SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Pengertian hukum internasionalmenurut para ahli, sebagai berikut.
-

Hugo De Groot
Hugo de groot (Grotius) dalam bukunya de jure belli ac pacis (perihal perang dan damai)
mengemukakan, bahwa hukum dan hubungan internasional didasarkan pada kemauan bebas atau
hukum alam dan persetujuan beberapa atau semua Negara. Ini ditujukan demi kepentingan
bersama dari mereka yang menyatakan diri di dalamnya.
- Prof. Dr. J.G. Starke
Hukum internasional adalah sekumpulan hukum (body of law) yang sebagian besar terdiri dari
asas-asas dan karena itu biasanya ditaati dalam hubungan antarnegara.
- Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmaja, S.H
Hukum internasional adalah keseluruhan kaidah-kaidah dan asas-asas yang mengatur hubungan
atau persoalan yang melintasi batas-batas Negara dengan subjek hukum internasional lainnya
yang bukan Negara satu sama lain.
- Wirjono Prodjodikoro
Hukum internasional adalah hukum yang menagtur perhubungan hukum antar berbagai bangsa
di berbagai Negara.
Berdasarkan makna atau pengertian dari para ahli hukum internasional dalam penerapannya
dapat dibedakan menjadi hukum perdata internasional dan hukum public internasional.
a. Hukum perdata internasional
Adalah hukum internasional yang mengatur hubungan hukum antara warga Negara di suatu
Negara dengan warga Negara dari Negara lain (hukum antarbangsa).
b. Hukum publik internasional
Adalah hukum internasional yang mengatur Negara yang sau denagn Negara yang lain dalam
hubungan internasional (hukum antarnegara).
2.2 Asas Hukum Internasional
Berlakunya hukum internasional dalam rangka menjalin hubungan antarbangsa, terlebih dahulu
harus memperhatikan asas-asas berikut.
a. Asas Teritorial
Asas ini didasarkan pada kekuasaan Negara atas daerahnya. Menurut asas ini, Negara
melaksanakan hukum bagi semua orang dan semua barang atau orang yang berada di luar
wilayah tersebut, berlaku hukum asing (internasional) sepenuhnya.
b. Asas Kebangsaan
Asas ini didasarkan pada kekuasaan Negara untuk warga negaranya. Menurut asas ini, setiap
warga Negara dimana pun berada, tetap mendapat perlakuan hukum dari negaranya. Asas ini
mempunyai kekuatan dari extraterritorial. Artinya, hukum dari Negara tersebut tetap berlaku
juga bagi warga Negara, walaupun berada di Negara asing.
c. Asas Kepentingan Umum
Asas ini didasarkan pada kewenangan Negara untuk melindungi dan mengatur kepentingan
dalm kehidupan bermasyarkat. Dalam hal ini, Negara dapat menyesuaikan diri denagan semua
keadaan dan peristiwa yang bersangkut paut denagn kepntingan umum. Jadi, hukum tidak terkait
pada bataas-batas wilayah suatu Negara.
2.3 Sumber Hukum Internasional
Sumber hukum internasional, dapat dibedakan antara sumber hukum material dan sumber hukum
dalam arti formal. Sumber hukum material adalah seumber hukum yang membahas dasar
berlakunya hukum suatu Negara, sedangkan sumber hukum formal adalah sumber dari mana kita
mendapatkan atau manemukan ketentuan-ketentuan hukum internasional.
Menurut Brierly, sumber hukum internasional dalam hukum formal merupakan sumber hukum
paling utama dan memiliki otoritas tertinggi dan otentik yang dapat digunakan oleh di dalam
mahkamah internasional dalam memutuskan suatu sengketa internasional adalah pasal 38
Piagam mahkamah Internasional pasal 38, adalah sebagai berikut:
a. Perjanjian internasional (traktat = treaty).
b. Kebiasaan-kebiasaan internasional yang terbukti dalam praktek umum dan diterima sebagai
hukum.
c. Asas-asas umum hukum yang diakui oleh bangsa-bangsa beradab.
d. Keputusan-keputusan hakim dan ajaran-ajaran para ahli hukum internasional dari berbagai
Negara sebagai alat tambahan ntuk menentukan hukum.
e. Pendapat-pendapat para ahli yang terkemuka.

Sebab - Sebab Timbulnya Sengketa Internasional
Dalam data pergaulan dunia, hubungan antarnegara meskipun telah diatur dalam hukum atau
perjanjian internasional, ternyata masih terdapat sengketa internasional. Peran PBB dalam
mencari dan menemukan serta menyelesaikan sengketa internasional, belum banyak memuaskan
seluruh anggotanya. Hal itu dikarenakan bahwa lembaga PBB sering tidak mampu berbuat
banyak jika ada anggotanya (terutama pemegang hak veto) yang melakukan pelanggaran.
Berbagai pelanggaran terhadap hukum atau perjanjian internasional, dapat menyebabkan
timbulnya sengketa internasional. Beberapa contoh timbulnya sengketa internasional, antara lain
sebagai berikut:
a. Segi politis (adanya pakta pertahanan atau pakta perdamaian)
Pasca perang dunia kedua muncul 2 blok kekuatan besar, barat (liberal membentuk pakta
pertahanan NATO) dibawah pimpinan amerika dan timur (komunis membentuk pakta
pertahanan Warsawa) dipimpin uni soviet. Kedua blok tersebut saling berebut pengaruh di
bidang ideology dan ekonomi serta saling berlomba memperkuat senjata. Akibatnya sering
terjadi konflik di berbagai Negara. Misalnya; krisis kuba, korea yang terbagi 2 dan sebagainya.

