SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
KELOMPOK 1
• FISIKA A:
ANDI IHKFAN
ANNISWATI NURUL ISLAMI
ERNI R. MANARA
CICI ANITASARI
• FISIKA B:
KARTINI
ISNA ARFINA
NURHADI KUSUMA HASAN
GEIGER MULLER
A.

Judul Percobaan
Judul percobaan pada praktikum ini yaitu mengenai “Pencacah
Geiger Muller”.
B. Latar Belakang
Pada saat ini telah dikenal dan diketahui berbagai macam zat yang
mengandung radioaaktif. Keberadaan zat radioaktif tidak dapat
diketahui secara langsung dengan panca indara . untuk mendeteksi
keberadaan zat radioaktif diperlukan alat detector geger muller. Zat
radioaktif memancarkan sinar tembus yang biasa di sebut sinar
radioradioaktif. Pemancaran sinar tembus yang secara sepontan oleh
inti-inti yang tidak stabil di namakan radio aktifitas. Radio aktivitas ini
biasa dideteksi oleh suatu alat yang disebut detector radioaktif.
Detektor ini ditemukan oleh Geiger-muller. Oleh karena itu detektor ini
disebut sebagai Geiger_muller detektor.
Pada percobaan ini, detektor ini digunakan untuk menentukan
count dari zat radioaktif. Dari kount tersebut akan diketahui waktu
peluruhan dari suatu zat radioaktif serta hubungan yang terjadi antara
jarak sumber dengan count yang didapat kan. Permasalahan–
permasalahan dalam percobaan Geiger muller adalah menentukan
seperti apakah zat radioaktif, menentukan prnsip kerja dari pencacah
geger muller, menentukan presentase penurunan tarif hitungan untuk
jarak tertentu, menentukan kisaran partikel alpha tanpa
kertas, memahami berbagai bahan dapat mengungi intensitan radiasi
beta. Inilah yang melatar belakangi sehingga kami melakukan
percobaan ini.
C. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada praktikum ini adalah :
1. Bagaimana mengetahui seperti apakah zat radioaktif ?
2.Bagaimana mengetahui prinsip kerja dari pencacah Geiger muller ?
3.Bagaimana menentukanpersentase penurunan tariff hitungan untuk
jarak tertentu ?
4.Bagaiman menentukan kisaran partikel alfa dan perbandingan intensitas
radiasi dengan dan tanpa selembar melemahnya kertas ?
5. Bagaimana mengetahui pengaruh ketebalan berbagai bahan terhadap
intensitas radiasi beta ?
D. Tujuan Percobaan
Adapun tujuan percobaan ini adlah sebagai berikut :
1. Mengetahui seperti apakah zat radioaktif.
2. Mengetahui prinsip kerja dari pencacah Geiger muller.
3. Untuk menentukanpersentase penurunan tariff hitungan untuk jarak
tertentu.
4. Untuk menentukankisaran partikel alfa dan perbandingan intensitasradiasi
dengan dan tanpa selembar melemahnya kertas.
5. mengetahui pengaruh ketebalan berbagai bahan terhadap intensitas
radiasi beta.
• Radioaktivitas
Radioaktif adalah unsur yang mempunyai nomor atom diatas 83.
Radioaktivitas adalah kemampuan inti atom yang tak-stabil untuk
memancarkan radiasi menjadi inti yang stabil. Materi yang
mengandung inti tak-stabil yang memancarkan radiasi, disebut zat
radioaktif. Berdasarkan sumbernya, radioaktivitas dibedakan atas
2, yaitu radioaktivitas alam yang ditunjukkan oleh elemen-elemen
yang ditemukan didalam alam
• Penemu Radioaktif
Inti atom yang memiliki nomor massa besar memiliki energi
ikat inti yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan nomor
massa menengah. Kecenderungan inti atom yang memiliki
nomor massa besar misalnya uranium 235 kecenderungan
tidak stabil akan memancarkan energi dalam bentuk sinar
radioaktif. Pengamatan tentang aktivitas inti dimulai dari
Henry Becquerel yang menyelidiki tentang gejala fosforesensi
dan fluoresensi. Fosforesensi yaitu peristiwa berpendarnya zat
setelah
cahaya
yang
menyinari
zat
tersebut
dihentikan,
sedangkan
fluoresensi
yaitu
peristiwa
berpendarnya zat pada saat zat tersebut mendapatkan sina.
Adanya inti Atom pertama kali diketahui oleh Rutherford
(1911), dari eksperimen yang dilakukan oleh Geiger dan
Marsden (1909).
• Jenis Sinar Radioaktif

• Sinar Alfa
Sinar adalah berkas yang menyimpang ke keping negatif.Dari arah
simpangannya,jelas bahwa sinar adalah partikel yang bermuatan positif.
Ternyata sinar adalah ion He martabat (valensi)dua. 2 4 = 2He4
Daya ionisasi sinar sangat besar sedangkan daya tembusnya sangat kecil.
• Sinar Beta
o

Sinar adalah berkas yang menyimpang kearah keping positif,sinar adalah
partikel yang bermuatan negatif.Ternyata massa dan muatan sinar sama dengan
massa dan muatan elektron. -1 0 = -1 e0
o Berikut ini beberapa sifat alamiah sinar beta.
 Mempunyai daya ionisasi yang lebih kecil dari sinar alfa.
 Mempunyai daya tembus yang lebih besar daripada sinar alfa.
 Dapat dibelokkan oleh medan listrik maupun medan magnet
•

Sinar gamma
Sinar adalah berkas yang tidak mengalami simpangan di dalam medan listrik
maupun medan magnet.Ternyata sinar adalah gelombang elektromagnetik
seperti sinar X.Daya ionisasi sinar paling kecil dan daya tembusnya paling besar.
Sinar gamma memiliki beberapa sifat alamiah berikut ini.
 Sinar gamma tidak memiliki jangkauan maksimal di udara, semakin jauh dari
sumber intensitasnya makin kecil.
 Mempunyai daya ionisasi paling lemah.
 Mempunyai daya tembus yang terbesar.
 Tidak membelok dalam medan listrik maupun medan magnet.
• Peluruhan Inti
Seperti penjelasan di depan bahwa inti-inti yang tidak stabil akan
memancarkan zat-zat radioaktif. Misalnya memancarkan sinar α, sinar ini
adalah inti helium 2α4 berarti saat memancarkan sinar α akan terpancar 2
proton dan 2 neutron
. Perubahan N ini akan memenuhi deret dengan persamaan seperti
berikut.

•
•
•
•

dengan :
N = jumlah partikel sisa
N0 = jumlah partikel mula-mula
t = waktu meluruh
T = waktu paro
•

Alat Pencacah Radioaktif

•

Ionization Chambers
Lempeng-lempeng konduksi E dan E’ diletakkan didalam chamber/kamar I yang
erisi oleh gas atau udara pada tekanan atmosfer

•

Geiger Muller Counter (GM Counter)
Pencacah Geiger, atau disebut juga Pencacah Geiger-Müller adalah sebuah alat
pengukur radiasi ionisasi. Pencacah Geiger bisa digunakan untuk mendeteksi
radiasi alpha dan beta. Sensornya adalah sebuah tabung Geiger-Müller, sebuah
tabung yang diisi oleh gas yang akan bersifat konduktor ketika partikel atau foton
radiasi menyebabkan gas (umumnya Argon) menjadi konduktif. Alat tersebut akan
membesarkan sinyal dan menampilkan pada indikatornya yang bisa berupa jarum
penunjuk, lampu atau bunyi klik dimana satu bunyi menandakan satu partikel.

