Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang solusi soal ujian tengah semester mata kuliah Sistem Komunikasi yang meliputi: 1) transformasi Fourier dari berbagai sinyal, 2) representasi sinyal AM dan deteksi, 3) sistem penerimaan FM superheterodyne, 4) blok transmitter televisi.
1. SOLUSI UJIAN TENGAH SEMESTER
SISKOM I
2007-2008
1. Dengan menggunakan definisi dan sifat-sifat transformasi fourier :
a. Tentukanlah X(f) dan gambarkan jika diketahui gambar x(t) berikut ini !
x(t)
A
T
b. Tentukanlah Y(f) dan gambarkan jika diketahui gambar y(t) berikut ini !
y(t)
A
… …..
T T T T
c. Tentukanlah Z(f) dan gambarkan jika diketahui gambar z(t) berikut ini !
Jawaban :
a)
3. Atau
c)
1 d = 6 TC
1 T = 2 d
Y(f)
f
0 f 2f 3f 4f 5f 6f-1f-2f-3f-4f-5f-6f
Gambar :
TC
d d
T
t
z(t)
4. 1 T = 2 d =2 x 6 TC
1 T = 12 TC
Dimana:
Jadi :
Maka :
Gambar :
5. 2. a) Gambarkan dalam time domain sinyal AM-DSB-FC dengan index modulasi 60% dan
amplitude carrier 20 Volt. Frekuensi carrier 700 KHz dan pemodulasi 5 KHz.
b) Seperti pada point (a), tetapi dengan index modulasi 150% (overmodulasi)!
c) Jelaskan proses di receiver bila sinyal dalam point (b) dideteksi dengan detector
selubung dan gambarkan output detector!
d) `Jelaskan proses direceiver bila sinyal dalm point(b) dideteksi dengan
detector sinkron pada kondisi carrier recovery bekerja sempurna!
Jawaban :
a) H = Vc (1+m) = 20 (1+0,6) = 32 Volt
h = Vc (1-m) =20 (1-0,6) = 8 Volt
Tc = 1/(700.103
) Tm = 1/ (5.103
)
= 1,428.10-6
s = 2.10-4
s
Z(f)
f
6. b) Untuk kasus overmodulasi :
H = Vc (1+m) = 20 (1+1,5) = 50 Volt
h = Vc (m-1) =20 (1,5-1) = 10 Volt
b) Gambar Detektor Selubung
Cara Kerja :
• Dioda pada rangkaian detector selubung
berfungsi sebagai penyearah
32 V
8V
-32 V
-8V
Gambar :
Tc
Tm =
7. • Arus yang lewat dioda mengakibatkan proses pengisian muatan kedalam kapasitor C,
sehingga Vkatoda naik
• Saat Vkatoda = Vanoda, maka dioda akan off. Sehingga terjadi proses pembuangan
muatan dari kapasitor ke resistor, sehingga Vkatoda turun
• Siklus ini berulang terus menerus sehingga dioutput detector diperoleh sinyal yang
merupakan selubung dari sinyal AM yang diterima. Selubung ini merupakan sinyal
informasi yang sama dengan yang dikirim pada transmitter.
Gambar sinyal output detector (overmodulasi)
d) Gambar Detektor Sinkron
• Titik A
• Titik B
• Titik C
L
O
LPF
A B DC
V(t)
t
Gambar :
8. • Titik D
3. Suatu sinyal AM-DSB-FC dengan frekuensi carrier 700 KHz dan pemodulasi sinyal
sinusoidal tunggal 6 KHz, index modulasi 65%. Sinyal AM tersebut dimodulasi (deteksi)
dengan detector sinkron yang memiliki frekuensi cut off 6,5 KHz.
