SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Download to read offline
ANALISIS ISI BERITA YANG TERKAIT DENGAN TUJUAN PUBLIC RELATIONS PADA MENU NEWS ROOM WEBSITE PT. PERTAMINA 
JURNAL SKRIPSI 
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh 
Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 
dengan Minat Komunikasi Massa 
Oleh: 
Reza Indrajaya 
NIM 0710023043 
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI 
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 
UNIVERSITAS BRAWIJAYA 
MALANG 
2014
1 
Analisis Isi Berita yang Terkait dengan Tujuan Public Relations pada Menu News Room Website PT. Pertamina 
Oleh: 
Reza Indrajaya 
FISIP, Universitas Brawijaya 
ABSTRAKSI 
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecenderungan isi berita di menu news room website PT Pertamina terkait dengan tujuan public relations di mana berita yang berada di website PT Pertamina adalah hasil dari kegiatan public relations PT Pertamina yang di buat untuk memberikan informasi tentang perusahan, kegiatan perusahaan dan pengenalan produk baru PT Pertamina. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis isi kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Penelitian ini melihat berita dari website PT Pertamina yang terkait dengan tujuan public relations yaitu menciptakan pemahaman antara perusahan dan publiknya (mutual understanding), membangun citra korporat (corporate image), citra korporat melalui program corporate social responsibility (CSR), membentuk opini publik yang favorable, membentuk good will dan kerja sama. Hasil Penelitian ini sesuai dengan teori impresi yaitu interaksi sosial setiap individu berupaya menampilkan gambaran dirinya atau konsep dirinya di depan orang lain. Konsep impresi ini juga bisa di aplikasikan kepada sebuah organisasi yaitu bagaimana perilaku organisasi dalam mempengaruhi impresi publiknya. Teori impresi mempunyai lima kategori atau tipologi strategi persentasi diri yaitu stategi ingratiation (menyenangkan orang lain), strategi self- promotion (promosi diri), strategi exemplification (sebagai contoh), strategi supplication (self-handicapping), strategi intimidation. 
Kata Kunci: Website, Analisis isi, berita, Tujuan Public Relations, teori Impresi 
1. PENDAHULUAN 
1.1 Latar Belakang Masalah 
PT Pertamina (Persero) dituntut untuk menjaga hubungan baik dengan publik eksternal dan internal melalui fungsi dan tujuan public relations perusahaan. Public relations merupakan fungsi manajemen dalam melaksanakan kegiatan komunikasi, dengan demikian pada dasarnya tujuan public relations adalah tujuan-tujuan komunikasi public relations dalam praktik realitas di
2 
perusahaan. Tujuan public relations antara lain (Kriyantono, 2008, h. 6): menciptakan pemahaman (Mutual Understanding) antara Perusahaan dan Publiknya ; membangun Citra Korporat (Corporate Image) ; Citra Korporat Melalui Program Corporate social responsibility (CSR) adalah program public relations untuk melibatkan diri mengatasi persoalan-persoalan sosial di lingkungannya ; dan membentuk opini publik yang Favorable. Sejarah mencatat, organisasi hubungan masyarakat (humas) pertama berdiri di perusahaan perminyakan negara (Pertamina). Organisasi ini berfungsi secara terbatas untuk hubungan masyarakat dengan pihak perusahaan rekanan, pemasok, penyalur, dan pengguna atau pemakai jasa produknya (konsumen). Peranan divisi humas Pertamina tersebut cukup penting dalam upaya menjalin hubungan komunikasi timbal balik dengan pihak klien, relasi bisnis, perusahaan swasta, BUMN, atau perusahaan asing dan publik (Ruslan, 2012, h. 46). 
Untuk membangun citra korporate (corporate image), perusahaan memerlukan tujuan dan fungsi public relations (PR) agar dapat menghasilkan pencitraan yang baik. Oleh karena itu, PR berinisiatif menggunakan new media, yakni internet sebagai sarana publisitasnya, yang lebih dikenal dengan istilah cyber public relation atau disebut electronic-public relations (E-PR) (Onggo, 2004, h. 41). Fungsi E-PR bagi public relations menurut Kriyantono (2008, h. 270), adalah sebagai sarana penyampaian informasi kepada publik serta membina hubungan dan citra sebuah perusahaan melalui media internet. 
Dari fungsi utama E-PR di atas, public relations PT Pertamina menggunakan website sebagai sarana komunikasi dan sarana yang paling populer dilihat oleh individu ketika membutuhkan informasi tentang suatu perusahaan atau organisasi. Melalui website berdomain www.pertamina.com tersebut, Pertamina memberikan berita- berita yang mengandung tujuan-tujuan dari public relation itu sendiri terkait pencitraan perusahaan. 
Pertamina secara tidak langsung berusaha untuk menunjukkan citra positif sebagai perusahaan yang peduli terhadap masyarakat sekitar. Hal ini ditunjukkan dengan menampilkan berita
3 
mengenai aksi amal tersebut. Pada contoh ini, pesan “pencitraan” dapat ditemukan dengan jelas, namun hal serupa tidak selalu ditemukan dengan jelas pada setiap berita yang dipublikasikan oleh website Pertamina. 
Berdasarkan hal tersebut, peneliti menggunakan analisis isi untuk mengetahui pengakatagorian tema-tema berita yang terkait dengan tujuan public relations sehingga peneliti dapat mengetahui apakah tema-tema berita tersebut masuk ke dalam 5 tujuan public relations. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk menggunakan analisis isi dan tema-tema berita di website PT Pertamina yang berkaitan dengan tujuan public relations untuk kepentingan pencitraan perusahaan melalui pendekatan analisis isi pesan deskritif kuantitatif dari website tersebut 
. 
1.2 Rumusan Masalah 
Bagaimana kecenderungan Tema-tema berita di website terkait dengan tujuan public relations untuk pencitraan perusahaan ? 
2 TINJAUAN PUSTAKA 
2.1. Fungsi dan Tujuan Public Relations dalam website PT Pertamina 
Menurut Kotler & Keller (2009, h. 563) Public Relations merupakan berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan atau menjaga citra perusahaan atau produknya. Menurut (Cutlip, Center dan Broom 2006, h. 226) Public Relations adalah fungsi manajemen yang menyertakan, membentuk dan memelihara hubungan yang saling menguntungkan antara organisasi dengan berbagai macam publik, dimana hal tersebut dapat menentukan sukses atau gagalnya organisasi. Sementara menurut British Institute of Public Relations (Jefkins 1992, h. 8) Public Relations adalah keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan saling pengertian antara suatu organisai dengan segenap khalayak. Definisi di atas dapat diambil pemahaman bahwa kegiatan Public Relations merupakan suatu bentuk komunikasi yang sasaranya adalah publik di dalam organisasi dan publik yang diluar organisasi, dengan landasan saling
4 
pengertian sehingga tercipta kerjasama yang harmonis dalam rangka mencapa tujuan yang spesifik. 
Public Relations secara umum merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh goodwill, kepercayaan, saling pengertian dan citra yang baik dari politik atau masyarakat. Tentu saja untuk mencapai tujuan tersebut, kegiatan Public Relations harus diarahakan kepada upaya membina hubungan yang baik dengan publik-publik berkepentingan yang baik. Hubungan yang harmonis dapat terjalin dengan cara memberikan informasi yang jelas dan lengkap mengenai rencana kebijaksanaan, aktivitas, program kerja dan rencana usaha-usaha organisasi atau perusahaan berdasarkan harapan dan keinginan- keinginan publik. 
Fungsi atau peranan adalah harapan publik terhadap apa yang seharusnya dilakukan oleh public relations sesuai dengan kedudukannya sebagai seorang public relations jadi public relations dikatakan befungsi apabila dia mampu melakukan tugas dan kewajibannya dengan baik, berguna atau tidak dalam menunjang tujuan perusahaan dan menjamin kepentingan publik Kriyantono (2008, h. 21) 
Secara garis besar fungsi public relations adalah: 
a. Memelihara komunikasi yang harmonis antara perusahaan dengan publiknya (maintain good communication) 
b. Melayani kepentinya publik dengan baik (serve public’s interest) 
c. Memelihara perilaku dan moralitas perusahaan dengan baik (maintain good morals & manners). 
Public Relations mempunyai fungsi timbal balik ke dalam dan ke luar. Ke dalam, ia berusaha mengenali, mengidentifikasikan hal-hal yang dapat menimbulkan sikap dan gambaran yang negatif dalam masyarakat sebelum sesuatu tindakan atau kebijakan itu dijalankan. Ke luar, ia harus mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran masyarakat yang positif terhadap segala tindakan dan kebijakan organisasi atau perusahaannya. Ini berarti ia harus mengetahui dari dekap apa yang terjadi di dalam perusahaan atau lembaganya, termasuk ketentuan kebijakan dan perencanaan tindakan. Ia berperan dalam membina hubungan baik
5 
antara organisasi atau perusahaannya dengan masyarakat dan dengan media massa. 
Dalam realita pratik public relations di perusahaan, mempunyai tujuan- tujuan yang ingin dicapai oleh public relations. Tujuan-tujuan tersebut antara (Kriyantono 2008, h.6) tujuan public relations antara lain: 
a. Menciptakan pemahaman (Mutual Understanding) antara Perusahaan dan Publiknya. Melaui kegiatan komunikasi diharapkan terjadi kondisi kecukupan informasi (well- informed) antara perusahaan dan publiknya. Kesalahan akibat salah presepsi atau kekurangan informasi merupakan kesalaha mendasar dalam kegiatan komunikasi (primary- breakdown oj communication) 
b. Membangun Citra Korporat (Corporate Image). Citra adalah presepsi publik tentang perusahaan menyangkut pelayanannya, kualitas produk, budaya perusahaan, perilaku perusahaan atau prilaku individu- individu dalam perusahaan dan lainnya.pada akhirnya presepsi akan memengaruhi sikap publik, apakah mendukung, netral atau memusuhi. 
c. Citra Korporat Melalui Program Corporate social responsibility (CSR) adalah program public relations untuk melibatkan diri mengatasi persoalan-persoalan sosial di lingkungannya. CSR adalah pengintegrasian kepedulian terhadap masalah sosial dan lingkungan hidup ke dalam operasi bisnis perusahaan dan interaksi sukarela antara perusahaan dan para stakeholder- nya. 
d. Membentuk Opini Publik yang Favorable. Opini publik ini merupakan ekspresi publik mengenai persepsi dan sikapnya terhadap perusahaan. Ada tiga jenis opini, yaitu opini positif (mendukung atau favourable), negatif (menentang) dan netral. 
