1. TUGAS ERGONOMI
Nama : Elni Gita P.G
NIM : 10091001057
Dosen : Muhardanus
01. Berikan contoh jenis pekerjaan, mendorong, mengangkat dan melempar,
yang kaitannya dengan Manual Handling Serta dampaknya?
Mendorong pekerja di pertokoan
Pekerja yang bekerja di pertokoan sering kali melakukan kegiatan
mendorong troly yang berisi barang dagangan. Kadang jumlah beban
yang didorong terlalu berat dan kondisi desain troly juga kurang sesuai
dengan pekerja. Sering kali pekerja harus melakukan kegiatan mendorong
ini berulang kali dan dalam jarak yang cukup jauh
Dampaknya bagi pekerja jika beban yang didorong terlalu berat dan
jarak dorongan juga juga jauh adalah pekerja akan mengalami pegal, atau
sakit pada pergelangan tangan, hal ini terjadi karena posisi tangan yang
statis dan diberikan tekanan dari beban yang didorong. Terkadang desain
troly yang digunakan baik tempat beban maupun pegangan untuk
mendorongnya tidak sesuai dengan kondisi fisik pekerja, hal ini juga akan
mengakibatkan gangguan bagi pekerja.
Mengangkat kuli angkut di pelabuhan
Kuli angkut di pelabuhan mengangkut barang-barang penumpang dari
satu titik ke titik yang diinginkan oleh penumpang. Pekerjaan ini masih
mengguanakan sistem Manual Handling. Pekerjaan ini sangant
dipengaruhi oleh beban angkatan, cara mengangkat, posisi angkatan, jarak
tempuh mengangkat, dan frekuensi mengangkat.
Di pelabuhan dalam sehari kuli angkut dapat mengangkut banyak
barang tanpa istirahat yang cukup. Jika bebannya terlalu berat maka akan
berdampak pada kondisi tulang belakang dan lengan yang sakit. Cara
mengangkat beban juga akan mempengaruhi kerjanya, jika pekerja
2. mengangkat dengan teknik yang salah maka bisa terjadi cidera (terkilir)
pada pekerja. Titik awal angkatan dan titik menurunkan beban yang
diangkat juga perlu diperhatikan agar disesuaikan dengan kondisi pekerja,
baik cara saat mulai mengangkat beban serta cara menurunkan beban yang
diangkat.
Memindahkan atau mengangkat barang dengan cara dan posisi yang
tidak benar akan mengakibatkan terkilir atau sakit pada punggung atau
anggota badan yang lainnya. Untuk itu jika mengangkat benda yang cukup
berat posisi punggung lurus dan pergunakan otot paha sebagai tumpuan.
Mengangkat dengan membungkuk akan mengakibatkan tulangbelakang
(rawan) akan tertarik dan bagian depan tulang akantertekan. Kondisi ini
disebabkan adanya beban lebih yang harus diterima pada bagian depan
tulang. Hal tersebut yang akan mengakibatkan rasa sakit, karena makin
besar beban yang diterima tulang punggung. Pada posisi yang salah akan
makin besar pula renggang ruas pada tulang punggung.
Cara mengangkat yang benar Pada waktu mengangkat beban, posisi
punggung rata dan badan dimiringkan. Dengan kondisi tersebut tulang
belakang tidak berubah dan berat beban dapat dibagi merata ke seluruh
tubuh. Memindahkan atau menyimpan barang dari suatu tempat ketempat
yang lainnya merupakan suatu kegiatan yang memerlukan tenaga.
Untuk menghindarkan/mengurangikelelahan serta menjaga kesehatan
dalam melaksanakanpekerjaan tersebut maka diperlukan tata cara
pelaksanaan pemindahan yang baik.
Melempar pekerja industri di bagian pengepakan
Dalam industry pada bagian pengepakan pekerja sering kali
melakukan kegiatan melempar. Contohnya melempar produk yang sudah
dikemas ke pekerja yang lain untuk disusun dengan rapi. Dalam kegiatan
ini beban dari benda yang diangkat dan cara melempar beban sangat
mempengaruhi kondisi fisik pekerja. Jika beban yang dilempar cukup
berat dan dilakukan dalam frekuensi yang tinggi maka dapat
3. mengakibatkan sakit atau pegal di bagian pergelangan tangan dan pundak.
Semakin berat beban yang dilempar maka semakin banyak energy yang
dibutuhkan, hal ini akan mempercepat kelelahan pada pekerja. Jika cara
atau teknik melempar kurang baik maka dapat juga menyebabkan terkilir.
Jarak lemparan juga sangat mempengaruhi kondisi pekerja. Jika jaraknya
terlalu jauh maka dapat mengakibatkan kelelahan dan sakit pergelangan
tangan dan pundak pada pekerja.