b. Segi batas wilayah (laut teritorial dan alam daratan)
Adanya ketidakjelasan batas laut teritorial antara Malaysia tentang Pulau Sipadan dan Ligitan
(Kalimantan). Sengketa tersebut diserahkan ke mahkamah internasional, hingga akhirnya pada
tahun 2003 sengketa tersebut dimenangkan oleh Malaysia. Demikian juga maslah perbatasan di
Kasmir yang hingga kini masih diperdebatkan antara India dan Pakistan.
Sengketa-sengketa yang ditimbulkan baik antara karena faktor politis atau batas wilayah,
merupakan faktor potensial timbulnya ketegangan dan sengketa internasional yang dapat memicu
terjadi perang terbuka. Hal itu sudah terjadi di beberapa belahan dunia, antara lain di Korea,
Kamboja, Vietnam, serta antara India dan Pakistan itu sendiri.
Era baru runtuhnya Uni Soviet, kekuatan dunia terpusat pada Amerika yang dipercaya PBB
menjadi polisi dunia. Namun, Amerika yang sering menerapkan standar ganda untuk beberapa
Negara sekutunya (Inggris, Israel, Arab Saudi, Kuwait, atau Australia) justru kerap tidak adil
dalam menyelesaikan sengketa-sengketa internasional.
Peranan Mahkamah Internasional dalam Menyelesaikan Sengketa Internasional
a. Perihal mahkamah internasional
Mahkamah internasional adalah salah satu badan perlengkapan PBB yang berkedudukan di Den
Haag (Belanda). Para anggotanya terdiri atas ahli hukum yang terkemuka, yakni 15 hakim yang
dipilih dari 15 negara berdasarkan kecakapannya dalam hukum. Masa jabatannya 9 tahun,
sedangkan tugasnya antara lain member nasihat tentang persoalan hukum kepada Majelis Umum
dan Dewan Keamanan, juga memeriksa perselisihan atau sengketa antara Negara – Negara
anggota PBB yang diserahkan kepada Mahkamah Internasional.
Mahkamah internasional merupakan mahkamah pengadilan tertinggi di seluruh dunia.
Pengadilan internasional dapat mengadili semua perselisihan yang terjadi antara Negara bukan
anggota PBB.dalam penyelesaian ini, jalan damai yang selaras dengan asa – asas keadilan dan
hukum internasional yang digunakan. Mahkamah internasiona mengadili perselisihan
kepentingan dan perselisihan hukum.
Mahkamah internasional dalam mengadili suatu perkara berpedoman pada perjanjian –
perjanjian internasional (traktat – traktat dan kebiasaan – kebiasaan internasional) sebagai
sumber – sumber hukum. Keputusan mahkamah internasional merupakan keputusan terakhir
walaupun dapat diminta banding. Selain pengadilan mahkamah internasional, terdapat juga
pengadilan arbitrasi internasional. Arbitrasi internasional hanya untuk perselisihan hukum, dan
keputusan para arbitet tidak perlu berdasarkan peraturan – peraturan hukum.
b. Peran mahkamah internasional
Mahkamah internasional dalam tugasnya untuk memeriksa perselisihan atau sengketa antara
Negara – Negara anggota PBB yang diserahkan kepadanya, dapat melakukan perannya untuk
menyelesaikan sengketa – sengketa internasional. Berikut contoh – contoh sengketa:
- Runtuhnya Federasi Yugoslavia (1992), melahirkan perang saudara di antara bekas Negara
anggotanya (Kroasia, Slovenia, Serbia, dan Bosnia Herzegovina). Campur tangan PBB
-

menghasilkan keputusan Mahkamah Internasional yang didukung oleh pasukan NATO,
memaksa Serbia menghentikan langkah – langkah pembersihan etnik yang kemudian mengadili
para penjahat perang.
Masalah perbatasan territorial di Pulau Sipadan dan Pulau Ligitan (Kalimantan) antara
Indonesia dan Malaysia yang tidak kunjung ada titik temu, disepakati untuk dibawa ke
Mahkamah Internasional. Setelah melalui perdebatan dn perjuangan panjang, pada awal tahun
2003 Mahkamah Internasional memutuskan untuk memenangkan Malaysia sebagai pemilik sah
pulau tersebut.

A. Sistem Hukum Internasional
Sistem hukum internasional adalah satu kesatuan hukum yang berlaku dan wajib dipatuhi
oleh seluruh komunitas internasional. Artinya hukum internasional harus dipatuhi oleh setiap
negara. Sistem hukum internasional juga merupakan aturan-aturan yang telah diciptakan bersama
oleh negara-negara anggota yang melintasi batas-batas negara.

B. Pengertian Hukum Internasional

1.
2.
3.
4.
·
·

Pengertian hukum internasional secara umum merupakan bagian hukum yang mengatur
aktifitas entitas dalan skala internasional. Awalnya hukum internasional hanya diartikan sebagai
perilaku dan hubungan antar negara namun dalam perkembangan pola hubungan internasional
yang semakin kompleks pengertian ini mulai meluas sehingga hukum internasional juga
mengurusi struktur dan perilaku organisasi internasional dan pada batas tertentu, perusahaan
multinasional dan individu.
Namun disamping itu, beberapa sarjana mengemukakan pendapatnya mengenai hukum
internasional. Diantaranya adalah :
J.G Starke
Hukun internasional adalah sekumpulan hukum-hukum (body of law) yang sebagian besar terdiri
dari asa-asas dan karena itu biasanya ditaati dalam hubungan antarnegara.
Wirjono Prodjodikoro
Hukum internasional adalah hukum yang mengatur perhubungan hukum antara berbagi bangsa
di berbagai negara.
Mochtar Kusumaatmaja
Hukum internasional adalah keseluruhan kaidah dan asas yang mengatur hubungan atau
persoalan yang melintasi batas-batas negara antara :
Negara dengan negara
Negara dan subyek hukum lain bukan negara atau subjek hukum bukan negara satu sama lain

C. Asal Mula Hukum Internasional
Hukum internasional sudah dikenal oleh bangsa romawi sejak tahun 89 sebelum masehi.
Mereka mengenal adengan nama ius civile (hukum sipil) dan ius gentium (hukum antar bangsa).
Ius civile merupakan hukum nasional yang berlaku yang berlaku bagi warga romawi dimanapun
mereka berada. Ius gentium yang kemudian berkembang menjadi ius inter gentium ialah hukum
yang merupakan bagian dari hukum romawi yang diterapkan bagi orang asing yang bukan orang
romawi, yaitu orang-orang jajahan atau orang-orang asing.
a.
b.

a.
b.

Kemudian hukum ini berkembang menjadi volkernrecht (bahasa Jerman), droit des gens (bahasa
Prancis), dan law of nations atau international law (bahasa Inggris). Pengertian volkernrecht dan
ius gentium sebenarnya tidak sama karena dalam hukum Romawi, istilah ius gentium memiliki
pengertian :
Hukum yang mengatur hubungan antara dua orang warga kota Roma dan orang asing.
Hukum ynag diturunkan dari tata tertib alam yang mengatur masyarakat segala bangsa, yaitu
hukum alam yang menjadi dasar perkembangan hukum internasional di Eropa pada abad ke-15
sampai dengan abad ke-19.
Seiring dengan perkembangan yang ada, pemahaman mengenai hukum internasional dapat
dibedakan dalam 2 hal, yaitu :
Hukum Perdata Internasional. Yaitu hukum yang mengatur hubungan hukum hukum antar
warga negara suatu negara dan warga negara dari negara lain.
Hukum publik internasional, yaitu hukum yang mengatur negara yang satu dengan negara yang
lain dalam hubungan internasional (hukum antarnegara).
Hukum Internasional publik berbeda dengan Hukum Perdata Internasional. Hukum Perdata
Internasional ialah keseluruhan kaedah dan asas hukum yang mengatur hubungan perdata yang
melintasi batas negara atau hukum yang mengatur hubungan hukum perdata. Sedangkan Hukum
Internasional adalah keseluruhan kaidah dan asas hukum yang mengatur hubungan atau
persoalan yang melintasi batas negara (hubungan internasional) yang bukan bersifat perdata.
Persamaannya adalah bahwa keduanya mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi batas
negara(internasional). Perbedaannya adalah sifat hukum atau persoalan yang diaturnya
(obyeknya).

