SlideShare a Scribd company logo
1 of 42
Shalat jama’ah dan munfarid 
Kelompok 3: 
Alma Jutigas A.D (02) 
Dinda Sabrina R (04) 
Inne Eka 0ktaviyanti (12) 
Ivinia Muthia Anjani (13) 
Siti Hafshah M (31) 
Yasmin Hanun Kinanti (35)
Pengertian Shalat Sunnah berjama’ah dan munfarid: 
Shalat sunah berjama’ah adalah salat yang 
dikerjakan secara bersama salah satu menjadi imam 
dan yang lain menjadi makmum dengan syarat yang 
telah ditentukan. 
Shalat sunnah berjamaah adalah shalat Idain, Shalat 
Tarawih, Shalat Witir, Shalat Istisqa’ (minta hujan), 
shalat Gerhana Matahari (Kusuf) dan shalat Gerhana 
Bulan (Khusuf) 
Shalat sunah munfarid adalah shalat sunah yang 
lebih baik dilakukan dengan cara sendirian, tidak ada 
imam atau makmum
Arti penting Sholat berjama’ah: 
Artinya: “Dan apabila kamu berada di tengah-tengah 
mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan 
salat bersama-sama mereka, maka hendaklah 
segolongan dari mereka berdiri (salat) bersamamu”. 
(QS An Nisa: 102) 
Selain itu, bagi orang yang mengerjakan salat secara 
berjemaah akan dilipat gandakan pahalanya sampai 27 
kali lipat dibanding dengan salat sendirian (munfarid). 
Hal ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW : 
Artinya: “Dari Ibnu Umar, Rasulullah saw, bersabda: 
kebaikan salat berjamaah itu melebihi salat sendirian 
sebanyak 27 derajat.” (HR Bukhari dan Muslim) 
Ketentuan Salat Berjamaah 
Dalam salat berjamaah, ada beberapa hal yang harus 
diperhatikan diantaranya syarat-syarat seorang imam, 
makmum, cara menegur imam, cara mengganti imam, 
dan cara menjadi imam masbuk.
A. Imam 
Imam adalah pemimpin dalam salat berjamaah, baik 
dalam salat wajib maupun salat sunah, semua gerak-geriknya 
akan di ikuti oleh para jemaah lainnya. Oleh 
karena itu, seorang Imam harus memenuhi syarat-syarat 
sebagai berikut : 
1 Sehat akalnya. 
2 Orang yang fasih bacaan Al qur`annya. 
3 Orang yang lebih tua usianya diantara jemaah yang 
lain. 
4 Orang yang paling banyak hafalan surah-surah al 
qur`an. 
5 Orang yang lebih alim (menguasai ilmu-ilmu agama). 
6 Orang yang paling banyak amal salehnya dan sedikit 
berbuat maksiat.
Adapun ketentuan seorang imam yang diikuti oleh 
makmum adalah sebagai berikut : 
a. Jika imamnya laki-laki, makmumnya boleh laki-laki 
dan perempuan. 
b. Jika imamnya perempuan, makmumnya hanya 
perempuan. 
c. Jika imamnya hunsa (banci), makmumnya hanya 
perepmpuan. 
b. Makmum 
Makmum adalah orang yang menjadi pengikut dalam 
salat berjamaah. Makmum dibagi menjadi dua, yaitu 
makmum muwafik dan makmum masbuk. 
Makmum Muwafik adalah makmum yang terlambat 
datang mengikuti imam, tetapi masih sempat membaca 
surah Al Fatihah sebelum imam rukuk.
Makmum masbuk adalah makmum yang terlambat 
datang sementara imam sudah melakukan sebabgian 
rukun salat. Dengan demikian, makmum masbuk 
langsung takbiratul ihram disertai niat kemudian 
mengikuti imam. Apabila Imam belum rukuk hendaknya 
ia membaca surah Al Fatihah sampai ayat terakhir 
yang mungkin dibaca. 
Apabila ia mendapati imam sedang rukuk, maka 
sesudah takbiratul ihram langsungmengikuti rukuk 
bersama imam tanpa membaca Surah Al Fatihah. 
Makmum yang demikian itu tetap mendapat satu 
rakaat bersama imam, selanjutnya tinggal melanjutkan 
kekurangan rakaatnya sesudah imam salam. Hal ini 
sesuai sabda Rasulullah SAW : 
Artinya: “Apabila seseorang diantara kamu datang 
untuk melaksanakan salat sewaktu kamu sujud, maka 
sujudlah dan janganlah kamu hitung itu stu rakaat. 
Siapa yang mendapati rukuk beserta imam ia telah 
mendapat satu rakaat.” (HR Abu Daud)
Untuk dapat menjadi makmum dalam salat berjemaah harus 
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : 
1 Makmum berniat mengikuti imam. 
2 Makmum mengetahui segala gerak-gerik yang dilakukan oleh 
imam. 
3 Tempat makmum tidak boleh lebih depan daripada imam. 
4 Makmum tidak boleh mendahului imam dalam melakukan rukun-rukun 
salat (mulai takbiratul ihram sampai salam). 
5 Makmum tidak boleh melambatkan diri dari imam lebih dari dua 
rukun salat. 
6 Niat salat makmum harus sama dengan salat imam. Contohnya : 
imam niat salat zuhur, makmum juga berniat salat Zuhur bukan niat 
salat Ashar atau yang lainnya. 
7 Makmum dan imam harus berada di satu tempat, tidak boleh ada 
dinding yang menghalangi makmum dengan imam sehingga imam 
tidak mendengar yang di ucapkan imam atau tidak mengetahui 
gerakan imam atau saf yang di belakang imam. 
8 Jika imamnya batal, makmum sebelah kanan maju ke depan 
menggantikan imam. 
9 Jika imam melakukan kesalahan atau lupa, maka makmum 
hendaknya memberitahukan dengan mengucapkan Subhahanallah 
bagi makmum laki-laki dan bertepuk tangan bagi makmum 
perempuan.
B. Saf (Barisan) Salat Berjamaah 
Pengertian saf dalam salat berjamaah juga penting 
untuk diperhatikan sehingga salat berjemaah berjalan 
dengan rapi dan tertib. Oleh karena itu, tugas imam 
sebelum salat jemaah dimulai diantaranya merapikan 
saf supaya lurus. Saf laki-laki yang paling depan 
adalah saf yang lebih utama dibanding saf saf yang 
dibelakang. Akan tetapi bagi perempuan sebaik-baik 
saf adalah yang paling belakang. Hal ini sesuai hadis 
Nabi Muhammad SAW, yang berbunyi : 
Artinya: “Sebaik-baik saf laki-laki dewasa adalah saf 
yang pertama, seburuk-buruknya adalah saf yang 
paling belakang. Sebaik-baik saf perempuan adalah 
yang paling belakang dan seburuk-buruknya adalah saf 
yang pertama.” (HR Muslim)
Adapun posisi yang benar dalam salat berjamaah 
adalah sebagai berikut : 
1 Apabila imam laki-laki makmum laki-laki satu, maka 
makmum berada di sebelah kanan 
2 Apabila makmum laki-laki dua, maka makmum berada 
di sebelah kanan dan kiri. 
3 Apabila Imam laki-laki makmum laki-laki dan 
perempuanseorang, maka makmum perempuan berada 
di belakang laki-laki sebelah kiri. 
4 Apabila Imam laki-laki makmum laki-laki lebih dari 
tiga, makmum perempuan berada di belakang laki-laki. 
5 Apabila Imam perempuan maka makmum harus 
perempuan dan berada tidak jauh ke belakang Imam 
.
C. Hikmah Salat Berjamaah 
Melakukan salat berjemaah memberikan banyak 
hikmah, diantaranya sebagai berikut : 
1. Meningkatkan ketakwaan kepada Allah Swt. 
2. Menambah kekhusyukan dalam beribadah. 
3. Pahala akan dilipatgandakan sampai 27 kali lipat. 
4. Melatih diri supaya berdisiplin dalam mengerjakan 
sesuatu. 
5. Memupuk semangat persaudaraan dan 
memperkokoh persatuan umat Islam. 
6. Menyebarkan ajaran Islam dikalangan masyarakat.
Macam-macam Shalat Sunnah Berjama’ah: 
1. SHALAT ‘IDAIN. 
a. Pengertian dan hukum 
Idain artinya dua hari raya. Yang dimaksud shalat 
Idain adalah shalat pada waktu dua hari raya 
yakni Hari Raya Idul fitri (1 syawal) dan Hari Raya 
Idul Adha (10 Dzulhijjah). 
Adapun hukum melaksanakannya adalah sunah 
muakkad yaitu sunnah yang sangat dianjurkan. 
Rasulullah SAW bersabda: 
artinya:“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam 
memerintahkan kepada kami pada saat shalat ‘ied 
(Idul Fithri ataupun Idul Adha) agar mengeluarkan 
para gadis (yang baru beranjak dewasa) dan wanita 
yang dipingit, begitu pula wanita yang sedang 
haidh. Namun beliau memerintahkan pada wanita 
yang sedang haidh untuk menjauhi tempat shalat.”
b. Waktu dan tempat pelaksanaan 
Waktu mengerjakan shalat sunah Idul Fitri adalah 
setelah terbitnya matahari dua penggalah (kurang 
lebih 3 meter) sampai tergelincirnya matahari. 
Sedangkan shalat Idul Adha dimulai setelah 
matahari terbit satu penggalah. Adapun tempatnya 
sebaiknya dilakukan di tanah lapang seperti yang 
dianjurkan oleh Nabi (kecuali ada halangan), karena 
shalat Id itu untuk syiar agama. Namun sebagian 
ulama’ berpendapat lebih baik dikerjakan di 
Masjid, karena masjid itu tempat yang mulia dan 
suci.
2. SHALAT TARAWIH 
a. Pengertian Shalat Tarawih 
Shalat tarawih adalah shalat sunah yang 
dilaksanakan khusus pada malam hari bulan 
Ramadhan. Shalat tarawih merupakan amalan sunah 
pada bulan Ramadhan di samping ibadah-ibadah lain 
seperti memperbanyak tadarus Al Quran, berzikir, 
berdoa, mendalami ilmu agama dengan mengikuti 
pesantren kilat, dan sebagainya. Kegiatan tersebut 
bertujuan untuk lebih mendekatkan diri kepada 
Allah SWT. 
b. Hukum Shalat Tarawih 
Hukum melaksanakannya adalah sunah 
muakkad, sebagaimana hadis Rasulullah SAW : 
artinya :“Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah SAW 
bersabda : Barangsiapa yang melaksanakan shalat 
pada malam hari di bulan Ramadhan dengan 
dilandasi iman dan semata-mata mengharap ridha 
Allah SWT maka akan diampuni dosa-dosanya yang 
telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
3 . SHALAT WITIR 
a. Pengertian Shalat Witir 
Witir artinya ganjil. Shalat Witir artinya 
shalat sunah yang dikerjakan pada malam hari 
setelah shalat Isya’ dengan bilangan rakaatnya 
ganjil baik di bulan Ramadan maupun diluar 
bulan Ramadan. 
Rasulullaâh shallallâhu ‘alaihi wasallam 
bersabda : 
رجكُ اِِ رلِ عَّْلُراآ مََْكرتْلاُآ رَو آَِ اوُلَعْجا 
Artinya :Jadikanlah akhir shalat kamu di malam 
hari dengan shalat Witir. (H.R. Muttafaq Alaih) 
.
1. SHALAT ISTISQA’ (Shalat minta 
hujan) 
Shalat Istisqa’ adalah shalat sunnat 2 rakaat 
yang dilakukan untuk memohon turunnya hujan 
kepada Allah SWT. 
Shalat Istisqa’ hukumnya sunnah muakkad 
(sangat ditekankan) ketika terjadi musim 
kering, karena Rasulullah Shallallahu’alaihi 
Wasallam memerintahkan hal tersebut 
رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللََّّ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ خَرَجَ يَسْتَسْقِي قَالَ فَحَوَّلَ إِلَى 
النَّاسِ ظَهْرَه وَاسْتَقْبَلَ الْقِبْلَة يَدْعُو ثمَُّ حَوَّلَ رِدَاءَه ثمَُّ صَلَّى لَنَا رَكْعَتَيْنِ 
جَهَرَ فِيهِمَا بِالْقِرَاءَة artinya:Saya melihat Nabi saw tatkala pergi 
ke tanah lapang untuk shalat istisqa’ beliau 
palingkan punggungnya menghadap para 
sahabat dan kiblat sambil berdo’a, lalu beliau 
palingkan selendangnya, kemudian shalat 
dengan kami du’a rekaat dengan suara yang 
keras ketika membaca ayat.
a. Adab Sebelum Shalat Istisqa 
1. Berpuasa 4 hari berturut-turut, karena doa 
orang berpuasa tidak akan ditolak. 
2. Menjauhkan dari kezaliman dan taubat. 
3. Banyak berbuat baik dan bersedekah. 
4. Pada hari ke-4 keluar menuju tempat shalat 
dengan mengajak anak-anak, orang tua, dan 
binatang ternak, memakai pakaian 
sederhana. 
b. Tata Cara Melaksanakan Shalat 
Istisqa’ 
1. Berniat dalam hati melakukan Shalat 
Istisqa. Jika diucapkan lafal niatnya sbb: 
أصَُلِِّيْ سُنَّةَ اْلإِسْتِسْقَاءِ رَكْعَتَيْنِ لِلََِّّ تَعَالَى 
artinya: Aku niat Shalat sunnah 
istisqa dua rakaat karena Allah ta’ala. 
1. Shalat dua rakaat, sebagaimana shalat ‘Id, 
rakaat pertama takbir 7 kali dan rakaat 
kedua takbir 5 kali.
2. Rakaat pertama disunnahkan membaca surat 
Al-A’la dan rakaat kedua surat Al-Ghasiyah 
3. Setelah shalat, diteruskan dengan 
khutbah dua kali. 
4. Berdoa menghadap kiblat dan mengangkat 
dua tangan. 
5. Dianjurkan doa Istisqa 
6. Bertawasul dengan amal shalih 
7. Khusus untuk kaum lelaki disunnahkan 