e. Membentuk Good Will dan Kerja Sama. Pada tahap ini public relations sudah saat tindakan nyata artinya sudah tercipta jalinan kerjasama dalam bentuk perilaku tertentu yang mendukung keberhasilan perusahaan. Dalam hal ini diharapkan publik secara nyata mendukung program- program perusahaan misalnya publik turut serta mensukseskan kampanye
6 
public relation atau tetap loyal mengonsumsi produk perusahaan. 
Dari penjelasan di atas tentang fungsi dan tujuan public relations peneliti menggunakan tujuan public relations serta mengkategorikan tujuan public relations sebagai dasar untuk menganalisis isi tema-tema pemberitaan di website PT Pertamina untuk pencitraan perusahaan. 
2.2 Website sebagai Media Komunikasi Public Relations 
Internet telah memungkinkan Public Relations untuk lebih bebas berkreasi dalam membuat pesan-pesan publisitas. Pesan-pesan publisitas dapat secara langsung disebarkan lewat website perusahaan tanpa perlu diseleksi oleh media massa dan publik bisa langsung mengaksesnya menurut Kriyantono (2008, h. 274), pemanfaatan jaringan internet (website) berarti menambah media informasi publik. Variasi media berarti memungkinkan variasi kemasan pesan. Ini penting agar pola penyebaran informasi tidak monoton selain itu , public relations memerhatikan perilaku dan kebutuhan publik dalam mengonsumsi informasi ini berkaitan dengan perubahan konsumsi informasi yang membutuhkan kecepatan sumber informasi. Penggunaan internet untuk menunjang kegiatan Public Relations memunculkan konsep Public Relations on the net atau elektronic public relations (E-PR). 
E-PR adalah inisiatif PR atau public relation yang menggunakan media internet sebagai sarana publisitasnya. Di Indonesia inisiatif PR lebih dikenal dengan istilah cyber public relation atau istilah yang sering digunakan E-PR yang juga dapat diartikan sebagai berikut menurut Onggo, (2004, h. 41): 
1. E adalah electronic 
“e” di dalam E-PR sama halnya dengan “e” sebelum kata mail atau commerce yang mengacu pada media elektronik internet. Mengingat popularitas dan multifungsi media internet, media ini dimanfaatkan pula oleh para pelaku PR untuk membangun merek (brand) dan memelihara kepercayaan (trust). 
2. P adalah public 
“Public” di sini mengacu bukan hanya pada publik, namun pasar konsumen. Public juga tidak
7 
mengacu hanya pada satu jenis pasar konsumen, namun pada berbagai pasar atau publik audiens. Media internet bisa memudahkan perusahaan untuk dapat menjangkau konsumen dengan lebih cepat atau sebaliknya, memudahkan konsumen menjangkau perusahaan, mulai dari komunitas mikro atau niche market hingga hipermarket. 
3. R adalah relation 
Relation merupakan hubungan yang harus dipupuk antara pasar dan perusahaan. Melalui media internet perusahan dapat membangun hubungan yang sifatnya one-to-one dalam waktu yang cepat karena sifat internet yang sangat interaktif. Jika dibadingkan dengan media konvensional maka menggunakan media konvensional membuat perusahaan harus menjangkau konsumennya dengan sifat one-to- many. Itulah sebabnya mengapa internet merupakan media pembangunan hubungan yang paling ampuh dan cepat serta luas hingga saat ini. 
Saat ini banyak perusahaan yang menggunakan E-PR mengingat E-PR dapat memanfaatkan media elektronik seperti internet khususnys website. “ Website perusahan adalah sarana komunikasi yang pertama kali dan paling populer dilihat oleh individu ketika membutuhkan informasi tentang suatu perusahaan atau organisasi. Karena itu pada abad ini setiap perusahaan harus melengkapi sarana komunikasinya dengan membuat website “ (Kriyantono, 2008, h. 275). Penggunaan media website adalah wujud kepedulian public relations akan penerapan teknologi untuk membangun relasi yang lebih luas. 
2.3 Berita sebagai Produksi Tulisan Public Relations 
Terdapat beberapa pengertian mengenai berita, diantaranya adalah dari Dean M. Lyle Spencer dalam bukunya yang berjudul News Writtings yang kemudian dikutip oleh George Fox Mott ( New Survey Journalism ) menyatakan bahwa berita dapat didefinisikan sebagai setiap fakta yang akurat atau suatu ide yang dapat menarik perhatian bagi sejumlah besar pembaca. Sedangkan Mitchel V. Charnley dalam bukunya Reporting edisi III (Holt-Reinhart & Winston, New York, 1975 halaman 44)
8 
menyebutkan berita adalah laporan yang tepat waktu mengenai fakta atau opini yang memiliki daya tarik atau hal penting atau kedua-duanya bagi masyarakat luas. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa “berita adalah suatu fakta atau ide atau opini aktual yang menarik dan akurat serta dianggap penting bagi sejumlah besar pembaca, pendengar maupun penonton. 
Dari pengertian di atas, ada empat unsur yang harus dipenuhi oleh sebuah peristiwa, sehingga layak menjadi sebuah berita. Unsur-unsur tersebut adalah: 
1. Unsur aktual : mengandung unsur terkini, terbaru, terhangat, baru saja atau sedang terjadi. Pengertian terbaru, bisa merupakan fakta terbaru yang ditemukan dari suatu peristiwa lama, atau peristiwa yang baru saja terjadi. 
2. Unsur Faktual : dalam unsur faktual, kejadian benar-benar merupakan suatu kenyataan, bukan suatu rekayasa, khayalan atau karangan. Fakta dalam sebuah berita muncul dan diperoleh dari sebuah kejadian nyata, pendapat ataupun pernyataan. 
3. Unsur Penting : ada dua hal dalam berita dinilai penting. Pertama tokoh yang terlibat dalam pemberitaan adalah tokoh penting atau memiliki kapasitas yang telah diakui oleh masyarakat. 
4. Unsur Menarik : menimbulkan rasa ingin tahu, dan ketertarikan dari masyarakat untuk menyimak isi berita tersebut. Peristiwa yang menarik dan diminati oleh masyarakat biasanya bersifat menghibur, aneh, memiliki unsur kedekatan, mengandung nilai kemanusiaan, mengandung unsur seks, kriminalitas dan konflik. 
Menurut kriyantono (2008, h. 120) berita harus lengkap (completeness) artinya dibangun atas unsur-unsur berita yang lengkap, yaitu 5W + 1H (what, who, when, why, where, how). What menjelaskan apa yang terjadi, who adalah siapa saja tokoh-tokoh penting dalam peristiwa itu, when menerangkan waktu kejadian , why menjelaskan alasan terjadi peristiwa itu, where adalah tempat kejadian, dan how merupakan penjelasan proses kejadiannya. Kelengkapan unsur ini membuat berita bersifat informatif, bisa memberikan informasi yang jelas.
9 
berita yang dibuat oleh public relations tidak hanya pers release tetapi bisa berupa berita jurnalistik seperti yang dilakukan PR PT. Pertamina. Pers Release memiliki fungsi diantaranya : 
- sebagai suatu penyampaian kegiatan organisasi, misalnya, produsen mie instant membuat kegiatan “lomba kreasi mie”. Kemudian Public relations membuat press-release yang berisi informasi tentang kegiatan ini ke media. 
- sebagai bahan atau sumber berita bagi media. Sebuah release yang dikirim public relations (setelah dianggap layak oleh media) bisa dimuat dalam bentuk berita. Tentu saja isinya tidak sama persis dengan tulisan dalam release. Media bisa saja lebih menonjolkan sesuatu pokok (angle) peristiwa yang dianggap penting, yang mungkin berbeda dengan apa yang ditonjolkan Public relations dalam release-nya. 
- Alat untuk membina dan menumbuhkan sikap, pendapat atau citra yang baik dari anggota masyarakat kepada 
organisasi (membentuk opini positif). 
- Alat untuk mengalihkan perhatian publik dari fakta yang merugikan organisasi dan memusatkan fakta yang menguntungkan organisasi. 
- Dibuat oleh organisasi atau perusahaan. Beritanya mencakup peristiwa yang direncanakan, yaitu dari event yang dibuat perusahaan. Misalnya pengangkatan manajer baru, perubahan pelayanan, dan sebagainya. 
Sedangkan Berita Jurnalistik sendiri memiliki ciri-ciri diantaranya : 
- Dibuat oleh wartawan. Wartawan mencari dan menulis berita untuk diedit redaksi. Sumber berita bisa berasal dari mana saja, termasuk dari Public relations. 
- Melaporkan fakta sebagaimana adanya. Ini tanggung jawab profesi wartawan untuk memenuhi hak informasi dari publik (public’s right to know). 
- Biasanya banyak untuk peristiwa yang nonrekayasa. Maksudnya adalah peristiwa yang terjadi dengan sendirinya tanpa
10 
direncanakan manusia. Misalnya, kecelakaan, musibah, dan lainnya. Namun tidak menutup kemungkinan untuk peristiwa yang direkayasa (direncanakan), seperti acara wisuda sarjana yang diadakan sebuah institusi pendidikan. 
- Dampak pemberitaan tidak selalu harus berkembang kepada sikap atau pendapat yang baik terhadap apa yang disampaikan, malah dapat terjadi yang sebaliknya. Fungsi berita untuk kontrol sosial, memberi tahu, mendidik, membimbing, meyakinkan, dan membantu khalayak dalam menyikapi peristiwa. 
Pada dasarnya, sebagian besar produk tulisan public relations adalah berita. Karena itu, produk tulisan public relations harus mengandung berita bagi publik. Berita adalah segala sesuatu yang hangat, faktual serta menarik perhatian sejumlah orang. Segala tulisan yang dibuat public relations ke media harus bernilai berita karena itu wawasan public relations dalam memahami teknik-teknik jurnalistik (membuat berita) mutlak di perlukan namun wawasan tersebut tidak ada artinya bila public relations tidak mempraktikannya. Kriyantono (2008, h. 118). 
2.4 Publik dan Pencitraan Organisasi 
Webster dalam Sutisna (2004, h. 331) mendefinisikan citra sebagai gambaran mental atau konsep tentang sesuatu. Sementara pengertian citra menurut Sutisna sendiri (2004, h. 332) adalah total persepsi terhadap suatu objek yang dibentuk dengan memproses informasi dari berbagai sumber setiap waktu. Citra sebuah organisasi, internasional maupun lokal merepresentasikan nilai-nilai konsumen. konsumen potensial, konsumen yang hilang dan kelompok-kelompok masyarakat lain yang mempunyai hubungan dengan organisasi. 
3. METODE PENELITIAN 
Dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan analisis isi yang menggambarkan karakteristik pesan dengan menggunakan pendekatan positivistik. Analisis isi disini dipakai untuk menjawab pertanyaan “what, to whom, dan how” dari suatu proses komunikasi. Analisis isi yang
11 
