SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
Batuan 
Beku 
M. Ilham Fahreza (X MIA 2) 
Nadia Safitri D (X MIA 2)
Batuan Beku 
• Batuan ini terbentuk karena magma yang 
mendingin dan menjadi keras. Batuan beku 
terjadi terutama di sepanjang tepi lempeng 
dan pada daerah panas yang menghasilkan 
magma.
Letak Pembekuan 
• Batuan beku dalam adalah batuan beku yang 
terbentuk di dalam bumi; sering disebut 
batuan beku intrusi. Batuan beku luar adalah 
batuan beku yang terbentuk di permukaan 
bumi; sering disebut batuan beku 
ekstrusi. Batuan beku hipabisal adalah batuan 
beku intrusi dekat permukaan, sering disebut 
batuan beku gang atau batuan beku korok, 
atau sub volcanic intrusion.
Warna Batuan Beku 
• Warna segar batuan beku bervariasi dari 
hitam, abu-abu dan putih cerah. Warna ini 
sangat dipengaruhi oleh komposisi mineral 
penyusun batuan beku itu sendiri. Apabila 
terjadi percampuran mineral berwarna gelap 
dengan mineral berwarna terang maka warna 
batuan beku dapat hitam berbintik-bintik 
putih, abu-abu berbercak putih, atau putih 
berbercak hitam, tergantung warna mineral 
mana yang dominan dan mana yang kurang 
dominan. Pada batuan beku tertentu yang 
banyak mengandung mineral berwarna 
merah daging maka warnanya menjadi putih-merah 
daging.
Tekstur Batuan Beku 
• Tekstur adalah hubungan antar mineral 
penyusun batuan. Dengan demikian tekstur 
mencakup tingkat visualisasi ukuran butir atau 
granularitas, tingkat kristalisasi mineral atau 
kristalinitas, tingkat keseragaman butir kristal, 
ukuran butir kristal, dan bentuk kristal.
Tingkat Visualisasi Granularitas 
• Berdasarkan pengamatan dengan mata telanjang atau 
memakai loupe, maka tekstur batuan beku dibagi dua, 
yaitu tekstur afanitik dan tekstur faneritik. 
• a. Afanitik adalah kenampakan batuan beku berbutir 
sangat halus sehingga mineral/kristal penyusunnya tidak 
dapat diamati secara mata telanjang atau dengan loupe. 
• b. Fanerik (faneritik, firik = phyric) adalah apabila di dalam 
batuan tersebut dapat terlihat mineral penyusunnya, 
meliputi bentuk kristal, ukuran butir dan hubungan antar 
butir (kristal satu dengan kristal lainnya atau kristal dengan 
kaca). Singkatnya, batuan beku mempunyai tekstur fanerik 
apabila mineral penyusunnya, baik berupa kristal maupun 
gelas/kaca, dapat diamati.
b. Fanerik (faneritik, firik = phyric) adalah apabila di 
dalam batuan tersebut dapat terlihat mineral 
penyusunnya, meliputi bentuk kristal, ukuran 
butir dan hubungan antar butir (kristal satu 
dengan kristal lainnya atau kristal dengan kaca). 
Singkatnya, batuan beku mempunyai tekstur 
fanerik apabila mineral penyusunnya, baik berupa 
kristal maupun gelas/kaca, dapat diamati. 
Apabila batuan beku mempunyai tekstur afanitik 
maka pemerian tekstur lebih rinci tidak dapat 
diketahui, sehingga harus dihentikan. Sebaliknya 
apabila batuan beku tersebut bertekstur fanerik 
maka pemerian lebih lanjut dapat diteruskan.
Tingkat kristalisasi atau kristalinitas 
• a. Holokristalin, apabila batuan tersusun 
semuanya oleh kristal. 
• b. Holohialin, apabila batuan tersusun 
seluruhnya oleh gelas atau kaca. 
• c. Hipokristalin, apabila batuan tersusun 
sebagian oleh kaca dan sebagian berupa 
kristal.
Tingkat Keseragaman Butir 
• a. Equigranular, apabila kristal penyusunnya 
berukuran butir relatif seragam. 
Tekstur sakaroidaladalah tekstur dimana 
ukuran butirnya seragam seperti gula pasir 
atau gula putih. 
• b. Inequigranular, jika ukuran butir kristal 
