SlideShare a Scribd company logo
1 of 77
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN
DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA PADA
MURID SMA 34, SMA 66, SMK 41, SMA PGRI
DI KELURAHAN PONDOK LABU
  Pembimbing :
  Dr. Maskito A. Soerjoasmoro, MD,MS,PhD
  dr. Nurwirah Verliyanti

  Penyusun :
  Muhammad Fikri            (030.06.322)
  Novy Yanthi               (030.05.159)
  Shakirah Ab Halim         (030.06.345)
LATAR BELAKANG

   Remaja Indonesia saat ini sedang mengalami
    perubahan sosial yang cepat dari masyarakat
    tradisional menuju masyarakat modern

   Dulu : terjaga kuat oleh sistem keluarga, adat
    budaya serta nilai-nilai tradisional yang ada,
    telah mengalami pengikisan yang disebabkan
    oleh urbanisasi dan industrialisasi yang cepat.
REMAJA DITINJAU DARI PENGARUH
LINGKUNGAN
   Perkembangan remaja tidak hanya
    dipengaruhi oleh satu faktor, tetapi banyak
    faktor di dalam kehidupan remaja.
     keluarga,  teman sebaya, teman sekolah,
      lingkungan agama, dan masyarakat di
      lingkungan tempat tinggal mereka.
     Hal lain : media.
PERILAKU SEKSUAL

   Sarwono  Segala tingkah laku yang
    didorong oleh hasrat seksual, baik dengan
    lawan jenisnya maupun dengan sesama
    jenis.

   Bentuk-bentuk tingkah laku ini bisa
    bermacam-macam, mulai dari perasaan
    tertarik sampai tingkah laku berkencan,
    bercumbu, dan bersenggama.
PERILAKU SEKSUAL

   L’Engle  perilaku seksual terbagi atas dua
    aktivitas yaitu :
     Aktivitas seksual ringan : dimulai dari menaksir
      seseorang, sesekali pergi berkencan, pergi
      ketempat yang bersifat pribadi, berciuman
      ringan, french kiss,
     Aktivitas seksual berat : meraba payudara,
      meraba vagina atau penis, oral seks, dan
      melakukan hubungan seksual.
PENELITIAN YANG DILAKUKAN OLEH
    FAKULTAS PSIKOLOGI UI (1987)

   Pada siswa-siswi kelas II SLTA di Jakarta dan
    Banjarmasin :
       Di antara remaja yang sudah berpacaran hampir semua
        di atas 93% pernah berpegangan tangan dengan
        pacarnya.
       Melakukan ciuman 61% untuk pria, 39,4% untuk wanita.
       Meraba payudara 2,32% untuk pria dan 6,7% untuk
        wanita.
       Sementara itu yang memegang alat kelamin 7,1% untuk
        pria, 1,0% untuk wanita.
       Yang pernah berhubungan kelamin dengan pacarnya
        2,0% semuanya pria.
BADAN KOORDINASI KELUARGA
BERENCANA
NASIONAL TAHUN 2010 (BKKBN) :
 51% di Jakarta, Bogor, Tangerang, dan
  Bekasi (JABOTABEK)
 54% di Surabaya

 47% di Bandung

 52% di Medan.

    remaja telah berhubungan seks
    pranikah!!!
INTERNET
   Fasilitas internet diperlukan suatu pengetahuan dan
    diperlukan keterampilan khusus dalam mengoperasikannya.

   Beragamnya kebebasan, kekayaan serta tersedianya
    informasi dan pesan dari berbagai negara, tidak semuanya
    memiliki kesesuaian dengan kondisi budaya dan nilai-nilai
    yang dimiliki oleh para penggunaannya.

   Satu hal yang cukup memprihatinkan adalah kemudahan
    penggunaan untuk menelusuri situs-situs porno yang banyak
    bertebaran di internet serta bebas sensor.

   Hasil penelitian menemukan bahwa 2 jenis situs yang paling
    popular di antara remaja adalah situs kasino dan pornografi
JEJAK KAKI INTERNET PROTECTION
(JAKARTA)
 Sekitar 97% anak usia antara 9-14 tahun
  mengaku sudah pernah mengakses situs porno
  di internet.
 Sampai saat ini lebih dari 1100 situs terlarang
  ditemukan di dunia maya.
   Remaja menempatkan media massa sebagai
    sumber informasi seksual yang lebih penting
    dibandingkan orang tua.

         Orang Tua             Media Massa
     • Kurang mempunyai     • Gambaran yang lebih
       pengetahuan yang       baik mengenai keinginan
                              dan kemungkinan yang
       cukup mengenai         positif mengenai seks
       kesehatan
       reproduksi remaja    • Lebih baik tertarik
                              kepada materi seks yang
                              berbau porno
     • Menakut-nakuti         dibandingkan dengan
                              materi seks yang
                              dikemas dalam bentuk
                              pendidikan
HIPOTESIS PENELITIAN

   Terdapat hubungan antara usia dan jenis
    kelamin terhadap pemakaian internet
    berbasis pornografi

   Terdapat hubungan antara usia dan jenis
    kelamin terhadap perkembangan perilaku
    seksual
   Terdapat hubungan antara peran orang tua
    terhadap perkembangan perilaku seksual

   Terdapat hubungan antara teman sebaya dan
    sekolah terhadap perkembangan perilaku
    seksual

   Terdapat hubungan antara penggunaan
    internet berbasis pornografi terhadap perilaku
    seksual remaja
TUJUAN PENELITIAN

        Tujuan Umum :
• Dapat menerapkan perilaku seksual
  sehat pada murid SMA di kelurahan
  Pondok Labu.
Tujuan Khusus :
• Diketahuinya prevalensi remaja
  pengguna situs internet berbasis
  pornografi.
• Diketahuinya prevalensi perilaku seksual
  ringan pada remaja.
• Diketahuinya prevalensi perilaku seksual
  berat pada remaja.
• Diketahuinya hubungan antara
  penggunaan internet berbasis pornografi
  dengan perilaku seksual pada remaja.
Tujuan Khusus :
• Diketahuinya hubungan antara usia,
  jenis kelamin, dengan penggunaan
  internet berbasis pornografi.
• Diketahuinya hubungan antara sikap
  dan persepsi remaja yang menggunakan
  internet berbasis pornografi terhadap
  perkembangan perilaku seksual.
• Diketahuinya peran orang tua, teman
  sebaya, dan lingkungan sekolah
  terhadap perkembangan seksual anak.
MANFAAT PENELITIAN
                   • dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan yang
                     berkaitan dengan promosi kesehatan khusunya perilaku
  Bagi peneliti      seksual remaja.



      Bagi         • membantu mengembangkan program PKPR (Pelayanan
   Puskesmas         Kesehatan Peduli Remaja) Puskesmas Pondok Labu
                     terhadap sekolah yang diteliti.
   Kelurahan
  Pondok Labu
 Bagi Pemerintah      • memberikan masukan dalam mengambil kebijakan ke
                        depan berupa usaha untuk mengantisipasi terhadap
Daerah Kelurahan        informasi tentang seksual dari media massa.
  Pondok Labu

                   • sebagai studi perbandingan untuk dijadikan pengkajian
                     yang lebih mendalam terhadap pengaruh predisposisi,
 Bagi pihak lain     pemungkin dan pendorong remaja pengguna situs
                     internet dengan perilaku seksual remaja.
Sarana
                Media
               Internet

   Faktor                   Faktor
Predisposisi              Pendorong


               Perilaku
               Seksual
               Remaja
Alat Ukur dan
No          Variabel              Definisi                                      Hasil ukur      Skala ukur
                                                        Cara Ukur
         VARIABEL
       INDEPENDEN
1.   Usia              Umur responden                 Kuesioner       Berupa angka usia       Interval

                                                      Cara Ukur:

                                                      Wawancara
2.   Jenis kelamin     Jenis kelamin responden        Kuesioner       1 : laki-laki           Nominal