menggambarkan karakteristik pesan terbagi menjadi dua, yaitu (1) analisis isi yang menggambarkan secara detail deskripsi dari suatu pesan (deskripsi) dan (2) analisis isi yang didesain untuk melakukan perbandingan (perbandingan). Dalam hal ini, peneliti lebih berfokus pada analisis isi yang menggambarkan deskripsi atau disebut juga analisis isi deskriptif. Dalam penelitian ini, analisis deskriptif yang digunakan adalah dengan mengamati isi pesan berita yang ada di website PT. Pertamina (www.pertamina.com). Kemudian, pesan tersebut di deskripsikan secara detail dan dikategorikan ke dalam tujuan-tujuan Public Relations. 
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi jenis deskriptif kuantitatif. Salah satu tujuan penelitian analisis isi menurut Wimmer dan Dominick (dalam Kriyantono, 2010, h. 234) adalah menggambarkan isi komunikasi. Penelitian dengan menggunakan metode analisis isi dapat mengungkap kecenderungan yang ada pada isi komunikasi melalui media cetak maupun elektronika. Dalam penelitian ini, analisis isi deskriptif kuantitatif berfungsi untuk menggambarkan konstruksi pemberitaan yang dilakukan oleh public relations pada website. Oleh karena itu, penelitian ini digolongkan dalam jenis penelitian deskriptif kuantitatif. 
4. PEMBAHASAN 
Pertamina adalah salah satu perusahaan BUMN yang bergerak dibidang MIGAS. Banyak khalayak yang ingin mengetahui kondisi perusahaan, salah satunya yaitu melalui website dimana dalam website resmi Pertamina banyak pemberitaan tentang Pertamina, dari hal ini lah peneliti mengetahui pemberitaan apa saja yang di tampilkan dalam website. Peneliti melihat pemberitaan yang di publikasikan pada bulan Mei ada sekitar 70 berita yang di tampilkan di kolom news room. peneliti menganalisis bahwa pemberitaan yang dipublikasikan pada bulan Mei sesuai dengan lima tujuan PR yaitu mutual understanding adalah berupaya menciptakan saling pengertian antara perusahaan dan publiknya melalui kegiatan komunikasi diharapkan terjadi kondisi kecukupan informasi antara perusahaan dan publiknya;corporate imageadalah
12 
presepsi publik tentang perusahaan menyangkut pelayanannya, kualitas produk, budaya perusahaan, perilaku perusahaan atau perilaku individu dalam perusahaan; corporate social responsibility adalah program public relationsuntuk melibatkan diri mengatasi persoalan-persoalan sosial di lingkungannya;membentuk opini yang favourable adalah merupakan ekspresi publik mengenai persepsi dan sikapnya terhadap perusahaan;membentuk goodwill adalah sudah terciptanya jalinan kerjasama dalam bentuk perilaku tertentu yang mendukung keberhasilan perusahaan, dalam hal ini diharapkan publik secara nyata mendukung program-program perusahaan. 
Peneliti melihat bahwa judul tema dalam pemberitan didominasi oleh pemberitaan–pemberitaan tentang corporate image hal ini telah diteliti dengan menggunakan coder, Coder adalah orang yang mengisi lembar coding Coder membaca judul tema berita dan mengisi ke dalam lembar coding yang telah disediakan dimana coder A menentukan bahwa dari 70 berita yang dianalisi terdapat 31 berita yang termasuk di dalam corporate image dan coder B menentukan 33 berita yang termasuk di dalam corporate image, Dari hasil tersebut peneliti dapat menyimpulkan bahwa hasil temuan peneliti sesuai dengan teori impresi yaitu dalam interaksi sosial setiap individu berupaya menampilkan gambaran dirinya atau konsep dirinya di depan orang lain (kriyantono, 2014, h. 218). 
Konsep impresi ini juga bisa diaplikasikan kepada sebuah organisasi yaitu bagaimana perilaku organisasi dalam mempengaruhi impresi publiknya, sesuai dengan salah satu tipologi dari lima tipologi yang dijelaskan olehMetts dalam (kriyantono, 2014, h 220) yaitu tentang strategi self service dimana hal ini biasanya digunakan oleh organisasi yang ingin diimpresikan sebagai organisasi yang berkompeten. Strategi ini diaplikasikan dengan menampilkan prestasi yang dicapai organisasi, hal-hal baik yang telah dilakukan organisasi terhadap publiknya, dan menampilkan berbagai penghargaan yang diperoleh organisasi atas prestasinya. 
Hal ini dapat disimpulkan bahwa organisasi tidak berbeda dengan seorang individu, yaitu seorang aktor dalam panggung pertujukan kehidupan sosial
13 
dalam berbagai setting interaksi di depan khalayaknya.Penelitian ini website perusahaan digunakan untuk presentasi diri agar mendapat kesan positif dari orang lain.Dalam konteks inilah public relations dituntut untuk mengelola media komunikasinya untuk memberitahukan kepada publiknyaagar menimbulkan kesan positif (Kriyantono, 2014, h 222). Maka dari itu di website pertamina banyak menampilkan berita tentang corporate image dimana berita- berita tersebut banyak menampilkan berita yang positif yang membuat kesan atau citra yang positif juga bagi khalayaknya. Salah satu berita tentang corporate image adalah tentang bagaimana para corporate secretary BUMN harus pandai menyiasati permintaan yang datang dari orang- orang partai politik yang meminta jatah ini dan itu, karena itu corporate secretary harus bisa memetakan pesan utama yang dikehendaki oleh stakeholders agar tidak menjatuhkan reputasi perusahaan.Hal ini sesuai apa yang dikatakan oleh Jhonson dalam (Kriyantono, 2014, h. 222) yang mengemukakan bahwa teori impression management banyak dikaitkan dengan situasi krisis dimana sebuah organisasi dituntut untuk melakukan manajemen krisis dengan baik, sehingga muara akhirnya dapat meningkatkan citra. 
Selain berita tentang corporate image di website pertamina terdapat juga berita tentang mutual understanding yaitu berita berupaya menciptakan saling pengertian antara perusahaan dan publiknya melalui kegiatan komunikasi diharapkan terjadi kondisi kecukupan informasi antara perusahaan dan publiknya contoh judul tema berita Pertamina EP segera POP temuan eksplorasi jati asri tanggal 16 Mei pukul 14:49. 
Dalam penjelasan mutual understandingcoder a mengatakan terdapat 23 berita yang menjelaskan tentang berita mutual understanding sedangkan coder b menjelaskan terdapat 17 berita. Selanjutnya dalam pemberitaan yang di tampilkan di website terdapat juga pemberitaan tentang membentuk good will yaitu sudah terciptanya jalinan kerjasama dalam bentuk perilaku tertentu yang mendukung keberhasilan perusahaan contoh judul tema berita Pertamina dan PTPN X kembangkan bisnis biofuel tanggal 3 Mei 2014 pukul 10:03.
14 
Dalam hal good will Pertamina hanya menampilkan 9 berita menurut coder A dan 7 berita menurut coder B selain membentuk good will Pertamina juga mempublikasikan tentang membentuk opini yang favourable yaitu merupakan ekspresi publik mengenai persepsi dan sikapnya terhadap perusahaan contoh judul tema berita tekan subsidi tanggal 19 Mei 2014 pukul 11:14. 
Disini coder A menjelaskan ada 4 berita yang menjelaskan tentang membentuk opini yang favourable sedangkan coder B menyatakan hanya 8 berita tentang hal tersebut dan yang terkahir yaitu berita tentang CSR yang hanya menyatakan hanya 3 berita menurut koder A sedangkan koder b menyatakan 5 berita dari total 8 berita yang disetujui oleh koder a dan koder b yang menjelaskan tentang CSR. 
Dari katagori tujuan public relations (PR) terdapat indikator- indikator yang dijelaskan oleh para koder untuk mengkerucutkan tujuan- tujuan tersebut menuju kepada judul tema pemberitaan tentang corporate image ini terlihat jelas dari hasil penelitian dari tabel persetujuan dan frekuensi corporate image. Hasil penelitian adalah dari tabel persetujuan antar dua koder didapatkan angka realibilitas sebesar 0,71529763 dalam uji realibilitas persetujuan di atas 0,7 itu di anggap valid dan hasil tabel frekuensi yang terbagi lagi oleh indikator- indikator yaitu pelayanan, kualitas produk, budaya perusahaan, perilaku perusahaan dan individu dalam perusahaan, dan komitmen perusahaan dan keterpecayaan. Dalam indikator ini dimana judul tema pemberitaan tentang perilaku perusahaan dan individu dalam perusahaanmendapat persetujuan paling banyak dari total 64 berita terdapat 30 berita atau 46,9% dan selanjutnya oleh kualitas produk terdapat 13 berita atau 20,3% selanjutnya oleh pelayanan terdapat 8 berita atau 12,5% kemudian budaya perusahaan sebanyak 7 berita atau 10,9% dan yang terakhir komitmen perusahaan atau keterpecayaan sebanyak 6 berita atau 9,4%. 
DAFTAR PUSTAKA 
Cutlip, S., Center, A., Broom, G. (2006) Effektif Public Relations, edisi kesembilan, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.
15 
Effendy, O, (1999) Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Remaja Rasdakarya, Bandung. 
Eriyanto, (2011) Analisis Isi: Pengantar Metodologi untuk Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu-Ilmu Sosial Lainya, Prenada Media Group Jakarta. 
Jefkins, F. (1992). Public Relations Edisi Keempat. Jakarta: Erlangga. 
Kasali, R. (2000). Manajemen Public Relations. Jakarta: Gramedia. 
Kotler, P. & Keller, K.L. (2009). Marketing Management. (13th Edition). Upper Saddle River, New Jersey: Prentice Hall. 
Kriyantono, R. (2006) Teknik Praktik Riset dan Komunikasi Prenada Media Group Jakarta. 
Kriyantono, R. (2008) Public Relations Writing Prenada Media Group Jakarta. 
Kriyantono, R. (2014) Teori Public Relations Perspektif Barat & Lokal Prenada Media Group Jakarta. 
Onggo, B. J. (2004). Cyber Public Relation Jakarta : PT Elex Media Komputindo. Purba, S.A.V. (2011). Media Internalpublic Relations. Diakses dari USU Institutions, http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30649/4/Chapter%20I.pdf Ruslan, R. (2006) Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Ruslan, R. (2001) Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Ruslan, R. (2012). Manajemen Public Relations & Media Komunikasi: Konsepsi dan Aplikasi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. 
Shimp, Terence, A. 2003, Peiklanan, Promo, Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Edisi Kelima, Diterjemahkan oleh Revyani Sjahrial dan Dyah, Jakarta. Airlangga. 
Singarimbun, M., & Sofian, E. (1995), Metode Penelitian Survai, LP3ES, Jakarta 
Soemirat, S. & Ardianto. (2005). Dasar-dasar Public Relations. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Sutisna, (2001) Perilaku Konsumen & Komunikasi Perilaku Pemasaran, Remaja Rosdakarya, Bandung
16 
Wimmer, R. D. & Dominick, J. R. (2006). Mass Media Research, An Introduction. Amerika: Thomson Wadsworth.

