SlideShare a Scribd company logo
Suhu dan Pemuaian 1
BAB 9
SUHU DAN PEMUAIAN
A. Suhu sebagai Tingkat Panas
Suhu merupakan sesuatu untuk menyatakan derajat panas dinginnya suatu benda. Suhu
rendah berarti dingin atau sejuk. Suhu tinggi berati panas.
Untuk mengetahui panas dan dinginnya suatu benda dapat menggunakan perasaan tangan
kita dan dapat pula dengan menggunakan alat ukurnya yaitu temometer.
Mengukur panas dan dingin suatu benda dengan tangan dan perasaan tidak dapat
mengukur suhu secara tepat. Sedangkan dengan menggunakan thermometer, pengukuran
akan lebih tepat berapa suhu suatu benda.
Thermometer sebagai alat ukur suhu, diisi oleh suatu zat. Zat yang mengisi thermometer
diantaranya:
a. Raksa, adapun keunggulan raksa sebagai pengisi thermometer, diantaranya:
1) Cepat menerima panas
2) Dapat mengukur suhu rendah -390
C dan mendidih pada suhu 3570
C.
3) Mudah dilihat, karena mengkilat
4) Tidak membasahi dinding kaca thermometer
5) Pemuaiannya teratur
b. Alcohol, memiliki keunggulan untuk mengukur suhu yang sangat dingin (suhu
rendah), karena alcohol membeku pada suhu yang rendah sekali
Satuan suhu dalam SI dan MKS adalah Kelvin. Ada 4 macamtermometer menurut
skalanya, yaitu:
a. Thermometer celcius
b. Thermometer reamur
c. Thermometer fahrenheit
d. Thermometer kelvin
Titik tetap bawah thermometer adalah titik derajat suhu yang terendah pada suatu
thermometer. Titik tetap atas thermometer adalah titik derajat suhu yang tertinggi pada
suatu thermometer.
Cara menetapkan titik tetap bawah dan titik tetap atas thermometer:
a. Titik tetap bawah (00
C ) diambil dari suhu es yang sedang mencair pada tekanan 1
atm.
b. Titik tetap atas (1000
C) diambil dari suhu air yang sedang mendidih pada tekanan 1
atm.
Suhu dan Pemuaian 2
c. Antara titik bawah dan titik atas dibagi menjadi seratus bagian, tiap bagiannya
disebutnya satu derajat.
Perhatikan pembagian derajat suhu dari ke-4 macam skala thermometer:
Jadi perbandingan Skala Reamur, Celcius, dan Fahrenheit, yaitu:
R : C : F(+32) = 80 : 100 : 180 (+32)
= 4 : 5 : 9(+32)
R C F K
80 100 180 373
0 0 0 0
Rumus skala pada thermometer:
a. Mencari R dari C : R =
4
5
x C
b. Mencari R dari F : R = (F – 32) x
4
9
c. Mancari F dari R : F = (R x
9
4
) + 32
d. Mencari F dari C : F = (C x
9
5
) + 32
e. Mencari C dari R : C =
5
4
x R
f. Mencari C dari F : C = (F – 32) x
5
9
g. Mencari C dari K : C = K - 273
h. Mencari K dari C : K = 273 + C
Contoh soal:
1. 200
C = …..0
R = …..0
F = …..K
Jawab:
R = C x
4
5
F = (C x
9
5
) + 32 K= 273 + C
= 20 x
4
5
= (20 x
9
5
) + 32 = 273 + 20
= 160
R = 36 + 32 = 293 K
= 680
F
Suhu dan Pemuaian 3
2. 1040
F= ….0
C = …..0
R = …..K
Jawab:
C= (F – 32) x
5
9
R = (F – 32) x
4
9
K= 273 + C
= (104 – 32) x
5
9
= (104 – 32) x
4
9
= 273 + 40
= 72 x
5
9
= 72 x
4
9
= 313 K
= 400
C = 320
R
B. Pemuaian
Zat padat bila dipanaskan akan bertambah panjang, peristiwa itu disebut pemuaian. Maka
zat padat bila dipanaskan akan memuai. Pemuaian barbagai jenis zat padat tidak sama.
Alat untuk mengetahui pemuaian zat padat disebut musschenbroek.
Angka yang menunjukkan pertambahan panjang 1 meter zat padat bila suhunya naik 10
C
disebut koefisien muai panjang. Berikut ini contoh angka atau koefisien muai panjang:
a. Alumunium = 0,0000026 = 26 x 10-6
Artinya bila alumunium yang panjangnya 1 m suhunya naik 10
C akan bertambah
panjang 0,0000026 m
b. Perunggu = 0,0000019 = 19 x10-6
Artinya bila perunggu yang panjangnya 1 m suhunya naik 10
C akan bertambah
panjang 0,0000019 m
c. Tembaga = 0,0000017 = 1,7 x10-5
Artinya bila tembaga yang panjangnya 1 m suhunya naik 10
C akan bertambah
panjang 0,0000017 m
d. Besi = 0,0000012 = 1,2 x10-5
Artinya bila besi yang panjangnya 1 m suhunya naik 10
C akan bertambah panjang
0,0000012 m
e. Baja = 0,0000011 = 1,1 x10-6
Artinya bila baja yang panjangnya 1 m suhunya naik 10
C akan bertambah panjang
0,0000011 m
f. Kaca = 0,000009 = 9 x10-6
Artinya bila kaca yang panjangnya 1 m suhunya naik 10
C akan bertambah panjang
0,000009 m
Rumus perpanjangan atau pemuaian pada zat padat:
a. Rumus pertambahann panjang (ΔL):
ΔL = α . L . Δt
Diamana : ΔL = pertambahan panjang
α = koefisien muai panjang
L = panjang asalnya atau awal
Δt = perubahan atau selisih suhu
Suhu dan Pemuaian 4
Contoh soal:
Besi yang panjangnya 2 m dipanaskan dari 00
menjadi 200
C, berapakah pertambahan
panjang besi (jika koefien muai panjang besi 1,2 x10-5/o
C?
Jawabannya:
α = 1,2 x10-5/o
C
L = 2 m
Δt = 200
C - 00
C = 200
C
ΔL = α . L . Δt
= 1,2 x10-5/o
C . 2 m . 200
C
= 4,8 x10-4
m
b. Rumus panjang setelah dipanaskan:
Lt = L + (L x α x Δt)
Dimana: Lt = panjang setelah dipanaskan
L = panjang awal
α = koefisien muai panjang
Δt = selisih suhu
Contoh soal:
Panjang besi pada suhu 10
C yaitu 50 m, apabila koefisien muai panjang bes 1,2 x10-
