SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
KATA PENGANTAR 
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada 
Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas 
makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Agama Islam. 
Agama sebagai sistem kepercayaan dalam kehidupan umat manusia dapat dikaji 
melalui berbagai sudut pandang. Islam sebagai agama yang telah berkembang selama 
empat belas abad lebih menyimpan banyak masalah yang perlu diteliti, baik itu 
menyangkut ajaran dan pemikiran keagamaan maupun realitas sosial, politik, ekonomi 
dan budaya. 
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. 
Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat 
bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi 
teratasi. 
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang pendidikan anak 
dalam agama Islam yang benar, yang penulis sajikan berdasarkan dari sebuah buku yang ada dan 
mempersingkatnya untuk mencari informasi yang penting. Makalah ini di susun oleh penyusun 
dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari 
luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini 
dapat terselesaikan. 
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi 
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh 
November. Saya sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. 
Untuk itu, kepada dosen pembimbing saya meminta masukannya demi perbaikan 
pembuatan makalah saya di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari 
para pembaca.
DAFTAR ISI 
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................1 
DAFTAR ISI....................................................................................................................................2 
BAB I ..............................................................................................................................................3 
PENDAHULUAN...........................................................................................................................3 
1.1Latar Belakang........................................................................................................................3 
1.2Rumusan Masalah...................................................................................................................4 
1.3Tujuan......................................................................................................................................4 
BAB II .............................................................................................................................................5 
CARA MENDIDIK ANAK.............................................................................................................5 
2.1Peranan Keluarga....................................................................................................................5 
2.2Perhatian kepada Anak............................................................................................................6 
2.3Kesalahan Pendidik...............................................................................................................11 
BAB III PENUTUP.......................................................................................................................12 
3.1Kesimpulan............................................................................................................................12 
3.2Saran......................................................................................................................................12 
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................13
BAB I 
PENDAHULUAN 
1.1 Latar Belakang 
Seringkali orang mengatakan, "Negara ini adikuasa, bangsa itu mulia dan kuat, tak ada 
seorangpun yang berpikir mengintervensi negara tersebut atau menganeksasinya karena 
kedigdayaan dan keperkasaannya" . Dan elemen kekuatan adalah kekuatan ekonomi, militer, 
teknologi dan kebudayaan. Namun, yang terpenting dari ini semua adalah kekuatan manusia, 
karena manusia adalah sendi yang menjadi pusat segala elemen kekuatan lainnya. Tak mungkin 
senjata dapat dimanfaatkan, meskipun canggih, bila tidak ada orang yang ahli dan pandai 
menggunakannya. Kekayaan, meskipun melimpah, akan menjadi mubadzir tanpa ada orang yang 
mengatur dan mendaya-gunakannya untuk tujuan-tujuan yang bermanfaat. Dari titik tolak ini, 
kita dapati segala bangsa menaruh perhatian terhadap pembentukan individu, pengembangan 
sumber daya manusia dan pembinaan warga secara khusus agar mereka menjadi orang yang 
berkarya untuk bangsa dan berkhidmat kepada tanah air. Sepatutnya umat Islam memperhatikan 
pendidikan anak dan pembinaan individu untuk mencapai predikat "umat terbaik", sebagaimana 
dinyatakan Allah 'Azza Wa lalla dalam firman-Nya: 
"Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang 
ma'ruf dan mencegah dariyang munkar... ". (Surah Ali Imran : 110). 
Dan agar mereka membebaskan diri dari jurang dalam yang mengurung diri mereka, 
sehingga keadaan mereka dengan umat lainnya seperti yang beritakan Rasulullah Shallallahu 
alaihi wa sallam : "Hampir saja umat-umat itu mengerumuni kalian bagaikan orang-orang yang 
sedang makan berkerumun disekitar nampan.". Ada seorang yang bertanya: "Apakah karena kita 
berjumlah sedikit pada masa itu?" Jawab beliau: "Bahkan kalian pada masa itu berjumlah 
banyak, akan tetapi kalian bagaikan buih air bah. Allah niscaya mencabut dari hati musuh kalian 
rasa takut kepada kalian, dan menanamkan rasa kelemahan dalam dada kalian". Seorang 
bertanya: "Ya Rasulullah, apakah maksud kelemahan itu?" Jawab beliau: "Yaitu cinta kepada 
dunia dan enggan mati".
1.2 Rumusan Masalah 
· Bagaimana menyiapkan suatu individu agar menyembah Allah Subhanahu wa Ta'ala 
dengan Ikhlas dari lubuk hatinya sendiri? 
· Bagaimana cara mendidik anak yang benar yang sesuai dengan aturan dan syariat 
agama Islam? 
1.3 Tujuan 
· Untuk membentuk individu yang selalu beribadah dan menyembah Allah Subhanahu 
wa Ta’ala. 
· Untuk memberikan pendidik anak atau orang tua cara mendidik anak yang benar 
sesuai dengan syariat agama Islam.
BAB II 
CARA MENDIDIK ANAK 
2.1 Peranan Keluarga 
Keluarga mempunyai peranan penting dalam pendidikan, baik dalam lingkungan 
masyarakat Islam maupun non-Islam. Karena keluarga merupakan tempat pertumbuhan anak 
yang pertama di mana dia mendapatkan pengaruh dari anggota-anggotanya pada masa yang amat 
penting dan paling kritis dalam pendidikan anak, yaitu tahun-tahun pertama dalam kehidupanya 
(usia pra-sekolah). Sebab pada masa tersebut apa yang ditanamkan dalam diri anak akan sangat 
membekas, sehingga tak mudah hilang atau berubah sudahnya. Dari sini, keluarga mempunyai 
