SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
A Pendahuluan 
a. Latar Belakang 
Mahkamah Internasional adalah sebuah organisasi yang bertugas dalam menyelesaikan 
sangketa atau perdebatan yang tak dapat diselesaikan oleh kedua Negara tersebut. Dengan 
adanya Mahkamah Internasioanal sebuah Negara tidak perlu menyelesaikan sangketa dengan 
cara perang melainkan dengan secara damai karena itu adalah tugas dari mahkamah 
internasional. 
Dan dalam makalah ini kami akan membahas seputar tugas Mahkamah intenasional dalam 
menyelesaikan masalah atau sangketa yang terjadi pada Negara-negara bentrok akibat 
masalah yang terjadi di antara kedua Negara. Di dalam Makalah ini kami akan membahas 
bagaimana mahkamah internasional dalam menyelesaikan sebuah masalah dengan tata cara 
tertentu agar kedua Negara merasa diuntungkan,bagaimana sistematika keputusan mahkamah 
internasional dalam mengambil keputusan bahkan bagaimana menyelesaikan dampak suatu 
Negara yang melanggar Mahkamah internasional dan Negara yang menghargai keputusan 
mahkamah internasional. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca bagaimana 
mahkamah internasional dalam menyelesaikan masalah. 
b. Tujuan Penulisan 
Tujuan yang ingin dicapai dalam makalah ini adalah : 
1. Memperoleh gambaran tentang prosedur Mahkamah Internasional dalam menyelesaikan 
masalah Internasional. 
2. Untuk dapat memahami sistematika pengambilan keputusan Mahkamah Internasional. 
3. Agar dapat mengetahui dampak-dampak apa yang timbul dari sikap tidak mematuhi 
keputusan Mahkamah Internasional. 
4. Untuk dapat meneladani sikap negara yang mematuhi putusan Mahkamah Internasional. 
c. Rumusan Masalah 
1. Bagaimanakah bentuk prosedur Mahkamah Internasional dalam penyelesaian masalah 
internasional? 
2. Bagaimanakah sistematika putusan Mahkamah Internasional? 
3. Bagaimanakah dampak suatu negara yang tidak mematuhi keputusan mahkamah 
internasional? 
4. Bagaimanakah contoh sikap negara yang mematuhi keputusan mahkamah internasional? 
1
B. Pengertian Mahkamah Internasional 
mahkamah internasional (international courf of justice) adalah salah satu dari organ di bawah 
PBB. Mahkamah internasional dapat dikatakan sebagai organ hukum dari PBB. Hali ini 
karena tugas Mahkamah internasional berkaitan dengan penyelesaian secara hukum suatu 
perkara. mahkamah internasional pada dasarnya adalah suatu pengadilan internasional. Pada 
uraian sebelumnya telah dikemukakan bahwa penyelesaian sengketa internasional dapat 
dilakukan melalui pengadilan internasinal, yaitu mahkamah internasional. 
2 
C. Tugas Mahkamah Internasional 
Adapun tugas mahkamah internasional secara rinci adalah : 
1. Memeriksa perselisihan atau sengketa antar negara – negara anggota PBB yang 
diserahkan putusannya kepada mahkamah internasioanl 
2. Memberi pendapat kepada majelis umum tentang penyelesaian sengketa antar negara 
anggota PBB 
3. Mengajukan kepada dewan keamanan untuk bertindak terhadap salah satu pihak yang 
tidak menaati keputusan mahkamah internasional. 
4. Memberi nasehat hukum kepada majelis umum dan dewan keamanan 
Mahkamah internasional mempunyai kewenangan untuk 
1. Menyelesaikan sengketa (contentions case), yaitu menyelesaikan sengketa antar 
negara yang berdasarkan permohonan. 
2. Memberikan nasehat (advisori opinion), yaitu pendapat mahkamah internasional 
Dalam memecahkan masalah hukum yang diajukan oleh badan yang memohon. 
Mahkamah internasional adalah peradilan untuk negara. artinya, pihak yang boleh 
berperkara dalam mahkamah internasioan adalah negara. perseorangan, badan hukum, 
serta organisasi internasional pada umumnya tidak berhak menjadi pihak untuk 
berperkara di mahkama internasional. 
Dengan demikian, negara yang terlibat sengketa dengan negara lain dapat 
mengajukan penyelesaian melalui mahkamah internasional. pada umumnya negara-negara 
jarang menempuh cara penyelesaian melalui mahkama internasioan dikarenakan 
hal berikut. 
1. Proses ini hanya ditempuh sebagai jalan terakhir, hanya apabila penyelesaian lain 
mengalami kemacetan. 
2. Proses ini memakan waktu lama dan biaya yang cukup mahal. 
3. Proses ini dipergunakan hanya untuk sengketa internasioan yang besar
4. Mahkamah internasional tidak memiliki juridiksi yang wajib. 
Contoh penyelesaian sengketa internasional melalui mahkamah internasioan adalah sengketa 
antara indonesia dengan malaysia mengenai kepemilikan pulau sipadan dan ligitan. kedua 
negara bersikukuh bahwa pulau sipadan dan ligitan adalah wilayahnya. Indonesia 
menyatakan ke 2 pulau itu sebagai wilayahnya berdasar bukti-bukti historis, sedangkan 
malaysia juga memiliki bukti sendiri bahwa pulau tersebut adalah wilayahnya. 
Setelah dilakukan berbagai perundingan bilateral tidak tercapai maka kedua negara 
sepakat membawa masalah ini ke mahkamah internasional. akhirnya, pada tanggal 17 
desember 2002 mahkamah internasional memutuskan bahwa pulau sipadan dan ligitan adalah 
wilayah Malaysia berdasarkan kenyataan bahwa inggris dan malaysia dianggap telah 
melaksanakan kedaulatan yang lebih evektif atas pulau itu sebelum tahun 1969. 
Terhadap putusan demikian sebenarnya indonesia merasa dirugikan. namun demikian, 
pemerintah indonesia tetap menerima hasil tersebut. kita harus bisa menerima putusan apapun 
hasilnya sebagai konsekuensi penyelesaian perkara tersebut melalui mahkamah internasional. 
penyelesaian secara damai baik dan bermartabat dari pada dipakai cara-cara kekerasan. 
disamping itu, sebagai bentuk penghormatan negara indonesia terhadap hukum termaksud 
internasional. 
Belajar dari pengalaman itu, indonesia harus berupaya terus mencari penyelesaian 
damai diluar pengadilan internasional. indonesia saat ini masih memiliki sengketa dengan 
malaysia mengenai kepulauan ambalat. pemerintah indonesia tidak ingin masalah kepulauan 
ambalat di bawah ke mahkamah internasional tetapi akan diupayakan penyelesaian damai 
secara bilateral atau regional dengan malaysia sebagai sesama negara ASEAN. hal ini 
menunjukan bahwa penyelesaian sengketa melalui mahkamah internasional merupakan jalan 
terakhir apabila penyelesaian lain mengalami kebuntuan. 
D. Prosedur Mahkamah Internasional dalam Menyelesaikan Masalah Internasional 
Masalah Internasional dapat diselesaikan oleh Mahkamah Internasional dengan melalui 
prosedur berikut: 
1. Telah terjadi pelanggaran HAM atau kejahatan humaniter (kemanusiaan) di 
suatu negara terhadap negara lain atau rakyat negara lain. 
2. Ada pengaduan dari korban (rakyat) dan pemerintahan negara yang menjadi korban 
terhadap pemerintahan dari negara yang bersangkutan karena didakwa telah 
melakukan pelanggaran HAM atau kejahatan humaniter lainnya. 
3
3. Pengaduan disampaikan ke Komisi Tinggi HAM PBB atau melalui lembaga-lembaga 
HAM Internasional lainnya. 
4. Pengaduan ditindaklajuti dengan penyelidikan, pemeriksaan dan penyidikan. Jika 
ditemui bukti-bukti kuat terjadinya pelanggaran HAM atau kejahatan kemanusiaan lainnya, 
maka pemerintahan dari negara yang didakwa melakukan kejahatan humaniter dapat 
diajukan ke Mahkamah Internasional. 
5. Dimulailah proses peradilan sampai dijatuhkan sanksi. Sanksi dapat dijatuhkan bila 
terbukti bahwa pemerintahan atau individu yang bersangkutan telah melakukan pelanggaran 
terhadap konvensi-konvensi Internasional berkaitan dengan pelanggaran HAM atau 
kejahatan humaniter; mempunyai wewenang untuk mencegah terjadinya pelanggaran itu, 
tetapi tidak dilakukan; dan tidak melakukan apa-apa untuk mencegah terjadinya perbuatan 
itu. 
Prosedur penyelesaian sengketa internasional yang ditangani oleh Mahkamah Internasional 
juga dapat dikelompokkan dalam 2 hal, yaitu : 
a. Ajudikasi (adjudication) yaitu cara penyelesaian sengketa Internasional dengan 
menyerahkan kepada lembaga peradilan untuk memutuskan sengketa. 
b. Arbitrase yaitu cara penyelesaian melalui prosedur Ad Hoc (khusus) atau 
melalui perundingan yang ditengahi oleh pihak ketiga. 
Untuk menyelesaikan kasus sengketa internasional maka dikumpulkan bukti-bukti, 
digunakan pertimbangan-pertimbangan dan berbagai aspek yang menyangkut dampak dari 
sengketa. Selain itu, pedoman utama penyelesaian sengketa internasional adalah sumber-sumber 
4 
hukum internasional : 
a. Konvensi-konvensi internasional untuk menetapkan perkara-perkara yang diakui oleh 
negara-negara yang sedang berselisih. 
b. Kebiasaan internasional sebagai bukti dari suatu praktik umum yang diterima 
sebagai hukum. 
c. Asas-asas umum yang diakui oleh negara-negara yang mempunyai peradaban. 
d. Keputusan – keputusan kehakiman dan pendidikan dari publisis- publisis yang paling 
cakap dari pelbagai negara, sebagai cara tambahan untuk menentukan peraturan-peraturan 
hukum.
E. Sistematika Pengambilan Keputusan Mahkamah Internasional 
Mahkamah Internasional merupakan organ hukum utama PBB.Didirikan pada tahun 1945 di 
bawah Piagam PBB sebagai kelanjutan Mahkamah Permanen Keadilan Internasional Liga 
Bangsa-Bangsa. Lembaga ini bertugas memutuskan kasus hukum antarnegara dan 
