1. N A M A K E L O M P O K :
1 . F I T R A S I L F I T R I
2 . M K A N O A L G H I F A R I
3 . T B E L M I R O
DEMOKRASI DALAM ISLAM
2. Pengertian Demokrasi
Kata demokrasi yang bahasa Inggrisnya
democracy berasal dari kata dalam bahasa Yunani
yaitu demos yang artinya rakyat, dan kratos berarti
pemerintahan. Dalam pengertian ini, demokrasi
berarti demokrasi langsung yang dipraktikkan di
beberapa negara kota di Yunani kuno. Dengan
demikian, demokrasi dapat bersifat langsung
seperti yang terjadi di Yunani kuno, berupa
partisipasi langsung dari rakyat untuk membuat
peraturan perundang-undangan, atau demokrasi
tidak langsung yang dilakukan melalui lembaga
perwakilan.
3. Pengertian Demokrasi Dalam Islam
Dalam Islam sendiri, tatanan pemerintahan tidak
bersumber dari manusia, akan tetapi bersumber dari
Allah swt yang tertuang dalam Al-Qur’an.
Sebenarnya, Islam telah terlebih dahulu
melaksanakan demokrasi jauh sebelum adanya
demokrasi Yunani. Demokrasi dalam Islam terlebih
dahulu muncul jauh sebelum demokrasi dari Yunani
tercetus dan dikenal dengan istilah “syura”.
Demokrasi dalam konsep Islam tentu lebih jelas dari
pada demokrasi yang berasal dari Yunani tersebut.
4. Sejarah mengungkap bahwa secara de facto
masyarakat muslimin Madinah telah tumbuh
sebagai suatu kenyataan, dan dengan sendirinya
Rasulullah sebagai utusan Allah swt telah menjadi
kepala masyarakat tersebut. Undang-undang
dasarnya adalah wahyu Illahi yang tentu tidak
boleh diganggu gugat, tetapi untuk
pelaksanaannya diserahkan sepenuhnya kepada
kebijaksanaan Rasulullah saw sabagai kepala dan
pemimpin masyarakat.
5. Sesungguhnya di dalam islam terdapat demokrasi,
akan tetapi islam sendiri lebih cenderung
memaknai demokrasi dengan syura. Walaupun
banyak tokoh yang menentang bahwa syura
bukanlah demokrasi, tetapi pada intinya terdapat
persamaan dan perbedaaan didalamnya,
persamaan itu tertuang terutama dalam konsep
nilai.
6. contoh demokrasi yang telah diterapkan oleh
Rasulullah
Rasulullah saw pada waktu menentukan strategi di Perang
Badar Al Kubra, Beliau berpendapat untuk memenangkan
pertempuran pasukan harus menguasai tempat tertentu,
tetapi kemudian ada seorang sahabat (Khubab bin
Mundhir) yang menanyakan kepada beliau apakah hal ini
pendapat beliau ataukah wahyu dari Allah. Bila wahyu
maka tidak akan dibantah, tetapi bila hal ini pendapat nabi,
maka Khubab mengusulkan untuk menempati sebuah wadi
(oase) di medan Badar. Rasulullah kemudian menjelaskan
ini bahwa hal ini adalah pendapat beliau pribadi, dan
kemudian beliau menarik pendapatnya dan kemudian
menerima pendapat Khubab sebab Khubab adalah orang
yang tinggal di daerah tersebut dan merupakan orang yang
paling kenal dengan medan pertempuran, seraya
mengabaikan pendapat pribadi.
7. Ciri-ciri Demokrasi dalam Islam
1. Demokrasi tersebut harus berada di bawah
payung agama Allah, yakni Agama Islam.
2. Rakyat diberi kebebasan untuk menyuarakan
aspirasinya yang tentunya sesuai dengan nilai-nilai
Islam.
3. Pengambilan keputusan senantiasa dilakukan
dengan musyawarah.
8. 4. Suara mayoritas tidaklah bersifat mutlak
meskipun tetap menjadi pertimbangan utama
dalam musyawarah. Boleh minoritas juga, Yang
terpenting disini adalah bahwa dari hasil
musyawarah tidak boleh melenceng dari nilai-nilai
Islam dan hasil tersebut sangat berdampak positif
bagi kepentingan dan kemaslahatan ummat.
5. Musyawarah atau voting hanya berlaku pada
persoalan ijtihadi; manusia hanya boleh
membahas mengenai masalah-masalah yang
bersifat teknis saja, bukan pada persoalan yang
sudah ditetapkan secara jelas oleh Alquran dan
Sunah.
