SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
TENAGA KERJA
DALAM PRODUKSI
PERTANIAN
TENAGA KERJA SEBAGAI
FAKTOR PRODUKSI
• Tenaga kerja adalah :
 Penduduk yang sudah atau sedang mencari
pekerjaan, dan yang melaksanakan kegiatan lain
seperti bersekolah dan mengurus rumah tangga
(Payaman Simanjuntak)
 Setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan
guna menghasilkan barang/jasa baik untuk
memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk
masyarakat (UU No. 13 tahun 2003)
 Suatu alat kekusaan fisik dan otak manusia yang
tidak dapat dipisahkan dari manusia dan ditujukan
kepada usaha produksi (dalam ilmu ekonomi)
Beberapa pandangan terhadap
tenaga kerja :
1. Pada permulaan abad pertengahan bagi bangsawan
dan perwira Eropah Barat tenaga kerja untuk produksi
dianggap hina, tetapi tenaga kerja untuk berperang
adalah terhormat.
2. Bagi masyarakat lapisan atas atau ekonomi kuat,
tenaga kerja fisik dianggap kurang baik daripada
tenaga kerja otak.
3. Bagi negara-negara sosialis menganggap tenaga kerja
fisik lebih tinggi nilainya daripada negara kapitalis. Karl
Marx berpendapat bahwa tenaga kerja adalah satusatunya faktor produksi, sedangkan bagi masyarakat
kapitalis menganggap tenaga kerja itu sama sifatnya
dengan barang.
Beberapa pengertian dalam hal
tenaga kerja dan penduduk
☻Tenaga kerja (man power) adalah
penduduk pada usia kerja berumur 15
tahun atau lebih
☻Bukan tenaga kerja (not man power)
adalah penduduk yang tidak terlibat dalam
kegiatan produksi barang/jasa. Ini terbagi
dua yaitu penduduk di bawah usia kerja
seperti anak-anak, dan penduduk di atas
usia kerja seperti orang jompo.
Angkatan kerja (labour force), adalah
bagian dari man power yang mungkin
dapat bekerja.
Tidak dalam angkatan kerja (not in
labour force), adalah bagian dari man
power yang tidak dapat bekerja.
Contohnya ibu rumah tangga, anak
sekolah, mahasiswa, orang cacat dan
lain-lain.
Pekerja (employed) adalah bagian
dari labour force yang tenaga
kerjanya dipakai dalam menghasilkan
produksi.
Penganggur (unemployed) adalah
bagian dari labour force yang tidak
bekerja atau menganggur.
Pekerja penuh (full employed) adalah
bagian dari employed yang penuh
bekerja.
Pekerja tidak penuh bekerja (under
employed) adalah bagian dari
employed yang tidak bekerja penuh
(ada pengangguran). Under
employed ini terbagi dua yaitu
pengangguran yang dapat dilihat
(visible underemployed) dan
pengangguran tak kentara (disguised
underemployed).
Tingkat partisipasi angkatan kerja
(TPK) (labour force partisipation rate),
adalah:
Jumlah angkatan kerja
TPK =
Jumlah penduduk berumur >15 tahun
Tenaga Kerja di Pertanian Rakyat dan
Tenaga Kerja di Perkebunan Besar






Di pertanian rakyat sering digunakan tenaga
kerja anak-anak (di bawah usia 10 atau 12
tahun)
Tenaga kerja yang berasal dari keluarga
petani disebut TKDK (Tenaga Kerja Dalam
Keluarga)
Berasal dari luar keluarga disebut TKLK
(Tenaga Kerja Luar Keluarga) atau tenaga
kerja sewa








Satuan tenaga kerja disebut dengan HKP
(Hari Kerja Pria dewasa)
Satu HKP adalah tenaga kerja seorang pria
dewasa yang bekerja efektif selama 8 jam
per hari.
Untuk tenaga kerja seorang dewasa wanita
setara dengan 0,8 HKP dan
Tenaga kerja seorang anak-anak setara
dengan 0,5 HKP








Dalam pertanian rakyat petani merangkap
pekerja dan pengelola (labour and manager)
Sebagai labour petani terjun mencangkol,
merumput dan sebagainya
Sebagai manager petani memikirkan/
merencanakan jenis tanaman yang diusahakan,
dimana pupuk dibeli, berapa banyak pupuk
dibeli dll. Dengan kata lain tugas managerialnya
adalah dalam membuat keputusan (decision
making).
Tugas petani sebagai labour dan manager
belum dapat dipisahkan di pertanian rakyat.