Pada kondisi tertentu, pencacah Geiger dapat digunakan untuk mendeteksi radiasi
gamma, walaupun tingkat reliabilitasnya kurang. Pencacah geiger tidak bisa
digunakan untuk mendeteksi neutron.
• Bagian – bagian Detektor Geiger Muller
• Katoda yaitu dinding tabung logam yang merupakan
elektroda negatif. Jika tabung terbuat dari gelas maka
dinding tabung harus dilapisi logam tipis.
• Anoda yaitu kawat tipis atau wolfram yang
terbentang di tengah - tengah tabung. Anoda sebagai
elektroda positif.
• Isi tabung yaitu gas bertekanan rendah, biasanya gas
beratom tunggal dicampur gas poliatom (gas yang
banyak digunakan Ar dan He).
•

Apabila ke dalam labung masuk zarah radiasi maka radiasi akan mengionisasi gas
isian. Banyaknya pasangan eleklron-ion yang lerjadi pada deleklor Geiger-Muller
tidak sebanding dengan tenaga zarah radiasi yang datang. Hasil ionisasi ini disebul
elektron primer. Karena antara anode dan katode diberikan beda tegangan maka
akan timbul medan listrik di antara kedua eleklrode tersebut. Ion positif akan
bergerak kearah dinding tabung (katoda) dengan kecepatan yang relative lebih
lambat bila dibandingkan dengan elektron-elektron yang bergerak kea rah anoda
(+) dengan cepat. Kecepatan geraknya tergantung pada besarnya tegangan V.
sedangkan besarnya tenaga yang diperlukan untuk membentukelektron dan ion
tergantung pada macam gas yang digunakan. Dengan tenaga yang relatif tinggi
maka elektron akan mampu mengionisasi atom-atom sekitarnya. sehingga
menimbulkan pasangan elektron-ion sekunder. Pasangan elektron-ion sekunder

inipun masih dapat menimbulkan pasangan elektron-ion tersier dan seterusnya.
sehingga akan terjadi lucutan yang terus-menerus (avalence).
• Cloud Chamber
Cloud Chamber ditemukan oleh C.T.R Wilcon pada tahun 1912 (pada
prinsipnya uap yang jenuh dikondensasikan terutama pada partikelpartikel yang bermuatan ).
Chambers C diisi dengan udara bersih dan uap air yang jenuh pada
teneratur kamar, piston dapat jatuh bebas yang dapat menyebabkan
ekspansi mendadak dari campuran udara dan uap air, sehingga
temperaturnya turun dibawah suhu kamar maka uap air menjadi amat
jenuh.
Scintillation Counter
• Scintillator adalah substan yang bila ditumbuk oleh sebuah partikel
bermuatan misalnya sinar x, sinar , akan dihasilkan kilat/nyata dari cahaya,
biasanya adalah sodium iodide (NaI), Cesium Iodida (CeI). Nyala/kilat dari
cahaya dapat diubah menjadi puls-puls listrik oleh suatu system elektronik
yang disebut Scintillation Counter.
• Mengukur Radiasi Pengionisasi
• Efek-efek radiasi pengionisasi pada jaringan hidup (khususnya
jaringan tubuh kita) telah menjagi suatu pokok perhatian

masyarakay umum. Radiasi seperti itu timbul di alam dari sinar
kosmis dan juga dari elemen-elemen radioaktif didalam kerak bumi.
Radisi yang dibuat oleh manusia juga memberikan kontribusi,
termasuk sinar diagnostic dan sinar X untuk pengobatan dan radiasi
dari radio-nuklid yang digunakan didalam obat dan didalam
industry.
•
•

•

Alat dan Bahan
Alat
Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini adalah :
a. Basis piring untuk radioaktivitas
1 buah
b. Pemegang tabung kontra
1 buah
c. Sumber tegangan pada fix magnet
1 buah
d. Kontra tabung tipe b
1 buah
e. Geiger muller counter
1 buah
f. Sumber Ra- 226,3KBq
1 buah
g. Plat dudukan pada fix magnet
3 buah
Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah :
a. Material aluminium 0,27 mm
1 buah
b. Material aluminium 1,44 mm
1 buah
c. Material aluminium 1,99 mm
1 buah
d. Material aluminium 2,45 mm
1 buah
e. Material perpex 1,05 mm
1 buah
f. Material perpex 2,10 mm
1 buah
g. Material perpex 3,15 mm
1 buah
h. Kardus 12x 8 cm
1 buah
A. Prosedur kerja
Adapun prosedur kerja dari praktikum ini adalah :
1. Prinsip kerja Geiger muller
1. Memasukkan tabung Geiger muller counter di pemegang tabung counter.
Memposisi pemegangan tabung counter pada plat dasar sehingga ujung tabung
yang menunjuk langsung pada jarak 2 cm dari skala longitudinal.
2. Menghubungkan tabung counter untuk menghitung dan memilih 60 s untuk waktu
pengukuran.
3. Menempatkan pemegang sumber pada plat dasar. Menyesuaikan dengan sumber
radiasi.
4. Berhati-hati memindahkan pemegang sumber pada plat dasar, sehingga jarak
antara jendela tabung counter dan permukaan pintu keluar radiasi adalah 1 cm.
memastikanuntuk menghindari menyentuh jendela tabung counter dengan
pemegang sumber, ini pasti akan mengakibatkan kerusakan pada jendela tabung.
5. Mengaktifkan counter dan memulai prosedur pengukuran pertama dengan tombol
“start-stop”
6. Memperhatikan tingkat hitungan pada counter dan mencatat hasilnya pada table
pengamatan sebagai nilai Cudara .
7. Menahan selembar kertas antara permukaan pintu keluar radiasi dan jendela
tabung counter dan mengulangi pengukuran dengan mencatat hasilnya pada table
pengamatan sebagai nilai Ckertas.
8. Mengubah-ubah jarak sampai 2 cm dan melakukan berturut-turut dengan selisih 1
cm.
2. Penentuan radiasi bahan
b. Untuk material aluminium
1. Memasukkan tabung Geiger muller counter di pemegang tabung counter.
menunjuk langsung pada jarak 2 cm dari skala longitudinal.
2. Memposisikan pemegang counter piring langsung didepan tabung counter.
3. Menempatkan pemegang sumber langsung didepan pada pemegang piring dan
memasukkan sumber radiasi.
4. Mengukur percobaan dengan memperhatikanhal-hal berikut :
a. Memindahkan sumber radiasi sampai 8 cm dari jendela tabung kountra.
b. Berhati-hati membuka tutup pelindung dari tabung kountra
c. Menghubungkan tabung counter dengan counter , memilih 60 s untuk
pengukuran dan memulai prosedur pengukuran pertama dengan symbol “startstop”.
d. Memasukkan angka hitungan pertama tanpa penghalang aluminium pada table
pengamatan dan mengulang pengukuran dua kali.
e. Mengulangi langkah (d) dengan penghalang plat aluminium dengan ketebalan
0,30 mm . dan mengulang pengukuran selama dua kali kemudian mencatat hasil
pengamatan pada table pengamatan .
f. Melepaskan plat aluminium dari pemegang piring dan melaksanakan
serangkaian pengukuran yang sama dengan ketebalan aluminium yang berbeda
yakni 0,50 mm, 1,47 mm, 1,75 mm kemudian mencatat hasil pengamatan pada
table pengamatan.
b. Untuk material perpex
1. Memasukkan tabung Geiger meller pengeras di pemegang tabung
counter pada plat dasar sehingga yang penanda positioning
memegang langsung pada tanda nol skala longitudinal.
2. Posisi pemegangan piringlangsung didepan tabung counter
3. Menempatkan pemegang sumber langsung didepan tabung pada
pemegang piring dan memasukkan sumber radiasi.
4. Mengatur percobaan dengan memperhatikan hal-hal berikut :
a.Memindahkansumber radiasi sampai 7cm dari jendela tabung
counter
b. berhati-hati membuka setiap pelindung dari countra.
c. Menghubungkan tabung countra untuk mea pilih 60 s untuk
pengukurandan memulai prosedur pengukuran pertama pada table
1 dan mengulang pengukuran dengan tombol “start-stop”
d.Memasukkan angka bilangan pertama pada table 1 dan mengulang
pengamatan 2 kali.
e.Mengatur plat perpex didalam plat ukur, menghitung tiga kali akan
memasukkan hasilnya pada table.
f. Melepaskan plat perpex terakhir dan memegang piring.
A.Hasil Pengamatan
1.Hasil pengamatan dari ptaktikum ini yaitu :
Table 4.1 : Prinsip Geiger melluer
t = 60 s
2. Table 4.2 : radiasi bahan
Material : aluminium
t = 60 s
jarak = 7 cm
Table 4.3 : material perpex
t = 60 s
jarak = 7 cm
B. Analisis Data
1. Hubungan jarak kontra tabung terhadap tingkat radioaktif
dan pengamatan selubung udara dan karton.
• Menentukan