5/o
C, hitunglah panjang besi yang dipanaskan sampai 2510
C!
Jawabannya: L = 50 m
α = 1,2 x10-5/o
C
Δt = 2510
C - 10
C = 2500
C
Maka: Lt = L + (L x α x Δt)
= 50 m + (50 m x 1,2 x10-5/o
C x 2500
C)
= 50 m + 0,15 m
= 50,15 m
Pemuaian volume
a. Pemuaian volume disebut juga pemuaian ruang
b. Koefisien muai ruang (γ = gamma) yaitu pertambahan volume atau ruang setiap
suhunya dinaikkan 10C yang besarnya 3x muai panjang (α). γ = 3α
Rumus: Vt = γ . V . Δt
Vt = V + (V x 3α x Δt)
Contoh soal:
1. Sebuah tabung memiliki volume 10 m3
pada suhu 100
C, tabung itu dipanaskan
sampai 1100
C, dan koefisien muai panjangnya 1,7 x 10-5
/0
C. berapakah volume
tabung itu setelah dipanaskan?
Jawabannya:
Suhu dan Pemuaian 5
V = 10 m3
α = 1,7 x 10-5
/0
C
∆t = 1100
C - 100
C = 1000
C
Maka: Vt = V + (V x 3α x ∆t)
= 10 m3
+ (10 m3
x 3(1,7 x 10-5
/0
C) x 1000
C)
= (10 m3
+ 0,051) m3
= 10,051 m3
2. Tembaga yang memiliki koefisien muai ruang 0,000051/0
C dipanaskan dari suhu
250
C menjadi 750
C dengan volume awalnya 2 m3
, tentukan volume tembaga itu!
Jawabannya:
V = 2 m3
γ = 0,000051/0
C
∆t = 750
C - 250
C = 500
C
Maka, Vt = V + (V x γ x ∆t)
= 2 m3
+ (2 m3
x 0,000051/0
C x 500
C)
= (2 m3
+ 0,0051) m3
= 2,0051 m3
Air bila dipanaskan akan memuai. Pemuaian pada zat cairberlaku:
a. Pemuaian berbagai zat cair berbeda – beda, misalnya minyak kelapa lebih beasr
dari pada air. Bila minyak kelapa dan air berada dalam wadah dengan suhu dan
volume yang sama, maka yang pemuaiannya besar adalah minyak kelapa dari
pada air.
b. Angka pemuaian zat caor diantaranya:
1) Alcohol = 0.0012
2) Minyak paraffin = 0,0009
3) Gliserin = 0,0005
4) Raksa = 0,0002
c. Pemuaian zat cair lebih besar dari pada zat padat. Hal dapat dibuktikan dengan
adanya air yang tumpah saat mendidih.
Anomaly air
a. Anomaly merupakan keanehan iar pada suhu 40
C yang mengalami volumenya
mengecil sedangkan massa jenisnya besar.
Rumus pemuaian gas:
Apabila gas di dalam ruang tertutup dipanaskan akan mengalami:
a. Perubahan volume pada tekanan tetap, rumusnya Vt = V + (V x γp x ∆t)
b. Perubahan tekanan pada volume tetap, rumusnya pt = p + (p x γv x ∆t)
Suhu dan Pemuaian 6
Di mana: V = volume awal
Vt =volume pada suhu tertentu
γp = angka muai gas pada tekanan tetap =
1
273
∆t = perubahan suhu
γv = angka muai gas pada volume tetap =
1
273
pt = tekanan pada suhu tertentu
contoh soal:
1. Sebuah ruangan yang volumenya 2m3
berisi suatu gas yang bersuhu 320
C. apabila gas
itu di[anaskan menjadi 420
C paad tekanan tetap, tentukan volume gas itu?
Jawabannya: V = 2m3
γp =
1
273
/0
C
∆t = 420
C - 320
C = 100
C
Maka, Vt = V + (V x γp x ∆t)
= 2m3
+ (2m3
x
1
273
/0
C x 100
C )
= 2m3
+ 0,073m3
= 2,073m3
2.
Suatu gas dalam ruang tertutup bersuhu 200
C dipanaskan menjadi 1310
C pada volume
tetap, dan apabila tekanan asalnya 3 atm, maka berapakah tekanan gas itu?
Jawabannya: p = 3 atm
γv =
1
273
/0
C
∆t = 1310
C - 200
C = 910
C
Maka, pt = p + (p x γv x ∆t)
= 3 atm + (3 atm x
1
273
/0
C x 910
C)
= 3 atm + 1 atm
= 4 atm
C. Penerapan Pemuaian
Bimetal
a. Bimetal adalah dua keeping logam yang berbeda jenisnya digabungkan menjadi satu.
b. Arah melengkung pada bimetal yaitu mengikuti dari logam yang koefisiennya lebih
kecil dari logam yan satunya bila dipanaskan, sebaliknya melengkung kea rah logam
yang koefisiennya besar bila didinginkan.
Suhu dan Pemuaian 7
Contohnya:
1) Bimetal besi dan tembaga jika dipanaskan akan melengkung ke besi karena koefisien
besi yan terkecil, sebaliknya jika didinginkan akan melengkung ke tembaga karena
koefisien tembaga terbesar pada bimetal itu.
2) Bimetal yang terbuat dari tembaga dan kuningan, jika dipanaskan akan melengkung
kea rah tembaga, karena koefisien tembaga kecil, sebaliknya jika didinginkan akan
melengkung kea rah kuningan, karena koefisien kuningan besar.
c. Pemanfaatan bimetal: alarm kebakaran, thermostat yaitu pengatur suhu pada setrika, dan
thermometer,
Penerapan pemuaian dalam kehidupan sehari – hari:
a. Bimetal (perhatikan dan baca uraian di atas)
b. Pemasangan rel kereta api
Pada pemasangan rel keeta api, sambungan antara bata rel yang satu dengan yang
lainnya harus ada celah, karena pada saat panas batang rel itu akan memanjang,
akibatnya batang rel memanjang dan akan menyatu dengan batang rel yang lainnya,
maka bila tidak ada celah batang rel akan melengkung dan rusak.
c. Pengelingan plat logam, yaitu menyambung dua plat logam dengan menggunakan paku
keeling.
d. Pemasangan kawat PLN dan telepon harus kendur, karena bila pada saat dingin akan
menyusut.
e. Dengan sifat pemuaian zat cair, raksa da alcohol dapat dijadikan zat pengisi
thermometer. Pada saat dikenai panas raksa dan alcohol memuai (naik) dan pada saat
menerima dingin raksa dan alcohol menyusut (turun).

