang Maha Baik
Mengenal kisah kelahiran Yesus sebagai
wujud kasih Allah yang Mahabaik dan
memelihara
Mengenal dan memahami Yakub, Yusuf
dan Musa yang turut ambil bagian dalam
karya penyelamatan Allah
Mengenal Yohanes Pembaptis, dan
memahami
karya-karya
Yesus
sehubungan dengan sakramen Baptis,
Ekaristi dan Tobat
dan
Memahami pribadi
dan 4.1
lingkungannya
serta
kedatangan Yesus Kristus 4.2
sebagai
bukti
kebaikan
Allah, sehingga terdorong
untuk mensyukurinya dan
mampu
mengungkapkan
rasa syukurnya itu melalui
doa
Mewujudkan rasa syukur, hormat dan
kasihnya kepada Allah dan sesama
Memahami
tokoh-tokoh 5.1
Perjanjian
Lama,
Yesus
Kristus, dan Gereja yang
turut ambil bagian dalam 5.2
karya Penyelamatan Allah,
sehingga terdorong untuk
makin mengenal dan terlibat
dengan
sesama
dan
lingkungannya
Memahami makna sakramen Baptis,
Ekaristi
dan
Tobat
serta
Tata
Perayaannya
Mengungkapkan syukur,
hormat dan
kasihnya kepada Allah melalui doa-doa
Menyadari dan mengakui kelemahan
dirinya
sehingga
terdorong
untuk
berkembang menjadi pribadi yang
dewasa dalam hidup bermasyarakat
38
39. Standar Kompetensi
6.
Memahami
karya 6.1
penyelamatan Allah melalui
tokoh-tokoh
dalam
Perjanjian
Lama
dan 6.2
berlanjut pada Yesus Kristus
sebagai
puncak
penyelamatan-Nya
dan
diteruskan oleh
Gereja
sehingga dapat memotivasi
peserta
didik
untuk
mengembangkan diri dalam
keterlibatan/perwujudan
imannya
dalam
hidup
bersama
di
tengah
masyarakat
Kompetensi Dasar
Memahami dan mengimani Yesus Kristus
sebagai Putera Allah yang diutus untuk
menyelamatkan dunia
Menanggapi panggilan Allah dengan
percaya dan mengungkapkannya dalam
wujud menghormati / menyembah serta
berdoa kepada-Nya
39
40. Tingkatan
Derajat
Setara
Bobot SKK
:
:
:
:
II
Dasar
Kelas IV s.d VI SD/MI
9
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Pribadi Peserta didik dan Yesus
Kristus, Kemasyarakatan dan
Gereja
1. Memahami pedoman hidup dari 1.1
Allah yang disampaikan melalui
tokoh-tokoh dalam Kitab Suci
dalam upaya mengembangkan
relasi dengan sesama; orangtua
dan lingkungan sekitarnya serta
berusaha mengembangkan hidup
doa mereka
Memahami
bahwa
Allah
menciptakan
dirinya
sebagai
makhluk yang unik, mengenali
perasaan-perasaannya yang dapat
mengganggu persahabatan, serta
lebih memahami dan menerima
lingkungan
hidupnya
sebagai
karunia Allah
1.2
Memahami bahwa Allah setia pada
janjiNya
dengan
memberikan
pedoman hidup mendampingi dan
memilih pemimpin umat dalam
memasuki tanah perjanjian
2. Memahami adanya tantangan 2.1
dalam mewujudkan nilai-nilai
Kerajaan Allah seperti dialami
oleh
tokoh-tokoh
Perjanjian
Lama, Yesus Kristus dan para
pengikut-Nya (Gereja), sekaligus
2.2
menumbuhkan keyakinan bahwa
Allah akan selalu menguatkan
mereka melalui Roh Kudus,
sehingga
mereka
mampu 2.3
mewujudkannya
dalam
mengembangkan hidup bersama
baik sebagai perempuan maupun
sebagai laki-laki
Menyadari dan memahami bahwa
dirinya adalah perempuan atau lakilaki yang dipanggil oleh Tuhan
untuk berkembang dan menghargai
lawan jenisnya
40
Memahami karya keselamatan Allah
melalui keagungan dan keruntuhan
kerajaan Israel
Mengenal dan memahami karya
keselamatan
Allah
melalui
peristiwa-peristiwa
Yesus
yang
menyelamatkan
41. Standar Kompetensi
3.