1. Untuk jarak 1 cm
• 2. Untuk jarak

2 cm

3. Untuk jarak

3 cm
4. Untuk jarak

4 cm

5. Untuk jarak 5 cm
• . Menentukan

1.Untuk jarak 1 cm
2. Untuk jarak 2 cm

3. untuk jarak 3 cm
4. Untuk jarak 4 cm

5. Untuk jarak 5 cm
• C. Analisis Grafik
Grafik 4.1 :Prinsip kerja Geger Muller
Hubungan antara C dengan jarak

2500

2000

1500
C paper
C air

1000

500

0
1

2

3

4

5
D. Pembahasan

Dari hasil pengamatan mengenai hubungan jarak kountra tabung terhadap
tingkat radioaktif dari pengamatan selubung udara dan kertas, serta percobaan
yang tentang radiasi .
Hubungan jarak terhadap tingkat radioaktif
Berdasarkan hasil pengamatan menggunakan waktu 60 s telah ditetapkan
dengan memanipulasi jarak yaitu 1 cm sampai 5 cm. Pada jarak 1 cm dengan
medium udara yaitu 2095 dan pada saat dihalangi oleh kertas di dapatkan 1306

maka untuk mendapatkan digunakan persamaan Cudara – Ckertas yaitu 789
sedangkan penentuan % dengan rumus /Cair maka diperoleh 37,66%. Pada jarak
2 cm diperoleh 939 Ckertas 621 dan % yaitu 33,86% dengan 318. Pada jarak 3 cm
diperoleh Cudara 588 dan Ckertas 357 dan 231, serta % adalah 39,28% . Pada
jarak 4 cm didapat Cudara 337 sedangkan Ckertas adalah 240 maka hasil dari 97 .
sehingga diperoleh % yaitu
28,78%. Pada jarak 5 cm didapat Cudara 240 saedangkan Ckertas 168 maka
hasil dari 97. Sehingga diperoleh % yaitu 30,00 %.
Maka dapat kami simpulkan bahwa jarak pengaruhnya terhadap
tingkat radiasi yaitu semakin jauh jaraknya, maka radiasi yang dideteksi
pencacah Geiger muller semakin kecil.
2. Radiasi bahan
a. Material Aluminium
Pada percobaan ini diukur radiasi bahan berdasarkan
ketebalannya,diperoleh data untuk aluminium dengan ketebalan 0 mm
sebesar 142, untuk aluminiumdengan ketebalan 0,30 mm sebesar
82, untuk aluminium dengan ketebalan 0,50 mm sebesar 66, untuk
aluminium dengan ketebalan 1,47 mm sebesar 52, dan untuk aluminium
setebal 1,75 mm diperoleh 47. Maka dapat kami simpulkan bahwa

tebalnya suatu penghalang, dalam hal ini material aluminium
berpengaruh terhadap radiasi, yaitu semakin tebal suatu bahan
maka radiasi yang dihasilkan semakin kecil.
b. Matrial Perpex
Pada percobaan ini diukur tingkat radiasi bahan
berdasarkan ketebalannya, diperoleh data untuk
perpex dengan ketebalan 0 mm sebesar 142. Untuk
perpex dengan ketebalan 1,05 diperoleh 121, untuk
perpex dengan ketebalan 240 diperoleh sebesar
52, untuk perpex dengan ketebalan 3,15 diperoleh
sebesar 45, dan untuk perpex dengan ketebalan 4,20
diperoleh sebesar 47.
Maka dapat kami simpulkan bahwa tebalnya suatu
penghalang, dalam hal ini perpex berpengaruh
terhadap radiasi , yaitu semakin tebal penghalang
maka radiasi yang dihasilkan semakin kecil.
A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat kami tarik
berdasarkan percobaan ini ,yaitu :
1. Zat radioaktif yaitu zat yang dapat memancarkan radiasi
secara spontan tanpa pengaruh dari luar.
2. Prinsip kerja percobaan Geiger muller adalah dapat
digunakan untuk mendeteksi radiasi alfa dan beta.
Sensornya adalah , sebuah tabung Geiger yang diisi oleh
gas yang akan bersifat konduktor ketika partkel atau
proton radiasi yang menyebabakan gas (argon) menjadi
konduktif .alat tersebut bersifat sinyal yang menampilkan
pada indikatornya yang bias berupa jarak
penunjuk, lampu atau bunyi klik dimana satu jarak tabung
Geiger kontra.
.
3. Semakin jauh jarak antara tabung Geiger kontra dengan
sumber radiasi maka persentase penurunan tarif hitungannya
yaitu akan semakin berkurang.
4. Kisaran partikel alfa dari perbandingan intensitas radiasinya
juga menggunakan kertas (kardus)radiasi sedikit, dibandingkan
dengan yang tidak menggunakan penghalang karena
disebabkan sebagai radiasi diserap oleh kertas.sedangkan
pada saat melewati penghalang maka semakin jauh jaraknya
seakin rendah tingkat radiasinya.
5. Ketebalan suatu bahan mempengaruhi tingkat
radiasinya, bahan material yang digunakan yaitu aluminium
dan perpex. Apabila semakin tebal bahan , maka akan
mengurangi intensitas radiasi yang dideteksi oleh pencacah
Geiger muller.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/38154431/PENGGUNAANRADIOISOTOP/.(diakses 23
September 2009)
Gautreau,Ronald dan savin,wiliam.2004.Fisika modernEdisi 2. Jakarta :
Erlangga
Resnick-Holliday. 2006.Fisika modern.Jakarta:Erlangga
Tipler,Paul.2001.Fisika untuk sains dan Tehnik.Jakarta:Erlangga
THE AND

More Related Content

What's hot

Model inti atom (asti dewi n.)
Model inti atom (asti dewi n.)Model inti atom (asti dewi n.)
Model inti atom (asti dewi n.)kemenag
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika IntiFKIP UHO
 
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balikPpt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balikwindyramadhani52
 
Fisika Inti
Fisika Inti Fisika Inti
Fisika Inti FKIP UHO
 
Statistik Fermi dirac
Statistik Fermi diracStatistik Fermi dirac
Statistik Fermi diracAyuShaleha
 
Ppt elektron-Linac
Ppt elektron-LinacPpt elektron-Linac
Ppt elektron-LinacArif Fahmi
 
