SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
MENULIS FEATURE

• “People buy newspapers for a variety of
  reasons. Maybe they’re seeking a coupon for
  soap. Maybe they want to know if the local high
  school won its game. Maybe they just want to
  know what time Rocky VIII starts at the movie
  house. Or maybe they’re seeking stories that will
  engage their interest.” (Ken Fuson, editor Des Moines Register,
  peraih Writing Award versi American Society of newspaper Editors untuk kategori non
  deadline writing).
Tugas seorang wartawan di surat kabar
adalah menyajikan berita yang penting
 dan atau ingin diketahui pembacanya.
Namun tatkala publik memiliki alternatif
 yang lebih cepat dan menggairahkan
 untuk mendapatkan berita seperti dari
    televisi, radio, dan internet, maka
      kehadiran berita di surat kabar
  terancam kehilangan relevansinya.
tugas wartawan tulis
• Saat ini tugas wartawan tulis bukan
  sekedar menyampaikan informasi yang
  penting, tetapi menemukan cara membuat
  hal-hal yang penting menjadi menarik
  untuk setiap cerita dan menemukan
  campuran yang tepat dari “yang serius”
  dan “kurang serius” yang ada dalam
  laporan berita pada hari manapun (Bill
  Kovach)
• yang bisa ditulis wartawan bukan hanya
  tentang ketegangan di Palestina atau
  kenaikan harga BBM, tapi juga tentang
  perasaan seorang anak di Gunung Kidul
  yang menerima beasiswa dari seorang
  dermawan atau senyum bahagia seorang
  ibu ketika anaknya memenangi lomba
  menari
• Hal-hal yang “kurang serius” selalu mendapatkan ruang
  di media-media “serius” sekalipun.
• Koran bisnis seperti “Asia Wall Street Journal” yang
  tentunya punya audiens kaum kerah putih, tetap
  menyajikan kartun, cerita ringan yang mengundang
  senyum, serta teka teki silang.
• Kompas sebagai Koran kaum terpelajar di Indonesia
  banyak disukai orang bukan hanya karena berita
  seriusnya, tetapi juga karena koran tersebut memberikan
  ruang cukup untuk kisah-kisah “kurang penting” tetapi
  menggugah (human interest).
• Kisah-kisah yang “kurang serius” dan human
  interest di dunia jurnalistik dikenal dengan nama
  Feature atau Karangan Khas.
• Buku-buku pedoman penulisan jurnalistik secara
  konvensional pada umumnya mendefinisikan
  feature sebagai tulisan jurnalistik yang tak terikat
  waktu (timeless), yang tujuan utamanya adalah
  untuk “menghibur” pembaca setelah pembaca
  dibikin tegang oleh berita-berita keras (hard
  news).
• Feature dalam dunia jurnalistik dikenal juga dengan karangan khas.
  Khas karena di dalam feature selalu ada cerita yang menggugah
  rasa kemanusiaan (human interest).
•       Berbeda dengan berita yang ditulis secara telanjang, feature
  ditulis dengan gaya yang “enak dibaca” dan menghibur agar para
  pembaca tertarik terus mengikuti uraian atau penjelasan mengenai
  suatu peristiwa.
•       Nilai sebuah feature, sebagaimana halnya produk informasi,
  sebenarnya tetap ditentukan oleh keaktualannya. Hanya dalam
  feature kadang-kadang keaktualan tidak ditentukan oleh rentang
  waktu penyiaran dengan peristiwa, tetapi lebih pada kebaruan
  dalam sudut pandang (point of view) atau belum atau sudah adanya
  media lain yang menyiarkan.
•   Misalnya kita menulis tentang kehidupan pemburu ikan paus di lingkungan
    masyarakat Flores Timur. Feature ini mungkin bisa disiarkan sepekan atau dua
    pekan setelah penulisan.
•           Karena bisa dimuat sewaktu-waktu, tentu feature harus punya kekuatan
    tersendiri. Jika hardnews kekuatannya pada kecepatan, maka feature harus
    mengandalkan pada beberapa aspek seperti daya tarik obyek, gaya penyajian,
    pemilihan sudut pandang dan tentu saja relevansi peristiwa, atau cantolan berita.
•            Jika dalam berita unsur “what” dan “who” mendominasi tubuh berita, maka
    penulis feature bermain dengan sejumlah fakta dan keterangan untuk memberikan
    penjelasan dan pengungkapan sisi lain dari sebuah berita. Maka unsur “how” dan
    “why” mendapat jatah yang luas dalam feature.
•            Seorang penulis menyebut bahwa feature lebih “menghibur” dan menjelaskan
    masalah daripada sekadar “menginformasikan”, karena feature adalah tulisan yang
    menuturkan peristiwa disertai penjelasan riwayat terjadinya, duduk perkaranya,
    proses pembentukannya, dan cara kerjanya.
•           Materi feature tidak jauh-jauh dari materi yang biasa dibuat berita. Dia ada di
    kiri, kanan,depan, dan belakang sebuah berita.
•           Itulah sebabnya feature seringkali menjadi pelengkap sebuah berita atau
    melengkapi hal-hal yang tidak bisa dimasukkan ke dalam sebuah berita, hal-hal yang
    terlewatkan.
•   Misalnya kita menulis tentang kehidupan pemburu ikan paus di lingkungan
    masyarakat Flores Timur. Feature ini mungkin bisa disiarkan sepekan atau dua
    pekan setelah penulisan.
•           Karena bisa dimuat sewaktu-waktu, tentu feature harus punya kekuatan
    tersendiri. Jika hardnews kekuatannya pada kecepatan, maka feature harus
    mengandalkan pada beberapa aspek seperti daya tarik obyek, gaya penyajian,
    pemilihan sudut pandang dan tentu saja relevansi peristiwa, atau cantolan berita.
•            Jika dalam berita unsur “what” dan “who” mendominasi tubuh berita, maka
    penulis feature bermain dengan sejumlah fakta dan keterangan untuk memberikan
    penjelasan dan pengungkapan sisi lain dari sebuah berita. Maka unsur “how” dan
    “why” mendapat jatah yang luas dalam feature.
•            Seorang penulis menyebut bahwa feature lebih “menghibur” dan menjelaskan
    masalah daripada sekadar “menginformasikan”, karena feature adalah tulisan yang
    menuturkan peristiwa disertai penjelasan riwayat terjadinya, duduk perkaranya,
    proses pembentukannya, dan cara kerjanya.
•           Materi feature tidak jauh-jauh dari materi yang biasa dibuat berita. Dia ada di
    kiri, kanan,depan, dan belakang sebuah berita.
•           Itulah sebabnya feature seringkali menjadi pelengkap sebuah berita atau
    melengkapi hal-hal yang tidak bisa dimasukkan ke dalam sebuah berita, hal-hal yang
    terlewatkan.
Katakanlah tiba-tiba ada kecelakaan pesawat terbang yang
   membawa 540 penumpang. Maka, hadirlah berita di
                  berbagai media massa:
540 Penumpang LPJA Airlines Tewas