Kompetensi Dasar
Memahami perjuangan tokoh- 3.1 Memahami dan menyadari bahwa
tokoh Perjanjian Lama, Yesus
dirinya adalah warga negara
Kristus
sebagai
tokoh
puncaknya dan dilanjutkan para
Indonesia dan warga dunia
pengikut Kristus (Gereja) dalam
Memahami, mencintai dan
upaya membangun kehidupan 3.2
masyarakat
sesuai
dengan
mensyukuri keindahan Nusantara
kehendak
Allah,
sehingga
sebagai Karunia Allah
mereka
mampu
mewujudkannya
dalam
kehidupan
mereka
sebagai 3.3. Memahami dan menyadari adanya
masyarakat
dan
bangsa
keanekaragaman dalam kesatuan di
Indonesia
dalam negara RI
Yesus Kristus, Kemasyarakatan
dan Gereja
4. Memahami pedoman hidup dari
Allah yang disampaikan melalui 4.1
tokoh-tokoh dalam Kitab Suci
dalam upaya mengembangkan
relasi dengan sesama; orangtua
dan lingkungan sekitarnya serta 4.2
berusaha mengembangkan hidup
doa mereka
Memahami bahwa
Yesus adalah
penyelamat yang dijanjikan Allah
beserta karya-karya-Nya
Memahami kehendak Allah bagi
dirinya dalam bersikap terhadap
orangtua, kehidupan diri dan
sesamanya
4.3
Berdoa secara spontan dalam doa
bersama
5. Memahami adanya tantangan 5.1
dalam mewujudkan nilai-nilai
Kerajaan Allah seperti dialami
oleh
tokoh-tokoh
Perjanjian
Lama, Yesus Kristus dan para 5.2
pengikut-Nya
(Gereja),
sekaligus
menumbuhkan
keyakinan bahwa Allah akan
selalu
menguatkan
mereka
melalui Roh Kudus, sehingga
mereka mampu mewujudkannya 5.3
dalam mengembangkan hidup
bersama
baik
sebagai
perempuan maupun sebagai lakilaki
Mengenal dan memahami karya
keselamatan
Allah
melalui
peristiwa-peristiwa
Yesus
yang
menyelamatkan
41
Memahami dan menghayati hidup
baru dalam Roh Kudus yang
terungkap melalui doa-doa dan
diwujudkan
dalam
tindakantindakan jujur dan adil dalam Gereja
Memahami dan menghayati hidup
baru dalam Roh Kudus yang
diwujudkan dalam tindakan jujur
dan adil dalam masyarakat
42. Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
6. Memahami perjuangan tokoh- 6.1
tokoh Perjanjian Lama, Yesus
Kristus sebagai tokoh puncaknya
dan dilanjutkan para pengikut
Kristus (Gereja) dalam upaya 6.2
membangun
kehidupan
masyarakat
sesuai
dengan
kehendak Allah, sehingga mereka
mampu mewujudkannya dalam
kehidupan
mereka
sebagai
masyarakat
dan
bangsa 6.3
Indonesia
Memahami
dan
menyadari
kesetiaan Allah akan memenuhi
janji-Nya untuk menyelamatkan
umat manusia melalui para nabi
6.4
Memahami dan menyadari bahwa
gereja adalah persekutuan umat
beriman yang dijiwai oleh Roh
Kudus
melaksanakan
tugas
perutusan
Yesus
Kristus
mewartakan Kerajaan Allah
6.5
Memahami dan menyadari bahwa
Gereja sebagai persekutuan yang
melaksanakan
tugas
perutusan
Yesus Kristus mewartakan Kerajaan
Allah
agar
umat
manusia
memperoleh hidup kekal dalam
Kerajaan Surga dan membantu
umat manusia bebas dari kematian
dalam neraka
6.6
Memahami dan menyadari arti hati
nurani dan hidup murni serta
mampu hidup dalam doa sebagai
ungkapan iman,
harapan dan
kasihnya sebagaimana diwartakan
Kristus melalui Gereja-Nya
Memahami
bahwa
Allah
membimbing bangsa Israel pulang
dari pembuangan dan kerinduan
bangsa Israel akan kedatangan
seorang Mesias
Memahami dan menyadari kesetiaan
Allah akan janji penyelamatan
melalui Gereja-Nya
F. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran ini menjadi arah
dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran,
dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Seluruh materi SK dan
KD pada masing-masing tingkatan/derajat dibagi ke dalam satuan kredit
kompetensi (SKK) secara seimbang sebanyak yang ditentukan untuk
tingkatan/derajat kompetensi yang dimaksud. Dalam merancang kegiatan
pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar
Penilaian.
