SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
PANCASILA
Nilai dan Perumusan
PANCASILA
• Panca : Lima
• Sila : Prinsip atau Asas
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia
Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan
berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia
NILAI-NILAI PANCASILA PADA
MASA PRA SEJARAH
Pada zaman Pra sejarah, berbagai suku bangsa Indonesia telah mengenal
unsur-unsur pembentuk Pancasila.
Nilai-nilai Pancasila yang Nampak pada masa Pra Sejarah, dapat dibuktikan
dengan adanya:
1. Nilai Religi
Adanya kerangka mayat
Alat-alat untuk aktivitas religi
Pemujaan kepada roh
2. Nilai Peri Kemanusiaan
Penghargaan kemanusiaan
Bersosialisasi
3. Nilai Kesatuan
Bahasa Indonesia sebagai rumpun
bahasa Austronesia
4. Nilai Musyawarah
Kehidupan bercocok tanam
Kehidupan berkelompok
5. Nilai Keadilan Sosial
Perwujudan kesejahteraan dan
kemakmuran
Penyebaran nenek moyang di Indonesia adalah secara merantau hingga
ke pulau-pulau yang terbatas oleh laut. Sehingga terbentuk kebudayaan
secara turun-temurun sebagian bangsa Indonesia adalah pelaut dan
sebagian adalah pengerajin, pedagang dan petani. Selain itu, bangsa
Indonesia pada zaman prasejarah telah menganut sistem kepercayaan.
Dengan demikian zaman prasejarah di Indonesia dapat dikatakan
memberikan andil dalam pengembangan nilai-nilai Pancasila.
NILAI – NILAI PANCASILA DALAM
ZAMAN KERAJAAN HINDU-BUDHA
Nilai – Nilai Pancasila Dalam Zaman
Kerajaan Hindu-Budha
Istilah Pancasila pertama di temukan dalam buku “ Sutasoma ” karya Mpu
Tantular pada zaman kerajaan Majapahit. Pancasila diartikan sebagai perintah
kesusilaan yang berjumlah lima dan berisi larangan. Isi larangannya:
1. Melakukan kekerasan
2. Mencuri
3. Berjiwa dengki
4. Berbohong
5. Mabuk karena miras
Selain itu, nilai-nilai Pancasila juga telah ada pada zaman Kerajaan terbukti
dengan adanya nilai persatuan dan kesatuan antar umat beragama, nilai
sosial politik, nilai persatuan yang terjadi, nilai keadilan sosial, dan nilai
lainnya yang terjadi pada zaman kerajaan kerajaan dahulu.
Nilai – Nilai Pancasila Dalam Zaman
Kerajaan Kutai
a) Nilai Ketuhanan
Memeluk agama Hindu
b) Nilai Kerakyatan
Rakyat Kutai hidup sejahtera dan makmur
c) NilaiPersatuan
Wilayah kekuasaannya meliputi hampir seluruh kawasan Kalimantan
Timur
Nilai – Nilai Pancasila Dalam Zaman
Kerajaan Majapahit
a) Nilai Agama
Hindu – Budha banyak berkembang di zaman majapahit, bahkan seorang
bawahan kekuasaannya Pasai beragama Islam.
b) Nilai Musyawarah Mufakat
Raja hayam wuruk senantiasa berhubungan dan membuat suatu
kesepakatan dengan perundingan.
c) Nilai Toleransi Umat Beragama
Ditunjukan dengan beragamnya jenis agama di majapahit, dan mereka
hidup rukun.
d) Nilai Pancasila
Bhineka Tunggal Ika jelas merajuk pada hakekat pancasila sebagai
pemersatu negeri.
Nilai – Nilai Pancasila Dalam Zaman
Kerajaan Sriwijaya
a) Nilai Ketuhanan
Pusat agama Budha di Asia Tenggara
b) Nilai Kemanusiaan
Bersifat terbuka terhadap budaya asing yang masuk
c) Nilai Persatuan
Wilayahnya tersebar di daerah Asia Tenggara
d) Nilai Kerakyatan
Rakyat makmur
e) Nilai Keadilan
Tidak membedakan latar belakang
Nilai – Nilai Pancasila Dalam Zaman
Kedatangan Islam
Nilai – Nilai Pancasila Dalam Zaman
Kedatangan Islam
Sila ke-1
Pada masa kedatangan Islam bangsa Indonesia sudah dikenalkan
kepada Tuhan yang esa (tunggal)
Sila ke-2
Dihapuskannya sistem kasta dan perbudakan dalam masa walisongo
Sila ke-3
Usaha mempersatukan negeri oleh penyebar agama islam. Salah
satunya saat walisongo menyebar ke daratan jawa untuk
mensyiarkan tentang Islam.
Sila ke-4
Sistem musyawarah yang diperkenalkan Islam untuk mengatasi
suatu persengketaan.
Sila ke-5
Keadilan bagi seluruh umat merupakan hakekat Islam itu sendiri
semenjak dikenalkan sampai sekarang.
Nilai-nilai Pancasila dalam zaman
Penjajahan Belanda-Jepang
Nilai-nilai Pancasila pada saat penjajahan Belanda berupa perlawanan-
perlawanan oleh rakyat diberbagai wilayah nusantara sebagai akibat
praktek-praktek Belanda yang dirasa membuat penderitaan bagi rakyat
Indonesia.
Masa penjajahan Belanda bermula setelah Kerajaan Majapahit
mengalami keruntuhan. Belanda yang pada awalnya ingin mencari
rempah-rempah akhirnya mempunyai rencana untuk menguasai dan
memiliki seluruh kekayaan Indonesia.
Maka berbagai politik licikpun dijalankan oleh bangsa Belanda, praktek-
praktek tersebut antara lain:
1. Diawali berdirinya Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC) yang
menimbulkan konfrontasi antara belanda dan portugis. Praktek-praktek
VOC mulai kelihatan dengan paksaan-paksaan sehingga rakyat mulai
mengadakan perlawanan dan menyerang Batavia 1928 dan 1929, di
bawah pimpinan Sultan Agung. Tetapi serangan itu tidak berhasil
meruntuhkan VOC.
2. Bangsa Belanda mulai memainkan peranan politiknya dengan licik di
Indonesia, yaitu dengan menguasai Makasar (1667) yang menimbulkan
perlawanan dari rakyat Makasar (Hasanudin), Banten (Sultan Ageng
Tirtoyoso), Perlawanan Trunojoyo, Untung Suropati di Jawa Timur pada
akhir abad ke XVII tidak mampu meruntuhkan kekuatan kompeni pada
saat itu. Demikianlah Belanda pada awalnya menguasai daerah yang
strategis dan kaya akan hasil rempah-rempah pada abad ke XVII dan
nampaknya semakin memperkuat kedudukannya dengan didukung oleh
kekuatan militer.
3. Pada abad itu sejarah mencatat bahwa Belanda berusaha dengan keras
