SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Download to read offline
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI ALAT UKUR DAYA OPTIK BERBASIS
          MIKROKONTROLER AVR AT MEGA 8535 DENGAN TAMPILAN DI KOMPUTER

  (Design and Implementation Of Optical Power Meter Base on ATMEGA 8535 with Display on Computer)

                                  Rudi Sianipar1, A. Hambali2, Sarwoko3
                    Fakultas Teknik Elektro dan Komunikasi – Institut Teknologi Telkom

                                                    ABSTRAK

         Power meter optik merupakan suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur besar nilai daya sinyal
optik pada suatu sistem komunikasi serat optik. Power meter optik yang dirancang pada tugas akhir ini terdiri
dari 5 blok yaitu blok penerima daya sinyal optik, blok sistem minimum mikrokontroler AVR ATMega 8535,
blok serial to Universal Serial Bus (USB) converter, personal computer (PC) dan blok catu daya. Sumber optik
yang digunakan yaitu programmable light source type AQ-4304 dengan panjang gelombang 600-1600 nm.
Sinyal optik yang memiliki besar daya dan panjang gelombang yang berbeda akan ditrasmisikan dengan
menggunakan serat optik ke blok penerima. Blok penerima sinyal optik terdiri dari rangkain photodetector dan
rangkaian penguat. Photodetector berfungsi untuk mengubah sinyal optik yang diterima menjadi sinyal listrik.
Sinyal listrik yang telah melemah akan dikuatkan oleh rangkaian penguat untuk mendapatkan keluaran berupa
tegangan yang maksimal. Tegangan keluaran tersebut akan dihubungkan ke blok sistem minimum mikrokontroler
ATMega8535. Pada blok ini level tegangan yang masuk diubah menjadi data ADC dengan pemrograman Bahasa
C. Data ADC akan dikirimkan ke personal komputer (PC) melalui serial to universal serial bus converter.
Komputer akan menyimpan data ADC dan akan menampilkan nilai daya optik di monitor komputer.

        Power meter optik yang akan dirancang dan diimplementasikan pada tugas akhir ini diharapkan
memiliki tingkat keakurasian ≤ 5%. Data hasil pengukuran sinyal optik yang akan disimpan dan ditampilkan
oleh komputer berupa besar nilai daya sinyal optik (dBm) dan Panjang gelombang sinyal optik (nm).

          Kata Kunci : Photodetector, Mikrokontroler AVR ATMega8535, Analog to Digital Converter (ADC),
Serial to USB Converter, dan Pesonal Computer (PC).



                                                   ABSTRACT

          Optical power meter is a measuring tool used to measure the value of the optical signal power in a fiber-
optic communication systems. This measure using a fiber optic as the transmission medium of optical signals
from an optical source at the time of the measurement process. Optical power meter designed in this thesis
consists of 5 blocks: the block receiving the optical signal power, the minimum system block AT Mega 8535
AVR microcontroller, serial to Universal Serial Bus (USB) converter, personal computer (PC) and the power
supply block. Optical source used is a programmable light source type AQ-4304 with wavelength 600-1600 nm.
Optical signals have different power and different wavelengths will be transmitted with fiber optics to block the
receiver. Block consists of an optical signal receiver string of photo detector and amplifier circuits. Photo detector
serves to convert the received optical signals into electrical signals. Electrical signal which has been weakened
would be strengthened by the amplifier circuit to obtain the maximum output voltage form. The output voltage
will be connected to the microcontroller ATMEGA8535 minimum system block. In this block the incoming
voltage level is converted into the ADC data with programming language C. ADC data will be sent to a personal
computer (PC) via a universal serial bus to serial converter. The computer will store the ADC data and will
display the value of optical power on the computer monitor.

          Optical power meter that will be designed and implemented in this thesis have accuracy and linearity ≤
5%. Optical signal measurement result data will be stored and displayed by the computer in the form of the
optical signal power (dBm) and optical signal wavelength (nm).

Keywords: Photo detector, ATMEGA8535 AVR Microcontroller, Analog to Digital Converter(ADC), Serial to
USB Converter, and Personal Computer (PC).


                                                                                                                    1
BAB I                           3.   Bagaimana cara kerja mikrokontroller dalam
                  PENDAHULUAN                                memperoses dan megirim data digital hasil
1.1 Latar Belakang Masalah                                   pengukuran ke komputer.
     Pengukuran daya sinyal optik memiliki peranan      4.   Bagaimana cara menampilakan data yang dikirim
yang sangat penting pada proses perancangan sistem           oleh mikrokontroller ke komputer.
jaringan komunikasi optik. Oleh karena itu,             5.   Bagaimana melihat performansi, tingkat ketelitian
pengukuran daya sinyal optik sangat diperlukan dalam         dan keakuratan power meter optik dalam
proses pemantauan dan pengendalian suatu sistem              mengukur daya sinyal optik.
jaringan komunikasi optik.
     Alat ukur ini dipergunakan untuk mengukur daya     1.4 Batasan Masalah
sinyal optik pada saat praktikum sistem komunikasi                Batasan-batasan masalah dalam perancangan
serat optik. Sinyal optik yang merambat pada serat      dan implementasi pada tugas akhir ini yaitu sebagai
optik mengalami perubahan daya sinyal yang              berikut :
diakibatkan oleh adanya redaman (loss). Sumber          1. Transmiter optic atau sumber optik yang
redaman dapat berasal dari komponen-komponen                digunakan adalah programmable light source.
transmitter/receiver, serat optik, cahaya luar yang     2. Fotodetektor optik yang digunakan jenis Si
masuk, dan lain sebagainya. Redaman tersebut dapat          photodiode S1337 Series 5.8 mm sebagai sensor
mengakibatkan daya yang dikirimkan dari transmitter         cahaya.
ke receiver akan mengalami degradasi sinyal             3. Mikrokontroller yang digunakan adalah AVR
(penurunan daya). Penurunan daya tersebut dapat             ATMega 8535 dengan bahasa pemrograman C.
diketahui dengan cara mengukur daya sinyal optik        4. Perangkat antarmuka atau interface yang
yang diterima dengan menggunakan power meter                digunakan adalah komputer atau Liquid Crystal
optik.                                                      Display (LCD) sebagai tampilan data hasil
     Alat ukur daya sinyal optik atau power meter           pengukuran.
optik digital yang dimiliki oleh laboratorium sistem    5. Saluran transmisi serat optik yang digunakan
komunikasi serat optik berjumlah dua buah sehingga          adalah singlemode step indeks dengan panjang 2
tidak ada power meter optik cadangan untuk                  meter.
menggantikan power meter optik apabila tejadi           6. Connector yang digunakan adalah FC connector.
kerusakan karena kedua alat dipergunakan yang. Oleh     7. Sinyal optik yang diukur memiliki panjang
karena itu, pada tugas akhir ini telah dibuat suatu         gelombang 600-1000 nm.
power meter optik yang ekonomis sebagai alat ukur       8. Sumber cahaya          yang dipancarkan oleh
cadangan atau tambahan agar proses praktikum di             programmable light source yang terukur oleh
laboratorium sistem komunikasi serat optik dapat            power meter optik (AQ2150) adalah 42 nW
berjalan dengan baik dan lancar.                            sampai 98 nW.
                                                        9. Aplikasi interface pada komputer dibangun
1.2 Tujuan Penelitian                                       dengan bahasa pemrograman Visual Basic.
1. Menghasilkan alat ukur daya sinyal optik yang
    dapat diimplementasikan dan memiliki tingkat
    performansi, ketelitian dan keakuratan yang baik.                        BAB II
2. Menghasilkan power meter optik yang memiliki                         DASAR TEORI
    harga pembuatan perangkat yang lebih murah          2.1 Konfigurasi Sistem Komunikasi Serat Optik
    dengan memanfaatkan perangkat-perangkat yang
    telah ada di laboratorium.
1.3 Rumusan Masalah
    Masalah yang dirumuskan pada perancangan dan
implementasi dari tugas akhir ini yaitu :                      Gambar 2.1 Konfigurasi Sederhana Sistem
1. Bagaimana cara mengubah sinyal optik menjadi                        Komunikasi Serat Optik
    sinyal elektrik.                                      Sistem Komunikasi Serat Optik Sederhana Terdiri
2. Bagaimana cara menguatkan tegangan listrik dari        Dari:
    keluaran photodetector untuk mendapatkan level      1. Transmitter berupa Laser Diode (LD) dan Light
    tegangan yang maksimal agar mendapatkan level            Emitting Diode (LED)
    data ADC yang maksimal.                             2. Media transmisi yaitu serat optik (Singlemode
                                                             dan Multimode).



                                                                                                         2
3.    Receiver yang biasanya berupa detektor PIN
        (Positive Intrinsic Negative) dan APD
        (Avalanche Photodiode).                                   Keterangan : A = Akurasi Total
                                                                                  a1, a2, a3,… = batas akurasi
  2.1.2.1 Serat Optik Singlemode                                  individual
    Serat optik singlemode yang terlihat pada Gambar              2.5 Presisi atau Ketepatan
  2.3 merupakan jenis serat khusus step index dengan                   Presisi adalah istilah untuk menggambarkan
  ukuran diameter inti 5 sampai 10 µm dam perbedaan               tingkat kebebasan alat ukur dari kesalahan acak.
  indeks bias relatif antara inti dan cladding kecil.             Jika pengukuran individual dilakukan berulang-
  Jenis serat singlemode lebih banyak digunakan untuk             ulang, maka sebaran hasil pembacaan akan
  komunikasi jarak jauh dan mampu menyalurkan data                berubah-ubah disekitar nilai rata-ratanya.
  dengan kapasitas besar dan bit rate yang tinggi.                         Secara     matematis,      presisi   dapat
                                                                  dinyatakan              sebagai             berikut:


                                                                  Keterangan :                   Xn = nilai pengukuran ke-n
             Gambar 2.3 Step Index Singlemode
                                                                                                                        =               nilai            rata-ratanya     n
  2.2.1 Photodetector                                             pengukuran
    Photodetector optik merupakan perangkat pada
  jaringan sistem komunikasi serat optik yang                                                                          BAB III
  berfungsi mengubah sinyal optik menjadi sinyal
                                                                        PERANCANGAN DAN REALISASI
  elektrik.
    sebuah photodetector harus memenuhi syarat               3.1 Gambaran Umum Sistem
  seperti berikut:
  1. Sensitivitas tinggi dalam daerah panjang
       gelombang komunikasi
  2. Noise rendah
  3. Respon cepat atau bandwidth cukup untuk
       menangani laju data yang diperlukan
  4. Tidak peka terhadap variasi suhu
       Karakterisrik PIN dan APD pada Tabel 2.2:
             Tabel 2.2 Karakteristik PIN dan APD
           Karakteristik           PIN         APD
         Responsivitas,            80           70
         μA/ μW
         Spektral respon,        1150 –       1150
         nm                       1600           –                   Gambar 3.1 Blok Sistem Power Meter Optik
                                              1600                                                                                                      LCD



         Dark current, nA           2           5                           Transmitter
                                                                                          Serat Optik                   Konversi arus
                                                                                                                                                   Mikrokontroller
                                                                                                        Fotodetektor       listrik ke    Penguat                     PC

         Kapasitansi, pF           1,5          4
                                                                               Optik                                                                ATMega 8535
                                                                                                                          tegangan

                                                                                                                       Receiver Optik



         Risetime, ns              0,5         0,5                                                                       Catu Daya



                                  max
                                                                        Gambar 3.2 Diagram Alir Blok Sistem
2.3        Akurasi atau Ketelitian
          Akurasi merupakan beda atau kedekatan                      Fungsi dari masing-masing blok pada blok
      antara nilai yang terbaca dari alat ukur dengan        diagram rangkaian diatas adalah sebagai berikut:
      nilai yang sebenarnya. Secara umum akurasi dari
                                                             a.     Rangkaian Sumber Tegangan (Catu Daya)
      sebuah alat ukur ditentukan dengan cara kalibrasi             Rangkaian sumber tegangan berfungsi untuk
      pada kondisi operasi tertentu dan dapat                       menyuplai tegangan 5V DC.
      diekspresikan dalam bentuk plus-minus atau
      presentasi dalam skala tertentu atau pada titik        b.     Transmitter Optik (Programmable Light Source)
      pengukuran yang spesifik.                                     Programmable light source berfungsi sebagai
      Nilai akurasi dari suatu sistem dapat diperoleh dari          sumber cahaya yang dapat dikendalikan atau
      persamaan sebagai berikut:                                    diatur nilai panjang gelombang dan resolusi