       Jakarta, 9/2 (LPJA) – Pihak berwenang memberikan
  kepastian bahwa sebanyak 540 penumpang LPJA Airlines
  tewas setelah pesawat yang mereka tumpangi jatuh di hutan
  Kalimantan Timur, Rabu malam.
       Belum ada kepastian penyebab jatuhnya pesawat
  tersebut, kecuali disebutkan bahwa kontak terakhir pesawat
  itu dengan menara pengawas dilakukan kira-kira pukul 10.20
  WIB atau lima belas menit sebelum jadwal pendaratan
  pesawat itu di bandar udara Sepinggan, Balikpapan.
       Dst dst
• Di saat seperti itu, jangan lupa soal fakta lain. Ada materi lain yang
  tidak leluasa untuk dimasukkan dalam berita; misalnya pesan-pesan
  seorang pramugari kepada mamanya, atau ada seorang pria yang
  terlihat terus menangis di ruang tunggu kantor LPJA Airlines
  menunggu kepastian nasib kekasihnya yang menurut rencana akan
  dinikahinya sebulan lagi.
• Lihat pula manifes penerbangan. Ada tokoh? Ada artis?
• Pada saat seperti itu perlu ketajaman dalam melihat keadaan,
  berempati, dan menghayati kejadian yang menghebohkan itu.
• Perlu juga ketekunan. Soalnya ada sejumlah rinci yang harus
  didapat untuk membuat feature.
• Perlu mencari kutipan-kutipan yang hidup.
• Penulis feature memang akan lebih lama berada di lapangan dan
  akan lebih lelah dibandingkan mereka yang hanya memburu berita.
Lelaki berperawakan tegap bak bintang Hollywood
Silverter Stallon itu menangis tak henti-hentinya di tengah
kerumunan orang yang sejak dua jam sebelumnya memenuhi
ruangan humas LPJA Airlines.
     Kerumunan orang itu adalah para keluarga, kerabat, dan
handai taulan penumpang pesawat LPJA Airlines yang jatuh
di Kalimantan Timur, Rabu (8/2) malam .
     Sedangkan lelaki yang menangis sambil menutup
mukanya dengan sapu tangan itu adalah calon suami Lisa
(27), sekretaris sebuah perusahaan ternama, yang turut
menjadi korban dalam kecelakaan tersebut.
     “Kami bulan depan siap menikah, tapi kini dia sudah
pergi,” kata Seto Wibowo, lelaki berperawakan gagah yang
mengaku berprofesi sebagai bankir.
      dst … dst….
• Feature tidak selamanya harus dekat-
  dekat dengan berita. Saat anda terkesima
  pada keluguan seorang gadis kecil yang
  mengamen di Bus Kota, anda sudah
  terpancing untuk membuat feature. Di sini
  feature anda berdiri sendiri
Apa yang bisa dijadikan bahan
         penulisan feature?
• Hampir semua aspek kehidupan bisa dieksplorasi
  sebagai bahan penulisan feature.
• (Kantor berita Reuters mempunyai rubrik semacam
  news feature, general feature, political feature).
• Jenis tulisan yang ada di majalah-majalah wanita seperti
  tulisan di rubrik mode, sosok, profil, dan pariwisata juga
  termasuk jenis tulisan feature.
• Yang harus diingat: feature bukan fiksi, karena dia
  adalah juga produk jurnalistik yang harus berdasarkan
  fakta, walaupun dalam penggarapannya feature itu mesti
  disajikan layaknya sebuah cerita pendek.
• Secara umum, bentuk karangan khas
  dikatagorikan menjadi dua, yakni feature
  yang bersifat explanation atau penjabaran
  dan feature atau karkhas yang bersifat
  persuasive atau sering juga disebut
  argumentative feature.
Explanation Feature antara lain:
• News feature atau Sidebars, yaitu karangan khas yang
  tercantel langsung dengan berita lempang (News Peg).
  Tulisan ini merupakan suplemen berita lempang tetapi
  lebih banyak bercerita tentang manusia, pandangannya,
  harapannya, perasaannya, ketabahannya, dsb. Teknik
  penyajiannya bias humoristis, ironis, atau menciptakan
  ketegangan (suspense).
• Historical Feature (Karkhas Sejarah). Model tulisan ini
  berupaya mengaktualkan masa lampau atau kejadian
  dalam sejarah sehingga ada keterkaitan dengan masa
  kini. Tulisan ini biasanya bermaksud menyegarkan
  ingatan pembaca akan kejadian yang bernilai sejarah.
• Karkhas Perayaan. Model tulisan ini dibuat untuk
  memperingati hari-hari besar atau hari libur nasional
  seperti Lebaran, Natal, Nyepi, dsb.
• Karkhas sosok pribadi (personality Profile). Model tulisan
  ini sering juga disebut dengan cerita sukses (success
  story) atau biografi.
•   Human Interest Feature (Daya Pikat manusiawi). Model karkhas ini
    menonjolkan aspek-aspek dramatis, emosional, dan materi latar belakang
    yang menyangkut manusia sebagai cirinya ketimbang tulisan berita
    lempang yang materi pokoknya adalah peristiwa, pendapat, atau insiden.
    Karkhas human interest ini memperlakukan hal atau kejadian di balik
    perisriwa yang menimpa manusia seperti tekanan batin, euphoria, gagasan,
    ambisi, dsb. Tujuannya adalah untuk memberi sentuhan emosi kepada
    khalayak seperti simpati, antipati, senang, benci, marah, dsb. Objek karkhas
    ini biasanya orang-orang “unik” seperti Pelacur, Bartender, Paranormal,
    dsb.
•   Karkhas Pembuka Tabir (Curtain Raiser). Tulisan ini berisi langkah-langkah,
    peristiwa, atau pendapat untuk menyongsong atau sebagai persiapan
    menuju kejadian yang penting. Misalnya rencana kunjungan Kepala Negara
    Iran ke Indonesia atau menjelang Sidang Umum MPR/DPR. Model tulisan
    ini biasannya memakai bahan tertulis seperti doklumen, kliping, atau
    pendapat orang yang kompeten.
•   Karkhas Wisata. Menuturkan pengalaman wartawan/ penulis tentang hasil
    kunjungannya ke objek wisata yang menarik seperti keindahan alam,
    atraksi, peninggalan sejarah, tempat makanan yang khas, dsb.
Argumentative atau Persuasive
               Feature
•   Feature Ilmu Pengetahuan Populer (Science Report). Tulisan ini
    menguraikan hal-hal yang bersifat ilmiah tetapi disajikan secara popular
    sehingga isinya mudah dibaca oleh umum. Kehadiran karkhas seperti ini
    dapat membantu sosialisasi ilmu atau mendidik khalayak untuk berpikir
    ilmiah.
•   Analisis Berita (News Analysis). Sering kali disebut juga sebagai berita
    bertafsir (interpretative report). Isinya mengungkap dan menjelaskan asal-
    muasal masalah yang kiompleks serta kemungkinan dampaknya. Analisis
    berita biasanya disiarkan bersamaan dengan berita lempang tentang
    masalah yang kompleks itu.
•   Laporan Berkedalaman (In depth report). Model tulisan ini membatasi diri
    khusus membahas satu aspek tertentu saja dari suatu masalah yang
    sebetulnya berdimensi banyak. Dengan konsentrasi pasa satu aspek,
    diharapkan isi laporan akan mendalam.
•   Feature Tuntunan keterampilan (How-To-Do-It). Model tulisan ini memberi
    tuntunan kepada pembaca mengenai keterampilan atau pengetahuan
    praktis atau kiat-kiat. Pembaca diharapkan bisa mendapatkan informasi
    praktis yang berguna dalam kehidupan sehari-hari.
Lalu unsur-unsur apa saja yang perlu diperhatikan dalam
                       menulis feature?
•    Kreativitas: Tak seperti penulisan berita biasa, penulisan feature
     memungkinkan sang penulis menciptakan sebuah cerita. Cerita disini dalam
     pengertian “news-story”. Tapi ia madih diikat etika bahwa tulisan harus
     akurat. Karangan fiktif dan khayalan tidak boleh.
•    Subyektifitas: Feature dapat ditulis dalam dalam bentuk ”aku”. Tapi bentuk
     ini sangat jarang diterapkan wartawan, kecuali wartawan petualang seperti
     Gerson Poyk. Wartawan baru dianjurkan menghindari bentuk ini karena bisa
     terjerumus untuk menonjolkan diri.
•    Informatif: Feature bisa memberikan informasi kepada masyarakat
     mengenai situasi atau aspek kehidupan yang mungkin diabaikan dalam
     penulisan berita biasa. Misalnya, anda menulis tentang pelestarian hutan
     atau feature bahaya merokok yang sarat informasi bagi pembaca.
•    Menghibur: Feature merupakan variasi dari berita rutin. Tulisan ringan
     tentang cara polisi melatih anjing pelacak, cara guru sekolah di daerah
     terisolir mendidik murid-muridnya bisa memberikan hiburan selingan.
     Feature bisa juga berkisah tentang peristiwa yang lucu. (majalah Time
     pernah menulis feature lucu tentang suami Sharon Stone yang dipatok
     (digigit?) biawak di sebuah kebun binatang di AS. Poin empat ini
     sebenarnya merupakan “roh” feature, yang sering dirumuskan sebagai
     unsur human entere
•    Panjangnya: Bisa hanya 200 kata bisa 20000 kata. (ini bukan esensi
     sebuah tulisan).
Teknik penulisan
•   Jika dalam penulisan berita yang diutamakan ialah pengaturan fakta-fakta, dalam penulisan
    feature kita dapat memakai teknik ''mengisahkan sebuah cerita''. Memang itulah kunci
    perbedaan antara berita ''keras'' (spot news) dan feature.
•   Penulis feature pada hakikatnya adalah seorang yang berkisah.
•   Penulis melukis gambar dengan kata-kata: ia menghidupkan imajinasi pembaca; ia menarik
    pembaca agar masuk ke dalam cerita itu dengan membantunya mengidentifikasikan diri
    dengan tokoh utama.