42
43. 04. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu
D. Latar Belakang
Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia.
Agama menjadi pemandu dalam upaya untuk mewujudkan suatu kehidupan
yang bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari bahwa peran agama
amat penting bagi kehidupan umat manusia maka internalisasi agama dalam
kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh
melalui pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga, di Satuan
pendidikan nonformal penyelenggara pendidikan kesetaraan maupun
masyarakat.
Pendidikan Agama dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
berakhlak mulia serta peningkatan potensi spritual. Akhlak mulia mencakup
etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan Agama.
Peningkatan potensi spritual mencakup pengenalan, pemahaman, dan
penanaman nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut
dalam kehidupan individual ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan
potensi spritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai
potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan
martabatnya sebagai makhluk Tuhan.
Pendidikan Agama Hindu adalah usaha yang dilakukan secara terencana dan
berkesinambungan dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta
didik untuk memperteguh keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan berakhlak mulia, serta peningkatan potensi spiritual sesuai
dengan ajaran agama Hindu.
Kurikulum Pendidikan Agama Hindu yang berbasis standar kompetensi dan
kompetensi dasar mencerminkan kebutuhan keragaman kompetensi secara
nasional. Standar ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai kerangka
acuan dalam mengembangkan Kurikulum Pendidikan Agama Hindu sesuai
dengan kebutuhan.
B. Tujuan
Mata pelajaran Pendidikan Agama Hindu bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut.
