ALIRAN ALIRAN ILMU KALAMyang ada di indonesia .pptx
Doa ketika minum air zam
1. DOA KETIKA MINUM AIR ZAM-ZAM
, عَُ سا نلًَّملِعنََُّسَُُْلََُّىنْأَِ مَُّأللََّأ
ALLOHUMMA INNII AS'ALUKA ILMAN NAAFI'AN,
Ya Alloh Aku memohon padamu ilmu yang manfaat,
,اُعللَُأ اُلقنزرَأ
WARIZQON WAASI'AN,
rizqi yang luas,
.اُلء أَُشَلَِّن سَّلِ عََُّشََّ
WASYIFA'AN MINKULLI DAA-IN.
obat dari segala penyakit.
ن عَح ع هَّعاق) ) (HR. Al-_Haakim)
عع اْن مًَّ ي ءََّقب ه تَُِّ ء يَأ بَّ ه أََّّ ء مَي
ALLOHUMMA INNII ASYROBUHU MUSTASYFIYAN BIHI FASYFINII
Artinya:
Ya Alloh sesungguhnya saya minum air zam-zam dengan harapan mendapatkan
kesembuhan, maka berilakan kesembuhan kepadaku
Ayat-ayatَّ syifa’َّ : Syeh Wahbah Zuhaili, salah seorang ulama besar Syiria.
Q.S. Al-Isra: 82 , Q.S. An-Nahl: 69 , Q.S. Fushilat: 44 , Q.S. Yunus: 57
Q.S. At-Taubah: 14 , Q.S. Al-Mu'minuun: 115-118 , Q.S. Al-Hasyr: 21-24
1
2. Karena itu, Rasulullah SAW juga minta sehat dan selamat kepada Allah
dalam doa sbb:
اللَّهُمَّ إِنِِّ أَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ فِِ الدُّنْ يَا وَالْْخِرَةِ اللَّهُمَّ إِنِِّ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِِ دِينِِ
وَدُنْ يَايَ وَأَهْلِي وَمَالَِِ اللَّهُمَّ اسْتُ رْ عَوْرَتِِ وَقَالَ عُثْمَانُ عَوْرَاتِِ وَآمِنْ رَوْعَاتِِ اللَّهُمَّ
احْفَظْنِِ مِنْ ب يَِْْ يَدَيَّ وَمِنْ خَلْفِي وَعَنْ يََِينِِ وَعَنْ شِ الِِ وَمِنْ فَ وْقِي وَأَعُو بِعَظَمَتِكَ
أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تََْتِِ قَالَ
Alloohumma innii as`alukal aa`fiyata fiddunya wal`aakhiroh Alloohumma innii
as`alukal afwa wal`aafiyata fii diinii wadunyaaya wa `ahlii wamaalii . Alloohumma s tur
aurootii, wa`aamin rou`aatii. Alloohumma h fazhnii min baini yadayya wa`a`uudzu
bi`azhomatika an ughtaala min tahtii.
Ya Allah ! Sesungguhnya aku mohon kepadaMu keselamatan di dunia maupun di
aherat. Ya Allah sesungguhnya aku mohon kepadaMu pengampunan dan
keselamatan agama, dunia dan keluargaku serta hartaku. Ya Allah !
Tutupilah aibku dan tenangkan hatiku. Ya Allah ! Jagalah aku dari muka, belakang,
kanan, kiri, atas dan aku berlindung dengan ke agungan Mu jangan sampai aku di
bunuh dari bawah ( ya`ni di makan ular atau lainnya ). HR Abu Dawud .
Metoda Pengobatan Nabi Muhammad SAW :
1. Ruqyah
Ruqyah merupakan salah satu cara pengobatan yang pernah diajarkan Malaikat Jibril kepada Nabi
Muhammmad SAW. Ketika Rasullulloh sakit maka datang Malaikat Jibril mendekati tubuh beliau yang
sangat indah kemudian Jibril membacakan salah satu doa sambil ditiupkan ketubuh Nabi, seketika itu
Beliau sembuh.inilah doanya
” BismIlahi arqiika minkulli syai-in yu’dziika minsyarri kulli nafsin au-ainiasadin
2
Alloohu yasyfiika bismIlahi arqiika “
A. Nafats.
Nafats yaitu membaca ayat Al Qur’an atau doa kemudian ditiupkan pada kedua telapak tangan
kemudian diusapkan keseluruh badan pasien yang sakit. Dalam satu riwayat bahwasanya Nabi
Muhammmad SAW apabila beliau sakit maka membaca “Al-muawwidzat” yaitu tiga surat Al
Qur’anyang diawali dengan kata ” A’udzu “ Yaitu : surat An Nas, Al Falaq dan Al
Ikhlas kemudian ditiupkan pada dua telapak tangannya lalu diusapkan keseluruh badan.
B. Air liur yang ditempelkan pada tangan kanannya.
Di riwayatkan oleh Bukhari-Muslim : Bahwasanya Nabi Muhammad SAW apabila ada manusia
tergores kemudian luka, maka beliau membaca doa kemudian air liurnya ditempelkan pada tangan
kanannya, lalu diusapkan pada luka orang itu.Inilah doanya.“ALLAHUMMA ROBBINNAS
ADZHABILBAS ISYFI ANTASY-SYAFII LAA SYIFA-A ILLA SYIFA-UKA LAA
YUGODIRU SAQOMAN “.
C. Meletakkan tangan pada salah satu anggota badan.
Nabi Muhammad SAW pernah memerintahkan Utsman bin Abil Ash yang sedang sakit
dengan sabdanya: ” Letakkanlah tanganmu pada anggota badan yang sakit kemudian
bacalah “Basmalah 3x dan A’udzu bi-izzatillah waqudrotihi minsyarrima ajidu wa uhajiru
7x”
3. 'Uthman bin Abi Al-As ra meriwayatkan tentang metoda penyembuhan yang dilakukan Rasulullah,
sbb; "Aku pernah mengalami sakit yang hampir membunuhku. Kemudian Rasulullah berkata: 'Pijatlah
dengan tangan kananmu tujuh kali, dan katakanlah: Aku minta perlindungan atas kekuasaan dan
kehendak Allah dari segala kejahatan yang kutemui.' Kemudian aku melakukannya, dan Allah
menghilangkan sakit yang kualami. Kemudian aku menganjurkan cara ini kepada keluargaku dan
orang-orang lainnya." (HR. Abu Dawud).