Pada perkebunan besar tidak dikenal TKDK dan
umumnya tidak menggunakan tenaga kerja anakanak
Setiap orang yang bekerja dibayar dengan tarif
upah tertentu menurut jenis pekerjaan dan lamanya
sudah bekerja.
Tenaga kerja sudah berbeda menurut tingkat
pekerjaan tertentu. Mulai dari pekerjaan managerial
yaitu Direktur, Administratur, Asisten, Mandur,
tugas-tugasnya tidak bersifat fisik, tetapi upah yang
diterimanya lebih besar.
Level paling bawah disebut buruh atau karyawan,
mereka itu memakai tenaga fisik dengan upah jauh
lebih rendah dari petugas managerial.
Mengapa gaji/upah ADM di kebun
jauh lebih besar dari buruh?






Perkebunan sebenarnya bukan menggaji pangkat,
perkebunan adalah usaha ekonomi karena itu
pengupahan berdasarkan efisiensi.
ADM dapat menambah keuntungan kebun melalui
decision making yang tepat. Keuntungan bertambah
melalui penghematan biaya atau dengan menaikkan
produktivitas. Bila salah ADM bertindak, kebun
dapat mengalami kerugian besar.
Buruh tidak mampu menaikkan keuntungan, dan
seandainyapun ada kesalahan dibuat buruh,
dampaknya tidak besar, tidak akan sebesar dampak
kesalahan yang dibuat ADM.
Fungsi Produksi Tenaga Kerja






Pengaruh tenaga kerja terhadap produki
berbeda untuk setiap usaha tanaman
Sifat padat karya (labour intensive) maka
pengaruh TK sangat kuat,
Sifat padat modal (capital intensive) maka
pengaruh TK lemah
Misalnya :









X1 = jumlah modal
X2 = jumlah tenaga kerja
Y = jumlah produksi
Di kebun tembakau diperoleh fungsi produksi:
Yt = 0,7X10,4X22,0
Di kebun karet diperoleh fungsi produksi:
Yk = 0,4X10,8X21,2

Pangkat X2 di tembakau > daripada pangkat
X2 di karet, ini berarti pengaruh tenaga kerja
terhadap produksi di tembakau adalah lebih
besar daripada karet.
Tenaga Kerja dan Transmigrasi






Salah satu tujuan transmigrasi adalah
mendistribusikan tenaga kerja dari daerah padat
ke daerah renggang penduduknya.
Dari sudut mikro ekonomi program transmigrasi
dinilai berhasil bila MP (marginal product) tenaga
kerja di tempat baru > dari MP di daerah asalnya
dengan memperhitungkan biaya pindah dan
sosial budaya.
Dari sudut ekonomi makro transmigrasi sebagai
alokasi investasi, itu berhasil bila hasil
transmigrasi > biaya investasi transmigrasi.






Transmigrasi sebagai mobilitas tenaga kerja dari
suatu daerah ke daerah lain, baik yang
terprogram atau tidak.
Banyak terjadi mobilitas penduduk yang kurang
terprogram, seperti dari daerah Tapanuli Utara
dan Toba Samosir ke Tanah Karo, untuk mencari
lapangan kerja terutama di kebun jeruk, dari
Jawa ke Sumatera, dari satu desa ke desa lain.
Di Jawa pada waktu musim panen padi di
perdesaan banyak tukang beca dari perkotaan
ke desa sebagai tenaga kerja musiman.






Pada waktu terjadi krisis ekonomi banyak
buruh pabrik yang terkena PHK, mereka ke
desa menjadi petani atau buruh.
Mobilitas tenaga kerja di sektor pertanian dan
juga nelayan lebih tinggi frekuensinya
daripada sektor industri, karena
mudahnya/gampangnya seseorang keluar
masuk di sektor pertanian.
Mudah keluar masuk itu karena di sektor
pertanian tidak diperlukan skill yang tinggi


Karena itu sering terjadi di pertanian
pengangguran tak kentara (disguised
unemployed), dan ini membuat terjadinya
kenaikan produksi tenaga kerja adalah nol
(Zero Marginal Productivity of Labor =
ZMPL).