More Related Content

What's hot

Suhu
SuhuSuhu
PEMUAIAN kelas X SMA - AMBAR CHOIRUNISA
PEMUAIAN kelas X SMA - AMBAR CHOIRUNISAPEMUAIAN kelas X SMA - AMBAR CHOIRUNISA
PEMUAIAN kelas X SMA - AMBAR CHOIRUNISAAmbar Choirunisa
 
Kisi2 ujian smstr 2013
Kisi2 ujian smstr 2013Kisi2 ujian smstr 2013
Kisi2 ujian smstr 2013lexi pontus
 
Kertas Penerangan Modul 2 Muatan Haba Tentu Sains Am 2 Diploma Vokasional Mal...
Kertas Penerangan Modul 2 Muatan Haba Tentu Sains Am 2 Diploma Vokasional Mal...Kertas Penerangan Modul 2 Muatan Haba Tentu Sains Am 2 Diploma Vokasional Mal...
Kertas Penerangan Modul 2 Muatan Haba Tentu Sains Am 2 Diploma Vokasional Mal...
Harzana Harun
 
Suhu Dan Pemuaian
Suhu Dan PemuaianSuhu Dan Pemuaian
Suhu Dan Pemuaian
ShelviaAgustin_
 
Makalah Suhu Dan Calor
Makalah Suhu Dan CalorMakalah Suhu Dan Calor
Makalah Suhu Dan Calor
Amnil Wardiah
 
Kalor
KalorKalor
Kalor
uud efendi
 
Suhu
SuhuSuhu
Fd suhu dan kalor
Fd  suhu dan kalorFd  suhu dan kalor
Fd suhu dan kalor
Dany Lastchild
 
Smart solution un fisika sma 2013 (skl 3 indikator 3.1 kalor, perpindahan kal...
Smart solution un fisika sma 2013 (skl 3 indikator 3.1 kalor, perpindahan kal...Smart solution un fisika sma 2013 (skl 3 indikator 3.1 kalor, perpindahan kal...
Smart solution un fisika sma 2013 (skl 3 indikator 3.1 kalor, perpindahan kal...
Catur Prasetyo
 
6 a. intrumen kognitif kalor 2
6 a. intrumen kognitif kalor 26 a. intrumen kognitif kalor 2
6 a. intrumen kognitif kalor 2
ali fikri
 
Ppt g7 b suhu dan pengukurannya
Ppt g7 b suhu dan pengukurannyaPpt g7 b suhu dan pengukurannya
Ppt g7 b suhu dan pengukurannya
DIAH KOHLER
 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalorSuhu dan kalor
Suhu dan kalor
FKIP UHO
 
