2. BUNGA( FLOS )
Menurut tempatnya pada tumbuhan bunga
dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
Bunga pada ujung batang (flos terminalis)
contohnya kembang merak
Bunga diketiak daun (flos lateralis)
contohnya kembang sepatu.
3. Menurut jumlahnya pada tumbuhan
bunga dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Tumbuhan berbunga tunggal
Bagian-bagian yang terdiri dari :
Tangkai bunga (pedicellus)
Dasar bunga (receptaculum)
Hiasan bunga (perianthium)
Alat-alat kelamin jantan (androecium)
Alat-alat kelamin betina (gynaecium)
4. Bagian-bagian hiasan bunga pada umumnya
tersusun dalam lingkaran, yaitu :
1. Kelopak (calyx)
2. Tajuk bunga atau mahkota bunga (corolla)
Berdasarkan bagian-bagian yang terdapat pada
bunga kecuali tangkai dan dasar bunga, maka
bunga dapat dibedakan dalam :
1. Bunga lengkap atau bunga sempurna (flos completus)
2. Bunga tidak lengkap atau bunga tidak sempurna (flos in-
completus)
5. 2.Tumbuhan Berbunga Banyak
Suatu bunga majemuk harus dapat
dibedakan cabang-cabang yang mendukung
sejumlah bunga di ketiaknya
Pada suatu bunga majemuk lazimnya
dapat dibedakan bagian-bagian berikut:
1. Bagian-bagian yang bersifat seperti
batang atau cabang, yaitu:
Ibu tangkai bunga (pedunculus)
Tangkai bunga (pedicellus)
Dasar daun (receptaculum)
6. 2. Bagian-bagian yang bersifat seperti daun:
Daun-daun pelindung (bractea)
Daun tangkai (bracteola)
Seludang bunga
Daun pembalut (bracteole involucralis)
Kelopak tambahan (epicalix)
Daun kelopak (sepalae)
Daun mahkota/ tajuk (petalae)
Daun tenda bunga (tepalae)
Benang sari (stamina)
Daun buah (carpella)
7. 1). Bunga majemuk tak terbatas (inflorescentia racemusa
botryoides centripetala)
Bunga majemuk tak terbatas terbagi
menjadi dua, yaitu:
a. Ibu tangkainya tidak bercabang-cabang
sehingga bunga (bertangkai atau tidak)
langsung terdapat pada ibu tangkainya,
seperti:
1. Tandan
2. Bulir
3. Untai
8. 4. Tongkol
5. Bunga payung,
6. Bunga cawan. Bunga cawan
lazimnya dibagi menjadi dua yaitu:
a. Bunga pita
b. bunga
9. 7. Bunga bongkol
8. Bunga periuk bunga ini dibedakan
menjadi dua bentuk yaitu.
a. Ujung ibu tangkainya menebal ,
berdaging mempunyai bentuk seperti
gada.
b. Ujung ibu tangakai menebal
berdaging, membentuk badan
menyerupai periuk.
10. c).Ibu tangakai bercabang-cabang dan cabang-
cabangnya dapat bercabang lagi, sehingga
bunga-bunga tidak terdapat pada ibu tangkai,
seperti berikut ini:
a. Malai
b. Malai rata
11. c. Bunga payung majemuk
d. Bunga tongkol majemuk
e. Bulir majemuk
2). Bunga majemuk berbatas (inflorescentia cymosa
centrifuga defitina)
a. Anak payung mengarpu
b. Bunga tangga atau bunga bercabang seling.
c. Bunga sekerup
d. Bunga sabit
e. Bunga kipas
12. 3). Majemuk campuran (inflorescentia
mixta).
Merupakan campuran antara sifat-sifat
bunga majemuk berbatas dan tidak
berbatas.
4). Lain-lain tipe bunga majemuk
a. Gubahan semu atau karangan semu
b. Lembing
c. Tukal
d. Berkas
13. BAGIAN-BAGIAN BUNGA
a. Tangkai bunga
b. Dasar bunga
c. Hiasan bunga, bagian bunga yang merupakan penjelmaan daun
yang tampak berbentuk lembaran dengan tulang-tulang atau
urat-urat yang sama jelas yang tersusun atas dua lingkaran:
Kelopak (Sepal)
Mahkota (Petal)
Tenda bunga (tepal)
d. Alat –alat kelamin
- Jantan : Tidak mempunyai putik
- Betina : Tidak mempunyai benang sari
- Banci : Memiliki benang sari dan putik
14. Bertalian dengan kelamin bunga
yang terdapat pada tumbuhan
dapat dibedakan menjadi :
1. Berumah satu ( Monoecus )
2. Berumah dua ( Dioecus
3. Poligami ( Polygamus
15. Pembagian Tempat Antara Bagian Bunga Yang Satu Dengan
Bagian Yang Lain
Bagian – bagian bunga yang merupakan metamorfosis daun
berdasarkan susunannya dapat dibedakan:
1. Terpencar, tersebar, atau menurut suatu spiral.
2. Berkarang, melingkar, jika daun kelopak benang sari dan daun
buah masing – masing tersusun dalam suatu lingkaran.
3. Campuran, bagian – bagian bunga yang duduk berkarang yang
lainnya duduk terpencar.
16. BERDASARKAN LETAK BAGIAN BAGIAN BUNGA
DAPAT DIBEDAKAN MENJADI DUA
Berseling ( Alternatio ), bagian – bagian suatu lingkaran
terletak diantara dua bagian lingkaran dibawah atau di atasnya.
Berhadapan atau tumpang tindih ( Superpositio ), jika masing –
masing bagian dalam setiap lingkaran berhadapan satu sama
lain.
17. PEMBAGIAN TEMPAT ANTARA BAGIAN BUNGA
YANG SATU DENGAN BAGIAN YANG LAIN
1. Terpencar, tersebar, atau
menurut garis spiral (acyclis)
contoh Michelia champaca, L.
2. Berkarang, melingkar (cyclis)
Contoh: Solanum melongena L.
3. Campuran (hemicyclis)
Contoh: Annona muricata L.