                                                                                                                                                                              2
cahaya yang memancar dan merambat pada serat                 Karakteristik               Keterangan
      optik.
                                                                   Peak Sensitivity            960 nm
c.    Serat optik                                                  Wavelength λp (nm)
      Serat optik berfungsi sebagai media transmisi dari
      transmitter ke receiver optik.                               Spectral response range λ   340-1100 nm
                                                                   (nm)
d.    Fotodetektor
      Fotodetektor pada sistem ini menggunakan                     Operating Temperature       -20 – 60 °C
      photodiode. Photodiode berfungsi sebagai
      transducer yang mengubah energi optik ke dalam               Effective Active Area       33 mm2
      bentuk energi listrik.
                                                                   Reverse Voltage VR max      5 Volts
e.    Rangkaian Konversi Arus ke Tegangan (Front                   (V)
      End)
      Rangkaian     front-End       berfungsi      untuk
      mengonversi arus listrik menjadi tegangan listrik.

f.    Rangkaian Penguat
      Rangkaian Penguat berfungsi untuk meningkatkan
      atau menguatkan tegangan listrik yang dihasilkan
      oleh rangkaian front-end yang kecil agar             3.2.2      Rangkaian Konversi Arus ke Tegangan
      mendapatkan level tegangan dan nilai data ADC                   (Front End)
      yang maksimal.

g. Sismin Mikrokontroler ATMega 8535
      Sistem minimum ATMega 8535 berfungsi sebagai
      alat pengubah sinyal analog ke sinyal digital
      (ADC), memproses data digital menjadi data hasil
      pengukuran daya optik dan mengirim data hasil
      pengukuran.                                          Gambar 3.3 Rangkaian Front End (konversi arus ke
                                                           tegangan)
h.    Liquid Crystal Display (LCD)
      LCD berfungsi untuk menampilkan data hasil           3.2.3      Rangkaian Penguat
      pengukuran pada sistem minimum AVR ATmega
      8535.                                                Rangkaian penguat yang digunakan dapat terlihat pada
                                                           gambar 3.4 sebagai berikut :
i.    Komunikasi Serial RS232
      Komunikasi serial berbasis RS232 berfungsi
      sebagai protocol komunikasi yang digunakan
      antara mikrokontroler dengan komputer dalam
      proses pemindahan data dari mikro ke komputer.
      Rangakain ini berfungsi sebagai interface pada
      sismin mikrokontroler (DB9) ke komputer (USB)
      sehingga terjadi komunikasi serial antara
      mikrokontroler dengan PC.

j.   PC (Personal Komputer)                                              Gambar 3.4 Rangkaian Penguat
      PC berfungsi untuk menampilkan dan buffer level
      daya terima fotodetektor dalam satuan nanoWatt                Rangkaian ini berfungsi memberikan keluaran
      (nW).                                                tegangan yang tergantung tegangan masukan yang
                                                           diterima dari rangkaian konversi arus ke tegangan
3.2 Perancangan Perangkat Keras (Hardware)                 (Front End). Adapun penguatan yang dihasilkan dari
                                                           rangkaian ini dapat diketahui melalui persamaan 3.1
      3.2.1 Fotodetektor                                   sebagai berikut :
                                                                    A = 1 + ( R4 / R3 )                (3.1)
     Tabel 3.1 Karakteristik Photodiode jenis Si 1337               Penguatan        = 1 + ( 1 000 000 / 10 000 )
                          Series                                                     = 1 + 100

                                                                                                               3
= 101 kali                               LCD ini menggunakan 4 bit jalur data. Jalur
         Penguatan 101 kali digunakan karena             datanya menggunakan pin C.4 hingga pin C.7 dari
perubahan tegangan yang dihasilkan oleh fotodetektor     AVR ATMega 8535. Sedangkan untuk mengontrol
bernilai sangat kecil (milivolt) sehingga tidak          LCD, digunakan pin C.1 dan pin C.3 dari AVR
mempengaruhi perubahan pada level tegangan ADC (0        ATMega 8535. Kaki PC.0 untuk mengontrol kaki RS
- 5 Volt). Penguatan tersebut mengubah tegangan          dari LCD dan kaki PC.2 untuk mengontrol kaki EN
keluaran receiver dari 53,7 – 74,3 mV menjadi 2,92       dari LCD.
sampai 3,04 Volt.
                                                         3.2.6 Perancangan Komunikasi Serial
3.2.4   Sistem Minimum Mikrokontroler AVR
        ATMega8535                                             Dalam sistem ini sistem minimum ATMega
        Rangkaian mikrokontroler merupakan pusat         8535 berkomunikasi dengan komputer menggunakan
pengendalian dari bagian input dan keluaran serta        komunikasi serial dengan standar komunikasi RS 232.
pengolahan data. Pada sistem ini digunakan               Untuk merubah data keluaran mikrokontrler yang
mikrokontroler jenis AVR ATMega8535 yang                 memiliki standar TTL ke standar RS 232 diperlukan IC
memiliki spesifikasi sebagai berikut :                   MAX 232.
a. XTAL (11,0592 Mhz), yang berfungsi sebagai
    pembangkit clock.
b. C (22pF), pada pin XTAL 1 dan XTAL2.
c. C (100nF) dan R (100Ω) pada pin reset.
d. Kapasitor Elco (4,7 uF).
e. VR (5K) pada pengotrol kontras LCD.
f. Push button sebagai tombol reset.
g. Port A.0 digunakan sebagai input dari sensor
    fotodetektor karena merupakan salah satu pin
    ADC.
h. Port C digunakan sebagai pin output ke LCD.
i. Port D digunakan sebagai pin output untuk                     Gambar 3.7 Konfigurasi IC MAX 232
    komunikasi serial (RS232) ke komputer.
        Skema       rangkaian      sistem   minimum      3.2.7    Rangkaian Catu Daya
mikrokontroler dapat dilihat pada gambar 3.5 berikut :
                                                         Rangkaian catu daya ini terdiri dari:

                                                         a.  Kapasitor dan Resistor.
                                                         b.  LM 7805 berfungsi untuk mengubah tegangan DC
                                                             masukan yang nilainya lebih dari 5 volt menjadi 5
                                                             volt DC.
                                                         c. Switch untuk tombol on/off.
                                                         d. LED sebagai indikator.
                                                                  Dalam hal ini digunakan 1 buah rangkaian
                                                         catu daya dengan tegangan 5 volt digunakan untuk
                                                         mencatu rangkaian receiver optik dan rangkaian
                                                         mikrokontroler. Rangkaian catu daya dapat dilihat
                                                         pada gambar 3.8 sebagai berikut :
 Gambar 3.5 Rangkaian Sismin Mikrokontroler AVR
                  ATMega853


3.2.5 LCD

                                                                      Gambar 3.8 Rangkaian Catu Daya



                                                         3.2.8   Perancangan Perangkat Lunak (Software)
                                                         3.2.8.1 Pemrograman Mikrokontroler AVR 8535

         Gambar 3.6 Skema Rangkaian LCD

                                                                                                            4
Program utama dari ADC dan USART                                         START
menggunakan Mikrokontroler AVR 8535 ini antara
lain sebagai berikut:
                                                                         ADC INITIALIZATION
                                                                        USART INITIALIZATION
   1.   Inisialisasi port-port yang digunakan untuk
        ADC, konfigurasi mode yang digunakan
                                                                          CHECK PORT A.0
        untuk ADC dan USART, Konfigurasi port
        keluaran.
   2.   Ambil data analog dari port A.0
                                                                                               N
   3.   Mulai konversi data analog yang masuk dari
                                                                         THERE ARE DATA ?
        port A.0
   4.   Selesai konversi
   5.   Tampilkan konversi ADC ke LCD melalui                                            Y

        port C
                                                                         START CONVERTING
   6.   Kirim keluaran ADC ke register sbuf USART
   7.   Konversi port komunikasi serial menjadi USB
   8.   Keluarkan hasil konversi melalui port D.1                                              N
        atau kaki Tx.                                                     FINISH CONVERT ?
   9.   Kembali ke langkah nomor 2

                                                                                         Y

Berikut ini adalah diagram alir untuk program
                                                                        SHOW TO PORT C (LCD)
mikrokontroler dari sistem ini.

                                                                        SENT TO PC VIA RS232




                                                                                                   N
                                                                          DATA HAVE BEEN
                                                                             RECEIVE ?



                                                                                     Y


                                                                         DISPLAY DATA IN PC




                                                                               END


                                                        Gambar 3.9 Flowchart program ADC dan USART

                                                      3.2.8.2 Program Analog to Digital Converter

                                                              ADC (Analog to Digital Converter) adalal
                                                      sebuah interface yang dapat mengubah tegangan
                                                      analog menjadi pulsa digital. Pada IC mikrokontroler
                                                      AVR ATMega8535, ADC yang kita gunakan sudah
                                                      ada pada port A. Pada ADC 10 bit, rentang output
                                                      yang dihasilkan adalah 2 pangkat 10 = 1024.

                                                                Dalam pembuatan alat ini digunakan Vref
                                                      (tegangan referensi) sama dengan Vcc sebesar 5 Volt
                                                      dengan resolusi ADC 10 bit, sehingga perhitungan
                                                      ketelitian seperti dibawah ini :

                                                              Ketelitian = Vref / Jumlah bit

                                                                          = 5 / 1024

                                                                          = 0,0048828 Volt             ≈ 0,004883
                                                      Volt
                                                                                                               5
= 4,883 mV                            berfungsi sebagai rumus untuk menampilkan daya
                                                           yang terukur di LCD dan komputer.
       Dengan mendapatkan nilai ketelitian, maka
akan dapat diketahui berapa volt tegangan yang di          Flowchart Program
ukur.
                                                                   Flowchart dari program pengukuran daya
        Tegangan = data ADC * ketelitian                   optik dapat dilihat pada gambar (gambar 3.9 dan
                                                           gambar 3.10) sebagai berikut :
         Misalkan setelah konversi data maksimal
yang didapat adalah 709, maka tegangan yang diukur                                     START
adalah :
                                                                                ADC INITIALIZATION
                                                                                LCD INITIALIZATION
        Tegangan = data ADC * ketelitian                                       USART INITIALIZATION


                    = 709 * 0.004883                                               Check PORT A.0


                      = 3,4620 volt                                                                      N

                                                                                   There are data ?
                      = 3462 mV
                                                                                               Y
          Setelah konversi selesai, proses selanjutnya
                                                                                   Start Converting
adalah penentuan rumus program pengukuran daya
sinyal optik pada dengan mencari hubungan regresi
                                                                             N
linier antara nilai data ADC (variabel x) dan nilai daya
                                                                                   Finish Convert ?
pengukuran sinyal optik dengan power meter referensi
(nW).
                                                                                               Y

 Penentuan Rumus Program                                                          Check Data ADC


    Rumus program adalah rumus yang digunakan                                      adc=read_adc(0)
untuk menampilkan daya yang diukur oleh power
meter optik. Cara penentuannya adalah dengan                                     y=(1.452*adc)-928.9
membuat grafik regresi linier antara data ADC dan
data daya power meter referensi rata-rata. Kemudian
                                                                                 Daya Sinyal Optik = Y
dari grafik tersebut menghasilkan rumus yang
dimasukkan ke program mikrokontroler AVR
                                                                                  Display (LCD)
                                                                               POWER METER OPTIK
                                                                                 Daya = Y nW


                                                                                  Sent “Y” to PC via
                                                                                       RS232


                                                                                                             N

                                                                                   There are “Y” ?