Suhu dan termometer
Suhu dan termometerSuhu dan termometer
Suhu dan termometer
Lestari Qiqi
 
P1 Pemuaian Nadaa
P1 Pemuaian NadaaP1 Pemuaian Nadaa
P1 Pemuaian Nadaa
ruy pudjo
 
Soal UAS FIsika Kelas XI SMA/SMK Semester Gasal 2015/2016
Soal UAS FIsika Kelas XI SMA/SMK Semester Gasal 2015/2016Soal UAS FIsika Kelas XI SMA/SMK Semester Gasal 2015/2016
Soal UAS FIsika Kelas XI SMA/SMK Semester Gasal 2015/2016
David Adi Nugroho
 
Pengukuran Temperatur
Pengukuran TemperaturPengukuran Temperatur
Pengukuran TemperaturMuhammad AR
 
Rangkuman rumus fisika
Rangkuman rumus fisikaRangkuman rumus fisika
Rangkuman rumus fisika
Agust Panca
 

What's hot (20)

Suhu
SuhuSuhu
Suhu
 
PEMUAIAN kelas X SMA - AMBAR CHOIRUNISA
PEMUAIAN kelas X SMA - AMBAR CHOIRUNISAPEMUAIAN kelas X SMA - AMBAR CHOIRUNISA
PEMUAIAN kelas X SMA - AMBAR CHOIRUNISA
 
Kisi2 ujian smstr 2013
Kisi2 ujian smstr 2013Kisi2 ujian smstr 2013
Kisi2 ujian smstr 2013
 
Kertas Penerangan Modul 2 Muatan Haba Tentu Sains Am 2 Diploma Vokasional Mal...
Kertas Penerangan Modul 2 Muatan Haba Tentu Sains Am 2 Diploma Vokasional Mal...Kertas Penerangan Modul 2 Muatan Haba Tentu Sains Am 2 Diploma Vokasional Mal...
Kertas Penerangan Modul 2 Muatan Haba Tentu Sains Am 2 Diploma Vokasional Mal...
 
Suhu Dan Pemuaian
Suhu Dan PemuaianSuhu Dan Pemuaian
Suhu Dan Pemuaian
 
Makalah Suhu Dan Calor
Makalah Suhu Dan CalorMakalah Suhu Dan Calor
Makalah Suhu Dan Calor
 
Kalor
KalorKalor
Kalor
 
Suhu
SuhuSuhu
Suhu
 
Fd suhu dan kalor
Fd  suhu dan kalorFd  suhu dan kalor
Fd suhu dan kalor
 
Smart solution un fisika sma 2013 (skl 3 indikator 3.1 kalor, perpindahan kal...
Smart solution un fisika sma 2013 (skl 3 indikator 3.1 kalor, perpindahan kal...Smart solution un fisika sma 2013 (skl 3 indikator 3.1 kalor, perpindahan kal...
Smart solution un fisika sma 2013 (skl 3 indikator 3.1 kalor, perpindahan kal...
 
6 a. intrumen kognitif kalor 2
6 a. intrumen kognitif kalor 26 a. intrumen kognitif kalor 2
6 a. intrumen kognitif kalor 2
 
Ppt g7 b suhu dan pengukurannya
Ppt g7 b suhu dan pengukurannyaPpt g7 b suhu dan pengukurannya
Ppt g7 b suhu dan pengukurannya
 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalorSuhu dan kalor
Suhu dan kalor
 
Suhu dan termometer
Suhu dan termometerSuhu dan termometer
Suhu dan termometer
 
P1 Pemuaian Nadaa
P1 Pemuaian NadaaP1 Pemuaian Nadaa
P1 Pemuaian Nadaa
 
Soal UAS FIsika Kelas XI SMA/SMK Semester Gasal 2015/2016
Soal UAS FIsika Kelas XI SMA/SMK Semester Gasal 2015/2016Soal UAS FIsika Kelas XI SMA/SMK Semester Gasal 2015/2016
Soal UAS FIsika Kelas XI SMA/SMK Semester Gasal 2015/2016
 
Suhu kalor
Suhu kalorSuhu kalor
Suhu kalor
 
Pengukuran Temperatur
Pengukuran TemperaturPengukuran Temperatur
Pengukuran Temperatur
 
Rangkuman rumus fisika
Rangkuman rumus fisikaRangkuman rumus fisika
Rangkuman rumus fisika
 
2013 uts kls 7
2013 uts kls 72013 uts kls 7
2013 uts kls 7
 

Viewers also liked

11 g time serices
11 g time serices11 g time serices
11 g time sericesmuralikoti
 
T-Kartor overview 2014
T-Kartor overview 2014T-Kartor overview 2014
T-Kartor overview 2014
Vycital Consulting
 
Academic program - Intergraph U programme
Academic program - Intergraph U programmeAcademic program - Intergraph U programme
Academic program - Intergraph U programme
Vycital Consulting
 
Kumpulan Latihan Soal IPA SMP Kelas VII Lengkap 1 Tahun
Kumpulan Latihan Soal IPA SMP Kelas VII Lengkap 1 TahunKumpulan Latihan Soal IPA SMP Kelas VII Lengkap 1 Tahun
Kumpulan Latihan Soal IPA SMP Kelas VII Lengkap 1 Tahun
SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
Báo cáo thực tập kế toán tiền lương và các khoản trích theo lương
Báo cáo thực tập kế toán tiền lương và các khoản trích theo lươngBáo cáo thực tập kế toán tiền lương và các khoản trích theo lương
Báo cáo thực tập kế toán tiền lương và các khoản trích theo lươngMeo Hen
 