18. SIMETRI PADA BUNGA
1. Asimetri atau tidak simetri
Contoh: Canna hibrida Hort.
2. Setangkup tunggal (monosimetris)
Contoh: Clitoria ternatea L.
Bunga Corydalis
Datura metel L.
3. Setangkup menurut dua bidang (bilateral simetris
atau disimetris)
Contoh: Raphanus sativus L.
4. Beraturan atau simetri banyak (polysimetris,
regularis atau actinomorphus)
Contoh: Lilium longiflorum Thunb.
19. LETAK DAUN DALAM KUNCUP
MENGENAI KEADAAN DAUN-DAUN DALAM KUNCUP DAPAT
DIBEDAKAN MENJADI DUA BAGIAN:
A. Pelipatan daun-daun itu dalam kuncup
B. Letak daun-daun dalam kuncup terhadap daun-daun lainnya.
KEADAAN BAGIAN-BAGIAN BUNGA, KHUSUSNYA
MENGENAI KELOPAK DAN MAHKOTANYA WAKTU
BUNGA MASIH DALAM KEADAAN KUNCUP.
Pelipatan daun-daun kelopak dan mahkota
Letak daun-daun kelopak dan mahkota terhadap sesamanya
20. PELIPATAN DAUN-DAUN KELOPAK DAN MAHKOTA
Rata, daun-daun dalam kuncup tidak memperlihatkan
suatu lipatan tetapi rata.
Terlipat kedalam sepanjang ibu daunnya.
Terlipat sepanjang tulang-tulang cabangnya.
Terlipat tidak beraturan
Tergulung kedalam menurut poros bujur
Tergulung keluar menurut poros bujur
Tergulung ke satu arah menurut poros bujur
Tergulungkedalam menurut poros lintang
Tergulung keluar menurut poros lintang
Terlipat kebawah dan kedalam
Terlipat menurut poros lintang keluar
21. LETAK DAUN-DAUN KELOPAK DAN MAHKOTA
TERHADAP SESAMANYA
Terbuka, tepi daun-daun kelopak dan mahkota tidak
bersentuhan sama sekali
Berkatup, tepi daun-daun kelopak atau mahkota
saling bertemu atau saling bersentuhan tetapi tidak
berlekatan.
Berkatup dengan tepi melipat kedalam.
Berkatup dengan tepi melipat keluar
Menyirap, tepi saling menutupi seperti susunan
genteng atau sirap
22. PENDUKUNG TAJUK BUNGA ATAU ANTOFOR
BUNGA ANYELIR
Pendukung benang sari
atau androfor
pada bunga maman
26. KEDUDUKAN BAKAL BUAHNYA DAPAT
DIBEDAKAN MENJADI
Hipogin contohnya bunga johar
Perigin contohnya bunga bungur
Epigin
27. KELOPAK/CALYX
Terletak bagian terluar dari perhiasan bunga
Selain kelopak bunga juga disusun oleh
- daun pemikat/lokblad contohnya bunga kertas
- epicalyx/kelopak tambahan contohnya bunga
nusa indah
28. Kelopak (calyx)
1. Berlekatan (gamosepalus)
a. berbagi
b. bercangap
c. berlekuk
2. Lepas atau bebas
Berdasarkan simetri dibedakan menjadi
1. Beraturan( bisa berbentuk bintang, tabung,
terompet, mangkuk, piala, corong, lonceng)
2. Setangkup tunggal(bisa berbentuk bertaji, berbibir)
29. TAJUK BUNGA / MAHKOTA BUNGA
Berdasar sifat petal, dibedakan :
a. berlekatan/simpetalae, gamopetalus/ monopetalus,
terdiri :
1. tabung/buluh tajuk
2. pinggiran tajuk
3. leher tajuk
b. lepas/bebas/choripetalus/dialypetalus
terdiri :
1. kuku daun tajuk/unguis
2. helaian daun tajuk/lamina
30. c. Bunga Telanjang (tanpa tajuk bunga)
Tajuk bunga dibedakan berdasar simetri,
a. Beraturan/ regularis/polisimetris
- bintang - terompet
- tabung - mangkuk/buyung
- corong - lonceng
b. Setangkup tunggal
- bertaji
- berbibir
- berbentuk kupu-kupu
- bertopeng
- berbentuk pita
31. TENDA BUNGA (PERIGONIUM)
Berdasarkan bentuk dan warnanya dapat dibedakan
kedalam 2 golongan:
1. Serupa kelopak (calicinus)
Cth. Bunga palmae
2. Serupa Tajuk (corolinus)
Cth. Amarylidaceae, Iridaceae, Liliaceae
Tenda bunga dapat:
1. berlektan, cth.Lilium longiflorum
2. Lepas atau bebas, cth. Gloriosa superba
33. Berdasarkan kedudukan benang sari pada dasar
bunga dibedakan menjadi:
1. Benang sari jelas duduk pada dasar bunga
2. Benang sari seperti duduk di atas kelopak
3. Benang sari seperti di atas tajuk bunga
34. Berdasarkan jumlanhnya benang sari pada
bungaDibedakan menjadi:
1. Benang sari banyak
2. Jumlah benang sari 2x lipat jumlah daun tajuk,
3. Benang sari sama banyak dengan daun tajuk
Berdasarkan panjang pendeknya tangkai sari
dibedakanMenjadi:
1. Benang sari panjang dua (didynamus)
2. Benang sari panjang empat (tetradynamus)
35. TANGKAI SARI
Berdasarkan jumlah berkas dimana benang Sari
menempel dibedakan menjadi:
1. Benang sari berberkas satu (monadelphus)
2. Benang sari berbekas dua (diadelpuhus)
3. Benang sari berbekas banyak
Kepala Sari
• Tegak
• Menempel
• Bergoyang
36. KEPALA SARI DAPAT MEMBUKA DENGAN JALAN
YANG BERBEDA-BEDA YAITU:
Dengan celah membujur menjadi jaln keluarnya
benang sari:
Menghadap kedalam
Menghadap kesamping
Menghadap keluar
Dengan celah melintang
Dengan sebuah liang pada ujung
Dengan kelep atau katup-katup
37. PUTIK (PISTILLUM)
Berdasarkan jumlah daun buah yang
menyusunnya,dibedakan menjadi:
1. Putik tunggal (simpleks)
cth. Kacang-kacangan
2. Putik majemuk (compositus)
cth. Gossypium sp
Bagian –bagian putik
1. Kepala putik
2. Tangkai putik
3. Bakal buah
38. Bakal Buah ( Ovarium )
Berdasarkan letaknya terhadap dasar bunga