                                                                                               Y

                                                                                   DISPLAY (PC)
                                                                                 Daya Sinyal Optik : Y
                                                                                         nW


                                                                                         END



                                                                Gambar 3.11 Flowchart Program Power Meter
Gambar 3.10 Grafik Data ADC terhadap Daya Power                                   Optik
                 Meter Referensi

        Grafik diatas menjelaskan bahwa perbandingan
nilai hasil pengukuran antara data ADC dengan daya         3.3.1.2 Program Serial Komunikasi
(nW) pada power meter referensi adalah cenderung           Subrutin yang digunakan untuk mengaktifkan UASRT
linier. Rumus yang didapat dimasukkan ke program           Transmitter pada :
mikrokontroler AVR ATMega8535. Rumus tersebut

                                                                                                                 6
“// initialization USART                                                                            karakter pertama.

void usart_init(unsigned int baudr) {                                     sprintf(lcd,"%2.3f",y);

 //set baud rate                                                          lcd_puts(lcd);

 UBRRH=((unsigned char) (baudr>>8)) & (0x7f);                             lcd_gotoxy(14,1);

 UBRRL=(unsigned char) (baudr);                                           lcd_putsf("nW"); //fungsi untuk menampilkan
                                                               “nW”
 UCSRA=0x00;
                                                                          printf("%2.3f rn",y);
 //aktifkan tx
                                                                          delay_ms(1000);
 UCSRB=(1<<TXEN);
                                                                      }
 //set frame format: 8 bit, 2 stop bit

 UCSRC=(1<<USBS) | (3<<UCSZ0) | (1<<USEL);
                                                               3.3.2  Perancangan Pemrograman Interface pada
}”.                                                            PC
                                                               Buka Start --> All Programs --> Accessories -->
                                                               Communications --> HyperTerminal.
Berikut ini adalah subrutinyang digunakan untuk
mengirimkan sebuah data:

lcd_init(16);       // LCD Module Initialization

delay_ms(100);

usart_init(ubrr_val);

delay_ms(100);

while (1)

      {

      // Place your code here
                                                                  Gambar 3.13 Pengujian komunikasi serial pada
          adc=read_adc(0);                                                      Hyperterminal

          y=(1.452*adc)-928.9;

          if (y>=40 && y<=115) {

        lcd_clear();            // fungsi untuk menghapus
tampilan LCD

            lcd_putsf("POWERMETER OPTIK");

            adc=read_adc(0); // baca ADC di port A.0

            lcd_gotoxy(0,1);

            lcd_putsf("DAYA :");
                                                                 Gambar 3.14 Tampilan form utama Visual Basic
            lcd_gotoxy(7,1);             //
                                         lcd_gotoxy(kolom,
                                         baris) fungsi untuk
                                         mensetting posisi
                                                                                                                        7
Gambar 4.1 Sinyal keluaran sensor yang tidak diberi
 Gambar 3.15 Tampilan pembuatan aplikasi interface                         cahaya
                    pada PC
                                                     Amplitudo sinyal berkisar antara 53.7 mV yang masih
                                                     tercampur dengan noise.




                                                     Gambar 4.2 Sinyal keluaran sensor yang diberi cahaya
                                                                       dengan λ = 600
    Gambar 3.16 Interface power meter optic pada
                                                     Amplitudo sinyal berkisar antara 54.3 mV yang masih
                     komputer
                                                     tercampur dengan noise.


                 BAB IV
      PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL
         IMPLEMENTASI SISTEM


Pengujian yang dilakukan meliputi:

        1.   Pengujian perangkat keras (hardware)
        2.   Pengujian perangkat lunak (software)
        3.   Pengujian fungsionalitas sistem power   Gambar 4.3 Sinyal keluaran sensor yang diberi cahaya
             meter optik.                                           dengan λ = 1000 nm

                                                     Amplitudo sinyal berkisar antara 74.3 mV yang masih
4.1 Pengujian Perangkat Keras (Hardware)             tercampur dengan noise. Dari data hasil pengukuran
                                                     terlihat bahwa amplitudo sinyal keluaran fotodetektor
4.1.1 Pengukuran Sinyal Keluaran Fotodetektor        berkisar antara 53.7 – 74.3 mV

       Pengukuran    ini  dilakukan     dengan       4.1.2 Pengukuran Keluaran Penguat Sinyal
menghubungkan output dan ground dari rangkaian
sensor ke osiloskop.                                          Pengukuran besarnya penguatan dilakukan
                                                     dengan menghubungkan rangkaian receiver dengan
                                                     oscilloscope.   Pengamatan      dilakukan dengan
                                                     mengamati keluaran penguat. Gambar juga terlihat
                                                     bentuk sinyal sama, karena penguat non- inverting
                                                     tidak membalik sinyal keluaran.


                                                                                                            8
4.1.3   Pengujian Kinerja Receiver

                                                                 Rangkaian reveiver optik ini diuji dengan cara
                                                        memberikan catuan sebesar 5 Volt dan cahaya yang
                                                        merambat pada serat optik dari transmitter optik ke
                                                        fotodetektor yang akan menghasilkan arus elektrik.
                                                        Kemudian arus elektrik tersebut dikonversi menjadi
                                                        tegangan tegangan listrik oleh IC LM324N. Karena
                                                        tegangan keluarannya masih kecil maka tegangan
                                                        tersebut dikuatkan kembali oleh IC LM324N.
 Gambar 4.4 Sinyal keluaran penguat yang terhubung               Pengujian kinerja receiver juga dilakukan
    dengan sensor yang tidak menerima cahaya            dengan cara melihat tegangan keluaran rangkaian
                                                        receiver yang diukur menggunakan multimeter digital.
Amplitudo sinyal berkisar antara 2, 92 V yang masih     Data hasil pengukuran adalah untuk menentukan
tercampur dengan noise. Dari data hasil pengukuran      ketidakpastian hasil pengujian yang nantinya
terlihat bahwa sinyal keluaran sensor sebesar 53,7 mV   digunakan untuk menentukan sistem yang dirancang
dan dikuatkan sebesar 55 kali oleh op-amp menjadi       dapat bekerja dengan baik atau tidak.
2.92 V.
                                                                 Dari data hasil pengukuran tegangan keluaran
                                                        receiver dapat diketahui bahwa tegangan keluaran
                                                        mínimum adalah 2,93 Volt dan maksimum 3.115 Volt.
                                                        Semakin besar nilai panjang gelombang cahaya yang
                                                        merambat pada serat optik dan diterima oleh rangkaian
                                                        receiver, maka tegangan keluaran yang dihasilkan oleh
                                                        rangkaian receiver akan semakin tinggi nilainnya.



                                                        4.1.4 Pengujian Sismin ATMega 8535

                                                                 Pengukuran Mikrokontroler AVR 8535 antara
                                                        lain pengukuran keluaran ADC melalui Port C dan D
                                                        yang diset secara program sebagai port keluaran.
Gambar 4.5 Sinyal keluaran penguat yang terhubung       Selain itu dilakukan pengukuran keluaran serial di pin
dengan sensor yang menerima cahaya dengan λ = 600       TX mikrokontroler AVR 8535.
                       nm
                                                         Pengukuran keluaran ADC dan tegangan TTL
Amplitudo sinyal berkisar antara 2.93 V yang masih
tercampur dengan noise dan penguatan sebesar 54 kali.




                                                                       Gambar 4.7 Hasil konversi ADC


 Gambar 4.6 Sinyal keluaran penguat yang terhubung
 dengan sensor yang menerima cahaya λ = 1000 nm
                      (3,04 V)

Amplitudo sinyal berkisar antara 3.04 V yang masih
tercampur dengan noise dan penguatan sebesar 41 kali.



                                                                                                             9
Gambar 4.8 Data serial keluaran dari mikrokontroler         kita harus menuliskan program seperti            yang
(TTL)                                                       ditunjukkan pada list program di bawah ini.

                                                                   Baris pertama program berfungsi untuk
4.1.5    Pengujian Catuan                                   menginisialisasikan bahwa LCD yang digunakan
                                                            bertipe 16 x 2 karakter, sedangkan baris kedua
          Pada pengukuran dapat diketahui bahwa pin         program berfungsi untuk menghapus layar LCD. Pada
VCC pada mikrokontroler mendapat catuan sebesar             baris ketiga program berfungsi untuk menempatkan
4,91 Volt, tegangan ini sudah cukup untuk                   awal tampilan karakter, untuk angka ”1” berarti letak
memberikan catuan pada seluruh komponen yang                karakter pada kolom kedua, sedangkan angka ”0”
terpasang pada sistem minimum ATMega 8535.                  berarti letak karakter pada baris pertama. Baris
Sedangkan catuan pada rangkaian receiver memiliki           keempat program berfungsi untuk menampilkan
catuan eksternal yang berbeda sebesar 5,2 Volt.             tulisan ”Power Meter Optik” pada LCD. Setelah itu
Pengukuran catuan dilakukan pada beberapa titik,            akan muncul pada layar LCD sebagai berikut:
yaitu keluaran regulator 7805, pin VCC ATmega8535,
pin VCC LCD, dan Pin VCC Max 232. Setelah
dilakukan proses pengukuran, diperoleh hasil sebagai
berikut :

4.2 Pengujian        Keluaran     Perangkat      Lunak
(Software)

4.2.1 Pengujian ADC Internal Mikrokontroler
AVR Atmega 8535                                                       Gambar 4.9 Tampilan LCD Saat Awal

         Keluaran tegangan receiver yang dapat              4.2.2      Pengujian Program Komunikasi Serial
mengakomodasi besar daya antara 42 s/d 97 nW
mempunyai nilai tegangan maksimum 3,1V disertai                       Pada pengujian komunikasi serial digunakan
dengan tegangan referensi dari mikrokontroler               kabel serial, software hyperterminal dan Visual basic
ATmega8535 adalah 4.91V. Dari data tersebut                 pada PC. Langkah langkah pengujian adalah sebagai
diperoleh perhitungan sederhana nilai hasil konversi        berikut :
ADC dilakukan dengan persamaan berikut:
                                                            1.      Pertama mikrokontroler diberi program yang
                                                                    dapat mengirimkan data melalui komuniksai
                                             (3.1)                  serial.
                                                            2.      Selanjutnya Rangkaian alat ukur daya optik
          Dari Hasil pengujian ADC internal dan nilai               dihubungkan dengan PC
daya optik dapat terlihat bahwa semakin tinggi nilai        3.      Langkah ketiga adalah mengatur baudrate pada
tegangan output reveiver dan nilai ADC maka daya                    software   hyperterminal dan membuka port
yang dihasilkan juga akan semakin tinggi nilainya.                  COM5 pada PC.
Dari table 4.1 dapat diketahui range daya pengukuran,       4.      Langkah terakhir adalah mengirimkan data hasil
nilai level ADC dan besar nilai daya sinyal optik yaitu             pengukuran ke PC dan LCD.
42 sampai 97 nW dengan masukan ADC 2,935 volt
sampai 3, 115 volt maka untuk tegangan diluar range
dari sensor tersebut tidak dapat dimonitor. Data hasil
pengukuran keluaran rangakaian receiver dan nilai
ADC terdapat dalam lampiran.



4.2.2  Pengujian    Program    LCD                   pada
Mikrokontroler AVR Atmega 8535

          Pada bagian pemrograman LCD yang                             Gambar 4.10 Pengujian komunikasi serial
terpenting adalah proses inisialisasi. Pada awal                               dengan hyperterminal
program yang pertama kali dilakukan adalah
inisialisasi LCD. Setelah proses inisialisasi, jika ingin
memunculkan karakter “Power Meter Optik” maka


                                                                                                                 10
5.  Setting    parameter-parameter      pada
                                                                       komunikasi serial.
                                                                   6. Gunakan fitur-fitur yang tersedia pada
                                                                       saat pengukuran, misalnya: fitur Connect
                                                                       berfungsi untuk menghubungkan antara
                                                                       hardware dengan sofware sehingga
                                                                       terjadi komunikasi serial, Disconnect
                                                                       berfungsi untuk menghentikan proses
                                                                       pengukuran, Clear berfungsi untuk
                                                                       membersihkan data hasil pengukuran
        Gambar 4.11 Pengujian pengukuran pada LCD                      sebelumnya dan Exit berfungsi untuk
                                                                       menutup program.
                                                                   7. Data hasil pengukuran akan ditampilkan
4.2.3    Pengujian Program Interface pada PC                           dan dibuffer sementara waktu
                                                                   Berikut adalah tampilan program aplikasi
        Pengujian dilakukan dengan cara                            power meter optik dan data hasil
menjalankan fungsionalitas dari power meter optik                  pengukuran.
rancangan. Pada saat pengukuran program interface
pada PC berfungsi untuk menampilkan dan membuffer
data sementara hasil pengukuran.