peranan besar dalam pembangunan masyarakat. Karena keluarga merupakan batu pondasi 
bangunan masyarakat dan tempat pembinaan pertama untuk mencetak dan mempersiapkan 
personil-personilnya. Musuh-musuh Islam telah menyadari pentingya peranan keluarga ini. 
Maka mereka pun tak segan-segan dalam upaya menghancurkan dan merobohkannya. Mereka 
mengerahkan segala usaha ntuk mencapai tujuan itu. Sarana yang mereka pergunakan antara 
lain: 
· Merusak wanita muslimah dan mempropagandakan kepadanya agar meninggallkan 
tugasnya yang utama dalam menjaga keluarga dan mempersiapkan generasi. 
· Merusak generasi muda dengan upaya mendidik mereka di tempat-tempat pengasuhan 
yang jauh dari keluarga, agar mudah dirusak nantinya. 
· Merusak masyarakat dengan menyebarkan kerusakan dan kehancuran, sehingga keluarga, 
individu dan masyarakat seluruhnya dapat dihancurkan. 
Sebelum ini, para ulama umat Islam telah menyadari pentingya pendidikan melalui 
keluarga. Syaikh Abu Hamid Al Ghazali ketika membahas tentang peran kedua orangtua dalam 
pendidikan mengatakan: 
“Ketahuilah, bahwa anak kecil merupakan amanat bagi kedua orangtuanya. Hatinya yang 
masih suci merupakan permata alami yang bersih dari pahatan dan bentukan, dia siap diberi 
pahatan apapun dan condong kepada apa saja yang disodorkan kepadanya Jika dibiasakan dan 
diajarkan kebaikan dia akan tumbuh dalam kebaikan dan berbahagialah kedua orang tuanya di 
dunia dari akherat, juga setiap pendidik dan gurunya. Tapi jika dibiasakan kejelekan dan 
dibiarkan sebagai mana binatang temak, niscaya akan menjadi jahat dan binasa. Dosanya pun
ditanggung oleh penguru dan walinya. Maka hendaklah ia memelihara mendidik dan membina 
serta mengajarinya akhlak yang baik, menjaganya dari teman-teman jahat, tidak 
membiasakannya bersenang-senang dan tidak pula menjadikannya suka kemewahan, sehingga 
akan menghabiskan umurnya untuk mencari hal tersebut bila dewasa”. 
2.2 Perhatian kepada Anak 
Perhatian kepada anak dalam Islam merupakan kewajiban semua pendidik khususnya 
orang tua. Karena orang tualah orang pertama yang dikenal oleh anak karena itu para orang tua 
harus memperhatikan setiap perkembangan anak dari sebelum lahir sampai dewasa nanti. 
 Memperhatikan anak sebelum lahir 
Perhatian kepada anak dimulai pada masa sebelum kelahirannya, dengan memilih 
isteri yang shalelhah, Rasulullah SAW memberikan nasehat dan pelajaran kepada orang 
yang hendak berkeluarga dengan bersabda : 
"Dapatkan wanita yang beragama, (jika tidak) niscaya engkau merugi" 
(HR.Al-Bukhari dan Muslim) 
Begitu pula bagi wanita, hendaknya memilih suami yang sesuai dari orang-orang 
yang datang melamarnya. Hendaknya mendahulukan laki-laki yang beragama dan 
berakhlak. Rasulullah memberikan pengarahan kepada para wali dengan bersabda : 
"Bila datang kepadamu orang yang kamu sukai agama dan akhlaknya, maka 
kawikanlah. Jika tidak kamu lakukan, nisacayaterjadi fitnah di muka bumi dan 
kerusakan yang besar". 
Termasuk memperhatikan anak sebelum lahir, mengikuti tuntunan Rasulullah 
dalam kehidupan rumah tangga kita. Rasulullah memerintahkan kepada kita: "Jika 
seseorang diantara kamu hendak menggauli isterinya, membaca: 
"Dengan nama Allah. Ya Allah, jauhkanlah kami dari syaitan dan jauhkanlah syaitan 
dari apa yang Engkau karuniakan kepada kami". Maka andaikata ditakdirkan keduanya 
mempunyai anak, niscaya tidak ada syaitan yang dapat mencelakakannya"
 Memperhatikan anak dalam kandungan 
Setiap muslim akan merasa kagum dengan kebesaran Islam. Islam adalah agama 
kasih sayang dan kebajikan. Sebagaimana Islam memberikan perhatian kepada anak 
sebelum kejadiannya, seperti dikemukakan tadi, Islam pun memberikan perhatian besar 
kepada anak ketika masih menjadi janin dalam kandungan ibunya. Islam mensyariatkan 
kepada ibu hamil agar tidak berpuasa pada bulan Ramadhan untuk kepentingan janin 
yang dikandungnya. Sabda Rasulullah : 
"Sesungguhn_ya Allah membebas~an sepan/h shalat bagi orang yang bepergian, 
dan (membebaskan) puasa bagi orang yang bepergian, wanita menyusui dan wanita 
hamil" 
( Hadits riwayat Abu Dawud, At Tirmidzi dan An Nasa'i. Kata Al Albani dalam 
Takhrij al Misykat: "Isnad hadits inijayyid' ) 
Sang ibu hendaklah berdo'a untuk bayinya dan memohon kepada Allah agar 
dijadikan anak yang shaleh dan baik, bermanfaat bagi kedua orangtua dan seluruh kaum 
muslimin. Karena termasuk do'a yang dikabulkan adalah do'a orangtua untuk anaknya. 
 Memperhatikan anak setelah lahir 
Setelah kelahiran anak, dianjurkan bagi orangtua atau wali dan orang di sekitamya 
melakukan hal-hal berikut: 
a) Menyampaikan gambar gembira dan ucapan selamat atas kelahiran 
Begitu melahirkan, sampaikanlah kabar gembira ini kepada keluarga dan 
sanak famili, sehingga semua akan bersuka cita dengan berita gembira ini. 
Firman Allah 'Azza Wa Jalla tentang kisah Nabi Ibrahim 'Alaihissalam 
bersama malaikat: 
"Dan isterinya berdiri (di balik tirai lalu dia tersenyum. Maka Kami 
sampaikan kepadanya berita gembira tentang (kelahiran) Ishaq dan dari 
lshaq (akan lahir puteranya) Ya 'qub. " (Surah Hud : 71). 
Dan firman Allah tentang kisah Nabi Zakariya 'Alaihissalam:
"Kemudian malaikat Jibril memanggil Zakariya, sedang ia tengah berdiri 
melakukan shalat di mihrab (katanya): "Sesungguhnya Allah 
mengembirakan kamu dengan kelahiran (seorang puteramu ) Yahya " (Ali 
Imran: 39). 
Adapun tahni'ah (ucapan selamat), tidak ada nash khusus dari Rasul 
dalam hal ini, kecuali apa yang disampaikan Aisyah Radhiyallahu 'Anha: 
"Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasalam apabila dihadapkan kepada beliau 
anak-anak bayi, maka beliau mendo'akan keberkahan bagi mereka dan 
mengolesi langit-langit mulutnya (dengan korma atau madu )" ( Hadits 
riwayat Muslim dan Abu Dawud). Abu Bakar bin Al Mundzir 
menuturkan: Diriwayatkan kepada kami dari Hasan Basri, bahwa seorang 
lakilaki dating kepadanya sedang ketika itu ada orang yang baru saja 
mendapat kelahiran anaknya. Orang tadi berkata: 
b) Menyerukan adzan di telinga bayi 
Abu Rafi' Radhiyallahu 'Anhu menuturkan: "Aku melihat Rasulullah 
memperdengarkan adzan pada telinga Hasan bin Ali ketika dilahirkan 
Fatimah" ( Hadits riwayat Abu Dawud dan At Tirmidzi. Hikmahnya, 
Wallahu A'lam, supaya adzan yang berisi pengagungan Allah dan dua 
kalimat syahadat itu merupakan suara yang pertama kali masuk ke telinga 
bayi. Juga sebagai perisai bagi anak, karena adzan berpengaruh untuk 
mengusir dan menjauhkan syaitan dari bayi yang baru lahir, yang ia 
senantiasa berupaya untuk mengganggu dan mencelakakannya. Ini sesuai 
dengan pemyataan hadits: " Jika diserukan adzan untuk shalat, syaitan lari 
terbirit-birit dengan mengeluarkan kentut sampai tidak mendengar seruan 
adzan" (Ibid) 
