SlideShare a Scribd company logo
1 of 53
Download to read offline
SALINAN

PERATURAN
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 14 TAHUN 2007
TENTANG
STANDAR ISI UNTUK PROGRAM PAKET A,
PROGRAM PAKET B, DAN PROGRAM PAKET C
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,
Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 8 ayat
(3), Pasal 10 ayat (3), Pasal 11 ayat (4), Pasal 12 ayat (2),
dan Pasal 18 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, perlu
menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional tentang
Standar Isi Untuk Program Paket A, Program Paket B, dan
Program Paket C;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4496);
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan
Organisasi, dan Tatakerja Kementerian Negara Republik
Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Presiden Nomor 94 Tahun 2006;

1
4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 187/M
Tahun 2004 mengenai Pembentukan Kabinet Indonesia
Bersatu sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Keputusan Presiden Nomor 20/P Tahun 2005;
Memperhatikan : Surat Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan Nomor
0520/BSNP/I/2007 tanggal 23 Januari 2007.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan

: PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL TENTANG
STANDAR ISI UNTUK PROGRAM PAKET A, PROGRAM
PAKET B, DAN PROGRAM PAKET C.
Pasal 1

(1) Standar Isi Untuk Program Paket A, Program Paket B, dan Program
Paket C yang selanjutnya disebut Standar Isi mencakup lingkup
materi minimal dan tingkat kompetensi minimal untuk mencapai
kompetensi lulusan minimal pada program Paket A, Paket B, dan
Paket C .
(2) Standar Isi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum pada
Lampiran Peraturan Menteri ini.
Pasal 2
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 18 April 2007
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,
TTD.
BAMBANG SUDIBYO

2
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
NOMOR 14 TAHUN 2007 TANGGAL 18 APRIL 2007
STANDAR ISI UNTUK PROGRAM PAKET A,
PROGRAM PAKET B, DAN PROGRAM PAKET C
BAB I
PENDAHULUAN

Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk
mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan satu sistem
pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional yang
selanjutnya akan disingkat sebagai UU Sisdiknas 20/2003.
Pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan
pendidikan, peningkatan mutu dan relevansi serta efisiensi manajemen
pendidikan. Pemerataan kesempatan pendidikan diwujudkan dalam program
wajib belajar 9 tahun. Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk
meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya melalui olahhati, olahpikir,
olahrasa, olahraga, dan olahkarya agar memiliki daya saing dalam menghadapi
tantangan global. Peningkatan relevansi pendidikan dimaksudkan untuk
menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan berbasis potensi
sumber daya alam dan sumber daya manusia Indonesia. Peningkatan efisiensi
manajemen pendidikan dilakukan melalui penerapan manajemen berbasis
masyarakat dan otonomi perguruan tinggi serta pembaharuan pengelolaan
pendidikan secara terencana, terarah, transparan, demokratis, dan
berkesinambungan.
Berdasarkan Penjelasan Pasal 17 dan Pasal 18 Undang-undang Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa pendidikan yang
sederajat dengan SD/MI adalah program seperti Paket A dan yang sederajat
dengan SMP/MTs adalah program seperti Paket B, sedangkan pendidikan yang
sederajat dengan SMA/MA adalah program seperti Paket C.
Setiap peserta didik yang lulus ujian program Paket A, Paket B atau Paket C
mempunyai hak eligibilitas yang sama dan setara dengan pemegang ijazah
SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA untuk dapat mendaftar pada satuan pendidikan
yang lebih tinggi. Status kelulusan Paket C mempunyai hak eligibilitas yang sama
dengan lulusan pendidikan formal dalam memasuki lapangan kerja.
Dalam dokumen ini membahas standar isi sebagaimana dimaksud oleh Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Standar Isi ini memuat:
3
1. Kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan acuan dalam
penyusunan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan;
2. Beban belajar bagi peserta didik pada program Paket A, Paket B, dan Paket
C;
3. Kurikulum program Paket A, Paket B, dan Paket C, yang akan dikembangkan
berdasarkan panduan penyusunan kurikulum sebagai bagian tak terpisahkan
dari standar isi; dan
4. Kalender pendidikan untuk penyelenggaraan pendidikan pada program Paket
A, Paket B, dan Paket C.
Standar Isi dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) yang
dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005.

4
BAB II
KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM
A. Kerangka Dasar
1. Kelompok Mata Pelajaran
Kurikulum program Paket A, Paket B, dan Paket C mencakup:
a.
b.
c.
d.
e.

Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
Kelompok mata pelajaran estetika;
Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.

Cakupan setiap kelompok mata pelajaran disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1
Cakupan Kelompok Mata Pelajaran

No

Kelompok
Mata
Pelajaran

Cakupan

1

Agama dan
Akhlak Mulia

Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak
mulia dimaksudkan untuk membentuk
peserta didik menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
serta berakhlak mulia. Akhlak mulia
mencakup etika, budi pekerti, atau moral
sebagai perwujudan dari pendidikan agama.

2

Kewarganegaraan dan
Kepribadian

Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan
dan
kepribadian
dimaksudkan
untuk
peningkatan kesadaran dan wawasan peserta
didik akan status, hak, dan kewajibannya
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara, serta peningkatan kualitas
dirinya sebagai manusia.
Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan
kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela
negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi
manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian
lingkungan
hidup,
kesetaraan
gender,
demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan
pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan
sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan
nepotisme.
5
No
3

Kelompok
Mata
Pelajaran
Ilmu
Pengetahuan
dan Teknologi

Cakupan
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan
dan teknologi pada Paket A setara SD/MI
dimaksudkan untuk mengenal, menyikapi,
dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan
teknologi, serta menanamkan kebiasaan
berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis,
kreatif dan mandiri.
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan
dan teknologi pada Paket B setara SMP/MTs
dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi
dasar ilmu pengetahuan dan teknologi serta
membudayakan berpikir ilmiah secara kritis,
kreatif dan mandiri.
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan
dan teknologi pada Paket C setara SMA/MA
dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi
lanjut ilmu pengetahuan dan teknologi serta
membudayakan berpikir ilmiah secara kritis,
kreatif dan mandiri.

4

Estetika

Kelompok
mata
pelajaran
estetika
dimaksudkan
untuk
meningkatkan
sensitivitas, kemampuan mengekspresikan
dan kemampuan mengapresiasi keindahan
dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi dan
mengekspresikan keindahan serta harmoni
mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam
kehidupan
individu
sehingga
mampu
menikmati dan mensyukuri hidup, maupun
dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga
mampu menciptakan kebersamaan yang
harmonis.

5

Pendidikan
Jasmani,
Olahraga dan
Kesehatan

Kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani,
olahraga dan kesehatan pada Paket A setara
SD/MI dimaksudkan untuk meningkatkan
potensi fisik serta menanamkan sportifitas
dan kesadaran hidup sehat.
Kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani,
olahraga dan kesehatan pada Paket B setara
SMP/MTs dimaksudkan untuk meningkatkan
potensi fisik serta membudayakan sportifitas
dan kesadaran hidup sehat.
Kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani,
olahraga dan kesehatan pada Paket C setara
6
No

Kelompok
Mata
Pelajaran

Cakupan
SMA/MA dimaksudkan untuk meningkatkan
potensi fisik serta membudayakan sikap
sportif, disiplin, kerja sama, dan hidup sehat.
Budaya hidup sehat termasuk kesadaran,
sikap, dan perilaku hidup sehat yang bersifat
individual ataupun yang bersifat kolektif
kemasyarakatan seperti keterbebasan dari
perilaku seksual bebas, kecanduan narkoba,
HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber, dan
penyakit lain yang potensial untuk mewabah.

2. Prinsip Pengembangan Kurikulum
Kurikulum program Paket A, Paket B, dan Paket C dikembangkan
berdasarkan prinsip-prinsip berikut.
a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan,
kepentingan peserta didik dan lingkungannya

dan

Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik
memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan
kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan,
kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan.
b. Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman
karakteristik peserta didik, kondisi daerah, dan jalur, jenjang serta
jenis pendidikan, tanpa membedakan agama, suku, budaya dan adat
istiadat, serta status sosial ekonomi dan gender. Kurikulum meliputi
substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan
pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan
dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.
c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni berkembang secara dinamis, dan oleh
karena itu semangat dan isi kurikulum mendorong peserta didik untuk
mengikuti dan memanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni.

7
d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Menjamin relevansi program Paket A, Paket B, dan Paket C dengan
kebutuhan
kehidupan,
termasuk
di
dalamnya
kehidupan
kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu,
pengembangan keterampilan pribadi,
keterampilan
berpikir,
keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan
vokasional mutlak harus dilaksanakan.
e. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi,
bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan
disajikan secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.
f. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan
dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan
formal, nonformal dan informal, dengan memperhatikan kondisi dan
tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah
pengembangan manusia seutuhnya.
g. Seimbang antara kepentingan nasional dan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan
nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional dan
kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan
dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
h. Tematik
Kurikulum dikembangkan dengan mengorganisasikan pengalamanpengalaman secara menyeluruh dalam tema-tema kontekstual yang
mendorong terjadinya pengalaman belajar baru yang meluas dan tidak
tersekat-sekat
oleh
pokok-pokok
bahasan
sehingga
dapat
mengaktifkan aktifitas mental peserta didik sekaligus aktifitas sosial
yang menumbuhkan kerjasama.
i. Partisipatif
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku
kepentingan agar tercipta rasa memiliki dan bertanggungjawab dalam
melaksanakannya.
3. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum
Pelaksanaan kurikulum di setiap satuan pendidikan menggunakan prinsipprinsip sebagai berikut.
a. Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, karakteristik,
perkembangan dan kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi
yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini peserta didik harus
mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh
8
kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan
menyenangkan.
b. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar,
yaitu: (i) belajar bagaimana beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, (ii) belajar memahami dan menghayati, (iii) belajar
berbuat dan melaksanakan secara efektif, (iv) belajar hidup dalam
kebersamaan dengan saling berbagi dan saling menghargai, dan (v)
belajar membangun dan menemukan jati diri, berdasarkan pemaknaan
keimanan, pemahaman, perbuatan, dan kebersamaan.
c. Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat
pelayanan yang bersifat perbaikan, pengayaan, dan/atau percepatan
sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta didik
dengan tetap memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi
peserta didik yang berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan, kesosialan,
dan moral.
d. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan
pendidik yang demokratis, saling menerima dan menghargai, akrab,
terbuka, dan hangat, dengan prinsip ing ngarsa sung tulada, ing
madya mangun karsa, tut wuri handayani, (di depan memberikan
contoh dan teladan, di tengah membangun semangat dan prakarsa di
belakang memberikan daya dan kekuatan).
e. Kurikulum
dilaksanakan
dengan
menggunakan
pendekatan
multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang
memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber
belajar, dengan prinsip alam takambang jadi guru (semua yang terjadi,
tergelar dan berkembang di masyarakat dan lingkungan sekitar serta
lingkungan alam semesta dijadikan sumber belajar, contoh dan
teladan).
f. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial
dan budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan
dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal.
g. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata
pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri diselenggarakan
dalam keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok
dan memadai antarkelas dan jenis serta jenjang pendidikan.
h. Kurikulum dilaksanakan secara fleksibel dalam ruang, waktu dan
strategi pembelajaran, serta menghargai pengalaman belajar peserta
didik yang diperoleh dalam kehidupan.
i. Kurikulum dilaksanakan secara konstruktif yang memberikan
pengakuan bahwa peserta didik mempunyai pandangan sendiri
terhadap dunia dan alam sekitarnya untuk membangun makna
berdasarkan
pengalaman
individu
dalam
menghadapi
dan
menyelesaikan situasi yang tidak tentu.
j. Kurikulum dilaksanakan secara induktif dengan membangun
pengetahuan melalui kejadian dengan fenomena empirik yang
menekankan pada kemampuan belajar yang berbasis pengalaman
langsung.
9
4. Kesetaraan Tingkatan dan Derajat Kompetensi
Struktur kurikulum program Paket A, Paket B, dan Paket C dilaksanakan
dalam sistem tingkatan dan derajat yang setara dengan sistem kelas pada
pendidikan formal dengan kompetensi masing-masing sebagai berikut:
Program Paket A meliputi:
Tingkatan 1 dengan derajat kompetensi Awal setara dengan kelas III
SD/MI, menekankan pada kemampuan literasi dan numerasi
(kemahirwacanaan bahasa dan angka), sehingga peserta didik mampu
berkomunikasi melalui teks secara tertulis dan lisan, baik dalam bentuk
huruf maupun angka.
Tingkatan 2 dengan derajat kompetensi Dasar setara dengan kelas VI
SD/MI, menekankan penguasaan fakta, konsep, dan data secara
bertahap, sehingga peserta didik mampu berkomunikasi melalui teks
secara tertulis dan lisan dengan menggunakan fenomena alam dan atau
sosial sederhana secara etis, untuk memiliki keterampilan dasar dalam
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan melanjutkan pendidikan ke
jenjang lebih tinggi.
Program Paket B meliputi:
Tingkatan 3 dengan derajat kompetensi Terampil 1 setara dengan kelas
VIII SMP/MTs, menekankan pada penguasaan dan penerapan konsepkonsep abstrak secara lebih meluas dan berlatih meningkatkan
keterampilan berpikir dan bertindak logis dan etis, sehingga peserta didik
mampu berkomunikasi melalui teks secara tertulis dan lisan, serta
memecahkan masalah dengan menggunakan fenomena alam dan atau
sosial yang lebih luas.
Tingkatan 4 dengan derajat kompetensi Terampil 2 setara dengan kelas
IX SMP/MTs, menekankan peningkatan keterampilan berpikir dan
mengolah informasi serta menerapkannya untuk menghasilkan karya
sederhana yang bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat, sehingga
peserta didik mampu secara aktif mengekspresikan diri dan
mengkomunikasikan karyanya melalui teks secara lisan dan tertulis
berdasarkan data dan informasi yang akurat secara etis, untuk memenuhi
tuntutan keterampilan dunia kerja sederhana dan dapat melanjutkan
pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
Program Paket C meliputi:
Tingkatan 5 dengan derajat kompetensi Mahir 1 setara dengan kelas X
SMA/MA, diarahkan pada pencapaian dasar-dasar kompetensi akademik
dan menerapkannya untuk menghasilkan karya sehingga peserta didik
mampu mengkomunikasikan konsep-konsep secara lebih ilmiah dan etis
serta mempersiapkan diri untuk mampu bekerja mandiri dan
mengembangkan kepribadian profesional.
Tingkatan 6 dengan derajat kompetensi Mahir 2 setara dengan kelas XII
SMA/MA, diarahkan untuk pencapaian kemampuan akademik dan
keterampilan fungsional secara etis, sehingga peserta didik dapat bekerja
10
mandiri atau berwirausaha, bersikap profesional, berpartisipasi aktif dan
produktif dalam kehidupan masyarakat, serta dapat melanjutkan
pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
5. Kedalaman Muatan Kurikulum
Kedalaman muatan kurikulum pada program Paket A, Paket B, dan Paket
C, dituangkan dalam kompetensi yang terdiri atas Standar Kompetensi
(SK) dan Kompetensi Dasar (KD) tiap mata pelajaran pada setiap
tingkatan dan/ atau semester.
SK dan KD mata pelajaran pada porgram Paket A, Paket B, dan Paket C
mengacu kepada Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang dijabarkan ke
dalam SK dan KD masing-masing mata pelajaran pada pendidikan umum.
SK dan KD tiap mata pelajaran pada setiap tingkatan dan derajat
menggambarkan bobot mata pelajaran, dan disajikan pada Lampiranlampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional ini yang terdiri atas:
a. Lampiran 1 SK dan KD Program Paket A;
b. Lampiran 2 SK dan KD Program Paket B; dan
c. Lampiran 3 SK dan KD Program Paket C.
6. Perpindahan Jalur Pendidikan
UU Sisdiknas 20/2003 Pasal 12 ayat (1) butir (e) menegaskan hak peserta
didik untuk pindah antar jalur pendidikan. Sistem ini memungkinkan
peserta didik pindah dari jalur pendidikan informal dan pendidikan formal
ke jalur pendidikan nonformal atau sebaliknya.
Kurikulum program Paket A, Paket B, dan Paket C memungkinkan peserta
didik dari pendidikan informal dan pendidikan formal pindah ke program
Paket A, Paket B, dan Paket C melalui proses alih kredit dengan
menghitung Satuan Kredit Kompetensi (SKK) yang telah dicapai oleh
peserta didik. Persyaratan alih kredit mempertimbangkan daftar riwayat
hidup, capaian hasil belajar berupa transkrip, daftar nilai, raport,
portofolio dan sejenisnya. Apabila persyaratan belum memenuhi perlu
mengikuti tes penempatan yang memberikan pengakuan terhadap
pembelajaran yang diperoleh secara mandiri dari pengalaman, pelatihan
dan profesi. Ketentuan untuk alih kredit ini diatur dalam Panduan yang
ditetapkan Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah, Departemen
Pendidikan Nasional.
B. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum program Paket A, Paket B, dan Paket C merupakan pola
susunan mata pelajaran dan beban belajar yang harus ditempuh oleh peserta
didik dalam kegiatan pembelajaran, meliputi mata pelajaran, dan bobot
satuan kredit kompetensi (SKK).
Susunan mata pelajaran program Paket A, Paket B, dan Paket C terdiri atas
berbagai mata pelajaran untuk mengembangkan kemampuan olahhati,
olahpikir, olahrasa, olahraga dan olahkarya, termasuk muatan lokal,
keterampilan fungsional, dan pengembangan kepribadian profesional.
11
Beban belajar program Paket A, Paket B, dan Paket C dinyatakan dalam
satuan kredit kompetensi (SKK) yang menunjukkan bobot kompetensi yang
harus dicapai oleh peserta didik dalam mengikuti program pembelajaran, baik
melalui tatap muka, praktek keterampilan, dan atau kegiatan mandiri.
SKK merupakan penghargaan terhadap pencapaian kompetensi sebagai hasil
belajar peserta didik dalam menguasai suatu mata pelajaran. SKK
diperhitungkan untuk setiap mata pelajaran yang terdapat dalam struktur
kurikulum. Satu SKK dihitung berdasarkan pertimbangan muatan SK dan KD
tiap mata pelajaran. SKK dapat digunakan untuk alih kredit kompetensi yang
diperoleh dari jalur pendidikan informal, formal, kursus, keahlian dan
kegiatan mandiri. Satu SKK adalah satu satuan kompetensi yang dicapai
melalui pembelajaran 1 jam tatap muka atau 2 jam tutorial atau 3 jam
mandiri, atau kombinasi secara proporsional dari ketiganya. Satu jam tatap
muka yang dimaksud adalah satu jam pembelajaran yaitu sama dengan 35
menit untuk Paket A, 40 menit untuk Paket B, dan 45 menit untuk Paket C.
Struktur kurikulum program Paket A, Paket B, dan Paket C dimaksudkan
untuk mencapai standar kompetensi lulusan sesuai dengan Permen Diknas
23/2006 dengan orientasi pengembangan olahkarya untuk mencapai
keterampilan fungsional yang menjadi kekhasan program program Paket A,
Paket B, dan Paket C, yaitu:
a. Paket A: Memiliki keterampilan untuk memenuhi kebutuhan hidup seharihari.
b. Paket B: Memiliki keterampilan untuk memenuhi tuntutan dunia kerja.
c. Paket C: Memiliki keterampilan berwirausaha.
Pencapaian kompetensi keterampilan fungsional dikembangkan melalui mata
pelajaran keterampilan fungsional yang disesuaikan dengan potensi dan
kebutuhan secara terintegrasi dan/atau dalam bentuk mata pelajaran
tersendiri.
Muatan lokal merupakan kajian yang diberikan secara terintegrasi dalam
mata pelajaran atau secara tersendiri sebagai mata pelajaran pilihan.
Pengembangan
kepribadian
profesional
merupakan
kemampuan
mengembangkan diri untuk meningkatkan kualitas hidup dengan mengelola
potensi, bakat, minat, prakarsa, kemandirian, tindakan, dan waktu secara
profesional sesuai tujuan dan kebutuhan, yang dapat dilakukan antara lain
melalui pelayanan konseling.
Kemampuan olahhati dan olahrasa termasuk estetika dikembangkan melalui
muatan dan/atau kegiatan bahasa, seni dan budaya, keterampilan, dan
muatan lokal yang relevan.
Adapun struktur sebaran mata pelajaran Program Paket A, Paket B dan Paket
C sebagaimana tersaji pada tabel berikut.

12
Tabel 2
Struktur Kurikulum Paket A
Bobot Satuan Kredit Kompetensi (SKK)
Tingkatan 1 /
Derajat Awal
Setara Kelas I III

Mata Pelajaran

Tingkatan 2 /
Derajat Dasar
setara Kelas IVVI

Jumlah

1.

Pendidikan Agama

9

9

18

2.

Pendidikan Kewarganegaraan

9

9

18

3.

Bahasa Indonesia

15

15

30

4.

Matematika

15

15

30

5.

Ilmu Pengetahuan Alam

12

12

24

6.

Ilmu Pengetahuan Sosial

9

9

18

7.

Seni Budaya

6

6

12

8.

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan

6

6

12

9.

Keterampilan Fungsional

9

9

18

*)

**)

10
.

Muatan Lokal

11.

**)

6

Pengembangan Kepribadian
Profesional

6

Jumlah

102

**)

6

12**)

6

12

102

204

Keterangan:
*)
Pilihan mata pelajaran
**)
Substansinya dapat menjadi bagian dari mata pelajaran yang ada, baik mata pelajaran wajib maupun
pilihan. SKK untuk subtansi muatan lokal termasuk ke dalam SKK mata pelajaran yang dimuati.

13
Tabel 3
Struktur Kurikulum Paket B
Bobot Satuan Kredit Kompetensi (SKK)
Mata Pelajaran

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Tingkatan 3 /
Derajat Terampil 1
Setara Kelas VIIVIII

Tingkatan 4 /
Derajat Terampil
2
Setara Kelas IX

Jumlah

4
4

2
2

6
6

8
8

4
4

12
12

8

4

12

8

4

12

8

4

12

4
4

2
2

6
6

4

2

6

**)

**)

Pendidikan Agama
Pendidikan Kewarganegaraan
Bahasa Indonesia
Bahasa Inggris
Matematika
Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu Pengetahuan Sosial
Seni Budaya
Pendidikan Jasmani, Olahraga
dan Kesehatan
Keterampilan Fungsional *)
**)

11.

Muatan Lokal

12.

4

Pengembangan Kepribadian
Profesional

2

6**)

4

6

68

Jumlah

2
34

102

Keterangan:
*)
Pilihan mata pelajaran
**)
Substansinya dapat menjadi bagian dari mata pelajaran yang ada, baik mata pelajaran wajib maupun
pilihan. SKK untuk subtansi muatan lokal termasuk ke dalam SKK mata pelajaran yang dimuati.

14
Tabel 4
Struktur Kurikulum Paket C (Program IPA)
Bobot Satuan Kredit Kompetensi (SKK)
Tingkatan 5 /
Derajat Mahir 1
Setara Kelas X

Mata Pelajaran

Tingkatan 6 /
Derajat Mahir 2
setara Kls XI-XII

Jumlah

1.

Pendidikan Agama

2

4

6

2.

Pendidikan Kewarganegaraan

2

4

6

3.

Bahasa Indonesia

4

8

12

4.

Bahasa Inggris

4

8

12

5.