penyusunnya tidak sama.
Ukuran butir kristal 
• < 1 mm ——– berbutir halus 
• 1 – 5 mm ——– berbutir sedang 
• 5 – 30 mm ——– berbutir kasar 
• > 30 mm ——– berbutir sangat kasar
Bentuk Kristal 
• a. Euhedral, jika kristal berbentuk 
sempurna/lengkap, dibatasi oleh bidang 
kristal yang ideal (tegas, jelas dan teratur). 
• b. Subhedral, jika kristalnya dibatasi oleh 
bidang-bidang kristal yang tidak begitu jelas, 
sebagian teratur dan sebagian tidak. 
• c. Anhedral, kalau kristalnya dibatasi oleh 
bidang-bidang kristal yang tidak teratur.
Struktur Batuan Beku
• Struktur batuan beku sebagian besar hanya dapat dilihat di 
lapangan saja, misalnya, 
Pillow lava atau lava bantal, yaitu struktur paling khas dari batuan 
vulkanik bawah laut, membentuk struktur seperti bantal. 
Ø Joint struktur, merupakan struktur yang ditandai adanya kekar-kekar 
yang tersusun secara teratur tegak lurus arah aliran. 
Sedangkan struktur yang dapat dilihat pada contoh-contoh batuan 
(hand speciment sample), yaitu: 
Ø Masif, yaitu jika tidak menunjukkan adanya sifat aliran, jejak gas 
(tidak menunjukkan adanya lubang-lubang) dan tidak 
menunjukkan adanya fragmen lain yang tertanam dalam tubuh 
batuan beku. 
Ø Vesikuler, yaitu struktur yang berlubang-lubang yang disebabkan 
oleh keluarnya gas pada waktu pembekuan magma. Lubang-lubang 
tersebut menunjukkan arah yang teratur.
Ø Skoria, yaitu struktur yang sama dengan 
struktur vesikuler tetapi lubang-lubangnya besar 
dan menunjukkan arah yang tidak teratur. 
Amigdaloidal, yaitu struktur dimana lubang-lubang 
gas telah terisi oleh mineral-mineral 
sekunder, biasanya mineral silikat atau karbonat. 
Ø Xenolitis, yaitu struktur yang memperlihatkan 
adanya fragmen/pecahan batuan lain yang masuk 
dalam batuan yang mengintrusi. 
• Pada umumnya batuan beku tanpa struktur 
(masif), sedangkan struktur-struktur yang ada 
pada batuan beku dibentuk oleh kekar (joint) 
atau rekahan (fracture) dan pembekuan magma, 
misalnya: columnar joint (kekar tiang), dan 
sheeting joint (kekar berlembar).
Komposisi Mineral 
Untuk menentukan komposisi mineral pada 
batuan beku, cukup dengan mempergunakan 
indeks warna dari batuan kristal. Atas dasar 
warna mineral sebagai penyusun batuan beku 
dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: 
• Mineral felsik, yaitu mineral yang berwarna 
terang, terutama terdiri dari mineral kwarsa, 
feldspar, feldspatoid dan muskovit. 
• Mineral mafik, yaitu mineral yang berwarna 
gelap, terutama biotit, piroksen, amphibol dan 
olivin.
Klasifikasi Batuan Beku 
• Berdasarkan ukuran butir mineral 
dan tempat terjadi 
• Berdasarkan indeks warna 
• Berdasarkan kandungan SiO2 
• Berdasarkan tempat terbentuknya 
batuan beku
Berdasarkan ukuran butir 
mineral dan tempat terjadi 
• Batuan beku dalam 
Bertekstur faneritik yang berarti 
mineral-mineral yang menyusun 
batuan tersebut dapat dilihat 
dengan mata biasa tanpa 
bantuan alat pembesar. 
Terbentuk kurang lebih 3 – 4 km 
di bawah permukaan bumi, dan 
batuan dalam sering disebut juga 
batuan plutonik atau batuan 
abisik. Struktur kristalnya adalah 
holokristalin atau berhablur 
penuh. Contoh batuannya adalah 
gabbro dan granodiorit.
Batuan beku gang 
Bertekstur porfiritik dengan 
masa dasar faneritik atau 
bertekstur porfiritik dengan 
masa dasar afanitik. Terbentuk 
dalam celah-celah atau retak-retak 
kulit bumi, pada jalan 
magma menuju permukaan 
bumi. Batuan gang sering 
disebut juga batuan hypoabisik 
dan struktur kristalnya adalah 