•   Teknik penyajiannya boleh dikatakan mirip teknik menyajikan sebuah cerita pendek yang
    hebat. Penulis harus pandai mengatur alur cerita. Mau runtut atau flashback? Ini tergantung
    kebutuhan.
•   Pemilihan diksi, kata juga amat penting. Pilih kata benda yang konkret. Pilih verba yang kuat:
    “dipagut” lebih kuat dan spesifik dari pada “digigit” (ular). Jadi ketepatan dan spesifikasi
    penggunaan kata harus diperhatikan betul. Tapi jangan sampai terjerumus ke dalam
    hyperbole, bombasme, vurgaritas dan semacamnya.
•   Berbeda dengan berita, struktur penulisan feature bukan piramida terbalik. (lihat contoh
    kecelakaan pesawat).
•   Artinya, jika dalam menulis berita kita langsung ke masalah yang paling utama, maka dalam
    feature kita menjadikan masalah utama itu sebagai latar belakang.
JUDUL

• Judul Feature lebih bebas atau luwes
  dibanding judul berita lempang
• Judul tetap mewakili isi
• Usahakan membuat judul yang
  menggugah
• Coba beri sentuhan efek puitis pada judul
• MENGAPA UNDUR-UNDUR BERJALAN
  MUNDUR?
• KASMARAN MAUT DI SARANG ELANG
• PEROMPAK YANG HALUS DAN RAMAH
• SUKA DUKA SANG PENYELAM
• TRAGEDI DI KEBUN KARET
• MENYULAP KAWASAN KUMUH
• HIDUP ATAU MATI; GENDUT DICARI
• GARA GARA NAMA SAMA
Lead alias teras

• Ada yang mengatakan bahwa lead feature ibarat
  umpan dalam kail. Begitu pentingnya lead ini
  sehingga feature yang baik tanpa lead yang
  mempesona akan kehilangan daya tariknya bagi
  pembaca. Namun ada yang membantah
  pendapat ini. Argumennya : ada feature yang
  memikat meski leadnya bisa-biasa saja. Feature
  yang ditulis Sindhunata umumnya memiliki lead
  yang biasa-biasa saja meskipun secara
  keseluruhan menarik sebagai sebuah feature
Lead alias teras

• Lead alias teras
• Ada yang mengatakan bahwa lead feature ibarat umpan
  dalam kail. Begitu pentingnya lead ini sehingga feature
  yang baik tanpa lead yang mempesona akan kehilangan
  daya tariknya bagi pembaca. Namun ada yang
  membantah pendapat ini. Argumennya : ada feature
  yang memikat meski leadnya bisa-biasa saja. Feature
  yang ditulis Sindhunata umumnya memiliki lead yang
  biasa-biasa saja meskipun secara keseluruhan menarik
  sebagai sebuah feature
• Banyak kajian yang membahas soal lead atau teras ini,
  termasuk jenis-jenis teras yang bisa digunakan penulis
  agar tulisannya tidak monoton.
LKBN ANTARA punya jenis-jenis
       teras sebagai berikut
Teras rangkuman berita (news summary lead)
• Sama dengan yang dipergunakan dalam berita lempang. Teras ini
   merupakan pemadatan dari seluruh cerita dan menyajikan keseluruhan
   unsur lima W (who, what, when, where dan why) dan satu H (how).

Contoh :
         (1)Dengan gayanya yang kocak Jaelani Naro menyatakan tiak mau
   mundur dari pencalonan wakil presiden sampai tanggal 11 Maret 1988,
   tengah hari, hanya beberapa jam sebelum pemilihan wakil presiden oleh
   Sidang Umum MPR dilaksanakan.
         Ia telah ikut menulis sejarah baru politk Indonesia, sebab ia tercatat
   sebagai orang pertama yang memberanikan dirinya tampil sebagai calon
   tandingan Sudharmono yang sudah diunggulkan dan sekaligus berusaha
   mengakhiri budaya “calon tunggal” untuk jabatan orang kedua di republik
   ini.
Teras kutipan (quotation lead)
•  Teras ini dimulai dengan sebuah kutipan ucapan atau tulisan orang terkenal.
Contoh :
          “Oh, East is East and West is West and never the twain shall meet!”
          Jika Rudyard Kipling sempat mengunjungi Wisma Antarbangsa di salah satu
   kampus Amerika Serikat, ia mungkin akan merevisi baris-baris dalam puisinya yang
   terkenal itu, sebab ia akan menyaksikan Timur dan Barat bukan hanya bertemu,
   tetapi juga hidup dan bekerja berdampingan dalam suasana penuh persahabatan.

          “Tangkap hidup atau mati,”
          Dengan suara baritonnya, Kapolri Jendral Sutanto memerintahkan anak
    buahnya agar tidak memberi ampun kepada Edy Gendut, aktor utama perampokan di
    bank BNI cabang kramat

          “Allahu Akbar”. Setelah itu, ia melakukan sujud syukur untuk menyampaikan
    terima kasihnya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena ia telah terpilih sebagai
    salah seorang menteri dalam Kabinet Pembangunan V.
Teras kalimat tanya (question lead)

•   Teras jenis ini sama dengan teras kalimat pendek, tetapi dituliskan dalam
    bentuk interogasi, bukannya pernyataan, dengan tujuan menguji
    pengetahuan atau merangsang minat pembaca.
    Contoh :
         Berapa harga sebuah nyawa? Ia bisa berharga milyaran rupiah, jika
    tubuh yang dihidupinya kebetulan seorang kaya raya, tetapi ia bisa juga
    hanya berharga ribuan rupiah saja atau sama sekali tak bernilai.
         Yayasan Jantung Indonesia, Palang Merah Indonesia dan Lembaga
    Bantuan Hukum Indonesia dengan cara masing-masing berusaha keras
    agar nyawa seseorang --yang sebenarnya tak ternilai harganya—tidak
    dibedakan dengan yang lain, karena kekayaan atau status sosialnya.

         Apa yang membuat sekelompok orang ngotot menolak pindah, meski
    gubuk tempat mereka tinggal terus dirayapi air yang menggenang?
Teras kontras (contrast lead)

• Teras jenis ini mengungkapkan dua fakta yang sangat
  berbeda dengan tujuan untuk memberi tekanan pada
  fakta yang akan menjadi tema ceritera.
• Contoh :
• Di sini, 45 tahun yang lalu, mereka saling menembak,
  berbunuh-bunuhan. Kini di tempat ini, muda-mudi
  Belanda dan Indonesia bercengkerama ria, memadu
  kasih, menjalin asmara.
• Itulah pemandangan di Pantai Cinta, yang kini giat
  dipromosikan sebagai salah satu tujuan wisata.
• Teras analogi (analogy lead)
• Teras ini sama dengan teras kontras, tetapi ia
  menampilkan kesamaan antara fakta yang
  sudah dikenal dengan fakta yang akan menjadi
  tema ceritera.
• Contoh :
• Keduanya doyan apa saja mulai dari sayur-
  sayuran beras, daging, buah-buahan sampai
  dengan kertas. Tak salah lagi, koruptor yang
  tertangkap basah itu dijuluki “tikus berkepala
  hitam”.
• Teras deskriptif (descriptive/picture lead)
• Teras ini dimulai dengan melukiskan keadaan
  seseorang atau sesuatu.
• Contoh :
• Senyum selalu tersungging di bibirnya,
  rambutnya selalu tersisir rapi, sederet pulpen
  bertengger di saku baju safarinya dan bicaranya
  selalu lemah-lembut dan berhati-hati. Itulah ciri-
  ciri penampilan calon pejabat masa kini.
• Teras bermuka dua (janus-faced lead)
• Teras jenis ini melihat ke belakang atau ke depan
  dengan maksud menampilkan perbandingan dengan
  masa kini yang menjadi tema cerita.
• Contoh :
• Celana dengan bentuk bagian pinggang ke bawah lebar,
  sehingga mengesankan agak kedodoran, adalah idaman
  banyak remaja masa kini. Padahal, itu adalah mode 30
  tahun lalu yang telah ditinggalkan penggemarnya yang
  kini sudah menjadi bapak-bapak atau kakek-kakek.
  Memang, sejarah selalu berulang dalam mode.
Teras deskriptif (descriptive/picture
               lead)
• Teras ini dimulai dengan melukiskan keadaan seseorang atau
  sesuatu.
• Contoh :
• Senyum selalu tersungging di bibirnya, rambutnya selalu tersisir
  rapi, sederet pulpen bertengger di saku baju safarinya dan
  bicaranya selalu lemah-lembut dan berhati-hati. Itulah ciri-ciri
  penampilan calon pejabat masa kini.
• Laksana tarian peri langit, asap membumbung di atas Hotel Bali
  Beach yang membara terpanggang api.
• Bola mata Juani berkaca-kaca ketika mengintip kemenakannya,
  Soleka, yang sedang mandi sore waktu itu. Dari bslik pagar sumur
  yang jarang, ia melihat kain basahan Soleka yang sering tersibak
Lead Menuding Langsung
• Dengan lead model ini, reporter berkomunikasi
  langsung dengan pembaca. Ciri-ciri lead ini
  adalah ditemukannya kata “anda”, dengan
  maksud pembaca menjadi bagian dari cerita.
Contoh:
      Bila anda punya nama “kodian”, harap hati-hati.
  Salah-salah anda kena cekal tidak boleh ke luar negeri

     Bila harus memilih antara diet koleterol dan
  penyakit jantung, tentu anda memilih yang pertama
Lead Penggoda
• Lead ini adalah cara untuk mengelabui pembaca dengan cara
  bergurau.
• Biasanya pendek dan umumnya memakai teka-teki
Contoh:
        Pendatang baru itu tampak misterius dan agak
  menakutkan. Namanya memang bagus, Chlamydia
  pneumoniae, tapi wataknya merepotkan para peneliti.

