SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
BIOREAKTOR
DEFINISI BIOREAKTOR 
 Suatu unit alat yang digunakan untuk 
melangsungkan proses biokimia dari suatu 
bahan baku menjadi produk yang diinginkan, 
dimana prosesnya dikatalisis oleh enzim-enzim 
mikrobial atau isolat enzim murni.
PARAMETER YANG DIKONTROL PADA 
BIOREAKTOR : 
 suhu 
 pH 
 oksigen terlarut 
 bahan baku dan nutrisi
MACAM BIOREAKTOR BERDASARKAN 
KAPASITAS : 
 Skala laboratorium : 
 Dalam botol erlenmeyer (volume 50-2000 ml 
dengan pengisian maksimum 20 %). 
 Kelebihan : dapat mengukur komposisi larutan 
nutrisi, suhu dan suplementasi substrat 
 Kelemahan : tidak dapat mengukur pH dan 
konsentrasi oksigen. 
 Skala pilot 
 Skala industri.
FERMENTOR SKALA LAB DAN PILOT
FERMENTOR UNTUK INDUSTRI
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENENTUAN 
MODEL BIOREAKTOR 
 Pemilihan sistem fermentasi (batch, 
continuous, fed batch). 
 Tipe bioreaktor dan cara operasinya. 
 Sifat-sifat mikroba yang digunakan 
 Melakukan penelitian pendahuluan untuk 
menentukan kondisi optimum suatu galur 
mikroba pada skala laboratorium, lalu di-scale 
up hingga layak untuk diproduksi skala 
industri.
SYARAT BIOREAKTOR 
 Tidak boleh ada hubungan antara bagian sistem yang steril dengan 
non-steril. 
 Hindari kelep-kelep / penghubung bentuk gelangan, karena bentuk 
demikian dapat mengendur akibat dari gerakan/fibrasi alat dan 
kenaikan suhu, dan memungkinkan kontaminasi. 
 Bila mungkin seluruh konstruksi alat dilas. 
 Hindari ruang-ruang perangkap serta bentuk leher, karena ruangan 
seperti itu sulit untuk dibersihkan. 
 Semua bagian sistem harus dapat disterilisasi secara tersendiri. 
 Setiap hubungan/kelep ke bejana harus dapat disterilkan dengan uap. 
 Gunakan katup-katup yang mudah dibersihkan maupun disterilkan, 
misalnya katup bola atau diafragma. 
 Tekanan dalam fermentor harus tetap positif sehingga kalau ada 
kebocoran akan mengarah ke luar.
ATURAN OPERASIONAL AGAR KONDISI STERIL : 
 Sterilisasi fermentor, dengan uap bertekanan. Medium 
fermentasi dapat disterilkan bersama di dalam fermentor atau 
secara terpisah. 
 Sterilisasi penyediaan udara, dilakukan dengan menggunakan 
penyaring berserat atau penyaring absolut. 
 Aerasi dan agitasi, berkaitan dengan jenis bahan, struktur 
geometrik dan posisi pemasangannya serta penggunaan “seal”. 
 Penambahan inokulum, nutrien dan bahan-bahan lain, harus 
dalam keadaan tekanan positif dan lubang pemasukan 
dilengkapi sistem pemberian uap. 
 Pengambilan contoh (sampling). 
 Pengontrolan buih. 
 Monitoring dan pengontrolan berbagai parameter
TIPE-TIPE BIOREAKTOR / FERMENTOR 
 Skala laboratorium & skala pilot : ukuran 1-15 
liter 
 Skala industri besar : 5.000-100.000 gallon 
 Setiap fermentor harus mempunyai “head 
space” sekitar ¼ atau 1/5 dari volume total, 
yang berguna untuk menyediakan ruangan 
pada waktu aerasi dan pembentukan buih.
KARAKTERISTIK BAHAN PEMBENTUK 
FERMENTOR : 
 Fermentor kapasitas 
1-30 liter biasanya 
terbuat dari gelas atau 
stainless steel, 
permukaannya halus, 
tidak menimbulkan 
efek toksik dan tahan 
karat. 
 Fermentor kapasitas 
> 30 liter biasanya 