holkristalin dan porfir atau 
amorf. Contoh batuannya 
adalah diorite porfiri dan granit 
porfiri.
• Batuan beku luar 
Bertekstur afanitik, yaitu individu mineralnya 
tidak dapat dilihat dengan mata biasa. Terbentuk 
melalui pembekuan tiba-tiba ketika magma 
sampai ke permukaan bumi dan berubah 
menjadi lava yang langsung menjadi padat 
karena pendinginan dari lingkungan.
Berdasarkan indeks warna 
• Menurut ( S.J. Shand, 1943), yaitu: 
Leucoctaris rock, apabila mengandung kurang dari 30% mineral mafik. 
Mesococtik rock, apabila mengandung 30% - 60% mineral mafik. 
Melanocractik rock, apabila mengandung lebih dari 60% mineral 
mafik. 
• Sedangkan menurut S.J. Ellis (1948) juga membagi batuan beku 
berdasarkan indeks warnanya sebagai berikut: 
Holofelsic, untuk batuan beku dengan indeks warna kurang dari 10%. 
Felsic, untuk batuan beku dengan indeks warna 10% sampai 40%. 
Mafelsic, untuk batuan beku dengan indeks warna 40% sampai 70%. 
Mafik, untuk batuan beku dengan indeks warna lebih dari 70%.
Berdasarkan kandungan SiO2 
Menurut (C.L. Hugnes, 1962), yaitu: 
• Batuan beku asam, apabila kandungan SiO2 lebih 
dari 66%. Contohnya adalah riolit. 
• Batuan beku intermediate, apabila kandungan 
SiO2 antara 52% - 66%. Contohnya adalah dasit. 
• Batuan beku basa, apabila kandungan SiO2 
antara 45% - 52%. Contohnya adalah andesit. 
• Batuan beku ultra basa, apabila kandungan SiO2 
kurang dari 45%. Contohnya adalah basalt.
Berdasarkan tempat 
terbentuknya batuan beku 
• Batuan beku Plutonik, yaitu batuan 
beku yang terbentuk jauh di perut 
bumi. 
• Batuan beku Hypabisal, yaitu batuan 
beku yang terbentu tidak jauh dari 
permukaan bumi 
• Batuan beku vulkanik, yaitu batuan 
beku yang terbentuk di permukaan 
bumi
Contoh-contoh Batuan Beku 
Batu APUNG 
• o Ciri : warna keabu-abuan, 
berpori-pori, bergelembung, 
ringan, terapung dalam air 
• o Cara terbentuk : dari 
pendinginan magma yang 
bergelembung-gelembung gas 
• o Kegunaan : untuk mengamplas 
atau menghaluskan kayu, di bidang 
industri digunakan sebagai bahan 
pengisi (filler), isolator temperatur 
tinggi dan lain-lain.
• 2) Obsidian 
o Ciri : hitam, seperti kaca, 
tidak ada kristal-kristal 
o Cara terbentuk : terbentuk 
dari lava permukaan yang 
mendingin dengan cepat 
o Kegunaan : untuk alat 
pemotong atau ujung 
tombak (pada masa 
purbakala) dan bisa 
dijadikan kerajinan
3. Granit 
• o Ciri : terdiri atas kristal-kristal 
kasar, warna putih sampai abu-abu, 
kadang-kadang jingga, 
Batuan ini banyak di temukan di 
daerah pinggiran pantai dan di 
pinggiran sungai besar ataupun di 
dasar sungai. 
• o Cara terbentuk : dari 
pendinginan magma yang terjadi 
dengan lambat di bawah 
permukaan bumi 
• o Kegunaan : sbg bahan 
bangunan
• 4) Basalt 
o Ciri : terdiri atas kristal-kristal 
yang sangat kecil, berwarna 
hijau keabu-abuandan 
berlubang-lubang 
o Cara terbentuk : dari 
pendinginan lava yang 
mengandung gas tetapi 
gasnya telah menguap 
o Kegunaan : sebagai bahan 
baku dalam industri poles, 
bahan bangunan / pondasi 
bangunan (gedung, jalan, 
jembatan, dll)
• 5) Andesit 
o Ciri : batuan bertekstur halus, 
berwarna abu-abu hijau tetapi 
sering merah atau jingga 
o Cara terbentuk : berasal dari 
lelehan lava gunung merapi yang 
meletus, terbentuk (membeku) 
ketika temperatur lava yang 
meleleh turun antara 900 sampai 
dengan 1,100 derajat Celsius. 
o Kegunaan : Nisan kuburan, 
Cobek, Arca untuk hiasan, Batu 
pembuat candi
Terima kasih atas perhatiannya 