                                                      Cara Ukur:      2: perempuan

                                                      Wawancara
3.   Sikap             Sikap responden terhadap       Kuesioner       1 : mudah terpengaruh   Nominal
                       pengaruh stimulus lingkungan
                                                      Cara Ukur:      2 : tidak mudah
                                                                      terpengaruh
                                                      Wawancara

4.   Pengetahuan       Kemampuan responden untuk      Kuesioner       1: Ya                   Nominal
                       mengakses internet
                                                      Cara ukur:      2:Tidak

                                                      Wawancara
Alat Ukur dan
No         Variabel             Definisi                                Hasil ukur     Skala ukur
                                                      Cara Ukur

          VARIABEL
        INDEPENDEN
5.   Akses Internet    Di mana responden         Kuesioner           1:Rumah          Nominal
                       mengakses sarana internet
                                                 Cara ukur:          2:Warnet

                                                   Wawancara         3:Handphone

6.   Waktu mengakses   Jam berapa responden        Kuesioner         1: 07.00-13.00   Ordinal
                       biasanya mengakses
                                                   Cara ukur:        2: 13.00-19.00
                       internet
                                                   Wawancara         3: 19.00-00.00

                                                                     4: >00.00
7.   Situs Internet    Situs berbasis pornografi   Kuesioner         1:Ya             Nominal

                                                   Cara ukur:        2:Tidak

                                                   Wawancara


8.   Lama paparan      Jumlah waktu yang         Kuesioner           1: 1-2 jam       Ordinal
                       dibutuhkan oleh responden
                                                 Cara ukur:          2: 3-5 jam
                       untuk mengakses internet
                       dalam sehari              Wawancara           3: >6 jam
Alat Ukur dan
 No         Variabel                Definisi                               Hasil ukur    Skala ukur
                                                          Cara Ukur

           VARIABEL
         INDEPENDEN
9.    Orang Tua            Kenyamanan responden Kuesioner                1:Ya           Nominal
                           berbicara hal-hal seksual
                                                     Cara ukur:          2:Tidak
                           dengan orang tua,
                           sehingga responden        Wawancara
                           mendapat informasi
                           seksual yang adekuat.


10.   Teman sebaya         Keberadaan teman            Kuesioner         1: Ada         Nominal
                           sebaya yang yang
                                                       Cara Ukur:        2: Tidak ada
                           berperilaku seksual tidak
                           sehat, (seperti             Wawancara
                           mengakses pornografi,
                           kontak seksual).

11.   Lingkungan sekolah   Terdapatnya jam kosong      Kuesioner         1: Ada         Nominal
                           di luar waktu istirahat
                                                       Cara Ukur:        2:Tidak ada

                                                       Wawancara
Alat Ukur dan
 No       Variabel                    Definisi                                 Hasil ukur   Skala ukur
                                                               Cara Ukur


         VARIABEL
        DEPENDEN

1.    Perilaku seksual   Segala tingkah laku yang didorong   Kuesioner        1 : Ya        Nominal
                         oleh hasrat seksual baik secara                      2 : Tidak
                                                             Cara Ukur:
                         individual maupun dengan lawan
                         jenis.                              Wawancara

                         1. Berfantasi tentang seksual
                         2. Berpegangan tangan
                         3. Berpelukan
                         4. Cium pipi
                         5. Cium bibir
                         6. Cumbuan berat
                         7. Raba sensitif
                         8. Onani
                         9. Petting
                         10.Oral seks
                         11.Intercourse
Metode Penelitian
• Desain potong lintang (Cross sectional).

Lokasi Penelitian
• Penelitian ini dilakukan di beberapa SMA di
  Kelurahan Pondok Labu tahun ajaran
  2011/2012.
Waktu Penelitian
• Penelitian ini diperkirakan mulai bulan
  Desember 2011 sampai dengan bulan Januari
  2012.
Populasi Penelitian
• Siswa-siswi yang berumur 15-18 tahun di
  kelurahan Pondok Labu.
Sampel Populasi
• Sampel adalah bagian dari populasi yang
  dipilih dengan menggunakan pemilihan
  berdasarkan non-random cluster sampling.
n = Z2xpxq
                         d2

n = besar sampel yang digunakan dalam
  penelitian
n0 = besar sampel dari populasi yang infinit
N = jumlah penduduk berumur 15-18 tahun
Cl = Tingkat kepercayaan (Confidence level) yang
  diinginkan adalah 95% à Z2= 1,96
d = penyimpangan dari populasi 5%
p = prevalensi perilaku seks luar nikah
Telah berhubungan seks luar nikah :
      n0   = Z2 x p x q / d2
           = (1, 96)2 x 0, 51 x0, 49 / (0, 05)2
           = 384

Dengan menggunakan rumus populasi finit, maka
 besar sampel anak yang diperlukan untuk
 penelitian sebesar :
    n      = n0 / (1 + n0/N)
           = 384 / (1 +384 /3730)
           = 348.16 dibulatkan menjadi 350
Kriteria
• Siswa-siswi SMA di Pondok
  Labu Jakarta.                            Eksklusi
• Berusia 15 – 18 tahun
                                • Responden yang tidak dapat
• Pengguna internet.              diwawancara
• Bersedia menjadi responden.   • Responden yang menolak
• Belum menikah.                  diwawancara
• Hadir saat pengambilan        • Responden yang telah menjadi
  sampel.                         responden pada uji coba
                                  kuesioner
            Kriteria
            Inklusi
Instrumen Penelitian
• Instrumen penelitian diambil dengan
  menggunakan wawancara langsung
  menggunakan kuesioner.
PELAKSANAAN PENELITIAN DAN
PENGUMPULAN DATA
   Data primer : Dikumpulkan secara wawancara
    langsung menggunakan kuesioner yang
    disebarkan pada siswa-siwi SMA di kelurahan
    Pondok Labu.

   Data Sekunder : Jumlah populasi siswa SMA yang
    diperoleh dari kantor kelurahan Pondok Labu.

   Data Tersier : Data yang diperoleh dari jurnal dan
    buku-buku.
RENCANA PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

   Data yang telah berhasil diperoleh  diolah
    secara elektronik setelah melalui proses
    penyuntingan  pemindahan data ke komputer
     tabulasi. Data yang terkumpul dari hasil
    kuesioner diolah, dianalisis, dengan
    menggunakan program SPSS Statistics 17.
ANALISIS DATA

        Analisis data Bivariat


      Analisis ini bertujuan untuk memperoleh
hubungan yang bermakna antara masing-masing
   variabel yang mencakup faktor predisposisi,
  sarana media internet, faktor pendorong dan
 perilaku seksual.Uji statistik yang dipakai adalah
  uji chi square sedangkan untuk menganalisis
    hubungan yang bermakna antara variabel
                digunakan uji ANOVA.
PENYAJIAN DATA

Data yang telah terkumpul dan diolah akan
disajikan dalam bentuk:

   Tabular: penyajian data hasil penelitian dengan
    menggunakan tabel
   Tekstular:penyajian data hasil penelitian dengan
    menggunakan kalimat
   Grafik: penelitian dari akan digunakan diagram
    batang yang menggambarkan sifat-sifat yang
    dimiliki
HASIL PENELITIAN
UNIVARIAT
5.4%



                       32.0%
29.7%




               32.9%
Laki-laki

                Perempuan




        36.6%
63.4%
140




          80



                              42
                    40

               22
                         18
      8
216




134
29.1%
                         >1x/minggu
                         <1x/minggu
     70.9




FREKUENSI MENGAKSES PORNOGRAFI
6.0%


                       17.2%

                               >3jam
                               1-3jam
        76.9%                  <1jam




DURASI MENGAKSES PORNOGRAFI
7.5%


      23.1               07.00-13.00
                 32.8%   13.00-19.00
                         19.00-00.00
      36.6%
                         >00.00




WAKTU MENGAKSES PORNOGRAFI
226




      124
226




      124
19.7%




        80.3%
14.0%




        86.0%
136   42




                43
29
230




120
3.1%




96.9%
262




41         47
Dipengaruhi
                             Dipengaruhi
                           Pornografi
                             Pornografi
   44.9%     55.1%
                             Tidak
                           Tidak
                             Dipengaruhi
                           Dipengaruhi
                             Pornografi
                           Pornografi