c) Tahnik ( mengolesi langit – langit mulut ) 
Termasuk sunnah yang seyogianya dilakukan pada saat menerima 
kelahiran bayi adalah tahnik, yaitu melembutkan sebutir korma dengan 
dikunyah atau menghaluskannya dengan cara yang sesuai lalu dioleskan 
di langit-langit mulut bayi. Caranya,dengan menaruh sebagian korma 
yang sudah lembut di ujung jari lain dimasukkan ke dalam mulut bayi
dan digerakkan dengan lembut ke kanan dan ke kiri sampai merata. Jika 
tidak ada korma, maka diolesi dengan sesuatu yang manis (seperti madu 
atau gula). Abu Musa menuturkan: "Ketika aku dikaruniai seorang anak 
laki-laki, aku datang kepada Nabi, maka beliau menamainya Ibrahim, 
mentahniknya dengan korma dan mendo'akan keberkahan baginya, 
kemudian menyerahkan kepadaku". Tahnik mempunyai pengaruh 
kesehatan sebagaimana dikatakan para dokter. Dr. Faruq Masahil dalam 
tulisan beliau yang dimuat majalah Al Ummah, Qatar, edisi 50, 
menyebutkan: "Tahnik dengan ukuran apapun merupakan mu'jizat Nabi 
dalam bidang kedokteran selama empat belas abad, agar umat manusia 
mengenal tujuan dan hikmah di baliknya. Para dokter telah membuktikan 
bahwa semua anak kecil (terutama yang baru lahir dan menyusu) 
terancam kematian, kalau terjadi salah satu dari dua hal: Jika kekurangan 
jumlah gula dalam darah (karena kelaparan). Jika suhu badannya 
menurun ketika kena udara dingin di sekelilingnya."' 
d) Memberi nama 
Termasuk hak seorang anak terhadap orangtua adalah memberi nama yang 
baik. Diriwayatkan dari Wahb Al Khats'ami bahwa Rasulullah bersabda: " 
Pakailah nama nabi-nabi, dan nama yang amat disukai Allah Ta'ala yaitu 
Abdullah dan Abdurrahman, sedang nama yang paling manis yaitu Harits 
dan Hammam, dan nama yang sangat jelek yaitu Harb dan Murrah" 
( HR.Abu Daud An Nasa'i) Pemberian nama merupakan hak bapak.Tetapi 
boleh baginya menyerahkan hal itu kepada ibu. Boleh juga diserahkan 
kepada kakek, nenek,atau selain mereka. 
e) Aqiqah 
Yaitu kambing yang disembelih untuk bayi pada hari ketujuh dari 
kelahirannya. Berdasarkan hadits yang diriwayatkan Salman bin Ammar 
Adh Dhabbi, katanya: Rasulullah bersabda: "Setiap anak membawa 
aqiqah, maka sembelihlah untuknya dan jauhkanlah gangguan darinya" 
(HR. Al Bukhari.) Dari Aisyah Radhiyallahu 'Anha,bahwaRasulullah 
bersabda: "Untuk anak laki-laki dua ekor kambing yang sebanding,
sedang untuk anak perempuan seekor kambing" (HR. Ahmad dan 
Turmudzi). Aqiqah merupakah sunnah yang dianjurkan. Demikian 
menurut pendapat yang kuat dari para ulama. 
f) Mencukur rambut bayi dan bersedekah perak seberat timbangannya 
Hal ini mempunyai banyak faedah, antara lain: mencukur rambut bayi 
dapat memperkuat kepala, membuka pori-pori di samping memperkuat 
indera penglihatan, pendengaran dan penciuman. (Abdullah Nasih Ulwan, 
Tarbiyatul Auladfil Islam, juz 1.) 
g) Khitan 
Yaitu memotong kulup atau bagian kulit sekitar kepala zakar pada anak 
laki-laki, atau bagian kulit yang menonjol di atas pintu vagina pada anak 
perempuan. Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu bahwa 
Rasulullah bersabda: "Fitrah itu lima: khitan, mencukur rambut kemaluan, 
memendekkan kumis, memotong kuku, mencabut bulu ketiak" (HR. Al-bukhari, 
Muslim) Khitan wajib hukumnya bagi kaum pria, dan rnustahab 
(dianjurkar) bagi kaum wanita. 
 Memperhatikan anak pada usia enam tahun pertama 
1. Memberikan kasih sayang yang diperlukan anak dari pihak kedua orangtua, 
terutama ibu. 
2. Membiasakan anak berdisiplin mulai dari bulan-bulan pertama dari awal 
kehidupannya. 
3. Hendaklah kedua orangtua menjadi teladan yang baik bagi anak dari permulaan 
kehidupannya. 
4. Anak dibiasakan dengan etiket umum yang mesti dilakukan dalam pergaulannya. 
 Memperhatikan anak setelah usia enam tahun 
1. Pengenalan Allah dengan cara yang sederhana
2. Pengajaran sebagian hokum yang jelas dan tentang halal – haram 
3. Pengajaran Al-Qur’an 
4. Pengajaran hak – hak orang tua 
5. Pengenalan tokoh – tokoh yang agung dalam Islam 
6. Pengajaran etiket umum 
7. Pengembangan rasa percaya diri dan tanggungjawab dalam diri anak 
 Memperhatikan anak ketika remaja 
· Hendaknya anak, putera maupun puteri, merasa bahwa dirinya sudah dewasa karena 
ia sendiri menuntut supaya diperlakukan sebagai orang dewasa, bukan sebagai anak 
kecil lagi. 
· Diajarkan kepada anak hukum-hukum akilbaligh dan diceritakan kepadanya kisah-kisah 
yang dapat mengembangkan dalam dirinya sikap takwa dan menjauhkan diri 
dari hal yang haram. 
· Diberikan dorongan untuk ikut serta melaksanakan tugas-tugas rumah tangga, seperti 
melakukan pekerjaan yang membuatnya merasa bahwa dia sudah besar. 
· Berupaya mengawasi anak dan menyibukkan waktunya dengan kegiatan yang 
bermanfaat serta mancarikan teman yang baik 
2.3 Kesalahan Pendidik 
· Ucapan pendidik tidak sesuai dengan perbuatan 
· Kedua orangtua tidak sepakat atas cara tertentu dalam pendidikan anak 
· Membiarkan anak jadi korban televisi 
· Menyerahkan tanggung jawab pendidikan anak kepada pembantu atau pengasuh 
· Pendidik menampakkan kelemahannya dalam mendidik anak 
· Berlebihan dalam memberi hukuman dan balasan
BAB III PENUTUP 
3.1 Kesimpulan 
Firman Allah Ta'ala: " Dan Tuhanmu berfirman: "Berdo'alah kepada-Ku, niscaya akan 
Kuperkenankan bagimu ….(Surah Al Mu'min: 60) " Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya 
kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan 
permohonan orang yang berdo'a apabila ia memohon kepada-Ku….." (Surah Al-Baqarah : 
186). Diriwayatkan dari An Nu'man bin Basyir Radhiyallahu 'Anhu bahwa Nabi bersabda: 
"Do'a adalah ibadah" Doa mempunyai peranan yang penting sekali dalam pendidikan anak, 
bahkan dalam seluruh urusan kehidupan, dan hanya Allah'Azza wa Jalla yang memberikan 
taufik dan hidayah.Seorang muslim mungkin telah berusaha maksimal dalam upaya mendidik 
anaknya agar menjadi orang shaleh tetapi tidak berhasil. Sebaliknya, ada anak yang menjadi 
orang shaleh sekalipun terdidik di tengah lingkungan yang menyimpang dan jelek; bahkan 
mungkin dibesarkan tanpa mendapat perhatian pendidikan dari kedua orangtua jadi, petunjuk 
itu semata-mata dari Allah. Dialah yang berfirman: " Sesungguhnya kamu tidak akan dapat 
memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada 
orang yang dikehendaki-Nya…"( Al-Qashash : 56). 
3.2 Saran 
Maka kita semua tidak boleh melupakan semua aspek dan wajib memohon dan berdo'a 
kepada Allah semoga berkenan menjadikan kita dan anak keturunan kita orang-orang yang 
shaleh, hanya Dialah yang memberi petunjuk kepada jalan yang lurus.
DAFTAR PUSTAKA 
http://files.islam-download.net 
www.alsofwah.or.id 
Al-Hasan, Yusuf Muhammad. Pendidikan Anak dalam Islam.
Makalah agama islam 'Cara Mendidik Anak'
Makalah agama islam 'Cara Mendidik Anak'