Christine - Self Observation
Christine - Self ObservationChristine - Self Observation
Christine - Self Observationbcklstonesoup
 
Контент-маркетинг
Контент-маркетингКонтент-маркетинг
Контент-маркетинг
kopiraiting
 

Viewers also liked (10)

Project 2000LX
Project 2000LXProject 2000LX
Project 2000LX
 
Project 7X
Project 7XProject 7X
Project 7X
 
11 g time serices
11 g time serices11 g time serices
11 g time serices
 
T-Kartor overview 2014
T-Kartor overview 2014T-Kartor overview 2014
T-Kartor overview 2014
 
Academic program - Intergraph U programme
Academic program - Intergraph U programmeAcademic program - Intergraph U programme
Academic program - Intergraph U programme
 
Kumpulan Latihan Soal IPA SMP Kelas VII Lengkap 1 Tahun
Kumpulan Latihan Soal IPA SMP Kelas VII Lengkap 1 TahunKumpulan Latihan Soal IPA SMP Kelas VII Lengkap 1 Tahun
Kumpulan Latihan Soal IPA SMP Kelas VII Lengkap 1 Tahun
 
Báo cáo thực tập kế toán tiền lương và các khoản trích theo lương
Báo cáo thực tập kế toán tiền lương và các khoản trích theo lươngBáo cáo thực tập kế toán tiền lương và các khoản trích theo lương
Báo cáo thực tập kế toán tiền lương và các khoản trích theo lương
 
Sherry_Shealy-cert
Sherry_Shealy-certSherry_Shealy-cert
Sherry_Shealy-cert
 
Christine - Self Observation
Christine - Self ObservationChristine - Self Observation
Christine - Self Observation
 
Контент-маркетинг
Контент-маркетингКонтент-маркетинг
Контент-маркетинг
 

Similar to Bab 9 suhu_dan_pemuaian

Suhu dan kalor new
Suhu dan kalor newSuhu dan kalor new
Suhu dan kalor new
SalmiartiRuslan
 
HANDOUT.pdf
HANDOUT.pdfHANDOUT.pdf
HANDOUT.pdf
Naita Novia Sari
 
Pemuaian
PemuaianPemuaian
Bab 5 suhu dan kalor
Bab 5 suhu dan kalorBab 5 suhu dan kalor
Bab 5 suhu dan kalorEko Supriyadi
 
BAHAN AJAR SUHU & KALOR (SMA)
BAHAN AJAR SUHU & KALOR (SMA)BAHAN AJAR SUHU & KALOR (SMA)
BAHAN AJAR SUHU & KALOR (SMA)
MAFIA '11
 
Suhu dan-kalor
Suhu dan-kalorSuhu dan-kalor
Suhu dan-kalorauliarika
 
Suhu dan-kalor
Suhu dan-kalorSuhu dan-kalor
Suhu dan-kalorauliarika
 
Mata kuliah fisika ii
Mata kuliah fisika iiMata kuliah fisika ii
Mata kuliah fisika ii
Ameu Sequeira
 
Tes Formatif Pemuaian
Tes Formatif PemuaianTes Formatif Pemuaian
Tes Formatif Pemuaian
SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
Bab 5 suhu dan kalor
Bab 5 suhu dan kalorBab 5 suhu dan kalor
Bab 5 suhu dan kalorEKO SUPRIYADI
 
Kalor dan Perubahan Kalor.pptx
Kalor dan Perubahan Kalor.pptxKalor dan Perubahan Kalor.pptx
Kalor dan Perubahan Kalor.pptx
rosa yani
 
display-flipchartsuhukalor-160618070233 (1).pptx
display-flipchartsuhukalor-160618070233 (1).pptxdisplay-flipchartsuhukalor-160618070233 (1).pptx
display-flipchartsuhukalor-160618070233 (1).pptx
WahyuYulianto12
 
Kalor dan Perubahan Kalor.pptx
Kalor dan Perubahan Kalor.pptxKalor dan Perubahan Kalor.pptx
Kalor dan Perubahan Kalor.pptx
rosa yani
 
Kalor Laten dan Pemuaian - Kelas X
Kalor Laten dan Pemuaian - Kelas XKalor Laten dan Pemuaian - Kelas X
Kalor Laten dan Pemuaian - Kelas X
Tiara Neysa Amadea
 
PPT Suhu dan Kalor
PPT Suhu dan KalorPPT Suhu dan Kalor
PPT Suhu dan Kalor
Ovidiantika Khairunnisa
 
PPT M4 KB4
PPT M4 KB4PPT M4 KB4
PPT M4 KB4
PPGHybrid2
 
SUHU dan KALOR.pdf
SUHU dan KALOR.pdfSUHU dan KALOR.pdf
SUHU dan KALOR.pdf
Wan Na
 
Tugas pemuaian bagian 1
Tugas pemuaian bagian 1Tugas pemuaian bagian 1
Tugas pemuaian bagian 1
DIAH KOHLER
 

Similar to Bab 9 suhu_dan_pemuaian (20)

