SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
MAKALAH

     MANAJEMEN PROYEK & MANAJEMEN RISIKO

                            BAB 3-4
( Grup proses Manajemen Proyek : Studi kasus & Project Integration
               Management (Manajemen Integrasi ))




                           Disusun Oleh :
                            Adi kusuma
                             20110149
                               2kb05




                   KELOMPOK 2
 FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
            JURUSAN SISTEM KOMPUTER
             UNIVERSITAS GUNADARMA
                       2011
Kata Pengantar
        Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunianya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas
Makalah ini.
       Makalah yang kami buat ini berisi tentang bagian – bagian dari manajemen
proyek dan risiko yaitu mengenai Grup proses Manajemen Proyek : Studi kasus &
Project Integration Management (Manajemen Integrasi).
       Kami menyadari makalah yang kami buat ini jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
       Akhir kata, kami sampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu serta berperan dalam proses penyusunan makalah ini dari awal sampai
akhir. Dan semoga makalah yang kami buat ini dapat memberikan manfaat kepada
pembaca dalam memahami tentang bagian dari manajemen proyek dan risiko. Amin




                                                        Jakarta, 20 November 2011


                                                                 Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB III. Grup proses Manajemen Proyek : Studi kasus

        3. 1   Grup proses manajemen proyek.
        3. 2   Hubungan antara grup proses dan area knowledge.
        3. 3   Membangun metodologi manajemen proyek IT.
        3. 4   Studi kasus : JWD Consulting’s Project Management Intranet Site
        3. 5   Inisiasi proyek.
        3. 6   Dokumen inisiasi proyek.
        3. 7   Rencana proyek.
        3. 8   Eksekusi proyek, pengawasan proyek, penyelesaian
               proyek, dan Post-Project Follow-up

BAB IV. Project Integration Management (Manajemen Integrasi)

        4. 1 Pengertian Kunci sukses keseluruhan proyek : Project Integration
              Management yang baik.
        4. 2 Proses dan overview Project Integration Management
        4. 3 Kerangka kerja integrasi manajemen proyek. Pengembangan, atribut, dan
              elemen umum dari sebuah rencana proyek .
        4. 4 Contoh Outline untuk a Software Project Management Plan (SPMP).
        4. 5 Analisis Stakeholder dan contohnya.
        4. 6 Eksekusi rencana proyek dan ketrampilan penting yang dibutuhkan.
        4. 7 Alat dan teknik eksekusi proyek.
        4. 8 Integrated change control dan process pada proyek TI
        4. 9 Change Control System dan Change Control Boards (CCBs)
        4. 10 Konfigurasi Manajemen
BAB III
         Grup proses Manajemen Proyek : Studi kasus

3.1 Grup proses Manajemen Proyek

      Dalam sebuah manajemen proyek terdapat sejumlah proses yang saling
   berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya. Dan tiap-tiap proses tersebut
   membentuk suatu grup proses.
   Dalam manajemen proyek terdapat 5 grup proses :
   a. Inisisasi yaitu dilakukannya pendefinisian proyek
   b. Perencanaan Proyek yaitu mendefinisikan dan merinci tujuan proyek, serta
      merencanakan aktivitas – aktivitas yang dibutuhkan dalam rangka mencapai
      tujuan proyek itu sendiri dan sesuai batasan yang telah disepakati.
   c. Eksekusi yaitu mengintegrasikan semua sumber daya yang dibutuhkan dalam
      rangka mencapai tujuan proyek, dengan melaksanakan apa yang sudah
      direncanakan.
   d. Kontrol : mengukur dan memonitor secara berkala kemajuan proyek serta
      mengidentifikasi adanya penyelewengan pelaksanaan dari rencana yang sudah
      dibuat sebelumnya.
   e. Akhir melakukan formalisasi hasil proyek berupa barang atau jasa yang
      dihasilkan dari proyek.

3.2 Hubungan antara Grup proses dan area Knowledge

      Knowledge berperan penting dalam sebuah manajemen proyek terutama dalam
   pengawasan grup proses manajemen proyek. Dimana grup proses adalah suatu
   rencana demi kelancaraan proyek agar lebih mudah dalam memulai proyek dan
   tugas knowledge ialah memonitor segala hal dari berbagai aspek yang terjadi
   didalam grup proses.




                                 Gambar 3.2
3.3 Membangun metodologi manajemen proyek IT.

     Sebuah perusahaan vendor IT atau vendor apapun yang hidup matinya
   bergantung pada keberadaan proyek, memiliki masalah yang sama dalam
   menentukan metodologi apa yang cocok untuk digunakan dalam pengerjaan
   proyek. Dalam dunia IT lebih dalam lagi akan ada pertanyaan metodologi apa yang
   cocok untuk pengembangan software atau untuk digunakan sebagai acuan
   Software Development Life Cycle (SDLC).

      Pengalaman membuktikan, tidak adanya kejelasan metodologi yang jelas yang
   digunakan perusahaan akan membuat proyek berjalan tanpa arah dan akan sangat
   tergantung dari individu manajer proyeknya. Jika kondisi itu berlangsung pada
   proyek yang kompleks dan ditangani oleh manajer proyek yang tidak
   berpengalaman maka akan berakhir pada kegagalan proyek. Bagi orang yang lebih
   tinggi yaitu atasan dari manajer proyek, hal tersebut akan membuat proyek-proyek
   tidak bisa dimonitor apalagi dikontrol.

     Memilih metodologi proyek memang bukan hal yang mudah. Kita tau ada
   berbagai macam metodologi mulai yang general, yang bisa diimplementasikan
   pada proyek apapun seperti PMBOK, PRINCE2 maupun yang spesifik untuk
   domain tertentu misalnya SWEBOK, XP, Scrum yang digunakan pada proyek
   development software. Masing-masing metodologi memiliki keuntungan dan kita
   perlu untuk TIDAK memilih begitu saja satu metodologi karena saya percaya tidak
   ada metodologi yang "one size fits all."

      Kita dapat mengelaborasikan beberapa metodologi dan membuatnya pesifik
   untuk perusahaan dengan catatan metodologi tersebut didefinisikan agar sesuai
   dengan sifat dari proyek-proyek yang ada dan sebisa mungkin masih dapat
   disesuaikan (tailored) sesuai dengan besarnya proyek.

      Untuk mengelaborasi metodologi, sebaiknya kita mulai dengan studi beberapa
   metodologi yang sudah ada. Ada baiknya kita membuat listing yang lengkap dari
   metodologi yang yang sudah ada, mempelajarinya secara high level, kemudian
   menentukan yang menjadimain interest, lalu melakukan klasifikasi seperti yang
   dijelaskan sebuah artikel "Defining & Classifying Project Management
   Methodologies." Berikut ini gambaran level dari klasifikasi metodologi manajemen
   proyek dari artikel tersebut.
Ada baiknya perusahaan membuat
                                         sebuah referensi metodologi manajemen
                                         proyek pada Level 3 (Organization specific,
                                         customized methodology). Yang dibuat
                                         sedemikian rupa sehingga dapat diadaptasi
                                         menjadi L4 maupun L5 sesuai kemampuan
                                         manajer proyek.

                                         Sebuah kesimpulan yang menarik terkait
                                      pemilihan metodologi ini dapat kita lihat dari
                                      artikel "Methodology Per Project". Menurut
                                      penulis      artikel   tersebut,       Alistair
                                      Cockburn, metodologi     memiliki     sepuluh
                                      elemen dasar yaitu: roles, skills, activities,
                                      techniques, tools, teams, deliverables,
                                      standards, quality measures dan project
                                      values. Tidak semua metodologi mencakup
                                      semua elemen tersebut, semakin besar
   proyek maka harus semakin besar metodologinya artinya aspek elemen yang
   dicakup harus semakin lengkap. Hal tersebut bisa dilakukan dengan
   cara mengelaborasi beberapa metodologi.

      Lebih jauh lagi, perusahaan seharusnya tidak hanya mendefinikan acuan
   metodologi tetapi sebuah common frame of reference yang mencakup
   1. A common project management model.
   2. Companywide project management training programs.
   3. Project management career development.
   4. Knowledge-sharing activities.

3.4 Studi kasus : JWD Consulting’s Project Management Intranet Site
      Case Study : JWD Consulting’s Project Management Intranet Site kami
   merangkum bahwa Manajemen Proyek terdiri dari beberapa proses, sbb:
   a. Initiating
               Inisiasi merupakan tahap pengenalan dalam memulai proyek baru, dan
      memastikan bahwa pada tahap ini proyek akan dijalankan dengan benar.

      Input :
             Mengidentifikasikan pihak-pihak yang berkepentingan, menganalisis
      kebutuhan yang diperlukan dalam membangun proyek dan memperkirakan
      resiko-resiko yang akan muncul.
Output :
      - Project charter terselesaikan dan disepakati.
      - Terpilihnya Manajer Proyek
      - Teridentifikasinya pihak-pihak yang berkepentingan.
      - Business case terselesaikan.

b. Planning
         Tujuan utama dari perencenaan proyek adalah untuk memandu
   pelaksanaan proyek

   Input :
   Berupa output-an dari proses inisiasi sebelumnya.

