Pada tanggal 30 Desember 2014, kami mahasiswa jurusan Teknik Pengairan FT-UB [1 kelas] berkesempatan mengunjungi Rumah Pompa Wendit milik PDAM Kota Malang dalam rangka menambah wawasan kami terkait mata kuliah Sistem Jaringan Perpipaan. Kami diberikan materi yang komprehensif mengenai proses penyediaan air bersih mulai dari pengambilan air dari sumber, pengolahan, serta transmisi dan distribusinya. Selain itu, kami juga mengamati secara langsung pompa-pompa yang digunakan untuk menyuplai kebutuhan air masyarakat Kota Malang, yang kapasitasnya mencapai 360 L/detik tiap pompanyaa.
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Laporan Studi Lapangan / Kunjungan PDAM Kota Malang
1. Bab I Pendahuluan
1.1. Pendahuluan
1.2. Tujuanpenelitian
Bab II TinjauanUmum
2.1. PenyediaanAirBersih
2.2. SumberAirBersih
2.3. PengolahanAirBersih
Bab III Gambaran Umum
3.1. Profil PDAMKotaMalang
3.2. KeadaanEksistingPDAMKotaMalang
Bab IV Hasil PengamatandanPembahasan
Bab V KesimpulandanSaran
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
Daftar Pustaka
Lampiran
2. Latar Belakang
Air minum merupakan kebutuhan dasar bagi manusia, yang harus tersedia
dalam kuantitas yang cukup dan kualitas yang memenuhi syarat. Meskipun alam telah
menyediakan air dalam jumlah yang cukup, tetapi pertambahan penduduk dan
peningkatan aktivitasnya telah mengubah tatanan dan keseimbangan air di alam.
Sebagian besar air yang tersedia tidak lagi layak dikonsumsi secara langsung
dan memerlukan pengolahan supaya air dari alam layak dan sehat untuk dikonsumsi.
Kualitas air baku untuk air minum semakin memburuk dengan masih kurangnya
perhatian yang serius terhadap pengelolaan air limbah. Air limbah dari rumah tangga
dan industri, kawasan perdagangan, dan sebagainya hampir semuanya dibuang
langsung ke badan-badan air tanpa pengolahan. Akibatnya, terjadi penurunan kualitas
air permukaan dan air tanah, yang pada akhirnya menurunkan kualitas air baku untuk
air minum.
Pemerintah telah memberikan perhatian yang cukup besar terhadap
pengembangan system pernyediaan air minum. Sejak akhir 1970an hingga saat ini
penyediaan air minum khususnya dengan sistem perpipaan telah dibangun dan
dikembangkan menggunakan berbagai pendekatan baik yang bersifat sektoral
maupun pendekatan keterpaduan dan kewilayahan (perkotaan dan perdesaan). Pada
awalnya pengembangan system penyediaan air minum (SPAM) banyak dilakukan
oleh pemerintah pusat. Tetapi sejalan dengan upaya desentralisasi melalui PP No.14
Tahun 1987 tentang Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintah bidang Pekerjaan
Umum kepada daerah, urusan pembangunan, pemerliharaan dan pengelolaan
prasarana dan sarana air minum diserahkan kepada pemerintah kabupaten/kota.
Meskipun urusan tersebut telah diserahkan, namum pendanaannya masih
dapat dibantu sebagian oleh Pemerintah pusat. Penyerahan urusan pembangunan,
pemeliharaan dan pengelolaan prasarana dan sarana air minum merupakan bentuk
wewenang dan tanggung jawab pemerintah kabupaten/kota tersebut. Selanjutnya
dipertegas dalam Pasal 16 Undang-Undang No.7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya
Air dan Pasal 40 PP No. 16 tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan
Air Minum.
Tentunya lingkup atau pengertian dari urusan penyediaan prasarana dan
sarana umum serta pelayanan dasar bagi masyarakat di kabupaten/kota tersebut
mencakup pula penyediaan air minum bagi masyarakat. Upaya tersebut diwujudkan
3. dengan pembangunan PDAM di seluruh Indonesia demi melayani kebutuhan air
bersih untuk kehidupan masyarakat yang lebih sejahtera.