D. Hukum Internasional Dalam Arti Modern
Hukum internasional yang kita kenal sekarang merupakan hasil dari diadakannya
konfernsi Wina tahun 1969 yang diikuti oleh para pakar hukum dunia. Hasil konferensi tersebut
menyepakati sebuah naskah hukum internasional, baik yang menyangkut hukum perdata maupun
hukum publik
E. Asas-asas Hukum Internasional
Dalam menjalin hubungan antar bangsa, ada beberapa asas yang harus diperhatikan oleh
setiap negara.
a.
Asas Teritorial
Didasarkan pada kekuasaan negara atas daerahnya. Intinya, negara melaksanakan hukum bagi
semua orang dan semua barang yang ada di wilayah negaranya.
b.
Asas Kebangsaan
Didasarkan atas kekuasaan negara untuk warga negaranya. Intinya, setiap warga negara
dimanapun dia berada tetap mnedapatka perlakuan hukum dari negaranya sendiri meskipun
seddang berada di negara asing.
c.
Asas kepentingan umum
Didasarkan pada wewenang negara untuk melindungi dan mengatur kepentingan dalam
kehidupan masyarakat. Jadi, hukum tidak terikat pada batas-batas wilayah suatu negara.
Ketiga asas ini sangat penting untuk diperhatikan, apabila tidak diperhatikan dengan baik maka
akan timbul ketidak-sesuaian hukum dalam menjalankan hubungan internasional.

F. Sumber Hukum Internasional
Menurut Mochtar Kusumaatmaja dalam buku “Hukum Internasional Humaniter”, sumber
hukum internasional dapat dibedakan mennjadi sumber hukum dalam arti material dan sumber
hukum dalam arti formal.
a.

·

·

·
·
·
·
·

Dalam Arti Material
Hukum internasional tidak dapat dipaksakan seperti hukum nasional. Pada dasarnya
masyarakat negara-negara atau masyarakat bangsa-bangsa yang anggotanya didasarkan pada
kesukarelaaan dan kesadaran, sedangkan kekuasaan tertinggi tetap berada di negara masingmasing.
Meski demikian, ada sebagian besar negara anggota masyarakat yang mentaati kaidah-kaidah
hukum internasional. Mengenai hal ini ada dua aliran yang memiliki pendapat berbeda.
Aliran naturalis
Bersandar pada hak asasi dan hak alamiah. Menurut teori ini, hukum internasional adalah hukum
alam sehingga kedudukannya dianggap lebih tinggi dari pada hukum nasional. Pencetus teori ini
adalah Grotius (Hugo De Groot) dan kemudian disempurnakan oleh Emmerich Vattel, ahli
hukum dan diplomat Swiss.
Aliran positivisme
Mendasarkan berlakunya hukum internasional pada persetujuan bersama dari negara-negara
ditambah dengan asas pacta sunt servanda yang dianut oleh mazhab Wina dengan pelopornya
yaitu Hans Kelsen. Menurut Hans Kelsen pacta sunt servanda merupakan kaidah dasar pasal 26
Konvensi Wina tentang Hukum Perjanjian (Viena Convention of The Law of treatis) tahun 1969.
b. Dalam Arti Formal
Menurut Brierly, sumber hukum internasional dalam arti formal merupakan sumber
hukum paling utama dan memiliki otoritas tertinggi dan otentik yang dapat dipergunakan oleh
Mahkamah Internasional di dalam memutuskan suatu sengketa internasional. Pasal 38 Piagam
Mahkamah Internasional Permanen tertanggal 16 Desember 1920 dapat dipakai oleh Mahkamah
Internasional untuk menyelesaikan persoalan Internasional.
Sumber-sumber hukum internasional sesuai dengan yang tercantum di dalam Piagam Mahkamah
Internasional pasal 38 adalah sebagai berikut :
Perjanjian Internasional (Traktat=Teraty)
Kebiasaan-kebiasaan internasional yang terbukti dalam praktik umum dan diterima sebagai
hukum
Asas-asas umum hukum yang diakui oleh bangsa-bangsa beradab
Keputusan-keputusan hakim dan ajaran-ajaran para ahli hukum internasional dari berbagai
negara sebagai alat tambahan untuk menentukan hukum, dan
Pendapat-pendapat para ahli hukum yang terkemuka

G. Subjek Hukum Internasional
Pihak-pihak yang dapat disebut sebagai subyek hukun internasional adalah sebagi berikut :
Negara
Merupakan subyek hukum internasional dalam arti klasik, artinya bahwa lahirnya hukum
internasional negara sudah diakui sebagi subyek hukum internasional.
b.
Takhta Suci
Subyek hukum yang merupakan peninggalan sejarah sejak zaman dahulu ketika paus bukan
hanya merupakan kepala gereja Roma tetapi juga memiliki kekuasaan duniawi.
c.
Palang Merah Internasional
Merupakan salah satu subyek hukum internasional dan hal ini diperkuat dengan adanya
perjanjian, kemudian diperkuat oleh beberapa konvensi Palang Merah (konvensi Jenewa) tentang
perlindungan korban perang.
d.
Organisasi Internasional
a.
Merupakan subyek hukum yang mempunyai hak-hak dan kewajiban yang ditetapkan dalam
konvensi-konvensi internasional.
e.
Orang Perseorangan
Dalam arti yang terbatas orang perseorangan dapat dianggap sebagai subyek hukum
internasional.
f.
Pemberontakan dan Pihak dalam Sengketa
Menurut hukum perang, pemberontak dapat memperoleh kedudukan dan hak sebagai pihak yang
bersengketa dalam beberapa hal tertentu.

H. Hubungan Hukum Internasional Dengan Hukum Nasional

a.
1.
2.
b.

1.
2.
3.

Adanya hubungan antara hukum internasional dengan hukum nasional ternyata menarik
para ahli hukum untuk menganalisis lebih jauh. Terdapat 2 aliran yang coba memberikan
gambaran bagaimana keterkaitan antara hukum internasional dengan hukum nasional. Kedua
aliran itu adalah :
Aliran monisme
Tokoh nya ialah Hanz kelsen dan george scelle. Menurut aliran ini hukum nasional dan
internasional merupakan satu kesatuan. Hal ini disebabkan :
Walaupun kedua sistem hukum tersebut mempunyai istilah yang berbeda, tetapi subjek
hukumnya tetap sama, yaitu individu yang terdapat dalam suatu negara.
Sama-sama meiliki kekuatan hukum yang mengikat
Aliran Dualisme
Tokohnya adalah Triepel dan anzilotti aliran ini beranggapan bahwa hukum internasional dan
hukum nasional merupakan dua sistem terpisah yang berbeda satu sama lain. Menurut aliran ini
perbedaan kedua hukum tersebut disebabakan oleh :
Perbedaan sumber hukum
Perbedaan mengenai subjek
Perbedaan mengenai kekuatan hukum