dibedakan Menjadi:
1. Bakal buah menumpang (superus)
2. Bakal buah setengah tenggelam (semi inferus)
3. Bakal buah tenggelam (inferus)
39. Berdasarkan jumlah ruang yang terdapat dalam
satu bakal buah:
1. Beruang satu, contoh. Carica papaya
2. Beruang dua contoh. Brasicaceae
3. Beruang tiga, contoh. Euphorbiaceae
4. Beruang banyak, contoh. Durio zibethinus Murr
40. BERDASAR JUMLAH RUANG YANG TERDAPAT DALAM
SUATU BAKAL BUAH, BAKAL BUAH DAPAT
DIBEDAKAN DALAM :
Bakal buah beruang satu ( unilicularis )
Bakal buah beruang dua ( bilocularis )
Bakal buah beruang tiga ( trilocuralis )
Bakal buah beruang banyak ( multilocularis ),
Sekat pada bakal buah dibedakan menjadi :
1. Sekat sempurna, dibedakan menjadi sekat asli
dan sekat semu
2. Sekat yang tidak sempurna
41. Placenta (Tembuni)
Menurut letaknya tembuni dibedakan menjadi:
1. Marginal, bila letaknya di tepi daun buah
2. Laminal, bila letaknya di helaian daun buah
Untuk bakal buah satu ruang
kemungkinan letak placentanya adalah:
1. Parietal, di dinding bakal buah
2. Sentral, di pusat atau diporos
3. Aksiler, disudut tengah
42. Bakal Biji ( Ovulum )
Bagian-bagian bakal biji:
1. Kulit bakal biji
2. Badan bakal biji (nuselus)
3. Kandung lembaga (saccus embryonalis)
4. Liang bakal biji (mikropil)
5. Tali pusar
Berdasarkan letak bakal biji pada placenta
dibedakan 5 posisi utama, yaitu :
1. Tegak
2. mengangguk
3. Bengkok
4. Setengah mengangguk
5. melipat
43. Tangkai Kepala Putik ( Stylus )
o Merupakan penghubung antara kepala putik dan bakal
buah
o Biasanya terdapat saluran tangkai kepala putik (canalis
stylinus)
o Tangkai kepala putik ada yang bercabang ada yang tidak,
dan jika bercabang, tiap ujung cabang tangkai kepala
putik itu mendukung satu kepala putik.
o Jika dibandingkan dengan tangkai sari, tangkai kepala
putik :
a. ada yang lebih panjang,
b. ada yang sama panjang,
c. dan ada yang lebih pendek dari pada tangkai sarinya
44. Kepala Putik ( Stigma )
- Bagian putik yang paling atas
- Merupakan alat untuk menangkap serbuk sari
- Bentuk Kepala Putik:
1. seperti benang, pada Zea mays L.
2. seperti bulu ayam, pada Oriza sativa L.
3. seperti bulu-bulu, pada Psopocarpus
tetragonolobus D.C.
4. bulat, pada Citrus sp
5. bermacam-macam bentuk lain, seperti bibir,
seperti cawan, seperti daun mahkota
45. Penyerbukan (Pollinatio) adalah jatuhnya
serbuk sari pada kepala putik (untuk
golongan tumbuhn biji tertutup) atau
jatuhnya serbuk sari langsung pada bakal
biji (untuk tumbuhan berbiji telanjang).
Pembuahan (Fertillisation) adalah
terjadinya perkawinan (persatuan atau
peleburan menjadi satu) sel telur yang
terdapat dalam kandung lembaga di dalam
bakal biji dengan suatu inti yang berasal
dari serbuk sari.
46.
47. Pembentukan calon tumbuhan baru
(lembaga) yang disertai dengan
perkawinan antara sel telur dan inti
sperma disebut amfimiksis (amphimixis),
sedang pembentukan lembaga tanpa
adanya perkawinan disebut apomiksis
(apomixes) contoh partenogenesis pada
tumbuhan pisang.
48. RUMUS BUNGA
Bagian-bagian bunga yg ditulis dalam rumus bunga adalah
a. Kelopak = K atau Ca
b. Tajuk= mahkota= C= Co
c. Benang sari = A
d. Putik = G
e. Periant=tenda bunga= P
49. RUMUS BUNGA
Deskripsi :
Suatu bunga dengan simetri banyak dan yang tersusun atas : 5
daun kelopak lepas, 5 daun mahkota lepas, 10 benangsari,
dan putik sehelai daun buah.
Rumus :
* K5 C5 A10 G 1
* Ca5 Co5 A10 G 1
Deskripsi :
Suatu bunga dengan satu simetri dan yang tersusun atas :
tenda bunga 6 gabung dalam 2 lingkaran, 3 benangsari, dan
putik sehelai daun buah.
Rumus :
O P(3+3) A 3 G 1
50. DIAGRAM BUNGA
Hal-hal yg diperhatikan :
a. Letak bunga :
* bunga diujung batang/flos terminalis
* bunga di ketiak daun/flos axillaris
b. Letak, jumlah dan ukuran bagian-bagian bunga dengan
baik rumus bunga benar
Jenis Diagram Bunga
Diagram bunga empiris
Diagram bunga teoritik
51. BUAH ( FRUCTUS)
Bagian-bagian bunga yg kadang-
kadang tidak gugur, melainkan ikut
tumbuh dan tinggal pada buah,
biasanya tidak mengubah bentuk dan
sifat buah itu sendiri, jadi tidak
merupakan suatu bagian buah yg
penting, misalnya :
a. Daun-daun pelindung
b. Daun-daun kelopak
c. Tangkai kepala putik
d. Kepala putik
52. Buah dibedakan menjadi
buah yg telanjang (fructus nudus). Buah yg
semata-mata terbentuk dari bakal buah, sisa-sisa
bagian bunga yg lain biasanya telah gugur,
umumnya merupakan buah yg tidak terbungkus,
jadi merupakan Buah ini juga dinamakan buah
sejati/buah sungguh.
buah tertutup (fructus clausus). Ada bagian
bunga yg ikut mengambil bagian dalam
pembentukan buah, seringkali merupakan bagian
buah yg menarik perhatian. Sehingga buahnya
seringkali tidak dikenal lagi. Buah yg demikian
dinamakan buah palsu/buah semu.
