SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
BAB II

Tinjauan Pustaka
Menurut pengetahuan penulis, sejauh ini belum ada tulisan yang khusus
membahas tentang judul yang penulis angkat yakni “Fitrah Beragama Dalam Hubunganya
Dengan Manusia Terhadap Pendidikan”.

Oleh karena itu, penulis berusaha untuk

memaparkan hal-hal yang berkaitan dengan judul tersebut pada bab-bab berikutnya.
a. Fitrah manusia
Ditinjau dari segi bahasa, fitrah berarti: “ciptaan, sifat tertentu yang mana setiap
yang maujud disifati denganya pada awal masa penciptaanya, sifat pembawaan manusia
(yang ada sejak lahir), agama as-sunnah”. 1
Dalam surah Ar-Rum dijelaskan bahwa:




    





    



   

Terjemahannya
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas)
fitrah Allah yang Telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada
peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia
tidak mengetahui.2
Makna fitrah Allah, sebagaimana dalam Q.S Al-Rum ayat 30 adalah suatu
kekuatan /daya untuk mengenal /mengakui Allah (keimanan kepadanya) yang
menetap/menancap di dalam diri manusia. Dengan demikian makna fitrah adalah suatu

1

Muhaimin, Op.cit., h. 16
2

Departemen Agama RI, Al Qur'an dan Terjemahnya, (Edisi Revisi; Semarang: PT. Karya
Toha Putra, 1995), h. 976
ketentuan atau kemampuan (potensi terpendam) yang menetap/menancap padsa diri
manusia sejak awal kejadianya, untuk komitmen terhadap nilai-nilai keimanan kepadanNya, cenderung kepada kebenaran (hanif), dan potensi merupakan ciptaan Allah. 3
Kalau kita merujuk pada definisi fitrah (menurut bahasa dan istilah), tentu fitrah
yang dianugrahkan Allah SWT. Kepada manusia tidak terbatas nilai dan jumlahnya.
Lebih jauh lagi akan menghasilkan pemahaman tentang makna fitrah yang lebih luas.
Sebab, segala sesuatu yang berhubungan dengan proses penciptaan (fatharah) manusia
dinamakan fitrah. Legalitas pemberian fitrah pun tidak hanya ketika lahir kedunia tetapi
terus berlaku tetap (istamara), bahkan akan sampai pada hari perhitungan di dalam
akhirat kelak.
Fitrah yang diberikan allah swt, kepada manusia bersifat universal. Secara garis
besar, ijmal –nya mencakup pada empat bidang, yaitu fitrah ketauhidan (al-fitrah fi altauhid), fitrah suci dari dosa (al-fitrah fi al-dzunub), fitrah kemuliaan (al-fitrah fi aliikraman), dan fitrah sosial (al-fitrah fi al-ijtimaiyyah).4
1) Fitrah ketauhidan (al-fitrah fi al-tauhid). Sebelum manusia diciptakan bentuknya, dia
telah membawa naluri ketauhidan (monoteisme) sebagai fitrahnya, yaitu naluri untuk
bertuhan. Hal ini dikenal dengan istilah perjanjian primordial antara manusia
(makhluk) dengan Khaliknya di alam ruh, ketika Allah Swt hendak menciptakan
manusia. Dengan fitrah ketauhidan inilah, manusia akan dapat membedakan antara
perbuatan yang baik dan buruk. Dengan sendirinya dia akan merasa tenteram dan
bahagia kehidupanya apa bila dia memihak pada kebenaran, kebaikan, atau kesucian
karena hal itu sesuai dengan fitrah ketauhidannya. Sebaliknya manusia akan
kehilangan rasa ketenteraman hati serta ketenangan jiwanya manakala di melakukan

3

Ibid., h. 17
Mukniah, Materi Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruang Tinggi, (Cet. I; Ar-Ruzz Media:
Yogyakarta, 2011), h. 21
4
kejahatan (al-fahsya), kekejian (al-munkar), kepalsuan (al- batil), dan perbuatan dosa
lainya karena bertentangan dengan hakikat fitrahnya. 5
2) Fitrah suci dari dosa (al-fitrah fi al-dzunub). Ketika manusia lahir ke dunia dari
kandungan ibunya, di dalam keadaan suci, bersih tanpa noda ataupun dosa bagaikan
kertas putih dalam islam ada istilah dosa warisan orangtuanya. Justru Islam
mengajarkan agar menjaga dan melindunginya dengan baik, sebab di termasuk
ciptaan dan titipan Sang Ilahi, dan berdosa besar bagi orang yang menelantarkanya. 6
3) Fitrah kemuliaan (al-fitrah al-ikramari). Manusia diciptakan dengan bentuk yang
sempurna sebagai perwujudan atas kemuliaannya di hadapan Allah Swt.
4) Fitrah sosial (al-fitrah fi al-ijtimaiyyah). Fitrah jenis ini pernah ditunjukkan Nabi
Adam a.s. yang memohon kepada Allah Swt. Agar menciptakan mahkluk lain yang
akan ikut menemaninya hidup disurga. Untuk itu, melakukan hubungan interaksi antar
sesama manusia merupakan sebuah kebutuhan yang sifatnya sunnatullah (natural of
law). Sebab, manusia yang notabene sebagai makhluk sosial animal, tentu tidak akan
mampu melaksanakan fungsinya sebagai

secara kaffah (komprehensif)

tanpa adanya bantuan dari pihak lain. 7
b. Pendidikan Agama Islam
1) Pengertian Pendidikan Islam
Pendidikan Islam merupakan suatu yang sangat penting bagi umat Islam.
Dengan pendidikan, kaum muslimin tidak hanya memiliki kepribadian Islami, tapi juga
memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas serta manguasai ajaran-ajaran agama
Islam dengan baik sehingga mampu membedakan antara haq (benar) dengan yang bathil
(salah). Di samping itu dengan pendidikan Islam, diharapkan tumbuh dan meningkatkan
5