2. Doa Mukjizat
Banyakَّ do’a-do’aَّ untukَّ kesembuhanَّ yangَّ diajarkanَّ olehَّ Nabiَّ Muhammadَّ SAWَّ
kepada umat-Nya.Antara lain :
Allahumma rabban nasi, adz-hibil ba'sa, isyfi antasysyafi, la syifaa-a illa syifa-uka,
syifaa-an la yughadiru saqama.
Ya Allah Tuhan Pemelihara Manusia, hilangkanlah penyakitnya, sembuhkanlah ia,
Engkau Maha Pemberi Kesembuhan. Tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan
dari Engkau, kesembuhan yang tidak meninggalkan lagi sesuatu penyakit (HR
Muttafaq'alaih).
As-alullaahal'azhiim ayyasyfiyanii syifaa-an laa yughaadiru saqamaa.
Aku mohon kepada Allah Yang Maha Agung agar menyembuhkan aku, dengan tidak
menderita sakit lagi (HR.Buhkari).
Dariَّ Aisyahَّ Radhiyallahuَّ ‘Anhaَّ berkata:َّ “Nabiَّ shallallahuَّ ‘alaihiَّ waَّ salamَّ biasaَّ membacakan doa
pelindungan kepada sebagian mereka (sahabatnya), beliau mengusap orang tersebut dengan tangan
kanan beliau lalu beliau membacakan doa:
أَذْهِبِ البَاسَ رَبَّ النَّاسِ، وَاشْفِ أَنْتَ الشَّافِي، لاَ شِفَاءَ إِلَّا شِفَاؤُكَ، «
3
» شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَمًا
Adz hibil ba’tsa robbannaasi Wasyfi Antasysyaafiiy Laa syifaa a illaa syifaa uka Syifaa an laa
yughoodiru saqoman
“Hilangkanlahَّ penyakitَّ wahaiَّ Rabbَّ manusiaَّ danَّ berilahَّ kesembuhan,َّ sesungguhnyaَّ Engkauَّ adalahَّ
Maha Menyembuhkan, tidak ada kesembuhan kecuali dengan kesembuhan dari-Mu, (berilah)
kesembuhanَّ totalَّ yangَّ tidakَّ menyisakanَّ penyakit.” (HR.Bukhari no. 5750 dan Muslim no. 2191, lafal
ini adalah lafal Bukhari.
Adapunَّ lafalَّ Muslimَّ adalahَّ dariَّ Aisyahَّ radhiyallahuَّ ‘anhaَّ berkata:َّ “Jikaَّ salah seorang di antara
kamiَّ adaَّ yangَّ sakit,َّ makaَّ Rasulullahَّ shallallahuَّ ‘alaihiَّ waَّ salamَّ mengusapnyaَّ denganَّ tanganَّ
kananَّ beliauَّ laluَّ beliauَّ membacakanَّ doa:”…”َّ (sepertiَّ doaَّ diَّ atas)
Dari Abdurrahman bin Saib keponakan Maimunah Al-Hilaliyahَّ radhiyallahuَّ ‘anha bahwasanya
Maimunahَّ bertanyaَّ kepadanya,َّ “Wahaiَّ anakَّ saudaraku,َّ maukahَّ apabilaَّ akuَّ bacakanَّ kepadamuَّ
doaَّ kesembuhanَّ yangَّ biasaَّ dibacaَّ olehَّ Rasulullahَّ shallallahuَّ ‘alaihiَّ waَّ salam?”َّ Abdurrahmanَّ
menjawab,َّ “Tentu.”َّ Maimunahَّ berkata:
4. بِسْمِ اللهِ أَرْقِيكَ، وَالله يَشْفِيكَ، مِ اُِّد دَايء فِيكَ،
أَذْهِبِ الْبَاسَ رَبَّ النَّاسِ، وَاشْفِ أَنْتَ الشَّافِي، لَا
شَافِيَ إِلَّا أَنْتَ
“Denganَّ namaَّ Allahَّ akuَّ membacakanَّ doaَّ kesembuhanَّ untukmu,َّ Allah-lah Yang
menyembuhkanmu, dari segala penyakit yang ada padamu. Hilangkanlah penyakit wahai Rabb
manusia dan berilah kesembuhan, sesungguhnya Engkau adalah Maha Menyembuhkan, tidak ada
yangَّ mampuَّ memberiَّ kesembuhanَّ kecualiَّ Engkau.”(HR. Ahmad no. 26281, An-Nasai dalam As-
Sunan Al-Kubra no. 10860, Ibnu Hibban no. 6095, Ath-Thahawi dalam Syarh Ma’ani Al-Atsar, 4/329
dan Ath-Thabarani dalam Al-Mu’jam Al-Awsath no. 3318. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth berkata: Hadits
ini shahih li-ghairi)
Doa ketiga
Membacakan surat Al-Falaq, An-Nas, Al-Fatihah atau doa-doa perlindungan lainnya dan
mengusapkannya ke anggota badan yang sakit
أ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اَّ إِذَا اشْت ىََّ يَقْرَأ عَلَى نَفْسِهِ بِالْمُعَاوِذَاتِ، وَيَنْفُثُ، ف لَمَّا اشْتدََّ وَجَعُهُ نُّْتُ أقَْرَأ عَلَيْهِ، وَأمَْسَحُ عَنْهُ بِيَدِهِ، « : عَ عَائِشَةَ
4
» رَجَاءَ بَرَ تَِّهَا
Dariَّ Aisyahَّ radhiyallahuَّ ‘anhaَّ berkata:َّ “Jikaَّ Nabiَّ shallallahuَّ ‘alaihiَّ waَّ salamَّ sedangَّ sakit,َّ makaَّ
beliau membacakan untuk dirinya sendiri al-mu’awwidzatَّ (surat-surat Al-Qur’anَّ danَّ doa-doa
