Dokumen ini membahas tentang Perang Asia-Pasifik dan pendudukan Jepang di Indonesia. Perang dimulai ketika Jepang mengejutkan menyerang pangkalan angkatan laut Amerika di Pearl Harbor pada 1941. Jepang dengan cepat menguasai Filipina, Birma, dan wilayah lainnya. Jepang kemudian menduduki Indonesia antara 1942-1945 dan memeras sumber daya alam serta tenaga kerja rakyat Indonesia. Walaupun berat, pendudukan Jepang juga member
Perang Asia Pasifik dan Pendudukan Jepang di Indonesia
1. PERANG ASIA – PASIFIK DAN
PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA
DISUSUN OLEH:
RIZKY PUTRI WAHYUNI
SMPN 1 ARJAWINANGUN
2. PERANG ASIA – PASIFIK DAN
PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA
Perang Asia – Pasifik diawali oleh Jepang
dengan membom secara tiba- tiba terhadap
pangkalan terbesar angkatan laut Amerika
Serikat Pearl Harbour di Pasifik pada tanggal 7
Desember 1941. Jepang dalam waktu
singkat melakukan serbuan ke selatan
yakni pada tanggal 8 desember 1941
menyerbu lapangan terbang clark field
dan lapangan Iba di pulau Luzon
Filipina.
3. Setelah berhasil, menguasai dua
tempat tersebut Jepang melanjutkan
menduduki pulau hainan, hongkong,
dan bangkok. Pada tanggal 10
Desember 1941 jepang menduduki
pulau luzon dan bataan di filipina,
kemudian 16 Desember 1941 jepang
berhasil menduduki Birma (myanmar)
dan akhirnya pada tanggal 20
desember 1941 jepang menduduki
davao di filipina.
4. MASA PENDUDUKAN JEPANG DI
INDONESIA
Sejak 8 Maret 1942 , belanda tidak lagi menduduki
wilayah Indonesia.Belanda Dikalahkan dan diusir
oleh jepang. Setelah membantu mengusir
belanda, rakyat Indonesia meyakini bahwa
jepangakan menciptakan kemakmuran bersama
seperti yang di kampanyekan pihak jepang.
Namun, masa jepang di Indonesia justru adalah
masa pendudukan yang penuh penderitaan dan
bahkan lebih berat daripada penjajahan
sebelumnya.
5. Jepang menguasai Asia Tenggara, dengan
tujuan menjadikan kawasan asia tenggara sebagai
sumber bahan mentah bagi industri perang dan
pertahanannya. Jepang juga berusaha untuk
memotong garis perbekalan musuh yang berada di
wilayah ini. Hal ini terlihat ketika jepang berhasil
menduduki dan menguasai Indonesia. Jepang
membagi wilayah Indonesia ke dalam tiga
pendudukan pemerintahan militer.
Wilayah I, terdiri atas Jawa dan Madura yang
berpusat di Jalarta.
Wilayah II, terdiri atas Sumatra yang berpusat di
Bukittinggi
Wilayah III, terdiri atas
Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Bali, dan Nusa
Tenggara yang berpusat di Makasar.
6. CARA DAN UPAYA JEPANG MENGEKSPLOITASI
SUMBER KEKAYAAN INDONESIA
Jepang amat membutuhkan dana yang besar
bagi biaya perangnya. Jepang juga memerlukan
bantuan tepur dari negara–negara yang
dijajahnya. Indonesia merupakan
salah satu wilayah yang di perkirakan
mampu mendukung kemenangan jepang.
Hal ini dapat dilihat dari tersedianya
sumber daya alam dan tenaga kerja.
7. a. Pemerasan Sumber Daya Alam
Berbagai cara di lakukan oleh Jepang untuk
bisa mengeruk sumber-sumber alam yang ada
di Indonesia. Semua itu dilakukan Jepang demi
tercapainya cita-cita dan ambisi politiknya.
Cara-cara jepang memeras kekayaan bangsa
Indonesia antara lain :
Memonopoli hasil perkebunan
Jepang memaksa rakyat Indonesia untuk
menanam pohon jarak untuk pelumas
pesawat.
8. b. Pemerasan Sumber Daya Alam
1. Romusha
Romusha adalah tenaga kerja
paksa yang di kerahkan pihak
jepang untuk membangun sarana
dan prasarana militer jepang, baik
di Indonesia maupun di luar
Indonesia.