.   Pembaca yang tak tahu apa atau siapa nama itu, tentunya bisa
    punya asosiasi beragam atas nama itu. Barulah pada kalimat
    berikutnya dijelaskan yang sebenarnya

         Itulah kuman penyebab penyakit radang paru-paru, yang
    tidak tergolong jenis bakteri, tapi juga bukan virus. Para ahli
    mengatakan, kuman itu membawa sebagian sifat bakteri dan
    sebagian lagi sifat virus.
ENDING
• Berbeda dengan berita lempang, ending
  dalam karangan khas memegang peranan
  penting karena di akhir tulisannya, penulis
  bisa memberi penekanan kembali misi
  dari tulisannya.
• Pada bagian ending, penulis feature yang
  bagus akan meninggalkan kesan yang
  membekas kepada pembacanya.
Ending
Ringkasan. Feature bisa diakhiri dengan memberikan kesimpulan dari -------
.
seluruh cerita

Contoh:
Misal feature tentang Musik dan kaum remaja bisa diakhiri dengan:

         Para peneliti menemukan remaja-remaja itu kelihatan bahagia,
rileks dan bergairah saat menikmati musik, karena musik bagi mereka
adalah suatui pengalaman sensasional yang mampu menggugah emosi
dan kognitif. Apalagi kalau lirik lagu itu dapat mewakili isi hati mereka.
Ending
• Kilas balik. Pada akhir tulisan, penulis mengulang kembali
  tekanan atau nuansa yang sudah disampaikan lead

Contoh:
  Lead:
        Bila harus memilih antara diet koleterol dan penyakit jantung, tentu
  anda memilih yang pertama.

   Ending:
        Diet kolesterol memang berarti banyak menahan diri,
   tapi anda tentu akan rela menyingkirkan sebagian makanan
   lezat dari piring anda jika makanan itu akan menjadimomok
   bagi jantung anda.
Ending
• Terbuka. Pada ending, penulis juga bisa mengutarakan
  perspektif baru dari tema yang ditulis dengan kalimat
  pertanyaan atau kata-kata yang mengandung harapan,
  saran, atau tantangan.
Contoh ending tulisan tentang anak-anak dari kalangan tak
  mampu:
       Kalau saja semua pihak mau menganggap
  anak-anak miskin itu adalah juga anak sendiri,
  maka paling tidak, “masa emas” pertumbuhan
  anak semasa balita tidak akan hilang begitu
  saja.
Ending
• Kutipan. Tulisan feature juga bisa diakhiri
  dengan kutipan seseorang, seperti tokoh sentral
  dalam tulisan atau ucapan pakar, puisi, lirik lagu,
  dsb.
Contoh:
     Gubernur DKI yang saat Pilkada
  menjadikan isu banjir sebagai komoditi
  menggaet simpati, kini angkat tangan. Lalu
  kepada siapa lagi masalah banjir kita
  tanyakan.
     Mungkin Ebiet benar: “Mari kita bertanya
  pada rumput yang bergoyang.”

More Related Content

What's hot

Mendengarkan Memahami Cerita Rakyat Yang Dituturkan
Mendengarkan Memahami Cerita Rakyat Yang DituturkanMendengarkan Memahami Cerita Rakyat Yang Dituturkan
Mendengarkan Memahami Cerita Rakyat Yang DituturkanDhea Yulia Ningsih
 
Panduan menulis berita
Panduan menulis beritaPanduan menulis berita
Panduan menulis beritaCikgu Bibi
 
B. Indonesia - KD 7.1 Unsur Intrisik & Ekstrinsik Hikayat
B. Indonesia - KD 7.1 Unsur Intrisik & Ekstrinsik HikayatB. Indonesia - KD 7.1 Unsur Intrisik & Ekstrinsik Hikayat
B. Indonesia - KD 7.1 Unsur Intrisik & Ekstrinsik HikayatRamadhani Sardiman
 
Karya sastra klasik
Karya sastra klasikKarya sastra klasik
Karya sastra klasikaadhe11
 
B. Indonesia - KD 7.2 Memahami Berbagai Hikayat & Novel Indonesia
B. Indonesia - KD 7.2 Memahami Berbagai Hikayat & Novel IndonesiaB. Indonesia - KD 7.2 Memahami Berbagai Hikayat & Novel Indonesia
B. Indonesia - KD 7.2 Memahami Berbagai Hikayat & Novel IndonesiaRamadhani Sardiman
 
This is the html version of the file http
This is the html version of the file httpThis is the html version of the file http
This is the html version of the file httpSyawiril Syawiril
 
Jenis Sastera Rakyat (Mitos dan Lagenda)
Jenis Sastera Rakyat (Mitos dan Lagenda) Jenis Sastera Rakyat (Mitos dan Lagenda)
Jenis Sastera Rakyat (Mitos dan Lagenda) cg.Teha Amran
 
Rangkuman Bahasa Indonesia Kelas 7 Bab 2
Rangkuman Bahasa Indonesia Kelas 7 Bab 2Rangkuman Bahasa Indonesia Kelas 7 Bab 2
Rangkuman Bahasa Indonesia Kelas 7 Bab 2NoerNoer7
 
Bahasa Indonesia - Pengertian Novel
Bahasa Indonesia - Pengertian Novel Bahasa Indonesia - Pengertian Novel
Bahasa Indonesia - Pengertian Novel hanakamilah4
 
Soalan perbincangan
Soalan perbincanganSoalan perbincangan
Soalan perbincanganDidamin
 
Unsur intrinsik dan ekstrinsik(1)
Unsur intrinsik dan ekstrinsik(1)Unsur intrinsik dan ekstrinsik(1)
Unsur intrinsik dan ekstrinsik(1)Pungki Ariefin
 
Pengenalan Hikayat Awang Kamaruddin
Pengenalan Hikayat Awang KamaruddinPengenalan Hikayat Awang Kamaruddin
Pengenalan Hikayat Awang KamaruddinRozaiman Makmun
 
Jenis jenis karangan dalam bahasa indonesia (rapih)
Jenis jenis karangan dalam bahasa indonesia (rapih)Jenis jenis karangan dalam bahasa indonesia (rapih)
Jenis jenis karangan dalam bahasa indonesia (rapih)armita widyasuri
 

What's hot (19)

Mendengarkan Memahami Cerita Rakyat Yang Dituturkan
Mendengarkan Memahami Cerita Rakyat Yang DituturkanMendengarkan Memahami Cerita Rakyat Yang Dituturkan
Mendengarkan Memahami Cerita Rakyat Yang Dituturkan
 
Panduan menulis berita
Panduan menulis beritaPanduan menulis berita
Panduan menulis berita
 
B. Indonesia - KD 7.1 Unsur Intrisik & Ekstrinsik Hikayat
B. Indonesia - KD 7.1 Unsur Intrisik & Ekstrinsik HikayatB. Indonesia - KD 7.1 Unsur Intrisik & Ekstrinsik Hikayat
B. Indonesia - KD 7.1 Unsur Intrisik & Ekstrinsik Hikayat
 
Karya sastra klasik
Karya sastra klasikKarya sastra klasik
Karya sastra klasik
 
B. Indonesia - KD 7.2 Memahami Berbagai Hikayat & Novel Indonesia
B. Indonesia - KD 7.2 Memahami Berbagai Hikayat & Novel IndonesiaB. Indonesia - KD 7.2 Memahami Berbagai Hikayat & Novel Indonesia
B. Indonesia - KD 7.2 Memahami Berbagai Hikayat & Novel Indonesia
 
Komsas pt3
Komsas pt3Komsas pt3
Komsas pt3
 
This is the html version of the file http
This is the html version of the file httpThis is the html version of the file http
This is the html version of the file http
 
Panduan Menulis
Panduan MenulisPanduan Menulis
Panduan Menulis
 
Radiatul fadillah putri (powerpoint)
Radiatul fadillah putri (powerpoint)Radiatul fadillah putri (powerpoint)
Radiatul fadillah putri (powerpoint)
 
Makalah feature
Makalah featureMakalah feature
Makalah feature
 
Jenis Sastera Rakyat (Mitos dan Lagenda)
Jenis Sastera Rakyat (Mitos dan Lagenda) Jenis Sastera Rakyat (Mitos dan Lagenda)
Jenis Sastera Rakyat (Mitos dan Lagenda)
 