Matematika

4

8

12

6.

Fisika

2

8

10

7.

Kimia

2

8

10

8.

Biologi

2

8

10

9.

Sejarah

1

2

3

10.

Geografi

1

-

1

11

Ekonomi

2

-

2

12

Sosiologi

2

-

2

13

Seni Budaya

2

4

6

14

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan

2

4

6

15.

Keterampilan Fungsional

4*)

8*)

12*)

**)

**)

6**)

*)

**)

16.

Muatan Lokal

17.

2

Pengembangan Kepribadian
Profesional

4

2

6

40

Jumlah

4
82

122

Keterangan:
*)
Pilihan mata pelajaran
**)
Substansinya dapat menjadi bagian dari mata pelajaran yang ada, baik mata pelajaran wajib maupun
pilihan. SKK untuk subtansi muatan lokal termasuk ke dalam SKK mata pelajaran yang dimuati.

15
Tabel 5
Struktur Kurikulum Paket C (Program IPS)
Bobot Satuan Kredit Kompetensi (SKK)
Tingkatan 5 /
Derajat Mahir
1
Setara Kelas X

Mata Pelajaran

Tingkatan 6 /
Derajat Mahir 2
Setara Kelas XIXII

Jumlah

1.

Pendidikan Agama

2

4

6

2.

Pendidikan Kewarganegaraan

2

4

6

3.

Bahasa Indonesia

4

8

12

4.

Bahasa Inggris

4

8

12

5.

Matematika

4

8

12

6.

Fisika

2

-

2

7.

Kimia

2

-

2

8.

Biologi

2

-

2

9.

Sejarah

1

3

4

10.

Geografi

1

7

8

11.

Ekonomi

2

8

10

12.

Sosiologi

2

8

10

13.

Seni Budaya

2

4

6

14.

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan

2

4

6

15.

Keterampilan Fungsional

4*)

8*)

12*)

**)

**)

6**)

*)

**)

16.

Muatan Lokal

17.

Pengembangan Kepribadian
Profesional
Jumlah

2

4

2

4

6

40

82

122

Keterangan:
*)
Pilihan mata pelajaran
**)
Substansinya dapat menjadi bagian dari mata pelajaran yang ada, baik mata pelajaran wajib
maupun pilihan. SKK untuk subtansi muatan lokal termasuk ke dalam SKK mata pelajaran
yang dimuati.

16
Tabel 6
Struktur Kurikulum Paket C (Program Bahasa)
Bobot Satuan Kredit Kompetensi (SKK)
Tingkatan 5 /
Derajat Mahir 1
Setara Kelas X

Mata Pelajaran

Tingkatan 6 /
Derajat Mahir 2
Setara Kelas XIXII

Jumlah

1.

Pendidikan Agama

2

4

6

2.

Pendidikan Kewarganegaraan

2

4

6

3.

Bahasa Indonesia

4

10

14

4.

Bahasa Inggris

4

10

14

5.

Matematika

4

6

10

6.

Fisika

2

-

2

7.

Kimia

2

-

2

8.

Biologi

2

-

2

9.

Sejarah

1

4

5

10.

Geografi

1

-

1

11.

Ekonomi

2

-

2

12.

Sosiologi

2

-

2

13.

Antropologi

-

4

4

14.

Sastra Indonesia

-

8

8

15.

Bahasa Asing

-

8

8

16.

Seni Budaya

2

4

6

17.

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan

2

4

6

18.

Keterampilan Fungsional

4*)

8*)

12*)

19.

Muatan Lokal

2**)

4**)

6**)

20.

Pengembangan Kepribadian
Profesional

2

4

6

40

82

122

*)

**)

Jumlah
Keterangan:
*)
**)

Pilihan mata pelajaran
Substansinya dapat menjadi bagian dari mata pelajaran yang ada, baik mata pelajaran wajib
maupun pilihan. SKK untuk subtansi muatan lokal termasuk ke dalam SKK mata pelajaran
yang dimuati.

Dalam struktur kurikulum program Paket A, Paket B, dan Paket C terdapat mata
pelajaran yang diujikan secara nasional dan mata pelajaran lain yang tidak
diujikan secara nasional. Mata pelajaran yang diujikan secara nasional adalah
sebagaimana tertera pada tabel berikut.

17
Tabel 7
Mata Pelajaran Ujian Nasional Paket A, Paket B, dan Paket C
No.

Mata Pelajaran

Paket C
IPS IPA Bahas
a

Paket A

Paket B

1. Pendidikan
Kewarganegara
an

X

X

-

-

-

2. Bahasa
Indonesia
3. Bahasa Inggris

X

X

X

X

X

-

X

X

X

X

4. Matematika

X

X

-

X

-

5. IPA

X

X

-

-

-

6. IPS

X

X

-

-

-

7. Fisika

-

-

-

X

-

8. Kimia

-

-

-

X

-

9. Biologi

-

-

-

X

-

10. Sejarah

-

-

X

-

X

11. Geografi

-

-

X

-

-

12. Ekonomi

-

-

X

-

-

13. Antropologi

-

-

-

-

X

14. Sosiologi

-

-

X

-

-

15. Sastra
Indonesia

-

-

-

-

X

16. Bahasa Asing

-

-

-

-

X

18
BAB III
BEBAN BELAJAR, KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN, DAN
KALENDER PENDIDIKAN

A. Beban Belajar
Beban belajar program Paket A, Paket B, dan Paket C dinyatakan dalam
satuan kredit kompetensi (SKK) yang menunjukkan kompetensi yang harus
dicapai oleh peserta didik dalam mengikuti program pembelajaran baik
melalui tatap muka, praktek keterampilan, dan/atau kegiatan mandiri.
Pembelajaran pada program Paket A, Paket B, dan Paket C dilakukan dengan
pendekatan induktif, tematik, dan berbasis kecakapan hidup. Pencapaian
beban belajar menggunakan sistem modular yang menekankan pada belajar
mandiri, ketuntasan belajar, dan maju berkelanjutan.
Kegiatan belajar mandiri merupakan kegiatan pembelajaran yang dirancang
dan dilaksanakan oleh peserta didik dengan bimbingan pendidik atau
disesuaikan dengan kebutuhan, kesempatan, penyelesaian dan ketuntasan
yang diatur oleh peserta didik. Ketuntasan belajar merupakan pencapaian
kompetensi pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai sebagai hasil belajar
yang dapat diwujudkan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Maju
berkelanjutan merupakan pencapaian kompetensi secara bertahap menuju
ketuntasan belajar dari suatu kompetensi ke kompetensi berikutnya. Tingkat
penguasaan kompetensi individu secara tuntas dalam maju berkelanjutan
menentukan jenis dan tingkat kompetensi berikutnya serta bahan belajar
lainnya yang harus ditempuh.
Satuan Kredit Kompetensi merupakan penghargaan terhadap pencapaian
kompetensi sebagai hasil belajar peserta didik dalam menguasai suatu mata
pelajaran. SKK diperhitungkan untuk setiap mata pelajaran yang terdapat
dalam struktur kurikulum. Satu SKK dihitung berdasarkan pertimbangan
muatan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) tiap mata
pelajaran. Kemudian keseluruhan SKK untuk mencapai SKL program Paket A,
Paket B, dan Paket C di distribusikan per semester.
Satuan Kredit Kompetensi dapat digunakan untuk alih kredit kompetensi yang
diperoleh dari jalur pendidikan informal, formal, kursus, keahlian dan
kegiatan mandiri. Penentuan dan pengakuan bobot SKK hasil alih kredit
memperhatikan tingkat kompetensi berdasarkan hasil belajar sebelumnya
yang diperoleh melalui tes, portofolio, transkrip, sertifikat, raport, surat
penghargaan, surat keterangan tentang berbagai keikutsertaan dalam
pelatihan, pagelaran, pameran, lomba, olimpiade dan kegiatan unjuk prestasi
lainnya.
Kegiatan tatap muka merupakan kegiatan pembelajaran dalam interaksi
langsung antara peserta didik dengan pendidik sebagai kegiatan tutorial
untuk pendalaman materi yang sulit, penguatan motivasi, dan peningkatan
ketuntasan belajar, serta penilaian hasil belajar. Dengan demikian kegiatan
tatap muka sangat menerapkan pendekatan partisipatif (andragogi) yang
tidak ditekankan pada transfer pengetahuan dan keterampilan.
19
Praktek keterampilan merupakan kegiatan pembelajaran yang mendukung
pencapaian kompetensi keterampilan fungsional dan kepribadian profesional
yang pada gilirannya dapat mewujudkan kompetensi kecakapan hidup.
Kompetensi kecakapan hidup meliputi kompetensi personal, kompetensi
sosial, kompetensi intelektual dan kompetensi vokasional.
B. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan silabus program Paket A,
Paket B dan Paket C ditetapkan oleh Dinas yang bertanggungjawab di bidang
pendidikan sesuai dengan tingkat kewenangannya, berdasarkan kerangka
dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan.
KTSP dan silabus program Paket A, Paket B, dan Paket C dikembangkan
dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan dan berdasarkan panduan
penyusunan KTSP program Paket A, Paket B, dan Paket C.
C. Kalender Pendidikan
Kalender program Paket A, Paket B, dan Paket C merupakan pengaturan
kegiatan pembelajaran dalam satu tahun ajaran yang mencakup permulaan
tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, hari libur
nasional, dan ujian nasional. Kalender pendidikan ini merupakan ramburambu bagi penyelenggara program Paket A, Paket B, dan Paket C untuk
mengatur kegiatan pembelajaran yang sesuai kebutuhan peserta didik.
1. Permulaan tahun ajaran dimulai bulan Juli setiap tahun.
2. Peserta didik dapat mengikuti kegiatan pembelajaran sesuai dengan
kesempatan masing-masing dengan memperhatikan beban belajar dan
cara menempuhnya sesuai dengan peraturan yang berlaku.
3. Minggu efektif belajar merupakan penjadwalan layanan tutorial dalam
rangka pendalaman materi belajar yang disediakan oleh lembaga
penyelenggara.
4. Waktu pembelajaran efektif diperhitungkan sesuai dengan waktu
pencapaian SKK masing-masing kurikulum program program Paket A,
Paket B, dan Paket C.
5. Hari libur nasional yang dimaksud sesuai dengan ketetapan.
6. Ujian nasional dilaksanakan dalam dua periode setiap tahun sesuai
dengan prosedur operasional standar (POS) ujian nasional.

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,
TTD.
BAMBANG SUDIBYO

20
Lampiran 1
STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR
PROGRAM PAKET A
01. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
A. Latar Belakang
Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia.
Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan suatu kehidupan yang
bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari betapa pentingnya peran
agama bagi kehidupan umat manusia maka internalisasi nilai-nilai agama
dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh
melalui pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga, di Satuan
pendidikan nonformal penyelenggara pendidikan kesetaraan maupun
masyarakat.
Pendidikan Agama dimaksudkan untuk peningkatan potensi spiritual dan
membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup
etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan Agama.
Peningkatan potensi spritual mencakup pengenalan, pemahaman, dan
penanaman nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam
kehidupan individual ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan potensi
spritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi
yang dimiliki manusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan
martabatnya sebagai makhluk Tuhan.
Pendidikan Agama Islam diberikan dengan mengikuti tuntunan bahwa agama
diajarkan kepada manusia dengan visi untuk mewujudkan manusia yang
bertakwa kepada Allah SWT dan berakhlak mulia, serta bertujuan untuk
menghasilkan manusia yang jujur, adil, berbudi pekerti, etis, saling
menghargai, disiplin, harmonis dan produktif, baik personal maupun sosial.
Tuntutan visi ini mendorong dikembangkannya standar kompetesi sesuai
dengan jenjang pendidikan yang secara nasional ditandai dengan ciri-ciri:
1. lebih menitik beratkan pencapaian kompetensi secata utuh selain
penguasaaan materi;
2. mengakomodasikan keragaman kebutuhan dan sumber daya pendidikan
yang tersedia;
3. memberiklan kebebasan yang lebih luas kepada pendidik di lapangan
untuk mengembangkan strategi dan program pembelajaran seauai
dengan kebutuhan dan ketersedian sumber daya pendidikan.
Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu
berupaya menyempurnakan iman, takwa, dan akhlak, serta aktif membangun
peradaban dan keharmonisan kehidupan, khususnya dalam memajukan
peradaban bangsa yang bermartabat. Manusia seperti itu diharapkan tangguh
dalam menghadapi tantangan, hambatan, dan perubahan yang muncul
21
dalam pergaulan masyarakat baik dalam lingkup lokal, nasional, regional
maupun global.
Pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode pembelajaran sesuai
dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Pencapaian seluruh
kompetensi dasar perilaku terpuji dapat dilakukan tidak beraturan. Peran
semua unsur pendidikan, orang tua peserta didik dan masyarakat sangat
penting dalam mendukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan
Agama Islam.
B. Tujuan
Pendidikan Agama Islam di Paket A bertujuan untuk:
1. menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan
pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan,
serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi
manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya
kepada Allah SWT;
2. mewujudkan manuasia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak
mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas,
produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi (tasamuh), menjaga
keharmonisan secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya
agama dalam komunitas kependidikan.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
1. Al-Qur’an dan Hadits
2. Aqidah
3. Akhlak
4. Fiqih
5. Tarikh dan Kebudayaan Islam
Pendidikan Agama Islam menekankan keseimbangan, keselarasan, dan
keserasian antara hubungan manusia dengan Allah SWT, hubungan manusia
dengan sesama manusia, hubungan manusia dengan diri sendiri, dan
hubungan manusia dengan alam sekitarnya.

D. Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran
1. Menyebutkan, menghafal, membaca dan mengartikan surat-surat pendek
dalam Al-Qur’an, mulai surat Al-Fatihah sampai surat Al-‘Alaq
2. Mengenal dan meyakini aspek-aspek rukun iman dari iman kepada Allah
sampai iman kepada Qadha dan Qadar
3. Berperilaku terpuji dalam kehidupan sehari-hari serta
perilaku tercela
22

menghindari
4. Mengenal dan melaksanakan rukun Islam mulai dari bersuci (thaharah)
sampai zakat serta mengetahui tata cara pelaksanaan ibadah haji
5. Menceritakan kisah nabi-nabi serta mengambil teladan dari kisah tersebut
dan menceritakan kisah tokoh orang-orang tercela dalam keh
E. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Tingkatan
Derajat
Setara
Bobot SKK

:
:
:
:

I
Awal
Kelas I s.d III
9

Standar Kompetensi

SD/MI

Kompetensi Dasar

Al Qur’an
1. Menghafal Al Qur’an 1.1
surat pendek pilihan 1.2

Melafalkan QS Al-Fatihah dengan lancar
Menghafal QS Al-Fatihah dengan lancar

2. Menghafal Al Qur’an 2.1
surat-surat pendek 2.2
pilihan
2.3

Menghafal QS Al-Kautsar dengan lancar

3. Menghafal Al Qur’an

3.1

Mengenal huruf Hijaiyah

3.2

Mengenal tanda baca (harakat)

Menghafal QS An-Nashr dengan lancar
Menghafal QS Al-‘Ashr dengan lancar

4. Membaca Al Qur’an 4.1
surat pendek pilihan 4.2

Membaca huruf hijaiyah bersambung

5. Mengenal
kalimat 5.1
dalam Al Qur’an
5.2

Membaca kalimat dalam Al Qur’an

6. Mengenal
AlQur’an

Membaca huruf Al Qur’an

ayat-ayat 6.1

Menulis huruf hijaiyah bersambung

Menulis kalimat dalam Al Qur’an

6.2

Menulis huruf Al Qur’an

7.1

Menunjukkan ciptaan Allah SWT
ciptaan-Nya
Menyebutkan enam Rukun Iman
Menghafal enam Rukun Iman

Aqidah
7. Mengenal
Iman

Rukun

7.2
7.3

23

melalui
Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

8. Mengenal
dua 8.1
kalimat syahadat
8.2
8.3
9.

Mengenal
Husna

Asmaul 9.1
9.2

Melafalkan syahadat tauhid dan syahadat rasul
Menghafal dua kalimat syahadat
Mengartikan dua kalimat syahadat
Menyebutkan lima dari Asmaul Husna
Mengartikan lima dari Asmaul Husna

10. Mengenal
Husna

Asmaul 10.1 Menyebutkan lima dari Asmaul Husna

11. Mengenal
wajib Allah

sifat 11.1 Menyebutkan lima sifat wajib Allah

12. Mengenal
mustahil Allah

sifat 12.1 Menyebutkan sifat mustahil Allah SWT

10.2 Mengartikan lima dari Asmaul Husna
11.2 Mengartikan lima sifat wajib Allah
12.2 Mengartikan sifat mustahil Allah SWT

Ahlak
13. Membiasakan
perilaku terpuji

13.1 Membiasakan perilaku jujur
13.2 Membiasakan perilaku bertanggung jawab
13.3 Membiasakan perilaku hidup bersih
13.4 Membiasakan perilaku disiplin

14. Membiasakan
perilaku terpuji

14.1 Menampilkan perilaku rajin
14.2 Menampilkan perilaku tolong-menolong
14.3 Menampilkan perilaku hormat terhadap orang
tua
14.4 Menampilkan adab makan dan minum
14.5 Menampilkan adab belajar

15. Mencontoh perilaku 15.1 Menampilkan perilaku rendah hati
terpuji
15.2 Menampilkan perilaku hidup sederhana
15.3 Menampilkan adab buang air besar dan kecil

24
Standar Kompetensi
16. Membiasakan
perilaku terpuji

Kompetensi Dasar
16.1 Mencontohkan perilaku hormat dan santun
kepada tenaga kependidikan
16.2 Menampilkan perilaku sopan dan santun kepada
tetangga

17. Membiasakan
perilaku terpuji

17.1 Menampilkan perilaku percaya diri
17.2 Menampilkan perilaku tekun
17.3 Menampilkan perilaku hemat

18. Membiasakan
perilaku terpuji

18.1 Menampilkan perilaku setia kawan
18.2 Menampilkan perilaku kerja keras
18.3 Menampilkan
hewan

perilaku

penyayang

terhadap

18.4 Menampilkan
lingkungan

perilaku

penyayang

terhadap

Fiqih
19. Mengenal tatacara 19.1 Menyebutkan pengertian bersuci
bersuci (thaharah)
19.2 Mencontoh tatacara bersuci
20. Mengenal
Islam

Rukun 20.1 Menirukan ucapan Rukun Islam
20.2 Menghafal Rukun Islam

21. Membiasakan
bersuci (thaharah)

22. Mengenal
wudhu

23. Menghafal
shalat

21.1 Menyebutkan tata cara berwudlu
21.2 Mempraktekkan tata cara berwudlu

tatacara 22.1 Membiasakan wudhu dengan tertib
22.2 Membaca do’a setelah berwudlu

bacaan 23.1 Melafalkan bacaan shalat
23.2 Menghafal bacaan shalat

25
Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

24 Membiasakan shalat 24.1 Mencontoh gerakan shalat
secara tertib
24.2 Mempraktekkan shalat secara tertib
25 Melaksanakan shalat 25.1 Menghafal bacaan shalat
dengan tertib
25.2 Menampilkan keserasian gerakan dan bacaan
shalat
26 Melakukan
fardhu

shalat 26.1 Menyebutkan shalat fardhu
26.2 Mempraktikkan shalat fardhu

Tingkatan
Derajat
Setara
Bobot SKK

:
:
:
:

II
Dasar
Kelas IV s.d VI SD/MI
9

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Al Qur’an
1. Membaca
Al Qur’an

surat-surat 1.1

2. Membaca
Al Qur’an

surat-surat 2.1

1.2

Membaca QS Al-Fatihah dengan lancar
Membaca QS Al-Ikhlas dengan lancar
Membaca QS Al-Kautsar dengan lancar

2.2

Membaca QS An-Nashr dengan lancar

2.3

Membaca QS Al-‘Ashr dengan lancar

3. Mengartikan Al Qur’an 3.1
surat pendek pilihan
3.2

Membaca QS Al-Lahab dan Al-Kafirun

4. Mengartikan Al Quran 4.1
Surat pendek pilihan
4.2

Membaca QS Al-Maun dan Al-Fiil

5. Mengartikan Al Qur’an 5.1
Surat pendek pilihan

Membaca QS Al-Qadr dan QS Al-‘Alaq ayat
1-5

5.2

Mengartikan QS Al-Qadr dan QS Al-‘Alaq
ayat 1-5

6. MengartikanAl Quran 6.1
Ayat-ayat pilihan

Membaca QS Al-Maidah ayat 3 dan AlHujurat ayat 13

6.2

Mengartikan QS Al-Maidah ayat 3 dan AlHujurat ayat 13

Mengartikan QS Al-Lahab dan Al-Kafirun

Mengartikan QS Al-Maun dan Al-Fiil

26
Aqidah
7. Mengenal
Allah SWT

sifat

jaiz 7.1
7.2

Menyebutkan sifat jaiz Allah SWT
Mengartikan sifat jaiz Allah SWT

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

8. Mengenal Malaikat dan 8.1
tugasnya
8.2
8.3
9. Mengenal
Allah SWT

kitab-kitab 9.1

Menjelaskan pengertian Malaikat
Menyebutkan nama-nama Malaikat
Menyebutkan tugas-tugas Malaikat
Menyebutkan nama-nama kitab Allah SWT

9.2

Menyebutkan nama-nama Rasul
menerima kitab-kitab Allah SWT

yang

9.3

Menjelaskan Al-Qur’an sebagai kitab suci
terakhir

10. Mengenal Rasul- Rasul 10.1 Menyebutkan nama-nama Rasul Allah SWT
Allah SWT
10.2 Menyebutkan nama-nama Rasul Ulul Azmi
dari para Rasul
10.3 Membedakan Nabi dan Rasul
11. Meyakini adanya
Akhir

Hari 11.1 Menyebutkan nama-nama Hari Akhir
11.2 Menjelaskan tanda-tanda Hari Akhir

12. Meyakini
adanya 12.1 Menunjukkan
Qadha dan Qadar
Qadar

contoh-contoh

Qadha

dan

12.2 Menunjukkan keyakinan terhadap Qadha
dan Qadar
Tarikh
13. Menceritakan
Nabi

kisah 13.1 Menceritakan kisah Nabi Adam AS
13.2 Menceritakan
kisah
Muhammad SAW

kelahiran

Nabi

13.3 Menceritakan perilaku masa kanak-kanak
Nabi Muhammad SAW

14. Menceritakan
Nabi

kisah 14.1 Menceritakan kisah Nabi Ibrahim AS
14.2 Menceritakan kisah Nabi Ismail AS

27
Standar Kompetensi
15. Menceritakan
Nabi

Kompetensi Dasar

kisah 15.1 Menceritakan kisah Nabi Ayyub AS
15.2 Menceritakan kisah Nabi Musa AS
15.3 Menceritakan kisah Nabi Isa AS

16. Menceritakan
Sahabat Nabi

kisah 16.1 Menceritakan kisah Khalifah Abubakar RA
16.2 Menceritakan kisah Umar bin Khattab RA

17. Menceritakan
kisah 17.1 Menceritakan perilaku Abu Lahab dan Abu
Abu Lahab, Abu Jahal,
Jahal
dan Musailamah Al
17.1 Menceritakan perilaku Musailamah Al Kadzab
Kadzab
18. Menceritakan
kisah 18.1 Menceritakan perjuangan kaum Muhajirin
kaum Muhajirin dan
18.2 Menceritakan perjuangan kaum Anshar
kaum Anshar
19. Membiasakan perilaku 19.1 Meneladani perilaku taubatnya Nabi Adam
terpuji
AS
19.2 Meneladani perilaku masa kanak-kanak Nabi
Muhammad SAW
20. Membiasakan perilaku 20.1 Meneladani perilaku Nabi Ibrahim AS
terpuji
20.2 Meneladani Nabi Ismail AS
21. Membiasakan perilaku 21.1 Meneladani perilaku Nabi Ayyub AS
terpuji
21.2 Meneladani perilaku Nabi Musa AS
21.3 Meneladani perilaku Nabi Isa AS
22. Membiasakan perilaku 22.1 Meneladani perilaku Khalifah Abubakar RA
terpuji
22.2 Meneladani perilaku Umar bin Khattab RA
Akhlak
23. Menghindari
tercela

perilaku 23.1 Menghindari perilaku dengki seperti Abu
Lahab dan Abu Jahal
23.2 Menghindari
perilaku
Musailamah Al Kadzab

28

bohong

seperti
Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

24. Membiasakan perilaku 24.1 Meneladani perilaku kegigihan perjuangan
terpuji
kaum Muhajirin dalam kehidupan sehari-hari
di lingkungan peserta didik
24.2 Meneladani perilaku tolong-menolong kaum
Anshar dalam kehidupan sehari-hari di
lingkungan peserta didik
Fiqih
25. Mengenal ketentuan- 25.1 Menyebutkan rukun shalat
ketentuan shalat
25.2 Menyebutkan sunnat shalat
25.3 Menyebutkan syarat sah dan syarat wajib
shalat
25.4 Menyebutkan hal-hal yang membatalkan
shalat
26. Melaksanakan
dan do’a

dzikir 26.1 Melakukan dzikir setelah shalat
26.2 Membaca do’a setelah shalat

27. Mengumandangkan
adzan dan iqamah

27.1 Melafalkan lafal adzan dan iqamah

28. Mengenal puasa wajib

28.1 Menyebutkan
Ramadhan

27.2 Mengumandangkan adzan dan iqamah
ketentuan-ketentuan

puasa

28.2 Menyebutkan hikmah puasa
29. Mengenal ibadah pada 29.1 Melaksanakan tarawih di bulan Ramadhan
bulan Ramadhan
29.2 Melaksanakan tadarrus Al-Qur’an
30. Mengetahui kewajiban 30.1 Menyebutkan macam-macam zakat
zakat
30.2 Menyebutkan ketentuan zakat fitrah

F. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran ini menjadi arah dan
landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi untuk penilaian. Seluruh materi SK dan KD pada masingmasing tingkatan/derajat dibagi ke dalam satuan kredit kompetensi (SKK) secara
seimbang sebanyak yang ditentukan untuk tingkatan/derajat kompetensi yang
dimaksud.
Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu
memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.