53. ADAPUN BAGIAN-BAGIAN BUNGA YG
SERINGKALI IKUT TUMBUH DAN
MENYEBABKAN TERJADINYA BUAH SEMU,
MISALNYA :
a. Tangkai bunga. Contoh : pada
jambu monyet (Anacardium
occidentale), tangkai bunga
menjadi besar, tebal, berdaging
dan dapat dimakan pula, sedang
buah yg sesungguhnya lebih
kecil, berkulit keras terdapat pada
ujung bagian yg membesar ini.
b. Dasar bunga bersama pada
bunga majemuk, contoh : bunga
lo (Ficus glomerata). Dasar
bunga berbentuk periuk
membesar dan membulat, tebal
berdaging, menyelubungi buah
sesungguhnya yg tidak tampak
dari luar
Anacardium
occidentale
Tangkai
bunga
buah
sesungguhny
a
Dasar bunga bersama
buah
sesungguhny
a
54. c. Dasar bunga pada buah
tunggal, contoh: pada arbe
(Fragraria vesca) yg kemudian
menjadi berdaging tebal dan
merupakan bagian yg dapat
dimakan, sedangkan buah
sesungguhnya kecil, hampir
tidak kelihatan.
d. Kelopak bunga. Contoh: pada
ciplukan (Phisalis minima),
pada pembentukan buah,
kelopak tumbuh terus menjadi
badan yg menyelubungi buah
yg sebenarnya, jadi buah yg
sebenarnya tidak tampak.
Fragraria vesca
Physalis minima
Kelopak
bunga
55. e. Tenda bunga dan ibu tangkai pada
bunga majemuk. Pada pohon
keluwih (Artocarpus communis).
Misalnya ibu tangkai bunga dan
semua tenda bunga pada bunga
majemuk ini akhirnya tumbuh
sedemikian rupa, sehingga seluruh
perbungaan seakan-akan hanya
menjadi satu buah saja.
partenokarpi : buah terbentuk tanpa
ada penyerbukan dan pembuahan.
buah dgn cara ini biasanya tidak
mengandung biji, jika ada biji , biji itu
tidak mengandung lembaga, jadi
bijinya tidak dapat dijadikan alat
perkembangbiakan. Contohnya :
pisang (Musa paradisiaca).
Artocarpus communis
Musa paradisiaca
56. IKTISAR TENTANG BUAH. BUAH PADA TUMBUHAN UMUMNYA
DIGOLONGKAN DALAM 2 GOLONGAN YAITU :
1. Buah semu/buah tertutup, yaitu jika buah itu terbentuk
dari bakal buah beserta bagian-bagian lain pada bakal
bunga itu, yg menjadi bagian utama buah ini ( lebih besar,
menarik perhatian, merupakan bagian buah yg
bermanfaat, dapat dimakan), sedagkan buah yg
sesungguhnya kadang-kadang tersembunyi.
2. Buah sungguh/buah telanjang, yang hanya terjadi dari
bakal buah, dan jika ada bagian bunga lainnya yg masin
tinggal bagian ini tidak merupakan bagian buah yg berarti.
57. PENGGOLONGAN BUAH SEMU.
Buah semu dapat dibedakan dalam :
a. Buah semu tunggal, yaitu buah yg terjadi dari satu
bunga dengan satu bakal buah. Pada buah ini selain
bakal buah ada bagian lain yg ikut membentuk buah,
misalnya tangkai bunga pada jambu monyet dan kelopak
bunga pada buah ciplukan.
b. Buah semu ganda, ialah jika pada satu bunga terdapat
lebih daripada satu bakal buah yg bebas satu sama lain,
dan kemudian masing-masing dapat tumbuh menjadi
buah. Misalnya buah arbe (Fragraria vesca).
c. Buah semu majemuk, ialah buah yg terjadi dari bunga
majemuk, tetapi seluruhnya dari luar tampak sepertisatu
buah saja. Misalnya Nangka (Artocarpus integra),
Keluwih (Artocarpus communis).
58. PENGGOLONGAN BUAH SUNGGUH (BUAH SEJATI),
DIBEDAKAN DALAM 3 GOLONGAN, YAITU :
1. Buah sejati tunggal, buah sejati yg terjadi dari satu
bunga dengan satu bakal buah saja, dapat berisi satu
biji/lebih, dapat pula tersusun dari satu/banyak daun
buah/banyak ruangan, misalnya :
Buah mangga (Mangifera indica), mempunyai satu
ruang dengan satu biji.
Buah pepaya (Carica papaya), beberapa buah dgn satu
ruang dan banyak biji.
Buah durian (Durio zibethinus), yang terdiri atas
beberapa daun buah, mempunyai beberapa ruang dan
dalam beberapa ruang terdapat beberapa biji.
60. 2. Buah sejati ganda, yang terjadi dari satu bunga dgn
beberapa bakal buah yg bebas satu sama lain, dan
masing-masing bakal buah menjadi satu buah. Contoh:
Cempaka (Michelia champaca).
3. Buah sejati majemuk, yaitu buah yg berasal dari suatu
bunga majemuk, yg masing-masing bunganya
mendukung satu bakal buah, tetapi setelah menjadi
buah tetap berkumpul, sehingga seluruhnya tampak
seperti satu buah saja. Contoh: Pandan (Pandanus
tectorius).