More Related Content

What's hot

Batuan beku basalt dan gabro
Batuan beku basalt dan gabroBatuan beku basalt dan gabro
Batuan beku basalt dan gabro
nirwanfamiasamri
 
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
rramdan383
 
Praktikum : analisis batuan beku - isya ansyari - polisafaris
Praktikum : analisis batuan beku - isya ansyari - polisafarisPraktikum : analisis batuan beku - isya ansyari - polisafaris
Praktikum : analisis batuan beku - isya ansyari - polisafaris
Isya Ansyari
 

What's hot (20)

batu Sekis
batu Sekisbatu Sekis
batu Sekis
 
Batuan sedimen
Batuan sedimenBatuan sedimen
Batuan sedimen
 
Identifikasi batuan beku
Identifikasi batuan bekuIdentifikasi batuan beku
Identifikasi batuan beku
 
Proses pembentukan magma
Proses pembentukan magmaProses pembentukan magma
Proses pembentukan magma
 
Piroksen
PiroksenPiroksen
Piroksen
 
7 geologi-struktur
7 geologi-struktur7 geologi-struktur
7 geologi-struktur
 
Deret bowen oke
Deret bowen okeDeret bowen oke
Deret bowen oke
 
Batuan beku basalt dan gabro
Batuan beku basalt dan gabroBatuan beku basalt dan gabro
Batuan beku basalt dan gabro
 
Presentation geokimia magmatisme
Presentation geokimia magmatismePresentation geokimia magmatisme
Presentation geokimia magmatisme
 
Petrologi pendahuluan
Petrologi pendahuluanPetrologi pendahuluan
Petrologi pendahuluan
 
Makalah-batuan-beku
Makalah-batuan-bekuMakalah-batuan-beku
Makalah-batuan-beku
 
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
 
partikel dan tekstur batuan sedimen
 partikel dan tekstur batuan sedimen partikel dan tekstur batuan sedimen
partikel dan tekstur batuan sedimen
 
Pembuatan statigrafi detil
Pembuatan statigrafi detilPembuatan statigrafi detil
Pembuatan statigrafi detil
 
Mineralogi
MineralogiMineralogi
Mineralogi
 
Struktur Geology Unconformity
Struktur Geology UnconformityStruktur Geology Unconformity
Struktur Geology Unconformity
 
Resume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstone
Resume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstoneResume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstone
Resume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstone
 
Petrologi batuan beku
Petrologi batuan bekuPetrologi batuan beku
Petrologi batuan beku
 
Geologi Fisik : Hukum dasar geologi
Geologi Fisik : Hukum dasar geologiGeologi Fisik : Hukum dasar geologi
Geologi Fisik : Hukum dasar geologi
 
Praktikum : analisis batuan beku - isya ansyari - polisafaris
Praktikum : analisis batuan beku - isya ansyari - polisafarisPraktikum : analisis batuan beku - isya ansyari - polisafaris
Praktikum : analisis batuan beku - isya ansyari - polisafaris
 

Viewers also liked

Matematika Bangun Datar
Matematika Bangun DatarMatematika Bangun Datar
Matematika Bangun Datar
Nur_Khofifah
 
Pembentukan tanah
Pembentukan tanahPembentukan tanah
Pembentukan tanah
Husna Kadir
 
Ppt Peristiwa Proklamasi NKRI
Ppt Peristiwa Proklamasi NKRIPpt Peristiwa Proklamasi NKRI
Ppt Peristiwa Proklamasi NKRI
Putri Luthfiana
 
JOB DESCRIPTION FO SPV
JOB DESCRIPTION FO SPVJOB DESCRIPTION FO SPV
JOB DESCRIPTION FO SPV
Ngurah Putra
 
Badminton minggu aktiviti
Badminton minggu aktivitiBadminton minggu aktiviti
Badminton minggu aktiviti
Nur Fatehah
 
Intertextualidade no texto bíblico
Intertextualidade no texto bíblicoIntertextualidade no texto bíblico
Intertextualidade no texto bíblico
Edilson A. Souza
 
Ciberassetjament
CiberassetjamentCiberassetjament
Ciberassetjament
joaumirant
 

Viewers also liked (20)

Macam Batuan dan Pemanfaatannya
Macam Batuan dan PemanfaatannyaMacam Batuan dan Pemanfaatannya
Macam Batuan dan Pemanfaatannya
 
powerpoint geografi batuan stpm
powerpoint geografi batuan stpmpowerpoint geografi batuan stpm
powerpoint geografi batuan stpm
 
Matematika Bangun Datar
Matematika Bangun DatarMatematika Bangun Datar
Matematika Bangun Datar
 
RPP IPS KELAS 6
RPP IPS KELAS 6RPP IPS KELAS 6
RPP IPS KELAS 6
 
Pembentukan tanah
Pembentukan tanahPembentukan tanah
Pembentukan tanah
 
Proses pembentukan tanah
Proses pembentukan tanahProses pembentukan tanah
Proses pembentukan tanah
 
MATERI SEJARAH PROKLAMASI POWER POINT
MATERI SEJARAH PROKLAMASI POWER POINTMATERI SEJARAH PROKLAMASI POWER POINT
MATERI SEJARAH PROKLAMASI POWER POINT
 