Rangkuman Bahasa Indonesia Kelas 7 Bab 2
Rangkuman Bahasa Indonesia Kelas 7 Bab 2Rangkuman Bahasa Indonesia Kelas 7 Bab 2
Rangkuman Bahasa Indonesia Kelas 7 Bab 2
 
Bahasa Indonesia - Pengertian Novel
Bahasa Indonesia - Pengertian Novel Bahasa Indonesia - Pengertian Novel
Bahasa Indonesia - Pengertian Novel
 
Soalan perbincangan
Soalan perbincanganSoalan perbincangan
Soalan perbincangan
 
Unsur intrinsik dan ekstrinsik(1)
Unsur intrinsik dan ekstrinsik(1)Unsur intrinsik dan ekstrinsik(1)
Unsur intrinsik dan ekstrinsik(1)
 
Pengenalan Hikayat Awang Kamaruddin
Pengenalan Hikayat Awang KamaruddinPengenalan Hikayat Awang Kamaruddin
Pengenalan Hikayat Awang Kamaruddin
 
Jenis jenis karangan dalam bahasa indonesia (rapih)
Jenis jenis karangan dalam bahasa indonesia (rapih)Jenis jenis karangan dalam bahasa indonesia (rapih)
Jenis jenis karangan dalam bahasa indonesia (rapih)
 
Tugas 4 tik makalah lisa 2 a
Tugas 4 tik makalah lisa 2 aTugas 4 tik makalah lisa 2 a
Tugas 4 tik makalah lisa 2 a
 
Karangan
KaranganKarangan
Karangan
 

Similar to MENULIS FEATURE

M E N U L I S F E A T U R E
M E N U L I S  F E A T U R EM E N U L I S  F E A T U R E
M E N U L I S F E A T U R Elkje
 
Ppt jurnalistik unsur penulisan artikel kel 8
Ppt jurnalistik unsur penulisan artikel kel 8Ppt jurnalistik unsur penulisan artikel kel 8
Ppt jurnalistik unsur penulisan artikel kel 8Hafiza .h
 
PRODUKSI ACARA BERITA RADIO STRAIGHT & INDEPTH NEWS - MATERI : News Feature
PRODUKSI ACARA BERITA RADIO STRAIGHT & INDEPTH NEWS - MATERI : News FeaturePRODUKSI ACARA BERITA RADIO STRAIGHT & INDEPTH NEWS - MATERI : News Feature
PRODUKSI ACARA BERITA RADIO STRAIGHT & INDEPTH NEWS - MATERI : News FeatureDiana Amelia Bagti
 
Pelatihan_Jurnalistik_Remaja.ppt
Pelatihan_Jurnalistik_Remaja.pptPelatihan_Jurnalistik_Remaja.ppt
Pelatihan_Jurnalistik_Remaja.pptFarelAmanda
 
cara penulisan public relations
cara penulisan public relationscara penulisan public relations
cara penulisan public relationsJaya Purnama
 
MATERI TENTANG FEATURE UNTUK PEMULA .pdf
MATERI TENTANG FEATURE UNTUK PEMULA  .pdfMATERI TENTANG FEATURE UNTUK PEMULA  .pdf
MATERI TENTANG FEATURE UNTUK PEMULA .pdfPakIr
 

Similar to MENULIS FEATURE (11)

M E N U L I S F E A T U R E
M E N U L I S  F E A T U R EM E N U L I S  F E A T U R E
M E N U L I S F E A T U R E
 
Ppt jurnalistik unsur penulisan artikel kel 8
Ppt jurnalistik unsur penulisan artikel kel 8Ppt jurnalistik unsur penulisan artikel kel 8
Ppt jurnalistik unsur penulisan artikel kel 8
 
PRODUKSI ACARA BERITA RADIO STRAIGHT & INDEPTH NEWS - MATERI : News Feature
PRODUKSI ACARA BERITA RADIO STRAIGHT & INDEPTH NEWS - MATERI : News FeaturePRODUKSI ACARA BERITA RADIO STRAIGHT & INDEPTH NEWS - MATERI : News Feature
PRODUKSI ACARA BERITA RADIO STRAIGHT & INDEPTH NEWS - MATERI : News Feature
 
Pelatihan_Jurnalistik_Remaja.ppt
Pelatihan_Jurnalistik_Remaja.pptPelatihan_Jurnalistik_Remaja.ppt
Pelatihan_Jurnalistik_Remaja.ppt
 
Teknik Menulis Berita
Teknik Menulis BeritaTeknik Menulis Berita
Teknik Menulis Berita
 
cara penulisan public relations
cara penulisan public relationscara penulisan public relations
cara penulisan public relations
 
Feature dan human interest
Feature dan human interestFeature dan human interest
Feature dan human interest
 
Berita advance, dll
Berita advance, dllBerita advance, dll
Berita advance, dll
 
Produksi Konten Radio/Audio (News)
Produksi Konten Radio/Audio (News)Produksi Konten Radio/Audio (News)
Produksi Konten Radio/Audio (News)
 
MATERI TENTANG FEATURE UNTUK PEMULA .pdf
MATERI TENTANG FEATURE UNTUK PEMULA  .pdfMATERI TENTANG FEATURE UNTUK PEMULA  .pdf
MATERI TENTANG FEATURE UNTUK PEMULA .pdf
 
Materi berita
Materi beritaMateri berita
Materi berita
 

More from bahanamahasiswa (20)

Atas Nama Agama
Atas Nama AgamaAtas Nama Agama
Atas Nama Agama
 
New media nasori
New media nasoriNew media nasori
New media nasori
 
New media andreas harsono
New media andreas harsonoNew media andreas harsono
New media andreas harsono
 
Materi tor
Materi torMateri tor
Materi tor
 
Feature lovina
Feature lovinaFeature lovina
Feature lovina
 
Feature andi novirianti
Feature andi noviriantiFeature andi novirianti
Feature andi novirianti
 
Feature ahmad fitri
Feature ahmad fitriFeature ahmad fitri
Feature ahmad fitri
 
Feature aang
Feature aang Feature aang
Feature aang
 
Berita dan feature sumber tempo
Berita dan feature sumber tempoBerita dan feature sumber tempo
Berita dan feature sumber tempo
 
Sepuluh elemen jurnalisme
Sepuluh elemen jurnalismeSepuluh elemen jurnalisme
Sepuluh elemen jurnalisme
 
Sepuluh tips wawancara
Sepuluh tips wawancaraSepuluh tips wawancara
Sepuluh tips wawancara
 
Wawancara
WawancaraWawancara
Wawancara
 
Tor
TorTor
Tor
 
Riset
RisetRiset
Riset
 
Menulis berita
Menulis beritaMenulis berita
Menulis berita
 
Rundown acara
Rundown acaraRundown acara
Rundown acara
 
Foto jurnalistik
Foto jurnalistikFoto jurnalistik
Foto jurnalistik
 
New media andreas
New media andreasNew media andreas
New media andreas
 
Sembilan elemen jurnalisme
Sembilan elemen jurnalismeSembilan elemen jurnalisme
Sembilan elemen jurnalisme
 