untuk memperkuat dan mengintensifkan kekuasaannya di seluruh
Indonesia .Melihat praktek-praktek penjajahan Belanda tersebut maka
meledaklah perlawanan rakyat di berbagai wilayah nusantara, antara lain:
Patimura di Maluku (1817), Baharudin di Palembang (1819), Imam Bonjol
di Minangkabau dan seterusnya.
4. Penjajahan mulai memuncak ketika Belanda mulai menerapkan sistem
monopoli melalui tanam paksa (1830-1870) dengan memaksakan beban
kewajiban kepada rakyat yang tidak berdosa. Penderitaan rakyat semakin
menjadi-jadi dan Belanda semakin gigih dalam menghisap rakyat untuk
memperbanyak kekayaan bangsa Belanda.
Dengan adanya praktek-pratek Belanda tersebut membuat perlawanan rakyat
Indonesia menjadi terpencar-pencar dan tidak memiliki koordinasi sehingga
mengalami kegagalan.
Keterlibatan Jepang dalam perang dunia ke 2 membawa sejarah baru dalam
kehidupan bangsa Indonesia yang di jajah Belanda ratusan tahun lamanya.
Hal ini disebabkan bersamaan dengan masuknya tentara Jepang tahun 1942
di Nusantara, maka berakhir pula suatu sistem penjajahan bangsa Eropa dan
kemudian digantikan dengan penjajahan baru yang secara khusus diharapkan
dapat membantu mereka yang terlibat perang.
Menjelang akhir tahun 1944 bala tentara Jepang secara terus menerus
menderita kekalahan perang dari sekutu. Hal ini kemudian membawa
perubahan baru bagi pemerintah Jepang di Tokyo dengan janji kemerdekaan
yang di umumkan Perdana Mentri Kaiso tanggal 7 september 1944 dalam
sidang istimewa Parlemen Jepang (Teikoku Gikai) ke 85. Janji tersebut
kemudian diumumkan oleh Jenderal Kumakhichi Haroda tanggal 1 maret
1945 yang merencanakan pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Nilai – Nilai Pancasila Pada Masa
Kebangkitan Nasional
Budi Utomo
Budi Utomo adalah organisasi yang sangat berpengaruh pada masa
kebangkitan nasional. Sejak didirikan pada 20 Mei 1908, organisasi ini
bisa dibilang sebagai gerakan awal menuju kemandirian dan
kemerdekaan dari penjajah.
Organisasi Budi Utomo inilah yang menguatkan nilai – nilai pancasila
pada masa kebangkitan nasional. Meskipun belum dirumuskan, sangat
terlihat pencerminan atas beberapa nilai pancasila seperti persatuan,
kebangsaan, kemerdekaan,keadilan sosial, serta harkat dan martabat
manusia.
Pencerminan nilai pancasila pada masa ini juga sangat dipengaruhi
degan adanya peristiwa sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928
Proses Perumusan Pancasila Sebagai
Dasar Negara RI
Pada akhir Perang Dunia II, Jepang mulai banyak mengalami kekalahan
di mana-mana dari Sekutu. Banyak wilayah yang telah diduduki Jepang
kini jatuh ke tangan Sekutu. Jepang merasa pasukannya sudah tidak
dapat mengimbangi serangan Sekutu. Untuk itu, Jepang menjanjikan
kemerdekaan kepada bangsa Indonesia agar tidak melawan dan
bersedia membantunya melawan Sekutu.
Pembentukan BPUPKI
Jepang meyakinkan bangsa Indonesia tentang kemerdekaan yang
dijanjikan dengan membentuk Badan Penyelidik Usaha-Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau dalam bahasa Jepang
disebut Dokuritsu Junbi Cosakai.
Jenderal Kumakichi Harada, Komandan Pasukan Jepang untuk Jawa
pada tanggal 1 Maret 1945 mengumumkan pembentukan BPUPKI.
Pada tanggal 28 April 1945 diumumkan pengangkatan anggota BPUPKI.
Upacara peresmiannya dilaksanakan di Gedung Cuo Sangi In, Pejambon
Jakarta (sekarang Gedung Departemen Luar Negeri).
Struktur BPUPKI
Ketua : Dr. Radjiman Wedyodiningrat
Wakil : Ichibangase Yoshio (Jepang)
Sekertaris : Raden Panji Suroso
Anggota : 63 Orang dan 7 orang tanpa hak
suara
Sidang I BPUPKI
Masa persidangan pertama BPUPKI
dimulai pada tanggal 29 Mei 1945
sampai dengan 1 Juni 1945. Pada
masa persidangan ini, BPUPKI
membahas rumusan dasar negara
untuk Indonesia merdeka.
Pada persidangan dikemukakan
berbagai pendapat tentang dasar
negara yang akan dipakai Indonesia
merdeka. Pendapat tersebut
disampaikan oleh Mr. Mohammad
Yamin, Mr. Supomo, dan Ir. Sukarno.
Mr. Mohammad Yamin
Mr. Mohammad Yamin menyatakan pemikirannya tentang dasar negara
Indonesia merdeka dihadapan sidang BPUPKI pada tanggal 29 Mei
1945. Pemikirannya diberi judul ”Asas dan Dasar Negara Kebangsaan
Republik Indonesia”. Mr. Mohammad Yamin mengusulkan dasar negara
Indonesia merdeka yang intinya sebagai berikut:
• peri kebangsaan
• peri kemanusiaan
• peri ketuhanan
• peri kerakyatan
• kesejahteraan rakyat
Mr. Supomo
Mr. Supomo mendapat giliran mengemukakan pemikirannya di hadapan
sidang BPUPKI pada tanggal 31 Mei 1945. Pemikirannya berupa
penjelasan tentang masalah-masalah yang berhubungan dengan dasar
negara Indonesia merdeka. Negara yang akan dibentuk hendaklah
negara integralistik yang berdasarkan pada hal-hal berikut ini:
• persatuan
• kekeluargaan
• keseimbangan lahir dan batin
• musyawarah
• keadilan sosial
Ir. Sukarno
Pada tanggal 1 Juni 1945 Ir. Sukarno mendapat kesempatan untuk
mengemukakan dasar negara Indonesia merdeka. Pemikirannya terdiri
atas lima asas berikut ini:
• kebangsaan Indonesia;
• internasionalisme atau perikemanusiaan;
• mufakat atau demokrasi;
• kesejahteraan sosial;
• Ketuhanan Yang Maha Esa.
Kelima asas tersebut diberinya nama Pancasila sesuai saran teman yang
ahli bahasa. Untuk selanjutnya, tanggal 1 Juni kita peringati sebagai hari
Lahir Istilah Pancasila.
PANITIA SEMBILAN
Masa sidang I BPUPKI telah habis dan akan istirahat satu bulan penuh,
tetapi rumusan dasar negara belum terbentuk. Untuk itulah dibentuk