memberikan pendapat hukum bagi PBB dan lembaga-lembaganya tentang hukum 
internasional. 
Suatu sengketa dapat dibawa ke MI dalam dua cara. Pertama melalui kesepakatan khusus 
antarpihak, dimana seluruh pihak setuju mengajukan persoalan kepada MI. Kedua melalui 
permohonan sendiri oleh suatu pihak yang bertikai. Hal ini dapat terjadi jika pemohon 
percaya bahwa lawannya diwajibkan oleh syarat traktat tertentu untuk menerima yuridiksi MI 
dalam hal sengketa. Atau negara yang merupakan pihak dalam statuta dapat menyatakan 
lebih dahulu penerimaan otomatis mereka atas yuridiksi MI untuk suatu atau seluruh jenis 
sengketa hukum. Pernyataan ini dikenal sebagai menerima yuridiksi wajib (compulsory 
jurisdiction). 
Setelah permohonan diajukan maka diadakan pemeriksaan perkara.Pemeriksaan perkara 
dilakukan melalui: 
a. Pemeriksaan naskah dan pemeriksaan lisan untuk menjamin setiap pihak dalam 
mengemukakan pendapatnya; 
b. Sidang-sidang mahkamah terbuka untuk umum, sedangkan sidang-sidang arbitrase 
tertutup. Rapat hakim-hakim mahkamah diadakan dalam sidang tertutup. 
Selanjutnya, sesuai dengan Pasal 26 statuta, mahkamah dari waktu ke waktu dapat 
membentuk satu atau beberapa kamar yang terdiri atas tiga hakim atau lebih untuk 
memeriksa kategori tertentu atas kasus-kasus seperti perburuhan atau masalah-masalah yang 
berkaitan dengan transit dan komunikasi. Kemudian, Mahkamah Internasional memutuskan 
sengketa berdasarkan hukum. Keputusan dapat dilakukan berdasarkan kepantasan dan 
kebaikan apabila disetujui oleh negara yang bersengketa. Keputusan Mahkamah Internasional 
berdasarkan keputusan suara mayoritas hakim.Apabila jumlah suara sama maka keputusan 
ditentukan oleh Presiden Mahkamah Internasional. 
Dalam mengeluarkan keputusannya, MI juga menerapkan hukum internasional yang berasal 
dari traktat, praktik-praktik yang dapat diterima secara luas sebagai hukum (kebiasaan), dan 
prinsip-prinsip umum yang ditemukan dalam sistem hukum utama dunia. Selain itu, MI juga 
merujuk pada keputusan hukum di masa lalu atau tulisan para ahli dalam bidang hukum 
internasional. Keputusan Mahkamah Internasional ini bersifat mengikat, final dan tanpa 
5
banding. Artinya mengikat para pihak yang bersengketa dan hanya untuk perkara yang 
disengketakan. 
F. Dampak Suatu Negara yang Tidak Mematuhi Putusan Mahkamah Internasional 
Ada beberapa dampak yang akan diterima suatu negara yang tidak mematuhi keputusan dari 
Mahkamah Internasional. Adapun dampak tersebut adalah sebagai berikut: 
1. Dikucilkan dari pergaulan internasional. 
2. Diberlakukan Travel Warning (peringatan bahaya berkunjung ke negara tertentu 
terhadap warga negaranya. 
3. Pengalihan investasi atau penanaman modal asing. 
4. Pemutusan hubungan diplomatik. 
5. Pengurangan bantuan ekonomi. 
6. Pengurangan tingkat kerjasama. 
7. Pemboikotan produk ekspor. 
8. Embargo ekonomi. 
G. Contoh Sikap Negara Yang Mematuhi Keputusan Mahkamah Internasional 
Negara-negara yang selalu mematuhi keputusan dari Mahkamah Internasional mempunyai 
beberapa sikap berbeda dari negara lain, yaitu: 
a. Sikap tidak mau mencampuri urusan dalam negeri setiap negara. 
b. Sikap mau mengembangkan hubungan persaudaraan antarbangsa-bangsa. 
c. Sikap mau bekerja sama secara internasional dalam memecahkan persoalan ekonomi, 
sosial, kebudayaan dan kemanusiaan. 
d. Sikap mau menyelesaikan persengketaan secara damai. 
e. Sikap menghargai dan menjunjung tinggi prinsip – prinsip Mahkamah Internasional. 
6
H. PENUTUP 
a. Kesimpulan 
Mahkamah Internasional merupakan organisasi hukum utama PBB yang bertugas memeriksa 
perselisihan atau sengketa antar negara dan memutuskan kasus hukumnya. Keputusan yang 
diberikan Mahkamah Internasional bersifat mengikat pihak yang bersengketa, sehingga 
negara yang bersangkutan wajib memenuhi keputusan tersebut. Apabila negara yang 
bersengketa tidak menjalankan kewajiban tersebut, negara lawan sengketa dapat mengajukan 
permohonan kepada Dewan Keamanan PBB yang memiliki kewenangan untuk 
merekomendasikan agar keputusan itu dilaksanakan. 
Dan tugas lain dari Mahkamah Internasional adalah memecahkan masalah yang ada diantara 
kedua Negara yang sedang mengalami bentrok yang tak terselesaikan. Keputusan Mahkamah 
Internasional terkadang ada yang menguntungkan dan ada yang tidak,meskipun keputusan 
tersebut ada yang merugikan salah satu pihak Negara tersebut harus mengakui karena 
keputusan dari mahkamah internasional bersifat paten dan tidak bias diganggu gugat dan apa 
bila ada Negara yang memprotes, maka Negara tersebut akan terkena sanksi. Maka dari itu 
lebih baik menuruti hasil yang telah ditetapkan oleh mahkamah internasional. 
b. Saran 
Saran kami untuk dapat mencapai tujuan perdamaian dunia yaitu sebaiknya Mahkamah 
Internasional lebih meningkatkan prosedurnya dalam rangka menyelesaikan sengketa 
internasional dan memberikan keputusan. Dan MI harus lebih teliti lagi dalam memeriksa 
suatu sengketa dengan terus berpedoman kepada sumber-sumber hukum internasional agar 
dalam pengambilan keputusan tidak terjadi suatu kekecewaan yang berlebihan dari suatu 
negara. 
Saran untuk Bapak atau Ibu guru adalah agar dapat memberikan tugas seperti ini karena 
dengan adanya tugas ini dapat membantu kuliah kami kelak. Dan saran untuk siswa Sekolah 
Menengah Atas Negeri 1 Belitang adalah agar makalah ini tidak disia-siakan dengan percuma 
atau hanya dibaca saja tapi lebih baik dibaca dan dipahami dan siapa tau apabila kalian 
mendaptkan tugas seperti ini kaliandapat mengerti seluk beluk bagaimana makalah itu. 
7
DAFTAR PUSTAKA 
Gunadi, Tateng.2006.”BAHASA INDONESIA Untuk SMA Kelas XI”.Jakarta:Arya 
8 
Duta. 
Listyarti, Retno.2007.”Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SMA dan MA Kelas 
XI”.Jakarta:Erlangga (ESIS). 
Siahaan, Parlindungan.2009.”Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SMA Semester 
Genap”. Surakarta.:Mediatama. 
Suryanti.2010.”Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SMA/MA Kelas XI 
Semester2”.Jakarta:Bina Sarana Edukasi. 
http://ceastercorp.blogspot.com/2013/04/makalah-pkn-tentang-menghargai.html
KATA PENGANTAR 
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan hidayah- 
Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “MENGHARGAI 
KEPUTUSAN MAHKAMAH INTERNASIONAL” ini dengan baik. 
Kami menyadari bahwa di dalam penyusunan makalah ini terdapat kekurangan dan kesalahan 
baik disengaja maupun tidak disengaja, untuk itu kami mohon maaf yang sebesar – besarnya. 
Dan kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang banyak membantu 
dalam penyusunan karya tulis ini. Ucapan terima kasih itu kami sampaikan kepada; Guru 
Pendidikan Kewarganegaraan yang telah memberikan tugas makalah ini kepada kami, 
sehingga pengetahuan kami mengenai materi ini semakin luas. 
Semoga makalah ini dapat memberikan kontribusi positif dan bermakna dalam proses 
pembelajaran tentang pendidikan kewarganegaraan. Dari lubuk hati yang paling dalam, 
sangat disadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik 
yang membangun sangat kami harapkan. 
Terima kasih, semoga bermanfaat. 
9 
Pure, Januari 2014 
Penyusun
DAFTAR ISI 
KATA PENGANTAR........................................................................................................... i 
DAFTAR ISI......................................................................................................................... ii 
A. PENDAHULUAN............................................................................................................ 1 
a. Latar Belakang.......................................................................................................... 1 
b. Tujuan Penulisan....................................................................................................... 1 
c. Rumusan Masalah..................................................................................................... 1 
B. Pengertian Mahkamah Internasional................................................................................ 1 
C. Tugas Mahkamah Internasional................................................................................ 1 
D. Prosedur Mahkamah Internasional dalam Menyelesaikan Masalah Internasional......... 1 
E. Sistematika Pengambilan Keputusan Mahkamah Internasional................................. 1 
F. Dampak Suatu Negara yang Tidak Mematuhi Putusan Mahkamah Internasional............ 1 
G. Contoh Sikap Negara Yang Mematuhi Keputusan Mahkamah Internasional............ 1 
H. PENUTUP...................................................................................................................... 1 
3.1. Kesimpulan.................................................................................................................... 1 
3.2. Saran............................................................................................................................. 1 
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 1 
10