Ppt Peristiwa Proklamasi NKRI
Ppt Peristiwa Proklamasi NKRIPpt Peristiwa Proklamasi NKRI
Ppt Peristiwa Proklamasi NKRI
 
Powerpoint Matematika Bangun Datar
Powerpoint Matematika Bangun DatarPowerpoint Matematika Bangun Datar
Powerpoint Matematika Bangun Datar
 
JOB DESCRIPTION FO SPV
JOB DESCRIPTION FO SPVJOB DESCRIPTION FO SPV
JOB DESCRIPTION FO SPV
 
Badminton minggu aktiviti
Badminton minggu aktivitiBadminton minggu aktiviti
Badminton minggu aktiviti
 
COCA COLA
COCA COLACOCA COLA
COCA COLA
 
Ulasalle
UlasalleUlasalle
Ulasalle
 
Новогодний шар из текстиля
Новогодний шар из текстиляНовогодний шар из текстиля
Новогодний шар из текстиля
 
Intertextualidade no texto bíblico
Intertextualidade no texto bíblicoIntertextualidade no texto bíblico
Intertextualidade no texto bíblico
 
Tugas 2
Tugas 2Tugas 2
Tugas 2
 
2015 年のビジネスインテリジェンスにおけるトップ 10 のトレンド
2015 年のビジネスインテリジェンスにおけるトップ 10 のトレンド2015 年のビジネスインテリジェンスにおけるトップ 10 のトレンド
2015 年のビジネスインテリジェンスにおけるトップ 10 のトレンド
 
Summer'16 Apex Code
Summer'16 Apex CodeSummer'16 Apex Code
Summer'16 Apex Code
 
Puzzle - Orographic Precipitation
Puzzle - Orographic PrecipitationPuzzle - Orographic Precipitation
Puzzle - Orographic Precipitation
 
Ciberassetjament
CiberassetjamentCiberassetjament
Ciberassetjament
 

Similar to Batuan beku

Dasar-dasar Biologi untuk Mahasiswa S1 - UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Dasar-dasar Biologi untuk Mahasiswa S1 - UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGDasar-dasar Biologi untuk Mahasiswa S1 - UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Dasar-dasar Biologi untuk Mahasiswa S1 - UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
hishirolife
 
PPT MACAM-MACAM BATUAN TGGEOGRAFI KLS 12
PPT MACAM-MACAM BATUAN TGGEOGRAFI KLS 12PPT MACAM-MACAM BATUAN TGGEOGRAFI KLS 12
PPT MACAM-MACAM BATUAN TGGEOGRAFI KLS 12
DifaNet
 
Praktikum bebatuan
Praktikum bebatuanPraktikum bebatuan
Praktikum bebatuan
cimutttt
 
Laporan amali 1 batuan email kelas
Laporan amali 1 batuan email kelasLaporan amali 1 batuan email kelas
Laporan amali 1 batuan email kelas
Nor Laili Razali
 
Nota Geografi : Batuan
 Nota Geografi : Batuan Nota Geografi : Batuan
Nota Geografi : Batuan
nazri15
 

Similar to Batuan beku (20)

Dasar-dasar Biologi untuk Mahasiswa S1 - UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Dasar-dasar Biologi untuk Mahasiswa S1 - UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGDasar-dasar Biologi untuk Mahasiswa S1 - UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Dasar-dasar Biologi untuk Mahasiswa S1 - UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
 
PPT MACAM-MACAM BATUAN TGGEOGRAFI KLS 12
PPT MACAM-MACAM BATUAN TGGEOGRAFI KLS 12PPT MACAM-MACAM BATUAN TGGEOGRAFI KLS 12
PPT MACAM-MACAM BATUAN TGGEOGRAFI KLS 12
 
BATUAN_DAN_MINERAL.pptx
BATUAN_DAN_MINERAL.pptxBATUAN_DAN_MINERAL.pptx
BATUAN_DAN_MINERAL.pptx
 
Praktikum bebatuan
Praktikum bebatuanPraktikum bebatuan
Praktikum bebatuan
 
Materi Geologi : Batuan beku
Materi Geologi : Batuan bekuMateri Geologi : Batuan beku
Materi Geologi : Batuan beku
 
Klasifikasi struktur batuan beku
Klasifikasi struktur batuan bekuKlasifikasi struktur batuan beku
Klasifikasi struktur batuan beku
 
Juli 1
Juli 1Juli 1
Juli 1
 
Amali batu fizik sem 5
Amali batu fizik sem 5Amali batu fizik sem 5
Amali batu fizik sem 5
 