More Related Content

What's hot

Pelajaran 1 indahnya kalimat tayyibah
Pelajaran 1 indahnya kalimat tayyibahPelajaran 1 indahnya kalimat tayyibah
Pelajaran 1 indahnya kalimat tayyibah
fitriani2909
 
Mandi
MandiMandi
Mandi
E wan
 
Kisah Nabi Sulaiman AS Lengkap
Kisah Nabi Sulaiman AS LengkapKisah Nabi Sulaiman AS Lengkap
Kisah Nabi Sulaiman AS Lengkap
Firdika Arini
 
Perkara perkara yang membatalkan iman
Perkara perkara yang membatalkan imanPerkara perkara yang membatalkan iman
Perkara perkara yang membatalkan iman
Pensil Dan Pemadam
 

What's hot (20)

Nifaq & keras hati
Nifaq & keras hatiNifaq & keras hati
Nifaq & keras hati
 
Ibadah
IbadahIbadah
Ibadah
 
Adab Berbicara dalam Islam
Adab Berbicara dalam IslamAdab Berbicara dalam Islam
Adab Berbicara dalam Islam
 
Khutbah jum'at pertama dan kedua
Khutbah jum'at pertama dan keduaKhutbah jum'at pertama dan kedua
Khutbah jum'at pertama dan kedua
 
Pelajaran 1 indahnya kalimat tayyibah
Pelajaran 1 indahnya kalimat tayyibahPelajaran 1 indahnya kalimat tayyibah
Pelajaran 1 indahnya kalimat tayyibah
 
Metode Pendidikan Rasulullah SAW Untuk Anak
Metode Pendidikan Rasulullah SAW Untuk AnakMetode Pendidikan Rasulullah SAW Untuk Anak
Metode Pendidikan Rasulullah SAW Untuk Anak
 
Mandi
MandiMandi
Mandi
 
Saidina Uthman Affan
Saidina Uthman AffanSaidina Uthman Affan
Saidina Uthman Affan
 
Kisah Nabi Sulaiman AS Lengkap
Kisah Nabi Sulaiman AS LengkapKisah Nabi Sulaiman AS Lengkap
Kisah Nabi Sulaiman AS Lengkap
 
Penyebab Manusia Berbuat Syirik
Penyebab Manusia Berbuat SyirikPenyebab Manusia Berbuat Syirik
Penyebab Manusia Berbuat Syirik
 
Perkara perkara yang membatalkan iman
Perkara perkara yang membatalkan imanPerkara perkara yang membatalkan iman
Perkara perkara yang membatalkan iman
 
Kelebihan menuntut ilmu - qs f4
Kelebihan menuntut ilmu - qs f4Kelebihan menuntut ilmu - qs f4
Kelebihan menuntut ilmu - qs f4
 
Syaja’ah
Syaja’ahSyaja’ah
Syaja’ah
 
Membunuh tanpa sengaja
Membunuh tanpa sengajaMembunuh tanpa sengaja
Membunuh tanpa sengaja
 
Mencintai Karena Allah by Ust. Felix Y Siauw
Mencintai Karena Allah by Ust. Felix Y SiauwMencintai Karena Allah by Ust. Felix Y Siauw
Mencintai Karena Allah by Ust. Felix Y Siauw
 
Materi penyembelihan-hewan
Materi penyembelihan-hewanMateri penyembelihan-hewan
Materi penyembelihan-hewan
 
Genap xii 2.-beriman-kepada-qadha-dan-qadar
Genap xii 2.-beriman-kepada-qadha-dan-qadarGenap xii 2.-beriman-kepada-qadha-dan-qadar
Genap xii 2.-beriman-kepada-qadha-dan-qadar
 
perkara membatalkan iman dan cara mengatasinya
perkara membatalkan iman dan cara mengatasinyaperkara membatalkan iman dan cara mengatasinya
perkara membatalkan iman dan cara mengatasinya
 
Sa'id Bin Zaid
Sa'id Bin ZaidSa'id Bin Zaid
Sa'id Bin Zaid
 
Mengembalikan Fungsi dan Peran Ibu
Mengembalikan Fungsi dan Peran IbuMengembalikan Fungsi dan Peran Ibu
Mengembalikan Fungsi dan Peran Ibu
 

Viewers also liked

Mendidik anak ala rasulullah saw...
Mendidik anak ala rasulullah saw...Mendidik anak ala rasulullah saw...
Mendidik anak ala rasulullah saw...
sulaiman musa
 
Makalah Amal sholeh
Makalah Amal sholehMakalah Amal sholeh
Makalah Amal sholeh
Zhul Izhul
 
Mendidik anak ala rasul
Mendidik anak ala rasulMendidik anak ala rasul
Mendidik anak ala rasul
YISC Al-Azhar
 
Makalah Ilmu Hadits (Sejarah Pekembangan Hadits)
Makalah Ilmu Hadits (Sejarah Pekembangan Hadits)Makalah Ilmu Hadits (Sejarah Pekembangan Hadits)
Makalah Ilmu Hadits (Sejarah Pekembangan Hadits)
UIN Alaluddin Makassar
 
Teori Perkembangan Erik H. Erikson (Psikologi Perkembangan)
Teori Perkembangan Erik H. Erikson (Psikologi Perkembangan)Teori Perkembangan Erik H. Erikson (Psikologi Perkembangan)
Teori Perkembangan Erik H. Erikson (Psikologi Perkembangan)
atone_lotus
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
mrlakmono
 