Setelah tahun 2000-an tenaga menganggur bukan saja
bagi penduduk yang berpendidikan rendah, akan tetapi
juga pada orang yang sudah berpendidikan tinggi atau
sudah sarjana atau tamat S-1 di Indonesia.
Hal ini disebabkan terjadinya krisis di Indonesia yang
mengarah kepada pemberhentian (PHK) pada industri
atau perusahaan-perusahaan swasta. Banyak terjadi
pengangguran, mereka ini ada yang kembali ke desa
atau ke tempat asalnya.
Sebenarnya disini terjadi ruralisasi secara terpakasa.
Dari pada menganggur, ada yang menjadi petani ada
yang menjadi supir sudako walaupun dia sudah
tamatan S-1, ada yang bekerja di bidang lain yang
sebenarnya tidak membutuhkan pendidikan S-1.
PDB Sektor Pertanian Tahun
2007 - 2011
Kontribusi PDB Sektor
Pertanian dalam PDB
Nasional Tahun 2007 – 2011
Penyerapan Tenaga Kerja Sektor
Pertanian Tahun 2007-2011
Kontribusi Tenaga Kerja Sektor
Pertanian terhadap Angkatan Kerja
Nasional
Tahun

Tenaga Kerja
Pertanian
(Juta orang)

Angkatan
Kerja
Nasional
(Juta orang)

Persentase
(Pertanian/
Nasional, %)

2007

38,13

109,94

34,68

2008

38,36

111,94

34,27

2009

38,38

113,83

33,72

2010

38,7

116,53

33,21

2011

36,54

109,67

33,32

Rataan

33,84
Kontribusi Tenaga Kerja Subsektor
Pertanian Terhadap Sektor Pertanian
Tahun 2007 - 2011
Persentase Perkembangan Jumlah
Tenaga Kerja Sektor Pertanian Tahun
2007-2011

Uraian
Generasi
Muda

Bukan
Generasi
Muda

2007

2008

2009

2010

2011

25,12 24,27

24,02

21,76

23,03

74,88 75,73

75,98

78,24

76,97

100

100

100

100

100

More Related Content

What's hot

Pembiayaan Agribisnis
Pembiayaan AgribisnisPembiayaan Agribisnis
Pembiayaan AgribisnisRahma Rizky
 
Klasifikasi Usahatani
Klasifikasi UsahataniKlasifikasi Usahatani
Klasifikasi UsahataniJoel mabes
 
Proposal skripsi Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi 2016
Proposal skripsi Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi 2016 Proposal skripsi Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi 2016
Proposal skripsi Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi 2016 Ana Puja Prihatin
 
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanah
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanahLaporan akhir dasar dasar ilmu tanah
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanahjumadi ahmad
 
Rangkuman kesimpulan ekonomi mikro
Rangkuman kesimpulan ekonomi mikroRangkuman kesimpulan ekonomi mikro
Rangkuman kesimpulan ekonomi mikroRetna Rindayani
 
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiKeseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiYasmin Pambudi Putri
 
Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro
Teori Produksi - Pengantar Ekonomi MikroTeori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro
Teori Produksi - Pengantar Ekonomi MikroM Abdul Aziz
 
Peranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanian
Peranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanianPeranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanian
Peranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanianJoel mabes
 
Peranan Pertanian di Dalam Pembangunan (Perekonomian Indonesia BAB 9)
Peranan Pertanian di Dalam Pembangunan (Perekonomian Indonesia BAB 9)Peranan Pertanian di Dalam Pembangunan (Perekonomian Indonesia BAB 9)
Peranan Pertanian di Dalam Pembangunan (Perekonomian Indonesia BAB 9)Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapBab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapAditya Panim
 
Perbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurna
Perbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurnaPerbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurna
Perbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurnaQuinta Nursabrina
 
3 teori-konsumsi
3 teori-konsumsi3 teori-konsumsi
3 teori-konsumsiAry Efendi
 

What's hot (20)

Pembiayaan Agribisnis
Pembiayaan AgribisnisPembiayaan Agribisnis
Pembiayaan Agribisnis
 
3.masalah ekonomi pertanian
3.masalah ekonomi pertanian3.masalah ekonomi pertanian
3.masalah ekonomi pertanian
 