Ibid., h.21-22
Ibid., h. 22
7
Ibid., h. 23
6
kemampuan kaum muslimin dalam mengekspresikan nilai-nilai Islam dalam berbagai
aspek kehidupan. Kearah itu pendidikan harus berlangsung secara berkesinambungan
(istimrorriyyah) sehingga kontinuitas terjamin.
Dalam upaya agar manusia dapat menjalankan fungsi kemanusiaannya, maka
diperlukan suatu sarana agar fungsi tersebut dapat terlaksana, dan pendidikan adalah
salah satunya. Pendidikan merupakan masalah yang sangat penting dalam kehidupan,
bukan saja sangat penting, bahkan masalah pendidikan ini sama sekali tidak bisa
dipisahkan dari kehidupan, baik dalam kehidupan keluarga, maupun dalam kehidupan
bangsa dan negara.
Maju mundurnya suatu bangsa sebagian besar ditentukan oleh maju mundurnya
pendidikan di negara tersebut, sebab pembangunan ekonomi, sosial budaya, politik dan
pertahanan keamanan pada suatu bangsa atau negara, mutlak memerlukan keikutsertaan
upaya pendidikan untuk menstimulir dan menyertai dalam setiap fase dan proses
pembangunan.
Pengertian pendidikan adalah suatu proses dimana suatu bangsa mempersiapkan
generasi mudanya untuk menjalankan kehidupan dan memenuhi tujuan kehidupan secara
efektif dan efisien. Pendidikan lebih dari sekadar pengajaran, karena dalam kenyataan
pendidikan adalah suatu proses dimana suatu bangsa atau negara membina dan
mengembangkan kesadaran diri di antara individu-individu. Dengan kesadaran tersebut,
suatu bangsa atau negara dapat mewariskan kekayaan budaya atau pemikiran kepada
generasi berikutnya, sehingga menjadi inspirasi bagi mereka dalam setiap aspek
kehidupan.8
Dalam bahasa Arab disebut tarbiyah dan kata rabba, kata ini sering digunakan
sejak

zaman

Nabi

Muhammad

saw.

sebagaimana

yang

tercantum dalam QS Al- Isra ayat 24 :
  
    
  
 
8

Azyumardi Azra, Esai-esai Intelektual Muslim dan Pendidian Islam (Cet. I; Yogyakarta : Logos.
1999), h. 3
Terjemahnya:
“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan
dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana
mereka berdua telah mendidik Aku waktu kecil".9
Menurut epistimologi para ahli mengemukakan berbagai arti tentang pendidikan
Prof. Zaharai Idris, M.A. misalnya, mengatakan bahwa .Pendidikan ialah serangkaian
kegiatan komunikasi yang bertujuan, antara manusia dewasa dengan si anak didik secara
tatap muka atau dengan menggunakan media dalam rangka memberikan bantuan
terhadap perkembangan anak seutuhnya. 10
Prof. Dr. M.J Langeveld mengatakan bahwa .Pendidikan ialah pemberian
bimbingan dan bantuan rohani bagi yang masih memerlukannya.11
Ahmad D. Marimba berpendapat bahwa .Pendidikan adalah bimbingan atau
pimpinan secara sadar oleh pendidik terdapat perkembangan jasmani dan rohani terdidik
menuju terbentuknya kepribadian yang utama.12
Menurut John Dewey seperti yang dikutip oleh sudirman Pendidikan adalah
proses pembentukan kecakapan-kecakapan yang fundamental secara intelektual dan
emosional ke arah alam dan sesama manusia.13 Menurut K.H. Dewantara .Pendidikan
adalah daya upaya untuk memajukan perkembangan budi pekerti (kekuatan batin),
pikiran (intelek) dan jasmani anak.
Dalam ensiklopedia Pendidikan Indonesia, dijelaskan tentang pengertian
pendidikan sebagai berikut. Pendidikan adalah proses membimbing manusia dari
kegelapan, kebodohan dan kecerdasan pengetahuan. Dalam artian, pendidikan baik yang
formal maupun informal, meliputi segala yang memperluas segala pengetahuan manusia
tentang dirinya sendiri dan tentang duni dimana hidup.14
9

Departemen Agama RI, Alquran dan Terjemahannya,(Semarang: Cv. Toha Putra, 1995), h. 428
Zahara Idris, Dasar-Dasar Kependidika, ( Bandung : Angkasa. T.th ), h. 11
11
Sutari Imam Bernadib, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Cet. X; Yogyakarta : Yayasan Penerbit FIP
IKIP, t. Th), h. 5
12
Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Cet. I;Bandung : PT.Al-Ma.arif , t. Th),
h. 20
13
Sudirman.et. al. Ilmu Pendidikan. (Cet. V; Bandung : PT. Rosdakarya, 1991 ), h.4
14
Soegarda Poerbakawartja, Ensiklopedi Pendidikan (Cet.I; Jakarta : Gunung Agung, 1998), h. 210
10
Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa Pendidikan ialah usaha
manusia secara sadar bertujuan mengembangkan jasmani dan rohani anak didik sampai
tujuan yang dicita-citakan oleh Pendidikan, hal ini mengandung arti bahwa Pendidikan
merupakan suatu proses yang kontinu. Ia merupakan pengulangan yang perlahan tetapi
pasti dan terus-menerus sehingga sampai pada bentuk yang diinginkan. Disisi lain
pendidikan sangat penting bagi kehidupan manusia, ia merupakan kebutuhan mutlak
harus dipenuhi untuk mempertahankan eksistensi ummat manusia atau juga dapat
dikatakan bahwa pendidikan adalah tuntunan atau bimbingan itu harus dapat
merealisasikan