Tips wawancara
Tips wawancaraTips wawancara
Tips wawancara
 

MENULIS FEATURE

  • 1. MENULIS FEATURE • “People buy newspapers for a variety of reasons. Maybe they’re seeking a coupon for soap. Maybe they want to know if the local high school won its game. Maybe they just want to know what time Rocky VIII starts at the movie house. Or maybe they’re seeking stories that will engage their interest.” (Ken Fuson, editor Des Moines Register, peraih Writing Award versi American Society of newspaper Editors untuk kategori non deadline writing).
  • 2. Tugas seorang wartawan di surat kabar adalah menyajikan berita yang penting dan atau ingin diketahui pembacanya. Namun tatkala publik memiliki alternatif yang lebih cepat dan menggairahkan untuk mendapatkan berita seperti dari televisi, radio, dan internet, maka kehadiran berita di surat kabar terancam kehilangan relevansinya.
  • 3. tugas wartawan tulis • Saat ini tugas wartawan tulis bukan sekedar menyampaikan informasi yang penting, tetapi menemukan cara membuat hal-hal yang penting menjadi menarik untuk setiap cerita dan menemukan campuran yang tepat dari “yang serius” dan “kurang serius” yang ada dalam laporan berita pada hari manapun (Bill Kovach)
  • 4. • yang bisa ditulis wartawan bukan hanya tentang ketegangan di Palestina atau kenaikan harga BBM, tapi juga tentang perasaan seorang anak di Gunung Kidul yang menerima beasiswa dari seorang dermawan atau senyum bahagia seorang ibu ketika anaknya memenangi lomba menari
  • 5. • Hal-hal yang “kurang serius” selalu mendapatkan ruang di media-media “serius” sekalipun. • Koran bisnis seperti “Asia Wall Street Journal” yang tentunya punya audiens kaum kerah putih, tetap menyajikan kartun, cerita ringan yang mengundang senyum, serta teka teki silang. • Kompas sebagai Koran kaum terpelajar di Indonesia banyak disukai orang bukan hanya karena berita seriusnya, tetapi juga karena koran tersebut memberikan ruang cukup untuk kisah-kisah “kurang penting” tetapi menggugah (human interest).
  • 6. • Kisah-kisah yang “kurang serius” dan human interest di dunia jurnalistik dikenal dengan nama Feature atau Karangan Khas. • Buku-buku pedoman penulisan jurnalistik secara konvensional pada umumnya mendefinisikan feature sebagai tulisan jurnalistik yang tak terikat waktu (timeless), yang tujuan utamanya adalah untuk “menghibur” pembaca setelah pembaca dibikin tegang oleh berita-berita keras (hard news).
  • 7. • Feature dalam dunia jurnalistik dikenal juga dengan karangan khas. Khas karena di dalam feature selalu ada cerita yang menggugah rasa kemanusiaan (human interest). • Berbeda dengan berita yang ditulis secara telanjang, feature ditulis dengan gaya yang “enak dibaca” dan menghibur agar para pembaca tertarik terus mengikuti uraian atau penjelasan mengenai suatu peristiwa. • Nilai sebuah feature, sebagaimana halnya produk informasi, sebenarnya tetap ditentukan oleh keaktualannya. Hanya dalam feature kadang-kadang keaktualan tidak ditentukan oleh rentang waktu penyiaran dengan peristiwa, tetapi lebih pada kebaruan dalam sudut pandang (point of view) atau belum atau sudah adanya media lain yang menyiarkan.
  • 8. Misalnya kita menulis tentang kehidupan pemburu ikan paus di lingkungan masyarakat Flores Timur. Feature ini mungkin bisa disiarkan sepekan atau dua pekan setelah penulisan. • Karena bisa dimuat sewaktu-waktu, tentu feature harus punya kekuatan tersendiri. Jika hardnews kekuatannya pada kecepatan, maka feature harus mengandalkan pada beberapa aspek seperti daya tarik obyek, gaya penyajian, pemilihan sudut pandang dan tentu saja relevansi peristiwa, atau cantolan berita. • Jika dalam berita unsur “what” dan “who” mendominasi tubuh berita, maka penulis feature bermain dengan sejumlah fakta dan keterangan untuk memberikan penjelasan dan pengungkapan sisi lain dari sebuah berita. Maka unsur “how” dan “why” mendapat jatah yang luas dalam feature. • Seorang penulis menyebut bahwa feature lebih “menghibur” dan menjelaskan masalah daripada sekadar “menginformasikan”, karena feature adalah tulisan yang menuturkan peristiwa disertai penjelasan riwayat terjadinya, duduk perkaranya, proses pembentukannya, dan cara kerjanya. • Materi feature tidak jauh-jauh dari materi yang biasa dibuat berita. Dia ada di kiri, kanan,depan, dan belakang sebuah berita. • Itulah sebabnya feature seringkali menjadi pelengkap sebuah berita atau melengkapi hal-hal yang tidak bisa dimasukkan ke dalam sebuah berita, hal-hal yang terlewatkan.
  • 9. Misalnya kita menulis tentang kehidupan pemburu ikan paus di lingkungan masyarakat Flores Timur. Feature ini mungkin bisa disiarkan sepekan atau dua pekan setelah penulisan. • Karena bisa dimuat sewaktu-waktu, tentu feature harus punya kekuatan tersendiri. Jika hardnews kekuatannya pada kecepatan, maka feature harus mengandalkan pada beberapa aspek seperti daya tarik obyek, gaya penyajian, pemilihan sudut pandang dan tentu saja relevansi peristiwa, atau cantolan berita. • Jika dalam berita unsur “what” dan “who” mendominasi tubuh berita, maka penulis feature bermain dengan sejumlah fakta dan keterangan untuk memberikan penjelasan dan pengungkapan sisi lain dari sebuah berita. Maka unsur “how” dan “why” mendapat jatah yang luas dalam feature. • Seorang penulis menyebut bahwa feature lebih “menghibur” dan menjelaskan masalah daripada sekadar “menginformasikan”, karena feature adalah tulisan yang menuturkan peristiwa disertai penjelasan riwayat terjadinya, duduk perkaranya, proses pembentukannya, dan cara kerjanya. • Materi feature tidak jauh-jauh dari materi yang biasa dibuat berita. Dia ada di kiri, kanan,depan, dan belakang sebuah berita. • Itulah sebabnya feature seringkali menjadi pelengkap sebuah berita atau melengkapi hal-hal yang tidak bisa dimasukkan ke dalam sebuah berita, hal-hal yang terlewatkan.
  • 10. Katakanlah tiba-tiba ada kecelakaan pesawat terbang yang membawa 540 penumpang. Maka, hadirlah berita di berbagai media massa: 540 Penumpang LPJA Airlines Tewas Jakarta, 9/2 (LPJA) – Pihak berwenang memberikan kepastian bahwa sebanyak 540 penumpang LPJA Airlines tewas setelah pesawat yang mereka tumpangi jatuh di hutan Kalimantan Timur, Rabu malam. Belum ada kepastian penyebab jatuhnya pesawat tersebut, kecuali disebutkan bahwa kontak terakhir pesawat itu dengan menara pengawas dilakukan kira-kira pukul 10.20 WIB atau lima belas menit sebelum jadwal pendaratan pesawat itu di bandar udara Sepinggan, Balikpapan. Dst dst
  • 11. • Di saat seperti itu, jangan lupa soal fakta lain. Ada materi lain yang tidak leluasa untuk dimasukkan dalam berita; misalnya pesan-pesan seorang pramugari kepada mamanya, atau ada seorang pria yang terlihat terus menangis di ruang tunggu kantor LPJA Airlines menunggu kepastian nasib kekasihnya yang menurut rencana akan dinikahinya sebulan lagi. • Lihat pula manifes penerbangan. Ada tokoh? Ada artis? • Pada saat seperti itu perlu ketajaman dalam melihat keadaan, berempati, dan menghayati kejadian yang menghebohkan itu. • Perlu juga ketekunan. Soalnya ada sejumlah rinci yang harus didapat untuk membuat feature. • Perlu mencari kutipan-kutipan yang hidup. • Penulis feature memang akan lebih lama berada di lapangan dan akan lebih lelah dibandingkan mereka yang hanya memburu berita.
  • 12. Lelaki berperawakan tegap bak bintang Hollywood Silverter Stallon itu menangis tak henti-hentinya di tengah kerumunan orang yang sejak dua jam sebelumnya memenuhi ruangan humas LPJA Airlines. Kerumunan orang itu adalah para keluarga, kerabat, dan handai taulan penumpang pesawat LPJA Airlines yang jatuh di Kalimantan Timur, Rabu (8/2) malam . Sedangkan lelaki yang menangis sambil menutup mukanya dengan sapu tangan itu adalah calon suami Lisa (27), sekretaris sebuah perusahaan ternama, yang turut menjadi korban dalam kecelakaan tersebut. “Kami bulan depan siap menikah, tapi kini dia sudah pergi,” kata Seto Wibowo, lelaki berperawakan gagah yang mengaku berprofesi sebagai bankir. dst … dst….
  • 13. • Feature tidak selamanya harus dekat- dekat dengan berita. Saat anda terkesima pada keluguan seorang gadis kecil yang mengamen di Bus Kota, anda sudah terpancing untuk membuat feature. Di sini feature anda berdiri sendiri