Perencanaan dan Pembuatan Keputusan
Perencanaan dan Pembuatan KeputusanPerencanaan dan Pembuatan Keputusan
Perencanaan dan Pembuatan Keputusan
 
2.ciri ciri pertanian di indonesia
2.ciri ciri pertanian di indonesia2.ciri ciri pertanian di indonesia
2.ciri ciri pertanian di indonesia
 
Klasifikasi Usahatani
Klasifikasi UsahataniKlasifikasi Usahatani
Klasifikasi Usahatani
 
Proposal skripsi Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi 2016
Proposal skripsi Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi 2016 Proposal skripsi Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi 2016
Proposal skripsi Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi 2016
 
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanah
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanahLaporan akhir dasar dasar ilmu tanah
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanah
 
2.ciri ciri pertanian di indonesia
2.ciri ciri pertanian di indonesia2.ciri ciri pertanian di indonesia
2.ciri ciri pertanian di indonesia
 
4.kelembagaan pertanian
4.kelembagaan pertanian4.kelembagaan pertanian
4.kelembagaan pertanian
 
7.faktor produksi tanah
7.faktor produksi tanah7.faktor produksi tanah
7.faktor produksi tanah
 
Rangkuman kesimpulan ekonomi mikro
Rangkuman kesimpulan ekonomi mikroRangkuman kesimpulan ekonomi mikro
Rangkuman kesimpulan ekonomi mikro
 
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiKeseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
 
Teori produksi
Teori produksiTeori produksi
Teori produksi
 
Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro
Teori Produksi - Pengantar Ekonomi MikroTeori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro
Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro
 
5.prinsip prinsip ekonomi dalam usahatani
5.prinsip prinsip ekonomi dalam usahatani5.prinsip prinsip ekonomi dalam usahatani
5.prinsip prinsip ekonomi dalam usahatani
 
Peranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanian
Peranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanianPeranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanian
Peranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanian
 
Peranan Pertanian di Dalam Pembangunan (Perekonomian Indonesia BAB 9)
Peranan Pertanian di Dalam Pembangunan (Perekonomian Indonesia BAB 9)Peranan Pertanian di Dalam Pembangunan (Perekonomian Indonesia BAB 9)
Peranan Pertanian di Dalam Pembangunan (Perekonomian Indonesia BAB 9)
 
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapBab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
 
Perbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurna
Perbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurnaPerbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurna
Perbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurna
 
3 teori-konsumsi
3 teori-konsumsi3 teori-konsumsi
3 teori-konsumsi
 

Similar to 9.tenaga kerja dalam produksi pertanian

Ekonomi Makro - Pengangguran (14).pptx
Ekonomi Makro - Pengangguran (14).pptxEkonomi Makro - Pengangguran (14).pptx
Ekonomi Makro - Pengangguran (14).pptxRahmadKhadafi2
 
2. haslindah
2. haslindah2. haslindah
2. haslindahhahihu182
 
Modul ekonomi septhinus elepore ktp'10 pps unnes
Modul ekonomi  septhinus elepore ktp'10 pps unnesModul ekonomi  septhinus elepore ktp'10 pps unnes
Modul ekonomi septhinus elepore ktp'10 pps unnesthinusy
 
Ketenagakerjaan kelas xi
Ketenagakerjaan kelas xiKetenagakerjaan kelas xi
Ketenagakerjaan kelas xiGalang Ihsan
 
Ekonomi - Ketenaga Kerjaan
Ekonomi - Ketenaga KerjaanEkonomi - Ketenaga Kerjaan
Ekonomi - Ketenaga KerjaanRachma Agustin
 
ketenagakerjaan - ekonomi
ketenagakerjaan - ekonomi ketenagakerjaan - ekonomi
ketenagakerjaan - ekonomi Dian Dwiyanti
 
Resuman Kasar Perekonomian Indonesia
Resuman Kasar Perekonomian IndonesiaResuman Kasar Perekonomian Indonesia
Resuman Kasar Perekonomian IndonesiaFahmy Metala
 