memindahkan dan membalikkan selendang 
atau sorbannya. 
8. Dianjurkan imam keluar bersama 
masyarakat. 
9. Dianjurkan membawa binatang ternak. 
Doa setelah Shalat Istisqa : 
artinya: Segala puji bagi Allah Rabbul ‘alamin 
yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, yang 
merajai hari pembalasan, tidak ada Tuhan 
selain Allah yang melakukan apa yang Ia 
kehendaki, ya Allah Engkaulah Allah tidak ada 
Tuhan selain Engkau, Engkau Mahakaya dan 
kami orang-orang fakir, turunkanlah pada kami
hujan, dan jadikan apa yang Engkau turunkan 
sebagai kekuatan dan bekal hingga suatu batas 
yang lama. 
Ya Allah, turunkan bagi kami hujan 3x, Ya 
Allah, turunkan bagi kami hujan yang 
menyuburkan, menyejahterakan, bermanfaat, 
mengalir dari atas ke bawah merata, dan 
terus-menerus kebaikannya bagi negeri dan 
penghuninya. Ya Allah pada pegunungan, 
Shalallahu ‘Alaihi wa Sallamah ladang dan 
danau-danau. Ya Allah kami beristighfar 
kepada-Mu, sesungguhnya Engkau penerima 
ampun, turunkan kepada hujan dari langit yang 
terus menerus memberikan kebaikan. Ya Allah 
turunkanlah hujan dan jangan jadikan kami 
termasuk orang-orang yang putus asa. Ya Allah 
negeri dan penduduknya mengalami kesulitan, 
kesengsaraan, kesempitan dan kami tidak 
mengadu kecuali kepada-Mu. Ya Allah 
tumbuhkanlah bagi kami tanaman, suburkanlah 
susu-sus ternak kami, turunkanlah hujan dari 
keberkahan langit dan tumbuhkanlah tanaman 
dari keberkahan bumi. Ya Allah angkatlah dari
kami kesusahan, kelaparan, dan terbukanya 
aurat, singkapkan dari kami musibah dan tidak 
ada yang dapat menyingkapkannya kecuali 
Engkau. 
Ya Allah turunkanlah hujan dan tolonglah kami 
atas musuh. Ya Allah Engkau telah 
memerintahkan kami untuk berdoa, dan 
berjanji untuk mengabulkan. Dan kami telah 
berdoa sebagaimana engkau perintahkan, maka 
kabulkanlah sebagaimana Engkau telah 
janjikan. Ya Allah berikanlah anugerah 
ampunan-Mu atas kesalahan kami, dan 
kabulkan hujan untuk kami dan kelapangan 
rezeki.
2. SHALAT GERHANA MATAHARI 
(Kusuf) dan SHALAT GERHANA 
BULAN (Khusuf) 
Shalat kusuf atau shalat khusuf adalah shalat 
yang dikerjakan dengan tata cara tertentu 
karena terjadinya gerhana matahari atau 
gerhana bulan. 
Hukum shalat gerhana adalah sunnah mu’akkad 
sebagaimana shalat gerhana matahari dan 
dilakukan secara berjamaah. 
Nabi SAW bersabda: 
فَإِذَا رَأَيْتمُُوهُمَا فَافْزَعُوا إِلَى الصَّلاَة artinya: Jika kalian melihat kedua gerhana 
yaitu gerhana matahari dan bulan, 
bersegeralah menunaikan shalat.” (HR. 
Bukhari)
c. Tata cara melaksanakan shalat 
gerhana adalah sebagai berikut: 
Lafal Niat shalat gerhana matahari (Shalat 
Kusuf) : 
تِّيِّ تَِِّ لأَّل فُِِّيِّتِّعُلكأ سَِِّلَّشأ لِف سَُلكأ ةََّنأِّ يِّل صُأ 
artinya:“ Aku niat Shalat sunnah gerhana 
matahari dua rakaat karena Allah ta’ala Lafal 
Niat shalat gerhana bulan (Shalat Khusuf): 
تِّيِّ تَِِّ لأَّل فُِِّيِّتِّعُلكأ لََُِِِِّّّأِ لِ ف سَُلكأ ةََّنأِّ يِّل صُأ 
artinya: Aku niat Shalat sunnah gerhana 
bulan dua rakaat karena Allah ta’ala. 
2. Takbiratul ihram yaitu bertakbir 
sebagaimana shalat biasa. Membaca do’a 
istiftah dan berta’awudz, kemudian membaca 
surat Al Fatihah dan membaca surat yang 
panjang (seperti surat Al Baqarah) sambil 
dijaharkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih) 
3. Kemudian ruku’ sambil memanjangkannya. 
4. Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal)
5. Setelah i’tidal ini tidak langsung sujud, 
namun dilanjutkan dengan membaca surat Al 
Fatihah dan surat yang panjang. Berdiri yang 
kedua ini lebih singkat dari yang pertama. 
6. Kemudian ruku’ kembali (ruku’ kedua) yang 
panjangnya lebih pendek dari ruku’ 
sebelumnya. 
7. Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal). 
8. Kemudian sujud yang panjangnya 
sebagaimana ruku’, lalu duduk di antara dua 
sujud kemudian sujud kembali. 
9. Kemudian bangkit dari sujud lalu 
mengerjakan raka’at kedua sebagaimana 
raka’at pertama hanya saja bacaan dan 
gerakan-gerakannya lebih singkat dari 
sebelumnya. 
10.Salam. 
11. Setelah itu imam menyampaikan khutbah 
kepada para jama’ah yang berisi anjuran untuk
berdzikir, berdo’a, beristighfar, sedekah, dan 
membebaskan budak. 
Apabila gerhana masih berlangsung setelah 
shalat selesai, maka hendaklah berdzikir 
kepada Allah dan berdoa sampai gerhana 
berakhir, dan tidak mengulang shalat. Apabila 
gerhana selesai dan dia masih shalat 
hendaknya dia sempurnakan shalatnya dengan 
khafifah (dipercepat), tidak berhenti shalat 
begitu saja.
Macam-macam Shalat Sunnah Munfarid: 
1. SHALAT TAHIYATUL MASJID 
a. Pengertian Shalat Tahiyatul Masjid. 
Shalat Tahiyatul Masjid adalah shalat sunah yang 
dilaksanakan ketika seseorang memasuki masjid. Hukum 
melaksanakannya adalah sunah, dikerjakan 2 rakaat 
sebelum duduk dengan tujuan menghormati (memuliakan) 
masjid. Nabi Saw bersabda: 
عِّلَُ شِّأ كُِّْأ لَُِّخِّأ فُِِّيِّتِّعُلكأ عِّ فُِِّلُأ لَََُُِِِّّأَِّ مِِّّْ ف حُأ فَِِّّخِّأ الذِِّ 
artinya:Jika salah seorang dari kalian masuk masjid, 
maka hendaklah dia shalat dua rakaat sebelum dia 
duduk.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim) 
b. Cara melaksanakan shalat Tahiyatul Masjid 
1. Berniat shalat Tahiyatul Masjid Bacaan niatnya 
apabila diucapkan adalah : 
تيِِّّ تَِ أل فُِِّيِّتِّعُلكأ لَََُُِِِّّلأَ تِّلمعَّنأِّ ةََّنأُ يِّل ص 
artinya: Saya berniat shalat tahiyat masjid dua rakaat 
karena Allah Ta’ala.” 
2. Takbiratul ihram 
3. Shalat dua rakaat seperti biasa. 
4. Salam.
2. SHALAT TAHAJUD 
a. Pengertian Shalat Tahajud 
Tahajud berarti bangun dari tidur pada malam hari. Jadi 
shalat Tahajud adalah shalat sunah yang dikerjakan pada malam 
hari setelah shalat Isya’ sampai menjelang waktu Subuh. Lebih 
utama dikerjakan sepertiga malam yang terakhir (kira-kira jam 
02.00 dini hari). Hukum melaksanakan shalat Tahajjud adalah 
sunnah muakkad. Jumlah rakaatnya paling sedikit 2 rakaat dan 
paling banyak tak terbatas. Firman Allah SWT 
مَُِّّ سَّ لُِِّّكِّأ عِّلُيِّعِّكِّأ كُِّْأ ىِّ تَِّ كِِِّّأ ةِّلَ نأُ لللهأ تِِّّْ عُلخأ سِّلَّكِّأ 
artinya :“Dan pada sebagian malam hari (shalat) Tahajudlah 
kamu sebagai (ibadah) tambahan bagimu. Mudah-mudahan 
Tuhanmu memberikan tempat (kedudukan) yang terpuji (Q.s. Al- 
Isra’ : 79) Waktu pelaksanaan shalat tahajjud adalah mulai 
setelah Isya’ sampai sepertiga akhir malam. Ulama membagi 
waktu tahajjud menjadi tiga, yaitu: 
1. Sepertiga malam pertama. Dari jam 19.00 sampai jam 
22.00 
2. Sepertiga malam kedua. Dari jam 22.00 sampai 01.00 
3. Seperti malam ketiga. Dari jam 01.00 sampai 
masuknya waktu subuh.
Berdo’a setelah Shalat tahajud. 
مُِِِّ أََُّ سِّ كِِِّّأ ،لعُْلكََّأ سِّ كَُِّّأ سِّ رُِِّلُِاأ سََََِِِِّّّّلِنأ ة سُ أِ ةُِّْنِّأ مُِِِّ أََُّ كِِِّّأ حَأَّ 
بُِِّّأ ةُِّْنِّأ مُِِِّ أََُّ سِّ كِِِّّأ ،لعُْلكََّأ سِّ كَُِّّأ سِّ رُِِّلُِاأ سََََِِِِّّّّلِنأ عَِّلَحأ ةُِّْنِّأ 
سََََِِِِّّّّلِنأ كأ كِِِّّأ مُِِِّ أََُّ سِّ كِِِّّأ ،لعُْلكََّأ سِّ كَُِّّأ سِّ رُِِّلُِاأ سََََِِِِّّّّلِنأ 
سِّ كِِِّّأ ،سِّ رُِِّلُِاأ سََََِِِِّّّّلِنأ لَِّّ كأ ةُِّْنِّأ مُِِِّ أََُّ سِّ كِِِّّأ ،لعُْلكََّأ سِّ كَُِّّأ سِّ رُِِّلُِأ ا 
، مُِِِّ أُّ سِّلِ قكِّأ ، مُِِِّ أُّ سِّ سَُِّ كِّأ ، مُِِِّ أُّ سِّسِّىُ كِّأ ، مُِِِّ أُّ ةُِّْنِّأ ، مُِِِّ أََُّ 
،مِّ أَ سِّ ىَََِِِّّنأ ،مِّ أَ سِّ مَِّّ أَََّّ ،مِّ أَ سِّ ةَِِّللعسُُّكِّأ ،مِّ أَ سِّ ةَِِّ أِ ،مِّ أَ سِّ ةََُِِِّّنأ 
سِّللكِّأ ، ةِِّّْلُ نأ سِّالعُِِّكِّأ ، ةَُُِّّ نأ سِّللكِّأ ،تِّسِّفَّ نأ سِّىِّ عُكِّأ ، نأ كِِِّّأ حَأَّ 
سِّ ، فَِّّْ نأ سِّ نأ لِصُأ لَُِِّْْأُِ .مِّ فَِّ نأ سِّالعُِِّكِّأ ،فِّ يَِّ نأ 
ةُِّْنِّأ ، ةُِّْنِّأ الأَ الهِٰأِّ أَ ، قَِّّلفَ أِ سِّ ةُِّْنِّأ لََََِّّحأ ةُِّْنِّأ ، ىُِّْ ةُ نأ سِّ نأ أَُِِِّّْ 
ةُِّْنِّأ الأَ الهِٰأِّ أَ اللِٰصَُأ 
artinya: “Ya, Allah! Bagi-Mu segala puji, 
Engkau cahaya langit dan bumi serta seisinya. 
Bagi-Mu segala puji, Engkau yang mengurusi 
langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala 
puji, Engkau Tuhan yang menguasai langit dan 
bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji dan 
bagi-Mu kerajaan langit dan bumi serta seisi-nya. 
Bagi-Mu segala puji, Engkau benar, janji- 
Mu benar, firman-Mu benar, bertemu dengan- 
Mu benar, Surga adalah benar (ada), Neraka 
adalah benar (ada), (terutusnya) para nabi 
adalah benar, (terutusnya) Muhammad adalah
benar (dari- Mu), peristiwa hari kiamat adalah 
benar. Ya Allah, kepada-Mu aku pasrah, 
kepada-Mu aku bertawakal, kepada-Mu aku 
beriman, kepada-Mu aku kembali (bertaubat), 
dengan pertolongan-Mu aku berdebat (kepada 
orang-orang kafir), kepada-Mu (dan dengan 
ajaran-Mu) aku menjatuhkan hukum. Oleh 
karena itu, ampunilah dosaku yang telah lalu 
dan yang akan datang. Engkaulah yang 
mendahulukan dan mengakhirkan, tiada Tuhan 
yang hak disembahkecuali Engkau, Engkau 
adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang hak 
disembah kecuali Engkau”.
3. SHALAT ISTIKHARAH 
a. Pengertian Shalat Istikharah 
Shalat Istikharah artinya shalat sunah dua 
rakaat dengan maksud mohon petunjuk dari Allah 
SWT dalam menentukan pilihan terbaik diantara 
dua pilihan atau lebih. Hukum melaksanakannya 
adalah sunah dikerjakan pada waktu siang atau 
malam, pagi atau sore dengan 2 rakaat. Nabi Saw 
bersabda: 
عَنْ جَابِرٍ رضي الله عنه قَالَ : كَانَ رَسُولُ اللََِّّ صلى الله عليه وسلم يُعَلِِّمُنَا 
الاسْتِخَارَةَ فِي الأمُُورِ كُلِِّهَا كَمَ ا يُعَلِِّمُنَا السُّورَةَ مِنْ الْقُرْآنِ يَقُولُ إذَا هَمَّ أَحَدُكُمْ 
بِالأَمْرِ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ مِنْ غَيْرِ الْفَرِيضَةِ ثمَُّ لِيَقُلْ 
artinya: Rasulullah mengajarkan kami ber-istikharah 
dalam seluruh perkara sebagaimana 
beliau mengajar kami surat Al-Quran. Beliau 
bersabda, “Apabila kalian bermaksud sesuatu, 
maka shalatlah dua raka’at sunnah kemudian 
berdoalah…” (HR. Bukhari)
Doa setelah shalat istikharah 
، يُِِِّلعُِلحأ كُِّْل كِّأ لَّكُأ سِّ أَُِِّّْ كِّأ ،لل تَُِِّلكِّأ سِّ تَُِِّّْلََُ كِِّأ ،لللي لَّكِّأ تَُِِّّْلفعُ كِِّأ الةلَصُأ حَأَّ 
تِّيُ حأ ف ةُنِّأ الكُأ حَأ . ع سُلبأ ىِّمَّحأ سِّ ةُِّْنِّأ ، ىُِّْ حأ سِّ أَ سِّتِّيُ حأ ،لََُِّْ أِ سِّ أَِّ تِّلََُ أِ كِّْلةَّكِّأ 
لَُِِّّْمُأ سِّىِّلَلَِّلنأ سِّ يَِِّّّلَسصُأ لَعُةلصُأ لصُْأ لِصُأ فِّعُ أَِ -مِّ تََِِّّهأ سِّع تَََِّّّ- رُِِّ أَُِِّّ اِّذِّ كَِّّْأ 
لِصُأ سِّ أَِ رُِِّ أَُِِّّ اِّذِّ كَِّّْأ تِّيُ حأ ف ةُنِّأ سِّالكُأ ،لعُْلهأ لِصُأ لِّلَِكُأ ع حأَّ لِصُأ سِّعِّلاََُِأ لِصُأ اُِأ 
لِصِّأ سِّ أُِ ىِّةُهأ سِّ يُِلِةُْلصُأ ىِّةلَصُأ يَُِّْلِهُْأ لَُِِّّْمُأ سِّىِّلَلَِّلنأ سِّ يَِِّّّلَسصُأ لَعُةلصُأ لصُْأ 
لللهأ لُِِّْكةلصُأ ع حأَّ فِّ كَِّأ مِّعُ يأ فُِِِّعُ أِِّ 
artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku meminta 
pilihan yang tepat kepadaMu dengan ilmu 
pengetahuanMu dan aku mohon kekuasaanMu 
(untuk mengatasi persoalanku) dengan 
kemahakuasaanMu. Aku mohon kepadaMu sesuatu 
dari anugerahMu Yang Maha Agung, sesungguhnya 
Engkau Mahakuasa, sedang aku tidak kuasa, Engkau 
mengetahui, sedang aku tidak mengetahuinya dan 
Engkau adalah Maha Mengetahui hal yang ghaib. Ya 