02. Amatilah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Lingkungan anda !
PHBS merupakan upaya yang dilakukan untuk membangun kesadaran
masyarakat akan pentingnya hidup berish dan sehat sehingga mereka dapat
memelihara kesehatan mereka secara mandiri. Salah satu unsure PHBS yang
ada di lingkungan saya adalah Mengguankan Jamban Sehat
Di lingkungan saya masyarakat sudah mengetahui pentingnya penggunaan
jamban sehat. Tiap-tiap rumah di lingkungan saya sudah mempunyai jamban
masing-masing. Tisak ada lagi warga yang membuang kotoran di sembarang
tempat.
Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan kotoran
manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher
angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan air
untuk membersihkanya.
Jenis jamban yang bisa digunakan yaitu:
1. Jamban cemplung
Adalah jamban yang penampungannya berupa lubang yang berfungsi
menyimpan kotoran/tinja ke dalam tanah dan mengendapkan kotoran kedasar
lubang. Untuk jamban cemplung diharuskan ada penutup agar tidak berbau.
2. Jamban tangki septik/leher angsa
Adalah jamban berbentuk leher angsa yang penampungannya berupa tangki
septik kedap air yang befungsi sebagai wadah proses penguraian/dekomposisi
kotoran manusia yang dilengkapi dengan resapan.
Memilih jenis jamban
4. Jamban cemplung digunakan untuk daerah yang sulit air.
Jamban tangki septik/leher angsa digunakan untuk:
1. Daerah yang cukup air
2. Daerah yang padat penduduk, karena dapat menggunakan “multiple
latrine” yaitu satu lubang penampungan tinja/tangki septik digunakan oleh
beberapa jamban (satu lubang dapat menampung kotoran/tinja dari 3-5
jamban)
Daerah pasang surut, tempat penampungan kotoran/tinja hendaknya
ditinggikan kurang lebih 60 cm dari permukaan air pasang.
Yang menggunakan jamban sehat
Setiap anggota rumah tangga harus menggunakan jamban untuk buang air
besar/buang air kecil.
Alasan harus mengguanakan jamban sehat
Menjaga lingkungan bersih, sehat, dan tidak berbau.
Tidak mencemari sumber air yang ada disekitarnya.
Tidak mengundang datangnya lalat atau serangga yang dapat menjadi
penular penyakit Diare, Kolera Disentri,Typus, kecacingan, penyakit
saluran pencernaan, penyakit kulit, dan keracunan.
Syarat jamban sehat
Tidak mencemari sumber air minum (jarak antara sumber air minum
dengan lubang penampungan minimal 10 meter)
Tidak berbau.
Kotoran tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus.
Tidak mencemari tanah sekitarnya.
mudah dibersihkan dan aman digunakan.
Dilengkapi dinding dan atap pelindung.
Penerangan dan ventilasi yang cukup.
Lantai kedap air dan luas ruangan memadai.
Tersedia air, sabun, dan alat pembersih.
Cara memelihara jamban sehat
Lantai jamban hendaknya selalu bersih dan tidak ada genangan air.
5. Bersihkan jamban secara teratur sehingga ruang jamban dalam keadaan
bersih.
Di dalam jamban tidak ada kotoran yang terlihat.
Tidak ada serangga,(kecoa,lalat,) dan tikus yang berkeliaran.
Tersedia alat pembersih (sabun, sikat, dan air bersih).
Bila ada kerusakan, segera perbaiki.
Peran kader dalam membina masyarakat untuk memiliki dan menggunakan
jamban sehat
Melakukan pendataan rumah tangga yang sudah dan belum memiliki serta
menggunakan jamban dirumahnnya.
Melaporkan kepada pemerintah desa/kelurahan tentang jumlah rumah
rumah tangga yang belum memiliki jamban sehat.
Bersama pemerintah desa/kelurahan dan tokoh masyarakat setempat
berupaya untuk menggerakan masyarakat untuk memiliki jamban.
Mengadakan arisan warga untuk membangun jamban sehat secara bergilir.
Menggalang dunia usaha setempat untuk member bantuan dalam
penyediaan jamban sehat.
Memanfaatkan setiap kesempatan di desa/kelurahan untuk memberi
penyuluhan tentang pentingnya memiliki dan menggunakan jamban sehat,
misalnya melalui penyuluhan kelompok di posyandu, pertemuan
kelompok Dasa Wisma, arisan, pengajian, pertemuan desa/kelurahan,
kumjungan rumah dan lain-lain.
Meminta bantuan petugas Puskesmas setempat untuk memberikan
bimbingan teknis tentang cara-cara membuat jamban sehat yang sesuai
dengan situasi dan kodisi daerah setempat.
