4. Sistem Pemerintahan Kerajaan Singhasari (Tumapel) terdapat dua
versi yaitu versi Paraton yg informasinya di dapat dari Prasasti
Kudadu dan versi Negarakretagama yg di dapat dari Prasati Mula
Malurung.
Prasasti Kudadu
Prasasti Mula Manurung
5. 1. Ken Arok (1222 – 1227 M)
Menurut kitab Paraton, Ken Arok adalah anak seorang petani dari
Desa Pangkur,di sebelah timur Gunung Kawi,daerah Malang ,ibunya
bernama Ken Endok.
Ken Arok menjadi raja Singasari setelah membunuh Tumapel
Tunggul Ametung menggunakan Keris Empu Gandring dan pada tahun
1222 atas bantuan pendeta menaklukkan Kerajaan Kediri di
Ganter,dekat Pujon ,Malang.
Ken Arok sebagai pendiri dan raja pertama di Singasari yang
bergelar Sri Ranggah Rajasa Sang Amurwabhumi.Munculnya Ken Arok
sebagai raja pertama Singasari menandai munculnya suatu dinasti
baru,yakni Dinasti Rajasa(Rajasawangsa)atau Girindra(Girindrawangsa)
Ken Arok hanya memerintah selama lima tahun (1222–1227 M).
Pada tahun 1227 M, Ken Arok dibunuh oleh seorang pengalasan atau
pesuruh dan Batil atas perintah Anusapati (anak tiri Ken Arok ->putra
Ken Dedes dg Tunggul Ametung). Jenazah Ken Arok dicandikan di
Kegenengan dalam bangunan perpaduan Syiwa–Buddha.Ken Arok
meninggalkan beberapa putra,yaitu Panji Tohjoyo,Panji Sudatu,Panji
Wregola dan Dewi Rambi.Bersama Ken Dedes,Ken Arok mempunyai
putra bernama Mahesa Wongateleng.
6. 2. Anusapati (1227-1248 M)
Dengan meninggalnya Ken Arok maka takhta Kerajaan
Singhasari jatuh ke tangan Anusapati. Dalam jangka waktu
pemerintahaannya yang lama, Anusapati tidak banyak
melakukan pembaharuan-pembaharuan karena larut dengan
kesenangannya menyabung ayam. Peristiwa kematian Ken Arok
akhirnya terbongkar dan sampai juga ke Tohjoyo (putra Ken
Arok dengan Ken Umang). Tohjoyo mengetahui bahwa
Anusapati gemar menyabung ayam sehingga diundangnya
Anusapati ke Gedong Jiwa (tempat kediamanan Tohjoyo) untuk
mengadakan pesta sabung ayam. Pada saat Anusapati asyik
menyaksikan aduan ayamnya, secara tiba-tiba Tohjoyo
menyabut keris buatan Empu Gandring yang dibawanya dan
langsung menusuk Anusapati. Dengan demikian, meninggallah
Anusapati yang dicandikan di Candi Kidal.Anusapati
meninggalkan seorang putra bernama Ronggowuni.
7.
8. 3. Tohjoyo (1248 M)
Dengan meninggalnya Anusapati maka tahta Kerajaan Singasari
dipegang oleh Tohjoyo. Namun, Tohjoyo memerintah Kerajaan
Singasari tidak lama sebab anak Anusapati yang bernama
Ranggawuni berusaha membalas kematian ayahnya . Dengan
bantuan Mahesa Cempaka (putra Mahesa Wongateleng atau cucu
Ken Arok dan Ken dedes)dan pengikutnya.
Menghadapi hal ini,maka Tohjoyo mengirim pasukannya di bawah
pimpinan Lembu Ampal untuk melawan Ronggowuni.Tetapi dalam
pertempuran Lembu Ampal berbalik memihak Ronggowuni.Serangan
pengikut Ronggowuni semakin kuat dan berhasil menduduki istana
Singhasari.Tohjoyo berhasil meloloskan diri dan akhirnya meninggal
di daerah Katang Lumbang akibat luka-luka yang dideritanya.
9. 4. Ronggowuni (1248- 1268 M)
Ronggowuni naik takhta Kerajaan Singasari pada tahun 1248 M
dengan gelar Sri Jaya Wisnuwardana dan didampingi oleh Mahesa
Cempaka (anak dari Mahesa Wongateleng) yang diberi kedudukan
sebagai Ratu Anggabaya dengan gelar Narasimhamurti.
Pemerintahan Ranggawuni membawa ketenteraman dan
kesejahteran rakyat dengan membangun benteng pertahanan di
Canggu Lor.