Michelia champaca
Pandanus tectorius
61. BUAH SEJATI TUNGGAL, DAPAT DIBEDAKAN 2 GOLONGAN :
1. Buah sejati tunggal kering (siccus),
yaitu buah sejati tunggal yg bagian
luarnya keras dan mengayu seperti kulit
yg kering, misalnya buah kacang tanah
(Arachis hypogea), padi (Oryza sativa).
2. Buah sejati tunggal yang berdaging
(carnosus), jika dinding buahnya
menjadi tebal berdaging. Dinding buah
(pericarpium) dibedakan 3 lapisan yaitu
:
Kulit luar (exocarpium/epicarpium),
merupakan lapisan tipis, tetapi
kuat/kaku seperti kulit, dengan
permukaan yg licin.
Oryza sativa
62. Kulit tengah (mesocarpium),
tebal dan berdaging
/berserabut, jika lapisan ini
dapat dimakan, maka lapisan
inilah yg dinamakan daging
buah (sarcocarpium),
misalnya mangga (Mangifera
indica).
Kulit dalam (endocarpium),
yang berbatasan dengan
ruang yg mengandung
bijinya, seringkali cukup tebal
dan keras. Misalnya pada
kenari (Canarium commune),
kelapa (Cocos nucifera).
Mangifera indica
Cocos nucifera
63. IKHTISAR BUAH SEJATI TUNGGAL YANG KERING, DAPAT
DIBEDAKAN DALAM:
A. Buah sejati tunggal yang hanya mengandung satu biji,
biasanya buah ini kalau masak tidak pecah
(indehiscens). Contoh-contoh dari golongan ini ialah :
a. Buah padi (caryopsis), yg dinamakn buah padi
adalah: buah yg berdinding tipis, mengandung satu
biji, kulit buah berlekatan dengan kulit biji, dan kulit
biji ini kadang-kadang berlekatan dengan bijinya.
Pada buah yg demikian seringkali tidak bisa
dibedakan antara buah dgn biji. Contoh: Buah padi
(Oryza sativa), jagung (Zea mays).
b. Buah kurung (achenium), yaitu buah yg berbiji satu,
tidak pecah, dinding buahnya tipis, berdampingan
dengan kulit biji, tetapi tidak berlekatan. Contoh:
bunga matahari (Helianthus annuus), buah bunga
pagi sore (Mirabilis jalapa).
65. c. Buah keras (nux). Seperti buah kurung, yg seringkali
hanya dibedakan dari buah kurung karena buah ini
mempunyai kulit buah yg kaku/keras berkayu. Dapat pula
dibedakan menurut sifat bakal buah asalnya, kalau
semula berasal dari bakal buah beruang satu disebut
buah kurung, jika semula berasal dari bakal buah yg
beruang banyak tetapi kemudian semua ruang lebur
menjadi satu disebut buah keras. Contoh : buah
sarangan (Castanea argentea).
d. Buah keras bersayap (samara), seperti buah keras,
tetapi pada kulit buah terdapat suatu alat tambahan
berupa sayap, yg menyebabkan buah dapat beterbangan
jika tertiup angin. Contoh: suku Dipterocarpaceae.
nut
67. B. BUAH SEJATI TUNGGAL KERING YG MENGANDUNG
BANYAKN BIJI, DAN JIKA MASAK DAPAT PECAH MENJADI
BEBERAPA BAGIAN BUAH (MERICARPIA), ATAU PECAH
SEHINGGA BIJI TERLEPAS.
A. Buah berbelah (scizocarpium). Buah ini mempunyai
dua ruang/lebih, tiap ruang berisi satu biji. Jika buah
masak, buah pecah menjadi beberapa bagian, dan tiap
bagian buah (mericarpium) mempunyai sifat seperti
buah kurung (achenium)/buah keras (nux), jadi biji
tetap didalam ruangan, tidak dapat keluar. Berdasarkan
jumlah ruangan, buah berbelah dapat dibedakan lagi
dalam :
1. Buah berbelah dua (diachenium), jika masak menjadi
dua bagian buah, masing-masing bersifat buah kurung
yg hanya mengandung satu biji didalam nya. Contoh :
Buah pegagan (Centella asiatica).
68. 2. Buah berbelah tiga (triachenium), jika masak
pecah menjadi tiga bagian buah, contoh :
Trapaeolum majus.
3. Buah berbelah empat (tetrachenium),jika masak
pecah menjadi empat bagian. Contoh : buah
Selasih (Ocimum basilicum).
4. Buah berbelah banyak (polyachenium), jika masak
pecah menjadi banyak bagian buah, yg masing-
masing bersifat seperti buah kurung.
69. B. Buah kendaga (rhegma). Mempunyai
sifat seperti buah berbelah, tetapi tiap
bagian buah pecah lagi, sehingga
dengan itu biji dapat terlepas dari
biliknya. Jadi buah ini tersusun dari
sejumlah daun buah yg sesuai dgn
jumlah ruangan (kendaga) yang
terdapat dalam buah itu.
71. MENURUT JUMLAH KENDAGANYA BUAH INI DAPAT
DIBEDAKAN LAGI DALAM:
1. Buah berkendaga dua (dicoccus). Jika masak pecah
menjadi dua bagian buah, masing-masing pecah lagi
dan mengeluarkan satu biji.
2. Buah berkendaga tiga (tricoccus). Jika masak pecah
menjadi tiga bagian, masing-masing pecah dan
mengeluarkan satu biji. Contoh : buah jarak (Riccinus
communis), buah para (Hevea brasiliensis).
3. Buah berkendaga lima (pentacoccus), jika masak
pecah jadi lima bagian buah, masing-masing dengan
satu biji, misalnya buah Geranium.
4. Buah berkendaga banyak (polycocus), jika masak
dapat menjadi beberapa bagian buah, masing-masing
dengan satu biji yg dapat dikeluarkan.
72. C. BUAH KOTAK, YAITU BUAH KERING SEJATI TUNGGAL YG
MENGANDUNG BANYAK BIJI, TERDIRI ATAS SATU/BEBERAPA
DAUN BUAH, JIKA MASAK LALU PECAH, TETAPI KULIT BUAH YG
PECAH ITU SAMPAI MELEKAT PADA TANGKAI BUAH.