Tujuanpenulisan
Tujuan dari penulisan laporan kunjungan PDAM ini adalah untuk memenuhi
tugas mata kuliah “Sistem Jaringan Perpipaan”. Selain itu, substansi kunjungan yang
kami lakukan ke PDAM Kota Malang adalah untuk menambah pengetahuan serta
wawasan kami terkait proses penyediaan air bersih di Kota Malang.
Penyediaan air bersih
Makhluk di dunia ini tanpa terkecuali sangat menggantungakan hidupnya pada
air. Untuk manusia, selain digunakan sebagai konsumsi (makan dan minum), air juga
diandalkan untuk keperluan pertanian, industri dan lain-lain. Perkembangan zaman
serta pertambahan jumlah penduduk di dunia ini mengakibatkan munculnya aktivitas
kehidupan baru yang berdampak pada pengotoran atau pencemaran air yang pada
hakikatnya dibutuhkan. Padahal, beberapa abad yang lalu, manusia dalam memenuhi
kebutuhan akan air (khususnya air minum) cukup mengambil dari sumber – sumber
air yang ada di dekatnya dengan menggunakan peralatan yang sangat sederhana.
Namun sekarang ini, khususnya di kota yang sudah langka akan sumber air
minum yang bersih tidak mungkin mempergunakan cara demikian. Hampir dimana-
mana air sudah tercemar, dan ini berarti kita harus mempergunakan suatu peralatan
yang modern untuk mendapatkan air minum agar terbebas dari berbagai penyakit.
Sumber Air bersih
Pada prinsipnya, jumlah air di alam ini tetap dan mengikuti suatu
aliran yang di namakan ”cyclus Hydrologi”. Secara sederhana, ada 2 jenis sumber air
baku yang selanjutnya dapat kita olah menjadi air bersih, yaitu air permukaan dan air
tanah.
a. Air permukaan
Adalah air hujan yang mengalir di permukaan bumi. Pada umumnya, air
permukaan ini akan mendapat pengotoran selama pengalirannya, misalnya oleh
4. lumpur, batang-batang kayu, daun-daun, kotoran industri kota dan sebagainya.
Beberapa pengotoran ini, untuk masing-masing air permukan akan berbeda-beda,
tergantung pada daerah pengaliran air permukaan ini. Jenis pengotorannya adalah
kotoran fisik, kimia dan bakteriologi. Setelah mengalami suatu pengotoran, pada suatu
saat air permukaan itu akan mengalami suatu proses pembersihan sendiri. Air
permukaan dapat berupa air sungai atau air rawa.
1. Air sungai
Dalam penggunaannya sebagai air minum, haruslah mengalami suatu
pengolahan yang sempurna, mengingat bahwa air sungai ini pada umumnya
mempunyai derajat pengotoran yang tinggi sekali. Debit yang tersedia untuk
memenuhi kebutuhan akan air minum pada umumnya dapat mencukupi.
2. Air rawa
Kebanyakan air rawa ini berwarna karena adanya zat-zat organis yang telah
membusuk, misalnya asam humus yang larut dalam air yang menyebabkan warna
kuning coklat. Dengan adanya pembusukan kadar zat organis tinggi, maka umumnya
kadar Fe dan Mn akan tinggi pula dan dalam keadaan kelarutan O2 kurang sekali
(anaerob), maka unsur-unsur Fe dan Mn ini akan larut. Pada permukaan air akan
tumbuh algae (lumut) karena adanya sinar matahari dan O2. Jadi untuk pengambilan
air, sebaiknya pada kedalaman tertentu di tengah – tengah agar endapan – endapan
Fe dan Mn tak terbawa, demikian pula dengan lumut yang ada pada permukaan rawa/
telaga.
b. Air tanah
Air tanah umumnya memiliki kualitas yang lebih terjaga daripada air
permukaan karena telah melewati proses peresapan dari permukaan sampai ke
dalam tanah. Air tanah dapat berupa air tanah dangkal, air tanah dalam, atau mata
air. Suatu air tanah dikatakan air tanah dalam apabila kedalamannya mencapai 100m
atau lebih.