panitia yang beranggotakan sembilan orang dengan tugas menampung
berbagai aspirasi tentang pembentukan dasar negara Indonesia
merdeka.
Anggota Panitia Sembilan terdiri atas:
Panitia Sembilan bekerja cerdas sehingga pada tanggal 22 Juni 1945
berhasil merumuskan dasar negara untuk Indonesia merdeka. Rumusan
itu oleh Mr. Moh. Yamin diberi nama Piagam Jakarta atau Jakarta
Charter
1. Ir. Sukarno, sebagai ketua
2. Abdulkahar Muzakir
3. Drs. Moh. Hatta
4. K.H. Abdul Wachid Hasyim
5. Mr. Moh. Yamin
6. H. Agus Salim
7. Ahmad Subarjo
8. Abikusno Cokrosuryo
9. A. A. Maramis
Rumusan Dasar Negara dalam Piagam Jakarta
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariah islam bagi
pemeluknya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwailan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
SIDANG II BPUPKI
Pada tanggal 10 sampai dengan 16 Juli 1945, BPUPKI mengadakan sidang
kedua membahas rancangan undang-undang dasar. Untuk itu, dibentuk Panitia
Perancang Undang-Undang Dasar yang diketuai Ir. Sukarno.
Panitia tersebut juga membentuk kelompok kecil yang beranggotakan tujuh
orang yang khusus merumuskan rancangan UUD. Hasil kerjanya kemudian
disempurnakan kebahasaannya oleh Panitia Penghalus Bahasa yang terdiri atas
Husein Jayadiningrat, H. Agus Salim, dan Mr. Supomo.
Pada tanggal 14 Juli 1945 Ir. Sukarno melaporkan hasil kerja Panitia Perancang
Undang-Undang dalam sidang BPUPKI. Pada laporannya disebutkan tiga hal
pokok, yaitu pernyataan Indonesia merdeka, pembukaan undang-undang dasar,
dan undang-undang dasar (batang tubuh).
Pada tanggal 15 dan 16 Juli 1945 diadakan sidang untuk menyusun UUD
berdasarkan hasil kerja Panitia Perancang Undang-Undang Dasar. Pada tanggal
17 Juli 1945 dilaporkan hasil kerja penyusunan UUD dan laporan diterima
sidang pleno BPUPKI.
Pembentukan PPKI
Pada tanggal 7 Agustus 1945 BPUPKI
dibubarkan oleh Jepang. Untuk
menindaklanjuti hasil kerja
BPUPKI, Jepang membentuk Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(PPKI) atau dalam bahasa Jepang
disebut Dokuritsu Junbi Inkai.
Struktur PPKI
Ketua : Ir.Soekarno
Wakil ketua : Drs. Moh Hatta
Penasihat : Ahmad Subarjo
Anggota :
1. Mr. Supomo
2. dr. Rajiman Wedyodiningrat
3. R.P. Suroso
4. Sutardjo
5. K.H. Abdul Wachid Hasyim
6. Ki Bagus Hadikusumo
7. Oto Iskandardinata
8. Suryohamijoyo
9. Abdul Kadir
10.Puruboyo
11.Yap Tjwan Bing
12.Latuharhary
13.Dr. Amir
14.Abdul Abbas
15.Teuku Moh. Hasan
16.Hamdani
17.Sam Ratulangi
18.Andi Pangeran
19.I Gusti Ktut Pudja
20.Wiranatakusumah
21.Ki Hajar Dewantara
22.Kasman Singodimejo
23.Sayuti Melik
24.Iwa Kusumasumantri
Proses Penetapan Dasar Negara dan
Konstitusi Negara
Pada tanggal 18 Agustus 1945, PPKI mengadakan sidangnya yang
pertama. Pada sidang ini PPKI membahas konstitusi negara Indonesia,
Presiden dan Wakil Presiden Indonesia, serta lembaga yang membantu
tugas Presiden Indonesia. PPKI membahas konstitusi negara Indonesia
dengan menggunakan naskah Piagam Jakarta yang telah disahkan
BPUPKI.
Perbedaan dan Kesepakatan yang
Muncul dalam Sidang I PPKI
Namun, sebelum sidang dimulai, Bung Hatta dan beberapa tokoh Islam mengadakan
pembahasan sendiri untuk mencari penyelesaian masalah kalimat ”... dengan
kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” pada kalimat
”Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya”.
Tokoh-tokoh Islam yang membahas adalah Ki Bagus Hadikusumo, Kasman
Singodimejo, K.H. Abdul Wachid Hasyim, dan Teuku Moh. Hassan. Mereka perlu
membahas hal tersebut karena pesan dari pemeluk agama lain dan terutama tokoh-
tokoh dari Indonesia bagian timur yang merasa keberatan dengan kalimat tersebut.
Mereka mengancam akan mendirikan negara sendiri apabila kalimat tersebut tidak
diubah. Adapun tujuan diadakan pembahasan sendiri tidak pada forum sidang agar
permasalahan cepat selesai.
Kemudian dalam pembahasan persidangan mereka mengusulkan dua perubahan:
• Pertama, berkaitan dengan sila pertama yang semula berbunyi ”Ketuhanan
dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” diubah
menjadi ”Ketuhanan Yang Maha Esa”.
• Kedua, Bab II UUD Pasal 6 yang semula berbunyi ”Presiden ialah orang Indonesia
yang beragama Islam” diubah menjadi ”Presiden ialah orang Indonesia asli”.
Sistematika UUD 1945
Pembukaan (mukadimah) UUD 1945 terdiri atas empat alinea. Pada
Alenia ke-4 UUD 1945 tercantum Pancasila sebagai dasar negara yang
berbunyi sebagai berikut:
1.Ketuhanan Yang Maha Esa.
2.Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3.Persatuan Indonesia.
4.Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan.
5.Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
• Batang tubuh UUD 1945 terdiri atas 16 bab, 37 pasal, 4 pasal aturan
peralihan, dan 2 ayat aturan tambahan
• Penjelasan UUD 1945 terdiri atas penjelasan umum dan penjelasan
pasal demi pasal.
Rancangan hukum dasar yang diterima BPUPKI pada tanggal
17 Juli 1945 setelah disempurnakan oleh PPKI disahkan
sebagai Undang-Undang Dasar Negara Indonesia.
UUD itu kemudian dikenal sebagai UUD 1945. Keberadaan
UUD 1945 diumumkan dalam berita Republik Indonesia Tahun
ke-2 No. 7 Tahun 1946 pada halaman 45–48.
PANCASILA
1. KETUHANAN YANG MAHA ESA
2. KEMANUSIAAN YANG ADIL
DAN BERADAB
3. PERSATUAN INDONESIA
4. KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH
HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM
PERMUSYAWARATAN PERWAKILAN
5. KEADILAN SOSIAL BAGI
SELURUH RAKYAT INDONESIA