terbuat dari stainless 
steel atau mild-steel.
STRUKTUR FERMENTOR 
(SATU IMPELLER MULTI-BLADE) : 
 Keterangan : 
1 = pipa inokulasi 
2 = seal stirrer sahft 
3 = tinggi cairan kultur (=L) 
4 = baffle 
5 = pipa sambung 
6 = impeller 
7 = pipa udara steril 
8 = sparger udara 
9 = pipa pengeluaran 
H = tinggi fermentor 
D = diameter fermentor 
2 
1 
4 
3 
5 6 
7 
8 
D 
9 
4 
F 
H L
KOMPONEN SISTEM AERASI & AGITASI 
FERMENTOR : 
 Impeller 
Fungsi : 
memperkecil ukuran gelembung udara sehingga area 
interface untuk transfer oksigen menjadi besar dan 
menurunkan jarak difusi. 
mempertahankan keseragaman kultur di seluruh 
bagian fermentor.
a. a. Piringan terbuka 
b. Piringan van 
c. Turbin terbuka 
d. Propeller
 Baffle 
Fungsi : meningkatkan efisiensi aerasi dan 
mencegah aliran atau sirkulasi cairan kultur 
yang terlalu cepat.
 Sparger 
Fungsi : memasukkan udara ke dalam cairan 
kultur dalam fermentor 
Tipe : 
Sparger berpori (untuk fermentor skala laboratorium, 
tanpa agitator) 
Sparger orifice (pipa berlobang-lobang, mudah 
tertutup mikroba) 
Sparger nozel (pipa terbuka atau tertutup di bawah 
impeller)
JENIS-JENIS FERMENTOR BERDASARKAN PEMBERIAN 
SUBSTRAT (DENBIGH&TURNER (1971) : 
 Batch Fermentor Proses fermentasi : 
 Sistem tertutup 
 Fermentor diisi oleh nutrisi/medium, 
suhu & pH di set sterilisasi 
 Inokulum dimasukan proses 
fermentasi hingga waktu yg 
ditentukan 
 Proses s.d fase akhir log/stasioner 
 Proses selanjutnya diulang 
 Tidak ada nutrisi yang ditambahkan 
Substrat 
Konsentrasi awal 
Waktu
CONTINUOUS FERMENTER 
 Pemberian nutrisi secara kontinyu/berkala 
dalam jangka waktu tertentu 
 Volume nutrisi di dalam reaktor harus tepat 
antara nutrisi yang dikeluarkan dan 
dimasukan harus ekivalen 
 Proses fermentasi bersifat sensitif terhadap 
kontaminasi, biomasa berkurang krn ikut 
terbuang, perubahan fase biotik
FED BATCH FERMENTER 
 Intermediary bioreactor 
 Nutrisi ditambahkan pada saat fase yang 
dibutuhkan 
 Selam proses fermentasi kecepatan 
pertumbuhan mo dan konsentrasi biomasa 
dapat dikontrol dengan penambahan nutrisi 
saat fase tertentu
CONTOH BATCH FERMENTOR PADA 
PRODUKSI LYSIN
BATCH FERMENTOR CONTINUOUS FERMENTOR 
 Mikroorganisme tdk hilang 
selama proses fermentasi 
 MO. Memiliki waktu utk 
beradaptasi dan kecepatan 
pembelahan maksimum 
 Biotransformasi MO. Berjalan 
dgn baik dgn parameter 
lingkungan yang terkontrol 
 MO dpt lebih cepat/lambat 
msk ke fase stasioner dan 
terakumulasi toksin saat 
nutrisi terbatas 
 MO., nutrisi dan cairan 
dapat ikut terbuang 
 MO. Membutuhkan waktu 
utk beradaptasi lagi setiap 
penambahan nutrisi 
 Rentan thd MO kontaminan 
RETENSI MIKROORGANISME DI DALAM 
FERMENTOR
RETENSI MIKROORGANISME DI DALAM 
FERMENTOR 
FEED BATCH FERMENTOR 
 Pemberian nutrisi secara berselang 
 Mikroorganisme lebih sehat karena 
nutrisi dapat terpenuhi
FERMENTOR BERDASARKAN TINGKAT ASEPTIS : 
 FERMENTOR ASEPTIS 
 FERMENTOR NON ASEPTIS
FERMENTOR BERDASARKAN SISTEM AERASI : 
 STIRRED TANK (MENGGUNAKAN 
SISTEM AGITASI) 
 BUBBLE COLUMN (UDARA DIALIRKAN 
MELALUI SPARGER) 
 LOOP BUBBLE COLUMN BIOREACTOR 
(UDARA DAN MEDIA DISIRKULASI 
BERSAMAAN MELALUI SUATU KOLOM)