   Output:
   - Ditentukannya lingkup proyek
   - Adanya kontrak tim
   - Adanya WBS
   - Scheduled Project terbentuk.
   - Adanya daftar dari resiko yg diprioritaskan.

c. Executing
         Proses executing proyek diperlukan untuk memastikan bahwa aktifitas
   dalam perencanaan proyek terpenuhi.

   Input:
   Berupa output dari proses perencanaan (planning).

   Output:
   - Mengimplementasikan solusi dari masalah-masalah yang ada.
   - Mengetahui data performansi kerjadar itim.
   - Perencanaan Manajemen Proyek (diperbaharui).
   - Terkualifikasinya daftar penjual.

d. MonitoringandControlling
          Adalah pengukuran dan pemantauan perkembangan secara berkala akan
   tujuan proyek untuk memastikan adanya kecocokkan antara progress dgn
   rencana awal proyek, selain itu untuk memantau setiap penyimpangan yang ada
   dari rencana awal.
Input:
      Berupa output-an dari proses sebelumnya

      Output:
      - Adanya recommended corrective actions, preventive actions, dan defect
         repair.
      - Terukurnya performansi.
      - Terukurnya control kualitas.
      - Resolved Issues.

   e. Closing
      Input :
              Meraih lebih banyak lagi stakeholders dan pelanggan yang menerima
      layanan ataupun produk akhir kita.

      Output :
      - Final Product, service orresult.
      - Menutup kontrak.
      - Dokumentasi.

          Jadi, dari diskusi kelompok, kami menyimpulkan bahwa input dan output dari
      tiap proses dalam Case Study : JWD Consulting’s Project Management Intranet
      Site ada


3.5 Inisiasi proyek.
        Inisiasi proyek merupakan tahap awal kegiatan proyek sejak sebuah proyek
    disepakati untuk dikerjakan. Pada tahap ini, permasalahan yang ingin diselesaikan
    akan diidentifiasi. Beberapa pilihan solusi untuk menyelesaikan permasalahan juga
    didefinisikan.
        Sebuah studi kelayakan dapat dilakukan untuk memilih sebuah solusi yang
    memiliki kemungkinan terbesar untuk direkomendasikan sebagai solusi terbaik
    dalam menyelesaikan permasalahan. Ketika sebuah solusi telah ditetapkan, maka
    seorang manajer proyek akan ditunjuk sehingga tim proyek dapat dibentuk dan
    berakhir ketika manajer proyek diberikan otoritas juga petunjuk untuk memulai
    perencanaan.
3.6 Dokumen inisiasi proyek.
       Merupakan dokumen yang berisi tentang tahap awal kegiatan awal yang sudah
    dibentuk sejak sebuah proyek disepakati untuk dikerjakan oleh tim proyek.

   Rencana Proyek
   Merupakan sebuah kerangka gagasan – gagasan dalam menjalankan sebuah
manajemen proyek dan demi mensukseskan apa yang menjadi tujuan manajemen
proyek itu dibuat.

3.7 Eksekusi proyek, pengawasan proyek, penyelesaian proyek, dan Post-Project
    Follow-up.
        Dengan definisi proyek yang jelas dan terperinci, maka aktivitas proyek siap
    untuk memasuki tahap eksekusi atau pelaksanaan proyek. Pada tahap ini,
    deliverables atau tujuan proyek secara fisik akan dibangun.
        Seluruh aktivitas yang terdapat dalam dokumentasi project plan akan dieksekusi.
    Sementara kegiatan pengembangan berlangsung, beberapa proses manajemen
    perlu dilakukan guna memantau dan mengontrol pelaksanaan proyek
    jugapenyelesaian deliverables sebagai hasil akhir proyek.
BAB IV
    Project Integration Management (Manajemen Integrasi)

Project Integration Management
       Integrasi Manajemen Proyek adalah proses yang diperlukan untuk memastikan
bahwa unsur-unsur berbagai proyek dikoordinasikan secara efektif. Integrasi
manajemen adalah praktek membuat sesuatu di setiap bagian dari proyek ini adalah
terkoordinasi.


4.1 Kunci sukses keseluruhan proyek : Project Integration Management yang
    baik.
    - Manajer Proyek harus mampu mengintegrasikan seluruh knowledge area
       selama project life cycle berlangsung
    - Kebanyakan manajer proyek terlalu berfokus pada halhal yang detail tetapi
       melupakan big picture dari proyek yang sedang dikerjakan
    - Manajemen Integrasi Proyek, bukanlah integrasi perangkat lunak
    - Manajemen Integrasi Proyek: termasuk Interface
    - Management (identifikasi dan manajemen poin-poin interaksi antar elemen-
       elemen dalam proyek




                                    Gambar 4.1
4.2 Proses dan overview Project Integration Management
             Sembilan proses project integration management dapat menjelaskan
    bidang ilmu dan berbagai pengalaman praktis di manajemen proyek, dari sudut
    pandang       komponen-komponen         prosesnya.       Proses-proses    tersebut
    diorganisasikan menjadi sembilan bidang ilmu yang akan dijelaskan dibawah ini :
    - Manajemen Lingkup Proyek, menjelaskan proses-proses yang dibutuhkan,
       agar dapat dipastikan bahwa proyek telah mencakup seluruh pekerjaan yang
       benar-benar dibutuhkan, agar proyek berhasil diselesaikan. Terdiri dari
       persiapan, perencanaan lingkup, penetapan lingkup, verifikasi dan
       pengendalian perubahan lingkup.
    - Manajemen Waktu Proyek, menjelaskan proses-proses yang dibutuhkan agar
       dapat dipastikan proyek selesai tepat waktu. Terdiri dari penetapan aktifitas,
       pengurutan aktifitas, perkiraan lama aktifitas, serta penyusunan dan
       pengendalian jadwal.
    - Manajemen Biaya Proyek, menjelaskan proses-proses yang dibutuhkan agar
       dapat dipastikan proyek selesai, sesuai dengan anggaran yang disetujui.
       Terdiri dari perencanaan sumber daya, perkiraan biaya, anggaran biaya dan
       pengendalian biaya.
    - Manajemen Sumber Daya Manusia Proyek, menjelaskan proses-proses yang
       dibutuhkan untuk menggunakan sumber daya manusia yang terlibat dalam
       proyek, secara paling efektif. Terdiri dari perencanaan organisasi, perekrutan
       staff dan pembangunan tim kerja.
    - Manajemen Komunikasi Proyek, menjelaskan proses-proses yang dibutuhkan
       untuk dapat dipastikan agar informasi proyek dapat dikumpulkan, disusun,
       disebar, dan disimpan. Terdiri dari perencanaan komunikasi, distribusi
       informasi, pelaporan kinerja,dan penyelesaian administratif.
    - Manajemen Resiko Proyek, menjelaskan proses-proses yang berhubungan
       dengan      pengidentifikasian   resiko,    kuantifikasi  resiko,   penyusunan
       penanggulangan resiko dan pengendalian penanggulangan resiko.
    - Manajemen Pengadaan Proyek, menjelaskan proses-proses yang dibutuhkan
       untuk menghasilkan barang atau jasa dari pihak lain. Terdiri dari perencanaan
       pengadaan, perencanaan tata cara undangan ke peserta, rapat undangan
       peserta, pemilihan peserta, pemilihan mitra, pelaporan serta administrasi
       kontrak kerja dan penyelesaian kontrak.
    - Manajemen Integrasi Proyek, menjelaskan berbagai proses yang dibutuhkan,
       agar dapat dipastikan, berbagai elemen dari proyek dikoordinasikan dengan
       baik. Manajemen integrasi terdiri dari pembuatan rencana proyek, pelaksanaan
       rencana proyek dan pengendalian perubahaan secara keseluruhan
4.3 Kerangka kerja integrasi manajemen proyek. Pengembangan, atribut, dan
    elemen umum dari sebuah rencana proyek .
        Berpikir tentang proyek, sama artinya dengan menuangkan gagasan-gagasan
    dalam sebuah kerangka konsep. Semakin matang konseptualisasi sebuah proyek,
    semakin mudah perencana proyek merunut semua aktivitas yang berjalan dalam
    rentang waktu pelaksanaan proyek hingga titik pencapaian tujuan. Berawal dari
    tahap inilah, suatu proyek diperkirakan kelayakannya. Selanjutnya konsepsi
    dituangkan dalam sebuah perencanaan yang biasanya berbentukproposal.
        Bersamaan dengan terbitnya gagasan, penyusunan konsep dan proposal,
    kerangka kerja manajemen proyek mulai dilaksanakan. Di dalam kerangka kerja,
    lebih dulu disepakati terminologi dan pandangan terhadap proyek yang akan
    dilakukan. Sedemikian rupa harus dipahami tentang konteks penerapan proyek,
    gambaran jelas tentang lingkungan proyek yang akan direncanakan, dan cara
    memahami berbagai proses interaksi yang secara                   umum     terjadi
    dalammanajemenproyek.
        Manajemen proyek dalam hal ini berarti penerapan pengetahuuan, ketrampilan,
    sarana dan teknik untuk menjalani segala aktivitas yang sesuai dengan kebutuhan
    pelaksanaan proyek. Ruang lingkup pengetahuan tentang manajemen proyek
    (project management knowledge)meliputi: :

    a. manajemen integrasi proyek, terdiri dari ;
            pengembangan perencanaan proyek, pelaksanaan proyek dan kontrol
       terhadap perubahan secara terpadu. Ini dilakukan untuk memastikan bahwa
       seluruh elemen proyek terkoordinasidenganbaik.