More Related Content

What's hot

Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa IndonesiaPancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Riska Yuliatiningsih
 
PPT Perang Vietnam Sejarah Peminatan
PPT Perang Vietnam Sejarah PeminatanPPT Perang Vietnam Sejarah Peminatan
PPT Perang Vietnam Sejarah Peminatan
Rayse Aulia
 
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesiaPancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia
Rissa Vilia
 
Masa Pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru
Masa Pemerintahan Orde Lama dan Orde BaruMasa Pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru
Masa Pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru
Kiki Evi Wahyuliana
 
Pancasila Sebagai Dasar Negara ppt
Pancasila Sebagai Dasar Negara pptPancasila Sebagai Dasar Negara ppt
Pancasila Sebagai Dasar Negara ppt
Aisyah Turidho
 
Sistem tanam paksa
Sistem tanam paksaSistem tanam paksa
Sistem tanam paksa
Sindhu Rizky
 
Ppt SNI Organisasi Masa Pendudukan Jepang
Ppt SNI Organisasi Masa Pendudukan JepangPpt SNI Organisasi Masa Pendudukan Jepang
Ppt SNI Organisasi Masa Pendudukan Jepang
Dewi_Sejarah
 
Sejarah lahirnya pancasila
Sejarah lahirnya pancasilaSejarah lahirnya pancasila
Sejarah lahirnya pancasila
Fadila Maharani
 
pancasila konteks sejarah indonesia
pancasila konteks sejarah  indonesiapancasila konteks sejarah  indonesia
pancasila konteks sejarah indonesia
Rudi Wicaksana
 

What's hot (20)

Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa IndonesiaPancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
 
PPT Perang Vietnam Sejarah Peminatan
PPT Perang Vietnam Sejarah PeminatanPPT Perang Vietnam Sejarah Peminatan
PPT Perang Vietnam Sejarah Peminatan
 
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesiaPancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia
 
Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,
Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,
Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,
 
Masa Pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru
Masa Pemerintahan Orde Lama dan Orde BaruMasa Pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru
Masa Pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru
 
Pancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negaraPancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negara
 
Pancasila sebagai Dasar Negara
Pancasila sebagai Dasar NegaraPancasila sebagai Dasar Negara
Pancasila sebagai Dasar Negara
 
Dampak pendudukan jepang di bidang ekonomi, sosial politik
Dampak pendudukan jepang di bidang ekonomi, sosial politikDampak pendudukan jepang di bidang ekonomi, sosial politik
Dampak pendudukan jepang di bidang ekonomi, sosial politik
 
KEBANGKITAN NASIONAL
KEBANGKITAN NASIONALKEBANGKITAN NASIONAL
KEBANGKITAN NASIONAL
 
Pancasila Sebagai Dasar Negara ppt
Pancasila Sebagai Dasar Negara pptPancasila Sebagai Dasar Negara ppt
Pancasila Sebagai Dasar Negara ppt
 
Sistem tanam paksa
Sistem tanam paksaSistem tanam paksa
Sistem tanam paksa
 
PPKn (Demokrasi Masa Revolusi (1945 1949))
PPKn (Demokrasi Masa Revolusi (1945 1949))PPKn (Demokrasi Masa Revolusi (1945 1949))
PPKn (Demokrasi Masa Revolusi (1945 1949))
 
Nilai dan Norma Konstitusi UUD NRI 1945 dan Konstitusionalitas Ketentuan Peru...
Nilai dan Norma Konstitusi UUD NRI 1945 dan Konstitusionalitas Ketentuan Peru...Nilai dan Norma Konstitusi UUD NRI 1945 dan Konstitusionalitas Ketentuan Peru...
Nilai dan Norma Konstitusi UUD NRI 1945 dan Konstitusionalitas Ketentuan Peru...
 
Ppt SNI Organisasi Masa Pendudukan Jepang
Ppt SNI Organisasi Masa Pendudukan JepangPpt SNI Organisasi Masa Pendudukan Jepang
Ppt SNI Organisasi Masa Pendudukan Jepang
 
Sejarah lahirnya pancasila
Sejarah lahirnya pancasilaSejarah lahirnya pancasila
Sejarah lahirnya pancasila
 
pancasila konteks sejarah indonesia
pancasila konteks sejarah  indonesiapancasila konteks sejarah  indonesia
pancasila konteks sejarah indonesia
 
Pancasila Sebagai Dasar Negara
Pancasila Sebagai Dasar NegaraPancasila Sebagai Dasar Negara
Pancasila Sebagai Dasar Negara
 
masa Pemerintahan SBY - Jokowi
masa Pemerintahan SBY - Jokowi masa Pemerintahan SBY - Jokowi
masa Pemerintahan SBY - Jokowi
 
C. PERWUJUDAN NILAI-NLAI PANCASILA DALAM BERBAGAI KEHIDUPAN.pptx
C. PERWUJUDAN NILAI-NLAI PANCASILA DALAM BERBAGAI KEHIDUPAN.pptxC. PERWUJUDAN NILAI-NLAI PANCASILA DALAM BERBAGAI KEHIDUPAN.pptx
C. PERWUJUDAN NILAI-NLAI PANCASILA DALAM BERBAGAI KEHIDUPAN.pptx
 
Zaman pendudukan jepang di indonesia
Zaman pendudukan jepang di indonesiaZaman pendudukan jepang di indonesia
Zaman pendudukan jepang di indonesia
 

Viewers also liked

Pancasila dalam penjajahan, zaman proklamasi dan kemerdekaan
Pancasila dalam penjajahan, zaman proklamasi dan kemerdekaanPancasila dalam penjajahan, zaman proklamasi dan kemerdekaan
Pancasila dalam penjajahan, zaman proklamasi dan kemerdekaan
Nur Pratiwi
 
Penggalian nilai nilai pancasila di masa sebelum 1908
Penggalian nilai nilai pancasila di masa sebelum 1908Penggalian nilai nilai pancasila di masa sebelum 1908
Penggalian nilai nilai pancasila di masa sebelum 1908
YABES HULU
 
Pancasila dalam sejarah perjuangan bangsa indonesia
Pancasila dalam sejarah perjuangan bangsa indonesiaPancasila dalam sejarah perjuangan bangsa indonesia
Pancasila dalam sejarah perjuangan bangsa indonesia
Unique Hartianti
 
Ppt menghargai nilai-nilai juang dalam proses perumusan pancasila sebagai da...
Ppt menghargai nilai-nilai juang dalam proses  perumusan pancasila sebagai da...Ppt menghargai nilai-nilai juang dalam proses  perumusan pancasila sebagai da...
Ppt menghargai nilai-nilai juang dalam proses perumusan pancasila sebagai da...
Cha-cha Taulanys
 
Power point bahan ajar pkn
Power point bahan ajar pknPower point bahan ajar pkn
Power point bahan ajar pkn
nuffiq ahmad
 
Penjajahan Jepang di Indonesia
Penjajahan Jepang di IndonesiaPenjajahan Jepang di Indonesia
Penjajahan Jepang di Indonesia
Umi Badriyah
 
Lembaga lembaga negara menurut undang-undang dasar 1945
Lembaga lembaga negara menurut undang-undang dasar 1945Lembaga lembaga negara menurut undang-undang dasar 1945
Lembaga lembaga negara menurut undang-undang dasar 1945
Operator Warnet Vast Raha
 
Nilai nilai pancasila pada masa pergerakan nasional
Nilai   nilai pancasila pada masa pergerakan nasionalNilai   nilai pancasila pada masa pergerakan nasional
Nilai nilai pancasila pada masa pergerakan nasional
YABES HULU
 