More Related Content

What's hot

PPT Kel 8 Perjanjian Internasional
PPT Kel 8 Perjanjian InternasionalPPT Kel 8 Perjanjian Internasional
PPT Kel 8 Perjanjian Internasionaldayurikaperdana19
 
PPT Kel 4 Sumber dan Subyek Hukum Internasional
PPT Kel 4 Sumber dan Subyek Hukum InternasionalPPT Kel 4 Sumber dan Subyek Hukum Internasional
PPT Kel 4 Sumber dan Subyek Hukum Internasionaldayurikaperdana19
 
Contoh analisis perjanjian internasional
Contoh analisis perjanjian internasionalContoh analisis perjanjian internasional
Contoh analisis perjanjian internasionalJohanez Diaz
 
Hukum laut internasional
Hukum laut internasionalHukum laut internasional
Hukum laut internasionalpuput riana
 
Kasus perkawinan adat berdasarkan uu no. 1 thn 1974
Kasus perkawinan adat berdasarkan uu no. 1 thn 1974Kasus perkawinan adat berdasarkan uu no. 1 thn 1974
Kasus perkawinan adat berdasarkan uu no. 1 thn 1974Rizqy Putra
 
asas asas perkawinan - perceraian adat
 asas asas perkawinan - perceraian adat asas asas perkawinan - perceraian adat
asas asas perkawinan - perceraian adatQomaruz Zaman
 
Tindak Pidana dalam KUHP
Tindak Pidana dalam KUHPTindak Pidana dalam KUHP
Tindak Pidana dalam KUHPMuhaiminL
 