potensi-potensi

yang

dimiliki

oleh

anak

didik

yang

bersifat

menumbuhkan serta mengembangkan baik jasmani maupun rohani.
Setelah penulis menguraikan beberapa pengertian pendidikan secara umum
maka tentunya ada pengertian secara khusus. Pengertian secara khusus ini adalah
pengertian pendidikan menurut Islam. Jika pengertian pendidikan dikaitkan dengan
agama Islam akan menimbulkan makna lain dan mempunyai arti tersendiri, di samping
ada perbedaan-perbedaan atau sifat yang menjadi ciri-ciri dalam pendidikan Islam, yaitu
pendidikan yang diwarnai oleh nilai-nilai Islam.
Pendidikan umum diharapkan terbentuknya kepribadian anak didik sesuai
dengan ajaran Islam, sehingga ia menjadi orang dewasa yang berbudi pekerti luhur
menurut ukuran Islam.

Hal ini sesuai dengan pengertian pendidikan Islam yang

dikemukakan oleh :
Menurut Drs. Ahmad D. Marimba seperti dikutip oleh Nu Uhbiyat Pendidikan
Islam adalah bimbingan jasmani, rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju
kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam.15
Dari uraian tersebut di atas dapat diambil kesimpulan bahwa para ahli
pendidikan Islam berbeda pendapat menitik beratkan pada segi pembentukan akhlak
anak, sebagian lagi menurut pendidikan teori dan praktek, sebagian lain menghendaki
terwujudnya kepribadian muslim. Namun dari perbedaan pendapat tersebut dapat diambil

15

Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam (Cet. II; Bandung : Pustaka Setia,1997), h. 9
kesimpulan adanya titik persamaan yang secara ringkas dapat dikemukakan sebagai
berikut : Pendidikan Islam adalah bimbingan yang dilakukan oleh orang dewasa kepada
anak didik dalam masa pertumbuhan agar ia memiliki kepribadian muslim. Konsep yang
lebih jelas dan tegas bahkan mudah dipahami banyak orang adalah pendidikan yang
dirumuskan dalam UU RI No 2 th 1989. Bab 1, pasal 1. butir 1 :
“Pendidikan ialah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran dan atau latihan bagi peranan masa yang akan datang”. 16
Konsep ini menjelaskan, bahwa pendidikan memiliki fungsi dan tujuan tertentu,
dengan pendidikan akan tercapai kehidupan yang harmonis yang seimbang antara
kehidupan fisik material, kebutuhan mental spiritual, mampu berdiri sendiri tanpa
ketergantungan terhadap orang lain dan berfungsi sebagaimana mestinya sesuai dengan
nilai-nilai yang dianut serta cita-cita yang telah ditetapkan.
Dari beberapa pengertian pendidikan secara umum yang telah diuraikan di atas,
jika dikaitkan dengan agama Islam, akan menimbulkan intepretasi lain, dan mempunyai
arti tersendiri, disamping ada perbedaan-perbedaan atau sifat yang menjadi ciri-ciri
dalam pendidikan, yaitu pendidikan yang diwarnai oleh nilai-nilai muatan agama Islam.
Jika dengan pendidikan umum diharapkan terbentuknya kepribadian anak didik, maka
dengan pendidikan Islam diharapkan dapat terbentuk kepribadian anak didik sesuai
dengan ajaran Islam, sehingga ia menjadi orang dewasa yang berbudi luhur menurut
ajaran Islam, sebagaimana pengertian pendidikan Islam yang dikemukakan oleh Ahmad
D. Marimba sebagai berikut : .Pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani
berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju pada terbentuknya kepribadian utama.17
Menurut Soegarda Poerbakawatja adalah : Pendidikan Islam adalah segala
usaha yang dilakukan umat Islam yang telah dewasa untuk membentuk manusia muslim
yang berakhlak luhur, berbudi mulia atau tinggi dan bertakwa serta bertanggung jawab
tentang kesejahteraan umat atas dasar pengabdian kepada Allah.18

16

Oemar Hamalik, Media Pendidikan ( Cet. VIO; Bandung : PT. Citra Aditya Bakti, 1994), h. 7
Ahmad D Marimba, op.cit., h.23
18
Ibid., h. 214
17
Sementara DR. Hasan Langulung mendefinisikan sebagai berikut : Pendidikan
Islam adalah proses penyiapan generasi muda untuk mengisi peran, pemindah
pengetahuan dan nilai-nilai Islam yang diselaraskan dengan fungsi manusia untuk
beramal di dunia dan memetik hasilnya di akhirat.19
Dari beberapa pengertian-pengertian tentang pendidikan tersebut di atas, terlihat
jelas perbedaan antara pendidikan Islam dengan pendidikan umum. Dalam pendidikan
umum yang menjadi sumber pengetahuan adalah kebudayaan, yaitu nilai-nilai yang
berkembang dalam masyarakat sehingga dari hasil cita rasa dan karya manusia secara
estafet diwariskan kepada generasi penerus, sedangkan dalam pengertian pendidikan
Islam, pengembangan pengetahuan disamping bersumber pada kebudayaan juga
bersumber pada Al-Qur’an dan Hadits yang sekaligus menjadi filter nilai-nilai
kebudayaan.