Allah, apabila Engkau mengetahui bahwa urusan 
ini (orang yang mempunyai hajat hendaknya 
menyebut persoalannya) lebih baik dalam agamaku, 
dan akibatnya terhadap diriku sukseskanlah untuk 
ku, mudahkan jalannya, kemudian berilah berkah. 
Akan tetapi apabila Engkau mengetahui bahwa
persoalan ini lebih berbahaya bagiku dalam agama, 
perekonomian dan akibatnya kepada diriku, maka 
singkirkan persoalan tersebut, dan jauhkan aku 
daripadanya, takdirkan kebaikan untuk ku di mana 
saja kebaikan itu berada, kemudian berilah 
kerelaanMu kepadaku.” Setelah shalat istikharah, 
biasanya di dalam hati timbul rasa tenang dan 
mantap terhadap salah satu pilihan yang ada. Bisa 
juga hasil istikharah diketahui lewat mimpi, dengan 
isyarat dan simbol-simbol tertentu. Kalau masih 
ragu, istikharah dapat diulang dua atau tiga kali.
4. SHALAT DHUHA 
a. Pengertian Shalat Dhuha 
Shalat Dhuha adalah shalat sunnah yang dilaksanakan 
pada pagi sampai siang hari. Dari setelah matahari agak 
tinggi sampai sebelum masuk waktu dzuhur. Waktu 
terbaik adalah dengan mengakhirkan sampai waktu agak 
siang (panas). Kira-kira antara jam 8 sampai jam 10. 
Hukum salat Duha adalah sunnah muakkad. Jumlah 
rakaatnya paling sedikit dua, rakaat dan paling banyak 
dua belas rakaat, yang paling utama delapan rakaat. 
Rasulullah Saw bersabda: 
مِِّّْلَف حُأ لَّكُأ مَِّ تَِّّ ف لخَأ ىِّ ت ع يُلل صأ خََِِّّأ ةَِّّْهأ سِّ حِّأ ىِّ عُلهأ أَِّ يِّ ت ةَِِّللصَأل ىِّكُأ ذِّرأَِ لِّْلص ىِّكُأ 
يِّ نََِِّّأَ تفُِّللع حِِّأر سِّف خُّأ يِّ نََِِّّأَ تِّلَُ ع رنأ سِّف خُّأ يِّ نََِِّّأَ تِّمُلَّع حَِّأر سِّف خُّأ يِّ نََِِّّأ تِّ لَُلعمِّرنأ فِّْ خُّأ يِّ نََِِّّأَ 
عِّ فُِِّي فُِِّيِّتِّلَكأ ذِّلِكِّأ لَّكُأ سِّع لَُج يأ يِّ نََِِّّأَ ةَُّفِّلأِ كُأىِّأ سِّةِّ صََُأ يِّ نََِِّّأَ لليََُُِِّّ سِلكأ سِّ أََُِِّّْ 
كُِِّمِّت لَّكُأ 
artinya:Dari Abu Dzar dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa 
sallam, bahwa beliau telah bersabda, “Setiap hari bagi 
setiap persendian dari salah seorang di antara kalian 
terdapat kewajiban untuk bersedekah. Setiap tasbih 
adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap 
tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, 
amar makruf nahi munkar adalah sedekah. Semua itu 
tercukupkan dengan dua rakaat shalat yang dilakukan di 
waktu dhuha.” (HR. Muslim)
5. SHALAT TASBIH 
Shalat tasbih ( تِِ لََ عص يما ) adalah shalat 
sunnah 4 (empat) rakaat yang banyak mengandung 
ucapan tasbih (subhanallah) di setiap gerakannya. 
Shalat Sunnah Tasbih adalah shalat sunnat empat 
raka’at yang di dalamnya ada bacaan tasbih 
sebanyak 300 kali dan setiap raka’atnya ada 
bacaan tasbih sebanyak 75 kali, yang dikerjakan 
paling tidak minimal sekali seumur hidup. Tetapi 
jika mampu boleh mengerjakannya setahun sekali, 
sebulan sekali, seminggu sekali atau setiap malam 
sekali. 
a. Cara melaksanakan Shalat Tasbih 
Shalat Tasbih bisa dikerjakan dengan dua cara: 
– Dikerjakan di siang hari yakni empat rakaat 
satu salam. 
– Dikerjakan di malam hari yakni empat rakaat 
dengan dua salam, yaitu tiap dua rakaat dengan 
satu salam.
Adapun Cara melaksanakan Shalat Tasbih sbb: 
1. Berniat melakukan Shalat Tasbih 
Lafaz niat Shalat Tasbih 4 rakaat: 
لِّ أُِ فُِّْأ أِِّ تِّيِّ صَِِّ لأَّل فِِِّّيِّرَنأ لُِِِِّّلِّأ تِِ لََُّلعُصأل ةََّنأِّ يِّل ص 
artinya: Sengaja aku shalat sunnat tasbih empat 
rakaat karena Allah Ta’ala. 
Lafaz niat Shalat Tasbih 2 rakaat: 
فُِّْلِّ أُِ أِِّ .تِّيِّ صَِِّ لأَّل فِِِّّيِّتِّعُلكأ تِِ لََُّلعُصأل ةََّنأِّ يِّل ص 
artinya: Sengaja aku shalat sunnat tasbih dua 
rakaat karena Allah Ta’ala. 
2. Setelah membaca surat al-Fatihah dan surat 
lainnya sebelum rukuk membaca tasbih sebanyak 15 
kali dengan lafaz: 
يُِِِّلعُِلحأ يُِِِّل صَأل للأَل الأََّ سَّحأِّ سِّ أَِّ مِّسُخِّأ سِّ أَِّ فُِّْلِّ أُِ سِّ أ أ الأََّ الهِِّأِّ سِّ أَِّ لأَّل سِّ مُِِِّ أََُّ 
أل لَُمِّ كَِّأ 
3. Ketika ruku’ sesudah membaca do’a ruku’ 
membaca tasbih 10 kali, 
4. Ketika bangun dari ruku’ sesudah bacaan i’tidal
membaca tasbih 10 kali, 
5. Ketika sujud pertama sesudah membaca do’a 
sujud membaca tasbih 10 kali, 
6. Ketika duduk diantara dua sujud sesudah 
membaca bacaan antara dua sujud membaca tasbih 
10 kali 
7. Ketika sujud yang kedua sesudah membaca do’a 
sujud membaca tasbih 10 kali, 
8. Ketika bangun dari sujud yang kedua sebelum 
bangkit (duduk istirahat) membaca tasbih 10 kali. 
Jumlah bacaan tasbih satu raka’at : 75 x tasbih 
Jumlah total empat raka’at: 4 X 75 = 300 kali 
tasbih 
Surat yang dibaca setelah membaca surat al-faatihah 
adalah: 
- Pada raka’at pertama membaca surat “at-takaatsur” 
– Pada raka’at kedua membaca surat “al-‘ashr”
– Pada raka’at ketiga membaca surat “al-kaafiruun” 
– Pada raka’at keempat membaca surat “al-ikhlash” 
Doa setelah Shalat Tasbih 
تِِسَُّلِّلنأ اُِِّلخأ سِّ ةَِّّ يَِّمِّنأِّ عُِِِّلَعُك اُِِّلخأ سِّ ىُِِّ خََِِّّّأ اََِّ اُِِّلخأ تِّسُلعُْ أِّ لَُِِِّّ كِّأ لِةلَت حَأَّ 
سُِِِّ أِِّل اُِِّلخأ سِّتِّيِّلُّأَ لَُِِِِِّّلنأ اُِِّلخأ سِّبِّ بِّأ فُِِِّسُعِّلنأ اُِِّلخأ سِّ أََِّ يَِِّلُلأِ اُِِّلخأ سِّىِّجِّحِّأ 
ىِّكُأ ت مُلَ جةلت فَِِّّّ نَِّْأ لَُِِِّّ كِّأ لِةلَت حَأَّ . فِِِّّ كَِِّّْأ مِّتتَّأ لُِِي لحأ اُِِّلخأ سِّلى كَُِِِّّْأ 
لتْ ةِّلَيمِّكِّأ سِّمِّتتَّ لِكِّ كَِّأ لللهأ تَُِِِّّلم أ ىِّ مَِّّأ للبِّيِّ تَلكِّأ ىُِِّ خَِِّّّأ مِّتتَّ يَِِّّّلَيعُكِّأ 
تْ ىِّ عُكِّأ تِِِّّسِّفَّخِّأ سِّمِّتتَّ ملَ كَِِِّّأ ةَِِّليعُمِّنأِّ كِِِّّأ فُل خِّأ سِّمِّتتَّ لَّةُكِّأ فِّسُ تِِسَُّلِّلنأ 
ة سُ ةِِِّّ ةِِِّّ تُِِّلَّحُأ لَِِّّةِّ ةُِِّسُلأِ فِّلَِلأ لَُمِّ كَِّأ . للكِّأ كََِِِّّأ سِّ مُلكَِّأ ف ل رُِ سَُّلأِ 
. لَِِِِّملَّعُك عِّ مَُِِِِّّحِّأ للمُِِّ تَِّّلكِّأ لََِّعُ سِّصُريأ ف لخَأ ىِّ ت لِةَّكِّأ سِّلُِْةَُِِِِّّ
6. SHALAT SUNNAH RAWATIB 
a. Pengertian Shalat Sunnah Rawatib 
Shalat Sunnah Rowatib adalah shalat sunah yang 
waktu pelaksanaannya mengiringi shalat fardu lima 
waktu. Shalat tersebut dilakukan sebelum atau sesudah 
shalat fardu. Sholat Sunat Rawatib yang dikerjakan 
sebelum sholat fardu disebut rawatib qobliyah, 
sedangkan Sholat Sunat Rawatib yang dikerjakan 
sebelum sholat wajib disebut rawatib bakdiyah. 
b. Hukum Sholat Sunat Rawatib. 
Sholat Sunat Rawatib itu bila ditinjau dari segi 
hukumnya terbagi dua : 
1. Sholat Sunat Rawatib Muakkad yaitu sholat sunah 
yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan, karena selalu 
dikerjakan oleh Nabi Muhammad Saw. 
Sholat Sunat Rawatib Muakkad terdiri dari : 
1) Dua rakaat sebelum sholat Subuh. 
2) Dua rakaat sebelum sholat Zuhur. 
3) Dua rakaat sesudah Shola Zuhur. 
4) Dua rakaat sesudah sholat Magrib.
5) Dua rakaat sesudah sholat Isya 
Dalil naqlinya yang menjelaskan tentang Sholat Sunat 
Rawatib Muakkad 
artinya:”Dari Abdullah bin Umar, ia berkata: “Saya ingat 
dari Rasulullah Saw, dua rakaat sebelum Zuhur, dua 
rakaat sesudah Zuhur, dua rakaat sesudah Magrib, dua 
rakaat sesudah Isya, dan dua rakaat sebelum Subuh”. 
(HR. Bukhari dan Muslim). 
2. Sholat Sunat Rawatib ghoiru Muakkad yaitu sholat 
sunah yang kurang dianjurkan untuk dilaksanakan, karena 
Nabi Muhammad Saw tidak selalu melaksanakannya. 
Sholat sunat Rawatib ghairu Muakkad terdiri dari : 
a) Dua rakaat sebelum Sholat Zuhur. 
b) Dua rakaat sesudah Sholat Zuhur. 
c) Empat rakaat sebelum Sholat Ashar. 
d) Dua rakaat sebelum Sholat Magrib. 
e) Dua rakaat sebelum Sholat Isya.
7. SHALAT HAJAT 
Shalat Hajat adalah shalat sunah yang dilakukan 
karena ada suatu hajat atau keperluan, baik 
keperluan duniawi atau keperluan ukhrawi agar 
hajat dikabulkan Allah. Firman Allah: 
فُِِِّلَسليعكِّأ ىِّ ت ال فِِِّّللع حِِّأ سِّالةَّ سِّ يَِِّمحأل لليََِّلُلأِ سِّ تَُِِّليعة سِ 
artinya: Dan mintalah pertolonganlah (kepada 
Allah) dengan sabar dan shalat” ( Al Baqarah : 45 ) 
Cara melaksanakan Shalat hajat 
Cara pelaksananya yaitu sama dengan sholat 
saholat sunat yang lainya yaitu 
1. Niat sholat Hajat di dalam hati, jika dilafalkan : 
تِّيِّ تَِ لأِل فُِِّيِّتِّعُلكأ مُِِِّلََِّنأ ةََـِّنأِّ يِّل ت 
artinya: aku niat sholat sunah hajat karena Allah. 
2. Membaca doa Iftitah, dilanjutkan dengan surat 
Al Fatihah kemudian membaca salah satu surat di 
dalam Al Quran. 
3. Ruku’ sambil membaca Tasbih tiga kali 
4. I’tidal sambil membaca bacaannya 
5. Sujud yang pertama sambil membaca Tasbih
tiga kali 
6. Duduk antara dua sujud sambil membaca 
bacaannya 
7. Sujud yang kedua sambil membaca Tasbih tiga 
kali 
8. setelah selesai rakaat pertama kemudian 
dilanjutkan rakaat kedua dan setelah sujud 
terakhir kemudian tasyahhud akhir dan diakhiri 
dengan salam. 
Doa Setelalah Sholat Sunnah Hajat Setelalah 
Sholat sunnah hajat 2 rokaat kemudian membaca 
pujian kepada Alloh misalnya dengan memilih lafadz 
tahmid : 
لَِِّبأ لأَِّل مُِِِّ أََُّ يُِِِّلعِلحأ يُِِِّلُِأ لَِِّبأ أَِّل لَُمِّ كَِّأ فُِِِّلِعحأ مُِِِّل عحأ أَِّ الأََّ الهِِّأِّ أَِّ 
للرأَِ ف لخَأ لَّكُأ سِّ ةُِِِّْلع نَِّّأِّ لَُِّّْْتِِّلكِّأ سِّىِّجِّ لِلحِّأ مُِِّ تَِّّلكِّأ سَّلَلِّلَنأ أَُِِّّْ كِّأ يُِِِّلََِِّّعكِّأ 
مِّ نََِّأُ سِّ أَِّ تََُِِِّّّْهأ الأََّ اِّ سِّ أَِّ تُِِِِِّّّْهأ الأََّ ذِّةُلُ لِت تِّ أَُِّْ أَِّ العُرحأ ف لخَأ لَّكُأ سِّ مََِِِّّ نَِّّأِّ 
لَِِِِّملَّعكِّأ مُِِِّّْحِّأ عِّ كَِِّّعُتِّ الأََّ لِكُ كِِِّّأ لاتِّأ 
artinya: Tiada ilah selain Allah yang Mahasantun 
lagi Mahamulia, Mahasuci Allah Tuhan ‘Arsy yang 
agung. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam. 
Aku mohon kepadaMu hal-hal yang bisa 
mendatangkan rahmatMu, sebab-sebab datangnya
ampunanMu, perlindungan dari segala noda, 
keuntungan dari segala kebajikan, dan keselamatan 
dari segala dosa. Janganlah Engkau sisakan dosa 
untukku kecuali Engkau telah mengampuninya, 
jangan sisakan kegalauan kecuali Engkau telah 
menghilangkannya, jangan sisakan hajat yang 
Engkau meridhainya kecuali Engkau telah 
menunaikannya, duhai Dzat yang paling pemurah.
8. SHALAT MUTLAK 
Shalat Mutlak adalah shalat sunnah yang boleh 
dikerjakan pada waktu kapan saja, kecuali pada 
waktu yang dilarang untuk mengerjakan shalat 
sunah dengan jumlah rakaat yang tidak terbatas. 
Niat shalat mutlak tidak terikat dengan niat 
tertentu selain ikhlas hanya karena ibadah kepada 
Allah SWT. Shalat sunah mutlak dikerjakan tiap-tiap 
dua raka’at dengan satu kali salam. Waktu-waktu 
yang diharamkan untuk mengerjakan shalat 
sunah adalah: 
1. Waktu matahari sedang terbit hingga naik 
setombak/lembing. 
2. Ketika matahari berada tepat di puncak 
ketinggiannya hingga tergelincirnya, kecuali pada 
hari Jum’at ketika orang masuk masjid untuk 
mengerjakan shalat tahiyyatul masjid. 
3. Sesudah shalat asar sampai terbenam matahari. 
4. Sesudah shalat subuh hingga terbit matahari agak 
tinggi. 
5. Ketika matahari sedang terbenam sampai sempurna 
terbenamnya.
Lafadz niatnya: 
ت ي تَِ فِ ي ت عك بَِِّ ةَن يِّ ص 
artinya: Aku niat shalat sunah 2 rakaat 
karena Allah SWT. 
Kesimpulan: Walaupun banyak sekali sholat apa itu 
berjama’ah ataupun munfarid tapi kita tidak boleh 
malas atau meninggalkan solat 5 waktu dan untuk 
melakukan kewajiban yang di perintahkan oleh Allah 
SWT