MAKALAH HUKUM INTERNASIONAL PENYELESAIAN SENGKETA SECARA DAMAI DAN KEKERASAN
MAKALAH HUKUM INTERNASIONAL PENYELESAIAN SENGKETA SECARA DAMAI DAN KEKERASAN MAKALAH HUKUM INTERNASIONAL PENYELESAIAN SENGKETA SECARA DAMAI DAN KEKERASAN
MAKALAH HUKUM INTERNASIONAL PENYELESAIAN SENGKETA SECARA DAMAI DAN KEKERASAN Fenti Anita Sari
 
Makalah mahkama internasional
Makalah mahkama internasionalMakalah mahkama internasional
Makalah mahkama internasionalWarnet Raha
 
Organisasi Internasional
Organisasi InternasionalOrganisasi Internasional
Organisasi InternasionalAndini Hapsari
 
Prinsip hukum ekonomi internasional
Prinsip hukum ekonomi internasionalPrinsip hukum ekonomi internasional
Prinsip hukum ekonomi internasionalYanels Garsione
 
Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
Perserikatan bangsa bangsa
Perserikatan bangsa bangsaPerserikatan bangsa bangsa
Perserikatan bangsa bangsaAndhika Pratama
 
Sejarah internasional hak asasi manusia
Sejarah internasional hak asasi manusiaSejarah internasional hak asasi manusia
Sejarah internasional hak asasi manusiaDoan Gabriel Silalahi
 
Kedudukan Warga Negara dan Penduduk Indonesia
Kedudukan Warga Negara dan Penduduk IndonesiaKedudukan Warga Negara dan Penduduk Indonesia
Kedudukan Warga Negara dan Penduduk Indonesiaafifahdhaniyah
 
Hukum perdata internasional - Instrumen hukum nasional mengenai hukum perdata...
Hukum perdata internasional - Instrumen hukum nasional mengenai hukum perdata...Hukum perdata internasional - Instrumen hukum nasional mengenai hukum perdata...
Hukum perdata internasional - Instrumen hukum nasional mengenai hukum perdata...Idik Saeful Bahri
 

What's hot (20)

PPT Kel 8 Perjanjian Internasional
PPT Kel 8 Perjanjian InternasionalPPT Kel 8 Perjanjian Internasional
PPT Kel 8 Perjanjian Internasional
 
PPT Kel 4 Sumber dan Subyek Hukum Internasional
PPT Kel 4 Sumber dan Subyek Hukum InternasionalPPT Kel 4 Sumber dan Subyek Hukum Internasional
PPT Kel 4 Sumber dan Subyek Hukum Internasional
 
Contoh analisis perjanjian internasional
Contoh analisis perjanjian internasionalContoh analisis perjanjian internasional
Contoh analisis perjanjian internasional
 
Hukum laut internasional
Hukum laut internasionalHukum laut internasional
Hukum laut internasional
 
Kasus perkawinan adat berdasarkan uu no. 1 thn 1974
Kasus perkawinan adat berdasarkan uu no. 1 thn 1974Kasus perkawinan adat berdasarkan uu no. 1 thn 1974
Kasus perkawinan adat berdasarkan uu no. 1 thn 1974
 
Hukum internasional
Hukum internasionalHukum internasional
Hukum internasional
 
asas asas perkawinan - perceraian adat
 asas asas perkawinan - perceraian adat asas asas perkawinan - perceraian adat
asas asas perkawinan - perceraian adat
 
Tindak Pidana dalam KUHP
Tindak Pidana dalam KUHPTindak Pidana dalam KUHP
Tindak Pidana dalam KUHP
 
MAKALAH HUKUM INTERNASIONAL PENYELESAIAN SENGKETA SECARA DAMAI DAN KEKERASAN
MAKALAH HUKUM INTERNASIONAL PENYELESAIAN SENGKETA SECARA DAMAI DAN KEKERASAN MAKALAH HUKUM INTERNASIONAL PENYELESAIAN SENGKETA SECARA DAMAI DAN KEKERASAN
MAKALAH HUKUM INTERNASIONAL PENYELESAIAN SENGKETA SECARA DAMAI DAN KEKERASAN
 
Makalah mahkama internasional
Makalah mahkama internasionalMakalah mahkama internasional
Makalah mahkama internasional
 
putusan hakim
putusan hakimputusan hakim
putusan hakim
 
Organisasi Internasional
Organisasi InternasionalOrganisasi Internasional
Organisasi Internasional
 
Prinsip hukum ekonomi internasional
Prinsip hukum ekonomi internasionalPrinsip hukum ekonomi internasional
Prinsip hukum ekonomi internasional
 
Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)
 
Perserikatan bangsa bangsa
Perserikatan bangsa bangsaPerserikatan bangsa bangsa
Perserikatan bangsa bangsa
 
Makalah Hukum Laut
Makalah Hukum LautMakalah Hukum Laut
Makalah Hukum Laut
 
Hukum Perbankan
Hukum PerbankanHukum Perbankan
Hukum Perbankan
 
Sejarah internasional hak asasi manusia
Sejarah internasional hak asasi manusiaSejarah internasional hak asasi manusia
Sejarah internasional hak asasi manusia
 
Kedudukan Warga Negara dan Penduduk Indonesia
Kedudukan Warga Negara dan Penduduk IndonesiaKedudukan Warga Negara dan Penduduk Indonesia
Kedudukan Warga Negara dan Penduduk Indonesia
 
Hukum perdata internasional - Instrumen hukum nasional mengenai hukum perdata...
Hukum perdata internasional - Instrumen hukum nasional mengenai hukum perdata...Hukum perdata internasional - Instrumen hukum nasional mengenai hukum perdata...
Hukum perdata internasional - Instrumen hukum nasional mengenai hukum perdata...
 

Viewers also liked

Hakim hakim mahkamah internasional
Hakim hakim mahkamah internasionalHakim hakim mahkamah internasional
Hakim hakim mahkamah internasionalRochimudin
 
Panel khusus & spesial pidana internasional
Panel khusus & spesial pidana internasionalPanel khusus & spesial pidana internasional
Panel khusus & spesial pidana internasionalRochimudin
 
Makalah matematika peluang
Makalah matematika peluangMakalah matematika peluang
Makalah matematika peluangLilin Ariandi
 
Ctu 311:Kemuncak Kecemerlangan Inovasi Islam Yang Ditandai Oleh Keunggulan In...
Ctu 311:Kemuncak Kecemerlangan Inovasi Islam Yang Ditandai Oleh Keunggulan In...Ctu 311:Kemuncak Kecemerlangan Inovasi Islam Yang Ditandai Oleh Keunggulan In...
Ctu 311:Kemuncak Kecemerlangan Inovasi Islam Yang Ditandai Oleh Keunggulan In...MARYAM ARIFFIN
 
PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL MELALUI MAHKAMAH INTERNASIONAL DAN ARBITR...
PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL MELALUI MAHKAMAH INTERNASIONAL DAN ARBITR...PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL MELALUI MAHKAMAH INTERNASIONAL DAN ARBITR...
PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL MELALUI MAHKAMAH INTERNASIONAL DAN ARBITR...Risa Tsamara
 
Ancaman Non-Militer
Ancaman Non-MiliterAncaman Non-Militer
Ancaman Non-MiliterAliyahhusnun
 