More Related Content

What's hot

Lp kegiatan pendampingan odgj 2022
Lp kegiatan pendampingan odgj 2022Lp kegiatan pendampingan odgj 2022
Lp kegiatan pendampingan odgj 2022
ArinaInfinityLove
 
7121 format baru modul kurikulum komunikasi ilmiah
7121 format baru modul  kurikulum komunikasi ilmiah7121 format baru modul  kurikulum komunikasi ilmiah
7121 format baru modul kurikulum komunikasi ilmiah
rickygunawan84
 
Modul inti 10 penganggaran dan pembiayaan kesehatan daerah
Modul inti 10 penganggaran dan pembiayaan kesehatan daerahModul inti 10 penganggaran dan pembiayaan kesehatan daerah
Modul inti 10 penganggaran dan pembiayaan kesehatan daerah
mreyrasa
 
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
Muhammad Muqouwis. AT
 
penilaian surveilans kesehatan masyarakat
penilaian surveilans kesehatan masyarakatpenilaian surveilans kesehatan masyarakat
penilaian surveilans kesehatan masyarakat
aderianofrianti
 
Ukuran epidemiologi
Ukuran epidemiologiUkuran epidemiologi
Ukuran epidemiologi
Agus Candra
 

What's hot (20)

Perencanaan dan evaluasi program kesehatan
Perencanaan dan evaluasi program kesehatanPerencanaan dan evaluasi program kesehatan
Perencanaan dan evaluasi program kesehatan
 
Lp kegiatan pendampingan odgj 2022
Lp kegiatan pendampingan odgj 2022Lp kegiatan pendampingan odgj 2022
Lp kegiatan pendampingan odgj 2022
 
CONTOH PROPOSAL PR
CONTOH PROPOSAL PRCONTOH PROPOSAL PR
CONTOH PROPOSAL PR
 
7121 format baru modul kurikulum komunikasi ilmiah
7121 format baru modul  kurikulum komunikasi ilmiah7121 format baru modul  kurikulum komunikasi ilmiah
7121 format baru modul kurikulum komunikasi ilmiah
 
Who am i
Who am iWho am i
Who am i
 
DASAR-DASAR PRODUKSI RTV - Format dan Jenis Program TV
DASAR-DASAR PRODUKSI RTV - Format dan Jenis Program TVDASAR-DASAR PRODUKSI RTV - Format dan Jenis Program TV
DASAR-DASAR PRODUKSI RTV - Format dan Jenis Program TV
 
Modul inti 10 penganggaran dan pembiayaan kesehatan daerah
Modul inti 10 penganggaran dan pembiayaan kesehatan daerahModul inti 10 penganggaran dan pembiayaan kesehatan daerah
Modul inti 10 penganggaran dan pembiayaan kesehatan daerah
 
Teori pertimbangan sosial (social judgement theory)
Teori pertimbangan sosial (social judgement theory)Teori pertimbangan sosial (social judgement theory)
Teori pertimbangan sosial (social judgement theory)
 
Pemasaran Sosial
Pemasaran SosialPemasaran Sosial
Pemasaran Sosial
 
Buletin Surveilans & Imunisasi Edisi I Maret 2020
Buletin Surveilans & Imunisasi  Edisi I Maret 2020Buletin Surveilans & Imunisasi  Edisi I Maret 2020
Buletin Surveilans & Imunisasi Edisi I Maret 2020
 
BAB II UKM.docx
BAB II UKM.docxBAB II UKM.docx
BAB II UKM.docx
 
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
 
penilaian surveilans kesehatan masyarakat
penilaian surveilans kesehatan masyarakatpenilaian surveilans kesehatan masyarakat
penilaian surveilans kesehatan masyarakat
 
Ukuran epidemiologi
Ukuran epidemiologiUkuran epidemiologi
Ukuran epidemiologi
 
Metode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatanMetode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatan
 
Jurnalisme investigasi dan kode etik jurnalistik
Jurnalisme investigasi dan kode etik jurnalistikJurnalisme investigasi dan kode etik jurnalistik
Jurnalisme investigasi dan kode etik jurnalistik
 
Faktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat
Faktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakatFaktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat
Faktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat
 
Proposal Produksi Film Dokumenter
Proposal Produksi Film DokumenterProposal Produksi Film Dokumenter
Proposal Produksi Film Dokumenter
 
JURNALISTIK ONLINE - Materi 1
JURNALISTIK ONLINE - Materi 1JURNALISTIK ONLINE - Materi 1
JURNALISTIK ONLINE - Materi 1
 
Foto jurnalistik
Foto jurnalistikFoto jurnalistik
Foto jurnalistik
 

Similar to KECENDERUNGAN TEMA BERITA YANG BERKAIT DENGAN TUJUAN PUBLIC RELATIONS (Analisis isi kuantitatif pada teks berita di website PT. Pertamina (Persero) edisi bulan mei 2014)