1. Menumbuhkembangkan dan meningkatkan kualitas Sradha dan Bhakti
melalui pemberian, pemupukan, penghayatan dan pengamalan ajaran
agama
2. Membangun insan Hindu yang dapat mewujudkan nilai-nilai Moksartham
Jagathita dalam kehidupannya
43
44. C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pendidikan Agama hindu meliputi aspek-aspek:
1. Sradha
2. Susila
3. Yadnya
4. Kitab Suci
5. Orang Suci
6. Hari-hari suci
7. Kepemimpinan
8. Alam Semesta
9. Budaya dan Sejarah Perkembangan Agama Hindu.
D. Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran
1. Meyakini kemahakuasaan Sang Hyang Widhi (Tuhan) sebagai Maha
Pencipta, Tri Murti, Tri Purusa dan Cadhu Sakti
2. Memahami ajaran Panca Sradha dan Tri Sarira
3. Memahami ajaran Susila yang meliputi: Tri Kaya Parisudha, Tri Mala,
Catur Paramita, Tri Parartha, Panca Yama, Panca Nyama Bratha, Catur
Guru, Dasa Yama dan Dasa Nyama Bratha dalam kehidupan sehari-hari
4. Mendemonstrasikan pemahaman sikap-sikap sembahyang Tri Sandhya
dan sarana sembahyang
5. Menerapkan Panca Yadnya secara Nitya Karma dan Naimitika Karma
dalam kehidupan sehari-hari
6. Memahami Weda sebagai kitab suci dan wahyu Sang Hyang Widhi
(Tuhan)
7. Memahami orang suci agama Hindu dan tugas dan kewajiban orang suci
8. Memahami hari-hari suci keagamaan dan dasar-dasar hari suci (Wariga)
9. Mengenal pemimpin yang baik dan patut diteladani di wilayahnya
10. Memahami Bhuana Agung dan Bhuana Alit
11. Memahami tari-tari Keagamaan, lagu-lagu kerohanian (Yadnya), dan
sejarah perkembangan Hindu sebelum dan sesudah kemerdekaan
44
45. E. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Tingkatan
Derajat
Setara
Bobot SKK
Standar Kompetensi
:
:
:
:
I
Awal
Kelas I s.d III
9
SD/MI
Kompetensi Dasar
Sradha
1.
2.
Meyakini
kemahakuasaan 1.1
Sang Hyang Widhi (Tuhan)
sebagai Maha Pencipta
1.2
Menunjukkan contoh-contoh ciptaan
Sang Hyang Widhi (Tuhan)
Menyayangi ciptaan
Widhi (Tuhan)
Sang
Hyang
Meyakini
manifestasi 2.1 Menyebutkan arti dan fungsi Tri
Sang
Hyang
Widhi
Murti
(Tuhan) sebagai Tri 2.2 Menyebutkan bagian-bagian Tri Murti
Murti
2.3
2.4
3.
Menyebutkan sakti Tri Murti
Menunjukkan gambar dan atribut Tri
Murti
Meyakini manifestasi 3.1 Menguraikan arti Tri Purusa
Sang Hyang Widhi 3.2 Menyebutkan
bagian-bagian
(Tuhan) sebagai Tri
Purusa
Purusa
Tri
Budaya
4.
Mengenal
keagamaan
tari-tari 4.1
4.2
Menyebutkan
jenis-jenis
keagamaan Hindu
tari
Menunjukkan
contoh-contoh
keagamaan Hindu
tari
Yadnya
5.
Mengenal
sikap-sikap 5.1 Menyebutkan
sembahyang
sembahyang
5.2
jenis-jenis
sikap
Mempraktekkan sikap Tri Sandhya
45
46. Standar Kompetensi
6.
Kompetensi Dasar
Mengenal pelaksanaan 6.1 Menyebutkan urutan pelaksanaan Tri
Sandhya
sembahyang
6.2
6.3
Mengenal
sembahyang
Melafalkan mantram Tri Sandhya
6.4
7.
Menunjukkan contoh-contoh sikap Tri
Sandhya
Melaksanakan Tri Sandhya
sarana 7.1 Menyebutkan
sarana-sarana
persembahyangan
7.2
Menyebutkan arti dan fungsi sarana
persembahyangan
7.3
Menunjukkan contoh-contoh sarana
persembahyangan
7.4
Melatih
diri
membuat
persembahyangan
sarana
Susila
8.
arti
Tri
Kaya
Mengenal ajaran Susila 8.1 Mengenal
Parisudha
dalam kehidupan seharihari
8.2 Menyebutkan bagian-bagian Tri Kaya
Parisudha
8.3
8.4
9.
Menunjukkan contoh pelaksanaan Tri
Kaya Parisudha dalam kehidupan
sehari-hari
Melatih diri melaksanakan Tri Kaya
Parisudha dalam kehidupan
Mengidentifikasikan Tri 9.1 Menyebutkan arti Tri Mala
Mala
9.2 Menyebutkan bagian-bagian
Tri Mala
9.3
Menunjukkan contoh-contoh perilaku
Tri Mala yang harus dihindari
46
47. Standar Kompetensi
10.