Laporan amali 1 batuan email kelas
Laporan amali 1 batuan email kelasLaporan amali 1 batuan email kelas
Laporan amali 1 batuan email kelas
 
INTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA LITOSFER
INTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA LITOSFERINTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA LITOSFER
INTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA LITOSFER
 
Handout batuan
Handout batuanHandout batuan
Handout batuan
 
Mineral dan Batuan
Mineral dan Batuan Mineral dan Batuan
Mineral dan Batuan
 
LAPISAN_LITOSFER.pptx
LAPISAN_LITOSFER.pptxLAPISAN_LITOSFER.pptx
LAPISAN_LITOSFER.pptx
 
Deskripsi Batuan Beku.pptx
Deskripsi Batuan Beku.pptxDeskripsi Batuan Beku.pptx
Deskripsi Batuan Beku.pptx
 
Batuan
BatuanBatuan
Batuan
 
geologi umum
geologi umum geologi umum
geologi umum
 
Nota Geografi : Batuan
 Nota Geografi : Batuan Nota Geografi : Batuan
Nota Geografi : Batuan
 
Batuan(1)
Batuan(1)Batuan(1)
Batuan(1)
 
Batuan beku
Batuan bekuBatuan beku
Batuan beku
 
Basic Litosphere Day 1 (Key Idea 1)
Basic Litosphere Day 1 (Key Idea 1)Basic Litosphere Day 1 (Key Idea 1)
Basic Litosphere Day 1 (Key Idea 1)
 

Recently uploaded

Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 

Recently uploaded (20)

Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 

Batuan beku

  • 1. Batuan Beku M. Ilham Fahreza (X MIA 2) Nadia Safitri D (X MIA 2)
  • 2. Batuan Beku • Batuan ini terbentuk karena magma yang mendingin dan menjadi keras. Batuan beku terjadi terutama di sepanjang tepi lempeng dan pada daerah panas yang menghasilkan magma.
  • 3. Letak Pembekuan • Batuan beku dalam adalah batuan beku yang terbentuk di dalam bumi; sering disebut batuan beku intrusi. Batuan beku luar adalah batuan beku yang terbentuk di permukaan bumi; sering disebut batuan beku ekstrusi. Batuan beku hipabisal adalah batuan beku intrusi dekat permukaan, sering disebut batuan beku gang atau batuan beku korok, atau sub volcanic intrusion.
  • 4. Warna Batuan Beku • Warna segar batuan beku bervariasi dari hitam, abu-abu dan putih cerah. Warna ini sangat dipengaruhi oleh komposisi mineral penyusun batuan beku itu sendiri. Apabila terjadi percampuran mineral berwarna gelap dengan mineral berwarna terang maka warna batuan beku dapat hitam berbintik-bintik putih, abu-abu berbercak putih, atau putih berbercak hitam, tergantung warna mineral mana yang dominan dan mana yang kurang dominan. Pada batuan beku tertentu yang banyak mengandung mineral berwarna merah daging maka warnanya menjadi putih-merah daging.
  • 5. Tekstur Batuan Beku • Tekstur adalah hubungan antar mineral penyusun batuan. Dengan demikian tekstur mencakup tingkat visualisasi ukuran butir atau granularitas, tingkat kristalisasi mineral atau kristalinitas, tingkat keseragaman butir kristal, ukuran butir kristal, dan bentuk kristal.
  • 6. Tingkat Visualisasi Granularitas • Berdasarkan pengamatan dengan mata telanjang atau memakai loupe, maka tekstur batuan beku dibagi dua, yaitu tekstur afanitik dan tekstur faneritik. • a. Afanitik adalah kenampakan batuan beku berbutir sangat halus sehingga mineral/kristal penyusunnya tidak dapat diamati secara mata telanjang atau dengan loupe. • b. Fanerik (faneritik, firik = phyric) adalah apabila di dalam batuan tersebut dapat terlihat mineral penyusunnya, meliputi bentuk kristal, ukuran butir dan hubungan antar butir (kristal satu dengan kristal lainnya atau kristal dengan kaca). Singkatnya, batuan beku mempunyai tekstur fanerik apabila mineral penyusunnya, baik berupa kristal maupun gelas/kaca, dapat diamati.
  • 7. b. Fanerik (faneritik, firik = phyric) adalah apabila di dalam batuan tersebut dapat terlihat mineral penyusunnya, meliputi bentuk kristal, ukuran butir dan hubungan antar butir (kristal satu dengan kristal lainnya atau kristal dengan kaca). Singkatnya, batuan beku mempunyai tekstur fanerik apabila mineral penyusunnya, baik berupa kristal maupun gelas/kaca, dapat diamati. Apabila batuan beku mempunyai tekstur afanitik maka pemerian tekstur lebih rinci tidak dapat diketahui, sehingga harus dihentikan. Sebaliknya apabila batuan beku tersebut bertekstur fanerik maka pemerian lebih lanjut dapat diteruskan.
  • 8. Tingkat kristalisasi atau kristalinitas • a. Holokristalin, apabila batuan tersusun semuanya oleh kristal. • b. Holohialin, apabila batuan tersusun seluruhnya oleh gelas atau kaca. • c. Hipokristalin, apabila batuan tersusun sebagian oleh kaca dan sebagian berupa kristal.
  • 9. Tingkat Keseragaman Butir • a. Equigranular, apabila kristal penyusunnya berukuran butir relatif seragam. Tekstur sakaroidaladalah tekstur dimana ukuran butirnya seragam seperti gula pasir atau gula putih. • b. Inequigranular, jika ukuran butir kristal penyusunnya tidak sama.
  • 10. Ukuran butir kristal • < 1 mm ——– berbutir halus • 1 – 5 mm ——– berbutir sedang • 5 – 30 mm ——– berbutir kasar • > 30 mm ——– berbutir sangat kasar
  • 11. Bentuk Kristal • a. Euhedral, jika kristal berbentuk sempurna/lengkap, dibatasi oleh bidang kristal yang ideal (tegas, jelas dan teratur). • b. Subhedral, jika kristalnya dibatasi oleh bidang-bidang kristal yang tidak begitu jelas, sebagian teratur dan sebagian tidak. • c. Anhedral, kalau kristalnya dibatasi oleh bidang-bidang kristal yang tidak teratur.
  • 13. • Struktur batuan beku sebagian besar hanya dapat dilihat di lapangan saja, misalnya, Pillow lava atau lava bantal, yaitu struktur paling khas dari batuan vulkanik bawah laut, membentuk struktur seperti bantal. Ø Joint struktur, merupakan struktur yang ditandai adanya kekar-kekar yang tersusun secara teratur tegak lurus arah aliran. Sedangkan struktur yang dapat dilihat pada contoh-contoh batuan (hand speciment sample), yaitu: Ø Masif, yaitu jika tidak menunjukkan adanya sifat aliran, jejak gas (tidak menunjukkan adanya lubang-lubang) dan tidak menunjukkan adanya fragmen lain yang tertanam dalam tubuh batuan beku. Ø Vesikuler, yaitu struktur yang berlubang-lubang yang disebabkan oleh keluarnya gas pada waktu pembekuan magma. Lubang-lubang tersebut menunjukkan arah yang teratur.
  • 14. Ø Skoria, yaitu struktur yang sama dengan struktur vesikuler tetapi lubang-lubangnya besar dan menunjukkan arah yang tidak teratur. Amigdaloidal, yaitu struktur dimana lubang-lubang gas telah terisi oleh mineral-mineral sekunder, biasanya mineral silikat atau karbonat. Ø Xenolitis, yaitu struktur yang memperlihatkan adanya fragmen/pecahan batuan lain yang masuk dalam batuan yang mengintrusi. • Pada umumnya batuan beku tanpa struktur (masif), sedangkan struktur-struktur yang ada pada batuan beku dibentuk oleh kekar (joint) atau rekahan (fracture) dan pembekuan magma, misalnya: columnar joint (kekar tiang), dan sheeting joint (kekar berlembar).
