1. Doa Nabi Ayyub ‘alaihis salam di puncak sakitnya
َينِّم ِّاحَّالر ُمَحْرَأ َتْنَأ َو ُّرُّضال َيِّنَّسَم يِّنِّإ ِّبَر
RABBI INNII MASSANIYAD-DURRU WA ANTA ARHAMUR RAAHIMIIN
Ya Allah, sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha
Penyayang di antara semua penyayang.
Keterangan :
Nabi Ayyub ‘alaihis salam menyampaikan permohonannya kepada Allah dengan dengan
bertawassul. Bentuk tawassulnya adalah beliau menyebutkan derita yang beliau alami, dan beliau
mengadukan kepada Sang Pencipta, Dzat Yang Maha Pengasih Penyayang. Selanjutnya Nabi
Nabi Ayyub ‘alaihis salam bertawassul dengan memuji Allah, dengan menyebutkan sifat kasih
sayangnya.
Demikianlah adab yang diajarkan seorang nabi. Beliau tidak mengeluhkan musibah yang
menimpanya kepada orang lain. Beliau rahasiakan musibah itu dari orang lain sebisa mungkin.
Tapi beliau langsung mengadukan kepada Dzat Yang Maha Rahman. Karena manusia tidak
kuasa sedikitpun..., manusia tidak mampu menyembuhkan..., manusia tidak mampu
menyelamatkan orang lain dari musibah..., mintalah kepada Allah, bukan minta kepada mausia.
Allah berfirman dalam Al-Quran:
َينِّم ِّاحَّالر ُمَحْرَأ َتْنَأ َو ُّرُّضال َيِّنَّسَم يِّنَأ ُهَّبَر ىَدَان ْذِّإ َُّوبيَأ َو
“(ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya: "(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah
ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang".
(QS. Al-Anbiya: 83)