Suhu dan kalor new
Suhu dan kalor newSuhu dan kalor new
Suhu dan kalor new
 
HANDOUT.pdf
HANDOUT.pdfHANDOUT.pdf
HANDOUT.pdf
 
Pemuaian
PemuaianPemuaian
Pemuaian
 
Bab 5 suhu dan kalor
Bab 5 suhu dan kalorBab 5 suhu dan kalor
Bab 5 suhu dan kalor
 
BAHAN AJAR SUHU & KALOR (SMA)
BAHAN AJAR SUHU & KALOR (SMA)BAHAN AJAR SUHU & KALOR (SMA)
BAHAN AJAR SUHU & KALOR (SMA)
 
Suhu dan Kalor
Suhu dan KalorSuhu dan Kalor
Suhu dan Kalor
 
Suhu dan-kalor
Suhu dan-kalorSuhu dan-kalor
Suhu dan-kalor
 
Suhu dan-kalor
Suhu dan-kalorSuhu dan-kalor
Suhu dan-kalor
 
Mata kuliah fisika ii
Mata kuliah fisika iiMata kuliah fisika ii
Mata kuliah fisika ii
 
Tes Formatif Pemuaian
Tes Formatif PemuaianTes Formatif Pemuaian
Tes Formatif Pemuaian
 
Bab 5 suhu dan kalor
Bab 5 suhu dan kalorBab 5 suhu dan kalor
Bab 5 suhu dan kalor
 
Kalor dan Perubahan Kalor.pptx
Kalor dan Perubahan Kalor.pptxKalor dan Perubahan Kalor.pptx
Kalor dan Perubahan Kalor.pptx
 
07 bab 6
07 bab 607 bab 6
07 bab 6
 
display-flipchartsuhukalor-160618070233 (1).pptx
display-flipchartsuhukalor-160618070233 (1).pptxdisplay-flipchartsuhukalor-160618070233 (1).pptx
display-flipchartsuhukalor-160618070233 (1).pptx
 
Kalor dan Perubahan Kalor.pptx
Kalor dan Perubahan Kalor.pptxKalor dan Perubahan Kalor.pptx
Kalor dan Perubahan Kalor.pptx
 
Kalor Laten dan Pemuaian - Kelas X
Kalor Laten dan Pemuaian - Kelas XKalor Laten dan Pemuaian - Kelas X
Kalor Laten dan Pemuaian - Kelas X
 
PPT Suhu dan Kalor
PPT Suhu dan KalorPPT Suhu dan Kalor
PPT Suhu dan Kalor
 
PPT M4 KB4
PPT M4 KB4PPT M4 KB4
PPT M4 KB4
 
SUHU dan KALOR.pdf
SUHU dan KALOR.pdfSUHU dan KALOR.pdf
SUHU dan KALOR.pdf
 
Tugas pemuaian bagian 1
Tugas pemuaian bagian 1Tugas pemuaian bagian 1
Tugas pemuaian bagian 1
 