    b. manajemen ruang lingkup proyek ;
            dimulai pada saat proyek ditetapkan lalu tahap perencanaan, perumusan
       proyek, verifikasi proyek hingga pengawasan, sehingga dipastikan pekerjaan
       yang dilakukan benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan syarat keberhasilan
       proyek.

    c. manajemen waktu ;
            mulai dari merumuskan aktivitas-aktivitas, tahapan aktivitas, perkiraan
       waktu yang dibutuhkan, penyusunan jadwal hingga kontrol kerja. Manajemen
       waktu penting dalam memperkirakan berapa panjang waktu yang dibutuhkan
       untuk menyelesaikan suatu proyek sehingga dijamin selesai pada waktunya.
d. manajemen biaya ;
        meliputi perencanaan sumber daya, perkiraan besarnya biaya,
   penganggaran hingga kontrol pembelanjaan. Hal ini penting, terutama untuk
   pengajuan dana proyek kepada donor sehingga dalam pelaksanaannya proyek
   dipastikan selesai sesuai dengan biaya yang telah dianggarkan.

e. manajemen mutu ;
       dimulai dari perencanaan mutu, jaminan dan kontrol, penetapan standar
   yang ingin dicapai suatu proyek penting sehingga mendapatkan hasil yang
   memuaskan bagi pelaksana proyek maupun pihak-pihak lain (stakeholder).

f. manajemen sumber daya manusia (SDM) ;
        mulai dari perencanaan organisasi, persiapan staf dan persiapan tim
   karena sebuah tim pelaksana proyek harus terdiri atas manusia-manusia yang
   memiliki kemampuan, dedikasi dan integritas. Manajemen SDM ini penting
   untuk menyusun komposisi SDM yang efektif bagi pelaksanaan proyek.
g. manajemen komunikasi proyek, terdiri atas ;
        perencanaan komunikasi, sistem penyebaran informasi, pelaporan kinerja
   dan aspek administratif lain, ini untuk memastikan informasi seputar
   pelaksanaan proyek dapat dikelola denganbaik.

h. manajemen resiko
         mulai dari identifikasi resiko, perencanaan manajemen resiko, analisa
   kualitatif dan kuantitatif resiko, perencanaan respon, monitoring dan kontrol
   resiko yang mungkin muncul (butir ini paling jarang dipersiapkan oleh sebagian
   besar pelaksana proyek, sehingga ketika muncul krisis tidak mampu
   menanggapi dengan cepat dan tepat). Proses ini erat kaitannya dengan
   identifikasi, analisis dan respon terhadap resiko yang muncul.

i.   manajemen pengadaan
          mulai dari perencanaan pengadaan, perencanaan kebutuhan sumber
     daya hingga segala urusan administrasi kontrak-kontrak, bagian ini tampaknya
     sepele, tapi menjadi penting ketika ditemukan bahwa pelaksana proyek perlu
     bantuan dari pihak luar atau pihak lain, misalnya dari donor, mitra kerja
     ataupun dari pemerintah.
4.4 Contoh Outline untuk a Software Project Management Plan (SPMP).




                                 Gambar 4.4

  4.5 Analisis Stakeholder dan contohnya.

     STAKEHOLDERS ANALYSIS :
     -  Dokumen stakeholder analysis merupakan dokumen yang penting (dan
        sensitif), karena memberikan informasi mengenai stakeholder berkaitan
        dengan
        a. nama dan organisasi stakeholder
        b. peranannya dalam proyek
        c. fakta-fakta unik mengenai stakeholder
        d. level keterlibatannya dan
        e. ketertarikannya akan proyek saran-saran untuk menjaga relasi dengan
            stakeholder
Contohnya :




                                   Gambar 4.5

   4.6 Eksekusi rencana proyek dan ketrampilan penting yang dibutuhkan.
       MENGELOLA EKSEKUSI PROYEK :
       1.   Eksekusi Proyek adalah tahap melaksanakan pekerjaan yang telah
            digambarkan dalam project plan
       2.   Mayoritas waktu dan uang digunakan dalam eksekusi proyek
       3.   Area aplikasi proyek sangat mempengaruhi eksekusi proyek, karena
            selama eksekusi proyek inilah produk dari proyek dihasilkan.

      KETRAMPILAN PENTING DALAM EKSEKUSI PROYEK
      -  Kepemimpinan
      -  Komunikasi
      -  Politik
      -  Kemampuan menggunakan tools dan techniques
             Work Authorization System: menjamin orang yang memiliki kualifikasi
                 yang cukup, melakukan pekerjaan yang tepat, pada waktu yang tepat
                 dan dengan urutan yanag benar
             Status Review Meetings: rapat terencana dan terjadwal yang
                 digunakan untuk saling bertukar informasi mengenai proyek yang
                 sedang berjalan
 Project Management Software: perangkat lunak khusus yang
               digunakan dalam manajemen proyek
4.7 Alat dan teknik eksekusi proyek.

  Alat dan teknik digunakan untuk mengembangkan rencana manajemen proyek :

  -   Metodologi manajemen proyek
         LANGSUNG DAN PELAKSANAAN PROYEK KELOLA
      Tujuan dari pelaksanaan proyek langsung dan mengelola adalah untuk
      menjalankan pekerjaan yang ditetapkan dalam rencana manajemen proyek
      dalam rangka untuk mencapai persyaratan proyek rinci dalam pernyataan
      ruang lingkup proyek. Dalam fase ini, sebagian besar anggaran proyek
      dihabiskan.

      Alat dan teknik untuk proses proyek langsung dan mengelola eksekusi
      a. Metodologi manajemen proyek
      b. Manajemen proyek sistem informasi

      Keluaran dari proses proyek langsung dan mengelola eksekusi
      a. Deliverables
      b. diminta perubahan
      c. Diimplementasikan permintaan perubahan
      d. Diimplementasikan tindakan korektif
      e. Diimplementasikan tindakan pencegahan
      f. Diimplementasikan perbaikan cacat
      g. Pekerjaan informasi kinerja

  -   Manajemen proyek sistem informasi
          MONITOR DAN PEKERJAAN PENGENDALIAN PROYEK
      Proses pelacakan, meninjau, dan mengatur kemajuan untuk memenuhi
      tujuan kinerja yang ditetapkan dalam Rencana Manajemen Proyek masukan
      a. Rencana Manajemen Proyek
      b. Laporan kinerja
      c. Faktor Lingkungan perusahaan
      d. Organisasi Proses Aset
-   ahli Penghakiman
       LAKUKAN PERUBAHAN PENGENDALIAN TERPADU
           berarti mengkoordinasikan perubahan di seluruh proyek. Proses ini
       meliputi permintaan meninjau, menyetujui perubahan dan mengendalikan
       perubahan (hasil apapun produk yang unik dan dapat diverifikasi, atau
       kemampuan untuk melakukan layanan yang diidentifikasi dalam dokumentasi
       manajemen proyek perencanaan dan harus diproduksi dan disediakan untuk
       menyelesaikan proyek) deliverable.

         Keluaran
       Ubah Perbarui Status Permintaan

         Tools & Teknik
       ahli Penghakiman Berkaitan dengan:
       a. Mempengaruhi faktor yang menciptakan perubahan untuk memastikan
            bahwa perubahan yang disepakati
       b. Menentukan perubahan yang telah terjadi
       c. Mengelola perubahan yang sebenarnya ketika mereka terjadi

   -   Work Authorization System: menjamin orang yang memiliki kualifikasi yang
       cukup, melakukan pekerjaan yang tepat, pada waktu yang tepat dan dengan
       urutan yanag benar.
   -   Status Review Meetings: rapat terencana dan terjadwal yang digunakan
       untuk saling bertukar informasi mengenai proyek yang sedang berjalan
   -   Project Management Software: perangkat lunak khusus yang digunakan
       dalam manajemen proyek
   -   Alat dan teknik eksekusi proyek :
       a. Metodologi manajemen proyek
       b. Manajemen proyek sistem informasi


4.8 Integrated change control dan process pada proyek TI

   INTEGRATED CHANGE CONTROL
   -  Termasuk di dalamnya mengidentifikasi, mengevaluasi dan mengelola
      perubahan selama project life cycle
   -  Tujuan utama pengendalian perubahan
a.   Memperhitungkan faktor-faktor yang mengakibatkan perubahan dalam
           rangka menjamin bahwa perubahan menguntungkan (cross check
           scope, time, cost & quality)
      b.   Menentukan apakah perubahan sudah terjadi
      c.   Mengelola perubahan yang terjadi

  KONTROL PERUBAHAN DALAM PROYEK IT
    Pandangan lama: Tim Proyek harus melakukan apa yang sudah
     direncanakan tepat waktu dan tepat biaya.
    Masalahnya: Stakeholders jarang sekali menyetujui batasan proyek di awal,
     serta waktu dan estimasi biaya seringkali tidak akurat.
    Pandangan Modern: Manajemen Proyek adalah proses komunikasi dan
     negosiasi yang konstan.
    Solusi: Perubahan seringkali memberikan keuntungan dan tim proyek harus
     membuat rencana untuk mengakomodasi perubahan tersebut.

