2. Penilaian Saham
• Nilai Buku selisih antara total aset dengan
kewajiban dan saham preferen yang tercantum dalam
neraca perusahaan.
• Nilai Pasar harga pasar di mana sekuritas
tersebut diperdagangkan pada pasar bebas.
• Nilai Intrinsik harga sekuritas tersebut yang
seharusnya dihargai berdasarkan fakta-fakta
penunjang penilaiannya, seperti aset, pendapatan,
prospek di masa depan, kewajiban dan lainnya.
• Dalam kondisi pasar efisien, harga yang berlaku
bagi sekuritas seharusnya berfluktuasi tidak
terlalu jauh dari nilai intrinsiknya
3. Saham Preferen
• Saham preferen merupakan saham yang
memiliki karakteristik gabungan antara
obligasi dan saham biasa.
• Serupa saham biasa tidak memiliki tanggal
jatuh tempo, membayar dividen, tidak dapat
mengurangi pembayaran pajak.
• Serupa obligasi jumlah dividennya tetap
dan memiliki batas tertentu, klaim laba
sebelum saham biasa, memiliki hak tebus
yang dapat ditukarkan dengan saham biasa.
4. Penilaian Saham Preferen
• Sebagian besar saham preferen tidak
jatuh tempo, dividennya tidak
terbatas, maka dapat digunakan model
penilaian saham preferen sebagai
berikut :
PV = nilai saham preferen
d = dividen saham preferen
i = tingkat return yang diminta investor
5. Contoh Kasus Saham Preferen
• PT. Sandara memiliki saham preferen
kumulatif dengan nominal Rp. 1.000
per lembar 9%. Tingkat bunga pasar
atau return yang diminta investor
15%, hitunglah nilai saham preferen
tersebut.
Latihan
• Saham preferen PT. Jewel membayar
dividen $2.75. Berapa nilai saham
jika tingkat pengembalian yang Anda
6. Saham Biasa
• Saham merupakan tanda penyertaan atau
pemilikan seorang atau badan dalam
suatu perusahaan.
• Tagihan terhadap pendapatan memiliki
hak untuk sisa pendapatan setelah
pemegang obligasi dan saham preferen
dibayarkan.
7. Return Saham Biasa
• Keuntungan pemodal saham biasa :
Dividen pembagian keuntungan yang
diberikan perusahaan penerbit saham atas
keuntungan yang diperoleh perusahaan.
Capital gain selisih antara harga jual
dan harga beli.
8. Pengambilan Keputusan
Investasi
• Pengambilan keputusan investasi yang
dilakukan investor akan melibatkan
informasi nilai saham tersebut :
– Jika nilai pasar < nilai intrinsik,
Saham undervalued BUY
– Jika nilai pasar > nilai intrinsik
Saham overvalued SELL
– Jika nilai instrinsik = nilai pasar
Saham fair-priced HOLD
9. Discounted Cash Flow Model /
Present Value of Dividend Model
• Nilai saham adalah present value manfaat yang akan
diterima karena memiliki saham tersebut.
• Jika investor membeli saham dan menyimpannya
sampai waktu tak terhingga maka :
𝑃0 =
𝐷1
1 + 𝑘s
1
+
𝐷2
1 + 𝑘s
2
+
𝐷3
1 + 𝑘s
3
+ ⋯ +
𝐷
1 + 𝑘s
=
𝐷t
1 + 𝑘s
t
𝑡=1
𝑃0 = nilai intrinsik saham
𝐷1, 𝐷2, … , 𝐷 = dividen yang akan diterima
𝑘s = tingkat return yang disyaratkan
10. Discounted Cash Flow Model
1.Model pertumbuhan nol / dividen
tidak bertumbuh
2.Model pertumbuhan konstan
3.Model pertumbuhan tidak normal /
ganda
11. Model Pertumbuhan Nol
• Model pertumbuhan nol / dividen tidak
bertumbuh :
𝑃0 =
𝐷
𝑘s
𝐷 = dividen yang akan diterima
𝑘s = tingkat return yang disyaratkan
𝑃0 = nilai intrinsik saham
12. Contoh :
• PT. Paparazzi memperkirakan pemberian dividen
sebesar Rp. 300 per setahun mendatang. Investor
mensyaratkan keuntungan 20% per tahun. Dividen
yang diberikan besarnya tetap untuk tahun
selanjutnya.
a. Berapa harga saham yang bersedia dibayar
investor?
b. Bila dividen Rp. 300 diberikan setiap 3 bulan
dan tidak bertambah, sedang keuntungan
yang disyaratkan 12% per tahun. Hitunglah berapa
harga saham?
13. Model Pertumbuhan Konstan
• Pada umumnya dividen tumbuh sesuai dengan tingkat
pertumbuhan perusahaan.
𝑃0 =
𝐷0 (1 + g)
𝑘s - g
=
𝐷1
𝑘s - g
𝑃0 = nilai intrinsik saham
𝐷0 = dividen terakhir yang dibagikan
𝑘s = tingkat return yang disyaratkan
g = tingkat pertumbuhan dividen (growth)
14. • Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dividen
adalah pertumbuhan earning per share (EPS).