  Gambar 4.12 Program interface power meter optik              Gambar 4.13 Tampilan aplikasi interface pada
                 pada Komputer                                                komputer
Program interface ini terdiri ini berfungsi untuk                  Analisis dari hasil pengujian diatas maka
menampilkan dan membuffer nilai hasil pengukuran.        hardware (power meter optik) sudah dapat
Pada saat proses pengukuran, baudrate yang digunakan     berkomunikasi dengan software (power meter optik)
9600 kbps dan COM 5.                                     menggunakan       komunikasi    serial  dan    dapat
                                                         mengirimkan data berdasarkan daya tangkap
4.3    Pengujian Fungsionalitas Sistem Power             fotodetektor terhadap cahaya.
Meter Optik
                                                         4.4       Tingkat Presisi Power Meter Rancangan
        Langkah langkah pengujian alat ukur secara
fungsionalitas adalah sebagai berikut :                           Dalam perhitungan tingkat presisi power
                                                         meter rancangan menggunakan data pengukuran daya
          1.   Setting Panjang gelombang dan resolusi    power meter referensi dan power meter rancangan.
               pada sumber optik (programmable light     Kemudian dibandingkan hasil kedua tingkat presisi
               source).                                  tersebut. Data hasil perhitungan tingkat akurasi
          2.   Hubungkan Programmable light source       terdapat dalam lampiran.
               ke power meter optik dengan
               menggunakan serat optik singlemode.                Tingkat Presisi Pengukuran Sumber Optik
          3.   Hubungkan alat ukur daya optik ke
               komputer dengan menggunakan kabel
               serial.
          4.   Buka program aplikasi interface power
               meter optik pada komputer dan jalankan.

                                                                                                              11
Dengan persamaan tingkat presisi diatas,                 1.   Nilai tegangan dan level data ADC yang
           maka dapat diperoleh hasil tingkat presisi                    dihasilkan oleh rangkain receiver dan
           pengukuran daya menggunakan power meter                       mikrokontroler memiliki range 2.93 – 3.11
           rancangan rata-rata sebesar ±81.0675633%,                     V dan 669 – 709 pada sumber cahaya
           sedangkan jika menggunakan power meter                        dengan panjang gelombang 600 – 1000
           referensi rata-rata sebesar ±99.05747798%.                    nm.

                                                                    2.   Daya yang terukur pada power meter
                                                                         rancangan menggunakan sumber optik
4.5        Tingkat Akurasi Power Meter Rancangan                         dengan panjang gelombang 600 – 1000
                                                                         nm adalah rata-rata sebesar 43.822 –
        Data perhitungan akurasi diperoleh dari                          94.338 nW.
perbandingan data pengukuran daya antara power
meter rancangan dengan power meter referensi. Data                  3.   Tingkat presisi power meter rancangan
hasil perhitungan tingkat akurasi terdapat dalam                         pada saat proses pengukuran adalah rata-
lampiran.                                                                rata sebesar ±81.067%, sedangkan jika
                                                                         menggunakan power meter referensi rata-
       Tingkat Akurasi                                                  rata sebesar ±99.057% pada panjang
                                                                         gelombang pengukuran 600 – 1000 nm.
        Perhitungan tingkat akurasi power meter
rancangan menggunakan sumber optik terdiri dari                     4.   Tingkat akurasi power meter rancangan
beberapa tahapan sebagai berikut :                                       pada saat proses pengukuran adalah rata-
                                                                         rata sebesar ±38.628%. Oleh karena itu,
          Perhitungan batas akurasi individual (a)                      tingkat akurasi power meter rancangan
                                                                         sudah cukup baik jika dibandingkan
           a (ke-n) = ±(1+((data rancangan ke-n –
                                                                         dengan tingkat akurasi power meter
           data referensi ke-n)/data referensi ke-
                                                                         referensi rata-rata sebesar ± 5%
           n))*akurasi referensi

           Diketahui : Akurasi Power Meter Referensi =
           ±5%                                             5.2     SARAN
           Misalnya : Perhitungan tingkat akurasi pada            Saran yang dapat diajukan untuk penelitian
           tingkatan ke-1                                  lebih lanjut mengenai topik ini adalah:
           a1    = ±(1+((43,94-42,28)/42,28))*5%           1.    Power meter optik yang dirancang dapat
                                                                 mengukur daya dengan range panjang gelombang
                 = ± 0.05196 ≈ 5.196%
                                                                 lebih besar. Sehingga pemanfaatan fungsionalitas
       Perhitungan akurasi total                                photodiode lebih optimal.
                                                           2.    Power meter optik yang dirancang dapat mengatur
                                                                 panjang gelombang sesuai jenis sumber optik
                                                                 yang digunakan.
           Dari persamaan diatas diperoleh akurasi total   3.    Power meter optik yang dirancang dapat
           sebesar:                                              menggunakan jenis mikrokontroler lain yang
                                                                 memiliki nilai adc yang lebih tinggi.
                    A = ± 0.38628 ≈ 38.63%                 4.    Power meter optic yang dirancang memiliki fitur
                                                                 untuk menampilkan, menyimpan dan menganalisis
                                                                 data hasil pengukuran.
                                                           5.    Pengkalibrasian         perangkat     sebaiknya
                          BAB V                                  menggunakan power meter optik standar agar
                                                                 lebih presisi dan akurasi
                KESIMPULAN DAN SARAN

5.1       KESIMPULAN

      Berdasarkan proses implementasi, pengujian,
dan analisis dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:



                                                                                                               12

More Related Content

What's hot

Proposal penelitian baru
Proposal penelitian baruProposal penelitian baru
Proposal penelitian baruMaulana Kharis
 
Plants Watering Watcher (Water Detector)
Plants Watering Watcher (Water Detector)Plants Watering Watcher (Water Detector)
Plants Watering Watcher (Water Detector)Syaurah Ashikin
 
MAKALAH INTEGRATED CIRCUITS - SISTEM DIGITAL
MAKALAH INTEGRATED CIRCUITS - SISTEM DIGITALMAKALAH INTEGRATED CIRCUITS - SISTEM DIGITAL
MAKALAH INTEGRATED CIRCUITS - SISTEM DIGITALSTMIK KHARISMA MAKASSAR
 
Analisis kualitas jaringan lokal akses fiber optik pada indihome pt.telkom
Analisis kualitas jaringan lokal akses fiber optik pada indihome pt.telkomAnalisis kualitas jaringan lokal akses fiber optik pada indihome pt.telkom
Analisis kualitas jaringan lokal akses fiber optik pada indihome pt.telkomWilliam Yap
 
Elektronika Analog dan Digital
Elektronika Analog dan DigitalElektronika Analog dan Digital
Elektronika Analog dan DigitalJesthine Nesshal
 
Panduan praktikum jaringan & packet tracer
Panduan praktikum jaringan & packet tracerPanduan praktikum jaringan & packet tracer
Panduan praktikum jaringan & packet tracervianovian
 
14 rpp melakukan_perbaikan_dan_atau_setting_ulang_koneksi_jaringan
14 rpp melakukan_perbaikan_dan_atau_setting_ulang_koneksi_jaringan14 rpp melakukan_perbaikan_dan_atau_setting_ulang_koneksi_jaringan
14 rpp melakukan_perbaikan_dan_atau_setting_ulang_koneksi_jaringanZulfi Bahruni Bahruni
 
Makalah seminar tugas akhir
Makalah seminar tugas akhirMakalah seminar tugas akhir
Makalah seminar tugas akhirFadhilah Utami
 
Perancangan simulasi prototipe jaringan sensor cahaya memanfaatkan jaringan wifi
Perancangan simulasi prototipe jaringan sensor cahaya memanfaatkan jaringan wifiPerancangan simulasi prototipe jaringan sensor cahaya memanfaatkan jaringan wifi
Perancangan simulasi prototipe jaringan sensor cahaya memanfaatkan jaringan wifiRiki Ardoni
 
MAKALAH KOMPONEN ELEKTRONIKA - SISTEM DIGITAL
MAKALAH KOMPONEN ELEKTRONIKA - SISTEM DIGITALMAKALAH KOMPONEN ELEKTRONIKA - SISTEM DIGITAL
MAKALAH KOMPONEN ELEKTRONIKA - SISTEM DIGITALSTMIK KHARISMA MAKASSAR
 
Digital 131341 t 27623-analisis kualitas-tinjauan literatur
Digital 131341 t 27623-analisis kualitas-tinjauan literaturDigital 131341 t 27623-analisis kualitas-tinjauan literatur
Digital 131341 t 27623-analisis kualitas-tinjauan literaturampas03
 
Komponen elektronika
Komponen elektronikaKomponen elektronika
Komponen elektronikaherman_lita
 

What's hot (18)

Kk1
Kk1Kk1
Kk1
 
Proposal penelitian baru
Proposal penelitian baruProposal penelitian baru
Proposal penelitian baru
 
Plants Watering Watcher (Water Detector)
Plants Watering Watcher (Water Detector)Plants Watering Watcher (Water Detector)
Plants Watering Watcher (Water Detector)
 
MAKALAH IC DIGITAL
MAKALAH IC DIGITALMAKALAH IC DIGITAL
MAKALAH IC DIGITAL
 
5. elektro oke
5. elektro oke5. elektro oke
5. elektro oke
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
MAKALAH INTEGRATED CIRCUITS - SISTEM DIGITAL
MAKALAH INTEGRATED CIRCUITS - SISTEM DIGITALMAKALAH INTEGRATED CIRCUITS - SISTEM DIGITAL
MAKALAH INTEGRATED CIRCUITS - SISTEM DIGITAL
 
Analisis kualitas jaringan lokal akses fiber optik pada indihome pt.telkom
Analisis kualitas jaringan lokal akses fiber optik pada indihome pt.telkomAnalisis kualitas jaringan lokal akses fiber optik pada indihome pt.telkom
Analisis kualitas jaringan lokal akses fiber optik pada indihome pt.telkom
 
Elektronika Analog dan Digital
Elektronika Analog dan DigitalElektronika Analog dan Digital
Elektronika Analog dan Digital
 
Panduan praktikum jaringan & packet tracer
Panduan praktikum jaringan & packet tracerPanduan praktikum jaringan & packet tracer
Panduan praktikum jaringan & packet tracer
 
Laporan praktikum jarkom
Laporan praktikum jarkomLaporan praktikum jarkom
Laporan praktikum jarkom
 
14 rpp melakukan_perbaikan_dan_atau_setting_ulang_koneksi_jaringan
14 rpp melakukan_perbaikan_dan_atau_setting_ulang_koneksi_jaringan14 rpp melakukan_perbaikan_dan_atau_setting_ulang_koneksi_jaringan
14 rpp melakukan_perbaikan_dan_atau_setting_ulang_koneksi_jaringan
 
Makalah seminar tugas akhir
Makalah seminar tugas akhirMakalah seminar tugas akhir
Makalah seminar tugas akhir
 
Perancangan simulasi prototipe jaringan sensor cahaya memanfaatkan jaringan wifi
Perancangan simulasi prototipe jaringan sensor cahaya memanfaatkan jaringan wifiPerancangan simulasi prototipe jaringan sensor cahaya memanfaatkan jaringan wifi
Perancangan simulasi prototipe jaringan sensor cahaya memanfaatkan jaringan wifi
 
0. cover
0. cover0. cover
0. cover
 
MAKALAH KOMPONEN ELEKTRONIKA - SISTEM DIGITAL
MAKALAH KOMPONEN ELEKTRONIKA - SISTEM DIGITALMAKALAH KOMPONEN ELEKTRONIKA - SISTEM DIGITAL
MAKALAH KOMPONEN ELEKTRONIKA - SISTEM DIGITAL
 
Digital 131341 t 27623-analisis kualitas-tinjauan literatur
Digital 131341 t 27623-analisis kualitas-tinjauan literaturDigital 131341 t 27623-analisis kualitas-tinjauan literatur
Digital 131341 t 27623-analisis kualitas-tinjauan literatur
 
Komponen elektronika
Komponen elektronikaKomponen elektronika
Komponen elektronika
 

Viewers also liked

Research khemjira
Research khemjiraResearch khemjira
Research khemjiraKhemjira_P
 
Using Social Media as a Tool for Clinical Research: A Cautionary Tale
Using Social Media as a Tool for Clinical Research: A Cautionary TaleUsing Social Media as a Tool for Clinical Research: A Cautionary Tale
Using Social Media as a Tool for Clinical Research: A Cautionary Talecatherinebkemp
 
Estalvi energetic roger garcia acosta
Estalvi energetic roger garcia acostaEstalvi energetic roger garcia acosta
Estalvi energetic roger garcia acostarogergarciaacosta
 
Waldorf pedagogia, power pointak
Waldorf pedagogia, power pointakWaldorf pedagogia, power pointak
Waldorf pedagogia, power pointakuzuxunago
 
การสมัคร Slideshare
การสมัคร Slideshareการสมัคร Slideshare
การสมัคร SlideshareKhemjira_P
 