4.9 Change Control System dan Change Control Boards (CCBs)
    SISTEM KONTROL PERUBAHAN
          Merupakan proses yang terdokumentasi yang menggambarkan kapan
    dan bagaimana dokumendokumen proyek dan pekerjaannya dapat diubah.
    Menggambarkan orang yang berwenang untuk¢membuat perubahan dan
    bagaimana cara membuat perubahan tersebut. Seringkali melibatkan Change
    Control Board(CCB),      manajemen konfigurasi dan proses untuk
    mengkomunikasikannya

  CHANGE CONTROL BOARD
        Kelompok formal dari orang-orang yang bertanggung} jawab untuk
  menyetujui atau menolak perubahan dalam proyek CCB harus memberikan
  panduan untuk mempersiapkan} perubahan, mengevaluasi perubahan dan
  mengelola implementasi perubahan yang disetujui.
         Anggota CCB biasanya terdiri} atas stakeholders dari keseluruhan
  organisasi. Masalah yang dihadapi: CCB jarang bertemu dan} membuat
  keputusan akan perubahan membutuhkan waktu rapat yang panjang, padahal
  proyek harus terus berjalan karena dibatasi oleh waktu yang telah disepakat.

4.10 Konfigurasi Manajemen
     Definisi :
         Merupakan seni untuk mengidentifikasi, mengorganisasi, kontrol
     modifikasi pada software yang sedang dibangun oleh tim programming.
     Tujuan dari Manajemen Konfigurasi adalah memaksimalkan produktivitas
     dengan meminimalisasi kesalahan Manajemen Konfigurasi dilakukan untuk :
 Identifikasi perubahan
 Control perubahan
 Memastikan bhw perubahan telah dilakukan dengan baik
 Memberi report kepada pihak lain yang membutuhkan
Faktor terjadinya perubahan :
•   Bisnis baru atau kondisi pasar yang menjadikan perubahan pada
    kebutuhan produk atau aturan bisnis
•   Kebutuhan customer baru yang menyebabkan perubahan permintaan
    data oleh sistem informasi, fungsi yang ada pada produk, atau service
    yang diberikan oleh sistem berbasis komputer
•   Re-organisasi dan/atau perubahan bisnis yang menyebabkan perubahan
    dalam prioritas proyek atau struktur tim software engineering
•   Batasan anggaran dan jadwal yang menyebabkan redefinisi sistem atau
    produk

CONFIGURATION AUDIT
 • Identifikasi, version control, dan change control membantu developer
   software untuk me-maintain permintaan pada saat terjadi kondisi yang
   tidak diinginkan
 • Bagaimana bisa memastikan bahwa perubahan diimplementasikan
   dengan baik ? Jawabannya tergantung dua hal, yakni : Formal Technical
   Reviews dan Software Configuration Audit
 • Formal Technical Reviews berfokus pada pembetulan teknis dari objek
   konfigurasi yang telah dimodifikasi
 • Software Configuration Audit melakukan assesment objek konfigurasi
   untuk karakteristik yang belum tercantum dalam review
DAFTAR PUSTAKA
Internet
http://huangcorp.wordpress.com
http://wikipedia.org
http://google.com/Manajemen kualitas.pdf
http://www.scribd.com/doc/8960813/Manajemen-Kualitas-Dalam-an-Jasa/Project
Quality Management.ppt
http://mcfans-mpti.blogspot.com/
http://als-journal.blogspot.com/2011/09/project-integration-management.html
http://apk.blog.ittelkom.ac.id/blog/files/2011/02/MPTI41.pdf
http://yankumala.wordpress.com/2011/10/08/grup-proses-manajemen-proyek-dan-
integrasi manajemen-proyek/
http://muamergani.blogspot.com/2010/10/project-integration-management.html
http://xyz2110.blogspot.com/

More Related Content

What's hot

Manajemen Proyek Sistem Informasi
Manajemen Proyek Sistem InformasiManajemen Proyek Sistem Informasi
Manajemen Proyek Sistem InformasiFaishal Wafiq Zakiy
 
Ppsi pertemuan-9-hr-management
Ppsi pertemuan-9-hr-managementPpsi pertemuan-9-hr-management
Ppsi pertemuan-9-hr-managementAbrianto Nugraha
 
Ppsi pertemuan-8-quality-management1
Ppsi pertemuan-8-quality-management1Ppsi pertemuan-8-quality-management1
Ppsi pertemuan-8-quality-management1Abrianto Nugraha
 
Makalah perincian kegiatan proyek
Makalah perincian kegiatan proyekMakalah perincian kegiatan proyek
Makalah perincian kegiatan proyekMarobo United
 
Software project management
Software project managementSoftware project management
Software project managementAnnisa Shabrina
 
1 project-procurement
1 project-procurement1 project-procurement
1 project-procurementFajar Baskoro
 
Tugas Manpro Resume (13410100124)
Tugas Manpro Resume (13410100124)Tugas Manpro Resume (13410100124)
Tugas Manpro Resume (13410100124)Muhammad Firdaus
 
Ppsi pertemuan-10-communicatin-management
Ppsi pertemuan-10-communicatin-managementPpsi pertemuan-10-communicatin-management
Ppsi pertemuan-10-communicatin-managementAbrianto Nugraha
 
Ppsi pertemuan-11-risk-management
Ppsi pertemuan-11-risk-managementPpsi pertemuan-11-risk-management
Ppsi pertemuan-11-risk-managementAbrianto Nugraha
 
Tnd - Pengantar Manajemen Proyek Sistem Informasi - Temu 2
Tnd - Pengantar Manajemen Proyek Sistem Informasi - Temu 2Tnd - Pengantar Manajemen Proyek Sistem Informasi - Temu 2
Tnd - Pengantar Manajemen Proyek Sistem Informasi - Temu 2Tino Dwiantoro
 
Manajemen proyek-perangkat-lunak-penjabaran-paper
Manajemen proyek-perangkat-lunak-penjabaran-paperManajemen proyek-perangkat-lunak-penjabaran-paper
Manajemen proyek-perangkat-lunak-penjabaran-paperIstiqomah Nur Fatayati
 
Materi Training 'PROJECT MANAGEMENT"
Materi Training 'PROJECT MANAGEMENT"Materi Training 'PROJECT MANAGEMENT"
Materi Training 'PROJECT MANAGEMENT"Kanaidi ken
 

What's hot (20)

Ppsi pertemuan-2
Ppsi pertemuan-2Ppsi pertemuan-2
Ppsi pertemuan-2
 
Bab 2 - Sekilas Tentang Proyek
Bab 2 - Sekilas Tentang ProyekBab 2 - Sekilas Tentang Proyek
Bab 2 - Sekilas Tentang Proyek
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
Manajemen Proyek Sistem Informasi
Manajemen Proyek Sistem InformasiManajemen Proyek Sistem Informasi
Manajemen Proyek Sistem Informasi
 
Ppsi pertemuan-9-hr-management
Ppsi pertemuan-9-hr-managementPpsi pertemuan-9-hr-management
Ppsi pertemuan-9-hr-management
 
Ppsi pertemuan-8-quality-management1
Ppsi pertemuan-8-quality-management1Ppsi pertemuan-8-quality-management1
Ppsi pertemuan-8-quality-management1
 
Makalah perincian kegiatan proyek
Makalah perincian kegiatan proyekMakalah perincian kegiatan proyek
Makalah perincian kegiatan proyek
 
Manajemen proyek
Manajemen proyekManajemen proyek
Manajemen proyek
 
Software project management
Software project managementSoftware project management
Software project management
 
1 project-procurement
1 project-procurement1 project-procurement
1 project-procurement
 
Tugas Manpro Resume (13410100124)
Tugas Manpro Resume (13410100124)Tugas Manpro Resume (13410100124)
Tugas Manpro Resume (13410100124)
 
Ppsi pertemuan-4
Ppsi pertemuan-4Ppsi pertemuan-4
Ppsi pertemuan-4
 
Manajemen proyek TI
Manajemen proyek TIManajemen proyek TI
Manajemen proyek TI
 
Ppsi pertemuan-5
Ppsi pertemuan-5Ppsi pertemuan-5
Ppsi pertemuan-5
 
Ppsi pertemuan-10-communicatin-management
Ppsi pertemuan-10-communicatin-managementPpsi pertemuan-10-communicatin-management
Ppsi pertemuan-10-communicatin-management
 
1 mps ippg
1 mps ippg1 mps ippg
1 mps ippg
 
Ppsi pertemuan-11-risk-management
Ppsi pertemuan-11-risk-managementPpsi pertemuan-11-risk-management
Ppsi pertemuan-11-risk-management
 
Tnd - Pengantar Manajemen Proyek Sistem Informasi - Temu 2
Tnd - Pengantar Manajemen Proyek Sistem Informasi - Temu 2Tnd - Pengantar Manajemen Proyek Sistem Informasi - Temu 2
Tnd - Pengantar Manajemen Proyek Sistem Informasi - Temu 2
 