perlindungan) lalu meniupkannya pada diri beliau sendiri. Namun ketika sakit beliau telah parah,
sayalah yang membacakan al-mu’awwidzatَّ untukَّ beliau,َّ laluَّ sayaَّ (tiupkanَّ bacaanَّ tersebutَّ keَّ
tangan beliau dan) usapkan tangan beliau ke badan beliau, dengan mengharap keberkahan tangan
beliau.”(HR. Muslim no. 2192)
Catatan: Surat Al-Falaq dan surat An-Nas disebut al-mu’awwidzatainَّ (duaَّ suratَّ yangَّ memberَّ
perlindungan). Seorang sahabat juga pernah menyembuhkan kepala suku yang terkena sengatan
hewan berbisa dengan bacaan Al-Fatihah, seperti disebutkan dalam Shahih Bukhari dan Muslim dari
Abuَّ Sa’idَّ Al-Khudriَّ radhiyallahuَّ ‘anhu.َّ Dalamَّ haditsَّ shahihَّ disebutkan:
اَّ رَسُودُ الَّلَِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أوََى إِلَى فِرَاشِهِ، نَفَثَ فِي فََّّيْهِ بِقُدْ هُوَ الَّلَُّ أحََدٌ وَبِالْمُعَاوِذَتيَْ جَمِيعًا، ثمَُّ « : عَ عَائِشَةَ، رَضِيَ الَّلَُّ عَنْهَا قَالَتْ
» فَلَمَّا اشْت ىََّ اَّ يَأمُْ رُنِي أ أفَْعَدَ ذَلِكَ بِهِ « : قَالَتْ عَائِشَةُ » يَمْسَحُ بِهِمَا وَجْهَهُ، وَمَا بَلَغَتْ يَدَاهُ مِ جَسَدِه
Dariَّ Aisyahَّ radhiyallahuَّ ‘anhaَّ berkata:َّ “Jikaَّ Rasulullahَّ shallallahuَّ ‘alaihiَّ waَّ salamَّ berbaringَّ diَّ
tempat tidurnya untuk tidur, maka beliau membaca surat Al-Ikhlas dan dua surat Al-Mu’awidzatainَّ
(Al-Falaq dan An-Nas) lalu meniupkannya kepada kedua telapak tangan beliau, lalu beliu
mengusapkan kedua telapak tangannya ke wajahnya dan seluruh anggota badannya yang bisa
dijangkau dengan kedua tangannya. Tatkala beliau sakit keras, maka beliau memerintahkan
kepadaku untuk melakukanَّ halَّ ituَّ bagiَّ beliau.”(HR. Bukhari no. 5748)
Doa Keempat
Dari Utsman bin Abil Ash Ats-Tsaqafiَّ radhiyallahuَّ ‘anhuَّ bahwasanyaَّ iaَّmengadukanَّ kepadaَّ
Rasulullahَّ shallallahuَّ ‘alaihiَّ waَّ salamَّ penyakitَّ yangَّ iaَّ alamiَّ sejakَّ iaَّ masukَّ Islam.َّ Makaَّ Rasulullahَّ
shallallahuَّ ‘alaihiَّ waَّ salamَّ bersabdaَّ kepadanya:
» ضَعْ يَدَكَ عَلَى الَّذِي تأَلََّمَ مِ جَسَدِكَ، وَقُدْ بِاسْمِ اللهِ ثلَََثاً، وَقُدْ سَبْعَ مَرَّايت أعَُوذُ بِاللهِ وَ قُدْرَتِهِ مِ شَاِر مَا أجَِدُ وَأحَُاذِرُ «
Letakkan tanganmu pada bagian tubuhmu yang sakit, kemudian bacalah bismillah (dengan nama
Allah) sebanyak tiga kali, lalu bacalah doa berikut ini sebanyak tujuh kali:
أَعُوذ بِاللهِ وَقُدْرَتِهِ مِ شَاِر مَا أَجِد وَأحَُاذِرُ
“Akuَّ berlindungَّ kepadaَّ Allahَّ danَّ kekuasaan-Nya dari keburukan (penyakit) yang aku dapatkan dan
akuَّ khawatirkan.”
Utsman bin Abul Ash Ats-Tsaqafiَّ berkata:َّ “Akuَّ punَّ mengerjakanَّ pesanَّ beliauَّ tersebutَّ sehinggaَّ
Allah menghilangkan penyakitku. Maka aku senantiasa memerintahkan pesan tersebut kepada
keluargaku dan orang-orangَّ lain.” (HR. Muslim no. 2202, Abu Daud no. 3891, Tirmidzi no. 2080, An-
Nasai dalam As-Sunan Al-Kubra no. 7546, Ahmad no. 16268 dan Ibnu Hibban no. 2965)
Wallahu a’lam bish-shawab. Semoga bermanfaat.
5. 5. Doa ketika sakit dan merajah orang sakit
Artinya: "Tuhan segala manusia, hilangkanlah penyakit. Sembuhkanlah, Engkaulah penyembuh. Tak
ada penawar selain dari penawar-Mu, penawar yang menghabiskan sakit dan penyakit. "
Penjelasan:
Doa ini dibaca 3 kali, kemudian menyapukannya kepada badan orang sakit dengan tangan kanan,
atau ketika kita menyapu badan orang sakit. Hal ini dilakukan Nabi Saw. ketika salah seorang
keluarganya sakit. (HR. Al-Bukhârî dan Muslim).
Artinya: "Hilangkanlah penyakit wahai Tuhan segala manusia. Di tangan-Mu kesembuhan. Tak ada
yang menghilangkan penyakit, selain dari pada-Mu sendiri."