Pengolahan air bersih
Yang dimaksud dengan pengolahan adalah usaha-usaha teknis yang dilakukan untuk
mengubah sifat-sifat suatu zat. Hal ini penting artinya bagi air minum, karena dengan
adanya pengolahan ini, maka akan didapatkan suatu air minum yang memenuhi
standar air minum yang telah ditentukan. Dalam proses pengolahan air ini pada
lazimnya dikenal dengan dua cara, yakni :
1. Pengolahan lengkap atau complete treatment process, yaitu air akan mengalami
pengolahan lengkap , baik fisik, kimiawi dan bakteriologik. Pada hakekatnya,
pengolahan lengkap ini dibagi dalam tiga tingkatan pengolahan, yaitu :
5. a. Pengolahan fisik, yaitu suatu tingkat pengolahan yang bertujuan untuk
mengurangi/menghilangkan kotoran-kotoran yang kasar, penyisihan lumpur dan
pasir, serta mengurangi kadar zat-zat organic yang ada dalam air yang akan diolah.
b. Pengolahan kimia, yaitu suatu tingkat pengolahan dengan menggunakan zat-zat
kimia untuk membantu proses pengolahan selanjutnya. Misalnya dengan
pembubuhan kapur dalam proses pelunakan dan sebagainya.
c. Pengolahan bakteriologik, yaitu suatu tingkat pengolahan untuk
membunuh/memusnahkan bakteri-bakteri yang terkandung dalam air minum yakni
dengan cara/jalan membubuhkan kaporit (zat desinfektant).
2. Pengolahan sebagian atau partial treatment process, misalnya diadakan
pengolahan kimiawi dan/atau pengolahan bakteriologik saja. Pengolahan ini pada
lazimnya dilakukan untuk :
a. Mata air bersih
b. Air dari sumur yang dangkal/dalam
Kesimpulan
Setelah melakukan kunjungan ke Rumah Pompa Wendit dan Tandon Air Mojolangu,
ada beberapa hal yang dapat kita simpulkan:
1. Instalasi pengolahan air di PDAM Kota Malang, tepatnya di Sumber Air Wendit,
Kabupaten Malang, hanya berupa unit disinfeksi saja. Adapun disinfektan yang
digunakan adalah gas khlor yang disimpan dalam tabung dengan kapasitas
tabung 1000kg dengan penggantian tabung rata-rata adalah 16 hari. IPA yang
ada di Wendit tidak memuat pengolahan yang kompleks karena sumber air
baku di Wendit sudah memenuhi kriteria yang dibutuhkan.
2. Pada prakteknya, PDAM Kota Malang tidak pernah mengeksploitasi sebuah
sumber air hingga 100%. Hal tersebut bertujuan untuk menjaga
kesinambungan dari sumber mata air tersebut, serta mematuhi regulasi dari
peraturan-peraturan yang ada. Di Sumber Air Wendit saja, air yang langsung
melimpas dan terbuang ke sungai bahkan lebih besar daripada yang diolah
oleh PDAM.
3. Setelah air diolah (melewati proses chlorinasi), air selanjutnya dipompa menuju
tendon air Mojolangu dengan 2 rumah pompa kapasitas @200 kW jenis vertical
6. pump, yaitu pompa Wendit 1 dan Wendit 2. Satu lagi rumah pompa di lokasi
yang kami tinjau, yaitu rumah pompa Wendit 3 dengan kapasitas 147 dan 166
kW jenis submersiblepump, mengalirkan air olahan ke distrik Buring. Tiap satu
unit pompa memiliki kapasitas debit 350 L/det.