Rancangan mengajar yang betul
Rancangan mengajar yang betulRancangan mengajar yang betul
Rancangan mengajar yang betulKamariah Osman
 
Keeping Your Volunteers
Keeping Your VolunteersKeeping Your Volunteers
Keeping Your Volunteersglobe
 
μαγειρεύοντας υγιεινές σαλάτες!
μαγειρεύοντας υγιεινές σαλάτες!μαγειρεύοντας υγιεινές σαλάτες!
μαγειρεύοντας υγιεινές σαλάτες!Maria Gerostathi
 
Για την Ήβη...!!!
Για την Ήβη...!!!Για την Ήβη...!!!
Για την Ήβη...!!!Dim Karakostas
 
ARA Presentation
ARA PresentationARA Presentation
ARA PresentationAg 1 Source
 
Star image taylor swift
Star image taylor swiftStar image taylor swift
Star image taylor swiftjosiejoex
 

Viewers also liked (18)

термометры
термометрытермометры
термометры
 
Research khemjira
Research khemjiraResearch khemjira
Research khemjira
 
Using Social Media as a Tool for Clinical Research: A Cautionary Tale
Using Social Media as a Tool for Clinical Research: A Cautionary TaleUsing Social Media as a Tool for Clinical Research: A Cautionary Tale
Using Social Media as a Tool for Clinical Research: A Cautionary Tale
 
Sales Pitch
Sales PitchSales Pitch
Sales Pitch
 
Estalvi energetic roger garcia acosta
Estalvi energetic roger garcia acostaEstalvi energetic roger garcia acosta
Estalvi energetic roger garcia acosta
 
фразеологизмы (1)
фразеологизмы (1)фразеологизмы (1)
фразеологизмы (1)
 
Waldorf pedagogia, power pointak
Waldorf pedagogia, power pointakWaldorf pedagogia, power pointak
Waldorf pedagogia, power pointak
 
Kondisi kependudukan
Kondisi kependudukanKondisi kependudukan
Kondisi kependudukan
 
การสมัคร Slideshare
การสมัคร Slideshareการสมัคร Slideshare
การสมัคร Slideshare
 
Rancangan mengajar yang betul
Rancangan mengajar yang betulRancangan mengajar yang betul
Rancangan mengajar yang betul
 
Idioms
IdiomsIdioms
Idioms
 
Final year exam
Final year examFinal year exam
Final year exam
 
Keeping Your Volunteers
Keeping Your VolunteersKeeping Your Volunteers
Keeping Your Volunteers
 
μαγειρεύοντας υγιεινές σαλάτες!
μαγειρεύοντας υγιεινές σαλάτες!μαγειρεύοντας υγιεινές σαλάτες!
μαγειρεύοντας υγιεινές σαλάτες!
 
കാന്‍സര്‍
കാന്‍സര്‍കാന്‍സര്‍
കാന്‍സര്‍
 
Για την Ήβη...!!!
Για την Ήβη...!!!Για την Ήβη...!!!
Για την Ήβη...!!!
 
ARA Presentation
ARA PresentationARA Presentation
ARA Presentation
 
Star image taylor swift
Star image taylor swiftStar image taylor swift
Star image taylor swift
 

Similar to Jurnaltarudisnpr

Kk1 (elektronika analog dan digital)
Kk1 (elektronika analog dan digital)Kk1 (elektronika analog dan digital)
Kk1 (elektronika analog dan digital)Danial Ahadian
 
pertemuan-2-perangkat-uji-pada-telekomunikasi3.ppt
pertemuan-2-perangkat-uji-pada-telekomunikasi3.pptpertemuan-2-perangkat-uji-pada-telekomunikasi3.ppt
pertemuan-2-perangkat-uji-pada-telekomunikasi3.pptamandaaprilia8
 
Makalah mikroprosesor
Makalah mikroprosesorMakalah mikroprosesor
Makalah mikroprosesorAip Goper
 
Wireless lan
Wireless lanWireless lan
Wireless lanEddy_TKJ
 
Rangkaian sistem minimum avr 8535
Rangkaian sistem minimum avr 8535Rangkaian sistem minimum avr 8535
Rangkaian sistem minimum avr 8535vstarz
 
CyPIRAL_2040221038_M Akbar Hidayatullah_Laporan Instrumentasi Industri.docx
CyPIRAL_2040221038_M Akbar Hidayatullah_Laporan Instrumentasi Industri.docxCyPIRAL_2040221038_M Akbar Hidayatullah_Laporan Instrumentasi Industri.docx
CyPIRAL_2040221038_M Akbar Hidayatullah_Laporan Instrumentasi Industri.docxAkbarHidayatullah11
 
Sistem Instrumentasi 2.pptx
Sistem Instrumentasi 2.pptxSistem Instrumentasi 2.pptx
Sistem Instrumentasi 2.pptxDanielHizhar
 
CyPIRAL_2040221038_M Akbar Hidayatullah_Laporan Mikroprosesor dan Sistem Embe...
CyPIRAL_2040221038_M Akbar Hidayatullah_Laporan Mikroprosesor dan Sistem Embe...CyPIRAL_2040221038_M Akbar Hidayatullah_Laporan Mikroprosesor dan Sistem Embe...
CyPIRAL_2040221038_M Akbar Hidayatullah_Laporan Mikroprosesor dan Sistem Embe...AkbarHidayatullah11
 
5_6127315221963867575.pptx
5_6127315221963867575.pptx5_6127315221963867575.pptx
5_6127315221963867575.pptxHeldaSiagian
 
W sn untuk monitoring parameter motor induksi
W sn untuk monitoring parameter motor induksiW sn untuk monitoring parameter motor induksi
W sn untuk monitoring parameter motor induksiHeru Sitorus
 
Simulator trafic light dengan mikrokontroller atmega16
Simulator trafic light dengan mikrokontroller atmega16Simulator trafic light dengan mikrokontroller atmega16
Simulator trafic light dengan mikrokontroller atmega16Kifa Ulya
 
Laporan praktikum elektronika dasar
Laporan praktikum elektronika dasarLaporan praktikum elektronika dasar
Laporan praktikum elektronika dasarSefThyAnaTasya
 
608806035-Perkembangan-Teknologi-Microwave-Link-Pada-Teknik-Jaringan-Komputer...
608806035-Perkembangan-Teknologi-Microwave-Link-Pada-Teknik-Jaringan-Komputer...608806035-Perkembangan-Teknologi-Microwave-Link-Pada-Teknik-Jaringan-Komputer...
608806035-Perkembangan-Teknologi-Microwave-Link-Pada-Teknik-Jaringan-Komputer...BektiWidhianto
 
03 kajian penggunaan media transmisi fiber optik untuk meningkatkan nilai per...
03 kajian penggunaan media transmisi fiber optik untuk meningkatkan nilai per...03 kajian penggunaan media transmisi fiber optik untuk meningkatkan nilai per...
03 kajian penggunaan media transmisi fiber optik untuk meningkatkan nilai per...Arif Hidayat
 
Pendeteksi kualitas udara dengan sensor mq 135 berbasis microcontroller
Pendeteksi kualitas udara dengan sensor mq 135 berbasis microcontrollerPendeteksi kualitas udara dengan sensor mq 135 berbasis microcontroller
Pendeteksi kualitas udara dengan sensor mq 135 berbasis microcontrollerHeny Handayani
 
AIR QUALITY CONTROL BASED ON MICROCONTROLLER
AIR QUALITY CONTROL BASED ON MICROCONTROLLERAIR QUALITY CONTROL BASED ON MICROCONTROLLER
AIR QUALITY CONTROL BASED ON MICROCONTROLLERZikra Dinandy
 

Similar to Jurnaltarudisnpr (20)

Kk1 (elektronika analog dan digital)
Kk1 (elektronika analog dan digital)Kk1 (elektronika analog dan digital)
Kk1 (elektronika analog dan digital)
 
pertemuan-2-perangkat-uji-pada-telekomunikasi3.ppt
pertemuan-2-perangkat-uji-pada-telekomunikasi3.pptpertemuan-2-perangkat-uji-pada-telekomunikasi3.ppt
pertemuan-2-perangkat-uji-pada-telekomunikasi3.ppt
 
Makalah mikroprosesor
Makalah mikroprosesorMakalah mikroprosesor
Makalah mikroprosesor
 
Kk1
Kk1Kk1
Kk1
 
Wireless lan
Wireless lanWireless lan
Wireless lan
 
Rangkaian sistem minimum avr 8535
Rangkaian sistem minimum avr 8535Rangkaian sistem minimum avr 8535
Rangkaian sistem minimum avr 8535
 
CyPIRAL_2040221038_M Akbar Hidayatullah_Laporan Instrumentasi Industri.docx
CyPIRAL_2040221038_M Akbar Hidayatullah_Laporan Instrumentasi Industri.docxCyPIRAL_2040221038_M Akbar Hidayatullah_Laporan Instrumentasi Industri.docx
CyPIRAL_2040221038_M Akbar Hidayatullah_Laporan Instrumentasi Industri.docx
 
Sistem Instrumentasi 2.pptx
Sistem Instrumentasi 2.pptxSistem Instrumentasi 2.pptx
Sistem Instrumentasi 2.pptx
 
sensor suhu LM35
sensor suhu LM35sensor suhu LM35
sensor suhu LM35
 
CyPIRAL_2040221038_M Akbar Hidayatullah_Laporan Mikroprosesor dan Sistem Embe...
CyPIRAL_2040221038_M Akbar Hidayatullah_Laporan Mikroprosesor dan Sistem Embe...CyPIRAL_2040221038_M Akbar Hidayatullah_Laporan Mikroprosesor dan Sistem Embe...
CyPIRAL_2040221038_M Akbar Hidayatullah_Laporan Mikroprosesor dan Sistem Embe...
 
Jurnal kelompok
Jurnal kelompokJurnal kelompok
Jurnal kelompok
 
5_6127315221963867575.pptx
5_6127315221963867575.pptx5_6127315221963867575.pptx
5_6127315221963867575.pptx
 
W sn untuk monitoring parameter motor induksi
W sn untuk monitoring parameter motor induksiW sn untuk monitoring parameter motor induksi
W sn untuk monitoring parameter motor induksi
 
Simulator trafic light dengan mikrokontroller atmega16
Simulator trafic light dengan mikrokontroller atmega16Simulator trafic light dengan mikrokontroller atmega16
Simulator trafic light dengan mikrokontroller atmega16
 
Laporan praktikum elektronika dasar
Laporan praktikum elektronika dasarLaporan praktikum elektronika dasar
Laporan praktikum elektronika dasar
 
608806035-Perkembangan-Teknologi-Microwave-Link-Pada-Teknik-Jaringan-Komputer...
608806035-Perkembangan-Teknologi-Microwave-Link-Pada-Teknik-Jaringan-Komputer...608806035-Perkembangan-Teknologi-Microwave-Link-Pada-Teknik-Jaringan-Komputer...
608806035-Perkembangan-Teknologi-Microwave-Link-Pada-Teknik-Jaringan-Komputer...
 
03 kajian penggunaan media transmisi fiber optik untuk meningkatkan nilai per...
03 kajian penggunaan media transmisi fiber optik untuk meningkatkan nilai per...03 kajian penggunaan media transmisi fiber optik untuk meningkatkan nilai per...
03 kajian penggunaan media transmisi fiber optik untuk meningkatkan nilai per...
 