Manajemen proyek-perangkat-lunak-penjabaran-paper
Manajemen proyek-perangkat-lunak-penjabaran-paperManajemen proyek-perangkat-lunak-penjabaran-paper
Manajemen proyek-perangkat-lunak-penjabaran-paper
 
Materi Training 'PROJECT MANAGEMENT"
Materi Training 'PROJECT MANAGEMENT"Materi Training 'PROJECT MANAGEMENT"
Materi Training 'PROJECT MANAGEMENT"
 

Similar to Tugas mata kuliah soft skill

Perancangan proyek
Perancangan proyekPerancangan proyek
Perancangan proyekD Istigfarin
 
0009-P01-ManajemenProyekSistemInformasi.pdf
0009-P01-ManajemenProyekSistemInformasi.pdf0009-P01-ManajemenProyekSistemInformasi.pdf
0009-P01-ManajemenProyekSistemInformasi.pdfAskariB1
 
pengembangan perangkat lunak
pengembangan perangkat lunakpengembangan perangkat lunak
pengembangan perangkat lunakSolehSoyaista
 
Pengembangan Perangkat Lunak
Pengembangan Perangkat LunakPengembangan Perangkat Lunak
Pengembangan Perangkat Lunaksoleh saputra
 
MANAJEMEN PROYEK PERNGKAT LUNAK : KONTEKS DAN PROSES
MANAJEMEN PROYEK PERNGKAT LUNAK : KONTEKS DAN PROSESMANAJEMEN PROYEK PERNGKAT LUNAK : KONTEKS DAN PROSES
MANAJEMEN PROYEK PERNGKAT LUNAK : KONTEKS DAN PROSESDEDE IRYAWAN
 
PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK
PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEKPERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK
PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEKAsadCungkring97
 
Manajemen sumber daya_dan_manajemen_komu
Manajemen sumber daya_dan_manajemen_komuManajemen sumber daya_dan_manajemen_komu
Manajemen sumber daya_dan_manajemen_komuFajar Baskoro
 
Apa itu Manajemen Proyek.docx
Apa itu Manajemen Proyek.docxApa itu Manajemen Proyek.docx
Apa itu Manajemen Proyek.docxkikilana2
 
Rpl 3-manajemen proyek pl
Rpl 3-manajemen proyek plRpl 3-manajemen proyek pl
Rpl 3-manajemen proyek plf' yagami
 
Manajemen Proyek kita.docx
Manajemen Proyek kita.docxManajemen Proyek kita.docx
Manajemen Proyek kita.docxkikilana2
 
Evaluasi Akhir Semester - MPPL -E
Evaluasi Akhir Semester - MPPL -EEvaluasi Akhir Semester - MPPL -E
Evaluasi Akhir Semester - MPPL -ERaden Kusuma
 
Bab 5 rencana manajemen proyek
Bab 5 rencana manajemen proyekBab 5 rencana manajemen proyek
Bab 5 rencana manajemen proyekRif'at Hm
 
dokumen.tips_manajemen-konstruksi-5667219e53aeb.ppt
dokumen.tips_manajemen-konstruksi-5667219e53aeb.pptdokumen.tips_manajemen-konstruksi-5667219e53aeb.ppt
dokumen.tips_manajemen-konstruksi-5667219e53aeb.pptFikriSumendar1
 
Manajemen Pembangunan Proyek_dalam "PROJECT FEASIBILITY STUDY"
Manajemen Pembangunan Proyek_dalam "PROJECT FEASIBILITY STUDY"Manajemen Pembangunan Proyek_dalam "PROJECT FEASIBILITY STUDY"
Manajemen Pembangunan Proyek_dalam "PROJECT FEASIBILITY STUDY"Kanaidi ken
 
Pembangunan Bahan instruksi
Pembangunan Bahan instruksiPembangunan Bahan instruksi
Pembangunan Bahan instruksisamsul salleh
 
PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK
PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAKPENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK
PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAKDEDE IRYAWAN
 

Similar to Tugas mata kuliah soft skill (20)

Perancangan proyek
Perancangan proyekPerancangan proyek
Perancangan proyek
 
Sesi 1.pptx
Sesi 1.pptxSesi 1.pptx
Sesi 1.pptx
 
0009-P01.pdf
0009-P01.pdf0009-P01.pdf
0009-P01.pdf
 
0009-P01-ManajemenProyekSistemInformasi.pdf
0009-P01-ManajemenProyekSistemInformasi.pdf0009-P01-ManajemenProyekSistemInformasi.pdf
0009-P01-ManajemenProyekSistemInformasi.pdf
 
pengembangan perangkat lunak
pengembangan perangkat lunakpengembangan perangkat lunak
pengembangan perangkat lunak
 
Pengembangan Perangkat Lunak
Pengembangan Perangkat LunakPengembangan Perangkat Lunak
Pengembangan Perangkat Lunak
 
MANAJEMEN PROYEK PERNGKAT LUNAK : KONTEKS DAN PROSES
MANAJEMEN PROYEK PERNGKAT LUNAK : KONTEKS DAN PROSESMANAJEMEN PROYEK PERNGKAT LUNAK : KONTEKS DAN PROSES
MANAJEMEN PROYEK PERNGKAT LUNAK : KONTEKS DAN PROSES
 
PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK
PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEKPERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK
PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK
 
Manajemen sumber daya_dan_manajemen_komu
Manajemen sumber daya_dan_manajemen_komuManajemen sumber daya_dan_manajemen_komu
Manajemen sumber daya_dan_manajemen_komu
 
Apa itu Manajemen Proyek.docx
Apa itu Manajemen Proyek.docxApa itu Manajemen Proyek.docx
Apa itu Manajemen Proyek.docx
 
Rpl 3-manajemen proyek pl
Rpl 3-manajemen proyek plRpl 3-manajemen proyek pl
Rpl 3-manajemen proyek pl
 
Manajemen Proyek kita.docx
Manajemen Proyek kita.docxManajemen Proyek kita.docx
Manajemen Proyek kita.docx
 
Evaluasi Akhir Semester - MPPL -E
Evaluasi Akhir Semester - MPPL -EEvaluasi Akhir Semester - MPPL -E
Evaluasi Akhir Semester - MPPL -E
 
Bab 5 rencana manajemen proyek
Bab 5 rencana manajemen proyekBab 5 rencana manajemen proyek
Bab 5 rencana manajemen proyek
 
Bab 5 rencana manajemen proyek
Bab 5 rencana manajemen proyekBab 5 rencana manajemen proyek
Bab 5 rencana manajemen proyek
 
Manajemen proyek
Manajemen proyekManajemen proyek
Manajemen proyek
 
dokumen.tips_manajemen-konstruksi-5667219e53aeb.ppt
dokumen.tips_manajemen-konstruksi-5667219e53aeb.pptdokumen.tips_manajemen-konstruksi-5667219e53aeb.ppt
dokumen.tips_manajemen-konstruksi-5667219e53aeb.ppt
 
Manajemen Pembangunan Proyek_dalam "PROJECT FEASIBILITY STUDY"
Manajemen Pembangunan Proyek_dalam "PROJECT FEASIBILITY STUDY"Manajemen Pembangunan Proyek_dalam "PROJECT FEASIBILITY STUDY"
Manajemen Pembangunan Proyek_dalam "PROJECT FEASIBILITY STUDY"
 
Pembangunan Bahan instruksi
Pembangunan Bahan instruksiPembangunan Bahan instruksi
Pembangunan Bahan instruksi
 
PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK
PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAKPENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK
PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK
 