Pertemuan 3.ppt
Pertemuan 3.pptPertemuan 3.ppt
Pertemuan 3.ppt
TugasKPP
 
Mengkomunikasikan Program PR
Mengkomunikasikan Program PRMengkomunikasikan Program PR
Mengkomunikasikan Program PR
Dhenim Prianka
 
1. pengertian dan definisi public relations
1. pengertian dan definisi public relations1. pengertian dan definisi public relations
1. pengertian dan definisi public relations
blade_net
 
1 definisi public relations muwafik ub
1 definisi public relations muwafik ub1 definisi public relations muwafik ub
1 definisi public relations muwafik ub
muwafik
 
PENGERTIAN DAN DEFINISI PUBLIC RELATIONS.pptx
PENGERTIAN DAN DEFINISI PUBLIC RELATIONS.pptxPENGERTIAN DAN DEFINISI PUBLIC RELATIONS.pptx
PENGERTIAN DAN DEFINISI PUBLIC RELATIONS.pptx
sabdayulikarahmayant1
 

Similar to KECENDERUNGAN TEMA BERITA YANG BERKAIT DENGAN TUJUAN PUBLIC RELATIONS (Analisis isi kuantitatif pada teks berita di website PT. Pertamina (Persero) edisi bulan mei 2014) (20)

Bahan2 nhn pr
Bahan2 nhn prBahan2 nhn pr
Bahan2 nhn pr
 
Pertemuan 3.ppt
Pertemuan 3.pptPertemuan 3.ppt
Pertemuan 3.ppt
 
Mengkomunikasikan Program PR
Mengkomunikasikan Program PRMengkomunikasikan Program PR
Mengkomunikasikan Program PR
 
Tindakan dan komunikasi public relations
Tindakan dan komunikasi public relationsTindakan dan komunikasi public relations
Tindakan dan komunikasi public relations
 
Lap pkn (revisi konsul 1)
Lap pkn (revisi konsul 1)Lap pkn (revisi konsul 1)
Lap pkn (revisi konsul 1)
 
Pengantar Public Relations Meet 2
Pengantar Public Relations Meet 2Pengantar Public Relations Meet 2
Pengantar Public Relations Meet 2
 
1. pengertian dan definisi public relations
1. pengertian dan definisi public relations1. pengertian dan definisi public relations
1. pengertian dan definisi public relations
 
media relations
media relationsmedia relations
media relations
 
Public Relation (Timeline)
Public Relation (Timeline)Public Relation (Timeline)
Public Relation (Timeline)
 
Bukti dokumen penelitian pengayaan kepustakaan
Bukti dokumen penelitian pengayaan kepustakaan Bukti dokumen penelitian pengayaan kepustakaan
Bukti dokumen penelitian pengayaan kepustakaan
 
Bukti dokumen penelitian pengayaan kepustakaan
Bukti dokumen penelitian pengayaan kepustakaan Bukti dokumen penelitian pengayaan kepustakaan
Bukti dokumen penelitian pengayaan kepustakaan
 
Bukti dokumen penelitian pengayaan kepustakaan
Bukti dokumen penelitian pengayaan kepustakaan  Bukti dokumen penelitian pengayaan kepustakaan
Bukti dokumen penelitian pengayaan kepustakaan
 
Materi training menejemen kehumasan Jasaraharja by Tarsih Ekaputra
Materi training menejemen kehumasan Jasaraharja by Tarsih EkaputraMateri training menejemen kehumasan Jasaraharja by Tarsih Ekaputra
Materi training menejemen kehumasan Jasaraharja by Tarsih Ekaputra
 
1 definisi public relations muwafik ub
1 definisi public relations muwafik ub1 definisi public relations muwafik ub
1 definisi public relations muwafik ub
 
PENGERTIAN%20DAN%20DEFINISI%20PUBLIC%20RELATIONS.pptx
PENGERTIAN%20DAN%20DEFINISI%20PUBLIC%20RELATIONS.pptxPENGERTIAN%20DAN%20DEFINISI%20PUBLIC%20RELATIONS.pptx
PENGERTIAN%20DAN%20DEFINISI%20PUBLIC%20RELATIONS.pptx
 
PENGERTIAN DAN DEFINISI PUBLIC RELATIONS.pptx
PENGERTIAN DAN DEFINISI PUBLIC RELATIONS.pptxPENGERTIAN DAN DEFINISI PUBLIC RELATIONS.pptx
PENGERTIAN DAN DEFINISI PUBLIC RELATIONS.pptx
 
Memahami Dasar-dasar Public Relations Karya Firsan Nova
Memahami Dasar-dasar Public Relations Karya Firsan NovaMemahami Dasar-dasar Public Relations Karya Firsan Nova
Memahami Dasar-dasar Public Relations Karya Firsan Nova
 
Tugas, tantangan, dan kendala profesi public relations
Tugas, tantangan, dan kendala profesi public relationsTugas, tantangan, dan kendala profesi public relations
Tugas, tantangan, dan kendala profesi public relations
 
Membangun hubungan dengan media (media relations)
Membangun hubungan dengan media (media relations) Membangun hubungan dengan media (media relations)
Membangun hubungan dengan media (media relations)
 
Pola kerja public relation di zaman teknologi informasi
Pola kerja public relation di zaman teknologi informasiPola kerja public relation di zaman teknologi informasi
Pola kerja public relation di zaman teknologi informasi
 

KECENDERUNGAN TEMA BERITA YANG BERKAIT DENGAN TUJUAN PUBLIC RELATIONS (Analisis isi kuantitatif pada teks berita di website PT. Pertamina (Persero) edisi bulan mei 2014)