19

Hasan Langgung, Beberapa Pemikiran tentang Pendidikan Islam
Ma.arif.1908), h. 75

(Cet. I;Bandung : Al-

More Related Content

What's hot

Tujuan, subjek, objek, metode pendidikan
Tujuan, subjek, objek, metode pendidikanTujuan, subjek, objek, metode pendidikan
Tujuan, subjek, objek, metode pendidikan
Santi Susanti
 
Makalah Tarbiyah Istimroriyah
Makalah Tarbiyah IstimroriyahMakalah Tarbiyah Istimroriyah
Makalah Tarbiyah Istimroriyah
Hafshah Zuhairoh
 
AA301 – ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN
AA301 – ISLAM DAN ILMU PENGETAHUANAA301 – ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN
AA301 – ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN
As Nuurien Najma
 
Makalah (pentingnya pendidikan dalam perspektif islam)
Makalah (pentingnya pendidikan dalam perspektif islam)Makalah (pentingnya pendidikan dalam perspektif islam)
Makalah (pentingnya pendidikan dalam perspektif islam)
Novia Senja
 
Revisi Makalah SPI (Lembaga Pendidikan Islam Al-Ribath)
Revisi Makalah SPI (Lembaga Pendidikan Islam Al-Ribath)Revisi Makalah SPI (Lembaga Pendidikan Islam Al-Ribath)
Revisi Makalah SPI (Lembaga Pendidikan Islam Al-Ribath)
Ali Murfi
 
Modul 3108 prekembangan kerohanian dan moral
Modul 3108 prekembangan kerohanian dan moralModul 3108 prekembangan kerohanian dan moral
Modul 3108 prekembangan kerohanian dan moral
Hon Shan Shan
 
ilmu dalam islam
ilmu dalam islamilmu dalam islam
ilmu dalam islam
mkazree
 

What's hot (20)

Tujuan, subjek, objek, metode pendidikan
Tujuan, subjek, objek, metode pendidikanTujuan, subjek, objek, metode pendidikan
Tujuan, subjek, objek, metode pendidikan
 
Nota pendidikan islam
Nota pendidikan islamNota pendidikan islam
Nota pendidikan islam
 
Islam dan Ilmu Pengetahuan
Islam dan Ilmu PengetahuanIslam dan Ilmu Pengetahuan
Islam dan Ilmu Pengetahuan
 
Makalah Tarbiyah Istimroriyah
Makalah Tarbiyah IstimroriyahMakalah Tarbiyah Istimroriyah
Makalah Tarbiyah Istimroriyah
 
Bab 8 Islam dan Ilmu Pengetahuan
Bab 8 Islam dan Ilmu PengetahuanBab 8 Islam dan Ilmu Pengetahuan
Bab 8 Islam dan Ilmu Pengetahuan
 
AA301 – ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN
AA301 – ISLAM DAN ILMU PENGETAHUANAA301 – ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN
AA301 – ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN
 
Peran agama islam bagi anak didik
Peran agama islam bagi anak didikPeran agama islam bagi anak didik
Peran agama islam bagi anak didik
 
Makalah (pentingnya pendidikan dalam perspektif islam)
Makalah (pentingnya pendidikan dalam perspektif islam)Makalah (pentingnya pendidikan dalam perspektif islam)
Makalah (pentingnya pendidikan dalam perspektif islam)
 
Tamadun islam
Tamadun islamTamadun islam
Tamadun islam
 
Revisi Makalah SPI (Lembaga Pendidikan Islam Al-Ribath)
Revisi Makalah SPI (Lembaga Pendidikan Islam Al-Ribath)Revisi Makalah SPI (Lembaga Pendidikan Islam Al-Ribath)
Revisi Makalah SPI (Lembaga Pendidikan Islam Al-Ribath)
 
14155621 topik6konseppendidikan
14155621 topik6konseppendidikan14155621 topik6konseppendidikan
14155621 topik6konseppendidikan
 
Subjek dan objek pendidikan
Subjek dan objek pendidikanSubjek dan objek pendidikan
Subjek dan objek pendidikan
 
Etika guru
Etika guruEtika guru
Etika guru
 
Modul 3108 prekembangan kerohanian dan moral
Modul 3108 prekembangan kerohanian dan moralModul 3108 prekembangan kerohanian dan moral
Modul 3108 prekembangan kerohanian dan moral
 
Ipi
IpiIpi
Ipi
 
Ujikompre
UjikompreUjikompre
Ujikompre
 
Akidah
AkidahAkidah
Akidah
 
ilmu dalam islam
ilmu dalam islamilmu dalam islam
ilmu dalam islam
 
Ipi2.rtf
Ipi2.rtfIpi2.rtf
Ipi2.rtf
 
Ndp rekonstruksi
Ndp rekonstruksiNdp rekonstruksi
Ndp rekonstruksi
 

Similar to Bab ii

abdi,+01.+Abdul+Maten+&+Nur+Sahed.pdf
abdi,+01.+Abdul+Maten+&+Nur+Sahed.pdfabdi,+01.+Abdul+Maten+&+Nur+Sahed.pdf
abdi,+01.+Abdul+Maten+&+Nur+Sahed.pdf
darsitun1
 
Filsafat pendidikan islam
Filsafat pendidikan islamFilsafat pendidikan islam
Filsafat pendidikan islam
Idrus Abidin
 