Sengketa Internasional (Internasional Dispute) adalah perselisihan yang terjadi antar
negara dengan negara, negara dengan individu-individu, atau negara dengan badanbadan/ lembaga yang menjadi subyek hukum internasional.
Penyebab
Sengketa tersebut bisa terjadi karena beberapa sebab, diantaranya :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Salah satu pihak tidak memenuhi kewajiban dalam perjanjian internasional
Perbedaan penafsiran mengenai isi perjanjian internasional
Perebutan sumber-sumber ekonomi
Perebutan pengaruh ekonomi, politik, ataupun keamanan regional dan internasional
Adanya intervensi terhadap kedaulatan negara lain
Penghinaan terhadap harga diri bangsa
7. Adanya perbedaan kepentingan
8. Ketidaksepahaman mengenai garis perbatasan antarnegara yang belum terselesaikan
melalui mekanisme perundingan
9. Eskalasi aksi terorisme lintas negara dan gerakan separatis bersenjata yang dapat
mengundang kesalahpahaman antar negara bertetangga
10. Politik luar negeri yang terlalu luwes atau terlalu kaku
11. Unsur-unsur moralitas dan kesopanan antarbangsa
12. Masalah hukum nasional (aspek yuridis) yang saling bertentangan
Macam-macam sengketa internasional
1. Sengketa bukan perang
2. Sengketa perang
Kriteria pembeda :
a)

Niat para pihak yang bersengketa

b)

Luas/ dalmnya sengketa

c)

Wilayah yang dilokalisir

More Related Content

What's hot

Istilah definisi-dan-karakteristik-hukum-internasional
Istilah definisi-dan-karakteristik-hukum-internasionalIstilah definisi-dan-karakteristik-hukum-internasional
Istilah definisi-dan-karakteristik-hukum-internasional
Anastasia Sevenfold
 
Sistem hukum dan peradilan internasional
Sistem hukum dan peradilan internasionalSistem hukum dan peradilan internasional
Sistem hukum dan peradilan internasional
Meita Purnamasari
 
Makalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasionalMakalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasional
Operator Warnet Vast Raha
 
Sumber hukum internasional
Sumber hukum internasionalSumber hukum internasional
Sumber hukum internasional
Nuelnuel11
 
Sistem Hukum dan Perdilan Internasional
Sistem Hukum dan Perdilan InternasionalSistem Hukum dan Perdilan Internasional
Sistem Hukum dan Perdilan Internasional
Fanny Yunitasari
 
Pkn sistem hukum internasional
Pkn   sistem hukum internasionalPkn   sistem hukum internasional
Pkn sistem hukum internasional
Sharas Charlotha
 

What's hot (19)

PKN - Sistem Hukum dan Peradilan Internasional
PKN - Sistem Hukum dan Peradilan InternasionalPKN - Sistem Hukum dan Peradilan Internasional
PKN - Sistem Hukum dan Peradilan Internasional
 
Sumber hukum internasional
Sumber hukum internasionalSumber hukum internasional
Sumber hukum internasional
 
Teori dalam hukum internasional 2
Teori dalam hukum internasional 2Teori dalam hukum internasional 2
Teori dalam hukum internasional 2
 
Sistem hukum dan peradilan internasional
Sistem hukum dan peradilan internasionalSistem hukum dan peradilan internasional
Sistem hukum dan peradilan internasional
 
Hukum internasional
Hukum internasionalHukum internasional
Hukum internasional
 
Hukum internasional
Hukum internasionalHukum internasional
Hukum internasional
 
Pengantar Hukum Internasional - Pengertian, Sejarah dan Hakikat
Pengantar Hukum Internasional - Pengertian, Sejarah dan HakikatPengantar Hukum Internasional - Pengertian, Sejarah dan Hakikat
Pengantar Hukum Internasional - Pengertian, Sejarah dan Hakikat
 
Sejarah hi
Sejarah hiSejarah hi
Sejarah hi
 
Pengantar Hukum internasional
Pengantar Hukum internasional Pengantar Hukum internasional
Pengantar Hukum internasional
 
hukum internasional
hukum internasionalhukum internasional
hukum internasional
 
Istilah definisi-dan-karakteristik-hukum-internasional
Istilah definisi-dan-karakteristik-hukum-internasionalIstilah definisi-dan-karakteristik-hukum-internasional
Istilah definisi-dan-karakteristik-hukum-internasional
 
Sistem hukum dan peradilan internasional
Sistem hukum dan peradilan internasionalSistem hukum dan peradilan internasional
Sistem hukum dan peradilan internasional
 
Makalah tentang hukum internasional
Makalah tentang hukum internasionalMakalah tentang hukum internasional
Makalah tentang hukum internasional
 
Makalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasionalMakalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasional
 
Bab v sistem hukum & peradilan internasional
Bab v sistem hukum & peradilan internasionalBab v sistem hukum & peradilan internasional
Bab v sistem hukum & peradilan internasional
 
Hukum internasional
Hukum internasionalHukum internasional
Hukum internasional
 
Sumber hukum internasional
Sumber hukum internasionalSumber hukum internasional
Sumber hukum internasional
 
Sistem Hukum dan Perdilan Internasional
Sistem Hukum dan Perdilan InternasionalSistem Hukum dan Perdilan Internasional
Sistem Hukum dan Perdilan Internasional
 
Pkn sistem hukum internasional
Pkn   sistem hukum internasionalPkn   sistem hukum internasional
Pkn sistem hukum internasional
 

Viewers also liked

KEDAULATAN ATAS WILAYAH LAUT TIMOR–LESTE BERDASAR PERSPEKTIF HUKUM INTERNASI...
KEDAULATAN ATAS WILAYAH LAUT TIMOR–LESTE  BERDASAR PERSPEKTIF HUKUM INTERNASI...KEDAULATAN ATAS WILAYAH LAUT TIMOR–LESTE  BERDASAR PERSPEKTIF HUKUM INTERNASI...
KEDAULATAN ATAS WILAYAH LAUT TIMOR–LESTE BERDASAR PERSPEKTIF HUKUM INTERNASI...
Law Firm "Fidel Angwarmasse & Partners"
 
Hubungan internasional dan organisasi internasional
Hubungan internasional dan organisasi internasionalHubungan internasional dan organisasi internasional
Hubungan internasional dan organisasi internasional
Yingyangwizard
 
Resume Buku Hukum Perdata "PENGANTAR HUKUM PERDATA TERTULIS (BW)
Resume Buku Hukum Perdata "PENGANTAR HUKUM PERDATA TERTULIS (BW)Resume Buku Hukum Perdata "PENGANTAR HUKUM PERDATA TERTULIS (BW)
Resume Buku Hukum Perdata "PENGANTAR HUKUM PERDATA TERTULIS (BW)
Anggit Dwi A
 

Viewers also liked (6)

Hukum perdata internasional 1
Hukum perdata internasional 1Hukum perdata internasional 1
Hukum perdata internasional 1
 
KEDAULATAN ATAS WILAYAH LAUT TIMOR–LESTE BERDASAR PERSPEKTIF HUKUM INTERNASI...
KEDAULATAN ATAS WILAYAH LAUT TIMOR–LESTE  BERDASAR PERSPEKTIF HUKUM INTERNASI...KEDAULATAN ATAS WILAYAH LAUT TIMOR–LESTE  BERDASAR PERSPEKTIF HUKUM INTERNASI...
KEDAULATAN ATAS WILAYAH LAUT TIMOR–LESTE BERDASAR PERSPEKTIF HUKUM INTERNASI...
 