Pendidikan dalam Membentuk Masyarakat Madani (makalah BIK)
Pendidikan dalam Membentuk Masyarakat Madani (makalah BIK)Pendidikan dalam Membentuk Masyarakat Madani (makalah BIK)
Pendidikan dalam Membentuk Masyarakat Madani (makalah BIK)
Muh Nafis Edi Yahyana
 

Viewers also liked (12)

MAKALAH HADITS TARBAWI SASARAN DAN METODE PENDIDIKAN
MAKALAH HADITS TARBAWI  SASARAN DAN METODE PENDIDIKANMAKALAH HADITS TARBAWI  SASARAN DAN METODE PENDIDIKAN
MAKALAH HADITS TARBAWI SASARAN DAN METODE PENDIDIKAN
 
Makalah peran pemuda dalam upaya menegakan ajaran islam
Makalah peran pemuda dalam upaya menegakan ajaran islamMakalah peran pemuda dalam upaya menegakan ajaran islam
Makalah peran pemuda dalam upaya menegakan ajaran islam
 
Mendidik anak ala rasulullah saw...
Mendidik anak ala rasulullah saw...Mendidik anak ala rasulullah saw...
Mendidik anak ala rasulullah saw...
 
Makalah Amal sholeh
Makalah Amal sholehMakalah Amal sholeh
Makalah Amal sholeh
 
Makalah islam sebagai rahmatan lilalamin
Makalah islam sebagai rahmatan lilalaminMakalah islam sebagai rahmatan lilalamin
Makalah islam sebagai rahmatan lilalamin
 
Mendidik anak ala rasul
Mendidik anak ala rasulMendidik anak ala rasul
Mendidik anak ala rasul
 
Pendidikan karakter untuk generasi muda
Pendidikan karakter untuk generasi mudaPendidikan karakter untuk generasi muda
Pendidikan karakter untuk generasi muda
 
HUBUNGAN ISLAM DAN SAINS
HUBUNGAN ISLAM DAN SAINSHUBUNGAN ISLAM DAN SAINS
HUBUNGAN ISLAM DAN SAINS
 
Makalah Ilmu Hadits (Sejarah Pekembangan Hadits)
Makalah Ilmu Hadits (Sejarah Pekembangan Hadits)Makalah Ilmu Hadits (Sejarah Pekembangan Hadits)
Makalah Ilmu Hadits (Sejarah Pekembangan Hadits)
 
Teori Perkembangan Erik H. Erikson (Psikologi Perkembangan)
Teori Perkembangan Erik H. Erikson (Psikologi Perkembangan)Teori Perkembangan Erik H. Erikson (Psikologi Perkembangan)
Teori Perkembangan Erik H. Erikson (Psikologi Perkembangan)
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
 
Pendidikan dalam Membentuk Masyarakat Madani (makalah BIK)
Pendidikan dalam Membentuk Masyarakat Madani (makalah BIK)Pendidikan dalam Membentuk Masyarakat Madani (makalah BIK)
Pendidikan dalam Membentuk Masyarakat Madani (makalah BIK)
 

Similar to Makalah agama islam 'Cara Mendidik Anak'

NOOR IZZAH (SINOPSIS 4 BUAH BUKU) 2021.pdf
NOOR IZZAH (SINOPSIS 4 BUAH BUKU) 2021.pdfNOOR IZZAH (SINOPSIS 4 BUAH BUKU) 2021.pdf
NOOR IZZAH (SINOPSIS 4 BUAH BUKU) 2021.pdf
izzah888925
 
Pengaruh pendidikan islam terhadap tingkah laku remaja
Pengaruh pendidikan islam terhadap tingkah laku remajaPengaruh pendidikan islam terhadap tingkah laku remaja
Pengaruh pendidikan islam terhadap tingkah laku remaja
Fataha Fatih
 

Similar to Makalah agama islam 'Cara Mendidik Anak' (20)

pendidikan-anak-dalam-islam
pendidikan-anak-dalam-islampendidikan-anak-dalam-islam
pendidikan-anak-dalam-islam
 
Makalah merelasasikan agama
Makalah merelasasikan agama Makalah merelasasikan agama
Makalah merelasasikan agama
 
Anugerah ilahi rumi
Anugerah ilahi rumiAnugerah ilahi rumi
Anugerah ilahi rumi
 
Agama
AgamaAgama
Agama
 
Makalah merelasasikan agama dalam kehidupan seorang muslim
Makalah merelasasikan agama dalam kehidupan seorang muslimMakalah merelasasikan agama dalam kehidupan seorang muslim
Makalah merelasasikan agama dalam kehidupan seorang muslim
 
Buku pendidikan keluarga.pdf
Buku pendidikan keluarga.pdfBuku pendidikan keluarga.pdf
Buku pendidikan keluarga.pdf
 
NOOR IZZAH (SINOPSIS 4 BUAH BUKU) 2021.pdf
NOOR IZZAH (SINOPSIS 4 BUAH BUKU) 2021.pdfNOOR IZZAH (SINOPSIS 4 BUAH BUKU) 2021.pdf
NOOR IZZAH (SINOPSIS 4 BUAH BUKU) 2021.pdf
 
Berguru pada rasulullah
Berguru pada rasulullahBerguru pada rasulullah
Berguru pada rasulullah
 
Makalah Sifat Dan Sikap Terpuji Serta Cerita Hikmah Ulama’ Salafussholih Tent...
Makalah Sifat Dan Sikap Terpuji Serta Cerita Hikmah Ulama’ Salafussholih Tent...Makalah Sifat Dan Sikap Terpuji Serta Cerita Hikmah Ulama’ Salafussholih Tent...
Makalah Sifat Dan Sikap Terpuji Serta Cerita Hikmah Ulama’ Salafussholih Tent...
 
Makalah akida akhlak man 2021
Makalah akida akhlak man 2021Makalah akida akhlak man 2021
Makalah akida akhlak man 2021
 
Print
PrintPrint
Print
 
Akhlak juz 3
Akhlak juz 3Akhlak juz 3
Akhlak juz 3
 
STANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
STANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAMSTANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
STANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
 
Pengaruh pendidikan islam terhadap tingkah laku remaja
Pengaruh pendidikan islam terhadap tingkah laku remajaPengaruh pendidikan islam terhadap tingkah laku remaja
Pengaruh pendidikan islam terhadap tingkah laku remaja
 
Potret Remaja Masa Depan
Potret Remaja Masa DepanPotret Remaja Masa Depan
Potret Remaja Masa Depan
 
Writer's week
Writer's weekWriter's week
Writer's week
 
Cover
CoverCover
Cover
 
Islam kontemporer ( Islam dan Gender )
Islam kontemporer ( Islam dan Gender )Islam kontemporer ( Islam dan Gender )
Islam kontemporer ( Islam dan Gender )
 