03. Tinjau proses kerja di suatu perusahaan/industri dan analisis menurut
Ilmu Ergonomi
Ananlisis secara Ergonomi pekerja pada UKM Pembuatan Tahu Sumedang di
Kel. Timbangan Kab. Ogan Ilir
6. Pabrik pembuatan tahu sumedang di timbangan sudah berdiri lama.
Peralatan yang digunakan juga masih tergolong sederhana. Sebagian besar
kegiatan masih dilakukan secara manual.
Dari segi pekerja
Pekerja di pabrik tahu ini berjumlah 3 orang, namun saat kami berkunjung
pekerja yang sedang bekerja hanya satu orang. Berdasarkan hasil pengamatan
saya pekerja di industry ini memiliki risiko kesehatan dan keselamatan yang
sangat tinggi. Pekerjanya hanya menggunakan peralatan seadanya dan
menggunakan pakaian yang seadanya. Pekerja tidak menggunakan Alat
Pelindung Diri yang Lengkat. Pekerjanya hanya menggunakan sepatu buts,
padahal seharusnya pekerja tersebut harus menggunakan kacamata, topi,
sarung tangan, baju tahan panas, dan masker.
Dari segi ergonomi pekerja masih menerapkan manual handling, banyak
pekerjaannya yang menuntut gerak tubuh yang tinggi seperti, mengangkat,
mendorong, menuang. Hal ini dapat mengakibatkan pegal dan keseleo pada
pekerja jika tidak dilakukan dengan cara yana benar
Jika dikaitkan dengan iklim kerja pekerjaan ini juga sangat berisiko.
Tempat kerja ini sangat panas sehingga dapat mengakibatkan heat stress. di
tempat ini ada tungku besar yang mengeluarkan api yang sangat panas.
Sebaiknya dibuat pembatas agar pekerja mempunyai ruang dimana dia tidak
terkena panas secara langsung. Pekerjaan ini sangat mengura energi dan ion
tubuh, sebaiknya disediakan air minum agar pekkerja terhindar dari bahaya
dehidrasi. Sumber air untuk industry ini sudah dialirkan langsung ke wadah
tempat pembuatan tahu sehingga pekerja tidak harus mengangkat air ke dalam.
Kondisi ini akan memudahkan pekerjaan si pekerja dan mengurangi resiko
Pegal, Terkilir dan LBP (Low Back Pain) pada pekerja.
04. Berikan 2 buah contoh pendekatan praktis aplikasi dari Ilmu Ergonomi
di rumah tangga atau kegiatan sehari-hari anda
Mencuci piring
Pekerjaan ini merupakan pekerjaan rumah tangga yang masih
menggunakan manual handling. Pekerjaan ini cukup menguras tenaga jika
7. jumlah cucian sangat banyak. Biasanya orang mencuci piring dengan posisi
berdiri ataupun posisi jongkok. Jika kita mencuci piring dalam posisi berdiri
maka kita harus memperhatikan tinggi meja washtafelnya. Tingginya tidak
boleh terlalu tinggi dan terlalu rendah.. sebaiknya tingginya adalah sepinggang
rata-rata orang dewasa. Keran air juga dibuat tepat diatas washtafel agar
pekerjaan mencuci piring lebih mudah dilakukan. Rak piring untuk
menyimpan peralatan rumah tangga yang dicuci juga harus berada dalam
posisi yang tidak begitu jauh dari washtafel agar tidak susah dalam
menyimpan piring.
Jika kita mencuci piring dalam posisi jongkok maka akan lebih baik jika
kita menggunakan dudukan kecil. Dudukan kecil ini dapat kita gunakan agar
kaki dan punggung kita tidak sakit saat kita harus jongkok dalam posisi yang
cukup lama. Sama seperti posisi berdiri, rak piring juga harus diletakkan dekat
dengan tempat kita mencuci piring agar tidak menyulitkan dalam menyimpan
piring yang sudah selesai dibersihkan.
Menyetrika pakaian
Dalam pekerjaan rumah tangga biasanya kita melakukan kegiatan
menyetrika dengan dua posisi yaitu duduk dilantai dan duduk di kursi dan
menggunakan meja gosokan. Dari segi ergonomis menyetrika dengan
menggunakan meja gosokan lebih efektif dibandingkan dengan posisi duduk.
Dalam posisi duduk di kursi menggunakan meja tinggi dan ukuran meja serta
kursi dudukan kita harus sesuai dengan kondisi tubuh kita. Meja setrikaan
harus cukup luas dan ada bagian untuk meletakkan setrikaan saat tidak kita
gunakan. Hal ini bertujuan agar kita tidak susah dalam meletakkan
setrikaannya. Kursi dudukan kira juga harus dalam kondisi yang baik’,
sebaiknya kursinya mempunyai pijakan kaki dan sandaran agar kaki kit lebih
nyaman dan kita dapat bersandar jika kita lelah. Hal ini dpat mengurangi
resiko kita terkena LBP (Low Back Pain).