Penjelasan:
Doa ini merupakan salah satu doa yang dibaca Nabi Saw. untuk menangkal para istrinya yang sakit,
yaitu dengan menyapu badannya.
Artinya: "Wahai Tuhanku, Tuhan segala manusia yang menghilangkan penyakit, sembuhkanlah,
Engkau pe-nyembuh. Tak ada yang menyembuhkan selain dari Engkau, sembuh yang tidak
meninggalkan sakit lagi. "
Penjelasan:
Begitu juga doa ini dibaca Nabi Saw. untuk menangkal para isterinya yang sakit.
Artinya: "Ya Tuhanku sembuhkanlah ... (disebut nama orang yang sakit)..."
Penjelasan:
Doa ini juga baik dibaca ketika kita mengunjungi orang sakit. Hal ini dilakukan Nabi Saw. ketika
mengunjungi Sa'îd bin Abî Waqash ra.
Artinya: "Saya memohon kepada Allah yang Maha Besar, Tuhan yang mempunyai 'Arasy yang
besar, akan menyembuhkan engkau. "
Penjelasan :
Doa ini dibaca ketika kita berada disisi orang yang sakit. Nabi Saw. bersabda: "Barangsiapa
mengunjungi orang sakit yang belum datang ajalnya, seraya membaca doa ini 7 kali disisinya orang
sakit itu, maka Allah menyembuhkan penyakitnya. " (HR. Abû Dâud dan Al-Turmudzî)
5
6. Artinya: "Dengan nama Allah, saya jampikan engkau dari segala sesuatu yang menyakiti engkau, dari
kejahatan segala jiwa atau mata pendengki. Tuhan menyembuhkan engkau Dengan nama Allah saya
menjampikan engkau. "
Penjelasan:
Doa ini dibaca ketika kita sedang sakit. Hal ini pula yang dilakukan malaikat Jibril kepada Nabi Saw.
ketika sedang sakit. Imam Muslim meriwayatkan, pada suatu waktu Jibril datang kepada Nabi Saw.,
dan bertanya kepada Nabi Saw.: "Ya Muhammad, apakah engkau merasa sakit? Nabi Saw.
rnenjawab: benar. Maka jibril pun mengucapkan doa ini terhadap Nabi.
Artinya: "Dengan nama Allah Yang Maha pemurah lagi Maha penyayang. Saya lindungkan engkau
dengan Allah yang Esa, yang di tuju oleh makhuk, yang tiada beranak dan tiada diperanakkan dan
tak ada seseorang yang sebanding dengan Dia dari kejahatan yang engkau deritai."
Penjelasan:
Doa ini juga salah satu doa yang dibaca ketika kita mengunjungi orang sakit, atau ketika kita sedang
sakit. Ibnu Sunnî meriwayatkan, pada suatu waktu Nabi mengunjungi Utsman bin Affan yang sedang
sakit, kemudian beliau membaca ta'awudz ini terhadap Utsman, seraya berkata: "Ya Utsman,
berlindung dirilah engkau dengan kalimat-kalimat ini."
Artinya: "Dengan nama Allah yang Maha pemurah lagi Maha Penyayang. Dengan nama Allah yang
Maha Besar, kami berlindung dengan Allah dari kejahatan peluh yang mendidihkan darah dan dari
kejahatan kepanasan neraka. "
Artinya: "Dengan menyebut nama Allah (tiga kali). Saya berlindung dengan kebesaran Allah dan
kekuasaan-Nya dari kejahatan api yang aku derita dan aku khawatirkan (dibaca tujuh kali). "
Penjelasan:
Doa ini dibaca ketika kita sedang sakit. Yaitu, tangan kita letakan pada badan yang sakit kemudlan
memhaca doa ini.
6
7. Artinya: "Tidak ada Tuhan yang disembah melainkan Allah, Allah itu Maha besar. Tidak ada Tuhan
melainkan Allah sendiri-Nya, tidak ada sekutu bagi-Nya. Tidak ada Tuhan melainkan Allah, bagi-
Nyalah pemerintahan dan kerajaan, dan bagi-Nyalah segala puJi, Tidak ada Tuhan melainkan Allah.
Tidak ada daya upaya dan tidak ada tenaga kekuatan melainkan dengan Allah. "
Penjelasan:
Nabi bersabda: "Barangsiapa yang sakit dan mem-banyakan dzikir ini dalam sakitnya, kemudian
mati, tiadalah ia dimakan oleh api neraka. "
Artinya: "Tuhanku, tolonglah aku terhadap kesukaran-kesukaran mati dan kemabukan-kemabukan
mati. "
Penjelasan :
Doa ini dibaca ketika sakit kita sudah akut, dan sudah tidak bisa lagi diobatinya.
Nabi melakukan hal ini, sebagaimana diriwayatkan At-Turmudzî dan Ibnu Majah. Yaitu, ketika Nabi
Saw. sakit pada akhir umurnya, kemudian Nabi Saw. memasukan tangannya ke dalam gelas yang
berisi air yang terletak disisinya; dan air itu beliau sapukan ke mukanya yang mulia seraya membaca
doa ini. "
Doa kesehatan diri
Allaahumma ‘aafinii fii badanii, Allaahumma ‘aafinii fi sam’I, Allaahumma ‘aafinii fii bashari.
Allaahumma innii ‘auudzubika minal kufri wal faqri.
Allaahumma innii ‘auudzubika min ‘azaabil qabri. Laa ilaaha illaa anta.
Artinya :
“Ya Allah, sembuhkanlah badanku. Ya Allah, sembuhkanlah pendengaranku. Ya Allah, sembuhkanlah
penglihatanku. Ya Allah, sesungguhnya aku berllindung kepadaMu dari kekafiran dan kefakiran.
Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari sisa kubur. Tiada Tuhan selain Engkau” (H.R. Abu Daud dan Al Hakim)
Doa sakit badan
Bismillaah (3x)
A ‘uudzu billaahi wa qudratihi min syarri maa ajidu wa uhaadiru.