29
02. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen
A. Latar Belakang
Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia.
Agama menjadi pemandu dalam upaya untuk mewujudkan suatu kehidupan
yang bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari peran agama amat
penting bagi kehidupan umat manusia maka internalisasi agama dalam
kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh
melalui pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga, Satuan
pendidikan nonformal penyelenggara pendidikan kesetaraan maupun
masyarakat.
Pendidikan Agama dimaksudkan untuk peningkatan potensi spritual dan
membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup
etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.
Peningkatan potensi spritual mencakup pengenalan, pemahaman, dan
penanaman nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut
dalam kehidupan individual ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan
potensi spritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai
potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan
martabatnya sebagai makhluk Tuhan.
Penerapan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar di bidang Pendidikan
Agama Kristen (PAK), sangat tepat dalam rangka mewujudkan model PAK
yang bertujuan mencapai transformasi nilai-nilai kristiani dalam kehidupan
peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar memberikan ruang yang sama kepada
setiap peserta didik dengan keunikan yang berbeda untuk mengembangkan
pemahaman iman kristiani sesuai dengan pemahaman, tingkat kemampuan
serta daya kreativitas masing-masing.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Kristen
bukanlah “standar moral” Kristen yang ditetapkan untuk mengikat peserta
didik, melainkan dampingan dan bimbingan bagi peserta didik dalam
melakukan perjumpaan dengan Tuhan Allah untuk mengekspresikan hasil
perjumpaan itu dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik belajar
memahami, mengenal dan bergaul dengan Tuhan Allah secara akrab karena
seungguhnya Tuhan Allah itu ada dan selalu ada dan berkarya dalam hidup
mereka. Dia adalah Sahabat dalam Kehidupan Anak-anak.
Hakikat Pendidikan Agama Kristen (PAK) seperti yang tercantum dalam hasil
Lokakarya Strategi PAK di Indonesia tahun 1999 adalah: Usaha yang
dilakukan secara terencana dan kontinu dalam rangka mengembangkan
kemampuan peserta didik agar dengan pertolongan Roh Kudus dapat
memahami dan menghayati kasih Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus yang
dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari, terhadap sesama dan lingkungan
hidupnya. Dengan demikian, setiap orang yang terlibat dalam proses
pembelajaran PAK memiliki keterpanggilan untuk mewujudkan tanda-tanda
Kerajaan Allah dalam kehidupan pribadi maupun sebagai bagian dari
komunitas.
30
Pada dasarnya PAK dimaksudkan untuk menyampaikan kabar baik
(euangelion = injil), yang disajikan dalam
dua aspek, aspek ALLAH
TRITUNGGAL (ALLAH BAPA, ANAK, DAN ROH KUDUS) dan KARYANYA, dan
aspek NILAI-NILAI KRISTIANI. Secara holistik, pengembangan Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar PAK pada Pendidikan Dasar dan
Menengah
mengacu pada dogma Allah Tritunggal dan karya-Nya.
Pemahaman terhadap Allah Tritunggal dan karya-Nya harus tampak dalam
nilai-nilai kristiani yang dapat dilihat dalam kehidupan keseharian peserta
didik.
Berdasarkan pemahaman tersebut, maka rumusan Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar PAK dibatasi hanya pada aspek yang secara substansial
mampu mendorong terjadinya transformasi dalam kehidupan peserta didik,
terutama dalam pengayaan nilai-nilai iman kristiani. Dogma yang lebih
spesifik dan mendalam diajarkan di dalam gereja.
Fokus Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar berpusat pada kehidupan
manusia (life centered). Artinya, pembahasan Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar didasarkan pada kehidupan manusia, dan iman Kristen
berfungsi sebagai cahaya yang menerangi tiap sudut kehidupan manusia.
Pembahasan materi sebagai wahana untuk mencapai kompetensi, dimulai
dari lingkup yang paling kecil, yaitu manusia sebagai ciptaan Allah,
selanjutnya keluarga, teman, lingkungan di sekitar peserta didik, setelah itu
barulah dunia secara keseluruhan dengan berbagai dinamikanya.
B. Tujuan dan Fungsi
1. Mata pelajaran PAK di Paket A bertujuan:
a. Memperkenalkan Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus dan karya-karyaNya agar peserta didik bertumbuh iman percayanya dan meneladani
Allah Tritunggal dalam hidupnya
b. Menanamkan pemahaman tentang Allah dan karya-Nya kepada
peserta didik, sehingga mampu memahami dan menghayatinya
c. Menghasilkan manusia Indonesia yang mampu menghayati imannya
secara bertanggungjawab serta berakhlak mulia di tengah masyarakat
yang pluralistik.
2. Fungsi
a. Memampukan peserta didik memahami kasih dan karya Allah dalam
kehidupan sehari-hari
b. Membantu peserta didik mentransformasikan nilai-nilai kristiani dalam
kehidupan sehari-hari
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup PAK meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
1. Allah Tritunggal (Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus) dan karya-Nya
31
2. Nilai-nilai kristiani.
Pada jenjang pendidikan Paket A peserta didik diperkenalkan pada hakikat
Allah dan perspektif hubungan-Nya dengan manusia. Allah tidak berkarya di
dalam ruang kosong, tetapi berkomunikasi dengan manusia. Allah membina
relasi dengan manusia melalui karya-Nya.
D. Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran
1. Memahami kasih Allah melalui keberadaan dirinya
2. Menanggapi kasih Allah dengan mengasihi orangtua, keluarga dan teman
3. Beribadah kepada Tuhan sebagai ucapan syukur melalui doa dan membaca
Alkitab
4. Memelihara ciptaan Allah lainnya dalam hidup sehari-hari
E. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Tingkatan
Derajat
Setara
Bobot SKK

:
:
:
:

I
Awal
Kelas I s.d III
9

Standar Kompetensi

SD/MI

Kompetensi Dasar

Nilai-nilai Kristiani
1. Menerima
dan
mensyukuri 1.1
keberadaan dirinya sebagai
ciptaan Allah dalam relasinya 1.2
dengan ciptaan lain

Menerima keberadaan
sebagai pemberian Allah

2. Menerima
dan
mensyukuri 2.1
keberadaan dirinya sebagai
ciptaan Allah dalam relasinya 2.2
dengan ciptaan lain

Mensyukuri alam ciptaan Allah dan
isinya

3. Menerapkan makna mengasihi 3.1
dan
menghargai
manusia
dalam
kepelbagaian
dan 3.2
perbedaan yang ada

Mensyukuri
kepelbagaian
budaya,suku, agama dan bangsa

32

dirinya

Menjawab kasih Allah dengan cara
mengasihi keluarganya

Mensyukuri hidup bersama orang
lain

Mengasihi
teman,
kependidikan
serta
dilingkungan sekitarnya

tenaga
sesama
4. Menerapkan makna mengasihi 4.1
dan
menghargai
manusia
dalam
kepelbagaian
dan
perbedaan yang ada
4.2

Menghargai teman dan tenaga
kependidikan serta sesama tanpa
memandang perbedaan
Menolong orang yang sedang
menderita yang ada di sekitarnya

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

5. Mendeskripsikan
arti 5.1
mensyukuri pemeliharaan Allah
dalam kehidupan keluarga dan 5.2
menunjukkan syukur melalui
tanggung
jawabnya
dalam
keluarga dan sesama

Turut serta menciptakan hidup
rukun dalam keluarga dan sesama
Memelihara alam ciptaan Allah

Allah Tritunggal dan Karya-Nya
dan Nilai-nilai Kristiani
6. Mendeskripsikan
arti 6.1
mensyukuri pemeliharaan Allah
dalam
kehidupan
keluarga
serta
menunjukkan
syukur
melalui tanggung jawabnya 6.2
dalam keluarga dan sesama

Tingkatan
Derajat
Setara
Bobot SKK

:
:
:
:

Mensyukuri pemeliharaan Allah
pada setiap anggota keluarga
Memberikan
keluarga

yang

terbaik

bagi

II
Dasar
Kelas IV s.d VI SD/MI
9

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Allah Tritunggal dan Karya-Nya
1. Memahami
dan
mengakui 1.1
kemahakuasaan Allah dalam wujud 1.2
tindakan manusia yang bergantung
sepenuhnya kepada Allah

33

Memahami kemahakuasaan Allah
Mengakui
keterbatasannya
sebagai
manusia
dan
ketergantungannya
pada
kemahakuasaan Allah
2. Menjelaskan
bahwa
manusia 2.1
berdosa, tetapi diselamatkan Allah
melalui penebusan Yesus Kristus
2.2

Menjelaskan bahwa manusia itu
berdosa

3. Menjelaskan
bahwa
manusia 3.1
berdosa, tetapi diselamatkan Allah
melalui penebusan Yesus Kristus
3.2

Menjelaskan bahwa Allah adalah
penyelamat manusia

Menunjukkan
memohon ampun

kerinduan

Menunjukkan sikap
sebagai
orang yang sudah diselamatkan

Nilai-Nilai Kristiani
4. Memahami
dan
mengakui 4.1
kemahakuasaan Allah dalam wujud
tindakan manusia yang bergantung
sepenuhnya kepada Allah
4.2

Standar Kompetensi

Memahami
wujud
tindakan
manusia
yang
sepenuhnya
bergantung pada Allah
Mensyukuri kemahakuasaan Allah

Kompetensi Dasar

5. Menerapkan makna ibadah yang 5.1
sesungguhnya, khususnya dalam
seluruh aktivitas hidup manusia
5.2

Memahami
dan
makna ibadah

6. Menerapkan makna ibadah yang 6.1
sesungguhnya, khususnya dalam
seluruh aktivitas hidup manusia

Memahami
makna
sehari-hari sebagai
syukur kepada Allah

6.2

menghayati

Memahami
makna
kegiatan
sehari-hari
sebagai ungkapan
syukur kepada Allah

kegiatan
ungkapan

Melayani Allah dan sesama
sebagai ungkapan syukur kepada
Allah

F. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran ini menjadi arah
dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran,
dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Seluruh materi SK dan
34
KD pada masing-masing tingkatan/derajat dibagi ke dalam satuan kredit
kompetensi (SKK) secara seimbang sebanyak yang ditentukan untuk
tingkatan/derajat kompetensi yang dimaksud. Dalam merancang kegiatan
pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar
Penilaian.
03. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik
A. Latar Belakang
Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia.
Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan suatu kehidupan yang
bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari peran agama amat penting
bagi kehidupan umat manusia maka internalisasi agama dalam kehidupan
setiap pribadi
menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui
pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga, di Satuan pendidikan
nonformal penyelenggara pendidikan kesetaraan maupun masyarakat.
Pendidikan Agama dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang maha Esa dan
berakhlak mulia serta peningkatan potensi spiritual. Akhlak mulia mencakup
etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujutan dari pendidikan Agama.
Peningkatan potensi spiritual mencakup pengenalan, pemahaman, dan
penanaman nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan individual ataupun kolektif
kemasyarakatan. Peningkatan potensi spiritual tersebut
pada akhirnya
bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang
aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk
Tuhan.
Pendidikan Agama Katolik adalah usaha yang dilakukan secara terencana dan
berkesinambungan dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta didik
untuk memperteguh iman dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
sesuai dengan ajaran Gereja Katolik, dengan tetap memperhatikan
penghormatan terhadap agama lain dalam hubungan kerukunan antarumat
beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional.
Dari pengalaman dapat dilihat bahwa apa yang diketahui (pengetahuan, ilmu)
tidak selalu
membuat hidup seseorang sukses dan bermutu. Tetapi
kemampuan, keuletan dan kecekatan seseorang untuk mencernakan dan
mengaplikasikan apa yang diketahui dalam hidup nyata, akan membuat hidup
seseorang sukses dan bermutu. Demikian pula dalam kehidupan beragama.
Orang tidak akan beriman dan diselamatkan oleh apa yang ia ketahui tentang
imannya,
tetapi
terlebih
oleh
pergumulannya
bagaimana
ia
menginterpretasikan dan mengaplikasikan pengetahuan imannya dalam hidup
nyata sehari-hari. Seorang beriman yang sejati seorang yang senantiasa
berusaha untuk melihat, menyadari dan menghayati kehadiran Allah dalam
hidup nyatanya, dan berusaha untuk melaksanakan kehendak Allah bagi
dirinya dalam konteks hidup nyatanya. Oleh karena itu Pendidikan agama
Katolik merupakan salah satu usaha untuk memampukan peserta didik
menjalani proses pemahaman, pergumulan dan penghayatan iman dalam
konteks hidup nyatanya. Dengan demikian proses ini mengandung unsur
pemahaman iman, pergumulan iman, penghayatan iman dan hidup nyata.
35
Proses semacam ini diharapkan semakin memperteguh dan mendewasakan
iman peserta didik.
Standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk Paket A ini merupakan standar
umum yang minimal. Minimal dalam konteks ini berarti mengandung dasar-dasar
umum ajaran iman Katolik yang harus diketahui, dihayati dan diamalkan para
peserta didik. Karena bersifat umum dan minimal maka dapat membuka peluang
bagi pengayaan lokal sesuai kebutuhan setempat.

B. Tujuan
Pendidikan Agama Katolik (PAK) pada dasarnya bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan untuk
membangun hidup yang semakin beriman. Membangun hidup beriman Kristiani berarti membangun kesetiaan pada
Injil Yesus Kristus, yang memiliki keprihatinan tunggal, yakni Kerajaan Allah. Kerajaan Allah merupakan situasi dan
peristiwa penyelamatan: situasi dan perjuangan untuk perdamaian dan keadilan, kebahagiaan dan kesejahteraan,
persaudaraan dan kesetiaan, kelestarian lingkungan hidup, yang dirindukan oleh setiap orang dari pelbagai agama
dan kepercayaan.

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pembelajaran dalam Pendidikan Agama Katolik di
Paket A mencakup empat aspek yang memiliki keterkaitan satu
dengan yang lain. Keempat aspek yang dimaksudkan adalah:
1. Pribadi peserta didik; Aspek ini membahas tentang pemahaman
diri sebagai pria dan wanita yang memiliki kemampuan dan
keterbatasan, kelebihan dan kekurangan dalam berelasi dengan
sesama serta lingkungan sekitarnya.
2. Yesus Kristus;
Aspek ini membahas tentang bagaimana
meneladani pribadi Yesus Kristus yang mewartakan Allah Bapa
dan Kerajaan Allah.
3. Gereja; Aspek ini membahas tentang makna gereja, bagaimana
mewujudkan kehidupan menggereja dalam realitas hidup seharihari.
4. Kemasyarakatan;
Aspek ini membahas secara mendalam
tentang hidup bersama dalam masyarakat sesuai dengan firman
Allah/sabda Tuhan, ajaran Yesus dan ajaran Agama.
D. Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran
1. Peserta didik menguraikan pemahaman tentang pribadinya sebagai
karunia Tuhan dan mengungkapkan rasa syukurnya dengan berdoa,
bernyanyi serta melakukan perbuatan-perbuatan nyata
2. Peserta didik memahami dan mencintai Allah sebagai Bapa Pencipta dan
Penyelenggara seperti dikisahkan Kitab Suci Perjanjian Lama dan
Perjanjian Baru dan meneladani Yesus Kristus sebagai Penyelamat hidup
umat manusia.
36
3. Peserta didik memahami Gereja sebagai persekutuan Umat Allah dan
sebagai Sakramen keselamatan yang diutus ke dalam dunia dan Roh
Kudus yang diutus Yesus sebagai jiwa Gereja yang
senantiasa
menyertainya.
4. Peserta didik memahami hidup beriman yang terlibat dalam masyarakat
sebagai perwujudan imannya.
E. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Tingkatan
Derajat
Setara
Bobot SKK

:
:
:
:

I
Awal
Kelas I s.d III
9

Standar Kompetensi

SD/MI

Kompetensi Dasar

Pribadi Peserta didik,
Kemsyarakatan dan Yesus
Kristus
1.

Memahami
karya 1.1
penyelamatan Allah melalui
tokoh-tokoh
dalam
Perjanjian
Lama
dan 1.2
berlanjut pada Yesus Kristus
sebagai
puncak
penyelamatan-Nya
dan
diteruskan
oleh
Gereja 1.3
sehingga dapat memotivasi
peserta
didik
untuk
mengembangkan diri dalam
keterlibatan/perwujudan
imannya
dalam hidup
bersama
di
tengah
masyarakat

Mengenal
diri,
lingkungannya,
keterlibatan di dalamnya, dan menyadari
bahwa Allah menyertainya
Peserta didik mampu berkomunikasi
dengan teman-teman di lingkungan
tempat tinggalnya
Mengenal dan memahami karya
penyelamatan Allah yang dialami oleh
tokoh-tokoh sebelum Yesus

37
Standar Kompetensi
2.

3.

Memahami pribadi
dan 2.1
lingkungannya
serta
kedatangan Yesus Kristus 2.2
sebagai
bukti
kebaikan
Allah, sehingga terdorong
untuk mensyukurinya dan
mampu
mengungkapkan 2.3
rasa syukurnya itu melalui
doa

Mengenal diri dan lingkungannya dan
mensyukurinya sebagai karunia Allah

Memahami
tokoh-tokoh 3.1
Perjanjian
Lama,
Yesus
Kristus, dan Gereja yang
turut ambil bagian dalam
karya Penyelamatan Allah,
sehingga terdorong untuk
3.2
makin mengenal dan terlibat
dengan
sesama
dan
lingkungannya
3.3

Menyadari
pertumbuhan
dan
perkembangan dirinya serta mengenal
lingkungan
yang dikaruniakan oleh
Tuhan kepadanya sehingga ia dapat
hidup dan berkembang

Kemasyarakatan
Gereja
4.

5.

Kompetensi Dasar

Mengenal kisah
penciptaan dan
memahami bahwa Allah adalah Bapa
Yang Maha Baik
Mengenal kisah kelahiran Yesus sebagai
wujud kasih Allah yang Mahabaik dan
memelihara

Mengenal dan memahami Yakub, Yusuf
dan Musa yang turut ambil bagian dalam
karya penyelamatan Allah
Mengenal Yohanes Pembaptis, dan
memahami
karya-karya
Yesus
sehubungan dengan sakramen Baptis,
Ekaristi dan Tobat

dan

Memahami pribadi
dan 4.1
lingkungannya
serta
kedatangan Yesus Kristus 4.2
sebagai
bukti
kebaikan
Allah, sehingga terdorong
untuk mensyukurinya dan
mampu
mengungkapkan
rasa syukurnya itu melalui
doa

Mewujudkan rasa syukur, hormat dan
kasihnya kepada Allah dan sesama

Memahami
tokoh-tokoh 5.1
Perjanjian
Lama,
Yesus
Kristus, dan Gereja yang
turut ambil bagian dalam 5.2
karya Penyelamatan Allah,
sehingga terdorong untuk
makin mengenal dan terlibat
dengan
sesama
dan
lingkungannya

Memahami makna sakramen Baptis,
Ekaristi
dan
Tobat
serta
Tata
Perayaannya

Mengungkapkan syukur,
hormat dan
kasihnya kepada Allah melalui doa-doa

Menyadari dan mengakui kelemahan
dirinya
sehingga
terdorong
untuk
berkembang menjadi pribadi yang
dewasa dalam hidup bermasyarakat

38
Standar Kompetensi
6.

Memahami
karya 6.1
penyelamatan Allah melalui
tokoh-tokoh
dalam
Perjanjian
Lama
dan 6.2
berlanjut pada Yesus Kristus
sebagai
puncak
penyelamatan-Nya
dan
diteruskan oleh
Gereja
sehingga dapat memotivasi
peserta
didik
untuk
mengembangkan diri dalam
keterlibatan/perwujudan
imannya
dalam
hidup
bersama
di
tengah
masyarakat

Kompetensi Dasar
Memahami dan mengimani Yesus Kristus
sebagai Putera Allah yang diutus untuk
menyelamatkan dunia
Menanggapi panggilan Allah dengan
percaya dan mengungkapkannya dalam
wujud menghormati / menyembah serta
berdoa kepada-Nya

39
Tingkatan
Derajat
Setara
Bobot SKK

:
:
:
:

II
Dasar
Kelas IV s.d VI SD/MI
9

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Pribadi Peserta didik dan Yesus
Kristus, Kemasyarakatan dan
Gereja
1. Memahami pedoman hidup dari 1.1
Allah yang disampaikan melalui
tokoh-tokoh dalam Kitab Suci
dalam upaya mengembangkan
relasi dengan sesama; orangtua
dan lingkungan sekitarnya serta
berusaha mengembangkan hidup
doa mereka

Memahami
bahwa
Allah
menciptakan
dirinya
sebagai
makhluk yang unik, mengenali
perasaan-perasaannya yang dapat
mengganggu persahabatan, serta
lebih memahami dan menerima
lingkungan
hidupnya
sebagai
karunia Allah

1.2

Memahami bahwa Allah setia pada
janjiNya
dengan
memberikan
pedoman hidup mendampingi dan
memilih pemimpin umat dalam
memasuki tanah perjanjian

2. Memahami adanya tantangan 2.1
dalam mewujudkan nilai-nilai
Kerajaan Allah seperti dialami
oleh
tokoh-tokoh
Perjanjian
Lama, Yesus Kristus dan para
pengikut-Nya (Gereja), sekaligus
2.2
menumbuhkan keyakinan bahwa
Allah akan selalu menguatkan
mereka melalui Roh Kudus,
sehingga
mereka
mampu 2.3
mewujudkannya
dalam
mengembangkan hidup bersama
baik sebagai perempuan maupun
sebagai laki-laki

Menyadari dan memahami bahwa
dirinya adalah perempuan atau lakilaki yang dipanggil oleh Tuhan
untuk berkembang dan menghargai
lawan jenisnya

40

Memahami karya keselamatan Allah
melalui keagungan dan keruntuhan
kerajaan Israel
Mengenal dan memahami karya
keselamatan
Allah
melalui
peristiwa-peristiwa
Yesus
yang
menyelamatkan
Standar Kompetensi
3.