Buah kotak dapat dibedakan dalam :
1. Buah bumbung (folliculus), buah ini tersusun atas
sehelai daun buah, mempunyai satu ruangan dengan
banyak biji didalamnya. Jarang sekali hanya
mempunyai satu biji. Jika sudah masak, buah pecah
menurut salah satu kampuhnya, biasanya pecah
menurut kampuh perutnya. Contoh : buah biduri
(Calottropis gigantea), bunga sari cina (Chataranthus
roseus).
2. Buah polong (legumen). Buah ini terbentukdari daun
buah dan memepunyai satu ruang/lebih (karena
adanya sekat-sekat semu). Jika sudah masak, buah
ini pecah menurut kedua kampuhnya (kampuh perut
dan kampuh punggung), atau terputus-putus
sepanjang sekat-sekat semuanya.
73. TUMBUHAN YG TERGOLONG SUKU : PAPILIONACEAE,
MISALNYA OROK-OROK (CROTALARIA SP),
CAESALPINIAEAE, MISALNYA KEMBANG MERAK
(CESALPINIA PULCHERRIMA), DAN MIMOSACEAE,
MISALNYA POHON SAMAN (SAMANIA SAMAN). BEGITU
KARAKTERISTIK BUAH UNTUK KETIGA SUKU INI, HINGGA
KETIGANYA ADA PULA YG MENYATUKAN MENJADI SUKU
BESAR DENGAN NAMA : TUMBUHAN BERBUAH POLONG
(LEGUMINOSAE).
Selain adanya sekat-sekat semu, yg menyebabkan
ruang buah polong itu terbagi menjadi beberapa bilik,
masing-masing dengan satu biji, ada pula buah polong
yg sifatnya menyimpang dari kedua tipe tersebut
diatas,yaitu :
Buah masak didalam tanah, dan jika masak tidak
pecah. Contoh : Kacang tanah (Arachis hypogea)
dan kacang bogor (Voandzeia subterranea).
74. Buah mempunyai kulit yg berdaging, jika masak
juga tidak pecah. Misalnya buah asam (Tamarindus
indica), nam-nam (Cynometra cauliflora).
Buah mempunyai susunan seperti buah batu dgn
tiga lapisan kulit buah, hanya mempunyain satu
ruang dan satu biji, jika masak juga tidak pecah,
misalnya pada pohon gayam (Inocarpus edulis).
75. 3. BUAH LOBAK / POLONG SEMU (SLIQUA). BUAH INI TERSUSUN
ATAS DUA DAUN BUAH, MEMPUNYAI SATU RUANGAN DENGAN DUA
TEMBUNI PADA PERLEKATAN DAUN BUAHNYA. BUAH INI
MEMBENTUK SEKAT SEMU, SEHINGGA KEDUA TEMBUNI PADA
PERLEKATAN KEDUA DAUN BUAH TERPISAH OLEH SEKAT SEMU.
OLEH SEKAT SEMU ITU BUAH TERBAGI MENJADI DUA RUANGAN,
MASING-MASING DENGAN DUA TEMBUNI.
jika buah sudah masak, buah ini pecah menurut kedua
kampuhnya,pecahnya mulai dari pangkal buah dan tetap
berlekatan dibagian ujungnya. Biji agak lama menempel
pada kedua sisi sekat semu, tetapi akan runtuh juga. Buah
dengan susunan demikian umumnya terdapat pada warga
suku Cruciferae (Brassicaceae), misalnya lobak (Raphanus
sativus), sawi (Brassica juncea).
76. 4. BUAH KOTAK SEJATI (CAPSULA). BUAH INI TERDIRI DARI DUA
DAUN UAH ATAU LEBIH, DAN MEMPUNYAI RUANGAN YG JUMLAHNYA
SESUAI DENGAN BANYAKNYA DAUN BUAH. BUAH INI JIKA SUDAH
MASAK JUGA MEMBUKA, HINGGA BIJI YG ADA DIDALAMNYA DAPAT
KELUAR.
Cara membuka buah ini bermacam-macam :
a. Dengan katu-katup/kelep (valva). Daun buaqh mulai
lepas dari ujung buah, tetapi dipangkal tetap
berlekatan.
Pecahnya buah ini dapat :
Membelah ruangan (loculicidus), hingga biji
langsung dapat keluar (katup-katup ditengah daun
buah).
Membelah sekat-sekat (septicidus), jadi katup-
katup sesuai dengan lipatan daun buah.
Buah yg pecah dengan membelah ruangan buah,
misalnya buah durian (Durio zibenthinus),
sedangkan yg membelah sepanjang sekat
contohnya buah kesumba (Bixa orellana).
77. b. Dengan retak-retak/celah-celah (rima). Buah pecah
menurut bagian tengah katup-katup, pada ujung dan
pangkal buah tetap berlekatan. Misalnya pada bunga
anggrek (Orchidaceae).
c. Dengan gigi-gigi (dens). Jika buah pecah hanya
sepanjang bagian ujung katup-katup saja. Misalnya buah
anyelir (Dianthus caryophyllus).
d. Dengan liang (porus). Jika sudah masak buah membuka
dgn liang-liang pada ujung / pangkalnya. Misalnya buah
tanaman apyun (Papaver somniferum).
e. Dengan tutup (operculum). Pada buah terdapat bagian yg
merupakan tutup, yg membuka jika buah sudah masak.
Misalnya buah krokot (Portulata oleracea).
78. IKTISAR BUAH SEJATI TUNGGAL YANG BERDAGING
Buah yg termasuk golongan ini umumnya tidak pecah jika
telah masak, walaupun ada pula yg jika telah masak kemudian
pecah. Misalnya buah pala (Myristica fragrans).
Buah sejatu tunggal yg berdaging terdiri dari :
a. Buah buni (bacca).
Adalah buah yg dindingnya mempunyai dua lapisan, yaitu
lapisan luar yg tipis agak menjangat/kaku seperti kulit
(belulang) dan lapisan dalam yg tebal, lunak, dan berair,
seringkali dapat dimakan. Biji-bjinya terdapat bebas dalam
bagian yg lunak itu.