  • 14. Apa yang bisa dijadikan bahan penulisan feature? • Hampir semua aspek kehidupan bisa dieksplorasi sebagai bahan penulisan feature. • (Kantor berita Reuters mempunyai rubrik semacam news feature, general feature, political feature). • Jenis tulisan yang ada di majalah-majalah wanita seperti tulisan di rubrik mode, sosok, profil, dan pariwisata juga termasuk jenis tulisan feature. • Yang harus diingat: feature bukan fiksi, karena dia adalah juga produk jurnalistik yang harus berdasarkan fakta, walaupun dalam penggarapannya feature itu mesti disajikan layaknya sebuah cerita pendek.
  • 15. • Secara umum, bentuk karangan khas dikatagorikan menjadi dua, yakni feature yang bersifat explanation atau penjabaran dan feature atau karkhas yang bersifat persuasive atau sering juga disebut argumentative feature.
  • 16. Explanation Feature antara lain: • News feature atau Sidebars, yaitu karangan khas yang tercantel langsung dengan berita lempang (News Peg). Tulisan ini merupakan suplemen berita lempang tetapi lebih banyak bercerita tentang manusia, pandangannya, harapannya, perasaannya, ketabahannya, dsb. Teknik penyajiannya bias humoristis, ironis, atau menciptakan ketegangan (suspense). • Historical Feature (Karkhas Sejarah). Model tulisan ini berupaya mengaktualkan masa lampau atau kejadian dalam sejarah sehingga ada keterkaitan dengan masa kini. Tulisan ini biasanya bermaksud menyegarkan ingatan pembaca akan kejadian yang bernilai sejarah. • Karkhas Perayaan. Model tulisan ini dibuat untuk memperingati hari-hari besar atau hari libur nasional seperti Lebaran, Natal, Nyepi, dsb. • Karkhas sosok pribadi (personality Profile). Model tulisan ini sering juga disebut dengan cerita sukses (success story) atau biografi.
  • 17. Human Interest Feature (Daya Pikat manusiawi). Model karkhas ini menonjolkan aspek-aspek dramatis, emosional, dan materi latar belakang yang menyangkut manusia sebagai cirinya ketimbang tulisan berita lempang yang materi pokoknya adalah peristiwa, pendapat, atau insiden. Karkhas human interest ini memperlakukan hal atau kejadian di balik perisriwa yang menimpa manusia seperti tekanan batin, euphoria, gagasan, ambisi, dsb. Tujuannya adalah untuk memberi sentuhan emosi kepada khalayak seperti simpati, antipati, senang, benci, marah, dsb. Objek karkhas ini biasanya orang-orang “unik” seperti Pelacur, Bartender, Paranormal, dsb. • Karkhas Pembuka Tabir (Curtain Raiser). Tulisan ini berisi langkah-langkah, peristiwa, atau pendapat untuk menyongsong atau sebagai persiapan menuju kejadian yang penting. Misalnya rencana kunjungan Kepala Negara Iran ke Indonesia atau menjelang Sidang Umum MPR/DPR. Model tulisan ini biasannya memakai bahan tertulis seperti doklumen, kliping, atau pendapat orang yang kompeten. • Karkhas Wisata. Menuturkan pengalaman wartawan/ penulis tentang hasil kunjungannya ke objek wisata yang menarik seperti keindahan alam, atraksi, peninggalan sejarah, tempat makanan yang khas, dsb.
  • 18. Argumentative atau Persuasive Feature • Feature Ilmu Pengetahuan Populer (Science Report). Tulisan ini menguraikan hal-hal yang bersifat ilmiah tetapi disajikan secara popular sehingga isinya mudah dibaca oleh umum. Kehadiran karkhas seperti ini dapat membantu sosialisasi ilmu atau mendidik khalayak untuk berpikir ilmiah. • Analisis Berita (News Analysis). Sering kali disebut juga sebagai berita bertafsir (interpretative report). Isinya mengungkap dan menjelaskan asal- muasal masalah yang kiompleks serta kemungkinan dampaknya. Analisis berita biasanya disiarkan bersamaan dengan berita lempang tentang masalah yang kompleks itu. • Laporan Berkedalaman (In depth report). Model tulisan ini membatasi diri khusus membahas satu aspek tertentu saja dari suatu masalah yang sebetulnya berdimensi banyak. Dengan konsentrasi pasa satu aspek, diharapkan isi laporan akan mendalam. • Feature Tuntunan keterampilan (How-To-Do-It). Model tulisan ini memberi tuntunan kepada pembaca mengenai keterampilan atau pengetahuan praktis atau kiat-kiat. Pembaca diharapkan bisa mendapatkan informasi praktis yang berguna dalam kehidupan sehari-hari.
  • 19. Lalu unsur-unsur apa saja yang perlu diperhatikan dalam menulis feature? • Kreativitas: Tak seperti penulisan berita biasa, penulisan feature memungkinkan sang penulis menciptakan sebuah cerita. Cerita disini dalam pengertian “news-story”. Tapi ia madih diikat etika bahwa tulisan harus akurat. Karangan fiktif dan khayalan tidak boleh. • Subyektifitas: Feature dapat ditulis dalam dalam bentuk ”aku”. Tapi bentuk ini sangat jarang diterapkan wartawan, kecuali wartawan petualang seperti Gerson Poyk. Wartawan baru dianjurkan menghindari bentuk ini karena bisa terjerumus untuk menonjolkan diri. • Informatif: Feature bisa memberikan informasi kepada masyarakat mengenai situasi atau aspek kehidupan yang mungkin diabaikan dalam penulisan berita biasa. Misalnya, anda menulis tentang pelestarian hutan atau feature bahaya merokok yang sarat informasi bagi pembaca. • Menghibur: Feature merupakan variasi dari berita rutin. Tulisan ringan tentang cara polisi melatih anjing pelacak, cara guru sekolah di daerah terisolir mendidik murid-muridnya bisa memberikan hiburan selingan. Feature bisa juga berkisah tentang peristiwa yang lucu. (majalah Time pernah menulis feature lucu tentang suami Sharon Stone yang dipatok (digigit?) biawak di sebuah kebun binatang di AS. Poin empat ini sebenarnya merupakan “roh” feature, yang sering dirumuskan sebagai unsur human entere • Panjangnya: Bisa hanya 200 kata bisa 20000 kata. (ini bukan esensi sebuah tulisan).
  • 20. Teknik penulisan • Jika dalam penulisan berita yang diutamakan ialah pengaturan fakta-fakta, dalam penulisan feature kita dapat memakai teknik ''mengisahkan sebuah cerita''. Memang itulah kunci perbedaan antara berita ''keras'' (spot news) dan feature. • Penulis feature pada hakikatnya adalah seorang yang berkisah. • Penulis melukis gambar dengan kata-kata: ia menghidupkan imajinasi pembaca; ia menarik pembaca agar masuk ke dalam cerita itu dengan membantunya mengidentifikasikan diri dengan tokoh utama. • Teknik penyajiannya boleh dikatakan mirip teknik menyajikan sebuah cerita pendek yang hebat. Penulis harus pandai mengatur alur cerita. Mau runtut atau flashback? Ini tergantung kebutuhan. • Pemilihan diksi, kata juga amat penting. Pilih kata benda yang konkret. Pilih verba yang kuat: “dipagut” lebih kuat dan spesifik dari pada “digigit” (ular). Jadi ketepatan dan spesifikasi penggunaan kata harus diperhatikan betul. Tapi jangan sampai terjerumus ke dalam hyperbole, bombasme, vurgaritas dan semacamnya. • Berbeda dengan berita, struktur penulisan feature bukan piramida terbalik. (lihat contoh kecelakaan pesawat). • Artinya, jika dalam menulis berita kita langsung ke masalah yang paling utama, maka dalam feature kita menjadikan masalah utama itu sebagai latar belakang.
  • 21. JUDUL • Judul Feature lebih bebas atau luwes dibanding judul berita lempang • Judul tetap mewakili isi • Usahakan membuat judul yang menggugah • Coba beri sentuhan efek puitis pada judul
  • 22. • MENGAPA UNDUR-UNDUR BERJALAN MUNDUR? • KASMARAN MAUT DI SARANG ELANG • PEROMPAK YANG HALUS DAN RAMAH • SUKA DUKA SANG PENYELAM • TRAGEDI DI KEBUN KARET • MENYULAP KAWASAN KUMUH • HIDUP ATAU MATI; GENDUT DICARI • GARA GARA NAMA SAMA
  • 23. Lead alias teras • Ada yang mengatakan bahwa lead feature ibarat umpan dalam kail. Begitu pentingnya lead ini sehingga feature yang baik tanpa lead yang mempesona akan kehilangan daya tariknya bagi pembaca. Namun ada yang membantah pendapat ini. Argumennya : ada feature yang memikat meski leadnya bisa-biasa saja. Feature yang ditulis Sindhunata umumnya memiliki lead yang biasa-biasa saja meskipun secara keseluruhan menarik sebagai sebuah feature
  • 24. Lead alias teras • Lead alias teras • Ada yang mengatakan bahwa lead feature ibarat umpan dalam kail. Begitu pentingnya lead ini sehingga feature yang baik tanpa lead yang mempesona akan kehilangan daya tariknya bagi pembaca. Namun ada yang membantah pendapat ini. Argumennya : ada feature yang memikat meski leadnya bisa-biasa saja. Feature yang ditulis Sindhunata umumnya memiliki lead yang biasa-biasa saja meskipun secara keseluruhan menarik sebagai sebuah feature • Banyak kajian yang membahas soal lead atau teras ini, termasuk jenis-jenis teras yang bisa digunakan penulis agar tulisannya tidak monoton.