Strategi indonesia dalam menghadapi ancaman terhadap negara
Strategi indonesia dalam menghadapi ancaman terhadap negaraStrategi indonesia dalam menghadapi ancaman terhadap negara
Strategi indonesia dalam menghadapi ancaman terhadap negaraRizqi Maulana
 
Perwakilan diplomatik
Perwakilan diplomatikPerwakilan diplomatik
Perwakilan diplomatikRochimudin
 
UU No. 1 Tahun 2015 tentang PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG U...
UU No. 1 Tahun 2015 tentang PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG U...UU No. 1 Tahun 2015 tentang PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG U...
UU No. 1 Tahun 2015 tentang PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG U...Lesmana Putra
 
ancaman dibidang sosial budaya
ancaman dibidang sosial budayaancaman dibidang sosial budaya
ancaman dibidang sosial budayanoviasaharani
 

Viewers also liked (14)

Hakim hakim mahkamah internasional
Hakim hakim mahkamah internasionalHakim hakim mahkamah internasional
Hakim hakim mahkamah internasional
 
Panel khusus & spesial pidana internasional
Panel khusus & spesial pidana internasionalPanel khusus & spesial pidana internasional
Panel khusus & spesial pidana internasional
 
Makalah pkn
Makalah pknMakalah pkn
Makalah pkn
 
makalah peradilan
makalah peradilanmakalah peradilan
makalah peradilan
 
Makalah matematika peluang
Makalah matematika peluangMakalah matematika peluang
Makalah matematika peluang
 
Modul web
Modul webModul web
Modul web
 
Ctu 311:Kemuncak Kecemerlangan Inovasi Islam Yang Ditandai Oleh Keunggulan In...
Ctu 311:Kemuncak Kecemerlangan Inovasi Islam Yang Ditandai Oleh Keunggulan In...Ctu 311:Kemuncak Kecemerlangan Inovasi Islam Yang Ditandai Oleh Keunggulan In...
Ctu 311:Kemuncak Kecemerlangan Inovasi Islam Yang Ditandai Oleh Keunggulan In...
 
PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL MELALUI MAHKAMAH INTERNASIONAL DAN ARBITR...
PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL MELALUI MAHKAMAH INTERNASIONAL DAN ARBITR...PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL MELALUI MAHKAMAH INTERNASIONAL DAN ARBITR...
PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL MELALUI MAHKAMAH INTERNASIONAL DAN ARBITR...
 
Ancaman Non-Militer
Ancaman Non-MiliterAncaman Non-Militer
Ancaman Non-Militer
 
Strategi indonesia dalam menghadapi ancaman terhadap negara
Strategi indonesia dalam menghadapi ancaman terhadap negaraStrategi indonesia dalam menghadapi ancaman terhadap negara
Strategi indonesia dalam menghadapi ancaman terhadap negara
 
Perwakilan diplomatik
Perwakilan diplomatikPerwakilan diplomatik
Perwakilan diplomatik
 
Bab iv mahkamah pidana internasional
Bab iv mahkamah pidana internasionalBab iv mahkamah pidana internasional
Bab iv mahkamah pidana internasional
 
UU No. 1 Tahun 2015 tentang PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG U...
UU No. 1 Tahun 2015 tentang PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG U...UU No. 1 Tahun 2015 tentang PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG U...
UU No. 1 Tahun 2015 tentang PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG U...
 
ancaman dibidang sosial budaya
ancaman dibidang sosial budayaancaman dibidang sosial budaya
ancaman dibidang sosial budaya
 

Similar to MENYELESAIKAN MASALAH

Sistem hukum dan perdilan internasional
Sistem hukum dan perdilan internasionalSistem hukum dan perdilan internasional
Sistem hukum dan perdilan internasionalAsmadi Asmadi
 
Sistem Hukum dan Perdilan Internasional
Sistem Hukum dan Perdilan InternasionalSistem Hukum dan Perdilan Internasional
Sistem Hukum dan Perdilan InternasionalFanny Yunitasari
 
HUKUM PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL - ARBITRASE
HUKUM PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL - ARBITRASEHUKUM PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL - ARBITRASE
HUKUM PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL - ARBITRASEAnggie Rakita
 
Sengketa Internasional
Sengketa InternasionalSengketa Internasional
Sengketa Internasionalzahrinatikah
 
MAKALAH HUKUM INTERNASIONAL.pdf
MAKALAH HUKUM INTERNASIONAL.pdfMAKALAH HUKUM INTERNASIONAL.pdf
MAKALAH HUKUM INTERNASIONAL.pdfSaidiNet
 
Penyebab Sengketa Internasional dan Upaya Penyelesaiannya
Penyebab Sengketa Internasional dan Upaya PenyelesaiannyaPenyebab Sengketa Internasional dan Upaya Penyelesaiannya
Penyebab Sengketa Internasional dan Upaya Penyelesaiannyasallsawulan
 
SENGKETA INTERNASIONAL & CARA PENYELESAIAN NYA
SENGKETA INTERNASIONAL & CARA PENYELESAIAN NYASENGKETA INTERNASIONAL & CARA PENYELESAIAN NYA
SENGKETA INTERNASIONAL & CARA PENYELESAIAN NYAekan candra
 
Tugas makalah (sistem hukum internasional )
Tugas makalah (sistem hukum internasional )Tugas makalah (sistem hukum internasional )
Tugas makalah (sistem hukum internasional )Aziza Zea
 
Pengertian hukum internasionalmenurut para ahli
Pengertian hukum internasionalmenurut para ahliPengertian hukum internasionalmenurut para ahli
Pengertian hukum internasionalmenurut para ahliSyifa Fauziyah
 
HUKUM INTERNASIONAL BY SMKN44 JAKPUS
HUKUM INTERNASIONAL BY SMKN44 JAKPUSHUKUM INTERNASIONAL BY SMKN44 JAKPUS
HUKUM INTERNASIONAL BY SMKN44 JAKPUSDyah Pitaloka
 
Makalah sengketa internasional dan cara penyalesaiannya
Makalah sengketa internasional dan cara penyalesaiannyaMakalah sengketa internasional dan cara penyalesaiannya
Makalah sengketa internasional dan cara penyalesaiannyaOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah sengketa internasional dan cara penyalesaiannya
Makalah sengketa internasional dan cara penyalesaiannyaMakalah sengketa internasional dan cara penyalesaiannya
Makalah sengketa internasional dan cara penyalesaiannyaSeptian Muna Barakati
 

Similar to MENYELESAIKAN MASALAH (20)

Sistem hukum dan perdilan internasional
Sistem hukum dan perdilan internasionalSistem hukum dan perdilan internasional
Sistem hukum dan perdilan internasional
 
Sistem Hukum dan Perdilan Internasional
Sistem Hukum dan Perdilan InternasionalSistem Hukum dan Perdilan Internasional
Sistem Hukum dan Perdilan Internasional
 
Sistem hukum internasional
Sistem hukum internasionalSistem hukum internasional
Sistem hukum internasional
 
HUKUM PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL - ARBITRASE
HUKUM PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL - ARBITRASEHUKUM PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL - ARBITRASE
HUKUM PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL - ARBITRASE
 