Laporan efisiensi detektor, dead time, spektroskopi gamma, dan hukum kuadrat ...
Laporan efisiensi detektor, dead time, spektroskopi gamma, dan hukum kuadrat ...Laporan efisiensi detektor, dead time, spektroskopi gamma, dan hukum kuadrat ...
Laporan efisiensi detektor, dead time, spektroskopi gamma, dan hukum kuadrat ...adimputra
 
Laporan praktikum lanjutan fisika inti spektroskopi sinar gamma
Laporan praktikum lanjutan  fisika inti spektroskopi sinar gammaLaporan praktikum lanjutan  fisika inti spektroskopi sinar gamma
Laporan praktikum lanjutan fisika inti spektroskopi sinar gammaMukhsinah PuDasya
 
Sumur potensial persegi tak terhingga
Sumur potensial persegi tak terhinggaSumur potensial persegi tak terhingga
Sumur potensial persegi tak terhinggaFani Diamanti
 
Efek hall ugm2014
Efek hall ugm2014Efek hall ugm2014
Efek hall ugm2014Erva Eriezt
 
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang EntropiStatistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang EntropiSamantars17
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantumHana Dango
 
14708251062_Fathurrahman_Model-model Inti
14708251062_Fathurrahman_Model-model Inti14708251062_Fathurrahman_Model-model Inti
14708251062_Fathurrahman_Model-model IntiIPA 2014
 
Osilasi tergandeng
Osilasi tergandengOsilasi tergandeng
Osilasi tergandengkyu manda
 
Penurunan rumus pemantulan
Penurunan rumus pemantulanPenurunan rumus pemantulan
Penurunan rumus pemantulannooraisy22
 

What's hot (20)

Model inti atom (asti dewi n.)
Model inti atom (asti dewi n.)Model inti atom (asti dewi n.)
Model inti atom (asti dewi n.)
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika Inti
 
Laporan praktikum konstanta rydberg
Laporan praktikum konstanta rydbergLaporan praktikum konstanta rydberg
Laporan praktikum konstanta rydberg
 
Fisika inti diktat
Fisika inti diktatFisika inti diktat
Fisika inti diktat
 
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balikPpt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balik
 
Laporan praktikum spektrometer atom
Laporan praktikum spektrometer atomLaporan praktikum spektrometer atom
Laporan praktikum spektrometer atom
 
Fisika Inti
Fisika Inti Fisika Inti
Fisika Inti
 
Statistik Fermi dirac
Statistik Fermi diracStatistik Fermi dirac
Statistik Fermi dirac
 
Ppt elektron-Linac
Ppt elektron-LinacPpt elektron-Linac
Ppt elektron-Linac
 
Interaksi foton
Interaksi fotonInteraksi foton
Interaksi foton
 
Laporan efisiensi detektor, dead time, spektroskopi gamma, dan hukum kuadrat ...
Laporan efisiensi detektor, dead time, spektroskopi gamma, dan hukum kuadrat ...Laporan efisiensi detektor, dead time, spektroskopi gamma, dan hukum kuadrat ...
Laporan efisiensi detektor, dead time, spektroskopi gamma, dan hukum kuadrat ...
 
Laporan praktikum lanjutan fisika inti spektroskopi sinar gamma
Laporan praktikum lanjutan  fisika inti spektroskopi sinar gammaLaporan praktikum lanjutan  fisika inti spektroskopi sinar gamma
Laporan praktikum lanjutan fisika inti spektroskopi sinar gamma
 
Sumur potensial persegi tak terhingga
Sumur potensial persegi tak terhinggaSumur potensial persegi tak terhingga
Sumur potensial persegi tak terhingga
 
Efek hall ugm2014
Efek hall ugm2014Efek hall ugm2014
Efek hall ugm2014
 
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang EntropiStatistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantum
 
14708251062_Fathurrahman_Model-model Inti
14708251062_Fathurrahman_Model-model Inti14708251062_Fathurrahman_Model-model Inti
14708251062_Fathurrahman_Model-model Inti
 
Osilasi tergandeng
Osilasi tergandengOsilasi tergandeng
Osilasi tergandeng
 
Penurunan rumus pemantulan
Penurunan rumus pemantulanPenurunan rumus pemantulan
Penurunan rumus pemantulan
 
Partikel Elementer
Partikel ElementerPartikel Elementer
Partikel Elementer
 

Viewers also liked

Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1Annis Kenny
 
Deteksi Radioaktif (Geiger Muller)
Deteksi Radioaktif (Geiger Muller)Deteksi Radioaktif (Geiger Muller)
Deteksi Radioaktif (Geiger Muller)Aris Widodo
 
The Roman Heritage
The Roman HeritageThe Roman Heritage
The Roman HeritagePun Wath
 
First time home buyers presentation
First time home buyers presentationFirst time home buyers presentation
First time home buyers presentationMichael De La Mora
 
New Agents Lending and DPA Programs 101 Presentation
New Agents Lending and DPA Programs 101 PresentationNew Agents Lending and DPA Programs 101 Presentation
New Agents Lending and DPA Programs 101 PresentationMichael De La Mora
 
Ingenieria y analisis de facebook
Ingenieria y analisis de facebookIngenieria y analisis de facebook
Ingenieria y analisis de facebookPako Villela
 
New ways to think about framing accountability to your community
New ways to think about framing accountability to your communityNew ways to think about framing accountability to your community
New ways to think about framing accountability to your communityJohn Cronin
 
An Ailing Earth
An Ailing EarthAn Ailing Earth
An Ailing EarthPun Wath
 
soil conservation
soil conservationsoil conservation
soil conservationPun Wath
 
Tasa presentation version 2
Tasa presentation version 2Tasa presentation version 2
Tasa presentation version 2John Cronin
 
Escola reflexiva e nova racionalidade (cap 1 a 3)
Escola reflexiva e nova racionalidade (cap 1 a 3)Escola reflexiva e nova racionalidade (cap 1 a 3)
Escola reflexiva e nova racionalidade (cap 1 a 3)Leonardo Mannini
 
Eksperimen v serapan sinar radioaktif
Eksperimen v   serapan sinar radioaktifEksperimen v   serapan sinar radioaktif
Eksperimen v serapan sinar radioaktifAkbar Muhammad
 
Efek medan magnet
Efek medan magnetEfek medan magnet
Efek medan magnetErnhy Hijoe
 
206.03 wood frame_wall_construction
206.03 wood frame_wall_construction206.03 wood frame_wall_construction
206.03 wood frame_wall_constructionShruthi Gowda
 

Viewers also liked (20)

Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
 
Deteksi Radioaktif (Geiger Muller)
Deteksi Radioaktif (Geiger Muller)Deteksi Radioaktif (Geiger Muller)
Deteksi Radioaktif (Geiger Muller)
 
The Roman Heritage
The Roman HeritageThe Roman Heritage
The Roman Heritage
 
BLOCK HF trial
BLOCK HF trial BLOCK HF trial
BLOCK HF trial
 
First time home buyers presentation
First time home buyers presentationFirst time home buyers presentation
First time home buyers presentation
 
New Agents Lending and DPA Programs 101 Presentation
New Agents Lending and DPA Programs 101 PresentationNew Agents Lending and DPA Programs 101 Presentation
New Agents Lending and DPA Programs 101 Presentation
 
Ingenieria y analisis de facebook
Ingenieria y analisis de facebookIngenieria y analisis de facebook
Ingenieria y analisis de facebook
 
New ways to think about framing accountability to your community
New ways to think about framing accountability to your communityNew ways to think about framing accountability to your community
New ways to think about framing accountability to your community
 
Organigramas
OrganigramasOrganigramas
Organigramas
 
An Ailing Earth
An Ailing EarthAn Ailing Earth
An Ailing Earth
 
soil conservation
soil conservationsoil conservation
soil conservation
 
Tasa presentation version 2
Tasa presentation version 2Tasa presentation version 2
Tasa presentation version 2
 