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negaraProses perumusan pancasila sebagai dasar negara
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara
tomy setya
 
Nilai-nilai Pancasila Berakar dari Budaya Bangsa Indonesia
Nilai-nilai Pancasila Berakar dari Budaya Bangsa IndonesiaNilai-nilai Pancasila Berakar dari Budaya Bangsa Indonesia
Nilai-nilai Pancasila Berakar dari Budaya Bangsa Indonesia
metalujay
 

Viewers also liked (20)

Pancasila dalam penjajahan, zaman proklamasi dan kemerdekaan
Pancasila dalam penjajahan, zaman proklamasi dan kemerdekaanPancasila dalam penjajahan, zaman proklamasi dan kemerdekaan
Pancasila dalam penjajahan, zaman proklamasi dan kemerdekaan
 
Penggalian nilai nilai pancasila di masa sebelum 1908
Penggalian nilai nilai pancasila di masa sebelum 1908Penggalian nilai nilai pancasila di masa sebelum 1908
Penggalian nilai nilai pancasila di masa sebelum 1908
 
Pancasila dalam sejarah perjuangan bangsa indonesia
Pancasila dalam sejarah perjuangan bangsa indonesiaPancasila dalam sejarah perjuangan bangsa indonesia
Pancasila dalam sejarah perjuangan bangsa indonesia
 
Ppt menghargai nilai-nilai juang dalam proses perumusan pancasila sebagai da...
Ppt menghargai nilai-nilai juang dalam proses  perumusan pancasila sebagai da...Ppt menghargai nilai-nilai juang dalam proses  perumusan pancasila sebagai da...
Ppt menghargai nilai-nilai juang dalam proses perumusan pancasila sebagai da...
 
Sejarah Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara
Sejarah Perumusan Pancasila Sebagai Dasar NegaraSejarah Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara
Sejarah Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara
 
Power point bahan ajar pkn
Power point bahan ajar pknPower point bahan ajar pkn
Power point bahan ajar pkn
 
Palestina: Akar Maslah dan Solusi
Palestina: Akar Maslah dan SolusiPalestina: Akar Maslah dan Solusi
Palestina: Akar Maslah dan Solusi
 
Pkn modul 1 kb 2. -
Pkn modul 1 kb 2. -Pkn modul 1 kb 2. -
Pkn modul 1 kb 2. -
 
Tugas IPS
Tugas IPSTugas IPS
Tugas IPS
 
Anggota
AnggotaAnggota
Anggota
 
Penjajahan Jepang di Indonesia
Penjajahan Jepang di IndonesiaPenjajahan Jepang di Indonesia
Penjajahan Jepang di Indonesia
 
Daftar anggota ppki
Daftar anggota ppkiDaftar anggota ppki
Daftar anggota ppki
 
Pkn kelompok 1
Pkn kelompok 1Pkn kelompok 1
Pkn kelompok 1
 
Lembaga lembaga negara menurut undang-undang dasar 1945
Lembaga lembaga negara menurut undang-undang dasar 1945Lembaga lembaga negara menurut undang-undang dasar 1945
Lembaga lembaga negara menurut undang-undang dasar 1945
 
Nilai nilai pancasila pada masa pergerakan nasional
Nilai   nilai pancasila pada masa pergerakan nasionalNilai   nilai pancasila pada masa pergerakan nasional
Nilai nilai pancasila pada masa pergerakan nasional
 
LEMBAGA LEMBAGA PENEGAK HAM
LEMBAGA LEMBAGA PENEGAK HAMLEMBAGA LEMBAGA PENEGAK HAM
LEMBAGA LEMBAGA PENEGAK HAM
 
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negaraProses perumusan pancasila sebagai dasar negara
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara
 
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara 1
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara 1Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara 1
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara 1
 
Proses perumusan pancasila
Proses perumusan pancasilaProses perumusan pancasila
Proses perumusan pancasila
 
Nilai-nilai Pancasila Berakar dari Budaya Bangsa Indonesia
Nilai-nilai Pancasila Berakar dari Budaya Bangsa IndonesiaNilai-nilai Pancasila Berakar dari Budaya Bangsa Indonesia
Nilai-nilai Pancasila Berakar dari Budaya Bangsa Indonesia
 

Similar to Nilai nilai pancasila dan proses perumusan pancasila

Sp pendidikan pancasila
Sp pendidikan pancasilaSp pendidikan pancasila
Sp pendidikan pancasila
winarsih_enar
 
Pancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia.pptx
Pancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia.pptxPancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia.pptx
Pancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia.pptx
AyudiPermana
 
Sejarah lahirnya pancasila sebagai ideologi dan dasar negara
Sejarah lahirnya pancasila sebagai ideologi dan dasar negaraSejarah lahirnya pancasila sebagai ideologi dan dasar negara
Sejarah lahirnya pancasila sebagai ideologi dan dasar negara
Ketut Swandana
 
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia ade
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia adePancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia ade
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia ade
Lholo Ismunasib
 
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesiaPancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia
Yabniel Lit Jingga
 
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesiaPancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia
sunnysidemochi
 

Similar to Nilai nilai pancasila dan proses perumusan pancasila (20)

Pancasila 2 sejarah.pptx
Pancasila 2 sejarah.pptxPancasila 2 sejarah.pptx
Pancasila 2 sejarah.pptx
 
PKN Y4R
PKN Y4RPKN Y4R
PKN Y4R
 
Dinamika perwujudan pancasila_sebagai_dasar_negara__pandangan
Dinamika perwujudan pancasila_sebagai_dasar_negara__pandanganDinamika perwujudan pancasila_sebagai_dasar_negara__pandangan
Dinamika perwujudan pancasila_sebagai_dasar_negara__pandangan
 
Sp pendidikan pancasila
Sp pendidikan pancasilaSp pendidikan pancasila
Sp pendidikan pancasila
 
Pancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia.pptx
Pancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia.pptxPancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia.pptx
Pancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia.pptx
 
PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA
PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIAPANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA
PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA
 
SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA.ppt
SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA.pptSEJARAH LAHIRNYA PANCASILA.ppt
SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA.ppt
 
Pendidikan pancasila
Pendidikan pancasilaPendidikan pancasila
Pendidikan pancasila
 
Presentation1.pptx
Presentation1.pptxPresentation1.pptx
Presentation1.pptx
 
Pancasila
PancasilaPancasila
Pancasila
 
Sejarah lahirnya pancasila sebagai ideologi dan dasar negara
Sejarah lahirnya pancasila sebagai ideologi dan dasar negaraSejarah lahirnya pancasila sebagai ideologi dan dasar negara
Sejarah lahirnya pancasila sebagai ideologi dan dasar negara
 
ppt pendidikan pancasila.pptx
ppt pendidikan pancasila.pptxppt pendidikan pancasila.pptx
ppt pendidikan pancasila.pptx
 
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia ade
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia adePancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia ade
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia ade
 
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesiaPancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia
 
Pancasila
PancasilaPancasila
Pancasila
 
IPS_Kelas_9 kemerdekaan dan reformasi.pptx
IPS_Kelas_9 kemerdekaan dan reformasi.pptxIPS_Kelas_9 kemerdekaan dan reformasi.pptx
IPS_Kelas_9 kemerdekaan dan reformasi.pptx
 
PRESENTASI MENUJU KEMERDEKAAN RI
PRESENTASI MENUJU KEMERDEKAAN RIPRESENTASI MENUJU KEMERDEKAAN RI
PRESENTASI MENUJU KEMERDEKAAN RI
 
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesiaPancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia
 
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia zaman kerajaan ke...
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia zaman kerajaan ke...Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia zaman kerajaan ke...
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia zaman kerajaan ke...
 