9. 2. Pembentukan Organisasi Militer dan
Semi Militer
Sejak jepang dipukul oleh pihak sekutu dalam
pertempuran di laut karang pada 7 mei 1942, jepang
berupaya menarik simpati bangsa indonesia dengan
melunakkan sikapnya. Bahkan jepang mulai
memanfaatkan para pemuda indonesia dengan
membentuk beberapa organisasi semi militer, seperti:
Seinendan (barisan pemuda)
Seinentan (barisan murid-murid Sekolah Dasar)
Gakukotai (barisan murid-murid Sekolah lanjutan)
Fujinkai (Barisan wanita)
Keibodan (Barisan pembantu polisi)
Syuisintai (Barisan pelopor)
10. Selain organisasi semi
militer, jepang juga membentuk
organisasi militer resmi yang di
tunjukkan sebagai bala bantuan
menghadapi sekutu. Ada dua
macam organisasi yang berhasil
di bentuk, yaitu:
1. Heiho (barisan pembantu
prajurit Jepang)
2. PETA (Pembela Tanah Air)
11. Perjuangan Para Pemimpin Bangsa dalam
Mencapai Kemerdekaan
Para pemimpin pergerakan nasional yang berjuang sejak
masa penjajahan belanda terbagi sikapnya dalam
menghadapi jepang, yakni perjuangan kooperasi
(bekerjasama) dan non-kooperasi (tidak bekerjasama).
a. Kooperasi
Pada permulaan kedatangan di Indonesia jepang
membentuk gerakan Tiga A yang di pimpin oleh mr.
Sjamsudin. Gerakan ini mempropagandakan tiga hal
pokok, yakni:
a) Nippon cahaya Asia.
b) Nippon pelindung Asia.
c) Nippon pemimpin Asia.
12. pada 16 April 1943 jepang membentuk
organisasi baru dengan nama Pusat Tenaga
Rakyat( PUTERA), para pemimpin PUTERA di
kenal dengan sebutan Empat Serangkai .
Mereka adalah Ir. Soekarno ,Drs. Moh. Hatta
, K.H. Mas Mansjur, Dan Ki Hajar Dewantara.
setelah jepang mengetahui bahwa PUTERA
lebih bermanfaat bagi bangsa
indonesia, organisasi tersebut
dibubarkan, sebagai penggantinya dibentuklah
organisasi jawa hokokai (Gerakan Kebangkitan
Jawa).
13. b. Non Kooperasi ( gerakan bawah tanah )
gerakan ini merupakan bentuk perjuangan
bangsa indonesia yang di lakukan secara rahasia.
Gerakan bawah tanah ini di lakukan setelah
partai-partai yang ada di bubarkan jepang.
Perlawanan dari para pemimpin bangsa indonesia
di bawah tanah yang terorganisasi mengadakan
hubungan rahasia dengan bung karno dan bung
Hatta.
Beberapa kelompok tersebut di antaranya:
1. Golongan amir Syarifuddin
2. Golongan sutan syahrir
3. Golongan sukarni
4. Golongan kaigun(ahmad soebarjo)
14. c. Perlawanan Bersenjata
1. perlawanan rakyat
a. Perlawanan di Cot Plieng Aceh oleh
Tengku Abdul Jalil
Pemerintah militer Jepang berusaha membujuk
Tengku Abdul Jalil untuk berdamai, akan tetapi
gagal . Kegagalan itu menyebabkan jepang
melakukan serangan ke Cot Plieng pada 10
November 1942.pada waktu itu rakyat aceh
sedang melakukan sholat subuh. Dengan
bermodalkan senjata pedang, rencong, dan
klewang, rakyat Aceh berhasil memukul mundur
pasukan jepang hingga mereka kembali ke
Lhokseumawe.
15. b. Perlawanan di sukamanah, Singaparna
(Tasikmalaya)
Perlawanan ini di pimpin oleh K.H. Zaenal
Mustafa,yang berawal dari paksaan jepang
untuk melakukan seikerei.
c. Perlawanan rakyat Indramayu , Jawa Barat
perlawanan rakyat Indramayu terhadap
pendudukan jepang yang terjadi pada bulan
juli 1944, dan di pimpin oleh H. Madriyas.
Perlawanan ini disebabkan karena rakyat
sudah tidak tahan menerima perilaku
kekejaman yang dilakukan oleh pihak Jepang
16. d. Perlawanan rakyat Pontianak, Kalimantan
Barat
tokoh- tokoh masyarakat Pontianak dari
berbagai golongan mengadakan pertemuan
rahasia di Gedung Medan Sepakat pada 16
Oktober 1943. mereka akan mengadakan
perlawanan terhadap pendudukan militer
Jepang. Namun rencana tersebut terdengar
pihak jepang. Akibatnya, sebelum perlawanan
terjadi jepang telah mengadakan
penangkapan dan pembunuhan rakyat serta
beberapa tokoh masyarakat pontianak.
17. e. Perlawanan Teuku Hamid di Aceh
perlawanan ini terjadi pada bulan
November 1944, dan perlawanan ini juga
menimbulkan banyak korban dari rakyat
karena sebagian besar tidak bersenjata.
18. 2. Perlawanan PETA
1) Perlawanan PETA di Blitar oleh
syodanco (komandan peleton)
Supriyadi
2) Perlawanan PETA di Cilacap oleh
budanco (komandan regu) khusaeri.
19. DAMPAK PENDUDUK JEPANG DI
INDONESIA
Dampak negatif
kelaparan dan kemiskinan akibat kewajiban
penyerahan pangan
Kerja paksa (Romusha)
Kerusakan lingkungan akibat penebangan hutan secara
besar- besaran
Dampak positif
Berkembangnya Bahasa Indonesia sebagai bahasa
pengantar resmi
Para pemuda mendapatkan pelatihan militer
Kesempatan untuk mempersiapkan kemerdekaan
Indonesia