Tugas mata kuliah soft skill

  • 1. MAKALAH MANAJEMEN PROYEK & MANAJEMEN RISIKO BAB 3-4 ( Grup proses Manajemen Proyek : Studi kasus & Project Integration Management (Manajemen Integrasi )) Disusun Oleh : Adi kusuma 20110149 2kb05 KELOMPOK 2 FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI JURUSAN SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS GUNADARMA 2011
  • 2. Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunianya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Makalah ini. Makalah yang kami buat ini berisi tentang bagian – bagian dari manajemen proyek dan risiko yaitu mengenai Grup proses Manajemen Proyek : Studi kasus & Project Integration Management (Manajemen Integrasi). Kami menyadari makalah yang kami buat ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu serta berperan dalam proses penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Dan semoga makalah yang kami buat ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca dalam memahami tentang bagian dari manajemen proyek dan risiko. Amin Jakarta, 20 November 2011 Penyusun
  • 3. DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi BAB III. Grup proses Manajemen Proyek : Studi kasus 3. 1 Grup proses manajemen proyek. 3. 2 Hubungan antara grup proses dan area knowledge. 3. 3 Membangun metodologi manajemen proyek IT. 3. 4 Studi kasus : JWD Consulting’s Project Management Intranet Site 3. 5 Inisiasi proyek. 3. 6 Dokumen inisiasi proyek. 3. 7 Rencana proyek. 3. 8 Eksekusi proyek, pengawasan proyek, penyelesaian proyek, dan Post-Project Follow-up BAB IV. Project Integration Management (Manajemen Integrasi) 4. 1 Pengertian Kunci sukses keseluruhan proyek : Project Integration Management yang baik. 4. 2 Proses dan overview Project Integration Management 4. 3 Kerangka kerja integrasi manajemen proyek. Pengembangan, atribut, dan elemen umum dari sebuah rencana proyek . 4. 4 Contoh Outline untuk a Software Project Management Plan (SPMP). 4. 5 Analisis Stakeholder dan contohnya. 4. 6 Eksekusi rencana proyek dan ketrampilan penting yang dibutuhkan. 4. 7 Alat dan teknik eksekusi proyek. 4. 8 Integrated change control dan process pada proyek TI 4. 9 Change Control System dan Change Control Boards (CCBs) 4. 10 Konfigurasi Manajemen
  • 4. BAB III Grup proses Manajemen Proyek : Studi kasus 3.1 Grup proses Manajemen Proyek Dalam sebuah manajemen proyek terdapat sejumlah proses yang saling berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya. Dan tiap-tiap proses tersebut membentuk suatu grup proses. Dalam manajemen proyek terdapat 5 grup proses : a. Inisisasi yaitu dilakukannya pendefinisian proyek b. Perencanaan Proyek yaitu mendefinisikan dan merinci tujuan proyek, serta merencanakan aktivitas – aktivitas yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan proyek itu sendiri dan sesuai batasan yang telah disepakati. c. Eksekusi yaitu mengintegrasikan semua sumber daya yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan proyek, dengan melaksanakan apa yang sudah direncanakan. d. Kontrol : mengukur dan memonitor secara berkala kemajuan proyek serta mengidentifikasi adanya penyelewengan pelaksanaan dari rencana yang sudah dibuat sebelumnya. e. Akhir melakukan formalisasi hasil proyek berupa barang atau jasa yang dihasilkan dari proyek. 3.2 Hubungan antara Grup proses dan area Knowledge Knowledge berperan penting dalam sebuah manajemen proyek terutama dalam pengawasan grup proses manajemen proyek. Dimana grup proses adalah suatu rencana demi kelancaraan proyek agar lebih mudah dalam memulai proyek dan tugas knowledge ialah memonitor segala hal dari berbagai aspek yang terjadi didalam grup proses. Gambar 3.2
  • 5. 3.3 Membangun metodologi manajemen proyek IT. Sebuah perusahaan vendor IT atau vendor apapun yang hidup matinya bergantung pada keberadaan proyek, memiliki masalah yang sama dalam menentukan metodologi apa yang cocok untuk digunakan dalam pengerjaan proyek. Dalam dunia IT lebih dalam lagi akan ada pertanyaan metodologi apa yang cocok untuk pengembangan software atau untuk digunakan sebagai acuan Software Development Life Cycle (SDLC). Pengalaman membuktikan, tidak adanya kejelasan metodologi yang jelas yang digunakan perusahaan akan membuat proyek berjalan tanpa arah dan akan sangat tergantung dari individu manajer proyeknya. Jika kondisi itu berlangsung pada proyek yang kompleks dan ditangani oleh manajer proyek yang tidak berpengalaman maka akan berakhir pada kegagalan proyek. Bagi orang yang lebih tinggi yaitu atasan dari manajer proyek, hal tersebut akan membuat proyek-proyek tidak bisa dimonitor apalagi dikontrol. Memilih metodologi proyek memang bukan hal yang mudah. Kita tau ada berbagai macam metodologi mulai yang general, yang bisa diimplementasikan pada proyek apapun seperti PMBOK, PRINCE2 maupun yang spesifik untuk domain tertentu misalnya SWEBOK, XP, Scrum yang digunakan pada proyek development software. Masing-masing metodologi memiliki keuntungan dan kita perlu untuk TIDAK memilih begitu saja satu metodologi karena saya percaya tidak ada metodologi yang "one size fits all." Kita dapat mengelaborasikan beberapa metodologi dan membuatnya pesifik untuk perusahaan dengan catatan metodologi tersebut didefinisikan agar sesuai dengan sifat dari proyek-proyek yang ada dan sebisa mungkin masih dapat disesuaikan (tailored) sesuai dengan besarnya proyek. Untuk mengelaborasi metodologi, sebaiknya kita mulai dengan studi beberapa metodologi yang sudah ada. Ada baiknya kita membuat listing yang lengkap dari metodologi yang yang sudah ada, mempelajarinya secara high level, kemudian menentukan yang menjadimain interest, lalu melakukan klasifikasi seperti yang dijelaskan sebuah artikel "Defining & Classifying Project Management Methodologies." Berikut ini gambaran level dari klasifikasi metodologi manajemen proyek dari artikel tersebut.
  • 6. Ada baiknya perusahaan membuat sebuah referensi metodologi manajemen proyek pada Level 3 (Organization specific, customized methodology). Yang dibuat sedemikian rupa sehingga dapat diadaptasi menjadi L4 maupun L5 sesuai kemampuan manajer proyek. Sebuah kesimpulan yang menarik terkait pemilihan metodologi ini dapat kita lihat dari artikel "Methodology Per Project". Menurut penulis artikel tersebut, Alistair Cockburn, metodologi memiliki sepuluh elemen dasar yaitu: roles, skills, activities, techniques, tools, teams, deliverables, standards, quality measures dan project values. Tidak semua metodologi mencakup semua elemen tersebut, semakin besar proyek maka harus semakin besar metodologinya artinya aspek elemen yang dicakup harus semakin lengkap. Hal tersebut bisa dilakukan dengan cara mengelaborasi beberapa metodologi. Lebih jauh lagi, perusahaan seharusnya tidak hanya mendefinikan acuan metodologi tetapi sebuah common frame of reference yang mencakup 1. A common project management model. 2. Companywide project management training programs. 3. Project management career development. 4. Knowledge-sharing activities. 3.4 Studi kasus : JWD Consulting’s Project Management Intranet Site Case Study : JWD Consulting’s Project Management Intranet Site kami merangkum bahwa Manajemen Proyek terdiri dari beberapa proses, sbb: a. Initiating Inisiasi merupakan tahap pengenalan dalam memulai proyek baru, dan memastikan bahwa pada tahap ini proyek akan dijalankan dengan benar. Input : Mengidentifikasikan pihak-pihak yang berkepentingan, menganalisis kebutuhan yang diperlukan dalam membangun proyek dan memperkirakan resiko-resiko yang akan muncul.
  • 7. Output : - Project charter terselesaikan dan disepakati. - Terpilihnya Manajer Proyek - Teridentifikasinya pihak-pihak yang berkepentingan. - Business case terselesaikan. b. Planning Tujuan utama dari perencenaan proyek adalah untuk memandu pelaksanaan proyek Input : Berupa output-an dari proses inisiasi sebelumnya. Output: - Ditentukannya lingkup proyek - Adanya kontrak tim - Adanya WBS - Scheduled Project terbentuk. - Adanya daftar dari resiko yg diprioritaskan. c. Executing Proses executing proyek diperlukan untuk memastikan bahwa aktifitas dalam perencanaan proyek terpenuhi. Input: Berupa output dari proses perencanaan (planning). Output: - Mengimplementasikan solusi dari masalah-masalah yang ada. - Mengetahui data performansi kerjadar itim. - Perencanaan Manajemen Proyek (diperbaharui). - Terkualifikasinya daftar penjual. d. MonitoringandControlling Adalah pengukuran dan pemantauan perkembangan secara berkala akan tujuan proyek untuk memastikan adanya kecocokkan antara progress dgn rencana awal proyek, selain itu untuk memantau setiap penyimpangan yang ada dari rencana awal.