IPS_Kelas_9_BAB_4. kemerdekaan indonesia
IPS_Kelas_9_BAB_4. kemerdekaan indonesiaIPS_Kelas_9_BAB_4. kemerdekaan indonesia
IPS_Kelas_9_BAB_4. kemerdekaan indonesia
 

Recently uploaded

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 

Recently uploaded (20)

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 

Nilai nilai pancasila dan proses perumusan pancasila

  • 2. PANCASILA • Panca : Lima • Sila : Prinsip atau Asas Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia
  • 4. Pada zaman Pra sejarah, berbagai suku bangsa Indonesia telah mengenal unsur-unsur pembentuk Pancasila. Nilai-nilai Pancasila yang Nampak pada masa Pra Sejarah, dapat dibuktikan dengan adanya: 1. Nilai Religi Adanya kerangka mayat Alat-alat untuk aktivitas religi Pemujaan kepada roh 2. Nilai Peri Kemanusiaan Penghargaan kemanusiaan Bersosialisasi 3. Nilai Kesatuan Bahasa Indonesia sebagai rumpun bahasa Austronesia 4. Nilai Musyawarah Kehidupan bercocok tanam Kehidupan berkelompok 5. Nilai Keadilan Sosial Perwujudan kesejahteraan dan kemakmuran
  • 5. Penyebaran nenek moyang di Indonesia adalah secara merantau hingga ke pulau-pulau yang terbatas oleh laut. Sehingga terbentuk kebudayaan secara turun-temurun sebagian bangsa Indonesia adalah pelaut dan sebagian adalah pengerajin, pedagang dan petani. Selain itu, bangsa Indonesia pada zaman prasejarah telah menganut sistem kepercayaan. Dengan demikian zaman prasejarah di Indonesia dapat dikatakan memberikan andil dalam pengembangan nilai-nilai Pancasila.
  • 6. NILAI – NILAI PANCASILA DALAM ZAMAN KERAJAAN HINDU-BUDHA
  • 7. Nilai – Nilai Pancasila Dalam Zaman Kerajaan Hindu-Budha Istilah Pancasila pertama di temukan dalam buku “ Sutasoma ” karya Mpu Tantular pada zaman kerajaan Majapahit. Pancasila diartikan sebagai perintah kesusilaan yang berjumlah lima dan berisi larangan. Isi larangannya: 1. Melakukan kekerasan 2. Mencuri 3. Berjiwa dengki 4. Berbohong 5. Mabuk karena miras Selain itu, nilai-nilai Pancasila juga telah ada pada zaman Kerajaan terbukti dengan adanya nilai persatuan dan kesatuan antar umat beragama, nilai sosial politik, nilai persatuan yang terjadi, nilai keadilan sosial, dan nilai lainnya yang terjadi pada zaman kerajaan kerajaan dahulu.
  • 8. Nilai – Nilai Pancasila Dalam Zaman Kerajaan Kutai a) Nilai Ketuhanan Memeluk agama Hindu b) Nilai Kerakyatan Rakyat Kutai hidup sejahtera dan makmur c) NilaiPersatuan Wilayah kekuasaannya meliputi hampir seluruh kawasan Kalimantan Timur
  • 9. Nilai – Nilai Pancasila Dalam Zaman Kerajaan Majapahit a) Nilai Agama Hindu – Budha banyak berkembang di zaman majapahit, bahkan seorang bawahan kekuasaannya Pasai beragama Islam. b) Nilai Musyawarah Mufakat Raja hayam wuruk senantiasa berhubungan dan membuat suatu kesepakatan dengan perundingan. c) Nilai Toleransi Umat Beragama Ditunjukan dengan beragamnya jenis agama di majapahit, dan mereka hidup rukun. d) Nilai Pancasila Bhineka Tunggal Ika jelas merajuk pada hakekat pancasila sebagai pemersatu negeri.
  • 10. Nilai – Nilai Pancasila Dalam Zaman Kerajaan Sriwijaya a) Nilai Ketuhanan Pusat agama Budha di Asia Tenggara b) Nilai Kemanusiaan Bersifat terbuka terhadap budaya asing yang masuk c) Nilai Persatuan Wilayahnya tersebar di daerah Asia Tenggara d) Nilai Kerakyatan Rakyat makmur e) Nilai Keadilan Tidak membedakan latar belakang
  • 11. Nilai – Nilai Pancasila Dalam Zaman Kedatangan Islam
  • 12. Nilai – Nilai Pancasila Dalam Zaman Kedatangan Islam Sila ke-1 Pada masa kedatangan Islam bangsa Indonesia sudah dikenalkan kepada Tuhan yang esa (tunggal) Sila ke-2 Dihapuskannya sistem kasta dan perbudakan dalam masa walisongo Sila ke-3 Usaha mempersatukan negeri oleh penyebar agama islam. Salah satunya saat walisongo menyebar ke daratan jawa untuk mensyiarkan tentang Islam. Sila ke-4 Sistem musyawarah yang diperkenalkan Islam untuk mengatasi suatu persengketaan. Sila ke-5 Keadilan bagi seluruh umat merupakan hakekat Islam itu sendiri semenjak dikenalkan sampai sekarang.
  • 13. Nilai-nilai Pancasila dalam zaman Penjajahan Belanda-Jepang Nilai-nilai Pancasila pada saat penjajahan Belanda berupa perlawanan- perlawanan oleh rakyat diberbagai wilayah nusantara sebagai akibat praktek-praktek Belanda yang dirasa membuat penderitaan bagi rakyat Indonesia. Masa penjajahan Belanda bermula setelah Kerajaan Majapahit mengalami keruntuhan. Belanda yang pada awalnya ingin mencari rempah-rempah akhirnya mempunyai rencana untuk menguasai dan memiliki seluruh kekayaan Indonesia.
  • 14. Maka berbagai politik licikpun dijalankan oleh bangsa Belanda, praktek- praktek tersebut antara lain: 1. Diawali berdirinya Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC) yang menimbulkan konfrontasi antara belanda dan portugis. Praktek-praktek VOC mulai kelihatan dengan paksaan-paksaan sehingga rakyat mulai mengadakan perlawanan dan menyerang Batavia 1928 dan 1929, di bawah pimpinan Sultan Agung. Tetapi serangan itu tidak berhasil meruntuhkan VOC. 2. Bangsa Belanda mulai memainkan peranan politiknya dengan licik di Indonesia, yaitu dengan menguasai Makasar (1667) yang menimbulkan perlawanan dari rakyat Makasar (Hasanudin), Banten (Sultan Ageng Tirtoyoso), Perlawanan Trunojoyo, Untung Suropati di Jawa Timur pada akhir abad ke XVII tidak mampu meruntuhkan kekuatan kompeni pada saat itu. Demikianlah Belanda pada awalnya menguasai daerah yang strategis dan kaya akan hasil rempah-rempah pada abad ke XVII dan nampaknya semakin memperkuat kedudukannya dengan didukung oleh kekuatan militer.