Kompetensi Dasar

Memahami perjuangan tokoh- 3.1 Memahami dan menyadari bahwa
tokoh Perjanjian Lama, Yesus
dirinya adalah warga negara
Kristus
sebagai
tokoh
puncaknya dan dilanjutkan para
Indonesia dan warga dunia
pengikut Kristus (Gereja) dalam
Memahami, mencintai dan
upaya membangun kehidupan 3.2
masyarakat
sesuai
dengan
mensyukuri keindahan Nusantara
kehendak
Allah,
sehingga
sebagai Karunia Allah
mereka
mampu
mewujudkannya
dalam
kehidupan
mereka
sebagai 3.3. Memahami dan menyadari adanya
masyarakat
dan
bangsa
keanekaragaman dalam kesatuan di
Indonesia
dalam negara RI

Yesus Kristus, Kemasyarakatan
dan Gereja
4. Memahami pedoman hidup dari
Allah yang disampaikan melalui 4.1
tokoh-tokoh dalam Kitab Suci
dalam upaya mengembangkan
relasi dengan sesama; orangtua
dan lingkungan sekitarnya serta 4.2
berusaha mengembangkan hidup
doa mereka

Memahami bahwa
Yesus adalah
penyelamat yang dijanjikan Allah
beserta karya-karya-Nya
Memahami kehendak Allah bagi
dirinya dalam bersikap terhadap
orangtua, kehidupan diri dan
sesamanya

4.3

Berdoa secara spontan dalam doa
bersama

5. Memahami adanya tantangan 5.1
dalam mewujudkan nilai-nilai
Kerajaan Allah seperti dialami
oleh
tokoh-tokoh
Perjanjian
Lama, Yesus Kristus dan para 5.2
pengikut-Nya
(Gereja),
sekaligus
menumbuhkan
keyakinan bahwa Allah akan
selalu
menguatkan
mereka
melalui Roh Kudus, sehingga
mereka mampu mewujudkannya 5.3
dalam mengembangkan hidup
bersama
baik
sebagai
perempuan maupun sebagai lakilaki

Mengenal dan memahami karya
keselamatan
Allah
melalui
peristiwa-peristiwa
Yesus
yang
menyelamatkan

41

Memahami dan menghayati hidup
baru dalam Roh Kudus yang
terungkap melalui doa-doa dan
diwujudkan
dalam
tindakantindakan jujur dan adil dalam Gereja
Memahami dan menghayati hidup
baru dalam Roh Kudus yang
diwujudkan dalam tindakan jujur
dan adil dalam masyarakat
Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

6. Memahami perjuangan tokoh- 6.1
tokoh Perjanjian Lama, Yesus
Kristus sebagai tokoh puncaknya
dan dilanjutkan para pengikut
Kristus (Gereja) dalam upaya 6.2
membangun
kehidupan
masyarakat
sesuai
dengan
kehendak Allah, sehingga mereka
mampu mewujudkannya dalam
kehidupan
mereka
sebagai
masyarakat
dan
bangsa 6.3
Indonesia

Memahami
dan
menyadari
kesetiaan Allah akan memenuhi
janji-Nya untuk menyelamatkan
umat manusia melalui para nabi

6.4

Memahami dan menyadari bahwa
gereja adalah persekutuan umat
beriman yang dijiwai oleh Roh
Kudus
melaksanakan
tugas
perutusan
Yesus
Kristus
mewartakan Kerajaan Allah

6.5

Memahami dan menyadari bahwa
Gereja sebagai persekutuan yang
melaksanakan
tugas
perutusan
Yesus Kristus mewartakan Kerajaan
Allah
agar
umat
manusia
memperoleh hidup kekal dalam
Kerajaan Surga dan membantu
umat manusia bebas dari kematian
dalam neraka

6.6

Memahami dan menyadari arti hati
nurani dan hidup murni serta
mampu hidup dalam doa sebagai
ungkapan iman,
harapan dan
kasihnya sebagaimana diwartakan
Kristus melalui Gereja-Nya

Memahami
bahwa
Allah
membimbing bangsa Israel pulang
dari pembuangan dan kerinduan
bangsa Israel akan kedatangan
seorang Mesias
Memahami dan menyadari kesetiaan
Allah akan janji penyelamatan
melalui Gereja-Nya

F. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran ini menjadi arah
dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran,
dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Seluruh materi SK dan
KD pada masing-masing tingkatan/derajat dibagi ke dalam satuan kredit
kompetensi (SKK) secara seimbang sebanyak yang ditentukan untuk
tingkatan/derajat kompetensi yang dimaksud. Dalam merancang kegiatan
pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar
Penilaian.
42
04. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu
D. Latar Belakang
Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia.
Agama menjadi pemandu dalam upaya untuk mewujudkan suatu kehidupan
yang bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari bahwa peran agama
amat penting bagi kehidupan umat manusia maka internalisasi agama dalam
kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh
melalui pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga, di Satuan
pendidikan nonformal penyelenggara pendidikan kesetaraan maupun
masyarakat.
Pendidikan Agama dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
berakhlak mulia serta peningkatan potensi spritual. Akhlak mulia mencakup
etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan Agama.
Peningkatan potensi spritual mencakup pengenalan, pemahaman, dan
penanaman nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut
dalam kehidupan individual ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan
potensi spritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai
potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan
martabatnya sebagai makhluk Tuhan.
Pendidikan Agama Hindu adalah usaha yang dilakukan secara terencana dan
berkesinambungan dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta
didik untuk memperteguh keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan berakhlak mulia, serta peningkatan potensi spiritual sesuai
dengan ajaran agama Hindu.
Kurikulum Pendidikan Agama Hindu yang berbasis standar kompetensi dan
kompetensi dasar mencerminkan kebutuhan keragaman kompetensi secara
nasional. Standar ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai kerangka
acuan dalam mengembangkan Kurikulum Pendidikan Agama Hindu sesuai
dengan kebutuhan.
B. Tujuan
Mata pelajaran Pendidikan Agama Hindu bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut.
1. Menumbuhkembangkan dan meningkatkan kualitas Sradha dan Bhakti
melalui pemberian, pemupukan, penghayatan dan pengamalan ajaran
agama
2. Membangun insan Hindu yang dapat mewujudkan nilai-nilai Moksartham
Jagathita dalam kehidupannya

43
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pendidikan Agama hindu meliputi aspek-aspek:
1. Sradha
2. Susila
3. Yadnya
4. Kitab Suci
5. Orang Suci
6. Hari-hari suci
7. Kepemimpinan
8. Alam Semesta
9. Budaya dan Sejarah Perkembangan Agama Hindu.

D. Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran
1. Meyakini kemahakuasaan Sang Hyang Widhi (Tuhan) sebagai Maha
Pencipta, Tri Murti, Tri Purusa dan Cadhu Sakti
2. Memahami ajaran Panca Sradha dan Tri Sarira
3. Memahami ajaran Susila yang meliputi: Tri Kaya Parisudha, Tri Mala,
Catur Paramita, Tri Parartha, Panca Yama, Panca Nyama Bratha, Catur
Guru, Dasa Yama dan Dasa Nyama Bratha dalam kehidupan sehari-hari
4. Mendemonstrasikan pemahaman sikap-sikap sembahyang Tri Sandhya
dan sarana sembahyang
5. Menerapkan Panca Yadnya secara Nitya Karma dan Naimitika Karma
dalam kehidupan sehari-hari
6. Memahami Weda sebagai kitab suci dan wahyu Sang Hyang Widhi
(Tuhan)
7. Memahami orang suci agama Hindu dan tugas dan kewajiban orang suci
8. Memahami hari-hari suci keagamaan dan dasar-dasar hari suci (Wariga)
9. Mengenal pemimpin yang baik dan patut diteladani di wilayahnya
10. Memahami Bhuana Agung dan Bhuana Alit
11. Memahami tari-tari Keagamaan, lagu-lagu kerohanian (Yadnya), dan
sejarah perkembangan Hindu sebelum dan sesudah kemerdekaan

44
E. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Tingkatan
Derajat
Setara
Bobot SKK

Standar Kompetensi

:
:
:
:

I
Awal
Kelas I s.d III
9

SD/MI

Kompetensi Dasar

Sradha
1.

2.

Meyakini
kemahakuasaan 1.1
Sang Hyang Widhi (Tuhan)
sebagai Maha Pencipta
1.2

Menunjukkan contoh-contoh ciptaan
Sang Hyang Widhi (Tuhan)
Menyayangi ciptaan
Widhi (Tuhan)

Sang

Hyang

Meyakini
manifestasi 2.1 Menyebutkan arti dan fungsi Tri
Sang
Hyang
Widhi
Murti
(Tuhan) sebagai Tri 2.2 Menyebutkan bagian-bagian Tri Murti
Murti
2.3
2.4

3.

Menyebutkan sakti Tri Murti

Menunjukkan gambar dan atribut Tri
Murti

Meyakini manifestasi 3.1 Menguraikan arti Tri Purusa
Sang Hyang Widhi 3.2 Menyebutkan
bagian-bagian
(Tuhan) sebagai Tri
Purusa
Purusa

Tri

Budaya
4.

Mengenal
keagamaan

tari-tari 4.1
4.2

Menyebutkan
jenis-jenis
keagamaan Hindu

tari

Menunjukkan
contoh-contoh
keagamaan Hindu

tari

Yadnya
5.

Mengenal
sikap-sikap 5.1 Menyebutkan
sembahyang
sembahyang
5.2

jenis-jenis

sikap

Mempraktekkan sikap Tri Sandhya

45
Standar Kompetensi
6.

Kompetensi Dasar

Mengenal pelaksanaan 6.1 Menyebutkan urutan pelaksanaan Tri
Sandhya
sembahyang
6.2
6.3

Mengenal
sembahyang

Melafalkan mantram Tri Sandhya

6.4
7.

Menunjukkan contoh-contoh sikap Tri
Sandhya
Melaksanakan Tri Sandhya

sarana 7.1 Menyebutkan
sarana-sarana
persembahyangan
7.2

Menyebutkan arti dan fungsi sarana
persembahyangan

7.3

Menunjukkan contoh-contoh sarana
persembahyangan

7.4

Melatih
diri
membuat
persembahyangan

sarana

Susila
8.

arti
Tri
Kaya
Mengenal ajaran Susila 8.1 Mengenal
Parisudha
dalam kehidupan seharihari
8.2 Menyebutkan bagian-bagian Tri Kaya
Parisudha

8.3

8.4

9.

Menunjukkan contoh pelaksanaan Tri
Kaya Parisudha dalam kehidupan
sehari-hari
Melatih diri melaksanakan Tri Kaya
Parisudha dalam kehidupan

Mengidentifikasikan Tri 9.1 Menyebutkan arti Tri Mala
Mala
9.2 Menyebutkan bagian-bagian
Tri Mala
9.3

Menunjukkan contoh-contoh perilaku
Tri Mala yang harus dihindari

46
Standar Kompetensi
10.

Mengenal
Paramita
Parartha

Kompetensi Dasar

Catur 10.1 Menguraikan arti Catur Paramita
dan
Tri
dan Tri Parartha
bagian-bagian
10.2 Menyebutkan
Catur Paramita dan Tri Parartha
contoh-contoh
10.3 Menunjukkan
perilaku Catur Paramita dan Tri
Parartha
10.4 Melatih diri melaksanakan Catur
Paramita dan Tri Parartha dalam
kehidupan

Orang Suci
11. Mengenal orang suci agama
Hindu

11.1 Menyebutkan arti dan makna
orang suci
11.2 Menyebutkan contoh perilaku orang
suci
11.3 Menunjukkan contoh-contoh orang
suci

12.

Mengenal tugas dan 12.1 Menyebutkan tugas dan kewajiban
orang suci
kewajiban orang suci
12.2 Menyebutkan larangan-larangan bagi
orang suci

Tempat Suci
Mengenal tempat suci

13.1

Menyebutkan arti tempat suci

13.2

Menunjukkan sebutan tempat
suci bagi umat Hindu

13.3

13.

Menyebutkan
syarat-syarat
masuk tempat suci

13.4 Melakukan kunjungan ke tempat suci
14.

Mengenal Tri Mandala

14.1

Menyebutkan arti Tri Mandala

14.2

Menyebutkan
bangunan
pada
Mandala

14.3 Membedakan tempat
tempat tinggal

47

jenis-jenis
tiap-tiap
suci

dengan
Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Kitab Suci
15.

Mengenal Weda sebagai 15.1 Menyebutkan arti Weda
15.2 Mengenal bahasa yang dipakai dalam
kitab suci
Weda

15.3 Mengenal Weda sebagai wahyu
Sang Hyang Widhi (Tuhan)
15.4 Menunjukkan contoh kitab suci

Kepemimpinan
16.

Mengenal
pemimpin 16.1 Menyebutkan arti pemimpin
yang baik dan patut 16.2 Mengenal pemimpin-pemimpin di
lingkungan terdekatnya
diteladani di wilayah
masing-masing
16.3 Menyebutkan ciri-ciri pemimpin yang
baik

16.4 Meneladani sikap pemimpin yang baik

Hari Suci
17.

Mengenal hari-hari suci 17.1 Menguraikan arti
keagamaan
keagamaan Hindu
17.2

hari

suci

Menyebutkan nama-nama hari
suci keagamaan Hindu

17.3 Melaksanakan
hari-hari
keagamaan dalam kehidupan

48

suci
Tingkatan
Derajat
Setara
Bobot SKK

Standar Kompetensi

:
:
:
:

II
Dasar
Kelas IV s.d VI SD/MI
9

Kompetensi Dasar

Sradha
1. Mengenal
Sradha

ajaran

Panca 1.1 Menyebutkan
Sradha

arti

Panca

1.2
1.3

2. Mengenal Tri Sarira

Menyebutkan bagian-bagian Panca
Sradha
Menjelaskan masing-masing bagian
Panca Sradha

2.1 Menguraikan arti Tri Sarira
2.2 Menyebutkan
Tri Sarira
2.3

bagian-bagian

Mengenal fungsi Tri Sarira

3. Meyakini kemahakuasaan 3.1 Menguraikan arti Cadhu Sakti
Sang Hyang Widhi (Tuhan) 3.2 Menyebutkan bagian-bagian Cadhu
sebagai Cadhu Sakti
Sakti
3.3

Menunjukkan
contoh-contoh
kemahakuasaan Sang Hyang Widhi
(Tuhan) sebagai Cadhu Sakti

Alam Semesta
arti
Bhuana
4. Mengenal Bhuana Agung 4.1 Menguraikan
dan Bhuana Alit
Agung dan Bhuana Alit
4.2

Menunjukkan
contoh-contoh
Bhuana Agung dan Bhuana Alit

5. Mengenal Bhuana Agung 5.1 Menyebutkan
unsur-unsur
dan Bhuana Alit
Bhuana Agung dan Bhuana Alit
5.2

Menyebutkan
persamaan
perbedaan Bhuana Agung
Bhuana Alit

5.3

Menyebutkan peranan dan fungsi
Panca
Maha
Bhuta
dalam
pembentukan Bhuana Agung dan
Bhuana Alit

49

dan
dan
50
Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Budaya
lagu-lagu 6.1 Menyebutkan arti lagu-lagu
6. Mengenal
kerohanian (Yadnya)
kerohanian (Yadnya)
6.2 Menyebutkan jenis-jenis lagulagu kerohanian (Yadnya)
6.3

Melafalkan jenis-jenis
kerohanian (Yadnya)

lagu-lagu

Hari Suci
7. Mengenal dasar-dasar hari 7.1 Menyebutkan arti hari suci
suci (wariga)
(wariga)
7.2

Mengenal hari-hari/bulan baik

7.3

Mengenal hari raya suci keagamaan
berdasarkan
perhitungan
harihari/bulan baik

Susila
8. Mengenal Panca Yama dan 8.1 Menguraikan arti Panca Yama
Panca
Nyama
Bratha
dan Panca Nyama Bratha
sebagai ajaran susila
bagian-bagian
8.2 Menyebutkan
dan contoh Panca Yama dan
Panca Nyama Bratha
8.3

8.4

9. Mengenal
Guru

ajaran

Menunjukkan
contoh-contoh
perilaku Panca Yama dan Panca
Nyama Bratha
Menerapkan ajaran Panca Yama dan
Nyama Bratha dalam kehidupan
sehari-hari

Catur 9.1 Menguraikan arti Catur Guru
9.2

Menyebutkan bagian-bagian Catur
Guru

9.3

Menunjukkan contoh-contoh sikap
bhakti kepada Catur Guru

10. Mengenal Dasa Yama dan 10.1 Menguraikan arti Dasa Yama
Dasa Nyama Bratha
dan
Dasa
Nyama Bratha

51
Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar
10.2 Menyebutkan bagian-bagian
Dasa Yama dan Dasa Nyama
Bratha
10.3 Menunjukkan contoh-contoh Dasa
Yama dan Dasa Nyama Bratha

Sejarah Agama Hindu
sejarah 11.1 Menyebutkan kerajaan-kerajaan
11. Mengenal
Hindu di Indonesia sebelum
perkembangan
Hindu
kemerdekaan
sebelum kemerdekaan

11.2 Menyebutkan
peninggalanpeninggalan kerajaan Hindu di
Indonesia sebelum kemerdekaan
11.3 Mengunjungi
peninggalanpeninggalan
kerajaan
Hindu
setempat dan di wilayah lain

12. Mengungkapkan
12.1 Menguraikan perkembangan
perkembangan
agama
agama
Hindu
setelah
Hindu setelah kemerdekaan
kemerdekaan Indonesia
Indonesia
12.2 Menunjukkan
hasil-hasil
pembangunan yang bernuansakan
agama
Hindu
setelah
kemerdekaan Indonesia

Yadnya
13. Mengenal Panca Yadnya

13.1 Menguraikan
Yadnya
13.2 Menyebutkan
Panca Yadnya

arti

Panca

jenis-jenis

13.3 Menerapkan Panca Yadnya
dalam kehidupan sehari-hari
14. Mengenal
Yadnya

pelaksanaan 14.1 Menguraikan

arti
Naimitika Karma

52

Nitya

dan
Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar
14.2 Menyebutkan contoh pelaksanaan
Yadnya secara Nitya Karma dan
Naimitika Karma
14.3 Menerapkan pelaksanaan Yadnya
secara Nitya Karma dan Naimitika
Karma

F. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran ini menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan
materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Seluruh materi SK dan
KD pada masing-masing tingkatan/derajat dibagi ke dalam satuan kredit kompetensi (SKK) secara seimbang
sebanyak yang ditentukan untuk tingkatan/derajat kompetensi yang dimaksud. Dalam merancang kegiatan
pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.

53

More Related Content

What's hot

Lembar Kerja Rencana Aksi Nyata.docx
Lembar Kerja Rencana Aksi Nyata.docxLembar Kerja Rencana Aksi Nyata.docx
Lembar Kerja Rencana Aksi Nyata.docx
Whan Best Yantu
 
Paparan Modul Merancang Pembelajaran Bagian 1 Menyusun TP dan ATP (Dasmen dan...
Paparan Modul Merancang Pembelajaran Bagian 1 Menyusun TP dan ATP (Dasmen dan...Paparan Modul Merancang Pembelajaran Bagian 1 Menyusun TP dan ATP (Dasmen dan...
Paparan Modul Merancang Pembelajaran Bagian 1 Menyusun TP dan ATP (Dasmen dan...
yoritomo3
 
Permen no 12 tentang standar pengawas sekolah
Permen no  12 tentang standar pengawas sekolahPermen no  12 tentang standar pengawas sekolah
Permen no 12 tentang standar pengawas sekolah
Rikza Azharona
 

What's hot (20)

Lembar Kerja Rencana Aksi Nyata.docx
Lembar Kerja Rencana Aksi Nyata.docxLembar Kerja Rencana Aksi Nyata.docx
Lembar Kerja Rencana Aksi Nyata.docx
 
MATERI SSK BOGOR.pptx
MATERI SSK BOGOR.pptxMATERI SSK BOGOR.pptx
MATERI SSK BOGOR.pptx
 
Rencana Hasil Kerja P3K.pptx
Rencana Hasil Kerja P3K.pptxRencana Hasil Kerja P3K.pptx
Rencana Hasil Kerja P3K.pptx
 
Aksi Nyata Asesmen SD Setyawati.pptx
Aksi Nyata Asesmen SD Setyawati.pptxAksi Nyata Asesmen SD Setyawati.pptx
Aksi Nyata Asesmen SD Setyawati.pptx
 
Penyesuaian Pembelajaran dengan Kebutuhan dan Karakteristik Murid SD.pdf
Penyesuaian Pembelajaran dengan Kebutuhan dan Karakteristik Murid SD.pdfPenyesuaian Pembelajaran dengan Kebutuhan dan Karakteristik Murid SD.pdf
Penyesuaian Pembelajaran dengan Kebutuhan dan Karakteristik Murid SD.pdf
 
Paparan Pemahaman CP,Tim.pptx
Paparan Pemahaman CP,Tim.pptxPaparan Pemahaman CP,Tim.pptx
Paparan Pemahaman CP,Tim.pptx
 
Modul 8 TRIGONOMETRI
Modul 8 TRIGONOMETRIModul 8 TRIGONOMETRI
Modul 8 TRIGONOMETRI
 
1..CARA MENENTUKAN KKTP.pptx
1..CARA MENENTUKAN KKTP.pptx1..CARA MENENTUKAN KKTP.pptx
1..CARA MENENTUKAN KKTP.pptx
 
Paparan Modul Merancang Pembelajaran Bagian 1 Menyusun TP dan ATP (Dasmen dan...
Paparan Modul Merancang Pembelajaran Bagian 1 Menyusun TP dan ATP (Dasmen dan...Paparan Modul Merancang Pembelajaran Bagian 1 Menyusun TP dan ATP (Dasmen dan...
Paparan Modul Merancang Pembelajaran Bagian 1 Menyusun TP dan ATP (Dasmen dan...
 