Konsep hubungan internasional, hukum internasional, dan organisasi ...
Konsep hubungan internasional,   hukum   internasional,   dan   organisasi   ...Konsep hubungan internasional,   hukum   internasional,   dan   organisasi   ...
Konsep hubungan internasional, hukum internasional, dan organisasi ...
 
Hubungan internasional dan organisasi internasional
Hubungan internasional dan organisasi internasionalHubungan internasional dan organisasi internasional
Hubungan internasional dan organisasi internasional
 
Hukum perdata internasional asas perkawinan dan kebendaan
Hukum perdata internasional asas perkawinan dan kebendaanHukum perdata internasional asas perkawinan dan kebendaan
Hukum perdata internasional asas perkawinan dan kebendaan
 
Resume Buku Hukum Perdata "PENGANTAR HUKUM PERDATA TERTULIS (BW)
Resume Buku Hukum Perdata "PENGANTAR HUKUM PERDATA TERTULIS (BW)Resume Buku Hukum Perdata "PENGANTAR HUKUM PERDATA TERTULIS (BW)
Resume Buku Hukum Perdata "PENGANTAR HUKUM PERDATA TERTULIS (BW)
 

Similar to Pengertian hukum internasionalmenurut para ahli

Tugas makalah (sistem hukum internasional )
Tugas makalah (sistem hukum internasional )Tugas makalah (sistem hukum internasional )
Tugas makalah (sistem hukum internasional )
Aziza Zea
 
Makalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasionalMakalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasional
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasionalMakalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasional
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasionalMakalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasional
Operator Warnet Vast Raha
 
Tugas makalah (sistem hukum internasional )
Tugas makalah (sistem hukum internasional )Tugas makalah (sistem hukum internasional )
Tugas makalah (sistem hukum internasional )
Aziza Zea
 
BAB_5_SISTEM_HUKUM_DAN_PERADILAN_INTERNA.pptx
BAB_5_SISTEM_HUKUM_DAN_PERADILAN_INTERNA.pptxBAB_5_SISTEM_HUKUM_DAN_PERADILAN_INTERNA.pptx
BAB_5_SISTEM_HUKUM_DAN_PERADILAN_INTERNA.pptx
ssuser80b999
 
MAKALAH HUKUM INTERNASIONAL.pdf
MAKALAH HUKUM INTERNASIONAL.pdfMAKALAH HUKUM INTERNASIONAL.pdf
MAKALAH HUKUM INTERNASIONAL.pdf
SaidiNet
 
Kelas xi bab v sistem hk & perad int
Kelas xi bab v sistem hk & perad intKelas xi bab v sistem hk & perad int
Kelas xi bab v sistem hk & perad int
dixon8888
 
Penjelasan mengenai seputar Hukum internasional
Penjelasan mengenai seputar Hukum internasionalPenjelasan mengenai seputar Hukum internasional
Penjelasan mengenai seputar Hukum internasional
menhankam88
 
Bab iv hukum internasional dan pengadilan internasional
Bab iv hukum internasional dan pengadilan internasionalBab iv hukum internasional dan pengadilan internasional
Bab iv hukum internasional dan pengadilan internasional
Arini Nurmala Sari
 

Similar to Pengertian hukum internasionalmenurut para ahli (20)

Tugas makalah (sistem hukum internasional )
Tugas makalah (sistem hukum internasional )Tugas makalah (sistem hukum internasional )
Tugas makalah (sistem hukum internasional )
 
Kels xi bab5
Kels xi bab5Kels xi bab5
Kels xi bab5
 
Sistem hukum dan perdilan internasional
Sistem hukum dan perdilan internasionalSistem hukum dan perdilan internasional
Sistem hukum dan perdilan internasional
 
Sistem hukum internasional
Sistem hukum internasionalSistem hukum internasional
Sistem hukum internasional
 
Makalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasionalMakalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasional
 
Makalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasionalMakalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasional
 
Makalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasionalMakalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasional
 
Makalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasionalMakalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasional
 
Tugas makalah (sistem hukum internasional )
Tugas makalah (sistem hukum internasional )Tugas makalah (sistem hukum internasional )
Tugas makalah (sistem hukum internasional )
 
Tugas elearning tik
Tugas elearning tikTugas elearning tik
Tugas elearning tik
 
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Internasional.pptx
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Internasional.pptxSistem_Hukum_dan_Peradilan_Internasional.pptx
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Internasional.pptx
 
Hukum_internasional.pdf
Hukum_internasional.pdfHukum_internasional.pdf
Hukum_internasional.pdf
 
Hukum_internasional.pptx
Hukum_internasional.pptxHukum_internasional.pptx
Hukum_internasional.pptx
 
BAB_5_SISTEM_HUKUM_DAN_PERADILAN_INTERNA.pptx
BAB_5_SISTEM_HUKUM_DAN_PERADILAN_INTERNA.pptxBAB_5_SISTEM_HUKUM_DAN_PERADILAN_INTERNA.pptx
BAB_5_SISTEM_HUKUM_DAN_PERADILAN_INTERNA.pptx
 
MAKALAH HUKUM INTERNASIONAL.pdf
MAKALAH HUKUM INTERNASIONAL.pdfMAKALAH HUKUM INTERNASIONAL.pdf
MAKALAH HUKUM INTERNASIONAL.pdf
 
Kelas xi bab v sistem hk & perad int
Kelas xi bab v sistem hk & perad intKelas xi bab v sistem hk & perad int
Kelas xi bab v sistem hk & perad int
 
Penjelasan mengenai seputar Hukum internasional
Penjelasan mengenai seputar Hukum internasionalPenjelasan mengenai seputar Hukum internasional
Penjelasan mengenai seputar Hukum internasional
 
Sistem hukum dan peradilan internasional
Sistem hukum dan peradilan internasionalSistem hukum dan peradilan internasional
Sistem hukum dan peradilan internasional
 
Tugas 4
Tugas 4Tugas 4
Tugas 4
 
Bab iv hukum internasional dan pengadilan internasional
Bab iv hukum internasional dan pengadilan internasionalBab iv hukum internasional dan pengadilan internasional
Bab iv hukum internasional dan pengadilan internasional
 