Dengan bantuan gambar spectrum frekuensi jelaskanlah :
a) Cara kerja proses deteksi bila carrier recovery (CR) dalam detector bekerja sempurna.
b) Cara kerja proses deteksi bila CR dalam detector bekerja tidak sempurna hingga
menghasilkan sinyal dengan frekuensi 701 KHz
c) Cara kerja proses deteksi bila CR dalam detector bekerja tidak sempurna hingga
menghasilkan sinyal dengan frekuensi 699 KHz
Jawaban :
a)
Titik A
Keluaran Osilator
Titik B
Vc
fc
- fm
694
fc
700
fc
+ fm
706
f(KHz)
1
700 f(KHz)
9. Titik C
b)
Titik A
Keluaran Osilator
Vc
6 14001394 f(KHz)14066.5
Vc
6 f(KHz)
Vc
fc
- fm
694
fc
700
fc
+ fm
706
f(KHz)
1
701 f(KHz)
10. Titik B
Titik C
c)
• Titik A
• Keluaran Osilator
-5 14011395 f(KHz)14071 75
− +
6.5
0 f(KHz)1 5
0 f(KHz)1 5
1
699 f(KHz)
11. • Titik B
• Titik C
4. Suatu sinyal FM Superheterodyne dengan frekuensi intermediate (IF) sebesar 10,7 Mhz
dan bandwidth BPF-IF 180 KHz. Receiver tersebut dikehendaki untuk mendeteksi
pemancar FM dengan carrier 95 MHz.
a) Gambarkan diagram blok lengkap receiver FM superheterodyne (down converting)
tersebut
b) Hitung dan gambarkan dengan bantuan spectrum frekuensi harga dari frekuensi local
oscillator yang mungkin dapat digunakan !
c) Hitung juga semua frekuensi carrier dari pemancar bayangan sesuai dengan tiap
harga frekuensi Local oscilatornya !
d) Jelaskan proses dalam Receiver tersebut sedemikian hingga frekuensi carrier
bayangan tak mengganggu proses demodulasi !
Jawaban :
a)
-7 13991393 f(KHz)14051 75
− +
-1
6.5
0 f(KHz)1 5
12. b) Frekuensi Local Oscilator yang mungkin digunakan :
FOL1= 95 MHz – 10,7 MHz
= 84,3 MHz
FOL2= 95 MHz + 10,7 MHz
= 105,7 MHz
Untuk FOL1 = 84,3 MHz
Untuk FOL2 = 105,7 MHz
c) Frekuensi bayangan yang mungkin muncul :
F1 = 84,3 – 10,7
= 73,6 MHz
F2 = 105,7 + 10,7
= 116,4 MHz
d) Agar frekuensi bayangan tidak mengganggu proses demodulasi, pada receiver di
pasang BPF-RF yang memiliki spesifikasi tertentu yang hanya akan melewatkan
frekuensi RF yang diinginkan.
5. Diagram blok transmitter TV sbb :
13. Vc cos 2π fcc t
fcc = 3,6 MHz
Persamaan matrix :
Y(t) = 0.3 R + 0.59 G + 0.11 B
I(t) = 0.6 R + 0.28 G – 0.32 B
Q(t) = 0.2 R – 0.52 G + 0.31 B
a. Jelaskan fungsi sinyal Y(t), I(t), Q(t)
b. Tuliskan ekspresi matematis sinyal kirim S(t) sebagai fungsi Y, I, dan Q
c. Gambarkan spectrum di a, b, c, d, e, f, g, dan h
d. Desain blok receiver TV tersebut
Jawaban :
a) - sinyal Y(t) sebagai sinyal pembawa hitam putih (monochrome)
- sinyal Q(t) sebagai sinyal pembawa informasi warna merah dan hijau (luminance)
- Sinyal I(t) sebagai pembawa informasi warna biru
b) S(t) = SY(t) + SQ(t) sin 2πfcc t + SI(t) cos 2πfcc t + ŜI’(t) sin 2πfcc t
c) Gambar spectrum
Di A
Sa
(f)
0 4.2
f(MHz
)
14. Di B
Di C
Di D
Di E
Sb
(f)
0 1.6
f(MHz
)
Sc
(f)
0 0.6
f(MHz
)
Sd
(f)
0 4.2
f(MHz
)5.22 3.6
Se
(f)
0 4.2
f(MHz
)3 3.6
15. Di F
Di G
Di H
d) Gambar blok Receiver TV :
Sf
(f)
0 4.2
f(MHz
)2 3.6
Sg
(f)
0 4.2
f(MHz
)3 3.6
Sh
(f)
0 4.2
f(MHz
)3.62