Kapita Selekta Islamiyah FKIP UNIDA
Kapita Selekta Islamiyah FKIP UNIDAKapita Selekta Islamiyah FKIP UNIDA
Kapita Selekta Islamiyah FKIP UNIDA
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
subki124
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
furqanridha
 

Recently uploaded (20)

KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAHCeramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugasTeks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Makalah agama islam 'Cara Mendidik Anak'

  • 1. KATA PENGANTAR Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Agama Islam. Agama sebagai sistem kepercayaan dalam kehidupan umat manusia dapat dikaji melalui berbagai sudut pandang. Islam sebagai agama yang telah berkembang selama empat belas abad lebih menyimpan banyak masalah yang perlu diteliti, baik itu menyangkut ajaran dan pemikiran keagamaan maupun realitas sosial, politik, ekonomi dan budaya. Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi. Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang pendidikan anak dalam agama Islam yang benar, yang penulis sajikan berdasarkan dari sebuah buku yang ada dan mempersingkatnya untuk mencari informasi yang penting. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November. Saya sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing saya meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah saya di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
  • 2. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.....................................................................................................................1 DAFTAR ISI....................................................................................................................................2 BAB I ..............................................................................................................................................3 PENDAHULUAN...........................................................................................................................3 1.1Latar Belakang........................................................................................................................3 1.2Rumusan Masalah...................................................................................................................4 1.3Tujuan......................................................................................................................................4 BAB II .............................................................................................................................................5 CARA MENDIDIK ANAK.............................................................................................................5 2.1Peranan Keluarga....................................................................................................................5 2.2Perhatian kepada Anak............................................................................................................6 2.3Kesalahan Pendidik...............................................................................................................11 BAB III PENUTUP.......................................................................................................................12 3.1Kesimpulan............................................................................................................................12 3.2Saran......................................................................................................................................12 DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................13
  • 3. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seringkali orang mengatakan, "Negara ini adikuasa, bangsa itu mulia dan kuat, tak ada seorangpun yang berpikir mengintervensi negara tersebut atau menganeksasinya karena kedigdayaan dan keperkasaannya" . Dan elemen kekuatan adalah kekuatan ekonomi, militer, teknologi dan kebudayaan. Namun, yang terpenting dari ini semua adalah kekuatan manusia, karena manusia adalah sendi yang menjadi pusat segala elemen kekuatan lainnya. Tak mungkin senjata dapat dimanfaatkan, meskipun canggih, bila tidak ada orang yang ahli dan pandai menggunakannya. Kekayaan, meskipun melimpah, akan menjadi mubadzir tanpa ada orang yang mengatur dan mendaya-gunakannya untuk tujuan-tujuan yang bermanfaat. Dari titik tolak ini, kita dapati segala bangsa menaruh perhatian terhadap pembentukan individu, pengembangan sumber daya manusia dan pembinaan warga secara khusus agar mereka menjadi orang yang berkarya untuk bangsa dan berkhidmat kepada tanah air. Sepatutnya umat Islam memperhatikan pendidikan anak dan pembinaan individu untuk mencapai predikat "umat terbaik", sebagaimana dinyatakan Allah 'Azza Wa lalla dalam firman-Nya: "Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dariyang munkar... ". (Surah Ali Imran : 110). Dan agar mereka membebaskan diri dari jurang dalam yang mengurung diri mereka, sehingga keadaan mereka dengan umat lainnya seperti yang beritakan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam : "Hampir saja umat-umat itu mengerumuni kalian bagaikan orang-orang yang sedang makan berkerumun disekitar nampan.". Ada seorang yang bertanya: "Apakah karena kita berjumlah sedikit pada masa itu?" Jawab beliau: "Bahkan kalian pada masa itu berjumlah banyak, akan tetapi kalian bagaikan buih air bah. Allah niscaya mencabut dari hati musuh kalian rasa takut kepada kalian, dan menanamkan rasa kelemahan dalam dada kalian". Seorang bertanya: "Ya Rasulullah, apakah maksud kelemahan itu?" Jawab beliau: "Yaitu cinta kepada dunia dan enggan mati".
  • 4. 1.2 Rumusan Masalah · Bagaimana menyiapkan suatu individu agar menyembah Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan Ikhlas dari lubuk hatinya sendiri? · Bagaimana cara mendidik anak yang benar yang sesuai dengan aturan dan syariat agama Islam? 1.3 Tujuan · Untuk membentuk individu yang selalu beribadah dan menyembah Allah Subhanahu wa Ta’ala. · Untuk memberikan pendidik anak atau orang tua cara mendidik anak yang benar sesuai dengan syariat agama Islam.