Makalah potensi dasar manusia dan tugas manusia kel. 1
Makalah potensi dasar manusia dan tugas manusia kel. 1Makalah potensi dasar manusia dan tugas manusia kel. 1
Makalah potensi dasar manusia dan tugas manusia kel. 1
Rakhmi Vegi Arizka
 
pengantar pendidikan
pengantar pendidikanpengantar pendidikan
pengantar pendidikan
trisca
 
Kepentingan pendidikan islam dalam melahirkan modal insan yang
Kepentingan pendidikan islam dalam melahirkan modal insan yangKepentingan pendidikan islam dalam melahirkan modal insan yang
Kepentingan pendidikan islam dalam melahirkan modal insan yang
Rahila Najihah
 
analisis tujuan pendidikan nasional
analisis tujuan pendidikan nasionalanalisis tujuan pendidikan nasional
analisis tujuan pendidikan nasional
sofwan jamiel
 
Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur'an
Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur'anPendidikan Karakter Berbasis Al-Qur'an
Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur'an
iqbalmayzun
 
8. BAB 7- PENGHAYATAN BUDAYA ILMU DAN PENDIDIKAN.pptx
8. BAB 7- PENGHAYATAN BUDAYA ILMU DAN PENDIDIKAN.pptx8. BAB 7- PENGHAYATAN BUDAYA ILMU DAN PENDIDIKAN.pptx
8. BAB 7- PENGHAYATAN BUDAYA ILMU DAN PENDIDIKAN.pptx
NabilaZaid1
 
Sumber Dasar Pendidikan Islam
Sumber Dasar Pendidikan IslamSumber Dasar Pendidikan Islam
Sumber Dasar Pendidikan Islam
Ameilya P P
 
Afi parnawi. makalah. lingkungan sekolah.stai ibnu sina
Afi parnawi.  makalah. lingkungan sekolah.stai ibnu sinaAfi parnawi.  makalah. lingkungan sekolah.stai ibnu sina
Afi parnawi. makalah. lingkungan sekolah.stai ibnu sina
Dr. Afi Parnawi, M.Pd
 
Pendidikan anak usia dini dalam perspektif islam
Pendidikan anak usia dini dalam perspektif islamPendidikan anak usia dini dalam perspektif islam
Pendidikan anak usia dini dalam perspektif islam
lizelwati
 

Similar to Bab ii (20)

abdi,+01.+Abdul+Maten+&+Nur+Sahed.pdf
abdi,+01.+Abdul+Maten+&+Nur+Sahed.pdfabdi,+01.+Abdul+Maten+&+Nur+Sahed.pdf
abdi,+01.+Abdul+Maten+&+Nur+Sahed.pdf
 
Filsafat pendidikan islam
Filsafat pendidikan islamFilsafat pendidikan islam
Filsafat pendidikan islam
 
Makalah potensi dasar manusia dan tugas manusia kel. 1
Makalah potensi dasar manusia dan tugas manusia kel. 1Makalah potensi dasar manusia dan tugas manusia kel. 1
Makalah potensi dasar manusia dan tugas manusia kel. 1
 
Axio
AxioAxio
Axio
 
pengantar pendidikan
pengantar pendidikanpengantar pendidikan
pengantar pendidikan
 
Landasan Kependidikan
Landasan KependidikanLandasan Kependidikan
Landasan Kependidikan
 
Kepentingan pendidikan islam dalam melahirkan modal insan yang
Kepentingan pendidikan islam dalam melahirkan modal insan yangKepentingan pendidikan islam dalam melahirkan modal insan yang
Kepentingan pendidikan islam dalam melahirkan modal insan yang
 
analisis tujuan pendidikan nasional
analisis tujuan pendidikan nasionalanalisis tujuan pendidikan nasional
analisis tujuan pendidikan nasional
 
Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur'an
Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur'anPendidikan Karakter Berbasis Al-Qur'an
Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur'an
 
Bab ii editan me
Bab ii editan meBab ii editan me
Bab ii editan me
 
8. BAB 7- PENGHAYATAN BUDAYA ILMU DAN PENDIDIKAN.pptx
8. BAB 7- PENGHAYATAN BUDAYA ILMU DAN PENDIDIKAN.pptx8. BAB 7- PENGHAYATAN BUDAYA ILMU DAN PENDIDIKAN.pptx
8. BAB 7- PENGHAYATAN BUDAYA ILMU DAN PENDIDIKAN.pptx
 
3. hakikat pendidikan islam - editan.pdf
3. hakikat pendidikan islam - editan.pdf3. hakikat pendidikan islam - editan.pdf
3. hakikat pendidikan islam - editan.pdf
 
Sumber Dasar Pendidikan Islam
Sumber Dasar Pendidikan IslamSumber Dasar Pendidikan Islam
Sumber Dasar Pendidikan Islam
 
bimbingan konseling.docx
bimbingan konseling.docxbimbingan konseling.docx
bimbingan konseling.docx
 
Peran agama islam bagi anak didik
Peran agama islam bagi anak didikPeran agama islam bagi anak didik
Peran agama islam bagi anak didik
 
Afdha hidayat pp
Afdha hidayat ppAfdha hidayat pp
Afdha hidayat pp
 
Afi parnawi. makalah. lingkungan sekolah.stai ibnu sina
Afi parnawi.  makalah. lingkungan sekolah.stai ibnu sinaAfi parnawi.  makalah. lingkungan sekolah.stai ibnu sina
Afi parnawi. makalah. lingkungan sekolah.stai ibnu sina
 
Afi parnawi. makalah. lingkungan sekolah.stai ibnu sina
Afi parnawi.  makalah. lingkungan sekolah.stai ibnu sinaAfi parnawi.  makalah. lingkungan sekolah.stai ibnu sina
Afi parnawi. makalah. lingkungan sekolah.stai ibnu sina
 