PENGARUH PORNOGRAFI TERHADAP PERILAKU
SEKSUAL
314




36
BIVARIAT
FAKTOR PREDISPOSISI
TERDAPAT HUBUNGAN ANTARA USIA DENGAN
PEMAKAIAN INTERNET BERBASIS PORNOGRAFI.
             80        80
 80
 70                                            P value: (<0.005)
 60                         54
                                 50
 50
 40               35                                Ya
        32
 30                                                 Tidak

 20
                                      11
                                           8
 10
 0
      15 tahun 16 tahun 17 tahun 18 tahun
TERDAPAT HUBUNGAN ANTARA JENIS KELAMIN DENGAN
PEMAKAIAN INTERNET BERBASIS PORNOGRAFI


                                    P value: (<0.005)

                              183




         93


               35        39
TERDAPAT HUBUNGAN ANTARA USIA DENGAN
PERILAKU SEKSUAL.
  100                      93                                   P value: (<0.005)
   90                                     78
            78
   80                                                            Melakukan
   70                                                            Perilaku Seksual
   60                                                            Berat
   50                                                            Melakukan
   40                                                            Perilaku Seksual
                 26
   30                                                            Ringan
                                     17
   20                 11        11             9       13        Tidak Melakukan
        8
   10                                              5        1    Apa-apa
    0
          15    16    17    18
        tahun tahun tahun tahun
TERDAPAT HUBUNGAN ANTARA JENIS KELAMIN
DENGAN PERILAKU SEKSUAL.
                                   P value: (<0.005)


                        175




         87


                              31
    25        16   16
TERDAPAT HUBUNGAN ANTARA SIKAP RESPONDEN
MENANGGAPI INFORMASI SEKSUAL DENGAN
PERILAKU SEKSUAL.(KS)

                                                               P value: (<0.005)

                      107
                                      103




                                                     29
        23                                  22
                 18              17
                            11                   3        11
    3        3
FAKTOR PENDORONG
TERDAPAT HUBUNGAN ANTARA INFORMASI
SEKSUAL DARI TEMAN SEBAYA DENGAN
PENGGUNAAN INTERNET BERBASIS
PORNOGRAFI.
                              P value: (<0.005)

           178

     123



                         38
                    11
TIDAK ADA HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SEKSUAL DARI
ORANG TUA TERHADAP PENGGUNAAN INTERNET BERBASIS
PORNOGRAFI


                                      P value: (>0.005)
             138

        88
                               80

                         44
TIDAK ADA HUBUNGAN ANTARA INFORMASI
SEKSUAL DARI SEKOLAH DENGAN
PENGGUNAAN INTERNET BERBASIS
PORNOGRAFI.
                              P value: (>0.005)
                        140


                   90
           78

      42
TERDAPAT HUBUNGAN ANTARA INFORMASI
SEKSUAL DARI TEMAN DENGAN PERILAKU
SEKSUAL.
                                  P value: (<0.005)

         229




    38         34       33
                    3        13
TIDAK ADA HUBUNGAN ANTARA INFORMASI
SEKSUAL DARI ORANG TUA TERHADAP
PERILAKU SEKSUAL.
                                     P value: >(0.005)

           165




                           97



                 37
      24
                      17
                                10
TIDAK ADA HUBUNGAN ANTARA INFORMASI
SEKSUAL DARI SEKOLAH TERHADAP PERILAKU
SEKSUAL.
                                    P value: (>0.005)

                         181




          81

                    23         26
     18        21
TERDAPAT HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN
INTERNET BERBASIS PORNOGRAFI DENGAN
PERILAKU SEKSUAL.
                                   P value: (<0.005)

                        168



         94

                              34
    25             16
              13
KETERBATASAN DAN KELEMAHAN
PENELITIAN
   Bias Informasi
       ketidakjujuran  pertanyaan bersifat sangat pribadi, berhubungan
        dengan perilaku seksual atau hal-hal yang tabu di masyarakat.
       salah pengertian.
       suasana yang tidak kondusif saat mengisi kuesioner.

   Bias berusaha dikontrol dengan :
       uji coba kuesioner;
       menerangkan dan menyamakan persepsi terlebih dahulu;
       mempersiapkan suasana yang kondusif
       meyakinkan bahwa jawaban kuesioner akan dirahasiakan dan tidak
        perlu mencantumkan nama.

   Waktu Penyebaran Kuesioner
       Penyebaran kuesioner dilakukan saat responden berada di akhir
        semester sehingga kehadiran remaja di sekolah sangat minim. Oleh
        karena itu, kuesioner hanya disebar secara acak sehingga sebaran
        umur dan jenis kelamin tidak merata.

KESIMPULAN
   Persentase remaja pengguna situs internet berbasis
    pornografi adalah 38,3%. Sedangkan persentase remaja
    yang berperilaku seksual ringan adalah 74,9% dan
    persentase remaja yang berperilaku seksual berat adalah
    11,7%.
   Faktor Predisposisi (usia dan jenis kelamin) dengan
    Penggunaan Internet Berbasis Pornografi
      Terdapat hubungan
      Kelompok Usia Terbesar: 18 tahun
      Jenis Kelamin Terbesar: Laki-laki.
   Umur dan jenis kelamin remaja dengan perilaku seksual
    remaja.
      Terdapat hubungan
      Kelompok Usia Terbesar: 18 tahun
   Penggunaan sarana internet berbasis pornografi
    dengan perilaku seksual remaja
      Terdapat hubungan

      Sebagian besar remaja yang mengakses pornografi
       melaukan perilaku seksual.
   Terdapat hubungan antara sikap remaja dalam
    menanggapi informasi seksual yang diperoleh dari
    teman sebaya dengan perilaku seksual remaja.
FAKTOR LAIN YANG MEMPENGARUHI REMAJA
                             PERILAKU SEKSUAL REMAJA
MENGAKSES INTERNET           Teman sebaya yang
BERBASIS PORNOGRAFI           mengakses pornografi
  Informasi seksual dari    Informasi seksual dari
   teman sebaya.              teman sebaya,
  X Informasi seksual       X Informasi seksual dari
   dari                       orang
    orang tua                 tua
  X Informasi dari pihak    X Informasi seksual dari
    sekolah                   pihak
  X Kenyamanan                sekolah
   berbicara                X Kenyamanan berbicara
    tentang seks dengan       tentang seks dengan
    orang tua.                orang
SARAN

           • Mewujudkan Program
             Pelayanan Kesehatan
             Remaja (PKPR) di sekolah
PUSKESMA   • Memberikan penyuluhan
    S        kesehatan seksual secara
             berkala
           • Melakukan konseling
             kepada remaja
SARAN

          • Bekerja sama dengan Puskemas
            dalam mewujudkan Program
            Pelayanan Kesehatan Remaja
            (PKPR)
          • Mengisi jam-jam kosong di sekolah
Sekolah     dengan kegiatan yang bermanfaat.
          • Membatasi penggunaan internet
            hanya pada jam-jam tertentu
          • memberikan sanksi
          • Melakukan razia terhadap materi
            pornografi yang dibawa oleh remaja
SARAN

             • RUU Anti Pornografi dan
               Pornoaksi dan memberikan
               sanksi/hukuman
             • memblokir situs-situs
Pemerintah     internet berbasis pornografi
             • mensensor tayangan-
               tayangan yang berbau
               pornografi
SARAN

        • Membatasi tontonan yang
          mengandung materi pornografi
        • Membatasi jam penggunaan
Orang     internet, hanya pada jam-jam di
          mana orang tua dapat mengawasi
          anaknya.
 Tua    • Memberikan informasi seksual
          sedini mungkin
        • Meningkatkan komunikasi dengan
          anaknya terutama pada usia remaja
SARAN

         • Mencari informasi dari sumber yang
           terpercaya
         • Memilih informasi mana yang dapat
           dipercaya
         • Menghindari materi-materi berbau
Remaja     pornografi dan mengalihkan
           perhatian/pikiran/perilakunya ke
           kegiatan yang lebih positif
         • Menyebarkan info seksual dari
           sumber yang terpercaya tersebut
           kepada teman sebayanya.
DAFTAR PUSTAKA