CP, TP, ATP.pptx
CP, TP, ATP.pptxCP, TP, ATP.pptx
CP, TP, ATP.pptx
 
PEMANFAATAN RAPOR PENDIDIKAN DALAM PERENCANAAN BERBASIS DATA UNTUK SATUAN PEN...
PEMANFAATAN RAPOR PENDIDIKAN DALAM PERENCANAAN BERBASIS DATA UNTUK SATUAN PEN...PEMANFAATAN RAPOR PENDIDIKAN DALAM PERENCANAAN BERBASIS DATA UNTUK SATUAN PEN...
PEMANFAATAN RAPOR PENDIDIKAN DALAM PERENCANAAN BERBASIS DATA UNTUK SATUAN PEN...
 
TOPIK 3.pptx
TOPIK 3.pptxTOPIK 3.pptx
TOPIK 3.pptx
 
AKSI NYATA TOPIK 4 ASESMEN SD.pptx
AKSI NYATA TOPIK 4 ASESMEN SD.pptxAKSI NYATA TOPIK 4 ASESMEN SD.pptx
AKSI NYATA TOPIK 4 ASESMEN SD.pptx
 
Silabus kelas 6 tema 6 dapodikbangkalan.net
Silabus kelas 6 tema 6 dapodikbangkalan.netSilabus kelas 6 tema 6 dapodikbangkalan.net
Silabus kelas 6 tema 6 dapodikbangkalan.net
 
Permen no 12 tentang standar pengawas sekolah
Permen no  12 tentang standar pengawas sekolahPermen no  12 tentang standar pengawas sekolah
Permen no 12 tentang standar pengawas sekolah
 
Sistem Layanan Pembelajaran (hari ke-6).pdf
Sistem Layanan Pembelajaran (hari ke-6).pdfSistem Layanan Pembelajaran (hari ke-6).pdf
Sistem Layanan Pembelajaran (hari ke-6).pdf
 
DOKUMEN KOSP.docx
DOKUMEN KOSP.docxDOKUMEN KOSP.docx
DOKUMEN KOSP.docx
 
LITERASI NUMERASI (1).pptx
LITERASI NUMERASI (1).pptxLITERASI NUMERASI (1).pptx
LITERASI NUMERASI (1).pptx
 
RPS Pembelajaran Anak Berbakat
RPS Pembelajaran Anak BerbakatRPS Pembelajaran Anak Berbakat
RPS Pembelajaran Anak Berbakat
 
02.penilaian kinerja wakil ks
02.penilaian kinerja wakil ks02.penilaian kinerja wakil ks
02.penilaian kinerja wakil ks
 

Similar to Permen 14 2007-standar-isi-program-paket-abc

Permen no 14 tentang standar isi program kesetaraan paket b d c
Permen no 14 tentang standar isi program kesetaraan paket b d cPermen no 14 tentang standar isi program kesetaraan paket b d c
Permen no 14 tentang standar isi program kesetaraan paket b d c
SMK YZA 2 KOTA BOGOR
 
PERMENDIKNAS NO 22 TH 2006
PERMENDIKNAS NO 22 TH 2006PERMENDIKNAS NO 22 TH 2006
PERMENDIKNAS NO 22 TH 2006
arvinefriani
 
1.permendiknas no. 22 tahun 2006 si,180208
1.permendiknas no. 22 tahun 2006 si,1802081.permendiknas no. 22 tahun 2006 si,180208
1.permendiknas no. 22 tahun 2006 si,180208
SMK YZA 2 KOTA BOGOR
 
1.permendiknas no. 22 tahun 2006 si,180208
1.permendiknas no. 22 tahun 2006 si,1802081.permendiknas no. 22 tahun 2006 si,180208
1.permendiknas no. 22 tahun 2006 si,180208
sahrismkn2kld
 
Permendiknas no 22 th 2006
Permendiknas no 22 th 2006Permendiknas no 22 th 2006
Permendiknas no 22 th 2006
Rusmaini Mini
 
Permendikbud th. 2016 no. 020 lampiran
Permendikbud th. 2016 no. 020   lampiranPermendikbud th. 2016 no. 020   lampiran
Permendikbud th. 2016 no. 020 lampiran
dian purwa
 
01. a.-salinan-permendikbud-no.-54-tahun-2013-ttg-skl
01. a.-salinan-permendikbud-no.-54-tahun-2013-ttg-skl01. a.-salinan-permendikbud-no.-54-tahun-2013-ttg-skl
01. a.-salinan-permendikbud-no.-54-tahun-2013-ttg-skl
Relawansatria
 

Similar to Permen 14 2007-standar-isi-program-paket-abc (20)

Permen no 14 tentang standar isi program kesetaraan paket b d c
Permen no 14 tentang standar isi program kesetaraan paket b d cPermen no 14 tentang standar isi program kesetaraan paket b d c
Permen no 14 tentang standar isi program kesetaraan paket b d c
 
Permendiknas no-22-tahun-2006
Permendiknas no-22-tahun-2006Permendiknas no-22-tahun-2006
Permendiknas no-22-tahun-2006
 
PERMENDIKNAS NO 22 TH 2006
PERMENDIKNAS NO 22 TH 2006PERMENDIKNAS NO 22 TH 2006
PERMENDIKNAS NO 22 TH 2006
 
1.permendiknas no. 22 tahun 2006 si,180208
1.permendiknas no. 22 tahun 2006 si,1802081.permendiknas no. 22 tahun 2006 si,180208
1.permendiknas no. 22 tahun 2006 si,180208
 
1.permendiknas no. 22 tahun 2006 si,180208
1.permendiknas no. 22 tahun 2006 si,1802081.permendiknas no. 22 tahun 2006 si,180208
1.permendiknas no. 22 tahun 2006 si,180208
 
1.permendiknas no. 22 tahun 2006 si,180208
1.permendiknas no. 22 tahun 2006 si,1802081.permendiknas no. 22 tahun 2006 si,180208
1.permendiknas no. 22 tahun 2006 si,180208
 
Permendiknas 22 06 ttg standar isi
Permendiknas 22 06 ttg standar isiPermendiknas 22 06 ttg standar isi
Permendiknas 22 06 ttg standar isi
 
Permendiknas no 22 th 2006
Permendiknas no 22 th 2006Permendiknas no 22 th 2006
Permendiknas no 22 th 2006
 
Permendiknas no-22-tahun-2006 standar isi
Permendiknas no-22-tahun-2006 standar isiPermendiknas no-22-tahun-2006 standar isi
Permendiknas no-22-tahun-2006 standar isi
 
Kurikulum sd 13
Kurikulum sd 13Kurikulum sd 13
Kurikulum sd 13
 
Standar isi
Standar isiStandar isi
Standar isi
 
2. permendiknas no. 23 tahun 2006 skl,180208
2. permendiknas no. 23 tahun 2006 skl,1802082. permendiknas no. 23 tahun 2006 skl,180208
2. permendiknas no. 23 tahun 2006 skl,180208
 
Standar isi
Standar isiStandar isi
Standar isi
 
Permendikbud tahun2016 nomor020_lampiran
Permendikbud tahun2016 nomor020_lampiranPermendikbud tahun2016 nomor020_lampiran
Permendikbud tahun2016 nomor020_lampiran
 
lampiran Permendikbud nomor 20 tahun2016
 lampiran  Permendikbud nomor 20 tahun2016 lampiran  Permendikbud nomor 20 tahun2016
lampiran Permendikbud nomor 20 tahun2016
 
Permendikbud th. 2016 no. 020 lampiran
Permendikbud th. 2016 no. 020   lampiranPermendikbud th. 2016 no. 020   lampiran
Permendikbud th. 2016 no. 020 lampiran
 
Permendikbud tahun2016 nomor020_lampiran
Permendikbud tahun2016 nomor020_lampiranPermendikbud tahun2016 nomor020_lampiran
Permendikbud tahun2016 nomor020_lampiran
 
Salinan Permendikbud No. 54 Tahun 2013 ttg SKL
Salinan Permendikbud No. 54 Tahun 2013 ttg SKLSalinan Permendikbud No. 54 Tahun 2013 ttg SKL
Salinan Permendikbud No. 54 Tahun 2013 ttg SKL
 
01. a.-salinan-permendikbud-no.-54-tahun-2013-ttg-skl
01. a.-salinan-permendikbud-no.-54-tahun-2013-ttg-skl01. a.-salinan-permendikbud-no.-54-tahun-2013-ttg-skl
01. a.-salinan-permendikbud-no.-54-tahun-2013-ttg-skl
 
01. a.-salinan-permendikbud-no.-54-tahun-2013-ttg-skl
01. a.-salinan-permendikbud-no.-54-tahun-2013-ttg-skl01. a.-salinan-permendikbud-no.-54-tahun-2013-ttg-skl
01. a.-salinan-permendikbud-no.-54-tahun-2013-ttg-skl
 

More from Welly Indriany

A01. juknis-penyelenggaraan-tk
A01. juknis-penyelenggaraan-tkA01. juknis-penyelenggaraan-tk
A01. juknis-penyelenggaraan-tk
Welly Indriany
 
Pp nomor 53_tahun_2010disiplin_pegawai_negeri_sipil
Pp nomor 53_tahun_2010disiplin_pegawai_negeri_sipilPp nomor 53_tahun_2010disiplin_pegawai_negeri_sipil
Pp nomor 53_tahun_2010disiplin_pegawai_negeri_sipil
Welly Indriany
 
Pp nomor 40_tahun_2010perubahan_atas_pp_nomor_16_tahun_1994_tentang_jabatan_f...
Pp nomor 40_tahun_2010perubahan_atas_pp_nomor_16_tahun_1994_tentang_jabatan_f...Pp nomor 40_tahun_2010perubahan_atas_pp_nomor_16_tahun_1994_tentang_jabatan_f...
Pp nomor 40_tahun_2010perubahan_atas_pp_nomor_16_tahun_1994_tentang_jabatan_f...
Welly Indriany
 
Salinan permendikbud nomor 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum g...
Salinan   permendikbud nomor 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum g...Salinan   permendikbud nomor 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum g...
Salinan permendikbud nomor 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum g...
Welly Indriany
 
Pp 81 tahun 2013 , pendirian pnf
Pp 81 tahun 2013 , pendirian pnfPp 81 tahun 2013 , pendirian pnf
Pp 81 tahun 2013 , pendirian pnf
Welly Indriany
 
Permen 13 2007_standar_kepala_sekolah
Permen 13 2007_standar_kepala_sekolahPermen 13 2007_standar_kepala_sekolah
Permen 13 2007_standar_kepala_sekolah
Welly Indriany
 
Permen16 2007 kompetensiguru
Permen16 2007 kompetensiguruPermen16 2007 kompetensiguru
Permen16 2007 kompetensiguru
Welly Indriany
 
Pp no. 74 tahun 2008 Tentang GURU
Pp no. 74 tahun 2008 Tentang GURUPp no. 74 tahun 2008 Tentang GURU
Pp no. 74 tahun 2008 Tentang GURU
Welly Indriany
 

More from Welly Indriany (9)

Permendikbud no 79 tahun 2014 tentang muatan lokal kurikulum 2013
Permendikbud no 79 tahun 2014 tentang muatan lokal kurikulum 2013Permendikbud no 79 tahun 2014 tentang muatan lokal kurikulum 2013
Permendikbud no 79 tahun 2014 tentang muatan lokal kurikulum 2013
 
A01. juknis-penyelenggaraan-tk
A01. juknis-penyelenggaraan-tkA01. juknis-penyelenggaraan-tk
A01. juknis-penyelenggaraan-tk
 
Pp nomor 53_tahun_2010disiplin_pegawai_negeri_sipil
Pp nomor 53_tahun_2010disiplin_pegawai_negeri_sipilPp nomor 53_tahun_2010disiplin_pegawai_negeri_sipil
Pp nomor 53_tahun_2010disiplin_pegawai_negeri_sipil
 
Pp nomor 40_tahun_2010perubahan_atas_pp_nomor_16_tahun_1994_tentang_jabatan_f...
Pp nomor 40_tahun_2010perubahan_atas_pp_nomor_16_tahun_1994_tentang_jabatan_f...Pp nomor 40_tahun_2010perubahan_atas_pp_nomor_16_tahun_1994_tentang_jabatan_f...
Pp nomor 40_tahun_2010perubahan_atas_pp_nomor_16_tahun_1994_tentang_jabatan_f...
 
Salinan permendikbud nomor 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum g...
Salinan   permendikbud nomor 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum g...Salinan   permendikbud nomor 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum g...
Salinan permendikbud nomor 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum g...
 
Pp 81 tahun 2013 , pendirian pnf
Pp 81 tahun 2013 , pendirian pnfPp 81 tahun 2013 , pendirian pnf
Pp 81 tahun 2013 , pendirian pnf
 
Permen 13 2007_standar_kepala_sekolah
Permen 13 2007_standar_kepala_sekolahPermen 13 2007_standar_kepala_sekolah
Permen 13 2007_standar_kepala_sekolah
 
Permen16 2007 kompetensiguru
Permen16 2007 kompetensiguruPermen16 2007 kompetensiguru
Permen16 2007 kompetensiguru
 
Pp no. 74 tahun 2008 Tentang GURU
Pp no. 74 tahun 2008 Tentang GURUPp no. 74 tahun 2008 Tentang GURU
Pp no. 74 tahun 2008 Tentang GURU
 