Kels xi bab5
Kels xi bab5Kels xi bab5
Kels xi bab5
 
Sengketa Internasional
Sengketa InternasionalSengketa Internasional
Sengketa Internasional
 
MAKALAH HUKUM INTERNASIONAL.pdf
MAKALAH HUKUM INTERNASIONAL.pdfMAKALAH HUKUM INTERNASIONAL.pdf
MAKALAH HUKUM INTERNASIONAL.pdf
 
D1 Pajak: Peradilan International
D1 Pajak: Peradilan InternationalD1 Pajak: Peradilan International
D1 Pajak: Peradilan International
 
Penyebab Sengketa Internasional dan Upaya Penyelesaiannya
Penyebab Sengketa Internasional dan Upaya PenyelesaiannyaPenyebab Sengketa Internasional dan Upaya Penyelesaiannya
Penyebab Sengketa Internasional dan Upaya Penyelesaiannya
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
Pkn Kel 4
Pkn Kel 4Pkn Kel 4
Pkn Kel 4
 
SENGKETA INTERNASIONAL & CARA PENYELESAIAN NYA
SENGKETA INTERNASIONAL & CARA PENYELESAIAN NYASENGKETA INTERNASIONAL & CARA PENYELESAIAN NYA
SENGKETA INTERNASIONAL & CARA PENYELESAIAN NYA
 
Makalah Pkn 2
Makalah Pkn 2 Makalah Pkn 2
Makalah Pkn 2
 
Tugas makalah (sistem hukum internasional )
Tugas makalah (sistem hukum internasional )Tugas makalah (sistem hukum internasional )
Tugas makalah (sistem hukum internasional )
 
Pengertian hukum internasionalmenurut para ahli
Pengertian hukum internasionalmenurut para ahliPengertian hukum internasionalmenurut para ahli
Pengertian hukum internasionalmenurut para ahli
 
HUKUM INTERNASIONAL BY SMKN44 JAKPUS
HUKUM INTERNASIONAL BY SMKN44 JAKPUSHUKUM INTERNASIONAL BY SMKN44 JAKPUS
HUKUM INTERNASIONAL BY SMKN44 JAKPUS
 
Makalah sengketa internasional dan cara penyalesaiannya
Makalah sengketa internasional dan cara penyalesaiannyaMakalah sengketa internasional dan cara penyalesaiannya
Makalah sengketa internasional dan cara penyalesaiannya
 
Makalah sengketa internasional dan cara penyalesaiannya
Makalah sengketa internasional dan cara penyalesaiannyaMakalah sengketa internasional dan cara penyalesaiannya
Makalah sengketa internasional dan cara penyalesaiannya
 
Hukum internasional
Hukum internasionalHukum internasional
Hukum internasional
 
Sumber hukum internasional
Sumber hukum internasionalSumber hukum internasional
Sumber hukum internasional
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