   Adnani H, Widowat C. Motivasi Belajar dan Sumber-sumber Informasi tentang Kesehatan Reproduksi dengan Perilaku
    Seksual Remaja di SMUN 2 Banguntapan Bantul. Diunduh dari http://skripsistikes.files.wordpress.com/2009/08/57.pdf.
    Diakses tanggal 7 Desember 2010.
   Syarif, S. 2010 Data BKKBN. Liputan 6.com. Jakarta
   Asfriyanti, 2005, Masalah Kehamilan Pranikah pada Remaja Ditinjau dari Kesehatan Reproduksi, Info Kesehatan
    Masyarakat, The Journal of Public Health, Volume IX, Nomor 1, Juni 2005, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
    Sumatera Utara, Medan
   Pellettieri, B. (2004) Television and the internet: Important source of sexual health information for youth. Advocates for
    Youth.
   Brown, J.D. & Keller, S.N. (2003) Can the mass media be healthy sex educator? FamPlanPerspect, 32(5): 255-256.
   Brown, J.D. & Knight, J,L (2007) The media as powerful teen sex educators. School of
   Journalism and Mass Communication University of North Carolina – Chapel Hill.
   Hurlock, E.B. (1993) Perkembangan anak, (jilid 1, Edisi keenam). Ed: Dharma, A. Alih Bahasa: Tjandrasa, M.M.,
    Zakarsih, M. Jakarta: Erlangga.
   Bandura, A., & Walters, R. H. (1963). Social learning and personality development. New York: Holt, Rinehart, & Winston.
   Sarwono, S.W. (2006) Psikologi remaja (Ed.rev.). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
   Paquette, D. & Ryan, J. (2001) Bronfenbrenner’s ecological system theory, National-Louis University
   Pornografi dari Internet Picu Perkembangan Kelainan Seksual Anak. Diunduh dari :
    http://ruuappri.blogsome.com/2006/05/26/pornografi-dari-internet-picu-perkembangan-kelainan-seksual-anak/. Diakses
    tanggal : 7 Desember 2011.
   Poltekkes Depkes Jakarta I, 2010. Kesehatan Remaja Problem dan Solusinya. Jakarta: SalembaMedika
   Duarsa, N.W. (2007) Remaja dan infeksi menular seksual, dalam: Soetjiningsih. Tumbuh kembang remaja dan
    permasalahnnya. Jakarta: CV. Sagung Seto, 135.
   Madani Y. Pendidikan Seks Untuk Anak Dalam Islam Panduan Bagi Orang Tua,Ulama,Guru dan Kalangan Lainnya.
    Cetakan I. Jakarta: Pustaka Zahra (2003)
DAFTAR PUSTAKA
   Seks pranikah remaja, trend kah?. Diunduh dari : www.isekolah.org/file/h_1090920840.doc. Diakses
    tanggal 7 Desember 2010.
   Notoadmodjo, 2007, Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Cetakan I, Jakarta, Rineka Cipta.
   Green, LW. Kreuteur, MW. Deeds, S.G. & Patridge, K.B. (1980) Health education planning, a
    127egara127r127c approach. California: Mayfield Publishing Company.
   L’Engle, K.L., Brown, J.D. & Kenneavy, K. (2006) The mass media are en important contex for
    adolescents’ sexual 128egara128r. J Adolesc Health, 38: 186-192.
   PKBI. (1999) Perkembangan seksualitas remaja. Di dalam: Modul Kesehatan Reproduksi Remaja,
    Cetakan kedua.PKBI
   Hanifah L. 2009. Bicara Seksualitas, Tabu atau Perlu. Diakses: 7 Desember 2011.
    http://www.tabloidnova.com/Nova/Kesehatan/Umum/Biacara-Seksualitas-Tabu-atau-Perlu.
   Saifuddin, A.F & Hidayana, I.M. 1999. Seksualitas Remaja. Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.Imran, I.,
    1999,
   Perkembangan Seksual Remaja, PKBI, BKKBN, UNFPA, Jakarta.
   Arsyad, A. Media pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
   Daryanto. (2007). Memahami kerja internet. Bandung: Yrama Widya
   Kunkel, D., Cope, K.M., Farinola, W.J.M., Biely, E., Rollin, E., & Donnerstein, E. (1999). A Biennial report
    to The Kaiser Family Foundation. Santa Barbara: University of California
   Internet Sisi Positif dan Negatif. Diunduh dari : http://www.spanda2yes.sch.id/artikel/60-internet-sisi-
    positis-dan-negatif.html. Diakses tanggal : 7 Desember 2011.
   Nathan Tabor. Adultery Is Killing the American Family. Diunduh dari :
    http://www.canadafreepress.com/2005/tabor092305.htm. Diakses tanggal : 7 Desember 2011.

More Related Content

Viewers also liked (14)

Lindsay rosenwald a primer on influenza
Lindsay rosenwald  a primer on influenzaLindsay rosenwald  a primer on influenza
Lindsay rosenwald a primer on influenza
 
Statistical Mechanics of SCOTUS
Statistical Mechanics of SCOTUSStatistical Mechanics of SCOTUS
Statistical Mechanics of SCOTUS
 
proyecto de tecnologia
proyecto de tecnologiaproyecto de tecnologia
proyecto de tecnologia
 
The board of visitors at temple university's school of medicine
The board of visitors at temple university's school of medicineThe board of visitors at temple university's school of medicine
The board of visitors at temple university's school of medicine
 
Rules and regulation for voting pw ds
Rules and regulation for voting   pw dsRules and regulation for voting   pw ds
Rules and regulation for voting pw ds
 
C48 d fd01
C48 d fd01C48 d fd01
C48 d fd01
 
Noi (1)
Noi (1)Noi (1)
Noi (1)
 
Sigma xi showcase_2013_draft0
Sigma xi showcase_2013_draft0Sigma xi showcase_2013_draft0
Sigma xi showcase_2013_draft0
 
Combat Stress Conference 2003
Combat Stress Conference 2003Combat Stress Conference 2003
Combat Stress Conference 2003
 
Johnson & Johnson Announces Investment in Protagonist Therapeutics
Johnson & Johnson Announces Investment in Protagonist TherapeuticsJohnson & Johnson Announces Investment in Protagonist Therapeutics
Johnson & Johnson Announces Investment in Protagonist Therapeutics
 
Cs
CsCs
Cs
 
Hasil tes psb smp
Hasil tes psb smpHasil tes psb smp
Hasil tes psb smp
 
Igrushki u
Igrushki uIgrushki u
Igrushki u
 
Media Evaluation
Media EvaluationMedia Evaluation
Media Evaluation
 

Similar to Hubungan situs internet berbasis pornografi dengan perilaku seksual

Penelitian remaja dalam dalam bidang penyimpangan seksual, pornografi di sma ...
Penelitian remaja dalam dalam bidang penyimpangan seksual, pornografi di sma ...Penelitian remaja dalam dalam bidang penyimpangan seksual, pornografi di sma ...
Penelitian remaja dalam dalam bidang penyimpangan seksual, pornografi di sma ...
Operator Warnet Vast Raha
 
https://www.slideshare.net/dewimunisa/sistem-pernafasan-manusia-dan-hewan
https://www.slideshare.net/dewimunisa/sistem-pernafasan-manusia-dan-hewanhttps://www.slideshare.net/dewimunisa/sistem-pernafasan-manusia-dan-hewan
https://www.slideshare.net/dewimunisa/sistem-pernafasan-manusia-dan-hewan
nasrawati3
 
POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK REMAJA DI DESA ARANG LIMBUN...
POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK REMAJA DI DESA ARANG LIMBUN...POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK REMAJA DI DESA ARANG LIMBUN...
POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK REMAJA DI DESA ARANG LIMBUN...
Sii AQyuu
 