Permen 14 2007-standar-isi-program-paket-abc

  • 1. SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR ISI UNTUK PROGRAM PAKET A, PROGRAM PAKET B, DAN PROGRAM PAKET C DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 8 ayat (3), Pasal 10 ayat (3), Pasal 11 ayat (4), Pasal 12 ayat (2), dan Pasal 18 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional tentang Standar Isi Untuk Program Paket A, Program Paket B, dan Program Paket C; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496); 3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tatakerja Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 94 Tahun 2006; 1
  • 2. 4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 187/M Tahun 2004 mengenai Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 20/P Tahun 2005; Memperhatikan : Surat Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan Nomor 0520/BSNP/I/2007 tanggal 23 Januari 2007. MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL TENTANG STANDAR ISI UNTUK PROGRAM PAKET A, PROGRAM PAKET B, DAN PROGRAM PAKET C. Pasal 1 (1) Standar Isi Untuk Program Paket A, Program Paket B, dan Program Paket C yang selanjutnya disebut Standar Isi mencakup lingkup materi minimal dan tingkat kompetensi minimal untuk mencapai kompetensi lulusan minimal pada program Paket A, Paket B, dan Paket C . (2) Standar Isi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum pada Lampiran Peraturan Menteri ini. Pasal 2 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 18 April 2007 MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, TTD. BAMBANG SUDIBYO 2
  • 3. LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 14 TAHUN 2007 TANGGAL 18 APRIL 2007 STANDAR ISI UNTUK PROGRAM PAKET A, PROGRAM PAKET B, DAN PROGRAM PAKET C BAB I PENDAHULUAN Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional yang selanjutnya akan disingkat sebagai UU Sisdiknas 20/2003. Pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu dan relevansi serta efisiensi manajemen pendidikan. Pemerataan kesempatan pendidikan diwujudkan dalam program wajib belajar 9 tahun. Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya melalui olahhati, olahpikir, olahrasa, olahraga, dan olahkarya agar memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global. Peningkatan relevansi pendidikan dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan berbasis potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia Indonesia. Peningkatan efisiensi manajemen pendidikan dilakukan melalui penerapan manajemen berbasis masyarakat dan otonomi perguruan tinggi serta pembaharuan pengelolaan pendidikan secara terencana, terarah, transparan, demokratis, dan berkesinambungan. Berdasarkan Penjelasan Pasal 17 dan Pasal 18 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa pendidikan yang sederajat dengan SD/MI adalah program seperti Paket A dan yang sederajat dengan SMP/MTs adalah program seperti Paket B, sedangkan pendidikan yang sederajat dengan SMA/MA adalah program seperti Paket C. Setiap peserta didik yang lulus ujian program Paket A, Paket B atau Paket C mempunyai hak eligibilitas yang sama dan setara dengan pemegang ijazah SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA untuk dapat mendaftar pada satuan pendidikan yang lebih tinggi. Status kelulusan Paket C mempunyai hak eligibilitas yang sama dengan lulusan pendidikan formal dalam memasuki lapangan kerja. Dalam dokumen ini membahas standar isi sebagaimana dimaksud oleh Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Standar Isi ini memuat: 3
  • 4. 1. Kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan acuan dalam penyusunan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan; 2. Beban belajar bagi peserta didik pada program Paket A, Paket B, dan Paket C; 3. Kurikulum program Paket A, Paket B, dan Paket C, yang akan dikembangkan berdasarkan panduan penyusunan kurikulum sebagai bagian tak terpisahkan dari standar isi; dan 4. Kalender pendidikan untuk penyelenggaraan pendidikan pada program Paket A, Paket B, dan Paket C. Standar Isi dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) yang dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005. 4
  • 5. BAB II KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM A. Kerangka Dasar 1. Kelompok Mata Pelajaran Kurikulum program Paket A, Paket B, dan Paket C mencakup: a. b. c. d. e. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia; Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian; Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; Kelompok mata pelajaran estetika; Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan. Cakupan setiap kelompok mata pelajaran disajikan pada Tabel 1. Tabel 1 Cakupan Kelompok Mata Pelajaran No Kelompok Mata Pelajaran Cakupan 1 Agama dan Akhlak Mulia Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama. 2 Kewarganegaraan dan Kepribadian Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia. Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme. 5
  • 6. No 3 Kelompok Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Cakupan Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada Paket A setara SD/MI dimaksudkan untuk mengenal, menyikapi, dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif dan mandiri. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada Paket B setara SMP/MTs dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi dasar ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada Paket C setara SMA/MA dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi lanjut ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri. 4 Estetika Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan individu sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis. 5 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan pada Paket A setara SD/MI dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta menanamkan sportifitas dan kesadaran hidup sehat. Kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan pada Paket B setara SMP/MTs dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sportifitas dan kesadaran hidup sehat. Kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan pada Paket C setara 6
  • 7. No Kelompok Mata Pelajaran Cakupan SMA/MA dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sikap sportif, disiplin, kerja sama, dan hidup sehat. Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun yang bersifat kolektif kemasyarakatan seperti keterbebasan dari perilaku seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah. 2. Prinsip Pengembangan Kurikulum Kurikulum program Paket A, Paket B, dan Paket C dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip berikut. a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, kepentingan peserta didik dan lingkungannya dan Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. b. Beragam dan terpadu Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, dan jalur, jenjang serta jenis pendidikan, tanpa membedakan agama, suku, budaya dan adat istiadat, serta status sosial ekonomi dan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi. c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni berkembang secara dinamis, dan oleh karena itu semangat dan isi kurikulum mendorong peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. 7
  • 8. d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan Menjamin relevansi program Paket A, Paket B, dan Paket C dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional mutlak harus dilaksanakan. e. Menyeluruh dan berkesinambungan Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan. f. Belajar sepanjang hayat Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal dan informal, dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya. g. Seimbang antara kepentingan nasional dan daerah Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. h. Tematik Kurikulum dikembangkan dengan mengorganisasikan pengalamanpengalaman secara menyeluruh dalam tema-tema kontekstual yang mendorong terjadinya pengalaman belajar baru yang meluas dan tidak tersekat-sekat oleh pokok-pokok bahasan sehingga dapat mengaktifkan aktifitas mental peserta didik sekaligus aktifitas sosial yang menumbuhkan kerjasama. i. Partisipatif Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan agar tercipta rasa memiliki dan bertanggungjawab dalam melaksanakannya. 3. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum Pelaksanaan kurikulum di setiap satuan pendidikan menggunakan prinsipprinsip sebagai berikut. a. Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, karakteristik, perkembangan dan kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini peserta didik harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh 8
  • 9. kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan. b. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar, yaitu: (i) belajar bagaimana beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (ii) belajar memahami dan menghayati, (iii) belajar berbuat dan melaksanakan secara efektif, (iv) belajar hidup dalam kebersamaan dengan saling berbagi dan saling menghargai, dan (v) belajar membangun dan menemukan jati diri, berdasarkan pemaknaan keimanan, pemahaman, perbuatan, dan kebersamaan. c. Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yang bersifat perbaikan, pengayaan, dan/atau percepatan sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta didik dengan tetap memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan, kesosialan, dan moral. d. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang demokratis, saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat, dengan prinsip ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani, (di depan memberikan contoh dan teladan, di tengah membangun semangat dan prakarsa di belakang memberikan daya dan kekuatan). e. Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar, dengan prinsip alam takambang jadi guru (semua yang terjadi, tergelar dan berkembang di masyarakat dan lingkungan sekitar serta lingkungan alam semesta dijadikan sumber belajar, contoh dan teladan). f. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal. g. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok dan memadai antarkelas dan jenis serta jenjang pendidikan. h. Kurikulum dilaksanakan secara fleksibel dalam ruang, waktu dan strategi pembelajaran, serta menghargai pengalaman belajar peserta didik yang diperoleh dalam kehidupan. i. Kurikulum dilaksanakan secara konstruktif yang memberikan pengakuan bahwa peserta didik mempunyai pandangan sendiri terhadap dunia dan alam sekitarnya untuk membangun makna berdasarkan pengalaman individu dalam menghadapi dan menyelesaikan situasi yang tidak tentu. j. Kurikulum dilaksanakan secara induktif dengan membangun pengetahuan melalui kejadian dengan fenomena empirik yang menekankan pada kemampuan belajar yang berbasis pengalaman langsung. 9
  • 10. 4. Kesetaraan Tingkatan dan Derajat Kompetensi Struktur kurikulum program Paket A, Paket B, dan Paket C dilaksanakan dalam sistem tingkatan dan derajat yang setara dengan sistem kelas pada pendidikan formal dengan kompetensi masing-masing sebagai berikut: Program Paket A meliputi: Tingkatan 1 dengan derajat kompetensi Awal setara dengan kelas III SD/MI, menekankan pada kemampuan literasi dan numerasi (kemahirwacanaan bahasa dan angka), sehingga peserta didik mampu berkomunikasi melalui teks secara tertulis dan lisan, baik dalam bentuk huruf maupun angka. Tingkatan 2 dengan derajat kompetensi Dasar setara dengan kelas VI SD/MI, menekankan penguasaan fakta, konsep, dan data secara bertahap, sehingga peserta didik mampu berkomunikasi melalui teks secara tertulis dan lisan dengan menggunakan fenomena alam dan atau sosial sederhana secara etis, untuk memiliki keterampilan dasar dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Program Paket B meliputi: Tingkatan 3 dengan derajat kompetensi Terampil 1 setara dengan kelas VIII SMP/MTs, menekankan pada penguasaan dan penerapan konsepkonsep abstrak secara lebih meluas dan berlatih meningkatkan keterampilan berpikir dan bertindak logis dan etis, sehingga peserta didik mampu berkomunikasi melalui teks secara tertulis dan lisan, serta memecahkan masalah dengan menggunakan fenomena alam dan atau sosial yang lebih luas. Tingkatan 4 dengan derajat kompetensi Terampil 2 setara dengan kelas IX SMP/MTs, menekankan peningkatan keterampilan berpikir dan mengolah informasi serta menerapkannya untuk menghasilkan karya sederhana yang bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat, sehingga peserta didik mampu secara aktif mengekspresikan diri dan mengkomunikasikan karyanya melalui teks secara lisan dan tertulis berdasarkan data dan informasi yang akurat secara etis, untuk memenuhi tuntutan keterampilan dunia kerja sederhana dan dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Program Paket C meliputi: Tingkatan 5 dengan derajat kompetensi Mahir 1 setara dengan kelas X SMA/MA, diarahkan pada pencapaian dasar-dasar kompetensi akademik dan menerapkannya untuk menghasilkan karya sehingga peserta didik mampu mengkomunikasikan konsep-konsep secara lebih ilmiah dan etis serta mempersiapkan diri untuk mampu bekerja mandiri dan mengembangkan kepribadian profesional. Tingkatan 6 dengan derajat kompetensi Mahir 2 setara dengan kelas XII SMA/MA, diarahkan untuk pencapaian kemampuan akademik dan keterampilan fungsional secara etis, sehingga peserta didik dapat bekerja 10
  • 11. mandiri atau berwirausaha, bersikap profesional, berpartisipasi aktif dan produktif dalam kehidupan masyarakat, serta dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. 5. Kedalaman Muatan Kurikulum Kedalaman muatan kurikulum pada program Paket A, Paket B, dan Paket C, dituangkan dalam kompetensi yang terdiri atas Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) tiap mata pelajaran pada setiap tingkatan dan/ atau semester. SK dan KD mata pelajaran pada porgram Paket A, Paket B, dan Paket C mengacu kepada Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang dijabarkan ke dalam SK dan KD masing-masing mata pelajaran pada pendidikan umum. SK dan KD tiap mata pelajaran pada setiap tingkatan dan derajat menggambarkan bobot mata pelajaran, dan disajikan pada Lampiranlampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional ini yang terdiri atas: a. Lampiran 1 SK dan KD Program Paket A; b. Lampiran 2 SK dan KD Program Paket B; dan c. Lampiran 3 SK dan KD Program Paket C. 6. Perpindahan Jalur Pendidikan UU Sisdiknas 20/2003 Pasal 12 ayat (1) butir (e) menegaskan hak peserta didik untuk pindah antar jalur pendidikan. Sistem ini memungkinkan peserta didik pindah dari jalur pendidikan informal dan pendidikan formal ke jalur pendidikan nonformal atau sebaliknya. Kurikulum program Paket A, Paket B, dan Paket C memungkinkan peserta didik dari pendidikan informal dan pendidikan formal pindah ke program Paket A, Paket B, dan Paket C melalui proses alih kredit dengan menghitung Satuan Kredit Kompetensi (SKK) yang telah dicapai oleh peserta didik. Persyaratan alih kredit mempertimbangkan daftar riwayat hidup, capaian hasil belajar berupa transkrip, daftar nilai, raport, portofolio dan sejenisnya. Apabila persyaratan belum memenuhi perlu mengikuti tes penempatan yang memberikan pengakuan terhadap pembelajaran yang diperoleh secara mandiri dari pengalaman, pelatihan dan profesi. Ketentuan untuk alih kredit ini diatur dalam Panduan yang ditetapkan Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah, Departemen Pendidikan Nasional. B. Struktur Kurikulum Struktur kurikulum program Paket A, Paket B, dan Paket C merupakan pola susunan mata pelajaran dan beban belajar yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran, meliputi mata pelajaran, dan bobot satuan kredit kompetensi (SKK). Susunan mata pelajaran program Paket A, Paket B, dan Paket C terdiri atas berbagai mata pelajaran untuk mengembangkan kemampuan olahhati, olahpikir, olahrasa, olahraga dan olahkarya, termasuk muatan lokal, keterampilan fungsional, dan pengembangan kepribadian profesional. 11
  • 12. Beban belajar program Paket A, Paket B, dan Paket C dinyatakan dalam satuan kredit kompetensi (SKK) yang menunjukkan bobot kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik dalam mengikuti program pembelajaran, baik melalui tatap muka, praktek keterampilan, dan atau kegiatan mandiri. SKK merupakan penghargaan terhadap pencapaian kompetensi sebagai hasil belajar peserta didik dalam menguasai suatu mata pelajaran. SKK diperhitungkan untuk setiap mata pelajaran yang terdapat dalam struktur kurikulum. Satu SKK dihitung berdasarkan pertimbangan muatan SK dan KD tiap mata pelajaran. SKK dapat digunakan untuk alih kredit kompetensi yang diperoleh dari jalur pendidikan informal, formal, kursus, keahlian dan kegiatan mandiri. Satu SKK adalah satu satuan kompetensi yang dicapai melalui pembelajaran 1 jam tatap muka atau 2 jam tutorial atau 3 jam mandiri, atau kombinasi secara proporsional dari ketiganya. Satu jam tatap muka yang dimaksud adalah satu jam pembelajaran yaitu sama dengan 35 menit untuk Paket A, 40 menit untuk Paket B, dan 45 menit untuk Paket C. Struktur kurikulum program Paket A, Paket B, dan Paket C dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan sesuai dengan Permen Diknas 23/2006 dengan orientasi pengembangan olahkarya untuk mencapai keterampilan fungsional yang menjadi kekhasan program program Paket A, Paket B, dan Paket C, yaitu: a. Paket A: Memiliki keterampilan untuk memenuhi kebutuhan hidup seharihari. b. Paket B: Memiliki keterampilan untuk memenuhi tuntutan dunia kerja. c. Paket C: Memiliki keterampilan berwirausaha. Pencapaian kompetensi keterampilan fungsional dikembangkan melalui mata pelajaran keterampilan fungsional yang disesuaikan dengan potensi dan kebutuhan secara terintegrasi dan/atau dalam bentuk mata pelajaran tersendiri. Muatan lokal merupakan kajian yang diberikan secara terintegrasi dalam mata pelajaran atau secara tersendiri sebagai mata pelajaran pilihan. Pengembangan kepribadian profesional merupakan kemampuan mengembangkan diri untuk meningkatkan kualitas hidup dengan mengelola potensi, bakat, minat, prakarsa, kemandirian, tindakan, dan waktu secara profesional sesuai tujuan dan kebutuhan, yang dapat dilakukan antara lain melalui pelayanan konseling. Kemampuan olahhati dan olahrasa termasuk estetika dikembangkan melalui muatan dan/atau kegiatan bahasa, seni dan budaya, keterampilan, dan muatan lokal yang relevan. Adapun struktur sebaran mata pelajaran Program Paket A, Paket B dan Paket C sebagaimana tersaji pada tabel berikut. 12
  • 13. Tabel 2 Struktur Kurikulum Paket A Bobot Satuan Kredit Kompetensi (SKK) Tingkatan 1 / Derajat Awal Setara Kelas I III Mata Pelajaran Tingkatan 2 / Derajat Dasar setara Kelas IVVI Jumlah 1. Pendidikan Agama 9 9 18 2. Pendidikan Kewarganegaraan 9 9 18 3. Bahasa Indonesia 15 15 30 4. Matematika 15 15 30 5. Ilmu Pengetahuan Alam 12 12 24 6. Ilmu Pengetahuan Sosial 9 9 18 7. Seni Budaya 6 6 12 8. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 6 6 12 9. Keterampilan Fungsional 9 9 18 *) **) 10 . Muatan Lokal 11. **) 6 Pengembangan Kepribadian Profesional 6 Jumlah 102 **) 6 12**) 6 12 102 204 Keterangan: *) Pilihan mata pelajaran **) Substansinya dapat menjadi bagian dari mata pelajaran yang ada, baik mata pelajaran wajib maupun pilihan. SKK untuk subtansi muatan lokal termasuk ke dalam SKK mata pelajaran yang dimuati. 13
  • 14. Tabel 3 Struktur Kurikulum Paket B Bobot Satuan Kredit Kompetensi (SKK) Mata Pelajaran 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Tingkatan 3 / Derajat Terampil 1 Setara Kelas VIIVIII Tingkatan 4 / Derajat Terampil 2 Setara Kelas IX Jumlah 4 4 2 2 6 6 8 8 4 4 12 12 8 4 12 8 4 12 8 4 12 4 4 2 2 6 6 4 2 6 **) **) Pendidikan Agama Pendidikan Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Sosial Seni Budaya Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Keterampilan Fungsional *) **) 11. Muatan Lokal 12. 4 Pengembangan Kepribadian Profesional 2 6**) 4 6 68 Jumlah 2 34 102 Keterangan: *) Pilihan mata pelajaran **) Substansinya dapat menjadi bagian dari mata pelajaran yang ada, baik mata pelajaran wajib maupun pilihan. SKK untuk subtansi muatan lokal termasuk ke dalam SKK mata pelajaran yang dimuati. 14
  • 15. Tabel 4 Struktur Kurikulum Paket C (Program IPA) Bobot Satuan Kredit Kompetensi (SKK) Tingkatan 5 / Derajat Mahir 1 Setara Kelas X Mata Pelajaran Tingkatan 6 / Derajat Mahir 2 setara Kls XI-XII Jumlah 1. Pendidikan Agama 2 4 6 2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 4 6 3. Bahasa Indonesia 4 8 12 4. Bahasa Inggris 4 8 12 5. Matematika 4 8 12 6. Fisika 2 8 10 7. Kimia 2 8 10 8. Biologi 2 8 10 9. Sejarah 1 2 3 10. Geografi 1 - 1 11 Ekonomi 2 - 2 12 Sosiologi 2 - 2 13 Seni Budaya 2 4 6 14 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 2 4 6 15. Keterampilan Fungsional 4*) 8*) 12*) **) **) 6**) *) **) 16. Muatan Lokal 17. 2 Pengembangan Kepribadian Profesional 4 2 6 40 Jumlah 4 82 122 Keterangan: *) Pilihan mata pelajaran **) Substansinya dapat menjadi bagian dari mata pelajaran yang ada, baik mata pelajaran wajib maupun pilihan. SKK untuk subtansi muatan lokal termasuk ke dalam SKK mata pelajaran yang dimuati. 15
  • 16. Tabel 5 Struktur Kurikulum Paket C (Program IPS) Bobot Satuan Kredit Kompetensi (SKK) Tingkatan 5 / Derajat Mahir 1 Setara Kelas X Mata Pelajaran Tingkatan 6 / Derajat Mahir 2 Setara Kelas XIXII Jumlah 1. Pendidikan Agama 2 4 6 2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 4 6 3. Bahasa Indonesia 4 8 12 4. Bahasa Inggris 4 8 12 5. Matematika 4 8 12 6. Fisika 2 - 2 7. Kimia 2 - 2 8. Biologi 2 - 2 9. Sejarah 1 3 4 10. Geografi 1 7 8 11. Ekonomi 2 8 10 12. Sosiologi 2 8 10 13. Seni Budaya 2 4 6 14. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 2 4 6 15. Keterampilan Fungsional 4*) 8*) 12*) **) **) 6**) *) **) 16. Muatan Lokal 17. Pengembangan Kepribadian Profesional Jumlah 2 4 2 4 6 40 82 122 Keterangan: *) Pilihan mata pelajaran **) Substansinya dapat menjadi bagian dari mata pelajaran yang ada, baik mata pelajaran wajib maupun pilihan. SKK untuk subtansi muatan lokal termasuk ke dalam SKK mata pelajaran yang dimuati. 16
  • 17. Tabel 6 Struktur Kurikulum Paket C (Program Bahasa) Bobot Satuan Kredit Kompetensi (SKK) Tingkatan 5 / Derajat Mahir 1 Setara Kelas X Mata Pelajaran Tingkatan 6 / Derajat Mahir 2 Setara Kelas XIXII Jumlah 1. Pendidikan Agama 2 4 6 2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 4 6 3. Bahasa Indonesia 4 10 14 4. Bahasa Inggris 4 10 14 5. Matematika 4 6 10 6. Fisika 2 - 2 7. Kimia 2 - 2 8. Biologi 2 - 2 9. Sejarah 1 4 5 10. Geografi 1 - 1 11. Ekonomi 2 - 2 12. Sosiologi 2 - 2 13. Antropologi - 4 4 14. Sastra Indonesia - 8 8 15. Bahasa Asing - 8 8 16. Seni Budaya 2 4 6 17. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 2 4 6 18. Keterampilan Fungsional 4*) 8*) 12*) 19. Muatan Lokal 2**) 4**) 6**) 20. Pengembangan Kepribadian Profesional 2 4 6 40 82 122 *) **) Jumlah Keterangan: *) **) Pilihan mata pelajaran Substansinya dapat menjadi bagian dari mata pelajaran yang ada, baik mata pelajaran wajib maupun pilihan. SKK untuk subtansi muatan lokal termasuk ke dalam SKK mata pelajaran yang dimuati. Dalam struktur kurikulum program Paket A, Paket B, dan Paket C terdapat mata pelajaran yang diujikan secara nasional dan mata pelajaran lain yang tidak diujikan secara nasional. Mata pelajaran yang diujikan secara nasional adalah sebagaimana tertera pada tabel berikut. 17
  • 18. Tabel 7 Mata Pelajaran Ujian Nasional Paket A, Paket B, dan Paket C No. Mata Pelajaran Paket C IPS IPA Bahas a Paket A Paket B 1. Pendidikan Kewarganegara an X X - - - 2. Bahasa Indonesia 3. Bahasa Inggris X X X X X - X X X X 4. Matematika X X - X - 5. IPA X X - - - 6. IPS X X - - - 7. Fisika - - - X - 8. Kimia - - - X - 9. Biologi - - - X - 10. Sejarah - - X - X 11. Geografi - - X - - 12. Ekonomi - - X - - 13. Antropologi - - - - X 14. Sosiologi - - X - - 15. Sastra Indonesia - - - - X 16. Bahasa Asing - - - - X 18