Pendidikan anak usia dini dalam perspektif islam
Pendidikan anak usia dini dalam perspektif islamPendidikan anak usia dini dalam perspektif islam
Pendidikan anak usia dini dalam perspektif islam
 
Pendidikan dan pengetahuan anak menurut islam
Pendidikan dan pengetahuan anak menurut islamPendidikan dan pengetahuan anak menurut islam
Pendidikan dan pengetahuan anak menurut islam
 

Bab ii

  • 1. BAB II Tinjauan Pustaka Menurut pengetahuan penulis, sejauh ini belum ada tulisan yang khusus membahas tentang judul yang penulis angkat yakni “Fitrah Beragama Dalam Hubunganya Dengan Manusia Terhadap Pendidikan”. Oleh karena itu, penulis berusaha untuk memaparkan hal-hal yang berkaitan dengan judul tersebut pada bab-bab berikutnya. a. Fitrah manusia Ditinjau dari segi bahasa, fitrah berarti: “ciptaan, sifat tertentu yang mana setiap yang maujud disifati denganya pada awal masa penciptaanya, sifat pembawaan manusia (yang ada sejak lahir), agama as-sunnah”. 1 Dalam surah Ar-Rum dijelaskan bahwa:                           Terjemahannya Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang Telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.2 Makna fitrah Allah, sebagaimana dalam Q.S Al-Rum ayat 30 adalah suatu kekuatan /daya untuk mengenal /mengakui Allah (keimanan kepadanya) yang menetap/menancap di dalam diri manusia. Dengan demikian makna fitrah adalah suatu 1 Muhaimin, Op.cit., h. 16 2 Departemen Agama RI, Al Qur'an dan Terjemahnya, (Edisi Revisi; Semarang: PT. Karya Toha Putra, 1995), h. 976
  • 2. ketentuan atau kemampuan (potensi terpendam) yang menetap/menancap padsa diri manusia sejak awal kejadianya, untuk komitmen terhadap nilai-nilai keimanan kepadanNya, cenderung kepada kebenaran (hanif), dan potensi merupakan ciptaan Allah. 3 Kalau kita merujuk pada definisi fitrah (menurut bahasa dan istilah), tentu fitrah yang dianugrahkan Allah SWT. Kepada manusia tidak terbatas nilai dan jumlahnya. Lebih jauh lagi akan menghasilkan pemahaman tentang makna fitrah yang lebih luas. Sebab, segala sesuatu yang berhubungan dengan proses penciptaan (fatharah) manusia dinamakan fitrah. Legalitas pemberian fitrah pun tidak hanya ketika lahir kedunia tetapi terus berlaku tetap (istamara), bahkan akan sampai pada hari perhitungan di dalam akhirat kelak. Fitrah yang diberikan allah swt, kepada manusia bersifat universal. Secara garis besar, ijmal –nya mencakup pada empat bidang, yaitu fitrah ketauhidan (al-fitrah fi altauhid), fitrah suci dari dosa (al-fitrah fi al-dzunub), fitrah kemuliaan (al-fitrah fi aliikraman), dan fitrah sosial (al-fitrah fi al-ijtimaiyyah).4 1) Fitrah ketauhidan (al-fitrah fi al-tauhid). Sebelum manusia diciptakan bentuknya, dia telah membawa naluri ketauhidan (monoteisme) sebagai fitrahnya, yaitu naluri untuk bertuhan. Hal ini dikenal dengan istilah perjanjian primordial antara manusia (makhluk) dengan Khaliknya di alam ruh, ketika Allah Swt hendak menciptakan manusia. Dengan fitrah ketauhidan inilah, manusia akan dapat membedakan antara perbuatan yang baik dan buruk. Dengan sendirinya dia akan merasa tenteram dan bahagia kehidupanya apa bila dia memihak pada kebenaran, kebaikan, atau kesucian karena hal itu sesuai dengan fitrah ketauhidannya. Sebaliknya manusia akan kehilangan rasa ketenteraman hati serta ketenangan jiwanya manakala di melakukan 3 Ibid., h. 17 Mukniah, Materi Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruang Tinggi, (Cet. I; Ar-Ruzz Media: Yogyakarta, 2011), h. 21 4
  • 3. kejahatan (al-fahsya), kekejian (al-munkar), kepalsuan (al- batil), dan perbuatan dosa lainya karena bertentangan dengan hakikat fitrahnya. 5 2) Fitrah suci dari dosa (al-fitrah fi al-dzunub). Ketika manusia lahir ke dunia dari kandungan ibunya, di dalam keadaan suci, bersih tanpa noda ataupun dosa bagaikan kertas putih dalam islam ada istilah dosa warisan orangtuanya. Justru Islam mengajarkan agar menjaga dan melindunginya dengan baik, sebab di termasuk ciptaan dan titipan Sang Ilahi, dan berdosa besar bagi orang yang menelantarkanya. 6 3) Fitrah kemuliaan (al-fitrah al-ikramari). Manusia diciptakan dengan bentuk yang sempurna sebagai perwujudan atas kemuliaannya di hadapan Allah Swt. 4) Fitrah sosial (al-fitrah fi al-ijtimaiyyah). Fitrah jenis ini pernah ditunjukkan Nabi Adam a.s. yang memohon kepada Allah Swt. Agar menciptakan mahkluk lain yang akan ikut menemaninya hidup disurga. Untuk itu, melakukan hubungan interaksi antar sesama manusia merupakan sebuah kebutuhan yang sifatnya sunnatullah (natural of law). Sebab, manusia yang notabene sebagai makhluk sosial animal, tentu tidak akan mampu melaksanakan fungsinya sebagai secara kaffah (komprehensif) tanpa adanya bantuan dari pihak lain. 7 b. Pendidikan Agama Islam 1) Pengertian Pendidikan Islam Pendidikan Islam merupakan suatu yang sangat penting bagi umat Islam. Dengan pendidikan, kaum muslimin tidak hanya memiliki kepribadian Islami, tapi juga memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas serta manguasai ajaran-ajaran agama Islam dengan baik sehingga mampu membedakan antara haq (benar) dengan yang bathil (salah). Di samping itu dengan pendidikan Islam, diharapkan tumbuh dan meningkatkan 5 Ibid., h.21-22 Ibid., h. 22 7 Ibid., h. 23 6