More Related Content

What's hot

Adzan & iqomah (4 Madzhab)
Adzan & iqomah (4 Madzhab)Adzan & iqomah (4 Madzhab)
Adzan & iqomah (4 Madzhab)
Muhammad Jamhuri
 
Presentasi fiqh 5 shalat-shalat sunnah
Presentasi fiqh 5 shalat-shalat sunnahPresentasi fiqh 5 shalat-shalat sunnah
Presentasi fiqh 5 shalat-shalat sunnah
Marhamah Saleh
 

What's hot (18)

Power point shalat
Power point shalatPower point shalat
Power point shalat
 
Shalat dhuha 02
Shalat dhuha   02Shalat dhuha   02
Shalat dhuha 02
 
3. Pengertian adzan dan iqamah
3. Pengertian adzan dan iqamah3. Pengertian adzan dan iqamah
3. Pengertian adzan dan iqamah
 
MATERI BAB I SOLAT SUNNAH
MATERI BAB I SOLAT SUNNAHMATERI BAB I SOLAT SUNNAH
MATERI BAB I SOLAT SUNNAH
 
Ppt fiqih adzan iqamah
Ppt fiqih adzan iqamahPpt fiqih adzan iqamah
Ppt fiqih adzan iqamah
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
Shalat dhuha
Shalat dhuhaShalat dhuha
Shalat dhuha
 
Makalah shalat
Makalah shalatMakalah shalat
Makalah shalat
 
Adzan & iqomah (4 Madzhab)
Adzan & iqomah (4 Madzhab)Adzan & iqomah (4 Madzhab)
Adzan & iqomah (4 Madzhab)
 