Bab 9 suhu_dan_pemuaian

  • 1. Suhu dan Pemuaian 1 BAB 9 SUHU DAN PEMUAIAN A. Suhu sebagai Tingkat Panas Suhu merupakan sesuatu untuk menyatakan derajat panas dinginnya suatu benda. Suhu rendah berarti dingin atau sejuk. Suhu tinggi berati panas. Untuk mengetahui panas dan dinginnya suatu benda dapat menggunakan perasaan tangan kita dan dapat pula dengan menggunakan alat ukurnya yaitu temometer. Mengukur panas dan dingin suatu benda dengan tangan dan perasaan tidak dapat mengukur suhu secara tepat. Sedangkan dengan menggunakan thermometer, pengukuran akan lebih tepat berapa suhu suatu benda. Thermometer sebagai alat ukur suhu, diisi oleh suatu zat. Zat yang mengisi thermometer diantaranya: a. Raksa, adapun keunggulan raksa sebagai pengisi thermometer, diantaranya: 1) Cepat menerima panas 2) Dapat mengukur suhu rendah -390 C dan mendidih pada suhu 3570 C. 3) Mudah dilihat, karena mengkilat 4) Tidak membasahi dinding kaca thermometer 5) Pemuaiannya teratur b. Alcohol, memiliki keunggulan untuk mengukur suhu yang sangat dingin (suhu rendah), karena alcohol membeku pada suhu yang rendah sekali Satuan suhu dalam SI dan MKS adalah Kelvin. Ada 4 macamtermometer menurut skalanya, yaitu: a. Thermometer celcius b. Thermometer reamur c. Thermometer fahrenheit d. Thermometer kelvin Titik tetap bawah thermometer adalah titik derajat suhu yang terendah pada suatu thermometer. Titik tetap atas thermometer adalah titik derajat suhu yang tertinggi pada suatu thermometer. Cara menetapkan titik tetap bawah dan titik tetap atas thermometer: a. Titik tetap bawah (00 C ) diambil dari suhu es yang sedang mencair pada tekanan 1 atm. b. Titik tetap atas (1000 C) diambil dari suhu air yang sedang mendidih pada tekanan 1 atm.
  • 2. Suhu dan Pemuaian 2 c. Antara titik bawah dan titik atas dibagi menjadi seratus bagian, tiap bagiannya disebutnya satu derajat. Perhatikan pembagian derajat suhu dari ke-4 macam skala thermometer: Jadi perbandingan Skala Reamur, Celcius, dan Fahrenheit, yaitu: R : C : F(+32) = 80 : 100 : 180 (+32) = 4 : 5 : 9(+32) R C F K 80 100 180 373 0 0 0 0 Rumus skala pada thermometer: a. Mencari R dari C : R = 4 5 x C b. Mencari R dari F : R = (F – 32) x 4 9 c. Mancari F dari R : F = (R x 9 4 ) + 32 d. Mencari F dari C : F = (C x 9 5 ) + 32 e. Mencari C dari R : C = 5 4 x R f. Mencari C dari F : C = (F – 32) x 5 9 g. Mencari C dari K : C = K - 273 h. Mencari K dari C : K = 273 + C Contoh soal: 1. 200 C = …..0 R = …..0 F = …..K Jawab: R = C x 4 5 F = (C x 9 5 ) + 32 K= 273 + C = 20 x 4 5 = (20 x 9 5 ) + 32 = 273 + 20 = 160 R = 36 + 32 = 293 K = 680 F
  • 3. Suhu dan Pemuaian 3 2. 1040 F= ….0 C = …..0 R = …..K Jawab: C= (F – 32) x 5 9 R = (F – 32) x 4 9 K= 273 + C = (104 – 32) x 5 9 = (104 – 32) x 4 9 = 273 + 40 = 72 x 5 9 = 72 x 4 9 = 313 K = 400 C = 320 R B. Pemuaian Zat padat bila dipanaskan akan bertambah panjang, peristiwa itu disebut pemuaian. Maka zat padat bila dipanaskan akan memuai. Pemuaian barbagai jenis zat padat tidak sama. Alat untuk mengetahui pemuaian zat padat disebut musschenbroek. Angka yang menunjukkan pertambahan panjang 1 meter zat padat bila suhunya naik 10 C disebut koefisien muai panjang. Berikut ini contoh angka atau koefisien muai panjang: a. Alumunium = 0,0000026 = 26 x 10-6 Artinya bila alumunium yang panjangnya 1 m suhunya naik 10 C akan bertambah panjang 0,0000026 m b. Perunggu = 0,0000019 = 19 x10-6 Artinya bila perunggu yang panjangnya 1 m suhunya naik 10 C akan bertambah panjang 0,0000019 m c. Tembaga = 0,0000017 = 1,7 x10-5 Artinya bila tembaga yang panjangnya 1 m suhunya naik 10 C akan bertambah panjang 0,0000017 m d. Besi = 0,0000012 = 1,2 x10-5 Artinya bila besi yang panjangnya 1 m suhunya naik 10 C akan bertambah panjang 0,0000012 m e. Baja = 0,0000011 = 1,1 x10-6 Artinya bila baja yang panjangnya 1 m suhunya naik 10 C akan bertambah panjang 0,0000011 m f. Kaca = 0,000009 = 9 x10-6 Artinya bila kaca yang panjangnya 1 m suhunya naik 10 C akan bertambah panjang 0,000009 m Rumus perpanjangan atau pemuaian pada zat padat: a. Rumus pertambahann panjang (ΔL): ΔL = α . L . Δt Diamana : ΔL = pertambahan panjang α = koefisien muai panjang L = panjang asalnya atau awal Δt = perubahan atau selisih suhu