Wa a’uudzu bi’izzatillaahi wa qudratihi min syarri maa ajidu wa uhaadiru (7x)
Artinya :
“Dengan nama Allah, aku berlindung kepada Allah dan kekuasaanNya dari keburukan yang aku
rasakan dan kutakuti. Dan aku berlindung dengan kekuatan kekuasaan Allah dari kejelekan yang aku
rasakan dan kuatirkan” (H.R. Muslim dan Malik)
Doa mohon diberikan kesihatan
Yaa Hayyun yaa Qayyun birahmatika istaghiitsu,
ashlih lii sya’nii kullahu wa laa takilnii ilaa nafsi tharfata
‘ainii wa laa ilaa ahadin minan naas
Artinya :
“Wahai Dzat yang Maha Hidup dan Maha Kekal, hanya dengan kasihMu aku bermohon pertolongan.
Sehatkanlah seluruh kondisiku, jangan Engkau biarkan mata ini menangis,
dan jangan Engkau biarkan aku bergantung kepada siapapun” (H.R. Ath Tabrani)
Doa meminum Obat
Bismillaahi asysyaafi, bismillaahi al kaafii,
bismillaahi al mu’aafi. Bismillaahi alladzii
laa yadhurru ma’asmihi syaiun fii al ardhi wa laa fii as samaai wa huwa as samii’ul ‘aliim
7
8. Artinya :
“Dengan nama Allah Yang Maha Menyembuhkan, dengan nama Allah Yang Maha Mencukupi,
dan dengan nama Allah Yang Maha Memaafkan. Dengan nama Allah yang tidak akan memberi
mudharat sedikitpun, baik yang di bumi maupun yang di langit.
Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
3. Dengan Memakai Madu.
Rasululloh menggunakan madu untuk mengobati salah satu keluarga shahabat yang
sedang sakit .Dalam satu riwayat, ada sahabat datang kepada Nabi SAW
memberitahukan anaknya sedang sakit, kemudian Nabi menyuruh orang itu
meminumkan madu asli pada anaknya sambil membaca doa.
4. Bekam
Bekam adalah penyembuhan dengan jalan membuang darah kotor (racun yang
berbahaya) dari dalam tubuh melalui permukaan kulit. Apabila rutin melakukannya
insya Allah akan memberikan dampak positif dalam upaya pencegahan penyakit
dalam rangka menjaga kesehatan.
Baca ayat kursi ketika melakukan bekam
Ada dua jenis bekam : A. Bekam Angin
yaitu menghisap permukaan kulit dan memijat tempat sekitarnya tanpa mengeluarkan
darah kotor. Bekam angin digunakan untuk meringankan kenyerian urat-urat punggung
karena sakit rheumatik, juga penyakit-penyakit penyebab kenyerian punggung.
B. Bekam Basah
Bekam basah yaitu pertama kita melakukan bekam kering, kemudian kita melukai
permukaan kulit dengan jarum tajam, lalu di sekitarnya dihisap dengan alat cupping set
dan hand pump untuk mengeluarkan darah kotor dari dalam tubuh. Lamanya setiap
hisapan 3 sampai 5 menit, dan maksimal 9 menit, lalu dibuang darah kotornya.
Penghisapan tidak lebih dari 7 kali hisapan. Darah kotor berupa darah merah pekat
dan berbuih. Dan selama 3 jam setelah di-bekam, kulit yang lebam itu tidak boleh
disiram air. Jarak waktu pengulangan bekam pada tempat yang sama adalah 3 minggu
saja
Banyak, dan cukup banyak sebenarnya terapi pengobatan menurut Islam, baik melalui
bacaan atau amalan ayat-ayat suci Al-Qur'an maupun hadis. Salah satu contoh di
antaranya Ayatusy Syifa' (ayat-ayat kesembuhan). Yang dimaksud dengan ayat-ayat
penyembuhan (syifa') adalah ayat yang berhubungan dengan penyakit dan
penyembuhan yang terdapat di dalam Al-Qur'an. Ayat tersebut sebanyak enam ayat
8
9. yang terdapat dalam surat yang berbeda, sbb;
"Perangilah mereka niscaya Allah akan menyiksa mereka dengan (perantaraan)
tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kamu terhadap
mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman." (QS. At-Taubah : 14)
"Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan
penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta
rahmat bagi orang-orang yang beriman." (QS. Yunus : 57).
"Dan apabila aku sakit, Dia-lah yang menyembuhkan aku." (QS. Al-Syu'ara : 80).
"Katakanlah, Al-Qur'an itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang yang
beriman." (QS. Fushshilat : 44).
"Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an suatu yang jadi penawar dan rahmat bagi orang-orang
beriman." (QS. Al-Isra' : 82).
"Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di
dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia." (QS. Al-Nhal : 69).
Dalam kitab Al-Mukhtasar Fii Ma'aani Asmaa Illahil Husnaa, karya Al-Ustadz Mahmud
Sami, ada dijelaskan tentang mukjizat ayat-ayat ini.
Adalah Syeikh Imam Abilqasim Al-Qusyairi yang telah mengamalkannya. Ia
meriwayatkan, ... suatu ketika anaknya sakit parah dan seakan-akan tidak ada lagi
harapan untuk menyembuhkannya, meski segala upaya penyembuhan sudah
dilakukan. Tetapi ketika tidur, ia bermimpi bertemu dengan Nabi Muhammad Saw, dan
ia bertanya apakah ada obat bagi penyakit yang diderita oleh anaknya. Rasulullah Saw
berkata : "Apakah engkau tidak tahu ayat-ayat syifa' (ayat-ayat penyembuhan)?"