Sholat - Pendidikan Agama Islam
Sholat - Pendidikan Agama IslamSholat - Pendidikan Agama Islam
Sholat - Pendidikan Agama Islam
 
Makalah aik solat
Makalah aik solatMakalah aik solat
Makalah aik solat
 
Fiqh azan iqamat
Fiqh azan iqamatFiqh azan iqamat
Fiqh azan iqamat
 
Sholat Sunnah dan Macam-macamnya.
Sholat Sunnah dan Macam-macamnya. Sholat Sunnah dan Macam-macamnya.
Sholat Sunnah dan Macam-macamnya.
 
shalat sunah
shalat sunahshalat sunah
shalat sunah
 
7. sholat sunnat muakad dan ghairu muakad
7. sholat sunnat muakad dan ghairu muakad7. sholat sunnat muakad dan ghairu muakad
7. sholat sunnat muakad dan ghairu muakad
 
Presentasi fiqh 5 shalat-shalat sunnah
Presentasi fiqh 5 shalat-shalat sunnahPresentasi fiqh 5 shalat-shalat sunnah
Presentasi fiqh 5 shalat-shalat sunnah
 
Makalah shalat khusyuk
Makalah shalat khusyukMakalah shalat khusyuk
Makalah shalat khusyuk
 
6. sholat jama qashar
6. sholat jama qashar6. sholat jama qashar
6. sholat jama qashar
 

Similar to Data yasmin

Fiqih kelas 7 sm 1 pelajaran 3
Fiqih kelas 7 sm 1 pelajaran 3Fiqih kelas 7 sm 1 pelajaran 3
Fiqih kelas 7 sm 1 pelajaran 3
mas_mughni
 
KPT 5033 Solat Berjemaah
KPT 5033 Solat BerjemaahKPT 5033 Solat Berjemaah
KPT 5033 Solat Berjemaah
wannazrs
 
agama islam shalat berjama'ah
agama islam shalat berjama'ahagama islam shalat berjama'ah
agama islam shalat berjama'ah
Afrina Kurnia
 

Similar to Data yasmin (20)

Solat berjemaah masbuq, muwafiq, istikhlaf & (1)
Solat berjemaah masbuq, muwafiq, istikhlaf & (1)Solat berjemaah masbuq, muwafiq, istikhlaf & (1)
Solat berjemaah masbuq, muwafiq, istikhlaf & (1)
 
Adzan dan iqomah
Adzan dan iqomahAdzan dan iqomah
Adzan dan iqomah
 
PAI-IX-Shalat Sunnah
PAI-IX-Shalat SunnahPAI-IX-Shalat Sunnah
PAI-IX-Shalat Sunnah
 
Materi Adzan dan Iqama
Materi Adzan dan IqamaMateri Adzan dan Iqama
Materi Adzan dan Iqama
 
Sholat
SholatSholat
Sholat
 
Materi fiqih vii
Materi fiqih viiMateri fiqih vii
Materi fiqih vii
 
Fiqh
FiqhFiqh
Fiqh
 
Sholat
SholatSholat
Sholat
 
Sholat
SholatSholat
Sholat
 
pertemuan ke 3 mata pelajaran Fiqih untukMTS
pertemuan ke 3 mata pelajaran Fiqih untukMTSpertemuan ke 3 mata pelajaran Fiqih untukMTS
pertemuan ke 3 mata pelajaran Fiqih untukMTS
 
Fiqih kelas 7 sm 1 pelajaran 3
Fiqih kelas 7 sm 1 pelajaran 3Fiqih kelas 7 sm 1 pelajaran 3
Fiqih kelas 7 sm 1 pelajaran 3
 
KPT 5033 Solat Berjemaah
KPT 5033 Solat BerjemaahKPT 5033 Solat Berjemaah
KPT 5033 Solat Berjemaah
 
powerpointshalat-141203010044-conversion-gate01.pptx
powerpointshalat-141203010044-conversion-gate01.pptxpowerpointshalat-141203010044-conversion-gate01.pptx
powerpointshalat-141203010044-conversion-gate01.pptx
 
Fiqh sholat Dalam Berbagai Madzhab
Fiqh sholat Dalam Berbagai MadzhabFiqh sholat Dalam Berbagai Madzhab
Fiqh sholat Dalam Berbagai Madzhab
 
Mahfud
MahfudMahfud
Mahfud
 
Shalat jamaah
Shalat jamaahShalat jamaah
Shalat jamaah
 
agama islam shalat berjama'ah
agama islam shalat berjama'ahagama islam shalat berjama'ah
agama islam shalat berjama'ah
 
Ppt tarawih
Ppt tarawihPpt tarawih
Ppt tarawih
 
RPP Fiqih Kelas 7 MTs Kurtilas Edisi Revisi
RPP Fiqih Kelas 7 MTs Kurtilas Edisi RevisiRPP Fiqih Kelas 7 MTs Kurtilas Edisi Revisi
RPP Fiqih Kelas 7 MTs Kurtilas Edisi Revisi
 
Bab 12 Tata Cara Shalat Jum'at
Bab 12  Tata Cara Shalat Jum'atBab 12  Tata Cara Shalat Jum'at
Bab 12 Tata Cara Shalat Jum'at
 

