Manajemen risiko dan kesehatan lingkungan penjual es tebu membahas tentang identifikasi risiko kesehatan dan keselamatan kerja pada penjual es tebu, meliputi risiko terkena bakteri dari peralatan yang tidak steril, terhirup asap kendaraan, dan terluka saat menggiling tebu. Upaya pengendalian risiko dilakukan dengan menggunakan sarung tangan, membersihkan peralatan, serta menyediakan tempat duduk.
1. Oleh :
Rizka Aprilia
X IPS
SMA Negeri 8 Pekanbaru
Guru Pembimbing : Drs.Oan HasanudinS,Ag,RO,Akp,MA
2. LATAR BELAKANG
1. UU No. 23 Tahun 1992 Pasal 23 tentang
Kesehatan.
2. Pentingnya kesehatan dan keselamatan para
pekerja
3. Uraian makalah: Manajemen Risiko dan
Kesehatan Lingkungan Penjual Es Tebu
3. TUJUAN
1. Tujuan Umum
• Untuk mengetahui bagaimana manajemen risiko pada
Penjual Es Tebu
2. Tujuan Khusus:
Untuk
mengetahui
dalam manajemem
risiko pada Penjual
Es Tebu
1. Persiapan
2. Identifikasi
3. Analisa Risiko
4. Evaluasi Risiko
5. Pengendalian Risiko
4. MANFAAT PENELITIAN
1 Bagi Karyawan
1) Menjadi referensi tentang potensi bahaya
kecelakaan kerja
2) Mengetahui cara pengendalian risiko guna
mengurangi bahaya kecelakaan kerja
2 Bagi penulis
1) Menambah pengetahuan tentang manajemen
risiko khususnya untuk bagian strerilisasi pada
Penjual es tebu
5. PROSES
KEGIATAN
1. Persiapan
Tanggal 31 Januari 2013, Penjual Es Tebu
2. Wawancara
3. Observasi dan pengumpulan data
Mendokumentasikan
ruangan, peralatan, dan aktivitas dengan
kamera digital
10. Alat yang digunakan untuk mendapatkan
air tebu
Dan bekas tebu yang baru di
giling masih terletak. Dan ada
banyak binatang di sekitar alat
itu.
Alat yang di gunakan belum
tentu bersih. Tempat
menampung air tebu di biarkan
dalam kedaan terbuka, penyaring
air di biarkan terletak disitu.
11. Ember yang di gunakan untuk mencuci
gelas
Ember yang berisi air untuk
mencuci gelas terlihat kotor.
Terdapat plastik dan beberapa
daun yang jatuh.
12. Kain lap yang di gunakan untuk mengelap
gelas
Kain lap yang di
gunakan terlihat
kotor.
13. 1. PERSIAPAN
1) Ruang Lingkup Management Risiko
Management risiko dilakukan di daerah Sail tempat
Penjual Es Tebu pada tanggal 31 Januari 2013
2) Personil Yang Terlibat
Personil inti/ yang dinilai risikonya adalah karyawan
sebanyak 1 orang
3) Standar penentuan Kriteria Risiko
Penentuan Risiko diambil berdasarkan persentasi angka
kejadian ataupun angka prediksi kejadian frekuensi
tertinggi yang sering terjadi serta tingkat keparahan
kejadian melalui analisa management risiko.
MANAJEMEN
RISIKO
14. 1. PERSIAPAN
4) Dokument yang terkait
Hasil wawancara dengan penjual es tebu
Dokumentasi foto
Literature/ referensi serta hasil penelitian
MANAJEMEN
RISIKO
15. 2. IDENTIFIKASI
BAHAYA
1) Dilakukan inspeksi, monitoring, dan wawancara
dengan penjual es tebu
2) Proses penjualan es tebu sudah baik, namun perlu
disempurnakan untuk mereduksi bahkan
menghindari terjadinya risiko dari berbagai hazard.
3) Identifikasi bahaya sebagian berupa temuan rill dan
sebagian berupa prediksi seandainya kegiatan
tersebut dilakukan tidak sesuai SOP dan tanpa APD.