Mengenal
Paramita
Parartha
Kompetensi Dasar
Catur 10.1 Menguraikan arti Catur Paramita
dan
Tri
dan Tri Parartha
bagian-bagian
10.2 Menyebutkan
Catur Paramita dan Tri Parartha
contoh-contoh
10.3 Menunjukkan
perilaku Catur Paramita dan Tri
Parartha
10.4 Melatih diri melaksanakan Catur
Paramita dan Tri Parartha dalam
kehidupan
Orang Suci
11. Mengenal orang suci agama
Hindu
11.1 Menyebutkan arti dan makna
orang suci
11.2 Menyebutkan contoh perilaku orang
suci
11.3 Menunjukkan contoh-contoh orang
suci
12.
Mengenal tugas dan 12.1 Menyebutkan tugas dan kewajiban
orang suci
kewajiban orang suci
12.2 Menyebutkan larangan-larangan bagi
orang suci
Tempat Suci
Mengenal tempat suci
13.1
Menyebutkan arti tempat suci
13.2
Menunjukkan sebutan tempat
suci bagi umat Hindu
13.3
13.
Menyebutkan
syarat-syarat
masuk tempat suci
13.4 Melakukan kunjungan ke tempat suci
14.
Mengenal Tri Mandala
14.1
Menyebutkan arti Tri Mandala
14.2
Menyebutkan
bangunan
pada
Mandala
14.3 Membedakan tempat
tempat tinggal
47
jenis-jenis
tiap-tiap
suci
dengan
48. Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Kitab Suci
15.
Mengenal Weda sebagai 15.1 Menyebutkan arti Weda
15.2 Mengenal bahasa yang dipakai dalam
kitab suci
Weda
15.3 Mengenal Weda sebagai wahyu
Sang Hyang Widhi (Tuhan)
15.4 Menunjukkan contoh kitab suci
Kepemimpinan
16.
Mengenal
pemimpin 16.1 Menyebutkan arti pemimpin
yang baik dan patut 16.2 Mengenal pemimpin-pemimpin di
lingkungan terdekatnya
diteladani di wilayah
masing-masing
16.3 Menyebutkan ciri-ciri pemimpin yang
baik
16.4 Meneladani sikap pemimpin yang baik
Hari Suci
17.
Mengenal hari-hari suci 17.1 Menguraikan arti
keagamaan
keagamaan Hindu
17.2
hari
suci
Menyebutkan nama-nama hari
suci keagamaan Hindu
17.3 Melaksanakan
hari-hari
keagamaan dalam kehidupan
48
suci
49. Tingkatan
Derajat
Setara
Bobot SKK
Standar Kompetensi
:
:
:
:
II
Dasar
Kelas IV s.d VI SD/MI
9
Kompetensi Dasar
Sradha
1. Mengenal
Sradha
ajaran
Panca 1.1 Menyebutkan
Sradha
arti
Panca
1.2
1.3
2. Mengenal Tri Sarira
Menyebutkan bagian-bagian Panca
Sradha
Menjelaskan masing-masing bagian
Panca Sradha
2.1 Menguraikan arti Tri Sarira
2.2 Menyebutkan
Tri Sarira
2.3
bagian-bagian
Mengenal fungsi Tri Sarira
3. Meyakini kemahakuasaan 3.1 Menguraikan arti Cadhu Sakti
Sang Hyang Widhi (Tuhan) 3.2 Menyebutkan bagian-bagian Cadhu
sebagai Cadhu Sakti
Sakti
3.3
Menunjukkan
contoh-contoh
kemahakuasaan Sang Hyang Widhi
(Tuhan) sebagai Cadhu Sakti
Alam Semesta
arti
Bhuana
4. Mengenal Bhuana Agung 4.1 Menguraikan
dan Bhuana Alit
Agung dan Bhuana Alit
4.2
Menunjukkan
contoh-contoh
Bhuana Agung dan Bhuana Alit
5. Mengenal Bhuana Agung 5.1 Menyebutkan
unsur-unsur
dan Bhuana Alit
Bhuana Agung dan Bhuana Alit
5.2
Menyebutkan
persamaan
perbedaan Bhuana Agung
Bhuana Alit
5.3
Menyebutkan peranan dan fungsi
Panca
Maha
Bhuta
dalam
pembentukan Bhuana Agung dan