Presentsi makalah dampak positif dan negatif dari perkembangan media sosial p...
Presentsi makalah dampak positif dan negatif dari perkembangan media sosial p...Presentsi makalah dampak positif dan negatif dari perkembangan media sosial p...
Presentsi makalah dampak positif dan negatif dari perkembangan media sosial p...
gunnes sipahutar
 
MPD-2 Surveilans HIV dan PIMS.pdf
MPD-2 Surveilans HIV dan PIMS.pdfMPD-2 Surveilans HIV dan PIMS.pdf
MPD-2 Surveilans HIV dan PIMS.pdf
AqnaAkhila
 

Similar to Hubungan situs internet berbasis pornografi dengan perilaku seksual (20)

PIK SAHABAT LAMPUNG
PIK SAHABAT LAMPUNGPIK SAHABAT LAMPUNG
PIK SAHABAT LAMPUNG
 
MAKALAH METODOLOGI_PENELITIAN KENAKALAN_R.docx
MAKALAH METODOLOGI_PENELITIAN KENAKALAN_R.docxMAKALAH METODOLOGI_PENELITIAN KENAKALAN_R.docx
MAKALAH METODOLOGI_PENELITIAN KENAKALAN_R.docx
 
Penelitian remaja dalam dalam bidang penyimpangan seksual, pornografi di sma ...
Penelitian remaja dalam dalam bidang penyimpangan seksual, pornografi di sma ...Penelitian remaja dalam dalam bidang penyimpangan seksual, pornografi di sma ...
Penelitian remaja dalam dalam bidang penyimpangan seksual, pornografi di sma ...
 
Ppt ujian proposal
Ppt ujian proposalPpt ujian proposal
Ppt ujian proposal
 
PPT ASKEP ANAK SD KOM 2-1.pptx
PPT ASKEP ANAK SD KOM 2-1.pptxPPT ASKEP ANAK SD KOM 2-1.pptx
PPT ASKEP ANAK SD KOM 2-1.pptx
 
https://www.slideshare.net/dewimunisa/sistem-pernafasan-manusia-dan-hewan
https://www.slideshare.net/dewimunisa/sistem-pernafasan-manusia-dan-hewanhttps://www.slideshare.net/dewimunisa/sistem-pernafasan-manusia-dan-hewan
https://www.slideshare.net/dewimunisa/sistem-pernafasan-manusia-dan-hewan
 
POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK REMAJA DI DESA ARANG LIMBUN...
POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK REMAJA DI DESA ARANG LIMBUN...POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK REMAJA DI DESA ARANG LIMBUN...
POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK REMAJA DI DESA ARANG LIMBUN...
 
Laporan Hasil Pemantauan di Jabodebek 2021-2022.pdf
Laporan Hasil Pemantauan di Jabodebek 2021-2022.pdfLaporan Hasil Pemantauan di Jabodebek 2021-2022.pdf
Laporan Hasil Pemantauan di Jabodebek 2021-2022.pdf
 
TUMBUH KEMBANG REMAJA.pptx
TUMBUH KEMBANG REMAJA.pptxTUMBUH KEMBANG REMAJA.pptx
TUMBUH KEMBANG REMAJA.pptx
 
KENAKALAN REMAJA-Kelompok 3 Kelas XI IPS 3.docx
KENAKALAN REMAJA-Kelompok 3 Kelas XI IPS 3.docxKENAKALAN REMAJA-Kelompok 3 Kelas XI IPS 3.docx
KENAKALAN REMAJA-Kelompok 3 Kelas XI IPS 3.docx
 
Satuan acara penyuluhan seks bebas
Satuan acara penyuluhan seks bebasSatuan acara penyuluhan seks bebas
Satuan acara penyuluhan seks bebas
 
Full fyp 2018 humaidatul fikriyah mz
Full fyp 2018 humaidatul fikriyah mzFull fyp 2018 humaidatul fikriyah mz
Full fyp 2018 humaidatul fikriyah mz
 
Persentasikelompok7bahasaind
Persentasikelompok7bahasaindPersentasikelompok7bahasaind
Persentasikelompok7bahasaind
 
OPSI IPS_UPT SMPN 15 GRESIK_PENGARUH MEDIA SOSIAL.pptx
OPSI IPS_UPT SMPN 15 GRESIK_PENGARUH MEDIA SOSIAL.pptxOPSI IPS_UPT SMPN 15 GRESIK_PENGARUH MEDIA SOSIAL.pptx
OPSI IPS_UPT SMPN 15 GRESIK_PENGARUH MEDIA SOSIAL.pptx
 
PPT FGD KLHS RPJPD Kab. Malinau_24 Agst.pptx
PPT FGD KLHS RPJPD Kab. Malinau_24 Agst.pptxPPT FGD KLHS RPJPD Kab. Malinau_24 Agst.pptx
PPT FGD KLHS RPJPD Kab. Malinau_24 Agst.pptx
 
Pendidikan seksualitas remaja
Pendidikan seksualitas remajaPendidikan seksualitas remaja
Pendidikan seksualitas remaja
 
Pengertian seks-bebas
Pengertian seks-bebasPengertian seks-bebas
Pengertian seks-bebas
 
Presentsi makalah dampak positif dan negatif dari perkembangan media sosial p...
Presentsi makalah dampak positif dan negatif dari perkembangan media sosial p...Presentsi makalah dampak positif dan negatif dari perkembangan media sosial p...
Presentsi makalah dampak positif dan negatif dari perkembangan media sosial p...
 
Mkalah pendidikan seks dan keluarga berencana rida
Mkalah pendidikan seks dan keluarga berencana ridaMkalah pendidikan seks dan keluarga berencana rida
Mkalah pendidikan seks dan keluarga berencana rida
 
MPD-2 Surveilans HIV dan PIMS.pdf
MPD-2 Surveilans HIV dan PIMS.pdfMPD-2 Surveilans HIV dan PIMS.pdf
MPD-2 Surveilans HIV dan PIMS.pdf
 

Recently uploaded

399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
nadyahermawan
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
PrajaPratama4
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RambuIntanKondi
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
khalid1276
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
Acephasan2
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
Zuheri
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
Zuheri
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
NezaPurna
 

Recently uploaded (20)

tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
 
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAPROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
 
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase NeurologiReferat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
 
LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))
LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))
LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 