Ketika Imam Abilqasim Al-Qusyairi terjaga dari tidur, ia lantas membuka Al-Qur'an dan mencari ayat-ayat
yang disebutkan Rasulullah dalam mimpinya. Iapun menemukan enam ayat dimaksud. Ayat-ayat
tersebut disalin dalam secarik kertas seraya merendamkannya ke dalam air dan meminumkan air
tersebut kepada anaknya yang sedang sekarat. Tidak berapa lama anak tersebut berangsur sembuh
dan akhirnya benar-benar sembuh.
Soal penyakit sesungguhnya bukanlah sesuatu yang luar biasa, karena setiap orang pasti ada
penyakitnya termasuk para dokter dan paramedis. Adalah suatu pembohongan jika ada seseorang
yang mengaku tidak mengidap suatu penyakit, karena penyakit itu sengaja diciptakan Allah, seperti
dalam firman-Nya:
"Di dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang
pedih, disebabkan mereka berdusta." (QS. Al-Baqarah : 10).
"(Yaitu Tuhan); Yang telah menciptakan aku, maka Dia-lah yang menunjuki aku. Dan Tuhanku; Yang
Dia memberi makan dan minum kepadaku. 'Dan apabila aku sakit, Dia-lah yang menyembuhkan aku'.
Dan yang akan mematikan aku, dan akan menghidupkan aku (kembali)." (QS. Asy-Syu'araa : 78-91).
Doa Nabi Ayyub ‘alaihis salam di puncak sakitnya
ضِ حَُّحَ ر ت حرَ تَ أ لرض ل يَِنَ إ ي بَإ بِّ RABBI INNII MASSANIYAD-DURRU WA ANTA ARHAMUR RAAHIMIIN
9
10. Ya Allah, sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang
di antara semua penyayang.
wa annii massaniisysyaithaanu bi nushbin wa ‘adzaabin. artinya :
(Ya Allah), sesungguhnya setan telah menggangguku dengan kepayahan dan siksaan”
(Q.S Al Anbiya’, 21:83 dan Shaad, 38:41)
Keterangan :
Nabi Ayyub ‘alaihis salam menyampaikan permohonannya kepada Allah dengan
dengan bertawassul. Bentuk tawassulnya adalah beliau menyebutkan derita yang
beliau alami, dan beliau mengadukan kepada Sang Pencipta, Dzat Yang Maha
Pengasih Penyayang. Selanjutnya Nabi Nabi Ayyub ‘alaihis salam bertawassul dengan
memuji Allah, dengan menyebutkan sifat kasih sayangnya.
Demikianlah adab yang diajarkan seorang nabi. Beliau tidak mengeluhkan musibah
yang menimpanya kepada orang lain. Beliau rahasiakan musibah itu dari orang lain
sebisa mungkin. Tapi beliau langsung mengadukan kepada Dzat Yang Maha Rahman.
Karena manusia tidak kuasa sedikitpun..., manusia tidak mampu menyembuhkan...,
manusia tidak mampu menyelamatkan orang lain dari musibah..., mintalah kepada
Allah, bukan minta kepada mausia.
Allah berfirman dalam Al-Quran:
ضِ حَُّحَ ر ت حرَ تَ أ لرض ل يَِنَ إ ت بَإ هِِّبَ دا ن يَذَ تَ ل “(ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya: "(Ya Tuhanku), sesungguhnya
aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara
semua penyayang". (QS. Al-Anbiya: 83)
Terapi Penyembuhan 'ala Rasulullah
Diposkan oleh Mas Edi Sugianto, C.H. C.Ht.
ضح رَّ ضححر الله ه ير
"ALLAH telah menurunkan penyakit dan penawarnya dan Dia telah menentukan setiap
penawar untuk setiap penyakit. Jadi rawatlah dirimu sendiri dengan menggunakan
obat-obatan sekuatmu, tetapi jangan menggunakan sesuatu yang jelas-jelas dilarang."
(HR. Abu Dawud dari Abu Al-Darda).
Terapi Pengobatan dan Doa
DALAM beberapa hadis menyebutkan bahwa anugerah terbaik yang diberikan Allah kepada hamba-
Nya adalah nikmat kesehatan, selain nikmat keyakinan. Tapi nikmat kesehatan itu tidak dibuat
sebagai sesuatu yang permanen. Sebab, jika orang sehat sepanjang masa, nikmat itu tidak akan
pernah ada.
Bagaimana bisa menikmati kesehatan jika tak pernah merasakan sakit? Maka Allah pun menciptakan
penyakit. Tapi, seiring dengan diciptakan-Nya penyakit, Dia juga menciptakan obatnya. Dan tidak
satu jenis penyakit pun yang tidak ada obatnya, kecuali penyakit tua. Tak sekadar menyediakan obat,
tapi Allah telah mengatur melalui ayat-ayat-Nya di dalam Al-Qur'an tentang semua urusan. Termasuk
ayat-ayat yang berhubungan dengan doa kesembuhan yang disebut dengan Ayatusy Syifa (ayat-ayat
kesembuhan).
10
11. Sejumlah hadis sahih menguatkan tentang keseimbangan jumlah antara penyakit dan obatnya.
Begitu pula tentang perintah pengobatan dan doa. Mari kita simak sebuah hadis berikut ini: "Setiap
penyakit ada obatnya. Bila penyakit dikenai obat, niscaya akan sembuh atas izin Allah Azza wa Jalla."
(HR. Imam Ahmad, Bukhari dan Ibnu Majah).
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Abu Al-Darda ra, bahwa Rasulullah Saw pernah bersabda:
"Allah telah menurunkan penyakit dan penawarnya, dan dan Dia telah menentukan setiap penawar
untuk setiap penyakit. Jadi rawatlah dirimu sendiri dengan menggunakan obat-obatan sekuatmu,
tetapi jangan menggunakan sesuatu yang jelas-jelas dilarang." (HR. Abu Dawud).