Bhuana Alit
49
dan
dan
51. Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Budaya
lagu-lagu 6.1 Menyebutkan arti lagu-lagu
6. Mengenal
kerohanian (Yadnya)
kerohanian (Yadnya)
6.2 Menyebutkan jenis-jenis lagulagu kerohanian (Yadnya)
6.3
Melafalkan jenis-jenis
kerohanian (Yadnya)
lagu-lagu
Hari Suci
7. Mengenal dasar-dasar hari 7.1 Menyebutkan arti hari suci
suci (wariga)
(wariga)
7.2
Mengenal hari-hari/bulan baik
7.3
Mengenal hari raya suci keagamaan
berdasarkan
perhitungan
harihari/bulan baik
Susila
8. Mengenal Panca Yama dan 8.1 Menguraikan arti Panca Yama
Panca
Nyama
Bratha
dan Panca Nyama Bratha
sebagai ajaran susila
bagian-bagian
8.2 Menyebutkan
dan contoh Panca Yama dan
Panca Nyama Bratha
8.3
8.4
9. Mengenal
Guru
ajaran
Menunjukkan
contoh-contoh
perilaku Panca Yama dan Panca
Nyama Bratha
Menerapkan ajaran Panca Yama dan
Nyama Bratha dalam kehidupan
sehari-hari
Catur 9.1 Menguraikan arti Catur Guru
9.2
Menyebutkan bagian-bagian Catur
Guru
9.3
Menunjukkan contoh-contoh sikap
bhakti kepada Catur Guru
10. Mengenal Dasa Yama dan 10.1 Menguraikan arti Dasa Yama
Dasa Nyama Bratha
dan
Dasa
Nyama Bratha
51
52. Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
10.2 Menyebutkan bagian-bagian
Dasa Yama dan Dasa Nyama
Bratha
10.3 Menunjukkan contoh-contoh Dasa
Yama dan Dasa Nyama Bratha
Sejarah Agama Hindu
sejarah 11.1 Menyebutkan kerajaan-kerajaan
11. Mengenal
Hindu di Indonesia sebelum
perkembangan
Hindu
kemerdekaan
sebelum kemerdekaan
11.2 Menyebutkan
peninggalanpeninggalan kerajaan Hindu di
Indonesia sebelum kemerdekaan
11.3 Mengunjungi
peninggalanpeninggalan
kerajaan
Hindu
setempat dan di wilayah lain
12. Mengungkapkan
12.1 Menguraikan perkembangan
perkembangan
agama
agama
Hindu
setelah
Hindu setelah kemerdekaan
kemerdekaan Indonesia
Indonesia
12.2 Menunjukkan
hasil-hasil
pembangunan yang bernuansakan
agama
Hindu
setelah
kemerdekaan Indonesia
Yadnya
13. Mengenal Panca Yadnya
13.1 Menguraikan
Yadnya
13.2 Menyebutkan
Panca Yadnya
arti
Panca
jenis-jenis
13.3 Menerapkan Panca Yadnya
dalam kehidupan sehari-hari
14. Mengenal
Yadnya
pelaksanaan 14.1 Menguraikan
arti
Naimitika Karma
52
Nitya
dan
53. Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
14.2 Menyebutkan contoh pelaksanaan
Yadnya secara Nitya Karma dan
Naimitika Karma
14.3 Menerapkan pelaksanaan Yadnya
secara Nitya Karma dan Naimitika
Karma
F. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran ini menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan
materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Seluruh materi SK dan
KD pada masing-masing tingkatan/derajat dibagi ke dalam satuan kredit kompetensi (SKK) secara seimbang
sebanyak yang ditentukan untuk tingkatan/derajat kompetensi yang dimaksud. Dalam merancang kegiatan
pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.
53