Buah buni dapat terjadi dari satu/beberapa daun buah
dengan satu ruang / beberapa rung. Buah buni yg berdinding
tebal dan dapat dimakan contohnya : buah pepaya (Carica
papaya), belimbing (Averrhoa carambola), sawo manila
(Achras zapota).
80. YANG KULIT BUAHNYA TIDAK BEGITU TEBAL, SERINGKALI
MEMPUNYAI SIFAT YG AGAK KAKU SEPERTI KULIT, TIDAK LUNAK, DAN
TIDAK BERDAGING, BIJI TERDAPAT BEBAS DIDALAMNYA, MISALNYA :
BUAH DUKU (LANSIUM DOMESTICUM), BUAH RAMBUTAN (NEPHELIUM
LAPPACEUM).
b. Buah mentimun (pepo).
Biasanya kulit buah yg dibagian luar lebih tebal dan lebih
kaku, ruangan buah selain berisai biji-biji yg besar masih
mempunyai bagian yg kosong.
Buah ini terjadi dari tiga daun buah yg tepinya melipat
kedalam dan merupakan sekat-sekat sejati, tetapi ujung daun-
daun buah itu melipat lagi kearah dinding buah, sehingga ruang-
ruang yg terjadi ditengah-tengah buah terbagi lagi oleh sekat-
sekat yg tidak sempurna.
Dengan demikian buah mentimun pada mulanya mempunyai
tiga ruangan, yg masing-masing terbagi lari oleh sekat yg tidak
sempurna.jika buah telah masak sekat-sekat lenyap sehingga
buah hanya mempunyai satu ruangan saja dengan rongga yg
kosong ditengahnya.
81. BUAH MENTIMUN DAPAT KITA JUMPAI PADA JENIS TUMBUHAN
YG TERGOLONG SUKU CUCURBITACEAE, MISALNYA MENTIMUN
(CUCUMIS SATIVUS), WALUH (CUCURBITA MOSCHATA),
SEMANGKA (CITRULLUS VULGARIS), JUGA PADA TUMBUHAN YG
TERGOLONG DALAM SUKU PASSIFLORACEAE, MISALNYA MARKISA
(PASSIFLORA QUADRANGULARIS), BUAH NEGRI (PASSIFLORA
EDULIS). DSB
C. Buah jeruk (hesperidium).
Buah ini dianggap sebagai variasi dari buah buni.
Kulit buah mempunyai 3 lapisan yaitu :
1. Flavedo, lapisan luar yg kaku menjangat dan
mengandung banyak kelenjar minyak astiri, mula-mula
berwarna hijau, tetapi jika buah masak warnanya
berubah menjadi kuning atau jingga.
2. Albedo, lapisan tengah bersifat seperti sepon, terdiri
atas jaringan bunga karang yg berwarna putih.
3. Lapisan dalam yg bersekat-sekat hingga membentuk
beberapa ruangan.
82. BUAH JERUK DAPAT KITA KITA DAPATI PADA SEMUA ANGGOTA MARGA
JERUK (CITRUS SP), MISALNYA JERUK BESAR (CITRUS MAXIMA), JERUK
KEPROK (CITRUS NOBILIS), JERUK NIPIS (CITRUS AURANTIFOLIA), DAN
SEMUA JERUK LAINNYA.
d. Buah batu (drupa).
Buah ini mempunyai kulit buah yang terdiri atas tiga
lapisan kulit yaitu :
Kulit luar (exocarpium / epicarpium), yang tipis menjangat,
biasanya licin mengkilat.
Kilit tengah (mesocarpium), yang tebal berdaging /
berserabut, kalau berdaging sering kali dapat dimakan.
Kulit dalam (endocarpium), yang cukup tebal, keras dan
berkayu.
Buah batu contohnya : mangga (Mangifera indica), kelapa
(Cocoa nucifera), nyamplung (Calophyllum inophyllum).
83. e. Buah delima. Kulit buah merupakan lapisan luar
yg kaku seperti kulit / hampir mengayu, lapisan
dalamnya tipis, licin. Buah ini mempunyai
beberapa ruang dengan biji-biji yg salut biji
(arillus). Contoh : delima (Punica granatum).
f. Buah apel (pomum), kulit dalam yg tipis, tetapi
cukup kuat, seperti kulit, kulit tangah tebal, lunak
berair, biasanya dapat dimakan. Buah ini
mempunyai beberapa ruangan, tiap ruangan
mengandung satu biji. Contohnya pohon apel
(Pyrus malus), pohon per (Pyrus communis).
Pyrus malus
84. BUAH SEJATI GANDA
Buah sejati ganda adalah buah yg terjadi dari astu
bunga dengan banyak bakal buah yg masing-masing
bebas, dan kemudian tumbuh menjadi buah sejati,
tetapi kesemuanya tetap berkumpul pada satu
tangkai.
Buah sejati ganda dapat dibedakan dalam :
a. Buah kurung ganda. Misalnya mawar (Rosa
hybrida). Dalam badan yg berasal dari dasar
bunganya yg berbentuk periuk terdapat banyak buah-
buah kurung.
b. Buah batu ganda. Misalnya rubus (Rubus
fraxinifolius), bunganya mempunyai banyak bakal
buah, yang kemudian tumbuh menjadi buah batu.
85. c. Buah bumbung ganda. Berasal dari bunga dengan
beberapa bakal buah yg masing-masing tumbuh
menjadi buah bumbung. Misalnya cempaka (Michelia
champaka)
d. Buah buni ganda. Sama seperti diatas, tetapi
bakal buahnya berubah menjadi buah buni.
Misalnya srikaya (Annona squamosa).
86. BUAH SEJATI MAJEMUK
Buah sejati majemuk berasal dari suatu bunga
majemuk, jadi merupakan kumpulan banyak buah, yg
masing-masing berasal dari satu bunga. Kadang buah
majemuk tampak seperti satu buah saja.
Buah sejati majemuk dibedakan dalam :
a. Buah buni majemuk.
Jika bakal buah masing-masing bunga dalam
bunga majemuk membentuk suatu buah buni.
Misalnya nenas (Ananas comosus).
b. Buah batu majemuk.