Data yasmin

  • 1. Shalat jama’ah dan munfarid Kelompok 3: Alma Jutigas A.D (02) Dinda Sabrina R (04) Inne Eka 0ktaviyanti (12) Ivinia Muthia Anjani (13) Siti Hafshah M (31) Yasmin Hanun Kinanti (35)
  • 2. Pengertian Shalat Sunnah berjama’ah dan munfarid: Shalat sunah berjama’ah adalah salat yang dikerjakan secara bersama salah satu menjadi imam dan yang lain menjadi makmum dengan syarat yang telah ditentukan. Shalat sunnah berjamaah adalah shalat Idain, Shalat Tarawih, Shalat Witir, Shalat Istisqa’ (minta hujan), shalat Gerhana Matahari (Kusuf) dan shalat Gerhana Bulan (Khusuf) Shalat sunah munfarid adalah shalat sunah yang lebih baik dilakukan dengan cara sendirian, tidak ada imam atau makmum
  • 3. Arti penting Sholat berjama’ah: Artinya: “Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan salat bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri (salat) bersamamu”. (QS An Nisa: 102) Selain itu, bagi orang yang mengerjakan salat secara berjemaah akan dilipat gandakan pahalanya sampai 27 kali lipat dibanding dengan salat sendirian (munfarid). Hal ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW : Artinya: “Dari Ibnu Umar, Rasulullah saw, bersabda: kebaikan salat berjamaah itu melebihi salat sendirian sebanyak 27 derajat.” (HR Bukhari dan Muslim) Ketentuan Salat Berjamaah Dalam salat berjamaah, ada beberapa hal yang harus diperhatikan diantaranya syarat-syarat seorang imam, makmum, cara menegur imam, cara mengganti imam, dan cara menjadi imam masbuk.
  • 4. A. Imam Imam adalah pemimpin dalam salat berjamaah, baik dalam salat wajib maupun salat sunah, semua gerak-geriknya akan di ikuti oleh para jemaah lainnya. Oleh karena itu, seorang Imam harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : 1 Sehat akalnya. 2 Orang yang fasih bacaan Al qur`annya. 3 Orang yang lebih tua usianya diantara jemaah yang lain. 4 Orang yang paling banyak hafalan surah-surah al qur`an. 5 Orang yang lebih alim (menguasai ilmu-ilmu agama). 6 Orang yang paling banyak amal salehnya dan sedikit berbuat maksiat.
  • 5. Adapun ketentuan seorang imam yang diikuti oleh makmum adalah sebagai berikut : a. Jika imamnya laki-laki, makmumnya boleh laki-laki dan perempuan. b. Jika imamnya perempuan, makmumnya hanya perempuan. c. Jika imamnya hunsa (banci), makmumnya hanya perepmpuan. b. Makmum Makmum adalah orang yang menjadi pengikut dalam salat berjamaah. Makmum dibagi menjadi dua, yaitu makmum muwafik dan makmum masbuk. Makmum Muwafik adalah makmum yang terlambat datang mengikuti imam, tetapi masih sempat membaca surah Al Fatihah sebelum imam rukuk.
  • 6. Makmum masbuk adalah makmum yang terlambat datang sementara imam sudah melakukan sebabgian rukun salat. Dengan demikian, makmum masbuk langsung takbiratul ihram disertai niat kemudian mengikuti imam. Apabila Imam belum rukuk hendaknya ia membaca surah Al Fatihah sampai ayat terakhir yang mungkin dibaca. Apabila ia mendapati imam sedang rukuk, maka sesudah takbiratul ihram langsungmengikuti rukuk bersama imam tanpa membaca Surah Al Fatihah. Makmum yang demikian itu tetap mendapat satu rakaat bersama imam, selanjutnya tinggal melanjutkan kekurangan rakaatnya sesudah imam salam. Hal ini sesuai sabda Rasulullah SAW : Artinya: “Apabila seseorang diantara kamu datang untuk melaksanakan salat sewaktu kamu sujud, maka sujudlah dan janganlah kamu hitung itu stu rakaat. Siapa yang mendapati rukuk beserta imam ia telah mendapat satu rakaat.” (HR Abu Daud)
  • 7. Untuk dapat menjadi makmum dalam salat berjemaah harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : 1 Makmum berniat mengikuti imam. 2 Makmum mengetahui segala gerak-gerik yang dilakukan oleh imam. 3 Tempat makmum tidak boleh lebih depan daripada imam. 4 Makmum tidak boleh mendahului imam dalam melakukan rukun-rukun salat (mulai takbiratul ihram sampai salam). 5 Makmum tidak boleh melambatkan diri dari imam lebih dari dua rukun salat. 6 Niat salat makmum harus sama dengan salat imam. Contohnya : imam niat salat zuhur, makmum juga berniat salat Zuhur bukan niat salat Ashar atau yang lainnya. 7 Makmum dan imam harus berada di satu tempat, tidak boleh ada dinding yang menghalangi makmum dengan imam sehingga imam tidak mendengar yang di ucapkan imam atau tidak mengetahui gerakan imam atau saf yang di belakang imam. 8 Jika imamnya batal, makmum sebelah kanan maju ke depan menggantikan imam. 9 Jika imam melakukan kesalahan atau lupa, maka makmum hendaknya memberitahukan dengan mengucapkan Subhahanallah bagi makmum laki-laki dan bertepuk tangan bagi makmum perempuan.
  • 8. B. Saf (Barisan) Salat Berjamaah Pengertian saf dalam salat berjamaah juga penting untuk diperhatikan sehingga salat berjemaah berjalan dengan rapi dan tertib. Oleh karena itu, tugas imam sebelum salat jemaah dimulai diantaranya merapikan saf supaya lurus. Saf laki-laki yang paling depan adalah saf yang lebih utama dibanding saf saf yang dibelakang. Akan tetapi bagi perempuan sebaik-baik saf adalah yang paling belakang. Hal ini sesuai hadis Nabi Muhammad SAW, yang berbunyi : Artinya: “Sebaik-baik saf laki-laki dewasa adalah saf yang pertama, seburuk-buruknya adalah saf yang paling belakang. Sebaik-baik saf perempuan adalah yang paling belakang dan seburuk-buruknya adalah saf yang pertama.” (HR Muslim)
  • 9. Adapun posisi yang benar dalam salat berjamaah adalah sebagai berikut : 1 Apabila imam laki-laki makmum laki-laki satu, maka makmum berada di sebelah kanan 2 Apabila makmum laki-laki dua, maka makmum berada di sebelah kanan dan kiri. 3 Apabila Imam laki-laki makmum laki-laki dan perempuanseorang, maka makmum perempuan berada di belakang laki-laki sebelah kiri. 4 Apabila Imam laki-laki makmum laki-laki lebih dari tiga, makmum perempuan berada di belakang laki-laki. 5 Apabila Imam perempuan maka makmum harus perempuan dan berada tidak jauh ke belakang Imam .
  • 10. C. Hikmah Salat Berjamaah Melakukan salat berjemaah memberikan banyak hikmah, diantaranya sebagai berikut : 1. Meningkatkan ketakwaan kepada Allah Swt. 2. Menambah kekhusyukan dalam beribadah. 3. Pahala akan dilipatgandakan sampai 27 kali lipat. 4. Melatih diri supaya berdisiplin dalam mengerjakan sesuatu. 5. Memupuk semangat persaudaraan dan memperkokoh persatuan umat Islam. 6. Menyebarkan ajaran Islam dikalangan masyarakat.
  • 11. Macam-macam Shalat Sunnah Berjama’ah: 1. SHALAT ‘IDAIN. a. Pengertian dan hukum Idain artinya dua hari raya. Yang dimaksud shalat Idain adalah shalat pada waktu dua hari raya yakni Hari Raya Idul fitri (1 syawal) dan Hari Raya Idul Adha (10 Dzulhijjah). Adapun hukum melaksanakannya adalah sunah muakkad yaitu sunnah yang sangat dianjurkan. Rasulullah SAW bersabda: artinya:“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kepada kami pada saat shalat ‘ied (Idul Fithri ataupun Idul Adha) agar mengeluarkan para gadis (yang baru beranjak dewasa) dan wanita yang dipingit, begitu pula wanita yang sedang haidh. Namun beliau memerintahkan pada wanita yang sedang haidh untuk menjauhi tempat shalat.”
  • 12. b. Waktu dan tempat pelaksanaan Waktu mengerjakan shalat sunah Idul Fitri adalah setelah terbitnya matahari dua penggalah (kurang lebih 3 meter) sampai tergelincirnya matahari. Sedangkan shalat Idul Adha dimulai setelah matahari terbit satu penggalah. Adapun tempatnya sebaiknya dilakukan di tanah lapang seperti yang dianjurkan oleh Nabi (kecuali ada halangan), karena shalat Id itu untuk syiar agama. Namun sebagian ulama’ berpendapat lebih baik dikerjakan di Masjid, karena masjid itu tempat yang mulia dan suci.
  • 13. 2. SHALAT TARAWIH a. Pengertian Shalat Tarawih Shalat tarawih adalah shalat sunah yang dilaksanakan khusus pada malam hari bulan Ramadhan. Shalat tarawih merupakan amalan sunah pada bulan Ramadhan di samping ibadah-ibadah lain seperti memperbanyak tadarus Al Quran, berzikir, berdoa, mendalami ilmu agama dengan mengikuti pesantren kilat, dan sebagainya. Kegiatan tersebut bertujuan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. b. Hukum Shalat Tarawih Hukum melaksanakannya adalah sunah muakkad, sebagaimana hadis Rasulullah SAW : artinya :“Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah SAW bersabda : Barangsiapa yang melaksanakan shalat pada malam hari di bulan Ramadhan dengan dilandasi iman dan semata-mata mengharap ridha Allah SWT maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
  • 14. 3 . SHALAT WITIR a. Pengertian Shalat Witir Witir artinya ganjil. Shalat Witir artinya shalat sunah yang dikerjakan pada malam hari setelah shalat Isya’ dengan bilangan rakaatnya ganjil baik di bulan Ramadan maupun diluar bulan Ramadan. Rasulullaâh shallallâhu ‘alaihi wasallam bersabda : رجكُ اِِ رلِ عَّْلُراآ مََْكرتْلاُآ رَو آَِ اوُلَعْجا Artinya :Jadikanlah akhir shalat kamu di malam hari dengan shalat Witir. (H.R. Muttafaq Alaih) .
  • 15. 1. SHALAT ISTISQA’ (Shalat minta hujan) Shalat Istisqa’ adalah shalat sunnat 2 rakaat yang dilakukan untuk memohon turunnya hujan kepada Allah SWT. Shalat Istisqa’ hukumnya sunnah muakkad (sangat ditekankan) ketika terjadi musim kering, karena Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam memerintahkan hal tersebut رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللََّّ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ خَرَجَ يَسْتَسْقِي قَالَ فَحَوَّلَ إِلَى النَّاسِ ظَهْرَه وَاسْتَقْبَلَ الْقِبْلَة يَدْعُو ثمَُّ حَوَّلَ رِدَاءَه ثمَُّ صَلَّى لَنَا رَكْعَتَيْنِ جَهَرَ فِيهِمَا بِالْقِرَاءَة artinya:Saya melihat Nabi saw tatkala pergi ke tanah lapang untuk shalat istisqa’ beliau palingkan punggungnya menghadap para sahabat dan kiblat sambil berdo’a, lalu beliau palingkan selendangnya, kemudian shalat dengan kami du’a rekaat dengan suara yang keras ketika membaca ayat.
  • 16. a. Adab Sebelum Shalat Istisqa 1. Berpuasa 4 hari berturut-turut, karena doa orang berpuasa tidak akan ditolak. 2. Menjauhkan dari kezaliman dan taubat. 3. Banyak berbuat baik dan bersedekah. 4. Pada hari ke-4 keluar menuju tempat shalat dengan mengajak anak-anak, orang tua, dan binatang ternak, memakai pakaian sederhana. b. Tata Cara Melaksanakan Shalat Istisqa’ 1. Berniat dalam hati melakukan Shalat Istisqa. Jika diucapkan lafal niatnya sbb: أصَُلِِّيْ سُنَّةَ اْلإِسْتِسْقَاءِ رَكْعَتَيْنِ لِلََِّّ تَعَالَى artinya: Aku niat Shalat sunnah istisqa dua rakaat karena Allah ta’ala. 1. Shalat dua rakaat, sebagaimana shalat ‘Id, rakaat pertama takbir 7 kali dan rakaat kedua takbir 5 kali.