Pengertian hukum internasionalmenurut para ahli

  • 1. Pengertian hukum internasionalmenurut para ahli, sebagai berikut. - Hugo De Groot Hugo de groot (Grotius) dalam bukunya de jure belli ac pacis (perihal perang dan damai) mengemukakan, bahwa hukum dan hubungan internasional didasarkan pada kemauan bebas atau hukum alam dan persetujuan beberapa atau semua Negara. Ini ditujukan demi kepentingan bersama dari mereka yang menyatakan diri di dalamnya. - Prof. Dr. J.G. Starke Hukum internasional adalah sekumpulan hukum (body of law) yang sebagian besar terdiri dari asas-asas dan karena itu biasanya ditaati dalam hubungan antarnegara. - Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmaja, S.H Hukum internasional adalah keseluruhan kaidah-kaidah dan asas-asas yang mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi batas-batas Negara dengan subjek hukum internasional lainnya yang bukan Negara satu sama lain. - Wirjono Prodjodikoro Hukum internasional adalah hukum yang menagtur perhubungan hukum antar berbagai bangsa di berbagai Negara. Berdasarkan makna atau pengertian dari para ahli hukum internasional dalam penerapannya dapat dibedakan menjadi hukum perdata internasional dan hukum public internasional. a. Hukum perdata internasional Adalah hukum internasional yang mengatur hubungan hukum antara warga Negara di suatu Negara dengan warga Negara dari Negara lain (hukum antarbangsa). b. Hukum publik internasional Adalah hukum internasional yang mengatur Negara yang sau denagn Negara yang lain dalam hubungan internasional (hukum antarnegara). 2.2 Asas Hukum Internasional Berlakunya hukum internasional dalam rangka menjalin hubungan antarbangsa, terlebih dahulu harus memperhatikan asas-asas berikut. a. Asas Teritorial Asas ini didasarkan pada kekuasaan Negara atas daerahnya. Menurut asas ini, Negara melaksanakan hukum bagi semua orang dan semua barang atau orang yang berada di luar wilayah tersebut, berlaku hukum asing (internasional) sepenuhnya. b. Asas Kebangsaan Asas ini didasarkan pada kekuasaan Negara untuk warga negaranya. Menurut asas ini, setiap warga Negara dimana pun berada, tetap mendapat perlakuan hukum dari negaranya. Asas ini mempunyai kekuatan dari extraterritorial. Artinya, hukum dari Negara tersebut tetap berlaku juga bagi warga Negara, walaupun berada di Negara asing. c. Asas Kepentingan Umum Asas ini didasarkan pada kewenangan Negara untuk melindungi dan mengatur kepentingan dalm kehidupan bermasyarkat. Dalam hal ini, Negara dapat menyesuaikan diri denagan semua
  • 2. keadaan dan peristiwa yang bersangkut paut denagn kepntingan umum. Jadi, hukum tidak terkait pada bataas-batas wilayah suatu Negara. 2.3 Sumber Hukum Internasional Sumber hukum internasional, dapat dibedakan antara sumber hukum material dan sumber hukum dalam arti formal. Sumber hukum material adalah seumber hukum yang membahas dasar berlakunya hukum suatu Negara, sedangkan sumber hukum formal adalah sumber dari mana kita mendapatkan atau manemukan ketentuan-ketentuan hukum internasional. Menurut Brierly, sumber hukum internasional dalam hukum formal merupakan sumber hukum paling utama dan memiliki otoritas tertinggi dan otentik yang dapat digunakan oleh di dalam mahkamah internasional dalam memutuskan suatu sengketa internasional adalah pasal 38 Piagam mahkamah Internasional pasal 38, adalah sebagai berikut: a. Perjanjian internasional (traktat = treaty). b. Kebiasaan-kebiasaan internasional yang terbukti dalam praktek umum dan diterima sebagai hukum. c. Asas-asas umum hukum yang diakui oleh bangsa-bangsa beradab. d. Keputusan-keputusan hakim dan ajaran-ajaran para ahli hukum internasional dari berbagai Negara sebagai alat tambahan ntuk menentukan hukum. e. Pendapat-pendapat para ahli yang terkemuka. Sebab - Sebab Timbulnya Sengketa Internasional Dalam data pergaulan dunia, hubungan antarnegara meskipun telah diatur dalam hukum atau perjanjian internasional, ternyata masih terdapat sengketa internasional. Peran PBB dalam mencari dan menemukan serta menyelesaikan sengketa internasional, belum banyak memuaskan seluruh anggotanya. Hal itu dikarenakan bahwa lembaga PBB sering tidak mampu berbuat banyak jika ada anggotanya (terutama pemegang hak veto) yang melakukan pelanggaran. Berbagai pelanggaran terhadap hukum atau perjanjian internasional, dapat menyebabkan timbulnya sengketa internasional. Beberapa contoh timbulnya sengketa internasional, antara lain sebagai berikut: a. Segi politis (adanya pakta pertahanan atau pakta perdamaian) Pasca perang dunia kedua muncul 2 blok kekuatan besar, barat (liberal membentuk pakta pertahanan NATO) dibawah pimpinan amerika dan timur (komunis membentuk pakta pertahanan Warsawa) dipimpin uni soviet. Kedua blok tersebut saling berebut pengaruh di bidang ideology dan ekonomi serta saling berlomba memperkuat senjata. Akibatnya sering terjadi konflik di berbagai Negara. Misalnya; krisis kuba, korea yang terbagi 2 dan sebagainya. b. Segi batas wilayah (laut teritorial dan alam daratan)
  • 3. Adanya ketidakjelasan batas laut teritorial antara Malaysia tentang Pulau Sipadan dan Ligitan (Kalimantan). Sengketa tersebut diserahkan ke mahkamah internasional, hingga akhirnya pada tahun 2003 sengketa tersebut dimenangkan oleh Malaysia. Demikian juga maslah perbatasan di Kasmir yang hingga kini masih diperdebatkan antara India dan Pakistan. Sengketa-sengketa yang ditimbulkan baik antara karena faktor politis atau batas wilayah, merupakan faktor potensial timbulnya ketegangan dan sengketa internasional yang dapat memicu terjadi perang terbuka. Hal itu sudah terjadi di beberapa belahan dunia, antara lain di Korea, Kamboja, Vietnam, serta antara India dan Pakistan itu sendiri. Era baru runtuhnya Uni Soviet, kekuatan dunia terpusat pada Amerika yang dipercaya PBB menjadi polisi dunia. Namun, Amerika yang sering menerapkan standar ganda untuk beberapa Negara sekutunya (Inggris, Israel, Arab Saudi, Kuwait, atau Australia) justru kerap tidak adil dalam menyelesaikan sengketa-sengketa internasional. Peranan Mahkamah Internasional dalam Menyelesaikan Sengketa Internasional a. Perihal mahkamah internasional Mahkamah internasional adalah salah satu badan perlengkapan PBB yang berkedudukan di Den Haag (Belanda). Para anggotanya terdiri atas ahli hukum yang terkemuka, yakni 15 hakim yang dipilih dari 15 negara berdasarkan kecakapannya dalam hukum. Masa jabatannya 9 tahun, sedangkan tugasnya antara lain member nasihat tentang persoalan hukum