Begitu pentingnya soal upaya penyembuhan penyakit dalam Islam, sehingga Rasulullah Saw pun
amat menganjurkan umatnya agar senantiasa merawat tubuh untuk menjaga kesehatan. Jika sakit,
berobatlah sekuatmu, yang artinya menurut kadar kemampuan masing-masing. Islam juga amat
menganjurkan umatnya untuk membantu meringankan beban penderitaan orang mengidap sesuatu
penyakit. Salah satu bentuk penekanan anjuran ini adalah agar menjenguk orang sakit dan sekaligus
memanjatkan doa. Seperti inilah terapi penyembuhan yang diajarkan dalam Islam, yang diyakini
masih dan akan tetap populer saat ini dan masa mendatang.
Menjenguk dan mendoakan kesembuhan orang sakit salah satu yang diperintahkan dalam Islam, baik
orang yang sakit itu seorang muslim atau nonmuslim. Menjenguk dan mendoakan kesembuhan orang
sakit adalah satu dari tujuh hak dan kewajiban seorang muslim. Enam lainnya adalah: mengantar
jenazah, menghadiri undangan, menolong orang yang teraniaya, menepati sumpah dan menjawab
salam. Dalam sebuah hadis mengisyaratkan, mendoakan kesembuhan orang sakit akan diaminkan
para malaikat.
"Apabila kamu menjenguk orang sakit, maka berdoalah dengan baik, karena para malaikat akan
mengaminkan semua perkataanmu (doamu)." (HR. Muslim dari Ummu Salamah).
Hadis lain menyebutkan: "Jika seseorang menjenguk orang sakit di malam hari, maka bersama dia
adalah tujuhpuluh ribu malaikat, mereka semua memohonkan ampun kepadanya sampai menjelang
Subuh, dan baginya kelak akan disediakan sebuah kebun di surga." (HR. Abu Dawud).
Selain itu, dianjurkan kepada orang yang sakit agar bersabar, jangan menggerutu, tidak boleh panik
atau putus asa. Sakit adalah merupakan bagian dari ujian atau cobaan dari -Nya. Makanya, secara
hakiki, penyakit yang diturunkan Allah kepada umat-Nya bukanlah sesuat yang merugikan. Tetapi
ada hikmah dan manfaat di balik penyakit itu. Menyangkut masalah ini, Abu Hurairah meriwayatkan
sebuah hadis: "Jika Allah menginginkan suatu kebaikan pada diri seseorang, maka Allah akan
memberikan cobaan terhadap mereka terlebih dahulu." (HR. Bukhari).
Menyangkut soal kesembuhan ini, Rasulullah selalu menggunakan ayat-ayat Al-Qur'an, yang antara
lain dikenal dengan ayat Mu'awwidzatan (atau minta perlindungan). Ayat-ayat tersebut adalah Surat
Al-Falaq (Qul'auudzu bi rabbil falaaq-dst) dan Surat An-Naas (Qul-auudzu bi rabbin naas-dst). Dalam
sebuah penjelasan, bahwa kedua ayat tersebut bukan hanya doa untuk penyembuhan penyakit fisik,
tetapi juga doa minta perlindungan dari maksud jahat manusia, dan melawan kekuatan makhluk
halus yang sewaktu-waktu bisa mengganggu manusia, seperti jin dan setan.
Selain itu, Rasulullah juga mengajarkan banyak doa kesembuhan yang diriwayatkan dalam berbagai
hadis, yang antara lain:
"Ya Allah, Tuhan sekalian manusia, hilangkanlah penyakit ini karena hanya Engkaulah Maha
Penyembuh. Tiada yang dapat menyembuhkannya kecuali ijin Engkau." (HR. Bukhari dan Muslim).
Namun, doa saja tentu tidak cukup. Tetapi harus ada upaya pengobatan, misalnya pengobatan
tradisional ataupun secara pengobatan medis. Doa dan pengobatan fisik perlu disinergikan, karena
keduanya saling mendukung satu sama lain. Makanya, alangkah baiknya, banyak rumah sakit dalam
prakteknya tidak saja mengandalkan tentang ilmu kedokteran dan farmasi dalam upaya
penyembuhan penyakit si pasien, tetapi juga dibekali kekuatan keyakinan dan doa. Artinya, selain
selalu menyiapkan juru doa yang memandu si pasien dan keluarga untuk berdoa bersama, juga
menyediakan fasilitas ekstra kepada pasien berupa buku-buku bermuatan soal agama.
Berkaitan dengan hal ini, Aisyah rahimahullah ta'ala meriwayatkan: "Ketika Rasulullah menderita
11
12. sakit, dia membaca surat Mu'awwidzatan dalam hatinya dan meniupkannya ke bagian-bagian yang
sakit. Ketika penyakitnya semakin parah, aku membacakan ayat-ayat tersebut kepadanya dan
memukulkan secara perlahan pada bagian yang sakit tersebut melalui tangannya sendiri dengan
harapan mendapat hidayat-Nya." (HR. Abu Dawud).
Dalam hadis lain Aisyah yang mengutip perkataan ayahnya: "Suatu ketika aku pernah sakit di Mekah.
Kemudian Rasulullah datang menjengukku. Dia meletakkan tangannya di dahiku, mengurut dada dan
perutku dan kemudian dia berkata; 'ya Allah, sembuhkanlah Sa'd dan sempurnakanlah hijrahnya.'"
(HR. Abu Dawud).
Dari Muhammad Ibnu Yusuf yang mengutip perkataan bapaknya yang bersumber dari kakeknya,
menggambarkan tentang metoda pengobatan Rasulullah atas diri Thabit ibn Qais. Dia berkata: "Ya
Allah, Tuhan sekalian manusia, hilangkanlah kejahatan dari Thabit ibn Qais ibn Shammas." Kemudian
dia mengambil tanah "bathan" (bukit) dan meletakkannya di mangkok. Kemudian mencampurnya
dengan air, mengaduknya dan menyebarkan bahan ini ke bagian-bagian yang sakit." (HR. Abu
Dawud).