Hubungan situs internet berbasis pornografi dengan perilaku seksual

  • 1. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA PADA MURID SMA 34, SMA 66, SMK 41, SMA PGRI DI KELURAHAN PONDOK LABU Pembimbing : Dr. Maskito A. Soerjoasmoro, MD,MS,PhD dr. Nurwirah Verliyanti Penyusun : Muhammad Fikri (030.06.322) Novy Yanthi (030.05.159) Shakirah Ab Halim (030.06.345)
  • 2. LATAR BELAKANG  Remaja Indonesia saat ini sedang mengalami perubahan sosial yang cepat dari masyarakat tradisional menuju masyarakat modern  Dulu : terjaga kuat oleh sistem keluarga, adat budaya serta nilai-nilai tradisional yang ada, telah mengalami pengikisan yang disebabkan oleh urbanisasi dan industrialisasi yang cepat.
  • 3. REMAJA DITINJAU DARI PENGARUH LINGKUNGAN  Perkembangan remaja tidak hanya dipengaruhi oleh satu faktor, tetapi banyak faktor di dalam kehidupan remaja.  keluarga, teman sebaya, teman sekolah, lingkungan agama, dan masyarakat di lingkungan tempat tinggal mereka.  Hal lain : media.
  • 4. PERILAKU SEKSUAL  Sarwono  Segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual, baik dengan lawan jenisnya maupun dengan sesama jenis.  Bentuk-bentuk tingkah laku ini bisa bermacam-macam, mulai dari perasaan tertarik sampai tingkah laku berkencan, bercumbu, dan bersenggama.
  • 5. PERILAKU SEKSUAL  L’Engle  perilaku seksual terbagi atas dua aktivitas yaitu :  Aktivitas seksual ringan : dimulai dari menaksir seseorang, sesekali pergi berkencan, pergi ketempat yang bersifat pribadi, berciuman ringan, french kiss,  Aktivitas seksual berat : meraba payudara, meraba vagina atau penis, oral seks, dan melakukan hubungan seksual.
  • 6. PENELITIAN YANG DILAKUKAN OLEH FAKULTAS PSIKOLOGI UI (1987)  Pada siswa-siswi kelas II SLTA di Jakarta dan Banjarmasin :  Di antara remaja yang sudah berpacaran hampir semua di atas 93% pernah berpegangan tangan dengan pacarnya.  Melakukan ciuman 61% untuk pria, 39,4% untuk wanita.  Meraba payudara 2,32% untuk pria dan 6,7% untuk wanita.  Sementara itu yang memegang alat kelamin 7,1% untuk pria, 1,0% untuk wanita.  Yang pernah berhubungan kelamin dengan pacarnya 2,0% semuanya pria.
  • 7. BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL TAHUN 2010 (BKKBN) :  51% di Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi (JABOTABEK)  54% di Surabaya  47% di Bandung  52% di Medan. remaja telah berhubungan seks pranikah!!!
  • 8. INTERNET  Fasilitas internet diperlukan suatu pengetahuan dan diperlukan keterampilan khusus dalam mengoperasikannya.  Beragamnya kebebasan, kekayaan serta tersedianya informasi dan pesan dari berbagai negara, tidak semuanya memiliki kesesuaian dengan kondisi budaya dan nilai-nilai yang dimiliki oleh para penggunaannya.  Satu hal yang cukup memprihatinkan adalah kemudahan penggunaan untuk menelusuri situs-situs porno yang banyak bertebaran di internet serta bebas sensor.  Hasil penelitian menemukan bahwa 2 jenis situs yang paling popular di antara remaja adalah situs kasino dan pornografi
  • 9. JEJAK KAKI INTERNET PROTECTION (JAKARTA)  Sekitar 97% anak usia antara 9-14 tahun mengaku sudah pernah mengakses situs porno di internet.  Sampai saat ini lebih dari 1100 situs terlarang ditemukan di dunia maya.
  • 10. Remaja menempatkan media massa sebagai sumber informasi seksual yang lebih penting dibandingkan orang tua. Orang Tua Media Massa • Kurang mempunyai • Gambaran yang lebih pengetahuan yang baik mengenai keinginan dan kemungkinan yang cukup mengenai positif mengenai seks kesehatan reproduksi remaja • Lebih baik tertarik kepada materi seks yang berbau porno • Menakut-nakuti dibandingkan dengan materi seks yang dikemas dalam bentuk pendidikan
  • 11. HIPOTESIS PENELITIAN  Terdapat hubungan antara usia dan jenis kelamin terhadap pemakaian internet berbasis pornografi  Terdapat hubungan antara usia dan jenis kelamin terhadap perkembangan perilaku seksual
  • 12. Terdapat hubungan antara peran orang tua terhadap perkembangan perilaku seksual  Terdapat hubungan antara teman sebaya dan sekolah terhadap perkembangan perilaku seksual  Terdapat hubungan antara penggunaan internet berbasis pornografi terhadap perilaku seksual remaja
  • 13. TUJUAN PENELITIAN Tujuan Umum : • Dapat menerapkan perilaku seksual sehat pada murid SMA di kelurahan Pondok Labu.
  • 14. Tujuan Khusus : • Diketahuinya prevalensi remaja pengguna situs internet berbasis pornografi. • Diketahuinya prevalensi perilaku seksual ringan pada remaja. • Diketahuinya prevalensi perilaku seksual berat pada remaja. • Diketahuinya hubungan antara penggunaan internet berbasis pornografi dengan perilaku seksual pada remaja.
  • 15. Tujuan Khusus : • Diketahuinya hubungan antara usia, jenis kelamin, dengan penggunaan internet berbasis pornografi. • Diketahuinya hubungan antara sikap dan persepsi remaja yang menggunakan internet berbasis pornografi terhadap perkembangan perilaku seksual. • Diketahuinya peran orang tua, teman sebaya, dan lingkungan sekolah terhadap perkembangan seksual anak.
  • 16. MANFAAT PENELITIAN • dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan promosi kesehatan khusunya perilaku Bagi peneliti seksual remaja. Bagi • membantu mengembangkan program PKPR (Pelayanan Puskesmas Kesehatan Peduli Remaja) Puskesmas Pondok Labu terhadap sekolah yang diteliti. Kelurahan Pondok Labu Bagi Pemerintah • memberikan masukan dalam mengambil kebijakan ke depan berupa usaha untuk mengantisipasi terhadap Daerah Kelurahan informasi tentang seksual dari media massa. Pondok Labu • sebagai studi perbandingan untuk dijadikan pengkajian yang lebih mendalam terhadap pengaruh predisposisi, Bagi pihak lain pemungkin dan pendorong remaja pengguna situs internet dengan perilaku seksual remaja.
  • 17. Sarana Media Internet Faktor Faktor Predisposisi Pendorong Perilaku Seksual Remaja
  • 18. Alat Ukur dan No Variabel Definisi Hasil ukur Skala ukur Cara Ukur VARIABEL INDEPENDEN 1. Usia Umur responden Kuesioner Berupa angka usia Interval Cara Ukur: Wawancara 2. Jenis kelamin Jenis kelamin responden Kuesioner 1 : laki-laki Nominal Cara Ukur: 2: perempuan Wawancara 3. Sikap Sikap responden terhadap Kuesioner 1 : mudah terpengaruh Nominal pengaruh stimulus lingkungan Cara Ukur: 2 : tidak mudah terpengaruh Wawancara 4. Pengetahuan Kemampuan responden untuk Kuesioner 1: Ya Nominal mengakses internet Cara ukur: 2:Tidak Wawancara
  • 19. Alat Ukur dan No Variabel Definisi Hasil ukur Skala ukur Cara Ukur VARIABEL INDEPENDEN 5. Akses Internet Di mana responden Kuesioner 1:Rumah Nominal mengakses sarana internet Cara ukur: 2:Warnet Wawancara 3:Handphone 6. Waktu mengakses Jam berapa responden Kuesioner 1: 07.00-13.00 Ordinal biasanya mengakses Cara ukur: 2: 13.00-19.00 internet Wawancara 3: 19.00-00.00 4: >00.00 7. Situs Internet Situs berbasis pornografi Kuesioner 1:Ya Nominal Cara ukur: 2:Tidak Wawancara 8. Lama paparan Jumlah waktu yang Kuesioner 1: 1-2 jam Ordinal dibutuhkan oleh responden Cara ukur: 2: 3-5 jam untuk mengakses internet dalam sehari Wawancara 3: >6 jam