  • 5. BAB II CARA MENDIDIK ANAK 2.1 Peranan Keluarga Keluarga mempunyai peranan penting dalam pendidikan, baik dalam lingkungan masyarakat Islam maupun non-Islam. Karena keluarga merupakan tempat pertumbuhan anak yang pertama di mana dia mendapatkan pengaruh dari anggota-anggotanya pada masa yang amat penting dan paling kritis dalam pendidikan anak, yaitu tahun-tahun pertama dalam kehidupanya (usia pra-sekolah). Sebab pada masa tersebut apa yang ditanamkan dalam diri anak akan sangat membekas, sehingga tak mudah hilang atau berubah sudahnya. Dari sini, keluarga mempunyai peranan besar dalam pembangunan masyarakat. Karena keluarga merupakan batu pondasi bangunan masyarakat dan tempat pembinaan pertama untuk mencetak dan mempersiapkan personil-personilnya. Musuh-musuh Islam telah menyadari pentingya peranan keluarga ini. Maka mereka pun tak segan-segan dalam upaya menghancurkan dan merobohkannya. Mereka mengerahkan segala usaha ntuk mencapai tujuan itu. Sarana yang mereka pergunakan antara lain: · Merusak wanita muslimah dan mempropagandakan kepadanya agar meninggallkan tugasnya yang utama dalam menjaga keluarga dan mempersiapkan generasi. · Merusak generasi muda dengan upaya mendidik mereka di tempat-tempat pengasuhan yang jauh dari keluarga, agar mudah dirusak nantinya. · Merusak masyarakat dengan menyebarkan kerusakan dan kehancuran, sehingga keluarga, individu dan masyarakat seluruhnya dapat dihancurkan. Sebelum ini, para ulama umat Islam telah menyadari pentingya pendidikan melalui keluarga. Syaikh Abu Hamid Al Ghazali ketika membahas tentang peran kedua orangtua dalam pendidikan mengatakan: “Ketahuilah, bahwa anak kecil merupakan amanat bagi kedua orangtuanya. Hatinya yang masih suci merupakan permata alami yang bersih dari pahatan dan bentukan, dia siap diberi pahatan apapun dan condong kepada apa saja yang disodorkan kepadanya Jika dibiasakan dan diajarkan kebaikan dia akan tumbuh dalam kebaikan dan berbahagialah kedua orang tuanya di dunia dari akherat, juga setiap pendidik dan gurunya. Tapi jika dibiasakan kejelekan dan dibiarkan sebagai mana binatang temak, niscaya akan menjadi jahat dan binasa. Dosanya pun
  • 6. ditanggung oleh penguru dan walinya. Maka hendaklah ia memelihara mendidik dan membina serta mengajarinya akhlak yang baik, menjaganya dari teman-teman jahat, tidak membiasakannya bersenang-senang dan tidak pula menjadikannya suka kemewahan, sehingga akan menghabiskan umurnya untuk mencari hal tersebut bila dewasa”. 2.2 Perhatian kepada Anak Perhatian kepada anak dalam Islam merupakan kewajiban semua pendidik khususnya orang tua. Karena orang tualah orang pertama yang dikenal oleh anak karena itu para orang tua harus memperhatikan setiap perkembangan anak dari sebelum lahir sampai dewasa nanti.  Memperhatikan anak sebelum lahir Perhatian kepada anak dimulai pada masa sebelum kelahirannya, dengan memilih isteri yang shalelhah, Rasulullah SAW memberikan nasehat dan pelajaran kepada orang yang hendak berkeluarga dengan bersabda : "Dapatkan wanita yang beragama, (jika tidak) niscaya engkau merugi" (HR.Al-Bukhari dan Muslim) Begitu pula bagi wanita, hendaknya memilih suami yang sesuai dari orang-orang yang datang melamarnya. Hendaknya mendahulukan laki-laki yang beragama dan berakhlak. Rasulullah memberikan pengarahan kepada para wali dengan bersabda : "Bila datang kepadamu orang yang kamu sukai agama dan akhlaknya, maka kawikanlah. Jika tidak kamu lakukan, nisacayaterjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan yang besar". Termasuk memperhatikan anak sebelum lahir, mengikuti tuntunan Rasulullah dalam kehidupan rumah tangga kita. Rasulullah memerintahkan kepada kita: "Jika seseorang diantara kamu hendak menggauli isterinya, membaca: "Dengan nama Allah. Ya Allah, jauhkanlah kami dari syaitan dan jauhkanlah syaitan dari apa yang Engkau karuniakan kepada kami". Maka andaikata ditakdirkan keduanya mempunyai anak, niscaya tidak ada syaitan yang dapat mencelakakannya"
  • 7.  Memperhatikan anak dalam kandungan Setiap muslim akan merasa kagum dengan kebesaran Islam. Islam adalah agama kasih sayang dan kebajikan. Sebagaimana Islam memberikan perhatian kepada anak sebelum kejadiannya, seperti dikemukakan tadi, Islam pun memberikan perhatian besar kepada anak ketika masih menjadi janin dalam kandungan ibunya. Islam mensyariatkan kepada ibu hamil agar tidak berpuasa pada bulan Ramadhan untuk kepentingan janin yang dikandungnya. Sabda Rasulullah : "Sesungguhn_ya Allah membebas~an sepan/h shalat bagi orang yang bepergian, dan (membebaskan) puasa bagi orang yang bepergian, wanita menyusui dan wanita hamil" ( Hadits riwayat Abu Dawud, At Tirmidzi dan An Nasa'i. Kata Al Albani dalam Takhrij al Misykat: "Isnad hadits inijayyid' ) Sang ibu hendaklah berdo'a untuk bayinya dan memohon kepada Allah agar dijadikan anak yang shaleh dan baik, bermanfaat bagi kedua orangtua dan seluruh kaum muslimin. Karena termasuk do'a yang dikabulkan adalah do'a orangtua untuk anaknya.  Memperhatikan anak setelah lahir Setelah kelahiran anak, dianjurkan bagi orangtua atau wali dan orang di sekitamya melakukan hal-hal berikut: a) Menyampaikan gambar gembira dan ucapan selamat atas kelahiran Begitu melahirkan, sampaikanlah kabar gembira ini kepada keluarga dan sanak famili, sehingga semua akan bersuka cita dengan berita gembira ini. Firman Allah 'Azza Wa Jalla tentang kisah Nabi Ibrahim 'Alaihissalam bersama malaikat: "Dan isterinya berdiri (di balik tirai lalu dia tersenyum. Maka Kami sampaikan kepadanya berita gembira tentang (kelahiran) Ishaq dan dari lshaq (akan lahir puteranya) Ya 'qub. " (Surah Hud : 71). Dan firman Allah tentang kisah Nabi Zakariya 'Alaihissalam:
  • 8. "Kemudian malaikat Jibril memanggil Zakariya, sedang ia tengah berdiri melakukan shalat di mihrab (katanya): "Sesungguhnya Allah mengembirakan kamu dengan kelahiran (seorang puteramu ) Yahya " (Ali Imran: 39). Adapun tahni'ah (ucapan selamat), tidak ada nash khusus dari Rasul dalam hal ini, kecuali apa yang disampaikan Aisyah Radhiyallahu 'Anha: "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasalam apabila dihadapkan kepada beliau anak-anak bayi, maka beliau mendo'akan keberkahan bagi mereka dan mengolesi langit-langit mulutnya (dengan korma atau madu )" ( Hadits riwayat Muslim dan Abu Dawud). Abu Bakar bin Al Mundzir menuturkan: Diriwayatkan kepada kami dari Hasan Basri, bahwa seorang lakilaki dating kepadanya sedang ketika itu ada orang yang baru saja mendapat kelahiran anaknya. Orang tadi berkata: b) Menyerukan adzan di telinga bayi Abu Rafi' Radhiyallahu 'Anhu menuturkan: "Aku melihat Rasulullah memperdengarkan adzan pada telinga Hasan bin Ali ketika dilahirkan Fatimah" ( Hadits riwayat Abu Dawud dan At Tirmidzi. Hikmahnya, Wallahu A'lam, supaya adzan yang berisi pengagungan Allah dan dua kalimat syahadat itu merupakan suara yang pertama kali masuk ke telinga bayi. Juga sebagai perisai bagi anak, karena adzan berpengaruh untuk mengusir dan menjauhkan syaitan dari bayi yang baru lahir, yang ia senantiasa berupaya untuk mengganggu dan mencelakakannya. Ini sesuai dengan pemyataan hadits: " Jika diserukan adzan untuk shalat, syaitan lari terbirit-birit dengan mengeluarkan kentut sampai tidak mendengar seruan adzan" (Ibid) c) Tahnik ( mengolesi langit – langit mulut ) Termasuk sunnah yang seyogianya dilakukan pada saat menerima kelahiran bayi adalah tahnik, yaitu melembutkan sebutir korma dengan dikunyah atau menghaluskannya dengan cara yang sesuai lalu dioleskan di langit-langit mulut bayi. Caranya,dengan menaruh sebagian korma yang sudah lembut di ujung jari lain dimasukkan ke dalam mulut bayi