  • 1. ANALISIS ISI BERITA YANG TERKAIT DENGAN TUJUAN PUBLIC RELATIONS PADA MENU NEWS ROOM WEBSITE PT. PERTAMINA JURNAL SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan Minat Komunikasi Massa Oleh: Reza Indrajaya NIM 0710023043 JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2014
  • 2. 1 Analisis Isi Berita yang Terkait dengan Tujuan Public Relations pada Menu News Room Website PT. Pertamina Oleh: Reza Indrajaya FISIP, Universitas Brawijaya ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecenderungan isi berita di menu news room website PT Pertamina terkait dengan tujuan public relations di mana berita yang berada di website PT Pertamina adalah hasil dari kegiatan public relations PT Pertamina yang di buat untuk memberikan informasi tentang perusahan, kegiatan perusahaan dan pengenalan produk baru PT Pertamina. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis isi kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Penelitian ini melihat berita dari website PT Pertamina yang terkait dengan tujuan public relations yaitu menciptakan pemahaman antara perusahan dan publiknya (mutual understanding), membangun citra korporat (corporate image), citra korporat melalui program corporate social responsibility (CSR), membentuk opini publik yang favorable, membentuk good will dan kerja sama. Hasil Penelitian ini sesuai dengan teori impresi yaitu interaksi sosial setiap individu berupaya menampilkan gambaran dirinya atau konsep dirinya di depan orang lain. Konsep impresi ini juga bisa di aplikasikan kepada sebuah organisasi yaitu bagaimana perilaku organisasi dalam mempengaruhi impresi publiknya. Teori impresi mempunyai lima kategori atau tipologi strategi persentasi diri yaitu stategi ingratiation (menyenangkan orang lain), strategi self- promotion (promosi diri), strategi exemplification (sebagai contoh), strategi supplication (self-handicapping), strategi intimidation. Kata Kunci: Website, Analisis isi, berita, Tujuan Public Relations, teori Impresi 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT Pertamina (Persero) dituntut untuk menjaga hubungan baik dengan publik eksternal dan internal melalui fungsi dan tujuan public relations perusahaan. Public relations merupakan fungsi manajemen dalam melaksanakan kegiatan komunikasi, dengan demikian pada dasarnya tujuan public relations adalah tujuan-tujuan komunikasi public relations dalam praktik realitas di
  • 3. 2 perusahaan. Tujuan public relations antara lain (Kriyantono, 2008, h. 6): menciptakan pemahaman (Mutual Understanding) antara Perusahaan dan Publiknya ; membangun Citra Korporat (Corporate Image) ; Citra Korporat Melalui Program Corporate social responsibility (CSR) adalah program public relations untuk melibatkan diri mengatasi persoalan-persoalan sosial di lingkungannya ; dan membentuk opini publik yang Favorable. Sejarah mencatat, organisasi hubungan masyarakat (humas) pertama berdiri di perusahaan perminyakan negara (Pertamina). Organisasi ini berfungsi secara terbatas untuk hubungan masyarakat dengan pihak perusahaan rekanan, pemasok, penyalur, dan pengguna atau pemakai jasa produknya (konsumen). Peranan divisi humas Pertamina tersebut cukup penting dalam upaya menjalin hubungan komunikasi timbal balik dengan pihak klien, relasi bisnis, perusahaan swasta, BUMN, atau perusahaan asing dan publik (Ruslan, 2012, h. 46). Untuk membangun citra korporate (corporate image), perusahaan memerlukan tujuan dan fungsi public relations (PR) agar dapat menghasilkan pencitraan yang baik. Oleh karena itu, PR berinisiatif menggunakan new media, yakni internet sebagai sarana publisitasnya, yang lebih dikenal dengan istilah cyber public relation atau disebut electronic-public relations (E-PR) (Onggo, 2004, h. 41). Fungsi E-PR bagi public relations menurut Kriyantono (2008, h. 270), adalah sebagai sarana penyampaian informasi kepada publik serta membina hubungan dan citra sebuah perusahaan melalui media internet. Dari fungsi utama E-PR di atas, public relations PT Pertamina menggunakan website sebagai sarana komunikasi dan sarana yang paling populer dilihat oleh individu ketika membutuhkan informasi tentang suatu perusahaan atau organisasi. Melalui website berdomain www.pertamina.com tersebut, Pertamina memberikan berita- berita yang mengandung tujuan-tujuan dari public relation itu sendiri terkait pencitraan perusahaan. Pertamina secara tidak langsung berusaha untuk menunjukkan citra positif sebagai perusahaan yang peduli terhadap masyarakat sekitar. Hal ini ditunjukkan dengan menampilkan berita
  • 4. 3 mengenai aksi amal tersebut. Pada contoh ini, pesan “pencitraan” dapat ditemukan dengan jelas, namun hal serupa tidak selalu ditemukan dengan jelas pada setiap berita yang dipublikasikan oleh website Pertamina. Berdasarkan hal tersebut, peneliti menggunakan analisis isi untuk mengetahui pengakatagorian tema-tema berita yang terkait dengan tujuan public relations sehingga peneliti dapat mengetahui apakah tema-tema berita tersebut masuk ke dalam 5 tujuan public relations. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk menggunakan analisis isi dan tema-tema berita di website PT Pertamina yang berkaitan dengan tujuan public relations untuk kepentingan pencitraan perusahaan melalui pendekatan analisis isi pesan deskritif kuantitatif dari website tersebut . 1.2 Rumusan Masalah Bagaimana kecenderungan Tema-tema berita di website terkait dengan tujuan public relations untuk pencitraan perusahaan ? 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Fungsi dan Tujuan Public Relations dalam website PT Pertamina Menurut Kotler & Keller (2009, h. 563) Public Relations merupakan berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan atau menjaga citra perusahaan atau produknya. Menurut (Cutlip, Center dan Broom 2006, h. 226) Public Relations adalah fungsi manajemen yang menyertakan, membentuk dan memelihara hubungan yang saling menguntungkan antara organisasi dengan berbagai macam publik, dimana hal tersebut dapat menentukan sukses atau gagalnya organisasi. Sementara menurut British Institute of Public Relations (Jefkins 1992, h. 8) Public Relations adalah keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan saling pengertian antara suatu organisai dengan segenap khalayak. Definisi di atas dapat diambil pemahaman bahwa kegiatan Public Relations merupakan suatu bentuk komunikasi yang sasaranya adalah publik di dalam organisasi dan publik yang diluar organisasi, dengan landasan saling
  • 5. 4 pengertian sehingga tercipta kerjasama yang harmonis dalam rangka mencapa tujuan yang spesifik. Public Relations secara umum merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh goodwill, kepercayaan, saling pengertian dan citra yang baik dari politik atau masyarakat. Tentu saja untuk mencapai tujuan tersebut, kegiatan Public Relations harus diarahakan kepada upaya membina hubungan yang baik dengan publik-publik berkepentingan yang baik. Hubungan yang harmonis dapat terjalin dengan cara memberikan informasi yang jelas dan lengkap mengenai rencana kebijaksanaan, aktivitas, program kerja dan rencana usaha-usaha organisasi atau perusahaan berdasarkan harapan dan keinginan- keinginan publik. Fungsi atau peranan adalah harapan publik terhadap apa yang seharusnya dilakukan oleh public relations sesuai dengan kedudukannya sebagai seorang public relations jadi public relations dikatakan befungsi apabila dia mampu melakukan tugas dan kewajibannya dengan baik, berguna atau tidak dalam menunjang tujuan perusahaan dan menjamin kepentingan publik Kriyantono (2008, h. 21) Secara garis besar fungsi public relations adalah: a. Memelihara komunikasi yang harmonis antara perusahaan dengan publiknya (maintain good communication) b. Melayani kepentinya publik dengan baik (serve public’s interest) c. Memelihara perilaku dan moralitas perusahaan dengan baik (maintain good morals & manners). Public Relations mempunyai fungsi timbal balik ke dalam dan ke luar. Ke dalam, ia berusaha mengenali, mengidentifikasikan hal-hal yang dapat menimbulkan sikap dan gambaran yang negatif dalam masyarakat sebelum sesuatu tindakan atau kebijakan itu dijalankan. Ke luar, ia harus mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran masyarakat yang positif terhadap segala tindakan dan kebijakan organisasi atau perusahaannya. Ini berarti ia harus mengetahui dari dekap apa yang terjadi di dalam perusahaan atau lembaganya, termasuk ketentuan kebijakan dan perencanaan tindakan. Ia berperan dalam membina hubungan baik
  • 6. 5 antara organisasi atau perusahaannya dengan masyarakat dan dengan media massa. Dalam realita pratik public relations di perusahaan, mempunyai tujuan- tujuan yang ingin dicapai oleh public relations. Tujuan-tujuan tersebut antara (Kriyantono 2008, h.6) tujuan public relations antara lain: a. Menciptakan pemahaman (Mutual Understanding) antara Perusahaan dan Publiknya. Melaui kegiatan komunikasi diharapkan terjadi kondisi kecukupan informasi (well- informed) antara perusahaan dan publiknya. Kesalahan akibat salah presepsi atau kekurangan informasi merupakan kesalaha mendasar dalam kegiatan komunikasi (primary- breakdown oj communication) b. Membangun Citra Korporat (Corporate Image). Citra adalah presepsi publik tentang perusahaan menyangkut pelayanannya, kualitas produk, budaya perusahaan, perilaku perusahaan atau prilaku individu- individu dalam perusahaan dan lainnya.pada akhirnya presepsi akan memengaruhi sikap publik, apakah mendukung, netral atau memusuhi. c. Citra Korporat Melalui Program Corporate social responsibility (CSR) adalah program public relations untuk melibatkan diri mengatasi persoalan-persoalan sosial di lingkungannya. CSR adalah pengintegrasian kepedulian terhadap masalah sosial dan lingkungan hidup ke dalam operasi bisnis perusahaan dan interaksi sukarela antara perusahaan dan para stakeholder- nya. d. Membentuk Opini Publik yang Favorable. Opini publik ini merupakan ekspresi publik mengenai persepsi dan sikapnya terhadap perusahaan. Ada tiga jenis opini, yaitu opini positif (mendukung atau favourable), negatif (menentang) dan netral. e. Membentuk Good Will dan Kerja Sama. Pada tahap ini public relations sudah saat tindakan nyata artinya sudah tercipta jalinan kerjasama dalam bentuk perilaku tertentu yang mendukung keberhasilan perusahaan. Dalam hal ini diharapkan publik secara nyata mendukung program- program perusahaan misalnya publik turut serta mensukseskan kampanye