kepada Majelis Umum dan Dewan Keamanan, juga memeriksa perselisihan atau sengketa antara Negara – Negara anggota PBB yang diserahkan kepada Mahkamah Internasional. Mahkamah internasional merupakan mahkamah pengadilan tertinggi di seluruh dunia. Pengadilan internasional dapat mengadili semua perselisihan yang terjadi antara Negara bukan anggota PBB.dalam penyelesaian ini, jalan damai yang selaras dengan asa – asas keadilan dan hukum internasional yang digunakan. Mahkamah internasiona mengadili perselisihan kepentingan dan perselisihan hukum. Mahkamah internasional dalam mengadili suatu perkara berpedoman pada perjanjian – perjanjian internasional (traktat – traktat dan kebiasaan – kebiasaan internasional) sebagai sumber – sumber hukum. Keputusan mahkamah internasional merupakan keputusan terakhir walaupun dapat diminta banding. Selain pengadilan mahkamah internasional, terdapat juga pengadilan arbitrasi internasional. Arbitrasi internasional hanya untuk perselisihan hukum, dan keputusan para arbitet tidak perlu berdasarkan peraturan – peraturan hukum. b. Peran mahkamah internasional Mahkamah internasional dalam tugasnya untuk memeriksa perselisihan atau sengketa antara Negara – Negara anggota PBB yang diserahkan kepadanya, dapat melakukan perannya untuk menyelesaikan sengketa – sengketa internasional. Berikut contoh – contoh sengketa: - Runtuhnya Federasi Yugoslavia (1992), melahirkan perang saudara di antara bekas Negara anggotanya (Kroasia, Slovenia, Serbia, dan Bosnia Herzegovina). Campur tangan PBB
  • 4. - menghasilkan keputusan Mahkamah Internasional yang didukung oleh pasukan NATO, memaksa Serbia menghentikan langkah – langkah pembersihan etnik yang kemudian mengadili para penjahat perang. Masalah perbatasan territorial di Pulau Sipadan dan Pulau Ligitan (Kalimantan) antara Indonesia dan Malaysia yang tidak kunjung ada titik temu, disepakati untuk dibawa ke Mahkamah Internasional. Setelah melalui perdebatan dn perjuangan panjang, pada awal tahun 2003 Mahkamah Internasional memutuskan untuk memenangkan Malaysia sebagai pemilik sah pulau tersebut. A. Sistem Hukum Internasional Sistem hukum internasional adalah satu kesatuan hukum yang berlaku dan wajib dipatuhi oleh seluruh komunitas internasional. Artinya hukum internasional harus dipatuhi oleh setiap negara. Sistem hukum internasional juga merupakan aturan-aturan yang telah diciptakan bersama oleh negara-negara anggota yang melintasi batas-batas negara. B. Pengertian Hukum Internasional 1. 2. 3. 4. · · Pengertian hukum internasional secara umum merupakan bagian hukum yang mengatur aktifitas entitas dalan skala internasional. Awalnya hukum internasional hanya diartikan sebagai perilaku dan hubungan antar negara namun dalam perkembangan pola hubungan internasional yang semakin kompleks pengertian ini mulai meluas sehingga hukum internasional juga mengurusi struktur dan perilaku organisasi internasional dan pada batas tertentu, perusahaan multinasional dan individu. Namun disamping itu, beberapa sarjana mengemukakan pendapatnya mengenai hukum internasional. Diantaranya adalah : J.G Starke Hukun internasional adalah sekumpulan hukum-hukum (body of law) yang sebagian besar terdiri dari asa-asas dan karena itu biasanya ditaati dalam hubungan antarnegara. Wirjono Prodjodikoro Hukum internasional adalah hukum yang mengatur perhubungan hukum antara berbagi bangsa di berbagai negara. Mochtar Kusumaatmaja Hukum internasional adalah keseluruhan kaidah dan asas yang mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi batas-batas negara antara : Negara dengan negara Negara dan subyek hukum lain bukan negara atau subjek hukum bukan negara satu sama lain C. Asal Mula Hukum Internasional Hukum internasional sudah dikenal oleh bangsa romawi sejak tahun 89 sebelum masehi. Mereka mengenal adengan nama ius civile (hukum sipil) dan ius gentium (hukum antar bangsa). Ius civile merupakan hukum nasional yang berlaku yang berlaku bagi warga romawi dimanapun mereka berada. Ius gentium yang kemudian berkembang menjadi ius inter gentium ialah hukum yang merupakan bagian dari hukum romawi yang diterapkan bagi orang asing yang bukan orang romawi, yaitu orang-orang jajahan atau orang-orang asing.
  • 5. a. b. a. b. Kemudian hukum ini berkembang menjadi volkernrecht (bahasa Jerman), droit des gens (bahasa Prancis), dan law of nations atau international law (bahasa Inggris). Pengertian volkernrecht dan ius gentium sebenarnya tidak sama karena dalam hukum Romawi, istilah ius gentium memiliki pengertian : Hukum yang mengatur hubungan antara dua orang warga kota Roma dan orang asing. Hukum ynag diturunkan dari tata tertib alam yang mengatur masyarakat segala bangsa, yaitu hukum alam yang menjadi dasar perkembangan hukum internasional di Eropa pada abad ke-15 sampai dengan abad ke-19. Seiring dengan perkembangan yang ada, pemahaman mengenai hukum internasional dapat dibedakan dalam 2 hal, yaitu : Hukum Perdata Internasional. Yaitu hukum yang mengatur hubungan hukum hukum antar warga negara suatu negara dan warga negara dari negara lain. Hukum publik internasional, yaitu hukum yang mengatur negara yang satu dengan negara yang lain dalam hubungan internasional (hukum antarnegara). Hukum Internasional publik berbeda dengan Hukum Perdata Internasional. Hukum Perdata Internasional ialah keseluruhan kaedah dan asas hukum yang mengatur hubungan perdata yang melintasi batas negara atau hukum yang mengatur hubungan hukum perdata. Sedangkan Hukum Internasional adalah keseluruhan kaidah dan asas hukum yang mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi batas negara (hubungan internasional) yang bukan bersifat perdata. Persamaannya adalah bahwa keduanya mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi batas negara(internasional). Perbedaannya adalah sifat hukum atau persoalan yang diaturnya (obyeknya). D. Hukum Internasional Dalam Arti Modern Hukum internasional yang kita kenal sekarang merupakan hasil dari diadakannya konfernsi Wina tahun 1969 yang diikuti oleh para pakar hukum dunia. Hasil konferensi tersebut menyepakati sebuah naskah hukum internasional, baik yang menyangkut hukum perdata maupun hukum publik E. Asas-asas Hukum Internasional Dalam menjalin hubungan antar bangsa, ada beberapa asas yang harus diperhatikan oleh setiap negara. a. Asas Teritorial Didasarkan pada kekuasaan negara atas daerahnya. Intinya, negara melaksanakan hukum bagi semua orang dan semua barang yang ada di wilayah negaranya. b. Asas Kebangsaan Didasarkan atas kekuasaan negara untuk warga negaranya. Intinya, setiap warga negara dimanapun dia berada tetap mnedapatka perlakuan hukum dari negaranya sendiri meskipun seddang berada di negara asing. c. Asas kepentingan umum Didasarkan pada wewenang negara untuk melindungi dan mengatur kepentingan dalam kehidupan masyarakat. Jadi, hukum tidak terikat pada batas-batas wilayah suatu negara. Ketiga asas ini sangat penting untuk diperhatikan, apabila tidak diperhatikan dengan baik maka akan timbul ketidak-sesuaian hukum dalam menjalankan hubungan internasional. F. Sumber Hukum Internasional Menurut Mochtar Kusumaatmaja dalam buku “Hukum Internasional Humaniter”, sumber hukum internasional dapat dibedakan mennjadi sumber hukum dalam arti material dan sumber hukum dalam arti formal.