  • 8. Input: Berupa output-an dari proses sebelumnya Output: - Adanya recommended corrective actions, preventive actions, dan defect repair. - Terukurnya performansi. - Terukurnya control kualitas. - Resolved Issues. e. Closing Input : Meraih lebih banyak lagi stakeholders dan pelanggan yang menerima layanan ataupun produk akhir kita. Output : - Final Product, service orresult. - Menutup kontrak. - Dokumentasi. Jadi, dari diskusi kelompok, kami menyimpulkan bahwa input dan output dari tiap proses dalam Case Study : JWD Consulting’s Project Management Intranet Site ada 3.5 Inisiasi proyek. Inisiasi proyek merupakan tahap awal kegiatan proyek sejak sebuah proyek disepakati untuk dikerjakan. Pada tahap ini, permasalahan yang ingin diselesaikan akan diidentifiasi. Beberapa pilihan solusi untuk menyelesaikan permasalahan juga didefinisikan. Sebuah studi kelayakan dapat dilakukan untuk memilih sebuah solusi yang memiliki kemungkinan terbesar untuk direkomendasikan sebagai solusi terbaik dalam menyelesaikan permasalahan. Ketika sebuah solusi telah ditetapkan, maka seorang manajer proyek akan ditunjuk sehingga tim proyek dapat dibentuk dan berakhir ketika manajer proyek diberikan otoritas juga petunjuk untuk memulai perencanaan.
  • 9. 3.6 Dokumen inisiasi proyek. Merupakan dokumen yang berisi tentang tahap awal kegiatan awal yang sudah dibentuk sejak sebuah proyek disepakati untuk dikerjakan oleh tim proyek. Rencana Proyek Merupakan sebuah kerangka gagasan – gagasan dalam menjalankan sebuah manajemen proyek dan demi mensukseskan apa yang menjadi tujuan manajemen proyek itu dibuat. 3.7 Eksekusi proyek, pengawasan proyek, penyelesaian proyek, dan Post-Project Follow-up. Dengan definisi proyek yang jelas dan terperinci, maka aktivitas proyek siap untuk memasuki tahap eksekusi atau pelaksanaan proyek. Pada tahap ini, deliverables atau tujuan proyek secara fisik akan dibangun. Seluruh aktivitas yang terdapat dalam dokumentasi project plan akan dieksekusi. Sementara kegiatan pengembangan berlangsung, beberapa proses manajemen perlu dilakukan guna memantau dan mengontrol pelaksanaan proyek jugapenyelesaian deliverables sebagai hasil akhir proyek.
  • 10. BAB IV Project Integration Management (Manajemen Integrasi) Project Integration Management Integrasi Manajemen Proyek adalah proses yang diperlukan untuk memastikan bahwa unsur-unsur berbagai proyek dikoordinasikan secara efektif. Integrasi manajemen adalah praktek membuat sesuatu di setiap bagian dari proyek ini adalah terkoordinasi. 4.1 Kunci sukses keseluruhan proyek : Project Integration Management yang baik. - Manajer Proyek harus mampu mengintegrasikan seluruh knowledge area selama project life cycle berlangsung - Kebanyakan manajer proyek terlalu berfokus pada halhal yang detail tetapi melupakan big picture dari proyek yang sedang dikerjakan - Manajemen Integrasi Proyek, bukanlah integrasi perangkat lunak - Manajemen Integrasi Proyek: termasuk Interface - Management (identifikasi dan manajemen poin-poin interaksi antar elemen- elemen dalam proyek Gambar 4.1
  • 11. 4.2 Proses dan overview Project Integration Management Sembilan proses project integration management dapat menjelaskan bidang ilmu dan berbagai pengalaman praktis di manajemen proyek, dari sudut pandang komponen-komponen prosesnya. Proses-proses tersebut diorganisasikan menjadi sembilan bidang ilmu yang akan dijelaskan dibawah ini : - Manajemen Lingkup Proyek, menjelaskan proses-proses yang dibutuhkan, agar dapat dipastikan bahwa proyek telah mencakup seluruh pekerjaan yang benar-benar dibutuhkan, agar proyek berhasil diselesaikan. Terdiri dari persiapan, perencanaan lingkup, penetapan lingkup, verifikasi dan pengendalian perubahan lingkup. - Manajemen Waktu Proyek, menjelaskan proses-proses yang dibutuhkan agar dapat dipastikan proyek selesai tepat waktu. Terdiri dari penetapan aktifitas, pengurutan aktifitas, perkiraan lama aktifitas, serta penyusunan dan pengendalian jadwal. - Manajemen Biaya Proyek, menjelaskan proses-proses yang dibutuhkan agar dapat dipastikan proyek selesai, sesuai dengan anggaran yang disetujui. Terdiri dari perencanaan sumber daya, perkiraan biaya, anggaran biaya dan pengendalian biaya. - Manajemen Sumber Daya Manusia Proyek, menjelaskan proses-proses yang dibutuhkan untuk menggunakan sumber daya manusia yang terlibat dalam proyek, secara paling efektif. Terdiri dari perencanaan organisasi, perekrutan staff dan pembangunan tim kerja. - Manajemen Komunikasi Proyek, menjelaskan proses-proses yang dibutuhkan untuk dapat dipastikan agar informasi proyek dapat dikumpulkan, disusun, disebar, dan disimpan. Terdiri dari perencanaan komunikasi, distribusi informasi, pelaporan kinerja,dan penyelesaian administratif. - Manajemen Resiko Proyek, menjelaskan proses-proses yang berhubungan dengan pengidentifikasian resiko, kuantifikasi resiko, penyusunan penanggulangan resiko dan pengendalian penanggulangan resiko. - Manajemen Pengadaan Proyek, menjelaskan proses-proses yang dibutuhkan untuk menghasilkan barang atau jasa dari pihak lain. Terdiri dari perencanaan pengadaan, perencanaan tata cara undangan ke peserta, rapat undangan peserta, pemilihan peserta, pemilihan mitra, pelaporan serta administrasi kontrak kerja dan penyelesaian kontrak. - Manajemen Integrasi Proyek, menjelaskan berbagai proses yang dibutuhkan, agar dapat dipastikan, berbagai elemen dari proyek dikoordinasikan dengan baik. Manajemen integrasi terdiri dari pembuatan rencana proyek, pelaksanaan rencana proyek dan pengendalian perubahaan secara keseluruhan
  • 12. 4.3 Kerangka kerja integrasi manajemen proyek. Pengembangan, atribut, dan elemen umum dari sebuah rencana proyek . Berpikir tentang proyek, sama artinya dengan menuangkan gagasan-gagasan dalam sebuah kerangka konsep. Semakin matang konseptualisasi sebuah proyek, semakin mudah perencana proyek merunut semua aktivitas yang berjalan dalam rentang waktu pelaksanaan proyek hingga titik pencapaian tujuan. Berawal dari tahap inilah, suatu proyek diperkirakan kelayakannya. Selanjutnya konsepsi dituangkan dalam sebuah perencanaan yang biasanya berbentukproposal. Bersamaan dengan terbitnya gagasan, penyusunan konsep dan proposal, kerangka kerja manajemen proyek mulai dilaksanakan. Di dalam kerangka kerja, lebih dulu disepakati terminologi dan pandangan terhadap proyek yang akan dilakukan. Sedemikian rupa harus dipahami tentang konteks penerapan proyek, gambaran jelas tentang lingkungan proyek yang akan direncanakan, dan cara memahami berbagai proses interaksi yang secara umum terjadi dalammanajemenproyek. Manajemen proyek dalam hal ini berarti penerapan pengetahuuan, ketrampilan, sarana dan teknik untuk menjalani segala aktivitas yang sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan proyek. Ruang lingkup pengetahuan tentang manajemen proyek (project management knowledge)meliputi: : a. manajemen integrasi proyek, terdiri dari ; pengembangan perencanaan proyek, pelaksanaan proyek dan kontrol terhadap perubahan secara terpadu. Ini dilakukan untuk memastikan bahwa seluruh elemen proyek terkoordinasidenganbaik. b. manajemen ruang lingkup proyek ; dimulai pada saat proyek ditetapkan lalu tahap perencanaan, perumusan proyek, verifikasi proyek hingga pengawasan, sehingga dipastikan pekerjaan yang dilakukan benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan syarat keberhasilan proyek. c. manajemen waktu ; mulai dari merumuskan aktivitas-aktivitas, tahapan aktivitas, perkiraan waktu yang dibutuhkan, penyusunan jadwal hingga kontrol kerja. Manajemen waktu penting dalam memperkirakan berapa panjang waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu proyek sehingga dijamin selesai pada waktunya.
  • 13. d. manajemen biaya ; meliputi perencanaan sumber daya, perkiraan besarnya biaya, penganggaran hingga kontrol pembelanjaan. Hal ini penting, terutama untuk pengajuan dana proyek kepada donor sehingga dalam pelaksanaannya proyek dipastikan selesai sesuai dengan biaya yang telah dianggarkan. e. manajemen mutu ; dimulai dari perencanaan mutu, jaminan dan kontrol, penetapan standar yang ingin dicapai suatu proyek penting sehingga mendapatkan hasil yang memuaskan bagi pelaksana proyek maupun pihak-pihak lain (stakeholder). f. manajemen sumber daya manusia (SDM) ; mulai dari perencanaan organisasi, persiapan staf dan persiapan tim karena sebuah tim pelaksana proyek harus terdiri atas manusia-manusia yang memiliki kemampuan, dedikasi dan integritas. Manajemen SDM ini penting untuk menyusun komposisi SDM yang efektif bagi pelaksanaan proyek. g. manajemen komunikasi proyek, terdiri atas ; perencanaan komunikasi, sistem penyebaran informasi, pelaporan kinerja dan aspek administratif lain, ini untuk memastikan informasi seputar pelaksanaan proyek dapat dikelola denganbaik. h. manajemen resiko mulai dari identifikasi resiko, perencanaan manajemen resiko, analisa kualitatif dan kuantitatif resiko, perencanaan respon, monitoring dan kontrol resiko yang mungkin muncul (butir ini paling jarang dipersiapkan oleh sebagian besar pelaksana proyek, sehingga ketika muncul krisis tidak mampu menanggapi dengan cepat dan tepat). Proses ini erat kaitannya dengan identifikasi, analisis dan respon terhadap resiko yang muncul. i. manajemen pengadaan mulai dari perencanaan pengadaan, perencanaan kebutuhan sumber daya hingga segala urusan administrasi kontrak-kontrak, bagian ini tampaknya sepele, tapi menjadi penting ketika ditemukan bahwa pelaksana proyek perlu bantuan dari pihak luar atau pihak lain, misalnya dari donor, mitra kerja ataupun dari pemerintah.