TugasEko12,Anggina Rahma Putri ,Ranti Pusriana S.pd , permasalahan ketenagake...
TugasEko12,Anggina Rahma Putri ,Ranti Pusriana S.pd , permasalahan ketenagake...TugasEko12,Anggina Rahma Putri ,Ranti Pusriana S.pd , permasalahan ketenagake...
TugasEko12,Anggina Rahma Putri ,Ranti Pusriana S.pd , permasalahan ketenagake...angginaputri1
 
dokumen.tips_ketenagakerjaan-kelas-xi.ppt
dokumen.tips_ketenagakerjaan-kelas-xi.pptdokumen.tips_ketenagakerjaan-kelas-xi.ppt
dokumen.tips_ketenagakerjaan-kelas-xi.pptBudimanSetiawan5
 
Ketenaga_Kerjaan
Ketenaga_KerjaanKetenaga_Kerjaan
Ketenaga_KerjaanAlvin Viz
 
Social Studies Presentation-Presentasi IPS
Social Studies Presentation-Presentasi IPSSocial Studies Presentation-Presentasi IPS
Social Studies Presentation-Presentasi IPSWilliams Utaman
 
Sumber daya alam dan sumber daya manusia (Perekonomian Indonesia)
Sumber daya alam dan sumber daya manusia (Perekonomian Indonesia)Sumber daya alam dan sumber daya manusia (Perekonomian Indonesia)
Sumber daya alam dan sumber daya manusia (Perekonomian Indonesia)Maya Kibumkim
 

Similar to 9.tenaga kerja dalam produksi pertanian (20)

Pengangguran
PengangguranPengangguran
Pengangguran
 
Ekonomi Makro - Pengangguran (14).pptx
Ekonomi Makro - Pengangguran (14).pptxEkonomi Makro - Pengangguran (14).pptx
Ekonomi Makro - Pengangguran (14).pptx
 
2. haslindah
2. haslindah2. haslindah
2. haslindah
 
Ketenagakerjaan
KetenagakerjaanKetenagakerjaan
Ketenagakerjaan
 
Modul ekonomi septhinus elepore ktp'10 pps unnes
Modul ekonomi  septhinus elepore ktp'10 pps unnesModul ekonomi  septhinus elepore ktp'10 pps unnes
Modul ekonomi septhinus elepore ktp'10 pps unnes
 
Ketenagakerjaan kelas xi
Ketenagakerjaan kelas xiKetenagakerjaan kelas xi
Ketenagakerjaan kelas xi
 
Penduduk dan ketenagakerjaan
Penduduk dan ketenagakerjaanPenduduk dan ketenagakerjaan
Penduduk dan ketenagakerjaan
 
Penduduk dan Ketenagakerjaan
Penduduk dan KetenagakerjaanPenduduk dan Ketenagakerjaan
Penduduk dan Ketenagakerjaan
 
Ekonomi - Ketenaga Kerjaan
Ekonomi - Ketenaga KerjaanEkonomi - Ketenaga Kerjaan
Ekonomi - Ketenaga Kerjaan
 
ketenagakerjaan - ekonomi
ketenagakerjaan - ekonomi ketenagakerjaan - ekonomi
ketenagakerjaan - ekonomi
 
Resuman Kasar Perekonomian Indonesia
Resuman Kasar Perekonomian IndonesiaResuman Kasar Perekonomian Indonesia
Resuman Kasar Perekonomian Indonesia
 
TugasEko12,Anggina Rahma Putri ,Ranti Pusriana S.pd , permasalahan ketenagake...
TugasEko12,Anggina Rahma Putri ,Ranti Pusriana S.pd , permasalahan ketenagake...TugasEko12,Anggina Rahma Putri ,Ranti Pusriana S.pd , permasalahan ketenagake...
TugasEko12,Anggina Rahma Putri ,Ranti Pusriana S.pd , permasalahan ketenagake...
 