Home Buyers Guide
Home Buyers GuideHome Buyers Guide
Home Buyers Guide
 
Futurybalkj pdf
Futurybalkj pdfFuturybalkj pdf
Futurybalkj pdf
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Escola reflexiva e nova racionalidade (cap 1 a 3)
Escola reflexiva e nova racionalidade (cap 1 a 3)Escola reflexiva e nova racionalidade (cap 1 a 3)
Escola reflexiva e nova racionalidade (cap 1 a 3)
 
Eksperimen v serapan sinar radioaktif
Eksperimen v   serapan sinar radioaktifEksperimen v   serapan sinar radioaktif
Eksperimen v serapan sinar radioaktif
 
Organigramas
OrganigramasOrganigramas
Organigramas
 
Efek medan magnet
Efek medan magnetEfek medan magnet
Efek medan magnet
 
206.03 wood frame_wall_construction
206.03 wood frame_wall_construction206.03 wood frame_wall_construction
206.03 wood frame_wall_construction
 

Similar to Ppt geiger muller klompok 1

dokumen.tips_xxkimia-radioaktif-ppt.pptx
dokumen.tips_xxkimia-radioaktif-ppt.pptxdokumen.tips_xxkimia-radioaktif-ppt.pptx
dokumen.tips_xxkimia-radioaktif-ppt.pptxElsaAndriani3
 
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1Ernhy Hijoe
 
PPT Zat Radioaktif
PPT Zat RadioaktifPPT Zat Radioaktif
PPT Zat Radioaktifworodyah
 
Unsur radioaktif
Unsur radioaktifUnsur radioaktif
Unsur radioaktifVIRGAYANI
 
Radioaktivitas
RadioaktivitasRadioaktivitas
Radioaktivitaskemenag
 
n ,mnkj,Percobaan geiger muller
n ,mnkj,Percobaan geiger mullern ,mnkj,Percobaan geiger muller
n ,mnkj,Percobaan geiger mullerchyrmdhnty
 
Radioaktivitas dan pemanafaatan radioisotop
Radioaktivitas dan pemanafaatan radioisotopRadioaktivitas dan pemanafaatan radioisotop
Radioaktivitas dan pemanafaatan radioisotopYusrin Yusrin
 
Radioaktif dan-radioisotop
Radioaktif dan-radioisotopRadioaktif dan-radioisotop
Radioaktif dan-radioisotopTri Wijayanto
 
Bahan Ajar Kimdas 2 Kimia Inti 2023 (Bgn 1).pdf
Bahan Ajar Kimdas 2 Kimia Inti 2023 (Bgn 1).pdfBahan Ajar Kimdas 2 Kimia Inti 2023 (Bgn 1).pdf
Bahan Ajar Kimdas 2 Kimia Inti 2023 (Bgn 1).pdfLorryEnjlina
 
Pemanfaatan Radiokimia dalam bidang industri
Pemanfaatan Radiokimia dalam bidang industri Pemanfaatan Radiokimia dalam bidang industri
Pemanfaatan Radiokimia dalam bidang industri Albert Sirait
 
Bab 4 unsur radio aktif
Bab 4  unsur radio aktifBab 4  unsur radio aktif
Bab 4 unsur radio aktif1habib
 
Makalah Radiasi Panas dan Radiasi Benda Hitam
Makalah Radiasi Panas dan Radiasi Benda HitamMakalah Radiasi Panas dan Radiasi Benda Hitam
Makalah Radiasi Panas dan Radiasi Benda Hitamkurniawanapr
 

Similar to Ppt geiger muller klompok 1 (20)

dokumen.tips_xxkimia-radioaktif-ppt.pptx
dokumen.tips_xxkimia-radioaktif-ppt.pptxdokumen.tips_xxkimia-radioaktif-ppt.pptx
dokumen.tips_xxkimia-radioaktif-ppt.pptx
 
Radioaktif
RadioaktifRadioaktif
Radioaktif
 
Radioaktif kimia
Radioaktif kimiaRadioaktif kimia
Radioaktif kimia
 
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
 
PPT Zat Radioaktif
PPT Zat RadioaktifPPT Zat Radioaktif
PPT Zat Radioaktif
 
Unsur radioaktif
Unsur radioaktifUnsur radioaktif
Unsur radioaktif
 
Radioaktivitas
RadioaktivitasRadioaktivitas
Radioaktivitas
 
Radioaktif
RadioaktifRadioaktif
Radioaktif
 
n ,mnkj,Percobaan geiger muller
n ,mnkj,Percobaan geiger mullern ,mnkj,Percobaan geiger muller
n ,mnkj,Percobaan geiger muller
 
Radioaktivitas dan pemanafaatan radioisotop
Radioaktivitas dan pemanafaatan radioisotopRadioaktivitas dan pemanafaatan radioisotop
Radioaktivitas dan pemanafaatan radioisotop
 
Radioaktif dan-radioisotop
Radioaktif dan-radioisotopRadioaktif dan-radioisotop
Radioaktif dan-radioisotop
 
Radioaktif
RadioaktifRadioaktif
Radioaktif
 
Bahan Ajar Kimdas 2 Kimia Inti 2023 (Bgn 1).pdf
Bahan Ajar Kimdas 2 Kimia Inti 2023 (Bgn 1).pdfBahan Ajar Kimdas 2 Kimia Inti 2023 (Bgn 1).pdf
Bahan Ajar Kimdas 2 Kimia Inti 2023 (Bgn 1).pdf
 
Pemanfaatan Radiokimia dalam bidang industri
Pemanfaatan Radiokimia dalam bidang industri Pemanfaatan Radiokimia dalam bidang industri
Pemanfaatan Radiokimia dalam bidang industri
 
Teori atom dan Radioaktivitas
Teori atom dan RadioaktivitasTeori atom dan Radioaktivitas
Teori atom dan Radioaktivitas
 
Radioaktif
RadioaktifRadioaktif
Radioaktif
 
Unsur Radioaktif
Unsur RadioaktifUnsur Radioaktif
Unsur Radioaktif
 
Radioaktif ppt
Radioaktif pptRadioaktif ppt
Radioaktif ppt
 
Bab 4 unsur radio aktif
Bab 4  unsur radio aktifBab 4  unsur radio aktif
Bab 4 unsur radio aktif
 
Makalah Radiasi Panas dan Radiasi Benda Hitam
Makalah Radiasi Panas dan Radiasi Benda HitamMakalah Radiasi Panas dan Radiasi Benda Hitam
Makalah Radiasi Panas dan Radiasi Benda Hitam
 

More from Ernhy Hijoe

Makalah fisika inti
Makalah fisika intiMakalah fisika inti
Makalah fisika intiErnhy Hijoe
 
Makalah fisika inti pltn
Makalah fisika inti pltnMakalah fisika inti pltn
Makalah fisika inti pltnErnhy Hijoe
 
Metodology penel ernhy
Metodology penel ernhyMetodology penel ernhy
Metodology penel ernhyErnhy Hijoe
 
Makalah pengembangan ernhy
Makalah pengembangan ernhyMakalah pengembangan ernhy
Makalah pengembangan ernhyErnhy Hijoe
 
Kelompok vi efek medan magnet
Kelompok vi efek medan magnetKelompok vi efek medan magnet
Kelompok vi efek medan magnetErnhy Hijoe
 
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran tegangan
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran teganganLaporan lengkap kesalahan pada pengukuran tegangan
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran teganganErnhy Hijoe
 

More from Ernhy Hijoe (9)