06 jurnal anita
06 jurnal anita06 jurnal anita
06 jurnal anita
 
Pendeteksi kualitas udara dengan sensor mq 135 berbasis microcontroller
Pendeteksi kualitas udara dengan sensor mq 135 berbasis microcontrollerPendeteksi kualitas udara dengan sensor mq 135 berbasis microcontroller
Pendeteksi kualitas udara dengan sensor mq 135 berbasis microcontroller
 
AIR QUALITY CONTROL BASED ON MICROCONTROLLER
AIR QUALITY CONTROL BASED ON MICROCONTROLLERAIR QUALITY CONTROL BASED ON MICROCONTROLLER
AIR QUALITY CONTROL BASED ON MICROCONTROLLER
 

More from Akhmad Hambali

More from Akhmad Hambali (7)

Slides day one
Slides   day oneSlides   day one
Slides day one
 
Slides day two
Slides   day twoSlides   day two
Slides day two
 
Jurnaltajames
JurnaltajamesJurnaltajames
Jurnaltajames
 
Jurnaltayana
JurnaltayanaJurnaltayana
Jurnaltayana
 
Jurnaltaramadhanftth
JurnaltaramadhanftthJurnaltaramadhanftth
Jurnaltaramadhanftth
 
Jurnal tesis hbl
Jurnal tesis hblJurnal tesis hbl
Jurnal tesis hbl
 
Analisis karakteristik gain edf
Analisis karakteristik gain edfAnalisis karakteristik gain edf
Analisis karakteristik gain edf
 