  • 15. Komposisi Mineral Untuk menentukan komposisi mineral pada batuan beku, cukup dengan mempergunakan indeks warna dari batuan kristal. Atas dasar warna mineral sebagai penyusun batuan beku dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: • Mineral felsik, yaitu mineral yang berwarna terang, terutama terdiri dari mineral kwarsa, feldspar, feldspatoid dan muskovit. • Mineral mafik, yaitu mineral yang berwarna gelap, terutama biotit, piroksen, amphibol dan olivin.
  • 16. Klasifikasi Batuan Beku • Berdasarkan ukuran butir mineral dan tempat terjadi • Berdasarkan indeks warna • Berdasarkan kandungan SiO2 • Berdasarkan tempat terbentuknya batuan beku
  • 17. Berdasarkan ukuran butir mineral dan tempat terjadi • Batuan beku dalam Bertekstur faneritik yang berarti mineral-mineral yang menyusun batuan tersebut dapat dilihat dengan mata biasa tanpa bantuan alat pembesar. Terbentuk kurang lebih 3 – 4 km di bawah permukaan bumi, dan batuan dalam sering disebut juga batuan plutonik atau batuan abisik. Struktur kristalnya adalah holokristalin atau berhablur penuh. Contoh batuannya adalah gabbro dan granodiorit.
  • 18. Batuan beku gang Bertekstur porfiritik dengan masa dasar faneritik atau bertekstur porfiritik dengan masa dasar afanitik. Terbentuk dalam celah-celah atau retak-retak kulit bumi, pada jalan magma menuju permukaan bumi. Batuan gang sering disebut juga batuan hypoabisik dan struktur kristalnya adalah holkristalin dan porfir atau amorf. Contoh batuannya adalah diorite porfiri dan granit porfiri.
  • 19. • Batuan beku luar Bertekstur afanitik, yaitu individu mineralnya tidak dapat dilihat dengan mata biasa. Terbentuk melalui pembekuan tiba-tiba ketika magma sampai ke permukaan bumi dan berubah menjadi lava yang langsung menjadi padat karena pendinginan dari lingkungan.
  • 20. Berdasarkan indeks warna • Menurut ( S.J. Shand, 1943), yaitu: Leucoctaris rock, apabila mengandung kurang dari 30% mineral mafik. Mesococtik rock, apabila mengandung 30% - 60% mineral mafik. Melanocractik rock, apabila mengandung lebih dari 60% mineral mafik. • Sedangkan menurut S.J. Ellis (1948) juga membagi batuan beku berdasarkan indeks warnanya sebagai berikut: Holofelsic, untuk batuan beku dengan indeks warna kurang dari 10%. Felsic, untuk batuan beku dengan indeks warna 10% sampai 40%. Mafelsic, untuk batuan beku dengan indeks warna 40% sampai 70%. Mafik, untuk batuan beku dengan indeks warna lebih dari 70%.
  • 21. Berdasarkan kandungan SiO2 Menurut (C.L. Hugnes, 1962), yaitu: • Batuan beku asam, apabila kandungan SiO2 lebih dari 66%. Contohnya adalah riolit. • Batuan beku intermediate, apabila kandungan SiO2 antara 52% - 66%. Contohnya adalah dasit. • Batuan beku basa, apabila kandungan SiO2 antara 45% - 52%. Contohnya adalah andesit. • Batuan beku ultra basa, apabila kandungan SiO2 kurang dari 45%. Contohnya adalah basalt.
  • 22. Berdasarkan tempat terbentuknya batuan beku • Batuan beku Plutonik, yaitu batuan beku yang terbentuk jauh di perut bumi. • Batuan beku Hypabisal, yaitu batuan beku yang terbentu tidak jauh dari permukaan bumi • Batuan beku vulkanik, yaitu batuan beku yang terbentuk di permukaan bumi
  • 23. Contoh-contoh Batuan Beku Batu APUNG • o Ciri : warna keabu-abuan, berpori-pori, bergelembung, ringan, terapung dalam air • o Cara terbentuk : dari pendinginan magma yang bergelembung-gelembung gas • o Kegunaan : untuk mengamplas atau menghaluskan kayu, di bidang industri digunakan sebagai bahan pengisi (filler), isolator temperatur tinggi dan lain-lain.
  • 24. • 2) Obsidian o Ciri : hitam, seperti kaca, tidak ada kristal-kristal o Cara terbentuk : terbentuk dari lava permukaan yang mendingin dengan cepat o Kegunaan : untuk alat pemotong atau ujung tombak (pada masa purbakala) dan bisa dijadikan kerajinan
  • 25. 3. Granit • o Ciri : terdiri atas kristal-kristal kasar, warna putih sampai abu-abu, kadang-kadang jingga, Batuan ini banyak di temukan di daerah pinggiran pantai dan di pinggiran sungai besar ataupun di dasar sungai. • o Cara terbentuk : dari pendinginan magma yang terjadi dengan lambat di bawah permukaan bumi • o Kegunaan : sbg bahan bangunan
  • 26. • 4) Basalt o Ciri : terdiri atas kristal-kristal yang sangat kecil, berwarna hijau keabu-abuandan berlubang-lubang o Cara terbentuk : dari pendinginan lava yang mengandung gas tetapi gasnya telah menguap o Kegunaan : sebagai bahan baku dalam industri poles, bahan bangunan / pondasi bangunan (gedung, jalan, jembatan, dll)
  • 27. • 5) Andesit o Ciri : batuan bertekstur halus, berwarna abu-abu hijau tetapi sering merah atau jingga o Cara terbentuk : berasal dari lelehan lava gunung merapi yang meletus, terbentuk (membeku) ketika temperatur lava yang meleleh turun antara 900 sampai dengan 1,100 derajat Celsius. o Kegunaan : Nisan kuburan, Cobek, Arca untuk hiasan, Batu pembuat candi
  • 28. Terima kasih atas perhatiannya 