Makalah fisika inti
Makalah fisika intiMakalah fisika inti
Makalah fisika inti
 
Makalah fisika inti pltn
Makalah fisika inti pltnMakalah fisika inti pltn
Makalah fisika inti pltn
 
Hukum ohm
Hukum ohmHukum ohm
Hukum ohm
 
Metodology penel ernhy
Metodology penel ernhyMetodology penel ernhy
Metodology penel ernhy
 
Bab ii terbaru
Bab ii terbaruBab ii terbaru
Bab ii terbaru
 
Makalah pengembangan ernhy
Makalah pengembangan ernhyMakalah pengembangan ernhy
Makalah pengembangan ernhy
 
Kelompok vi efek medan magnet
Kelompok vi efek medan magnetKelompok vi efek medan magnet
Kelompok vi efek medan magnet
 
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran tegangan
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran teganganLaporan lengkap kesalahan pada pengukuran tegangan
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran tegangan
 
Laporan lengka1
Laporan lengka1Laporan lengka1
Laporan lengka1
 

Ppt geiger muller klompok 1

  • 1. KELOMPOK 1 • FISIKA A: ANDI IHKFAN ANNISWATI NURUL ISLAMI ERNI R. MANARA CICI ANITASARI • FISIKA B: KARTINI ISNA ARFINA NURHADI KUSUMA HASAN
  • 3. A. Judul Percobaan Judul percobaan pada praktikum ini yaitu mengenai “Pencacah Geiger Muller”. B. Latar Belakang Pada saat ini telah dikenal dan diketahui berbagai macam zat yang mengandung radioaaktif. Keberadaan zat radioaktif tidak dapat diketahui secara langsung dengan panca indara . untuk mendeteksi keberadaan zat radioaktif diperlukan alat detector geger muller. Zat radioaktif memancarkan sinar tembus yang biasa di sebut sinar radioradioaktif. Pemancaran sinar tembus yang secara sepontan oleh inti-inti yang tidak stabil di namakan radio aktifitas. Radio aktivitas ini biasa dideteksi oleh suatu alat yang disebut detector radioaktif. Detektor ini ditemukan oleh Geiger-muller. Oleh karena itu detektor ini disebut sebagai Geiger_muller detektor. Pada percobaan ini, detektor ini digunakan untuk menentukan count dari zat radioaktif. Dari kount tersebut akan diketahui waktu peluruhan dari suatu zat radioaktif serta hubungan yang terjadi antara jarak sumber dengan count yang didapat kan. Permasalahan– permasalahan dalam percobaan Geiger muller adalah menentukan seperti apakah zat radioaktif, menentukan prnsip kerja dari pencacah geger muller, menentukan presentase penurunan tarif hitungan untuk jarak tertentu, menentukan kisaran partikel alpha tanpa kertas, memahami berbagai bahan dapat mengungi intensitan radiasi beta. Inilah yang melatar belakangi sehingga kami melakukan percobaan ini.
  • 4. C. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah pada praktikum ini adalah : 1. Bagaimana mengetahui seperti apakah zat radioaktif ? 2.Bagaimana mengetahui prinsip kerja dari pencacah Geiger muller ? 3.Bagaimana menentukanpersentase penurunan tariff hitungan untuk jarak tertentu ? 4.Bagaiman menentukan kisaran partikel alfa dan perbandingan intensitas radiasi dengan dan tanpa selembar melemahnya kertas ? 5. Bagaimana mengetahui pengaruh ketebalan berbagai bahan terhadap intensitas radiasi beta ? D. Tujuan Percobaan Adapun tujuan percobaan ini adlah sebagai berikut : 1. Mengetahui seperti apakah zat radioaktif. 2. Mengetahui prinsip kerja dari pencacah Geiger muller. 3. Untuk menentukanpersentase penurunan tariff hitungan untuk jarak tertentu. 4. Untuk menentukankisaran partikel alfa dan perbandingan intensitasradiasi dengan dan tanpa selembar melemahnya kertas. 5. mengetahui pengaruh ketebalan berbagai bahan terhadap intensitas radiasi beta.
  • 5. • Radioaktivitas Radioaktif adalah unsur yang mempunyai nomor atom diatas 83. Radioaktivitas adalah kemampuan inti atom yang tak-stabil untuk memancarkan radiasi menjadi inti yang stabil. Materi yang mengandung inti tak-stabil yang memancarkan radiasi, disebut zat radioaktif. Berdasarkan sumbernya, radioaktivitas dibedakan atas 2, yaitu radioaktivitas alam yang ditunjukkan oleh elemen-elemen yang ditemukan didalam alam
  • 6. • Penemu Radioaktif Inti atom yang memiliki nomor massa besar memiliki energi ikat inti yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan nomor massa menengah. Kecenderungan inti atom yang memiliki nomor massa besar misalnya uranium 235 kecenderungan tidak stabil akan memancarkan energi dalam bentuk sinar radioaktif. Pengamatan tentang aktivitas inti dimulai dari Henry Becquerel yang menyelidiki tentang gejala fosforesensi dan fluoresensi. Fosforesensi yaitu peristiwa berpendarnya zat setelah cahaya yang menyinari zat tersebut dihentikan, sedangkan fluoresensi yaitu peristiwa berpendarnya zat pada saat zat tersebut mendapatkan sina. Adanya inti Atom pertama kali diketahui oleh Rutherford (1911), dari eksperimen yang dilakukan oleh Geiger dan Marsden (1909).
  • 7. • Jenis Sinar Radioaktif • Sinar Alfa Sinar adalah berkas yang menyimpang ke keping negatif.Dari arah simpangannya,jelas bahwa sinar adalah partikel yang bermuatan positif. Ternyata sinar adalah ion He martabat (valensi)dua. 2 4 = 2He4 Daya ionisasi sinar sangat besar sedangkan daya tembusnya sangat kecil.
  • 8. • Sinar Beta o Sinar adalah berkas yang menyimpang kearah keping positif,sinar adalah partikel yang bermuatan negatif.Ternyata massa dan muatan sinar sama dengan massa dan muatan elektron. -1 0 = -1 e0 o Berikut ini beberapa sifat alamiah sinar beta.  Mempunyai daya ionisasi yang lebih kecil dari sinar alfa.  Mempunyai daya tembus yang lebih besar daripada sinar alfa.  Dapat dibelokkan oleh medan listrik maupun medan magnet • Sinar gamma Sinar adalah berkas yang tidak mengalami simpangan di dalam medan listrik maupun medan magnet.Ternyata sinar adalah gelombang elektromagnetik seperti sinar X.Daya ionisasi sinar paling kecil dan daya tembusnya paling besar. Sinar gamma memiliki beberapa sifat alamiah berikut ini.  Sinar gamma tidak memiliki jangkauan maksimal di udara, semakin jauh dari sumber intensitasnya makin kecil.  Mempunyai daya ionisasi paling lemah.  Mempunyai daya tembus yang terbesar.  Tidak membelok dalam medan listrik maupun medan magnet.
  • 9. • Peluruhan Inti Seperti penjelasan di depan bahwa inti-inti yang tidak stabil akan memancarkan zat-zat radioaktif. Misalnya memancarkan sinar α, sinar ini adalah inti helium 2α4 berarti saat memancarkan sinar α akan terpancar 2 proton dan 2 neutron . Perubahan N ini akan memenuhi deret dengan persamaan seperti berikut. • • • • dengan : N = jumlah partikel sisa N0 = jumlah partikel mula-mula t = waktu meluruh T = waktu paro