  • 15. 3. Pada abad itu sejarah mencatat bahwa Belanda berusaha dengan keras untuk memperkuat dan mengintensifkan kekuasaannya di seluruh Indonesia .Melihat praktek-praktek penjajahan Belanda tersebut maka meledaklah perlawanan rakyat di berbagai wilayah nusantara, antara lain: Patimura di Maluku (1817), Baharudin di Palembang (1819), Imam Bonjol di Minangkabau dan seterusnya. 4. Penjajahan mulai memuncak ketika Belanda mulai menerapkan sistem monopoli melalui tanam paksa (1830-1870) dengan memaksakan beban kewajiban kepada rakyat yang tidak berdosa. Penderitaan rakyat semakin menjadi-jadi dan Belanda semakin gigih dalam menghisap rakyat untuk memperbanyak kekayaan bangsa Belanda. Dengan adanya praktek-pratek Belanda tersebut membuat perlawanan rakyat Indonesia menjadi terpencar-pencar dan tidak memiliki koordinasi sehingga mengalami kegagalan.
  • 16. Keterlibatan Jepang dalam perang dunia ke 2 membawa sejarah baru dalam kehidupan bangsa Indonesia yang di jajah Belanda ratusan tahun lamanya. Hal ini disebabkan bersamaan dengan masuknya tentara Jepang tahun 1942 di Nusantara, maka berakhir pula suatu sistem penjajahan bangsa Eropa dan kemudian digantikan dengan penjajahan baru yang secara khusus diharapkan dapat membantu mereka yang terlibat perang. Menjelang akhir tahun 1944 bala tentara Jepang secara terus menerus menderita kekalahan perang dari sekutu. Hal ini kemudian membawa perubahan baru bagi pemerintah Jepang di Tokyo dengan janji kemerdekaan yang di umumkan Perdana Mentri Kaiso tanggal 7 september 1944 dalam sidang istimewa Parlemen Jepang (Teikoku Gikai) ke 85. Janji tersebut kemudian diumumkan oleh Jenderal Kumakhichi Haroda tanggal 1 maret 1945 yang merencanakan pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
  • 17. Nilai – Nilai Pancasila Pada Masa Kebangkitan Nasional
  • 18. Budi Utomo Budi Utomo adalah organisasi yang sangat berpengaruh pada masa kebangkitan nasional. Sejak didirikan pada 20 Mei 1908, organisasi ini bisa dibilang sebagai gerakan awal menuju kemandirian dan kemerdekaan dari penjajah. Organisasi Budi Utomo inilah yang menguatkan nilai – nilai pancasila pada masa kebangkitan nasional. Meskipun belum dirumuskan, sangat terlihat pencerminan atas beberapa nilai pancasila seperti persatuan, kebangsaan, kemerdekaan,keadilan sosial, serta harkat dan martabat manusia. Pencerminan nilai pancasila pada masa ini juga sangat dipengaruhi degan adanya peristiwa sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928
  • 19. Proses Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara RI Pada akhir Perang Dunia II, Jepang mulai banyak mengalami kekalahan di mana-mana dari Sekutu. Banyak wilayah yang telah diduduki Jepang kini jatuh ke tangan Sekutu. Jepang merasa pasukannya sudah tidak dapat mengimbangi serangan Sekutu. Untuk itu, Jepang menjanjikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia agar tidak melawan dan bersedia membantunya melawan Sekutu.
  • 20. Pembentukan BPUPKI Jepang meyakinkan bangsa Indonesia tentang kemerdekaan yang dijanjikan dengan membentuk Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau dalam bahasa Jepang disebut Dokuritsu Junbi Cosakai. Jenderal Kumakichi Harada, Komandan Pasukan Jepang untuk Jawa pada tanggal 1 Maret 1945 mengumumkan pembentukan BPUPKI. Pada tanggal 28 April 1945 diumumkan pengangkatan anggota BPUPKI. Upacara peresmiannya dilaksanakan di Gedung Cuo Sangi In, Pejambon Jakarta (sekarang Gedung Departemen Luar Negeri). Struktur BPUPKI Ketua : Dr. Radjiman Wedyodiningrat Wakil : Ichibangase Yoshio (Jepang) Sekertaris : Raden Panji Suroso Anggota : 63 Orang dan 7 orang tanpa hak suara
  • 21. Sidang I BPUPKI Masa persidangan pertama BPUPKI dimulai pada tanggal 29 Mei 1945 sampai dengan 1 Juni 1945. Pada masa persidangan ini, BPUPKI membahas rumusan dasar negara untuk Indonesia merdeka. Pada persidangan dikemukakan berbagai pendapat tentang dasar negara yang akan dipakai Indonesia merdeka. Pendapat tersebut disampaikan oleh Mr. Mohammad Yamin, Mr. Supomo, dan Ir. Sukarno.
  • 22. Mr. Mohammad Yamin Mr. Mohammad Yamin menyatakan pemikirannya tentang dasar negara Indonesia merdeka dihadapan sidang BPUPKI pada tanggal 29 Mei 1945. Pemikirannya diberi judul ”Asas dan Dasar Negara Kebangsaan Republik Indonesia”. Mr. Mohammad Yamin mengusulkan dasar negara Indonesia merdeka yang intinya sebagai berikut: • peri kebangsaan • peri kemanusiaan • peri ketuhanan • peri kerakyatan • kesejahteraan rakyat
  • 23. Mr. Supomo Mr. Supomo mendapat giliran mengemukakan pemikirannya di hadapan sidang BPUPKI pada tanggal 31 Mei 1945. Pemikirannya berupa penjelasan tentang masalah-masalah yang berhubungan dengan dasar negara Indonesia merdeka. Negara yang akan dibentuk hendaklah negara integralistik yang berdasarkan pada hal-hal berikut ini: • persatuan • kekeluargaan • keseimbangan lahir dan batin • musyawarah • keadilan sosial
  • 24. Ir. Sukarno Pada tanggal 1 Juni 1945 Ir. Sukarno mendapat kesempatan untuk mengemukakan dasar negara Indonesia merdeka. Pemikirannya terdiri atas lima asas berikut ini: • kebangsaan Indonesia; • internasionalisme atau perikemanusiaan; • mufakat atau demokrasi; • kesejahteraan sosial; • Ketuhanan Yang Maha Esa. Kelima asas tersebut diberinya nama Pancasila sesuai saran teman yang ahli bahasa. Untuk selanjutnya, tanggal 1 Juni kita peringati sebagai hari Lahir Istilah Pancasila.