More Related Content

What's hot

Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
wahyuddin S.T
 
363346658 16-soal-jawab-kinetik-kimia-nop-bahan-uas-docx
363346658 16-soal-jawab-kinetik-kimia-nop-bahan-uas-docx363346658 16-soal-jawab-kinetik-kimia-nop-bahan-uas-docx
363346658 16-soal-jawab-kinetik-kimia-nop-bahan-uas-docx
Saya Kamu
 
ITP UNS Semester 3, Satuan Operasi 2: pencampuran
ITP UNS Semester 3, Satuan Operasi 2: pencampuranITP UNS Semester 3, Satuan Operasi 2: pencampuran
ITP UNS Semester 3, Satuan Operasi 2: pencampuran
Fransiska Puteri
 
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 3 Perhitungan Mikroba
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 3 Perhitungan MikrobaITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 3 Perhitungan Mikroba
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 3 Perhitungan Mikroba
Fransiska Puteri
 
Koagulasi dan-flokulasi (1)
Koagulasi dan-flokulasi (1)Koagulasi dan-flokulasi (1)
Koagulasi dan-flokulasi (1)
Ecko Chicharito
 
1. alat industri kimia ver 24 sep 2011
1. alat industri kimia ver 24 sep 20111. alat industri kimia ver 24 sep 2011
1. alat industri kimia ver 24 sep 2011
Defri Panjaitan
 
04. Rancangan Acak Lengkap
04. Rancangan Acak Lengkap04. Rancangan Acak Lengkap
04. Rancangan Acak Lengkap
Ir. Zakaria, M.M
 

What's hot (20)

Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
 
363346658 16-soal-jawab-kinetik-kimia-nop-bahan-uas-docx
363346658 16-soal-jawab-kinetik-kimia-nop-bahan-uas-docx363346658 16-soal-jawab-kinetik-kimia-nop-bahan-uas-docx
363346658 16-soal-jawab-kinetik-kimia-nop-bahan-uas-docx
 
ITP UNS Semester 3, Satuan Operasi 2: pencampuran
ITP UNS Semester 3, Satuan Operasi 2: pencampuranITP UNS Semester 3, Satuan Operasi 2: pencampuran
ITP UNS Semester 3, Satuan Operasi 2: pencampuran
 
Mikrobiologi
Mikrobiologi Mikrobiologi
Mikrobiologi
 
Leaching
LeachingLeaching
Leaching
 
Drying Operasi teknik kimia
Drying Operasi teknik kimiaDrying Operasi teknik kimia
Drying Operasi teknik kimia
 
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 3 Perhitungan Mikroba
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 3 Perhitungan MikrobaITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 3 Perhitungan Mikroba
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 3 Perhitungan Mikroba
 
Analisa mikrobiologi pada makanan
Analisa mikrobiologi pada makananAnalisa mikrobiologi pada makanan
Analisa mikrobiologi pada makanan
 
Bilangan Peroksida dan Bilangan TBA
Bilangan Peroksida dan Bilangan TBABilangan Peroksida dan Bilangan TBA
Bilangan Peroksida dan Bilangan TBA
 
Koagulasi dan-flokulasi (1)
Koagulasi dan-flokulasi (1)Koagulasi dan-flokulasi (1)
Koagulasi dan-flokulasi (1)
 
Sieving
SievingSieving
Sieving
 
1. alat industri kimia ver 24 sep 2011
1. alat industri kimia ver 24 sep 20111. alat industri kimia ver 24 sep 2011
1. alat industri kimia ver 24 sep 2011
 