MANAJEMEN
RISIKO
16. MANAJEMEN
RISIKO
3. ANALISA RISIKO
Bentuk analisa semikualitatif
Tingkat
Keparahan
Kemungkinan Terjadi
Jarang Terjadi
(1)
Kurang mungkin
terjadi (2)
Mungkin terjadi
(3)
Sangat Mungkin
terjadi (4)
Hampir Pasti terjadi
(5)
(1)
Tidak ada
pengaruh
(2)
Pengaruh sangat
ringan
*Kaki kesemutan
karena terlalu
lama berdiri
(6)
Jam kerja
yang lama/
istirahat
kurang.
(8)
18. MANAJEMEN
RISIKO
4.EVALUASI RISIKO
Prioritas Risiko dan
tafsirannya
(4)
Pengaruh serius
Penggunaan
penyaring air dan
tempat
menampung air
tebu yang kurang
steril karena di
biarkan di tempat
terbuka dapat
menimbulkan
penyakit.
(10)
Pengolahan
tebu untuk
mengambil
airnya yang
tidak
memakai
sarung
tangan
(8)
* Bakteri
menempel pada
gelas karena air
yang di
gunakan untuk
mencuci tidak
bersih
(18)
(5)
Pengaruh fatal
Jari terkena alat
penggiling tebu
saat memasukan
tebu
(10)
19. MANAJEMEN
RISIKO
4.EVALUASI RISIKO
Prioritas Risiko dan
tafsirannya
NO. HAZARD SKOR TAFSIRAN
1. Virus, bakteri, jamur 16 Sangat mungkin terjadi
Pengaruh serius
2. Terhirup asap kendaraan yang lewat karena
tidak memakai masker
Karena tidak memakai sarung tangan tangan
bisa
12 Sangat Mungkin terjadi
Pengaruh ringan
3. Jari bisa tekena alat penggiling tebu 10 Kurang ungkin terjadi
Pengaruh fatal
4. Jam kerja yang lama/ istirahat kurang. 8 Sangat Mungkin terjadi
5. Kaki kesemutan karena terlalu lama berdiri 6 Kurang mungkin terjadi
Pengaruh sangat ringan
6. Pengolahan tebu untuk mengambil airnya
yang tidak memakai sarung tangan
4 Jarang terjadi
Pengaruh serius
20. MANAJEMEN
RISIKO
5. PENGENDALIAN
RISIKO
NO KEGIATAN POTENSI HAZARDZ PENCEGAHAN
1 Penggilingan tebu Jari terluka Gunakan sarung tangan dan lebih berhati-
hati
Tangan pegal Regangkan sesaat saat terasa pegal
Kaki kesemutan Gunakan tempat duduk yang baik
2 Pengambilan es batu Kaki menginjit dan perut tertekan
gerobak
Mendekatkan jarak termos es batu ke penjual
es tebu
3 Pencucian gelas Tangan,kaki pegal Meregangkan tangan atau kaki tika lelah
4 Pembukusan es tebu Kaki kesemutan, tangan pegal Merubah posisi kaki, jangan hanya diam dan
meregangkan tangan
21. PENUTUP 1. KESIMPULAN
1) Pengelolaan K3 penting artinya untuk
meningkatkan lingkungan kerja agar
aman, sehat dan nyaman baik bagi
karyawan, pemilik, dan pembeli.
2) Upaya K3 menyangkut tenaga
kerja, cara/metode kerja, alat kerja, proses
kerja dan lingkungan kerja.
22. PENUTUP 2. SARAN-SARAN
1) Dalam membuat es tebu kita harus menggunakan
alat-alat yang nyaman , dan bersih.
2) Senantiasa menjalankan fungsi manajemen
kontrol agar karyawan beraktivitas sesuai dengan
SOP untuk terjaminnya kesehatan dan keselamatan
kerja karyawan itu sendiri serta dapat memberikan
pelayanan yang sebaik-baiknya untuk melayani para
pelanggan