  • 7. 6 public relation atau tetap loyal mengonsumsi produk perusahaan. Dari penjelasan di atas tentang fungsi dan tujuan public relations peneliti menggunakan tujuan public relations serta mengkategorikan tujuan public relations sebagai dasar untuk menganalisis isi tema-tema pemberitaan di website PT Pertamina untuk pencitraan perusahaan. 2.2 Website sebagai Media Komunikasi Public Relations Internet telah memungkinkan Public Relations untuk lebih bebas berkreasi dalam membuat pesan-pesan publisitas. Pesan-pesan publisitas dapat secara langsung disebarkan lewat website perusahaan tanpa perlu diseleksi oleh media massa dan publik bisa langsung mengaksesnya menurut Kriyantono (2008, h. 274), pemanfaatan jaringan internet (website) berarti menambah media informasi publik. Variasi media berarti memungkinkan variasi kemasan pesan. Ini penting agar pola penyebaran informasi tidak monoton selain itu , public relations memerhatikan perilaku dan kebutuhan publik dalam mengonsumsi informasi ini berkaitan dengan perubahan konsumsi informasi yang membutuhkan kecepatan sumber informasi. Penggunaan internet untuk menunjang kegiatan Public Relations memunculkan konsep Public Relations on the net atau elektronic public relations (E-PR). E-PR adalah inisiatif PR atau public relation yang menggunakan media internet sebagai sarana publisitasnya. Di Indonesia inisiatif PR lebih dikenal dengan istilah cyber public relation atau istilah yang sering digunakan E-PR yang juga dapat diartikan sebagai berikut menurut Onggo, (2004, h. 41): 1. E adalah electronic “e” di dalam E-PR sama halnya dengan “e” sebelum kata mail atau commerce yang mengacu pada media elektronik internet. Mengingat popularitas dan multifungsi media internet, media ini dimanfaatkan pula oleh para pelaku PR untuk membangun merek (brand) dan memelihara kepercayaan (trust). 2. P adalah public “Public” di sini mengacu bukan hanya pada publik, namun pasar konsumen. Public juga tidak
  • 8. 7 mengacu hanya pada satu jenis pasar konsumen, namun pada berbagai pasar atau publik audiens. Media internet bisa memudahkan perusahaan untuk dapat menjangkau konsumen dengan lebih cepat atau sebaliknya, memudahkan konsumen menjangkau perusahaan, mulai dari komunitas mikro atau niche market hingga hipermarket. 3. R adalah relation Relation merupakan hubungan yang harus dipupuk antara pasar dan perusahaan. Melalui media internet perusahan dapat membangun hubungan yang sifatnya one-to-one dalam waktu yang cepat karena sifat internet yang sangat interaktif. Jika dibadingkan dengan media konvensional maka menggunakan media konvensional membuat perusahaan harus menjangkau konsumennya dengan sifat one-to- many. Itulah sebabnya mengapa internet merupakan media pembangunan hubungan yang paling ampuh dan cepat serta luas hingga saat ini. Saat ini banyak perusahaan yang menggunakan E-PR mengingat E-PR dapat memanfaatkan media elektronik seperti internet khususnys website. “ Website perusahan adalah sarana komunikasi yang pertama kali dan paling populer dilihat oleh individu ketika membutuhkan informasi tentang suatu perusahaan atau organisasi. Karena itu pada abad ini setiap perusahaan harus melengkapi sarana komunikasinya dengan membuat website “ (Kriyantono, 2008, h. 275). Penggunaan media website adalah wujud kepedulian public relations akan penerapan teknologi untuk membangun relasi yang lebih luas. 2.3 Berita sebagai Produksi Tulisan Public Relations Terdapat beberapa pengertian mengenai berita, diantaranya adalah dari Dean M. Lyle Spencer dalam bukunya yang berjudul News Writtings yang kemudian dikutip oleh George Fox Mott ( New Survey Journalism ) menyatakan bahwa berita dapat didefinisikan sebagai setiap fakta yang akurat atau suatu ide yang dapat menarik perhatian bagi sejumlah besar pembaca. Sedangkan Mitchel V. Charnley dalam bukunya Reporting edisi III (Holt-Reinhart & Winston, New York, 1975 halaman 44)
  • 9. 8 menyebutkan berita adalah laporan yang tepat waktu mengenai fakta atau opini yang memiliki daya tarik atau hal penting atau kedua-duanya bagi masyarakat luas. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa “berita adalah suatu fakta atau ide atau opini aktual yang menarik dan akurat serta dianggap penting bagi sejumlah besar pembaca, pendengar maupun penonton. Dari pengertian di atas, ada empat unsur yang harus dipenuhi oleh sebuah peristiwa, sehingga layak menjadi sebuah berita. Unsur-unsur tersebut adalah: 1. Unsur aktual : mengandung unsur terkini, terbaru, terhangat, baru saja atau sedang terjadi. Pengertian terbaru, bisa merupakan fakta terbaru yang ditemukan dari suatu peristiwa lama, atau peristiwa yang baru saja terjadi. 2. Unsur Faktual : dalam unsur faktual, kejadian benar-benar merupakan suatu kenyataan, bukan suatu rekayasa, khayalan atau karangan. Fakta dalam sebuah berita muncul dan diperoleh dari sebuah kejadian nyata, pendapat ataupun pernyataan. 3. Unsur Penting : ada dua hal dalam berita dinilai penting. Pertama tokoh yang terlibat dalam pemberitaan adalah tokoh penting atau memiliki kapasitas yang telah diakui oleh masyarakat. 4. Unsur Menarik : menimbulkan rasa ingin tahu, dan ketertarikan dari masyarakat untuk menyimak isi berita tersebut. Peristiwa yang menarik dan diminati oleh masyarakat biasanya bersifat menghibur, aneh, memiliki unsur kedekatan, mengandung nilai kemanusiaan, mengandung unsur seks, kriminalitas dan konflik. Menurut kriyantono (2008, h. 120) berita harus lengkap (completeness) artinya dibangun atas unsur-unsur berita yang lengkap, yaitu 5W + 1H (what, who, when, why, where, how). What menjelaskan apa yang terjadi, who adalah siapa saja tokoh-tokoh penting dalam peristiwa itu, when menerangkan waktu kejadian , why menjelaskan alasan terjadi peristiwa itu, where adalah tempat kejadian, dan how merupakan penjelasan proses kejadiannya. Kelengkapan unsur ini membuat berita bersifat informatif, bisa memberikan informasi yang jelas.
  • 10. 9 berita yang dibuat oleh public relations tidak hanya pers release tetapi bisa berupa berita jurnalistik seperti yang dilakukan PR PT. Pertamina. Pers Release memiliki fungsi diantaranya : - sebagai suatu penyampaian kegiatan organisasi, misalnya, produsen mie instant membuat kegiatan “lomba kreasi mie”. Kemudian Public relations membuat press-release yang berisi informasi tentang kegiatan ini ke media. - sebagai bahan atau sumber berita bagi media. Sebuah release yang dikirim public relations (setelah dianggap layak oleh media) bisa dimuat dalam bentuk berita. Tentu saja isinya tidak sama persis dengan tulisan dalam release. Media bisa saja lebih menonjolkan sesuatu pokok (angle) peristiwa yang dianggap penting, yang mungkin berbeda dengan apa yang ditonjolkan Public relations dalam release-nya. - Alat untuk membina dan menumbuhkan sikap, pendapat atau citra yang baik dari anggota masyarakat kepada organisasi (membentuk opini positif). - Alat untuk mengalihkan perhatian publik dari fakta yang merugikan organisasi dan memusatkan fakta yang menguntungkan organisasi. - Dibuat oleh organisasi atau perusahaan. Beritanya mencakup peristiwa yang direncanakan, yaitu dari event yang dibuat perusahaan. Misalnya pengangkatan manajer baru, perubahan pelayanan, dan sebagainya. Sedangkan Berita Jurnalistik sendiri memiliki ciri-ciri diantaranya : - Dibuat oleh wartawan. Wartawan mencari dan menulis berita untuk diedit redaksi. Sumber berita bisa berasal dari mana saja, termasuk dari Public relations. - Melaporkan fakta sebagaimana adanya. Ini tanggung jawab profesi wartawan untuk memenuhi hak informasi dari publik (public’s right to know). - Biasanya banyak untuk peristiwa yang nonrekayasa. Maksudnya adalah peristiwa yang terjadi dengan sendirinya tanpa
  • 11. 10 direncanakan manusia. Misalnya, kecelakaan, musibah, dan lainnya. Namun tidak menutup kemungkinan untuk peristiwa yang direkayasa (direncanakan), seperti acara wisuda sarjana yang diadakan sebuah institusi pendidikan. - Dampak pemberitaan tidak selalu harus berkembang kepada sikap atau pendapat yang baik terhadap apa yang disampaikan, malah dapat terjadi yang sebaliknya. Fungsi berita untuk kontrol sosial, memberi tahu, mendidik, membimbing, meyakinkan, dan membantu khalayak dalam menyikapi peristiwa. Pada dasarnya, sebagian besar produk tulisan public relations adalah berita. Karena itu, produk tulisan public relations harus mengandung berita bagi publik. Berita adalah segala sesuatu yang hangat, faktual serta menarik perhatian sejumlah orang. Segala tulisan yang dibuat public relations ke media harus bernilai berita karena itu wawasan public relations dalam memahami teknik-teknik jurnalistik (membuat berita) mutlak di perlukan namun wawasan tersebut tidak ada artinya bila public relations tidak mempraktikannya. Kriyantono (2008, h. 118). 2.4 Publik dan Pencitraan Organisasi Webster dalam Sutisna (2004, h. 331) mendefinisikan citra sebagai gambaran mental atau konsep tentang sesuatu. Sementara pengertian citra menurut Sutisna sendiri (2004, h. 332) adalah total persepsi terhadap suatu objek yang dibentuk dengan memproses informasi dari berbagai sumber setiap waktu. Citra sebuah organisasi, internasional maupun lokal merepresentasikan nilai-nilai konsumen. konsumen potensial, konsumen yang hilang dan kelompok-kelompok masyarakat lain yang mempunyai hubungan dengan organisasi. 3. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan analisis isi yang menggambarkan karakteristik pesan dengan menggunakan pendekatan positivistik. Analisis isi disini dipakai untuk menjawab pertanyaan “what, to whom, dan how” dari suatu proses komunikasi. Analisis isi yang