Pengangguran dan Jenisnya
Pengangguran dan JenisnyaPengangguran dan Jenisnya
Pengangguran dan Jenisnya
 
Beatrice
BeatriceBeatrice
Beatrice
 
dokumen.tips_ketenagakerjaan-kelas-xi.ppt
dokumen.tips_ketenagakerjaan-kelas-xi.pptdokumen.tips_ketenagakerjaan-kelas-xi.ppt
dokumen.tips_ketenagakerjaan-kelas-xi.ppt
 
Ketenaga_Kerjaan
Ketenaga_KerjaanKetenaga_Kerjaan
Ketenaga_Kerjaan
 
Social Studies Presentation-Presentasi IPS
Social Studies Presentation-Presentasi IPSSocial Studies Presentation-Presentasi IPS
Social Studies Presentation-Presentasi IPS
 
ketenagakerjaan
ketenagakerjaanketenagakerjaan
ketenagakerjaan
 
Sumber daya alam dan sumber daya manusia (Perekonomian Indonesia)
Sumber daya alam dan sumber daya manusia (Perekonomian Indonesia)Sumber daya alam dan sumber daya manusia (Perekonomian Indonesia)
Sumber daya alam dan sumber daya manusia (Perekonomian Indonesia)
 
KETENAGAKERJAAN
KETENAGAKERJAANKETENAGAKERJAAN
KETENAGAKERJAAN
 

More from Belman Sinambela Pasaribu (11)

9.tenaga kerja dalam produksi pertanian
9.tenaga kerja dalam produksi pertanian9.tenaga kerja dalam produksi pertanian
9.tenaga kerja dalam produksi pertanian
 
6.peranan pertanian
6.peranan pertanian6.peranan pertanian
6.peranan pertanian
 
5.prinsip prinsip ekonomi dalam usahatani
5.prinsip prinsip ekonomi dalam usahatani5.prinsip prinsip ekonomi dalam usahatani
5.prinsip prinsip ekonomi dalam usahatani
 
4.kelembagaan pertanian
4.kelembagaan pertanian4.kelembagaan pertanian
4.kelembagaan pertanian
 
3.masalah ekonomi pertanian
3.masalah ekonomi pertanian3.masalah ekonomi pertanian
3.masalah ekonomi pertanian
 
1.pendahuluan
1.pendahuluan1.pendahuluan
1.pendahuluan
 
8.modal sebagai faktor produksi usahatani
8.modal sebagai faktor produksi usahatani8.modal sebagai faktor produksi usahatani
8.modal sebagai faktor produksi usahatani
 
8.modal sebagai faktor produksi usahatani
8.modal sebagai faktor produksi usahatani8.modal sebagai faktor produksi usahatani
8.modal sebagai faktor produksi usahatani
 
7.faktor produksi tanah
7.faktor produksi tanah7.faktor produksi tanah
7.faktor produksi tanah
 