• Pertumbuhan EPS dipengaruhi oleh :
– Inflasi
– Jumlah penghasilan yang diinvestasikan kembali
– Tingkat keuntungan modal sendiri (return on
equity / ROE)
• Pertumbuhan dividen dihitung dengan rumus berikut
:
g = plowback ratio x ROE
g = prediksi tingkat pertumbuhan dividen
Plowback ratio = 1 – dividend payout ratio
ROE = return on Equity
15. Contoh :
PT. Cilukba terakhir membayarkan
dividen sebesar Rp. 1.200. Perusahaan
tidak dapat bersaing di pasar
sehingga pertumbuhan besarnya dividen
adalah konstan 10% per tahun. Bila
tingkat keuntungan yang diharapkan
20%, berapa nilai intrinsik saham ?
16. Model Pertumbuhan tidak
normal
• Pada pertumbuhan awal, pertumbuhan dividen biasanya berubah-ubah.
Setelah memasuki periode kedewasaan, pertumbuhan dividen cenderung
konstan.
• Berikut ini model diskonto dividen yang mengasumsikan dividen akan
dibayarkan sampai periode tak terhingga :
𝑃0 =
𝐷0 (1 + 𝑔t)
1 + 𝑘s
t
𝑛
𝑡=1
+
𝐷n (1 + 𝑔c)
ks − 𝑔c
1
1 + 𝑘s
n
𝑃0 = nilai intrinsik saham
𝑛 = jumlah tahun selama periode dividen supernormal
𝐷0 = dividen saat ini
𝑔t = pertumbuhan dividen supernormal
𝐷n = dividen akhir tahun pertumbuhan dividen supernormal
𝑔c = pertumbuhan dividen konstan
𝑘s = tingkat return yang disyaratkan
17. • Jika investor menjual sahamnya pada periode ke-n
sebesar Pn maka rumus nilai intrinsik untuk saham
menjadi :
𝑃0 =
𝐷1
1 + 𝑘s
1
+
𝐷2
1 + 𝑘s
2
+ ⋯ +
𝐷n
1 + 𝑘s
n
+
𝑃n
1 + 𝑘s
n
𝑃0 = nilai intrinsik saham
𝐷1, 𝐷2, … , 𝐷n = dividen yang akan diterima
𝑃n = harga jual saham
𝑘s = tingkat return yang disyaratkan
18. Contoh :
Dividen Saham PT. Arctic diharapkan
bertumbuh 30% pada 3 tahun pertama.
Setelah itu dividen akan bertumbuh
10% setiap tahun selamanya. Dividen
terakhir yang dibayarkan adalah Rp.
182. Berapa harga saham PT. Arctic
bila investor mensyaratkan tingkat
keuntungan 16%?
19. Obligasi
• Obligasi adalah surat berharga atau
sertifikat yang berisi kontrak antara
pemberi dana (dalam hal ini pemodal) dengan
yang diberi dana (emiten).
• Penerbit membayar bunga atas obligasi
tersebut pada tanggal-tanggal yang telah
ditentukan secara periodik dan pada
akhirnya menebus nilai utang tersebut pada
saat jatuh
• tempo dengan mengembalikan jumlah pokok
pinjaman ditambah bunga yang terutang.
20. Istilah yang berhubungan
dengan Obligasi
• Face Value atau nilai nominal menunjukkan
besarnya nilai obligasi yang dikeluarkan.
• Jatuh tempo tanggal yang ditetapkan emiten
harus membayar kembali uang yang telah
dikeluarkan investor pada saat membeli
obligasi.
• Bunga atau kupon merupakan pendapatan
(yield) yang diperoleh pemegang obligasi
yang mana periode waktu pembayarannya dapat
berbeda beda.
21. Penilaian Obligasi
• Nilai obligasi dapat dihitung dengan mem-present
value-kan semua penerimaan dari pembelian obligasi
• Present value dari penerimaan bunga / kupon
dihitung dengan present value annuity sedangkan
present value dari nilai nominal dihitung dengan
present value biasa.
VB = nilai obligasi
I = pembayaran kupon obligasi setiap tahunnya
M = nilai nominal obligasi
kd = tingkat keuntungan yang disyaratkan
n = umur obligasi yang tersisa
22. Contoh Penilaian Obligasi
Obligasi memiliki usia 3 tahun, nilai
nominal Rp. 1 juta memberikan kupon
20% setiap tahun. Suku bunga yang
berlaku di pasar sekarang 7%.
Hitunglah nilai obligasi
23. Latihan
Analisis dan Pemilihan Saham
:
PT. Idol tahun ini menghasilkan laba bersih 500
juta. Jumlah saham beredar 500.00 lembar. Tingkat
keuntungan yang disyaratkan investor atas saham
perusahaan 18%, sedangkan rasio pengembalian atas
ekuitas adalah 15%.
a. Bila dividend payout ratio 60% berapa nilai
intrinsik saham?
b. Bila harga pasar saham saat ini Rp. 4.000,
apakah saham sebaiknya dibeli atau dijual?
Mengapa?
24. Latihan
Analisis dan Pemilihan
Obligasi :
Obligasi PT. Hamasaki akan jatuh
tempo 4 tahun mendatang. Bunga
sebesar 8%/tahun dan nilai nominal
Rp. 1.000,-
Bersediakah anda membayar Rp. 1.000,-
untuk obligasi tersebut apabila suku
bunga yang berlaku adalah 10%?
Jelaskan!