9. Pandangan Ulama Terhadap Demokrasi
1. Yusuf Al-Qardhawi Menurut Yusuf Al-
Qardhawi, substasi demokrasi sejalan dengan
Islam. Hal ini bisa dilihat dari beberapa hal.
Misalnya bahwa :Dalam demokrasi proses
pemilihan melibatkkan banyak orang untuk
mengangkat seorang kandidat yang berhak
memimpin dan mengurus keadaan mereka. Tentu
saja, mereka tidak akan memilih sesuatu yang tidak
mereka sukai. Demikian juga dengan Islam, Islam
menolak seseorang menjadi imam shalat yang
tidak disukai oleh makmum di belakangnya.
10. 2. Salim Ali al-Bahnasawi Menurut beliau,
demokrasi mengandung dua sisi, yakni sisi baik
yang tidak bertentangan dengan islam dan juga
memuat sisi negatif yang bertentangan dengan
Islam. Sisi baik demokrasi adalah adanya
kedaulatan rakyat selama tidak bertentangan
dengan Islam. Sedangkan sisi buruknya adalah
penggunaan hak legislatif secara bebas yang bisa
mengarah pada sikap menghalalkan segala cara
atau menghalalkan yang haram.
11. 3. Prof. Dr. H. M. Quraish Shihab, mantan menteri
Agama RI yang juga merupakan ketua pusat studi
Al-qur’an, beliau memberi pandangan mengenai
demokrasi ialah sesungguhnya Islam bukan hanya
mendukung demokrasi tapi justru mensyaratkan
demokrasi. Pernyataan mendukung, ini seakan-
akan datang dari luar yang didukung. Sebenarnya,
demokrasi yang diajarkan Islam justru terlebih
dahulu ada. Istilah demokrasi itu dikenal di Barat
dari bahasa Yunani, akan tetapi sebenarnya
demokrasi dalam Islam terlebih dahulu ada dan
dikenal dengan istilah “syura”. Syura tentu lebih
jelas dalam segala hal dari pada demokrasi yang
berasal dari Barat (Yunani).
12. Demokrasi
1. Persamaan Islam dan Demokrasi Terdapat
beberapa persamaan yang mempertemukan Islam
dan demokrasi, diantaranya adalah :
a. Demokrasi seperti definisi Abraham Lincoln : dari
rakyat dan untuk rakyat pengertian itu pun ada di
dalam sistem negara Islam dengan pengecualian
bahwa rakyat harus memahami Islam secara
komprehensif. Maksudnya adalah bahwa
kekuasaan tertinggi adalah milik Allah, akan tetapi
yang menjalankannya adalah rakyat dan untuk
kemaslahatan rakyat itu sendiri.
13. b.Demokrasi adalah adanya dasar-dasar politik atau
sosial tertentu (misalnya, asas persamaan di
hadapan undang-undang, kebebasan berpikir dan
berkeyakinan, realisasi keadilan sosial, atau
memberikan jaminan hak-hak tertentu, seperti hak
hidup dan bebas mendapat pekerjaan). Semua hak
tersebut dijamin dalam Islam.Mengutamakan
persamaan hak dan kewajiban dalam berbagai
bidang kehidupan.
14. Perbedaan Islam dan Demokrasi
a.Demokrasi yang sudah populer di Barat, definisi
bangsa atau umat dibatasi batas wilayah, iklim,
darah, suku-bangsa, bahasa dan adat-adat yang
mengkristal. Adapun menurut Islam, umat tidak
terikat batas wilayah atau batasan lainnya. Ikatan
yang hakiki di dalam Islam adalah ikatan akidah,
pemikiran dan perasaan. Siapa pun yang mengikuti
Islam, ia masuk salah satu negara Islam terlepas dari
jenis, warna kulit, negara, bahasa atau batasan lain.
Dengan demikian, pandangan Islam sangat
manusiawi dan bersifat internasional.
15. b.Tujuan-tujuan demokrasi Barat adalah tujuan-
tujuan yang bersifat duniawi dan material. Jadi,
demokrasi ditujukan hanya untuk kesejahteraan
umat (rakyat) atau bangsa dengan upaya
pemenuhan kebutuhan dunia yang ditempuh
melalui pembangunan, peningkatan kekayaan.
Adapun demokrasi Islam selain mencakup
pemenuhan kebutuhan duniawi (materi)
mempunyai tujuan spiritual yang lebih utama dan
fundamental.