6.peranan pertanian
6.peranan pertanian6.peranan pertanian
6.peranan pertanian
 
1.pendahuluan
1.pendahuluan1.pendahuluan
1.pendahuluan
 

9.tenaga kerja dalam produksi pertanian

  • 2. TENAGA KERJA SEBAGAI FAKTOR PRODUKSI • Tenaga kerja adalah :  Penduduk yang sudah atau sedang mencari pekerjaan, dan yang melaksanakan kegiatan lain seperti bersekolah dan mengurus rumah tangga (Payaman Simanjuntak)  Setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang/jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat (UU No. 13 tahun 2003)  Suatu alat kekusaan fisik dan otak manusia yang tidak dapat dipisahkan dari manusia dan ditujukan kepada usaha produksi (dalam ilmu ekonomi)
  • 3. Beberapa pandangan terhadap tenaga kerja : 1. Pada permulaan abad pertengahan bagi bangsawan dan perwira Eropah Barat tenaga kerja untuk produksi dianggap hina, tetapi tenaga kerja untuk berperang adalah terhormat. 2. Bagi masyarakat lapisan atas atau ekonomi kuat, tenaga kerja fisik dianggap kurang baik daripada tenaga kerja otak. 3. Bagi negara-negara sosialis menganggap tenaga kerja fisik lebih tinggi nilainya daripada negara kapitalis. Karl Marx berpendapat bahwa tenaga kerja adalah satusatunya faktor produksi, sedangkan bagi masyarakat kapitalis menganggap tenaga kerja itu sama sifatnya dengan barang.
  • 4. Beberapa pengertian dalam hal tenaga kerja dan penduduk ☻Tenaga kerja (man power) adalah penduduk pada usia kerja berumur 15 tahun atau lebih ☻Bukan tenaga kerja (not man power) adalah penduduk yang tidak terlibat dalam kegiatan produksi barang/jasa. Ini terbagi dua yaitu penduduk di bawah usia kerja seperti anak-anak, dan penduduk di atas usia kerja seperti orang jompo.
  • 5. Angkatan kerja (labour force), adalah bagian dari man power yang mungkin dapat bekerja. Tidak dalam angkatan kerja (not in labour force), adalah bagian dari man power yang tidak dapat bekerja. Contohnya ibu rumah tangga, anak sekolah, mahasiswa, orang cacat dan lain-lain.
  • 6. Pekerja (employed) adalah bagian dari labour force yang tenaga kerjanya dipakai dalam menghasilkan produksi. Penganggur (unemployed) adalah bagian dari labour force yang tidak bekerja atau menganggur. Pekerja penuh (full employed) adalah bagian dari employed yang penuh bekerja.
  • 7. Pekerja tidak penuh bekerja (under employed) adalah bagian dari employed yang tidak bekerja penuh (ada pengangguran). Under employed ini terbagi dua yaitu pengangguran yang dapat dilihat (visible underemployed) dan pengangguran tak kentara (disguised underemployed).
  • 8. Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPK) (labour force partisipation rate), adalah: Jumlah angkatan kerja TPK = Jumlah penduduk berumur >15 tahun
  • 9. Tenaga Kerja di Pertanian Rakyat dan Tenaga Kerja di Perkebunan Besar    Di pertanian rakyat sering digunakan tenaga kerja anak-anak (di bawah usia 10 atau 12 tahun) Tenaga kerja yang berasal dari keluarga petani disebut TKDK (Tenaga Kerja Dalam Keluarga) Berasal dari luar keluarga disebut TKLK (Tenaga Kerja Luar Keluarga) atau tenaga kerja sewa
  • 10.     Satuan tenaga kerja disebut dengan HKP (Hari Kerja Pria dewasa) Satu HKP adalah tenaga kerja seorang pria dewasa yang bekerja efektif selama 8 jam per hari. Untuk tenaga kerja seorang dewasa wanita setara dengan 0,8 HKP dan Tenaga kerja seorang anak-anak setara dengan 0,5 HKP
  • 11.     Dalam pertanian rakyat petani merangkap pekerja dan pengelola (labour and manager) Sebagai labour petani terjun mencangkol, merumput dan sebagainya Sebagai manager petani memikirkan/ merencanakan jenis tanaman yang diusahakan, dimana pupuk dibeli, berapa banyak pupuk dibeli dll. Dengan kata lain tugas managerialnya adalah dalam membuat keputusan (decision making). Tugas petani sebagai labour dan manager belum dapat dipisahkan di pertanian rakyat.
  • 12.     Pada perkebunan besar tidak dikenal TKDK dan umumnya tidak menggunakan tenaga kerja anakanak Setiap orang yang bekerja dibayar dengan tarif upah tertentu menurut jenis pekerjaan dan lamanya sudah bekerja. Tenaga kerja sudah berbeda menurut tingkat pekerjaan tertentu. Mulai dari pekerjaan managerial yaitu Direktur, Administratur, Asisten, Mandur, tugas-tugasnya tidak bersifat fisik, tetapi upah yang diterimanya lebih besar. Level paling bawah disebut buruh atau karyawan, mereka itu memakai tenaga fisik dengan upah jauh lebih rendah dari petugas managerial.