  • 19. BAB III BEBAN BELAJAR, KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN, DAN KALENDER PENDIDIKAN A. Beban Belajar Beban belajar program Paket A, Paket B, dan Paket C dinyatakan dalam satuan kredit kompetensi (SKK) yang menunjukkan kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik dalam mengikuti program pembelajaran baik melalui tatap muka, praktek keterampilan, dan/atau kegiatan mandiri. Pembelajaran pada program Paket A, Paket B, dan Paket C dilakukan dengan pendekatan induktif, tematik, dan berbasis kecakapan hidup. Pencapaian beban belajar menggunakan sistem modular yang menekankan pada belajar mandiri, ketuntasan belajar, dan maju berkelanjutan. Kegiatan belajar mandiri merupakan kegiatan pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan oleh peserta didik dengan bimbingan pendidik atau disesuaikan dengan kebutuhan, kesempatan, penyelesaian dan ketuntasan yang diatur oleh peserta didik. Ketuntasan belajar merupakan pencapaian kompetensi pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai sebagai hasil belajar yang dapat diwujudkan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Maju berkelanjutan merupakan pencapaian kompetensi secara bertahap menuju ketuntasan belajar dari suatu kompetensi ke kompetensi berikutnya. Tingkat penguasaan kompetensi individu secara tuntas dalam maju berkelanjutan menentukan jenis dan tingkat kompetensi berikutnya serta bahan belajar lainnya yang harus ditempuh. Satuan Kredit Kompetensi merupakan penghargaan terhadap pencapaian kompetensi sebagai hasil belajar peserta didik dalam menguasai suatu mata pelajaran. SKK diperhitungkan untuk setiap mata pelajaran yang terdapat dalam struktur kurikulum. Satu SKK dihitung berdasarkan pertimbangan muatan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) tiap mata pelajaran. Kemudian keseluruhan SKK untuk mencapai SKL program Paket A, Paket B, dan Paket C di distribusikan per semester. Satuan Kredit Kompetensi dapat digunakan untuk alih kredit kompetensi yang diperoleh dari jalur pendidikan informal, formal, kursus, keahlian dan kegiatan mandiri. Penentuan dan pengakuan bobot SKK hasil alih kredit memperhatikan tingkat kompetensi berdasarkan hasil belajar sebelumnya yang diperoleh melalui tes, portofolio, transkrip, sertifikat, raport, surat penghargaan, surat keterangan tentang berbagai keikutsertaan dalam pelatihan, pagelaran, pameran, lomba, olimpiade dan kegiatan unjuk prestasi lainnya. Kegiatan tatap muka merupakan kegiatan pembelajaran dalam interaksi langsung antara peserta didik dengan pendidik sebagai kegiatan tutorial untuk pendalaman materi yang sulit, penguatan motivasi, dan peningkatan ketuntasan belajar, serta penilaian hasil belajar. Dengan demikian kegiatan tatap muka sangat menerapkan pendekatan partisipatif (andragogi) yang tidak ditekankan pada transfer pengetahuan dan keterampilan. 19
  • 20. Praktek keterampilan merupakan kegiatan pembelajaran yang mendukung pencapaian kompetensi keterampilan fungsional dan kepribadian profesional yang pada gilirannya dapat mewujudkan kompetensi kecakapan hidup. Kompetensi kecakapan hidup meliputi kompetensi personal, kompetensi sosial, kompetensi intelektual dan kompetensi vokasional. B. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan silabus program Paket A, Paket B dan Paket C ditetapkan oleh Dinas yang bertanggungjawab di bidang pendidikan sesuai dengan tingkat kewenangannya, berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan. KTSP dan silabus program Paket A, Paket B, dan Paket C dikembangkan dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan dan berdasarkan panduan penyusunan KTSP program Paket A, Paket B, dan Paket C. C. Kalender Pendidikan Kalender program Paket A, Paket B, dan Paket C merupakan pengaturan kegiatan pembelajaran dalam satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, hari libur nasional, dan ujian nasional. Kalender pendidikan ini merupakan ramburambu bagi penyelenggara program Paket A, Paket B, dan Paket C untuk mengatur kegiatan pembelajaran yang sesuai kebutuhan peserta didik. 1. Permulaan tahun ajaran dimulai bulan Juli setiap tahun. 2. Peserta didik dapat mengikuti kegiatan pembelajaran sesuai dengan kesempatan masing-masing dengan memperhatikan beban belajar dan cara menempuhnya sesuai dengan peraturan yang berlaku. 3. Minggu efektif belajar merupakan penjadwalan layanan tutorial dalam rangka pendalaman materi belajar yang disediakan oleh lembaga penyelenggara. 4. Waktu pembelajaran efektif diperhitungkan sesuai dengan waktu pencapaian SKK masing-masing kurikulum program program Paket A, Paket B, dan Paket C. 5. Hari libur nasional yang dimaksud sesuai dengan ketetapan. 6. Ujian nasional dilaksanakan dalam dua periode setiap tahun sesuai dengan prosedur operasional standar (POS) ujian nasional. MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, TTD. BAMBANG SUDIBYO 20
  • 21. Lampiran 1 STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PROGRAM PAKET A 01. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari betapa pentingnya peran agama bagi kehidupan umat manusia maka internalisasi nilai-nilai agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga, di Satuan pendidikan nonformal penyelenggara pendidikan kesetaraan maupun masyarakat. Pendidikan Agama dimaksudkan untuk peningkatan potensi spiritual dan membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan Agama. Peningkatan potensi spritual mencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan individual ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan potensi spritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan. Pendidikan Agama Islam diberikan dengan mengikuti tuntunan bahwa agama diajarkan kepada manusia dengan visi untuk mewujudkan manusia yang bertakwa kepada Allah SWT dan berakhlak mulia, serta bertujuan untuk menghasilkan manusia yang jujur, adil, berbudi pekerti, etis, saling menghargai, disiplin, harmonis dan produktif, baik personal maupun sosial. Tuntutan visi ini mendorong dikembangkannya standar kompetesi sesuai dengan jenjang pendidikan yang secara nasional ditandai dengan ciri-ciri: 1. lebih menitik beratkan pencapaian kompetensi secata utuh selain penguasaaan materi; 2. mengakomodasikan keragaman kebutuhan dan sumber daya pendidikan yang tersedia; 3. memberiklan kebebasan yang lebih luas kepada pendidik di lapangan untuk mengembangkan strategi dan program pembelajaran seauai dengan kebutuhan dan ketersedian sumber daya pendidikan. Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu berupaya menyempurnakan iman, takwa, dan akhlak, serta aktif membangun peradaban dan keharmonisan kehidupan, khususnya dalam memajukan peradaban bangsa yang bermartabat. Manusia seperti itu diharapkan tangguh dalam menghadapi tantangan, hambatan, dan perubahan yang muncul 21
  • 22. dalam pergaulan masyarakat baik dalam lingkup lokal, nasional, regional maupun global. Pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Pencapaian seluruh kompetensi dasar perilaku terpuji dapat dilakukan tidak beraturan. Peran semua unsur pendidikan, orang tua peserta didik dan masyarakat sangat penting dalam mendukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam. B. Tujuan Pendidikan Agama Islam di Paket A bertujuan untuk: 1. menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT; 2. mewujudkan manuasia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi (tasamuh), menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas kependidikan. C. Ruang Lingkup Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi aspek-aspek sebagai berikut. 1. Al-Qur’an dan Hadits 2. Aqidah 3. Akhlak 4. Fiqih 5. Tarikh dan Kebudayaan Islam Pendidikan Agama Islam menekankan keseimbangan, keselarasan, dan keserasian antara hubungan manusia dengan Allah SWT, hubungan manusia dengan sesama manusia, hubungan manusia dengan diri sendiri, dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya. D. Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran 1. Menyebutkan, menghafal, membaca dan mengartikan surat-surat pendek dalam Al-Qur’an, mulai surat Al-Fatihah sampai surat Al-‘Alaq 2. Mengenal dan meyakini aspek-aspek rukun iman dari iman kepada Allah sampai iman kepada Qadha dan Qadar 3. Berperilaku terpuji dalam kehidupan sehari-hari serta perilaku tercela 22 menghindari
  • 23. 4. Mengenal dan melaksanakan rukun Islam mulai dari bersuci (thaharah) sampai zakat serta mengetahui tata cara pelaksanaan ibadah haji 5. Menceritakan kisah nabi-nabi serta mengambil teladan dari kisah tersebut dan menceritakan kisah tokoh orang-orang tercela dalam keh E. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkatan Derajat Setara Bobot SKK : : : : I Awal Kelas I s.d III 9 Standar Kompetensi SD/MI Kompetensi Dasar Al Qur’an 1. Menghafal Al Qur’an 1.1 surat pendek pilihan 1.2 Melafalkan QS Al-Fatihah dengan lancar Menghafal QS Al-Fatihah dengan lancar 2. Menghafal Al Qur’an 2.1 surat-surat pendek 2.2 pilihan 2.3 Menghafal QS Al-Kautsar dengan lancar 3. Menghafal Al Qur’an 3.1 Mengenal huruf Hijaiyah 3.2 Mengenal tanda baca (harakat) Menghafal QS An-Nashr dengan lancar Menghafal QS Al-‘Ashr dengan lancar 4. Membaca Al Qur’an 4.1 surat pendek pilihan 4.2 Membaca huruf hijaiyah bersambung 5. Mengenal kalimat 5.1 dalam Al Qur’an 5.2 Membaca kalimat dalam Al Qur’an 6. Mengenal AlQur’an Membaca huruf Al Qur’an ayat-ayat 6.1 Menulis huruf hijaiyah bersambung Menulis kalimat dalam Al Qur’an 6.2 Menulis huruf Al Qur’an 7.1 Menunjukkan ciptaan Allah SWT ciptaan-Nya Menyebutkan enam Rukun Iman Menghafal enam Rukun Iman Aqidah 7. Mengenal Iman Rukun 7.2 7.3 23 melalui
  • 24. Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 8. Mengenal dua 8.1 kalimat syahadat 8.2 8.3 9. Mengenal Husna Asmaul 9.1 9.2 Melafalkan syahadat tauhid dan syahadat rasul Menghafal dua kalimat syahadat Mengartikan dua kalimat syahadat Menyebutkan lima dari Asmaul Husna Mengartikan lima dari Asmaul Husna 10. Mengenal Husna Asmaul 10.1 Menyebutkan lima dari Asmaul Husna 11. Mengenal wajib Allah sifat 11.1 Menyebutkan lima sifat wajib Allah 12. Mengenal mustahil Allah sifat 12.1 Menyebutkan sifat mustahil Allah SWT 10.2 Mengartikan lima dari Asmaul Husna 11.2 Mengartikan lima sifat wajib Allah 12.2 Mengartikan sifat mustahil Allah SWT Ahlak 13. Membiasakan perilaku terpuji 13.1 Membiasakan perilaku jujur 13.2 Membiasakan perilaku bertanggung jawab 13.3 Membiasakan perilaku hidup bersih 13.4 Membiasakan perilaku disiplin 14. Membiasakan perilaku terpuji 14.1 Menampilkan perilaku rajin 14.2 Menampilkan perilaku tolong-menolong 14.3 Menampilkan perilaku hormat terhadap orang tua 14.4 Menampilkan adab makan dan minum 14.5 Menampilkan adab belajar 15. Mencontoh perilaku 15.1 Menampilkan perilaku rendah hati terpuji 15.2 Menampilkan perilaku hidup sederhana 15.3 Menampilkan adab buang air besar dan kecil 24
  • 25. Standar Kompetensi 16. Membiasakan perilaku terpuji Kompetensi Dasar 16.1 Mencontohkan perilaku hormat dan santun kepada tenaga kependidikan 16.2 Menampilkan perilaku sopan dan santun kepada tetangga 17. Membiasakan perilaku terpuji 17.1 Menampilkan perilaku percaya diri 17.2 Menampilkan perilaku tekun 17.3 Menampilkan perilaku hemat 18. Membiasakan perilaku terpuji 18.1 Menampilkan perilaku setia kawan 18.2 Menampilkan perilaku kerja keras 18.3 Menampilkan hewan perilaku penyayang terhadap 18.4 Menampilkan lingkungan perilaku penyayang terhadap Fiqih 19. Mengenal tatacara 19.1 Menyebutkan pengertian bersuci bersuci (thaharah) 19.2 Mencontoh tatacara bersuci 20. Mengenal Islam Rukun 20.1 Menirukan ucapan Rukun Islam 20.2 Menghafal Rukun Islam 21. Membiasakan bersuci (thaharah) 22. Mengenal wudhu 23. Menghafal shalat 21.1 Menyebutkan tata cara berwudlu 21.2 Mempraktekkan tata cara berwudlu tatacara 22.1 Membiasakan wudhu dengan tertib 22.2 Membaca do’a setelah berwudlu bacaan 23.1 Melafalkan bacaan shalat 23.2 Menghafal bacaan shalat 25
  • 26. Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 24 Membiasakan shalat 24.1 Mencontoh gerakan shalat secara tertib 24.2 Mempraktekkan shalat secara tertib 25 Melaksanakan shalat 25.1 Menghafal bacaan shalat dengan tertib 25.2 Menampilkan keserasian gerakan dan bacaan shalat 26 Melakukan fardhu shalat 26.1 Menyebutkan shalat fardhu 26.2 Mempraktikkan shalat fardhu Tingkatan Derajat Setara Bobot SKK : : : : II Dasar Kelas IV s.d VI SD/MI 9 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Al Qur’an 1. Membaca Al Qur’an surat-surat 1.1 2. Membaca Al Qur’an surat-surat 2.1 1.2 Membaca QS Al-Fatihah dengan lancar Membaca QS Al-Ikhlas dengan lancar Membaca QS Al-Kautsar dengan lancar 2.2 Membaca QS An-Nashr dengan lancar 2.3 Membaca QS Al-‘Ashr dengan lancar 3. Mengartikan Al Qur’an 3.1 surat pendek pilihan 3.2 Membaca QS Al-Lahab dan Al-Kafirun 4. Mengartikan Al Quran 4.1 Surat pendek pilihan 4.2 Membaca QS Al-Maun dan Al-Fiil 5. Mengartikan Al Qur’an 5.1 Surat pendek pilihan Membaca QS Al-Qadr dan QS Al-‘Alaq ayat 1-5 5.2 Mengartikan QS Al-Qadr dan QS Al-‘Alaq ayat 1-5 6. MengartikanAl Quran 6.1 Ayat-ayat pilihan Membaca QS Al-Maidah ayat 3 dan AlHujurat ayat 13 6.2 Mengartikan QS Al-Maidah ayat 3 dan AlHujurat ayat 13 Mengartikan QS Al-Lahab dan Al-Kafirun Mengartikan QS Al-Maun dan Al-Fiil 26
  • 27. Aqidah 7. Mengenal Allah SWT sifat jaiz 7.1 7.2 Menyebutkan sifat jaiz Allah SWT Mengartikan sifat jaiz Allah SWT Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 8. Mengenal Malaikat dan 8.1 tugasnya 8.2 8.3 9. Mengenal Allah SWT kitab-kitab 9.1 Menjelaskan pengertian Malaikat Menyebutkan nama-nama Malaikat Menyebutkan tugas-tugas Malaikat Menyebutkan nama-nama kitab Allah SWT 9.2 Menyebutkan nama-nama Rasul menerima kitab-kitab Allah SWT yang 9.3 Menjelaskan Al-Qur’an sebagai kitab suci terakhir 10. Mengenal Rasul- Rasul 10.1 Menyebutkan nama-nama Rasul Allah SWT Allah SWT 10.2 Menyebutkan nama-nama Rasul Ulul Azmi dari para Rasul 10.3 Membedakan Nabi dan Rasul 11. Meyakini adanya Akhir Hari 11.1 Menyebutkan nama-nama Hari Akhir 11.2 Menjelaskan tanda-tanda Hari Akhir 12. Meyakini adanya 12.1 Menunjukkan Qadha dan Qadar Qadar contoh-contoh Qadha dan 12.2 Menunjukkan keyakinan terhadap Qadha dan Qadar Tarikh 13. Menceritakan Nabi kisah 13.1 Menceritakan kisah Nabi Adam AS 13.2 Menceritakan kisah Muhammad SAW kelahiran Nabi 13.3 Menceritakan perilaku masa kanak-kanak Nabi Muhammad SAW 14. Menceritakan Nabi kisah 14.1 Menceritakan kisah Nabi Ibrahim AS 14.2 Menceritakan kisah Nabi Ismail AS 27
  • 28. Standar Kompetensi 15. Menceritakan Nabi Kompetensi Dasar kisah 15.1 Menceritakan kisah Nabi Ayyub AS 15.2 Menceritakan kisah Nabi Musa AS 15.3 Menceritakan kisah Nabi Isa AS 16. Menceritakan Sahabat Nabi kisah 16.1 Menceritakan kisah Khalifah Abubakar RA 16.2 Menceritakan kisah Umar bin Khattab RA 17. Menceritakan kisah 17.1 Menceritakan perilaku Abu Lahab dan Abu Abu Lahab, Abu Jahal, Jahal dan Musailamah Al 17.1 Menceritakan perilaku Musailamah Al Kadzab Kadzab 18. Menceritakan kisah 18.1 Menceritakan perjuangan kaum Muhajirin kaum Muhajirin dan 18.2 Menceritakan perjuangan kaum Anshar kaum Anshar 19. Membiasakan perilaku 19.1 Meneladani perilaku taubatnya Nabi Adam terpuji AS 19.2 Meneladani perilaku masa kanak-kanak Nabi Muhammad SAW 20. Membiasakan perilaku 20.1 Meneladani perilaku Nabi Ibrahim AS terpuji 20.2 Meneladani Nabi Ismail AS 21. Membiasakan perilaku 21.1 Meneladani perilaku Nabi Ayyub AS terpuji 21.2 Meneladani perilaku Nabi Musa AS 21.3 Meneladani perilaku Nabi Isa AS 22. Membiasakan perilaku 22.1 Meneladani perilaku Khalifah Abubakar RA terpuji 22.2 Meneladani perilaku Umar bin Khattab RA Akhlak 23. Menghindari tercela perilaku 23.1 Menghindari perilaku dengki seperti Abu Lahab dan Abu Jahal 23.2 Menghindari perilaku Musailamah Al Kadzab 28 bohong seperti
  • 29. Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 24. Membiasakan perilaku 24.1 Meneladani perilaku kegigihan perjuangan terpuji kaum Muhajirin dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan peserta didik 24.2 Meneladani perilaku tolong-menolong kaum Anshar dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan peserta didik Fiqih 25. Mengenal ketentuan- 25.1 Menyebutkan rukun shalat ketentuan shalat 25.2 Menyebutkan sunnat shalat 25.3 Menyebutkan syarat sah dan syarat wajib shalat 25.4 Menyebutkan hal-hal yang membatalkan shalat 26. Melaksanakan dan do’a dzikir 26.1 Melakukan dzikir setelah shalat 26.2 Membaca do’a setelah shalat 27. Mengumandangkan adzan dan iqamah 27.1 Melafalkan lafal adzan dan iqamah 28. Mengenal puasa wajib 28.1 Menyebutkan Ramadhan 27.2 Mengumandangkan adzan dan iqamah ketentuan-ketentuan puasa 28.2 Menyebutkan hikmah puasa 29. Mengenal ibadah pada 29.1 Melaksanakan tarawih di bulan Ramadhan bulan Ramadhan 29.2 Melaksanakan tadarrus Al-Qur’an 30. Mengetahui kewajiban 30.1 Menyebutkan macam-macam zakat zakat 30.2 Menyebutkan ketentuan zakat fitrah F. Arah Pengembangan Standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran ini menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Seluruh materi SK dan KD pada masingmasing tingkatan/derajat dibagi ke dalam satuan kredit kompetensi (SKK) secara seimbang sebanyak yang ditentukan untuk tingkatan/derajat kompetensi yang dimaksud. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian. 29
  • 30. 02. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya untuk mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari peran agama amat penting bagi kehidupan umat manusia maka internalisasi agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga, Satuan pendidikan nonformal penyelenggara pendidikan kesetaraan maupun masyarakat. Pendidikan Agama dimaksudkan untuk peningkatan potensi spritual dan membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama. Peningkatan potensi spritual mencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan individual ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan potensi spritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan. Penerapan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar di bidang Pendidikan Agama Kristen (PAK), sangat tepat dalam rangka mewujudkan model PAK yang bertujuan mencapai transformasi nilai-nilai kristiani dalam kehidupan peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar memberikan ruang yang sama kepada setiap peserta didik dengan keunikan yang berbeda untuk mengembangkan pemahaman iman kristiani sesuai dengan pemahaman, tingkat kemampuan serta daya kreativitas masing-masing. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Kristen bukanlah “standar moral” Kristen yang ditetapkan untuk mengikat peserta didik, melainkan dampingan dan bimbingan bagi peserta didik dalam melakukan perjumpaan dengan Tuhan Allah untuk mengekspresikan hasil perjumpaan itu dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik belajar memahami, mengenal dan bergaul dengan Tuhan Allah secara akrab karena seungguhnya Tuhan Allah itu ada dan selalu ada dan berkarya dalam hidup mereka. Dia adalah Sahabat dalam Kehidupan Anak-anak. Hakikat Pendidikan Agama Kristen (PAK) seperti yang tercantum dalam hasil Lokakarya Strategi PAK di Indonesia tahun 1999 adalah: Usaha yang dilakukan secara terencana dan kontinu dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta didik agar dengan pertolongan Roh Kudus dapat memahami dan menghayati kasih Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus yang dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari, terhadap sesama dan lingkungan hidupnya. Dengan demikian, setiap orang yang terlibat dalam proses pembelajaran PAK memiliki keterpanggilan untuk mewujudkan tanda-tanda Kerajaan Allah dalam kehidupan pribadi maupun sebagai bagian dari komunitas. 30
  • 31. Pada dasarnya PAK dimaksudkan untuk menyampaikan kabar baik (euangelion = injil), yang disajikan dalam dua aspek, aspek ALLAH TRITUNGGAL (ALLAH BAPA, ANAK, DAN ROH KUDUS) dan KARYANYA, dan aspek NILAI-NILAI KRISTIANI. Secara holistik, pengembangan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar PAK pada Pendidikan Dasar dan Menengah mengacu pada dogma Allah Tritunggal dan karya-Nya. Pemahaman terhadap Allah Tritunggal dan karya-Nya harus tampak dalam nilai-nilai kristiani yang dapat dilihat dalam kehidupan keseharian peserta didik. Berdasarkan pemahaman tersebut, maka rumusan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar PAK dibatasi hanya pada aspek yang secara substansial mampu mendorong terjadinya transformasi dalam kehidupan peserta didik, terutama dalam pengayaan nilai-nilai iman kristiani. Dogma yang lebih spesifik dan mendalam diajarkan di dalam gereja. Fokus Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar berpusat pada kehidupan manusia (life centered). Artinya, pembahasan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar didasarkan pada kehidupan manusia, dan iman Kristen berfungsi sebagai cahaya yang menerangi tiap sudut kehidupan manusia. Pembahasan materi sebagai wahana untuk mencapai kompetensi, dimulai dari lingkup yang paling kecil, yaitu manusia sebagai ciptaan Allah, selanjutnya keluarga, teman, lingkungan di sekitar peserta didik, setelah itu barulah dunia secara keseluruhan dengan berbagai dinamikanya. B. Tujuan dan Fungsi 1. Mata pelajaran PAK di Paket A bertujuan: a. Memperkenalkan Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus dan karya-karyaNya agar peserta didik bertumbuh iman percayanya dan meneladani Allah Tritunggal dalam hidupnya b. Menanamkan pemahaman tentang Allah dan karya-Nya kepada peserta didik, sehingga mampu memahami dan menghayatinya c. Menghasilkan manusia Indonesia yang mampu menghayati imannya secara bertanggungjawab serta berakhlak mulia di tengah masyarakat yang pluralistik. 2. Fungsi a. Memampukan peserta didik memahami kasih dan karya Allah dalam kehidupan sehari-hari b. Membantu peserta didik mentransformasikan nilai-nilai kristiani dalam kehidupan sehari-hari C. Ruang Lingkup Ruang lingkup PAK meliputi aspek-aspek sebagai berikut. 1. Allah Tritunggal (Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus) dan karya-Nya 31
  • 32. 2. Nilai-nilai kristiani. Pada jenjang pendidikan Paket A peserta didik diperkenalkan pada hakikat Allah dan perspektif hubungan-Nya dengan manusia. Allah tidak berkarya di dalam ruang kosong, tetapi berkomunikasi dengan manusia. Allah membina relasi dengan manusia melalui karya-Nya. D. Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran 1. Memahami kasih Allah melalui keberadaan dirinya 2. Menanggapi kasih Allah dengan mengasihi orangtua, keluarga dan teman 3. Beribadah kepada Tuhan sebagai ucapan syukur melalui doa dan membaca Alkitab 4. Memelihara ciptaan Allah lainnya dalam hidup sehari-hari E. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkatan Derajat Setara Bobot SKK : : : : I Awal Kelas I s.d III 9 Standar Kompetensi SD/MI Kompetensi Dasar Nilai-nilai Kristiani 1. Menerima dan mensyukuri 1.1 keberadaan dirinya sebagai ciptaan Allah dalam relasinya 1.2 dengan ciptaan lain Menerima keberadaan sebagai pemberian Allah 2. Menerima dan mensyukuri 2.1 keberadaan dirinya sebagai ciptaan Allah dalam relasinya 2.2 dengan ciptaan lain Mensyukuri alam ciptaan Allah dan isinya 3. Menerapkan makna mengasihi 3.1 dan menghargai manusia dalam kepelbagaian dan 3.2 perbedaan yang ada Mensyukuri kepelbagaian budaya,suku, agama dan bangsa 32 dirinya Menjawab kasih Allah dengan cara mengasihi keluarganya Mensyukuri hidup bersama orang lain Mengasihi teman, kependidikan serta dilingkungan sekitarnya tenaga sesama
  • 33. 4. Menerapkan makna mengasihi 4.1 dan menghargai manusia dalam kepelbagaian dan perbedaan yang ada 4.2 Menghargai teman dan tenaga kependidikan serta sesama tanpa memandang perbedaan Menolong orang yang sedang menderita yang ada di sekitarnya Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 5. Mendeskripsikan arti 5.1 mensyukuri pemeliharaan Allah dalam kehidupan keluarga dan 5.2 menunjukkan syukur melalui tanggung jawabnya dalam keluarga dan sesama Turut serta menciptakan hidup rukun dalam keluarga dan sesama Memelihara alam ciptaan Allah Allah Tritunggal dan Karya-Nya dan Nilai-nilai Kristiani 6. Mendeskripsikan arti 6.1 mensyukuri pemeliharaan Allah dalam kehidupan keluarga serta menunjukkan syukur melalui tanggung jawabnya 6.2 dalam keluarga dan sesama Tingkatan Derajat Setara Bobot SKK : : : : Mensyukuri pemeliharaan Allah pada setiap anggota keluarga Memberikan keluarga yang terbaik bagi II Dasar Kelas IV s.d VI SD/MI 9 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Allah Tritunggal dan Karya-Nya 1. Memahami dan mengakui 1.1 kemahakuasaan Allah dalam wujud 1.2 tindakan manusia yang bergantung sepenuhnya kepada Allah 33 Memahami kemahakuasaan Allah Mengakui keterbatasannya sebagai manusia dan ketergantungannya pada kemahakuasaan Allah