  • 14. 4.4 Contoh Outline untuk a Software Project Management Plan (SPMP). Gambar 4.4 4.5 Analisis Stakeholder dan contohnya. STAKEHOLDERS ANALYSIS : - Dokumen stakeholder analysis merupakan dokumen yang penting (dan sensitif), karena memberikan informasi mengenai stakeholder berkaitan dengan a. nama dan organisasi stakeholder b. peranannya dalam proyek c. fakta-fakta unik mengenai stakeholder d. level keterlibatannya dan e. ketertarikannya akan proyek saran-saran untuk menjaga relasi dengan stakeholder
  • 15. Contohnya : Gambar 4.5 4.6 Eksekusi rencana proyek dan ketrampilan penting yang dibutuhkan. MENGELOLA EKSEKUSI PROYEK : 1. Eksekusi Proyek adalah tahap melaksanakan pekerjaan yang telah digambarkan dalam project plan 2. Mayoritas waktu dan uang digunakan dalam eksekusi proyek 3. Area aplikasi proyek sangat mempengaruhi eksekusi proyek, karena selama eksekusi proyek inilah produk dari proyek dihasilkan. KETRAMPILAN PENTING DALAM EKSEKUSI PROYEK - Kepemimpinan - Komunikasi - Politik - Kemampuan menggunakan tools dan techniques  Work Authorization System: menjamin orang yang memiliki kualifikasi yang cukup, melakukan pekerjaan yang tepat, pada waktu yang tepat dan dengan urutan yanag benar  Status Review Meetings: rapat terencana dan terjadwal yang digunakan untuk saling bertukar informasi mengenai proyek yang sedang berjalan
  • 16.  Project Management Software: perangkat lunak khusus yang digunakan dalam manajemen proyek 4.7 Alat dan teknik eksekusi proyek. Alat dan teknik digunakan untuk mengembangkan rencana manajemen proyek : - Metodologi manajemen proyek LANGSUNG DAN PELAKSANAAN PROYEK KELOLA Tujuan dari pelaksanaan proyek langsung dan mengelola adalah untuk menjalankan pekerjaan yang ditetapkan dalam rencana manajemen proyek dalam rangka untuk mencapai persyaratan proyek rinci dalam pernyataan ruang lingkup proyek. Dalam fase ini, sebagian besar anggaran proyek dihabiskan. Alat dan teknik untuk proses proyek langsung dan mengelola eksekusi a. Metodologi manajemen proyek b. Manajemen proyek sistem informasi Keluaran dari proses proyek langsung dan mengelola eksekusi a. Deliverables b. diminta perubahan c. Diimplementasikan permintaan perubahan d. Diimplementasikan tindakan korektif e. Diimplementasikan tindakan pencegahan f. Diimplementasikan perbaikan cacat g. Pekerjaan informasi kinerja - Manajemen proyek sistem informasi MONITOR DAN PEKERJAAN PENGENDALIAN PROYEK Proses pelacakan, meninjau, dan mengatur kemajuan untuk memenuhi tujuan kinerja yang ditetapkan dalam Rencana Manajemen Proyek masukan a. Rencana Manajemen Proyek b. Laporan kinerja c. Faktor Lingkungan perusahaan d. Organisasi Proses Aset
  • 17. - ahli Penghakiman LAKUKAN PERUBAHAN PENGENDALIAN TERPADU berarti mengkoordinasikan perubahan di seluruh proyek. Proses ini meliputi permintaan meninjau, menyetujui perubahan dan mengendalikan perubahan (hasil apapun produk yang unik dan dapat diverifikasi, atau kemampuan untuk melakukan layanan yang diidentifikasi dalam dokumentasi manajemen proyek perencanaan dan harus diproduksi dan disediakan untuk menyelesaikan proyek) deliverable. Keluaran Ubah Perbarui Status Permintaan Tools & Teknik ahli Penghakiman Berkaitan dengan: a. Mempengaruhi faktor yang menciptakan perubahan untuk memastikan bahwa perubahan yang disepakati b. Menentukan perubahan yang telah terjadi c. Mengelola perubahan yang sebenarnya ketika mereka terjadi - Work Authorization System: menjamin orang yang memiliki kualifikasi yang cukup, melakukan pekerjaan yang tepat, pada waktu yang tepat dan dengan urutan yanag benar. - Status Review Meetings: rapat terencana dan terjadwal yang digunakan untuk saling bertukar informasi mengenai proyek yang sedang berjalan - Project Management Software: perangkat lunak khusus yang digunakan dalam manajemen proyek - Alat dan teknik eksekusi proyek : a. Metodologi manajemen proyek b. Manajemen proyek sistem informasi 4.8 Integrated change control dan process pada proyek TI INTEGRATED CHANGE CONTROL - Termasuk di dalamnya mengidentifikasi, mengevaluasi dan mengelola perubahan selama project life cycle - Tujuan utama pengendalian perubahan
  • 18. a. Memperhitungkan faktor-faktor yang mengakibatkan perubahan dalam rangka menjamin bahwa perubahan menguntungkan (cross check scope, time, cost & quality) b. Menentukan apakah perubahan sudah terjadi c. Mengelola perubahan yang terjadi KONTROL PERUBAHAN DALAM PROYEK IT  Pandangan lama: Tim Proyek harus melakukan apa yang sudah direncanakan tepat waktu dan tepat biaya.  Masalahnya: Stakeholders jarang sekali menyetujui batasan proyek di awal, serta waktu dan estimasi biaya seringkali tidak akurat.  Pandangan Modern: Manajemen Proyek adalah proses komunikasi dan negosiasi yang konstan.  Solusi: Perubahan seringkali memberikan keuntungan dan tim proyek harus membuat rencana untuk mengakomodasi perubahan tersebut. 4.9 Change Control System dan Change Control Boards (CCBs) SISTEM KONTROL PERUBAHAN Merupakan proses yang terdokumentasi yang menggambarkan kapan dan bagaimana dokumendokumen proyek dan pekerjaannya dapat diubah. Menggambarkan orang yang berwenang untuk¢membuat perubahan dan bagaimana cara membuat perubahan tersebut. Seringkali melibatkan Change Control Board(CCB), manajemen konfigurasi dan proses untuk mengkomunikasikannya CHANGE CONTROL BOARD Kelompok formal dari orang-orang yang bertanggung} jawab untuk menyetujui atau menolak perubahan dalam proyek CCB harus memberikan panduan untuk mempersiapkan} perubahan, mengevaluasi perubahan dan mengelola implementasi perubahan yang disetujui. Anggota CCB biasanya terdiri} atas stakeholders dari keseluruhan organisasi. Masalah yang dihadapi: CCB jarang bertemu dan} membuat keputusan akan perubahan membutuhkan waktu rapat yang panjang, padahal proyek harus terus berjalan karena dibatasi oleh waktu yang telah disepakat. 4.10 Konfigurasi Manajemen Definisi : Merupakan seni untuk mengidentifikasi, mengorganisasi, kontrol modifikasi pada software yang sedang dibangun oleh tim programming. Tujuan dari Manajemen Konfigurasi adalah memaksimalkan produktivitas dengan meminimalisasi kesalahan Manajemen Konfigurasi dilakukan untuk :
  • 19.  Identifikasi perubahan  Control perubahan  Memastikan bhw perubahan telah dilakukan dengan baik  Memberi report kepada pihak lain yang membutuhkan Faktor terjadinya perubahan : • Bisnis baru atau kondisi pasar yang menjadikan perubahan pada kebutuhan produk atau aturan bisnis • Kebutuhan customer baru yang menyebabkan perubahan permintaan data oleh sistem informasi, fungsi yang ada pada produk, atau service yang diberikan oleh sistem berbasis komputer • Re-organisasi dan/atau perubahan bisnis yang menyebabkan perubahan dalam prioritas proyek atau struktur tim software engineering • Batasan anggaran dan jadwal yang menyebabkan redefinisi sistem atau produk CONFIGURATION AUDIT • Identifikasi, version control, dan change control membantu developer software untuk me-maintain permintaan pada saat terjadi kondisi yang tidak diinginkan • Bagaimana bisa memastikan bahwa perubahan diimplementasikan dengan baik ? Jawabannya tergantung dua hal, yakni : Formal Technical Reviews dan Software Configuration Audit • Formal Technical Reviews berfokus pada pembetulan teknis dari objek konfigurasi yang telah dimodifikasi • Software Configuration Audit melakukan assesment objek konfigurasi untuk karakteristik yang belum tercantum dalam review
  • 20. DAFTAR PUSTAKA Internet http://huangcorp.wordpress.com http://wikipedia.org http://google.com/Manajemen kualitas.pdf http://www.scribd.com/doc/8960813/Manajemen-Kualitas-Dalam-an-Jasa/Project Quality Management.ppt http://mcfans-mpti.blogspot.com/ http://als-journal.blogspot.com/2011/09/project-integration-management.html http://apk.blog.ittelkom.ac.id/blog/files/2011/02/MPTI41.pdf http://yankumala.wordpress.com/2011/10/08/grup-proses-manajemen-proyek-dan- integrasi manajemen-proyek/ http://muamergani.blogspot.com/2010/10/project-integration-management.html http://xyz2110.blogspot.com/