  • 13. Mengapa gaji/upah ADM di kebun jauh lebih besar dari buruh?    Perkebunan sebenarnya bukan menggaji pangkat, perkebunan adalah usaha ekonomi karena itu pengupahan berdasarkan efisiensi. ADM dapat menambah keuntungan kebun melalui decision making yang tepat. Keuntungan bertambah melalui penghematan biaya atau dengan menaikkan produktivitas. Bila salah ADM bertindak, kebun dapat mengalami kerugian besar. Buruh tidak mampu menaikkan keuntungan, dan seandainyapun ada kesalahan dibuat buruh, dampaknya tidak besar, tidak akan sebesar dampak kesalahan yang dibuat ADM.
  • 14. Fungsi Produksi Tenaga Kerja    Pengaruh tenaga kerja terhadap produki berbeda untuk setiap usaha tanaman Sifat padat karya (labour intensive) maka pengaruh TK sangat kuat, Sifat padat modal (capital intensive) maka pengaruh TK lemah
  • 15. Misalnya :       X1 = jumlah modal X2 = jumlah tenaga kerja Y = jumlah produksi Di kebun tembakau diperoleh fungsi produksi: Yt = 0,7X10,4X22,0 Di kebun karet diperoleh fungsi produksi: Yk = 0,4X10,8X21,2 Pangkat X2 di tembakau > daripada pangkat X2 di karet, ini berarti pengaruh tenaga kerja terhadap produksi di tembakau adalah lebih besar daripada karet.
  • 16. Tenaga Kerja dan Transmigrasi    Salah satu tujuan transmigrasi adalah mendistribusikan tenaga kerja dari daerah padat ke daerah renggang penduduknya. Dari sudut mikro ekonomi program transmigrasi dinilai berhasil bila MP (marginal product) tenaga kerja di tempat baru > dari MP di daerah asalnya dengan memperhitungkan biaya pindah dan sosial budaya. Dari sudut ekonomi makro transmigrasi sebagai alokasi investasi, itu berhasil bila hasil transmigrasi > biaya investasi transmigrasi.
  • 17.    Transmigrasi sebagai mobilitas tenaga kerja dari suatu daerah ke daerah lain, baik yang terprogram atau tidak. Banyak terjadi mobilitas penduduk yang kurang terprogram, seperti dari daerah Tapanuli Utara dan Toba Samosir ke Tanah Karo, untuk mencari lapangan kerja terutama di kebun jeruk, dari Jawa ke Sumatera, dari satu desa ke desa lain. Di Jawa pada waktu musim panen padi di perdesaan banyak tukang beca dari perkotaan ke desa sebagai tenaga kerja musiman.
  • 18.    Pada waktu terjadi krisis ekonomi banyak buruh pabrik yang terkena PHK, mereka ke desa menjadi petani atau buruh. Mobilitas tenaga kerja di sektor pertanian dan juga nelayan lebih tinggi frekuensinya daripada sektor industri, karena mudahnya/gampangnya seseorang keluar masuk di sektor pertanian. Mudah keluar masuk itu karena di sektor pertanian tidak diperlukan skill yang tinggi
  • 19.  Karena itu sering terjadi di pertanian pengangguran tak kentara (disguised unemployed), dan ini membuat terjadinya kenaikan produksi tenaga kerja adalah nol (Zero Marginal Productivity of Labor = ZMPL).
  • 20.    Setelah tahun 2000-an tenaga menganggur bukan saja bagi penduduk yang berpendidikan rendah, akan tetapi juga pada orang yang sudah berpendidikan tinggi atau sudah sarjana atau tamat S-1 di Indonesia. Hal ini disebabkan terjadinya krisis di Indonesia yang mengarah kepada pemberhentian (PHK) pada industri atau perusahaan-perusahaan swasta. Banyak terjadi pengangguran, mereka ini ada yang kembali ke desa atau ke tempat asalnya. Sebenarnya disini terjadi ruralisasi secara terpakasa. Dari pada menganggur, ada yang menjadi petani ada yang menjadi supir sudako walaupun dia sudah tamatan S-1, ada yang bekerja di bidang lain yang sebenarnya tidak membutuhkan pendidikan S-1.
  • 21. PDB Sektor Pertanian Tahun 2007 - 2011
  • 22. Kontribusi PDB Sektor Pertanian dalam PDB Nasional Tahun 2007 – 2011
  • 23. Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertanian Tahun 2007-2011
  • 24. Kontribusi Tenaga Kerja Sektor Pertanian terhadap Angkatan Kerja Nasional Tahun Tenaga Kerja Pertanian (Juta orang) Angkatan Kerja Nasional (Juta orang) Persentase (Pertanian/ Nasional, %) 2007 38,13 109,94 34,68 2008 38,36 111,94 34,27 2009 38,38 113,83 33,72 2010 38,7 116,53 33,21 2011 36,54 109,67 33,32 Rataan 33,84
  • 25. Kontribusi Tenaga Kerja Subsektor Pertanian Terhadap Sektor Pertanian Tahun 2007 - 2011
  • 26. Persentase Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja Sektor Pertanian Tahun 2007-2011 Uraian Generasi Muda Bukan Generasi Muda 2007 2008 2009 2010 2011 25,12 24,27 24,02 21,76 23,03 74,88 75,73 75,98 78,24 76,97 100 100 100 100 100