  • 12. 11 menggambarkan karakteristik pesan terbagi menjadi dua, yaitu (1) analisis isi yang menggambarkan secara detail deskripsi dari suatu pesan (deskripsi) dan (2) analisis isi yang didesain untuk melakukan perbandingan (perbandingan). Dalam hal ini, peneliti lebih berfokus pada analisis isi yang menggambarkan deskripsi atau disebut juga analisis isi deskriptif. Dalam penelitian ini, analisis deskriptif yang digunakan adalah dengan mengamati isi pesan berita yang ada di website PT. Pertamina (www.pertamina.com). Kemudian, pesan tersebut di deskripsikan secara detail dan dikategorikan ke dalam tujuan-tujuan Public Relations. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi jenis deskriptif kuantitatif. Salah satu tujuan penelitian analisis isi menurut Wimmer dan Dominick (dalam Kriyantono, 2010, h. 234) adalah menggambarkan isi komunikasi. Penelitian dengan menggunakan metode analisis isi dapat mengungkap kecenderungan yang ada pada isi komunikasi melalui media cetak maupun elektronika. Dalam penelitian ini, analisis isi deskriptif kuantitatif berfungsi untuk menggambarkan konstruksi pemberitaan yang dilakukan oleh public relations pada website. Oleh karena itu, penelitian ini digolongkan dalam jenis penelitian deskriptif kuantitatif. 4. PEMBAHASAN Pertamina adalah salah satu perusahaan BUMN yang bergerak dibidang MIGAS. Banyak khalayak yang ingin mengetahui kondisi perusahaan, salah satunya yaitu melalui website dimana dalam website resmi Pertamina banyak pemberitaan tentang Pertamina, dari hal ini lah peneliti mengetahui pemberitaan apa saja yang di tampilkan dalam website. Peneliti melihat pemberitaan yang di publikasikan pada bulan Mei ada sekitar 70 berita yang di tampilkan di kolom news room. peneliti menganalisis bahwa pemberitaan yang dipublikasikan pada bulan Mei sesuai dengan lima tujuan PR yaitu mutual understanding adalah berupaya menciptakan saling pengertian antara perusahaan dan publiknya melalui kegiatan komunikasi diharapkan terjadi kondisi kecukupan informasi antara perusahaan dan publiknya;corporate imageadalah
  • 13. 12 presepsi publik tentang perusahaan menyangkut pelayanannya, kualitas produk, budaya perusahaan, perilaku perusahaan atau perilaku individu dalam perusahaan; corporate social responsibility adalah program public relationsuntuk melibatkan diri mengatasi persoalan-persoalan sosial di lingkungannya;membentuk opini yang favourable adalah merupakan ekspresi publik mengenai persepsi dan sikapnya terhadap perusahaan;membentuk goodwill adalah sudah terciptanya jalinan kerjasama dalam bentuk perilaku tertentu yang mendukung keberhasilan perusahaan, dalam hal ini diharapkan publik secara nyata mendukung program-program perusahaan. Peneliti melihat bahwa judul tema dalam pemberitan didominasi oleh pemberitaan–pemberitaan tentang corporate image hal ini telah diteliti dengan menggunakan coder, Coder adalah orang yang mengisi lembar coding Coder membaca judul tema berita dan mengisi ke dalam lembar coding yang telah disediakan dimana coder A menentukan bahwa dari 70 berita yang dianalisi terdapat 31 berita yang termasuk di dalam corporate image dan coder B menentukan 33 berita yang termasuk di dalam corporate image, Dari hasil tersebut peneliti dapat menyimpulkan bahwa hasil temuan peneliti sesuai dengan teori impresi yaitu dalam interaksi sosial setiap individu berupaya menampilkan gambaran dirinya atau konsep dirinya di depan orang lain (kriyantono, 2014, h. 218). Konsep impresi ini juga bisa diaplikasikan kepada sebuah organisasi yaitu bagaimana perilaku organisasi dalam mempengaruhi impresi publiknya, sesuai dengan salah satu tipologi dari lima tipologi yang dijelaskan olehMetts dalam (kriyantono, 2014, h 220) yaitu tentang strategi self service dimana hal ini biasanya digunakan oleh organisasi yang ingin diimpresikan sebagai organisasi yang berkompeten. Strategi ini diaplikasikan dengan menampilkan prestasi yang dicapai organisasi, hal-hal baik yang telah dilakukan organisasi terhadap publiknya, dan menampilkan berbagai penghargaan yang diperoleh organisasi atas prestasinya. Hal ini dapat disimpulkan bahwa organisasi tidak berbeda dengan seorang individu, yaitu seorang aktor dalam panggung pertujukan kehidupan sosial
  • 14. 13 dalam berbagai setting interaksi di depan khalayaknya.Penelitian ini website perusahaan digunakan untuk presentasi diri agar mendapat kesan positif dari orang lain.Dalam konteks inilah public relations dituntut untuk mengelola media komunikasinya untuk memberitahukan kepada publiknyaagar menimbulkan kesan positif (Kriyantono, 2014, h 222). Maka dari itu di website pertamina banyak menampilkan berita tentang corporate image dimana berita- berita tersebut banyak menampilkan berita yang positif yang membuat kesan atau citra yang positif juga bagi khalayaknya. Salah satu berita tentang corporate image adalah tentang bagaimana para corporate secretary BUMN harus pandai menyiasati permintaan yang datang dari orang- orang partai politik yang meminta jatah ini dan itu, karena itu corporate secretary harus bisa memetakan pesan utama yang dikehendaki oleh stakeholders agar tidak menjatuhkan reputasi perusahaan.Hal ini sesuai apa yang dikatakan oleh Jhonson dalam (Kriyantono, 2014, h. 222) yang mengemukakan bahwa teori impression management banyak dikaitkan dengan situasi krisis dimana sebuah organisasi dituntut untuk melakukan manajemen krisis dengan baik, sehingga muara akhirnya dapat meningkatkan citra. Selain berita tentang corporate image di website pertamina terdapat juga berita tentang mutual understanding yaitu berita berupaya menciptakan saling pengertian antara perusahaan dan publiknya melalui kegiatan komunikasi diharapkan terjadi kondisi kecukupan informasi antara perusahaan dan publiknya contoh judul tema berita Pertamina EP segera POP temuan eksplorasi jati asri tanggal 16 Mei pukul 14:49. Dalam penjelasan mutual understandingcoder a mengatakan terdapat 23 berita yang menjelaskan tentang berita mutual understanding sedangkan coder b menjelaskan terdapat 17 berita. Selanjutnya dalam pemberitaan yang di tampilkan di website terdapat juga pemberitaan tentang membentuk good will yaitu sudah terciptanya jalinan kerjasama dalam bentuk perilaku tertentu yang mendukung keberhasilan perusahaan contoh judul tema berita Pertamina dan PTPN X kembangkan bisnis biofuel tanggal 3 Mei 2014 pukul 10:03.
  • 15. 14 Dalam hal good will Pertamina hanya menampilkan 9 berita menurut coder A dan 7 berita menurut coder B selain membentuk good will Pertamina juga mempublikasikan tentang membentuk opini yang favourable yaitu merupakan ekspresi publik mengenai persepsi dan sikapnya terhadap perusahaan contoh judul tema berita tekan subsidi tanggal 19 Mei 2014 pukul 11:14. Disini coder A menjelaskan ada 4 berita yang menjelaskan tentang membentuk opini yang favourable sedangkan coder B menyatakan hanya 8 berita tentang hal tersebut dan yang terkahir yaitu berita tentang CSR yang hanya menyatakan hanya 3 berita menurut koder A sedangkan koder b menyatakan 5 berita dari total 8 berita yang disetujui oleh koder a dan koder b yang menjelaskan tentang CSR. Dari katagori tujuan public relations (PR) terdapat indikator- indikator yang dijelaskan oleh para koder untuk mengkerucutkan tujuan- tujuan tersebut menuju kepada judul tema pemberitaan tentang corporate image ini terlihat jelas dari hasil penelitian dari tabel persetujuan dan frekuensi corporate image. Hasil penelitian adalah dari tabel persetujuan antar dua koder didapatkan angka realibilitas sebesar 0,71529763 dalam uji realibilitas persetujuan di atas 0,7 itu di anggap valid dan hasil tabel frekuensi yang terbagi lagi oleh indikator- indikator yaitu pelayanan, kualitas produk, budaya perusahaan, perilaku perusahaan dan individu dalam perusahaan, dan komitmen perusahaan dan keterpecayaan. Dalam indikator ini dimana judul tema pemberitaan tentang perilaku perusahaan dan individu dalam perusahaanmendapat persetujuan paling banyak dari total 64 berita terdapat 30 berita atau 46,9% dan selanjutnya oleh kualitas produk terdapat 13 berita atau 20,3% selanjutnya oleh pelayanan terdapat 8 berita atau 12,5% kemudian budaya perusahaan sebanyak 7 berita atau 10,9% dan yang terakhir komitmen perusahaan atau keterpecayaan sebanyak 6 berita atau 9,4%. DAFTAR PUSTAKA Cutlip, S., Center, A., Broom, G. (2006) Effektif Public Relations, edisi kesembilan, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.
  • 16. 15 Effendy, O, (1999) Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Remaja Rasdakarya, Bandung. Eriyanto, (2011) Analisis Isi: Pengantar Metodologi untuk Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu-Ilmu Sosial Lainya, Prenada Media Group Jakarta. Jefkins, F. (1992). Public Relations Edisi Keempat. Jakarta: Erlangga. Kasali, R. (2000). Manajemen Public Relations. Jakarta: Gramedia. Kotler, P. & Keller, K.L. (2009). Marketing Management. (13th Edition). Upper Saddle River, New Jersey: Prentice Hall. Kriyantono, R. (2006) Teknik Praktik Riset dan Komunikasi Prenada Media Group Jakarta. Kriyantono, R. (2008) Public Relations Writing Prenada Media Group Jakarta. Kriyantono, R. (2014) Teori Public Relations Perspektif Barat & Lokal Prenada Media Group Jakarta. Onggo, B. J. (2004). Cyber Public Relation Jakarta : PT Elex Media Komputindo. Purba, S.A.V. (2011). Media Internalpublic Relations. Diakses dari USU Institutions, http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30649/4/Chapter%20I.pdf Ruslan, R. (2006) Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Ruslan, R. (2001) Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Ruslan, R. (2012). Manajemen Public Relations & Media Komunikasi: Konsepsi dan Aplikasi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Shimp, Terence, A. 2003, Peiklanan, Promo, Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Edisi Kelima, Diterjemahkan oleh Revyani Sjahrial dan Dyah, Jakarta. Airlangga. Singarimbun, M., & Sofian, E. (1995), Metode Penelitian Survai, LP3ES, Jakarta Soemirat, S. & Ardianto. (2005). Dasar-dasar Public Relations. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Sutisna, (2001) Perilaku Konsumen & Komunikasi Perilaku Pemasaran, Remaja Rosdakarya, Bandung
  • 17. 16 Wimmer, R. D. & Dominick, J. R. (2006). Mass Media Research, An Introduction. Amerika: Thomson Wadsworth.