  • 6. a. · · · · · · · Dalam Arti Material Hukum internasional tidak dapat dipaksakan seperti hukum nasional. Pada dasarnya masyarakat negara-negara atau masyarakat bangsa-bangsa yang anggotanya didasarkan pada kesukarelaaan dan kesadaran, sedangkan kekuasaan tertinggi tetap berada di negara masingmasing. Meski demikian, ada sebagian besar negara anggota masyarakat yang mentaati kaidah-kaidah hukum internasional. Mengenai hal ini ada dua aliran yang memiliki pendapat berbeda. Aliran naturalis Bersandar pada hak asasi dan hak alamiah. Menurut teori ini, hukum internasional adalah hukum alam sehingga kedudukannya dianggap lebih tinggi dari pada hukum nasional. Pencetus teori ini adalah Grotius (Hugo De Groot) dan kemudian disempurnakan oleh Emmerich Vattel, ahli hukum dan diplomat Swiss. Aliran positivisme Mendasarkan berlakunya hukum internasional pada persetujuan bersama dari negara-negara ditambah dengan asas pacta sunt servanda yang dianut oleh mazhab Wina dengan pelopornya yaitu Hans Kelsen. Menurut Hans Kelsen pacta sunt servanda merupakan kaidah dasar pasal 26 Konvensi Wina tentang Hukum Perjanjian (Viena Convention of The Law of treatis) tahun 1969. b. Dalam Arti Formal Menurut Brierly, sumber hukum internasional dalam arti formal merupakan sumber hukum paling utama dan memiliki otoritas tertinggi dan otentik yang dapat dipergunakan oleh Mahkamah Internasional di dalam memutuskan suatu sengketa internasional. Pasal 38 Piagam Mahkamah Internasional Permanen tertanggal 16 Desember 1920 dapat dipakai oleh Mahkamah Internasional untuk menyelesaikan persoalan Internasional. Sumber-sumber hukum internasional sesuai dengan yang tercantum di dalam Piagam Mahkamah Internasional pasal 38 adalah sebagai berikut : Perjanjian Internasional (Traktat=Teraty) Kebiasaan-kebiasaan internasional yang terbukti dalam praktik umum dan diterima sebagai hukum Asas-asas umum hukum yang diakui oleh bangsa-bangsa beradab Keputusan-keputusan hakim dan ajaran-ajaran para ahli hukum internasional dari berbagai negara sebagai alat tambahan untuk menentukan hukum, dan Pendapat-pendapat para ahli hukum yang terkemuka G. Subjek Hukum Internasional Pihak-pihak yang dapat disebut sebagai subyek hukun internasional adalah sebagi berikut : Negara Merupakan subyek hukum internasional dalam arti klasik, artinya bahwa lahirnya hukum internasional negara sudah diakui sebagi subyek hukum internasional. b. Takhta Suci Subyek hukum yang merupakan peninggalan sejarah sejak zaman dahulu ketika paus bukan hanya merupakan kepala gereja Roma tetapi juga memiliki kekuasaan duniawi. c. Palang Merah Internasional Merupakan salah satu subyek hukum internasional dan hal ini diperkuat dengan adanya perjanjian, kemudian diperkuat oleh beberapa konvensi Palang Merah (konvensi Jenewa) tentang perlindungan korban perang. d. Organisasi Internasional a.
  • 7. Merupakan subyek hukum yang mempunyai hak-hak dan kewajiban yang ditetapkan dalam konvensi-konvensi internasional. e. Orang Perseorangan Dalam arti yang terbatas orang perseorangan dapat dianggap sebagai subyek hukum internasional. f. Pemberontakan dan Pihak dalam Sengketa Menurut hukum perang, pemberontak dapat memperoleh kedudukan dan hak sebagai pihak yang bersengketa dalam beberapa hal tertentu. H. Hubungan Hukum Internasional Dengan Hukum Nasional a. 1. 2. b. 1. 2. 3. Adanya hubungan antara hukum internasional dengan hukum nasional ternyata menarik para ahli hukum untuk menganalisis lebih jauh. Terdapat 2 aliran yang coba memberikan gambaran bagaimana keterkaitan antara hukum internasional dengan hukum nasional. Kedua aliran itu adalah : Aliran monisme Tokoh nya ialah Hanz kelsen dan george scelle. Menurut aliran ini hukum nasional dan internasional merupakan satu kesatuan. Hal ini disebabkan : Walaupun kedua sistem hukum tersebut mempunyai istilah yang berbeda, tetapi subjek hukumnya tetap sama, yaitu individu yang terdapat dalam suatu negara. Sama-sama meiliki kekuatan hukum yang mengikat Aliran Dualisme Tokohnya adalah Triepel dan anzilotti aliran ini beranggapan bahwa hukum internasional dan hukum nasional merupakan dua sistem terpisah yang berbeda satu sama lain. Menurut aliran ini perbedaan kedua hukum tersebut disebabakan oleh : Perbedaan sumber hukum Perbedaan mengenai subjek Perbedaan mengenai kekuatan hukum Sengketa Internasional (Internasional Dispute) adalah perselisihan yang terjadi antar negara dengan negara, negara dengan individu-individu, atau negara dengan badanbadan/ lembaga yang menjadi subyek hukum internasional. Penyebab Sengketa tersebut bisa terjadi karena beberapa sebab, diantaranya : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Salah satu pihak tidak memenuhi kewajiban dalam perjanjian internasional Perbedaan penafsiran mengenai isi perjanjian internasional Perebutan sumber-sumber ekonomi Perebutan pengaruh ekonomi, politik, ataupun keamanan regional dan internasional Adanya intervensi terhadap kedaulatan negara lain Penghinaan terhadap harga diri bangsa
  • 8. 7. Adanya perbedaan kepentingan 8. Ketidaksepahaman mengenai garis perbatasan antarnegara yang belum terselesaikan melalui mekanisme perundingan 9. Eskalasi aksi terorisme lintas negara dan gerakan separatis bersenjata yang dapat mengundang kesalahpahaman antar negara bertetangga 10. Politik luar negeri yang terlalu luwes atau terlalu kaku 11. Unsur-unsur moralitas dan kesopanan antarbangsa 12. Masalah hukum nasional (aspek yuridis) yang saling bertentangan Macam-macam sengketa internasional 1. Sengketa bukan perang 2. Sengketa perang Kriteria pembeda : a) Niat para pihak yang bersengketa b) Luas/ dalmnya sengketa c) Wilayah yang dilokalisir