Cara Uji Besi (Fe) dengan Spektrofometri Serapan Atom (SSA)
Cara Uji Besi (Fe) dengan Spektrofometri Serapan Atom (SSA)Cara Uji Besi (Fe) dengan Spektrofometri Serapan Atom (SSA)
Cara Uji Besi (Fe) dengan Spektrofometri Serapan Atom (SSA)
 
DASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIKDASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIK
 
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilik
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilikBakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilik
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilik
 
Double Pipe Heat Excanger
Double Pipe Heat ExcangerDouble Pipe Heat Excanger
Double Pipe Heat Excanger
 
Laporan praktikum kadar air
Laporan praktikum kadar airLaporan praktikum kadar air
Laporan praktikum kadar air
 
Laporan Praktikum Kadar Abu
Laporan Praktikum Kadar AbuLaporan Praktikum Kadar Abu
Laporan Praktikum Kadar Abu
 
04. Rancangan Acak Lengkap
04. Rancangan Acak Lengkap04. Rancangan Acak Lengkap
04. Rancangan Acak Lengkap
 
Laporan praktikum media
Laporan praktikum mediaLaporan praktikum media
Laporan praktikum media
 

Viewers also liked (7)

Bioreaktor new
Bioreaktor newBioreaktor new
Bioreaktor new
 
Sistem Bioreaktor
Sistem BioreaktorSistem Bioreaktor
Sistem Bioreaktor
 
Sterilisasi dalam fermentasi - fpk unair
Sterilisasi dalam fermentasi - fpk unairSterilisasi dalam fermentasi - fpk unair
Sterilisasi dalam fermentasi - fpk unair
 
Industri sefalosporin
Industri sefalosporinIndustri sefalosporin
Industri sefalosporin
 
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasiSterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
 
Lapres sterilisasi
Lapres sterilisasiLapres sterilisasi
Lapres sterilisasi
 
Design of stirred batch reactor
Design of stirred batch reactorDesign of stirred batch reactor
Design of stirred batch reactor
 

Similar to Bioreaktor

RBT TINGKATAN 1: BAB 5.1 Reka Bentuk Sistem Fertigasi RBT (Part 1)
RBT TINGKATAN 1: BAB 5.1 Reka Bentuk Sistem Fertigasi RBT (Part 1)RBT TINGKATAN 1: BAB 5.1 Reka Bentuk Sistem Fertigasi RBT (Part 1)
RBT TINGKATAN 1: BAB 5.1 Reka Bentuk Sistem Fertigasi RBT (Part 1)
Mellisa Mell
 
Trouble Shooting HPLC (High Performance Liquid Chromatography).pdf
Trouble Shooting HPLC (High Performance Liquid Chromatography).pdfTrouble Shooting HPLC (High Performance Liquid Chromatography).pdf
Trouble Shooting HPLC (High Performance Liquid Chromatography).pdf
RifkahIqbal1
 
Alat uji mutu benih
Alat uji mutu benihAlat uji mutu benih
Alat uji mutu benih
Yudha Has
 
Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga Skala Kecil.ppt
Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga Skala Kecil.pptPengolahan Air Limbah Rumah Tangga Skala Kecil.ppt
Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga Skala Kecil.ppt
Riffidoresson1
 
Bab 3 - Tipe tipe dan metode operasi evaporator.pdf
Bab 3 - Tipe tipe dan metode operasi evaporator.pdfBab 3 - Tipe tipe dan metode operasi evaporator.pdf
Bab 3 - Tipe tipe dan metode operasi evaporator.pdf
YouMe81
 

Similar to Bioreaktor (20)

PPt_MATERI_MID_BIOREAKTOR.pptx
PPt_MATERI_MID_BIOREAKTOR.pptxPPt_MATERI_MID_BIOREAKTOR.pptx
PPt_MATERI_MID_BIOREAKTOR.pptx
 
fermentasi pada mikrobiologi pangan biologi
fermentasi pada mikrobiologi pangan biologifermentasi pada mikrobiologi pangan biologi
fermentasi pada mikrobiologi pangan biologi
 