Pada tahun 1254 M Wisnuwardana mengangkat putranya yang
bernama Kertanegara sebagai Yuwaraja (raja muda) dengan maksud
mempersiapkannya menjadi raja besar di Kerajaan Singasari.
Pada tahun 1268 Wisnuwardana meninggal dunia dan dicandikan
di dua tempat yaitu sebagai Syiwa di Waleri dan sebagai Buddha
Amogapasa di Jajagu. Jajagu kemudian dikenal dengan Candi
Jago.Tidak lama kemudian Mahesa Cempaka pun meninggal dunia.ia
dicandikan di Kumeper dan Wudi Kucir.
10.
11. 5. Kertanegara (1268-1292 M)
Tahun 1268 M Kertanegara naik tahta menggantikan Ronggowuni.Ia
bergelar Sri Maharajadiraja Sri Kertanegara.Kertanegara merupakan raja
yang terakhir dan paling terkenal di kerajaan Singhasari karena mempunyai
cita – cita untuk menyatukan seluruh Nusantara.
Kertanegara mengirimkan utusan ke Melayu yang dikenal dengan nama
Ekspedisi Pamalayu 1275 yang berhasil menguasai Kerajaan Melayu. Hal ini
ditandai dengan pengirimkan Arca Amogapasa ke Dharmasraya atas
perintah Raja Kertanegara. Selain menguasai Melayu, Singasari juga
menaklukan Pahang, Sunda, Bali, Bakulapura (Kalimantan Barat), dan Gurun
(Maluku). Kertanegara juga menjalin hubungan persahabatan dengan raja
Champa,dengan tujuan untuk menahan perluasaan kekuasaan Kubilai Khan
dari Dinasti Mongol.
Kertanegara memandang Cina sebagai saingan.Berkali-kali utusan kaisar
cina,tetapi ditolak oleh Kertanegara.Terakhir pada tahun 1289 M datang
utusan Cina yang dipimpin oleh Meng-ki.Kertanegara marah,Meng-ki
disakiti dan disuruh kembali ke Cina.Kaisar Cina yg bernama Kubilai Khan.Ia
merencanakan membalas tindakan tersebut.
12.
13. Mengetahui sebagian besar pasukan Singasari dikirim untuk menghadapi serangan Mongol maka Jayakatwang (Kediri) menggunakan
kesempatan untuk menyerangnya. Serangan dilancarakan dari dua
arah, yakni dari arah utara merupakan pasukan pancingan &dari arah
selatan merupakan pasukan inti.
Untuk mengahdapi serangan Kertanegara mengirimkan pasukan
di bawah pimpinan Raden Wijaya dan Pangeran Ardaraja.Aradaraja
adalah anak Jayakatwang dan menantu dari Kertanegara.Pasukan
Kediri dari arah utara dapat dikalahkan oleh Raden Wijaya.Akan
tetapi,pasukan inti dgn leluasa masuk dan menyerang
istana,sehingga berhasil menewaskan Kertanegara.Peristiwa ini
terjadi pada tahun 1292 M.Raden Wijaya dan pengikutnya berhasil
menyelamatkan diri dan menuju Madura .Sedangkan Ardaraja
membalik dan bergabung dengan pasukan Kediri.Raden wijaya
melarikan diri dengan maksud minta perlindungan dan bantuan
kepada Aria Wiraraja. Atas bantuan Aria Wiraraja, Raden Wijaya
mendapat pengampunan dan mengabdi kepada Jayakatwang. Raden
Wijaya diberi sebidang tanah yang bernama Tanah Tarik oleh
Jayakatwang untuk ditempati.
14. Jenazah Kertanegara kemudian dicandikan di dua tempat,yaitu di Candi
Jawi di Pandaan dan di Candi Singosari,di daerah Singosari , Malang.
Dengan gugurnya Kertanegara maka Kerajaan Singasari dikuasai oleh
Jayakatwang. Ini berarti berakhirnya kekuasan Kerajaan Singasari. Sesuai
dengan agama yang dianutnya, Kertanegara kemudian didharmakan
sebagai Siwa-Buddha (Bairawa) di Candi Singasari. Arca perwujudannya
dikenal dengan nama Joko Dolog yang sekarang berada di Taman
Simpang, Surabaya.
15.
16. Pergiliran Kekuasaan
Wangsa Rajasa
KEN AROK
(1222-1227)
dibunuh oleh
dibunuh
TOHJOYO
(1237-1248)
ANUSAPATI
(1227-1237)
(anak Tunggul Ametung
dan Ken Dedes)
(anak Ken Arok dan selirnya, Ken Umang)
dibunuh
(anak
Anusapati)
RANGGAWUNI
(1248-1254)
KERTANEGARA
Raja Terbesar
(1254-1292)