  • 4. kemampuan kaum muslimin dalam mengekspresikan nilai-nilai Islam dalam berbagai aspek kehidupan. Kearah itu pendidikan harus berlangsung secara berkesinambungan (istimrorriyyah) sehingga kontinuitas terjamin. Dalam upaya agar manusia dapat menjalankan fungsi kemanusiaannya, maka diperlukan suatu sarana agar fungsi tersebut dapat terlaksana, dan pendidikan adalah salah satunya. Pendidikan merupakan masalah yang sangat penting dalam kehidupan, bukan saja sangat penting, bahkan masalah pendidikan ini sama sekali tidak bisa dipisahkan dari kehidupan, baik dalam kehidupan keluarga, maupun dalam kehidupan bangsa dan negara. Maju mundurnya suatu bangsa sebagian besar ditentukan oleh maju mundurnya pendidikan di negara tersebut, sebab pembangunan ekonomi, sosial budaya, politik dan pertahanan keamanan pada suatu bangsa atau negara, mutlak memerlukan keikutsertaan upaya pendidikan untuk menstimulir dan menyertai dalam setiap fase dan proses pembangunan. Pengertian pendidikan adalah suatu proses dimana suatu bangsa mempersiapkan generasi mudanya untuk menjalankan kehidupan dan memenuhi tujuan kehidupan secara efektif dan efisien. Pendidikan lebih dari sekadar pengajaran, karena dalam kenyataan pendidikan adalah suatu proses dimana suatu bangsa atau negara membina dan mengembangkan kesadaran diri di antara individu-individu. Dengan kesadaran tersebut, suatu bangsa atau negara dapat mewariskan kekayaan budaya atau pemikiran kepada generasi berikutnya, sehingga menjadi inspirasi bagi mereka dalam setiap aspek kehidupan.8 Dalam bahasa Arab disebut tarbiyah dan kata rabba, kata ini sering digunakan sejak zaman Nabi Muhammad saw. sebagaimana yang tercantum dalam QS Al- Isra ayat 24 :              8 Azyumardi Azra, Esai-esai Intelektual Muslim dan Pendidian Islam (Cet. I; Yogyakarta : Logos. 1999), h. 3
  • 5. Terjemahnya: “Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik Aku waktu kecil".9 Menurut epistimologi para ahli mengemukakan berbagai arti tentang pendidikan Prof. Zaharai Idris, M.A. misalnya, mengatakan bahwa .Pendidikan ialah serangkaian kegiatan komunikasi yang bertujuan, antara manusia dewasa dengan si anak didik secara tatap muka atau dengan menggunakan media dalam rangka memberikan bantuan terhadap perkembangan anak seutuhnya. 10 Prof. Dr. M.J Langeveld mengatakan bahwa .Pendidikan ialah pemberian bimbingan dan bantuan rohani bagi yang masih memerlukannya.11 Ahmad D. Marimba berpendapat bahwa .Pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidik terdapat perkembangan jasmani dan rohani terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama.12 Menurut John Dewey seperti yang dikutip oleh sudirman Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan yang fundamental secara intelektual dan emosional ke arah alam dan sesama manusia.13 Menurut K.H. Dewantara .Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan perkembangan budi pekerti (kekuatan batin), pikiran (intelek) dan jasmani anak. Dalam ensiklopedia Pendidikan Indonesia, dijelaskan tentang pengertian pendidikan sebagai berikut. Pendidikan adalah proses membimbing manusia dari kegelapan, kebodohan dan kecerdasan pengetahuan. Dalam artian, pendidikan baik yang formal maupun informal, meliputi segala yang memperluas segala pengetahuan manusia tentang dirinya sendiri dan tentang duni dimana hidup.14 9 Departemen Agama RI, Alquran dan Terjemahannya,(Semarang: Cv. Toha Putra, 1995), h. 428 Zahara Idris, Dasar-Dasar Kependidika, ( Bandung : Angkasa. T.th ), h. 11 11 Sutari Imam Bernadib, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Cet. X; Yogyakarta : Yayasan Penerbit FIP IKIP, t. Th), h. 5 12 Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Cet. I;Bandung : PT.Al-Ma.arif , t. Th), h. 20 13 Sudirman.et. al. Ilmu Pendidikan. (Cet. V; Bandung : PT. Rosdakarya, 1991 ), h.4 14 Soegarda Poerbakawartja, Ensiklopedi Pendidikan (Cet.I; Jakarta : Gunung Agung, 1998), h. 210 10