  • 25. PANITIA SEMBILAN Masa sidang I BPUPKI telah habis dan akan istirahat satu bulan penuh, tetapi rumusan dasar negara belum terbentuk. Untuk itulah dibentuk panitia yang beranggotakan sembilan orang dengan tugas menampung berbagai aspirasi tentang pembentukan dasar negara Indonesia merdeka. Anggota Panitia Sembilan terdiri atas: Panitia Sembilan bekerja cerdas sehingga pada tanggal 22 Juni 1945 berhasil merumuskan dasar negara untuk Indonesia merdeka. Rumusan itu oleh Mr. Moh. Yamin diberi nama Piagam Jakarta atau Jakarta Charter 1. Ir. Sukarno, sebagai ketua 2. Abdulkahar Muzakir 3. Drs. Moh. Hatta 4. K.H. Abdul Wachid Hasyim 5. Mr. Moh. Yamin 6. H. Agus Salim 7. Ahmad Subarjo 8. Abikusno Cokrosuryo 9. A. A. Maramis
  • 26. Rumusan Dasar Negara dalam Piagam Jakarta 1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariah islam bagi pemeluknya. 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab 3. Persatuan Indonesia 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwailan 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
  • 27. SIDANG II BPUPKI Pada tanggal 10 sampai dengan 16 Juli 1945, BPUPKI mengadakan sidang kedua membahas rancangan undang-undang dasar. Untuk itu, dibentuk Panitia Perancang Undang-Undang Dasar yang diketuai Ir. Sukarno. Panitia tersebut juga membentuk kelompok kecil yang beranggotakan tujuh orang yang khusus merumuskan rancangan UUD. Hasil kerjanya kemudian disempurnakan kebahasaannya oleh Panitia Penghalus Bahasa yang terdiri atas Husein Jayadiningrat, H. Agus Salim, dan Mr. Supomo. Pada tanggal 14 Juli 1945 Ir. Sukarno melaporkan hasil kerja Panitia Perancang Undang-Undang dalam sidang BPUPKI. Pada laporannya disebutkan tiga hal pokok, yaitu pernyataan Indonesia merdeka, pembukaan undang-undang dasar, dan undang-undang dasar (batang tubuh). Pada tanggal 15 dan 16 Juli 1945 diadakan sidang untuk menyusun UUD berdasarkan hasil kerja Panitia Perancang Undang-Undang Dasar. Pada tanggal 17 Juli 1945 dilaporkan hasil kerja penyusunan UUD dan laporan diterima sidang pleno BPUPKI.
  • 28. Pembentukan PPKI Pada tanggal 7 Agustus 1945 BPUPKI dibubarkan oleh Jepang. Untuk menindaklanjuti hasil kerja BPUPKI, Jepang membentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau dalam bahasa Jepang disebut Dokuritsu Junbi Inkai.
  • 29. Struktur PPKI Ketua : Ir.Soekarno Wakil ketua : Drs. Moh Hatta Penasihat : Ahmad Subarjo Anggota : 1. Mr. Supomo 2. dr. Rajiman Wedyodiningrat 3. R.P. Suroso 4. Sutardjo 5. K.H. Abdul Wachid Hasyim 6. Ki Bagus Hadikusumo 7. Oto Iskandardinata 8. Suryohamijoyo 9. Abdul Kadir 10.Puruboyo 11.Yap Tjwan Bing 12.Latuharhary 13.Dr. Amir 14.Abdul Abbas 15.Teuku Moh. Hasan 16.Hamdani 17.Sam Ratulangi 18.Andi Pangeran 19.I Gusti Ktut Pudja 20.Wiranatakusumah 21.Ki Hajar Dewantara 22.Kasman Singodimejo 23.Sayuti Melik 24.Iwa Kusumasumantri
  • 30. Proses Penetapan Dasar Negara dan Konstitusi Negara Pada tanggal 18 Agustus 1945, PPKI mengadakan sidangnya yang pertama. Pada sidang ini PPKI membahas konstitusi negara Indonesia, Presiden dan Wakil Presiden Indonesia, serta lembaga yang membantu tugas Presiden Indonesia. PPKI membahas konstitusi negara Indonesia dengan menggunakan naskah Piagam Jakarta yang telah disahkan BPUPKI.
  • 31. Perbedaan dan Kesepakatan yang Muncul dalam Sidang I PPKI Namun, sebelum sidang dimulai, Bung Hatta dan beberapa tokoh Islam mengadakan pembahasan sendiri untuk mencari penyelesaian masalah kalimat ”... dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” pada kalimat ”Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk- pemeluknya”. Tokoh-tokoh Islam yang membahas adalah Ki Bagus Hadikusumo, Kasman Singodimejo, K.H. Abdul Wachid Hasyim, dan Teuku Moh. Hassan. Mereka perlu membahas hal tersebut karena pesan dari pemeluk agama lain dan terutama tokoh- tokoh dari Indonesia bagian timur yang merasa keberatan dengan kalimat tersebut. Mereka mengancam akan mendirikan negara sendiri apabila kalimat tersebut tidak diubah. Adapun tujuan diadakan pembahasan sendiri tidak pada forum sidang agar permasalahan cepat selesai. Kemudian dalam pembahasan persidangan mereka mengusulkan dua perubahan: • Pertama, berkaitan dengan sila pertama yang semula berbunyi ”Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” diubah menjadi ”Ketuhanan Yang Maha Esa”. • Kedua, Bab II UUD Pasal 6 yang semula berbunyi ”Presiden ialah orang Indonesia yang beragama Islam” diubah menjadi ”Presiden ialah orang Indonesia asli”.
  • 32. Sistematika UUD 1945 Pembukaan (mukadimah) UUD 1945 terdiri atas empat alinea. Pada Alenia ke-4 UUD 1945 tercantum Pancasila sebagai dasar negara yang berbunyi sebagai berikut: 1.Ketuhanan Yang Maha Esa. 2.Kemanusiaan yang adil dan beradab. 3.Persatuan Indonesia. 4.Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. 5.Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. • Batang tubuh UUD 1945 terdiri atas 16 bab, 37 pasal, 4 pasal aturan peralihan, dan 2 ayat aturan tambahan • Penjelasan UUD 1945 terdiri atas penjelasan umum dan penjelasan pasal demi pasal.
  • 33. Rancangan hukum dasar yang diterima BPUPKI pada tanggal 17 Juli 1945 setelah disempurnakan oleh PPKI disahkan sebagai Undang-Undang Dasar Negara Indonesia. UUD itu kemudian dikenal sebagai UUD 1945. Keberadaan UUD 1945 diumumkan dalam berita Republik Indonesia Tahun ke-2 No. 7 Tahun 1946 pada halaman 45–48.
  • 35. 1. KETUHANAN YANG MAHA ESA
  • 36. 2. KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB
  • 38. 4. KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN PERWAKILAN
  • 39. 5. KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA

Editor's Notes

  1. NilaiPersatuan: Wilayah kekuasaannyameliputihampirseluruhkawasan KalimantanTimur