Water System
Water SystemWater System
Water System
 
385634639-Nota-fertigasi.pptx
385634639-Nota-fertigasi.pptx385634639-Nota-fertigasi.pptx
385634639-Nota-fertigasi.pptx
 
Ipal
IpalIpal
Ipal
 
Cpob presentase
Cpob presentaseCpob presentase
Cpob presentase
 
RBT TINGKATAN 1: BAB 5.1 Reka Bentuk Sistem Fertigasi RBT (Part 1)
RBT TINGKATAN 1: BAB 5.1 Reka Bentuk Sistem Fertigasi RBT (Part 1)RBT TINGKATAN 1: BAB 5.1 Reka Bentuk Sistem Fertigasi RBT (Part 1)
RBT TINGKATAN 1: BAB 5.1 Reka Bentuk Sistem Fertigasi RBT (Part 1)
 
5 Hal Mendasar Dalam Desain Laboratorium Mikrobiologi
5 Hal Mendasar Dalam Desain Laboratorium Mikrobiologi 5 Hal Mendasar Dalam Desain Laboratorium Mikrobiologi
5 Hal Mendasar Dalam Desain Laboratorium Mikrobiologi
 
SISTEM FERTIGASI T1.pdf
SISTEM FERTIGASI T1.pdfSISTEM FERTIGASI T1.pdf
SISTEM FERTIGASI T1.pdf
 
Ipal biotech untuk mengolah limbah cair komunal, pabrik, puskesmas, dll (0821...
Ipal biotech untuk mengolah limbah cair komunal, pabrik, puskesmas, dll (0821...Ipal biotech untuk mengolah limbah cair komunal, pabrik, puskesmas, dll (0821...
Ipal biotech untuk mengolah limbah cair komunal, pabrik, puskesmas, dll (0821...
 
Freeze Drying
Freeze DryingFreeze Drying
Freeze Drying
 
Trouble Shooting HPLC (High Performance Liquid Chromatography).pdf
Trouble Shooting HPLC (High Performance Liquid Chromatography).pdfTrouble Shooting HPLC (High Performance Liquid Chromatography).pdf
Trouble Shooting HPLC (High Performance Liquid Chromatography).pdf
 
Ipal Puskesmas by IPAL BioSeven STP, WWTP, Septic tank (0821 4123 5115) www.b...
Ipal Puskesmas by IPAL BioSeven STP, WWTP, Septic tank (0821 4123 5115) www.b...Ipal Puskesmas by IPAL BioSeven STP, WWTP, Septic tank (0821 4123 5115) www.b...
Ipal Puskesmas by IPAL BioSeven STP, WWTP, Septic tank (0821 4123 5115) www.b...
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Biofilter - Perencanaan Teknis
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Biofilter - Perencanaan TeknisSistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Biofilter - Perencanaan Teknis
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Biofilter - Perencanaan Teknis
 
sanitasi
sanitasisanitasi
sanitasi
 
PENGENALAN DAN OPERASIONA MESIN PENGERING PADI
PENGENALAN DAN OPERASIONA  MESIN PENGERING PADIPENGENALAN DAN OPERASIONA  MESIN PENGERING PADI
PENGENALAN DAN OPERASIONA MESIN PENGERING PADI
 
Reverse Osmosis/ RO (By. Nur Uswatun Chasanah)
Reverse Osmosis/ RO (By. Nur Uswatun Chasanah)Reverse Osmosis/ RO (By. Nur Uswatun Chasanah)
Reverse Osmosis/ RO (By. Nur Uswatun Chasanah)
 
Alat uji mutu benih
Alat uji mutu benihAlat uji mutu benih
Alat uji mutu benih
 
Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga Skala Kecil.ppt
Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga Skala Kecil.pptPengolahan Air Limbah Rumah Tangga Skala Kecil.ppt
Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga Skala Kecil.ppt
 
Bab 3 - Tipe tipe dan metode operasi evaporator.pdf
Bab 3 - Tipe tipe dan metode operasi evaporator.pdfBab 3 - Tipe tipe dan metode operasi evaporator.pdf
Bab 3 - Tipe tipe dan metode operasi evaporator.pdf
 

Recently uploaded

10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
taniaalda710
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
arifyudianto3
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
FujiAdam
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
EnginerMine
 