  • 10. • Alat Pencacah Radioaktif • Ionization Chambers Lempeng-lempeng konduksi E dan E’ diletakkan didalam chamber/kamar I yang erisi oleh gas atau udara pada tekanan atmosfer • Geiger Muller Counter (GM Counter) Pencacah Geiger, atau disebut juga Pencacah Geiger-Müller adalah sebuah alat pengukur radiasi ionisasi. Pencacah Geiger bisa digunakan untuk mendeteksi radiasi alpha dan beta. Sensornya adalah sebuah tabung Geiger-Müller, sebuah tabung yang diisi oleh gas yang akan bersifat konduktor ketika partikel atau foton radiasi menyebabkan gas (umumnya Argon) menjadi konduktif. Alat tersebut akan membesarkan sinyal dan menampilkan pada indikatornya yang bisa berupa jarum penunjuk, lampu atau bunyi klik dimana satu bunyi menandakan satu partikel. Pada kondisi tertentu, pencacah Geiger dapat digunakan untuk mendeteksi radiasi gamma, walaupun tingkat reliabilitasnya kurang. Pencacah geiger tidak bisa digunakan untuk mendeteksi neutron.
  • 11. • Bagian – bagian Detektor Geiger Muller
  • 12. • Katoda yaitu dinding tabung logam yang merupakan elektroda negatif. Jika tabung terbuat dari gelas maka dinding tabung harus dilapisi logam tipis. • Anoda yaitu kawat tipis atau wolfram yang terbentang di tengah - tengah tabung. Anoda sebagai elektroda positif. • Isi tabung yaitu gas bertekanan rendah, biasanya gas beratom tunggal dicampur gas poliatom (gas yang banyak digunakan Ar dan He).
  • 13. • Apabila ke dalam labung masuk zarah radiasi maka radiasi akan mengionisasi gas isian. Banyaknya pasangan eleklron-ion yang lerjadi pada deleklor Geiger-Muller tidak sebanding dengan tenaga zarah radiasi yang datang. Hasil ionisasi ini disebul elektron primer. Karena antara anode dan katode diberikan beda tegangan maka akan timbul medan listrik di antara kedua eleklrode tersebut. Ion positif akan bergerak kearah dinding tabung (katoda) dengan kecepatan yang relative lebih lambat bila dibandingkan dengan elektron-elektron yang bergerak kea rah anoda (+) dengan cepat. Kecepatan geraknya tergantung pada besarnya tegangan V. sedangkan besarnya tenaga yang diperlukan untuk membentukelektron dan ion tergantung pada macam gas yang digunakan. Dengan tenaga yang relatif tinggi maka elektron akan mampu mengionisasi atom-atom sekitarnya. sehingga menimbulkan pasangan elektron-ion sekunder. Pasangan elektron-ion sekunder inipun masih dapat menimbulkan pasangan elektron-ion tersier dan seterusnya. sehingga akan terjadi lucutan yang terus-menerus (avalence).
  • 14. • Cloud Chamber Cloud Chamber ditemukan oleh C.T.R Wilcon pada tahun 1912 (pada prinsipnya uap yang jenuh dikondensasikan terutama pada partikelpartikel yang bermuatan ). Chambers C diisi dengan udara bersih dan uap air yang jenuh pada teneratur kamar, piston dapat jatuh bebas yang dapat menyebabkan ekspansi mendadak dari campuran udara dan uap air, sehingga temperaturnya turun dibawah suhu kamar maka uap air menjadi amat jenuh. Scintillation Counter • Scintillator adalah substan yang bila ditumbuk oleh sebuah partikel bermuatan misalnya sinar x, sinar , akan dihasilkan kilat/nyata dari cahaya, biasanya adalah sodium iodide (NaI), Cesium Iodida (CeI). Nyala/kilat dari cahaya dapat diubah menjadi puls-puls listrik oleh suatu system elektronik yang disebut Scintillation Counter.
  • 15. • Mengukur Radiasi Pengionisasi • Efek-efek radiasi pengionisasi pada jaringan hidup (khususnya jaringan tubuh kita) telah menjagi suatu pokok perhatian masyarakay umum. Radiasi seperti itu timbul di alam dari sinar kosmis dan juga dari elemen-elemen radioaktif didalam kerak bumi. Radisi yang dibuat oleh manusia juga memberikan kontribusi, termasuk sinar diagnostic dan sinar X untuk pengobatan dan radiasi dari radio-nuklid yang digunakan didalam obat dan didalam industry.
  • 16. • • • Alat dan Bahan Alat Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini adalah : a. Basis piring untuk radioaktivitas 1 buah b. Pemegang tabung kontra 1 buah c. Sumber tegangan pada fix magnet 1 buah d. Kontra tabung tipe b 1 buah e. Geiger muller counter 1 buah f. Sumber Ra- 226,3KBq 1 buah g. Plat dudukan pada fix magnet 3 buah Bahan Adapun bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah : a. Material aluminium 0,27 mm 1 buah b. Material aluminium 1,44 mm 1 buah c. Material aluminium 1,99 mm 1 buah d. Material aluminium 2,45 mm 1 buah e. Material perpex 1,05 mm 1 buah f. Material perpex 2,10 mm 1 buah g. Material perpex 3,15 mm 1 buah h. Kardus 12x 8 cm 1 buah
  • 17. A. Prosedur kerja Adapun prosedur kerja dari praktikum ini adalah : 1. Prinsip kerja Geiger muller 1. Memasukkan tabung Geiger muller counter di pemegang tabung counter. Memposisi pemegangan tabung counter pada plat dasar sehingga ujung tabung yang menunjuk langsung pada jarak 2 cm dari skala longitudinal. 2. Menghubungkan tabung counter untuk menghitung dan memilih 60 s untuk waktu pengukuran. 3. Menempatkan pemegang sumber pada plat dasar. Menyesuaikan dengan sumber radiasi. 4. Berhati-hati memindahkan pemegang sumber pada plat dasar, sehingga jarak antara jendela tabung counter dan permukaan pintu keluar radiasi adalah 1 cm. memastikanuntuk menghindari menyentuh jendela tabung counter dengan pemegang sumber, ini pasti akan mengakibatkan kerusakan pada jendela tabung. 5. Mengaktifkan counter dan memulai prosedur pengukuran pertama dengan tombol “start-stop” 6. Memperhatikan tingkat hitungan pada counter dan mencatat hasilnya pada table pengamatan sebagai nilai Cudara . 7. Menahan selembar kertas antara permukaan pintu keluar radiasi dan jendela tabung counter dan mengulangi pengukuran dengan mencatat hasilnya pada table pengamatan sebagai nilai Ckertas. 8. Mengubah-ubah jarak sampai 2 cm dan melakukan berturut-turut dengan selisih 1 cm.