  • 4. Suhu dan Pemuaian 4 Contoh soal: Besi yang panjangnya 2 m dipanaskan dari 00 menjadi 200 C, berapakah pertambahan panjang besi (jika koefien muai panjang besi 1,2 x10-5/o C? Jawabannya: α = 1,2 x10-5/o C L = 2 m Δt = 200 C - 00 C = 200 C ΔL = α . L . Δt = 1,2 x10-5/o C . 2 m . 200 C = 4,8 x10-4 m b. Rumus panjang setelah dipanaskan: Lt = L + (L x α x Δt) Dimana: Lt = panjang setelah dipanaskan L = panjang awal α = koefisien muai panjang Δt = selisih suhu Contoh soal: Panjang besi pada suhu 10 C yaitu 50 m, apabila koefisien muai panjang bes 1,2 x10- 5/o C, hitunglah panjang besi yang dipanaskan sampai 2510 C! Jawabannya: L = 50 m α = 1,2 x10-5/o C Δt = 2510 C - 10 C = 2500 C Maka: Lt = L + (L x α x Δt) = 50 m + (50 m x 1,2 x10-5/o C x 2500 C) = 50 m + 0,15 m = 50,15 m Pemuaian volume a. Pemuaian volume disebut juga pemuaian ruang b. Koefisien muai ruang (γ = gamma) yaitu pertambahan volume atau ruang setiap suhunya dinaikkan 10C yang besarnya 3x muai panjang (α). γ = 3α Rumus: Vt = γ . V . Δt Vt = V + (V x 3α x Δt) Contoh soal: 1. Sebuah tabung memiliki volume 10 m3 pada suhu 100 C, tabung itu dipanaskan sampai 1100 C, dan koefisien muai panjangnya 1,7 x 10-5 /0 C. berapakah volume tabung itu setelah dipanaskan? Jawabannya:
  • 5. Suhu dan Pemuaian 5 V = 10 m3 α = 1,7 x 10-5 /0 C ∆t = 1100 C - 100 C = 1000 C Maka: Vt = V + (V x 3α x ∆t) = 10 m3 + (10 m3 x 3(1,7 x 10-5 /0 C) x 1000 C) = (10 m3 + 0,051) m3 = 10,051 m3 2. Tembaga yang memiliki koefisien muai ruang 0,000051/0 C dipanaskan dari suhu 250 C menjadi 750 C dengan volume awalnya 2 m3 , tentukan volume tembaga itu! Jawabannya: V = 2 m3 γ = 0,000051/0 C ∆t = 750 C - 250 C = 500 C Maka, Vt = V + (V x γ x ∆t) = 2 m3 + (2 m3 x 0,000051/0 C x 500 C) = (2 m3 + 0,0051) m3 = 2,0051 m3 Air bila dipanaskan akan memuai. Pemuaian pada zat cairberlaku: a. Pemuaian berbagai zat cair berbeda – beda, misalnya minyak kelapa lebih beasr dari pada air. Bila minyak kelapa dan air berada dalam wadah dengan suhu dan volume yang sama, maka yang pemuaiannya besar adalah minyak kelapa dari pada air. b. Angka pemuaian zat caor diantaranya: 1) Alcohol = 0.0012 2) Minyak paraffin = 0,0009 3) Gliserin = 0,0005 4) Raksa = 0,0002 c. Pemuaian zat cair lebih besar dari pada zat padat. Hal dapat dibuktikan dengan adanya air yang tumpah saat mendidih. Anomaly air a. Anomaly merupakan keanehan iar pada suhu 40 C yang mengalami volumenya mengecil sedangkan massa jenisnya besar. Rumus pemuaian gas: Apabila gas di dalam ruang tertutup dipanaskan akan mengalami: a. Perubahan volume pada tekanan tetap, rumusnya Vt = V + (V x γp x ∆t) b. Perubahan tekanan pada volume tetap, rumusnya pt = p + (p x γv x ∆t)
  • 6. Suhu dan Pemuaian 6 Di mana: V = volume awal Vt =volume pada suhu tertentu γp = angka muai gas pada tekanan tetap = 1 273 ∆t = perubahan suhu γv = angka muai gas pada volume tetap = 1 273 pt = tekanan pada suhu tertentu contoh soal: 1. Sebuah ruangan yang volumenya 2m3 berisi suatu gas yang bersuhu 320 C. apabila gas itu di[anaskan menjadi 420 C paad tekanan tetap, tentukan volume gas itu? Jawabannya: V = 2m3 γp = 1 273 /0 C ∆t = 420 C - 320 C = 100 C Maka, Vt = V + (V x γp x ∆t) = 2m3 + (2m3 x 1 273 /0 C x 100 C ) = 2m3 + 0,073m3 = 2,073m3 2. Suatu gas dalam ruang tertutup bersuhu 200 C dipanaskan menjadi 1310 C pada volume tetap, dan apabila tekanan asalnya 3 atm, maka berapakah tekanan gas itu? Jawabannya: p = 3 atm γv = 1 273 /0 C ∆t = 1310 C - 200 C = 910 C Maka, pt = p + (p x γv x ∆t) = 3 atm + (3 atm x 1 273 /0 C x 910 C) = 3 atm + 1 atm = 4 atm C. Penerapan Pemuaian Bimetal a. Bimetal adalah dua keeping logam yang berbeda jenisnya digabungkan menjadi satu. b. Arah melengkung pada bimetal yaitu mengikuti dari logam yang koefisiennya lebih kecil dari logam yan satunya bila dipanaskan, sebaliknya melengkung kea rah logam yang koefisiennya besar bila didinginkan.
  • 7. Suhu dan Pemuaian 7 Contohnya: 1) Bimetal besi dan tembaga jika dipanaskan akan melengkung ke besi karena koefisien besi yan terkecil, sebaliknya jika didinginkan akan melengkung ke tembaga karena koefisien tembaga terbesar pada bimetal itu. 2) Bimetal yang terbuat dari tembaga dan kuningan, jika dipanaskan akan melengkung kea rah tembaga, karena koefisien tembaga kecil, sebaliknya jika didinginkan akan melengkung kea rah kuningan, karena koefisien kuningan besar. c. Pemanfaatan bimetal: alarm kebakaran, thermostat yaitu pengatur suhu pada setrika, dan thermometer, Penerapan pemuaian dalam kehidupan sehari – hari: a. Bimetal (perhatikan dan baca uraian di atas) b. Pemasangan rel kereta api Pada pemasangan rel keeta api, sambungan antara bata rel yang satu dengan yang lainnya harus ada celah, karena pada saat panas batang rel itu akan memanjang, akibatnya batang rel memanjang dan akan menyatu dengan batang rel yang lainnya, maka bila tidak ada celah batang rel akan melengkung dan rusak. c. Pengelingan plat logam, yaitu menyambung dua plat logam dengan menggunakan paku keeling. d. Pemasangan kawat PLN dan telepon harus kendur, karena bila pada saat dingin akan menyusut. e. Dengan sifat pemuaian zat cair, raksa da alcohol dapat dijadikan zat pengisi thermometer. Pada saat dikenai panas raksa dan alcohol memuai (naik) dan pada saat menerima dingin raksa dan alcohol menyusut (turun).