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
FahrizalTriPrasetyo
 

Recently uploaded (14)

sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
 
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
 

Bioreaktor

  • 2. DEFINISI BIOREAKTOR  Suatu unit alat yang digunakan untuk melangsungkan proses biokimia dari suatu bahan baku menjadi produk yang diinginkan, dimana prosesnya dikatalisis oleh enzim-enzim mikrobial atau isolat enzim murni.
  • 3. PARAMETER YANG DIKONTROL PADA BIOREAKTOR :  suhu  pH  oksigen terlarut  bahan baku dan nutrisi
  • 4. MACAM BIOREAKTOR BERDASARKAN KAPASITAS :  Skala laboratorium :  Dalam botol erlenmeyer (volume 50-2000 ml dengan pengisian maksimum 20 %).  Kelebihan : dapat mengukur komposisi larutan nutrisi, suhu dan suplementasi substrat  Kelemahan : tidak dapat mengukur pH dan konsentrasi oksigen.  Skala pilot  Skala industri.
  • 7. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENENTUAN MODEL BIOREAKTOR  Pemilihan sistem fermentasi (batch, continuous, fed batch).  Tipe bioreaktor dan cara operasinya.  Sifat-sifat mikroba yang digunakan  Melakukan penelitian pendahuluan untuk menentukan kondisi optimum suatu galur mikroba pada skala laboratorium, lalu di-scale up hingga layak untuk diproduksi skala industri.
  • 8. SYARAT BIOREAKTOR  Tidak boleh ada hubungan antara bagian sistem yang steril dengan non-steril.  Hindari kelep-kelep / penghubung bentuk gelangan, karena bentuk demikian dapat mengendur akibat dari gerakan/fibrasi alat dan kenaikan suhu, dan memungkinkan kontaminasi.  Bila mungkin seluruh konstruksi alat dilas.  Hindari ruang-ruang perangkap serta bentuk leher, karena ruangan seperti itu sulit untuk dibersihkan.  Semua bagian sistem harus dapat disterilisasi secara tersendiri.  Setiap hubungan/kelep ke bejana harus dapat disterilkan dengan uap.  Gunakan katup-katup yang mudah dibersihkan maupun disterilkan, misalnya katup bola atau diafragma.  Tekanan dalam fermentor harus tetap positif sehingga kalau ada kebocoran akan mengarah ke luar.
  • 9. ATURAN OPERASIONAL AGAR KONDISI STERIL :  Sterilisasi fermentor, dengan uap bertekanan. Medium fermentasi dapat disterilkan bersama di dalam fermentor atau secara terpisah.  Sterilisasi penyediaan udara, dilakukan dengan menggunakan penyaring berserat atau penyaring absolut.  Aerasi dan agitasi, berkaitan dengan jenis bahan, struktur geometrik dan posisi pemasangannya serta penggunaan “seal”.  Penambahan inokulum, nutrien dan bahan-bahan lain, harus dalam keadaan tekanan positif dan lubang pemasukan dilengkapi sistem pemberian uap.  Pengambilan contoh (sampling).  Pengontrolan buih.  Monitoring dan pengontrolan berbagai parameter
  • 10. TIPE-TIPE BIOREAKTOR / FERMENTOR  Skala laboratorium & skala pilot : ukuran 1-15 liter  Skala industri besar : 5.000-100.000 gallon  Setiap fermentor harus mempunyai “head space” sekitar ¼ atau 1/5 dari volume total, yang berguna untuk menyediakan ruangan pada waktu aerasi dan pembentukan buih.
  • 11. KARAKTERISTIK BAHAN PEMBENTUK FERMENTOR :  Fermentor kapasitas 1-30 liter biasanya terbuat dari gelas atau stainless steel, permukaannya halus, tidak menimbulkan efek toksik dan tahan karat.  Fermentor kapasitas > 30 liter biasanya terbuat dari stainless steel atau mild-steel.