Mempunyai kulit buah dengan tiga lapisan seperti
pada uah kelapa, yaitu dengan lapisan tengah
berserabut, hingga terapung dan dapat dipencarkan
oleh air. Misalnya pada pandan (Pandanus tectorius).
87. C. BUAH KURUNG MAJEMUK.
Misalnya pada bunga matahari (Helianthus
annuus). Bunga tumbuhan ini merupakan bunga
majemuk yg terdiri atas bunga –bunga mandul ditepi
dan bunga subur ditengah, dan karena tiap bunga yg
subur itu setelah penyerbukan / pembuahan berubah
menjadi sebuah buah kurung, maka seluruh bunga
akan berubah menjadi suatu buah kurung majemuk.
89. BIJI (SEMEN
Setelah terjadi penyerbukan yang diikuti dengan pembuahan, bakal
buah tumbuh menjadi buah, dan bakal biji tumbuh menjadi biji. Bagi
tumbuhan biji (Spermatophyta), biji ini merupakan alat perkembangbiakan
yang utama, karena biji mengandung calon tumbuhan baru (lembaga).
Dengan dihasilkannya biji tumbuhan dapat mempertahankan jenisnya, dan
dapat pula terpencar ke tempat lain.
Semula biji itu duduk pada suatu tangkai yang keluar dari papan biji
atau tembuni (placenta). Tangkai pendukung biji itu disebut tali pusar
(funiculus). Bagian biji tempat pelekatan tali pusar dinamakan pusar biji
(hilus). Jika biji sudah masak biasanya tali pusarnya putus, sehingga biji
terlepas dari tembuninya. Bekas tali pusar umumnya nampak jelas pada biji.
Pada biji ada kalanya tali pusar ikut tumbuh, berubah sifatnya menjadi
salut atau selaput biji (arillus). Bagian ini ada yang hanya menyelubungi
sebagian biji saja.
90. Pada biji umumnya dapat kita bedakan bagian-
bagian berikut :
Kulit biji (spermodermis)
Tali pusar (funiculus)
Inti biji atau isi biji (nucleus seminis)
91. Kulit Biji (Spermodermis)
kulit biji berasal dari selaput bakal biji
(integumentum), oleh sebab itu biasanya kulit biji (dari
tumbuhan biji tertutup/ Angiospermae) terdiri atas dua
lapisan, yaitu :
1. Lapisan kulit luar (testa). Lapisan ini mempunyai
sifat yang bermacam-macam, ada yang tipis, ada
yang kaku seperti kulit , ada yang keras seperti kayu
atau batu. Bagian ini merupakan pelindung utama
dari bagian biji yang ada di dalam.
2. Lapisan kulit dalam (tegmen), biasanya tipis
seperti selaput seringkali dinamakan juga kulit ari.
92. Jika diadakan pemeriksaan yang teliti terhadap
keadaan kulit luar biji berbagai jenis tumbuhan, maka
pada kulit luar biji itu masih dapat ditemukan bagian-
bagian lain, misalnya :
1. Sayap (ala)
2. Bulu (coma)
3. Salut biji (arillus)
4. Salut biji semu (arillodium)
5. Pusar biji (hilus)
6. Liang biji (micropyle)
7. Berkas-berkas pembuluh pengangkutan
(chalaza)
8. Tulang biji (raphe)
93. Tali Pusar (Funiculus)
Tali pusar merupakan bagian yang menghubungkan
biji dengan tembuni, jadi merupakan tangkainya biji.
94. Inti Biji (Nucleus Seminis)
Inti biji merupakan semua bagian biji yang terdapat
didalam kulitnya, oleh sebab itu inti bijinya juga dapat
dinamakan isi biji. Inti biji terdiri atas :
a. Lembaga (embryo), yang merupakan calon individu
baru.
b. Putih lembaga, (albumen), jaringan berisi cadangan
makanan untuk masa permulaan kehidupan
tumbuhan baru kecambah (kecambah), sebelum
dapat mencari makanan sendiri.
95. Lembaga (Embryo)
Lembaga adalah calon tumbuhan baru, yang
nantinya akan tumbuh menjadi tumbuhan baru, setelah
biji memperoleh syarat-syarat yang diperlukan. Lembaga
di dalam biji telah memperlihatkan ketiga bagian utama
tubuh tumbuhan, yaitu :
1. Akar lembaga atau calon akar (radicula)
2. Daun lembaga (Cotyledo)
3. Batang lembaga (Cauliculus)
96. Jumlah daun lembaga pada biji merupakan salah satu
ciri yang penting dalam mengadakan penggolongan
tumbuhan biji :
1. Tumbuhan yang bijinya mempunyai lembaga dengan
satu daun lembaga.
2. Tumbuhan yang bijinya mepmpunyai lembaga
dengan dua daun lembaga.
3. Tumbuhan yang bijinya mempunyai lembaga dengan
lebih dari dua daun lembaga.
97. Putih Lembaga (Albumen)
Putih lembaga adalah bagian biji, yang terdiri atas
suatu jaringan yang menjadi tempat cadangan makanan
bagi lembaga.
Melihat asalnya jaringan yang menjadi tempat
penimbunan zat makanan cadangan tadi kita dapat
membedakan putih lembaga dalam :
1. Putih lembaga dalam (endospermium)
2. Putih lembaga luar (perispermium)
98. Kecambah (Plantula)
Tumbuhan yang masih kecil, belum lama muncul
dari biji, dan masih hidup dari persediaan makanan yang
terdapat di dalam biji, dinamakan kecambah (plantula)
Perkecambahan biji dapat dibedakan dalam dua
macam :
1. Perkecambahan di atas tanah (epigaeis)
2. Perkecambahan di bawah tanah (hypogaeis)
99. Telah dikemukakan, bahwa biji hanya akan
berkecambah, jika mendapat syarat-syarat yang
diperlukan, yaitu : air, udara, cahaya, dan panas. Jika
syarat-syarat itu tidak terpenuhi, biji tinggal biji, tumbuhan
baru yang ada di dalamnya (lembaga), berda dalam
keadaan tidur (latent).