Tetapi bukan berarti semua penyakit yang mendapat pengobatan dari Rasulullah. Dia juga amat
konsekuen untuk menyerahkan sesuatu pekerjaan kepada ahlinya. Sa'd rahimahullah ta'ala
meriwayatkan: "Suatu ketika aku pernah menderita suatu penyakit. Rasulullah datang menjengukku.
Dia meletakkan tangannya di dadaku dan aku merasakan hawa dingin di jantung ini. Baginda
Rasulullah berkata: 'Kamu menderita penyakit jantung. Pergilah kepada Al -Harith Ibnu Kaladah,
saudara Thaqif. Dia seseorang yang bisa memberikan perawatan bagi penyakitmu. Dia akan
mengambil tujuh buah kurma Madinah kualitas terbaik dan menghancurkannya dengan alat
penghancur dan meletakkannya di mulutmu.'" (HR. Abu Dawud).
Itulah beberapa contoh tentang terapi pengobatan yang dilakukan Rasulullah, seperti dikutip dalam
Buku Pintar Shalat yang diterbitkan Pustaka Gardona Jakarta, (Judul asli: The Muslim Prayer
Encyclopaedia). Metoda yang sebaiknya tetap diterapkan umat setelahnya, betapapun tingginya ilmu
kedokteran dan farmasi. Berdoa dan berobat. Doa adalah suatu bentuk permohonan dan penyerahan
diri kepada Maha Penyembuh, sedangkan berobat adalah upaya atau sarana untuk proses
penyembuhan.
Dalam hal ini, kewajiban manusia lah untuk berupaya mencari atau melakukan pengobatan, karena
obat setiap penyakit pasti ada. Kalaupun ada penyakit yang belum ada obatnya, itu tak lain karena
ilmu manusia yang bergerak di bidang itu masih terbatas. Makanya, agar setiap hamba diperintahkan
oleh Allah agar belajar dan belajar terus. Dan hal ini sekaligus sebagai bukti kebesaran Allah, bahwa
sesungguhnya ilmu pengetahuan manusia itu adalah sangat-sangat sedikit jika dibanding ilmu yang
dimiliki Allah.
Soal penyakit adalah salah satu bentuk dinamika kehidupan tang diciptakan Allah. Ketika seseorang
jatuh sakit, sesuatu yang amat didambakan adalah nikmatnya kesehatan. Untuk ini, ada proses
berikutnya, yaitu perintah untuk berobat. Obat penawar setiap penyakit sudah disediakan Allah. Dan
inilah tugas para ilmuwan (dokter dan paramedis) untuk meneliti dan melakukan diagnosa.
Soal penyakit adalah salah satu bentuk ujian dan cobaan dari Allah. Ujian ini antara lain bermaksud
agar setiap orang menyadari, bahwa manusia adalah hamba Allah, yang tidak bisa melepaskan diri
dari genggaman-Nya. Dia-lah yang menurunkan dan menyembuhkan penyakit bagi hamba-Nya.
Tidak semua pasien yang sembuh dari penyakit yang dideritanya, betapapun kualitas obat yang
diberikan, dan betapapun ahlinya dokter yang merawatnya. Ini sebagai bahan renungan kepada
setiap hamba, bahwa ada Maha Kekuatan yang abstrak yang Maha Mengatur dan Maha Menetapkan
segala urusan. Itulah qadha dan qadar.
Kalau mau minum zam-zam,: menghadap kiblat, menyebut asma Allah, mengambil nafas 3x, minum,
lalu ucapkan hamdlalah.
Doa luka atau penyakit bernanah
12
13. Bismillaahi turbatu ardhina biriiqati ba’dhiinaa yasyfi saqiimunaa
biidzni rabbinaa
Artinya :
“Dengan nama Allah,
dengan debu-debu tanah (yang kami ambil ini) dan kain pembersih luka yang kami miliki,
sembuh penyakit kami ini dengan izin Tuhan kami” (H.R. Muslim)
Doa penyakit demam
Bismillaahil kabiir, na’uudzu billaahil ‘azhim min syarri kulli ‘irqin
naa’arin wa min syarri harrinaar
Artinya : “Dengan nama Allah Yang Maha Besar, kami berlindung kepada Allah Yang Maha Agung
dari kejahatan seluruh urat yang kecapaian dan dari kejahatan api neraka yang sangat panas”(H.R.
Hakim)
Doa ketika sakit bengkak
Allaahumma mushaghghiral kabiir wa mukabbirashshaghiir, maabi
Artinya :
“Ya Allah yang mengecilkan segala yang besar dan membesarkan segala yang kecil, kecilkanlah apa
yang ada padaku ini” (H.R. Al Hakim)
Doa setelah pembedahan
Allaahumma ighfir lanaa warhamnaa wardha
‘annaa wataqabbal minnaa wa adkhilnaal jannata
wa najjinaa minan naar wa ashlih lanaa sya’nanaa kullahu
Artinya :
“Ya Allah, ampunilah kami, sayangilah kami, ridhailah kami, terimalah kami, dan masukkanlah kami
ke dalam surgaMu. Selamatkan kami dari api neraka dan perbaikilah seluruh kondisi tubuh kami”
(H.R. Abu Daud dan Ibnu Majah)
Doa penyakit mata
Allaahumma matti’nii bi basharii waj’alhul waaritsa minnii
wa arinii fil ‘aduwwi tsa’rii wan-shurnii ‘alaa man zhalamanii
Artinya:
“Ya Allah, berilah aku kenyamanan dengan penglihatanku ini dan jadikanlah hal serupa kepada ahli
warisku. Berikanlah pembalasan kepada orang yang memusuhiku dan menangkanlah aku atas orang
yang berbuat zhalim” (H.R. Al Hakim)
Doa mengatasi kemandulan
Bismillaahirrahmaanirrahiim. Rabbi laa tadzarnii fardan wa anta
khairul-waaritsiin
Artinya :
Dengan nama allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Wahai Tuhanku, janganlah Engkau
biarkan aku sendirian dan Engkau adalah sebaik-baik pewaris” (Q.S. Al Anbiyaa’ 21:89)
13