  • 9. dan digerakkan dengan lembut ke kanan dan ke kiri sampai merata. Jika tidak ada korma, maka diolesi dengan sesuatu yang manis (seperti madu atau gula). Abu Musa menuturkan: "Ketika aku dikaruniai seorang anak laki-laki, aku datang kepada Nabi, maka beliau menamainya Ibrahim, mentahniknya dengan korma dan mendo'akan keberkahan baginya, kemudian menyerahkan kepadaku". Tahnik mempunyai pengaruh kesehatan sebagaimana dikatakan para dokter. Dr. Faruq Masahil dalam tulisan beliau yang dimuat majalah Al Ummah, Qatar, edisi 50, menyebutkan: "Tahnik dengan ukuran apapun merupakan mu'jizat Nabi dalam bidang kedokteran selama empat belas abad, agar umat manusia mengenal tujuan dan hikmah di baliknya. Para dokter telah membuktikan bahwa semua anak kecil (terutama yang baru lahir dan menyusu) terancam kematian, kalau terjadi salah satu dari dua hal: Jika kekurangan jumlah gula dalam darah (karena kelaparan). Jika suhu badannya menurun ketika kena udara dingin di sekelilingnya."' d) Memberi nama Termasuk hak seorang anak terhadap orangtua adalah memberi nama yang baik. Diriwayatkan dari Wahb Al Khats'ami bahwa Rasulullah bersabda: " Pakailah nama nabi-nabi, dan nama yang amat disukai Allah Ta'ala yaitu Abdullah dan Abdurrahman, sedang nama yang paling manis yaitu Harits dan Hammam, dan nama yang sangat jelek yaitu Harb dan Murrah" ( HR.Abu Daud An Nasa'i) Pemberian nama merupakan hak bapak.Tetapi boleh baginya menyerahkan hal itu kepada ibu. Boleh juga diserahkan kepada kakek, nenek,atau selain mereka. e) Aqiqah Yaitu kambing yang disembelih untuk bayi pada hari ketujuh dari kelahirannya. Berdasarkan hadits yang diriwayatkan Salman bin Ammar Adh Dhabbi, katanya: Rasulullah bersabda: "Setiap anak membawa aqiqah, maka sembelihlah untuknya dan jauhkanlah gangguan darinya" (HR. Al Bukhari.) Dari Aisyah Radhiyallahu 'Anha,bahwaRasulullah bersabda: "Untuk anak laki-laki dua ekor kambing yang sebanding,
  • 10. sedang untuk anak perempuan seekor kambing" (HR. Ahmad dan Turmudzi). Aqiqah merupakah sunnah yang dianjurkan. Demikian menurut pendapat yang kuat dari para ulama. f) Mencukur rambut bayi dan bersedekah perak seberat timbangannya Hal ini mempunyai banyak faedah, antara lain: mencukur rambut bayi dapat memperkuat kepala, membuka pori-pori di samping memperkuat indera penglihatan, pendengaran dan penciuman. (Abdullah Nasih Ulwan, Tarbiyatul Auladfil Islam, juz 1.) g) Khitan Yaitu memotong kulup atau bagian kulit sekitar kepala zakar pada anak laki-laki, atau bagian kulit yang menonjol di atas pintu vagina pada anak perempuan. Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu bahwa Rasulullah bersabda: "Fitrah itu lima: khitan, mencukur rambut kemaluan, memendekkan kumis, memotong kuku, mencabut bulu ketiak" (HR. Al-bukhari, Muslim) Khitan wajib hukumnya bagi kaum pria, dan rnustahab (dianjurkar) bagi kaum wanita.  Memperhatikan anak pada usia enam tahun pertama 1. Memberikan kasih sayang yang diperlukan anak dari pihak kedua orangtua, terutama ibu. 2. Membiasakan anak berdisiplin mulai dari bulan-bulan pertama dari awal kehidupannya. 3. Hendaklah kedua orangtua menjadi teladan yang baik bagi anak dari permulaan kehidupannya. 4. Anak dibiasakan dengan etiket umum yang mesti dilakukan dalam pergaulannya.  Memperhatikan anak setelah usia enam tahun 1. Pengenalan Allah dengan cara yang sederhana
  • 11. 2. Pengajaran sebagian hokum yang jelas dan tentang halal – haram 3. Pengajaran Al-Qur’an 4. Pengajaran hak – hak orang tua 5. Pengenalan tokoh – tokoh yang agung dalam Islam 6. Pengajaran etiket umum 7. Pengembangan rasa percaya diri dan tanggungjawab dalam diri anak  Memperhatikan anak ketika remaja · Hendaknya anak, putera maupun puteri, merasa bahwa dirinya sudah dewasa karena ia sendiri menuntut supaya diperlakukan sebagai orang dewasa, bukan sebagai anak kecil lagi. · Diajarkan kepada anak hukum-hukum akilbaligh dan diceritakan kepadanya kisah-kisah yang dapat mengembangkan dalam dirinya sikap takwa dan menjauhkan diri dari hal yang haram. · Diberikan dorongan untuk ikut serta melaksanakan tugas-tugas rumah tangga, seperti melakukan pekerjaan yang membuatnya merasa bahwa dia sudah besar. · Berupaya mengawasi anak dan menyibukkan waktunya dengan kegiatan yang bermanfaat serta mancarikan teman yang baik 2.3 Kesalahan Pendidik · Ucapan pendidik tidak sesuai dengan perbuatan · Kedua orangtua tidak sepakat atas cara tertentu dalam pendidikan anak · Membiarkan anak jadi korban televisi · Menyerahkan tanggung jawab pendidikan anak kepada pembantu atau pengasuh · Pendidik menampakkan kelemahannya dalam mendidik anak · Berlebihan dalam memberi hukuman dan balasan
  • 12. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Firman Allah Ta'ala: " Dan Tuhanmu berfirman: "Berdo'alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu ….(Surah Al Mu'min: 60) " Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo'a apabila ia memohon kepada-Ku….." (Surah Al-Baqarah : 186). Diriwayatkan dari An Nu'man bin Basyir Radhiyallahu 'Anhu bahwa Nabi bersabda: "Do'a adalah ibadah" Doa mempunyai peranan yang penting sekali dalam pendidikan anak, bahkan dalam seluruh urusan kehidupan, dan hanya Allah'Azza wa Jalla yang memberikan taufik dan hidayah.Seorang muslim mungkin telah berusaha maksimal dalam upaya mendidik anaknya agar menjadi orang shaleh tetapi tidak berhasil. Sebaliknya, ada anak yang menjadi orang shaleh sekalipun terdidik di tengah lingkungan yang menyimpang dan jelek; bahkan mungkin dibesarkan tanpa mendapat perhatian pendidikan dari kedua orangtua jadi, petunjuk itu semata-mata dari Allah. Dialah yang berfirman: " Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya…"( Al-Qashash : 56). 3.2 Saran Maka kita semua tidak boleh melupakan semua aspek dan wajib memohon dan berdo'a kepada Allah semoga berkenan menjadikan kita dan anak keturunan kita orang-orang yang shaleh, hanya Dialah yang memberi petunjuk kepada jalan yang lurus.
  • 13. DAFTAR PUSTAKA http://files.islam-download.net www.alsofwah.or.id Al-Hasan, Yusuf Muhammad. Pendidikan Anak dalam Islam.