  • 20. Alat Ukur dan No Variabel Definisi Hasil ukur Skala ukur Cara Ukur VARIABEL INDEPENDEN 9. Orang Tua Kenyamanan responden Kuesioner 1:Ya Nominal berbicara hal-hal seksual Cara ukur: 2:Tidak dengan orang tua, sehingga responden Wawancara mendapat informasi seksual yang adekuat. 10. Teman sebaya Keberadaan teman Kuesioner 1: Ada Nominal sebaya yang yang Cara Ukur: 2: Tidak ada berperilaku seksual tidak sehat, (seperti Wawancara mengakses pornografi, kontak seksual). 11. Lingkungan sekolah Terdapatnya jam kosong Kuesioner 1: Ada Nominal di luar waktu istirahat Cara Ukur: 2:Tidak ada Wawancara
  • 21. Alat Ukur dan No Variabel Definisi Hasil ukur Skala ukur Cara Ukur VARIABEL DEPENDEN 1. Perilaku seksual Segala tingkah laku yang didorong Kuesioner 1 : Ya Nominal oleh hasrat seksual baik secara 2 : Tidak Cara Ukur: individual maupun dengan lawan jenis. Wawancara 1. Berfantasi tentang seksual 2. Berpegangan tangan 3. Berpelukan 4. Cium pipi 5. Cium bibir 6. Cumbuan berat 7. Raba sensitif 8. Onani 9. Petting 10.Oral seks 11.Intercourse
  • 22. Metode Penelitian • Desain potong lintang (Cross sectional). Lokasi Penelitian • Penelitian ini dilakukan di beberapa SMA di Kelurahan Pondok Labu tahun ajaran 2011/2012. Waktu Penelitian • Penelitian ini diperkirakan mulai bulan Desember 2011 sampai dengan bulan Januari 2012.
  • 23. Populasi Penelitian • Siswa-siswi yang berumur 15-18 tahun di kelurahan Pondok Labu. Sampel Populasi • Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan menggunakan pemilihan berdasarkan non-random cluster sampling.
  • 24. n = Z2xpxq d2 n = besar sampel yang digunakan dalam penelitian n0 = besar sampel dari populasi yang infinit N = jumlah penduduk berumur 15-18 tahun Cl = Tingkat kepercayaan (Confidence level) yang diinginkan adalah 95% à Z2= 1,96 d = penyimpangan dari populasi 5% p = prevalensi perilaku seks luar nikah
  • 25. Telah berhubungan seks luar nikah : n0 = Z2 x p x q / d2 = (1, 96)2 x 0, 51 x0, 49 / (0, 05)2 = 384 Dengan menggunakan rumus populasi finit, maka besar sampel anak yang diperlukan untuk penelitian sebesar : n = n0 / (1 + n0/N) = 384 / (1 +384 /3730) = 348.16 dibulatkan menjadi 350
  • 26. Kriteria • Siswa-siswi SMA di Pondok Labu Jakarta. Eksklusi • Berusia 15 – 18 tahun • Responden yang tidak dapat • Pengguna internet. diwawancara • Bersedia menjadi responden. • Responden yang menolak • Belum menikah. diwawancara • Hadir saat pengambilan • Responden yang telah menjadi sampel. responden pada uji coba kuesioner Kriteria Inklusi
  • 27. Instrumen Penelitian • Instrumen penelitian diambil dengan menggunakan wawancara langsung menggunakan kuesioner.
  • 28. PELAKSANAAN PENELITIAN DAN PENGUMPULAN DATA  Data primer : Dikumpulkan secara wawancara langsung menggunakan kuesioner yang disebarkan pada siswa-siwi SMA di kelurahan Pondok Labu.  Data Sekunder : Jumlah populasi siswa SMA yang diperoleh dari kantor kelurahan Pondok Labu.  Data Tersier : Data yang diperoleh dari jurnal dan buku-buku.
  • 29. RENCANA PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA  Data yang telah berhasil diperoleh  diolah secara elektronik setelah melalui proses penyuntingan  pemindahan data ke komputer  tabulasi. Data yang terkumpul dari hasil kuesioner diolah, dianalisis, dengan menggunakan program SPSS Statistics 17.
  • 30. ANALISIS DATA Analisis data Bivariat Analisis ini bertujuan untuk memperoleh hubungan yang bermakna antara masing-masing variabel yang mencakup faktor predisposisi, sarana media internet, faktor pendorong dan perilaku seksual.Uji statistik yang dipakai adalah uji chi square sedangkan untuk menganalisis hubungan yang bermakna antara variabel digunakan uji ANOVA.
  • 31. PENYAJIAN DATA Data yang telah terkumpul dan diolah akan disajikan dalam bentuk:  Tabular: penyajian data hasil penelitian dengan menggunakan tabel  Tekstular:penyajian data hasil penelitian dengan menggunakan kalimat  Grafik: penelitian dari akan digunakan diagram batang yang menggambarkan sifat-sifat yang dimiliki
  • 34. 5.4% 32.0% 29.7% 32.9%
  • 35. Laki-laki Perempuan 36.6% 63.4%
  • 36. 140 80 42 40 22 18 8
  • 38. 29.1% >1x/minggu <1x/minggu 70.9 FREKUENSI MENGAKSES PORNOGRAFI
  • 39. 6.0% 17.2% >3jam 1-3jam 76.9% <1jam DURASI MENGAKSES PORNOGRAFI
  • 40. 7.5% 23.1 07.00-13.00 32.8% 13.00-19.00 19.00-00.00 36.6% >00.00 WAKTU MENGAKSES PORNOGRAFI
  • 41. 226 124
  • 42. 226 124
  • 43. 19.7% 80.3%
  • 44. 14.0% 86.0%
  • 45. 136 42 43 29
  • 48. 262 41 47
  • 49. Dipengaruhi Dipengaruhi Pornografi Pornografi 44.9% 55.1% Tidak Tidak Dipengaruhi Dipengaruhi Pornografi Pornografi PENGARUH PORNOGRAFI TERHADAP PERILAKU SEKSUAL
  • 53. TERDAPAT HUBUNGAN ANTARA USIA DENGAN PEMAKAIAN INTERNET BERBASIS PORNOGRAFI. 80 80 80 70 P value: (<0.005) 60 54 50 50 40 35 Ya 32 30 Tidak 20 11 8 10 0 15 tahun 16 tahun 17 tahun 18 tahun
  • 54. TERDAPAT HUBUNGAN ANTARA JENIS KELAMIN DENGAN PEMAKAIAN INTERNET BERBASIS PORNOGRAFI P value: (<0.005) 183 93 35 39
  • 55. TERDAPAT HUBUNGAN ANTARA USIA DENGAN PERILAKU SEKSUAL. 100 93 P value: (<0.005) 90 78 78 80 Melakukan 70 Perilaku Seksual 60 Berat 50 Melakukan 40 Perilaku Seksual 26 30 Ringan 17 20 11 11 9 13 Tidak Melakukan 8 10 5 1 Apa-apa 0 15 16 17 18 tahun tahun tahun tahun
  • 56. TERDAPAT HUBUNGAN ANTARA JENIS KELAMIN DENGAN PERILAKU SEKSUAL. P value: (<0.005) 175 87 31 25 16 16
  • 57. TERDAPAT HUBUNGAN ANTARA SIKAP RESPONDEN MENANGGAPI INFORMASI SEKSUAL DENGAN PERILAKU SEKSUAL.(KS) P value: (<0.005) 107 103 29 23 22 18 17 11 3 11 3 3
  • 59. TERDAPAT HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SEKSUAL DARI TEMAN SEBAYA DENGAN PENGGUNAAN INTERNET BERBASIS PORNOGRAFI. P value: (<0.005) 178 123 38 11
  • 60. TIDAK ADA HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SEKSUAL DARI ORANG TUA TERHADAP PENGGUNAAN INTERNET BERBASIS PORNOGRAFI P value: (>0.005) 138 88 80 44
  • 61. TIDAK ADA HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SEKSUAL DARI SEKOLAH DENGAN PENGGUNAAN INTERNET BERBASIS PORNOGRAFI. P value: (>0.005) 140 90 78 42
  • 62. TERDAPAT HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SEKSUAL DARI TEMAN DENGAN PERILAKU SEKSUAL. P value: (<0.005) 229 38 34 33 3 13
  • 63. TIDAK ADA HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SEKSUAL DARI ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SEKSUAL. P value: >(0.005) 165 97 37 24 17 10
  • 64. TIDAK ADA HUBUNGAN ANTARA INFORMASI SEKSUAL DARI SEKOLAH TERHADAP PERILAKU SEKSUAL. P value: (>0.005) 181 81 23 26 18 21
  • 65. TERDAPAT HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN INTERNET BERBASIS PORNOGRAFI DENGAN PERILAKU SEKSUAL. P value: (<0.005) 168 94 34 25 16 13