  • 25. LKBN ANTARA punya jenis-jenis teras sebagai berikut Teras rangkuman berita (news summary lead) • Sama dengan yang dipergunakan dalam berita lempang. Teras ini merupakan pemadatan dari seluruh cerita dan menyajikan keseluruhan unsur lima W (who, what, when, where dan why) dan satu H (how). Contoh : (1)Dengan gayanya yang kocak Jaelani Naro menyatakan tiak mau mundur dari pencalonan wakil presiden sampai tanggal 11 Maret 1988, tengah hari, hanya beberapa jam sebelum pemilihan wakil presiden oleh Sidang Umum MPR dilaksanakan. Ia telah ikut menulis sejarah baru politk Indonesia, sebab ia tercatat sebagai orang pertama yang memberanikan dirinya tampil sebagai calon tandingan Sudharmono yang sudah diunggulkan dan sekaligus berusaha mengakhiri budaya “calon tunggal” untuk jabatan orang kedua di republik ini.
  • 26. Teras kutipan (quotation lead) • Teras ini dimulai dengan sebuah kutipan ucapan atau tulisan orang terkenal. Contoh : “Oh, East is East and West is West and never the twain shall meet!” Jika Rudyard Kipling sempat mengunjungi Wisma Antarbangsa di salah satu kampus Amerika Serikat, ia mungkin akan merevisi baris-baris dalam puisinya yang terkenal itu, sebab ia akan menyaksikan Timur dan Barat bukan hanya bertemu, tetapi juga hidup dan bekerja berdampingan dalam suasana penuh persahabatan. “Tangkap hidup atau mati,” Dengan suara baritonnya, Kapolri Jendral Sutanto memerintahkan anak buahnya agar tidak memberi ampun kepada Edy Gendut, aktor utama perampokan di bank BNI cabang kramat “Allahu Akbar”. Setelah itu, ia melakukan sujud syukur untuk menyampaikan terima kasihnya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena ia telah terpilih sebagai salah seorang menteri dalam Kabinet Pembangunan V.
  • 27. Teras kalimat tanya (question lead) • Teras jenis ini sama dengan teras kalimat pendek, tetapi dituliskan dalam bentuk interogasi, bukannya pernyataan, dengan tujuan menguji pengetahuan atau merangsang minat pembaca. Contoh : Berapa harga sebuah nyawa? Ia bisa berharga milyaran rupiah, jika tubuh yang dihidupinya kebetulan seorang kaya raya, tetapi ia bisa juga hanya berharga ribuan rupiah saja atau sama sekali tak bernilai. Yayasan Jantung Indonesia, Palang Merah Indonesia dan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia dengan cara masing-masing berusaha keras agar nyawa seseorang --yang sebenarnya tak ternilai harganya—tidak dibedakan dengan yang lain, karena kekayaan atau status sosialnya. Apa yang membuat sekelompok orang ngotot menolak pindah, meski gubuk tempat mereka tinggal terus dirayapi air yang menggenang?
  • 28. Teras kontras (contrast lead) • Teras jenis ini mengungkapkan dua fakta yang sangat berbeda dengan tujuan untuk memberi tekanan pada fakta yang akan menjadi tema ceritera. • Contoh : • Di sini, 45 tahun yang lalu, mereka saling menembak, berbunuh-bunuhan. Kini di tempat ini, muda-mudi Belanda dan Indonesia bercengkerama ria, memadu kasih, menjalin asmara. • Itulah pemandangan di Pantai Cinta, yang kini giat dipromosikan sebagai salah satu tujuan wisata.
  • 29. • Teras analogi (analogy lead) • Teras ini sama dengan teras kontras, tetapi ia menampilkan kesamaan antara fakta yang sudah dikenal dengan fakta yang akan menjadi tema ceritera. • Contoh : • Keduanya doyan apa saja mulai dari sayur- sayuran beras, daging, buah-buahan sampai dengan kertas. Tak salah lagi, koruptor yang tertangkap basah itu dijuluki “tikus berkepala hitam”.
  • 30. • Teras deskriptif (descriptive/picture lead) • Teras ini dimulai dengan melukiskan keadaan seseorang atau sesuatu. • Contoh : • Senyum selalu tersungging di bibirnya, rambutnya selalu tersisir rapi, sederet pulpen bertengger di saku baju safarinya dan bicaranya selalu lemah-lembut dan berhati-hati. Itulah ciri- ciri penampilan calon pejabat masa kini.
  • 31. • Teras bermuka dua (janus-faced lead) • Teras jenis ini melihat ke belakang atau ke depan dengan maksud menampilkan perbandingan dengan masa kini yang menjadi tema cerita. • Contoh : • Celana dengan bentuk bagian pinggang ke bawah lebar, sehingga mengesankan agak kedodoran, adalah idaman banyak remaja masa kini. Padahal, itu adalah mode 30 tahun lalu yang telah ditinggalkan penggemarnya yang kini sudah menjadi bapak-bapak atau kakek-kakek. Memang, sejarah selalu berulang dalam mode.
  • 32. Teras deskriptif (descriptive/picture lead) • Teras ini dimulai dengan melukiskan keadaan seseorang atau sesuatu. • Contoh : • Senyum selalu tersungging di bibirnya, rambutnya selalu tersisir rapi, sederet pulpen bertengger di saku baju safarinya dan bicaranya selalu lemah-lembut dan berhati-hati. Itulah ciri-ciri penampilan calon pejabat masa kini. • Laksana tarian peri langit, asap membumbung di atas Hotel Bali Beach yang membara terpanggang api. • Bola mata Juani berkaca-kaca ketika mengintip kemenakannya, Soleka, yang sedang mandi sore waktu itu. Dari bslik pagar sumur yang jarang, ia melihat kain basahan Soleka yang sering tersibak
  • 33. Lead Menuding Langsung • Dengan lead model ini, reporter berkomunikasi langsung dengan pembaca. Ciri-ciri lead ini adalah ditemukannya kata “anda”, dengan maksud pembaca menjadi bagian dari cerita. Contoh: Bila anda punya nama “kodian”, harap hati-hati. Salah-salah anda kena cekal tidak boleh ke luar negeri Bila harus memilih antara diet koleterol dan penyakit jantung, tentu anda memilih yang pertama
  • 34. Lead Penggoda • Lead ini adalah cara untuk mengelabui pembaca dengan cara bergurau. • Biasanya pendek dan umumnya memakai teka-teki Contoh: Pendatang baru itu tampak misterius dan agak menakutkan. Namanya memang bagus, Chlamydia pneumoniae, tapi wataknya merepotkan para peneliti. . Pembaca yang tak tahu apa atau siapa nama itu, tentunya bisa punya asosiasi beragam atas nama itu. Barulah pada kalimat berikutnya dijelaskan yang sebenarnya Itulah kuman penyebab penyakit radang paru-paru, yang tidak tergolong jenis bakteri, tapi juga bukan virus. Para ahli mengatakan, kuman itu membawa sebagian sifat bakteri dan sebagian lagi sifat virus.
  • 35. ENDING • Berbeda dengan berita lempang, ending dalam karangan khas memegang peranan penting karena di akhir tulisannya, penulis bisa memberi penekanan kembali misi dari tulisannya. • Pada bagian ending, penulis feature yang bagus akan meninggalkan kesan yang membekas kepada pembacanya.
  • 36. Ending Ringkasan. Feature bisa diakhiri dengan memberikan kesimpulan dari ------- . seluruh cerita Contoh: Misal feature tentang Musik dan kaum remaja bisa diakhiri dengan: Para peneliti menemukan remaja-remaja itu kelihatan bahagia, rileks dan bergairah saat menikmati musik, karena musik bagi mereka adalah suatui pengalaman sensasional yang mampu menggugah emosi dan kognitif. Apalagi kalau lirik lagu itu dapat mewakili isi hati mereka.
  • 37. Ending • Kilas balik. Pada akhir tulisan, penulis mengulang kembali tekanan atau nuansa yang sudah disampaikan lead Contoh: Lead: Bila harus memilih antara diet koleterol dan penyakit jantung, tentu anda memilih yang pertama. Ending: Diet kolesterol memang berarti banyak menahan diri, tapi anda tentu akan rela menyingkirkan sebagian makanan lezat dari piring anda jika makanan itu akan menjadimomok bagi jantung anda.
  • 38. Ending • Terbuka. Pada ending, penulis juga bisa mengutarakan perspektif baru dari tema yang ditulis dengan kalimat pertanyaan atau kata-kata yang mengandung harapan, saran, atau tantangan. Contoh ending tulisan tentang anak-anak dari kalangan tak mampu: Kalau saja semua pihak mau menganggap anak-anak miskin itu adalah juga anak sendiri, maka paling tidak, “masa emas” pertumbuhan anak semasa balita tidak akan hilang begitu saja.
  • 39. Ending • Kutipan. Tulisan feature juga bisa diakhiri dengan kutipan seseorang, seperti tokoh sentral dalam tulisan atau ucapan pakar, puisi, lirik lagu, dsb. Contoh: Gubernur DKI yang saat Pilkada menjadikan isu banjir sebagai komoditi menggaet simpati, kini angkat tangan. Lalu kepada siapa lagi masalah banjir kita tanyakan. Mungkin Ebiet benar: “Mari kita bertanya pada rumput yang bergoyang.”