  • 17. 2. Rakaat pertama disunnahkan membaca surat Al-A’la dan rakaat kedua surat Al-Ghasiyah 3. Setelah shalat, diteruskan dengan khutbah dua kali. 4. Berdoa menghadap kiblat dan mengangkat dua tangan. 5. Dianjurkan doa Istisqa 6. Bertawasul dengan amal shalih 7. Khusus untuk kaum lelaki disunnahkan memindahkan dan membalikkan selendang atau sorbannya. 8. Dianjurkan imam keluar bersama masyarakat. 9. Dianjurkan membawa binatang ternak. Doa setelah Shalat Istisqa : artinya: Segala puji bagi Allah Rabbul ‘alamin yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, yang merajai hari pembalasan, tidak ada Tuhan selain Allah yang melakukan apa yang Ia kehendaki, ya Allah Engkaulah Allah tidak ada Tuhan selain Engkau, Engkau Mahakaya dan kami orang-orang fakir, turunkanlah pada kami
  • 18. hujan, dan jadikan apa yang Engkau turunkan sebagai kekuatan dan bekal hingga suatu batas yang lama. Ya Allah, turunkan bagi kami hujan 3x, Ya Allah, turunkan bagi kami hujan yang menyuburkan, menyejahterakan, bermanfaat, mengalir dari atas ke bawah merata, dan terus-menerus kebaikannya bagi negeri dan penghuninya. Ya Allah pada pegunungan, Shalallahu ‘Alaihi wa Sallamah ladang dan danau-danau. Ya Allah kami beristighfar kepada-Mu, sesungguhnya Engkau penerima ampun, turunkan kepada hujan dari langit yang terus menerus memberikan kebaikan. Ya Allah turunkanlah hujan dan jangan jadikan kami termasuk orang-orang yang putus asa. Ya Allah negeri dan penduduknya mengalami kesulitan, kesengsaraan, kesempitan dan kami tidak mengadu kecuali kepada-Mu. Ya Allah tumbuhkanlah bagi kami tanaman, suburkanlah susu-sus ternak kami, turunkanlah hujan dari keberkahan langit dan tumbuhkanlah tanaman dari keberkahan bumi. Ya Allah angkatlah dari
  • 19. kami kesusahan, kelaparan, dan terbukanya aurat, singkapkan dari kami musibah dan tidak ada yang dapat menyingkapkannya kecuali Engkau. Ya Allah turunkanlah hujan dan tolonglah kami atas musuh. Ya Allah Engkau telah memerintahkan kami untuk berdoa, dan berjanji untuk mengabulkan. Dan kami telah berdoa sebagaimana engkau perintahkan, maka kabulkanlah sebagaimana Engkau telah janjikan. Ya Allah berikanlah anugerah ampunan-Mu atas kesalahan kami, dan kabulkan hujan untuk kami dan kelapangan rezeki.
  • 20. 2. SHALAT GERHANA MATAHARI (Kusuf) dan SHALAT GERHANA BULAN (Khusuf) Shalat kusuf atau shalat khusuf adalah shalat yang dikerjakan dengan tata cara tertentu karena terjadinya gerhana matahari atau gerhana bulan. Hukum shalat gerhana adalah sunnah mu’akkad sebagaimana shalat gerhana matahari dan dilakukan secara berjamaah. Nabi SAW bersabda: فَإِذَا رَأَيْتمُُوهُمَا فَافْزَعُوا إِلَى الصَّلاَة artinya: Jika kalian melihat kedua gerhana yaitu gerhana matahari dan bulan, bersegeralah menunaikan shalat.” (HR. Bukhari)
  • 21. c. Tata cara melaksanakan shalat gerhana adalah sebagai berikut: Lafal Niat shalat gerhana matahari (Shalat Kusuf) : تِّيِّ تَِِّ لأَّل فُِِّيِّتِّعُلكأ سَِِّلَّشأ لِف سَُلكأ ةََّنأِّ يِّل صُأ artinya:“ Aku niat Shalat sunnah gerhana matahari dua rakaat karena Allah ta’ala Lafal Niat shalat gerhana bulan (Shalat Khusuf): تِّيِّ تَِِّ لأَّل فُِِّيِّتِّعُلكأ لََُِِِِّّّأِ لِ ف سَُلكأ ةََّنأِّ يِّل صُأ artinya: Aku niat Shalat sunnah gerhana bulan dua rakaat karena Allah ta’ala. 2. Takbiratul ihram yaitu bertakbir sebagaimana shalat biasa. Membaca do’a istiftah dan berta’awudz, kemudian membaca surat Al Fatihah dan membaca surat yang panjang (seperti surat Al Baqarah) sambil dijaharkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih) 3. Kemudian ruku’ sambil memanjangkannya. 4. Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal)
  • 22. 5. Setelah i’tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat yang panjang. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama. 6. Kemudian ruku’ kembali (ruku’ kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku’ sebelumnya. 7. Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal). 8. Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana ruku’, lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali. 9. Kemudian bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka’at kedua sebagaimana raka’at pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya. 10.Salam. 11. Setelah itu imam menyampaikan khutbah kepada para jama’ah yang berisi anjuran untuk
  • 23. berdzikir, berdo’a, beristighfar, sedekah, dan membebaskan budak. Apabila gerhana masih berlangsung setelah shalat selesai, maka hendaklah berdzikir kepada Allah dan berdoa sampai gerhana berakhir, dan tidak mengulang shalat. Apabila gerhana selesai dan dia masih shalat hendaknya dia sempurnakan shalatnya dengan khafifah (dipercepat), tidak berhenti shalat begitu saja.
  • 24. Macam-macam Shalat Sunnah Munfarid: 1. SHALAT TAHIYATUL MASJID a. Pengertian Shalat Tahiyatul Masjid. Shalat Tahiyatul Masjid adalah shalat sunah yang dilaksanakan ketika seseorang memasuki masjid. Hukum melaksanakannya adalah sunah, dikerjakan 2 rakaat sebelum duduk dengan tujuan menghormati (memuliakan) masjid. Nabi Saw bersabda: عِّلَُ شِّأ كُِّْأ لَُِّخِّأ فُِِّيِّتِّعُلكأ عِّ فُِِّلُأ لَََُُِِِّّأَِّ مِِّّْ ف حُأ فَِِّّخِّأ الذِِّ artinya:Jika salah seorang dari kalian masuk masjid, maka hendaklah dia shalat dua rakaat sebelum dia duduk.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim) b. Cara melaksanakan shalat Tahiyatul Masjid 1. Berniat shalat Tahiyatul Masjid Bacaan niatnya apabila diucapkan adalah : تيِِّّ تَِ أل فُِِّيِّتِّعُلكأ لَََُُِِِّّلأَ تِّلمعَّنأِّ ةََّنأُ يِّل ص artinya: Saya berniat shalat tahiyat masjid dua rakaat karena Allah Ta’ala.” 2. Takbiratul ihram 3. Shalat dua rakaat seperti biasa. 4. Salam.
  • 25. 2. SHALAT TAHAJUD a. Pengertian Shalat Tahajud Tahajud berarti bangun dari tidur pada malam hari. Jadi shalat Tahajud adalah shalat sunah yang dikerjakan pada malam hari setelah shalat Isya’ sampai menjelang waktu Subuh. Lebih utama dikerjakan sepertiga malam yang terakhir (kira-kira jam 02.00 dini hari). Hukum melaksanakan shalat Tahajjud adalah sunnah muakkad. Jumlah rakaatnya paling sedikit 2 rakaat dan paling banyak tak terbatas. Firman Allah SWT مَُِّّ سَّ لُِِّّكِّأ عِّلُيِّعِّكِّأ كُِّْأ ىِّ تَِّ كِِِّّأ ةِّلَ نأُ لللهأ تِِّّْ عُلخأ سِّلَّكِّأ artinya :“Dan pada sebagian malam hari (shalat) Tahajudlah kamu sebagai (ibadah) tambahan bagimu. Mudah-mudahan Tuhanmu memberikan tempat (kedudukan) yang terpuji (Q.s. Al- Isra’ : 79) Waktu pelaksanaan shalat tahajjud adalah mulai setelah Isya’ sampai sepertiga akhir malam. Ulama membagi waktu tahajjud menjadi tiga, yaitu: 1. Sepertiga malam pertama. Dari jam 19.00 sampai jam 22.00 2. Sepertiga malam kedua. Dari jam 22.00 sampai 01.00 3. Seperti malam ketiga. Dari jam 01.00 sampai masuknya waktu subuh.
  • 26. Berdo’a setelah Shalat tahajud. مُِِِّ أََُّ سِّ كِِِّّأ ،لعُْلكََّأ سِّ كَُِّّأ سِّ رُِِّلُِاأ سََََِِِِّّّّلِنأ ة سُ أِ ةُِّْنِّأ مُِِِّ أََُّ كِِِّّأ حَأَّ بُِِّّأ ةُِّْنِّأ مُِِِّ أََُّ سِّ كِِِّّأ ،لعُْلكََّأ سِّ كَُِّّأ سِّ رُِِّلُِاأ سََََِِِِّّّّلِنأ عَِّلَحأ ةُِّْنِّأ سََََِِِِّّّّلِنأ كأ كِِِّّأ مُِِِّ أََُّ سِّ كِِِّّأ ،لعُْلكََّأ سِّ كَُِّّأ سِّ رُِِّلُِاأ سََََِِِِّّّّلِنأ سِّ كِِِّّأ ،سِّ رُِِّلُِاأ سََََِِِِّّّّلِنأ لَِّّ كأ ةُِّْنِّأ مُِِِّ أََُّ سِّ كِِِّّأ ،لعُْلكََّأ سِّ كَُِّّأ سِّ رُِِّلُِأ ا ، مُِِِّ أُّ سِّلِ قكِّأ ، مُِِِّ أُّ سِّ سَُِّ كِّأ ، مُِِِّ أُّ سِّسِّىُ كِّأ ، مُِِِّ أُّ ةُِّْنِّأ ، مُِِِّ أََُّ ،مِّ أَ سِّ ىَََِِِّّنأ ،مِّ أَ سِّ مَِّّ أَََّّ ،مِّ أَ سِّ ةَِِّللعسُُّكِّأ ،مِّ أَ سِّ ةَِِّ أِ ،مِّ أَ سِّ ةََُِِِّّنأ سِّللكِّأ ، ةِِّّْلُ نأ سِّالعُِِّكِّأ ، ةَُُِّّ نأ سِّللكِّأ ،تِّسِّفَّ نأ سِّىِّ عُكِّأ ، نأ كِِِّّأ حَأَّ سِّ ، فَِّّْ نأ سِّ نأ لِصُأ لَُِِّْْأُِ .مِّ فَِّ نأ سِّالعُِِّكِّأ ،فِّ يَِّ نأ ةُِّْنِّأ ، ةُِّْنِّأ الأَ الهِٰأِّ أَ ، قَِّّلفَ أِ سِّ ةُِّْنِّأ لََََِّّحأ ةُِّْنِّأ ، ىُِّْ ةُ نأ سِّ نأ أَُِِِّّْ ةُِّْنِّأ الأَ الهِٰأِّ أَ اللِٰصَُأ artinya: “Ya, Allah! Bagi-Mu segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji, Engkau yang mengurusi langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji, Engkau Tuhan yang menguasai langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji dan bagi-Mu kerajaan langit dan bumi serta seisi-nya. Bagi-Mu segala puji, Engkau benar, janji- Mu benar, firman-Mu benar, bertemu dengan- Mu benar, Surga adalah benar (ada), Neraka adalah benar (ada), (terutusnya) para nabi adalah benar, (terutusnya) Muhammad adalah
  • 27. benar (dari- Mu), peristiwa hari kiamat adalah benar. Ya Allah, kepada-Mu aku pasrah, kepada-Mu aku bertawakal, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku kembali (bertaubat), dengan pertolongan-Mu aku berdebat (kepada orang-orang kafir), kepada-Mu (dan dengan ajaran-Mu) aku menjatuhkan hukum. Oleh karena itu, ampunilah dosaku yang telah lalu dan yang akan datang. Engkaulah yang mendahulukan dan mengakhirkan, tiada Tuhan yang hak disembahkecuali Engkau, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang hak disembah kecuali Engkau”.
  • 28. 3. SHALAT ISTIKHARAH a. Pengertian Shalat Istikharah Shalat Istikharah artinya shalat sunah dua rakaat dengan maksud mohon petunjuk dari Allah SWT dalam menentukan pilihan terbaik diantara dua pilihan atau lebih. Hukum melaksanakannya adalah sunah dikerjakan pada waktu siang atau malam, pagi atau sore dengan 2 rakaat. Nabi Saw bersabda: عَنْ جَابِرٍ رضي الله عنه قَالَ : كَانَ رَسُولُ اللََِّّ صلى الله عليه وسلم يُعَلِِّمُنَا الاسْتِخَارَةَ فِي الأمُُورِ كُلِِّهَا كَمَ ا يُعَلِِّمُنَا السُّورَةَ مِنْ الْقُرْآنِ يَقُولُ إذَا هَمَّ أَحَدُكُمْ بِالأَمْرِ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ مِنْ غَيْرِ الْفَرِيضَةِ ثمَُّ لِيَقُلْ artinya: Rasulullah mengajarkan kami ber-istikharah dalam seluruh perkara sebagaimana beliau mengajar kami surat Al-Quran. Beliau bersabda, “Apabila kalian bermaksud sesuatu, maka shalatlah dua raka’at sunnah kemudian berdoalah…” (HR. Bukhari)
  • 29. Doa setelah shalat istikharah ، يُِِِّلعُِلحأ كُِّْل كِّأ لَّكُأ سِّ أَُِِّّْ كِّأ ،لل تَُِِّلكِّأ سِّ تَُِِّّْلََُ كِِّأ ،لللي لَّكِّأ تَُِِّّْلفعُ كِِّأ الةلَصُأ حَأَّ تِّيُ حأ ف ةُنِّأ الكُأ حَأ . ع سُلبأ ىِّمَّحأ سِّ ةُِّْنِّأ ، ىُِّْ حأ سِّ أَ سِّتِّيُ حأ ،لََُِّْ أِ سِّ أَِّ تِّلََُ أِ كِّْلةَّكِّأ لَُِِّّْمُأ سِّىِّلَلَِّلنأ سِّ يَِِّّّلَسصُأ لَعُةلصُأ لصُْأ لِصُأ فِّعُ أَِ -مِّ تََِِّّهأ سِّع تَََِّّّ- رُِِّ أَُِِّّ اِّذِّ كَِّّْأ لِصُأ سِّ أَِ رُِِّ أَُِِّّ اِّذِّ كَِّّْأ تِّيُ حأ ف ةُنِّأ سِّالكُأ ،لعُْلهأ لِصُأ لِّلَِكُأ ع حأَّ لِصُأ سِّعِّلاََُِأ لِصُأ اُِأ لِصِّأ سِّ أُِ ىِّةُهأ سِّ يُِلِةُْلصُأ ىِّةلَصُأ يَُِّْلِهُْأ لَُِِّّْمُأ سِّىِّلَلَِّلنأ سِّ يَِِّّّلَسصُأ لَعُةلصُأ لصُْأ لللهأ لُِِّْكةلصُأ ع حأَّ فِّ كَِّأ مِّعُ يأ فُِِِّعُ أِِّ artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku meminta pilihan yang tepat kepadaMu dengan ilmu pengetahuanMu dan aku mohon kekuasaanMu (untuk mengatasi persoalanku) dengan kemahakuasaanMu. Aku mohon kepadaMu sesuatu dari anugerahMu Yang Maha Agung, sesungguhnya Engkau Mahakuasa, sedang aku tidak kuasa, Engkau mengetahui, sedang aku tidak mengetahuinya dan Engkau adalah Maha Mengetahui hal yang ghaib. Ya Allah, apabila Engkau mengetahui bahwa urusan ini (orang yang mempunyai hajat hendaknya menyebut persoalannya) lebih baik dalam agamaku, dan akibatnya terhadap diriku sukseskanlah untuk ku, mudahkan jalannya, kemudian berilah berkah. Akan tetapi apabila Engkau mengetahui bahwa