  • 67. Bias Informasi  ketidakjujuran  pertanyaan bersifat sangat pribadi, berhubungan dengan perilaku seksual atau hal-hal yang tabu di masyarakat.  salah pengertian.  suasana yang tidak kondusif saat mengisi kuesioner.  Bias berusaha dikontrol dengan :  uji coba kuesioner;  menerangkan dan menyamakan persepsi terlebih dahulu;  mempersiapkan suasana yang kondusif  meyakinkan bahwa jawaban kuesioner akan dirahasiakan dan tidak perlu mencantumkan nama.  Waktu Penyebaran Kuesioner  Penyebaran kuesioner dilakukan saat responden berada di akhir semester sehingga kehadiran remaja di sekolah sangat minim. Oleh karena itu, kuesioner hanya disebar secara acak sehingga sebaran umur dan jenis kelamin tidak merata. 
  • 68. KESIMPULAN  Persentase remaja pengguna situs internet berbasis pornografi adalah 38,3%. Sedangkan persentase remaja yang berperilaku seksual ringan adalah 74,9% dan persentase remaja yang berperilaku seksual berat adalah 11,7%.  Faktor Predisposisi (usia dan jenis kelamin) dengan Penggunaan Internet Berbasis Pornografi  Terdapat hubungan  Kelompok Usia Terbesar: 18 tahun  Jenis Kelamin Terbesar: Laki-laki.  Umur dan jenis kelamin remaja dengan perilaku seksual remaja.  Terdapat hubungan  Kelompok Usia Terbesar: 18 tahun
  • 69. Penggunaan sarana internet berbasis pornografi dengan perilaku seksual remaja  Terdapat hubungan  Sebagian besar remaja yang mengakses pornografi melaukan perilaku seksual.  Terdapat hubungan antara sikap remaja dalam menanggapi informasi seksual yang diperoleh dari teman sebaya dengan perilaku seksual remaja.
  • 70. FAKTOR LAIN YANG MEMPENGARUHI REMAJA PERILAKU SEKSUAL REMAJA MENGAKSES INTERNET  Teman sebaya yang BERBASIS PORNOGRAFI mengakses pornografi Informasi seksual dari  Informasi seksual dari teman sebaya. teman sebaya, X Informasi seksual X Informasi seksual dari dari orang orang tua tua X Informasi dari pihak X Informasi seksual dari sekolah pihak X Kenyamanan sekolah berbicara X Kenyamanan berbicara tentang seks dengan tentang seks dengan orang tua. orang
  • 71. SARAN • Mewujudkan Program Pelayanan Kesehatan Remaja (PKPR) di sekolah PUSKESMA • Memberikan penyuluhan S kesehatan seksual secara berkala • Melakukan konseling kepada remaja
  • 72. SARAN • Bekerja sama dengan Puskemas dalam mewujudkan Program Pelayanan Kesehatan Remaja (PKPR) • Mengisi jam-jam kosong di sekolah Sekolah dengan kegiatan yang bermanfaat. • Membatasi penggunaan internet hanya pada jam-jam tertentu • memberikan sanksi • Melakukan razia terhadap materi pornografi yang dibawa oleh remaja
  • 73. SARAN • RUU Anti Pornografi dan Pornoaksi dan memberikan sanksi/hukuman • memblokir situs-situs Pemerintah internet berbasis pornografi • mensensor tayangan- tayangan yang berbau pornografi
  • 74. SARAN • Membatasi tontonan yang mengandung materi pornografi • Membatasi jam penggunaan Orang internet, hanya pada jam-jam di mana orang tua dapat mengawasi anaknya. Tua • Memberikan informasi seksual sedini mungkin • Meningkatkan komunikasi dengan anaknya terutama pada usia remaja
  • 75. SARAN • Mencari informasi dari sumber yang terpercaya • Memilih informasi mana yang dapat dipercaya • Menghindari materi-materi berbau Remaja pornografi dan mengalihkan perhatian/pikiran/perilakunya ke kegiatan yang lebih positif • Menyebarkan info seksual dari sumber yang terpercaya tersebut kepada teman sebayanya.
  • 76. DAFTAR PUSTAKA  Adnani H, Widowat C. Motivasi Belajar dan Sumber-sumber Informasi tentang Kesehatan Reproduksi dengan Perilaku Seksual Remaja di SMUN 2 Banguntapan Bantul. Diunduh dari http://skripsistikes.files.wordpress.com/2009/08/57.pdf. Diakses tanggal 7 Desember 2010.  Syarif, S. 2010 Data BKKBN. Liputan 6.com. Jakarta  Asfriyanti, 2005, Masalah Kehamilan Pranikah pada Remaja Ditinjau dari Kesehatan Reproduksi, Info Kesehatan Masyarakat, The Journal of Public Health, Volume IX, Nomor 1, Juni 2005, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara, Medan  Pellettieri, B. (2004) Television and the internet: Important source of sexual health information for youth. Advocates for Youth.  Brown, J.D. & Keller, S.N. (2003) Can the mass media be healthy sex educator? FamPlanPerspect, 32(5): 255-256.  Brown, J.D. & Knight, J,L (2007) The media as powerful teen sex educators. School of  Journalism and Mass Communication University of North Carolina – Chapel Hill.  Hurlock, E.B. (1993) Perkembangan anak, (jilid 1, Edisi keenam). Ed: Dharma, A. Alih Bahasa: Tjandrasa, M.M., Zakarsih, M. Jakarta: Erlangga.  Bandura, A., & Walters, R. H. (1963). Social learning and personality development. New York: Holt, Rinehart, & Winston.  Sarwono, S.W. (2006) Psikologi remaja (Ed.rev.). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.  Paquette, D. & Ryan, J. (2001) Bronfenbrenner’s ecological system theory, National-Louis University  Pornografi dari Internet Picu Perkembangan Kelainan Seksual Anak. Diunduh dari : http://ruuappri.blogsome.com/2006/05/26/pornografi-dari-internet-picu-perkembangan-kelainan-seksual-anak/. Diakses tanggal : 7 Desember 2011.  Poltekkes Depkes Jakarta I, 2010. Kesehatan Remaja Problem dan Solusinya. Jakarta: SalembaMedika  Duarsa, N.W. (2007) Remaja dan infeksi menular seksual, dalam: Soetjiningsih. Tumbuh kembang remaja dan permasalahnnya. Jakarta: CV. Sagung Seto, 135.  Madani Y. Pendidikan Seks Untuk Anak Dalam Islam Panduan Bagi Orang Tua,Ulama,Guru dan Kalangan Lainnya. Cetakan I. Jakarta: Pustaka Zahra (2003)
  • 77. DAFTAR PUSTAKA  Seks pranikah remaja, trend kah?. Diunduh dari : www.isekolah.org/file/h_1090920840.doc. Diakses tanggal 7 Desember 2010.  Notoadmodjo, 2007, Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Cetakan I, Jakarta, Rineka Cipta.  Green, LW. Kreuteur, MW. Deeds, S.G. & Patridge, K.B. (1980) Health education planning, a 127egara127r127c approach. California: Mayfield Publishing Company.  L’Engle, K.L., Brown, J.D. & Kenneavy, K. (2006) The mass media are en important contex for adolescents’ sexual 128egara128r. J Adolesc Health, 38: 186-192.  PKBI. (1999) Perkembangan seksualitas remaja. Di dalam: Modul Kesehatan Reproduksi Remaja, Cetakan kedua.PKBI  Hanifah L. 2009. Bicara Seksualitas, Tabu atau Perlu. Diakses: 7 Desember 2011. http://www.tabloidnova.com/Nova/Kesehatan/Umum/Biacara-Seksualitas-Tabu-atau-Perlu.  Saifuddin, A.F & Hidayana, I.M. 1999. Seksualitas Remaja. Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.Imran, I., 1999,  Perkembangan Seksual Remaja, PKBI, BKKBN, UNFPA, Jakarta.  Arsyad, A. Media pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada  Daryanto. (2007). Memahami kerja internet. Bandung: Yrama Widya  Kunkel, D., Cope, K.M., Farinola, W.J.M., Biely, E., Rollin, E., & Donnerstein, E. (1999). A Biennial report to The Kaiser Family Foundation. Santa Barbara: University of California  Internet Sisi Positif dan Negatif. Diunduh dari : http://www.spanda2yes.sch.id/artikel/60-internet-sisi- positis-dan-negatif.html. Diakses tanggal : 7 Desember 2011.  Nathan Tabor. Adultery Is Killing the American Family. Diunduh dari : http://www.canadafreepress.com/2005/tabor092305.htm. Diakses tanggal : 7 Desember 2011.