  • 6. Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa Pendidikan ialah usaha manusia secara sadar bertujuan mengembangkan jasmani dan rohani anak didik sampai tujuan yang dicita-citakan oleh Pendidikan, hal ini mengandung arti bahwa Pendidikan merupakan suatu proses yang kontinu. Ia merupakan pengulangan yang perlahan tetapi pasti dan terus-menerus sehingga sampai pada bentuk yang diinginkan. Disisi lain pendidikan sangat penting bagi kehidupan manusia, ia merupakan kebutuhan mutlak harus dipenuhi untuk mempertahankan eksistensi ummat manusia atau juga dapat dikatakan bahwa pendidikan adalah tuntunan atau bimbingan itu harus dapat merealisasikan potensi-potensi yang dimiliki oleh anak didik yang bersifat menumbuhkan serta mengembangkan baik jasmani maupun rohani. Setelah penulis menguraikan beberapa pengertian pendidikan secara umum maka tentunya ada pengertian secara khusus. Pengertian secara khusus ini adalah pengertian pendidikan menurut Islam. Jika pengertian pendidikan dikaitkan dengan agama Islam akan menimbulkan makna lain dan mempunyai arti tersendiri, di samping ada perbedaan-perbedaan atau sifat yang menjadi ciri-ciri dalam pendidikan Islam, yaitu pendidikan yang diwarnai oleh nilai-nilai Islam. Pendidikan umum diharapkan terbentuknya kepribadian anak didik sesuai dengan ajaran Islam, sehingga ia menjadi orang dewasa yang berbudi pekerti luhur menurut ukuran Islam. Hal ini sesuai dengan pengertian pendidikan Islam yang dikemukakan oleh : Menurut Drs. Ahmad D. Marimba seperti dikutip oleh Nu Uhbiyat Pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani, rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam.15 Dari uraian tersebut di atas dapat diambil kesimpulan bahwa para ahli pendidikan Islam berbeda pendapat menitik beratkan pada segi pembentukan akhlak anak, sebagian lagi menurut pendidikan teori dan praktek, sebagian lain menghendaki terwujudnya kepribadian muslim. Namun dari perbedaan pendapat tersebut dapat diambil 15 Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam (Cet. II; Bandung : Pustaka Setia,1997), h. 9
  • 7. kesimpulan adanya titik persamaan yang secara ringkas dapat dikemukakan sebagai berikut : Pendidikan Islam adalah bimbingan yang dilakukan oleh orang dewasa kepada anak didik dalam masa pertumbuhan agar ia memiliki kepribadian muslim. Konsep yang lebih jelas dan tegas bahkan mudah dipahami banyak orang adalah pendidikan yang dirumuskan dalam UU RI No 2 th 1989. Bab 1, pasal 1. butir 1 : “Pendidikan ialah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan bagi peranan masa yang akan datang”. 16 Konsep ini menjelaskan, bahwa pendidikan memiliki fungsi dan tujuan tertentu, dengan pendidikan akan tercapai kehidupan yang harmonis yang seimbang antara kehidupan fisik material, kebutuhan mental spiritual, mampu berdiri sendiri tanpa ketergantungan terhadap orang lain dan berfungsi sebagaimana mestinya sesuai dengan nilai-nilai yang dianut serta cita-cita yang telah ditetapkan. Dari beberapa pengertian pendidikan secara umum yang telah diuraikan di atas, jika dikaitkan dengan agama Islam, akan menimbulkan intepretasi lain, dan mempunyai arti tersendiri, disamping ada perbedaan-perbedaan atau sifat yang menjadi ciri-ciri dalam pendidikan, yaitu pendidikan yang diwarnai oleh nilai-nilai muatan agama Islam. Jika dengan pendidikan umum diharapkan terbentuknya kepribadian anak didik, maka dengan pendidikan Islam diharapkan dapat terbentuk kepribadian anak didik sesuai dengan ajaran Islam, sehingga ia menjadi orang dewasa yang berbudi luhur menurut ajaran Islam, sebagaimana pengertian pendidikan Islam yang dikemukakan oleh Ahmad D. Marimba sebagai berikut : .Pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju pada terbentuknya kepribadian utama.17 Menurut Soegarda Poerbakawatja adalah : Pendidikan Islam adalah segala usaha yang dilakukan umat Islam yang telah dewasa untuk membentuk manusia muslim yang berakhlak luhur, berbudi mulia atau tinggi dan bertakwa serta bertanggung jawab tentang kesejahteraan umat atas dasar pengabdian kepada Allah.18 16 Oemar Hamalik, Media Pendidikan ( Cet. VIO; Bandung : PT. Citra Aditya Bakti, 1994), h. 7 Ahmad D Marimba, op.cit., h.23 18 Ibid., h. 214 17
  • 8. Sementara DR. Hasan Langulung mendefinisikan sebagai berikut : Pendidikan Islam adalah proses penyiapan generasi muda untuk mengisi peran, pemindah pengetahuan dan nilai-nilai Islam yang diselaraskan dengan fungsi manusia untuk beramal di dunia dan memetik hasilnya di akhirat.19 Dari beberapa pengertian-pengertian tentang pendidikan tersebut di atas, terlihat jelas perbedaan antara pendidikan Islam dengan pendidikan umum. Dalam pendidikan umum yang menjadi sumber pengetahuan adalah kebudayaan, yaitu nilai-nilai yang berkembang dalam masyarakat sehingga dari hasil cita rasa dan karya manusia secara estafet diwariskan kepada generasi penerus, sedangkan dalam pengertian pendidikan Islam, pengembangan pengetahuan disamping bersumber pada kebudayaan juga bersumber pada Al-Qur’an dan Hadits yang sekaligus menjadi filter nilai-nilai kebudayaan. 19 Hasan Langgung, Beberapa Pemikiran tentang Pendidikan Islam Ma.arif.1908), h. 75 (Cet. I;Bandung : Al-