MENYELESAIKAN MASALAH

  • 1. A Pendahuluan a. Latar Belakang Mahkamah Internasional adalah sebuah organisasi yang bertugas dalam menyelesaikan sangketa atau perdebatan yang tak dapat diselesaikan oleh kedua Negara tersebut. Dengan adanya Mahkamah Internasioanal sebuah Negara tidak perlu menyelesaikan sangketa dengan cara perang melainkan dengan secara damai karena itu adalah tugas dari mahkamah internasional. Dan dalam makalah ini kami akan membahas seputar tugas Mahkamah intenasional dalam menyelesaikan masalah atau sangketa yang terjadi pada Negara-negara bentrok akibat masalah yang terjadi di antara kedua Negara. Di dalam Makalah ini kami akan membahas bagaimana mahkamah internasional dalam menyelesaikan sebuah masalah dengan tata cara tertentu agar kedua Negara merasa diuntungkan,bagaimana sistematika keputusan mahkamah internasional dalam mengambil keputusan bahkan bagaimana menyelesaikan dampak suatu Negara yang melanggar Mahkamah internasional dan Negara yang menghargai keputusan mahkamah internasional. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca bagaimana mahkamah internasional dalam menyelesaikan masalah. b. Tujuan Penulisan Tujuan yang ingin dicapai dalam makalah ini adalah : 1. Memperoleh gambaran tentang prosedur Mahkamah Internasional dalam menyelesaikan masalah Internasional. 2. Untuk dapat memahami sistematika pengambilan keputusan Mahkamah Internasional. 3. Agar dapat mengetahui dampak-dampak apa yang timbul dari sikap tidak mematuhi keputusan Mahkamah Internasional. 4. Untuk dapat meneladani sikap negara yang mematuhi putusan Mahkamah Internasional. c. Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah bentuk prosedur Mahkamah Internasional dalam penyelesaian masalah internasional? 2. Bagaimanakah sistematika putusan Mahkamah Internasional? 3. Bagaimanakah dampak suatu negara yang tidak mematuhi keputusan mahkamah internasional? 4. Bagaimanakah contoh sikap negara yang mematuhi keputusan mahkamah internasional? 1
  • 2. B. Pengertian Mahkamah Internasional mahkamah internasional (international courf of justice) adalah salah satu dari organ di bawah PBB. Mahkamah internasional dapat dikatakan sebagai organ hukum dari PBB. Hali ini karena tugas Mahkamah internasional berkaitan dengan penyelesaian secara hukum suatu perkara. mahkamah internasional pada dasarnya adalah suatu pengadilan internasional. Pada uraian sebelumnya telah dikemukakan bahwa penyelesaian sengketa internasional dapat dilakukan melalui pengadilan internasinal, yaitu mahkamah internasional. 2 C. Tugas Mahkamah Internasional Adapun tugas mahkamah internasional secara rinci adalah : 1. Memeriksa perselisihan atau sengketa antar negara – negara anggota PBB yang diserahkan putusannya kepada mahkamah internasioanl 2. Memberi pendapat kepada majelis umum tentang penyelesaian sengketa antar negara anggota PBB 3. Mengajukan kepada dewan keamanan untuk bertindak terhadap salah satu pihak yang tidak menaati keputusan mahkamah internasional. 4. Memberi nasehat hukum kepada majelis umum dan dewan keamanan Mahkamah internasional mempunyai kewenangan untuk 1. Menyelesaikan sengketa (contentions case), yaitu menyelesaikan sengketa antar negara yang berdasarkan permohonan. 2. Memberikan nasehat (advisori opinion), yaitu pendapat mahkamah internasional Dalam memecahkan masalah hukum yang diajukan oleh badan yang memohon. Mahkamah internasional adalah peradilan untuk negara. artinya, pihak yang boleh berperkara dalam mahkamah internasioan adalah negara. perseorangan, badan hukum, serta organisasi internasional pada umumnya tidak berhak menjadi pihak untuk berperkara di mahkama internasional. Dengan demikian, negara yang terlibat sengketa dengan negara lain dapat mengajukan penyelesaian melalui mahkamah internasional. pada umumnya negara-negara jarang menempuh cara penyelesaian melalui mahkama internasioan dikarenakan hal berikut. 1. Proses ini hanya ditempuh sebagai jalan terakhir, hanya apabila penyelesaian lain mengalami kemacetan. 2. Proses ini memakan waktu lama dan biaya yang cukup mahal. 3. Proses ini dipergunakan hanya untuk sengketa internasioan yang besar
  • 3. 4. Mahkamah internasional tidak memiliki juridiksi yang wajib. Contoh penyelesaian sengketa internasional melalui mahkamah internasioan adalah sengketa antara indonesia dengan malaysia mengenai kepemilikan pulau sipadan dan ligitan. kedua negara bersikukuh bahwa pulau sipadan dan ligitan adalah wilayahnya. Indonesia menyatakan ke 2 pulau itu sebagai wilayahnya berdasar bukti-bukti historis, sedangkan malaysia juga memiliki bukti sendiri bahwa pulau tersebut adalah wilayahnya. Setelah dilakukan berbagai perundingan bilateral tidak tercapai maka kedua negara sepakat membawa masalah ini ke mahkamah internasional. akhirnya, pada tanggal 17 desember 2002 mahkamah internasional memutuskan bahwa pulau sipadan dan ligitan adalah wilayah Malaysia berdasarkan kenyataan bahwa inggris dan malaysia dianggap telah melaksanakan kedaulatan yang lebih evektif atas pulau itu sebelum tahun 1969. Terhadap putusan demikian sebenarnya indonesia merasa dirugikan. namun demikian, pemerintah indonesia tetap menerima hasil tersebut. kita harus bisa menerima putusan apapun hasilnya sebagai konsekuensi penyelesaian perkara tersebut melalui mahkamah internasional. penyelesaian secara damai baik dan bermartabat dari pada dipakai cara-cara kekerasan. disamping itu, sebagai bentuk penghormatan negara indonesia terhadap hukum termaksud internasional. Belajar dari pengalaman itu, indonesia harus berupaya terus mencari penyelesaian damai diluar pengadilan internasional. indonesia saat ini masih memiliki sengketa dengan malaysia mengenai kepulauan ambalat. pemerintah indonesia tidak ingin masalah kepulauan ambalat di bawah ke mahkamah internasional tetapi akan diupayakan penyelesaian damai secara bilateral atau regional dengan malaysia sebagai sesama negara ASEAN. hal ini menunjukan bahwa penyelesaian sengketa melalui mahkamah internasional merupakan jalan terakhir apabila penyelesaian lain mengalami kebuntuan. D. Prosedur Mahkamah Internasional dalam Menyelesaikan Masalah Internasional Masalah Internasional dapat diselesaikan oleh Mahkamah Internasional dengan melalui prosedur berikut: 1. Telah terjadi pelanggaran HAM atau kejahatan humaniter (kemanusiaan) di suatu negara terhadap negara lain atau rakyat negara lain. 2. Ada pengaduan dari korban (rakyat) dan pemerintahan negara yang menjadi korban terhadap pemerintahan dari negara yang bersangkutan karena didakwa telah melakukan pelanggaran HAM atau kejahatan humaniter lainnya. 3
  • 4. 3. Pengaduan disampaikan ke Komisi Tinggi HAM PBB atau melalui lembaga-lembaga HAM Internasional lainnya. 4. Pengaduan ditindaklajuti dengan penyelidikan, pemeriksaan dan penyidikan. Jika ditemui bukti-bukti kuat terjadinya pelanggaran HAM atau kejahatan kemanusiaan lainnya, maka pemerintahan dari negara yang didakwa melakukan kejahatan humaniter dapat diajukan ke Mahkamah Internasional. 5. Dimulailah proses peradilan sampai dijatuhkan sanksi. Sanksi dapat dijatuhkan bila terbukti bahwa pemerintahan atau individu yang bersangkutan telah melakukan pelanggaran terhadap konvensi-konvensi Internasional berkaitan dengan pelanggaran HAM atau kejahatan humaniter; mempunyai wewenang untuk mencegah terjadinya pelanggaran itu, tetapi tidak dilakukan; dan tidak melakukan apa-apa untuk mencegah terjadinya perbuatan itu. Prosedur penyelesaian sengketa internasional yang ditangani oleh Mahkamah Internasional juga dapat dikelompokkan dalam 2 hal, yaitu : a. Ajudikasi (adjudication) yaitu cara penyelesaian sengketa Internasional dengan menyerahkan kepada lembaga peradilan untuk memutuskan sengketa. b. Arbitrase yaitu cara penyelesaian melalui prosedur Ad Hoc (khusus) atau melalui perundingan yang ditengahi oleh pihak ketiga. Untuk menyelesaikan kasus sengketa internasional maka dikumpulkan bukti-bukti, digunakan pertimbangan-pertimbangan dan berbagai aspek yang menyangkut dampak dari sengketa. Selain itu, pedoman utama penyelesaian sengketa internasional adalah sumber-sumber 4 hukum internasional : a. Konvensi-konvensi internasional untuk menetapkan perkara-perkara yang diakui oleh negara-negara yang sedang berselisih. b. Kebiasaan internasional sebagai bukti dari suatu praktik umum yang diterima sebagai hukum. c. Asas-asas umum yang diakui oleh negara-negara yang mempunyai peradaban. d. Keputusan – keputusan kehakiman dan pendidikan dari publisis- publisis yang paling cakap dari pelbagai negara, sebagai cara tambahan untuk menentukan peraturan-peraturan hukum.