Jurnaltarudisnpr

  • 1. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI ALAT UKUR DAYA OPTIK BERBASIS MIKROKONTROLER AVR AT MEGA 8535 DENGAN TAMPILAN DI KOMPUTER (Design and Implementation Of Optical Power Meter Base on ATMEGA 8535 with Display on Computer) Rudi Sianipar1, A. Hambali2, Sarwoko3 Fakultas Teknik Elektro dan Komunikasi – Institut Teknologi Telkom ABSTRAK Power meter optik merupakan suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur besar nilai daya sinyal optik pada suatu sistem komunikasi serat optik. Power meter optik yang dirancang pada tugas akhir ini terdiri dari 5 blok yaitu blok penerima daya sinyal optik, blok sistem minimum mikrokontroler AVR ATMega 8535, blok serial to Universal Serial Bus (USB) converter, personal computer (PC) dan blok catu daya. Sumber optik yang digunakan yaitu programmable light source type AQ-4304 dengan panjang gelombang 600-1600 nm. Sinyal optik yang memiliki besar daya dan panjang gelombang yang berbeda akan ditrasmisikan dengan menggunakan serat optik ke blok penerima. Blok penerima sinyal optik terdiri dari rangkain photodetector dan rangkaian penguat. Photodetector berfungsi untuk mengubah sinyal optik yang diterima menjadi sinyal listrik. Sinyal listrik yang telah melemah akan dikuatkan oleh rangkaian penguat untuk mendapatkan keluaran berupa tegangan yang maksimal. Tegangan keluaran tersebut akan dihubungkan ke blok sistem minimum mikrokontroler ATMega8535. Pada blok ini level tegangan yang masuk diubah menjadi data ADC dengan pemrograman Bahasa C. Data ADC akan dikirimkan ke personal komputer (PC) melalui serial to universal serial bus converter. Komputer akan menyimpan data ADC dan akan menampilkan nilai daya optik di monitor komputer. Power meter optik yang akan dirancang dan diimplementasikan pada tugas akhir ini diharapkan memiliki tingkat keakurasian ≤ 5%. Data hasil pengukuran sinyal optik yang akan disimpan dan ditampilkan oleh komputer berupa besar nilai daya sinyal optik (dBm) dan Panjang gelombang sinyal optik (nm). Kata Kunci : Photodetector, Mikrokontroler AVR ATMega8535, Analog to Digital Converter (ADC), Serial to USB Converter, dan Pesonal Computer (PC). ABSTRACT Optical power meter is a measuring tool used to measure the value of the optical signal power in a fiber- optic communication systems. This measure using a fiber optic as the transmission medium of optical signals from an optical source at the time of the measurement process. Optical power meter designed in this thesis consists of 5 blocks: the block receiving the optical signal power, the minimum system block AT Mega 8535 AVR microcontroller, serial to Universal Serial Bus (USB) converter, personal computer (PC) and the power supply block. Optical source used is a programmable light source type AQ-4304 with wavelength 600-1600 nm. Optical signals have different power and different wavelengths will be transmitted with fiber optics to block the receiver. Block consists of an optical signal receiver string of photo detector and amplifier circuits. Photo detector serves to convert the received optical signals into electrical signals. Electrical signal which has been weakened would be strengthened by the amplifier circuit to obtain the maximum output voltage form. The output voltage will be connected to the microcontroller ATMEGA8535 minimum system block. In this block the incoming voltage level is converted into the ADC data with programming language C. ADC data will be sent to a personal computer (PC) via a universal serial bus to serial converter. The computer will store the ADC data and will display the value of optical power on the computer monitor. Optical power meter that will be designed and implemented in this thesis have accuracy and linearity ≤ 5%. Optical signal measurement result data will be stored and displayed by the computer in the form of the optical signal power (dBm) and optical signal wavelength (nm). Keywords: Photo detector, ATMEGA8535 AVR Microcontroller, Analog to Digital Converter(ADC), Serial to USB Converter, and Personal Computer (PC). 1
  • 2. BAB I 3. Bagaimana cara kerja mikrokontroller dalam PENDAHULUAN memperoses dan megirim data digital hasil 1.1 Latar Belakang Masalah pengukuran ke komputer. Pengukuran daya sinyal optik memiliki peranan 4. Bagaimana cara menampilakan data yang dikirim yang sangat penting pada proses perancangan sistem oleh mikrokontroller ke komputer. jaringan komunikasi optik. Oleh karena itu, 5. Bagaimana melihat performansi, tingkat ketelitian pengukuran daya sinyal optik sangat diperlukan dalam dan keakuratan power meter optik dalam proses pemantauan dan pengendalian suatu sistem mengukur daya sinyal optik. jaringan komunikasi optik. Alat ukur ini dipergunakan untuk mengukur daya 1.4 Batasan Masalah sinyal optik pada saat praktikum sistem komunikasi Batasan-batasan masalah dalam perancangan serat optik. Sinyal optik yang merambat pada serat dan implementasi pada tugas akhir ini yaitu sebagai optik mengalami perubahan daya sinyal yang berikut : diakibatkan oleh adanya redaman (loss). Sumber 1. Transmiter optic atau sumber optik yang redaman dapat berasal dari komponen-komponen digunakan adalah programmable light source. transmitter/receiver, serat optik, cahaya luar yang 2. Fotodetektor optik yang digunakan jenis Si masuk, dan lain sebagainya. Redaman tersebut dapat photodiode S1337 Series 5.8 mm sebagai sensor mengakibatkan daya yang dikirimkan dari transmitter cahaya. ke receiver akan mengalami degradasi sinyal 3. Mikrokontroller yang digunakan adalah AVR (penurunan daya). Penurunan daya tersebut dapat ATMega 8535 dengan bahasa pemrograman C. diketahui dengan cara mengukur daya sinyal optik 4. Perangkat antarmuka atau interface yang yang diterima dengan menggunakan power meter digunakan adalah komputer atau Liquid Crystal optik. Display (LCD) sebagai tampilan data hasil Alat ukur daya sinyal optik atau power meter pengukuran. optik digital yang dimiliki oleh laboratorium sistem 5. Saluran transmisi serat optik yang digunakan komunikasi serat optik berjumlah dua buah sehingga adalah singlemode step indeks dengan panjang 2 tidak ada power meter optik cadangan untuk meter. menggantikan power meter optik apabila tejadi 6. Connector yang digunakan adalah FC connector. kerusakan karena kedua alat dipergunakan yang. Oleh 7. Sinyal optik yang diukur memiliki panjang karena itu, pada tugas akhir ini telah dibuat suatu gelombang 600-1000 nm. power meter optik yang ekonomis sebagai alat ukur 8. Sumber cahaya yang dipancarkan oleh cadangan atau tambahan agar proses praktikum di programmable light source yang terukur oleh laboratorium sistem komunikasi serat optik dapat power meter optik (AQ2150) adalah 42 nW berjalan dengan baik dan lancar. sampai 98 nW. 9. Aplikasi interface pada komputer dibangun 1.2 Tujuan Penelitian dengan bahasa pemrograman Visual Basic. 1. Menghasilkan alat ukur daya sinyal optik yang dapat diimplementasikan dan memiliki tingkat performansi, ketelitian dan keakuratan yang baik. BAB II 2. Menghasilkan power meter optik yang memiliki DASAR TEORI harga pembuatan perangkat yang lebih murah 2.1 Konfigurasi Sistem Komunikasi Serat Optik dengan memanfaatkan perangkat-perangkat yang telah ada di laboratorium. 1.3 Rumusan Masalah Masalah yang dirumuskan pada perancangan dan implementasi dari tugas akhir ini yaitu : Gambar 2.1 Konfigurasi Sederhana Sistem 1. Bagaimana cara mengubah sinyal optik menjadi Komunikasi Serat Optik sinyal elektrik. Sistem Komunikasi Serat Optik Sederhana Terdiri 2. Bagaimana cara menguatkan tegangan listrik dari Dari: keluaran photodetector untuk mendapatkan level 1. Transmitter berupa Laser Diode (LD) dan Light tegangan yang maksimal agar mendapatkan level Emitting Diode (LED) data ADC yang maksimal. 2. Media transmisi yaitu serat optik (Singlemode dan Multimode). 2
  • 3. 3. Receiver yang biasanya berupa detektor PIN (Positive Intrinsic Negative) dan APD (Avalanche Photodiode). Keterangan : A = Akurasi Total a1, a2, a3,… = batas akurasi 2.1.2.1 Serat Optik Singlemode individual Serat optik singlemode yang terlihat pada Gambar 2.5 Presisi atau Ketepatan 2.3 merupakan jenis serat khusus step index dengan Presisi adalah istilah untuk menggambarkan ukuran diameter inti 5 sampai 10 µm dam perbedaan tingkat kebebasan alat ukur dari kesalahan acak. indeks bias relatif antara inti dan cladding kecil. Jika pengukuran individual dilakukan berulang- Jenis serat singlemode lebih banyak digunakan untuk ulang, maka sebaran hasil pembacaan akan komunikasi jarak jauh dan mampu menyalurkan data berubah-ubah disekitar nilai rata-ratanya. dengan kapasitas besar dan bit rate yang tinggi. Secara matematis, presisi dapat dinyatakan sebagai berikut: Keterangan : Xn = nilai pengukuran ke-n Gambar 2.3 Step Index Singlemode = nilai rata-ratanya n 2.2.1 Photodetector pengukuran Photodetector optik merupakan perangkat pada jaringan sistem komunikasi serat optik yang BAB III berfungsi mengubah sinyal optik menjadi sinyal PERANCANGAN DAN REALISASI elektrik. sebuah photodetector harus memenuhi syarat 3.1 Gambaran Umum Sistem seperti berikut: 1. Sensitivitas tinggi dalam daerah panjang gelombang komunikasi 2. Noise rendah 3. Respon cepat atau bandwidth cukup untuk menangani laju data yang diperlukan 4. Tidak peka terhadap variasi suhu Karakterisrik PIN dan APD pada Tabel 2.2: Tabel 2.2 Karakteristik PIN dan APD Karakteristik PIN APD Responsivitas, 80 70 μA/ μW Spektral respon, 1150 – 1150 nm 1600 – Gambar 3.1 Blok Sistem Power Meter Optik 1600 LCD Dark current, nA 2 5 Transmitter Serat Optik Konversi arus Mikrokontroller Fotodetektor listrik ke Penguat PC Kapasitansi, pF 1,5 4 Optik ATMega 8535 tegangan Receiver Optik Risetime, ns 0,5 0,5 Catu Daya max Gambar 3.2 Diagram Alir Blok Sistem 2.3 Akurasi atau Ketelitian Akurasi merupakan beda atau kedekatan Fungsi dari masing-masing blok pada blok antara nilai yang terbaca dari alat ukur dengan diagram rangkaian diatas adalah sebagai berikut: nilai yang sebenarnya. Secara umum akurasi dari a. Rangkaian Sumber Tegangan (Catu Daya) sebuah alat ukur ditentukan dengan cara kalibrasi Rangkaian sumber tegangan berfungsi untuk pada kondisi operasi tertentu dan dapat menyuplai tegangan 5V DC. diekspresikan dalam bentuk plus-minus atau presentasi dalam skala tertentu atau pada titik b. Transmitter Optik (Programmable Light Source) pengukuran yang spesifik. Programmable light source berfungsi sebagai Nilai akurasi dari suatu sistem dapat diperoleh dari sumber cahaya yang dapat dikendalikan atau persamaan sebagai berikut: diatur nilai panjang gelombang dan resolusi 2
  • 4. cahaya yang memancar dan merambat pada serat Karakteristik Keterangan optik. Peak Sensitivity 960 nm c. Serat optik Wavelength λp (nm) Serat optik berfungsi sebagai media transmisi dari transmitter ke receiver optik. Spectral response range λ 340-1100 nm (nm) d. Fotodetektor Fotodetektor pada sistem ini menggunakan Operating Temperature -20 – 60 °C photodiode. Photodiode berfungsi sebagai transducer yang mengubah energi optik ke dalam Effective Active Area 33 mm2 bentuk energi listrik. Reverse Voltage VR max 5 Volts e. Rangkaian Konversi Arus ke Tegangan (Front (V) End) Rangkaian front-End berfungsi untuk mengonversi arus listrik menjadi tegangan listrik. f. Rangkaian Penguat Rangkaian Penguat berfungsi untuk meningkatkan atau menguatkan tegangan listrik yang dihasilkan oleh rangkaian front-end yang kecil agar 3.2.2 Rangkaian Konversi Arus ke Tegangan mendapatkan level tegangan dan nilai data ADC (Front End) yang maksimal. g. Sismin Mikrokontroler ATMega 8535 Sistem minimum ATMega 8535 berfungsi sebagai alat pengubah sinyal analog ke sinyal digital (ADC), memproses data digital menjadi data hasil pengukuran daya optik dan mengirim data hasil pengukuran. Gambar 3.3 Rangkaian Front End (konversi arus ke tegangan) h. Liquid Crystal Display (LCD) LCD berfungsi untuk menampilkan data hasil 3.2.3 Rangkaian Penguat pengukuran pada sistem minimum AVR ATmega 8535. Rangkaian penguat yang digunakan dapat terlihat pada gambar 3.4 sebagai berikut : i. Komunikasi Serial RS232 Komunikasi serial berbasis RS232 berfungsi sebagai protocol komunikasi yang digunakan antara mikrokontroler dengan komputer dalam proses pemindahan data dari mikro ke komputer. Rangakain ini berfungsi sebagai interface pada sismin mikrokontroler (DB9) ke komputer (USB) sehingga terjadi komunikasi serial antara mikrokontroler dengan PC. j. PC (Personal Komputer) Gambar 3.4 Rangkaian Penguat PC berfungsi untuk menampilkan dan buffer level daya terima fotodetektor dalam satuan nanoWatt Rangkaian ini berfungsi memberikan keluaran (nW). tegangan yang tergantung tegangan masukan yang diterima dari rangkaian konversi arus ke tegangan 3.2 Perancangan Perangkat Keras (Hardware) (Front End). Adapun penguatan yang dihasilkan dari rangkaian ini dapat diketahui melalui persamaan 3.1 3.2.1 Fotodetektor sebagai berikut : A = 1 + ( R4 / R3 ) (3.1) Tabel 3.1 Karakteristik Photodiode jenis Si 1337 Penguatan = 1 + ( 1 000 000 / 10 000 ) Series = 1 + 100 3
  • 5. = 101 kali LCD ini menggunakan 4 bit jalur data. Jalur Penguatan 101 kali digunakan karena datanya menggunakan pin C.4 hingga pin C.7 dari perubahan tegangan yang dihasilkan oleh fotodetektor AVR ATMega 8535. Sedangkan untuk mengontrol bernilai sangat kecil (milivolt) sehingga tidak LCD, digunakan pin C.1 dan pin C.3 dari AVR mempengaruhi perubahan pada level tegangan ADC (0 ATMega 8535. Kaki PC.0 untuk mengontrol kaki RS - 5 Volt). Penguatan tersebut mengubah tegangan dari LCD dan kaki PC.2 untuk mengontrol kaki EN keluaran receiver dari 53,7 – 74,3 mV menjadi 2,92 dari LCD. sampai 3,04 Volt. 3.2.6 Perancangan Komunikasi Serial 3.2.4 Sistem Minimum Mikrokontroler AVR ATMega8535 Dalam sistem ini sistem minimum ATMega Rangkaian mikrokontroler merupakan pusat 8535 berkomunikasi dengan komputer menggunakan pengendalian dari bagian input dan keluaran serta komunikasi serial dengan standar komunikasi RS 232. pengolahan data. Pada sistem ini digunakan Untuk merubah data keluaran mikrokontrler yang mikrokontroler jenis AVR ATMega8535 yang memiliki standar TTL ke standar RS 232 diperlukan IC memiliki spesifikasi sebagai berikut : MAX 232. a. XTAL (11,0592 Mhz), yang berfungsi sebagai pembangkit clock. b. C (22pF), pada pin XTAL 1 dan XTAL2. c. C (100nF) dan R (100Ω) pada pin reset. d. Kapasitor Elco (4,7 uF). e. VR (5K) pada pengotrol kontras LCD. f. Push button sebagai tombol reset. g. Port A.0 digunakan sebagai input dari sensor fotodetektor karena merupakan salah satu pin ADC. h. Port C digunakan sebagai pin output ke LCD. i. Port D digunakan sebagai pin output untuk Gambar 3.7 Konfigurasi IC MAX 232 komunikasi serial (RS232) ke komputer. Skema rangkaian sistem minimum 3.2.7 Rangkaian Catu Daya mikrokontroler dapat dilihat pada gambar 3.5 berikut : Rangkaian catu daya ini terdiri dari: a. Kapasitor dan Resistor. b. LM 7805 berfungsi untuk mengubah tegangan DC masukan yang nilainya lebih dari 5 volt menjadi 5 volt DC. c. Switch untuk tombol on/off. d. LED sebagai indikator. Dalam hal ini digunakan 1 buah rangkaian catu daya dengan tegangan 5 volt digunakan untuk mencatu rangkaian receiver optik dan rangkaian mikrokontroler. Rangkaian catu daya dapat dilihat pada gambar 3.8 sebagai berikut : Gambar 3.5 Rangkaian Sismin Mikrokontroler AVR ATMega853 3.2.5 LCD Gambar 3.8 Rangkaian Catu Daya 3.2.8 Perancangan Perangkat Lunak (Software) 3.2.8.1 Pemrograman Mikrokontroler AVR 8535 Gambar 3.6 Skema Rangkaian LCD 4