  • 30. persoalan ini lebih berbahaya bagiku dalam agama, perekonomian dan akibatnya kepada diriku, maka singkirkan persoalan tersebut, dan jauhkan aku daripadanya, takdirkan kebaikan untuk ku di mana saja kebaikan itu berada, kemudian berilah kerelaanMu kepadaku.” Setelah shalat istikharah, biasanya di dalam hati timbul rasa tenang dan mantap terhadap salah satu pilihan yang ada. Bisa juga hasil istikharah diketahui lewat mimpi, dengan isyarat dan simbol-simbol tertentu. Kalau masih ragu, istikharah dapat diulang dua atau tiga kali.
  • 31. 4. SHALAT DHUHA a. Pengertian Shalat Dhuha Shalat Dhuha adalah shalat sunnah yang dilaksanakan pada pagi sampai siang hari. Dari setelah matahari agak tinggi sampai sebelum masuk waktu dzuhur. Waktu terbaik adalah dengan mengakhirkan sampai waktu agak siang (panas). Kira-kira antara jam 8 sampai jam 10. Hukum salat Duha adalah sunnah muakkad. Jumlah rakaatnya paling sedikit dua, rakaat dan paling banyak dua belas rakaat, yang paling utama delapan rakaat. Rasulullah Saw bersabda: مِِّّْلَف حُأ لَّكُأ مَِّ تَِّّ ف لخَأ ىِّ ت ع يُلل صأ خََِِّّأ ةَِّّْهأ سِّ حِّأ ىِّ عُلهأ أَِّ يِّ ت ةَِِّللصَأل ىِّكُأ ذِّرأَِ لِّْلص ىِّكُأ يِّ نََِِّّأَ تفُِّللع حِِّأر سِّف خُّأ يِّ نََِِّّأَ تِّلَُ ع رنأ سِّف خُّأ يِّ نََِِّّأَ تِّمُلَّع حَِّأر سِّف خُّأ يِّ نََِِّّأ تِّ لَُلعمِّرنأ فِّْ خُّأ يِّ نََِِّّأَ عِّ فُِِّي فُِِّيِّتِّلَكأ ذِّلِكِّأ لَّكُأ سِّع لَُج يأ يِّ نََِِّّأَ ةَُّفِّلأِ كُأىِّأ سِّةِّ صََُأ يِّ نََِِّّأَ لليََُُِِّّ سِلكأ سِّ أََُِِّّْ كُِِّمِّت لَّكُأ artinya:Dari Abu Dzar dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa beliau telah bersabda, “Setiap hari bagi setiap persendian dari salah seorang di antara kalian terdapat kewajiban untuk bersedekah. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, amar makruf nahi munkar adalah sedekah. Semua itu tercukupkan dengan dua rakaat shalat yang dilakukan di waktu dhuha.” (HR. Muslim)
  • 32. 5. SHALAT TASBIH Shalat tasbih ( تِِ لََ عص يما ) adalah shalat sunnah 4 (empat) rakaat yang banyak mengandung ucapan tasbih (subhanallah) di setiap gerakannya. Shalat Sunnah Tasbih adalah shalat sunnat empat raka’at yang di dalamnya ada bacaan tasbih sebanyak 300 kali dan setiap raka’atnya ada bacaan tasbih sebanyak 75 kali, yang dikerjakan paling tidak minimal sekali seumur hidup. Tetapi jika mampu boleh mengerjakannya setahun sekali, sebulan sekali, seminggu sekali atau setiap malam sekali. a. Cara melaksanakan Shalat Tasbih Shalat Tasbih bisa dikerjakan dengan dua cara: – Dikerjakan di siang hari yakni empat rakaat satu salam. – Dikerjakan di malam hari yakni empat rakaat dengan dua salam, yaitu tiap dua rakaat dengan satu salam.
  • 33. Adapun Cara melaksanakan Shalat Tasbih sbb: 1. Berniat melakukan Shalat Tasbih Lafaz niat Shalat Tasbih 4 rakaat: لِّ أُِ فُِّْأ أِِّ تِّيِّ صَِِّ لأَّل فِِِّّيِّرَنأ لُِِِِّّلِّأ تِِ لََُّلعُصأل ةََّنأِّ يِّل ص artinya: Sengaja aku shalat sunnat tasbih empat rakaat karena Allah Ta’ala. Lafaz niat Shalat Tasbih 2 rakaat: فُِّْلِّ أُِ أِِّ .تِّيِّ صَِِّ لأَّل فِِِّّيِّتِّعُلكأ تِِ لََُّلعُصأل ةََّنأِّ يِّل ص artinya: Sengaja aku shalat sunnat tasbih dua rakaat karena Allah Ta’ala. 2. Setelah membaca surat al-Fatihah dan surat lainnya sebelum rukuk membaca tasbih sebanyak 15 kali dengan lafaz: يُِِِّلعُِلحأ يُِِِّل صَأل للأَل الأََّ سَّحأِّ سِّ أَِّ مِّسُخِّأ سِّ أَِّ فُِّْلِّ أُِ سِّ أ أ الأََّ الهِِّأِّ سِّ أَِّ لأَّل سِّ مُِِِّ أََُّ أل لَُمِّ كَِّأ 3. Ketika ruku’ sesudah membaca do’a ruku’ membaca tasbih 10 kali, 4. Ketika bangun dari ruku’ sesudah bacaan i’tidal
  • 34. membaca tasbih 10 kali, 5. Ketika sujud pertama sesudah membaca do’a sujud membaca tasbih 10 kali, 6. Ketika duduk diantara dua sujud sesudah membaca bacaan antara dua sujud membaca tasbih 10 kali 7. Ketika sujud yang kedua sesudah membaca do’a sujud membaca tasbih 10 kali, 8. Ketika bangun dari sujud yang kedua sebelum bangkit (duduk istirahat) membaca tasbih 10 kali. Jumlah bacaan tasbih satu raka’at : 75 x tasbih Jumlah total empat raka’at: 4 X 75 = 300 kali tasbih Surat yang dibaca setelah membaca surat al-faatihah adalah: - Pada raka’at pertama membaca surat “at-takaatsur” – Pada raka’at kedua membaca surat “al-‘ashr”
  • 35. – Pada raka’at ketiga membaca surat “al-kaafiruun” – Pada raka’at keempat membaca surat “al-ikhlash” Doa setelah Shalat Tasbih تِِسَُّلِّلنأ اُِِّلخأ سِّ ةَِّّ يَِّمِّنأِّ عُِِِّلَعُك اُِِّلخأ سِّ ىُِِّ خََِِّّّأ اََِّ اُِِّلخأ تِّسُلعُْ أِّ لَُِِِّّ كِّأ لِةلَت حَأَّ سُِِِّ أِِّل اُِِّلخأ سِّتِّيِّلُّأَ لَُِِِِِّّلنأ اُِِّلخأ سِّبِّ بِّأ فُِِِّسُعِّلنأ اُِِّلخأ سِّ أََِّ يَِِّلُلأِ اُِِّلخأ سِّىِّجِّحِّأ ىِّكُأ ت مُلَ جةلت فَِِّّّ نَِّْأ لَُِِِّّ كِّأ لِةلَت حَأَّ . فِِِّّ كَِِّّْأ مِّتتَّأ لُِِي لحأ اُِِّلخأ سِّلى كَُِِِّّْأ لتْ ةِّلَيمِّكِّأ سِّمِّتتَّ لِكِّ كَِّأ لللهأ تَُِِِّّلم أ ىِّ مَِّّأ للبِّيِّ تَلكِّأ ىُِِّ خَِِّّّأ مِّتتَّ يَِِّّّلَيعُكِّأ تْ ىِّ عُكِّأ تِِِّّسِّفَّخِّأ سِّمِّتتَّ ملَ كَِِِّّأ ةَِِّليعُمِّنأِّ كِِِّّأ فُل خِّأ سِّمِّتتَّ لَّةُكِّأ فِّسُ تِِسَُّلِّلنأ ة سُ ةِِِّّ ةِِِّّ تُِِّلَّحُأ لَِِّّةِّ ةُِِّسُلأِ فِّلَِلأ لَُمِّ كَِّأ . للكِّأ كََِِِّّأ سِّ مُلكَِّأ ف ل رُِ سَُّلأِ . لَِِِِّملَّعُك عِّ مَُِِِِّّحِّأ للمُِِّ تَِّّلكِّأ لََِّعُ سِّصُريأ ف لخَأ ىِّ ت لِةَّكِّأ سِّلُِْةَُِِِِّّ
  • 36. 6. SHALAT SUNNAH RAWATIB a. Pengertian Shalat Sunnah Rawatib Shalat Sunnah Rowatib adalah shalat sunah yang waktu pelaksanaannya mengiringi shalat fardu lima waktu. Shalat tersebut dilakukan sebelum atau sesudah shalat fardu. Sholat Sunat Rawatib yang dikerjakan sebelum sholat fardu disebut rawatib qobliyah, sedangkan Sholat Sunat Rawatib yang dikerjakan sebelum sholat wajib disebut rawatib bakdiyah. b. Hukum Sholat Sunat Rawatib. Sholat Sunat Rawatib itu bila ditinjau dari segi hukumnya terbagi dua : 1. Sholat Sunat Rawatib Muakkad yaitu sholat sunah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan, karena selalu dikerjakan oleh Nabi Muhammad Saw. Sholat Sunat Rawatib Muakkad terdiri dari : 1) Dua rakaat sebelum sholat Subuh. 2) Dua rakaat sebelum sholat Zuhur. 3) Dua rakaat sesudah Shola Zuhur. 4) Dua rakaat sesudah sholat Magrib.
  • 37. 5) Dua rakaat sesudah sholat Isya Dalil naqlinya yang menjelaskan tentang Sholat Sunat Rawatib Muakkad artinya:”Dari Abdullah bin Umar, ia berkata: “Saya ingat dari Rasulullah Saw, dua rakaat sebelum Zuhur, dua rakaat sesudah Zuhur, dua rakaat sesudah Magrib, dua rakaat sesudah Isya, dan dua rakaat sebelum Subuh”. (HR. Bukhari dan Muslim). 2. Sholat Sunat Rawatib ghoiru Muakkad yaitu sholat sunah yang kurang dianjurkan untuk dilaksanakan, karena Nabi Muhammad Saw tidak selalu melaksanakannya. Sholat sunat Rawatib ghairu Muakkad terdiri dari : a) Dua rakaat sebelum Sholat Zuhur. b) Dua rakaat sesudah Sholat Zuhur. c) Empat rakaat sebelum Sholat Ashar. d) Dua rakaat sebelum Sholat Magrib. e) Dua rakaat sebelum Sholat Isya.
  • 38. 7. SHALAT HAJAT Shalat Hajat adalah shalat sunah yang dilakukan karena ada suatu hajat atau keperluan, baik keperluan duniawi atau keperluan ukhrawi agar hajat dikabulkan Allah. Firman Allah: فُِِِّلَسليعكِّأ ىِّ ت ال فِِِّّللع حِِّأ سِّالةَّ سِّ يَِِّمحأل لليََِّلُلأِ سِّ تَُِِّليعة سِ artinya: Dan mintalah pertolonganlah (kepada Allah) dengan sabar dan shalat” ( Al Baqarah : 45 ) Cara melaksanakan Shalat hajat Cara pelaksananya yaitu sama dengan sholat saholat sunat yang lainya yaitu 1. Niat sholat Hajat di dalam hati, jika dilafalkan : تِّيِّ تَِ لأِل فُِِّيِّتِّعُلكأ مُِِِّلََِّنأ ةََـِّنأِّ يِّل ت artinya: aku niat sholat sunah hajat karena Allah. 2. Membaca doa Iftitah, dilanjutkan dengan surat Al Fatihah kemudian membaca salah satu surat di dalam Al Quran. 3. Ruku’ sambil membaca Tasbih tiga kali 4. I’tidal sambil membaca bacaannya 5. Sujud yang pertama sambil membaca Tasbih
  • 39. tiga kali 6. Duduk antara dua sujud sambil membaca bacaannya 7. Sujud yang kedua sambil membaca Tasbih tiga kali 8. setelah selesai rakaat pertama kemudian dilanjutkan rakaat kedua dan setelah sujud terakhir kemudian tasyahhud akhir dan diakhiri dengan salam. Doa Setelalah Sholat Sunnah Hajat Setelalah Sholat sunnah hajat 2 rokaat kemudian membaca pujian kepada Alloh misalnya dengan memilih lafadz tahmid : لَِِّبأ لأَِّل مُِِِّ أََُّ يُِِِّلعِلحأ يُِِِّلُِأ لَِِّبأ أَِّل لَُمِّ كَِّأ فُِِِّلِعحأ مُِِِّل عحأ أَِّ الأََّ الهِِّأِّ أَِّ للرأَِ ف لخَأ لَّكُأ سِّ ةُِِِّْلع نَِّّأِّ لَُِّّْْتِِّلكِّأ سِّىِّجِّ لِلحِّأ مُِِّ تَِّّلكِّأ سَّلَلِّلَنأ أَُِِّّْ كِّأ يُِِِّلََِِّّعكِّأ مِّ نََِّأُ سِّ أَِّ تََُِِِّّّْهأ الأََّ اِّ سِّ أَِّ تُِِِِِّّّْهأ الأََّ ذِّةُلُ لِت تِّ أَُِّْ أَِّ العُرحأ ف لخَأ لَّكُأ سِّ مََِِِّّ نَِّّأِّ لَِِِِّملَّعكِّأ مُِِِّّْحِّأ عِّ كَِِّّعُتِّ الأََّ لِكُ كِِِّّأ لاتِّأ artinya: Tiada ilah selain Allah yang Mahasantun lagi Mahamulia, Mahasuci Allah Tuhan ‘Arsy yang agung. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam. Aku mohon kepadaMu hal-hal yang bisa mendatangkan rahmatMu, sebab-sebab datangnya
  • 40. ampunanMu, perlindungan dari segala noda, keuntungan dari segala kebajikan, dan keselamatan dari segala dosa. Janganlah Engkau sisakan dosa untukku kecuali Engkau telah mengampuninya, jangan sisakan kegalauan kecuali Engkau telah menghilangkannya, jangan sisakan hajat yang Engkau meridhainya kecuali Engkau telah menunaikannya, duhai Dzat yang paling pemurah.
  • 41. 8. SHALAT MUTLAK Shalat Mutlak adalah shalat sunnah yang boleh dikerjakan pada waktu kapan saja, kecuali pada waktu yang dilarang untuk mengerjakan shalat sunah dengan jumlah rakaat yang tidak terbatas. Niat shalat mutlak tidak terikat dengan niat tertentu selain ikhlas hanya karena ibadah kepada Allah SWT. Shalat sunah mutlak dikerjakan tiap-tiap dua raka’at dengan satu kali salam. Waktu-waktu yang diharamkan untuk mengerjakan shalat sunah adalah: 1. Waktu matahari sedang terbit hingga naik setombak/lembing. 2. Ketika matahari berada tepat di puncak ketinggiannya hingga tergelincirnya, kecuali pada hari Jum’at ketika orang masuk masjid untuk mengerjakan shalat tahiyyatul masjid. 3. Sesudah shalat asar sampai terbenam matahari. 4. Sesudah shalat subuh hingga terbit matahari agak tinggi. 5. Ketika matahari sedang terbenam sampai sempurna terbenamnya.
  • 42. Lafadz niatnya: ت ي تَِ فِ ي ت عك بَِِّ ةَن يِّ ص artinya: Aku niat shalat sunah 2 rakaat karena Allah SWT. Kesimpulan: Walaupun banyak sekali sholat apa itu berjama’ah ataupun munfarid tapi kita tidak boleh malas atau meninggalkan solat 5 waktu dan untuk melakukan kewajiban yang di perintahkan oleh Allah SWT