  • 34. 2. Menjelaskan bahwa manusia 2.1 berdosa, tetapi diselamatkan Allah melalui penebusan Yesus Kristus 2.2 Menjelaskan bahwa manusia itu berdosa 3. Menjelaskan bahwa manusia 3.1 berdosa, tetapi diselamatkan Allah melalui penebusan Yesus Kristus 3.2 Menjelaskan bahwa Allah adalah penyelamat manusia Menunjukkan memohon ampun kerinduan Menunjukkan sikap sebagai orang yang sudah diselamatkan Nilai-Nilai Kristiani 4. Memahami dan mengakui 4.1 kemahakuasaan Allah dalam wujud tindakan manusia yang bergantung sepenuhnya kepada Allah 4.2 Standar Kompetensi Memahami wujud tindakan manusia yang sepenuhnya bergantung pada Allah Mensyukuri kemahakuasaan Allah Kompetensi Dasar 5. Menerapkan makna ibadah yang 5.1 sesungguhnya, khususnya dalam seluruh aktivitas hidup manusia 5.2 Memahami dan makna ibadah 6. Menerapkan makna ibadah yang 6.1 sesungguhnya, khususnya dalam seluruh aktivitas hidup manusia Memahami makna sehari-hari sebagai syukur kepada Allah 6.2 menghayati Memahami makna kegiatan sehari-hari sebagai ungkapan syukur kepada Allah kegiatan ungkapan Melayani Allah dan sesama sebagai ungkapan syukur kepada Allah F. Arah Pengembangan Standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran ini menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Seluruh materi SK dan 34
  • 35. KD pada masing-masing tingkatan/derajat dibagi ke dalam satuan kredit kompetensi (SKK) secara seimbang sebanyak yang ditentukan untuk tingkatan/derajat kompetensi yang dimaksud. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian. 03. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari peran agama amat penting bagi kehidupan umat manusia maka internalisasi agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga, di Satuan pendidikan nonformal penyelenggara pendidikan kesetaraan maupun masyarakat. Pendidikan Agama dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang maha Esa dan berakhlak mulia serta peningkatan potensi spiritual. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujutan dari pendidikan Agama. Peningkatan potensi spiritual mencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan individual ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan potensi spiritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan. Pendidikan Agama Katolik adalah usaha yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memperteguh iman dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan ajaran Gereja Katolik, dengan tetap memperhatikan penghormatan terhadap agama lain dalam hubungan kerukunan antarumat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional. Dari pengalaman dapat dilihat bahwa apa yang diketahui (pengetahuan, ilmu) tidak selalu membuat hidup seseorang sukses dan bermutu. Tetapi kemampuan, keuletan dan kecekatan seseorang untuk mencernakan dan mengaplikasikan apa yang diketahui dalam hidup nyata, akan membuat hidup seseorang sukses dan bermutu. Demikian pula dalam kehidupan beragama. Orang tidak akan beriman dan diselamatkan oleh apa yang ia ketahui tentang imannya, tetapi terlebih oleh pergumulannya bagaimana ia menginterpretasikan dan mengaplikasikan pengetahuan imannya dalam hidup nyata sehari-hari. Seorang beriman yang sejati seorang yang senantiasa berusaha untuk melihat, menyadari dan menghayati kehadiran Allah dalam hidup nyatanya, dan berusaha untuk melaksanakan kehendak Allah bagi dirinya dalam konteks hidup nyatanya. Oleh karena itu Pendidikan agama Katolik merupakan salah satu usaha untuk memampukan peserta didik menjalani proses pemahaman, pergumulan dan penghayatan iman dalam konteks hidup nyatanya. Dengan demikian proses ini mengandung unsur pemahaman iman, pergumulan iman, penghayatan iman dan hidup nyata. 35
  • 36. Proses semacam ini diharapkan semakin memperteguh dan mendewasakan iman peserta didik. Standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk Paket A ini merupakan standar umum yang minimal. Minimal dalam konteks ini berarti mengandung dasar-dasar umum ajaran iman Katolik yang harus diketahui, dihayati dan diamalkan para peserta didik. Karena bersifat umum dan minimal maka dapat membuka peluang bagi pengayaan lokal sesuai kebutuhan setempat. B. Tujuan Pendidikan Agama Katolik (PAK) pada dasarnya bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan untuk membangun hidup yang semakin beriman. Membangun hidup beriman Kristiani berarti membangun kesetiaan pada Injil Yesus Kristus, yang memiliki keprihatinan tunggal, yakni Kerajaan Allah. Kerajaan Allah merupakan situasi dan peristiwa penyelamatan: situasi dan perjuangan untuk perdamaian dan keadilan, kebahagiaan dan kesejahteraan, persaudaraan dan kesetiaan, kelestarian lingkungan hidup, yang dirindukan oleh setiap orang dari pelbagai agama dan kepercayaan. C. Ruang Lingkup Ruang lingkup pembelajaran dalam Pendidikan Agama Katolik di Paket A mencakup empat aspek yang memiliki keterkaitan satu dengan yang lain. Keempat aspek yang dimaksudkan adalah: 1. Pribadi peserta didik; Aspek ini membahas tentang pemahaman diri sebagai pria dan wanita yang memiliki kemampuan dan keterbatasan, kelebihan dan kekurangan dalam berelasi dengan sesama serta lingkungan sekitarnya. 2. Yesus Kristus; Aspek ini membahas tentang bagaimana meneladani pribadi Yesus Kristus yang mewartakan Allah Bapa dan Kerajaan Allah. 3. Gereja; Aspek ini membahas tentang makna gereja, bagaimana mewujudkan kehidupan menggereja dalam realitas hidup seharihari. 4. Kemasyarakatan; Aspek ini membahas secara mendalam tentang hidup bersama dalam masyarakat sesuai dengan firman Allah/sabda Tuhan, ajaran Yesus dan ajaran Agama. D. Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran 1. Peserta didik menguraikan pemahaman tentang pribadinya sebagai karunia Tuhan dan mengungkapkan rasa syukurnya dengan berdoa, bernyanyi serta melakukan perbuatan-perbuatan nyata 2. Peserta didik memahami dan mencintai Allah sebagai Bapa Pencipta dan Penyelenggara seperti dikisahkan Kitab Suci Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dan meneladani Yesus Kristus sebagai Penyelamat hidup umat manusia. 36
  • 37. 3. Peserta didik memahami Gereja sebagai persekutuan Umat Allah dan sebagai Sakramen keselamatan yang diutus ke dalam dunia dan Roh Kudus yang diutus Yesus sebagai jiwa Gereja yang senantiasa menyertainya. 4. Peserta didik memahami hidup beriman yang terlibat dalam masyarakat sebagai perwujudan imannya. E. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkatan Derajat Setara Bobot SKK : : : : I Awal Kelas I s.d III 9 Standar Kompetensi SD/MI Kompetensi Dasar Pribadi Peserta didik, Kemsyarakatan dan Yesus Kristus 1. Memahami karya 1.1 penyelamatan Allah melalui tokoh-tokoh dalam Perjanjian Lama dan 1.2 berlanjut pada Yesus Kristus sebagai puncak penyelamatan-Nya dan diteruskan oleh Gereja 1.3 sehingga dapat memotivasi peserta didik untuk mengembangkan diri dalam keterlibatan/perwujudan imannya dalam hidup bersama di tengah masyarakat Mengenal diri, lingkungannya, keterlibatan di dalamnya, dan menyadari bahwa Allah menyertainya Peserta didik mampu berkomunikasi dengan teman-teman di lingkungan tempat tinggalnya Mengenal dan memahami karya penyelamatan Allah yang dialami oleh tokoh-tokoh sebelum Yesus 37
  • 38. Standar Kompetensi 2. 3. Memahami pribadi dan 2.1 lingkungannya serta kedatangan Yesus Kristus 2.2 sebagai bukti kebaikan Allah, sehingga terdorong untuk mensyukurinya dan mampu mengungkapkan 2.3 rasa syukurnya itu melalui doa Mengenal diri dan lingkungannya dan mensyukurinya sebagai karunia Allah Memahami tokoh-tokoh 3.1 Perjanjian Lama, Yesus Kristus, dan Gereja yang turut ambil bagian dalam karya Penyelamatan Allah, sehingga terdorong untuk 3.2 makin mengenal dan terlibat dengan sesama dan lingkungannya 3.3 Menyadari pertumbuhan dan perkembangan dirinya serta mengenal lingkungan yang dikaruniakan oleh Tuhan kepadanya sehingga ia dapat hidup dan berkembang Kemasyarakatan Gereja 4. 5. Kompetensi Dasar Mengenal kisah penciptaan dan memahami bahwa Allah adalah Bapa Yang Maha Baik Mengenal kisah kelahiran Yesus sebagai wujud kasih Allah yang Mahabaik dan memelihara Mengenal dan memahami Yakub, Yusuf dan Musa yang turut ambil bagian dalam karya penyelamatan Allah Mengenal Yohanes Pembaptis, dan memahami karya-karya Yesus sehubungan dengan sakramen Baptis, Ekaristi dan Tobat dan Memahami pribadi dan 4.1 lingkungannya serta kedatangan Yesus Kristus 4.2 sebagai bukti kebaikan Allah, sehingga terdorong untuk mensyukurinya dan mampu mengungkapkan rasa syukurnya itu melalui doa Mewujudkan rasa syukur, hormat dan kasihnya kepada Allah dan sesama Memahami tokoh-tokoh 5.1 Perjanjian Lama, Yesus Kristus, dan Gereja yang turut ambil bagian dalam 5.2 karya Penyelamatan Allah, sehingga terdorong untuk makin mengenal dan terlibat dengan sesama dan lingkungannya Memahami makna sakramen Baptis, Ekaristi dan Tobat serta Tata Perayaannya Mengungkapkan syukur, hormat dan kasihnya kepada Allah melalui doa-doa Menyadari dan mengakui kelemahan dirinya sehingga terdorong untuk berkembang menjadi pribadi yang dewasa dalam hidup bermasyarakat 38
  • 39. Standar Kompetensi 6. Memahami karya 6.1 penyelamatan Allah melalui tokoh-tokoh dalam Perjanjian Lama dan 6.2 berlanjut pada Yesus Kristus sebagai puncak penyelamatan-Nya dan diteruskan oleh Gereja sehingga dapat memotivasi peserta didik untuk mengembangkan diri dalam keterlibatan/perwujudan imannya dalam hidup bersama di tengah masyarakat Kompetensi Dasar Memahami dan mengimani Yesus Kristus sebagai Putera Allah yang diutus untuk menyelamatkan dunia Menanggapi panggilan Allah dengan percaya dan mengungkapkannya dalam wujud menghormati / menyembah serta berdoa kepada-Nya 39
  • 40. Tingkatan Derajat Setara Bobot SKK : : : : II Dasar Kelas IV s.d VI SD/MI 9 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Pribadi Peserta didik dan Yesus Kristus, Kemasyarakatan dan Gereja 1. Memahami pedoman hidup dari 1.1 Allah yang disampaikan melalui tokoh-tokoh dalam Kitab Suci dalam upaya mengembangkan relasi dengan sesama; orangtua dan lingkungan sekitarnya serta berusaha mengembangkan hidup doa mereka Memahami bahwa Allah menciptakan dirinya sebagai makhluk yang unik, mengenali perasaan-perasaannya yang dapat mengganggu persahabatan, serta lebih memahami dan menerima lingkungan hidupnya sebagai karunia Allah 1.2 Memahami bahwa Allah setia pada janjiNya dengan memberikan pedoman hidup mendampingi dan memilih pemimpin umat dalam memasuki tanah perjanjian 2. Memahami adanya tantangan 2.1 dalam mewujudkan nilai-nilai Kerajaan Allah seperti dialami oleh tokoh-tokoh Perjanjian Lama, Yesus Kristus dan para pengikut-Nya (Gereja), sekaligus 2.2 menumbuhkan keyakinan bahwa Allah akan selalu menguatkan mereka melalui Roh Kudus, sehingga mereka mampu 2.3 mewujudkannya dalam mengembangkan hidup bersama baik sebagai perempuan maupun sebagai laki-laki Menyadari dan memahami bahwa dirinya adalah perempuan atau lakilaki yang dipanggil oleh Tuhan untuk berkembang dan menghargai lawan jenisnya 40 Memahami karya keselamatan Allah melalui keagungan dan keruntuhan kerajaan Israel Mengenal dan memahami karya keselamatan Allah melalui peristiwa-peristiwa Yesus yang menyelamatkan
  • 41. Standar Kompetensi 3. Kompetensi Dasar Memahami perjuangan tokoh- 3.1 Memahami dan menyadari bahwa tokoh Perjanjian Lama, Yesus dirinya adalah warga negara Kristus sebagai tokoh puncaknya dan dilanjutkan para Indonesia dan warga dunia pengikut Kristus (Gereja) dalam Memahami, mencintai dan upaya membangun kehidupan 3.2 masyarakat sesuai dengan mensyukuri keindahan Nusantara kehendak Allah, sehingga sebagai Karunia Allah mereka mampu mewujudkannya dalam kehidupan mereka sebagai 3.3. Memahami dan menyadari adanya masyarakat dan bangsa keanekaragaman dalam kesatuan di Indonesia dalam negara RI Yesus Kristus, Kemasyarakatan dan Gereja 4. Memahami pedoman hidup dari Allah yang disampaikan melalui 4.1 tokoh-tokoh dalam Kitab Suci dalam upaya mengembangkan relasi dengan sesama; orangtua dan lingkungan sekitarnya serta 4.2 berusaha mengembangkan hidup doa mereka Memahami bahwa Yesus adalah penyelamat yang dijanjikan Allah beserta karya-karya-Nya Memahami kehendak Allah bagi dirinya dalam bersikap terhadap orangtua, kehidupan diri dan sesamanya 4.3 Berdoa secara spontan dalam doa bersama 5. Memahami adanya tantangan 5.1 dalam mewujudkan nilai-nilai Kerajaan Allah seperti dialami oleh tokoh-tokoh Perjanjian Lama, Yesus Kristus dan para 5.2 pengikut-Nya (Gereja), sekaligus menumbuhkan keyakinan bahwa Allah akan selalu menguatkan mereka melalui Roh Kudus, sehingga mereka mampu mewujudkannya 5.3 dalam mengembangkan hidup bersama baik sebagai perempuan maupun sebagai lakilaki Mengenal dan memahami karya keselamatan Allah melalui peristiwa-peristiwa Yesus yang menyelamatkan 41 Memahami dan menghayati hidup baru dalam Roh Kudus yang terungkap melalui doa-doa dan diwujudkan dalam tindakantindakan jujur dan adil dalam Gereja Memahami dan menghayati hidup baru dalam Roh Kudus yang diwujudkan dalam tindakan jujur dan adil dalam masyarakat
  • 42. Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 6. Memahami perjuangan tokoh- 6.1 tokoh Perjanjian Lama, Yesus Kristus sebagai tokoh puncaknya dan dilanjutkan para pengikut Kristus (Gereja) dalam upaya 6.2 membangun kehidupan masyarakat sesuai dengan kehendak Allah, sehingga mereka mampu mewujudkannya dalam kehidupan mereka sebagai masyarakat dan bangsa 6.3 Indonesia Memahami dan menyadari kesetiaan Allah akan memenuhi janji-Nya untuk menyelamatkan umat manusia melalui para nabi 6.4 Memahami dan menyadari bahwa gereja adalah persekutuan umat beriman yang dijiwai oleh Roh Kudus melaksanakan tugas perutusan Yesus Kristus mewartakan Kerajaan Allah 6.5 Memahami dan menyadari bahwa Gereja sebagai persekutuan yang melaksanakan tugas perutusan Yesus Kristus mewartakan Kerajaan Allah agar umat manusia memperoleh hidup kekal dalam Kerajaan Surga dan membantu umat manusia bebas dari kematian dalam neraka 6.6 Memahami dan menyadari arti hati nurani dan hidup murni serta mampu hidup dalam doa sebagai ungkapan iman, harapan dan kasihnya sebagaimana diwartakan Kristus melalui Gereja-Nya Memahami bahwa Allah membimbing bangsa Israel pulang dari pembuangan dan kerinduan bangsa Israel akan kedatangan seorang Mesias Memahami dan menyadari kesetiaan Allah akan janji penyelamatan melalui Gereja-Nya F. Arah Pengembangan Standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran ini menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Seluruh materi SK dan KD pada masing-masing tingkatan/derajat dibagi ke dalam satuan kredit kompetensi (SKK) secara seimbang sebanyak yang ditentukan untuk tingkatan/derajat kompetensi yang dimaksud. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian. 42
  • 43. 04. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu D. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya untuk mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari bahwa peran agama amat penting bagi kehidupan umat manusia maka internalisasi agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga, di Satuan pendidikan nonformal penyelenggara pendidikan kesetaraan maupun masyarakat. Pendidikan Agama dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia serta peningkatan potensi spritual. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan Agama. Peningkatan potensi spritual mencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan individual ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan potensi spritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan. Pendidikan Agama Hindu adalah usaha yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memperteguh keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, serta peningkatan potensi spiritual sesuai dengan ajaran agama Hindu. Kurikulum Pendidikan Agama Hindu yang berbasis standar kompetensi dan kompetensi dasar mencerminkan kebutuhan keragaman kompetensi secara nasional. Standar ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai kerangka acuan dalam mengembangkan Kurikulum Pendidikan Agama Hindu sesuai dengan kebutuhan. B. Tujuan Mata pelajaran Pendidikan Agama Hindu bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut. 1. Menumbuhkembangkan dan meningkatkan kualitas Sradha dan Bhakti melalui pemberian, pemupukan, penghayatan dan pengamalan ajaran agama 2. Membangun insan Hindu yang dapat mewujudkan nilai-nilai Moksartham Jagathita dalam kehidupannya 43
  • 44. C. Ruang Lingkup Ruang lingkup pendidikan Agama hindu meliputi aspek-aspek: 1. Sradha 2. Susila 3. Yadnya 4. Kitab Suci 5. Orang Suci 6. Hari-hari suci 7. Kepemimpinan 8. Alam Semesta 9. Budaya dan Sejarah Perkembangan Agama Hindu. D. Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran 1. Meyakini kemahakuasaan Sang Hyang Widhi (Tuhan) sebagai Maha Pencipta, Tri Murti, Tri Purusa dan Cadhu Sakti 2. Memahami ajaran Panca Sradha dan Tri Sarira 3. Memahami ajaran Susila yang meliputi: Tri Kaya Parisudha, Tri Mala, Catur Paramita, Tri Parartha, Panca Yama, Panca Nyama Bratha, Catur Guru, Dasa Yama dan Dasa Nyama Bratha dalam kehidupan sehari-hari 4. Mendemonstrasikan pemahaman sikap-sikap sembahyang Tri Sandhya dan sarana sembahyang 5. Menerapkan Panca Yadnya secara Nitya Karma dan Naimitika Karma dalam kehidupan sehari-hari 6. Memahami Weda sebagai kitab suci dan wahyu Sang Hyang Widhi (Tuhan) 7. Memahami orang suci agama Hindu dan tugas dan kewajiban orang suci 8. Memahami hari-hari suci keagamaan dan dasar-dasar hari suci (Wariga) 9. Mengenal pemimpin yang baik dan patut diteladani di wilayahnya 10. Memahami Bhuana Agung dan Bhuana Alit 11. Memahami tari-tari Keagamaan, lagu-lagu kerohanian (Yadnya), dan sejarah perkembangan Hindu sebelum dan sesudah kemerdekaan 44
  • 45. E. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkatan Derajat Setara Bobot SKK Standar Kompetensi : : : : I Awal Kelas I s.d III 9 SD/MI Kompetensi Dasar Sradha 1. 2. Meyakini kemahakuasaan 1.1 Sang Hyang Widhi (Tuhan) sebagai Maha Pencipta 1.2 Menunjukkan contoh-contoh ciptaan Sang Hyang Widhi (Tuhan) Menyayangi ciptaan Widhi (Tuhan) Sang Hyang Meyakini manifestasi 2.1 Menyebutkan arti dan fungsi Tri Sang Hyang Widhi Murti (Tuhan) sebagai Tri 2.2 Menyebutkan bagian-bagian Tri Murti Murti 2.3 2.4 3. Menyebutkan sakti Tri Murti Menunjukkan gambar dan atribut Tri Murti Meyakini manifestasi 3.1 Menguraikan arti Tri Purusa Sang Hyang Widhi 3.2 Menyebutkan bagian-bagian (Tuhan) sebagai Tri Purusa Purusa Tri Budaya 4. Mengenal keagamaan tari-tari 4.1 4.2 Menyebutkan jenis-jenis keagamaan Hindu tari Menunjukkan contoh-contoh keagamaan Hindu tari Yadnya 5. Mengenal sikap-sikap 5.1 Menyebutkan sembahyang sembahyang 5.2 jenis-jenis sikap Mempraktekkan sikap Tri Sandhya 45
  • 46. Standar Kompetensi 6. Kompetensi Dasar Mengenal pelaksanaan 6.1 Menyebutkan urutan pelaksanaan Tri Sandhya sembahyang 6.2 6.3 Mengenal sembahyang Melafalkan mantram Tri Sandhya 6.4 7. Menunjukkan contoh-contoh sikap Tri Sandhya Melaksanakan Tri Sandhya sarana 7.1 Menyebutkan sarana-sarana persembahyangan 7.2 Menyebutkan arti dan fungsi sarana persembahyangan 7.3 Menunjukkan contoh-contoh sarana persembahyangan 7.4 Melatih diri membuat persembahyangan sarana Susila 8. arti Tri Kaya Mengenal ajaran Susila 8.1 Mengenal Parisudha dalam kehidupan seharihari 8.2 Menyebutkan bagian-bagian Tri Kaya Parisudha 8.3 8.4 9. Menunjukkan contoh pelaksanaan Tri Kaya Parisudha dalam kehidupan sehari-hari Melatih diri melaksanakan Tri Kaya Parisudha dalam kehidupan Mengidentifikasikan Tri 9.1 Menyebutkan arti Tri Mala Mala 9.2 Menyebutkan bagian-bagian Tri Mala 9.3 Menunjukkan contoh-contoh perilaku Tri Mala yang harus dihindari 46
  • 47. Standar Kompetensi 10. Mengenal Paramita Parartha Kompetensi Dasar Catur 10.1 Menguraikan arti Catur Paramita dan Tri dan Tri Parartha bagian-bagian 10.2 Menyebutkan Catur Paramita dan Tri Parartha contoh-contoh 10.3 Menunjukkan perilaku Catur Paramita dan Tri Parartha 10.4 Melatih diri melaksanakan Catur Paramita dan Tri Parartha dalam kehidupan Orang Suci 11. Mengenal orang suci agama Hindu 11.1 Menyebutkan arti dan makna orang suci 11.2 Menyebutkan contoh perilaku orang suci 11.3 Menunjukkan contoh-contoh orang suci 12. Mengenal tugas dan 12.1 Menyebutkan tugas dan kewajiban orang suci kewajiban orang suci 12.2 Menyebutkan larangan-larangan bagi orang suci Tempat Suci Mengenal tempat suci 13.1 Menyebutkan arti tempat suci 13.2 Menunjukkan sebutan tempat suci bagi umat Hindu 13.3 13. Menyebutkan syarat-syarat masuk tempat suci 13.4 Melakukan kunjungan ke tempat suci 14. Mengenal Tri Mandala 14.1 Menyebutkan arti Tri Mandala 14.2 Menyebutkan bangunan pada Mandala 14.3 Membedakan tempat tempat tinggal 47 jenis-jenis tiap-tiap suci dengan
  • 48. Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Kitab Suci 15. Mengenal Weda sebagai 15.1 Menyebutkan arti Weda 15.2 Mengenal bahasa yang dipakai dalam kitab suci Weda 15.3 Mengenal Weda sebagai wahyu Sang Hyang Widhi (Tuhan) 15.4 Menunjukkan contoh kitab suci Kepemimpinan 16. Mengenal pemimpin 16.1 Menyebutkan arti pemimpin yang baik dan patut 16.2 Mengenal pemimpin-pemimpin di lingkungan terdekatnya diteladani di wilayah masing-masing 16.3 Menyebutkan ciri-ciri pemimpin yang baik 16.4 Meneladani sikap pemimpin yang baik Hari Suci 17. Mengenal hari-hari suci 17.1 Menguraikan arti keagamaan keagamaan Hindu 17.2 hari suci Menyebutkan nama-nama hari suci keagamaan Hindu 17.3 Melaksanakan hari-hari keagamaan dalam kehidupan 48 suci
  • 49. Tingkatan Derajat Setara Bobot SKK Standar Kompetensi : : : : II Dasar Kelas IV s.d VI SD/MI 9 Kompetensi Dasar Sradha 1. Mengenal Sradha ajaran Panca 1.1 Menyebutkan Sradha arti Panca 1.2 1.3 2. Mengenal Tri Sarira Menyebutkan bagian-bagian Panca Sradha Menjelaskan masing-masing bagian Panca Sradha 2.1 Menguraikan arti Tri Sarira 2.2 Menyebutkan Tri Sarira 2.3 bagian-bagian Mengenal fungsi Tri Sarira 3. Meyakini kemahakuasaan 3.1 Menguraikan arti Cadhu Sakti Sang Hyang Widhi (Tuhan) 3.2 Menyebutkan bagian-bagian Cadhu sebagai Cadhu Sakti Sakti 3.3 Menunjukkan contoh-contoh kemahakuasaan Sang Hyang Widhi (Tuhan) sebagai Cadhu Sakti Alam Semesta arti Bhuana 4. Mengenal Bhuana Agung 4.1 Menguraikan dan Bhuana Alit Agung dan Bhuana Alit 4.2 Menunjukkan contoh-contoh Bhuana Agung dan Bhuana Alit 5. Mengenal Bhuana Agung 5.1 Menyebutkan unsur-unsur dan Bhuana Alit Bhuana Agung dan Bhuana Alit 5.2 Menyebutkan persamaan perbedaan Bhuana Agung Bhuana Alit 5.3 Menyebutkan peranan dan fungsi Panca Maha Bhuta dalam pembentukan Bhuana Agung dan Bhuana Alit 49 dan dan
  • 50. 50
  • 51. Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Budaya lagu-lagu 6.1 Menyebutkan arti lagu-lagu 6. Mengenal kerohanian (Yadnya) kerohanian (Yadnya) 6.2 Menyebutkan jenis-jenis lagulagu kerohanian (Yadnya) 6.3 Melafalkan jenis-jenis kerohanian (Yadnya) lagu-lagu Hari Suci 7. Mengenal dasar-dasar hari 7.1 Menyebutkan arti hari suci suci (wariga) (wariga) 7.2 Mengenal hari-hari/bulan baik 7.3 Mengenal hari raya suci keagamaan berdasarkan perhitungan harihari/bulan baik Susila 8. Mengenal Panca Yama dan 8.1 Menguraikan arti Panca Yama Panca Nyama Bratha dan Panca Nyama Bratha sebagai ajaran susila bagian-bagian 8.2 Menyebutkan dan contoh Panca Yama dan Panca Nyama Bratha 8.3 8.4 9. Mengenal Guru ajaran Menunjukkan contoh-contoh perilaku Panca Yama dan Panca Nyama Bratha Menerapkan ajaran Panca Yama dan Nyama Bratha dalam kehidupan sehari-hari Catur 9.1 Menguraikan arti Catur Guru 9.2 Menyebutkan bagian-bagian Catur Guru 9.3 Menunjukkan contoh-contoh sikap bhakti kepada Catur Guru 10. Mengenal Dasa Yama dan 10.1 Menguraikan arti Dasa Yama Dasa Nyama Bratha dan Dasa Nyama Bratha 51
  • 52. Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 10.2 Menyebutkan bagian-bagian Dasa Yama dan Dasa Nyama Bratha 10.3 Menunjukkan contoh-contoh Dasa Yama dan Dasa Nyama Bratha Sejarah Agama Hindu sejarah 11.1 Menyebutkan kerajaan-kerajaan 11. Mengenal Hindu di Indonesia sebelum perkembangan Hindu kemerdekaan sebelum kemerdekaan 11.2 Menyebutkan peninggalanpeninggalan kerajaan Hindu di Indonesia sebelum kemerdekaan 11.3 Mengunjungi peninggalanpeninggalan kerajaan Hindu setempat dan di wilayah lain 12. Mengungkapkan 12.1 Menguraikan perkembangan perkembangan agama agama Hindu setelah Hindu setelah kemerdekaan kemerdekaan Indonesia Indonesia 12.2 Menunjukkan hasil-hasil pembangunan yang bernuansakan agama Hindu setelah kemerdekaan Indonesia Yadnya 13. Mengenal Panca Yadnya 13.1 Menguraikan Yadnya 13.2 Menyebutkan Panca Yadnya arti Panca jenis-jenis 13.3 Menerapkan Panca Yadnya dalam kehidupan sehari-hari 14. Mengenal Yadnya pelaksanaan 14.1 Menguraikan arti Naimitika Karma 52 Nitya dan
  • 53. Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 14.2 Menyebutkan contoh pelaksanaan Yadnya secara Nitya Karma dan Naimitika Karma 14.3 Menerapkan pelaksanaan Yadnya secara Nitya Karma dan Naimitika Karma F. Arah Pengembangan Standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran ini menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Seluruh materi SK dan KD pada masing-masing tingkatan/derajat dibagi ke dalam satuan kredit kompetensi (SKK) secara seimbang sebanyak yang ditentukan untuk tingkatan/derajat kompetensi yang dimaksud. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian. 53