  • 18. 2. Penentuan radiasi bahan b. Untuk material aluminium 1. Memasukkan tabung Geiger muller counter di pemegang tabung counter. menunjuk langsung pada jarak 2 cm dari skala longitudinal. 2. Memposisikan pemegang counter piring langsung didepan tabung counter. 3. Menempatkan pemegang sumber langsung didepan pada pemegang piring dan memasukkan sumber radiasi. 4. Mengukur percobaan dengan memperhatikanhal-hal berikut : a. Memindahkan sumber radiasi sampai 8 cm dari jendela tabung kountra. b. Berhati-hati membuka tutup pelindung dari tabung kountra c. Menghubungkan tabung counter dengan counter , memilih 60 s untuk pengukuran dan memulai prosedur pengukuran pertama dengan symbol “startstop”. d. Memasukkan angka hitungan pertama tanpa penghalang aluminium pada table pengamatan dan mengulang pengukuran dua kali. e. Mengulangi langkah (d) dengan penghalang plat aluminium dengan ketebalan 0,30 mm . dan mengulang pengukuran selama dua kali kemudian mencatat hasil pengamatan pada table pengamatan . f. Melepaskan plat aluminium dari pemegang piring dan melaksanakan serangkaian pengukuran yang sama dengan ketebalan aluminium yang berbeda yakni 0,50 mm, 1,47 mm, 1,75 mm kemudian mencatat hasil pengamatan pada table pengamatan.
  • 19. b. Untuk material perpex 1. Memasukkan tabung Geiger meller pengeras di pemegang tabung counter pada plat dasar sehingga yang penanda positioning memegang langsung pada tanda nol skala longitudinal. 2. Posisi pemegangan piringlangsung didepan tabung counter 3. Menempatkan pemegang sumber langsung didepan tabung pada pemegang piring dan memasukkan sumber radiasi. 4. Mengatur percobaan dengan memperhatikan hal-hal berikut : a.Memindahkansumber radiasi sampai 7cm dari jendela tabung counter b. berhati-hati membuka setiap pelindung dari countra. c. Menghubungkan tabung countra untuk mea pilih 60 s untuk pengukurandan memulai prosedur pengukuran pertama pada table 1 dan mengulang pengukuran dengan tombol “start-stop” d.Memasukkan angka bilangan pertama pada table 1 dan mengulang pengamatan 2 kali. e.Mengatur plat perpex didalam plat ukur, menghitung tiga kali akan memasukkan hasilnya pada table. f. Melepaskan plat perpex terakhir dan memegang piring.
  • 20. A.Hasil Pengamatan 1.Hasil pengamatan dari ptaktikum ini yaitu : Table 4.1 : Prinsip Geiger melluer t = 60 s
  • 21. 2. Table 4.2 : radiasi bahan Material : aluminium t = 60 s jarak = 7 cm
  • 22. Table 4.3 : material perpex t = 60 s jarak = 7 cm
  • 23. B. Analisis Data 1. Hubungan jarak kontra tabung terhadap tingkat radioaktif dan pengamatan selubung udara dan karton. • Menentukan 1. Untuk jarak 1 cm
  • 24. • 2. Untuk jarak 2 cm 3. Untuk jarak 3 cm
  • 25. 4. Untuk jarak 4 cm 5. Untuk jarak 5 cm
  • 27. 2. Untuk jarak 2 cm 3. untuk jarak 3 cm
  • 28. 4. Untuk jarak 4 cm 5. Untuk jarak 5 cm
  • 29. • C. Analisis Grafik Grafik 4.1 :Prinsip kerja Geger Muller Hubungan antara C dengan jarak 2500 2000 1500 C paper C air 1000 500 0 1 2 3 4 5
  • 30.
  • 31.
  • 32. D. Pembahasan Dari hasil pengamatan mengenai hubungan jarak kountra tabung terhadap tingkat radioaktif dari pengamatan selubung udara dan kertas, serta percobaan yang tentang radiasi . Hubungan jarak terhadap tingkat radioaktif Berdasarkan hasil pengamatan menggunakan waktu 60 s telah ditetapkan dengan memanipulasi jarak yaitu 1 cm sampai 5 cm. Pada jarak 1 cm dengan medium udara yaitu 2095 dan pada saat dihalangi oleh kertas di dapatkan 1306 maka untuk mendapatkan digunakan persamaan Cudara – Ckertas yaitu 789 sedangkan penentuan % dengan rumus /Cair maka diperoleh 37,66%. Pada jarak 2 cm diperoleh 939 Ckertas 621 dan % yaitu 33,86% dengan 318. Pada jarak 3 cm diperoleh Cudara 588 dan Ckertas 357 dan 231, serta % adalah 39,28% . Pada jarak 4 cm didapat Cudara 337 sedangkan Ckertas adalah 240 maka hasil dari 97 . sehingga diperoleh % yaitu
  • 33. 28,78%. Pada jarak 5 cm didapat Cudara 240 saedangkan Ckertas 168 maka hasil dari 97. Sehingga diperoleh % yaitu 30,00 %. Maka dapat kami simpulkan bahwa jarak pengaruhnya terhadap tingkat radiasi yaitu semakin jauh jaraknya, maka radiasi yang dideteksi pencacah Geiger muller semakin kecil. 2. Radiasi bahan a. Material Aluminium Pada percobaan ini diukur radiasi bahan berdasarkan ketebalannya,diperoleh data untuk aluminium dengan ketebalan 0 mm sebesar 142, untuk aluminiumdengan ketebalan 0,30 mm sebesar 82, untuk aluminium dengan ketebalan 0,50 mm sebesar 66, untuk aluminium dengan ketebalan 1,47 mm sebesar 52, dan untuk aluminium setebal 1,75 mm diperoleh 47. Maka dapat kami simpulkan bahwa tebalnya suatu penghalang, dalam hal ini material aluminium berpengaruh terhadap radiasi, yaitu semakin tebal suatu bahan maka radiasi yang dihasilkan semakin kecil.
  • 34. b. Matrial Perpex Pada percobaan ini diukur tingkat radiasi bahan berdasarkan ketebalannya, diperoleh data untuk perpex dengan ketebalan 0 mm sebesar 142. Untuk perpex dengan ketebalan 1,05 diperoleh 121, untuk perpex dengan ketebalan 240 diperoleh sebesar 52, untuk perpex dengan ketebalan 3,15 diperoleh sebesar 45, dan untuk perpex dengan ketebalan 4,20 diperoleh sebesar 47. Maka dapat kami simpulkan bahwa tebalnya suatu penghalang, dalam hal ini perpex berpengaruh terhadap radiasi , yaitu semakin tebal penghalang maka radiasi yang dihasilkan semakin kecil.
  • 35. A. Kesimpulan Adapun kesimpulan yang dapat kami tarik berdasarkan percobaan ini ,yaitu : 1. Zat radioaktif yaitu zat yang dapat memancarkan radiasi secara spontan tanpa pengaruh dari luar. 2. Prinsip kerja percobaan Geiger muller adalah dapat digunakan untuk mendeteksi radiasi alfa dan beta. Sensornya adalah , sebuah tabung Geiger yang diisi oleh gas yang akan bersifat konduktor ketika partkel atau proton radiasi yang menyebabakan gas (argon) menjadi konduktif .alat tersebut bersifat sinyal yang menampilkan pada indikatornya yang bias berupa jarak penunjuk, lampu atau bunyi klik dimana satu jarak tabung Geiger kontra. .
  • 36. 3. Semakin jauh jarak antara tabung Geiger kontra dengan sumber radiasi maka persentase penurunan tarif hitungannya yaitu akan semakin berkurang. 4. Kisaran partikel alfa dari perbandingan intensitas radiasinya juga menggunakan kertas (kardus)radiasi sedikit, dibandingkan dengan yang tidak menggunakan penghalang karena disebabkan sebagai radiasi diserap oleh kertas.sedangkan pada saat melewati penghalang maka semakin jauh jaraknya seakin rendah tingkat radiasinya. 5. Ketebalan suatu bahan mempengaruhi tingkat radiasinya, bahan material yang digunakan yaitu aluminium dan perpex. Apabila semakin tebal bahan , maka akan mengurangi intensitas radiasi yang dideteksi oleh pencacah Geiger muller.
  • 37. DAFTAR PUSTAKA http://www.scribd.com/doc/38154431/PENGGUNAANRADIOISOTOP/.(diakses 23 September 2009) Gautreau,Ronald dan savin,wiliam.2004.Fisika modernEdisi 2. Jakarta : Erlangga Resnick-Holliday. 2006.Fisika modern.Jakarta:Erlangga Tipler,Paul.2001.Fisika untuk sains dan Tehnik.Jakarta:Erlangga