  • 5. E. Sistematika Pengambilan Keputusan Mahkamah Internasional Mahkamah Internasional merupakan organ hukum utama PBB.Didirikan pada tahun 1945 di bawah Piagam PBB sebagai kelanjutan Mahkamah Permanen Keadilan Internasional Liga Bangsa-Bangsa. Lembaga ini bertugas memutuskan kasus hukum antarnegara dan memberikan pendapat hukum bagi PBB dan lembaga-lembaganya tentang hukum internasional. Suatu sengketa dapat dibawa ke MI dalam dua cara. Pertama melalui kesepakatan khusus antarpihak, dimana seluruh pihak setuju mengajukan persoalan kepada MI. Kedua melalui permohonan sendiri oleh suatu pihak yang bertikai. Hal ini dapat terjadi jika pemohon percaya bahwa lawannya diwajibkan oleh syarat traktat tertentu untuk menerima yuridiksi MI dalam hal sengketa. Atau negara yang merupakan pihak dalam statuta dapat menyatakan lebih dahulu penerimaan otomatis mereka atas yuridiksi MI untuk suatu atau seluruh jenis sengketa hukum. Pernyataan ini dikenal sebagai menerima yuridiksi wajib (compulsory jurisdiction). Setelah permohonan diajukan maka diadakan pemeriksaan perkara.Pemeriksaan perkara dilakukan melalui: a. Pemeriksaan naskah dan pemeriksaan lisan untuk menjamin setiap pihak dalam mengemukakan pendapatnya; b. Sidang-sidang mahkamah terbuka untuk umum, sedangkan sidang-sidang arbitrase tertutup. Rapat hakim-hakim mahkamah diadakan dalam sidang tertutup. Selanjutnya, sesuai dengan Pasal 26 statuta, mahkamah dari waktu ke waktu dapat membentuk satu atau beberapa kamar yang terdiri atas tiga hakim atau lebih untuk memeriksa kategori tertentu atas kasus-kasus seperti perburuhan atau masalah-masalah yang berkaitan dengan transit dan komunikasi. Kemudian, Mahkamah Internasional memutuskan sengketa berdasarkan hukum. Keputusan dapat dilakukan berdasarkan kepantasan dan kebaikan apabila disetujui oleh negara yang bersengketa. Keputusan Mahkamah Internasional berdasarkan keputusan suara mayoritas hakim.Apabila jumlah suara sama maka keputusan ditentukan oleh Presiden Mahkamah Internasional. Dalam mengeluarkan keputusannya, MI juga menerapkan hukum internasional yang berasal dari traktat, praktik-praktik yang dapat diterima secara luas sebagai hukum (kebiasaan), dan prinsip-prinsip umum yang ditemukan dalam sistem hukum utama dunia. Selain itu, MI juga merujuk pada keputusan hukum di masa lalu atau tulisan para ahli dalam bidang hukum internasional. Keputusan Mahkamah Internasional ini bersifat mengikat, final dan tanpa 5
  • 6. banding. Artinya mengikat para pihak yang bersengketa dan hanya untuk perkara yang disengketakan. F. Dampak Suatu Negara yang Tidak Mematuhi Putusan Mahkamah Internasional Ada beberapa dampak yang akan diterima suatu negara yang tidak mematuhi keputusan dari Mahkamah Internasional. Adapun dampak tersebut adalah sebagai berikut: 1. Dikucilkan dari pergaulan internasional. 2. Diberlakukan Travel Warning (peringatan bahaya berkunjung ke negara tertentu terhadap warga negaranya. 3. Pengalihan investasi atau penanaman modal asing. 4. Pemutusan hubungan diplomatik. 5. Pengurangan bantuan ekonomi. 6. Pengurangan tingkat kerjasama. 7. Pemboikotan produk ekspor. 8. Embargo ekonomi. G. Contoh Sikap Negara Yang Mematuhi Keputusan Mahkamah Internasional Negara-negara yang selalu mematuhi keputusan dari Mahkamah Internasional mempunyai beberapa sikap berbeda dari negara lain, yaitu: a. Sikap tidak mau mencampuri urusan dalam negeri setiap negara. b. Sikap mau mengembangkan hubungan persaudaraan antarbangsa-bangsa. c. Sikap mau bekerja sama secara internasional dalam memecahkan persoalan ekonomi, sosial, kebudayaan dan kemanusiaan. d. Sikap mau menyelesaikan persengketaan secara damai. e. Sikap menghargai dan menjunjung tinggi prinsip – prinsip Mahkamah Internasional. 6
  • 7. H. PENUTUP a. Kesimpulan Mahkamah Internasional merupakan organisasi hukum utama PBB yang bertugas memeriksa perselisihan atau sengketa antar negara dan memutuskan kasus hukumnya. Keputusan yang diberikan Mahkamah Internasional bersifat mengikat pihak yang bersengketa, sehingga negara yang bersangkutan wajib memenuhi keputusan tersebut. Apabila negara yang bersengketa tidak menjalankan kewajiban tersebut, negara lawan sengketa dapat mengajukan permohonan kepada Dewan Keamanan PBB yang memiliki kewenangan untuk merekomendasikan agar keputusan itu dilaksanakan. Dan tugas lain dari Mahkamah Internasional adalah memecahkan masalah yang ada diantara kedua Negara yang sedang mengalami bentrok yang tak terselesaikan. Keputusan Mahkamah Internasional terkadang ada yang menguntungkan dan ada yang tidak,meskipun keputusan tersebut ada yang merugikan salah satu pihak Negara tersebut harus mengakui karena keputusan dari mahkamah internasional bersifat paten dan tidak bias diganggu gugat dan apa bila ada Negara yang memprotes, maka Negara tersebut akan terkena sanksi. Maka dari itu lebih baik menuruti hasil yang telah ditetapkan oleh mahkamah internasional. b. Saran Saran kami untuk dapat mencapai tujuan perdamaian dunia yaitu sebaiknya Mahkamah Internasional lebih meningkatkan prosedurnya dalam rangka menyelesaikan sengketa internasional dan memberikan keputusan. Dan MI harus lebih teliti lagi dalam memeriksa suatu sengketa dengan terus berpedoman kepada sumber-sumber hukum internasional agar dalam pengambilan keputusan tidak terjadi suatu kekecewaan yang berlebihan dari suatu negara. Saran untuk Bapak atau Ibu guru adalah agar dapat memberikan tugas seperti ini karena dengan adanya tugas ini dapat membantu kuliah kami kelak. Dan saran untuk siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Belitang adalah agar makalah ini tidak disia-siakan dengan percuma atau hanya dibaca saja tapi lebih baik dibaca dan dipahami dan siapa tau apabila kalian mendaptkan tugas seperti ini kaliandapat mengerti seluk beluk bagaimana makalah itu. 7
  • 8. DAFTAR PUSTAKA Gunadi, Tateng.2006.”BAHASA INDONESIA Untuk SMA Kelas XI”.Jakarta:Arya 8 Duta. Listyarti, Retno.2007.”Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SMA dan MA Kelas XI”.Jakarta:Erlangga (ESIS). Siahaan, Parlindungan.2009.”Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SMA Semester Genap”. Surakarta.:Mediatama. Suryanti.2010.”Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SMA/MA Kelas XI Semester2”.Jakarta:Bina Sarana Edukasi. http://ceastercorp.blogspot.com/2013/04/makalah-pkn-tentang-menghargai.html
  • 9. KATA PENGANTAR Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan hidayah- Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “MENGHARGAI KEPUTUSAN MAHKAMAH INTERNASIONAL” ini dengan baik. Kami menyadari bahwa di dalam penyusunan makalah ini terdapat kekurangan dan kesalahan baik disengaja maupun tidak disengaja, untuk itu kami mohon maaf yang sebesar – besarnya. Dan kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang banyak membantu dalam penyusunan karya tulis ini. Ucapan terima kasih itu kami sampaikan kepada; Guru Pendidikan Kewarganegaraan yang telah memberikan tugas makalah ini kepada kami, sehingga pengetahuan kami mengenai materi ini semakin luas. Semoga makalah ini dapat memberikan kontribusi positif dan bermakna dalam proses pembelajaran tentang pendidikan kewarganegaraan. Dari lubuk hati yang paling dalam, sangat disadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan. Terima kasih, semoga bermanfaat. 9 Pure, Januari 2014 Penyusun
  • 10. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR........................................................................................................... i DAFTAR ISI......................................................................................................................... ii A. PENDAHULUAN............................................................................................................ 1 a. Latar Belakang.......................................................................................................... 1 b. Tujuan Penulisan....................................................................................................... 1 c. Rumusan Masalah..................................................................................................... 1 B. Pengertian Mahkamah Internasional................................................................................ 1 C. Tugas Mahkamah Internasional................................................................................ 1 D. Prosedur Mahkamah Internasional dalam Menyelesaikan Masalah Internasional......... 1 E. Sistematika Pengambilan Keputusan Mahkamah Internasional................................. 1 F. Dampak Suatu Negara yang Tidak Mematuhi Putusan Mahkamah Internasional............ 1 G. Contoh Sikap Negara Yang Mematuhi Keputusan Mahkamah Internasional............ 1 H. PENUTUP...................................................................................................................... 1 3.1. Kesimpulan.................................................................................................................... 1 3.2. Saran............................................................................................................................. 1 DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 1 10