4. Kondisi topografi Kota Malang yang berbukit-bukit menyebabkan biaya
produksi air bersih cukup mahal, karena 73% dari seluruh air yang disalurkan
menggunakan system pompanisasi
Saran
Demi terciptanya suasananya yang kondusif pada saat berlangsungnya acara, serta
untuk memberikan wawasan yang lebih kepada mahasiswa, maka beberapa masukan
yang ingin kami sampaikan adalah:
1. Hendaknya acara-acara sejenis diadakan lebih sering lagi, mengingat hasilnya
yang dirasa cukup efektif dalam memberikan pengetahuan serta wawasan
yang komprehensif kepada mahasiswa, serta melihat antusiasme teman-
teman yang sangat tinggi dalam mengikuti jalannya acara
2. Koordinasi antara para peserta Studi Lapangan perlu diperhatikan lagi, supaya
tidak terjadi keterlambatan pada saat keberangkatan, yang mana
dikhawatirkan mengganggu jalannya acara
Lampiran
7.
8.
9.
10. Gambaran umum
Profil PDAM Kota Malang
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Malang adalah badan pengelola air
minum yang dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan air bersih di Kota Malang.
Yang dimaksud dengan air bersih adalah air bersih yang didistribusikan kepada
masyarakat secara kontinyu dengan kualitas, kuantitas serta tekanan yang memenuhi
persyaratan. Agar pengelolaan air minum dapat terlaksana dengan baik dan benar,
diperlukan penerapan prosedur serta sistim yang baik dan benar. Oleh karena itu
pihak PDAM Kota Malang diharapkan dapat mengelolanya dengan prosedur yang
berlaku, baik dari segi manajemen, pengelolaan keuangan, kapasitas produksi serta
sistim pendistribusiannya, sehingga kebutuhan masyarakat akan air minum dapat
terpenuhi. Selain itu tetap memperhatikan kemampuan dan kondisi sosial ekonomi
masyarakat secara keseluruhan, sehingga pelayanan air minum dapat dinikmati
secara merata oleh masyarakat. Sejarah dan perkembangan Perusahaan Daerah Air
Minum Kota Malang dijelaskan sebagai berikut :
ISI SEJARAHNYA YA
Seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dan perkembangan industry yang
terus meningkat di kota Malang, maka keperluan akan air minum juga terus
bertambah. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Malang sebagai badan
pengelola air minum di kota ini, dituntut untuk dapat menyediakan sarana air minum
yang memadai, yang diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup dan derajat
kesehatan masyarakat serta dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Secara umum
rencana pengembangan kota Malang akan memberikan masukan terhadap PDAM
11. dalam mengembangkan wilayah pelayanan sesuai dengan arah kebijakan
pengembangan wilayah.
PDAM Kota Malang mengambil air baku dari banyak sumber air dan sumur bor,
beberapa di antaranya yang paling besar adalah:
1. Air baku dari Sumber Banyuning dengan kapasitas intake 140 lt/dt.
2. Air baku dari Sumber wendit I,II, dan III dengan kapasitas total intake 1500 lt/dt.
3. Air baku dari Sumber Binangun dengan kapasitas intake 250 lt/dt.
4. Air baku dari Sumur Bor Badut I, II, dan III dengan kapasitas total intake 50 lt/dt.
5. Air baku dari Sumur Istana Dieng dengan kapasitas intake 20 lt/dt.
Berdasarkan kunjungan kami ke PDAM Kota Malang di Rumah Pompa Wendit:
Rumah Pompa Wendit I dan Wendit II mengalirkan air ke tendon air Mojolangu
dan sebagian kecil langsung dialirkan ke warga dengan kapasitas total 1020 lt/det.
Sumber air baku yang diproduksi berasal dari Sumber Air Wendit.
Rumah Pompa Wendit III mengalirkan air ke tandon air Buring dan sebagian
kecil langsung dialirkan ke warga dengan kapasitas total 1020 lt/det. Sumber air baku
yang diproduksi berasal dari Sumber Air Wendit.