  • 6. Program utama dari ADC dan USART START menggunakan Mikrokontroler AVR 8535 ini antara lain sebagai berikut: ADC INITIALIZATION USART INITIALIZATION 1. Inisialisasi port-port yang digunakan untuk ADC, konfigurasi mode yang digunakan CHECK PORT A.0 untuk ADC dan USART, Konfigurasi port keluaran. 2. Ambil data analog dari port A.0 N 3. Mulai konversi data analog yang masuk dari THERE ARE DATA ? port A.0 4. Selesai konversi 5. Tampilkan konversi ADC ke LCD melalui Y port C START CONVERTING 6. Kirim keluaran ADC ke register sbuf USART 7. Konversi port komunikasi serial menjadi USB 8. Keluarkan hasil konversi melalui port D.1 N atau kaki Tx. FINISH CONVERT ? 9. Kembali ke langkah nomor 2 Y Berikut ini adalah diagram alir untuk program SHOW TO PORT C (LCD) mikrokontroler dari sistem ini. SENT TO PC VIA RS232 N DATA HAVE BEEN RECEIVE ? Y DISPLAY DATA IN PC END Gambar 3.9 Flowchart program ADC dan USART 3.2.8.2 Program Analog to Digital Converter ADC (Analog to Digital Converter) adalal sebuah interface yang dapat mengubah tegangan analog menjadi pulsa digital. Pada IC mikrokontroler AVR ATMega8535, ADC yang kita gunakan sudah ada pada port A. Pada ADC 10 bit, rentang output yang dihasilkan adalah 2 pangkat 10 = 1024. Dalam pembuatan alat ini digunakan Vref (tegangan referensi) sama dengan Vcc sebesar 5 Volt dengan resolusi ADC 10 bit, sehingga perhitungan ketelitian seperti dibawah ini : Ketelitian = Vref / Jumlah bit = 5 / 1024 = 0,0048828 Volt ≈ 0,004883 Volt 5
  • 7. = 4,883 mV berfungsi sebagai rumus untuk menampilkan daya yang terukur di LCD dan komputer. Dengan mendapatkan nilai ketelitian, maka akan dapat diketahui berapa volt tegangan yang di Flowchart Program ukur. Flowchart dari program pengukuran daya Tegangan = data ADC * ketelitian optik dapat dilihat pada gambar (gambar 3.9 dan gambar 3.10) sebagai berikut : Misalkan setelah konversi data maksimal yang didapat adalah 709, maka tegangan yang diukur START adalah : ADC INITIALIZATION LCD INITIALIZATION Tegangan = data ADC * ketelitian USART INITIALIZATION = 709 * 0.004883 Check PORT A.0 = 3,4620 volt N There are data ? = 3462 mV Y Setelah konversi selesai, proses selanjutnya Start Converting adalah penentuan rumus program pengukuran daya sinyal optik pada dengan mencari hubungan regresi N linier antara nilai data ADC (variabel x) dan nilai daya Finish Convert ? pengukuran sinyal optik dengan power meter referensi (nW). Y  Penentuan Rumus Program Check Data ADC Rumus program adalah rumus yang digunakan adc=read_adc(0) untuk menampilkan daya yang diukur oleh power meter optik. Cara penentuannya adalah dengan y=(1.452*adc)-928.9 membuat grafik regresi linier antara data ADC dan data daya power meter referensi rata-rata. Kemudian Daya Sinyal Optik = Y dari grafik tersebut menghasilkan rumus yang dimasukkan ke program mikrokontroler AVR Display (LCD) POWER METER OPTIK Daya = Y nW Sent “Y” to PC via RS232 N There are “Y” ? Y DISPLAY (PC) Daya Sinyal Optik : Y nW END Gambar 3.11 Flowchart Program Power Meter Gambar 3.10 Grafik Data ADC terhadap Daya Power Optik Meter Referensi Grafik diatas menjelaskan bahwa perbandingan nilai hasil pengukuran antara data ADC dengan daya 3.3.1.2 Program Serial Komunikasi (nW) pada power meter referensi adalah cenderung Subrutin yang digunakan untuk mengaktifkan UASRT linier. Rumus yang didapat dimasukkan ke program Transmitter pada : mikrokontroler AVR ATMega8535. Rumus tersebut 6
  • 8. “// initialization USART karakter pertama. void usart_init(unsigned int baudr) { sprintf(lcd,"%2.3f",y); //set baud rate lcd_puts(lcd); UBRRH=((unsigned char) (baudr>>8)) & (0x7f); lcd_gotoxy(14,1); UBRRL=(unsigned char) (baudr); lcd_putsf("nW"); //fungsi untuk menampilkan “nW” UCSRA=0x00; printf("%2.3f rn",y); //aktifkan tx delay_ms(1000); UCSRB=(1<<TXEN); } //set frame format: 8 bit, 2 stop bit UCSRC=(1<<USBS) | (3<<UCSZ0) | (1<<USEL); 3.3.2 Perancangan Pemrograman Interface pada }”. PC Buka Start --> All Programs --> Accessories --> Communications --> HyperTerminal. Berikut ini adalah subrutinyang digunakan untuk mengirimkan sebuah data: lcd_init(16); // LCD Module Initialization delay_ms(100); usart_init(ubrr_val); delay_ms(100); while (1) { // Place your code here Gambar 3.13 Pengujian komunikasi serial pada adc=read_adc(0); Hyperterminal y=(1.452*adc)-928.9; if (y>=40 && y<=115) { lcd_clear(); // fungsi untuk menghapus tampilan LCD lcd_putsf("POWERMETER OPTIK"); adc=read_adc(0); // baca ADC di port A.0 lcd_gotoxy(0,1); lcd_putsf("DAYA :"); Gambar 3.14 Tampilan form utama Visual Basic lcd_gotoxy(7,1); // lcd_gotoxy(kolom, baris) fungsi untuk mensetting posisi 7
  • 9. Gambar 4.1 Sinyal keluaran sensor yang tidak diberi Gambar 3.15 Tampilan pembuatan aplikasi interface cahaya pada PC Amplitudo sinyal berkisar antara 53.7 mV yang masih tercampur dengan noise. Gambar 4.2 Sinyal keluaran sensor yang diberi cahaya dengan λ = 600 Gambar 3.16 Interface power meter optic pada Amplitudo sinyal berkisar antara 54.3 mV yang masih komputer tercampur dengan noise. BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL IMPLEMENTASI SISTEM Pengujian yang dilakukan meliputi: 1. Pengujian perangkat keras (hardware) 2. Pengujian perangkat lunak (software) 3. Pengujian fungsionalitas sistem power Gambar 4.3 Sinyal keluaran sensor yang diberi cahaya meter optik. dengan λ = 1000 nm Amplitudo sinyal berkisar antara 74.3 mV yang masih 4.1 Pengujian Perangkat Keras (Hardware) tercampur dengan noise. Dari data hasil pengukuran terlihat bahwa amplitudo sinyal keluaran fotodetektor 4.1.1 Pengukuran Sinyal Keluaran Fotodetektor berkisar antara 53.7 – 74.3 mV Pengukuran ini dilakukan dengan 4.1.2 Pengukuran Keluaran Penguat Sinyal menghubungkan output dan ground dari rangkaian sensor ke osiloskop. Pengukuran besarnya penguatan dilakukan dengan menghubungkan rangkaian receiver dengan oscilloscope. Pengamatan dilakukan dengan mengamati keluaran penguat. Gambar juga terlihat bentuk sinyal sama, karena penguat non- inverting tidak membalik sinyal keluaran. 8
  • 10. 4.1.3 Pengujian Kinerja Receiver Rangkaian reveiver optik ini diuji dengan cara memberikan catuan sebesar 5 Volt dan cahaya yang merambat pada serat optik dari transmitter optik ke fotodetektor yang akan menghasilkan arus elektrik. Kemudian arus elektrik tersebut dikonversi menjadi tegangan tegangan listrik oleh IC LM324N. Karena tegangan keluarannya masih kecil maka tegangan tersebut dikuatkan kembali oleh IC LM324N. Gambar 4.4 Sinyal keluaran penguat yang terhubung Pengujian kinerja receiver juga dilakukan dengan sensor yang tidak menerima cahaya dengan cara melihat tegangan keluaran rangkaian receiver yang diukur menggunakan multimeter digital. Amplitudo sinyal berkisar antara 2, 92 V yang masih Data hasil pengukuran adalah untuk menentukan tercampur dengan noise. Dari data hasil pengukuran ketidakpastian hasil pengujian yang nantinya terlihat bahwa sinyal keluaran sensor sebesar 53,7 mV digunakan untuk menentukan sistem yang dirancang dan dikuatkan sebesar 55 kali oleh op-amp menjadi dapat bekerja dengan baik atau tidak. 2.92 V. Dari data hasil pengukuran tegangan keluaran receiver dapat diketahui bahwa tegangan keluaran mínimum adalah 2,93 Volt dan maksimum 3.115 Volt. Semakin besar nilai panjang gelombang cahaya yang merambat pada serat optik dan diterima oleh rangkaian receiver, maka tegangan keluaran yang dihasilkan oleh rangkaian receiver akan semakin tinggi nilainnya. 4.1.4 Pengujian Sismin ATMega 8535 Pengukuran Mikrokontroler AVR 8535 antara lain pengukuran keluaran ADC melalui Port C dan D yang diset secara program sebagai port keluaran. Gambar 4.5 Sinyal keluaran penguat yang terhubung Selain itu dilakukan pengukuran keluaran serial di pin dengan sensor yang menerima cahaya dengan λ = 600 TX mikrokontroler AVR 8535. nm  Pengukuran keluaran ADC dan tegangan TTL Amplitudo sinyal berkisar antara 2.93 V yang masih tercampur dengan noise dan penguatan sebesar 54 kali. Gambar 4.7 Hasil konversi ADC Gambar 4.6 Sinyal keluaran penguat yang terhubung dengan sensor yang menerima cahaya λ = 1000 nm (3,04 V) Amplitudo sinyal berkisar antara 3.04 V yang masih tercampur dengan noise dan penguatan sebesar 41 kali. 9
  • 11. Gambar 4.8 Data serial keluaran dari mikrokontroler kita harus menuliskan program seperti yang (TTL) ditunjukkan pada list program di bawah ini. Baris pertama program berfungsi untuk 4.1.5 Pengujian Catuan menginisialisasikan bahwa LCD yang digunakan bertipe 16 x 2 karakter, sedangkan baris kedua Pada pengukuran dapat diketahui bahwa pin program berfungsi untuk menghapus layar LCD. Pada VCC pada mikrokontroler mendapat catuan sebesar baris ketiga program berfungsi untuk menempatkan 4,91 Volt, tegangan ini sudah cukup untuk awal tampilan karakter, untuk angka ”1” berarti letak memberikan catuan pada seluruh komponen yang karakter pada kolom kedua, sedangkan angka ”0” terpasang pada sistem minimum ATMega 8535. berarti letak karakter pada baris pertama. Baris Sedangkan catuan pada rangkaian receiver memiliki keempat program berfungsi untuk menampilkan catuan eksternal yang berbeda sebesar 5,2 Volt. tulisan ”Power Meter Optik” pada LCD. Setelah itu Pengukuran catuan dilakukan pada beberapa titik, akan muncul pada layar LCD sebagai berikut: yaitu keluaran regulator 7805, pin VCC ATmega8535, pin VCC LCD, dan Pin VCC Max 232. Setelah dilakukan proses pengukuran, diperoleh hasil sebagai berikut : 4.2 Pengujian Keluaran Perangkat Lunak (Software) 4.2.1 Pengujian ADC Internal Mikrokontroler AVR Atmega 8535 Gambar 4.9 Tampilan LCD Saat Awal Keluaran tegangan receiver yang dapat 4.2.2 Pengujian Program Komunikasi Serial mengakomodasi besar daya antara 42 s/d 97 nW mempunyai nilai tegangan maksimum 3,1V disertai Pada pengujian komunikasi serial digunakan dengan tegangan referensi dari mikrokontroler kabel serial, software hyperterminal dan Visual basic ATmega8535 adalah 4.91V. Dari data tersebut pada PC. Langkah langkah pengujian adalah sebagai diperoleh perhitungan sederhana nilai hasil konversi berikut : ADC dilakukan dengan persamaan berikut: 1. Pertama mikrokontroler diberi program yang dapat mengirimkan data melalui komuniksai (3.1) serial. 2. Selanjutnya Rangkaian alat ukur daya optik Dari Hasil pengujian ADC internal dan nilai dihubungkan dengan PC daya optik dapat terlihat bahwa semakin tinggi nilai 3. Langkah ketiga adalah mengatur baudrate pada tegangan output reveiver dan nilai ADC maka daya software hyperterminal dan membuka port yang dihasilkan juga akan semakin tinggi nilainya. COM5 pada PC. Dari table 4.1 dapat diketahui range daya pengukuran, 4. Langkah terakhir adalah mengirimkan data hasil nilai level ADC dan besar nilai daya sinyal optik yaitu pengukuran ke PC dan LCD. 42 sampai 97 nW dengan masukan ADC 2,935 volt sampai 3, 115 volt maka untuk tegangan diluar range dari sensor tersebut tidak dapat dimonitor. Data hasil pengukuran keluaran rangakaian receiver dan nilai ADC terdapat dalam lampiran. 4.2.2 Pengujian Program LCD pada Mikrokontroler AVR Atmega 8535 Pada bagian pemrograman LCD yang Gambar 4.10 Pengujian komunikasi serial terpenting adalah proses inisialisasi. Pada awal dengan hyperterminal program yang pertama kali dilakukan adalah inisialisasi LCD. Setelah proses inisialisasi, jika ingin memunculkan karakter “Power Meter Optik” maka 10
  • 12. 5. Setting parameter-parameter pada komunikasi serial. 6. Gunakan fitur-fitur yang tersedia pada saat pengukuran, misalnya: fitur Connect berfungsi untuk menghubungkan antara hardware dengan sofware sehingga terjadi komunikasi serial, Disconnect berfungsi untuk menghentikan proses pengukuran, Clear berfungsi untuk membersihkan data hasil pengukuran Gambar 4.11 Pengujian pengukuran pada LCD sebelumnya dan Exit berfungsi untuk menutup program. 7. Data hasil pengukuran akan ditampilkan 4.2.3 Pengujian Program Interface pada PC dan dibuffer sementara waktu Berikut adalah tampilan program aplikasi Pengujian dilakukan dengan cara power meter optik dan data hasil menjalankan fungsionalitas dari power meter optik pengukuran. rancangan. Pada saat pengukuran program interface pada PC berfungsi untuk menampilkan dan membuffer data sementara hasil pengukuran. Gambar 4.12 Program interface power meter optik Gambar 4.13 Tampilan aplikasi interface pada pada Komputer komputer Program interface ini terdiri ini berfungsi untuk Analisis dari hasil pengujian diatas maka menampilkan dan membuffer nilai hasil pengukuran. hardware (power meter optik) sudah dapat Pada saat proses pengukuran, baudrate yang digunakan berkomunikasi dengan software (power meter optik) 9600 kbps dan COM 5. menggunakan komunikasi serial dan dapat mengirimkan data berdasarkan daya tangkap 4.3 Pengujian Fungsionalitas Sistem Power fotodetektor terhadap cahaya. Meter Optik 4.4 Tingkat Presisi Power Meter Rancangan Langkah langkah pengujian alat ukur secara fungsionalitas adalah sebagai berikut : Dalam perhitungan tingkat presisi power meter rancangan menggunakan data pengukuran daya 1. Setting Panjang gelombang dan resolusi power meter referensi dan power meter rancangan. pada sumber optik (programmable light Kemudian dibandingkan hasil kedua tingkat presisi source). tersebut. Data hasil perhitungan tingkat akurasi 2. Hubungkan Programmable light source terdapat dalam lampiran. ke power meter optik dengan menggunakan serat optik singlemode.  Tingkat Presisi Pengukuran Sumber Optik 3. Hubungkan alat ukur daya optik ke komputer dengan menggunakan kabel serial. 4. Buka program aplikasi interface power meter optik pada komputer dan jalankan. 11
  • 13. Dengan persamaan tingkat presisi diatas, 1. Nilai tegangan dan level data ADC yang maka dapat diperoleh hasil tingkat presisi dihasilkan oleh rangkain receiver dan pengukuran daya menggunakan power meter mikrokontroler memiliki range 2.93 – 3.11 rancangan rata-rata sebesar ±81.0675633%, V dan 669 – 709 pada sumber cahaya sedangkan jika menggunakan power meter dengan panjang gelombang 600 – 1000 referensi rata-rata sebesar ±99.05747798%. nm. 2. Daya yang terukur pada power meter rancangan menggunakan sumber optik 4.5 Tingkat Akurasi Power Meter Rancangan dengan panjang gelombang 600 – 1000 nm adalah rata-rata sebesar 43.822 – Data perhitungan akurasi diperoleh dari 94.338 nW. perbandingan data pengukuran daya antara power meter rancangan dengan power meter referensi. Data 3. Tingkat presisi power meter rancangan hasil perhitungan tingkat akurasi terdapat dalam pada saat proses pengukuran adalah rata- lampiran. rata sebesar ±81.067%, sedangkan jika menggunakan power meter referensi rata-  Tingkat Akurasi rata sebesar ±99.057% pada panjang gelombang pengukuran 600 – 1000 nm. Perhitungan tingkat akurasi power meter rancangan menggunakan sumber optik terdiri dari 4. Tingkat akurasi power meter rancangan beberapa tahapan sebagai berikut : pada saat proses pengukuran adalah rata- rata sebesar ±38.628%. Oleh karena itu,  Perhitungan batas akurasi individual (a) tingkat akurasi power meter rancangan sudah cukup baik jika dibandingkan a (ke-n) = ±(1+((data rancangan ke-n – dengan tingkat akurasi power meter data referensi ke-n)/data referensi ke- referensi rata-rata sebesar ± 5% n))*akurasi referensi Diketahui : Akurasi Power Meter Referensi = ±5% 5.2 SARAN Misalnya : Perhitungan tingkat akurasi pada Saran yang dapat diajukan untuk penelitian tingkatan ke-1 lebih lanjut mengenai topik ini adalah: a1 = ±(1+((43,94-42,28)/42,28))*5% 1. Power meter optik yang dirancang dapat mengukur daya dengan range panjang gelombang = ± 0.05196 ≈ 5.196% lebih besar. Sehingga pemanfaatan fungsionalitas  Perhitungan akurasi total photodiode lebih optimal. 2. Power meter optik yang dirancang dapat mengatur panjang gelombang sesuai jenis sumber optik yang digunakan. Dari persamaan diatas diperoleh akurasi total 3. Power meter optik yang dirancang dapat sebesar: menggunakan jenis mikrokontroler lain yang memiliki nilai adc yang lebih tinggi. A = ± 0.38628 ≈ 38.63% 4. Power meter optic yang dirancang memiliki fitur untuk menampilkan, menyimpan dan menganalisis data hasil pengukuran. 5. Pengkalibrasian perangkat sebaiknya BAB V menggunakan power meter optik standar agar lebih presisi dan akurasi KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN Berdasarkan proses implementasi, pengujian, dan analisis dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 12