  • 12. STRUKTUR FERMENTOR (SATU IMPELLER MULTI-BLADE) :  Keterangan : 1 = pipa inokulasi 2 = seal stirrer sahft 3 = tinggi cairan kultur (=L) 4 = baffle 5 = pipa sambung 6 = impeller 7 = pipa udara steril 8 = sparger udara 9 = pipa pengeluaran H = tinggi fermentor D = diameter fermentor 2 1 4 3 5 6 7 8 D 9 4 F H L
  • 13.
  • 14. KOMPONEN SISTEM AERASI & AGITASI FERMENTOR :  Impeller Fungsi : memperkecil ukuran gelembung udara sehingga area interface untuk transfer oksigen menjadi besar dan menurunkan jarak difusi. mempertahankan keseragaman kultur di seluruh bagian fermentor.
  • 15. a. a. Piringan terbuka b. Piringan van c. Turbin terbuka d. Propeller
  • 16.
  • 17.  Baffle Fungsi : meningkatkan efisiensi aerasi dan mencegah aliran atau sirkulasi cairan kultur yang terlalu cepat.
  • 18.  Sparger Fungsi : memasukkan udara ke dalam cairan kultur dalam fermentor Tipe : Sparger berpori (untuk fermentor skala laboratorium, tanpa agitator) Sparger orifice (pipa berlobang-lobang, mudah tertutup mikroba) Sparger nozel (pipa terbuka atau tertutup di bawah impeller)
  • 19. JENIS-JENIS FERMENTOR BERDASARKAN PEMBERIAN SUBSTRAT (DENBIGH&TURNER (1971) :  Batch Fermentor Proses fermentasi :  Sistem tertutup  Fermentor diisi oleh nutrisi/medium, suhu & pH di set sterilisasi  Inokulum dimasukan proses fermentasi hingga waktu yg ditentukan  Proses s.d fase akhir log/stasioner  Proses selanjutnya diulang  Tidak ada nutrisi yang ditambahkan Substrat Konsentrasi awal Waktu
  • 20. CONTINUOUS FERMENTER  Pemberian nutrisi secara kontinyu/berkala dalam jangka waktu tertentu  Volume nutrisi di dalam reaktor harus tepat antara nutrisi yang dikeluarkan dan dimasukan harus ekivalen  Proses fermentasi bersifat sensitif terhadap kontaminasi, biomasa berkurang krn ikut terbuang, perubahan fase biotik
  • 21. FED BATCH FERMENTER  Intermediary bioreactor  Nutrisi ditambahkan pada saat fase yang dibutuhkan  Selam proses fermentasi kecepatan pertumbuhan mo dan konsentrasi biomasa dapat dikontrol dengan penambahan nutrisi saat fase tertentu
  • 22.
  • 23. CONTOH BATCH FERMENTOR PADA PRODUKSI LYSIN
  • 24. BATCH FERMENTOR CONTINUOUS FERMENTOR  Mikroorganisme tdk hilang selama proses fermentasi  MO. Memiliki waktu utk beradaptasi dan kecepatan pembelahan maksimum  Biotransformasi MO. Berjalan dgn baik dgn parameter lingkungan yang terkontrol  MO dpt lebih cepat/lambat msk ke fase stasioner dan terakumulasi toksin saat nutrisi terbatas  MO., nutrisi dan cairan dapat ikut terbuang  MO. Membutuhkan waktu utk beradaptasi lagi setiap penambahan nutrisi  Rentan thd MO kontaminan RETENSI MIKROORGANISME DI DALAM FERMENTOR
  • 25. RETENSI MIKROORGANISME DI DALAM FERMENTOR FEED BATCH FERMENTOR  Pemberian nutrisi secara berselang  Mikroorganisme lebih sehat karena nutrisi dapat terpenuhi
  • 26. FERMENTOR BERDASARKAN TINGKAT ASEPTIS :  FERMENTOR ASEPTIS  FERMENTOR NON ASEPTIS
  • 27. FERMENTOR BERDASARKAN SISTEM AERASI :  STIRRED TANK (MENGGUNAKAN SISTEM AGITASI)  BUBBLE COLUMN (UDARA DIALIRKAN MELALUI SPARGER)  LOOP BUBBLE COLUMN BIOREACTOR (UDARA DAN MEDIA DISIRKULASI BERSAMAAN MELALUI SUATU KOLOM)